Jilid-13 Depernas 24-Bab-115

BAB 115. KEADAAN JANG MENDJADI TUDJUAN
§ 1303. Rentjana menaikkan produksi pemintalan
Sebagai telah didjelaskan diatas kapasitet pertenunan kita akan
dapat melajani kebutuhan akan sandang rakjat untuk tahun 1968 jang
djumlahnja k.l. 1699 djuta meter tekstil. Jang diperlukan sekarang
ialah menaikkan taraf produksi industri pemintalan kita hingga Seimbang dengan kapasitet industri pertenunan tersebut diatas.
Bahan baku jang diperlukan untuk memenuhi keperluan pendu duk jang ditaksir djumlahnja sebesar 111 djuta orang pada tahun 1966 jad.
ialah sebanjak 300.000 ton. Dalam angka ini, 1 kg benang diper samakan
dengan 6 meter tekstil dan telah diperhitungkan djuga kehi langan bahan ,
10% pada waktu pemintalan.
Angka mengenai target (sasaran) jang hendak ditjapai dibidang
produksi bahan baku ialah :
1.

Rayon

150.000 ton

2.

Kapas


150.000 ton

3.

Rami
Djumlah:

8.000 ton
308.000 ton

Dalam angka ini sudah termasuk djatah-djatah serat jang perlu
untuk industri diluar sandang. Faktor lain jang turut mempengaruhi
perhitungan djumlah mata pemintalan jang diperlukan untuk disesuai kan dengan djumlah produksi bahan baku, ialah dimasukkannja satu
kuantum filament fibre dalam djumlah total bahan baku.
Untuk filament fibre ini tidak dipergunakan alat mata pemintal
jang biasa, karena pada waktu filament fibre ini dihasilkan, ia telah
merupakan benang jang tidak putus-putus, jang sudah siap dipintal
didalam alat-alat spinneret.
Sebagaimana akan ternjata kelak dari keterangan mengenai rayon, djumlah filament fibre jang dimaksud adalah k.l. 18% atau sebesar 26.670 ton. Djika djumlah ini dikurangi dari djumlah total bahan

baku, maka dengan memperhitungkan kapasitet mata pinta) diantara
100 s/d 110 kg setahunnja djumlah mata pemintal jang masih kita
perlukan, disamping k.l. 130.000 buah jang sudah ada dewasa ini, adalah 1.650.000 —. 1.700.000 buah mata pintal.
Untuk pemasukan matapintal baru hendaknja dilakukan setjara
bertahap-tahap, sehingga dalamdjangka 3 (tiga) tahun (sampai tahun
1963) sudah mentjapai taraf self-supporting.
Kekurangan dalam bahan baku untuk industri pemintalan sampai
dengan tahun taraf self-supporting bisaditutup dengan impor.

2837

§ 1304. Menghemat devisen dengan memperluas industri pemintalan
Bila industri pemintalan kita diperluas, maka dari perbedaan harga-impor benang dan bahan baku telah dapat diambil kesimpulan, bahwa penghematan devisen negara sebagian besar telah terdjamin. Dje nis mata pintal jang lazim dipergunakan ialah ,,highdraft dan super
highdraft, masing-masing berharga $. 78 dan $. 85.9.
Harga rata-rata dari kedua djenis itu ialah kl. U.S. $. 81.90. Dalam
hubungan ini pembiajaan untuk 1.650.000 mata pintal ialah kl. $. 135.
135.000.—. Djika kita tindjau dari sudut perbedaan harga dari benang
jang diimpor dengan bahan baku jang djuga diimpor, maka kita men dapat perbedaan harga dalam devisen seperti tersebut dibawah ini.
Sedangkan harga unit tersebut adalah pada garis tingginja.
Harga benang kapas c dan f dewasa ini ialah kl. U.S. $. 1.11 per

kg, sedangkan harga bahan baku serat kapas ialah kl. $. 0.67 per kg
jang berarti ada perbedaan sebesar 44 cent tiap satu kg.
Mengenai benang rayon dan bahan baku rayon pun terdapat perbedaan harga sebesar 30 cent, karena harga benang rayon ialah $. 0.
7979 atau dibulatkan $. 0.80, sedangkan harga bahan bakunja ialah
$. 0.506 atau dibulatkan $. 0.50.
Berdasarkan perbandingan pengimporan bahan sandang asal kapas dan lain-lain dengan rayon pada tahun 1954 s/d 1957 jang meru pakan 60% pengimporan bahan kapas dll. dan 40% pengimporan ba han rayon, maka dalam hubungan ini kita dapat mengambil angka
rata-rata dari perbedaan jang dimaksud dengan perhitungan :
6x44+ 4x30
10

= 38,4 cent tiap kg

Oleh karena satu mata pintal mempunjai kapasitet paling rendah
100 kg/tahun, maka tiap mata pintal dapat memberikan penghematan
devisen sebesar US $. 38.40 setiap tahunnja.
Djika diadakan perluasan industri pemintalan sebesar 1.650.000
mata pintal, maka penghematan dibidang devisen jang akan tertjapai
karenanja merupakan U.S. $. 63.360.000.
Dad angka diatas tersebut sadja djelaslah, bahwa masalah perluasan industri pemintalan ini sangat panting artinja bagi usaha fase
pertama kearah self-supporting dan sekali-kali tidak tepat kiranja djika. dipertangguhkan lebih lama.

§ 1305. Perburuhan dibidang industri pemintalan
Dengan perluasan industri pemintalan ini maka terbukalah la pangan
pekerdjaan bagi tenaga buruh baru jang sampai sekarang men -djadi
beban masjarakat setempat. Dengan ini maka perluasan industri ini akan
dapat pula memberikan sumbangan dalam memperbesar daja beli penduduk setempat, selain pendidikan kearah pembinaan te naga mahir tanpa mengeluarkan bea-bea pendidikan chusus.

2838

Berdasarkan pengalaman-pengalaman jang sudah-sudah, untuk satu unit sebesar 100.000 m.p. dapat ikerdjakan kl. 5.174 orang jang
terdiri dari :
1.
tenaga buruh biasa
5.100 orang
2.
tenaga mahir .........................................................50 orang
3.
tenaga administrasi ..............................................17 orang
4.
tenaga pimpinan
7 orang

Dengan perluasan industri pemintalan dengan alat mata pemin tal sebanjak ± 1.650.000 buah berarti penampungan tenaga buruh se banjak 85.370 orang.
Disamping tenaga buruh jang langsung dipekerdjakan dalam in dustri tersebut, tenaga-tenaga untuk pelajanan transport buruh, toko toko dll, djuga memberikan sumbangan dalam penambahan daja beli
rakjat setempat.
Betapa besar artinja djika ditindjau dari sudut kemasjarakatan,
rasanja tidak perlu didjelaskan lebih landjut.
§ 1306. Rentjana penjebaran dan perluasan industri pemintalan
Dalam memikirkan pembagian mengenai perluasan industri pe mintalan ini perhatian terutama tertudju pada ichtisar nation dan state
building.
Sementara itu dipertimbangkan djuga keadaan jang sudah bar langsung dari dulu-kala, jaitu kegiatan jang telah diperlihatkan oleh
seluruh Indonesia, jang, membuktikan adanja pembawaan dibidang
industri sandang.
Satu hal jang dari sudut tehnis harus diperhatikan ialah perlunja
dibangunkan industri pemintalan didaerah-daerah jang menghasilkan
rayon dengan kapasitet jang tjukup untuk ¼ dari produksi.
Pertimbangan ini ialah berdasarkan dipergunakan pure rayon un tuk
membuat finished goods.
Kemudian turut djuga diperhatikan soal integrasi dalam masaalah
penjebaran industri sandang. Dalam keadaan jang berlaku hingga se karang ini hanja 86% dari bahan baku jang dapat didjadikan benang,
sedang jang 14% hilang berupa waste.
Dengan persentase waste jang tinggal ini maka kita sebaiknja

menempatkan industri pemintalan didaerah jang menghasilkan bahan
baku.
Akan tetapi, dengan rentjana pemerintah untuk lebih banjak
mengimpor alat pintal super-high-draft, waste berkurang mendjadi
5%, sehingga kita lebih leluasa menghadapi persoalan integrasi jang
dimaksud.
Selandjutnja harus djuga dipikirkan soal strategis defensif jang
mungkin timbul djika Indonesia dipaksa oleh keadaan untuk melaku kan perang wilajah guna melawan kegiatan musuh jang sudah mamasaki teritorium Indonesia.
Perluasan industri pemintalan sebanjak 1.650.000 . mata pintal
jang direntjanakan itu diatur penjebarannja atas dasar faktor-faktor
tersebut diatas seperti tertera pada daftar dibawah ini.

2839

Penjebaran industri pemintalan.
No
.
1.

2.


3.

4.

5.

6.

Daerah-daerah
Djawa
a.
b.
Tengah
c.
d.
Raya

Djawa Barat
Djawa

Djawa Timur
Djakarta

Djumlah
m.p.
400.000.—
150.000. —
175.000. —
200.000. —

Sumatera
a.
Medan
b.
Tapanuli
c.
Padang
d.
Palembang


30.000. —
30.000. —
30.000. —
30.000. —

Nusa Tenggara
a. Bali
b. Timor
c. Flores
d. Sumba
e. Sumbawa
f. Lombok

30.000. —
15.000. —
15.000. —
15.000. —
15.000. —
15.000. —


Sulawesi
a.Makasar
b.Pare-pare
c.Gorontalo

30.000. —
15.000. —
15.000. —

Kalimantan
a. Kalimantan Sel
b. Kalimantan Teng.

15.000. —
15.000. —

Daerah Rayon

keterangan


Tergantung pada perkembangan pembangunan dan
kesediaan disetempat untuk menjesuaikan perseimbangan industri sandang
dalam bidang lain-lainja.

