EFEKTIVITAS METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK CONCEPT SENTENCE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA.

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN

ABSTRAKSI ………... i

ABSTRAKT ………. ii

KATA PENGANTAR ………. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR TABEL ………... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ……… xi

BAB I PENDAHULUAN……….…. 1

A. . Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Identifikasi Masalah ……….. 4

C. Batasan Masalah ……… 4

D. Rumusan Masalah ………. 5

E. Tujuan Penelitian ………... 5

F. Manfaat Penelitian ………. 6

BAB II LANDASAN TEORETIS ……….. 8

A. Metode Cooperative Learning ………... 8

1. Pengertian Metode Cooperative Learning……….…. 8

2. Fungsi dan Tujuan Metode Cooperative Learning …...……….. 10


(2)

B. Teknik Concept Sentence ……… 13

1. Pengertian Teknik Concept Sentence ……… 13

2. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Concept Sentence ……….. 14

3. Pelaksanaan Teknik Concept Sentence ………. 15

C. Keterampilan Menulis ……….. 18

1. Pengertian Keterampilan Menulis ………. 18

2. Tujuan Menulis ………. 22

3. Langkah-langkah dan Pedoman Menulis ……….. 24

4. Pembelajaran Keterampilan Menulis di SMA ... 26

D. Kerangka Berpikir ……….….. 27

E. Hipotestis ……….….. 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 30

A. Metode Penelitian ………... 30

B. Desain Penelitian ………..……….. 30

C. Variabel Penelitian ……… 31

D. Populasi dan Sampel Penelitian….……… 31

E. Instrumen Penelitian ………. 31

F. Teknik Pengolahan Data ……….. 32

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 34

A. Deskripsi Data ……… 34

1. Data Hasil Pretest dan Posttest ……….... 34

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ………. 34

3. Uji Persyaratan Analisis ……….. 40

a) Uji Normalitas ………. 40

b) Uji Homogenitas Varians Data Pretest dan Posttest ………... 41

c) Uji Signifikansi Perbedaan Rata-rata ……….. 42


(3)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 45

A. Kesimpulan ... 45

B. Saran ……….. 46

DAFTAR PUSTAKA ……… 47


(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari di SMA dari semua bahasa asing yang ada. Bahasa Jerman terdiri dari empat kemampuan berbahasa, yaitu menulis (Schreibfertigkeit), menyimak (Hörfertigkeit), membaca (Lesefertigkeit), dan berbicara (Sprachfertigkeit). Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, siswa dituntut untuk menguasai kemampuan menulis, menyimak, membaca, dan berbicara. Keempat kemampuan tersebut memiliki kesulitan-kesulitan yang berbeda-beda, salah satunya kemampuan menulis. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang jarang dilakukan pada proses pembelajaran bahasa Jerman di sekolah, sehingga kemampuan siswa dalam menulis kurang.

Menulis merupakan alat atau cara untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan alat atau cara yang digunakan untuk menuangkan pikiran ke dalam bentuk bahasa tulis. Kemampuan menulis berhubungan dengan proses menjelaskan sebuah objek dengan bahasa tulisan berupa simbol-simbol huruf, pembentukan kata, pembentukan kalimat, dan pembentukan paragraf sehingga tercipta bahasa tulisan yang memiliki satu kesatuan makna tertentu. Sutarno (2008:82) menyatakan “…bahasa tulis dilambangkan dengan huruf-huruf merupakan alat untuk mencatat, mendokumentasikan, merekan, memelihara dan


(5)

dari bahasa lisan ke dalam tulisan yang dilambangkan dengan huruf-huruf dan sebagai catatan atau bukti dari berbagai karya. Banyak orang yang pandai berbicara ataupun berpidato, tetapi mereka masih kurang mampu menuangkan gagasannya ke dalam bentuk bahasa tulisan.

