PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI PENGGUNAAN GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TENTANG KAITAN AKTIVITAS EKONOMI DENGAN SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SDN SUKAJAYA KECAMATAN CISITU KABUPA

(1)

EKONOMI DENGAN SUMBER DAYA ALAM DI KELAS IV SDN SUKAJAYA KECAMATAN CISITU KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Rida Rosiana Wati 0903168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

MELALUI PENGGUNAAN GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS TENTANG KAITAN AKTIVITAS EKONOMI DENGAN SUMBER

DAYA ALAM DI KELAS IV SDN SUKAJAYA KECAMATAN CISITU KABUPATEN SUMEDANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Nurdinah Hanifah, M.Pd. NIP. 197403152006042001

Pembimbing II,

Drs. Dadan Djuanda, M.Pd. NIP. 196311081988031001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar S1 Kelas

Riana Irawati, M.Si. NIP. 198011252005012002


(3)

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Melalui Penggunaan Gambar Fotografi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Tentang Kaitan Aktivitas Ekonomi Dengan Sumber Daya Alam Di Kelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya, apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.

Cisitu, Juni 2013 Yang Membuat Pernyataan,

Rida Rosiana Wati NIM. 0903168


(4)

ix

LEMBAR PENGESAHAN………... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ………... ii

MOTTO ………... iii

ABSTRAK………... iv

PERNYATAAN………... v

KATA PENGANTAR………... vi

UCAPAN TERIMA KASIH………... viii

DAFTAR ISI………... x

DAFTAR TABEL………... xiii

DAFTAR GAMBAR………... xv

DAFTAR LAMPIRAN………... xvi

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah……….... 8

1. Rumusan Masalah………. 8

2. Pemecahan Masalah... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 14

1. Tujuan Penelitian... 14

2. Manfaat Penelitian... 15

D. Batasan Istilah... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 18

A. Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)... 18

1. Pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)… 18 2. Ruang Lingkup Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ……… 19

3. Tujuan Pembelajaran IPS di SD………...………… 21

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw…………...… 22

1. Pembelajaran Kooperatif……….. 22

2. Model Kooperatif Tipe Jigsaw………. 23

a. Definisi Jigsaw ………... 24

b. Tahap-tahap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ………... 25

c. Kekurangan dan Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ……… 28

C. Media Dalam Pembelajaran IPS………...……… 31

1. Pengertian Media Pembelajaran………... 31

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran……….….. 32

3. Fungsi Media Pembelajaran………... 36

4. Penggunaan Gambar fotografi dalam Pembelajaran IPS……… 37


(5)

x

E. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan………... 42

F. hipotesis Tindakan ……… 43

BAB III METODE PENELITIAN………... 44

A. Lokasi dan Waktu Penelitian………...… 44

1. Lokasi Penelitian………... 44

2. Waktu Penelitian……… 44

B. Subjek Penelitian………. 44

C. Metode dan Desain Penelitian………. 45

1. Metode Penelitian……….. 45

2. Desain Penelitian………... 47

D. Prosedur Penelitian Tindakan……….. 48

1. Tahap Perencanaan Tindakan……… 49

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan………...…. 50

3. Tahap Observasi……… 51

4. Tahap Refleksi……….….. 51

E. Instrumen Penelitian……… 52

1. Pedoman Observasi……….….. 52

2. Tes ………. 53

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) ……….. 54

4. Pedoman Wawancara………. 55

5. Catatan Lapangan ………. 57

F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis ……… 57

1. Teknik Pengolahan Data ………... 57

a. Teknik Pengolahan Data Kinerja Guru ………. 57

b. Teknik Pengolahan Data aktivitas Siswa ………….. 58

c.Teknik Pengolahan Data Tes Hasil belajar ………... 60

d.Teknik Pengolahan Data Hasil Wawancara ……….. 60

2. Analisis Data ………. 61

G. Validasi ………... 61

1. Member Check ……….. 61

2. Triangulasi………. 62

3. Audit Trail ………. 62

4. Expert Opinion ……….. 63

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN……… 64

A.Paparan Data Awal………... 64

B. Paparan Data Tindakan………. 66

1. Paparan Data Tindakan Siklus I……… 66

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I………. 66

b. Paparan Data Proses Siklus I………..……. 67

1) Kegiatan Awal Pembelajaran ………... 67

2) Kegiatan Inti Pembelajaran ……….. 68


(6)

xi

b. Paparan Data Proses Siklus II……….. 91

1) Kegiatan Awal Pembelajaran ………... 92

2) Kegiatan Inti Pembelajaran ………... 93

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran ………... 99

c. Paparan Data Hasil Siklus II……… 105

d. Analisis dan Refleksi Siklus II……… 108

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ………. 113

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ……….. 113

b. Paparan Data Proses Siklus III ………... 114

1) Kegiatan Awal Pembelajaran ………... 114

2) Kegiatan Inti Pembelajaran ………... 116

3) Kegiatan Akhir Pembelajaran ………... 121

c. Paparan Data Hasil Siklus III ………. 127

d. Analisis dan Refleksi Siklus III ……….. 129

C.Paparan Pendapat Siswa dan Guru………... 134

1. Paparan Pendapat Siswa……….... 134

2. Paparan Pendapat Guru………. 136

D.Pembahasan………..………. 137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 151

A. Kesimpulan... 151

B. Saran... 153

DAFTAR PUSTAKA... 155

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 158


(7)

xii

Tabel 1.1 Hasil Tes Data Awal Siswa ………... 7 Tabel 2.1 Kurikulum IPS Kelas IV Semester II Sekolah Dasar……….

21 Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas IV SDN Sukajaya ………..

44 Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi………...

54 Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Untuk Guru...

55 Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Untuk Siswa ...

56 Tabel 3.5 Deskriptor Penilaian Aktivitas Siswa ...

59 Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa ...

60 Tabel 4.1 Hasil Tes Data Awal Siswa ...

64 Tabel 4.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ...

76 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ………

79 Tabel 4.4 Nilai Tes Tertulis Siklus I ……..... 80 Tabel 4.5 Rangkuman Analisis Hasil Observasi, Catatan Lapangan,

dan Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 82 Tabel 4.6 Rangkuman Hambatan dan Kesulitan Pada Pelaksanaan

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I …. 86 Tabel 4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II...

101 Tabel 4.8 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ………

103 Tabel 4.9 Nilai Tes Tertulis Siklus II ...

105 Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Hasil Observasi, Catatan Lapangan,

dan Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 108 Tabel 4.11 Rangkuman Hambatan dan Kesulitan Pada Pelaksanaan


(8)

xiii

Tabel 4.14 Nilai Tes Tertulis Siklus III ...

127 Tabel 4.15 Rangkuman Analisis Hasil Observasi, Catatan Lapangan,

dan Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 130 Tabel 4.16 Rangkuman Hambatan dan Kesulitan Pada Pelaksanaan

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Siklus I

Sampai Siklus III ... 132 Tabel 4.17 Rekapitulasi Ketercapaian Indikator Aktivitas Siswa pada


(9)

xiv

Gambar 2.1 Gambar Ilustrasi Jigsaw...

27

Gambar 2.2 Gambar Peta Kabupaten Sumedang ... 37

Gambar 2.3 Gambar Radio ... 34

Gambar 2.4 Gambar OHP ... 35

Gambar 2.5 Gambar Televisi ... 35

Gambar 2.6 Contoh Gambar Fotografi di Kabupaten Sumedang …… 38 Gambar 3.1 Model spiral Kemmis dan Mc Taggart ... 47 Gambar 3.2 Alur Pelaksanaan Tiap Siklus ... 48 Gambar 4.1 Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar Pelaksanaan Tindakan Siklus I ... 89

Gambar 4.2 Grafik Persentase Peningkatan Target Kinerja Guru Pada Tindakan Siklus II ... 102

Gambar 4.3 Grafik Persentase Peningkatan Nilai Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus II ... 105

Gambar 4.4 Grafik Persentase Peningkatan Nilai Tes Tertulis pada Tindakan Siklus II ... 107

Gambar 4.5 Grafik Persentase Peningkatan Target Kinerja Guru pada Tindakan Siklus III... 125

Gambar 4.6 Grafik Persentase Peningkatan Nilai Aktivitas Siswa pada Tindakan Siklus III ... 127

Gambar 4.7 Grafik Persentase Peningkatan Nilai Tes Tertulis Tindakan Siklus III ... 129

Gambar 4.8 Grafik Persentase Peningkatan Kinerja Guru, Aktivitas Siswa dan Hasil Belajar pada Data Awal, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ... 150


