Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Kalium, Magnesium, dan Natrium Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Organik dan Non-Organik Secara Spektrofotometri Serapan Atom
DAFTAR PUSTAKA
Achadi, L. E. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Edisi I. Departemen Gizi
dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Hal. 94.
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan VII. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. Hal. 228, 231, 235-236, 241-242, 249.
Boutenko, V. (2010). Green for Life. Penerjemah: Kumalasari, A. (2015). Green
for Life. Cetakan I. Yogyakarta: B First. Hal. 88.
Budiyanto, M. A. K. (2004). Dasar-dasar Ilmu Gizi. Edisi II. Cetakan III.
Malang: UMM-Press. Hal. 59.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2008). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan III.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 298-312.
Hanum, C. (2009). Ekologi Tanaman. Medan: USU Press. Hal. 38.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117135.
Harris, D. C. (1982). Quantitative Chemical Analysis. Edisi IV. New York: W.H.
Freeman and Company. Hal. 455.
Haryanto, E., Suhartini, T., Rahayu, E., dan Sunarjono, H. H. (2007). Sawi dan
Selada. Edisi Revisi. Cetakan XI. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 6, 19.
Hutasoit, S. N. M. (2012). Studi Kandungan Mineral Kalium, Natrium, dan
Magnesium pada Selada (Lactuca sativa L.) Hidroponik dan NonHidroponik Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Medan;
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Hal. 41.
Isaac, R. A. (1988). Metals in Plants Atomic Absorption Spectrophotometric
Method. Dalam: Helrich, K. (1990). Official Methods of the Association of
Official Analytical Chemist. Edisi XV. Arlington: Association of Official
Analytical Chemist, Inc. Hal. 42.
Khopkar, S. M. (1985). Basic Concepts of Analytical Chemistry. Penerjemah:
Saptorahardjo, A. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Ceakan I. Jakarta:
UI-Press. Hal. 283.
Lingga, L. (2010). Cerdas Memilih Sayuran. Cetakan I. Jakarta: AgroMedia
Pustaka. Hal. 37.
Mengel, K., dan Kirkby, E. (2001). Principles of Plant Nutrition. Edisi V.
Dordrecht: Springer Science+Business Media. Hal. 1-4, 10-11.
36
Universitas Sumatera Utara
Miller, J. H. McB. (2005). System Suitability Tests. Dalam: Ermer, J., dan Miller,
J. H. McB. (2005). Method Validation in Pharmaceutica Analysis.
Weinheim: Wiley-Vch Verlag GmbH & Co. KhaA. Hal. 171.
Mofunanya, A. A. J., Ebigwai J. K., Bello O. S., dan Ebge A. O. (2014).
Comparative Study of the Effects of Organic and Inorganic Fertilizer on
Nutritional Composition of Amaranthus spinosus L. American-Eurasian J.
Agric. & Environ. Sci. 14(9): 824-830.
Nadesul, H. (2011). Sehat Itu Murah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Hal.
121.
Novizan. (2002). Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan.
Cetakan I. Depok: AgroMedia Pustaka. Hal. 27-33.
Pracaya. (2002). Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polibag. Cetakan
I. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 6, 10.
Rubatzky, V. E., dan Yamaguchi, M. (1997). World Vegetables: Principles,
Production, and Nutritive Values. Edisi II. Penerjemah: Herison, C.
(1998). Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi dan Gizi. Edisi II. Bandung:
ITB. Hal. 81.
Sastradihardja, S. (2011). Praktis Bertanam Selada dan Andewi Secara Organik.
Cetakan I. Bandung: Angkasa. Hal.1-17.
Soenandar, M., dan Tjachjono, R. H. (2013). Membuat Pestisida Organik.
Cetakan II. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal. 9-10.
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Edisi VI. Bandung: Tarsito. Hal. 93, 168, 239.
Vitahealth. (2006). Asma. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Hal. 142.
Worthington, V. (2001). Nutritional Quality of Organic Versus Conventional
Fruits, Vegetable and Grains. The Journal of Alternative and
Complementary Medicine. 7(2): 161-173.
Yulliawati, T. (2015). Bertanam Sayuran Organik di Halaman Rumah. Cetakan I.
Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka. Hal. 4.
37
Universitas Sumatera Utara
Achadi, L. E. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Edisi I. Departemen Gizi
dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Hal. 94.
