Analisis Kepribadian Tokoh Utama Novel Kuil Kencana (金閣寺)Karya Mishima Yukio (Sebuah Kajian Psikologi sosial).

(1)

xiii Universitas Kristen Maranatha

小説

金閣寺

場人物

人格分析

-社会心理学的観

概要

アフ イタ サ シ イッ 7

マ タキ ス 教大学 文学部

日本文学科 バン ン


(2)

xiv Universitas Kristen Maranatha 序論

タン ー ミ グ ム ( 2000, 170 ) 「心理学 そ

環境 連 人間 行動 研究 科学 あ 心理学 中 社会心理

学 含ま 述 い

また バロン バ ン ( 1994 ) 「社会心理学 個々 行

動 焦 当 社会的行動 社会思想 要因 理解 人間 行動

主 影響 人々 置 い 社会的 状況 述

そ 社会心理学者デビ ド シアー ( 1994 次 う 述 い

社会心 理学 社会 的行動 理 解 体 系的 方 法

説 試 あ

1. 私 他者 社会 状況 観察 方法

2. 他者 私 対 反応

3. 私 社会情勢 影響

本 研 究 小 説 金 寺 通 社 会 心 理 学的 観 登 場 人 物


(3)

xv Universitas Kristen Maranatha

小説 金 寺 1956 年 作家 島由紀夫 っ 書 た 小

説 1950 年 7 2 日 生した金閣寺放火事件を題材 し い 小

説 金 寺 主 場人物 し 溝口 鶴川 子 描 い

溝 口 他人 状 況 適 応 ま た 内 向 的 悲 観 的 性 格 あ

社交的 い人物 あ

鶴 川 溝口 友 人 あ 誰 対 し 親 優 く そ

頭 い人物 あ

有 子 溝 口 理 想 少 女 あ 同 時 嫌 い 女 子 あ 子 溝口を非難 い 人物 あ

本論

小説 中 出 く 具 体的 場 面 を 説 し い く

溝 口 友人 比 べ 体 弱 く 多く 場 合 ポ 一 負

溝口 生 時 吃音 そ 友人 敬遠し い そ 彼

人生 中 彼 心理 影響 与え い

心 理 学 い 障 害 持 溝 口 態 度 多 く 障 害 者 見

う 体 障害 あ 自 自身 適応 い 考え

溝口 う 苦 精神的外傷を体験した人間 自分自身 適応


(4)

xvi Universitas Kristen Maranatha 鶴 川 溝 口 理 解 親 い 友 人 あ 鶴 川 金 寺 美 さ

溝口 理解 鶴川 溝口 心配 溝口 侮辱

く 鶴川 溝口 病気 理解 い 鶴川 金 寺 周

起 多く 残虐行 目 金 寺 い 錯覚

う溝口 理解

心 理 学 い 鶴 川 態 度 社会 中 時 変 者 判 断 さ

人間 理解 周囲 順応 社会 相互 影響 合 い 考

有 子 溝 口 呪 わ 少 女 あ 一 方 溝 口 有 子

美 い体 夢 中 想像 い 子 溝口 呪わ い 知

溝口 吃音 侮辱 そ た 溝口 毎日 子 呪いを い

溝口 子 死 いい 呪い そ っ 侮辱さ く を った

心 理 学 い 他 者 を侮 辱 子 態 度 個 人 集団 対 し 嫌悪 情を示し 社会的 偏見を持っ い 考え そ た

子 周囲 嫌わ 結果

結論

小 説 金 寺 社 会 心理 学 的 ア プロ ー チ 析 結 果 以 下

結論


(5)

xvii Universitas Kristen Maranatha

2. 人間 行動 常 同 限 外部 影響 変わ

3. 社会 中 社会生活 順応過程 充分 い 集団 社会

一員 し 適合的 行動様式を習得 過程 充分 い

4. 浅い人間 係 友人 教師 他人 評判 下

5. 子供 間 い 徳 反 行 場合 純粋 子供自

身 引 起 さ 影響 与え 外部要因


(6)

v Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...i

Daftar Isi ...v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Pembatasan Masalah ….…………..……….……...………..…6

1.3 Tujuan Penelitian ….………..………….…………...7

1.4 Metode Penelitian ...7

1.5 Organisasi Penulisan ...9

BAB II HUBUNGAN ANTARA PSIKOLOGI DAN SASTRA 2.1 Hubungan Psikologi Dan Sastra ...11

2.2 Psikologi Sosial ...13

2.2.1 Interaksi Sosial ...18

2.2.2 Motif Sosial dan Sikap ...21

2.2.2.1 Motif Sosial ...21

2.2.2.2 Sikap ...23

2.3 Teori Millers dan Dollard ...25

2.4 Deviance ...26


(7)

vi Universitas Kristen Maranatha

2.6 Sistem Masyarakat Jepang ...32

BAB III ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL KINKAKUJI (金閣寺) 3.1 Analisis Kepribadian Tokoh Mizoguchi ...35

