UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN LARI BOLAK-BALIK PADA SISWA KELAS X-5 SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINTMELALUI MODIFIKASI PERMAINAN LARI BOLAK_BALIK PADA SISWA

KELAS X-5 SMA NEGERI 1 PEMATANGSIANTAR TAHUN AJARAN 2014/ 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

Hezron Roman Simanullang NIM : 609112032

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

i ABSTRAK

HEZRON ROMAN S. NIM. 609112032. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Modifikasi Permainan Lari Bolak-balik Pada Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015. Pembimbing : AGUNG SUNARNO

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed 2015.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar lari sprint melalui modifikasi permainan lari bolak-balik pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015,waktu penelitian pada bulan Januari 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 32 orang dan terdiri dari 14 orang siswa putra dan 18 orang siswa putri. Sedangkan Objek dalam penelitian ini adalah Modifikasi Permainan seperti: permainan lari bolak-balik memindahkan bola kasti kedalam kardus, lari bolak balik menyusun puzzle, lari bolak-balik memasukkan ban ke patok. Jenis dalam penelitian adalah menggunakan pendekatan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar portofolio penilaian hasil belajar lari sprint.

Hasil penelitian dari 32 orang siswa yang menjadi subjek dalam tes awal penelitian ini, ternyata hanya 8 orang siswa (25%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, sedangkan selebihnya yaitu 24 orang siswa (75%) belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya mencapai 57,28 (Tidak Tuntas). Hasil tes siklus I, dari 32 orang siswa telah ada 20 orang siswa (62,5%) sudah memiliki ketuntasan belajar, selebihnya 12 orang siswa (37,5%) yang belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 65,12 (Tidak Tuntas). Hasil tes siklus II, dari 32 orang siswa telah ada 28 orang siswa (87,5%) yang sudah memiliki ketuntasan belajar, hanya 4 orang siswa (12,5%) yang belum memiliki ketuntasan belajar. Nilai rata-rata kelas yang diperoleh telah mencapai 73,93 (Tuntas).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui modifikasi permainan lari bolak-balik dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik sesuai pada waktu yang telah direncanakan. Skripsi berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Modifikasi Permainan Lari Bolak-balik Pada Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015. Yang disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M. Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M. Kes, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, sebagai Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Mesnan, M. Kes, sebagai Pembantu Dekan II dan Bapak Dr. Budi Valianto, M. Pd, sebagai Pembantu Dekan III.

3. Bapak Prof. Dr. Agung Sunarno M.Pd, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu serta kesempatan yang begitu banyak kepada penulis.


(4)

iii

4. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes sebagai Ketua jurusan PJKR, dan Bapak Afri Tantri, S.Pd, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan PJKR di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf administrasi, Staf Perpustakaan dan perlengkapan di lingkungan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

6. Kepala Sekolah beserta guru-guru di SMA Negeri 1 Pematangsiantar yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.

7. Teristimewa penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Ayahanda, S.Simanullang dan Ibunda R. boru Lumban gaol yang telah memberikan kasih sayang, doa serta dorongan moral maupun materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada Adikku tercinta Sardaria malau, Titin Madda Sari dan Hot Lasroha Simanullang yang juga memberikan semangat dan dorongan moral kepada penulis.

9. Kepada Temanku Darma Nababan, Renaldi Sinaga, Ebenezer Purba dan Para sahabat-sahabat satu kost yang telah banyak membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini, serta rekan-rekan pembantu peneliti semuanya. 10. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman - teman

seperjuangan PJS-B’2009 atas dukungannya selama penyelesaian skripsi ini, sahabat-sahabat penulis khususnya ( Ebenezer Purba, Lamro Sihotang, Lipzen Simalango, Ardian Feri Pratama, Vijay Ardiansyah, Wanda Islana, Andes Harahap, Yuda Nugraha, Rixi Manurung, Goklas Sihotang, Winda Pratiwi, Anggi Erna Yani, M Fajar, Arkam Tambunan,


(5)

iv

Elvin Warisman, Wandarma, Santi Fitriani, M Reko, Oktasep, Marli Parangin-angin, Wahyu Lingga, Wenni Nurjana ) serta seluruh mahasiswa PJKR 2009 yang senantiasa mendukung penulis dengan motivasi untuk tetap semangat dalam menyelesaikan dan memperbaiki skripsi ini..

