Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE SEDAAP

PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

OLEH

TITIEK HARDIANTI 120521046

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Titiek Hardianti

NIM : 120521046

Program Studi : S1 - ManajemenEkstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Medan, Februari 2015

120521046 Titiek Hardianti


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Titiek Hardianti

NIM : 120521046

Program Studi : S1 – Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Pembimbing Skripsi Pembaca Penilai

Dr. Beby Karina Fawzeea S.. S.E., M.M.

NIP. 19741012 200003 2 003

Drs. LiastaGinting, M.Si.

NIP. 19590710 198703 1 003

Ketua Program Studi

NIP. 19620513 199203 2 001 Dr. Endang Sulistya Rini, S.E.,M.Si.


(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Titiek Hardianti

NIM : 120521046

Program Studi : S1 – Manajemen Ekstensi Konsentrasi : Manajemen Pemasaran

Judul : Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

Tanggal : Februari 2015 Ketua Program Studi Manajemen

NIP. 19620513 199203 2 001

Dr. Endang Sulistya Rini, S.E.,M.Si.

Tanggal : Februari 2015 Ketua Departemen

NIP. 19671019 199303 2 002 Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E.


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara

Adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Februari 2015

120521046 Titiek Hardianti


(6)

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling yang dilakukan secara kebetulan saat peneliti bertemu narasumber yang cocok. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Supramono sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, metode analisis linier berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).

Berdasarkan nilai R Square sebesar 0,569 berarti 56,9% variabel keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel faktor pribadi (X1), dan

faktor sosial (X2). Sedangkan sisanya 43,1% dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(7)

ABSTRACT

INFLUENCE FACTORS OF PERSONAL AND SOCIAL FACTORS ON PURCHASE DECISION MIE SEDAAP STUDENTS FACULTY OF

ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

In general, companies have difficulty in monitoring, understanding and analyzing consumer behavior appropriately and correctly, given the many factors that influence consumer behavior and the differences in the behavior of each individual. Thus, companies are required to monitor changes - changes in consumer behavior, including consumer behavior in making purchasing decisions.

This study aims to identify and analyze the Influence of Personal Factors and Social Factors Against Purchase Decision Making Noodles Sedaap At the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara.Teknik sampling method accidental sampling carried out by chance when researchers met a suitable resource. The population in this study is the student customers faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Determination of the number of samples using the formula Supramono so that the number of samples in this study were 86 people.

The method used in this research is descriptive analysis method, multiple linear analysis methods, test hypotheses consisting of partial significance test (t-test), simultaneous significance test (Test-F) with a significance level of 5%., And the coefficient of determination (R2 ).

Based on the value of R Square of 0.569 means that 56.9% of purchase decision variable (Y) can be explained by personal factors variables (X1), and social factors (X2). While the remaining 43.1% can be explained by other variables not examined in this study.


(8)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Karunia-Nyayang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari Orang tua tercinta Bapak Mariadi dan Mama Suyatmi yang selama perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai. Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E. dan Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan selaku Dosen Pembanding yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.


(9)

4. Dr. Beby Karina Fawzeea S. S.E., M.M. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada Peneliti. 5. Drs. Liasta Ginting, S.E., MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah

meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

7. Kakanda Dina Lestari, Adinda Rina Agustina dan Reni Agustini, dan Haris Lukman yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

8. Terimakasih penulis ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada teman-teman Jurusan S1- Manajemen Ekstensi 2012 yang telah memberikan semangat, harapan dan motivasi yang besar terhadap peneliti sampai selesainya skripsi ini.

Peneliti mengucapkan terimakasih dan semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Besar memberikan anugerah dan Kasih-Nya atas cintakasih, jerih payah, dan jasa-jasa mereka.

Medan, Februari 2015

Peneliti,


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Faktor Pribadi ... 8

2.1.1 Pengertian Faktor Pribadi ... 8

2.2 Faktor Sosial ... 10

2.2.1 Pengertian Faktor Sosial ... 10

2.3 Keputusan Pembelian ... 12

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 12

2.4 Penelitian Terdahulu ... 15

2.5 Kerangka Konseptual ... 17

2.6 Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

3.1 Jenis Penelitian ... 20

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 20

3.3 Batasan Operasional ... 20

3.4 Defenisi Operasional ... 21

3.5 Skala Pengukuran ... 22

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

3.6.1 Populasi ... 23

3.6.2 Sampel ... 23

3.7 Jenis Data ... 25

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 25

3.9 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.10 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 26

3.10.1 Uji Validitas ... 27

3.10.2 Uji Reliabilitas ... 28

3.11 Teknik Analisis ... 29


(11)

3.11.2 Analisis Linier Berganda ... 29

3.11.3 Uji Hipotesis ... 30

3.11.4 Koefisien Determinasi (R2) ... 31

3.12 Uji Asumsi Klasik ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

4.1.1 Visi dan Misi ... 34

4.1.2 Logo Perusahaan ... 35

4.1.3 Produk Mie Sedaap ... 35

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 36

4.2.1 Karakteristik Responden ... 36

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi, Faktor Sosial, dan Keputusan Pembelian ... 37

4.3 Analisis Linier Berganda... 43

4.4 Uji Hipotesis ... 45

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 45

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 47

4.4.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2) ... 48

4.5 Uji Asumsi Klasik ... 50

4.5.1 Uji Normalitas ... 50

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas ... 53

4.6 Pembahasan ... 55

4.6.1 Pengaruh Faktor Pribadi Terhadap Keputusan Pembelian ... 55

4.6.2 Pengaruh Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5.1 Kesimpulan ... 57

5.2 Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59


(12)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2012 .. 4

Tabel 1.2 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2013 .. 4

Tabel 1.3 Top brand index Mie instan dalam kemasan Bag 2014 .. 4

Tabel 1.4 Market Share Industri Mie Instan Tahun 2009-2011 ... 6

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 15

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 22

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 23

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 27

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas ... 29

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 36

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .... 36

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Per Minggu ... 37

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi (X1) ... 37

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Sosial (X2) ... 39

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y) ... 41

Tabel 4.7 Variabel Entered/removedb ... 43

Tabel 4.8 Analisis Linier Berganda... 44

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 46

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ... 48

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefesien Determinasi (R2) ... 49