3.1.1 Penyimpangan Sosial Pada Diri Mizoguchi ...40

3.2 Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Mizoguchi ...47

3.2.1 Pengaruh Ibu Bagi Mizoguchi ...48

3.2.2 Pengaruh Ayah Bagi Mizoguchi ...52

3.3 Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Mizoguchi ...57

3.3.1 Pengaruh Teman-Teman Bagi Kehidupan Mizoguchi ...58

3.3.2 Pengaruh Tsurukawa Bagi Kehidupan Mizoguchi ...65

BAB IV KESIMPULAN ...………..………….………72

Daftar Pustaka ..………..………...…....vii

Lampiran ... ... ...xi

Sinopsis …...……….…...….…......xiii


(8)

x LAMPIRAN Kinkakuji (金閣寺)

Tokoh-Tokoh Novel Kinkakuji :

1. Keluarga Mizoguchi 溝口の家族  Mizoguchi 溝口

Merupakan tokoh utama dalam Novel Kinkakuji, anak lelaki tunggal dalam keluarganya. Ia menderita gagap sejak lahir sehingga Ia memilih untuk menjauhkan diri dari lingkungan masyarakat daripada Ia harus dihina.

Ayah Mizoguchi 父の溝口

Seorang ayah yang menceritakan tentang keindahan Kuil Kencana yang penuh dengan gemerlapan karena emas, kepada Mizoguchi. Menginginkan Mizoguchi agar berangkat ke Kyoto untuk menjadi rohaniawan di Kuil Kencana.

Ibu Mizoguchi 母の溝口

Ibu yang Mizoguchi benci, dan tidak ingin Ia sebut namanya di depan orang lain, ini disebabkan karena perselingkuhannya dengan Kurai (paman Mizoguchi) pada suatu malam di depan kedua matanya dan ayahnya. Sehingga ini membuat Mizoguchi merasa sulit untuk memaafkannya.


(9)

xi 2. Uiko 有为子

Uiko adalah Gadis yang dikutuk oleh Mizoguchi. Uiko dikutuk karena telah membuat Mizoguchi sakit hati dan Mizoguchi merasa dihina, karena perlakuan Uiko dan Ibunya yang datang ke rumah pamannya untuk memakinya dengan kasar. Sehingga Mizoguchi setiap hari berdoa agar orang yang menyaksikan kehinaan dan aibnya itu mati.

3. Tsurukawa 鹤川)

Tsurukawa adalah seorang murid di Sekolah Menengah Akademi Rinzai, yang notabene adalah teman dekat Mizoguchi, dan mereka berada di kelas yang sama. Tsurukawa merupakan teman yang paling mengerti akan diri Mizoguchi yang sulit untuk membangun hubungan sosial dengan orang lain.

4. Kashiwagi 柏木

Kashiwagi adalah seorang mahasiswa di Universitas Otani. Memiliki ciri yang menyolok, yaitu kedua kakinya yang bengkok, sehingga Ia kesulitan untuk berjalan.

5. Tentara Amerika Dan Pacarnya

Tentara Amerika yang memaksa Mizoguchi untuk menginjak-injak tubuh pacarnya.

6. Tayama Sensei

Pendeta kepala Kuil Kencana, sekaligus sahabat ayah Mizoguchi sewaktu mereka sama-sama belajar di sebuah biara Zen dulu.


(10)

xii

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Afri Ita Sani Sirait Tempat / Tanggal Lahir : Brebes, 11 April 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jln. Kapt Piere Tendean No. 59 Kewarganegaraan : Indonesia

Nama Ayah : S. M. T. Sirait

Nama Ibu : R. H. Gurning

Pendidikan

1993 – 1995 : TK. Santa Maria Brebes 1995 – 2001 : SDN VI Brebes

2001 – 2004 : SMP Negeri 03 Brebes 2004 – 2007 : SMA Negeri 03 Brebes

2007 – 20011 : Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Jepang, Bandung


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sastra adalah inspirasi kehidupan yang dihubungkan ke dalam sebuah bentuk keindahan. Sastra merupakan karya seni yang diungkapkan melalui bahasa untuk mewujudkan ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat dan keyakinan, kedalam suatu gambaran konkrit (Jacob Sumardjo dan Saini K.M, 1991).

Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sansekerta „Sastra‟, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau

“pedoman”, berasal dari kata dasar „sas‟ yang berarti “instruksi” atau “ajaran”

dan „tra‟ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini bisaa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.

