ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR
BAB I
PENDUHULAN
A.
Latar belakang masalah
Keadaan perekonomian indonesia sedang dilanda krisis yang berkepanjangan sejak
tahun 1997, sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia usaha baik
perusahaan swasta maupun badan usaha milik negara ( BUMN ) yang mengalami
failed,
dikarenakan
tidak
mampu
lagi
mempertahankan
kelangsungan
hidup
perusahaan, salah satu penyebab terjadinya peningkatan harga produk dan terjadinya
penurunan daya beli konsumen. Sedangkan tujuan daripada perusahaan pada
umumnya adalah memperoleh laba, sedangkan tujuan untuk memperoleh laba
perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan yang
lainnya, maka hal tersebut mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas baik
kualitas jasa manapun kualitas produk.
Agar dapat mengetahui perkembangan perusahaan, maka suatu perusahaan
sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangannya dan kondisi keuangan suatu
perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan merupakan alat yang sangat
penting untuk memperoleh informasi sehubngan dengan posisi keuangan dan hasil –
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memberikan data
posisi keuangan dan hasil – hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan,
data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang berkepentingan
apabila ada data tersebut diperbandingkan untuk tiga periode lebih, dan analisa lebih
lanjut sehingga dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau
kemunduran.
Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan biasanya terlihat dalam
laporan keuangan yang menyajikan data – data mengenai posisi keuangan, hasil
opersai dan perubahan posisi keuangan perusahaan.
1
Informasi keuangan tersebut akan dapat prospek perusahaan dimasa yang akan
datang. Seperti yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ), yang dikutip
dalam buku standar akuntansi keuangan (2002: 2) dalam ranagka menyusun dan
penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa :
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba _ rugi, laporan
perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,
Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan
kecenderungan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan
kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Data keuangan
perlu disusun dan disederhanakan kemudian dianalisis dan ditafsirkan sehingga dapat
memberikan pada perusahaan kearah perkembangannya.
mengemukakan pengertian profitabilitas adalah menunjukan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Melalui analisis laporan
keuangan perusahaan dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan,
dimana dengan hasil – hasil tersebut pihak – pihak yang berkepentingan dapat
mengambil keputusan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak –
pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode
atau lebih, dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat
mendukung keputusan yang akan diambil.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam standar akuntansi keuangan (2002: 4)
menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyngakut posisi keuangan, kinerja ,serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
2
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas,penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pada masalah tersebut denagn mengambil judul : “Analisis laporan
keuangan dalam mengukur tingkat profitabilitas di PT PLN ( persero ) Manado“
3
B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan penelitian
Berdasarkan masalah yang ada maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan analisis laporan keuangan di PT
PLN (persero) Manado
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat profitabilitas ekonomi di PT PLN ( persero )
Manado
3. Untuk mengetahui bagaimana analisis laporan keuangan dapat mengukur tingkat
profitabilitas ekonomi di PT PLN ( persero ) Manado
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis laporan keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan terhadap hubungan –
hubungan dan kecenderungan terhadap laporan keuangan untuk menilai apakah posisi,
keuangan, hasil opersi, dan perkembangan perusahaan itu memuaskan atau tidak.
Menurut S. Munawir (2000: 31) mengemukakan bahwa analisis laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
Data keuangan akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang Berkepetingan apabila data
tersebut diperbandingkan untuk dua Periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut
sehingga dapat
Mendukung keputusan yang akan diambil.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2003: 327) mengemukakan bahwa
analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Dengan menghubungkan elemen – elemen dari berbagai aktiva satu dengan yang
lainnya, elemen – elemen dari berbagai pasiva satu dengan lainnya serta
menghubungkan elemen – elemen dari aktiva dan pasiva dalam neraca pada suatu
saat tertentu akan dapat
diperoleh
banyak
gambaran
mengenai
posisi
atau
keadaan
finansial
Suatu
perusahaan.
Dari pertanyaan diatas, dapat dikemukakan bahwa analisis laporan keuangan
adalah memperbandingkan elemen – elemen yang terdapat dalam laporan keuangan
untuk di analisis dalam dua periode atau lebih, sehingga akan dapat diketahui keadaan
finansial suatu perusahaan.
5
2.
Sumber Analisis Laporan Keuangan
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu
perusahaan, perlulah perusahaan mengadakan interprestasi atau analisis terhadap
data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data keuangan itu akan
tercermin didalam laporan keuangan.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam bukunya standar akuntasi keuangan
(2002: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan merupakan bagian proses pelaporan keuangan.laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan Rugi laba, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus
kas,
atau laporan arus dana), catatan dari laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.disamping itu juga termasuk skedul
dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. :
Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusn oleh akuntan pada akhir periode
untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca, atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau rugi laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah
menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu
daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).
a) Neraca
Menurut S. Munawir (2000: 13) menyatakan neraca adalah sebagai berikut :
Laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang srta modal dari suatu
perusahaan pada suatu tertentu.jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi
keuangan suatu peruasahaan pada tanggal tertentu,
biasanya pada waktu dimana buku- buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu
akhir tahun fiscal atau tahun kalender,sehingga neraca sering disebut dengan balance
sheet.
Dari pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa neraca adalah laporan yang
menyajikan tentang aktiva,hutang,dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu atau
periode tertentu.
Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang, dan
modal.
1) Aktiva
Menurut S. Munawir (2000: 14) menyatakan aktiva adalah sebagai berikut :
Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang
berwujud saja, tetapi termasuk juga pengeluaran – pengeluaran yang belum
dialokasikan ( deffered charges ) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada
6
penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya ( itengible
assets ) misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan sebagainya.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya standar
akuntansi keuangan ( 2002: 13 ) menyatakan bahwa aktiva adalah sumber data yang
dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh dari perusahaan.
Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa aktiva adalah sumber –
sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
darimana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan manfaatnya dimasa datang.
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu
aktiva lancar dan aktiva tidak lancar :
a) Aktiva lancar
Uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumen dalam periode berikutnya
( paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal ).
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya standar
akuntansi keuangan (2002:92) menyatakan bahwa aktiva lancar adalah aktiva yang
diharapkan dapat direalisasikan dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi
normal, perusahaan, yang mana yang lebih lama.
b) Aktiva tidak lancar
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang
( mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam
satu kali perputaran operasi perusahaan ).
2) Hutang
hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi,dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
yang bersal dari kreditur.
Dari pengertian tersebut diatas, dapat dikemukakan bahwa hutang atau
kewajiban adalah hutang yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan kedalam hutang lancar
( hutang jangka pendek ) dan hutang jangka panjang.
7
3) Modal
hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukan dalam
pos modal ( modal saham ), surflus dan laba yang
ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang – hutangnya.
Sedangkan menurut ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam buku standar
akuntansi keuangan (2002:17), menyatakan bahwa modal atau ekuitas adalah hak
residul atau aktiva perusahaan setelah dikurangi semua perusahaan.
b. Laporan rugi laba
laporan rugi – laba adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan
biaya, rugi – laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Bentuk rugi – laba.
