SISTEM POLITIK DI INDONESIA (1)
1
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Disusun dalam rangka pemenuhan tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Bimbingan Bapak Drs. Mochammad Rozikin, M.Si.
Oleh :
Muhammad Ihwanus Sholik (125030100111001/Kelas A)
ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik serta saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
makalah ini.
Sejak awal sampai dengan akhir penulisan ini, tidak sedikit bantuan yang
kami terima dan karenanya dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Mochammad Rozikin, M.Si. selaku dosen pembimbing mata
kuliah
Pendidikan
Kewarganegaraan
Fakultas
Ilmu
Administrasi
Universitas Brawijaya yang telah memberikan dukungan kepada kami
dalam penulisan makalah ini.
2. Teman-teman kelas A yang selalu memberikan masukan kepada kami
dalam penulisan dan menyelesaikan makalah ini.
Malang, 13 Oktober 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang.............................................................................................1
Rumusan Masalah........................................................................................1
Tujuan Penulisan..........................................................................................2
Metode Pengumpulan Data..........................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................3
A. Pengertian Sistem Politik.............................................................................3
Pengertian Sistem.........................................................................................3
Pengertian Politik.........................................................................................4
Pengertian Sistem Politik.............................................................................5
Pengertian Sistem Politik di Indonesia........................................................5
B. Proses Politik di Indonesia...........................................................................6
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................8
A. Sejarah Sistem Politik di Indonesia..............................................................8
B. Peran Serta Masyarakat dalam Sistem Politik...........................................10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................12
A. Simpulan....................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem politik pada suatu negara terkadang bersifat relatif, hal ini
dipengaruhi oleh elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut. Juga faktor
sejarah dalam perpolitikan di suatu negara. Pengaruh sistem politik negara lain
juga turut memberi kontribusi pada pembentukan sistem politik disuatu
negara. Seperti halnya sistem politik di Indonesia, seiring dengan waktu,
sistem politik di Indonesia selalu mengalami perubahan.
Indonesia merupakan bagian dari sistem politik dunia, dimana sistem
politik Indonesia akan berpengaruh pada sistem politik negara tetangga
maupun dalam cakupan lebih luas. Struktur kelembagaan atau institusi khas
Indonesia akan terus berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi,
sehingga melahirkan sistem politik hanya dimiliki oleh Indonesia. Namun
demikian, kekhasan sistem politik Indonesia belum dapat dikatakan unggul
bila kemampuan positif struktur dan fungsinya belum diperhitungkan sistem
politik negara lain.
Salah satu syarat penting dalam memahami bagaimana sistem politik
Indonesia adalah melalui pengembangan wawasan dengan melibatkan
institusiinstitusi nasional dan internasional. Artinya lingkungan internal dan
eksternal sebagai batasan dari suatu sistem politik Indonesia harus dipahami
terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudahkan dalam penulisan Karya tulis ini, maka
penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Apa pengertian Sistem Politik ?
Bagaimana proses politik di Indonesia ?
Bagaimana sejarah sistem politik di Indonesia ?
Bagaimana peran serta masyarakat dalam sistem politik di Indonesia ?
1
2
C. Tujuan Penulisan
D. Disamping sebagai tugas guna memenuhi
tugas mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan, makalah ini disusun juga bertujuan untuk lebih
mengetahui tentang :
1. Pengertian Sistem Politik
2. Proses politik di Indonesia
3. Sejarah sistem politik di Indonesia
4. Peran serta masyarakat dalam sistem politik di Indonesia
E.
F. Metode Pengumpulan Data
G. Dalam penyusunan makalah ini diperlukan suatu metode. Adapun
dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan metode kepustakaan dan
internet.
H.
I. BAB II
J. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian sistem Politik
1. Pengertian Sistem
K.
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks dan terorganisasi.
L.
Sistem menurut
pamudji (1981:4) merupakan suatu
kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau terorganisir, suatu
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk
suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga
dapat diartikan sebagai kerjasama suatu kelompok yang saling berkaitan
secara utuh, apabila suatu bagian terganggu maka bagian yang lain akan
merasakan kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka akan
tercipta hubungan yang sinergis yang kuat. Pemerintah Indonesia adalah
suatu contoh sistem, anak cabangnya adalah sistem pemerintahan daerah,
kemudian seterusnya sampai sistem pemerintahan desa dan kelurahan.
(http://saiyanadia.wordpress.com/)
M.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan
suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat.
N.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang
saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
O.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan
sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini
digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga
maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah
4
sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara
mereka. (wikipedia.com)
2. Pengertian Politik
P.
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang
artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai
macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara
Q.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata
cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal
kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan
masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan
partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.
R.
Politik adalah proses pembentukan
dan
pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya
penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat
politik yang dikenal dalam ilmu politik.
S.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun nonkonstitusional.
T.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang
berbeda, yaitu antara lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk
mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintahan dan negara
politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan
dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik.
U.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa
kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku
5
politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya
untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
V.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan
keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang
tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
3. Pengertian Sistem Politik
W.
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan
pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu
sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan
mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau
kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan
Negara dengan Negara
X.
Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah
Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur
politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses
yang langggeng.
