PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA docx

PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah : Pembelajaran IPS
DosenPengampu : Husni Mubarok, M.Pd.I

Disusun Oleh:
(1410310)
Fitrotul Musalamah

(1410310106)

(1410310)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH
JURUSAN TARBIYAH
TAHUN 2015

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Untuk menjamin kelangsungan hidup, kita akan melakukan suatu
pekerjaan dan suatu pekerjaan tidak akan kita dapatkan atau kita selesaikan
tanpa campur tangan dari orang lain. Dalam suatu kehidupan, kita juga akan
merasakan bahwa hidup ditengah-tengah masyarakat perlu untuk menghargai
orang lain dan sudah tentu kita juga memerlukan penghargaan dari orang lain.
Dengan demikian, ikatan silaturrahim antar manusia akan terus terjalin. Islam
sangat menekankan sekali hubungan silaturrahim tersebut.
Hal ini tercermin dalam QS. Al-Hujuratayat 13, yang artinya:
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang
yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara
kamu . sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha penyayang”.
Melalui studi kehidupan dalam masyarakat, para ahli telah
mengembangkan berbagai ilmu aspek-aspek, gejala-gejala, dan masalah
kehidupan social manusia dimasyarakat yang disebut dengan ilmu-ilmu social.
Sesuai dengan tema makalah kami tentang “Pendidikan IPS di
Indonesia”, maka di dalam pembahasan ini dijelaskan sedikit banyak
mengenai bab yang terkait dalam bidang sejarah dan kisah.


B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang tersebut dapat kita temukan beberapa tema
pokok yang akan menjadi tema bahasan dalam makalah ini, diantaranya:
1. Apa pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial?
2. Apa tujuan diajarkannya Ilmu Pengetahuan Sosial pada tingkat dasar?
3. Bagaimana sejarah IPS di Indonesia?
2

4. Bagaimana pendidikan IPS dalam MI/SD di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Untuk mengetahui tujuan pembelajaran IPS pada tingkat dasar
3. Untuk mengetahui bagaimana sejarah IPS di Indonesia
4. Untuk mengetahui pendidikan IPS dalam MI/SD di indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IPS

IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu social seperti,
sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi, dan ilmu social
lainya.

3

Dibawah ini akan dikemukakan beberapa definisi IPS:
1. Di Amerika serikat dikemukakan oleh The Commite on the national
Education Association and Reorganization of secondary education in
1916 mendefinisikan sebagai: “Ilmu yang mempunyai bahan-bahan pokok
yang langsung berhubungan dengan tatasusunan masyarakat dan manusia
yang menjadi anggota masyarakat.”1
2. Menurut Michaelis, 1957 dalam bukunya “Social Studies for Children in a
Democracy) mengemukakan studi social dihubungkan dengan manusia
dan interaksinya dengan lingkungan fisiknya dan sosialnya yang
menyangkut hubungan kemanusiaan.”2
3. Menurut Nasution (1975) IPS adalah “suatu program pendidikan yang
merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya memepersoalkan
manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang
bahannya diambil dari berbagai ilmu social seperti geografi, sejarah,

ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmupolitik, dan psikologi.”3
Dari berbagai definisi IPS menurut para ahli, dapat kami simpul kan
bahwa IPS merupakan suatu mata pelajaran yang mempelajari kehidupan
social anatara manusia dengan lingkungan hidupnya. Yang mana bahan
kajian dari mata pelajaran IPS tersebut terdiri dari beberapa ilmu sosial,
seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan
psikologi.
Berikut kami jabarkan lebih rinci tentang cabang-cabang ilmu social
dari IPS
1. Ilmu geografi, objek penelaahannya yaitu ineraksi manusia dengan
alam lingkungan pada ruang tertentu dipermukaan bumi.
2. Ilmu sejarah, objek penelaahannya adalah peristiwa-peristiwa
kehidupan manusia yang mencakup segala aspeknya yang
diurutkan berdasarkan kurun waktunya.
1 Edi SaepudindanAndiRusbandi, Pendidikan IPS di
sekolahdasar(Jakarta:DirjenBinbaga Islam, 2001) hal.10
2Ibid, hal.10
3Ibid, hal 10

