INTERFERENSI BAHASA ASING DALAM PENAMAAN

INTERFERENSI BAHASA ASING DALAM
PENAMAAN MENU MAKANAN

Oleh:
Dhaniya Metta Putri

14110110080

Thomas Cornelius Tjandra

14110110082

Hermawan

14110110085

Rinaldi Putra Rasiady

14110110095

Karel Pangestu


14110110100

UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
SCIENTIA GARDEN
JALAN BOULEVARD GADING SERPONG
TANGERANG – BANTEN
2015

i

ABSTRAK

Tim Penulis. 2015. Analisis Ketertarikan Masyarakat Terhadap Bahasa Yang
Digunakan Dalam Menu Makanan. Penelitian. Jurusan Teknik Informatika.
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Fakultas Teknologi Informatika dan
Komunikasi. Universitas Multimedia Nusantara.
Kata kunci : Interferensi bahasa asing dalam penamaan menu makanan
Pengaruh bahasa asing terhadap menu makanan di Indonesia
cenderung mendapatkan respon baik dari sebagian besar masyarakat. Hal itu

menghasilkan perubahan pola pikir masyarakat Indonesia untuk menggunakan
bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional dipakai dalam menu
makanan. Pengaruh itu, dapat menyebabkan kemorosotan bahasa Indonesia dalam
penamaan menu makanan.
Dalam hal itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan suatu kondisi
berupa nilai yang konkret agar masyarakat tersadar bahwa dampak bahasa asing
ini menyebabkan masyarakat lebih melepaskan diri dari jati diri bangsa sendiri
Hasil dari analisa data tersebut menunjukkan bahwa 84,3% masyarakat
memilih bahasa asing sebagai penambah daya tarik untuk penamaan pada menu
makanan dan 15,7% masyarakat tidak menggangap bahasa asing menambah daya
tarik
Berdasarkan hasil penelitian secara kuantitatif, peneliti menyerangkan agar
masyarakat untuk memulai perubahan untuk tidak lagi menyampingkan bahasa
Indonesia baik digunakan untuk nama makanan sekalipun. Karena bahasa
Indonesia merupakan jati diri bangsa yang harus dipertahankan dan di tunjukkan
ke negara lain bahwa negara ini mempunyai salah satu yang khas yaitu bahasa
Indonesia

ii


DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iii
BAB I: PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1

Latar Belakang Masalah ............................................................................1

1.2

Rumusan Masalah......................................................................................2

1.3

Tujuan Penelitian .......................................................................................2

1.4

Manfaat Penelitian .....................................................................................2


BAB II: KAJIAN TEORI .........................................................................................3
2.1

Pengertian Bahasa......................................................................................3

2.2

Fungsi Bahasa Indonesia ............................................................................3

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN .................................................................5
3.1

Jenis Penelitian........................................................................................... 5

3.2

Desain Penelitian ........................................................................................5

3.3


Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................6

3.4

Obyek Penelitian ........................................................................................6

3.5

Teknik Analisis Data ..................................................................................6

BAB IV: PEMBAHASAN .........................................................................................7
4.1

Hasil Penelitian ..........................................................................................7

4.2

Pembahasan ............................................................................................. 13


4.2.1

Responden ........................................................................................ 13

4.2.2

Penelitian .......................................................................................... 13

BAB V: PENUTUP ................................................................................................. 15
5.1

Kesimpulan .............................................................................................. 15

5.2

Saran........................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 16
LAMPIRAN............................................................................................................ 17


iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan suatu negara kesatuan yang memiliki
beraneka ragam bahasa dan budaya. Namun, walaupun dengan banyaknya
bahasa-bahasa yang ada, Indonesia tetap memiliki satu bahasa nasional
yaitu bahasa Indonesia yang digunakan sebagai pemersatu seluruh
masyarakat dari Sabang sampai Merauke.
Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia seharusnya tetap
dipertahankan. Tetapi