Y.
Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang
terjadi dalam masyarakat yang merdeka yang menjalankan fungsi integrasi
dan adaptasi.
Z.
Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang
tetap dari hubungan – hubungan antara manusia yang melibatkan sampai
dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang.
AA. Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan
satu sama lain yanh menunjukan suatu proses yang langsung memandang
dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).
(http://estuputri.wordpress.com/)
4. Pengertian Sistem Politik di Indonesia
BB. Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau
keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan
dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upayaupaya
mewujudkan
tujuan,
pengambilan
keputusan,
seleksi
dan
penyusunan skala prioritasnya. Politik adalah semua lembaga-lembaga
negara yang tersebut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi
6
legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusankeputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan
terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur
politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan
masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik
adalah
Lembaga-Lembaga
Negara.
Lembaga-lembaga
tersebut
di
Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan
Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi
Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan kepentingan umum.
CC. Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas,
media massa, Kelompok kepentingan (Interest Group), Kelompok
Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik
(Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan
infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat
menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam
proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt
diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan
kehendak rakyat.
B. Proses Politik Di Indonesia
DD.
Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses
politiknya bisa dilihat dari masa-masa berikut ini:
- Masa prakolonial
- Masa kolonial (penjajahan)
- Masa Demokrasi Liberal
- Masa Demokrasi terpimpin
- Masa Demokrasi Pancasila
- Masa Reformasi
EE.
Masing-masing
sistematis dari aspek :
-
Penyaluran tuntutan
Pemeliharaan nilai
Kapabilitas
Integrasi vertical
Integrasi horizontal
Gaya politik
Kepemimpinan
Partisipasi massa
masa
tersebut
kemudian
dianalisis
secara
7
FF.
Keterlibatan militer
Aparat Negara
Stabilitas
GG.
HH.
BAB III
PEMBAHASAN
II.
A. Sejarah Sistem Politik di Indonesia
JJ. Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik
yang terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar
melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih
efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi
fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem
politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh
lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.
KK.
Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan
satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa
dilihat dari pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang
hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan
pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan
pengambilan keputusan.
LL.
Proses politik mengisyaratkan harus adanya kapabilitas
sistem. Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi
kenyataan
dan
tantangan.
Pandangan
mengenai
keberhasilan
dalam
menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakar politik. Ahli politik
zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad
ke-18 dan 19 melihat prestasi politik diukur dari sudut moral. Sedangkan pada
masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi
(performance level) yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam
masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkungan internasional.
MM.
Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun
pelaku perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur
politik dan dari lingkungan internasional. Perubahan ini besaran maupun isi
aliran berupa input dan output. Proses mengkonversi input menjadi output
dilakukan oleh penjaga gawang (gatekeeper).
NN.
Terdapat 5 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi
sebuah sistem politik :
9
1. Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber
daya manusia. Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai
kemudian
digunakan
secara
maksimal
oleh
pemerintah.
Seperti
pengelolaan minyak tanah, pertambangan yang ketika datang para
penanam modal domestik itu akan memberikan pemasukan bagi
pemerintah berupa pajak. Pajak inilah yang kemudian menghidupkan
negara.
2. Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara
diolah sedemikian rupa untuk dapat didistribusikan secara merata,
misalkan seperti sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya
keseluruh masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai pemasukan
negara itu harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah.
3. Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan
tingkah laku individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan.
Regulasi individu sering memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika
pemerintah membutuhkan maka kemudian regulasi diperketat, hal ini
mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang.
4. Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan
secara selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat.
Semakin diterima kebijakan yang dibuat pemerintah maka semakin baik
kapabilitas simbolik sistem.
5. Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input
dan output, output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi
oleh masukan atau adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan
menjadi ukuran kapabilitas responsif. kapabilitas dalam negeri dan
internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang
mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki
kapabilitas ekstraktif berupa perdagangan internasional. Minimal dalam
kapabilitas internasional ini negara kaya atau berkuasa (superpower)
memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negara-negara
berkembang.
B. Peran Serta Masyarakat Dalam Sistem Politik
10
OO.
Dilihat dari perkembangan sejarah, demokrasi Indonesia
dibedakan dalam beberapa masa, yaitu Masa Republik Indonesia I, Masa
Republik Indonesia II, Masa Republik Indonesia III, Masa Republik Indonesia
IV.
1. Masa Republik Indonesia I(1945-1959)
PP.
Pada
masa
RI
I
masa
demokrasi
konstitusional
menonjolkan peranan parlemen dan partai-partai politik sehingga disebut
demokrasi parlementer.
2. Masa Republik Indonesia II(1959-1965)
QQ.
Pada masa RI II lebih dikenal dengan masa demokrasi
terpimpin. Pada masa ini pula beberapa aspek telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional secara moral sebagai landasannya. Selain itu
telah
menunjukkan
beberapa
aspek
demokrasi
rakyat
dalam
pelakasanaannya.
3. Masa Republik Indonesia III(1965-1998)
RR.
Pada masa RI III demokrasi Pancasila muncul sebagai
demokrasi konstitusional dengan menonjolkan sistem presidensil. Dengan
demikian peranan eksekutif terutama pada masa orde baru sangat dominan
dalam menjalankan dan mengendalikan jalannya pemerintahan.