Tabel 4.12 Uji Kolmogrov Smirnov ... 52


(13)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Top Brand Index Indomie

dan Mie Sedaap.. ... 5

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen ... 15

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual ... 18

Gambar 4.1 Logo Perusahaan ... 35

Gambar 4.2 Pengujian Normalitas Histogram ... 50

Gambar 4.3 Pengujian Normalitas P-P Plot ... 51


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian ... 60

2 Output Uji Validitas dan Reliabilitas ... 62

3 Daftar Distribusi Jawaban Responden... 64

4 Output Analisis Linier Berganda ... 74


(15)

ABSTRAK

PENGARUH PENGETAHUAN PRODUK DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI ULANG BLACKBERRY

MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.Teknik pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling yang dilakukan secara kebetulan saat peneliti bertemu narasumber yang cocok. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara . Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Supramono sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 orang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, metode analisis linier berganda, uji hipotesis yang terdiri dari uji signifikan parsial (Uji-t), uji signifikan simultan (Uji-F) dengan taraf signifikan 5%., dan koefisien determinasi (R2).

Berdasarkan nilai R Square sebesar 0,569 berarti 56,9% variabel keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel faktor pribadi (X1), dan

faktor sosial (X2). Sedangkan sisanya 43,1% dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.


(16)

ABSTRACT

INFLUENCE FACTORS OF PERSONAL AND SOCIAL FACTORS ON PURCHASE DECISION MIE SEDAAP STUDENTS FACULTY OF

ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

In general, companies have difficulty in monitoring, understanding and analyzing consumer behavior appropriately and correctly, given the many factors that influence consumer behavior and the differences in the behavior of each individual. Thus, companies are required to monitor changes - changes in consumer behavior, including consumer behavior in making purchasing decisions.

This study aims to identify and analyze the Influence of Personal Factors and Social Factors Against Purchase Decision Making Noodles Sedaap At the Faculty of Economics and Business, University of Sumatera Utara.Teknik sampling method accidental sampling carried out by chance when researchers met a suitable resource. The population in this study is the student customers faculty of Economics and Business University of North Sumatra. Determination of the number of samples using the formula Supramono so that the number of samples in this study were 86 people.

The method used in this research is descriptive analysis method, multiple linear analysis methods, test hypotheses consisting of partial significance test (t-test), simultaneous significance test (Test-F) with a significance level of 5%., And the coefficient of determination (R2 ).

Based on the value of R Square of 0.569 means that 56.9% of purchase decision variable (Y) can be explained by personal factors variables (X1), and social factors (X2). While the remaining 43.1% can be explained by other variables not examined in this study.


(17)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor, memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk dapat memantau perubahan - perubahan perilaku konsumennya, termasuk perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian.

Keputusan pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu sebagai seorang konsumen, dalam memutuskan pembelian yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang di antaranya terdapat pada kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis (Sunarto, 2004 : 96). Konsumen akan bersedia melakukan keputusan pembelian apabila memiliki faktor pribadi yang baik tentang produk.

Faktor pribadi adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai (Kotler, 2007 : 172). Karena banyak dari karakteristik pribadi ini yang mempunyai dampak yang sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara seksama. Selain faktor pribadi, hal yang membuat konsumen melakukan keputusan pembelian adalah faktor sosial.


(18)

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi seperti kelompok referensi, keluarga serta peran dan status sosial konsumen (Kotler, 2007 : 170). Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama. Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi.

Mie Sedaap merupakan mie instan yang diproduksi oleh PT. Wings Food adal tiga puluh satu tahun setela di luar negeri, antara lai rasa Mie Sedaap hanya ada tiga varian, yaitu Mie Goreng dengan "kriuk-kriuk" (bawang gurih renyah), Rasa Soto dengan "koya" (serbuk gurih) dan Rasa Ayam Bawang dengan bawang goreng. Setahun kemudian, pada tahun 2004, Mie Sedaap hadir dengan Rasa Kari Ayam dengan serbuk gurih kari dan santan. Pada akhir tahun 2005, Mie Sedaap Sambal Goreng diluncurkan. Pada awal 2006, iklan Mie Sedaap dibintangi oleh grup musi Mie Sedaap hadir dengan Rasa Kaldu Ayam. Pada bulan Februari 200 Sedaap dan Kecap Sedaap. Pada bulan April 2008, Mie Sedaap menambah


(19)

formula baru "Diperkaya 7 Vitamin" dan meluncurkan kemasan baru dengan formula tersebut. Pada tahun 2009, Mie Sedaap Rasa Kari Spesial diluncurkan dengan bumbu kari kental dan bawang goreng, dengan tagline "nendang karinya". Pada tahun 2011, Mie Sedaap Rasa Ayam Spesial diluncurkan dengan tagline "mantap kaldunya". Pada tahun 2013, Mie Sedaap Cup diluncurkan dengan tiga rasa, yaitu Mi Goreng, Rasa Soto dan Rasa Baso Spesial, dengan tagline "Cupdate Your Taste" dan pada bulan November 2013, Mie Sedaap Rasa Baso Spesial diluncurkan. Mie Sedaap menjadi salah satu kategori mie instan yang memiliki jumlah pembeli yang sangat besar dan sangat sering dibeli oleh hampir seluruh rumah tangga di Indonesia (Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Brand Footprint 2014). Mie Sedaap milik PT Wings Food ini mulai memasuki kalangan pembeli bawah hingga menengah keatas dengan menggunakan harga yang terjangkau yang dalam tujuan utamanya agar dapat meraih pasar pesaingnya. Dengan banyaknya varian rasa yang dimiliki Mie Sedaap konsumen menjadikannya makanan alternatif pengganti makanan pokok. Dalam persaingannya mempertahankan diri untuk menjaga eksistensinya, Mie Sedaap mempertahankan kualitas produk dan harga yang murah dibanding pesaingnya yang tentu akan diuntungkan dalam hal ini adalah konsumen.