seiring dengan

perkembangan


zaman dan

berkembangnya era globalisasi, bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa
internasional. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang diminati oleh semua
negara, termasuk Indonesia sendiri, maka tidak dapat dipungkiri jika
mayoritas penduduk Indonesia mulai mempelajari bahasa Inggris.
Dengan pengaruh bahasa Inggris yang bisa dibilang cukup kuat di
Indonesia, masyarakat mulai menyepelekan bahasa Indonesia dan merasa
lebih bangga jika mereka bisa menguasai bahasa-bahasa asing seperti
bahasa Inggris, bahasa Mandarin, bahasa Perancis, dan bahasa-bahasa
lainnya.
Penggunaan bahasa Indonesia juga semakin terpuruk belakangan
ini karena penggunaan bahasa asing yang cukup intensif di berbagai tepat
umum, misalnya saja menu-menu yang ada di restoran-restoran sekitar kita
mayoritas telah menggunakan bahasa asing. Hal ini menyebabkan
masyarakat Indonesia semakin akrab dengan bahasa asing dan semakin
menjauh dari bahasa Indonesia.

1


1.2

Rumusan Masalah
-

Apakah

masyarakat

mengalami

penurunan

ketertarikan

penggunaan bahasa Indonesia pada menu makanan?
-

Apakah dampak masuknya bahasa asing terhadap bahasa
Indonesia?


1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah agar mendapatkan suatu fakta tentang
ketertarikan masyarakat terhadap bahasa yang digunakan pada menu
makanan.

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat

penelitian ini

adalah agar para

pembaca

dapat


merefleksikan diri sendiri, bahwa bahasa Indonesia ini harus tetap
dipertahankan dalam segala bentuk apapun. Dikarenakan, bahasa
Indonesia merupakan suatu jati diri bangsa.

2

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1

Pengertian Bahasa
Menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi
bahasa yaitu, bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima
secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep
melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbolsimbol yang diatur oleh ketentuan (language can be defined as a socially
shared combinations of those symbols and rule governed combinations of
those symbols).

Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi
yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat
arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh
sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi
yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,
perasaan dan pendapat kepada orang lain.
2.2

Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam
diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran , gagasan dan keinginan
yang dimilikinya.
Bahasa

Indonesia

mempermudah

untuk

berbicara

dengan

lingkungan baru untuk beradaptasi dengan orang lain. Kepandaian
memilih kata dalam berbahasa akan memudahkan untuk beradaptasi di
lingkungan baru yang ditempati. Dengan berbahasa yang baik orang lain
akan dapat menilai orang yang sedang berbicara.
3

Bahasa Indonesia sebagai alat kontrol sosial dapat digambarkan
dengan kegiatan berbicara dengan orang lain. Karena dengan berbicara
dapat memiliki sudut pandangan, sikap dan tindakan yang baru yang baik
dan dapat memberikan nilai pada kehidupan.
Sebagai status sosial, contohnya pada saat bekerja, belajar,
beroganisasi, atau melakukan hal lain dipermudah dengan penggunaan
bahasa Indonesia. Pengucapan bahasa Indonesia yang baik akan
memberikan penilaian yang baik pada lawan bicara.

4

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode ini
merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya menuntut
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap
data, serta penampilan hasil dari data.

3.2

Desain Penelitian
Dengan menggunakan metode kuantitatif ini, maka data yang
didapatkan akan lebih akurat sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
Desain penelitian kuantitatif ini dibagi dalam 4 tahap, yaitu:
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:
penyusunan rancangan penelitian, penetepan tempat penelitian, dan
subjek penelitian serta hipotesis awal yang berupa bahasa Indonesia
akan lebih kurang diminati oleh masyarakat.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti, melakukan pengiriman angket secara online
yang bersifat universal dan umum. Selain itu, peneliti juga mengamati
perkembangan korespondensi.

5

3. Analisis Data
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data pada angket yang
telah terkumpul, serta melakukan penghitungan secara kuantitatif,
sehingga mendapatkan persentase secara tepat dan akurat berdasarkan
fakta yang telah diterima.
4. Evaluasi
Semua data yang telah dianalisis, kemudian di evaluasi sehingga
dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Inggris pada menu
makanan lebih dominan dari pada bahasa Indonesia. Dan hal itu sangat
bergaris lurus dengan hipotesis awal ,bahwa bahasa Indonesia mulai
kurang diminati pada menu makanan.
3.3

Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di media sosial Line. Waktu
penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 September 2015 pukul 23.00
sampai 29 September 2015 pukul 19:52.