4. Masa Republik Indonesia IV(1998- sekarang)
SS.
Pada masa RI IV lebih dikenal dengan masa reformasi. Pada masa
ini terdapat beberapa perubahan sistem politik negara diantaranya,
Amandemen UUD 1945. Penghapusan peran ganda (multifungsi) TNI.
Penegakan supremasi hukum dengan indikator mengadili mantan Presiden
Soeharto atas kejahatan politik, ekonomi dan kejahatan atas kemanusiaan.
Melaksanakan otonomi
daerah
seluas-luasnya.
Penegakan
budaya
demokrasi yang anti feodalisme dan kekerasan. Penolakan sisa-sisa Orde
Lama dan Orde Baru dalam pemerintahan.
TT.
Demokrasi Pancasila pada masa reformasi secara formal
menunjukkan sistem presidensiil. Namun, peranan legislatif cukup
menonjol
dalam
menjalankan
dan
mengendalikan
jalannya
roda
pemerintahan. Untuk itu kita harus dapat memperkokoh persatuan dan
11
kesatuan bangsa sehingga pembangunan nasional yang telah berlanjut
tetap dapat dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan nasional.
UU.
Perlu disadari abhwa di dalam kehidupan bermasyarakat
terdapat aneka ragam kepentingan dan pendapat yang berbeda. Segala
sesuatunya harus dapat diselesaikan sesuai dengan tatanan masyarakat,
termasuk wadah berupa kelembagaan-kelembagaan negara. Dalam hal ini,
antara lain lembaga perwakilan rakyat merupakan lembaga yang dapat
menyalurkan kepentingan dan pendapat rakyat yang beraneka ragam.
VV.
Karena itu bangsa Indonesia hendaknya dpaat bersikap
positif dalam pengembangan demokrasi Pancasila antar alain sebagai
berikut :
a. Menggunakan hak pilihnya (hak memilih dan dipilih)
b. Ikut melaksanakan pemilu secara langsung.
c. Musyawarah mufakat.
d. Mengakui dan menghormati hak asasi manusia termasuk kebebasan
beragama.
e. Menjunjung tinggi hukum yang sedang berlaku.
WW.
Bentuk perwujudan hak dan wewenang warga Indonesia
dalam demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut :
a. Menjadi anggota / pengurus ormas atau orpol sesuai dengan pasal 28
UUD 1945.
b. Memperoleh pendidikan dan ikut menangani serta mengembangkan
pendidikan sesuai dengan pasal 31 UUD 1945.
c. Ikut aktif dalam kegiatan koperasi dan kegiatan ekonomi sesuai
dengan pasal 33 UUD 1945.
XX.
Dengan demikian setiap warga negara Indonesia harus ikut
bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengembangan demokrasi
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
YY.
ZZ.
BAB IV
PENUTUP
AAA.
A. Kesimpulan
BBB.
Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik,
dengan memakai system demokrasi, di mana kedaulatan berada di tangan
rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus
kepala
pemerintahan.
Para
Bapak
Bangsa
yang
meletakkan
dasar
pembentukan Negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal
dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau
besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Pemerintah merespon desakan daerah-daerah terhadap sistem
pemerintahan yang bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep
Otonomi Daerah untuk mewujudkan desentralisasi kekuasaan.
CCC.
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau
keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan
kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya
mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya.
DDD.
Konstitusi Negara Indonesia adalah Undang-undang Dasar
(UUD) 1945, yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara
negara; kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara
(legislatif, eksekutif, dan yudikatif).
EEE.
UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara.
Lembaga legislatif terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
FFF.
Lembaga Eksekutif terdiri atas Presiden, yang dalam
menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil presiden dan kabinet. Di
tingkat regional, pemerintahan provinsi dipimpin oleh seorang gubernur,
sedangkan di pemerintahan kabupaten/kotamadya dipimpin oleh seorang
bupati/walikota. Lembaga Yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang
13
dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi
bersama badan-badan kehakiman lain yang berada di bawahnya.
GGG.
Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan,
pengaturan, memberi nasehat, dan fungsi adminsitrasi. Saat ini UUD 1945
telah mengalami beberapa kali amandemen, yang telah memasuki tahap
amandemen keempat. Amandemen konstitusi ini mengakibatkan perubahan
mendasar terhadap tugas dan hubungan lembaga-lembaga negara.
HHH.
B. Saran
III.Peran penting sejarah dalam memahami sistem politik sangat
berkaitan dengan faktor lingkungan. Perubahan lingkungan sebagai batas
ruang lingkup sistem politik merupakan hasil bentukan budaya yang terdapat
di dalam maupun di luar sistem.
JJJ.
Budaya sendiri
merupakan
peristiwa
sejarah
yang
menggambarkan pola perilaku, cita rasa, yang dirasakan, ditanamkan,
diwariskan, dari generasi satu ke generasi lainnya. Dengan demikian sangatlah
naif apabila kita menganalisa sistem politik sekarang tanpa paham akar
sejarahnya. Karena yang akan kita dapatkan hanyalah analisa sempit yang
tidak dapat memberikan sumbangsih bagi kepentingan perbaikan sistem
politik di masa depan.
