Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Tentang Pemasaran
2.1.1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan
manusia dan masyarakat. Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
Menurut Kotler (2007:6), pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan
nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Definisi pemasaran ini
didasarkan pada konsep – konsep inti atas kebutuhan, keinginan, dan permintaan;
produk; utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan hubungan; pasar;
pemasaran dan pemasar. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan
kepuasan kepada konsumen. Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab
tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan demikian, maka
segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan
konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba. Untuk
menjelaskan defenisi ini, kita akan memperhatikan dengan seksama konsep

pemasaran yang saling berhubungan sebagai berikut.

21
Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Konsep Pemasaran
2.1.2.1 Konsep Kebutuhan
Kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian,
kehangatan, dan rasa aman; kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih
sayang; serta kebutuhan individual akan pengetahuan dan ekspresi diri.
Kebutuhan – kebutuhan ini tidak diciptakan oleh pemasar, mereka merupakan
bagian mendasar dari diri manusia.
2.1.2.2 Konsep Keinginan
Keinginan digambarkan dalam bentuk objek yang akan memuaskan
kebutuhan. Manusia memiliki keinginan yang hampir tidak terbatas tetapi hanya
memiliki sumber daya yang terbatas. Mereka memilih produk yang memberi nilai
dan kepuasan terbesar dari uang mereka.
2.1.2.3 Konsep Permintaan
Konsep Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya beli
seseorang. Ketika didukung oleh daya beli, keinginan seseorang akan suatu

produk atau jasa akan menjadi permintaan (demands). Perusahaan pemasaran
yang terkemuka berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan,
keinginan, dan permintaan konsumen mereka. Mereka melakukan riset dan
penelitian mengenai kesenangan dan ketidaksenangan pelanggan. Mereka
menganalisis pertanyaan pelanggan, garansi, dan data pelayanan. Dengan
memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan secara detail akan
memberikan masukan penting untuk merancang strategi pemasaran.

22
Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Produk
Manusia memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk.
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan dimana produk mencakup obyek fisik, jasa, orang,
tempat, organisasi, dan gagasan. Istilah produk secara luas adalah segala sesuatu
yang mencakup apa saja atau semua bentuk tersebut. Sedangkan jasa adalah
bentuk produk yang terdiri atas aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang dijual dan
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Misalnya, jasa bank, hotel, penyiapan pajak, dan perbaikan rumah. Produk dan
jasa dibagi menjadi dua kelas besar menurut jenis konsumen

yang

menggunakannya.
2.1.4 Jenis – Jenis Produk
2.1.4.1 Produk Konsumen
Pemasar biasanya mengklasifikasikan barang – barang menurut cara
pembelian konsumen. Produk konsumen meliputi produk sehari – hari, produk
shoping, produk spesial, serta produk yang tidak dicari. Produk ini berbeda dalam
cara pembelian konsumen, dan oleh karena itu produk ini pun berbeda dalam cara
pemasarannya.
Produk sehari – hari adalah produk dan jasa konsumen yang biasanya sering
dan cepat dibeli oleh pelanggan dan disertai dengan usaha yang sedikit dalam
membandingkan dan membeli. Harga produk sehari – hari biasanya cukup murah

23
Universitas Sumatera Utara


dan disebarkan secara luas di banyak lokasi agar produk tersedia dengan mudah
ketika pelanggan membutuhkannya. .
Produk Spesial adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau
identifikasi merek yang dicari oleh kelompok pembeli tertentu, sehingga mereka
mau mengeluarkan usaha khusus untuk memperolehnya. Pada umumnya, pembeli
tidak membandingkan produk special. Mereka hanya meluangkan waktunya
hanya untuk mencari agen yang menjual produk yang diinginkan.
Produk yang tidak dicari adalah produk konsumen dimana keberadaannya
tidak diketahui atau jika diketahui oleh konsumen pun, tidak terpikir oleh mereka
untuk membelinya. Sebagian besar inovasi baru yang penting tidak dicari sampai
konsumen menyadarinya lewat iklan.
2.1.4.2 Produk Industri
Produk industri adalah produk yang dibeli untuk pemrosesan lebih lanjut atau
penggunaan yang terkait dengan bisnis. Perbedaan antara produk konsumen dan
produk industri didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok
produk dan jasa industri meliputi bahan dan suku cadang, barang modal, serta
perlengkapan dan jasa. Bahan dan suku cadang meliputi bahan baku, bahan
manufaktur, dan suku cadang. Bahan baku terdiri dari dari produk pertanian
(gandum, kapas, ternak, buah, dan sayuran) dan produk alami (ikan, kayu, minyak
mentah, dan bijih besi). Bahan manufaktur dan suku cadang terdiri dari komponen