4, Metode dan teknik analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari hubungan –
hubungan dan tendesi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan posisi
kekeuangan dan hasil opersi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur
hubungan antara pos – pos yang ada laporan, sehingga dapat diketahui perubahan –
perubahan dari masing – masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari
beberapa periode untuk suatu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat
– alat perbandingan lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang
dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.
B. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau
modal yang ditanamkan dalam suatu usaha. Profitabilitas merupakan kriteria penilaian
yang secara luas digunakan dan dianggap paling valid untuk dipakai sebagai alat
pengukur tentang hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena mempunyai ciri – ciri
sebagai berikut :
8
1. Profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai altrernatif
investasi atau penanaman modal yang ( yang sudah barang tentu )
sesuai dengan tingkat resiko masing – masing secara umum dapat
dikatakan semakin besar resiko suatu penanam investasi atau modal
dituntut profitabilitas yang semakin tinggi pula, demikian sebaliknya.
2. Profitabilitas mampu menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan
menurut jumlah yang ditanamkan atau investasinya, karena
profitabilitas dinyatakan dalam angka relatif ( persentase ).
2. Tujuan atau fungsi perusahaan menghitung profitabilitas
Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencari laba,dimana laba
merupakan barometer untuk menilai sejauh mana kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan, sedangkan untuk mengukur derajat laba suatu perusahaan
biasanya digunakan ukuran profitabilitas, yaitu hasil perbandingan antara laba yang
dihasilkan pada suatu waktu dengan besarnya modal yang diinvestasikannya.
Profitabilitas secara umum adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh
laba dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya selama periode tertentu.
Profitabilitas juga merupakan alat evaluasi yang paling valid tentang hasil operasi
perusahaan.
Manfaat lain yang dapat diambil dari profitabilitas adalah dapat dipakai sebagai
alat bantu perusahaan dalam membuat proyeksi laba perusahaan. Adapun tujuan
perhitungan profitabilitas bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui tingkat laba yang
diperoleh dari modal yang dipakai atau dinamakan sebagai gambaran efesiensi
perusahaan secara keseluruhan.
9
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum perusahaan
1. Aktivitas Perusahaan
Layaknya sutau perusahaan PT PLN memiliki maksud dan tujuan perusahaa,
berdasarkan peraturan pemerintah no 23 tahun 1994 tanggal 16 juni 1994 mengenai
perubahan status PLN dari perusahaan umum ( PERUM ) menjadi perusahaan
perseroan ( PERSERO ) Manado, maka PLN memiliki maksud dan tujuan sebagai
berikut :
1. menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
2. mengusahakan menyediakan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu
yang memadai yang berdasarkan kaidah bisnis yang sehat guna
menjamin keberadaan dan pengembangannya dalam jangka panjang
dengan tujuan untuk :
a) Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
b) Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan
tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.
3. Merintis kegiatan - kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik yang
belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
4. Menyelenggarakan usaha – usaha lain yang menunjang usaha
10
penyediaan tenaga listrik sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Bidang usaha PLN, ditetapkan dengan peraturan Pemerintah no 17
tahun 1990 tanggal 28 mei 1990 pasal 6 ayat (1), (2). (3) :
Denagan memindahkan prinsip – prinsip ekonomi dan terjamin
keselamatan kekayaan negara, PLN menyelenggarakan penyediaan
tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan, tranmisi dan
distribusi sampai titk pemakaian.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas
perusahaan PT PLN adalah melakukan perencanaan dan perluasan penyediaan listrik
dan pengembangan penyediaan listrik tenaga listrik.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil analisis Laporan Keuangan PT PLN ( persero ) Manado
Sebelum penulis mengemukakan perhitungan analisis rasio profitabilitas
terlebih dahulu akan penulis kemukakan laporan keuangan yang ada di PT PLN
(persero) Manado.
Pada umumnya laporan keuangan yang ada pada PT PLN ( persero ) Manado terdiri
dari neraca, dan laporan laba rugi per fungsi, dan laporan laba rugi per unsur.
Laporan keuangan perusahaan, terutama neraca dalam laporan laba rugi
merupakan dokumen utama yang menjadi bahan penelitian, karena masalah
profitabilitas tergolong kepada salah satu kategori rasio – rasio neraca yaitu rasio yang
semua datanya diambil atau bersumber pada laporan neraca dan laporan rugi laba.
Dimana neraca menunjukan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal
dari suatu perusahaan,
11
pada tanggal tertentu atau menunjukan posisi kekayaan perusahaan, dan kewajiban
keuangan perusahaan pada waktu tertentu, sedangkan perhitungan laporan rugi laba
memperlihatkan hasil – hasil yang telah dicapai perusahaan serta biaya yang terjadi
selama periode tertentu atau menunjukan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan
dalam periode waktu tertentu.
2. Tingkat Profitabilitas Ekonomi di PT PLN ( persero ) Manado
Berdasarkan data – data yang berasal dari neraca dan daftar rugi laba PT PLN
( persero ) Manado per 31 desember 2006, 31 Desember 2007, dan 31 Desember
2008,maka penulis akan melakukan perhitungan analisis rasio profitabilitas. Untuk
tahun yang bersangkutan perhitungan rasio – rasio profitabilitas yang penulis lakukan
yaitu rasio laba usaha dengan aktiva usaha, Rate Of ROI dan rasio profitabilitas
ekonomi.
a. Rasio laba usaha dengan aktivas usaha
Rasio ini dilakukan dengan cara membandingkan laba usaha dengan aktiva
usaha. Laba usaha yaitu keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok,
sedangkan aktiva usaha
( operating assets ) adalah semua aktiva yang digunakan untuk melakukan aktivas
usaha.
1. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha, untuk tahun 2006
= laba usaha
x100 %
Jumlah aktiva usaha
= 43.337.240.349 x 100 %
6.709.747.581
= 645,88 %
12
2. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha, untuk tahun 2007
= laba usaha
x 100%
Jumlah aktiva usaha
= 53.100.308.978
x 100%
4.424.582.707
= 1200 %
3. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha,untuk tahun 2008
= laba usaha
x 100 %
Jumlah aktiva usaha
= 66.014.900.340 x 100 %
3.527.463.384
= 1871,45 %
Tabel
Rasio laba usaha dengan aktiva usaha
Keterangan
2006
Laba uasah
43.337.240.349.
Jumlah aktiva
6.709.747.581
2007
2008
53.100.308.978
66.914.900.340
4.424.582.707
3.527.463.384
13
usaha
Rasio laba usaha
dengan aktiva
usaha
645,88 %
1200%
1871,45
b. Rasio Rate Of Return On invesment ( rate Of ROI )
Rate Of Return On invesnent ini menunjukan kemampuan perusahaan
menggunakan aktiva usaha secara keseluruhan untuk menghasilkan laba bersih .
diman Rasio Rtae On Invesment, akan membandingkan antara laba bersih dengan
jumlah aktiva usaha.
Perhitungan analisis Rasio Rate OF Return On Invesment untuk PT PLN
( persero ) Manado yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
a.
Rate Of Return On Investment, untuk tahun 2006
= laba bersih ( sebelum pajak )
x 100 %
Jumlah aktiva usaha
= 43.764.534.206
x 100 %
6.709.747.581
= 652,25 %
b.