Di indonesia, mie instan telah menjadi makanan yang paling digemari. Pangsa pasarnya sangatlah besar hingga mencapai 89%, mengingat makanan ini tidak mengenal usia dan jenis kelamin. Dengan kata lain mie instan sangat digemari oleh semua kalangan. Persaingan yang kian ketat menuntut produsen Mie Sedaap untuk meningkatkan loyalitas merek karena konsumen yang telah


(20)

memiliki loyalitas terhadap merek akan menjadi hambatan masuk bagi para pesaing. Kemunculan produk serupa dengan harga yang relatif murah, merupakan tantangan terbesar bagi produk Mie Sedaap untuk mempertahankan loyalitas konsumennya.

Berdasarkan Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag, Mie Sedaap menguasai pangsa pasar mie instan yang kedua di Indonesia dan menjadi top brand ditahun 2012 hingga 2014.

Tabel 1.1

Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2012

Merek TBI TOP

Indomie 77,5% TOP

Mi Sedaap 15,7% TOP

Supermi 2,5%

ABC 0,8%

Gaga 100 0,7%

Sarimi 0,7%

Sumber:

Tabel 1.2

Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2013

Merek TBI TOP

Indomie 80,6% TOP

Mi Sedaap 13,5% TOP

Supermi 2,1%

Sarimi 1,2%

ABC 0,6%

Gaga 100 0,5%

Sumber:

Tabel 1.3

Top brand index kategori Mie instan dalam kemasan Bag 2014

Merek TBI TOP

Indomie 75,9% TOP

Mie Sedaap 14,4% TOP

Supermi 2,8%

Sarimi 2,2%


(21)

Menurut tabel Top Brand Indeks mie instan diatas dapat diketahui bahwa brand indeks Mie Sedaap pada tahun 2012 adalah 15,7% yaitu pada posisi kedua dibawah produk PT. Indofood yaitu Indomie. Pada 2013 brand indeks Mie Sedaap turun menjadi 13,5%. Dengan terus gencarnya Mie Sedaap dalam melakukan promosi sehingga pada tahun 2014 brand indeks Mie Sedaap mengalami kenaikan menjadi 14,4%.

Sumber:

Gambar 1.1

Grafik Perkembangan Top Brand Index Indomie dan Mie Sedaap

Jika dilihat dari Top Brand Index (TBI) 2014, kedua merek ini terpaut cukup jauh, yaitu Indomie meraih indeks 75,9% dan Mie Sedaap 14,4%. Dilihat dari lima tahun ke belakang pun, Indomie terlihat masih memimpin pasar mie instan di Indonesia dari tahun 2010 sampai 2014 ini. Indeks yang diraih Indomie pun terbilang cukup dominan sekitar 70%. Dari semua merek pesaing, Mi Sedaap yang paling mungkin menggoyang posisi market leader Indomie di pasar. Tetapi, dari data Top Brand Index mulai tahun 2010 sampai sekarang, terlihat posisi


(22)

Tabel 1.4

Market Share Industri Mie Instan Tahun 2009-2011

No Perusahaan Merek Market Share (%)

2009 2010 2011

1 PT. Indofood Tbk. Indomie 75,5 81,0 75,9 2 PT. Wings Food Tbk. Mie Sedaap 16,5 13,5 17,6

3 PT. Indofood Tbk. Supermie 4,4 3,6 3,2

4 PT. Indofood Tbk. Sarimie 1,7 0,6 1,6

Sumber : Majalah SWA No 16/XXV/7 Juli-5Agustus 2009, SWA No 15/XXVI/15-28Juli

2010 dan SWA No. 15/XXVII/18-27Juli 2011

Tabel 1.4 menunjukkan bahwa Mie Sedaap mampu menguasai pasar sebesar 16,5% tahun 2009, 2010 sebesar 13,5% dan 2011 sebesar 17,6%. Dapat dilihat dalam tabel tersebut bahwa Mie Sedaap belum bisa mengalahkan merek pesaingnya yaitu Indomie yang menjadi market leader. Penurunan pangsa pasar pada tahun 2010 ini diindikasi banyaknya pesaing pada mie instan dengan produk serupa dan harga yang relatif murah serta image produk mie instan yang identik mereknya yaitu Indomie yang tidak bisa lepas dari benak konsumen saat mengingat mie instan akan terlintas langsung yaitu merek Indomie, menjadi tantangan terbesar bagi Mie sedaap.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, peneliti melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial

Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah “Apakah faktor pribadi dan


(23)

faktor sosial berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan pembelian Mie Sedaap?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara terhadap pengambilan keputusan pembelian Mie Sedaap.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan peneliti tentang pemasaran, khususnya mengenai pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial terhadap pengambilan keputusan pembelian.