3.4

Obyek Penelitian
Obyek penelitiannya adalah pengaruh bahasa Inggris terhadap
penggunaan nama menu makanan di Indonesia.

3.5

Teknik Pengumpulan Data
Dari

sebagian

banyak

teknik

pengumpulan

data,

kami

menggunakan teknik kuisoner. Teknik kuisoner adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada responden untuk menggali data sesuatu dengan
permasalahan penelitian.
3.6

Teknik Analisis Data
Analisis data yang kami lakukan menggunakan deskripsi kuantitatif.

6

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1

Hasil Penelitian
HASIL ANGKET
KETERTARIKAN PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS DAN BAHASA
INDONESIA PADA MENU MAKANAN

Grafik 4.1.1
Dari grafik 4.1.1 di atas, menunjukkan bahwa terdapat 38
responden atau 69,1 % yang memilih nasi goreng sebagai bahasa yang
paling menarik untuk menu makanan. Selanjutnya, terdapat 10 responden
atau 18,2 % yang memilih fried rice

serta 4 responden atau 7,3%

memilih menggunakan bahasa lain. Sementara itu, 3 responden tidak
menjawab. Jadi dari 52 responden yang menjawab, nasi goreng
memperoleh nilai ketertarikan tertinggi dari masyarakat untuk menu
makanan.

7

Grafik 4.1.2
Dari grafik 4.1.2 di atas, menunjukkan bahwa terdapat 39
responden atau 70,9 % yang memilih bakso sebagai bahasa yang paling
menarik untuk menu makanan. Selanjutnya, terdapat 10 responden atau
18,2 % yang memilih meat ball serta 6 atau 10,9% responden memilih
bahasa lain. Jadi dari 55 responden yang menjawab, bakso memperoleh
nilai ketertarikan tertinggi dari masyarakat untuk menu makanan.

Grafik 4.1.3
Dari grafik 4.1.3, menunjukkan bahwa terdapat 31 responden atau
56,4 % yang memilih fried chicken sebagai bahasa yang paling menarik
untuk menu makanan. Selanjutnya, terdapat 21 responden atau 38,2 %
yang memilih meat ball serta 3 atau 5,5% responden memilih bahasa lain.
Jadi dari 55 responden, fried chicken memperoleh nilai ketertarikan
tertinggi dari masyarakat untuk menu makanan.

8

Grafik 4.1.4
Dari grafik 4.1.4, menunjukkan bahwa terdapat 41 responden atau
74,5 % yang memilih black coffee sebagai bahasa yang paling menarik
untuk menu makanan. Selanjutnya, terdapat 9 responden atau 16,4 % yang
memilih kopi hitam serta 5 atau 9,1% responden memilih bahasa lain. Jadi
dari 55 responden, black coffee memperoleh nilai ketertarikan tertinggi
dari masyarakat untuk menu makanan.

Grafik 4.1.5
Dari grafik 4.1.5, menunjukkan bahwa terdapat 46 responden atau
85,2 % yang memilih milk tea sebagai bahasa yang paling menarik untuk
menu makanan. Selanjutnya,terdapat 3 responden atau 5,6 % yang
memilih teh susu serta 3 responden atau 5,6% memilih menggunakan
bahasa lain. Sementara itu, 3 responden tidak menjawab. Jadi dari 52
responden yang menjawab, milk tea memperoleh nilai ketertarikan
tertinggi dari masyarakat untuk menu makanan.

9

Grafik 4.1.6
Dari grafik 4.1.6, menunjukkan bahwa terdapat 27 responden atau
51,9 % yang memilih moon cake sebagai bahasa yang paling menarik
untuk menu makanan. Selanjutnya, terdapat 20 responden atau 38,5 %
yang memilih kue bulan serta 5 responden atau 9,6% memilih
menggunakan bahasa lain. Sementaraitu, 3 responden tidak menjawab.
Jadi dari 52 responden yang menjawab, moon cake memperoleh nilai
ketertarikan tertinggi dari masyarakat untuk menu makanan.

