UJI KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) DALAM BENTUK GRANUL SEBAGAI LARVASIDA NYAMUK Aedes aegypti
UJI KEMAMPUAN EKSTRAK DAUN KEMANGI
(Ocimum sanctum L.) DALAM BENTUK
GRANUL SEBAGAI LARVASIDA
NYAMUK Aedes aegypti
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
Ixoura Hafsah Vitaningrum
NIM. 6411411089
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015
i
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
September 2015
ABSTRAK
Ixoura Hafsah Vitaningrum
Uji Kemampuan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) dalam Bentuk Granul
sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti
xviii + 105 halaman + 13 tabel + 3 gambar + 2 grafik + 13 lampiran
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin lama semakin meningkat
sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian. Salah satu pengendalian nyamuk
Aedes aegypti adalah dengan menggunakan larvasida alami. Daun kemangi
mengandung saponin, tanin, flavonoid, triterpenoid, dan minyak atsiri yang berfungsi
sebagai insektisida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan
larvasida ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dalam bentuk granul terhadap
larva nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan
rancangan post test only with control group design dengan konsentrasi 2,2%, 2,6%,
3,0%, dan 3,4% dengan 4 kali pengulangan. Sampel yang digunakan adalah 700 ekor
larva Aedes aegypti instar III. Hasil menunjukkan bahwa terjadi kematian larva
Aedes aegypti pada konsentrasi 2,2% 2,6%, 3,0%, dan 3,4% masing-masing adalah
67%, 86%, 91%, dan 98%. Nilai LC50 ekstrak daun kemangi dalam bentuk granul
adalah 1,871% dan LC90 adalah 3,123%. Berdasarkan hasil uji kruskal wallis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah kematian larva Aedes aegypti dalam
berbagai konsentrasi larvasida ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dalam
bentuk granul.
Kata Kunci : Granul, Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.), Larvasida
alami, larva nyamuk Aedes aegypti
Kepustakaan : 58 (2000-2015)
ii
Public Health Science Departement
Faculty of Sport Science
Semarang State University
September 2015
ABSTRACT
Ixoura Hafsah Vitaningrum
The Ability Test of Granule Basil Extract (Ocimum sanctum l.) as Aedes aegypti
Larvacides
xviii + 105 pages + 13 tables + 3 images + 2 grafics + 13 attachments
Nowadays, the case of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is progressively
increasing which means it necessaries to control. One way to control the expansion
of Aedes Aegypti is by using the natural larvacidal. The Basil leaf which contains
saponins, tannis, flavonoids, triterpenoids and volatile oil serves as an insecticide.
The aim of this study was to determine the ability of granule extract basil larvacides
(Ocimum sanctum L) to the Aedes Aegypti Larvae. This study used true experimental
design which only applied post test on control group. It also followed by
concentration at 2.2%, 2.6%, 3.0%, and 3.4% with 4 repetitions. The sample was 700
instar Aedes Aegypti III larvae. The research showed that there was Aedes Aegypti
larvae mortality at the concentration of 2.2% 2.6%, 3.0% and 3.4%, respectively
67%, 86%, 91% and 98%. Based on Kruskal Wallis test, the result showed that there
were significant differences in the number of Aedes aegypti larvae mortalities in
various concentrations granule extract basil larvacides (Ocimum sanctum L.).
Keywords
: granules, extract of basil (Ocimum sanctum L.), natural larvicides,
Aedes aegypti larvae
Literature
: 58 (2000-2015)
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Dasar dari prestasi besar terletak pada kemauan untuk menjadi yang terbaik
(Harold Taylor).
Persembahan:
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Orangtuaku, Bapak M. Samsudin dan
Ibu Nur Hayati
Adik-Adikku,
Anastasya
Nidya
Anggraeni dan Achyar Raditya Salsabil
Sahabat-Sahabatku
Almamaterku “UNNES”
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang
tercurah sehingga tersusunlah skripsi berjudul “Uji Kemampuan Ekstrak Daun
Kemangi dalam Bentuk Granul sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Universitas Negeri Semarang. Sehubungan
dengan penyelesaian skripsi ini, dengan rasa rendah hati disampaikan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Dr. H. Harry
Pramono, M.Si, atas pemberian ijin penelitian.
2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang, Irwan Budiono, SKM., M.Kes (Epid), atas
persetujuan penelitian.