Kemampuan menulis menuntut siswa untuk mampu menulis, baik menulis kalimat yang sederhana maupun sebuah karangan. Pengalaman penulis ketika menjadi praktikan di SMA Negeri 23 Bandung ternyata masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis kalimat dalam bahasa Jerman. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang sulit untuk siswa, khususnya siswa yang baru pertama kali belajar bahasa Jerman. Banyak siswa memiliki kesulitan dalam menulis, hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya kurangnya latihan menulis di sekolah. Selain itu, diduga ada faktor lain seperti kurangnya penguasaan kosakata, ketidaktahuan makna dari kosakata tersebut dan kurangnya pemahaman mengenai struktur penyusunan kalimat yang benar, sehingga dapat mempengaruhi kemampuan menulis siswa. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan menulis dapat dicapai melalui proses belajar dan latihan dengan baik.

Proses belajar dan berlatih tersebut perlu didukung oleh suatu metode pembelajaran yang tepat, agar peningkatan kemampuan siswa dalam menulis dapat tercapai. Banyak metode-metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, begitu juga metode yang dapat digunakan dalam kemampuan menulis. Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan yaitu Cooperative Learning. Cooperative Learning memiliki beberapa metode, salah satunya yaitu


(6)

pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif Menyenangkan). Pembelajaran aktif memiliki beberapa teknik pembelajaran, salah satunya teknik Concept Sentence. Metode pembelajaran aktif cukup banyak digunakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Beberapa guru menggunakan metode pembelajaran aktif ini mungkin dikarenakan metode ini dapat membuat situasi pembelajaran di kelas lebih menyenangkan dan tidak monoton, sehingga siswa tertarik dan lebih aktif di kelas.

Pencapaian keberhasilan siswa dalam kemampuan menulis diperlukan suatu metode yang dapat mempermudah siswa, salah satunya teknik Concept Sentence. Concept Sentence merupakan teknik pembelajaran yang melibatkan empat orang individu dalam satu kelompok. Melalui teknik ini siswa dapat saling memberikan kritik dan saran kepada teman satu kelompoknya. Salah satu caranya yaitu merangkai kalimat dari kata-kata kunci yang telah didapat. Dalam hal ini diharapkan kemampuan menulis siswa mengalami peningkatan. Keberhasilan itu dapat tercapai, jika langkah-langkah yang dilakukan oleh guru sesuai dengan metode tersebut. Dengan demikian peningkatan kemampuan menulis siswa dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti efektivitas metode cooperative learning dengan teknik concept sentence untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa.


(7)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu di antaranya:

1. Apakah rendahnya minat belajar siswa belajar bahasa Jerman menyebabkan kesulitan dalam menulis kalimat bahasa Jerman?

2. Apakah kemampuan siswa dalam penguasaan kosakata bahasa Jerman yang terbatas menyebabkan kesulitan dalam menulis kalimat bahasa Jerman? 3. Apakah faktor ketidakbiasaan atau kurangnya latihan menulis kalimat bahasa

Jerman yang menjadi penyebab siswa kesulitan dalam menulis kalimat bahasa Jerman?

4. Apakah teknik yang digunakan dalam pembelajaran tidak sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga siswa sulit untuk menulis kalimat bahasa Jerman?

5. Apakah metode Concept Sentence cocok digunakan dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam bahasa Jerman?

C. Batasan Masalah

Mengingat begitu banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran bahasa Jerman, maka penulis merumuskan penelitian pada efektivitas metode Cooperative Learning dengan teknik Concept Sentence.


(8)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dan dilakukannya identifikasi di atas, maka masalah yang muncul adalah efektivitas metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence dan kemampuan siswa dalam menulis kalimat bahasa Jerman. Masalah yang muncul tersebut dikarenakan ada beberapa faktor yang menghambat kemampuan menulis siswa dalam bahasa Jerman. Berkaitan dengan hal ini, perlu dilakukan penelitian dalam rangka mengetahui sejauh mana efektivitas metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa.

Untuk menegaskan rumusan masalah di atas, diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis kalimat bahasa Jerman sebelum menggunakan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis kalimat bahasa Jerman setelah menggunakan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence?

3. Apakah metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat bahasa Jerman?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan rumusan masalah yang telah diuraikan dia atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(9)

1. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis kalimat bahasa Jerman sebelum menggunakan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence.

2. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam menulis kalimat bahasa Jerman setelah menggunakan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence.