Grafik 4.1.7
Dari grafik 4.1.7, menunjukkan bahwa terdapat 38 responden atau
69,1 % yang memilih orange juice sebagai bahasa yang paling menarik
untuk menu makanan. Selanjutnya, terdapat 14 responden atau 25,5 %
yang memilih jus jeruk serta 3 atau 5,5% responden memilih bahasa lain.
Jadi dari 55 responden, orange juice memperoleh nilai ketertarikan
tertinggi dari masyarakat untuk menu makanan.

10

Grafik 4.1.8
Dari grafik 4.1.8, menunjukkan bahwa terdapat 52 responden atau
94,5 % yang memilih milkshake sebagai bahasa yang paling menarik
untuk menu makanan. Selanjutnya, terdapat 2 responden atau 3,6 % yang
memilih susu kocok serta 1 atau 1,8% responden memilih bahasa lain. Jadi
dari 55 responden, milkshake memperoleh nilai ketertarikan tertinggi dari
masyarakat untuk menu makanan.

Grafik 4.1.9
Dari grafik 4.1.9, menunjukkan bahwa terdapat 39 responden atau
70,9 % yang memilih scrambled egg sebagai bahasa yang paling menarik
untuk menu makanan. Selanjutnya, terdapat 14 responden atau 25,5 %
yang memilih telur urak arik serta 2 atau 3,6% responden memilih bahasa
lain. Jadi dari 55 responden, scrambled egg memperoleh nilai ketertarikan
tertinggi dari masyarakat untuk menu makanan.

11

Grafik 4.1.10
Dari grafik 4.1.10, menunjukkan bahwa terdapat 45 responden atau
86,5% yang memilih sandwich sebagai bahasa yang paling menarik untuk
menu makanan. Selanjutnya,terdapat 5 responden atau 9,6 % yang
memilih roti lapis serta 2 responden atau 3,8% memilih menggunakan
bahasa lain. Sementaraitu, 3 responden tidak menjawab. Jadi dari 52
responden yang menjawab, sandwich memperoleh nilai ketertarikan
tertinggi dari masyarakat untuk menu makanan.

Grafik 4.1.11
Dari grafik 4.1.11, menunjukkan bawah 32 responden atau 58,2%
memilih jawaban-jawaban diatas dikarenakan lebih familiar, sedangkan 14
responden atau 25,5% dikarenakan lebih mudah diucapkan serta 9
responden atau 16,4% dikarenakan lebih keren. Jadi, sebagian besar
responden memilih karena merasa lebih familiar dengan nama yang dipilih
untuk menu makanan.

12

Grafik 4.1.12
Dari grafik 4.1.12, menunjukkan bahwa 43 responden atau 84,3%
menggangap bahasa asing lebih menambah daya tarik dalam penamaan
makanan sedangkan 8 responden atau 15,7% menggangap bahasa asing
tidak menambah daya tarik. Jadi, bahasa asing sangat berpengaruh besar
pada daya tarik menu makanan.
4.2

Pembahasan
Berdasarkan penelitian dan hasil, dapat dijabarkan sebagai berikut:
4.2.1

Responden
Responden yang mengikuti angket dalam penelitian ini
adalah dari kalangan mahasiswa yang berumur 18-20 tahun yang
sedang menempa pendidikan di daerah perkotaan yang cukup elit,
dan semua berkewarganegaraan Indonesia. Sebagian besar
responden merespon angket ini dengan baik namun ada beberapa
responden yang tidak secara menyeluruh merespon angket ini
dengan baik.