3. Pembimbing, Widya Hary Cahyati, S.KM, M.Kes (Epid) atas arahan dan
bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Penguji I, drh. Dyah Mahendrasari Sukendra, M.Sc atas arahan serta
masukannya.
5. Penguji II, Galuh Nita Prameswari, S.KM, M.Si atas arahan serta masukannya.
6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat atas bekal ilmu
pengetahuan yang diberikan selama di bangku kuliah.
7.
Petugas LPPT UGM, atas arahan serta masukannya mengenai proses ektraksi.
8.
Petugas B2P2VRP Salatiga, Ibu Ayu, Ibu Lasmi, Mbak Arum, dan Mas Dwi
yang bersedia membantu dan membimbing saat penelitian.
9.
Kedua orangtuaku, Bapak M. Samsudin dan Ibu Nur Hayati, atas perhatian,
pengorbanan, doa, motivasi, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Adikku, Anastasya Nidya Anggraeni & Achyar Raditya Salsabil, dan keluarga
besar yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
11. Sahabat-sahabatku (Ika Setia Aryati, Luluk Lidya Ayun, Reni Nur Widyastuti,
Eka Susanti, Tria Wijayanti, Ajeng Ayu, dll) dan seseorang spesial yang selalu
memberikan dukungan serta motivasinya dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Angkatan 2011, atas bantuan
serta motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
kelancaran penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan pahala yang berlipat ganda
dari Allah SWT. Penulis tetap menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan,
sehingga masukan dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Semarang, September 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACK
iii
PERNYATAAN
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR GRAFIK
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Rumusan Masalah
5
1.3. Tujuan Penelitian
6
1.4. Manfaat Penelitian
6
1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti
6
1.4.2. Manfaat Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
6
1.4.3. Manfaat Bagi Masyarakat
6
1.4.4. Manfaat Bagi Instansi Kesehatan
7
ix
1.4.5. Manfaat Bagi Pemerintah
7
1.4.6. Manfaat Bagi Swasta
7
1.5. Keaslian Penelitian
8
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
11
1.6.1. Ruang Lingkup Tempat
11
1.6.2. Ruang Lingkup Waktu
11
1.6.3. Ruang Lingkup Keilmuan
11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
12
2.1. Landasan Teori
12
2.1.1. Nyamuk
12
2.1.1.1. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti
12
2.1.1.2. Morfologi Nyamuk Aedes aegypti
13
2.1.1.3. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti
14
2.1.1.3.1. Telur
14
2.1.1.3.2. Larva
14
2.1.1.3.3. Pupa
15
2.1.1.3.4. Dewasa
16
2.1.1.4. Bionomik Nyamuk Aedes aegypti
16
2.1.1.4.1. Tempat Berkembangbiak
17
2.1.1.4.2. Perilaku Makan
17
2.1.1.4.3. Kesukaan Beristirahat
17
2.1.1.4.4. Aktivitas Menghisap Darah
18
2.1.1.4.5. Penyebaran Nyamuk
18
x
2.1.2. Pencegahan dan Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti
18
2.1.2.1. Pencegahan
18
2.1.2.2. Pengendalian
19
2.1.2.2.1. Pengendalian Kimiawi
19
2.1.2.2.2. Pengendalian Biologik
20
2.1.2.2.3. Pengendalian Fisik
20
2.1.2.2.4. Pengendalian Mekanik
20
2.1.2.2.5. Pengendalian Genetik
21
2.1.3. Insektisida
21
2.1.3.1. Pembagian Insektisida
23
2.1.3.1.1. Berdasarkan Bentuknya
23
2.1.3.1.2. Berdasarkan Cara Masuknya ke dalam Badan Serangga
24
2.1.3.1.3. Berdasarkan Bahan Kimia
25
2.1.3.2. Granul
25
2.1.3.3. Insektisida Alami
25
2.1.4. Tanaman Kemangi
27
2.1.4.1. Asal, Habitat, dan Persebaran
27
2.1.4.2. Morfologi
28
2.1.4.3. Kandungan Kimia
29
2.1.5. Ekstraksi
32
2.1.5.1. Cara Dingin
33
2.1.5.2. Cara Panas
33
2.2. Kerangka Teori
35
xi
BAB III. METODE PENELITIAN
36
3.1. Kerangka Konsep
36
3.2. Variabel Penelitian
36
3.2.1. Variabel Bebas
36
3.2.2. Variabel Terikat
37
3.2.3. Variabel Pengganggu
37
3.3. Hipotesis Penelitian
38
3.4. Desinisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
38
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian
39
3.6. Replikasi Eksperimen
40
3.7. Populasi dan Sampel Penelitian