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan VII. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama. Hal. 228, 231, 235-236, 241-242, 249.
Boutenko, V. (2010). Green for Life. Penerjemah: Kumalasari, A. (2015). Green
for Life. Cetakan I. Yogyakarta: B First. Hal. 88.
Budiyanto, M. A. K. (2004). Dasar-dasar Ilmu Gizi. Edisi II. Cetakan III.
Malang: UMM-Press. Hal. 59.
Gandjar, I. G., dan Rohman, A. (2008). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan III.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal. 298-312.
Hanum, C. (2009). Ekologi Tanaman. Medan: USU Press. Hal. 38.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3): 117135.
Harris, D. C. (1982). Quantitative Chemical Analysis. Edisi IV. New York: W.H.
Freeman and Company. Hal. 455.
Haryanto, E., Suhartini, T., Rahayu, E., dan Sunarjono, H. H. (2007). Sawi dan
Selada. Edisi Revisi. Cetakan XI. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 6, 19.
Hutasoit, S. N. M. (2012). Studi Kandungan Mineral Kalium, Natrium, dan
Magnesium pada Selada (Lactuca sativa L.) Hidroponik dan NonHidroponik Secara Spektrofotometri Serapan Atom. Skripsi. Medan;
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Hal. 41.
Isaac, R. A. (1988). Metals in Plants Atomic Absorption Spectrophotometric
Method. Dalam: Helrich, K. (1990). Official Methods of the Association of
Official Analytical Chemist. Edisi XV. Arlington: Association of Official
Analytical Chemist, Inc. Hal. 42.
Khopkar, S. M. (1985). Basic Concepts of Analytical Chemistry. Penerjemah:
Saptorahardjo, A. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik. Ceakan I. Jakarta:
UI-Press. Hal. 283.
Lingga, L. (2010). Cerdas Memilih Sayuran. Cetakan I. Jakarta: AgroMedia
Pustaka. Hal. 37.
Mengel, K., dan Kirkby, E. (2001). Principles of Plant Nutrition. Edisi V.
Dordrecht: Springer Science+Business Media. Hal. 1-4, 10-11.
36
Universitas Sumatera Utara
Miller, J. H. McB. (2005). System Suitability Tests. Dalam: Ermer, J., dan Miller,
J. H. McB. (2005). Method Validation in Pharmaceutica Analysis.
Weinheim: Wiley-Vch Verlag GmbH & Co. KhaA. Hal. 171.
Mofunanya, A. A. J., Ebigwai J. K., Bello O. S., dan Ebge A. O. (2014).
Comparative Study of the Effects of Organic and Inorganic Fertilizer on
Nutritional Composition of Amaranthus spinosus L. American-Eurasian J.
Agric. & Environ. Sci. 14(9): 824-830.
Nadesul, H. (2011). Sehat Itu Murah. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara. Hal.
121.
Novizan. (2002). Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan.
Cetakan I. Depok: AgroMedia Pustaka. Hal. 27-33.
Pracaya. (2002). Bertanam Sayuran Organik di Kebun, Pot, dan Polibag. Cetakan
I. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 6, 10.
Rubatzky, V. E., dan Yamaguchi, M. (1997). World Vegetables: Principles,
Production, and Nutritive Values. Edisi II. Penerjemah: Herison, C.
(1998). Sayuran Dunia 2 Prinsip, Produksi dan Gizi. Edisi II. Bandung:
ITB. Hal. 81.
Sastradihardja, S. (2011). Praktis Bertanam Selada dan Andewi Secara Organik.
Cetakan I. Bandung: Angkasa. Hal.1-17.
Soenandar, M., dan Tjachjono, R. H. (2013). Membuat Pestisida Organik.
Cetakan II. Jakarta: AgroMedia Pustaka. Hal. 9-10.
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Edisi VI. Bandung: Tarsito. Hal. 93, 168, 239.
Vitahealth. (2006). Asma. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Hal. 142.
Worthington, V. (2001). Nutritional Quality of Organic Versus Conventional
Fruits, Vegetable and Grains. The Journal of Alternative and
Complementary Medicine. 7(2): 161-173.
Yulliawati, T. (2015). Bertanam Sayuran Organik di Halaman Rumah. Cetakan I.
Jakarta: PT. AgroMedia Pustaka. Hal. 4.
37
Universitas Sumatera Utara