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi isi, tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki skripsi ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah Ilmu Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi.

Medan, Januari 2015 Penulis

HEZRON ROMAN S NIM. 609112032


(6)

v DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 9

A. Kajian Teori ... 9

1. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 9

2. Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 10

3. Hasil Belajar Pendidikan Jasmani ... 12

4. Hakikat Atletik ... 13


(7)

vi

6. Hakikat Modifikasi Permainan ... 24

B. Kerangka Berpikir ... 31

C. Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 35

D. Desain Penelitian ... 35

E. Instrumen Penelitian ... 40

F. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Deskripsi Data Penelitian ... 45

B. Hasil Penelitian ... 46

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 66


(8)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1 Portofolio Penilaian Hasil Lari Sprint ... 41

Tabel 2 Teknik Analisis Data ... 42

Tabel 3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 45

Tabel 4 Deskripsi Hasil Tes Awal ... 47

Tabel 5 Deskripsi Hasil Post Tes Siklus I ... 51

Tabel 6 Deskripsi Hasil Post Tes Siklus II ... 58


(9)

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1. Urutan Gerak Lari Sprint ... 15

Gambar 2. Sikap Start Jongkok ... 16

Gambar 3. Sikap Badan Pada Aba-aba Siap ... 17

Gambar 4. Sikap Tubuh Melewati Garis Finish ... 19

Gambar 5. Latihan Gerak Lari ... 20

Gambar 6. Latihan Ayunan Tangan ... 22

Gambar 7. Latihan Kecondongan Badan ... 23

Gambar 8. Lari Bolak-balik Memindahkan Bola Kasti ... 27

Gambar 9. Lari Bolak-balik Menyusun Puzzle ... 29

Gambar 10.Lari Bolak-balik Memasukkan Ban Ke Patok ... 31


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1 RPP Siklus I... 71

Lampiran 2 RPP Siklus II ... 78

Lampiran 3 Lembar Hasil Portofolio Siswa Siklus I ... 85

Lampiran 4 Lembar Hasil Portofolio Siswa Siklus II ... 89

Lampiran 5 Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh (Pre-Test) … 93 Lampiran 6 Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh (Siklus I) .. . 119

Lampiran 7 Penilaian Proses Hasil Belajar Lompat Jauh (Siklus II) … 124 Lampiran 8 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa (Pre-Test) ... 129

Lampiran 9 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa (Siklus I) ... 130

Lampiran 10 Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa (Siklus II) ... 131

Lampiran 11 Total Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 132

Lampiran 12 Format Penilaian Hasil Belajar Lompat Jauh ... 134

Lampiran 13 Susunan Kepanitiaan Pengambilan Data ... 142

Lampiran 14 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus I ... 143

Lampiran 15 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Guru Penjas ... 144

Lampiran 16 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Siklus II ... 145

Lampiran 17 Lembar Observasi Proses Pembelajaran Guru Penjas ... 146


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya pendidikan adalah suatu proses interaksi yang bersifat manusiawi, upaya untuk menyiapkan peserta didik, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam upaya untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia, Pendidikan Nasional memiliki seperangkat mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa disuatu lembaga pendidikan ataupun disekolah. Seperangkat mata pelajaran yang diatur dalam kurikulum pendidikan nasional yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA), memiliki berbagai jenis mata pelajaran, salah satu diantaranya adalah pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efesien menuju pembentuankan manusia seutuhnya. Pendidikan jasmani harus memenuhi kebutuhan anak yang berbeda-beda. Sebab setiap anak mempunyai karakteristik fisik, mental dan sosial yang berbeda-beda (Supandi 1992 ; 1-2).