41
3.7.1. Populasi
41
3.7.2. Sampel
41
3.8. Alat dan Bahan
41
3.8.1. Alat dan Bahan Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk
Granul
41
3.8.1.1. Alat Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul
41
3.8.1.2. Bahan Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul
42
3.8.2. Alat dan Bahan Uji Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk
Granul di Lab. B2P2VRP
42
3.8.2.1. Alat Uji Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul di
Lab. B2P2VRP
42
3.8.2.2. Bahan Uji Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul di
Lab. B2P2VRP
43
xii
3.9. Prosedur Penelitian
43
3.9.1. Tahapan Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk
Granul
43
3.9.2. Tahapan Uji Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul di
Lab. B2P2VRP
45
3.10. Teknik Analisis Data
47
3.10.1. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
47
3.10.2. Analisis Data
47
3.10.2.1. Analisis Univariat
47
3.10.2.2. Analisis Bivariat
48
BAB IV. HASIL PENELITIAN
50
4.1. Gambaran Umum Penelitian
50
4.1.1. Hasil Penelitian
50
4.1.1.1. Hasil Pengukuran Suhu
51
4.1.1.2. Hasil pengukuran pH air
51
4.1.1.3. Hasil Pengukuran Kelembaban
52
4.1.1.4. Hasil Pengamatan Kematian Larva
52
4.1.1.5. Hasil Pengamatan Larva Berdasarkan Periode Waktu
54
4.1.2. Analisis Univariat
55
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
57
4.1.3. Analisis Bivariat
58
4.1.3.1. Uji Probit
58
4.1.3.2. Uji Homogenitas Varians
59
xiii
4.1.3.3. Uji Kruskal Wallis
59
4.1.3.4. Uji Post Hoc
60
BAB V. PEMBAHASAN
63
5.1. Pembahasan
63
5.1.1. Suhu
63
5.1.2. pH air
63
5.1.3. Kelembaban
64
5.1.4. Uji Kemampuan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.)
dalam bentuk granul sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti
65
5.1.7. Hambatan dan Kelemahan Penelitian
70
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN
71
6.1. Simpulan
71
6.2. Saran
71
DAFTAR PUSTAKA
72
LAMPIRAN
77
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
8
Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
38
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Suhu
51
Tabel 4.2. Hasil Pengukuran pH Air
51
Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Kelembaban
52
Tabel 4.4. Selisih Kematian Larva Aedes aegypti
53
Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Kematian Larva Aedes aegypti
Berdasarkan Waktu
54
Tabel 4.6. Hasil Analisis Univariat
55
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data
57
Tabel 4.8. Hasil Uji Probit
58
Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas Varians
59
Tabel 4.10. Hasil Uji Kruskal Wallis
59
Tabel 4.11. Hasil Uji Post Hoc
60
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori
35
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
36
Gambar 3.2. Rancangan Penelitian
39
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Hasil Pengamatan Kematian Larva Aedes aegypti
53
Grafik 4.2. Hasil Pengamatan Kematian Larva Aedes aegypti
Berdasarkan Waktu
54
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas Pembimbing
77
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
78
Lampiran 3. Ethical Clearance
79
Lampiran 4. Surat Keterangan dari LPPT UGM
80
Lampiran 5. Lembar Kerja Uji Ekstraksi Laboratorium Pengujian LPPT
UGM
81
Lampiran 6. Surat Keterangan dari B2P2VRP
83
Lampiran 7. Lembar Observasi
84
Lampiran 8. Uji Probit
87
Lampiran 9. Uji Normalitas Data
89
Lampiran 10. Uji Homogenitas Varians
91
Lampiran 11. Uji Kruskal Wallis
92
Lampiran 12. Uji Post Hoc
93
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian
104
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan pada tahun 1953 di
Filipina lalu mulai menyebar hampir di semua negara yang berada di bawah
organisasi WHO pada bagian Asia Tenggara dan Pasifik. Di Indonesia sendiri,
kasus DBD pertama kali di temukan di Surabaya pada tahun 1968 (Misnadiarly,
2009: 8). DBD merupakan penyakit menular yang timbul akibat virus dengue.
