PENGARUH EFIKASI DIRI SELF EFFICACY KOMP

PENGARUH EFIKASI DIRI (SELF EFFICACY), KOMPLEKSITAS TUGAS
DAN TEKANAN KETAATAN TERHADAP KUALITAS AUDIT JUDGMENT
AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH
Jurnal Online
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S2
Program Magister Akuntansi

Diajukan oleh:
Cindy Westefina Tatiwakeng
12/340860/PEK/17254

Kepada:
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

1


2

DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................. i
Halaman Pengesahan...................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................... iii
Abstract....................................................................................... iv
Intisari.......................................................................................... v
Pendahuluan................................................................................ 1
Tinjauan Literatur.......................................................................3
Profil Penelitian............................................................................4
Metode Penelitian.........................................................................5
Hasil Penelitan dan Pembahasan................................................6
Kesimpulan, Keterbatasan dan Saran........................................9
Daftar Pustaka..............................................................................11

3

ABSTRACT
Cindy Westefina Tatiwakeng. Influence of Self Efficacy, Task Complexity and

Obedience Pressure towards Audit Judgment Quality of Government Internal
Auditor. Under the direction of Dr. Eko Suwardi, Msc., CMA
Audit needs is a very important thing for the public sector , responsibility for
performing general governance and development towards the realization of good and
clean governance . Inspectorate area is one of the government organizations that
conduct examinations , investigations , tests and assessment tasks in the area of
supervision . Problems currently faced inspectorate auditors in working area that is
still lacking in terms of quality and quantity which causes regional inspectorate can
not perform the task optimally. This study aims to look at what factors influence the
auditor in making audit judgments , which will also affect the quality of the audit
decision . Factors used in this study were self-efficacy, task complexity and obedience
pressure. Conclusion of this study indicate that self-efficacy and task complexity had
no significant effect on audit judgment quality, while obedience pressure have
significant effect on audit judgment quality.
Keyword : Self-efficacy, Task Complexity, Obedience Pressure, Audit Judgment.

4

INTISARI


Cindy Westefina Tatiwakeng. Pengaruh Efikasi Diri, Kompleksitas Tugas Dan
Tekanan Ketaatan Terhadap Kualitas Audit Judgment Auditor Internal
Pemerintah. Di bawah bimbingan Dr. Eko Suwardi, Msc., CMA
Kebutuhan audit merupakan suatu hal yang sangat penting bagi sektor publik, adanya
tanggung jawab untuk melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
menuju terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih. Inspektorat daerah
merupakan salah satu organisasi pemerintah yang melakukan pemeriksaan,
pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di daerah. Masalah yang saat
ini dihadapi inspektorat daerah yaitu auditor yang bekerja masih kurang dari segi
kualitas dan kuantitas yang menyebabkan inspektorat daerah tidak bisa melaksanakan
tugas secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor apa yang
mempengaruhi auditor dalam membuat audit judgment, yang juga akan berpengaruh
terhadap kualitas pengambilan keputusan audit. Faktor yang digunakan dalam
penelitian ini adalah efikasi diri, kompleksitas tugas dan tekanan ketaatan.
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini menunjukan bahwa efikasi diri dan
kompleksitas tugas memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kualitas audit
judgment, sedangkan tekanan ketaatan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas audit judgment.
Kata Kunci : Efikasi Diri, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Audit Judgment.


5

I. PENDAHULUAN

dipaparkan saat ini adalah audit

A. Latar Belakang

yang dilakukan oleh pihak
internal.
Melihat kapabilitas dari

Meningkatnya
kebutuhan audit tidak hanya

auditor internal pemerintah di

terjadi

pada


sektor

Indonesia

namun

juga

berlaku

sektor publik.