KKK.
Apabila
sistem
berfungsi
seperti
tahapan
yang
digambarkan, kita akan mendapatkan “sistem politik stabil.” Sedangkan
apabila sistem tidak berjalan sesuai tahapan, maka kita akan mendapatkan
“sistem politik disfungsional.” Easton menetapkan batasan lingkungan pada
sistem politik dimana input dan output senantiasa berada dalam keadaan tetap,
seperti tergambar dalam ilustrasi di bawah ini.
14
LLL.
DAFTAR PUSTAKA
MMM.
NNN. Mariam Budiarjo, dkk.
Gramedia
2003.“Dasar-dasar ilmu Politik”, Jakarta :
OOO. Sukarna. 1993. “Sistem Politik Indonesia, Jilid 4”, Bandung : Mandar
Maju
PPP.
Nazaruddin Sjamsuddin. 1993. “Dinamika Politik Indonesia”, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
QQQ. Young, Oran R, Simamora, Sahat. 1984. Sistem Ilmu Politik. Jakarta:
BINA AKSARA
RRR. Wikipedia. 2012. Sistem. Diakses melalui :http://id.wikipedia.org/[13
Oktober 2012]
SSS. Wikipedia. 2012. politik. Diakses melalui :http://id.wikipedia.org/[13
Oktober 2012]
TTT. Estu
putri.
26
mei
2010.
Sistem
politik.
Diakses
melalui
:
http://estuputri.wordpress.com/ [13 Oktober 2012]
UUU. Nadia.
20
November
2010.
Sistem.
Diakses
melalui
:
http://saiyanadia.wordpress.com/ [13 Oktober 2012]
VVV.Adan Ghazali Abbas. 17 April 2009. SISTEM POLITIK/DEMOKRASI DI
INDONESIA;
DARI
MASA
KE
MASA
http://ddii.acehprov.go.id/ [13 Oktober 2012]
WWW.
XXX.
YYY.
ZZZ.
Diakses
melalui
:
SISTEM POLITIK DI INDONESIA
Disusun dalam rangka pemenuhan tugas Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan
Bimbingan Bapak Drs. Mochammad Rozikin, M.Si.
Oleh :
Muhammad Ihwanus Sholik (125030100111001/Kelas A)
ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik serta saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi
makalah ini.
Sejak awal sampai dengan akhir penulisan ini, tidak sedikit bantuan yang
kami terima dan karenanya dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Mochammad Rozikin, M.Si. selaku dosen pembimbing mata
kuliah
Pendidikan
Kewarganegaraan
Fakultas
Ilmu
Administrasi
Universitas Brawijaya yang telah memberikan dukungan kepada kami
dalam penulisan makalah ini.
2. Teman-teman kelas A yang selalu memberikan masukan kepada kami
dalam penulisan dan menyelesaikan makalah ini.
Malang, 13 Oktober 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang.............................................................................................1
Rumusan Masalah........................................................................................1
Tujuan Penulisan..........................................................................................2
Metode Pengumpulan Data..........................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................3
A. Pengertian Sistem Politik.............................................................................3
Pengertian Sistem.........................................................................................3
Pengertian Politik.........................................................................................4
Pengertian Sistem Politik.............................................................................5
Pengertian Sistem Politik di Indonesia........................................................5
B. Proses Politik di Indonesia...........................................................................6
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................8
A. Sejarah Sistem Politik di Indonesia..............................................................8
B. Peran Serta Masyarakat dalam Sistem Politik...........................................10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................12
A. Simpulan....................................................................................................12
B. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem politik pada suatu negara terkadang bersifat relatif, hal ini
dipengaruhi oleh elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut. Juga faktor
sejarah dalam perpolitikan di suatu negara. Pengaruh sistem politik negara lain
juga turut memberi kontribusi pada pembentukan sistem politik disuatu
negara. Seperti halnya sistem politik di Indonesia, seiring dengan waktu,
sistem politik di Indonesia selalu mengalami perubahan.
Indonesia merupakan bagian dari sistem politik dunia, dimana sistem
politik Indonesia akan berpengaruh pada sistem politik negara tetangga
maupun dalam cakupan lebih luas. Struktur kelembagaan atau institusi khas
Indonesia akan terus berinteraksi secara dinamis, saling mempengaruhi,
sehingga melahirkan sistem politik hanya dimiliki oleh Indonesia. Namun
demikian, kekhasan sistem politik Indonesia belum dapat dikatakan unggul
bila kemampuan positif struktur dan fungsinya belum diperhitungkan sistem
politik negara lain.
Salah satu syarat penting dalam memahami bagaimana sistem politik
Indonesia adalah melalui pengembangan wawasan dengan melibatkan
institusiinstitusi nasional dan internasional. Artinya lingkungan internal dan
eksternal sebagai batasan dari suatu sistem politik Indonesia harus dipahami
terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudahkan dalam penulisan Karya tulis ini, maka
penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Apa pengertian Sistem Politik ?
Bagaimana proses politik di Indonesia ?
Bagaimana sejarah sistem politik di Indonesia ?
Bagaimana peran serta masyarakat dalam sistem politik di Indonesia ?