Rate Of Return On Investment, untuk tahun 2007
= laba bersih ( sebelum pajak )
x 100 %
= Jumlah aktiva usaha
= 53.547.039.778
x 100 %
= 4.424.582.707
14
= 1210,21 %
c.
Rate Of Return On Investment, untuk tahun 2008
= laba bersih ( sebelum pajak )
x 100 %
= Jumlah aktiva usaha
= 67.244.365.180 x 100 %
= 3.527.463.582
= 1906,30 %
Tabel
Rasio Rate Of Return Investment
Keterangan
2006
2007
2008
Laba Bersih
43.764.534.206
53.547.039.778
67.244.365.180
Aktiva Usaha
6.709.747.581
4,424.582.707
3.527.463,384
Rate Of ROI
652,25 %
1210,21 %
1906,30 %
(Sebelum Pajak)
c. Rasio Profitabilitas Ekonomis ( PE )
Rasio
Profitabilitas
ekonomis
menunjukan
sejauh
mana
kemampuan
perusahaan dalam menggunakan modal untuk menghasilkan laba. Jadi data yang
digunakan dari neraca dan daftar rugi – laba PT PLN ( persero ) yaitu laba usaha dan
jumlah modal.
15
Perhitungan analisis rasio Profitabilitas ekonomi PT PLN ( persero ) yang
penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Rasio Profitabilitas Ekonomis,untuk tahun 2006
= Laba usaha
x100 %
Modal
= 43.337.240.349
x 100 %
= 3.764.534.206
= 1151,19 %
2. Rasio Profitabilitas Ekonomis,untuk tahun 2007
= Laba usaha
x100 %
Modal
= 53.100.308.978
x 100 %
= 53.547.039.778
= 99,11 %
3. Rasio Profitabilitas Ekonomis,untuk tahun 2008
= Laba usaha x100 %
Modal
= 66.914.900.340
x 100 %
= 7.244.365.180
= 923,68 %
16
Tabel
Rasio Profitabilitas Ekonomis
Keterangan
2006
2007
2008
Laba Usaha
43.337.240.349
53.100.308.978
66.914.900.340
Modal
3.764.534.206
53.547.039.778
7.244.365.180
Profitabilitas
Ekonomis
1151,19 %
99,11 %
923,68 %
3. Laporan sebagai alat pengukur tingkat profitabilitas di PT PLN ( persero )
Manado
Dari tabel diatas, rasio laba usaha dengan aktiva usaha PT PLN ( persero ) Manado.
Pada tahun 2006 menunjukan hasil 645,88 % ini berati setiap Rp 100,- aktiva usaha
dapat menghasilkan laba sebesar
Rp 645,88 .
Kemudian pada tahun 2007, rasio ini mengalami kenaikan sebesar 1200 % .
hal ini menunjukan bahwa penambahan aktiva usaha dapat menunjang terhadap laba
usaha yang diperoleh PT PLN ( persero ) Manado sehingga mengakibatkan rasio ini
naik.
Sedangkan pada tahun 2008, rasio usaha dengan aktivas usaha ini mengalami
kenaikan yaitu dari 1871,45 % untuk tahun 2007 menjadi untuk tahun 2008.jadi rasio ini
naik sebesar 671,45 % . pada
tahun 2008 penurunan ini disebabkan karena adanya aktivas usaha yang tidak diikuti
oleh bertambahnya laba operasi.
Maka dari analisis ini dapat terlihat kemajuan PT PLN ( persero ) Manado dari
tahun 2006 – sampai dengan tahun 2008 khususnya mengenai profitabilitas.
17
Dari tabel diatas bahwa Rasio rate of return on investment pada tahun 2006
menunjukan rasio sebesar 652,25 % , ini berarti bahwa jumlah aktiva usaha yang
digunakan perusahaan sebesar Rp 100,- dapat menghasilkan laba sebelum pajak
sebesar Rp 652,25 % .
Kemudian pada tahun 2007 rasio menunjukan adanya kenaikan sebesar
557,96 % dari tahun 2006 sebesar 652,25 % menjadi 1210,21 % pada tahun 2007. Ini
berarti setiap Rp 100,- dapat menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1210,21.
Aktiva usaha yang digunakan perusahaan dapat mengalami kenaikan dikarenakan
bertambahnya laba usaha sebesar Rp 53.100.308.978,sedangkan aktiva usaha
mengalami penurunan sebesar Rp 4.424.582.707,dengan begitu rasio ditahun 2008
mengalami peningkatan.
Sedangkan pada tahun 2008 rasio menunjukan adanya penurunan sebesar
557,96 % yaitu dari tahun 2007 sebesar 652,25 % turun hingga 1210,21 % ditahun
2008, ini artinya bahwa setiap Rp 100,- aktiva usaha yang digunakan perusahaan dapat
menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1210,21 %. terjadinya penurunan ini
dikarenakan adanya penambahan aktiva usaha antara laba bersih dengan aktiva
usahanya relatif kecil sehingga ditahun 2008 menunjukan kondisi perusahaan kurang
baik, walaupun pada tahun 2007 PT PLN ( persero ) Manado sudah mencapai hasil
yang cukup baik.
Dari analisis ini terlihat bahwa untuk memperbesar rasio rate of return on
investment ini perlu diadakan usaha untuk mempertinggi efisiensi di sektor penjualan
dan administrasi yaitu kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva
lancar maupun aktiva tetap.
Dari tabel rasio profitabilitas ekonomis PT PLN ( persero ) Manado pada tahun
2006 menunjukan rasio sebesar 1151,19 % ini berarti bahwa modal yang digunakan
sebesar Rp 100,- dapat menghasilkan laba sebesar 1151,19 % sedangkan pada tahun
2007 rasio profitabilitas ekonomis yang dicapai mengalami penurunan sebesar 1052,08
% yaitu tahun 2006 sebesar 1151,19 % menjadi 99,11 % pada tahun 2007, yang artinya
18
bahwa setiap Rp 100,-modal yang digunakan perusahaan dapat menghasilkan laba Rp
99 %. kemudian pada tahun 2008 rasio profitabilitas ekonomis mengalami kenaikan
sebesar 824,57 % yaitu dari 99,11 % tahun 2007 menjadi 923 ,68% ditahun 2008. Ini
berarti modal yang digunakan untuk kegiatan usaha setiap Rp 100,-dapat menghasilkan
laba Rp 923,68
Maka dari analisis yang penulis lakukan, untuk rasio profitabilitas ekonomis PT
PLN( persero ) Manado, menunjukan bahwa penggunaan modal berpengaruh sangat
kecil dalam keuntungan yang dicapai.
Dengan menganalisis laporan keuangan dan melakukan perhitungan rasio
pada
PT PLN ( persero ) Manado, maka kita akan dapat menentukan tingkat
profitabilitas terlihat pada besar kecilnya rasio yang diperoleh PT PLN ( persero )
Manado, yang dapat dijadikan ukuran untuk menentukan tingkat profitabilitas
perusahaan tersebut.