Virus dengue dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan
gangguan pada sistem pembekuan darah, sehingga dapat mengakibatkan
perdarahan hingga yang paling fatal adalah kematian. DBD adalah penyakit akut
yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus betina (Suhardiono, 2005).
Di Indonesia, kasus DBD selalu ada dari musim ke musim. Angka kejadian
DBD di Indonesia pada tahun 2011 yaitu 65.725 kasus dengan IR yaitu
27,67/100.000 penduduk. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus DBD yaitu
90.245 kasus dengan jumlah kematian 816 orang (IR yaitu 37,11/100.000
penduduk). Pada tahun 2013 terjadi peningkatan kasus menjadi 112.511 kasus
dengan IR 45,85/100.000 penduduk (Kemenkes, 2014).
Menurut Direktorat Jendral Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2011 Provinsi Jawa
Tengah merupakan provinsi dengan urutan tertinggi kedua kasus DBD setelah
1
2
Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2011 terdapat 2.345 kasus DBD Di Provinsi
Jawa Tengah (Kemenkes, 2011).
Di Provinsi Jawa Tengah, penyakit DBD merupakan masalah yang serius.
Terdapat 35 kabupaten/kota yang pernah mengalami penyakit DBD, artinya di
semua kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah pernah mengalami penyakit DBD.
Incidence Rate (IR) DBD pada tahun 2012 yaitu 19,29/100.000 penduduk.
Incidence Rate (IR) DBD meningkat dari pada tahun 2011 yaitu 15,27/100.000
penduduk. Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) DBD di Provinsi Jawa
Tengah pada tahun 2012 yaitu 1,52%, dan pada tahun 2011 yaitu 0,93%. CFR
DBD mempunyai target nasional yaitu
(Ocimum sanctum L.) DALAM BENTUK
GRANUL SEBAGAI LARVASIDA
NYAMUK Aedes aegypti
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
Ixoura Hafsah Vitaningrum
NIM. 6411411089
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2015
i
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
September 2015
ABSTRAK
Ixoura Hafsah Vitaningrum
Uji Kemampuan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) dalam Bentuk Granul
sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti
xviii + 105 halaman + 13 tabel + 3 gambar + 2 grafik + 13 lampiran
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin lama semakin meningkat
sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian. Salah satu pengendalian nyamuk
Aedes aegypti adalah dengan menggunakan larvasida alami. Daun kemangi
mengandung saponin, tanin, flavonoid, triterpenoid, dan minyak atsiri yang berfungsi
sebagai insektisida. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan
larvasida ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dalam bentuk granul terhadap
larva nyamuk Aedes aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen murni dengan
rancangan post test only with control group design dengan konsentrasi 2,2%, 2,6%,
3,0%, dan 3,4% dengan 4 kali pengulangan. Sampel yang digunakan adalah 700 ekor
larva Aedes aegypti instar III. Hasil menunjukkan bahwa terjadi kematian larva
Aedes aegypti pada konsentrasi 2,2% 2,6%, 3,0%, dan 3,4% masing-masing adalah
67%, 86%, 91%, dan 98%. Nilai LC50 ekstrak daun kemangi dalam bentuk granul
adalah 1,871% dan LC90 adalah 3,123%. Berdasarkan hasil uji kruskal wallis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah kematian larva Aedes aegypti dalam
berbagai konsentrasi larvasida ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.) dalam
bentuk granul.
Kata Kunci : Granul, Ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum L.), Larvasida
alami, larva nyamuk Aedes aegypti
Kepustakaan : 58 (2000-2015)
ii
Public Health Science Departement
Faculty of Sport Science
Semarang State University
September 2015
ABSTRACT
Ixoura Hafsah Vitaningrum
The Ability Test of Granule Basil Extract (Ocimum sanctum l.) as Aedes aegypti
Larvacides
xviii + 105 pages + 13 tables + 3 images + 2 grafics + 13 attachments
Nowadays, the case of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is progressively
increasing which means it necessaries to control. One way to control the expansion
of Aedes Aegypti is by using the natural larvacidal. The Basil leaf which contains
saponins, tannis, flavonoids, triterpenoids and volatile oil serves as an insecticide.