3. Untuk mengetahui keefektifan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis kalimat bahasa Jerman.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini selain memiliki tujuan juga memiliki manfaat. Manfaat penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis kalimat bahasa Jerman.

b. Bagi Guru

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran dalam menentukan dan menggunakan metode yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis kalimat bahasa Jerman.

2. Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan kreatifitas guru dalam menyajikan sebuah pembelajaran.


(10)

c. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan kemampuan peneliti dalam keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menulis.

d. Bagi peneliti lain

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk melaksanakan penelitian serupa.


(11)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Quasi Eksperimental (eksperimen semu). Metode ini dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk melihat keefektifan metode Cooperative Learning dalam pembelajaran menulis kalimat berbahasa Jerman.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one group pretest-posttest design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa pembanding. Desain penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk tabel sebagai berikut. (Arikunto, 2010: 124) :

Keterangan:

O1 : Pretest (tes awal) untuk mengetahui kemampuan menulis siswa sebelum mendapatkan perlakuan.

X : Perlakuan dengan menggunakan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence.

O2 : Posttest (tes akhir) untuk mengetahui kemampuan menulis siswa setelah mendapatkan perlakuan.


(12)

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni, satu variabel bebas dan satu variabel terikat.

1. Variabel Bebas

Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan Metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan menulis siswa.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas XI SMA 23 Bandung. Agar penelitian ini tidak terlalu luas maka diambil sampel dari populasi yang dapat mewakili. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 SMA 23 Bandung.

E. Instrumen Penelitian

Salah satu kegiatan dalam perencanaan suatu penelitian adalah membuat instrumen penelitian atau alat pengumpul data yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes ini digunakan untuk mendapatkan nilai pretest dan posttest siswa. Tes ini berfungsi mengetahui kemampuan menulis siswa sebelum dan sesudah digunakan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence dalam pembelajaran menulis.


(13)

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah kegiatan untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah didapatkan. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Hasil pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir) diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi, dan varian kelas yang dijadikan sampel.

2. Melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.

3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji-t dengan rumus, sebagai berikut:

t =

Ʃ� �

( − )

Keterangan:

t : treatment atau perlakuan

Md : Mean dari perbedaan pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir) Xd : Deviasi masing-masing subjek (d-Md)

�x2d : Jumlah kuadrat deviasi N : Subjek

d.b. : ditentukan dengan N-1 4. Hipotesis Statistik

Langkah terakhir adalah pengujian hipotesis. Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


(14)

Ho : µSsP = µSbP berarti hasil posttest (tes akhir) setelah perlakuan sama dengan hasil pretest (tes awal).

Hi : µSsP > µSbP berarti hasil posstest (tes akhir) setelah perlakuan lebih besar dari hasil pretest (tes awal).

Keterangan:

µSsP : kemampuan menulis karangan berbahasa Jerman siswa sesudah perlakuan

µSbP : kemampuan menulis karangan berbahasa Jerman siswa sebelum perlakuan

5. Pembahasan hasil penelitian. 6. Penarikan kesimpulan.


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penelitian melaui treatment mengenai efektivitas metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa di sekolah dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada saat tes awal diperoleh nilai tertinggi sebesar 76 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 36 (dalam skala 1-100). Selain itu, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 60,33. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis bahasa Jerman sebelum mendapatkan perlakuan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence tergolong ke dalam kategori cukup.

2. Pada saat tes akhir diperoleh nilai tertinggi sebesar 100 (dalam skala 1-100), nilai terendah sebesar 60 (dalam skala 1-100) dan nilai rata-rata sebesar 83,33. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa setelah diberikan perlakuan sebanyak tiga kali ketermpilan siswa dalam menulis bahasa Jerman mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil tes awal dan tergolong ke dalam kategori baik.

3. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diperoleh t

hitung > ttabel (9,36 > 1,70), ini berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis.