PT PLN ( persero ) Manado, selalu mengukur tingkat profitabilitas ekonomi
secara periodik. Maka hasil penelitian dapat menjawab permasalahan penelitian yaitu
bahwa analisis laporan keuangan dapat dijadikan alat bantu manajemen dalam
menentukan tingkat profitabilitas PT PLN ( persero )Manado. Adapun untuk mengurangi
penurunan rasio profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado, diusahakan untuk
meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban sehingga diperoleh kenaikan laba.
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahsan penelitian serta sajian teoritis mengenai
analisis laporan keuangan dalam mengukur tingkat profitabilitas, maka sebagai penutup
penelitian ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan laporan keuangan yang dilakukan PT PLN ( persero ) Manado, yaitu
laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 desember.
Laporan keuangan terdiri dari neraca per periode dan laporan laba rugi per
fungsi per periode. Angka rupiah yang disajikan dalam laporan keuangan dinyatakan
dalam rupiah penuh.
a.) semua informasi yang penting ( materil ) agar laporan keuangan jelas dan dapat
dipahami
b) Tanggal Neraca
c) Periode yang tercakup oleh laba rugi, saldo laba,
dan aruskas
d) Sifat kegunaan perusahaan
e) Rupiah sebagai mata uang yang digunakan untuk
menyajikan pos – pos laporan keuangan
Penyajian informasi tambahan dan hal – hal penting harus diungkapkan secara
terpisah. Angka – angka yang disajikan harus ditunjukan utuk tiga periode yang
berurutan atas setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi psr fungsi. Apabila jumlah –
jumlah yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahun sebelumnya dengan tahun
berjalan tidak
20
dapat diperbandingakan, maka jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tahun
lalu harus disesuaikan. Hal – hal khusus yang menyangkut penyesuaian harus
diungkapkan dalam catatan dalam laporan keuangan.
2. Tingkat profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado dari periode 2006,2007,dan 2008
adalah sebagai berikut :
a. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha PT PLN ( persero ) Manado. Pada tahun
2006 rasio ini
mengalami peningkatan sebesar 554,12 % yaitu dari 645,88 %
pada tahun 2006 menjadi 1200 % pada tahun 2007. sedangkan pada tahun 2008
rasio ini mengalami penurunan yaitu dari 1200 % untuk tahun 2007 menjadi
1871,45 % untuk tahun 2008. jadi rasio ini turun sebesar 671,45% .
b.
Rasio Rate Of Return Investment PT PLN ( persero ) Manado. Pada tahun
2006 menunjukan adanya peningkatan sebesar 557,96 % dari tahun 2006
sebesar 652,25 % menhadi 1210,21 % pada tahun 2007. peningkatan ini
dikarenakan bertambahnya laba usaha sebesar Rp53.100.308.987, sedangkan
aktiva usaha mengalami penurunan sebesar Rp 3.424.582.707, dengan begitu
rasio ditahun 2007 mengalami peningkatan. Sedangkan pada tahun 2008 rasio
ini menunjukan adanya penurunan sebesar 696,09 yaitu dari tahun 2007 sebesar
1210,21 % turun hingga 1906,30 % pada tahun 2008.
terjadinya penurunan ini dikarenakan adanya penambahan aktiva usaha antara laba
bersih dengan aktiva usahanya relatif kecil sehingga ditahun 2008 menunjukan kondisi
perusahaan yang kurang baik, walaupun pada tahun 2007 PT PLN ( persero ) Manado.
Sudah mencapai hasil yang cukup baik.
21
c.Rasio profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado. Pada tahun 2006 rasio ini mengalami
penurunan sebesar 1052,08 % yaitu dari 1151,19 % pada tahun 2006 menjadi 99,11%
pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 rasio ini mengalami penurunan yaitu
dari 99,11 % untuk tahun 2007 menjadi 923,68 % untuk tahun 2008. jadi rasio ini turun
sebesar 824,57 Maka untuk rasio profitabilitas ekonomis PT PLN ( persero ) Manado
menunjukan bahwa penggunaan modal berpengaruh sangat kecil dalam keuntungan
yang dicapai.
3. Berdasarkan analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan
keuangan dapat mengukur tingkat profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado.
22
B.Saran
Berkaitan dengan penelitian yang telah penulis lakukan, penulis
akan
memberikan beberapa saran yang mungkin akan dijadikan pertimbangan dalam supaya
meningkatkan kemajuan profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado kearah yan lebih
Baik.
Dalam analisis rasio laba usaha dengan aktiva usaha. Rate Of Return On
Investment dan rasio profitabilitas ekonomi yang penulis lakukan mengalami penurunan
terutama pada tahun 2008. hal ini terjadi karena rendahnya volume penjualan rekening
dibandingkan dengan ongkos – ongkos yang diperlukan, adanya efesiensi baik dalam
pembelian maupun pemasaran, dan adanya kegiatan ekonomi yang menurun.
Untuk memperoleh laba yang meningkat hendaknya dilakukan cara sebagai
berikut :
Mengurangi biaya usaha relatif besar daripada pengurangan
terhadap pendapatan.
Analisis rasio profitabilitas hendaknya dapat dipakai untuk lebih
meningkatkan usaha
Analisis rasio profitabilitas hendaknya dapat membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
upaya menghasilkan laba.
23
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto (2003) Dasar – dasar Pembelanjaan perusahaan. Edisi
4 Yogyakarta : Penerbit BPPE.
Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) ( 2002 ). Standar keuangan . jakarta :
salemba empat
J. Fred weston & Thomas E Copeland ( 2005 ). Manajemen keuangan
edisi 9 Jakarta : Binarupa aksara
Suad Husana & enny Pudjiastuti ( 2002 ). Dasar – dasar manajemen
keuangan. Edisi 3. Yogyakarta : Akademik Manajemen
Perusahaan YKPN Sugiyono ( 1997 ) Metode penelitian Administrasi
Bandung VC ALVABETA.
S. Munawir ( 2000 ). Analisis Laporan Keuanga. Edisi 4 Yogyakarta :
Penerbit Liberty.
Winarno Surakhmad ( 2001 ) Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode
dan teknik Bandung : Tarsito
Zaki Baridwan ( 2006 ) intermedite accounting FE UGM Yogyakarta.
24
PENDUHULAN
A.
Latar belakang masalah
Keadaan perekonomian indonesia sedang dilanda krisis yang berkepanjangan sejak
tahun 1997, sehingga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia usaha baik
perusahaan swasta maupun badan usaha milik negara ( BUMN ) yang mengalami
failed,
dikarenakan
tidak
mampu
lagi
mempertahankan
kelangsungan
hidup
perusahaan, salah satu penyebab terjadinya peningkatan harga produk dan terjadinya
penurunan daya beli konsumen. Sedangkan tujuan daripada perusahaan pada
umumnya adalah memperoleh laba, sedangkan tujuan untuk memperoleh laba
perusahaan harus mampu bersaing dengan perusahaan yang
lainnya, maka hal tersebut mendorong perusahaan untuk meningkatkan kualitas baik
kualitas jasa manapun kualitas produk.