privat,
pada

saat

ini


belum

memadai, ditinjau dari jumlah

Sektor publik

auditor

internal

pemerintah

bergerak di lapangan pelayanan

yang

publik

merupakan


auditor itu sendiri. Dari hasil

negara

sehingga

survey pada tahun 2010-2011

berkaitan

dengan

oleh Asosiasi Auditor Internal

kewajiban mencari keuntungan

Pemerintah Indonesia (AAIPI)

atau laba (Amins, 2009).
Namun yang perlu


menyatakan

yang

kewajiban
tidak

korupsi,

publik yang dianggap kurang

efisien

lebih

maju

(Mardiasmo,


Aparat

Hasil

pemetaan

terhadap 331 APIP pusat dan

jauh

daerah

dengan sektor swasta yang
dipandang

94%

kapabilitas APIP 2010-2011

efisisen dan kurang menarik

tertinggal

kualitas

(APIP) tidak dapat mendeteksi

upaya untuk memajukan sektor

tidak

hingga

Pengawas Internal Pemerinah

ditekankan adalah bagaimana

agar

ada


menunjukkan

secara

nasional 93,96% APIP masih

dan

berada di level 1 (initial),

2002).

selanjutnya 5,74% atau hanya

Untuk menilai hasil pekerjaan

sembilan K/L berada di level 2

yang telah dilakukan, maka

(infrastructure) dan hanya dua

perlu adanya audit terhadap

K/L yang berada di level 3

oraganisasi publik. Audit dapat

(integrated),

dilakukan oleh pihak eksternal

BPKP

dengan

Kemenkeu, (Waspada Online,

dan pihak internal. Audit yang

2012).
6

Berdasarkan

hasil

survey yang dilakukan oleh

Dan hal ini merupakan salah

APIP maka dapat dikatakan

satu tugas dari auditor internal

bahwa sebagian besar auditor

pemerintah.
Melihat peran auditor

internal masih berada pada
tingkat keahlian pemula.
Namun
yang

internal

yang

penting

dalam

menjadi kenyataan saat ini

good

governance,

bahwa

pemerintah

diperlukan pemahaman yang

daerah atau provinsi umumnya

baik terhadap kualitas audit

hanya memiliki 2-4 auditor,

yang

berhubungan

sementara

audit

judgment.

setiap

dengan

lingkup

pekerjaan

dilakukan,

juga

pemerintah

luasnya
yang

auditor

dibutuhkan

dalam

menciptakan
maka

dengan
Seorang

melakukan

tugasnya

membuat

audit

setidaknya 40 auditor (Suara

judgement

dipengaruhi

Pembaruan, 2012).
Adanya
perubahan

berbagai faktor, baik bersifat

oleh

teknis maupun bersifat non

paradigma pemerintahan untuk

teknis.

melaksanakan kepemerintahan

Faktor

yang

diteliti

yang baik (Good Governance)

disini adalah efikasi diri yaitu

mengingat

sektor

perihal bagaimana keyakinan

publik yang masih diwarnai

yang dimiliki seseorang dalam

praktik korupsi, kolusi, dan

ia

nepotisme. Mardiasmo (2005)

diinginkan, kemudian faktor

mengatakan terdapat tiga aspek

kompleksitas tugas mengenai

utama

bagaimana

organisasi

yang

terciptanya

mendukung
kepemerintahan

mencapai

target

seseorang

menghadapi

yang baik (good governance),

menyelesaikan

yaitu

pekerjaanya

pengawasan,

pengendalian dan pemeriksaan.

yang

dapat
dan
tugas

dengan

tingkat

kesulitan yang berbeda-beda,

7

kemudian faktor yang terakhir

pengaruh, kita akan melihat

yaitu tekanan ketaatan, hal ini

pengaruh

berhubungan

dengan

dihasilkan oleh masing-masing

dapat

faktor tersebut apakah negatif

pekerjaannya

atau positif dan justifikasinya.

bagaimana

seseorang

menyelesaikan

ketika dia mengalami tekanan
yang

bisa

berasal

berasal

dari

Efikasi diri diturunkan
dari

luar

teori kognitif sosial

yang

lingkungan pekerjaan.

pertama

kali

dikemukakan oleh Bandura

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan

yang

II. Tinjauan Literatur

dari

lingkungan pekerjaan maupun
yang

apakah

(1986), Secara singkat teori ini
latar

menyatakan, sebagian besar

belakang ini, maka peneliti

pengetahuan dan perilaku

merumuskan

anggota

beberapa

organisasional

pertanyaan penelitian sebagai

digerakkan

berikut, yaitu : apakah efikasi

dan secara terus menerus

diri berpengaruh terhadap

mengalami proses berpikir

kualitas audit judgment, apakah

terhadap

informasi

yang

kompleksitas tugas

diterima.