(10)

xv

Lampiran 1 RPP data Awal... 158

Lampiran 2 Hasil Tes Belajar Data Awal... 166

Lampiran 3 RPP Siklus I... 167

Lampiran 4 RPP Siklus II... 176

Lampiran 5 RPP Siklus III... 185

Lampiran 6 Lembar LKS Siklus I-III... 194

Lampiran 7 Gambar Fotografi Siklus I... 199

Lampiran 8 Gambar Fotografi Siklus II... 200

Lampiran 9 Gambar Fotografi Siklus III... 201

Lampiran 10 Gambar Mr. Smiley... 202

Lampiran 11 Lembar Tes Tertulis Siklus I... 206

Lampiran 12 Lembar Tes Tertulis Siklus II ……….. 207

Lampiran 13 Lembar Tes Tertulis Siklus III... 208

Lampiran 14 Pedoman Observasi Kinerja Guru... 209

Lampiran 15 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa ………. 216

Lampiran 16 Format Penilaian Tes Hasil Belajar... 219

Lampiran 17 Pedoman Wawancara Dengan Guru... 220

Lampiran 18 Pedoman Wawancara Dengan Siswa... 221

Lampiran 19 Catatan Lapangan Kinerja Guru ………... 222

Lampiran 20 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa ... 226

Lampiran 21 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I... 228

Lampiran 22 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II... 230

Lampiran 23 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III... 232

Lampiran 24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I... 234

Lampiran 25 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ……… 235

Lampiran 26 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ………... 336

Lampiran 27 Hasil Tes Belajar Siklus I ……… 237

Lampiran 28 Hasil Tes Belajar Siklus II ……… 238

Lampiran 29 Hasil Tes Belajar Siklus III ………... 239

Lampiran 30 Hasil Wawancara Dengan Guru ………... 140

Lampiran 31 Hasil Wawancara Dengan Siswa ……….. 242

Lampiran 32 Catatan Lapangan Kinerja Guru Siklus I ……….. 246

Lampiran 33 Catatan Lapangan Kinerja Guru Siklus II………. 251

Lampiran 34 Catatan Lapangan Kinerja Guru Siklus III ………... 255

Lampiran 35 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa Siklus I ……….. 259

Lampiran 36 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa Siklus II ..………….. 262

Lampiran 37 Catatan Lapangan Aktivitas Siswa Siklus III .………….. 265

Lampiran 38 Sampel Pengisisan LKS Siklus I …………..……… 267

Lampiran 39 Sampel Pengisisan LKS Siklus II ………. 269

Lampiran 40 Sampel Pengisisan LKS Siklus III ……… 274


(11)

xvi

Lampiran 42.b Tiga Sampel Nilai Terendah ………. 287

Lampiran 43 Sampel Pengisian Tes Tertulis Siklus III ………... 290

Lampiran 43.a Tiga Sampel Nilai Tertinggi ………. 290

Lampiran 43.b Tiga Sampel Nilai Terendah ……….. 293

Lampiran 44 SK Pengangkatan Pembingbing .………..……… 296

Lampiran 45 Surat Izin Penelitian ………. 297

Lampiran 46 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ………. 298

Lampiran 47 Monitoring Bimbingan ………. 299


(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia tidak akan terlepas dari kegiatan berinteraksi, bersosialisasi, bersosial dengan lingkunganya. Dengan demikian sosial merupakan hal yang penting untuk dikaji oleh setiap individu, karena di dalamnya terdapat kajian-kajian tentang gejala dan masalah sosial. Seperti hal nya di sekolah dasar pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, gejala dan masalah sosial, bahkan tidak hanya itu, dalam IPS juga mengkaji tentang fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI pembelajaran IPS itu memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Semua meteri tersebut erat kaitanya dengan permasalahan sehari-hari masyarakat sekeliling.

Hal ini seperti yang telah diungkapkan oleh Rustini (2009:17) yaitu:

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang di dasarkan pada bahan kajian pokok, yaitu pengetahuan sosial dan sejarah, bahan kajian pengetahuan sosial adalah mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi dan pemerintahan. Bahkan kajian sejarah meliputi perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau hingga masa kini.

Dengan demikian IPS merupakan bidang studi yang mempelajari, menelaah dan menganalisis segala dan masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara terpadu. Ruang lingkupnya itu mencakup hal-hal yang berkenaan dengan manusia dan kehidupannya, meliputi semua aspek kehidupan manusia berdasarkan satu-satuan gejala sosial atau masalah sosial.

Dalam proses pengajarannya pun, pembelajaran IPS harus didasarkan pada pengalaman siswa untuk memicu siswa dalam berpikir kritis dan memutuskan suatu tindakan.

Tidak hanya itu dalam proses menggali kemampuan siswa tersebut membutuhkan sosok yang ahli dalam membimbing dan mendidik yaitu seorang


(13)

guru yang ideal, yang memiliki keahlian, kesabaran dan keseriusan dalam mendidik siswa dan membimbing tugas-tugas siswa dalam pencapaian tujuan. Oleh sebab itu seorang guru yang akan mengajarkan pembelajaran IPS haruslah lebih memperhatikan aspek-aspek dari tujuan pembelajaran agar tercapai.

IPS juga memiliki visi dan misi membentuk dan mengembangkan pribadi-pribadi warga Negara yang baik.

Menurut Shermis (Sapriya, 2007 : 14 ) Karakteristik warga yang baik antara lain:

1. Memiliki sikap patriotisme (cinta kepada tanah air, bangasa dan Negara). 2. Mempunyai penghargaan dan pengertian terhadap nilai-nilai, pranata, dan

praktek kehidupan kemasyarakatan.

3. Memiliki sikap integritas sosial dan tanggung jawab sebagai warga Negara.

4. Mempunyai pengertian dan penghargaan terhadap nilai-nilai budaya atau tradisi yang diwariskan oleh bangsanya.

5. Mempunyai motivasi untuk turut serta secara aktif dalam pelaksanaan kehidupan demokrasi.

6. Memiliki kesadaran (tanggap) akan masalah sosial.

7. Memiliki ide, sikap, dan keterampilan yang diharapkan sebagai seorang warga Negara.

8. Mempunyai pengertian dan penghargaan terhadap sistem ekonomi yang berlaku.

Dengan kata lain warga yang baik itu adalah warga yang selalu menjunjung tinggi nilai dan budaya tanah airnya. Memiliki sikap tanggung jawab terhadap bangsanya, dan selalu ikut berperan aktif dalam usaha untuk pelaksanaan dalam kehidupan berdemokrasi.

Masih menurut Shermis (Sapriya, 2007 : 14 ) misi Pendidikan IPS yaitu:

1. Menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya merupakan makhluk ciptaan-Nya.

2. Mendidik siswa menjadi warga Negara yang baik. 3. Menekankan pada kehidupan manusia yang demokratis.

4. Meningkatkan partisipasi aktif, efektif dan kritis sebagai warga Negara. 5. Membina siswa tidak hanya mengembangkan pengetahuan, tetapi sikap

dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam kehidupan kelak sebagai anggota masyarakat dan warga Negara yang baik.


(14)

Dengan kata lain misi pendidikan IPS adalah untuk selalu menyadari bahwa kita adalah ciptaan Allah SWT, kemudian kita dituntut untuk menjadi warga masyarakat yang baik yang bisa menjadi masyarakat yang demokratis selain itu harus bisa berperan serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan apapun sebagai usaha untuk memajukan kesejahteraan warga Negara.

Sedangkan tujuan pembelajaran IPS dalam kurikulum (2006) adalah sebagai berikut:

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.

2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusian.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, berkerjasama dan berkompetisi dalam masyrakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional dan global. Dari paparan tujuan pembelajaran IPS menurut kurikulum diatas dapat disimpulan bahwa dalam pembelajaran IPS harus dapat mengembangkan untuk berpikir logis dan kritis, dan dapat mencetak siswa menjadi pribadi-pribadi warga Negara yang cerdas, cinta tanah air, memiliki kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan, serta dapat menghargai dan menteladani peristiwa yang terjadi pada saat sekarang dan pada saat dulu sebagai sejarah.

Dengan merujuk pada tujuan pembelajaran IPS dan visi misi pembelajaran IPS, maka seharusnya pembelajaran IPS harus lebih memperhatikan aspek-aspek dari tujuan pembelajaran agar tercapai. Tugas kita sebagai calon pendidik, yang kelak akan mengajarkan salah satu mata pelajaran yaitu mata pelajaran IPS harus mampu menyajikan pembelajaran yang inovatif untuk memperbaiki pembelajaran, baik menyangkut proses maupun hasil. Sudah seharusnya guru bisa mengemas pembelajaran agar lebih menarik, menantang keaktifan anak, dan menyenangkan. Dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, sedangkan siswa sebagai subjek pembelajaran.

Tujuan pembelajaran tidak selamanya berhasil dan dengan maksimal, baik proses maupun hasil. Pada kenyataanya pembelajaran IPS itu terkesan mata pelajaran yang membosankan, meteri yang bersifat hapalan sehingga pada proses


(15)

pembelajaran IPS tidak banyak melibatkan kreatifitas siswa ketika berpikir, dan siswa itu terkesan pasif. Seharusnya sebagai seorang guru, harus mampu memberikan suatu pembelajaran yang lebih menantang dan menyenangkan bagi siswa.

Menurut Djamarah (Uno, 2012: 213) „ciri pembelajaran yang baik adalah adanya komponen-komponen yang saling berkaitan, komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi, kegiatan pembelajaran, metode, alat, evaluasi dan sumber pembelajaran‟.

Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh stategi atau model. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi dan model yang tepat maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam pencapaian tujuan. Oleh karena itu setiap guru harus memahami secara baik peran, fungsi, model dan strategi dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Model pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan.