(16)

B. Saran

Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman, diperlukan suatu usaha yang tepat. Sehubungan dengan hasil penelitian ini penulis mengajukan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan bahasa Jerman khususnya dalam pembelajaran keterampilan menulis sebaiknya digunakan metode pembelajaran yang tepat dan dapat meningkatkan motivasi siswa. Oleh karena itu, metode ini dapat dijadikan salah satu alternatif bagi para pengajar untuk melatih keterampilan siswa dalam menulis.

2. Peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang serupa sebaiknya menggunakan responden dan tes menulis dengan tingkat yang lebih sesuai dengan kemampuan siswa sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.

3. Dalam mengajarkan mata pelajaran khususnya pelajaran bahasa Jerman, sebaiknya metode yang akan diterapkan disesuaikan dengan materi pembelajaran dan kondisi siswa selalu diperhatikan agar siswa dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran sehingga suasana menjadi kondusif.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Duden. (2010). Stilsicher Schreiben. Mannheim: Bibliographisches Institut GmbH.

Guruclub. (2008). Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi. [Online]. Tersedia: http://[FullySaiiaBlog]Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi.htm [28 Juli 2012]

Hardini, I dan Puspitasari , D. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep & Implementasi). Yogyakarta : Familia.

Kamaliyah, O. (2010). Hubungan antara Penggunaan Metode Menulis Catatan Harian dan Keterampilan Menulis Siswa, Bandung: tidak diterbitkan.

Kast, Bernd. 1999. Fertigkeit Schreiben. München: Goethe-Institute.

Kiranawati. (2008). Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi. [Online]. Tersedia: http://[FullySaiiaBlog]Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi.htm [28 Mei 2012]

Knapp, Karlfried. et al. (2007). Angewandte Linguistik. Tübingen: Narr Francke Attempo Verlag GmbH+Co.KG.

Komalasari, Kokom.(2010). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, Bandung: Refika Aditama.

Neuner, Gerhard & Hunfeld, Hans. (1993). Methoden des fremdsprachlichen Deutschunterricht. Berlin : Langenscheidt.

Rosidi, Imron. (2009). Menulis….Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sutarno, NS. (2008). Menulis yang Efektif, Jakarta: Sagung Seto.

Uno, H.B. dan Mohamad, N. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: PT Bumi Aksara.


(18)

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya). Jakarta:Rineka Cipta.

_______, (2012). Tujuan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). [Online].Tersedia:file:///J:/TujuanPembelajaranKooperatif(CooperativeLearni ng)MajalahPendidikan.htm [5 November 2012]


(1)

Nina Riyanawati, 2013

Efektivitas Metode Cooperative Learning Teknik Concept Sentence Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

F. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data adalah kegiatan untuk mengolah dan menganalisis data yang sudah didapatkan. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Hasil pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir) diperiksa dan dianalisis kemudian ditabulasikan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata nilai siswa, standar deviasi, dan varian kelas yang dijadikan sampel.

2. Melakukan uji normalitas dan uji homogenitas data.

3. Menguji signifikansi perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji-t dengan rumus, sebagai berikut:

t =

Ʃ� �

( − )

Keterangan:

t : treatment atau perlakuan

Md : Mean dari perbedaan pretest (tes awal) dan posttest (tes akhir) Xd : Deviasi masing-masing subjek (d-Md)

�x2d : Jumlah kuadrat deviasi N : Subjek

d.b. : ditentukan dengan N-1 4. Hipotesis Statistik

Langkah terakhir adalah pengujian hipotesis. Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:


(2)

33

Ho : µSsP = µSbP berarti hasil posttest (tes akhir) setelah perlakuan sama dengan hasil pretest (tes awal).

Hi : µSsP > µSbP berarti hasil posstest (tes akhir) setelah perlakuan lebih besar dari hasil pretest (tes awal).

Keterangan:

µSsP : kemampuan menulis karangan berbahasa Jerman siswa sesudah perlakuan

µSbP : kemampuan menulis karangan berbahasa Jerman siswa sebelum perlakuan

5. Pembahasan hasil penelitian. 6. Penarikan kesimpulan.


(3)

Nina Riyanawati, 2013

Efektivitas Metode Cooperative Learning Teknik Concept Sentence Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah penelitian melaui treatment mengenai efektivitas metode

Cooperative Learning teknik Concept Sentence untuk meningkatkan keterampilan

menulis siswa di sekolah dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pada saat tes awal diperoleh nilai tertinggi sebesar 76 (dalam skala 1-100) dan nilai terendah sebesar 36 (dalam skala 1-100). Selain itu, nilai rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 60,33. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam menulis bahasa Jerman sebelum mendapatkan perlakuan metode Cooperative Learning teknik Concept Sentence tergolong ke dalam kategori cukup.