4


3. Antropologi, objek penelaahannya adalah perilaku manusia di
masyarakat sebagai ungkapan proses mental perjiwaan yang
meliputi; kemauan, reaksiemosional, dan kecerdasan.
4. Politik, objek penelaahannya yaitu pemerintahan, kenegaraan,
termasuk kedalamnya pelaksanaan kebijakan untuk memelihara
kesejahteraan, keamanan, dan ketentraman masyarakat.
5. Sosiologi, objek penelaahannya adalah interaksi social manusia
dimasyarakat mulai dari keluarga sampai pada kelompok yang
lebih besar.
6. Ilmu magement (ekonomi), objek penelaahannya adalah proses
pengelolaan, pengaturan, pengawasan, pengurusan, dan penguasan
kegiatan manusia di masyarakat dalam rangka memperoleh hasil
yang setinggi-tingginya dari kegiatan tadi.
Berdasarkan uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa bidang
ilmu

yang

termasuk


pada

ilmu-ilmu

sosial

yang

memiliki

karakteristiknya masing-masing sesuai dengan aspek yang menjadi
objek penelaahannya, tapi satu hal yang menjadi kesamaannya yaitu
ruang lingkup yang ditelaahnya adalah manusia dalam konteks
sosialnya manusia sebagai anggota masyarakat.4
B. Tujuan Pendidikan IPS
Sehubungan dengan keempat dimensi pendidikan IPS (Kognitif,
Afektif, Psikomotorik, dan Action) menurut Kenworthy dalam Depdiknas
(2007:14) terdapat tiga karakteristik tujuan IPS, yaitu:
1. Pendidikan kemanusiaan, pendidikan kemanusiaan memiliki arti bahwa

IPS harus membantu anak memahami pengalamannya dan menemukan
arti atau makna alam kehidupannya. Dalam tujuan pertama ini terkandung
pendidikan nilai.
4Ibid, hal.17-18

5

2. Pendidikan kewarganegaraan, pendidikan kewarganegaraan mengandung
arti bahwa siswa harus dipersiapkan untuk berpartisipasi secara efektif
dalam dinamika kehidupan masyarakat. Siswa memiliki kesadaran untuk
meningkatkan prestasinnya sebagai bentuk tanggung jawab warga Negara
yang setia pada Negara. Pendidikan nilai dalam tujuan kedua ini lebih
ditekankan pada kewarganegaraan.
3. Pendidikan intelektual, mengandung arti bahwa anak membutuh kan
bimbingan dan arahan untuk memperoleh ide-ide yang analitis dan alatalat untuk memcahkan masalah yang dikembangkan dari konsep-konsep
ilmu sosial.
Tujuan pendidikan IPS dalam Permendiknes No. 22 Tahun 2006
tentang standar isi disebutkan yaitu:
1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungan

2. Memiliki kamampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingintahu,
inquiry, pemecahan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
3. Memiliki komotmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
4. Memiliki kemampuan berkamunikasi, bekerja sama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majmuk ditingkat local, nasionaldan global.
Secara umum tujuan pendidikan IPS pada tingkat SD untuk
membekali peserta didik dalam bidang pengetahuan sosial. Adapun secara
khusus, tujuan pendidikan IPS di SD adalah sebagaiberikut:
1. Pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya
2. Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternative
pemecahan masalah rasional yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat
3. Kemampuan berkomunikasi dengan sesame warga masyarakat dan
berbagai bidang keilmuan serta bidang keahlian

6

4. Kesadaran sikap mental yang positif dan keterampilan terhadap
pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan
tersebut.

5. Kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai
dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu pengetahuan dan
teknologi.5
C. Sejarah IPS Di Indonesia
Adanya istilah IPS sebagai terjemahan dari social studies dalam
literature kependidikan baru muncul pada awal abad ke-20, tetapi nama social
studies pada waktu itu belumlah bermasyarakat ditanah air kita. Pada tahun
1913 istilah social studies secara resmi dipergunakan oleh sebuah komisi
pendidikan yaitu social studies commite of the commission of the
reorganization of secondary education sebagai bagian dari National Edocation
(Engle 1971) yang bekerja untuk merumuskan dan membina kurikulum
sekolah untuk mata pelajaran Geografi dan Sejarah.
Pada tahun 1914 mulailah social studies secara resmi digunakan untuk
kurikulum persekolahan dengan materi pokoknya pada waktu itu adalah
sejarah dan geografi. Pada tahun 1921 berkedudukan di Washington DC
dibentuklah National for the Social Studies yang bertugas mengembangkan
pendidikan

social studies sebagai medium komunikasinnya menerbitkan


jurnal terkenal dengan nama Social Educational.
Di Indonesia istilah Social Studies dipergunakan untuk istilah ilmu
“Social Studies” dipergunakan untuk istilah ilmu pengetahuan sosial (IPS) di
Indonesia secara resmi dipergunakan pada tahun 1975 sesuai dengan
keputusan Negara Republik Indonesia melalui SK Mentri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 008-D/U/1975 dan nomor 008-E/U/1975 bahwa mulai 19765 Ahmad Susanto, PengembanganPembelajaran IPS di SekolahDasar, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014, hal. 30-32)