Teeuw, dalam bukunya Sastera dan Ilmu Sastera (2003:19) menyebutkan, “Ilmu sastra menunjukkan keistimewaan, barangkali juga keanehan yang mungkin tidak dapat kita lihat pada banyak cabang ilmu pengetahuan lain, yaitu bahwa objek utama penelitiannya tidak tentu malahan

tidak karuan”. Kenyataan ini barangkali disebabkan oleh begitu luasnya ruang

lingkup ilmu sastra tersebut. Sastra memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan berbagai cabang ilmu lain yang dalam hal ini termasuk juga ilmu


(12)

2 Universitas Kristen Maranatha bantu bagi penelaahan ilmu sastra, diantaranya adalah psikologi, sosiologi, dan filsafat.

Karya sastra bukan hanya sekedar cerminan dari alam dan kehidupan nyata saja, tetapi juga merupakan penafsiran-penafsiran tentang alam dan kehidupan itu. Karya sastra mengangkat masalah-masalah manusia dan kemanusiaan, serta merupakan refleksi dari makna dan hakikat hidup. Karya sastra menjanjikan kepekaan terhadap nilai-nilai hidup sastra. Karya sastra memberi pemahaman yang mendalam tentang manusia dan tingkah lakunya dalam bermasyarakat. Karya sastra menyajikan cerita kehidupan dan kehidupan itu sendiri sebagian besar terdiri dari kenyataan sosial seperti penderitaan manusia, perjuangan, kasih sayang, kebencian dan segala hal yang dialami oleh manusia. Dalam karya sastra terkandung fenomena kejiwaan yang tampak dari perilaku tokoh-tokohnya. Karena mempersoalkan manusia dengan segala perilakunya inilah yang menjadikan sastra mempunyai kaitan yang erat dengan bidang ilmu psikologi, yaitu sama-sama mengangkat manusia sebagai objeknya.

Seperti yang ditulis oleh Drs. Aminuddin, Mpd. Dalam bukunya Sekitar Masalah Sastra, bahwa antara sastra dan psikologi memiliki hubungan lintas yang bersifat tak langsung dan fungsional, maksudnya adalah sama-sama berguna untuk sarana mempelajari keadaan-keadaan kejiwaan orang lain. Hanya perbedaannya adalah gejala kejiwaan yang ada dalam karya sastra adalah gejala-gejala kejiwaan dari manusia imajiner atau khayalan. Sedangkan dalam psikologi adalah manusia-manusia nyata. Namun keduanya dapat saling


(13)

3 Universitas Kristen Maranatha melengkapi dan saling mengisi untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam terhadap kejiwaan manusia.

Menurut Atar Semi, dalam bukunya Kritik Sastra (1997:77) mengatakan, “Karya sastra merupakan produk dari suatu keadaan kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berada dalam situasi setengah sadar atau subconctous setelah mendapat bentuk yang jelas dituangkan ke dalam bentuk tertentu secara sadar atau conscious dalam bentuk penciptaan karya sastra”.

Karya sastra merupakan suatu karya imajinatif dari seorang yang dilandaskan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreatifitas manusia sebagai karya seni dan tentu saja bukan merupakan suatu ciptaan alam. Pada umumnya, karya sastra yang ditinjau berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, karya sastra yang bersifat fiksi dan non-fiksi. Novel adalah salah satu karya sastra yang bersifat fiksi, yang mengungkapkan aspek-aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus (Nurgiyantoro, 1995: 9, Teori Pengkajian Fiksi).

. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:694), novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.

Mishima, Yukio (1925-1970), memiliki nama asli Kimitake Hiraoka, lahir di Yotsuya, Shinjuku, merupakan salah satu penulis novel ternama di Jepang. Sebagai seorang penulis Mishima menarik inspirasi dari sastra


(14)

pra-4 Universitas Kristen Maranatha modern (1568-1868), baik Jepang dan Barat. Mishima mengakhiri karir yang cemerlang dengan bunuh diri pada tahun 1970.

Karya-karya Mishima meliputi novel, puisi, essai, Kabuki1 modern dan drama Noh2. Salah satu novel karangannya berjudul Kinkakuji (金 閣 寺).

Kinkakuji (金閣寺), adalah Kuil Buddha Zen yang terletak di Kyoto, Jepang.

Novel ini berkisah tentang seorang murid Kinkakuji yang ingin menjadi seorang pendeta, yang bernama Mizoguchi. Mizoguchi senang sekali berangan-angan tentang bagaimana dirinya menjatuhkan hukuman satu demi satu pada guru-guru dan teman-teman sekolahnya yang setiap hari menyiksa dan menghina dirinya, namun di lain pihak, Mizoguchi membayangkan dirinya menjadi seorang seniman besar. Mizoguchi melihat dirinya sendiri sebagai seorang remaja yang ingin menjadi penguasa zalim dan pendiam, dia ingin melihat raut wajah orang-orang yang terbayang akan wajahnya akan merasa ketakutan padanya. Kekejamannya itu tidak perlu dibenarkan dengan kata-kata yang jelas dan masuk akal.