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengetahui berapa besar pengaruh faktor pribadi dan faktor sosial terhadap keputusan pembelian konsumen.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Faktor Pribadi

2.1.1 Pengertian Faktor Pribadi

Faktor pribadi adalah karakteristik pribadi yang mempengaruhi keputusan pembelian, meliputi usia dan tahap dalam siklus pembelian, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai (Kotler, 2007 : 172).

Karena banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak yang sangat langsung terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka secara seksama. Faktor pribadi didefenisikan juga sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal (IQ, emosi, cara berpikir) dan faktor eksternal (lingkungan fisik, keluarga, masyarakat, sekolah, dan lingkungan alam). Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.

Karakteristik pribadi juga mempengaruhi keputusan pembelian pada konsumen, yaitu:

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Seseorang membeli barang dan jasa yang berbeda selama hidupnya. Kebutuhan dan selera seseorang akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi juga berhubungan dengan usia. Pembelian dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga,


(25)

tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali memberikan perhatian yang besar terhadap perubahan minat pembelian yang terjadi dan dampaknya terhadap perilaku konsumsi.

b. Pekerjaan dan Keadaan Ekonomi

Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Dengan demikian pemasar dapat mengidentifikasi kelompok yang berhubungan dengan pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Sebuah perusahaan bahkan dapat mengkhususkan produknya untuk kelompok pekerjaan tertentu.

Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk yang akan dibelinya. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap atas belanja atau menabung. Pemasar produk yang peka terhadap harga terus-menerus mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan dan tingkat bunga. Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang, dan mengubah harga produknya.

c. Gaya Hidup

Orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial,dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang menunjukkan pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya. Konsep gaya hidup apabila digunakan oleh


(26)

pemasar secara cermat, dapat membantu untuk memahami nilai-nilai konsumen yang terus berubah dan bagaimana nilai-nilai tersebut mempengaruhi perilaku konsumen.

d. Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologis berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

2.2 Faktor Sosial

2.2.1 Pengertian Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor yang dipengaruhi oleh kelompok referensi, keluarga serta peran dan status sosial konsumen (Kotler, 2007 : 170). Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil yang mempunyai pengaruh langsung. Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.

Kelompok referensi seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut (Kotler, 2007 : 170). Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.


(27)

a. Kelompok Referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan. Beberapa merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi informal seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, yang mempunyai interaksi secara formal dan kurang reguler, contohnya adalah organisasi.

b. Keluarga

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi objek penelitian yang ekstensif (Kotler, 2007 : 171). Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling berpengaruh. Pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

c. Peran dan Status

Posisi seseorang dalam tiap-tiap kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produkyang menunjukkan peran dan statusnya dalam masyarakat.


(28)

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Kotler (2002:186), “Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk”. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat sebelum konsumen memutuskan untuk membeli.

Tjiptono (2008:19) mengemukakan bahwa “Keputusan pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.”

Menurut Cravens, Hills and Woodruff (2002:137) keputusan pembelian adalah:

“Purchase decisions is the decisions that made to satisfy needs and wants by evaluating of more than one alternatives depends on a host factors including the buyer, the product and the situation”.

Artinya: Keputusan pembelian adalah keputusan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dengan mengevaluasi lebih dari satu alternatif tergantung pada faktor penentu termasuk pembeli, produk dan situasi.

Proses pembelian secara spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada tahap-tahap itu (Setiadi, 2003: 16).


(29)

Menurut Kotler dan Keller (2007:243) tahap-tahap pengambilan keputusan dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh ransangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau ransangan eksternal seseorang.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya untuk melakukan pembelian akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembelian. Sumber-sumber informasi dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) yaitu:

a. Sumber Pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan

b. Sumber Komersil: iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran c. Sumber Umum: media massa, organisasi konsumen

d. Sumber Pengalaman: pernah menangani, menguji, menggunakan produk 3. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka


(30)

memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Pembelian

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal yaitu intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.

Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak bisa diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi dan mengubah maksud pembelian tersebut.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian terhadap suatu produk dilakukan, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sebuah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik perhatian pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk dengan manfaat yang dirasakan dari produk tersebut. Jika manfaat produk tersebut dibawah harapan pelanggan, pelanggan


(31)

tersebut akan merasa dikecewakan. Tetapi jika memenuhi harapan, maka pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas.

Menurut Kotler dan Keller (2007:235), proses pembelian konsumen terdiri dari 5 (lima) tahap yang digambarkan dalam Gambar 2.1

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi informasi

Keputusan pembelian

Perilaku pasca pembelian

Gambar 2.1


(32)

2.4 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Peneliti Jurnal

Penelitian Variabel

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

1 Dewi (2010) “Pengaruh Trust In a Brand Terhadap Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada Mahasisw a Fakultas Ekonomi UMSU Medan. ” Brand Loyalty Produk Air Minum Aqua Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UMSU Medan (variable terikat)& Trust In a Brand (variabel bebas) Regresi Linear Berganda brand reliability dan brand intentions berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan kepuasan pelanggan dengan Fhitung (70,121) > Ftabel (3,09).

2 Magdalena (2009) “Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Mahasisw a Politeknik Negeri Medan Pada Toko Buku Gramedia Gajah Mada Medan”. Keputusan Pembelian Ulang Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Pada Toko Buku Gramedia Gajah Mada Medan” (variable terikat)& Bauran Pemasaran Ritel (variable bebas) Regresi Linear Berganda

Nilai Adjusted R Square = 0,380, berarti 38% faktor-faktor keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas sedangkan sisanya 62% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

3 Marpaung (2011) “Pengaruh Store Environme nt Terhadap Minat pembelian ulang pada Metro supermarket Regresi Linear Berganda Diperoleh 34,5 % variabel terikat dipengaruhi variabel bebas.


