Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Kalium, Magnesium, dan Natrium Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Organik dan Non-Organik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada umumnya semua tanaman (termasuk sayur) dapat diusahakan secara
organik karena pada awalnya tanaman tumbuh secara alami, tanpa tambahan
(pemupukan) dari luar. Hanya saja, ada tanaman yang peka terhadap hama dan
penyakit sehingga perlu pemeliharaan intensif (tanaman non-organik). Tanaman
yang biasa ditanam secara organik, misalnya bawang merah, wortel, selada, cabai,
dan tomat (Pracaya, 2002).
Banyak keuntungan yang diperoleh dengan mengonsumsi sayuran organik
dibanding sayuran non-organik di antaranya rasa lebih manis, tekstur lebih
renyah, segar lebih lama, dan paling penting bebas dari residu bahan kimia yang
membahayakan kesehatan. Berdasarkan hasil dari berbagai penelitian, residu
pestisida kimia menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, di antaranya kanker,
gangguan saraf dan perilaku seperti Parkinson’s disease, gangguan kesuburan
(fertility effects), dan gangguan sistem kekebalan tubuh (Yulliawati, 2015).
Menurut Worthington (2001), rata-rata sayuran organik memiliki
kandungan vitamin dan mineral lebih tinggi dibanding sayuran sejenis yang
ditanam secara non-organik. Penurunan beberapa kandungan proksimat, vitamin,
dan mineral dengan penggunaan pupuk non-organik dapat disebabkan karena pada

penanaman non-organik nutrisi dari pupuk mudah hilang karena pencucian oleh
air hujan. Sementara nutrisi organik dalam pupuk organik mengaktifkan banyak
spesies organisme hidup yang melepaskan fitohormon dan merangsang
pertumbuhan tanaman serta kandungan nutrisinya (Mofunanya, dkk., 2014).
1
Universitas Sumatera Utara

Perbedaan utama antara pertanian organik dan pertanian non-organik ialah
“pertanian non-organik mencoba memberi makan tanaman, sedangkan metode
organik memelihara mikroorganisme di dalam tanah”. Artinya, petani non-organik
mengabaikan mikroorganisme di dalam tanah dan lebih berusaha menyediakan
potasium, nitrogen, serta bahan kimia lain untuk tanaman semata. Sedangkan
petani organik memperhatikan pemberian makanan terhadap makhluk hidup di
dalam tanah yang menyediakan zat gizi seimbang dan harmonis untuk tanaman.
Perbedaan pertanian organik dan non-organik juga dapat dilihat dari beberapa
aspek, antara lain proses persiapan dan pemilihan bibit, proses pengolahan tanah,
proses persemaian, proses penanaman, proses pengairan, proses pemupukan,
proses pengendalian hama dan penyakit, serta proses panen produksi (Boutenko,
2015).
Selada romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) atau lebih dikenal

dengan nama selada rapuh ataupun selada cos merupakan salah satu varietas dari
selada. Selada jenis ini mempunyai krop yang lonjong dengan pertumbuhan yang
meninggi mirip petsai. Daunnya lebih tegak dibandingkan daun selada yang
umumnya menjuntai ke bawah. Ukurannya besar dan warnanya hijau tua serta
agak gelap. Meskipun sedikit liat, selada jenis ini rasanya enak (Haryanto, dkk.,
2007).
Alasan meningkatnya jumlah konsumsi selada akhir-akhir ini karena
selada memiliki penampilan yang sangat menarik minat konsumen dengan warna
hijau segar, teksturnya yang renyah, rasanya yang enak, dan juga dapat digunakan
sebagai lalapan serta mempunyai nilai tambah terhadap manfaat kesehatan seperti
mencegah panas dalam, melancarkan metabolisme, membantu menjaga kesehatan
rambut, dan mencegah kulit menjadi kering (Sastradihardja, 2011).