The aim of this study was to determine the ability of granule extract basil larvacides
(Ocimum sanctum L) to the Aedes Aegypti Larvae. This study used true experimental
design which only applied post test on control group. It also followed by
concentration at 2.2%, 2.6%, 3.0%, and 3.4% with 4 repetitions. The sample was 700
instar Aedes Aegypti III larvae. The research showed that there was Aedes Aegypti
larvae mortality at the concentration of 2.2% 2.6%, 3.0% and 3.4%, respectively
67%, 86%, 91% and 98%. Based on Kruskal Wallis test, the result showed that there
were significant differences in the number of Aedes aegypti larvae mortalities in
various concentrations granule extract basil larvacides (Ocimum sanctum L.).
Keywords
: granules, extract of basil (Ocimum sanctum L.), natural larvicides,
Aedes aegypti larvae
Literature
: 58 (2000-2015)
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Dasar dari prestasi besar terletak pada kemauan untuk menjadi yang terbaik
(Harold Taylor).
Persembahan:
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Orangtuaku, Bapak M. Samsudin dan
Ibu Nur Hayati
Adik-Adikku,
Anastasya
Nidya
Anggraeni dan Achyar Raditya Salsabil
Sahabat-Sahabatku
Almamaterku “UNNES”
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat-Nya yang
tercurah sehingga tersusunlah skripsi berjudul “Uji Kemampuan Ekstrak Daun
Kemangi dalam Bentuk Granul sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti”.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di Universitas Negeri Semarang. Sehubungan
dengan penyelesaian skripsi ini, dengan rasa rendah hati disampaikan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Dr. H. Harry
Pramono, M.Si, atas pemberian ijin penelitian.
2. Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang, Irwan Budiono, SKM., M.Kes (Epid), atas
persetujuan penelitian.
3. Pembimbing, Widya Hary Cahyati, S.KM, M.Kes (Epid) atas arahan dan
bimbingannya dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Penguji I, drh. Dyah Mahendrasari Sukendra, M.Sc atas arahan serta
masukannya.
5. Penguji II, Galuh Nita Prameswari, S.KM, M.Si atas arahan serta masukannya.
6. Bapak dan ibu dosen Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat atas bekal ilmu
pengetahuan yang diberikan selama di bangku kuliah.
7.
Petugas LPPT UGM, atas arahan serta masukannya mengenai proses ektraksi.
8.
Petugas B2P2VRP Salatiga, Ibu Ayu, Ibu Lasmi, Mbak Arum, dan Mas Dwi
yang bersedia membantu dan membimbing saat penelitian.
9.
Kedua orangtuaku, Bapak M. Samsudin dan Ibu Nur Hayati, atas perhatian,
pengorbanan, doa, motivasi, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
10. Adikku, Anastasya Nidya Anggraeni & Achyar Raditya Salsabil, dan keluarga
besar yang selalu memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
vii
11. Sahabat-sahabatku (Ika Setia Aryati, Luluk Lidya Ayun, Reni Nur Widyastuti,
Eka Susanti, Tria Wijayanti, Ajeng Ayu, dll) dan seseorang spesial yang selalu
memberikan dukungan serta motivasinya dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Angkatan 2011, atas bantuan
serta motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu
kelancaran penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Semoga amal baik dari semua pihak mendapatkan pahala yang berlipat ganda
dari Allah SWT. Penulis tetap menyadari bahwa skripsi ini masih ada kekurangan,
sehingga masukan dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Semarang, September 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