Mizoguchi, adalah anak seorang pendeta Buddha yang tinggal dan bekerja di Tanjung Nariu yang terpencil di pantai utara Honshu. Mizoguchi sudah gagap sejak kecil dan hal ini membuat dirinya menjauhkan diri dari masyarakat dengan caranya sendiri. Seorang anak gagap dari rumah tangga miskin, dia berteman di sekolah, dan mengambil perlindungan dalam fantasi

1 Seni teater tradisional khas Jepang. Aktor Kabuki (

歌舞伎) terkenal dengan kostum mewah dan

tata rias wajah yang mencolok.

2

Drama Noh atau No (Jepang: 能) ialah bentuk drama musik Jepang klasik yang telah

dipertunjukkan sejak abad ke-14. Noh tersusun atas mai (tarian), hayashi (musik), dan utai (kata-kata yang diungkapkan dalam lagu-lagu). Para pelakunya menggunakan topeng dan menari secara lambat.


(15)

5 Universitas Kristen Maranatha dendamnya. Dia merasa bahwa kegagapannya adalah merupakan suatu halangan antara dirinya dengan dunia luar termasuk orang yang berada di sekelilingnya. Beberapa anak-anak sering memperolok-olok dirinya dengan meniru-niru pendeta gagap yang membaca sutra dengan terbata-bata. Mizoguchi tinggal dengan pamannya di desa Shiraku, dekat Maizuru.

Karakter tokoh utama dalam Novel Kinkakuji ini bisa dikatakan tidak stabil, karena Mizoguchi beranggapan bahwa hanya dalam kebencianlah dirinya bisa merasa terharu. Dia merasa bahwa seluruh dirinya terbuat dari kebencian, dan tidak ada satu orang pun yang perduli. Kenyataannya adalah bahwa Mizoguchi tidak dapat dimengerti oleh orang lain, keangkuhannya lah yang menjadi sumber penderitaannya, Mizoguchi tidak pernah dihadapkan pada keinginan untuk mengutarakan sesuatu dan membuat orang lain untuk bisa memahami tentang apa yang Ia ketahui.

Hubungan dirinya dengan lingkungan sekitar bisa dikatakan tidak terlalu bagus, karena dirinya lebih banyak diam, dan beranggapan bahwa jika ada seseorang yang berbuat baik padanya itu merupakan sesuatu yang patut dicurigakan.

Pada umumnya orang-orang dalam masyarakat cenderung konformis (menyesuaikan cara hidupnya: dari mulai cara berfikir, berperasaan dan bertindak), sesuai dengan yang berlaku di lingkungan kelompoknya.

Dalam novel garapan Mishima, Yukio ini, penulis melihat bahwa tokoh utama novel Kinkakuji, yaitu Mizoguchi, memiliki tindakan penyimpangan sosial. Tindakan menyimpang ini, disebut tindakan anti sosial yang salah satu


(16)

6 Universitas Kristen Maranatha cirinya adalah, menarik diri dari pergaulan. Tindakan menyimpang ini mengacu pada teori sosialisasi. Teori ini didasarkan pada proses sosialisasi yang tidak sempurna, dapat terjadi karena mengalami inferioritas3 akibat cacat fisik bawaan lahir, atau memperoleh informasi yang tidak lengkap, misalnya tentang kehidupan seksual.

Deviance atau Penyimpangan, berkaitan dengan proses dimana tindakan, keyakinan atau kondisi datang untuk dilihat sebagai menyimpang dan dianggap aneh atau tidak bisaa oleh orang lain. Deviance dapat diamati oleh hal-hal negatif, stigma sosial4 reaksi orang lain terhadap fenomena ini.

Setiap konsepsi penyimpangan yang kita ketahui adalah tidak pernah disepakati oleh seluruh masyarakat. Mengapa dianggap menyimpang mungkin fenomena ini dikarenakan para masyarakat tidak terbisaa dengan hal-hal atau perilaku-perilaku yang menurut mereka tidak biasa atau aneh bagi mereka yang melihatnya.

1.2. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah bagaimana kepribadian Mizoguchi sebagai tokoh utama, melakukan tindakan menyimpang, atau berperilaku maladaptif yaitu tidak dapat menyesuaikan diri pada keadaan, dan sejauh mana pengaruh tokoh lainnya yaitu teman sekolah, Tsurukawa dan keluarga

3

Perasaan yang relatif tetap tentang ketidakmampuan diri atau munculnya kecenderungan untuk merasa kurang atau menjadi kurang atau bisaa disebut minder.

4 Adalah tidak diterimanya seseorang pada suatu kelompok karena kepercayaan bahwa orang tersebut melawan norma yang ada. Stigma sosial sering menyebabkan pengucilan seseorang ataupun kelompok.


(17)

7 Universitas Kristen Maranatha Mizoguchi pada diri Mizoguchi yang tercermin dalam novel Kinkakuji (金閣 寺) karya Mishima Yukio, yang dibuat pada tahun 1956.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah menjelaskan mengenai tindakan menyimpang Mizoguchi dan pengaruh lingkungan keluarga, yang diwakili oleh ibu dan ayahnya, dan lingkungan sekolah yang diwakili oleh Kashiwagi, Tsurukawa dan teman bermainnya Uiko.