(33)

Minat Pembelian Ulang Konsumen Metro Supermark et Medan Plaza” Medan Plaza (variabel terikat) & store image, store atmosphere, store theatric (variabel bebas) Sedangkan sisanya sebesar 65,5% minat pembelian ulang dipengaruhi oleh variabel lain

4 Wood (2012) “Social Influence on consumer decisions: Motives, modes and consequen ces”. Consumer decisions is a dependent variable & Social Influence is independent variable The measurem ent model was tested using the interdepen dence model of dyadic decision making The results indicate the Social Influence is in consumer decision-making is thriving, and the

abundant literature on social in

fluence in social and consumer psychology suggests a nuanced an d multifaceted model of decision

making in which there is vastly more at play than simple actor and partner preferences.

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menurut Sugiono (2010:60) merupakan “sintesa tentang hubungan antara variabel yang diteliti dari berbagai teori yang telah dideskripsikan dan yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis”.


(34)

Variabel yang akan diteliti antara lain keputusan pembelian sebagai variabel terikat, faktor pribadi dan faktor sosial sebagai variabel bebas.

Faktor pribadi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dengan adanya faktor pribadi yang ada pada diri konsumen, konsumen akan mengetahui dan percaya bahwa produk yang dikonsumsi bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan sehingga konsumen akan melakukan keputusan pembelian.

Faktor sosial berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pada saat konsumen dipengaruhi oleh kelompok maupun keluarga, hal ini akan membuat keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa produk tersebut mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Sehingga konsumen akan melakukan keputusan pembelian.

Keputusan pembelian menunjukan proses yang terjadi setelah konsumen mempunyai penilaian dengan produk maupun perusahaan. Kerangka konseptual penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Faktor Pribadi (X1)

Faktor Sosial (X2)

Keputusan Pembelian (Y)


(35)

2.6 Hipotesis

Dari perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis atas penelitian ini adalah: “Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Berpengaruh Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Mie Sedaap Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.


(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting dan Situmorang, 2008:57). Dengan kata lain desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jalan Prof. T.M. Hanafiah, Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional variabel digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu, dibuat suatu batasan operasional antara lain:

1. Variabel Independent : Faktor Pribadi (X1)

Faktor Sosial (X2)


(37)

3.4 Defenisi Operasional

Penguraian defenisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga bertujuan memberikan batasan-batasan pada objek yang akan diteliti. Defenisi operasional variabel-variabel tersebut adalah :

1. Faktor Pribadi (X1)

Merupakan karakteristik pribadi yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian Mie Sedaap. Faktor pribadi ini meliputi usia dan tahap siklus pembelian, pekerjaan dan keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.

2. Faktor Sosial (X2)

Merupakan faktor yang berasal dari lingkungan sekitar yang dipengaruhi oleh kelompok referensi, keluarga serta peran dan status konsumen.

3. Keputusan Pembelian (Y)

Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap Mie Sedaap. Dengan tahap-tahap yang meliputi pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.


(38)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator

Variabel

Skala Pengukuran

Faktor Pribadi (X1)

Karakteristik pribadi yang ada pada diri konsumen.

1.Usia dan tahap siklus hidup

2.Pekerjaan dan keadaan

ekonomi 3.Gaya hidup 4.Kepribadian dan

konsep diri

Likert

Faktor Sosial (X2)

Faktor yang berasal dari lingkungan sekitar.

1.Kelompok referensi 2.Keluarga

3.Peran dan status

Likert

Keputusan Pembelian

(Y)

Tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk.

1.Pengenalan masalah 2.Pencarian informasi 3.Evaluasi alternatif 4.Perilaku pasca

pembelian

Likert

Sumber: Schiffman dan Kanuk dalam Suwandi (2007)

3.5 Skala Pengukuran

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2010:93) “digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial”.

Untuk keperluan analisis maka pengukuran dengan skala Likert ini dilakukan dengan pembagian sebagai berikut:


(39)

Tabel 3.2 Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-Ragu (RG) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2010:93)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2010:80) adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang masih terdaftar aktif perkuliahan yang mengkonsumsi Mie Sedaap.

3.6.2 Sampel

1. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, menurut Sugiyono (2010:85) merupakan “teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti ditempat penelitian, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai narasumber“.

Sampel menurut Sugiyono (2007:73), ialah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, sehingga untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus (Supramono,2003:63) :


(40)

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Zα = Nilai standard normal yang besarnya tergantung α,

bila α = 0,05 Z = 1,67

bila α = 0.01 Z = 1,96

p = Estimasi proporsi populasi yang sesuai criteria sampel (1-q) q = Proporsi sampel yang tidak sesuai criteria sampel (1-p)

d = Penyimpangan yang ditolelir, yang digunakan dalam penelitian ini 10% Berdasarkan pra-survei yang dilakukan secara acak pada 30 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, ditemukan 20 (70%) orang melakukan pembelian mie Sedaap, maka p = 0,66 dan 10 orang lainnya (30%) adalah diluar yang dimaksud, maka q = 0.34 dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah :


(41)

3.7 Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer di dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan (questionnaire) yang diberikan kepada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang merupakan konsumen maupun pembeli Mie Sedaap.

2. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, majalah, situs internet dan berbagai informasi yang dimiliki oleh Mie Sedaap yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuisioner. Jenis kuisioner ini adalah kuisioner tertutup dengan skala Likert. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban pada kolom yang sudah disediakan dengan memberi tanda checklist (√). Kuisioner dengan skala Likert adalah instrument yang umumnya digunakan untuk meminta responden agar memberikan respon terhadap beberapa statement dengan menunjukkan apakah dia sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju terhadap tiap-tiap statement. Setiap statement akan di beri bobot atau nilai.