Menurut Mills (1989:4) “model adalah bentuk representasi akurat, sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu”.

Sedangkan Menurut Joyce dan Weil (Sagala, 2006 : 176)

model mengajar adalah suatu deskrifsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan kurikulum, kasus-kasus, desain unit-unit pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, buku-buku kerja, program multi media dan bantuan belajar melalui program komputer.

Jadi model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik,dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau seting lainnya.

Memilih suatu model mengajar, harus sesuaikan dengan realitas yang ada dan situasi kelas yang ada, serta pandangan hidup yang akan dihasilkan dari proses kerjasama dilakukan antara guru dan peserta didik.


(16)

Selain itu perlunya penggunaan media ketika proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran IPS kelas IV hendaknya menggunakan media karena siswa kelas IV termasuk pada tahap operasional konkret (7/8 sampai 12/14 tahun). Dengan menggunakan media pembelajaran, siswa akan mampu mengkonkretkan materi yang dipelajari dan mampu menemukan konsep dari media tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Gagne (Ruswandi, 2008: 10) bahwa, „media sebagai komponen belajar di lingkungan peserta didik yang dapat merangsangnya dalam belajar‟.

Permasalahan yang muncul dari hasil observasi awal yang dilakukan pada hari Jumat, 24 September 2012 mengobservasi pembelajaran IPS mengenai Kaitan Aktivitas Ekonomi dengan Sumber Daya Alam di kelas IV SDN Sukajaya, yaitu siswa kurang memahami tentang materi mengenai Kaitan Aktivitas Ekonomi dengan Sumber Daya Alam, siswa banyak tidak mengetahui tentang apa saja yang termasuk ke dalam aktivitas ekonomi, banyak tidak mengetahui tentang contoh-contoh sumber daya alam yang berpotensi untuk aktivitas ekonomi di daerah kabupaten Sumedang serta siswa tidak bisa menyebutkan lokasi-lokasi aktivitas ekonomi yang ada di daerah Sumedang. Sehingga berdampak pada hasil dari proses pembelajaran yang kurang memuaskan. Terbukti dari 17 siswa yang mengikuti pembelajaran, 11 siswa dari 17 siswa atau sekitar 64,7 % siswa mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan mengajar (KKM) yaitu 62.

Banyaknya siswa yang tidak tuntas pada tes hasil belajar tersebut dikarenakan oleh dua faktor penyebab, yaitu kinerja guru ketika proses pembelajran dan aktivitas siswa ketika proses pembelajaran. Permasalahan kinerja guru dan aktivitas siswa di kelas IV SDN Sukajaya dapat terlihat dari deskripsi pembelajaran sebagai berikut :

1. Ketika proses pembelajaran guru tidak menggunakan media pembelajaran, dan hanya menggunakan alat pembelajaran yaitu buku paket.

2. Ketika proses pembelajaran guru tidak menggunakan model pembelajaran. 3. Kurangnya interaksi guru dengan siswa ketika proses pembelajaran. 4. Guru tidak melakukan penyimpulan materi.


(17)

5. Kurangnya minat belajar pada siswa sehingga sebagian siswa cenderung jenuh tidak memperhatikan dan kurang respon dalam mengikuti pembelajaran.

6. Siswa cenderung melakukan kegiatan di luar pembelajaran, seperti ngobrol dengan teman sebangkunya atau dengan tetangga bangkunya.

7. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam proses hasil belajar tentang kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam. Dari hasil tes tertulis bahwa masih ada 11 orang siswa yang belum memahami betul tentang materi mengenai kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam dan memiliki nilai dibawah KKM yaitu 62, atau jika dipresentasikan 64,7% siswa yang nilainya di bawah KKM.

Maka dapat terlihat hasil pencapaian nilai hasil belajar yang kurang sesuai dengan yang diharapkan dalam pembelajaran IPS. Hal ini dapat terlihat dari tabel di bawah ini.


(18)

Tabel 1.1

Hasil Tes Data Awal Siswa

Mata Pelajaran IPS Tentang Kaitan Aktivitas Ekonomi Dengan Sumber Daya Alam DiKelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang

No Nama Soal Skor

Total Nilai Akhir

Ketuntasan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 T BT 1 Amelia Zulpa 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2 20  2 Ade Candra S 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 7 70  3 Adelia Siti Apriliani 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 80  4 Arif Setia Wirawan 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2 20  5 Azkaria Huzaimi 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 3 30  6 Imas Nurhayati 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 20  7 Lena Carlina 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 80  8 Majid Fadlurohman 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 5 50  9 Meli Septiani 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 5 50  10 Muhamad Dadan R 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 2 20  11 Reza Ardiansyah 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 3 30  12 Rizki Muhamad Nur 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70  13 Sindi Sari Rosa 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 70  14 Vina Damayanti A 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 7 70  15 Yudi Firmansyah 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 20  16 Yuni Oktaviani 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 4 40  17 Eva Listina 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 20  Jumlah 6 8 10 7 5 8 5 10 11 7 76 760 6 11

Rata-rata 4,4 44,7

Persentase 35,2 64,7

- Nilai = x 100

- Kelulusan = siswa dinyatakan lulus apabila memperoleh nilai setara dan atau di atas KKM 6,2.

Menyikapi berbagai temuan dari proses dan hasil pembelajaran, maka pembenahan pembelajaran diperlukan agar tujuan-tujuan pembelajaran tercapai. Perbaikan tersebut dikonsentrasikan pada pelajaran IPS materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di kelas IV SDN Sukajaya. Perbaikan ini dilaksanakan agar harapan dan tujuan tercapai secara maksimal, berdasarkan hasil


(19)

observasi tersebut dimana sebagian besar siswa tidak mampu mengeluarkan ide, gagasan atau informasi, sehingga pembelajaran harus dikemas agar siswa mendapatkan nilai hasil belajar dengan tuntas.

Solusi yang ditawarkan dalam menghadapi permasalahan tadi adalah penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw Melalui Penggunaan Gambar fotografi.

Sehingga diharapkan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Melalui Penggunaan Gambar fotografi ini dapat meningkatkan pemahaman dan nilai hasil belajar pada materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di kelas IV SDN Sukajaya.

Adapun judul penulisan ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Tentang Kaitan Aktivitas Ekonomi dengan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang”

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Dari hasil temuan-temuan pada observasi pembelajaran di kelas IV SDN Sukajaya. Mengenal materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam, diketahui bahwa hasil belajar siswa pada materi peninggalan sejarah masih sangat jauh dari harapan, kemudian pada penilaian aktivitas, konsentrasi, dan kreativitas siswa dalam belajarpun masih belum dikatakan ideal.

Pada proses pembelajaran pun, pembelajaran mengenai materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam terkesan monoton dan kaku, ini menyebabkan siswa tidak menikmati pembelajaran, dan terkesan pembelajaran untuk cepat selesai. Dari kondisi inilah berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa.

Berangkat dari permasalahan yang di temukan di kelas IV SDN Sukajaya maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut.


(20)

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi mengenai memahami materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alamdi kelas IV SDN Sukajaya?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi mengenai memahami kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di kelas IV SDN Sukajaya?

c. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS mengenai kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi pada siswa kelas IV SDN Sukajaya?

2. Pemecahan Masalah

Karena kesesuaian masalah yang terjadi pada kelas IV SDN Sukajaya, saya berkeyakinan bahwa untuk menyelesaikan masalah yang telah dikemukakan, akan dapat teratasi jika pada proses pembelajaran mengenai kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alamperlu disajikan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw/kelompok ahli (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp, 1978) itu adalah model pembelajaran yang pada proses pembelajarannya secara berkelompok.

Slavin (Kartadinata, 2011: 126) menyatakan bahwa „penerapan Model Pembelajaran Kooperatif didasarkan atas teori pembelajaran Kooperatif yang menyatakan bahwa siswa akan lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah-masalah tersebut dengan temannya‟.

Sedangkan menurut Sanjaya (2006:239)

model pembelajaran Kooperatif adalah model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemempuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan.


(21)

Kegiatan pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompoknya, Lie (Ruswandi dkk, 2011: 105) menyatakan bahwa „para siswa saling bergantung satu sama lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan‟.

Sejumlah anggota tertentu dari tim-tim yang berbeda bertemu untuk mendiskusikan (tim ahli) topik, mereka saling membantu dalam melaksanakan pembahasan yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompoknya tentang materi yang telah mereka pelajari bersama dalam pertemuan tim ahli itu.

Alasan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam penelitian ini dikarenakan dengan pembelajaran melalui kegiatan berkelompok secara jigsaw siswa akan merasa lebih mudah memahami materi-materi yang sulit apabila mereka dapat saling mendiskusikan dan bertukar pikiran masalah materi pelajaran dengan temannya.

Selain itu untuk mengatasi permasalahan di atas alternatif yang dipilih adalah menggunakan gambar fotografi aktivitas ekonomi di Kabupaten Sumedang sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam.

Menurut Schramm (Ruswandi, 2011:19) „Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media merupakan bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya‟. Apa pun batasan yang diberikan mengenai pengertian media, bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehinga proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Salah satu contoh media pembelajaran adalah gambar fotografi.