Pendidikan Jasmani dan Kesehatan merupakan mata pelajaran yang tak dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil dalam melakukan aktivitas fisik dan meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Karena


(12)

2

melalui Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, peserta didik dapat mengembangkan kemampuan gerak dasar yang mendukung sikap (affective) dan perilaku (behavioral) hidup bersih dan sehat serta kesegaran jasmani. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan sehingga bahan pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan memuat pengenalan dasar-dasar kesehatan dan keselamatan, dan kegiatan bermain dalam rangka pembentukan kebiasaan hidup sehat dan segar serta membantu peserta didik mencapai pertumbuhan ke arah yang optimal.

Atletik merupakan cabang olahraga yang di dalamnya mencakup semua aspek gerak manusia, seperti jalan, lari, lompat dan lempar. Gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik merupakan dasar dari cabang olahraga lainnya. Oleh sebab itu, Aip Syarifudin (1992: 1) menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga. Dalam kegiatannya, olahraga atletik mempunyai nomor-nomor yang diperlombakan pada umumnya adalah jalan, lari, lompat dan lempar. Setiap nomor yang diperlombakan memiliki ciri gerak yang berbeda. Perbedaan itu disesuaikan dengan gerakan yang dilakukan. Gerakannya pun semakin lama semakin baik dan efisien seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang mendukung prestasi maksimal. Nomor-nomor yang diperlombakan mempunyai bagian-bagian. Khususnya pada lari dibedakan menjadi 3, yaitu: lari jarak pendek (sprint), lari jarak menengah (middle distance running), lari jarak jauh (long distance running).

Lari jarak pendek atau sering juga disebut dengan lari cepat (sprint) merupakan salah satu bagian dari nomor lari yang harus ditingkatkan, sebab lari


(13)

3

cepat (sprint) mempunyai teknik gerakan yang sangat kompleks. Pelaksanaan gerakannya mencakup gerakan start, gerakan lari cepat, dan gerakan finish. Untuk memperoleh kualitas lari yang baik, seseorang harus memiliki teknik yang baik. Oleh sebab itu unsur teknik harus selalu dipelajari dan dilatih dengan sebaik-baiknya. Perlunya suatu cara yang tepat dalam meningkatkan hasil lari sprint siswa karena pelaksanaannya bukan melalui pengajaran di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual.

Proses belajar mengajar adalah bagian dari kegiatan pendidikan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan instruksional, tujuan kurikulum, maupun tujuan pendidikan nasional. Tugas guru harus mengajarkan materi dengan baik agar siswa dapat menerima pelajaran dengan baik, khusunya dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Seorang guru juga harus memahami teknik yang sebenarnya dengan baik, sehingga siswa dapat menerima ilmu dengan maksimal.

Keberhasilan proses belajar mengajar pendidikan jasmani, khususnya nomor lari jarak pendek atau disebut juga dengan lari sprint, dapat diukur dari keberhasilan siswa yang mengikuti kegiatan tersebut. Keberhasilan itu dapat dilihat dari tingkat pemahaman penguasaan materi dan hasil belajar lari sprint siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi lari sprint, maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan.

Salah satu unsur yang dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan lari sprint adalah motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sarana


(14)

4

atau media pembelajaran yang dibuat seorang guru untuk menyampaikan materi, dengan begitu peserta didik dapat melakukan teknik tersebut dengan baik dan merasa senang. Penggunaan metode yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran serta dengan melakukan modifikasi permainan diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar, masih banyak siswa yang belum memahami teknik dasar dalam lari sprint. Siswa sering salah pada saat melakukan posisi start, gerakan lari, dan gerakan finish. Hal ini disebabkan kurang efisiennya proses pembelajaran lari sprint, dimana sering di jumpai banyak siswa yang tidak berperan aktif, dimana siswa lebih banyak menonton temannya dari pada melakukannya. Hal ini disebabkan kurangnya minat siswa untuk berperan aktif dalam mengikuti pembelajaran dan proses pembelajaran kurang memenuhi persyaratan untuk seorang anak mendapatkan kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental, maupun intelektual.