7

(1978) berlaku kurikulum 1975 bagi pengajaran ilmu pengetahuan sosial
(IPS).
Sebetulnya, sebelum resmi digunakan IPS telah pula diperkenalkan
beberapa nama seperti:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.
8.

Pengetahuan kemasyarakatan
Ilmu sosial
Pengetahuan sosial
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan sosial
Pendidikan ilmu-ilmu sosial
Ilmu pengetahuan sosial
Studi sosial
Walaupun telah diperkenalkan beberapa istilah untuk pengajaran ilmu-

ilmu sosial, tetapi semua isilah mempunyai tujuan dan sifat-sifat yang sama,
tetapi perkembangan terakhir (1975) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
cenderung memakai istilah IPS untuk pengajaran ilmu-ilmu sosial yang
mengandung arti pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan
pendidikan di tingkat pendidikan dasar dan menengah.6
D. Pendidikan IPS di Indonesia
Sejatinya, ilmu pengetahuan sosial tidak hanya memberikan bekal
pada peserta didik dalam pengetahuan sosial, melainkan agar peserta didik
menjadi sumber daya manusia yang memiliki kepedualian sosial yang
terampil dan intelek di Indonesia. Oleh karena hal itu, peserta didik harus
benar-benar memahami pendidikan ilmu sosial yang diajarkan pada mereka.
Ilmu pengetahuan sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan pada peserta didik dalam jenjang sekolah dasar sampai tingkat SMP.
Begitulah yang tercantum dalam kurikulum 2006. Ilmu pengetahuan sosial
diajarkan untuk mengkaji suatu peristiwa, fakta dan konsep mengenai isu-isu
sosial yang ada.
6Op.cit, Ishak Abdullah dkk, hal 6-7

8

Pendidikan ilmu pengetahuan sosial sangat penting untuk dipahami
peserta didik agar dapat menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab, serta agar peserta didik bisa menjadi warga Negara yang
cinta damai dan selalu menjaga kerukunan sosial. Selain itu, dengan
mempelajari ilmu pengetahuan sosial, peserta didik akan mengetahui
kekhasan dan keanekaragaman ikon yang dimiliki oleh negaranya, yakni
Indonesia.
Namun, pada kenyataannya, pendidikan ilmu pengetahuan sosial yang
ada di Indonesia kurang sepenuhnya diperhatikan. Bahkan banyak pemikiran
yang menyetujui bahwa mata pelajaran matematika lebih diutamakan dan
mengesampingkan pendidikan ilmu pengetahuan sosialnya.
Paradigma dalam masyarakat bahwa pendidikan IPS tidak terlalu
penting mempengaruhi peserta didik, terutama dalam jenjang sekolah dasar
menjadi tidak berminat terhadap mata pelajaran IPS. Dengan begitu, peserta
didik menjadi tidak paham dengan apa yang diajarkan oleh pendidik
mengenai IPS. Hal ini merupakan salah satu sebab ilmu pendidikan sosial di
Indonesia sulit berkembang.
Selain daripada itu, ada beberapa faktor yang mengakibatkan
minimnya peserta didik terhadap pendidikan IPS7, antara lain:
1. Metode pembelajaran yang monoton
Sebenarnya pendidikan IPS merupakan pendidikan tentang kehidupan sosial.
Namun, pada kenyataannya, kebanyakan pendidik hanya terpaku pada
kurikulum dan buku yang ada tanpa membuat suatu inovasi dalam
pembelajarannya.
2. Mata pelajaran IPS tidak diikutkan UN
Peserta didik tidak begitu memikirkan mata pelajaran yang satu ini karena
salah satu faktor tersebut, bahwa mata pelajaran IPS yang notabene tidak
resmi tidak diikutkan sebagai mata pelajaran Ujian Nasional.
3. Persepsi bahwa IPS tidak penting