1
2
C. Tujuan Penulisan
D. Disamping sebagai tugas guna memenuhi
tugas mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan, makalah ini disusun juga bertujuan untuk lebih
mengetahui tentang :
1. Pengertian Sistem Politik
2. Proses politik di Indonesia
3. Sejarah sistem politik di Indonesia
4. Peran serta masyarakat dalam sistem politik di Indonesia
E.
F. Metode Pengumpulan Data
G. Dalam penyusunan makalah ini diperlukan suatu metode. Adapun
dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan metode kepustakaan dan
internet.
H.
I. BAB II
J. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian sistem Politik
1. Pengertian Sistem
K.
Sistem adalah suatu kebulatan atau keseluruhan yang
kompleks dan terorganisasi.
L.
Sistem menurut
pamudji (1981:4) merupakan suatu
kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau terorganisir, suatu
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk
suatu kebulatan atau keseluruhan yang komplek atau utuh. Sistem juga
dapat diartikan sebagai kerjasama suatu kelompok yang saling berkaitan
secara utuh, apabila suatu bagian terganggu maka bagian yang lain akan
merasakan kendalanya. Namun, apabila terjadi kerjasama maka akan
tercipta hubungan yang sinergis yang kuat. Pemerintah Indonesia adalah
suatu contoh sistem, anak cabangnya adalah sistem pemerintahan daerah,
kemudian seterusnya sampai sistem pemerintahan desa dan kelurahan.
(http://saiyanadia.wordpress.com/)
M.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa
Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan
suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat.
N.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang
saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang
berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
O.
Kata "sistem" banyak sekali digunakan dalam percakapan
sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini
digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga
maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah
4
sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara
mereka. (wikipedia.com)
2. Pengertian Politik
P.
Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” yang
artinya Negara kota. Pada awalnya politik berhubungan dengan berbagai
macam kegiatan dalam Negara/kehidupan Negara
Q.
Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata
cara pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal
kekuasaan Negara. Politik pada dasarnya menyangkut tujuan-tujuan
masyarakat, bukan tujuan pribadi. Politik biasanya menyangkut kegiatan
partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.
R.
Politik adalah proses pembentukan
dan
pembagian
kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan
keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini merupakan upaya
penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat
politik yang dikenal dalam ilmu politik.
S.
Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara
konstitusional maupun nonkonstitusional.
T.
Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang
berbeda, yaitu antara lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk
mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintahan dan negara
politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan
dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan
pelaksanaan kebijakan publik.
U.
Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa
kunci, antara lain: kekuasaan politik, legitimasi, sistem politik, perilaku
5
politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya
untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
V.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara
pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan kebijakan dan
keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang
tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
3. Pengertian Sistem Politik
W.
Menurut Drs. Sukarno, sistem politik adalah sekumpulan
pendapat, prinsip, yang membentuk satu kesatuan yang berhubungan satu
sama lain untuk mengatur pemerintahan serta melaksanakan dan
mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur individu atau
kelompok individu satu sama lain atau dengan Negara dan hubungan
Negara dengan Negara
X.
Sistem Politik menurut Rusadi Kartaprawira adalah
Mekanisme atau cara kerja seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur
politik yang berhubungan satu sama lain dan menunjukkan suatu proses
yang langggeng.
Y.
Menurut Almond, Sistem Politik adalah interaksi yang
terjadi dalam masyarakat yang merdeka yang menjalankan fungsi integrasi
dan adaptasi.
Z.
Menurut Rober A. Dahl, Sistem politik adalah pola yang
tetap dari hubungan – hubungan antara manusia yang melibatkan sampai
dengan tingkat tertentu, control, pengaruh, kekuasaan, ataupun wewenang.
AA. Dapat disimpulkan bahwa sistem politik adalah mekanisme
seperangkat fungsi atau peranan dalam struktur politik dalam hubungan
satu sama lain yanh menunjukan suatu proses yang langsung memandang
dimensi waktu (melampaui masa kini dan masa yang akan datang).
(http://estuputri.wordpress.com/)
4. Pengertian Sistem Politik di Indonesia
BB. Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau
keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan
dengan kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upayaupaya
mewujudkan
tujuan,
pengambilan
keputusan,
seleksi
dan
penyusunan skala prioritasnya. Politik adalah semua lembaga-lembaga
negara yang tersebut di dalam konstitusi negara ( termasuk fungsi
6
legislatif, eksekutif, dan yudikatif ). Dalam Penyusunan keputusankeputusan kebijaksanaan diperlukan adanya kekuatan yang seimbang dan
terjalinnya kerjasama yang baik antara suprastruktur dan infrastruktur
politik sehingga memudahkan terwujudnya cita-cita dan tujuan-tujuan
masyarakat/Negara. Dalam hal ini yang dimaksud suprastruktur politik
adalah
Lembaga-Lembaga
Negara.
Lembaga-lembaga
tersebut
di
Indonesia diatur dalam UUD 1945 yakni MPR, DPR, DPD, Presiden dan
Wakil Presiden, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi
Yudisial. Lembaga-lembaga ini yang akan membuat keputusan-keputusan
yang berkaitan dengan kepentingan umum.