Efikasi

diri

terhadap

kualitas

audit

dari lingkungan,

dihubungkan dengan

tipe

judgment dan apakah tekanan

tujuan atau pencapaian tipe

ketaatan berpengaruh terhadap

kinerja tertentu. Hal ini lebih

kualitas audit judgment.

mencerminkan

Selanjutnya
penelitian

ini,

perspektif

situasional dan teori efikasi.

dalam

Tujuannya mungkin dapat

setelah

mengetahui apakah ketiga

ditentukan oleh individu atau

faktor diatas

oleh kondisi dan lingkungan

memiliki

pekerjaan.
8

Untuk kompleksitas

emosi, proses berpikir dan

tugas, Abdolmohammadi dan

kondisi seorang karyawan,

Wright (1987) mengatakan

dalam hal ini tekanan tersebut

bahwa kompleksitas tugas

disebabkan oleh lingkungan

merupakan tugas yang tidak

pekerjaan tempatnya bekerja”.

terstruktur,

Di samping itu, Teori ketaatan

sulit

untuk

dipahami dan ambigu. Chung

menyatakan bahwa individu

dan

Monroe

(2000)

yang

memiliki kekuasaan

mengemukakan

bahwa

merupakan suatu sumber yang

kompleksitas tugas dalam

dapat mempengaruhi perilaku

pengauditan dipengaruhi oleh

orang lain dengan perintah

beberapa faktor

yang diberikannya. Hal ini

yaitu

banyaknya informasi yang

disebabkan oleh keberadaan

tidak relevan dalam artian

kekuasaan atau otoritas yang

informasi

merupakan bentuk legitimasi

tersebut

tidak

konsisten dengan kejadian

power (Hartanto, 2001).

yang akan diprediksikan dan

De Angelo

adanya ambiguitas yang tinggi,
yaitu

beragamnya

mendefinisikan kualitas audit

hasil

adalah probabilitas

(outcome) yang diharapkan
oleh

klien

dari

(1981)

auditor

kegiatan

seorang

menemukan

dan

melaporkan tentang suatu

pengauditan.

pelanggaran dalam sistem

Mangkunegara (2005)

akuntansi

kliennya.

mendefinisikan ketaaatan yaitu

Pertimbangan audit dillakukan

“Suatu

untuk menunjang kualitas audit

kondisi

menciptakan

yang
adanya

yang

akan

dihasilkan.

ketidakseimbangan fisik dan

Judgment sering dibutuhkan

psikis, yang

oleh

mempengaruhi

9

auditor

dalam

melaksanakan

audit

atas

Populasi

dalam

laporan keuangan suatu entitas

penelitian

(Zulaikha,

seluruh

auditor

(Jamilah et al., 2007) audit

berkerja

di

judgment

Kabupaten/Kotadi Sulawesi

2006). Menurut
adalah

kebijakan

auditor

menentukan

dalam

ini

adalah
yang

Inspektorat

Utara. Sampel di ambil dari

pendapat

4

Inspektorat

di

mengenai hasil auditnya yang

Kabupaten/Kota

mengacu pada pembentukan

Sulawesi Utara yaitu Kota

suatu gagasan, pendapat atau

Bitung, Kota Manado,Kota

perkiraan tentang suatu objek,

Tomohon dan Kabupaten

peristiwa, status, atau jenis

Minahasa Utara.

peristiwa

lainnya.

Dalam

di

Pemilihan populasi dan

penelitiannya (Jamilah et al.,

sampel dilakukan di

2007) menjelaskan bahwa

Provinsi Sulawesi Utara

judgment merupakan suatu

karena penulis

proses yang terus menerus

menemukan bahwa belum

dalam perolehan informasi

ada penelitian sebelumnya

(termasuk umpan balik dari

yang dilakukan di

tindakan sebelumnya), pilihan

Sulawesi Utara, kemudian

untuk bertindak atau tidak

mengingat pengalaman

bertindak, serta penerimaan

yang auditor–auditor yang

informasi lebih lanjut oleh

masih kurang. Sehingga

auditor.

dengan kondisi tersebut,

III. PROFIL PENELITIAN

apakah hal – hal ini dapat
mempengaruh kualitas

A. Gambaran Umum
Responden

audit

10

judgment

seorang

auditor

dalam

melakukan

(1997) yang terdiri atas 8

pekerjaannya.

item pernyataan.