7 http://hidabasori.blogspot.co.id/2013/11/pendidikan-ips.html
Diposting pada 1 November 2013, diunduh pada 5 Maret 2016

9

Masyarakat Indonesia pada umumnya percaya bahwa IPS tidak ada gunanya
bagi kehidupan nyata. Mereka berpikir bahwa prospek kerja pendidikan IPA
lebih menjanjikan jika dibanding dengan IPS. Bahkan mereka membantah
bahwa pendidikan IPS tidak dapat diaplikasikan, tidak dapat membangun
gedung atau jembatan.
4. Persepsi bahwa IPS ada di urutan sekian
Masih dibandingkan dengan pendidikan IPA yang membutuhkan waktu lebih
karena didalamnya terdapat rumus-rumus yang harus dipelajari dan
dipraktikumkan, pendidikan IPS dianggap lebih santai. Jadi, peserta didik
lebih mementingkan pendidikan IPA daripada IPS. Selain itu, bagi orangtua
yang anaknya terjun di pendidikan IPA lebih bangga daripada IPS.
Pendidikan IPS di Indonesia memang dianggap remeh. Contoh realnya
mengenai minimnya minat peserta didik pada jenjang SD/MI yang ada di
Indonesia adalah pada SD N Selodakon 04 Tanggul8. Berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Sudariyanto terhadap kelas V SD N Selodakon 04
Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember, dapat diketahui bahwa pembelajaran
IPS di sana dirasa membosankan bagi siswa karena pada proses
pembelajarannya guru tidak menggunakan media sehingga pembelajaran yang
berlangsung kurang menarik bagi siswa. Siswa hanya mendengar penjelasan
guru yang menerangkan dan tidak terlibat interaksi aktif antara guru dan siswa
dalam proses pembelajaran, motivasi tidak timbul dari dalam diri siswa.
Materi yang disampaikan hanya hafalan saja dan tidak ada penanaman
konsep, sehingga proses pembelajaran siswa menjadi verbalisme. Parahnya
lagi, dalam pembelajaran yang berlangsung siswa tidak mendengarkan
penjelasan yang disampaikan guru dengan sungguh-sungguh.

8 Sudariyanto. Agustus 2014. Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar Tentang
Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia dengan Media Visual Pada Siswa Kelas
V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember Tahun Pelajaran
2013/2014. Volume 3 no.3. hlm.188.

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
IPS merupakan suatu mata pelajaran yang mempelajari kehidupan
social anatara manusia dengan lingkungan hidupnya. Yang mana bahan
kajian dari mata pelajaran IPS tersebut terdiri dari beberapa ilmu sosial,
seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan
psikologi.
ilmu pengetahuan sosial pada hakikatnya sangat penting di ajarkan
pada peserta didik mulai dari tingkat dasar, karena IPS tidak hanya
memberikan bekal pada peserta didik dalam pengetahuan sosial,
melainkan agar peserta didik menjadi sumber daya manusia yang memiliki
kepedualian sosial yang terampil dan intelek di Indonesia. Oleh karena hal
itu, peserta didik harus benar-benar memahami pendidikan ilmu sosial
yang diajarkan pada mereka.
Pendidikan ilmu pengetahuan sosial sangat penting untuk dipahami
peserta didik agar dapat menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggung jawab, serta agar peserta didik bisa menjadi warga Negara
yang cinta damai dan selalu menjaga kerukunan sosial. Selain itu, dengan
mempelajari ilmu pengetahuan sosial, peserta didik akan mengetahui
kekhasan dan keanekaragaman ikon yang dimiliki oleh negaranya, yakni
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

11

Ahmad Susanto, Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014)
Edi Saepudin dan Andi Rusbandi, Pendidikan IPS di sekolah dasar
(Jakarta: Dirjen Binbaga Islam, 2001)
Sudariyanto. Agustus 2014. Meningkatkan Hasil dan Aktivitas Belajar
Tentang Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia dengan Media Visual
Pada Siswa Kelas V SDN Selodakon 04 Kecamatan Tanggul Kabupaten
Jember Tahun Pelajaran 2013/2014. Volume 3 no.3. hlm.188.
http://hidabasori.blogspot.co.id/2013/11/pendidikan-ips.html
Diposting pada 1 November 2013, diunduh pada 5 Maret 2016

12