Menurut Ruswandi (2011: 45), “fotografi merupakan alat komunikasi massa yang efektif dan biasa digunakan sebagai alat bantu mengajar yang akan memudahkan guru untuk menyampaikan materi”.


(22)

Dengan menggunakan gambar fotografi akan banyak manfaatnya untuk pembelajaran, antara lain dapat menarik minat siswa, dapat memotivasi belajar, dapat meningkatkan pemahaman siswa, membuat pembelajaran IPS menjadi lebih menarik dan menyenangkan, serta siswa mampu menemukan konsep dari media tersebut.

Proses pembelajaran yang dilakukan dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penerapan gambar fotografi haruslah menggunakan Rancangan dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran.

Ruswandi (2011:86), mengemukakan langkah-langkah kooperatif model jigsaw sebagai berikut:

a. Siswa dikelompokan ke dalam tim-tim yang terdiri dari 4 siswa. b. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda.

c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan.

d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.

e. Setelah selesai diskusi sebagian tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh.

f. Tiap tim ahli mempesentasikan hasil diskusi. g. Guru memberi evaluasi.

h. Penutup.

Adapun Nurhadi (2004:65) mengemukakan bahwa tahap-tahap pada model kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut:

a. Tahap pendahuluan b. Tahap pembagian tugas c. Tahap kegiatan kelompok d. Tahap pelaksanaan tes individu e. Tahap penghargaan kelompok

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang di kombinasikan dengan Penerapan gambar fotografi terperinci dalam bentuk langkah-langkah pembelajaran.


(23)

a. Menyiapkan pengorganisasian kelas seperti pengaturan bangku-bangku untuk pembelajaran kelompok.

b. Menyiapkan bahan stimulus yaitu gambar-gambar fotografi tema gambar kegiatan aktivitas ekonomi di Sumedang

c. Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok yang masing-masing 4 orang siswa

d. Melakukan apersepsi dengan bertanya dan memperlihatkan gambar fotografi. tema gambar kegiatan aktivitas ekonomi di Sumedang

e. Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian materi yang ditugaskan berbeda f. Melakukan pengisian LKS sesuai materi yang ditugaskan pada setiap

kelompok dengan bantuan gambar fotografi.

g. Setelah itu anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari bagian materi/sub-bab yang sama bertemu dalam satu kelompok baru (kelompok ahli)

h. Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi

i. Setelah selesai diskusi kelompok ahli usai, setiap anggota dari kelompok ahli tersebut kembali ke kelompok asalnya

j. Murid yang telah berdiskusi dari tim ahli berperan sebagai tutor sebaya yang secara bergantian mengajarkan materi-materi yang telah mereka kuasai kepada para anggota kelompok asal.

k. Kemudaian setelah berdiskusi tim ahli maupun tim asal. Dengan cara diundi sebagian siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi mengenai materi pembelajaran yang telah didiskusikan.

l. Mengadakan evaluasi individu

m. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan mengerjakan tugas lebih cepat dan benar.

Berdasarkan pemecahan masalah di atas, rincian target yang ditetapkan dalam proses pembelajaran dengan penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi adalah sebagai berikut:


(24)

a. Proses Pembelajaran 1) Kinerja Guru

a) Perencanaan (target 100%) (1) Mempersiapkan RPP (2) Mempersiapkan media (3) Mempersiapkan materi

(4) Mempersiapkan alat evaluasi dan LKS b) Pelaksanaan (target 100%)

(5) Mengondisikan siswa

(6) Melakukan apersepsi untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai materi

(7) Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai siswa

(8) Guru menjelaskan kegiatan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa untuk mencapai tujuan

(9) Guru memberikan rangsangan pada siswa agar responsip terhadap pelajaran

(10)Guru mengelompokan siswa kedalam kelompok asal

(11) Membagikan LKS dan media gambar Fotografi kepada kelompok, tiap orang dalam kelompok diberi bagian soal materi yang berbeda.

(12)Guru membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli (13)Membantu siswa ketika mendapat kesulitan baik individu atau

kelompok

(14)Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok asal dan masing-masing siswa memaparkan hasil diskusi dari kelompok ahli

(15)Guru mengundi kelompok untuk memaparkan hasil diskusi di depan kelas yang bertujuan untuk menyamakan persepsi

(16)Guru menyimpuklan materi bersama siswa


(25)

(18)Guru mengawasi ketika siswa mengerjakan soalnya c) Penilaian (Target 100%)

(19) Guru melaksanakan penilaian proses aktivitas siswa (20) Guru melaksanakan penilaian pos tes

2) Aktivitas siswa (Target 80%) a) Ketelitian mengamati gambar b) Aktif dalam kegiatan berdiskusi c) Responsif dalam kegiatan presentasi

Target aktivitas siswa dilakukan melalui penilaian proses dan penilaian post test berupa tes tertulis dengan target yang ingin dicapai yaitu 80% dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu 62.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki praktek pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Sedangkan secara khusus bertujuan untuk:

a. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi mengenai mengenal materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alamdi kelas IV SDN Sukajaya.

b. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi mengenai mengenal materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di kelas IV SDN Sukajaya.

c. Mendeskripsikan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS mengenai kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam dengan penerapan Model


(26)

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi pada siswa kelas IV SDN Sukajaya.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

1) Mengatasi kesulitan belajar siswa dan menumbuhkan minat belajar siswa dalam belajar IPS khususnya materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di Kabupaten Sumedang

2) Dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi siswa dibina untuk mengenal, menghargai dan bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di Kabupaten Sumedang

b. Bagi Guru

1) Mengembangkan kompetensi guru dalam penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi.

2) Mengembangkan kemampuan dan pengetahuan guru dalam mengatasi kesulitan belajar dengan penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi.

3) Mengembangkan potensi guru dalam memberikan materi kegiatan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di Kabupaten Sumedang

c. Bagi Sekolah

1) Bila pembelajaran baik maka akan membantu tercapainya visi dan misi sekolah.

2) Dapat dijadikan sebagai bahan reverensi atau pembendaharaan koleksi karya ilmiah


(27)

d. Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang

1) Sebagai umpan balik terhadap proses perkuliahan yang dilaksanakan, sehingga dengan penelitian ini dapat memperbaiki sistem perkuliahan yang mengarahkan pada kenyataan dunia pendidikan di lapangan.

2) Menambah referensi hasil penelitian untuk disimpan di perpustakaan UPI Kampus Sumedang.

e. Bagi Peneliti

1) Menambah wawasan tentang teori, strategi dan media pembelajaran 2) Menambah wawasan dalam dunia pendidikan di lapangan

D. Batasan Istilah

Untuk memperjelas fokus penelitian, maka peneliti memberikan batasan istilah secara definitif yang berkaitan dengan judul penelitian, yaitu:

1. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan tipe pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri, juga terhadap pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan tetapi juga siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada anggota kelompoknya. (Ruswandi, 2011: 105).

2. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar” (Ruswandi, 2011:19)

3. Media pembelajaran adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. (Ruswandi, 2011:19)

4. Gambar Fotografi fotografi merupakan alat komunikasi massa yang efektif dan biasa digunakan sebagai alat bantu mengajar yang akan memudahkan guru untuk menyampaikan materi. (Ruswandi, 2011: 45)

5. Hasil belajar siswa (HBS) adalah meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. (Syah, 1995: 150).


(28)

6. Aktivitas ekonomi adalah kegiatan yang meliputi jenis dan bentuk usaha di bidang ekonomi”. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 287).

Pada penelitian ini sumber daya alam yang dimaksud dibatasi yaitu sumber daya alam yang berpotensi di Kabupaten Sumedang.

7. Sumber Daya Alam adalah potensi alam yang dapat dikembangkan untuk proses produksi”. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 1102).

Pada penelitian ini sumber daya alam yang dimaksud dibatasi yaitu sumber daya alam yang berpotensi di Kabupaten Sumedang.


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dilaksanakannya penelitian ini adalah di SDN Sukajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang. Adapun pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa SDN Sukajaya merupakan SD tempat saya ikut bekerja menjadi tenaga honorer disana.

2. Waktu Penelitian

Waku untuk melaksanakan penelitian tindakan dimulai pada tanggal 24 September 2012 dan dijadwalkan selesai pada 15 Mei 2013 dengan dimulai dari perencanaan, pengambilan data awal, pelaksanaan sampai penyusunan laporan penelitian.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 17 orang terdiri dari 9 orang siswa perempuan dan 8 siswa laki– laki. Alasan peneliti mengambil kelas IV yaitu karena permasalahan ditemukan ketika peneliti mengajar di kelas IV.