ABSTRAK
ii
ABSTRACK
iii
PERNYATAAN
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
vi
KATA PENGANTAR
vii
DAFTAR ISI
ix
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR GRAFIK
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I. PENDAHULUAN
1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Rumusan Masalah
5
1.3. Tujuan Penelitian
6
1.4. Manfaat Penelitian
6
1.4.1. Manfaat Bagi Peneliti
6
1.4.2. Manfaat Bagi Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
6
1.4.3. Manfaat Bagi Masyarakat
6
1.4.4. Manfaat Bagi Instansi Kesehatan
7
ix
1.4.5. Manfaat Bagi Pemerintah
7
1.4.6. Manfaat Bagi Swasta
7
1.5. Keaslian Penelitian
8
1.6. Ruang Lingkup Penelitian
11
1.6.1. Ruang Lingkup Tempat
11
1.6.2. Ruang Lingkup Waktu
11
1.6.3. Ruang Lingkup Keilmuan
11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
12
2.1. Landasan Teori
12
2.1.1. Nyamuk
12
2.1.1.1. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti
12
2.1.1.2. Morfologi Nyamuk Aedes aegypti
13
2.1.1.3. Siklus Hidup Nyamuk Aedes aegypti
14
2.1.1.3.1. Telur
14
2.1.1.3.2. Larva
14
2.1.1.3.3. Pupa
15
2.1.1.3.4. Dewasa
16
2.1.1.4. Bionomik Nyamuk Aedes aegypti
16
2.1.1.4.1. Tempat Berkembangbiak
17
2.1.1.4.2. Perilaku Makan
17
2.1.1.4.3. Kesukaan Beristirahat
17
2.1.1.4.4. Aktivitas Menghisap Darah
18
2.1.1.4.5. Penyebaran Nyamuk
18
x
2.1.2. Pencegahan dan Pengendalian Nyamuk Aedes aegypti
18
2.1.2.1. Pencegahan
18
2.1.2.2. Pengendalian
19
2.1.2.2.1. Pengendalian Kimiawi
19
2.1.2.2.2. Pengendalian Biologik
20
2.1.2.2.3. Pengendalian Fisik
20
2.1.2.2.4. Pengendalian Mekanik
20
2.1.2.2.5. Pengendalian Genetik
21
2.1.3. Insektisida
21
2.1.3.1. Pembagian Insektisida
23
2.1.3.1.1. Berdasarkan Bentuknya
23
2.1.3.1.2. Berdasarkan Cara Masuknya ke dalam Badan Serangga
24
2.1.3.1.3. Berdasarkan Bahan Kimia
25
2.1.3.2. Granul
25
2.1.3.3. Insektisida Alami
25
2.1.4. Tanaman Kemangi
27
2.1.4.1. Asal, Habitat, dan Persebaran
27
2.1.4.2. Morfologi
28
2.1.4.3. Kandungan Kimia
29
2.1.5. Ekstraksi
32
2.1.5.1. Cara Dingin
33
2.1.5.2. Cara Panas
33
2.2. Kerangka Teori
35
xi
BAB III. METODE PENELITIAN
36
3.1. Kerangka Konsep
36
3.2. Variabel Penelitian
36
3.2.1. Variabel Bebas
36
3.2.2. Variabel Terikat
37
3.2.3. Variabel Pengganggu
37
3.3. Hipotesis Penelitian
38
3.4. Desinisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
38
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian
39
3.6. Replikasi Eksperimen
40
3.7. Populasi dan Sampel Penelitian
41
3.7.1. Populasi
41
3.7.2. Sampel
41
3.8. Alat dan Bahan
41
3.8.1. Alat dan Bahan Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk
Granul
41
3.8.1.1. Alat Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul
41
3.8.1.2. Bahan Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul
42
3.8.2. Alat dan Bahan Uji Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk
Granul di Lab. B2P2VRP
42
3.8.2.1. Alat Uji Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul di
Lab. B2P2VRP
42
3.8.2.2. Bahan Uji Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul di
Lab. B2P2VRP
43
xii
3.9. Prosedur Penelitian
43
3.9.1. Tahapan Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk
Granul
43
3.9.2. Tahapan Uji Ekstrak Daun Kemangi dalam Bentuk Granul di
Lab. B2P2VRP
45
3.10. Teknik Analisis Data
47
3.10.1. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
47
3.10.2. Analisis Data
47
3.10.2.1. Analisis Univariat
47
3.10.2.2. Analisis Bivariat
48
BAB IV. HASIL PENELITIAN
50
4.1. Gambaran Umum Penelitian
50
4.1.1. Hasil Penelitian
50
4.1.1.1. Hasil Pengukuran Suhu
51
4.1.1.2. Hasil pengukuran pH air
51
4.1.1.3. Hasil Pengukuran Kelembaban
52
4.1.1.4. Hasil Pengamatan Kematian Larva
52
4.1.1.5. Hasil Pengamatan Larva Berdasarkan Periode Waktu
54
4.1.2. Analisis Univariat
55
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
57
4.1.3. Analisis Bivariat
58
4.1.3.1. Uji Probit
58
4.1.3.2. Uji Homogenitas Varians
59
xiii
4.1.3.3. Uji Kruskal Wallis
59
4.1.3.4. Uji Post Hoc
60
BAB V. PEMBAHASAN
63
5.1. Pembahasan
63
5.1.1. Suhu
63
5.1.2. pH air
63
5.1.3. Kelembaban
64
5.1.4. Uji Kemampuan Ekstrak Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.)
dalam bentuk granul sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti
65
5.1.7. Hambatan dan Kelemahan Penelitian
70
BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN
71
6.1. Simpulan
71
6.2. Saran
71
DAFTAR PUSTAKA
72
LAMPIRAN
77
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Keaslian Penelitian
8
Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
38
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Suhu
51
Tabel 4.2. Hasil Pengukuran pH Air
51
Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Kelembaban
52
Tabel 4.4. Selisih Kematian Larva Aedes aegypti
53
Tabel 4.5. Hasil Pengamatan Kematian Larva Aedes aegypti
Berdasarkan Waktu
54
Tabel 4.6. Hasil Analisis Univariat
55
Tabel 4.7. Hasil Uji Normalitas Data
57
Tabel 4.8. Hasil Uji Probit
58
Tabel 4.9. Hasil Uji Homogenitas Varians
59
Tabel 4.10. Hasil Uji Kruskal Wallis
59
Tabel 4.11. Hasil Uji Post Hoc
60
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori
35
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
36
Gambar 3.2. Rancangan Penelitian
39
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Hasil Pengamatan Kematian Larva Aedes aegypti
53
Grafik 4.2. Hasil Pengamatan Kematian Larva Aedes aegypti
Berdasarkan Waktu
54
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Tugas Pembimbing
77
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian
78
Lampiran 3. Ethical Clearance
79
Lampiran 4. Surat Keterangan dari LPPT UGM
80
Lampiran 5. Lembar Kerja Uji Ekstraksi Laboratorium Pengujian LPPT
UGM
81
Lampiran 6. Surat Keterangan dari B2P2VRP
83
Lampiran 7. Lembar Observasi
84
Lampiran 8. Uji Probit
87
Lampiran 9. Uji Normalitas Data
89
Lampiran 10. Uji Homogenitas Varians
91
Lampiran 11. Uji Kruskal Wallis
92
Lampiran 12. Uji Post Hoc
93
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian
104
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Demam Berdarah Dengue (DBD) pertama kali ditemukan pada tahun 1953 di
Filipina lalu mulai menyebar hampir di semua negara yang berada di bawah
organisasi WHO pada bagian Asia Tenggara dan Pasifik. Di Indonesia sendiri,
kasus DBD pertama kali di temukan di Surabaya pada tahun 1968 (Misnadiarly,
2009: 8). DBD merupakan penyakit menular yang timbul akibat virus dengue.
Virus dengue dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan
gangguan pada sistem pembekuan darah, sehingga dapat mengakibatkan
perdarahan hingga yang paling fatal adalah kematian. DBD adalah penyakit akut
yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus betina (Suhardiono, 2005).
Di Indonesia, kasus DBD selalu ada dari musim ke musim. Angka kejadian
DBD di Indonesia pada tahun 2011 yaitu 65.725 kasus dengan IR yaitu
27,67/100.000 penduduk. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan kasus DBD yaitu
90.245 kasus dengan jumlah kematian 816 orang (IR yaitu 37,11/100.000
penduduk). Pada tahun 2013 terjadi peningkatan kasus menjadi 112.511 kasus
dengan IR 45,85/100.000 penduduk (Kemenkes, 2014).
Menurut Direktorat Jendral Pengendalian dan Penyehatan Lingkungan
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2011 Provinsi Jawa
Tengah merupakan provinsi dengan urutan tertinggi kedua kasus DBD setelah
1
2
Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2011 terdapat 2.345 kasus DBD Di Provinsi
Jawa Tengah (Kemenkes, 2011).
Di Provinsi Jawa Tengah, penyakit DBD merupakan masalah yang serius.
Terdapat 35 kabupaten/kota yang pernah mengalami penyakit DBD, artinya di
semua kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah pernah mengalami penyakit DBD.
Incidence Rate (IR) DBD pada tahun 2012 yaitu 19,29/100.000 penduduk.
Incidence Rate (IR) DBD meningkat dari pada tahun 2011 yaitu 15,27/100.000
penduduk. Angka kematian atau Case Fatality Rate (CFR) DBD di Provinsi Jawa
Tengah pada tahun 2012 yaitu 1,52%, dan pada tahun 2011 yaitu 0,93%. CFR
DBD mempunyai target nasional yaitu