IV. METODE PENELITIAN
Variabel kompleksitas

A. Model Penelitian
Variabel
dependen

tugas,

diukur

dengan

dalam penelitian ini adalah

menggunakan instrumen

variabel audit judgment.

kuesioner yang terdiri atas 6

Variabel

kualitas

audit

pernyataan. Instrumen yang

judgment

diukur

dengan

digunakan untuk mengukur

menggunakan

instrumen

kompleksitas tugas ini diambil

kuesioner

yang

instrumen

dikembangkan

oleh

(Pratiningsih, 2011) kemudian

2011).

diukur dengan menggunakan

(Pratiningsih,
Responden

diminta

menjawab

tentang

bagaimana

persepsi

Untuk variabel tekanan
ketaatan,

untuk

sampai ke jawaban sangat

tekanan

instrumen yang dibuat oleh

menggunakan skala likert.
Kemudian
untuk

(Pratiningsih,2011). Responden

independen,

menggunakan

mengukur

ketaatan ini, menggunakan

dengan

efikasi

dengan

Instrumen yang digunakan

dari sangat tidak mungkin

variabel

diukur

menggunakan 9 pernyataan.

antara lima jawaban mulai

variabel

dibuat

skala likert 5 poin.

mereka, dengan memilih di

mungkin

yang

diminta menjawab tentang

diri

bagaimana persepsi mereka,

instrumen

memilih di antara lima jawaban

yang diadopsi dari Bandura

mulai dari sangat setuju sampai
ke jawaban sangat tidak setuju.

11

Masing-masing item

dikumpulkan dan terisi secara

pernyataan tersebut

lengkap.

kemudian diukur dengan

V. Hasil Penelitian dan Pembahasan

menggunakan skala

A. Statistik Deskriptif

likert 5 poin.

Statistik

A. Pengumpulan Data

digunakan untuk memberikan

Data yang dikumpulkan

informasi

dalam penelitian ini, dilakukan

efikasi diri memiliki rata-rata

primer melalui survey dengan
yang

29,05 dengan standar deviasi

kuesioner

disebarkan

2,90. Semakin tinggi nilai rata-

secara

rata menunjukan bahwa efikasi

langsung kepada auditor yang
bekerja di

diri

4 Inspektorat

Kemudian,

Utara yaitu Kota Bitung, Kota

rata–rata

semakin tinggi menunjukkan

diambil langsung oleh peneliti

bahwa kompleksitas tugas yang

setelah kuesioner diisi, hal ini

di hadapi responden dalam

bahwa

pekerjaan cukup tinggi.

kuesioner dapat dikumpulkan
dan

nilai

2,30. Nilai rata-rata yang

Kuesioner akan diserahkan dan

kembali

oleh

17, 21 dengan standar deviasi

Tomohon.

untuk memastikan

dimiliki

dari kompleksitas tugas yaitu

Manado, Kabupaten Minahasa
Kota

yang

responden semakin bagus.

Kabupaten/Kota di Sulawesi

Utara,

tentang

responden penelitian. Variabel

dengan mengumpulkan data
menggunakan

deskriptif

Sedangkan untuk tekanan

kemudian

ketaatan memiliki nilai rata-

diolah, hal ini juga untuk

rata 23,30 dengan standar

mencegah pemborosan waktu.

deviasi sebesar 5,71. Hal ini

Adapun kuesioner yang diolah

menunjukan bahwa tekanan

adalah kuesioner yang telah
12

ketaatan

yang

dimiliki

responden cukup

Pengukuran reliabilitas saat ini

rendah.

menggunakan

pengukuran

Dan untuk Audit judgment

sekali saja.

memiliki nilai rata-rata yang

dikatakan

reliabel

cukup tinggi yaitu

memberikan

nilai

31,67

Suatu variabel
jika

cronbach

dengan standar deviasi 5,58.

alpha > 0,60.