Adapun daptar muridnya sebagai berikut: Tabel 3.1

Daftar Siswa Kelas IV SDN Sukajaya Nomor

Absen Nama Siswa 1 Amelia Zulpa 2 Ade Candra S 3 Adelia Siti Apriliani 4 Arif Setia Wirawan


(30)

Nomor

Absen Nama Siswa 5 Azkaria Huzaimi 6 Imas Nurhayati 7 Lena Carlina 8 Majid Fadlurohman 9 Meli Septiani 10 Muhamad Dadan R 11 Reza Ardiansyah 12 Rizki Muhamad Nur 13 Sindi Sari Rosa 14 Vina Damayanti A 15 Yudi Firmansyah 16 Yuni Oktaviani 17 Eva Listina

Berdasarkan catatan pada awal bulan maret 2013, data siswa yang bersekolah di SDN Sukajaya sebanyak 110 orang siswa dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, dengan jumlah siswa perempuan 49 orang dan jumlah siswa laki-laki 61 orang.

Tenaga pengajar berjumlah 9 orang, yang terdiri dari satu orang kepala sekolah, 5 guru kelas, satu guru penjas, satu orang guru agama, dan satu guru Bhs. Inggris.

C. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Furchan (Hatimah, 2008:81) menyatakan bahwa „metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang dihadapi‟, Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa metode penelitian sangat penting dalam


(31)

proses penelitian untuk keberhasilan pembelajaran dalam mencapai sebuah tujuan pembelajaran.

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian dengan metode penelitian kelas. Pengertian tindakan kelas menurut Suranto (2010:16) yaitu “suatu bentuk kajian reflektif oleh pelaku tindakan dan PTK dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya, memperdalam pemahaman dan tindakan-tindakan dan memperbaiki kondisi praktik-praktik pembelajaran”.

Sejalan dengan pemikiran Ruswandi dkk (2011:149)

Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata da dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakuka.

Dari kedua pengertian penelitian tindakan kelas di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakannya,dan melakukan tindakan-tindakan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan-tindakan tersebut guru melakukan peenelitian secara sistematis serta guru terlibat di dalamnya dan guru pun membutuhkan orang lain untuk dijadikan patner dalam penelitian, maka dari itu penelitian tindakan kelas dilaksanakan secara kolaboratif.

Adapun tujuan penelitian tindakan kelas menurut Suranto (2010: 36)

“bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan

meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan”, senasa dengan pendapat Mc Niff (Suranto, 2010:37) secara singkat „bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan‟.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah suatu usaha tindakan di dalam kelas guna memperbaiki dan meningkatkan hasil dan proses belajar dalam usaha untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.


(32)

2. Desain Penelitian

Adapun desain penelitian yang dilakukan penulis, desain penelitian tindakan kelas yang digunakan mengacu kepada desain penelitian tindakan kelas model spiral kemmis dan Mc. Taggart, terdiri dari empat komponen yaitu, rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Gambar 3.1

Model spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2008: 66)

Berdasarkan bagan di atas merujuk pada pendapat Kemmis dan Taggart, Penjelasan tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut, pada kotak perencanaan (plan), peneliti membuat rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu perencanaan penelitian dan perencanaan pembelajaran. Setelah rencana tersusun dengan matang barulah pada tahap selanjutnya yaitu pada kotak tindakan (act) mulai diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk mendoromg mereka mengatakan apa yang mereka pahami dan apa yang mereka minati. Pada kotak pengamatan (observe), pertanyaan-pertanyaan dan jawaban-jawaban siswa kelas IV SDN Sukajaya dicatat untuk pengamatan. Kemudian pada kotak refleksi (reflect), berdasarkan hasil observasi tersebut, jika hasil refleksi menunjukan perlunya perbaikan atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana


(33)

tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya sampai masalah yang diteliti dapat dipecahkan secara optimal.

Adapun pelaksanaan tiap siklus pada pembelajaran kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2

Alur Pelaksanaan Tiap Siklus

Berdasarkan gambar alur pelaksanaan tiap siklus di atas, maka pelaksanaan siklus dalam penelitian akan dihentikan apabila telah mencapai target penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini berbentuk siklus, banyaknya siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini bergantung pada pencapaian target peneliti, jika dalam penelitian target sudah tercapai maka siklus pun berakhir. Dimana setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melaksanakan empat langkah prosedur penelitian yaitu rencana, pelaksanaan, obervasi, refleksi.Merujuk pada model Kemmis dan Mc.Taggart di atas.

Perencanaan Siklus I

Pelaksanaan Siklus I

Observasi Refleksi

Perencanaan Siklus II

Pelaksanaan Siklus II

Observasi Refleksi

Perencanaan Siklus. dst

Pelaksanaan Siklus. dst

Observasi Refleksi


(34)

1. Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti menetapkan seluruh rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam yaitu dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan gambar fotografi. Tahap perencanan tindakan ini meliputi perencanaan penelitian dan perencanaan pembelajaran.

Adapun perencanaan penelitiannya adalah sebagai berikut:

a) Peneliti menyerahkan surat izin penelitian kepada kepala sekolah.

b) Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas IV yakni membicarakan permasalahan siswa tentang kesulitannya dalam pembelajaran mengenai pembelajaran tentang kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam c) Peneliti memperkenalkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw melalui media gambar fotografi kepada guru (wali kelas) kelas IV, d) Peneliti menyusun rencana pembelajaran mengenai pembelajaran tentang

kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya

e) Peneliti mempersiapkan instrumen pengumpul data, diantaranya adalah lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar tes hasil belajar,

f) Peneliti menjelaskan cara mengisi format lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses penerapan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui media gambar fotografi kepada partner dalam penelitian

Sedangkan perencanaan pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a) Pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang selanjutnya ditunjukkan secara bersama-sama dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

b) Mempersiapkan media pembelajaran yaitu gambar fotografi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran sebagai upaya peningkatan hasil belajar

c) Mempersiapkan Mr. Smiley untuk mempermudah pembagian kelompok jigsaw


(35)

d) Mempersiapkan materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran e) Mempersiapkan LKS

f) Mempersiapkan alat evaluasi

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Peneliti mengadakan proses pembelajaran sesuai RPP yang telah dipersiapkan. Apabila siklus pertama belum menunjukan peningkatan yang diinginkan, maka akan diperbaiki dengan siklus kedua dan selanjutnya sampai dengan yang diinginkan dapat dicapai oleh peneliti.

Adapun pelaksanaan penelitian tersebut terangkum dalam langkah-langkah pembelajaran berikut ini

a. Siswa dibagi ke dalam 4 kelompok yang masing-masing 4 orang siswa

b. Melakukan apersepsi dengan bertanya dan memperlihatkan gambar fotografi. tema gambar kegiatan aktivitas ekonomi di Sumedang

c. Tiap siswa dalam kelompok diberi bagian materi yang ditugaskan berbeda d. Melakukan pengisian LKS sesuai materi yang ditugaskan pada setiap

kelompok dengan bantuan gambar fotografi.

e. Setelah itu anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari bagian materi/sub-bab yang sama bertemu dalam satu kelompok baru (kelompok ahli)

f. Membimbing siswa dalam kegiatan diskusi

g. Setelah selesai diskusi kelompok ahli usai, setiap anggota dari kelompok ahli tersebut kembali ke kelompok asalnya

h. Murid yang telah berdiskusi dari tim ahli berperan sebagai tutor sebaya yang secara bergantian mengajarkan materi-materi yang telah mereka kuasai kepada para anggota kelompok asal.

i. Kemudaian setelah berdiskusi tim ahli maupun tim asal. Dengan cara diundi sebagian siswa melakukan presentasi hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi mengenai materi pembelajaran yang telah didiskusikan.


(36)

k. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif dan mengerjakan tugas lebih cepat dan benar.

3. Tahap Observasi

Hatimah (2008: 181) mengemukakan bahwa, “Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data”. Dengan kata lain, observasi merupakan pengamatan langsung dengan menggunakan penglihatan menggunakan mata, penciuman menggunakan hidung, pendengaran menggunakan telinga, perabaan menggunakan tangan, atau kalau perlu pengecapan menggunakan lidah.

Sedangkan pengertian observasi menurut Suranto (2010:116) “bahwa observasi merupakan upaya yang dilakukan oleh pelaksana PTK untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung dengan menggunakan alat bantu atau tidak”

Observasi adalah merekam dan mencatat hal-hal yang penting ketika proses penelitian berlangsung, dalam penelitian ini Peneliti melaksanakan observasi selama proses pembelajaran mengenai kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di kelasIV dengan menggunakan alat pengumpul data yang sudah ditetapkan, yaitu lembar observasi. Dalam kegiatan ini sasaran yang ingin diobservasi adalah meliputi kinerja guru dan aktivitas siswa dan nilai hasil beelajar selama proses pembelajaran berlangsung.Hasil observasi selanjutnya dijadikan bahan kajian untuk mengukur keberhasilan penelitian.

4. Tahap Refleksi

Menurut Suranto dkk (2011:112) Refleksi yaitu “kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi, baik pada siswa, suasana kelas, maupun guru”. Secara teknis refleksi dilakukan melalui analisis, sintesis dan interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini dilakukan pula evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan. Peneliti memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan dan pelayanan pembelajaran secara berkelanjutan.