Adapun cara guru dalam melaksanakan proses pembelajaran disekolah tersebut setelah peneliti melakukan observasi adalah guru tersebut masih menggunakan cara yang lama yaitu, siswa hanya dijelaskan teknik lari sprint dan dipraktekkan oleh guru, kemudian siswa melakukan gerakan tersebut. Ternyata dengan cara tersebut siswa belum memahami teknik gerakan lari sprint dan dengan guru mengajarkan seperti itu membuat siswa merasa bosan . Sehingga dengan cara proses pembelajaran seperti itu sebagian besar siswa tidak mendapatkan nilai kelulusan yang maksimal yang dilihat dari hasil tes belajar lari


(15)

5

sprint yang berpedoman pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Dilihat dari proses pembelajaran yang terlaksana dan juga gejala- gejala yang terjadi pada proses pembelajaran lari sprint tersebut, dominan siswabelum dapat memahami sepenuhnya gerakan start, gerakan saat lari, dan gerakan saat mencapai garis finish, bahkan dalam proses pembelajaran mereka sering mengalami kesalahan. Seharusnya guru Pendidikan Jasmani melakukan variasi pemberian materi pembelajaran yang disenangi oleh siswa tanpa menghilangkan tujuan utama dalam kurikulum tentang nomor cabang atletik yaitu lari sprint. Akibat kelemahan dalam pembelajaran yang telah ada, siswa kurang memiliki daya tarik dan semangat untuk melaksanakan materi pembelajaran tersebut karena yang mereka lakukan kurang bervariasi.

Data yang diperoleh dari guru pendidikan jasmani dari 32 siswa yang ada di kelas X-5 hanya ada 8 orang siswa yang paham tentang teknik lari sprint, jadi hanya sekitar 25% dari jumlah siswa yang ada, yang berhasil memahami langkah-langkah lari sprint yang benar, namun dengan nilai itu belum bisa memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara klasikal yang ditetapkan di sekolah yaitu 85% dari keseluruhan siswa.

Disekolah tersebut bidang studi pendidikan jasmani sangat digemari oleh siswa akan tetapi melihat bentuk pembelajaran yang dilakukan oleh guru pendidikan jasmani tersebut masih membuat siswa kurang tertarik terhadap pelajaran yang diberikan oleh guru tersebut sehingga membuat siswa jenuh dan bosan, sehingga hasil yang diinginkan oleh guru tersebut tidak maksimal. Tetapi


(16)

6

di saat guru memberikan kebebasan waktu untuk siswa bermain siswa begitu senang dan antusias.

Dengan kurang berminatnnya siswa dalam melakukan gerakan lari sprint ini cenderung mengalami kejenuhan, untuk itu peneliti tertarik menyampaikan materi pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dengan cara atau pola modifikasi permainan. Karena tingkat SMA yang mempunyai rasa ingin tahu, dan menyukai permainan sehingga dalam permbelajaran materi tersebut, siswa dapat menghilangkan rasa jenuh sehingga siswa tetap aktif dalam proses pembelajaran, selain itu juga dapat memotivasi siswa melakukan kegiatan yang serius dan penuh kegembiraan, seperti halnya siswa dibawa ke alam yang kondisinya senang bermain dan berlomba yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut dan siswa tidak merasa jenuh ataupun bosan dalam mengikuti materi pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, khususnya materi pelajaran lari sprintdengan modifikasi permainan.

Berdasarkan permasalahan di atas dan untuk mempermudah serta menambah penjelasan khusus dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul: “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Modifikasi Permainan Lari Bolak- balik pada Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :


(17)

7

1. Rendahnya minat belajar siswa dalam materi lari sprint yang berbanding terbalik dengan materi penjas olahraga permainan seperti bola kaki mini, bola voli dan bola kasti,

2. Guru tidak pernah menerapkan modifikasi permainan dalam proses pembelajarannya

3. Gaya mengajar guru yang masih bersifat “Theacher Centered” anak tidak diberikan kebebasan untuk berkreasi sesuai dengan keinginannya, peran guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran, semua berdasarkan perintah guru, sehingga anak hampir tidak pernah melakukan keinginannya sesuai dengan inisiatifnya sendiri. Akibatnya, proses pembelajaran cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar sehingga siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang akan diteliti cukup luas, maka ditentukan pembatasan masalah, yaitu: untuk meningkatkan hasil belajar lari sprint melalui modifikasi permainan, seperti permainan lari bolak–balik memindahkan bola kasti dari tempat A ke tempat B, pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.