Agar dapat mengetahui perkembangan perusahaan, maka suatu perusahaan
sangatlah perlu untuk mengetahui kondisi keuangannya dan kondisi keuangan suatu
perusahaan akan dapat diketahui dari laporan keuangan merupakan alat yang sangat
penting untuk memperoleh informasi sehubngan dengan posisi keuangan dan hasil –
hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memberikan data
posisi keuangan dan hasil – hasil yang dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan,
data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang berkepentingan
apabila ada data tersebut diperbandingkan untuk tiga periode lebih, dan analisa lebih
lanjut sehingga dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau
kemunduran.
Informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan biasanya terlihat dalam
laporan keuangan yang menyajikan data – data mengenai posisi keuangan, hasil
opersai dan perubahan posisi keuangan perusahaan.
1
Informasi keuangan tersebut akan dapat prospek perusahaan dimasa yang akan
datang. Seperti yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ), yang dikutip
dalam buku standar akuntansi keuangan (2002: 2) dalam ranagka menyusun dan
penyajian laporan keuangan menyatakan bahwa :
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba _ rugi, laporan
perubahan posisi keuangan ( yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya,
Analisis laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan
kecenderungan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan
kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Data keuangan
perlu disusun dan disederhanakan kemudian dianalisis dan ditafsirkan sehingga dapat
memberikan pada perusahaan kearah perkembangannya.
mengemukakan pengertian profitabilitas adalah menunjukan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Melalui analisis laporan
keuangan perusahaan dapat menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan,
dimana dengan hasil – hasil tersebut pihak – pihak yang berkepentingan dapat
mengambil keputusan.
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil – hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak –
pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode
atau lebih, dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat
mendukung keputusan yang akan diambil.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam standar akuntansi keuangan (2002: 4)
menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyngakut posisi keuangan, kinerja ,serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
2
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas,penulis tertarik untuk melakukan
penelitian pada masalah tersebut denagn mengambil judul : “Analisis laporan
keuangan dalam mengukur tingkat profitabilitas di PT PLN ( persero ) Manado“
3
B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.Tujuan penelitian
Berdasarkan masalah yang ada maka yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan analisis laporan keuangan di PT
PLN (persero) Manado
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat profitabilitas ekonomi di PT PLN ( persero )
Manado
3. Untuk mengetahui bagaimana analisis laporan keuangan dapat mengukur tingkat
profitabilitas ekonomi di PT PLN ( persero ) Manado
4
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Analisis laporan keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan penelaahan terhadap hubungan –
hubungan dan kecenderungan terhadap laporan keuangan untuk menilai apakah posisi,
keuangan, hasil opersi, dan perkembangan perusahaan itu memuaskan atau tidak.
Menurut S. Munawir (2000: 31) mengemukakan bahwa analisis laporan
keuangan adalah sebagai berikut :
Data keuangan akan lebih berarti bagi pihak – pihak yang Berkepetingan apabila data
tersebut diperbandingkan untuk dua Periode atau lebih dan dianalisa lebih lanjut
sehingga dapat
Mendukung keputusan yang akan diambil.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2003: 327) mengemukakan bahwa
analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Dengan menghubungkan elemen – elemen dari berbagai aktiva satu dengan yang
lainnya, elemen – elemen dari berbagai pasiva satu dengan lainnya serta
menghubungkan elemen – elemen dari aktiva dan pasiva dalam neraca pada suatu
saat tertentu akan dapat
diperoleh
banyak
gambaran
mengenai
posisi
atau
keadaan
finansial
Suatu
perusahaan.
Dari pertanyaan diatas, dapat dikemukakan bahwa analisis laporan keuangan
adalah memperbandingkan elemen – elemen yang terdapat dalam laporan keuangan
untuk di analisis dalam dua periode atau lebih, sehingga akan dapat diketahui keadaan
finansial suatu perusahaan.
5
2.
Sumber Analisis Laporan Keuangan
Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan keuangan suatu
perusahaan, perlulah perusahaan mengadakan interprestasi atau analisis terhadap
data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, dan data keuangan itu akan
tercermin didalam laporan keuangan.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam bukunya standar akuntasi keuangan
(2002: 2) menyatakan bahwa laporan keuangan adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan merupakan bagian proses pelaporan keuangan.laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi neraca,laporan Rugi laba, laporan perubahan posisi
keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus
kas,
atau laporan arus dana), catatan dari laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.disamping itu juga termasuk skedul
dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. :
Laporan keuangan adalah dua daftar yang disusn oleh akuntan pada akhir periode
untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca, atau daftar posisi
keuangan dan daftar pendapatan atau rugi laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah
menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan untuk menambahkan daftar ketiga yaitu
daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan (laba yang ditahan).
a) Neraca
Menurut S. Munawir (2000: 13) menyatakan neraca adalah sebagai berikut :
Laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang srta modal dari suatu
perusahaan pada suatu tertentu.jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi
keuangan suatu peruasahaan pada tanggal tertentu,
biasanya pada waktu dimana buku- buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu
akhir tahun fiscal atau tahun kalender,sehingga neraca sering disebut dengan balance
sheet.
Dari pendapat diatas, dapat dikemukakan bahwa neraca adalah laporan yang
menyajikan tentang aktiva,hutang,dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu atau
periode tertentu.
Dengan demikian neraca terdiri dari tiga bagian utama yaitu aktiva, hutang, dan
modal.
1) Aktiva
Menurut S. Munawir (2000: 14) menyatakan aktiva adalah sebagai berikut :
Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang
berwujud saja, tetapi termasuk juga pengeluaran – pengeluaran yang belum
dialokasikan ( deffered charges ) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada
6
penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya ( itengible
assets ) misalnya goodwill, hak patent, hak menerbitkan dan sebagainya.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya standar
akuntansi keuangan ( 2002: 13 ) menyatakan bahwa aktiva adalah sumber data yang
dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh dari perusahaan.
Dari pengertian diatas dapat dikemukakan bahwa aktiva adalah sumber –
sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
darimana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan manfaatnya dimasa datang.
Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian utama yaitu
aktiva lancar dan aktiva tidak lancar :
a) Aktiva lancar
Uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau
ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumen dalam periode berikutnya
( paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal ).
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) dalam bukunya standar
akuntansi keuangan (2002:92) menyatakan bahwa aktiva lancar adalah aktiva yang
diharapkan dapat direalisasikan dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi
normal, perusahaan, yang mana yang lebih lama.
b) Aktiva tidak lancar
Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif
permanen atau jangka panjang
( mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam
satu kali perputaran operasi perusahaan ).
2) Hutang
hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang
belum terpenuhi,dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan
yang bersal dari kreditur.
Dari pengertian tersebut diatas, dapat dikemukakan bahwa hutang atau
kewajiban adalah hutang yang harus dipenuhi oleh perusahaan.
Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan kedalam hutang lancar
( hutang jangka pendek ) dan hutang jangka panjang.
7
3) Modal
hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditunjukan dalam
pos modal ( modal saham ), surflus dan laba yang
ditahan atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh
hutang – hutangnya.
Sedangkan menurut ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam buku standar
akuntansi keuangan (2002:17), menyatakan bahwa modal atau ekuitas adalah hak
residul atau aktiva perusahaan setelah dikurangi semua perusahaan.
b. Laporan rugi laba
laporan rugi – laba adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan
biaya, rugi – laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.