2. Pada saat tes akhir diperoleh nilai tertinggi sebesar 100 (dalam skala 1-100), nilai terendah sebesar 60 (dalam skala 1-100) dan nilai rata-rata sebesar 83,33. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa setelah diberikan perlakuan sebanyak tiga kali ketermpilan siswa dalam menulis bahasa Jerman mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil tes awal dan tergolong ke dalam kategori baik.

3. Berdasarkan hasil penghitungan uji-t diperoleh t

hitung > ttabel (9,36 > 1,70), ini

berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes awal dan tes akhir. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa metode Cooperative

Learning teknik Concept Sentence efektif untuk diterapkan dalam


(4)

46

B. Saran

Untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis bahasa Jerman, diperlukan suatu usaha yang tepat. Sehubungan dengan hasil penelitian ini penulis mengajukan beberapa saran, sebagai berikut:

1. Dalam mengajarkan bahasa Jerman khususnya dalam pembelajaran keterampilan menulis sebaiknya digunakan metode pembelajaran yang tepat dan dapat meningkatkan motivasi siswa. Oleh karena itu, metode ini dapat dijadikan salah satu alternatif bagi para pengajar untuk melatih keterampilan siswa dalam menulis.

2. Peneliti lain yang ingin mengkaji bidang yang serupa sebaiknya menggunakan responden dan tes menulis dengan tingkat yang lebih sesuai dengan kemampuan siswa sehingga hasil yang diperoleh akan lebih maksimal.

3. Dalam mengajarkan mata pelajaran khususnya pelajaran bahasa Jerman, sebaiknya metode yang akan diterapkan disesuaikan dengan materi pembelajaran dan kondisi siswa selalu diperhatikan agar siswa dapat berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran sehingga suasana menjadi kondusif.


(5)

Nina Riyanawati, 2013

Efektivitas Metode Cooperative Learning Teknik Concept Sentence Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Duden. (2010). Stilsicher Schreiben. Mannheim: Bibliographisches Institut GmbH.

Guruclub. (2008). Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis Karangan Narasi. [Online]. Tersedia: http://[FullySaiiaBlog]Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi.htm [28 Juli 2012]

Hardini, I dan Puspitasari , D. (2012). Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,

Konsep & Implementasi). Yogyakarta : Familia.

Kamaliyah, O. (2010). Hubungan antara Penggunaan Metode Menulis Catatan

Harian dan Keterampilan Menulis Siswa, Bandung: tidak diterbitkan.

Kast, Bernd. 1999. Fertigkeit Schreiben. München: Goethe-Institute.

Kiranawati. (2008). Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan

Menulis Karangan Narasi. [Online]. Tersedia: http://[FullySaiiaBlog]Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi.htm [28 Mei 2012]

Knapp, Karlfried. et al. (2007). Angewandte Linguistik. Tübingen: Narr Francke Attempo Verlag GmbH+Co.KG.

Komalasari, Kokom.(2010). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, Bandung: Refika Aditama.

Neuner, Gerhard & Hunfeld, Hans. (1993). Methoden des fremdsprachlichen

Deutschunterricht. Berlin : Langenscheidt.

Rosidi, Imron. (2009). Menulis….Siapa Takut?. Yogyakarta: Kanisius. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sutarno, NS. (2008). Menulis yang Efektif, Jakarta: Sagung Seto.

Uno, H.B. dan Mohamad, N. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM:

Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta:


(6)

48

Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran (Landasan & Aplikasinya). Jakarta:Rineka Cipta.

_______, (2012). Tujuan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning). [Online].Tersedia:file:///J:/TujuanPembelajaranKooperatif(CooperativeLearni ng)MajalahPendidikan.htm [5 November 2012]