1.4. Metode Penelitian

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode Deskriptif. Metode Deskriptif adalah metode yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah, dimana data yang diambil dapat dianalisis kebenarannya.

Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata-cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Jadi, metode deskriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi berdasarkan data belaka.


(18)

8 Universitas Kristen Maranatha Sedangkan untuk pendekatan, penulis menggunakan pendekatan psikologi sosial. Psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan kelompok. Psikologi sosial mencoba untuk menentukan apakah dan seberapa jauh, data-data yang berbeda namun berkesinambungan dapat saling berhubungan satu sama lain yang keseluruhan datanya dapat didapat dengan waktu yang relatif singkat.

Sarlito Wirawan, dalam bukunya Teori-Teori Psikologi Sosial (2006:3), menyimpulkan beberapa definisi psikologi sosial yang membedakan tiga wilayah studi psikologi sosial, yaitu :

a. Studi tentang pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya studi tentang persepsi, motivasi, proses belajar, atribusi (sifat). Walaupun topik-topik ini bukan monopoli dari psikologi sosial, namun psikologi sosial tidak dapat menghindar dari studi tentang topik-topik ini.

b. Studi tentang proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial dan sebagainya.

c. Studi tentang interaksi kelompok, misalnya: kepemimpinan, komunikasi, hubungan kekuasaan, otoriter, konformitas (keselarasan), kerjasama, persaingan, peran dan sebagainya.

Penelitian psikologi sosial dapat menjelaskan mengapa orang-orang membentuk massa, bagaimana kelompok membuat keputusan, yang kondisi sosial dapat menyebabkan perilaku menyimpang, dan berbagai hal lain. Psikolog sosial ini terus-menerus belajar lebih banyak tentang perilaku manusia dan ilmu timbal balik interaksi antar manusia, memandang segala


(19)

9 Universitas Kristen Maranatha sesuatu dari mengapa orang gagal untuk membantu orang yang membutuhkan dengan apa yang menyebabkan orang untuk menyesuaikan diri, bahkan dalam situasi etis yang meragukan.

Psikologi sosial menempatkan penekanan lebih besar pada kognisi5 daripada sifat6. Banyak penelitian berfokus pada konsep diri, yang merupakan pemahaman mengenai orang atau dirinya sendiri. Konsep diri sering dibagi menjadi komponen kognitif, yang dikenal sebagai skema diri7, dan komponen evaluatif, harga diri. Kebutuhan untuk menjaga kesehatan harga diri diakui sebagai pusat manusia motivasi di bidang psikologi sosial.

Dalam melaksanakan penelitian yang menggunakan pendekatan psikologi sosial ini, secara umum berkaitan dengan: (1) pemahaman diri orang lain dan komunikasi interpersonal, (2) sifat sikap, persuasi dan perubahan sikap, (3) pengaruh sosial dan pribadi kontrol; (4) afiliasi, daya tarik, cinta, agresi dan kekerasan, dan (5) perilaku prososial, perilaku di dalam dan antar kelompok, dan perilaku sosial di lingkungan fisik.

1.5. Organisasi Penulisan

Sistematika dalam penelitian ini terbagi menjadi empat bab. Setiap bab membahas pokok bahasan yang berbeda, yaitu :

5

Kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.

6 Kualitas perilaku atau pola penyesuaian yang spesifik pada seseorang yang menunjukkan cara bagaimana seseorang bereaksi terhadap stimulus atau situasi tertentu.

7


(20)

10 Universitas Kristen Maranatha Bab I Pendahuluan. Pada bab ini dikemukakan alasan melakukan penelitian yang mencakup latar belakang, pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan, serta organisasi penulisan.

Bab II Landasan Teori. Bab ini berisi kerangka teori, yang terdiri dari hubungan psikologi dan sastra, psikologi sosial, yaitu teori psikologi sosial menurut Merton.

Bab III Analisis Kepribadian Tokoh Utama Novel Kinkakuji (金閣寺).

Bab ini menguraikan kepribadian tokoh utama, yaitu Mizoguchi, bagaimana pengaruh lingkungan dan masyarakat terhadap tokoh utama, dan pengaruh atau peranan lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun sekolah terhadap kepribadian tokoh utama, Mizoguchi.

Bab IV Kesimpulan. Bab ini merupakan kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.

Skripsi ini dilengkapi pula oleh daftar pustaka, dan riwayat hidup penulis.