4.2.2

Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian secara keseluruhan, sebagian
kecil masyarakat masih beranggapan bahwa bahasa Indonesia
sebagai bahasa yang digunakan dalam menu makanan masih
memiliki daya peminatan. Hal tersebut diketahui oleh peneliti,
karena pada dasarnya bahasa Indonesia memiliki daya tarik
tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Hasil tersebut dapat
13

diperoleh dari grafik 4.1.1 dan 4.1.2, dimana nasi goreng dan bakso
memiliki nilai tertinggi dibandingkan menggunakan bahasa
Inggris.
Namun, sebagian besar masyarakat di Indonesia lebih
mendukung dan menyukai penggunaan bahasa Inggris sebagai
bahasa yang digunakan dalam menu makanan. Sebuah penurunan
yang dapat disebabkan karena mulainya pembelajaran wajib
bahasa Inggris agar dapat bersosialisasi dengan dunia luar, tetapi
itu semua sangat berdampak besar bagi bahasa Indonesia sendiri.
Pemikiran

masyarakat Indonesia menjadi terbentuk, yang

memungkinkan punahnya bahasa Indonesia itu sendiri. Padahal
bahasa Indonesia

merupakan jati diri bangsa yang harus

dipertahankan di dalam negeri.
Bagi penamaan produk yang berasal dari luar negeri
mungkin, salah satu faktor yang menyebabkan masyarakat lebih
familiar dengan penggunaan bahasa inggris, tapi itu akan bertolak
belakang apabila ada makanan khas daerah yang diubah ke bahasa
Inggris yang menyebabkan kekhasan nama pada makanan tersebut
menjadi hilang.

14

BAB V
PENUTUP

5.1

Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang penggunaan bahasa asing dalam
penamaan makanan, maka dapat diambil kesimpulan:
1. Tidak semua nama makanan dalam bahasa asing diminati oleh
responden dikarenakan apabila makanan khas indonesia menggunakan
bahasa asing dari nama makanan tersebut kurang familiar bagi
responden. Hal tersebut juga berlaku pada makanan dari luar, akan
lebih familiar apabila tetap menggunakan bahasa Inggris.
2. Bahasa Indonesia mengalami penurunan peminatan bagi masyarakat
karena sifat daya tarik kurang daripada bahasa Inggris.
3. Pemikiran masyarakat lebih menjadikan bahasa Inggris lebih maju
daripada bahasa Indonesia sendiri dalam menu makanan.

5.2

Saran
Pelestarian bahasa Indonesia dalam penamaan makanan perlu
dilestarikan untuk tetap menjaga budaya bangsa dan eksistensi bahasa
indonesia baik di dalam maupun di luar negeri. Sebaiknya penamaan
makanan menggunakan bahasa indonesia karena memiliki keunikan
tersendiri dan untuk meningkatkan daya jual tersendiri dari bahasa
Indonesia. Bahkan seharusnya, bahasa Indonesia lebih mengenalkan diri
ke luar negeri dari pada menggantikan bahasanya ke bahasa lain yang
tidak menunjukkan jati diri bangsa Indonesia.

15

DAFTAR PUSTAKA

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatifdan-kualitatif/
https://erdaolivya.wordpress.com/2014/10/08/pengertian-bahasa-indonesiadan-menurut-7-ahli/
http://www.pengertianmu.com/2015/01/pengertian-bahasa-indonesiamenurut.html

16

LAMPIRAN

Kuesioner

17

18

Tabel Hasil Kuesioner

19

BIODATA TIM PENELITI

1. Nama

: Dhaniya Metta Putri

NIM

: 14110110080

Institusi

: Universitas Multimedia Nusantara

Program Studi

: Teknik Informatika

2. Nama

: Thomas Cornelius Tjandra

NIM

: 14110110082

Institusi

: Universitas Multimedia Nusantara

Program Studi

: Teknik Informatika

3. Nama

: Hermawan

NIM

: 14110110085

Institusi

: Universitas Multimedia Nusantara

Program Studi

: Teknik Informatika

4. Nama

: Rinaldi Putra Rasiady

NIM

: 14110110095

Institusi

: Universitas Multimedia Nusantara

Program Studi

: Teknik Informatika

5. Nama

: Karel Pangestu

NIM

: 14110110100

Institusi

: Universitas Multimedia Nusantara

Program Studi

: Teknik Informatika

20