Hal ini mengindikasikan bahwa

reliabilitas menunjukan bahwa

audit judgment yang dihasilkan

nilai cronbach’s alpha lebih

semakin berkualitas.

besar dari 0,60.
seluruh

B. Uji Validitas dan Uji

yaitu

Sehingga
pertanyaan

variabel dinyatakan reliabel.
C. Uji Normalitas

Reliabilitas
Kriteria validitas secara
manual,

item

Hasil uji

dengan

Pada

uji

ini,

untuk

membandingkan nilai rtabel dan

menerima hasil hipotesis yaitu

rhitung, jika rhitung lebih besar dari

membandingkan

rtabel maka pertanyaan kuesioner

signifikansi

tersebut dinyatakan valid. rtabel

dengan nilai signifikansi yang

yang digunakan yaitu 0,301.

didapatkan.

Berdasarkan hasil uji validitas

signifikansi lebih besar dari

yang dilakukan, dapat diketahui

tingkat signifikansi (α) maka

bahwa seluruh item pertanyaan

data yang ada berdistribusi

variabel valid, karena seluruh

normal. Dari hasil perhitungan

item pertanyaan memiliki rhitung

uji normalitas menggunakan

yang lebih besar dari rtabel yaitu

kolmogorov

smirnov

test,

0,301.
Uji reliabilitas ini dilakukan

diketahui

bahwa

nilai

Jika

0,05
nilai

lebih besar dari nilai siginifansi

kuesioner merupakan indikator
variabel

yaitu

signifikansi sebesar 0,982 dan

untuk mengukur apakah suatu
dari

(α)

tingkat

p>0,05, sehingga disimpulkan

tersebut.
13

bahwa

data

keseluruhan

telah

berdistribusi normal.

didapatkan,

nilai

signifikansi

dihasilkan

D. Uji Multikolinieritas
Uji
multikolinieritas

diketahui

berada

yang
di

atas

tingkat signifikansi 5% maka

dapat dilakukan dengan 2 cara

diketahui bahwa model regresi

yaitu

tidak

dengna

melihat

(Variance Inflation

VIF

mengandung

adanya

heteroskedatisistas.

Factors)

dan nilai tolerance. Jika VIF <
10 dan nilai tolerance > 0,1

F. Uji Kelayakan Model
Dari hasil uji kelayakan

maka

model,

tidak

terjadi

gejala

diketeahui

bahwa

multikolinieritas. Berdasarkan

Fhitung yang dihasilkan lebih

hasil yang diperoleh, diketahui

besar dari Ftabel yaitu 4,556

bahwa

gejala

dengan p = 0,008. Karena

multikolinieritas pada seluruh

Fhitung > Ftabel, maka model

variabel.

regresi

tidak

terjadi

Karena VIF yang

layak

digunakan.

dihasilkan < 10 dan nilai

Kemudian dilihat dari nilai p <

tolerance yang dihasilkan >

0,05 yaitu 0,008 maka variabel

0,1.

independen

E. Uji Heteroskedatisitas
Untuk

menilai

heteroskedatisitas
membandingkan

merupakan

penjelas

yang

signifikan

terhadap

variabel

dependen,

uji

dengan kata lain efikasi diri,

dengan

kompleksitas tugas dan tekanan

nilai

ketaatan

bersama–sama.

signifikansi yang dihasilkan,

mempunyai pengaruh terhadap

jika nilai signifikansi > 0,05

audit judgment.

maka dapat disimpulkan model
regresi
adanya

tidak

G. Ujit (Pengujian Hipotesis)
Uji t digunakan untuk

mengandung

heteroskedatisistas.

mengetahui

Berdasarkan hasil data yang
14

pengaruh

masing-masing

variabel

menunjukan bahwa efikasi diri

independen

terhadap

memiliki

pengaruh

yang

Namun

hasil

variabel dependen. Hasil uji

signifikan.

t yang ada menunjukan

penelitian

bahwa efikasi diri memiliki

hasil yang sebaliknya.
Dalam
penelitian

pengaruh

positif

2.

namun

kompleksitas

tidak signifikan terhadap
kualitas

audit

kemudian

judgment,

kompleksitas
tidak

terhadap

kualitas

audit

judgment,

dan

untuk

kualitas

3.

terhadap

KESIMPULAN,

kualitas

judgment.

Hasil

penelitian

ini

perbedaan

dengan

Hasil

ini

menunjukan

kesamaan

dengan
penelitian

sebelumnya.
Dalam penelitian ini, tekanan
memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap

audit

judgment.