Bentuk rugi – laba.
4, Metode dan teknik analisis laporan keuangan
Analisis laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari hubungan –
hubungan dan tendesi atau kecenderungan ( trend ) untuk menentukan posisi
kekeuangan dan hasil opersi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menentukan dan mengukur
hubungan antara pos – pos yang ada laporan, sehingga dapat diketahui perubahan –
perubahan dari masing – masing pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari
beberapa periode untuk suatu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat
– alat perbandingan lainnya, misalnya diperbandingkan dengan laporan keuangan yang
dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lainnya.
B. Profitabilitas
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas jumlah relatif laba yang dihasilkan dari sejumlah investasi atau
modal yang ditanamkan dalam suatu usaha. Profitabilitas merupakan kriteria penilaian
yang secara luas digunakan dan dianggap paling valid untuk dipakai sebagai alat
pengukur tentang hasil pelaksanaan operasi perusahaan, karena mempunyai ciri – ciri
sebagai berikut :
8
1. Profitabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai altrernatif
investasi atau penanaman modal yang ( yang sudah barang tentu )
sesuai dengan tingkat resiko masing – masing secara umum dapat
dikatakan semakin besar resiko suatu penanam investasi atau modal
dituntut profitabilitas yang semakin tinggi pula, demikian sebaliknya.
2. Profitabilitas mampu menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan
menurut jumlah yang ditanamkan atau investasinya, karena
profitabilitas dinyatakan dalam angka relatif ( persentase ).
2. Tujuan atau fungsi perusahaan menghitung profitabilitas
Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk mencari laba,dimana laba
merupakan barometer untuk menilai sejauh mana kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan, sedangkan untuk mengukur derajat laba suatu perusahaan
biasanya digunakan ukuran profitabilitas, yaitu hasil perbandingan antara laba yang
dihasilkan pada suatu waktu dengan besarnya modal yang diinvestasikannya.
Profitabilitas secara umum adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh
laba dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya selama periode tertentu.
Profitabilitas juga merupakan alat evaluasi yang paling valid tentang hasil operasi
perusahaan.
Manfaat lain yang dapat diambil dari profitabilitas adalah dapat dipakai sebagai
alat bantu perusahaan dalam membuat proyeksi laba perusahaan. Adapun tujuan
perhitungan profitabilitas bagi perusahaan yaitu untuk mengetahui tingkat laba yang
diperoleh dari modal yang dipakai atau dinamakan sebagai gambaran efesiensi
perusahaan secara keseluruhan.
9
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum perusahaan
1. Aktivitas Perusahaan
Layaknya sutau perusahaan PT PLN memiliki maksud dan tujuan perusahaa,
berdasarkan peraturan pemerintah no 23 tahun 1994 tanggal 16 juni 1994 mengenai
perubahan status PLN dari perusahaan umum ( PERUM ) menjadi perusahaan
perseroan ( PERSERO ) Manado, maka PLN memiliki maksud dan tujuan sebagai
berikut :
1. menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan sekaligus
memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.
2. mengusahakan menyediakan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu
yang memadai yang berdasarkan kaidah bisnis yang sehat guna
menjamin keberadaan dan pengembangannya dalam jangka panjang
dengan tujuan untuk :
a) Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata serta mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
b) Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan
tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.
3. Merintis kegiatan - kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik yang
belum dapat dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
4. Menyelenggarakan usaha – usaha lain yang menunjang usaha
10
penyediaan tenaga listrik sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Bidang usaha PLN, ditetapkan dengan peraturan Pemerintah no 17
tahun 1990 tanggal 28 mei 1990 pasal 6 ayat (1), (2). (3) :
Denagan memindahkan prinsip – prinsip ekonomi dan terjamin
keselamatan kekayaan negara, PLN menyelenggarakan penyediaan
tenaga listrik yang meliputi kegiatan pembangkitan, tranmisi dan
distribusi sampai titk pemakaian.
Berdasarkan peraturan pemerintah tersebut, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas
perusahaan PT PLN adalah melakukan perencanaan dan perluasan penyediaan listrik
dan pengembangan penyediaan listrik tenaga listrik.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Hasil analisis Laporan Keuangan PT PLN ( persero ) Manado
Sebelum penulis mengemukakan perhitungan analisis rasio profitabilitas
terlebih dahulu akan penulis kemukakan laporan keuangan yang ada di PT PLN
(persero) Manado.
Pada umumnya laporan keuangan yang ada pada PT PLN ( persero ) Manado terdiri
dari neraca, dan laporan laba rugi per fungsi, dan laporan laba rugi per unsur.
Laporan keuangan perusahaan, terutama neraca dalam laporan laba rugi
merupakan dokumen utama yang menjadi bahan penelitian, karena masalah
profitabilitas tergolong kepada salah satu kategori rasio – rasio neraca yaitu rasio yang
semua datanya diambil atau bersumber pada laporan neraca dan laporan rugi laba.
Dimana neraca menunjukan atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal
dari suatu perusahaan,
11
pada tanggal tertentu atau menunjukan posisi kekayaan perusahaan, dan kewajiban
keuangan perusahaan pada waktu tertentu, sedangkan perhitungan laporan rugi laba
memperlihatkan hasil – hasil yang telah dicapai perusahaan serta biaya yang terjadi
selama periode tertentu atau menunjukan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan
dalam periode waktu tertentu.
2. Tingkat Profitabilitas Ekonomi di PT PLN ( persero ) Manado
Berdasarkan data – data yang berasal dari neraca dan daftar rugi laba PT PLN
( persero ) Manado per 31 desember 2006, 31 Desember 2007, dan 31 Desember
2008,maka penulis akan melakukan perhitungan analisis rasio profitabilitas. Untuk
tahun yang bersangkutan perhitungan rasio – rasio profitabilitas yang penulis lakukan
yaitu rasio laba usaha dengan aktiva usaha, Rate Of ROI dan rasio profitabilitas
ekonomi.
a. Rasio laba usaha dengan aktivas usaha
Rasio ini dilakukan dengan cara membandingkan laba usaha dengan aktiva
usaha. Laba usaha yaitu keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok,
sedangkan aktiva usaha
( operating assets ) adalah semua aktiva yang digunakan untuk melakukan aktivas
usaha.
1. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha, untuk tahun 2006
= laba usaha
x100 %
Jumlah aktiva usaha
= 43.337.240.349 x 100 %
6.709.747.581
= 645,88 %
12
2. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha, untuk tahun 2007
= laba usaha
x 100%
Jumlah aktiva usaha
= 53.100.308.978
x 100%
4.424.582.707
= 1200 %
3. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha,untuk tahun 2008
= laba usaha
x 100 %
Jumlah aktiva usaha
= 66.014.900.340 x 100 %
3.527.463.384
= 1871,45 %
Tabel
Rasio laba usaha dengan aktiva usaha
Keterangan
2006
Laba uasah
43.337.240.349.