bahan (besi, benang, semen, kawat) dan komponen suku cadang (motor kecil, ban,
cetakan). Sebagian besar bahan manufaktur dan suku cadang dijual langsung

24
Universitas Sumatera Utara

kepada pemakai industri. Harga serta jasa adalah faktor pemasaran utama; merek
dan iklan cenderung kurang begitu penting.
Barang modal adalah produk industri yang membantu produksi atau
operasi, termasuk pemasangan dan perlaatan tambahan. Pemasangan terdiri dari
pembelian utama seperti bangunan, dan peralatan tetap. Kelompok terakhir
produk bisnis adalah perlengkapan dan jasa. Perlengkapan meliputi perlengkapan
operasi dan alat – alat perbaikan dan pemeliharaan serta jasa konsultasi bisnis,
konsultasi manajemen dan iklan. Jasa seperti ini biasanya diserahakan dengan
menandatangani kontrak.
2.1.5 Perilaku Konsumen
2.1.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen
Menurut Setiadi (2003:3) perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang
terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Untuk

memahami konsumen dan mengembangkan strategi pemasaran, seorang pemasar
harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan
(pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian
sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa,
dan dilakukan konsumen.
American Marketting Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar

25
Universitas Sumatera Utara

kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Dari
defenisi tersebut terdapat tiga ide penting perilaku konsumen, yaitu :
1) Perilaku konsumen adalah dinamis, artinya bahwa perilaku seorang
konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan
bergerak sepanjang waktu.
2) Perilaku konsumen melibatkan afeksi (perasaan), kognisi (pemikiran),
perilaku dan kejadian sekitar
3) Perilaku konsumen melibatkan pertukaran, hal ini membuat defenisi perilaku
konsumen tetap konsisten dengan defenisi pemasaran yang sejauh ini juga

menekankan pertukaran. Kenyataannya, peran pemasaran adalah untuk
menciptakan pertukaran dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan
pemasaran.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007:117) bahwa perilaku konsumen
merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat keputusan
membelanjakan sumber daya yang tersedia dan dimiliki (waktu, uang, dan usaha)
untuk mendapatkan barang dan jasa yang nantinya akan dikonsumsi.
2.1.5.2 Faktor yang Mempengaruhi Pembelian Konsumen
Menurut Kotler (2005:144) terdapat tahap-tahap yang dilalui pembeli untuk
mencapai keputusan pembelian, yaitu:
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses membeli dikenal dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli
mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan

26
Universitas Sumatera Utara

keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan yang dapat dipicu oleh
rangsangan internal dan rancangan eksternal.
2. Pencarian Informasi

Konsumen yang telah mengenali kebutuhan yang harus dipenuhi maka
akan melakukan pencarian informasi yang lebih banyak yang berhubungan
dengan kebutuhan tersebut. Konsumen menerima sebagian besar informasi
mengenai sebuah produk dari sumber komersial yang dikendalikan oleh
pemasar. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber – sumber
informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relative
dari masing – masing sumber terhadap keputusan – keputusan membeli.
3. Evaluasi Alternatif
Tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen menggunakan
informasi untuk mengevaluasi

merk alternatif dalam perangkat pilihan.

Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya
mereka mengevaluasi alternatif merek yang kemudian pemasar dapat
membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
4. Keputusan Membeli
Evaluasi yang dilakukan konsumen membuat peringkat merek dan
membentuk niat untuk membeli. Keputusan membeli adalah membeli merek

yang paling disukai, tetapi dua faktor yang muncul antara niat untuk membeli
dan keputusan untuk membeli. Faktor pertama adalah sikap orang lain.

27
Universitas Sumatera Utara

Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin dekat
hubungan

orang

tersebut

dengan

konsumen,

maka

semakin


besar

kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliaannya. dan faktor
kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan.
5. Tingkah Laku Pasca Pembelian.
Setelah melakukan pembelian konsumen akan mengalami kepuasan dan
ketidakpuasan terhadap produk

yang dibeli

yang selanjutnya akan

mempengaruhi perilaku konsumen yang berikutnya. Pemasar harus dapat
melihat tindakan konsumen pasca pembelian, kepuasan konsumen, dan
pembuangan pasca pembelian akibat ketidakpuasan konsumen. Menurut
Tjiptono (2005:54) Salah satu perbedaan fundamental antara pembelian
barang dan jasa adalah menyangkut proses produksi dan konsumsi. Pada
barang, tahap pembelian dan konsumsi biasanya terpisah. Meskipun terdapat
interaksi antara pemasar dan pelanggan selama tahap pembelian aktual, tahap

pemakaian barang biasanya terlepas dari pengaruh langsung para pemasar.
Sebaliknya sebagian besar jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
Konsekuensinya, perusahaan jasa berpeluang besar untuk secara aktif
membantu pelanggan memaksimumkan nilai dari pengalaman konsumsinya
sehingga penyedia jasa secara efektif mempengaruhi proses konsumsi dan
evaluasi.
Pengambilan keputusan konsumen adalah Proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya (Setiadi, 2003 : 415). Menurut
28
Universitas Sumatera Utara

Tjptono (2005:43), proses keputusan konsumen bisa diklasifikasikan secara
garis besar ke dalam tiga tahap utama, yakni pra pembelian, konsumsi, dan
evaluasi purna beli. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:226) Keputusan
Konsumen adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di
mana konsumen benar-benar membeli. Menurut Ali Hasan (2008:139), proses
pengambilan pembelian berakhir pada tahap perilaku purna beli di mana
konsumen merasakan tingkat kepuasan atau ketidakpuasan yang dirasakan
akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Banyak orang berpendapat bahwa
pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik bagi produk.
Menurut Kotler (2005:144) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
konsumen adalah kebudayaan, faktor sosial, pribadi, psikologis. Faktor-faktor
tersebut

harus

diperhitungkan

untuk

mengetahui

seberapa

jauh

dapat

mempengaruhi pembelian konsumen.

Kebudayaan
Budaya

Sosial

Pribadi

Psikologis

Kelompok Acuan

Umur dan Tahap
daur hidup
Pekerjaan
Situasi ekonomi
Gaya hidup
Kepribadian dan
konsep diri

Motivasi
Persepsi
Pengetahuan
Keyakinan dan
Sikap

Budaya

Keluarga
Subbudaya

Pembeli

Peran dan Status
Kelas Sosial

Gambar 2.1
Sumber

: Fakor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen terhadap
Keputusan Pembelian.
: Kotler (2005)

29
Universitas Sumatera Utara

2.1.5.2.1 Faktor kebudayaan
Kebudayaan merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
mendasar untuk mendapatkan nilai, persepsi, preferensi, perilaku dan memberikan
pengaruh paling luas dan dalam pada tingkah laku konsumen. Pemasar harus
mengetahui peran yang mempengaruhi konsumen, antara lain:
1) Budaya
Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku
seseorang yang mengandung nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan
tingkah laku dari keluarga sserta lembaga-lembaga penting lainnya.
2) Sub budaya
Sub budaya adalah sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama
berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi yang membentuk segmen
pasar penting, dan pemasar sering kali merancang produk dan program
pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
3) Kelas sosial
Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur
dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang
serupa.
2.1.5.2.2 Faktor sosial
Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen yang tersusun secara hierarkis yang anggotanya menganut nilai-nilai,
minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh satu faktor
tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan,

30
Universitas Sumatera Utara

pendapatan, pendidikan, kekayaan dan variabel lain. Tingkah laku konsumen juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, yaitu:
1) Kelompok
Kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai
sasaran individu atau bersama yang mempunyai pengaruh langsung.
2) Keluarga
Keluarga adalah suatu unit masyarkat yang terkecil yang perilakunya
sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan
membeli.
3) Peran dan status
Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut
orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang
mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.
2.1.5.2.3 Faktor pribadi
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten
dan bertahan lama terhadap lingkungan.Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh
karakteristik pribadi, yaitu:
1) Umur dan tahap daur hidup
Pasar sering kali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup
dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencanan pemasaran untuk
setiap tahap. Tahap-tahap daur hidup keluarga tradisional meliputi
bujangan dan pasangan muda dengan anak. Akan tetapi, dewasa ini
31
Universitas Sumatera Utara

pemasar semakin banyak melayani tahap alternatif nontradisional yang
jumlahnya bertambah.
2) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya.
Sebuah

perusahaan

bahkan

dapat

melakukan

spesialisasi

dalam

memasarkan produk menurut kelompok pekerjaan tertentu.
3) Situasi ekonomi
Situasi ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar
produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam
pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat minat. Pemasar dapat
mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan
kembali, dan mengubah harga produknya ketika indikator ekonomi
menunjukkan resesi.
4) Gaya hidup
Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam
psikografiknya. Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam
aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat
(makanan, mode, keluarga, rekreasi) dan opini yang lebih dari sekedar
kepribadian seseorang. Gaya hidup mencakup seseuatu yang lebih dari
sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang; gaya hidup menampilkan
pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

32
Universitas Sumatera Utara

5) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian setiap orang jelas mempengaruhi tingkah laku pembelian.
Kepribadian

mengacu

pada

karakteristik

psikologi

unik

yang

menyebabkan respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap
lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti
sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul,
otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan
keagresifan. Kepribadian dapat bermanfaat untuk menganalisis tingkah
laku konsumen untuk pemilihan produk atau merek tertentu.
2.1.5.2.4 Faktor Psikologis
Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan tempat tinggal
dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau
antisipasinya pada waktu yang akan datang. Pilihan barang yang dibeli seseorang
lebih lanjut dipengaruhi oleh faktor-faktor psikologi yang penting antara lain:
1) Motivasi
Peneliti motivasi mengumpulkan informasi mendalam dari sekelompok
kecil sampel konsumen untuk mengetahui motif yang lebih dalam
terhadap pilihan-pilihan produk mereka. Mereka menggunakan wawancara
mendalam tanpa arahan dan berbagai macam "teknik proyektif " untuk
menanggalkan penjagaan ego yaitu teknik-teknik seperti asosiasi kata,
penyelesaian kalimat, interpretasi gambar dan bermain peran. Peneliti
motivasi telah mendapatkan kesimpulan-kesimpulan yang menarik dan
aneh yang ada dibenak konsumen sehubungan dengan pembelian tertentu.

33
Universitas Sumatera Utara

2) Persepsi
Persepsi adalah proses

yang dilalui konsumen dalam memilih,

mengorganisasikan dan mengintepretasikan informasi guna membentuk
gambaran yang berarti mengenai produk. Konsumen dapat membentuk
persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena 3 macam proses
penerimaan indera, yaitu :
a) Perhatian Selektif
Kecenderungan bagi konsumen untuk menyaring sebagian besar informasi
yang mereka dapatkan, berarti membuat pemasar harus bekerja cukup
keras untuk menarik perhatian konsumen.
b) Distorsi selektif
Menguraikan kecenderungan orang untuk menginterpretasikan informasi
dengan cara yang akan mendukung yang telah mereka yakini selama
mendapatkan informasi.
c) Ingatan selektif
Konsumen cenderung lupa akan sebagian besar hal yang mereka pelajari
dan cenderung akan mempertahankan atau mengingat informasi yang
mendukung sikap dan keyakinan mereka karena adanya ingatan selektif.
3) Pembelajaran
Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual
yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori pengetahuan
bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu

34
Universitas Sumatera Utara

produk yang berhubungan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk
yang membangkitkan motivasi, dan memberikan peranan positif.
Pembelajaran menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual
yang muncul dari pengalaman. Ahli teori pembelajaran mengatakan bahwa
kebanyakan tingkah laku manusia dipelajari, melalui pengaruh dorongan,
rangsangan, petunjuk respon dan pembenaran.
4) Keyakinan dan sikap
Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai
sesuatu. Keyakinan ini mungkin didasarkan pada pengetahuan sebenarnya,
pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi dan mungkin
tidak. Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari
seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten. Sikap
menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai menyukai
atau tidak menyukai sesuatu.

35
Universitas Sumatera Utara

2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
NAMA

Rosalina
(2010)

JUDUL

HASIL

METODE

PENELITIAN

PENELITIAN

ANALISIS

Pengaruh
Faktor
Budaya,
Sosial,
faktor Pribadi Dan
Psikologis Terhadap
Pengambilan
Keputusan
Pembelian Produk
Handphone Merek
Blackberry (Studi
Kasus
Pada
Mahasiswa Program
S1 Ekstension FE
USU)

Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa
variabel
budaya,
sosial dan psikologis
berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap keputusan
pembelian
pada
mahasiswa Program
S-1
Ekstension
Fakultas Ekonomi
USU,
sedangkan
variabel
pribadi
berpengaruh positif
akan tetapi tidak
signifikan terhadap
keputusan pembelian
pada
mahasiswa
Program
S-1
Ekstension Fakultas
Ekonomi USU dan
dapat dilihat bahwa
variabel sosial yang
paling
dominan
diantara
semua
variabel independen.

Metode analisis
data
yang
digunakan
adalah analisis
deskriptif dan
analisis
kuantitatif yang
terdiri dari uji
regresi
linier
berganda
dengan
menggunakan
uji t, uji F dan
koefisien
determinasi
(R2).

36
Universitas Sumatera Utara

NAMA

JUDUL
PENELITIAN

HASIL
PENELITIAN

METODE
ANALISIS

Harahap,
Mhd. Syafii
Zain
(2011)

Pengaruh
Faktor
Budaya,
Sosial,
Pribadi
dan
Psikologis Terhadap
Pengambilan
Keputusan
Pembelian Produk
Handphone Merek
BlackBerry (Studi
Kasus
Pada
Mahasiswa Fakultas
Hukum USU)

Hasil penelitian ini
menunjukkan faktor
budaya,
sosial,
pribadi
dan
psikologis
secara
bersama-sama
berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap keputusan
pembelian
handphone
Blackberry.

Metodologi
penelitian yang
digunakan
adalah metode
analisis
aksidental dan
analisis regresi
linear
berganda.

2.3 Konseptual Penelitian
Kerangka teoritis atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama di mana
sepenuhnya proyek penelitian itu ditujukan, di mana hal ini merupakan jaringan
hubungan antarvariabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan
dikolaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses
wawancara, observasi, dan survei literatur (Kuncoro 2009:52).
Menurut

Setiadi

(2003:414)

keputusan

pembelian

adalah

proses

pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua
atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya yang
menghasilkan satu pilihan dan memutuskan untuk membeli.
Faktor sosial merupakan kelompok-kelompok yang relatif homogen dan
bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan

37
Universitas Sumatera Utara

keanggotaannya merupakan nilai, minat dan perilaku yang serupa yang
mempengaruhi keputusan pembelian (Setiadi 2003:12).
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang
berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten
dan bertahan lama terhadap lingkungan yang berguna dalam menganalisa
keputusan pembelian konsumen terhadap sebuah produk (Setiadi 2003:13).
Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal
dan hidup pada waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau
antisipasinya pada waktu yang akan datang. Keputusan pembelian seseorang
ditentukan

oleh

empat

faktor

psikologis

meliputi

motivasi,

persepsi,

pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian (Setiadi, 2003:14). Berdasarkan
pemaparan di atas, maka kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :

Sosial (X1)
Pribadi (X2)

Keputusan Pembelian (Y)

Psikologis (X3)

Gambar 2.2

: Konseptual Penelitian

38
Universitas Sumatera Utara

2.4 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Faktor sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-sama berpengaruh
terhadap keputusan pembelian Smartphone merek Samsung.

39
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 27 96

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 3 97

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

18 189 109

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 1 10

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 9

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 18