(18)

8

D. Rumusan Masalah

Yang mejadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah melalui modifikasi permainan lari bolak- balik dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar lari sprint melalui modifikasi permainan lari bolak- balik pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Memberi informasi bagi guru Pendidikan Jasmani untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran lari sprint.

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti kembali dan melengkapinya demi mengurangi kelemahan dalam penelitian ini.

3. Sebagai bahan untuk menambah wawasan peneliti sebagai calon guru dalam memperoleh pengetahuan yang lebih spesifik dari cabang olahraga khususnya lari sprint.

4. Sebagai sumbangan dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran pendidikan jasmani khususnya.


(19)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan hasil penelitian data dapat disimpulkan bahwa melalui modifikasi permainan dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMA Negeri 1 Pematangsiantar untuk mempertimbangkan penggunaan variasi pembelajaran yaitu modifikasi permainan dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti, banyak siswa yang bosan dalam pembelajaran akibat monotonnya cara mengajar guru, kurangnya variasi pembelajaran oleh guru, maka disarankan adanya variasi pembelajaran yaitu modifikasi permainan yang diharapkan dapat mengatasi masalah di atas.

3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan strategi atau gaya.mengajar.yang.lain.


(20)

67

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian menggunakan variasi pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan materi lainnya dan bentuk variasi lainnya yang lebih baik lagi.

5. Dengan dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan tema dan permasalahan yang hampir sama.


(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

A M. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta, Rajawali Pers

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Bahagia, Yoyo. 2000. Olahraga Atletik. Jakarta: Depdikbud.

Hamalik.1990. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT Busmi Aksara.

Kusumasari, Ika. 2012. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Medan: Penerbit

PB PASI. 2000. Pedoman Mengajar: Lari – Lompat – Lempar, untuk Level I. Jakarta: RDC

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALABETA.

Sardiman, A.M. 2009. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Sidik, Dikdik Zafar. 2011. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Soemitro. 1992. Permainan Kecil. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Sukintaka. 1992. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaske. Bandung: Yudhistira. Supandi. 1992.Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suryo, Broto. 1997. Ketuntasan Belajar Klasikal. Jakarta: Yudhistira.

Syarifuddin, Aip. 1997. Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tim Abdi Guru. 2007. Penjas Orkes Untuk SD Kelas IV. Semarang, Erlangga.


(22)

69

Tim Dosen. 2009. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Medan, Fakultas Ilmu Pendidikan.

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran:

Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

Winataputra, Udin S. dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

http://bedande.blogspot.com/2012/01/pengertian-pendidikan-jasmani.html di

akses 17 Juni 2014

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/defenisi-pendidikan-jasmani.html di akses 21 Juni 2014

http://rumahuus.blogspot.com/2013/03/hakikat-hasil-belajar.html di akses 21 Juni 2014

http:/juonorp.blogspot.com/2013/05/hakikat-belajar.html, di akses 21 Juni 2014

http://radityoa.blogspot.com/2010/11/pentingnya-memodifikasipembelajaran.html di akses 21 Juni 2014

http://puzzle.we.ebly.com di akses 22 Juni 2014


(1)

1. Rendahnya minat belajar siswa dalam materi lari sprint yang berbanding terbalik dengan materi penjas olahraga permainan seperti bola kaki mini, bola voli dan bola kasti,

2. Guru tidak pernah menerapkan modifikasi permainan dalam proses pembelajarannya

3. Gaya mengajar guru yang masih bersifat “Theacher Centered” anak tidak diberikan kebebasan untuk berkreasi sesuai dengan keinginannya, peran guru lebih mendominasi dalam proses pembelajaran, semua berdasarkan perintah guru, sehingga anak hampir tidak pernah melakukan keinginannya sesuai dengan inisiatifnya sendiri. Akibatnya, proses pembelajaran cenderung membosankan dan menjadikan siswa malas belajar sehingga siswa menjadi pasif dalam proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat masalah yang akan diteliti cukup luas, maka ditentukan pembatasan masalah, yaitu: untuk meningkatkan hasil belajar lari sprint melalui modifikasi permainan, seperti permainan lari bolak–balik memindahkan bola kasti dari tempat A ke tempat B, pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.