Semakin tinggi atau rendah
tekanan

ketaaatan

yang

dihadapi oleh auditor, maka
akan

bepengaruh

kualitas

tidak memiliki pengaruh yang
terhadap

kualitas

judgment.

kualitas

SARAN
A. Kesimpulan
1. Dalam penelitian ini efikasi diri

audit

signifikan

yang

KETERBATASAN DAN

signifikan

yang

ketaatan

audit

judgment.
VI.

pengaruh

hasil-hasil

pengaruh secara signifikan
terhadap

memiliki

beberapa

tekanan ketaatan memiliki

ini,
tidak

penelitian

signifikan

menunjukan

tugas

audit

tugas memiliki pengaruh
namun

ini,

terhadap

pengambilan

keputusan audit.
B. Keterbatasan
1. Penelitian memiliki hasil

menunjukan
beberapa

yang

hasil penelitian sebelumnya.

berbeda

penelitian

Hasil penelitian sebelumnya

sehingga
15

dengan

sebelumnya,
penelitian

ini

tidak

dapat

mendukung

untuk

penelitian-penelitian yang
telah

sebelumnya.
2. Penelitian yang dilakukan

penelitan dapat di tambah dan
diperluas lagi, karena masih

responden

banyak variabel – variabel

yang sebagian besar belum

yang dapat dikaji lebih lanjut

berfungsisecara fungsional.

yang berpengaruh terhadap

Sehingga, hasil ini tidak
dapat dibandingkan dengan
penelitian

2.

sebelumnya

yang

menggunakan

responden

auditor

fungsional sangat diharapkan

yang

agar dapat dilihat, hasil mana
yang lebih baik sehingga hal

yang

ini dapat menjadi masukan bagi

menggunakanresponden

pemerintah

dari auditor eksternal KAP.
3. Jumlah daerah yang di
teliti

masih
tidak

daya yang digunakan. Karena

terbatas,
dapat

kualitas sumber daya yang
digunakan

di

4.

tidak

dapat

masih
lain

ada

yang

ada

dihasilkan.

digunakan
Sehingga

variabel–variabel

yang dapat

ikut

pekerjaan dan kinerja yang

sepenuhnya untuk menjelaskan
hasil yang ada.

juga

menentukan kualitas hasil

generalisasi pada daerah–
daerah lain.
Variabel–variabel

untuk

meningkatkan kualitas sumber

sehingga hasil penelitian
ini

kualitas audit judgment.
Kemudian pemisahan fungsi
antar fungsional dan belum

sudah fungsional dan juga
penelitian

hasil

tersebut.
C.Saran
1.
Variabel penelitian dan sample

dilakukan

menggunakan

menjelaskan

digunakan

16

DAFTAR PUSTAKA
Abdolmohammadi, M. & Wright, A.,
1987.“An examination of
Effect of Experience and Task
Complexity
on
Audit
Judgment”.Journal of The
Accounting Review. LXII
(1) : 1-13

17

Amins, A. 2009, Manajemen Kinerja
Pemerintah Daerah, LaksBang,
Yogyakarta.

Gist, M.E. and Mitchell, T.R.
1992.“Self-efficacy: a theoretical
analysis of its determinants and
malleability”, Academy of
Management Review, Vol. 17 No.
2, pp. 183-211.

Bandura, A. 1997, Self-efficacy: The
Exercise of Control.Freeman,
New York, NY.

Hartanto, H, Y. & Kusuma, I, W., 2001
“Analisis
Pengaruh
Tekanan
Ketaatan Terhadap
Judgment
Auditor”, Jurnal Akuntansi dan
Manajemen. Ed. Desember, hal
1-14

, 1986,Social Foundations of
Thought and Action: A Social
Cognitive
Theory,
Prentice-Hall, NJ.
Bonner, S.E. 1994. “A model of the
effects of audit task
complexity”, Accounting,
Organizations and Society, Vol.
19 No. 3, pp. 213-34.

Jamilah, S, Zaenal, F & Grahita , 2007,
“Pengaruh
Gender
Tekanan
Ketaatan dan
Kompleksitas
Tugas Terhadap Audit Judgment”,
Symposium seminar
nasional
akuntansi
X
Universitas
Hassanudin Makassar.