CC. Badan yang ada di masyarakat seperti Parpol, Ormas,
media massa, Kelompok kepentingan (Interest Group), Kelompok
Penekan (Presure Group), Alat/Media Komunikasi Politik, Tokoh Politik
(Political Figure), dan pranata politik lainnya adalah merupakan
infrastruktur politik, melalui badan-badan inilah masyarakat dapat
menyalurkan aspirasinya. Tuntutan dan dukungan sebagai input dalam
proses pembuatan keputusan. Dengan adanya partisipasi masyarakt
diharapkan keputusan yang dibuat pemerintah sesuai dengan aspirasi dan
kehendak rakyat.
B. Proses Politik Di Indonesia
DD.
Sejarah Sistem politik Indonesia dilihat dari proses
politiknya bisa dilihat dari masa-masa berikut ini:
- Masa prakolonial
- Masa kolonial (penjajahan)
- Masa Demokrasi Liberal
- Masa Demokrasi terpimpin
- Masa Demokrasi Pancasila
- Masa Reformasi
EE.
Masing-masing
sistematis dari aspek :
-
Penyaluran tuntutan
Pemeliharaan nilai
Kapabilitas
Integrasi vertical
Integrasi horizontal
Gaya politik
Kepemimpinan
Partisipasi massa
masa
tersebut
kemudian
dianalisis
secara
7
FF.
Keterlibatan militer
Aparat Negara
Stabilitas
GG.
HH.
BAB III
PEMBAHASAN
II.
A. Sejarah Sistem Politik di Indonesia
JJ. Sejarah Sistem Politik Indonesia bisa dilihat dari proses politik
yang terjadi di dalamnya. Namun dalam menguraikannya tidak cukup sekedar
melihat sejarah Bangsa Indonesia tapi diperlukan analisis sistem agar lebih
efektif. Dalam proses politik biasanya di dalamnya terdapat interaksi
fungsional yaitu proses aliran yang berputar menjaga eksistensinya. Sistem
politik merupakan sistem yang terbuka, karena sistem ini dikelilingi oleh
lingkungan yang memiliki tantangan dan tekanan.
KK.
Dalam melakukan analisis sistem bisa dengan pendekatan
satu segi pandangan saja seperti dari sistem kepartaian, tetapi juga tidak bisa
dilihat dari pendekatan tradisional dengan melakukan proyeksi sejarah yang
hanya berupa pemotretan sekilas. Pendekatan yang harus dilakukan dengan
pendekatan integratif yaitu pendekatan sistem, pelaku-saranan-tujuan dan
pengambilan keputusan.
LL.
Proses politik mengisyaratkan harus adanya kapabilitas
sistem. Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi
kenyataan
dan
tantangan.
Pandangan
mengenai
keberhasilan
dalam
menghadapi tantangan ini berbeda diantara para pakar politik. Ahli politik
zaman klasik seperti Aristoteles dan Plato dan diikuti oleh teoritisi liberal abad
ke-18 dan 19 melihat prestasi politik diukur dari sudut moral. Sedangkan pada
masa modern sekarang ahli politik melihatnya dari tingkat prestasi
(performance level) yaitu seberapa besar pengaruh lingkungan dalam
masyarakat, lingkungan luar masyarakat dan lingkungan internasional.
MM.
Pengaruh ini akan memunculkan perubahan politik. Adapun
pelaku perubahan politik bisa dari elit politik, atau dari kelompok infrastruktur
politik dan dari lingkungan internasional. Perubahan ini besaran maupun isi
aliran berupa input dan output. Proses mengkonversi input menjadi output
dilakukan oleh penjaga gawang (gatekeeper).
NN.
Terdapat 5 kapabilitas yang menjadi penilaian prestasi
sebuah sistem politik :
9
1. Kapabilitas Ekstraktif, yaitu kemampuan Sumber daya alam dan sumber
daya manusia. Kemampuan SDA biasanya masih bersifat potensial sampai
kemudian
digunakan
secara
maksimal
oleh
pemerintah.
Seperti
pengelolaan minyak tanah, pertambangan yang ketika datang para
penanam modal domestik itu akan memberikan pemasukan bagi
pemerintah berupa pajak. Pajak inilah yang kemudian menghidupkan
negara.
2. Kapabilitas Distributif. SDA yang dimiliki oleh masyarakat dan negara
diolah sedemikian rupa untuk dapat didistribusikan secara merata,
misalkan seperti sembako yang diharuskan dapat merata distribusinya
keseluruh masyarakat. Demikian pula dengan pajak sebagai pemasukan
negara itu harus kembali didistribusikan dari pemerintah pusat ke
pemerintah daerah.
3. Kapabilitas Regulatif (pengaturan). Dalam menyelenggaran pengawasan
tingkah laku individu dan kelompok maka dibutuhkan adanya pengaturan.
Regulasi individu sering memunculkan benturan pendapat. Seperti ketika
pemerintah membutuhkan maka kemudian regulasi diperketat, hal ini
mengakibatkan keterlibatan masyarakat terkekang.
4. Kapabilitas simbolik, artinya kemampuan pemerintah dalam berkreasi dan
secara selektif membuat kebijakan yang akan diterima oleh rakyat.