Jumlah aktiva
6.709.747.581
2007
2008
53.100.308.978
66.914.900.340
4.424.582.707
3.527.463.384
13
usaha
Rasio laba usaha
dengan aktiva
usaha
645,88 %
1200%
1871,45
b. Rasio Rate Of Return On invesment ( rate Of ROI )
Rate Of Return On invesnent ini menunjukan kemampuan perusahaan
menggunakan aktiva usaha secara keseluruhan untuk menghasilkan laba bersih .
diman Rasio Rtae On Invesment, akan membandingkan antara laba bersih dengan
jumlah aktiva usaha.
Perhitungan analisis Rasio Rate OF Return On Invesment untuk PT PLN
( persero ) Manado yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :
a.
Rate Of Return On Investment, untuk tahun 2006
= laba bersih ( sebelum pajak )
x 100 %
Jumlah aktiva usaha
= 43.764.534.206
x 100 %
6.709.747.581
= 652,25 %
b.
Rate Of Return On Investment, untuk tahun 2007
= laba bersih ( sebelum pajak )
x 100 %
= Jumlah aktiva usaha
= 53.547.039.778
x 100 %
= 4.424.582.707
14
= 1210,21 %
c.
Rate Of Return On Investment, untuk tahun 2008
= laba bersih ( sebelum pajak )
x 100 %
= Jumlah aktiva usaha
= 67.244.365.180 x 100 %
= 3.527.463.582
= 1906,30 %
Tabel
Rasio Rate Of Return Investment
Keterangan
2006
2007
2008
Laba Bersih
43.764.534.206
53.547.039.778
67.244.365.180
Aktiva Usaha
6.709.747.581
4,424.582.707
3.527.463,384
Rate Of ROI
652,25 %
1210,21 %
1906,30 %
(Sebelum Pajak)
c. Rasio Profitabilitas Ekonomis ( PE )
Rasio
Profitabilitas
ekonomis
menunjukan
sejauh
mana
kemampuan
perusahaan dalam menggunakan modal untuk menghasilkan laba. Jadi data yang
digunakan dari neraca dan daftar rugi – laba PT PLN ( persero ) yaitu laba usaha dan
jumlah modal.
15
Perhitungan analisis rasio Profitabilitas ekonomi PT PLN ( persero ) yang
penulis lakukan adalah sebagai berikut :
1. Rasio Profitabilitas Ekonomis,untuk tahun 2006
= Laba usaha
x100 %
Modal
= 43.337.240.349
x 100 %
= 3.764.534.206
= 1151,19 %
2. Rasio Profitabilitas Ekonomis,untuk tahun 2007
= Laba usaha
x100 %
Modal
= 53.100.308.978
x 100 %
= 53.547.039.778
= 99,11 %
3. Rasio Profitabilitas Ekonomis,untuk tahun 2008
= Laba usaha x100 %
Modal
= 66.914.900.340
x 100 %
= 7.244.365.180
= 923,68 %
16
Tabel
Rasio Profitabilitas Ekonomis
Keterangan
2006
2007
2008
Laba Usaha
43.337.240.349
53.100.308.978
66.914.900.340
Modal
3.764.534.206
53.547.039.778
7.244.365.180
Profitabilitas
Ekonomis
1151,19 %
99,11 %
923,68 %
3. Laporan sebagai alat pengukur tingkat profitabilitas di PT PLN ( persero )
Manado
Dari tabel diatas, rasio laba usaha dengan aktiva usaha PT PLN ( persero ) Manado.
Pada tahun 2006 menunjukan hasil 645,88 % ini berati setiap Rp 100,- aktiva usaha
dapat menghasilkan laba sebesar
Rp 645,88 .
Kemudian pada tahun 2007, rasio ini mengalami kenaikan sebesar 1200 % .
hal ini menunjukan bahwa penambahan aktiva usaha dapat menunjang terhadap laba
usaha yang diperoleh PT PLN ( persero ) Manado sehingga mengakibatkan rasio ini
naik.
Sedangkan pada tahun 2008, rasio usaha dengan aktivas usaha ini mengalami
kenaikan yaitu dari 1871,45 % untuk tahun 2007 menjadi untuk tahun 2008.jadi rasio ini
naik sebesar 671,45 % . pada
tahun 2008 penurunan ini disebabkan karena adanya aktivas usaha yang tidak diikuti
oleh bertambahnya laba operasi.
Maka dari analisis ini dapat terlihat kemajuan PT PLN ( persero ) Manado dari
tahun 2006 – sampai dengan tahun 2008 khususnya mengenai profitabilitas.
17
Dari tabel diatas bahwa Rasio rate of return on investment pada tahun 2006
menunjukan rasio sebesar 652,25 % , ini berarti bahwa jumlah aktiva usaha yang
digunakan perusahaan sebesar Rp 100,- dapat menghasilkan laba sebelum pajak
sebesar Rp 652,25 % .
Kemudian pada tahun 2007 rasio menunjukan adanya kenaikan sebesar
557,96 % dari tahun 2006 sebesar 652,25 % menjadi 1210,21 % pada tahun 2007. Ini
berarti setiap Rp 100,- dapat menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1210,21.
Aktiva usaha yang digunakan perusahaan dapat mengalami kenaikan dikarenakan
bertambahnya laba usaha sebesar Rp 53.100.308.978,sedangkan aktiva usaha
mengalami penurunan sebesar Rp 4.424.582.707,dengan begitu rasio ditahun 2008
mengalami peningkatan.
Sedangkan pada tahun 2008 rasio menunjukan adanya penurunan sebesar
557,96 % yaitu dari tahun 2007 sebesar 652,25 % turun hingga 1210,21 % ditahun
2008, ini artinya bahwa setiap Rp 100,- aktiva usaha yang digunakan perusahaan dapat
menghasilkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1210,21 %. terjadinya penurunan ini
dikarenakan adanya penambahan aktiva usaha antara laba bersih dengan aktiva
usahanya relatif kecil sehingga ditahun 2008 menunjukan kondisi perusahaan kurang
baik, walaupun pada tahun 2007 PT PLN ( persero ) Manado sudah mencapai hasil
yang cukup baik.
Dari analisis ini terlihat bahwa untuk memperbesar rasio rate of return on
investment ini perlu diadakan usaha untuk mempertinggi efisiensi di sektor penjualan
dan administrasi yaitu kebijaksanaan investasi dana dalam berbagai aktiva, baik aktiva
lancar maupun aktiva tetap.
Dari tabel rasio profitabilitas ekonomis PT PLN ( persero ) Manado pada tahun
2006 menunjukan rasio sebesar 1151,19 % ini berarti bahwa modal yang digunakan
sebesar Rp 100,- dapat menghasilkan laba sebesar 1151,19 % sedangkan pada tahun
2007 rasio profitabilitas ekonomis yang dicapai mengalami penurunan sebesar 1052,08
% yaitu tahun 2006 sebesar 1151,19 % menjadi 99,11 % pada tahun 2007, yang artinya
18
bahwa setiap Rp 100,-modal yang digunakan perusahaan dapat menghasilkan laba Rp
99 %. kemudian pada tahun 2008 rasio profitabilitas ekonomis mengalami kenaikan
sebesar 824,57 % yaitu dari 99,11 % tahun 2007 menjadi 923 ,68% ditahun 2008. Ini
berarti modal yang digunakan untuk kegiatan usaha setiap Rp 100,-dapat menghasilkan
laba Rp 923,68
Maka dari analisis yang penulis lakukan, untuk rasio profitabilitas ekonomis PT
PLN( persero ) Manado, menunjukan bahwa penggunaan modal berpengaruh sangat
kecil dalam keuntungan yang dicapai.