(42)

3.9 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner

Dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada seluruh responden yang terdiri dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. 2. Wawancara

Wawancara yang dilakukan secara langsung kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara guna mendapatkan data-data yang diperlukan.

3. Studi Dokumentasi

Dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.10 Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini


(43)

menggunakan bantuan software SPSS 17.0 for windows. Sebelum instrumen penelitian digunakan maka terlebih dahulu diadakan uji validitas dan reliabilitas :

3.10.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner). Uji validitas ini dilakukan kepada 30 responden diluar sampel pada mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS (Statistical Package for the Social Sciens) 17.0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Nilai r tabel dengan ketentuan df = N-2 (30-2) = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361. Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.

Tabel 3.3 Uji Validitas

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

1 P1 0,574 0,361 Valid

2 P2 0,825 0,361 Valid

3 P3 0,626 0,361 Valid


(44)

5 P5 0,825 0,361 Valid

6 P6 0,838 0,361 Valid

7 P7 0,626 0,361 Valid

8 P8 0,809 0,361 Valid

9 P9 0,602 0,361 Valid

10 P10 0,809 0,361 Valid

11 P11 0,749 0,361 Valid

12 P12 0,746 0,361 Valid

13 P13 0,574 0,361 Valid

14 P14 0,809 0,361 Valid

15 P15 0,680 0,361 Valid

16 P16 0,578 0,361 Valid

17 P17 0,458 0,361 Valid

18 P18 0,557 0,361 Valid

19 P19 0,546 0,361 Valid

20 P20 0,725 0,361 Valid

21 P21 0,578 0,361 Valid

22 P22 0,626 0,361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.

3.10.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2006:179) butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:


(45)

1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,80

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.947 .952 22

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada 22 pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0,947, ini berarti 0,947 > 0,60 dan 0,947 > 0,80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

3.11 Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu :

3.11.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis. Data yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.


(46)

Analisis linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel bebas yang jumlahnya lebih dari dua (X1,X2) terhadap

variabel terikat (Y). Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, maka peneliti menggunakan bantuan perangkat lunak software SPSS (Statistical Package for the Social Sciens) dengan rumus :

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien Regresi Berganda

X1 = Faktor Pribadi

X2 = Faktor Sosial

e = Standar error

3.11.3 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :

1. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.


(47)

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5%

H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5%

2. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

H0 : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

H0 : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusannya adalah: H0 diterima jika F hitung < F tabelpada α= 5%

H0 ditolak jika F hitung > F tabelpada α= 5% 3.11.4 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat


(48)

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.

3.12 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5%, maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2008:97)

2. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel bebas adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel terikat (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel bebas signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.


(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Wings corporation didirikan pada tahun 1948 di Surabaya, Indonesia. Selama lima puluh tahun terakhir perusahaan ini telah berkembang dari sebuah industri rumah kecil menjadi pemimpin pasar yang memperkerjakan ribuan orang dengan pabrik berlokasi di Jakarta dan Surabaya.

Tujuan dari wings corporation adalah memproduksi produk-produk kualitas internasional dengan harga ekonomis. Produksi pertama adalah dengan pembuatan sabun cuci hijau buatan tangan. Dengan produk ini, Wings berhasil menembus pasar kompetitif pada akhir tahun 1940-an. Setelah itu Wings memperkenalkan produk baru yaitu krim deterjen dan produk pembersih lainnya dan saluran distribusi yang didirikan di seluruh Indonesia. Beberapa dekade berikutnya melihat wings terus memperluas lini produk untuk berbagai produk rumah tangga dan produk perawatan pribadi.

Hari ini, Wings diakui sebagai produsen lokal terkemuka dan distributor rumah tangga dan produk perawatan pribadi. Menjadi sebuah kelompok bisnis yang dinamis dan beragam, Wings masih didedikasikan untuk visi awal


(50)

perusahaan konsumen dengan menyediakan produk rumah tangga dan produk pribadi berkwalitas tanpa kompromi.

Agar bisa menjadi pemain global, Grup Wings harus terus meluaskan pasarnya ke negara yang penduduknya banyak seperti Amerika Latin, India dan Cina. Juga membangun merek dan tim pemasaran yang hebat di luar negeri. Di industri toiletris tanah air, ada tiga pemain besar yang menguasai pasar berupa Unilever, Procter & gembler, dan Wings. Pemain yang disebut pertama dan kedua adalah perusahaan multinasional, dan pemain ketiga adalah pemain lokal yang mampu bertengger di puncak dan menandingi raksasa toiletris dunia.

Kejayaan Wings tak hanya di ranah toiletris yang mampu membuat raksasa toiletris dunia Unilever cemas. Di industri makanan pun, raksasa indofood dibuat cemas dengan kehadiran Mie Sedaap yang diluncurkan Wings pada April 2003. Hanya dalam tempo satu tahun, Mie Sedaap berhasil mengambil 12% pangsa pasar indofood. Meski tidak ada data angka, pertumbuhan mie sedap terus melejit. Hal ini terlihat dari penambahan mesin dan kapasitas produksi di dua pabrik Gresik dan Bekasi.

4.1.1 Visi dan Misi

VISI

Berusaha Untuk Dapat Memenuhi Kepuasan Pelanggan.

MISI

Kualitas Produk, Effisiensi Produk, Disiplin Waktu Dan Konsistensi Dalam Kualitas.