Semakin diterima kebijakan yang dibuat pemerintah maka semakin baik
kapabilitas simbolik sistem.
5. Kapabilitas responsif, dalam proses politik terdapat hubungan antara input
dan output, output berupa kebijakan pemerintah sejauh mana dipengaruhi
oleh masukan atau adanya partisipasi masyarakat sebagai inputnya akan
menjadi ukuran kapabilitas responsif. kapabilitas dalam negeri dan
internasional. Sebuah negara tidak bisa sendirian hidup dalam dunia yang
mengglobal saat ini, bahkan sekarang banyak negara yang memiliki
kapabilitas ekstraktif berupa perdagangan internasional. Minimal dalam
kapabilitas internasional ini negara kaya atau berkuasa (superpower)
memberikan hibah (grants) dan pinjaman (loan) kepada negara-negara
berkembang.
B. Peran Serta Masyarakat Dalam Sistem Politik
10
OO.
Dilihat dari perkembangan sejarah, demokrasi Indonesia
dibedakan dalam beberapa masa, yaitu Masa Republik Indonesia I, Masa
Republik Indonesia II, Masa Republik Indonesia III, Masa Republik Indonesia
IV.
1. Masa Republik Indonesia I(1945-1959)
PP.
Pada
masa
RI
I
masa
demokrasi
konstitusional
menonjolkan peranan parlemen dan partai-partai politik sehingga disebut
demokrasi parlementer.
2. Masa Republik Indonesia II(1959-1965)
QQ.
Pada masa RI II lebih dikenal dengan masa demokrasi
terpimpin. Pada masa ini pula beberapa aspek telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional secara moral sebagai landasannya. Selain itu
telah
menunjukkan
beberapa
aspek
demokrasi
rakyat
dalam
pelakasanaannya.
3. Masa Republik Indonesia III(1965-1998)
RR.
Pada masa RI III demokrasi Pancasila muncul sebagai
demokrasi konstitusional dengan menonjolkan sistem presidensil. Dengan
demikian peranan eksekutif terutama pada masa orde baru sangat dominan
dalam menjalankan dan mengendalikan jalannya pemerintahan.
4. Masa Republik Indonesia IV(1998- sekarang)
SS.
Pada masa RI IV lebih dikenal dengan masa reformasi. Pada masa
ini terdapat beberapa perubahan sistem politik negara diantaranya,
Amandemen UUD 1945. Penghapusan peran ganda (multifungsi) TNI.
Penegakan supremasi hukum dengan indikator mengadili mantan Presiden
Soeharto atas kejahatan politik, ekonomi dan kejahatan atas kemanusiaan.
Melaksanakan otonomi
daerah
seluas-luasnya.
Penegakan
budaya
demokrasi yang anti feodalisme dan kekerasan. Penolakan sisa-sisa Orde
Lama dan Orde Baru dalam pemerintahan.
TT.
Demokrasi Pancasila pada masa reformasi secara formal
menunjukkan sistem presidensiil. Namun, peranan legislatif cukup
menonjol
dalam
menjalankan
dan
mengendalikan
jalannya
roda
pemerintahan. Untuk itu kita harus dapat memperkokoh persatuan dan
11
kesatuan bangsa sehingga pembangunan nasional yang telah berlanjut
tetap dapat dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan nasional.
UU.
Perlu disadari abhwa di dalam kehidupan bermasyarakat
terdapat aneka ragam kepentingan dan pendapat yang berbeda. Segala
sesuatunya harus dapat diselesaikan sesuai dengan tatanan masyarakat,
termasuk wadah berupa kelembagaan-kelembagaan negara. Dalam hal ini,
antara lain lembaga perwakilan rakyat merupakan lembaga yang dapat
menyalurkan kepentingan dan pendapat rakyat yang beraneka ragam.
VV.
Karena itu bangsa Indonesia hendaknya dpaat bersikap
positif dalam pengembangan demokrasi Pancasila antar alain sebagai
berikut :
a. Menggunakan hak pilihnya (hak memilih dan dipilih)
b. Ikut melaksanakan pemilu secara langsung.
c. Musyawarah mufakat.
d. Mengakui dan menghormati hak asasi manusia termasuk kebebasan
beragama.
e. Menjunjung tinggi hukum yang sedang berlaku.
WW.
Bentuk perwujudan hak dan wewenang warga Indonesia
dalam demokrasi Pancasila, antara lain sebagai berikut :
a. Menjadi anggota / pengurus ormas atau orpol sesuai dengan pasal 28
UUD 1945.
b. Memperoleh pendidikan dan ikut menangani serta mengembangkan
pendidikan sesuai dengan pasal 31 UUD 1945.
c. Ikut aktif dalam kegiatan koperasi dan kegiatan ekonomi sesuai
dengan pasal 33 UUD 1945.
XX.
Dengan demikian setiap warga negara Indonesia harus ikut
bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan pengembangan demokrasi
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
YY.
ZZ.
BAB IV
PENUTUP
AAA.
A. Kesimpulan
BBB.
Indonesia adalah negara kesatuan berbentuk republik,
dengan memakai system demokrasi, di mana kedaulatan berada di tangan
rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Indonesia menganut sistem pemerintahan
presidensil, di mana Presiden berkedudukan sebagai kepala negara sekaligus
kepala
pemerintahan.