(2)

D. Rumusan Masalah

Yang mejadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah melalui modifikasi permainan lari bolak- balik dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar lari sprint melalui modifikasi permainan lari bolak- balik pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:

1. Memberi informasi bagi guru Pendidikan Jasmani untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran lari sprint.

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti kembali dan melengkapinya demi mengurangi kelemahan dalam penelitian ini.

3. Sebagai bahan untuk menambah wawasan peneliti sebagai calon guru dalam memperoleh pengetahuan yang lebih spesifik dari cabang olahraga khususnya lari sprint.

4. Sebagai sumbangan dalam dunia pendidikan guna kemajuan pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran pendidikan jasmani khususnya.


(3)

66 A. Kesimpulan

Dari pembahasan hasil penelitian data dapat disimpulkan bahwa melalui modifikasi permainan dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2014/2015.

B. Saran

Sebagai saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut :

1. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani SMA Negeri 1 Pematangsiantar untuk mempertimbangkan penggunaan variasi pembelajaran yaitu modifikasi permainan dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat siswa.

2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa tidak berani mengajukan pendapat ataupun pertanyaan tentang hal-hal yang belum dimengerti, banyak siswa yang bosan dalam pembelajaran akibat monotonnya cara mengajar guru, kurangnya variasi pembelajaran oleh guru, maka disarankan adanya variasi pembelajaran yaitu modifikasi permainan yang diharapkan dapat mengatasi masalah di atas.

3. Kepada teman-teman mahasiswa FIK UNIMED untuk dapat melakukan model penelitian tindakan kelas ( PTK ) dengan menggunakan strategi atau gaya.mengajar.yang.lain.


(4)

4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian menggunakan variasi pembelajaran kiranya dapat mencoba dengan materi lainnya dan bentuk variasi lainnya yang lebih baik lagi.

5. Dengan dijadikan sebagai bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan tema dan permasalahan yang hampir sama.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A M. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta, Rajawali Pers

Arikunto, Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Bahagia, Yoyo. 2000. Olahraga Atletik. Jakarta: Depdikbud.

Hamalik.1990. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: PT Busmi Aksara.

Kusumasari, Ika. 2012. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Medan: Penerbit

PB PASI. 2000. Pedoman Mengajar: Lari – Lompat – Lempar, untuk Level I. Jakarta: RDC

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. ALABETA.

Sardiman, A.M. 2009. Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

Sidik, Dikdik Zafar. 2011. Mengajar dan Melatih Atletik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Soemitro. 1992. Permainan Kecil. Jakarta: Depdikbud.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Sukintaka. 1992. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaske. Bandung: Yudhistira. Supandi. 1992.Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suryo, Broto. 1997. Ketuntasan Belajar Klasikal. Jakarta: Yudhistira.

Syarifuddin, Aip. 1997. Atletik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Tim Abdi Guru. 2007. Penjas Orkes Untuk SD Kelas IV. Semarang, Erlangga.


(6)

Tim Dosen. 2009. Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar. Medan, Fakultas Ilmu Pendidikan.

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran:

Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

Winataputra, Udin S. dkk. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.

http://bedande.blogspot.com/2012/01/pengertian-pendidikan-jasmani.html di akses 17 Juni 2014

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/defenisi-pendidikan-jasmani.html di akses 21 Juni 2014

http://rumahuus.blogspot.com/2013/03/hakikat-hasil-belajar.html di akses 21 Juni 2014

http:/juonorp.blogspot.com/2013/05/hakikat-belajar.html, di akses 21 Juni 2014

http://radityoa.blogspot.com/2010/11/pentingnya-memodifikasipembelajaran.html di akses 21 Juni 2014

http://puzzle.we.ebly.com di akses 22 Juni 2014