(37)

Adapun kegiatan refleksi dalam penelitian ini meliputi:

a) Mengecek kelengkapan data yang terjaring selama proses pembelajaran. Yang terdiri dari hasil pengamatan observasi kinerja guru, aktivitas siswa, pedoman wawancara guru, pedoman wawancara siswa, catatan lapangan hasil belajar siswa dan LKS .

b) Mendiskusikan hasil pengumpulan data antara guru dengan peneliti mengenai proses, hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan lapangan dan hal lain yang menyangkut pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

c) Penyusunan kembali rencana tindakan yang dirumuskan dalam skenario pembelajaran dengan mengacu pada hasil analisis data proses tindakan sebelumnya.

E. Instrumen Penelitian

Alat evaluasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pedoman Observasi

Observasi adalah upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan berlangsung. Menurut Sujana (1989:84) “observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi buatan”.

Dengan adanya observasi diharapkan dapat dikenali sendiri apakah tindakan yang dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan positif dalam proses pembelajaran sesuai yang diharapkan, dan apabila hasil belum sesuai drngan apa yang diharapkan, tentu peneliti harus segera menentukan langkah perbaikan nya.

Instrumen yang digunakan pada teknik ini adalah pedoman observasi. Pedoman observasi digunakan untuk merekam data hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa selama proses penerapan model kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi pada siswa kelas IV SDN Sukajaya.

Dalam proses observasi, observer (pengamat) tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa muncul. Itulah sebabnya sejalan dengan


(38)

pendapat Yulianti (Arikunto, 2011:61) menyatakan bahwa, “Cara bekerja seperti ini disebut sistem tanda (sign system)”. Format observasi terdapat pada lampiran.

2. Tes

Tes menurut Arikunto (1992:123) “tes serentetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”,dengan kata lain tes diadakan untuk mengukur sejauh mana siswa memahami materi pembelajaran, keterampilan dan bakat.

Menurut Wahyudin (2006: 111) “tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih/ditanggapi, atau tugas-tugas yang harus dilakukan oleh orang yang di tes dengan tujuan untuk mengukur suatu aspek yang akan di ujikan”.

Jadi dapat disimpulkan tes adalah sebuah cara untuk mengukur kemampuan siswa untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan atau ketercapaian guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dipakai untuk mengukur kemampuan siswa, baik kemampuan awal perkembangan atau peningkatan kemampuan selama dikenai tindakan, dan pada akhir siklus tindakan.

Lembar instrumen ini berupa tes berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal. Setiap butir-butir soal mewakili satu jenis variabel yang diukur. Tes yang digunakan peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menjelaskan kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam dan pemanfaatan yaitu tes tertulis berupa LKS dan soal-soal yang harus dijawab. Lembaran tes terdapat pada lampiran. Adapun kisi-kisi evaluasi adalah sebagai berikut:


(39)

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Evaluasi Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator Pencapaian

Kompetensi No Soal

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen 3.Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi, di lingkungan kabupaten /kota dan propinsi 3.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi di daerahnya

1.menuliskan pengertian

aktivitas ekonomi 1

Tugas individu Penilaian Tertulis 2.menjelaskan sekurang-kurangnya 3 bentuk aktivitas ekonomi di Kabupaten Sumedang

2, 3, 4

3.menjelaskan

sekurang-kurangnya 3 contoh sumber daya alam yang berpotensi untuk aktivitas di Kabupaten Sumedang

8, 9, 10

4.menunjukan

sekurang-kurangnya tiga contoh lokasi aktivitas ekonomi di Kabupaten Sumedang

5, 6, 7

3. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS adalah lembar kerja siswa yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pelaksanaan prosedur penggunaan gambar fotografi dalam pembelajaran kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam. Lembar kerja siswa ini terdapat pada lampiran


(40)

4. Pedoman Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan maksud tertentu. Hal ini senada yang diungkapkan oleh Wiriaatmaja (2005 : 117) yang mengemukakan bahwa: “wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain” untuk memperoleh data dari guru meliputi data tentang kelebihan dan kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi pada pembelajaran mengenai aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam. Sedangkan wawancara yang dilakukan kepada siswa tentang kesulitan dalam mengerjakan lembar soal tes serta hambatan dan kesulitan yang dialami oleh siswa kelas IV SDN Sukajaya ketika pembelajaran IPS. Pedoman wawancara secara lengkap dilihat pada lampiran.

Adapun kisi-kisi wawancara adalah sebagai berikut: a. Kisi-kisi Wawancara Untuk Guru

Tabel 3.3

Kisi-kisi Wawancara Untuk Guru

No Aspek Yang Ditanya Nomor Pertanyaan

1

Penilaian tentang proses belajar mengajar pelajaran IPS materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumberdaya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi

1

2 Hambatan yang muncul ketika pembelajaran mengenai materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi

2

3 Respon positif dari pembelajaran ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi serta memberikan alasannya.


(41)

No Aspek Yang Ditanya Nomor Pertanyaan 4 Kesan ketika mengamati pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi serta memberikan alasannya.

4

5 Pesan setelah mengamati pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi serta memberikan alasannya

5

b. Kisi-kisi Wawancara Untuk Siswa

Tabel 3.4

Kisi-kisi Wawancara Untuk Siswa

No Aspek Yang Ditanya Nomor Pertanyaan

1

Penilaian terhadap proses belajar mengajar pelajaran IPS materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi

1

2 Respon yang di dapat ketika mengikuti pembelajaran IPS tentang materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi, serta memberikan alasanya.

2

3 Respon positif dan negatif dari pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi.

3

4 Kesan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi.


(42)

No Aspek Yang Ditanya Nomor Pertanyaan 5 Hasil tes yang diperoleh setelah pembelajaran

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan penggunaan gambar fotografi, dan menanyakan alasannya.

5

5. Catatan Lapangan

Menurut Yulianti (Wiriaatmadja, 2011: 61) “Catatan lapangan memuat deskriptif berbagai kegiatan suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial, dan nuansa-nuansa lainnya”. Catatan lapangan dibuat oleh peneliti untuk menganalisis semua kegiatan terhadap penggunaan gambar fotografi pada materi kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam, sehingga nantinya bisa nampak dalam catatan lapangan ketercapaian target penelitian yang ditentukan oleh peneliti. Melalui catatan lapangan ini pula peneliti dapat merefleksi tindakan yang telah dilakukan apabila tidak mencapai target maka perlu dilakukan tindakan berikutnya. Lembar catatan lapangan terdapat pada lampiran.

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan oleh peneliti, sesuai dengan instrumen yang telah ditetapkan, yaitu observasi, tes, LKS, wawancara dan catatan lapangan. Semua instrumen itu digunakan untuk memperoleh data yang nanatinya akan diinterpretasikan oleh peneliti. Data tersebut diperoleh dari siswa kelas IV SDN Sukajaya, dan guru IV SDN Sukajayasebagai mitra peneliti dalam penelitian tindakan kelas.

Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data hasil belajar siswa, hasil aktivitas siswa dan hasil kinerja guru. Data pelaksanaan yang dimaksud adalah deskripsi dari proses penerapanmodel pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan gambar fotografi mengenai tentang kaitan aktivitas ekonomi


(43)

dengan sumber daya alam. Data pelaksanaan diperoleh dari pedoman wawancara dan pedoman observasi mengenai perilaku siswa, sedangkan data hasil belajar siswa yang akan diolah dalam penelitian ini yaitu berupa hasil tes dan penilaian proses pembelajaran

Teknik pengolahan data dalam pelaksanaan tindakan, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yang nantinya menghasilkan data deskriptif. Caranya dengan menganalisis data hasil wawancara yang kemudian dideskripsikan, sedangkan untuk hasil obsevasi kinerja guru digunakan rentang daya capai terhadap pencapaian indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sedangkan hasil tes hasil siswa juga digunakan KKM.

a. Teknik Pengolahan Data Kinerja Guru

Dalam penelitian ini teknik pengolahan data kinerja guru menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui interpretasi dari jumlah skor dan persentase indikator yang dicapai dengan target keberhasilan yang diharapkan yaitu pada tahap perencanaan harus mencapai target 100%, pada pelaksanaan harus mencapai target 100%, dan pada tahap penilaian harus mencapai target 100%.

b. Teknik Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Teknik pengolahan data aktivitas siswa pada proses pembelajaran diinterpretasikan dengan menggunakan rentang skor sebagai berikut:


(44)

Tabel 3.5

Deskriptor Penilaian Aktivitas Siswa

Nomor Aspek Yang Diamati

1

Ketelitian mengamati gambar a. Siswa aktif mengamati gambar

b. Siswa sungguh-sungguh dalam mengamati gambar

c. Mempergunakan gambar sesuai dengan kebutuhan pembelajaran

2

Aktif dalam kegiatan berdiskusi

a. Siswa menunjukkan sikap kooperatif dalam kegiatan kelompok b. Siswa memberi dorongan kepada teman kelompok untuk

berpartisipasi aktif

c. Serta siswa mengerjakan tugas dengan baik dalam kelompok sesuai waktu yang disediakan

3

Responsif dalam kegiatan presentasi

a. Penyampaian presentasi dengan kata-kata yang baik b. Penyampaian presentasi dengan percaya diri dan lantang

c. Memberikan jawaban apabila ada teman yang bertanya mengenai materi yang belum dipahami