2
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Novin (2012), kandungan mineral
kalium, natrium, dan magnesium pada selada adalah (184,0163 ± 2,7967) mg,
(13,3681 ± 0,5326) mg, dan (16,4506 ± 0,7461) mg. Kandungan gizi yang
terdapat dalam 100 g daun selada romaine antara lain, yaitu kalori 14 kkal, protein

1,62 g, lemak 0,2 g, karbohidrat 2,37 g, serat 1,7 g, kalsium 36 g, zat besi 1,1 g,
magnesium 6 mg, fosfor 45 mg, kalium 290 mg, natrium 8 mg, seng 0,25 mg,
vitamin C 24 mg, dan vitamin A 2600 mg (Lingga, 2010).
Kalsium, kalium, magnesium, dan natrium merupakan mineral makro yang
menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia dan dibutuhkan dengan
jumlah lebih dari 100 mg/hari dan merupakan mineral esensial (Achadi, 2007).
Mineral esensial sangat dibutuhkan tubuh dalam peranan metabolisme seluruh
organ, jaringan, dan sel (Vitahealth, 2006). Kekurangan salah satu mineral
esensial, menggoyangkan mesin tubuh (Nadesul, 2011).
Penetapan

kadar

kalsium

dapat

dilakukan

dengan


gravimetri,

kompleksometri, dan spektrofotometri serapan atom. Sedangkan penetapan kadar
kalium, natrium, dan magnesium dapat dilakukan dengan gravimetri dan
spektrofotometri serapan atom (Khopkar, 1985).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik memeriksa kandungan mineral
kalsium, kalium, magnesium, dan natrium yang terdapat pada selada romaine
yang ditanam secara organik dan non-organik secara spektrofotometri serapan
atom. Beberapa keuntungan menggunakan metode spektrofotometri antara lain
pelaksanaannya relatif cepat (Gandjar dan Rohman, 2008) dan bahan yang
digunakan sedikit serta spesifik untuk setiap logam tanpa dilakukan pemisahan
pendahuluan dan dapat menentukan konsentrasi unsur dalam jumlah yang sangat
rendah yaitu kurang dari 1 ppm (Khopkar, 1985).

3
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
a. Berapakah kadar kalsium, kalium, magnesium, dan natrium yang

terkandung pada selada romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.)
organik dan non-organik?
b. Apakah terdapat perbedaan kadar kalsium, kalium, magnesium, dan
natrium yang terkandung pada selada romaine (Lactuca sativa var.
longifolia Lam.) organik dan non-organik?
1.3 Hipotesis
a. Kadar kalsium, kalium, magnesium, dan natrium yang terkandung pada
selada romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) organik dan nonorganik dalam jumlah tertentu.
b. Terdapat perbedaan jumlah kadar kalsium, kalium, magnesium, dan
natrium yang terkandung pada selada romaine (Lactuca sativa var.
longifolia Lam.) organik dan non-organik.
1.4 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui kadar kalsium, kalium, magnesium, dan natrium yang
terkandung dalam selada romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.)
organik dan non-organik.
b. Untuk mengetahui perbedaan jumlah kadar kalsium, kalium, magnesium,
dan natrium yang terkandung dalam selada romaine (Lactuca sativa var.
longifolia Lam.) organik dan non-organik.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada masyarakat bahwa pada

sayuran selada romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) organik dan nonorganik mengandung unsur mineral makro.

4
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kalium, Kalsium, Natrium Dan Magnesium Pada Buah Sawo (Manilkarazapota L.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

13 100 111

Studi Kandungan Mineral Kalium, Natrium, Magnesium Pada Selada (Lactuca sativa L.) Hidroponik Dan Non-Hidroponik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 37 120

Penetapan Kadar Kalium, Kalsium, Natrium dan Magnesium pada Selada Air (Nasturtium officinale R.Br.) Segar dan Direbus Secara Spektrofotometri Serapan Atom

9 69 118

Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Kalium, Magnesium, dan Natrium Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Organik dan Non-Organik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

1 19 111

Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Kalium, Magnesium, dan Natrium Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Organik dan Non-Organik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 17

Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Kalium, Magnesium, dan Natrium Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Organik dan Non-Organik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Kalium, Magnesium, dan Natrium Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Organik dan Non-Organik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 14

Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Kalium, Magnesium, dan Natrium Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Organik dan Non-Organik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Penetapan Kadar Mineral Kalsium, Kalium, Magnesium, dan Natrium Pada Selada Romaine (Lactuca sativa var. longifolia Lam.) Organik dan Non-Organik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 55

Studi Kandungan Mineral Kalium, Natrium, Magnesium Pada Selada (Lactuca sativa L.) Hidroponik Dan Non-Hidroponik Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 61