Chung, J. & G. S. Monroe., 2001, “A
Research Note on The Effect of
Gender and Task
Complexity
on
Audit
judgment”,Journal
of
Behavioral Research, 13:
111-125.

Mangkunegara,
A.P.,
2005,
SumberDayaManusia
Perusahaan, Remaja Rosdakarya,
Bandung.

Ghozali, I. 2011,Aplikasi Multivariate
Program SPSS, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro,
Semarang.

Mardiasmo.2002,Akuntansi
SektorPublik, Andi, Yogyakarta.
,2005,Akuntansi
SektorPublik, Edisi ke-2, Andi,
Yogyakarta.

DeAngelo, L, E., 1981, “Auditor size
and Audit Quality”, Journal of
Accounting &
Economics.
December. pp. 183-199.

Maryoni.2011,“Analisis Pengaruh Self
Efficacy dan Komitmen Profesi
Terhadap
Hubungan
Antara Tekanan Anggaran
Waktu Dan Self efficacy”, Tesis
Tidak

Djamil, Nasrullah. 2002. “Faktorfaktor yang Mempengaruhi Kualitas
Audit Pada Sektor
Publik
dan
Beberapa
Karakteristik
Untuk
Meningkatkannya”.

18

Dipublikasikan,Univeristas
Gadjah Mada Yogyakarta.

Saputra, A, E., 2012, “Pengaruh
Kompetensi dan Independensi
Terhadap Kualitas
Audit
dengan Etika Auditor Sebagai
Variabel Moderasi”, Juraksi, Vol.
1,
No.2.

Mulyadi,
2002, Akuntansi Sektor
Publik,edisi ke-4, STIE YKPN,
Yogyakarta.
Peraturan Menteri Dalam Negeri No
64
Tahun
2007.Pedoman
Teknis Organisasi
Dan
Tata Kerja Inspektorat Provinsi
Dan Kabupaten/Kota. Jakarta.

Stajkovic, A.D. and Luthans, F. 1998b.
“Self-efficacy and work-related
performance: a meta-analysis”,
Psychological Bulletin, Vol. 124
No. 2, pp. 240-61.
Suara Pembaruan (2012,19 Desember)
94% auditor pemerintah tak bisa
deteksi korupsi. Diperoleh 29
Maret 2013, dari

Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara
nomor PER/05/M.PAN/03/2008.
Standar
Audit
Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah.
Jakarta.

http://www.suarapembaruan.com
/home/94-persen-auditorpemerintah-tak- bisa-deteksikorupsi/28413

Praditaningrum & Januarti, I., 2011,
Analisis Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Audit
Judgment,
Universitas
Diponegoro. Semarang.

Takiah, M, I., Sari R, N., Zuraidah, M,
S. &Anugerah, R., 2012,
‘Enhancing
auditors'
performance: The importance
of motivational factors and the
mediation effect
of
effort’, Managerial Auditing
Journal, vol. 27, iss: 5, pp. 462 –
476.

Pratiningsih,D.2011,“Pengaruh
gender,pengetahuan,
pengalaman, tekanan ketaatan,
dan kompleksitas tugas terhadap
kualitas audit judgment internal
auditor pemerintah”, Tesis tidak
dipublikasikan,
Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

& Zuraidah M, S, 2011,
“Assessing The Effects Of SelfEfficacy
And
Task
Complexity
On
Internal
Control Audit Judgment”, Asian
Academy of
Management of
Accounting and Finance, vol 7,
no.1, pp. 29-52.

Rasul, S. 2009, “Penerapan Good
Governance Di Indonesia Dalam
Upaya Pencegahan
Tindak
Pidana
Korupsi”,
MimbarHukum, vol. 21, No. 3,
pp. 409- 628.

19

Waspada Online (2012, 19
Desember).94% auditor
pemerintahtakbisadeteksikorupsi
. Diperoleh 29 Maret 2013, dari
http://waspada.co.id/index.php?
option=com_content&task=view
&id=272373
&Itemid=
Yustrianthe, R, H., “Beberapa Faktor
yang Mempengaruhi Audit
Judgment Auditor Pemerintah”,
Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol
4, No.2, pp.72-82.
Zulaikha, 2006, “Pengaruh interaksi
gender, kompleksitas tugas,
danpengalaman auditor terhadap
audit
judgment”,Simposium
Nasional Akuntansi IX, Padang.

20