Para
Bapak
Bangsa
yang
meletakkan
dasar
pembentukan Negara Indonesia, setelah tercapainya kemerdekaan pada
tanggal 17 Agustus 1945. Mereka sepakat menyatukan rakyat yang berasal
dari beragam suku bangsa, agama, dan budaya yang tersebar di ribuan pulau
besar dan kecil, di bawah payung Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Pemerintah merespon desakan daerah-daerah terhadap sistem
pemerintahan yang bersifat sangat sentralistis, dengan menawarkan konsep
Otonomi Daerah untuk mewujudkan desentralisasi kekuasaan.
CCC.
Sistem politik Indonesia diartikan sebagai kumpulan atau
keseluruhan berbagai kegiatan dalam Negara Indonesia yang berkaitan dengan
kepentingan umum termasuk proses penentuan tujuan, upaya-upaya
mewujudkan tujuan, pengambilan keputusan, seleksi dan penyusunan skala
prioritasnya.
DDD.
Konstitusi Negara Indonesia adalah Undang-undang Dasar
(UUD) 1945, yang mengatur kedudukan dan tanggung jawab penyelenggara
negara; kewenangan, tugas, dan hubungan antara lembaga-lembaga negara
(legislatif, eksekutif, dan yudikatif).
EEE.
UUD 1945 juga mengatur hak dan kewajiban warga negara.
Lembaga legislatif terdiri atas Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
FFF.
Lembaga Eksekutif terdiri atas Presiden, yang dalam
menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang wakil presiden dan kabinet. Di
tingkat regional, pemerintahan provinsi dipimpin oleh seorang gubernur,
sedangkan di pemerintahan kabupaten/kotamadya dipimpin oleh seorang
bupati/walikota. Lembaga Yudikatif menjalankan kekuasaan kehakiman yang
13
dilakukan oleh Mahkamah Agung (MA) sebagai lembaga kehakiman tertinggi
bersama badan-badan kehakiman lain yang berada di bawahnya.
GGG.
Fungsi MA adalah melakukan pengadilan, pengawasan,
pengaturan, memberi nasehat, dan fungsi adminsitrasi. Saat ini UUD 1945
telah mengalami beberapa kali amandemen, yang telah memasuki tahap
amandemen keempat. Amandemen konstitusi ini mengakibatkan perubahan
mendasar terhadap tugas dan hubungan lembaga-lembaga negara.
HHH.
B. Saran
III.Peran penting sejarah dalam memahami sistem politik sangat
berkaitan dengan faktor lingkungan. Perubahan lingkungan sebagai batas
ruang lingkup sistem politik merupakan hasil bentukan budaya yang terdapat
di dalam maupun di luar sistem.
JJJ.
Budaya sendiri
merupakan
peristiwa
sejarah
yang
menggambarkan pola perilaku, cita rasa, yang dirasakan, ditanamkan,
diwariskan, dari generasi satu ke generasi lainnya. Dengan demikian sangatlah
naif apabila kita menganalisa sistem politik sekarang tanpa paham akar
sejarahnya. Karena yang akan kita dapatkan hanyalah analisa sempit yang
tidak dapat memberikan sumbangsih bagi kepentingan perbaikan sistem
politik di masa depan.
KKK.
Apabila
sistem
berfungsi
seperti
tahapan
yang
digambarkan, kita akan mendapatkan “sistem politik stabil.” Sedangkan
apabila sistem tidak berjalan sesuai tahapan, maka kita akan mendapatkan
“sistem politik disfungsional.” Easton menetapkan batasan lingkungan pada
sistem politik dimana input dan output senantiasa berada dalam keadaan tetap,
seperti tergambar dalam ilustrasi di bawah ini.
14
LLL.
DAFTAR PUSTAKA
MMM.
NNN. Mariam Budiarjo, dkk.
Gramedia
2003.“Dasar-dasar ilmu Politik”, Jakarta :
OOO. Sukarna. 1993. “Sistem Politik Indonesia, Jilid 4”, Bandung : Mandar
Maju
PPP.
Nazaruddin Sjamsuddin. 1993. “Dinamika Politik Indonesia”, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
QQQ. Young, Oran R, Simamora, Sahat. 1984. Sistem Ilmu Politik. Jakarta:
BINA AKSARA
RRR. Wikipedia. 2012. Sistem. Diakses melalui :http://id.wikipedia.org/[13
Oktober 2012]
SSS. Wikipedia. 2012. politik. Diakses melalui :http://id.wikipedia.org/[13
Oktober 2012]
TTT. Estu
putri.
26
mei
2010.
Sistem
politik.
Diakses
melalui
:
http://estuputri.wordpress.com/ [13 Oktober 2012]
UUU. Nadia.
20
November
2010.
Sistem.
Diakses
melalui
:
http://saiyanadia.wordpress.com/ [13 Oktober 2012]
VVV.Adan Ghazali Abbas. 17 April 2009. SISTEM POLITIK/DEMOKRASI DI
INDONESIA;
DARI
MASA
KE
MASA
http://ddii.acehprov.go.id/ [13 Oktober 2012]
WWW.
XXX.
YYY.
ZZZ.
Diakses
melalui
: