Respons Produksi Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Terhadap Jenis dan Waktu Aplikasi Elisitor

35

DAFTAR PUSTAKA
Al-Tawaha, A.R.M., Seguin, P., Smith, D. L., and Beaulieu, C. 2005. Biotic
elicitors as a means of increasing isoflavone concentration of soybean
seeds. Annals of Applied Biology 146, 303–310.
Al-Tawaha, A.R.M . 2006. Factors Affecting Isoflavone Concentration in
Soybean (Glycine max L.). Thesis. Mc Gill University, Macdonald
Campus Ste-Anne-de-Bellevue, QC, Canada.
Al-Tawaha, A.R.M dan Ababneh, F. 2012. Effects of Site and Exogenous
Application of Yeast Extract on the Growth and Chemical Composition of
Soybean. International Conference on Agricultural, Environment and
Biological Sciences (ICAEBS'2012), Phuket.
Andayani, H. 2009. Konsistensi Pengawasan. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Universitas Indonesia, Jakarta.
Atun, S. 2009. Potensi Senyawa Isoflavon Dan Derivatnya Dari Kedelai
(Glycine Max. L.) Serta Manfaatnya Untuk Kesehatan. Prosiding Seminar
Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA,
Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009.
Badan Litbang Pertanian. 2014. Badan Litbang Pertanian. 2014. Kedelai. Dikutip
dari http://www.Kedelai.sumut.litbang.deptan.go.id. Diakses pada Tanggal

2 Maret 2016.
Ebook Pangan. 2006. Karakteristik Kedelai Sebagai Bahan Pangan Fungsional.
Produksi : eBookPangan.compdf. Diakses pada tanggal 18 Maret 2016.
Eliwati, S. 2014. Metabolit Pegagan. Tinjauan Pustaka. Dikutip dari
http://usurepository.ac.id. Diakses pada tanggal 18 Maret 2016.
Fehr, W.R., C.E. Caviness, D.T. Burmood and J.S. Pennington. 1971. Stages of
development descriptions for soybean. Crop Sci., 11: 929–930.
Gardner FP, Brent RP, dan Roger LM. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya .
Herawati dan Susilo (Penerjemah). Jakarta: UI Press.
Habibah, N. A. 2009. Efektivitas Penambahan Elisitor Asam Jasmonat dalam
Peningkatan Sintesis Senyawa Bioaktif Andrografolid pada Kultur
Suspensi Sel Sambiloto. Biosaintifika Vol. 1(1):11-18.
Handayani, S. 2008. Kandungan Senyawa Isoflavon Dalam Tempe dan
Manfaatnya Bagi Kesehatan. Tim Ppm Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta,
Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara

36


Hardiatmi, J.M.S., 2009. Pemanfaatan Jasad Renik Mikoriza Untuk Memacu
Pertumbuhan Tanaman Hutan. Dikutip Dari http://unsri.ac.id. Diakses
pada tanggal 5 Maret 2016.
Haryadi,
P.
2011.
Studi
Kelarutan
Kitosan.
Dikutip
http://repository.usu.ac.id. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016.

Dari

Hirano, S., M. Hayashi, S. Okuno. 2000. Soybean seeds surface-coated with
depolymerised chitins: chitinase activity as a predictive index for the
harvest of beans in field culture. Journal of the Science of Food and
Agriculture 81:205-209.
Hoerussalam., A. Purwantoro dan A. Khaeruni. 2013. Induksi Ketahanan

Tanaman Kedelai Terhadap Penyakit Bulai Melalui Seed Treatment Serta
Pewarisannya Pada Generasi S1. Ilmu Pertanian Vol. 16 (2):42 – 59.
Ianca, B.F. 2010. Pengaruh Perlakuan Kitosan Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Kedelai (Glycine Max) Selama Fase Vegetatif Dan Awal Fase Generatif.
Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan Dan Ilmu
Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Irwan, A. W. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai. Fakultas Pertanian. Universitas
Padjajaran. Jatinangor.
Kartasapoetra, A. G. 1998. Teknologi Budidaya Tanaman Pangan Daerah Tropik.
Bina Aksara. Jakarata.
Kusfebriani. 2010. Makalah Fisiologi Tumbuhan : Perkecambahan dan Dormansi.
FMIPA Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.
Lee, H.I., J.H. Lee, K. H. Park, D. Sangurdekar and W. S. Chang. 2012. Effect of
soybean coumestrol on Bradyrhizobium japonicum nodulation ability,
biofilm formation, and transcriptional profile. Appl. Env. Microbiol.
78(2):2896–2903.
Namdeo A. G. 2007. Plant Cell Elicitation for Production of Secondary
Metabolites. Pharmacognosy Reviews Vol 1, Issue 1.
Nge KL, New N, Chandrkrachang S, Stevens WF. 2006. Chitosan as a growth
stimulator in orchid tissue culture. J. Plant Scie . 170: 1185-1190.

Ohta K, Morishita S, Suda K, Kobayashi N, Hosoki T. 2004. Effects of chitosan
soil mixture treatment in the seedling stage on the growth and flowering of
several ornament plants. J. Hort Scie .73: 66-68.
Prihatman. 2000. Kedelai (Glycine max L.). Dikutip dari http ://www.ristek.go.id.
Diakses pada tanggal 22 Februari 2016.

Universitas Sumatera Utara

37

Stell, R. G. D. Dan J. H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika Penterjemah
Bambang Sumantri. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Sulastri, S. 2014. Bab I. Dikutip dari http://unsri.ac.id. Diakses pada tanggal 24
Maret 2016.
Then, K. 2001. Komplementasi Kedelai dengan Beras Untuk Pembuatan Tempe.
Fakultas Pertanian IPB. Bogor.
Uthairatanakij A, Silva JAT, Obsuwan K. 2007. Chitosan for improving orchid
production and quality. J. Orchid Sci and Biotech . 1 : 1-5.
Widyastuti, D. 2015. Pengaruh Kolkisin Dan Asam Metil Jasmonat Terhadap
Induksi Embriogenesis Mikrospora Brugmansia Candida Pers. Serta

Analisis Golongan Senyawa Alkaloid Berdasar Metode Kromatografi
Lapis Tipis. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Dikutip dari http://etd.repository.ugm.ac.id.Diakses pada tanggal 31 Maret
2016.
Yuliani, Y. 2015. Asam Salisilat. Dikutip dari http://unsri.ac.id. Diakses pada
tanggal 18 Maret 2016.
Zyrex. 2012. Aplikasi Chitosan Pada Bidang Pertanian. Dikutip dari
http://unsri.ac.id. Diakses pada tanggal 18 Maret 2016.

Universitas Sumatera Utara