(51)

4.1.2 Logo Perusahaan

Sumber : Data sekunder, 2015

Gambar 4.1 Logo Perusahaan

4.1.3 Produk Mie Sedaap

Produk yang disediakan oleh Mie Sedaap dalam melayani para pelanggan adalah sebagai berikut :

a. Mie Sedaap : Mi Goreng (diluncurkan 2003)

b. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Soto (diluncurkan 2003)

c. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Ayam Bawang (diluncurkan 2003) d. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Kari Ayam (diluncurkan 2004) e. Mie Sedaap : Mi Sambal Goreng (diluncurkan 2005)

f. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Kari Spesial Bumbu Kari Kental (diluncurkan 2009)


(52)

g. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Ayam Spesial (diluncurkan 2011) h. Mie Sedaap : Mi Kuah Rasa Baso Spesial (diluncurkan 2013) i. Mie Sedaap Cup : Mi Goreng (diluncurkan 2013)

j. Mie Sedaap Cup : Rasa Soto (diluncurkan 2013)

k. Mie Sedaap Cup : Rasa Baso Spesial (diluncurkan 2013) l. Mie Sedaap Cup : Rasa Kari Ayam (diluncurkan 2014)

m. Mie Sedaap : Mi Goreng Rasa Ayam Krispi (diluncurkan 2014) n. Mie Sedaap Cup : Rasa Kari Spesial (diluncurkan 2014)

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa identitas responden dan distribusi jawaban terhadap masing-masing variabel.

4.2.1 Karakteristik Responden

Berikut ini adalah tabulasi mengenai karakteristik responden yang berjumlah 86 orang, di distribusikan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

20 – 25 Tahun 74 86,1%

26 – 31 Tahun 12 13,9%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah usia 20 - 25 Tahun dengan presentase sebesar 86,1%, dan 26 - 31 Tahun dengan presentase sebesar 13,9%.


(53)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Presentase

Laki - Laki 61 70,9%

Perempuan 25 29,1%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah Laki - Laki dengan presentase sebesar 70,9%, dan Perempuan sebesar 29,1%.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Membeli Per Minggu

Frekuensi Membeli Jumlah Presentase

1-2 Kali / Minggu 69 80,2%

> 3 Kali / Minggu 17 19,8%

T O T A L 86 100%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah 1-2 Kali / Minggu dengan presentase sebesar 80,2%, dan > 3 Kali / Minggu dengan persentase sebesar 19,8%.

4.2.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi,

Faktor Sosial, dan Keputusan Pembelian.

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Pribadi (X1)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 7 8,1 46 53,5 33 38,4 86 100

2 0 0 0 0 6 7 40 46,5 40 46,5 86 100

3 0 0 0 0 4 4,7 31 36 51 59,3 86 100

4 3 3,5 4 4,7 12 14 41 47,7 26 30,2 86 100 5 2 2,3 3 3,5 9 10,5 53 61,6 19 22,1 86 100 6 3 3,5 5 5,8 9 10,5 51 59,3 18 20,9 86 100 7 4 4,7 3 3,5 7 8,1 21 24,4 51 59,3 86 100

8 0 0 0 0 7 8,1 46 53,5 33 38,4 86 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)


(54)

1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki varian rasa yang disukai oleh semua usia, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 46,5% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki banyak peminat terhadap produknya, 46,5% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie sedaap menjadi makanan alternatif pengganti makanan pokok, 36% menyatakan setuju, 4,7% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 30,2% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki harga bersaing dengan produk mie instan lainnya, 47,7% menyatakan setuju, 14% menyatakan kurang setuju, 4,7% menyatakan tidak setuju, dan 3,5% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 22,1% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap selalu menciptakan inovasi pada produknya, 61,6% menyatakan setuju, 10,5% menyatakan kurang setuju, 3,5%


(55)

menyatakan tidak setuju, dan 2,3% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 20,9% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap cocok dikonsumsi konsumen yang membutuhkan makanan cepat saji, 59,3% menyatakan setuju, 10,5% menyatakan kurang setuju, 5,8% menyatakan tidak setuju, dan 3,5% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki kemasan yang menarik, 24,4% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 3,5% menyatakan tidak setuju, dan 4,7% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap merupakan mie instan yang dipercaya kualitasnya, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Faktor Sosial (X2)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 1 1,2 1 1,2 6 7 40 46,5 38 44,2 86 100

2 1 1,2 2 2,3 6 7 42 48,8 35 40,7 86 100

3 1 1,2 1 1,2 2 2,3 24 27,9 58 67,4 86 100 4 1 1,2 1 1,2 1 1,2 32 37,2 51 59,3 86 100

5 1 1,2 1 1,2 2 2,3 27 31,4 55 64 86 100

6 2 2,3 1 1,2 1 1,2 28 32,6 54 62,8 86 100


(56)

Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 44,2% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dibintangi oleh group musik terkenal Indonesia, 46,5% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 40,7% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki saluran pemasaran yang luas, 48,8% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju, 2,3% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 67,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap didukung oleh keluarga musisi yang memiliki track record baik, 27,9% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 59,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dikonsumsi oleh hampir semua rumah tangga, 37,2% menyatakan setuju, 1,2% menyatakan kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 64% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memberikan keceriaan dalam


(57)

setiap iklannya, 31,4% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 1,2% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 62,8% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap berperan sebagai mie instan yang diinovasi kedalam kemasan Cup, 32,6% menyatakan setuju, 1,2% menyatakan kurang setuju, 1,2% menyatakan tidak setuju, dan 2,3% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian (Y)

No. Item STS TS KS S SS T O T A L

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 7 8,1 46 53,5 33 38,4 86 100

2 0 0 0 0 12 14 48 55,8 26 30,2 86 100

3 0 0 0 0 7 8,1 47 54,7 32 37,2 86 100

4 0 0 0 0 11 12,8 54 62,8 21 24,4 86 100

5 0 0 0 0 6 7 41 47,7 39 45,3 86 100

6 0 0 0 0 5 5,8 41 47,7 40 46,5 86 100

7 0 0 0 0 2 2,3 17 19,8 67 77,9 86 100

8 0 0 0 0 0 0 18 20,9 68 79,1 86 100

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 86 responden, sebanyak 38,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap merupakan mie instan produksi PT. Wings Food, 53,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, dari 86 responden, sebanyak 30,2% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap merupakan mie instan terpopuler