(21)

72 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN

Setelah melakukan penelitian terhadap novel Kinkakuji (金 閣 寺), melalui pendekatan Psikologi Sosial, penulis memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Mizoguchi sebagai orang berbadan tidak kuat oleh karena itu ia selalu kalah oleh teman-temannya apabila berlari atau pada saat latihan olahraga. Sejak lahir Mizoguchi gagap kalau berbicara, dan hal tersebut membuat ia dijauhi oleh teman-temannya. Sikap teman-temannya ini, membuat Mizoguchi merasa tidak percaya pada siapapun yang mencoba untuk berteman dengannya.

2. Sikap Mizoguchi digolongkan pada sikap yang introvert, karena ia tidak bisa bergaul dengan orang-orang disekelilingnya. Ia selalu merasa terhalangi oleh kegagapan yang Ia derita. Ini memunculkan suatu tindakan yang tidak biasa. Tindakan yang tidak biasa dari Mizoguchi ini membuat ia memiliki perilaku yang menyimpang atau maladaptif. Salah satu faktor perilaku menyimpang tersebut disebabkan oleh faktor psikologis, apabila lingkungan sekitar yang mempengaruhi seorang individu menunjukkan sikap atau perlakuan yang tidak baik, maka individu itu bisa menentang perlakuan suatu kelompok atau individu lain dengan cara menjauhkan atau menarik diri dari kelompok sosial tersebut.


(22)

73 Universitas Kristen Maranatha 3. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik

lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga. Mizoguchi yang merupakan anak tunggal di dalam keluarganya, tidak bisa mengakrabkan dirinya pada sang ibu, ini disebabkan karena masa lalu yang kurang menyenangkan bagi dirinya tentang perselingkuhan sang ibu. Kenyataannya, bahwa Mizoguchi tidak dapat memafkan sang ibu yang telah berselingkuh, namun ia pun tidak pernah berniat hendak membalas perlakuan ibunya. Perselingkuhan sang ibu yang membawa dampak besar bagi kehidupan Mizoguchi ini, membuat Mizoguchi merasa bahwa dirinya akan tenang dan bahagia hanya dalam kebencian yang ada tertanam di hatinya itu. Ayah Mizoguchi yang selalu menyayangi Mizoguchi, meninggal dunia sebelum Mizoguchi tinggal di Kinkakuji. Saat ayahnya meninggal Mizoguchi hanya bisa meratapi wajahnya yang terbaring pulas di peti matinya, tanpa mengeluarkan air mata. Mizoguchi tidak mengeluarkan airmata atau menangis pada saat sang ayah meninggal karena pada saat itu, ia merasa bahwa perasaannya telah rusak oleh kebencian, karena kegagapannya yang menjadi sumber utama kebencian dirinya terhadap orang-orang di sekelilingnya.

4. Tsurukawa, merupakan teman dekat yang paling mengerti diri Mizoguchi. Sejak bertemu dengan Tsurukawa, Mizoguchi merasa marah, meskipun Tsurukawa belum pernah meledek dirinya. Ini dikarenakan Mizoguchi


(23)

74 Universitas Kristen Maranatha lebih merasa senang apabila diejek dan dihina. Hal tersebut lebih baik bagi Mizoguchi daripada Ia mendapatkan kebaikan dari seseorang.

5. Hubungan Mizoguchi dengan teman-teman lainnya tidak seperti hubungan antar teman pada umumnya. Mizoguchi yang merasa benci terhadap guru serta teman-teman sekolahnya di Sekolah Menengah Maizuru Timur, karena mereka seringkali mengejek dan menghina Mizoguchi yang gagap, dengan cara seolah-olah menjadi pendeta kuil yang membaca sutra dengan tergagap-gagap. Mizoguchi merasa marah dan murka karena mereka tidak memiliki rasa sopan santun. Mizoguchi seringkali membayangkan mereka, orang-orang yang telah menghina dan mempermalukan dirinya, semuanya akan jatuh kedalam genggaman tangannya dan ia akan memerasnya.


(24)

vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

PUSTAKA

Ahmadi, Abu Drs. 1991. Psikologi Sosial (edit revisi). Jakarta: P.T Rineka Cipta.

Aminuddin, drs, Mpd. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Bandung

Nakane, Chie, 1970, Japanese Society, Berkeley: University of California Press Depdiknas. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Fukutake, Tadashi, 1988, Masyarakat Jepang Dewasa Ini, Jakarta: Gramedia

Gerungan, W. A. 1991. Psikologi Sosial. Bandung: Ereco.

Hillgard & Atkinson. (2007). Pengantar Psikologi. Edisi ke-11. Jakarta: Interaksara.

Luxemburg, Jan van, Mieke Bal, dan Willem G. Weststeijn. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jarvis, Matt. 2006. Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa Media

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Paul B. :Horton & Chester L. Hunt. 1999. Sociology, Sixth Edition. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Semi, Atar. 1997. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Sujanto, Agus, dkk. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara Sumardjo, Jakob dan Saini, K.M. (1991). Apresiasi Kesusatraan. Jakarta:

Gramedia.

Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. (edisi revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(25)

viii Universitas Kristen Maranatha Teeuw, A. (2003). Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Wirawan, Sarlito. 2006. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Zeitlin, Irving M. 1998. Memahami kembali sosiologi. Gajahmada University Press: Yogyakarta.


(26)

ix Universitas Kristen Maranatha INTERNET

(Abdul Katar Al-Ghazali. 2009. Perilaku Penyimpangan Sosial) 15 Juni 2011 http://www.akalgi.co.cc/2009/06/perilaku-penyimpangan-sosial_22.html (Akhmad, Sudrajat. 2008. Tentang Perilaku Individu) 10 Juni 2011

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/11/memahami-perilaku-individu-2/

(Deviant Sociologi) 02 Mei 2011

http://en.wikipedia.org/wiki/Deviance_(sociology)

(Gunadarma University. 2011. Analisis Sikap, Motivasi, dan Konsep Diri Terhadap Perilaku Konsumen) 21 April 2011

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/01/analisis-sikap-motivasi-dan-konsep-diri-terhadap-perilaku-konsumen/

(Hendra Arif W. 2008. Sikap) 21 April 2011

http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/10/13/sikap-attitude/

(Lubis, Grafura. 2009. Pendekatan, Metode dan Teknik) 25 Febuari 2011 http://lubisgrafura.wordpress.com/2009/02/07/pendekatan-metode-dan-teknik/ (Kusuma, Affandi. 2009, Faktor-faktor Penyebab Perilaku Menyimpang SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT dalam HUBUNGAN PENYAKIT SOSIAL) 28 Febuari 2011

http://afand.abatasa.com/post/detail/2760/faktor-faktor-penyebab-perilaku- menyimpang-sosial-dalam-keluarga-dan-masyarakat-dalam-hubungan-penyakit-sosial

(Soleh Amini Yahman.2011. Psikologi Sosial: Introduction) 01 Mei 2011 http://solehamini.blogspot.com/2011/04/psikologi-sosial-introduction.html (Suriasumantri, Jujun S. (2007). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan) 28 Febuari 2011

http://technurlogy.wordpress.com/2010/03/26/hubungan-filsafat-ilmu-dengan-psikologi/


(27)

x Universitas Kristen Maranatha (Ricky, Ali. 2011, Ilmu dan Pengajaran Sastra) 28 Febuari 2011

http://wwwrickysukandar.blogspot.com/2011/02/ilmu-dan-pengajaran-sastra.html

(Mbahbrata. Pengantar Kesusastraan) 15 Maret 2011

http://mbahbrata.wordpress.com/2010/03/12/pengantar-kesusastraan/

(Pakde Sofa. 2008. Bidang Kajian Sosiologi dan Interaksi Sosial) 21 Maret 2011 http://massofa.wordpress.com/2008/02/06/bidang-kajian-sosiologi-dan-interaksi-sosial


(1)

73 Universitas Kristen Maranatha

3. Peran lingkungan dalam mewujudkan kepribadian seseorang, baik lingkungan pra kelahiran maupun lingkungan pasca kelahiran adalah masalah yang tidak bisa dipungkiri khususnya lingkungan keluarga. Mizoguchi yang merupakan anak tunggal di dalam keluarganya, tidak bisa mengakrabkan dirinya pada sang ibu, ini disebabkan karena masa lalu yang kurang menyenangkan bagi dirinya tentang perselingkuhan sang ibu. Kenyataannya, bahwa Mizoguchi tidak dapat memafkan sang ibu yang telah berselingkuh, namun ia pun tidak pernah berniat hendak membalas perlakuan ibunya. Perselingkuhan sang ibu yang membawa dampak besar bagi kehidupan Mizoguchi ini, membuat Mizoguchi merasa bahwa dirinya akan tenang dan bahagia hanya dalam kebencian yang ada tertanam di hatinya itu. Ayah Mizoguchi yang selalu menyayangi Mizoguchi, meninggal dunia sebelum Mizoguchi tinggal di Kinkakuji. Saat ayahnya meninggal Mizoguchi hanya bisa meratapi wajahnya yang terbaring pulas di peti matinya, tanpa mengeluarkan air mata. Mizoguchi tidak mengeluarkan airmata atau menangis pada saat sang ayah meninggal karena pada saat itu, ia merasa bahwa perasaannya telah rusak oleh kebencian, karena kegagapannya yang menjadi sumber utama kebencian dirinya terhadap orang-orang di sekelilingnya.

4. Tsurukawa, merupakan teman dekat yang paling mengerti diri Mizoguchi. Sejak bertemu dengan Tsurukawa, Mizoguchi merasa marah, meskipun Tsurukawa belum pernah meledek dirinya. Ini dikarenakan Mizoguchi


(2)

74 Universitas Kristen Maranatha

lebih merasa senang apabila diejek dan dihina. Hal tersebut lebih baik bagi Mizoguchi daripada Ia mendapatkan kebaikan dari seseorang.