350.000. —

§ 1307. Pembiajaan perluasan industri pemintalan
Mengenai pembiajaan, posisi keuangan kita untuk waktu jang
akan datang memperlihatkan horison jang luas.
Biaja jang diperlukan untuk mendatangkan mata pintal itu dapat
disediakan dalam anggaran belandja kita, berdasarkan pertimbangan
sebagai dibentangkan dibawah ini:

2840

a.

Penghematan jang dapat ditjapai ialah sebesar U.S. $. 63.360.000
setiap tahunnja, sedang pengeluaran hanjalah untuk satu kali sa dja, jaitu sedjumlah U.S. $. 135.135.000.—. Dengan angka-angka
itu djelaslah bahwa pembiajaannja sudah dapat ditutup dengan
penghematan dalam waktu 2½ tahun sadja,

b.

Naiknja harga karat pada waktu jang achir-achir ini sehingga
mentjapai taraf U.S. 8. 0.40 per lbs. Dibanding dengan harga pada
achir tahun 1957 sudah ada kenaikan 14 sent jang berarti ke untungan sebesar 14 x  8. 15,000.000 djikakenaikan ini berlaku
terus selama waktu 1 tahun.
Besarnja kemungkinan akan tertjapainja keadaan self-supporting
dalam bidang pangan pada pertengahan atau selambat-lambatnja
pada achir tahun 1962 jang berarti penghematan devisen sedjumlah $. 100.000.000.— setahunnja. Dengan keterangan diatas
ini pengimporan unit pemintalan tidak akan menemui kesukaran.

c.

Djika tidak dapat dibajar setjara tunai, mudah sekali ditjarikan
kredit djangka waktu 8 sampai 10 tahun.
Dalam ichtisar mendapatkan kredit itu tidak ada alasan untuk
berhati-hati, karena pembajarannja terdjamin oleh penghematan jang
tertjapai, sebagai digambarkan diatas serta kemungkinan akan timbul
perbaikan dalam global picture dari keuangan kita.
§ 1308. Rentjana produksi bahan baku
Dari pelbagai djenis bahan jang dapat dipergunakan untuk produksi bahan sandang ada beberapa djenis jang dapat memenuhi sarat sarat pola rentjana kearah self-supporting, jaitu r a y o n , k a p a s
dan r a m i .
Dari ketiga djenis tersebut, rayonlah jang paling tepat untuk
diutamakan dalam produksi bahan baku pada fase pertama ini. Sebagai kesimpulan dari penindjauan tentang faktor-faktor jang terda pat pada djenis-djenis tersebut, maka perbandingan produksi dalam
rentjana self-supporting akan sandang diandjurkan sebagai berikut :
a. R a y o n
b. K a p a s
c. R a m i

..........................................
..........................................
..........................................

150.000 ton (49%)
150.000 ton (49%)
8.000 ton (2%)

Djumlah dari ketiga produksi djenis bahan baku jang 308.000
ton itu telah dapat melajani keperluan industri pemintalan dan per tenunan untuk sampai 1968.
Dari perbedaan produksi dan keperluan bahan sandang penduduk
jang didjelaskan sebermula, dapat disediakan untuk keperluan per industrian-perindustrian antara lain : perindustrian rim, pipa, sepatu,
alat-alat rumah dan kantor.
Untuk dapat mentjapai produksi sebesar tersebut diatas, maka
sifat-sifat dan faktor-faktor penentukan dari tiap bahan balm tersebut
harus diperhitungkan dengan seksama.
2841

§ 1309. Projek rayon
Djika kemungkinan-kemungkinan dapat direalisasi, maka hen daknja produksi rayon
dilaksanakan dengan pembentukan lima pabrik rayon serta pabrik-pabrik jang bersangkutpaut dengan pabrik itu dengan klasifikasi kapasitet sebagai berikut
1. Dua (2) pabrik jang berkapasitet 45.000 ton setahun.
2. Satu (1) pabrik jang berkapasitet 30.000 ton setahun.
3. Dua (2) pabrik jang berkapasitet 15.000 ton setahun.
§ 1310. Projek kapas
Produksi kapas dilaksanakan dengan mengadakan perluasan areal penanaman
(ekstensifikasi) seluas 750.000 hektar, dan berdampingan dengan itu harus pula diadakan
intensifikasi sehingga mentjapai taraf produksi sekurang-kurangnja 200 kg kapas bersih per
hektar atau berdjumlah paling sedikit 150.000 ton setahun.
§ 1311. Projek rami
Produksi rami dilaksanakan dengan mengadakan perluasan areal penanaman
(ekstensifikasi) seperti halnja dengan projek kapas seluas 5.000 hektar dan bersamaan
dengan itu diadakan intensifikasi untuk mentjapai produksi sekurang-kurangnja sedjumleh
10.000 ton setahunnja.
Dengan susunan seperti tersebut diatas dapatlah diharapkan bahwa selain untuk dapat
melajani
sebagian
besar
kebutuhan
akan
sandang, dapat-pula menutup kekurangan-kekurangan jang mendesak dewasa ini.
Disamping itu perluasan areal penanaman (ekstensifikasi) dan usaha intensifikasi ini
ditudjukan pula untuk mentjukupi keperluankeperluan industri-industri lain.

2842