Dengan menganalisis laporan keuangan dan melakukan perhitungan rasio
pada
PT PLN ( persero ) Manado, maka kita akan dapat menentukan tingkat
profitabilitas terlihat pada besar kecilnya rasio yang diperoleh PT PLN ( persero )
Manado, yang dapat dijadikan ukuran untuk menentukan tingkat profitabilitas
perusahaan tersebut.
PT PLN ( persero ) Manado, selalu mengukur tingkat profitabilitas ekonomi
secara periodik. Maka hasil penelitian dapat menjawab permasalahan penelitian yaitu
bahwa analisis laporan keuangan dapat dijadikan alat bantu manajemen dalam
menentukan tingkat profitabilitas PT PLN ( persero )Manado. Adapun untuk mengurangi
penurunan rasio profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado, diusahakan untuk
meningkatkan pendapatan dan mengurangi beban sehingga diperoleh kenaikan laba.
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahsan penelitian serta sajian teoritis mengenai
analisis laporan keuangan dalam mengukur tingkat profitabilitas, maka sebagai penutup
penelitian ini penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan laporan keuangan yang dilakukan PT PLN ( persero ) Manado, yaitu
laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 desember.
Laporan keuangan terdiri dari neraca per periode dan laporan laba rugi per
fungsi per periode. Angka rupiah yang disajikan dalam laporan keuangan dinyatakan
dalam rupiah penuh.
a.) semua informasi yang penting ( materil ) agar laporan keuangan jelas dan dapat
dipahami
b) Tanggal Neraca
c) Periode yang tercakup oleh laba rugi, saldo laba,
dan aruskas
d) Sifat kegunaan perusahaan
e) Rupiah sebagai mata uang yang digunakan untuk
menyajikan pos – pos laporan keuangan
Penyajian informasi tambahan dan hal – hal penting harus diungkapkan secara
terpisah. Angka – angka yang disajikan harus ditunjukan utuk tiga periode yang
berurutan atas setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi psr fungsi. Apabila jumlah –
jumlah yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahun sebelumnya dengan tahun
berjalan tidak
20
dapat diperbandingakan, maka jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan tahun
lalu harus disesuaikan. Hal – hal khusus yang menyangkut penyesuaian harus
diungkapkan dalam catatan dalam laporan keuangan.
2. Tingkat profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado dari periode 2006,2007,dan 2008
adalah sebagai berikut :
a. Rasio laba usaha dengan aktiva usaha PT PLN ( persero ) Manado. Pada tahun
2006 rasio ini
mengalami peningkatan sebesar 554,12 % yaitu dari 645,88 %
pada tahun 2006 menjadi 1200 % pada tahun 2007. sedangkan pada tahun 2008
rasio ini mengalami penurunan yaitu dari 1200 % untuk tahun 2007 menjadi
1871,45 % untuk tahun 2008. jadi rasio ini turun sebesar 671,45% .
b.
Rasio Rate Of Return Investment PT PLN ( persero ) Manado. Pada tahun
2006 menunjukan adanya peningkatan sebesar 557,96 % dari tahun 2006
sebesar 652,25 % menhadi 1210,21 % pada tahun 2007. peningkatan ini
dikarenakan bertambahnya laba usaha sebesar Rp53.100.308.987, sedangkan
aktiva usaha mengalami penurunan sebesar Rp 3.424.582.707, dengan begitu
rasio ditahun 2007 mengalami peningkatan. Sedangkan pada tahun 2008 rasio
ini menunjukan adanya penurunan sebesar 696,09 yaitu dari tahun 2007 sebesar
1210,21 % turun hingga 1906,30 % pada tahun 2008.
terjadinya penurunan ini dikarenakan adanya penambahan aktiva usaha antara laba
bersih dengan aktiva usahanya relatif kecil sehingga ditahun 2008 menunjukan kondisi
perusahaan yang kurang baik, walaupun pada tahun 2007 PT PLN ( persero ) Manado.
Sudah mencapai hasil yang cukup baik.
21
c.Rasio profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado. Pada tahun 2006 rasio ini mengalami
penurunan sebesar 1052,08 % yaitu dari 1151,19 % pada tahun 2006 menjadi 99,11%
pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2008 rasio ini mengalami penurunan yaitu
dari 99,11 % untuk tahun 2007 menjadi 923,68 % untuk tahun 2008. jadi rasio ini turun
sebesar 824,57 Maka untuk rasio profitabilitas ekonomis PT PLN ( persero ) Manado
menunjukan bahwa penggunaan modal berpengaruh sangat kecil dalam keuntungan
yang dicapai.
3. Berdasarkan analisis diatas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis laporan
keuangan dapat mengukur tingkat profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado.
22
B.Saran
Berkaitan dengan penelitian yang telah penulis lakukan, penulis
akan
memberikan beberapa saran yang mungkin akan dijadikan pertimbangan dalam supaya
meningkatkan kemajuan profitabilitas PT PLN ( persero ) Manado kearah yan lebih
Baik.
Dalam analisis rasio laba usaha dengan aktiva usaha. Rate Of Return On
Investment dan rasio profitabilitas ekonomi yang penulis lakukan mengalami penurunan
terutama pada tahun 2008. hal ini terjadi karena rendahnya volume penjualan rekening
dibandingkan dengan ongkos – ongkos yang diperlukan, adanya efesiensi baik dalam
pembelian maupun pemasaran, dan adanya kegiatan ekonomi yang menurun.
Untuk memperoleh laba yang meningkat hendaknya dilakukan cara sebagai
berikut :
Mengurangi biaya usaha relatif besar daripada pengurangan
terhadap pendapatan.
Analisis rasio profitabilitas hendaknya dapat dipakai untuk lebih
meningkatkan usaha
Analisis rasio profitabilitas hendaknya dapat membantu
manajemen dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
upaya menghasilkan laba.
23
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Riyanto (2003) Dasar – dasar Pembelanjaan perusahaan. Edisi
4 Yogyakarta : Penerbit BPPE.
Ikatan Akuntansi Indonesia ( IAI ) ( 2002 ). Standar keuangan . jakarta :
salemba empat
J. Fred weston & Thomas E Copeland ( 2005 ). Manajemen keuangan
edisi 9 Jakarta : Binarupa aksara
Suad Husana & enny Pudjiastuti ( 2002 ). Dasar – dasar manajemen
keuangan. Edisi 3. Yogyakarta : Akademik Manajemen
Perusahaan YKPN Sugiyono ( 1997 ) Metode penelitian Administrasi
Bandung VC ALVABETA.
S. Munawir ( 2000 ). Analisis Laporan Keuanga. Edisi 4 Yogyakarta :
Penerbit Liberty.
Winarno Surakhmad ( 2001 ) Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode
dan teknik Bandung : Tarsito
Zaki Baridwan ( 2006 ) intermedite accounting FE UGM Yogyakarta.
24