5. Hubungan Mizoguchi dengan teman-teman lainnya tidak seperti hubungan antar teman pada umumnya. Mizoguchi yang merasa benci terhadap guru serta teman-teman sekolahnya di Sekolah Menengah Maizuru Timur, karena mereka seringkali mengejek dan menghina Mizoguchi yang gagap, dengan cara seolah-olah menjadi pendeta kuil yang membaca sutra dengan tergagap-gagap. Mizoguchi merasa marah dan murka karena mereka tidak memiliki rasa sopan santun. Mizoguchi seringkali membayangkan mereka, orang-orang yang telah menghina dan mempermalukan dirinya, semuanya akan jatuh kedalam genggaman tangannya dan ia akan memerasnya.


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

PUSTAKA

Ahmadi, Abu Drs. 1991. Psikologi Sosial (edit revisi). Jakarta: P.T Rineka Cipta.

Aminuddin, drs, Mpd. 1987. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung: Sinar Baru Bandung

Nakane, Chie, 1970, Japanese Society, Berkeley: University of California Press Depdiknas. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Fukutake, Tadashi, 1988, Masyarakat Jepang Dewasa Ini, Jakarta: Gramedia

Gerungan, W. A. 1991. Psikologi Sosial. Bandung: Ereco.

Hillgard & Atkinson. (2007). Pengantar Psikologi. Edisi ke-11. Jakarta: Interaksara.

Luxemburg, Jan van, Mieke Bal, dan Willem G. Weststeijn. 1992. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jarvis, Matt. 2006. Teori-Teori Psikologi. Bandung: Nusa Media

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Paul B. :Horton & Chester L. Hunt. 1999. Sociology, Sixth Edition. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Semi, Atar. 1997. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.

Sujanto, Agus, dkk. 2008. Psikologi Kepribadian. Jakarta: Bumi Aksara Sumardjo, Jakob dan Saini, K.M. (1991). Apresiasi Kesusatraan. Jakarta:

Gramedia.

Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. (edisi revisi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

Teeuw, A. (2003). Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya. Wirawan, Sarlito. 2006. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Zeitlin, Irving M. 1998. Memahami kembali sosiologi. Gajahmada University Press: Yogyakarta.


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

INTERNET

(Abdul Katar Al-Ghazali. 2009. Perilaku Penyimpangan Sosial) 15 Juni 2011 http://www.akalgi.co.cc/2009/06/perilaku-penyimpangan-sosial_22.html (Akhmad, Sudrajat. 2008. Tentang Perilaku Individu) 10 Juni 2011

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/11/memahami-perilaku-individu-2/

(Deviant Sociologi) 02 Mei 2011

http://en.wikipedia.org/wiki/Deviance_(sociology)

(Gunadarma University. 2011. Analisis Sikap, Motivasi, dan Konsep Diri Terhadap Perilaku Konsumen) 21 April 2011

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/01/analisis-sikap-motivasi-dan-konsep-diri-terhadap-perilaku-konsumen/

(Hendra Arif W. 2008. Sikap) 21 April 2011

http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/10/13/sikap-attitude/

(Lubis, Grafura. 2009. Pendekatan, Metode dan Teknik) 25 Febuari 2011 http://lubisgrafura.wordpress.com/2009/02/07/pendekatan-metode-dan-teknik/ (Kusuma, Affandi. 2009, Faktor-faktor Penyebab Perilaku Menyimpang SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MASYARAKAT dalam HUBUNGAN PENYAKIT SOSIAL) 28 Febuari 2011

http://afand.abatasa.com/post/detail/2760/faktor-faktor-penyebab-perilaku- menyimpang-sosial-dalam-keluarga-dan-masyarakat-dalam-hubungan-penyakit-sosial

(Soleh Amini Yahman.2011. Psikologi Sosial: Introduction) 01 Mei 2011 http://solehamini.blogspot.com/2011/04/psikologi-sosial-introduction.html (Suriasumantri, Jujun S. (2007). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan) 28 Febuari 2011

http://technurlogy.wordpress.com/2010/03/26/hubungan-filsafat-ilmu-dengan-psikologi/


(6)

x Universitas Kristen Maranatha

(Ricky, Ali. 2011, Ilmu dan Pengajaran Sastra) 28 Febuari 2011 http://wwwrickysukandar.blogspot.com/2011/02/ilmu-dan-pengajaran-sastra.html

(Mbahbrata. Pengantar Kesusastraan) 15 Maret 2011

http://mbahbrata.wordpress.com/2010/03/12/pengantar-kesusastraan/

(Pakde Sofa. 2008. Bidang Kajian Sosiologi dan Interaksi Sosial) 21 Maret 2011 http://massofa.wordpress.com/2008/02/06/bidang-kajian-sosiologi-dan-interaksi-sosial