Kriteria

Skor 7-9 = baik Skor 4-6 = cukup Skor 1-3 = kurang Keterangan :

- Skor ideal = 9

- Persentase: skor yang diperoleh x 100 % skor ideal

- Keberhasilan dicapai apabila masing-masing aspek memiliki kriteria hampir seluruhnya yaitu pada 80% < P < 100% dengan nilai Baik (B)


(45)

c.Teknik Pengolahan Data Tes Hasil Belajar

Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menentukan skor dari setiap indikator atau nomor soal dan merekapitulasi persentase kelulusan. Tes hasil belajar berbentuk soal tes tertulis, sebanyak 10 soal dengan bentuk soal berupa isian singkat, dan setiap siswa dikatakan lulus bila telah mencapai nilai KKM yaitu 62, sedangkan data yang diperoleh dari hasil wawancara dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Target dari data tes hasil belajar adalah 88,2 %

Tabel 3.6

Kriteria Penilaian Tes Hasil Belajar Siswa

No Skor Deskriptor

1 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 2 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 3 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 4 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 5 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 6 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 7 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 8 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 9 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban 10 1 Jika siswa menjawab sesuai kunci jawaban Skor ideal= 10

d. Teknik pengolahan data hasil wawancara

Pengolahan data hasil wawancara dilakukan dengan cara menganalisis terhadap jawaban dari responden yaitu guru dan siswa dengan menggunakan pedoman wawancara. Menurut Sudjana (2008:68) “hasil wawancara kita perlu mencatat pokok-pokok isi jawaban siswa pada pedoman wawancara, yang dicatat adalah jabawan apa adanya dari siswa, jangan tafsiran pewawancara ditambah dan dikurangi”, selanjutnya dari catatan-catatan itu proses analisis dilakukan dengan cara mengaitkan hasil wawancara dengan tujuan penelitian dan karakteristik


(46)

terhadap jawaban yang diharapkan. Kemudian jawaban-jawaban tersebut dideskripsikan dalam bentuk uraian jawaban dari guru dan siswa berdasarkan pertanyaan yang diajukan. Kemudian dimaknai dan disimpulkan terkait pelaksanaan penelitian pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi aktivitas ekonomi di Kabupaten Sumedang.

2. Analisis Data

Analisis data adalah apa yang telah diteliti dikategorikan dan diklasifikasikan kemudian ditafsirkan dan disajikan secara aktual dan sistematis.

Menurut Ulinnuha, (2011) “Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristikatau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawabmasalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian”

Sama halnya dengan penelitian ini analisis yang akan di olah adalah data hasil observasi terhadap kinerja guru dan aktifitas siswa yang diolah dengan teknik persentase (%) terhadap indikator yang dilaksanakan kemudian diinterpretasikan dan dideskripsikan untuk memudahkan dalam melakukan interpretasi digunakan dengan kategori persentase.

G. Validasi Data

Teknik validasi data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut : a. Member Check

MenurutWiriaatmadja (2008: 168-171)

Member Check, memeriksa kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi akhir pertemuan”.

Yaitu memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh peneliti dengan cara mengkonfirmasikan bersama guru, mitra peniliti,


(47)

dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan. Fungsi dari member chek adalah untuk mencari keabsahan data terhadap kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yakni dengan cara mengkonfirmasikan kepada subjek penelitian maupun sumber lain yang berkompeten. Dalam proses ini, informasi tentang seluruh pelaksanaan tindakan yang diperoleh peneliti, dikonfirmasikan kebenarannya kepada guru kelas di kelas IV SDN Sukajaya dengan melaksanakan diskusi balikan. Peneliti memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber dengan menggunakan member chek untuk mencari keabsahan data terhadap kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yakni dengan cara mengkonfirmasikan kepada subjek penelitian maupun sumber lain yang berkompeten. Pada kesempatan menggunakan member chek tersebut, maka peneliti mengemukakan hasil sementara, untuk memperoleh tanggapan, sanggahan, atau informasi tambahan baik dari guru maupun dari siswa.

b. Triangulasi

Menurut Wiriaatmadja (2008: 168-171) “Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif”, Dalam kegiatan ini peneliti memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan cara membandingkan terhadap hasil yang diperoleh sumber lain, yakni guru dan siswa. Disamping itu juga dilakukan kegiatan wawancara dengan siswa yang bertujuan untuk mendapat gambaran tentang persepsi siswa terhadap. Hasil triangulasi ini kemudian dijabarkan dalam catatan lapangan.

c. Audit Trail

MenurutWiriaatmadja (2008: 168-171) “Audit Trail dapat di lakukan oleh kawan sejawat peneliti, yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan PTK”, Dalam kegiatan ini peneliti mengadakan perbincangan atau diskusi-diskusi kecil dengan teman dan kakak angkatan mengenai kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam hasil penelitian yang telah dilakukan. Untuk


(48)

mempersiapkan laporan penelitian dan meminimalisir kesalahan yang terdapat pada laporan penelitian.

d. Expert Opinion

Menurut Wiriaatmadja (2008: 168-171)”Expert Opinion, yakni mengecek kesahihan hasil temuan peneliti dengan pakar di bidangnya”. Expert opinion adalah para pakar atau pembimbing yang akan memeriksa semua tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan terhadap masalah-masalah penelitian yang dikemukakan. Contohnya dalam kegiatan ini, peneliti mengkonsultasikan hasil temuan kepada pembimbing penelitian, yakni Ibu Nurdinah Hanifah, M.Pd dan Bapak Drs. Dadan Djuanda, M.Pd untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan penelitian yang peneliti lakukan dapat dipertanggungjawabkan.

Penelitian ini menggunakan keempat teknik tersebut di atas, dengan tujuan untuk memperoleh keabsahan data yang akurat dan benar dalam penelitian pembelajaran mengkonversi satuan berat dengan menerapkan pendekatan matematika realistik pada siswa kelas IV SDN Sukajaya.


(49)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di kelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi, terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, tahap penilaian..

Pada tahap perencanaan dalam penelitian ini yang melakukan kegiatan didalam tahap ini sepenuhnya dilakukan oleh guru. Kegiatan yang dilakukan itu meliputi mempersiapkan RPP, mempersiapkan media, materi dan menyediakan alat penilaian dan LKS. Pada tahap ini, kegiatan yang terpenting adalah mempersiapkan media pembelajaran yaitu dengan gambar fotografi, sebagai sumber belajar dalam kegiatan jigsaw yang dilaksanakan, kemudian hal yang penting kedua adalah pembuatan LKS yang mudah dipahami oleh siswa dan jelas, sehingga bisa membantu siswa dalam pembelajaran. Perubahan LKS pada perencanaan penelitian ini sebanyak 1 kali, itu pun tidak merubah keseluruhan dari LKS tersebut, hanya saja peneliti menambahkan alokasi waktu yang tertera pada LKS. Untuk upaya pada pelaksanaan diskusi pembagian waktunya tepat dan tidak terjadi pemborosan waktu. Selain itu gambar fotografi juga berbeda tiap siklusnya tetapi tidak keluar dari tujuan pembelajaran dan materi pelajaran yang telah ditetapkan. Sehingga jika dipersentasekan ketercapaian indikator kinerja guru pada perencanaan ini dari setiap siklus, adalah tindakan siklus I sebesar 91,6 % dan tindakan siklus II dan III sebesar 100 %.

Pada tahap pelaksanaan, terdapat dua kegiatan yang dilakukan yaitu aktivitas siswa dan kinerja guru. Kinerja guru pada tahapan ini meliputi kegiatan guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan membimbing siswa dalam


(1)

melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Dalam setiap langkah-langkah jigsaw ini peranan guru sebagai motivator dan fasilitator yang baik bagi siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, persentase ketercapaian target kinerja guru dalam penelitian ini adalah pada pelaksanaan siklus I sebesar 64,2 %, pada tindakan siklus II sebesar 92,8 %, dan tindakan siklus III sebesar 100 %. Kemudian pada tahap penilaian yang meliputi melaksanakan penilaian proses dan penilaian pos tes dari siklus I-III memperoleh presentase 100%. Kemudian pada aktivitas siswa yang diarahkan pada model kooperatif tipe jigsaw, yang didalamnya meliputi siswa harus teliti mengamati gambar fotografi pada langkah ke-1 jigsaw diskusi kelompok asal , harus aktif dalam kegiatan berdiskusi baik pada saat langkah ke-2 jigsaw yaitu pada saat diskusi kelompok ahli maupun langkah ke-3 jigsaw saat kembali ke kelompok asal untuk melakukan presentasi kepada anggota kelompok asal, kemudian juga harus responsive dalam kegiatan presentasi pada langkah ke3 jigsaw itu. Serangkaian kegiatan jigsaw di atas, pada setiap siklusnya dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Hal ini diperoleh dari data hasil observasi penilaian aktivitas siswa. Adapun persentase penilaian aktivitas siswa dari setiap siklusnya adalah siklus I sebesar 56,2 %, tindakan siklus II sebesar 74,7 %, dan tindakan siklus III sebesar 83,6 %.

Kemudian pada tahap ini, untuk hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari setiap siklusnya. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil pengolahan dari nilai proses dan nilai tes tertulis. Peningkatan hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh nilai tes tertulis dan nilai proses. Untuk nilai tertulis persentase rata-rata kelas dalam setiap siklusnya adalah tindakan siklus I sebesar 61,7%, tindakan siklus II sebesar 70%, dan tindakan siklus III sebesar 79,4 %. Sedangkan peningkatan nilai proses telah dijelaskan di atas. Nilai hasil belajar tersebut dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), jika nilai siswa kurang dari KKM, maka dinyatakan belum tuntas, dan jika nilai siswa sama dengan atau lebih dari KKM, maka dinyatakan tuntas. Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan adalah 62. Sehingga peningkatan hasil belajar siswa dalam memahami materi kaitan aktvitas siswa dengan sumber daya alam dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa. Adapun persentase


(2)

ketuntasan untuk tindakan siklus I adalah 52,9 %, tindakan siklus II adalah 70,5 %, dan untuk tindakan siklus III adalah 83,6 %.

Berdasarkan gambaran yang dipaparkan di atas, telah membuktikan bahwa “jika pembelajaran tentang kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw melalui Penggunaan Gambar Fotografi, maka hasil belajar siswa kelas IV semester II SDN Sukajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang akan meningkat”

B. Saran

Dari hasil pembahasan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam di kelas IV SDN Sukajaya Kecamatan Cisitu Kabupaten Sumedang, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Untuk Guru

Berdasarkan pada keberhasilan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam, maka diharapkan agar model pembelajaran ini dapat dikembangkan dan diterapkan pada materi dan mata pelajaran yang lain. Kemudian agar pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung secara efektif dan mencapai tujuan secara optimal, guru hendaknya berusaha untuk melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dengan baik, serta guru harus memfasilitasi pengalaman siswa dan mendampingi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. Untuk Siswa

Dalam penelitian ini terbukti dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS tentang kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber daya alam dapat meningkatkan hasil belajar siswa, Diharapkan dampak pengiring setelah pembelajaran kaitan aktivitas ekonomi dengan sumber


(3)

daya alam dapat meningkatkan sikap peduli siswa dalam memelihara sumber daya alam dan mengembangkan kemampuan siswa dalam memanfaatkan sumber daya alam sebaik-baiknya untuk kepentingan ekonomi di daerahnya. Selain itu sikap sosial yang perlu diaplikasikan oleh siswa adalah sikap bekerjasama, bertanggung jawab, berkompetisi dan kepercayaan diri dalam mengungkapkan pendapat atau pertanyaan

3. Untuk Lembaga

Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, lembaga hendaknya lebih memfasilitasi mahasiswa dari segi pengadaan buku-buku, bahan informasi dan inovasi-inovasi baru pada pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan gambar fotografi ini hendaknya dikembangkan pada materi dan mata pelajaran lainnya.

4. Untuk Peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi pada penelitian lain yang berkaitan dengan pengembangan penerapan model model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw melalui penggunaan gambar fotografi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, suharsimi. (1992) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ardiansyah, Asrori. (2011). Pembelajaran dengan Metode Jigsaw. Tersedia pada http://www.majalahpendidikan.com/2011/04/pembelajaran-dengan-metode-jigsaw.html. Diaskes pada tanggal 24 Maret 2013.

Ardiansyah, Asrori. (2013). Jenis-jenis Media Pembelajaran. Tersedia pada

http://www.majalahpendidikan.com/2011/03/jenis-jenis-media-pembelajaran.html. Diaskes pada tanggal 10 April 2013.

Azis, Abdul. (2010). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw. Tersedia pada http://azisgr.blogspot.com/2010/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html. diaskes pada tanggal 25 Maret 2013.

Cahyanta, Hari. (2011). Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Jigsaw. Tersedia pada http://dasar-teori.blogspot.com/2011/08/kelebihan-dan-kekurangan-pembelajaran.html. Diaskes pada tanggal 25 Maret 2013 Depdiknas. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Faiq, Muhammad. (2013). Media Gambar Dalam Pembelajaran. Tersedia pada

http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2013/01/media-gambar-dalam-pembelajaran.html. Diaskes pada tanggal 25 Maret 2013.

Fauzi, Akhmad. (2012). Hakekat Media Gambar. Tersedia pada http://bermututigaputri.guru-indonesia.net/artikel_detail-32732. Diaskes pada tanggal 10 April 2013.

Hartan, Diko. (2012). Pengertian, Tujuan, Manfaat, Dan Fungsi Media Pembelajaran. Tersedia pada http://der-

traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi.html. Diaskes pada tanggal 10 April 2013.

Hatimah, Ihat, dkk. (2008). Penelitian Pendidikan. Bandung : UPI PRESS.

Lestari, Tri Gumilar. (2011). Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw menggunakan media cetak untuk meningkatkan pemahaman dan aktifitas siswa dalam pembelajaran IPS di SDN Margaasih kelas V kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang. Skripsi Program S1 PGSD UPI Sumedang. : Tidak Diterbitkan


(5)

Nurhadi, dkk. (2004). Pembelajaran Kontektual dan Penerapan dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.

Nursobah, Ahmad. (2012). Pengertian, Ruang lingkup, dan Tujuan IPS. Tersedia pada http://cobah-ajah.blogspot.com/2012/04/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan-ips.html. Diaskes pada tanggal 24 Maret 2013.

Putri, desykartika. (2013). Makalah Model Pembelajaran Jigsaw. Tersedia pada

http://desykartikaputri.wordpress.com/2013/01/02/makalah-model-pembelajaran-jigsaw/. Diaskes pada tanggal 25 Maret 2013.

Rusaemi. (2009). Upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi sumber daya alam dengan menggunakan model cooperative leraning teknik jigsaw PTK di kelas IV SDN Ciketak kecamatan Kadugede. Skripsi Program S1 PGSD UPI Sumedang. : Tidak Diterbitkan.

Rustini, T. (2009). Penerapan Model Inkuiri dalam Meningkatkan Pembelajaran IPS di kelas IV Sekolah dasar. 1 :16-20.

Ruswandi, U, dkk. (2011). Pengembangan Wawasan Propesi Guru.Bandung : Sunan gunung Jati.

Salim, Agus. (2010). Penerapan model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw dengan menggunakan media artikel untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN 2 Gombang kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon pada materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Skripsi Program S1 PGSD UPI Sumedang. : Tidak Diterbitkan.

Sanjaya, W. (2006). Srategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Sapriya, dkk. (2007). Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Bandung : UPI Press.

Saputra, Danang. (2012). Pengertian dan Penerapan Metode Jigsaw. Tersedia pada http://blog.uad.ac.id/danangsaputra/2012/06/29/jigsaw/. Diaskes pada tanggal 24 Maret 2013.

Sudirman. (2012). Kekurangan dan Kelebihan Jenis-Jenis Media Pembelajaran. Tersedia pada http://fahmizhrblog.blogspot.com/2012/05/kekurangan-dan-kelebihan-jenis-jenis.html. Diaskes pada tanggal 10 April 2013. Sudjana, Nana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Sulaeman, Amir Hamzah. (2012). Pengertian Fotografi dan Foto Jurnalistik. Tersedia pada


(6)

http://pusakastudio.blogspot.com/2012/12/pengertian- fotografi-dan-foto_12.html#!/2012/12/pengertian-fotografi-dan-foto_12.html. Diaskes pada tanggal 25 Maret 2013.

Sumiati, dkk. (2009). Metode Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima. Supriatna , dkk. (2009). Pendidikan IPS SD. Bandung: UPI Press.

Suranto, dkk. (2010). Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Tidak dicantumkan: Insan Cendekia.

Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Uno, H, dkk. (2012). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : Bumi aksara.

Ulinnuha, Muhammad Fattakhy. (2011). Pengertian Analisis Data. Tersedia pada http://fattakhy.blogspot.com/2011/01/pengertian-analisis-data.html. Diaskes pada tanggal 28 Maret 2013.

Wahyudin, Uyu. (2006). Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung : UPI PRESS. Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:

Rosda.

Yulianti, I. (2011). Penggunaan Gambar Fotografi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kaitan Aktivitas Ekonomi Dengan Sumber Daya Alam(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Semester II SDN Sindangraja Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang). Skripsi Program S1 PGSD UPI Sumedang. : Tidak Diterbitkan.


Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Bamboo Dancing untuk meningkatkan Hasil belajar IPS Siswa kelas IV

0 21 202

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR IPS KELAS IV TENTANG SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE PEMBELAJARAN OTENTIK Meningkatkan Hasil Dan Aktivitas Belajar IPS Kelas IV Tentang Sumber Daya Alam Melalui Metode Pembelajaran Otentik Di Sekolah Dasar N

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS Upaya Meningkatkan Kerja Kelompok Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Dalam Pembelajaran IPS Kelas V SDN I Boto Kecamatan Wonosari Kabupaten Kl

0 3 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS TENTANG KOPERASI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sarangtengah Kecamatan Cibugel Kabupaten Sumedang).

0 1 41

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW MELALUI PUZZLE BERKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH KABUPATEN DI KELAS IV SDN RANCAPURUT KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG.

0 2 53

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

0 0 15