(58)

kedua di Indonesia, 55,8% menyatakan setuju, 14% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 86 responden, sebanyak 37,2% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memiliki banyak varian rasa, 54,7% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, dari 86 responden, sebanyak 24,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap semakin berkualitas karena diperkaya dengan 7 vitamin, 62,8% menyatakan setuju, 12,8% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, dari 86 responden, sebanyak 45,3% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap selalu memunculkan varian rasa baru setiap tahunnya, 47,7% menyatakan setuju, 7% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, dari 86 responden, sebanyak 46,5% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap memberikan inovasi rasa yang disukai konsumen, 47,7% menyatakan setuju, 5,8% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.


(59)

7. Pada pernyataan ketujuh, dari 86 responden, sebanyak 77,9% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap dikonsumsi ulang oleh konsumen, 19,8% menyatakan setuju, 2,3% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, dari 86 responden, sebanyak 79,1% responden menyatakan sangat setuju bahwa Mie Sedaap semakin disukai dan dikenal konsumen, 20,9% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% responden menyatakan sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

4.3 Analisis Linier Berganda

Analisis linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 17.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas faktor pribadi, dan faktor sosial terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

Tabel 4.7

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Faktor_Sosial,

Faktor_Pribadia

. Enter

a. All requested variables entered.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.7 (Variabel Entered/removedb) menunjukkan hasil analisis statistik tiap indikator sebagai berikut.


(60)

Tabel 4.8

Analisis Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.122 2.898 1.767 .081

Faktor_Pribadi .446 .067 .496 6.634 .000

Faktor_Sosial .563 .094 .450 6.008 .000

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8 maka persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah:

Y = 5,122 + 0,446 X1 + 0,563 X2

Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

a. Konstanta (a) = 5,122, ini menunjukkan harga constant, dimana jika variabel

faktor pribadi (X1), dan faktor sosial (X2) = 0, maka keputusan pembelian = 5,122. b. Koefisien X1 (b1) = 0,446, ini berarti bahwa variabel faktor pribadi (X1)

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika faktor pribadi (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian

akan bertambah sebesar 0,446. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel faktor pribadi dengan keputusan pembelian, semakin meningkat faktor pribadi maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian Mie Sedaap pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas sumatera utara.


(61)

c. Koefisien X2 (b2) = 0,563, ini berarti bahwa variabel faktor sosial (X2)

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian, atau dengan kata lain jika faktor sosial (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka keputusan pembelian

akan bertambah sebesar 0,563. Koefesien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel faktor sosial dengan keputusan pembelian, semakin meningkat faktor sosial maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian Mie Sedaap pada mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis universitas sumatera utara.

4.4 Uji Hipotesis

4.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α= 5% Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5% Hasil pengujian adalah :


(62)

n = jumlah sampel, n = 86

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 3

Derajat kebebasan / degree of freedom (df) =(n-k) = 86 - 3 = 83

Uji-t yang dilakukan adalah uji satu arah, maka ttabel yang digunakan

adalah t0,05 (83) = 1,663

Tabel 4.9

Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 5.122 2.898 1.767 .081

Faktor_Pribadi .446 .067 .496 6.634 .000

Faktor_Sosial .563 .094 .450 6.008 .000

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa: 1. Variabel Faktor Pribadi (X1)

Nilai thitung variabel faktor pribadi adalah 6,634 dan nilai ttabel 1,663 maka thitung >

ttabel (6,634 > 1,663) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel faktor pribadi

berpengaruh positif dan signifikan (0,000 < 0,05) secara parsial terhadap keputusan pembelian. Artinya, jika variabel faktor pribadi ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,446.

2. Variabel Faktor Sosial (X2)

Nilai thitung variabel faktor sosial adalah 6,008 dan nilai ttabel 1,663 maka thitung >

ttabel (6,008 > 1,663) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel faktor sosial


(63)

keputusan pembelian. Artinya, jika variabel faktor sosial ditingkatkan sebesar satu satuan, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,563.

4.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujiannya adalah :

Ho : b1 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ho : b1 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% Ho ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5%

Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut:

df (Pembilang) = k – 1 df (Penyebut) = n – k

Keterangan :

n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 86 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3, sehingga diperoleh :


(64)

1. df (pembilang) = 3 – 1 = 2 2. df (penyebut) = 86 – 3 = 83

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian

akan dibandingkan dengan Ftabelpada tingkat α = 5%. Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 381.280 2 190.640 54.760 .000a

Residual 288.953 83 3.481

Total 670.233 85

a. Predictors: (Constant), Faktor_Sosial, Faktor_Pribadi

b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Sumber: Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Pada Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F

yakni sebesar 54,760 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai Ftabel yakni 3,107, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung >

Ftabel (54,760 > 3,107).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika Fhitung > Ftabel dan tingkat

signifikansinya (0.000 < 0.05), menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas (faktor pribadi, dan faktor sosial) secara serempak adalah signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).

4.4.3 Pengujian Koefesien Determinasi (R2)

Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar


(1)

5 -1.156 33.00 35.1567 -2.15667

6 -.260 35.00 35.4854 -.48543

7 -.557 34.00 35.0395 -1.03952

8 -.318 34.00 34.5936 -.59361

9 -1.453 32.00 34.7108 -2.71077

10 .056 32.00 31.8955 .10453

11 .957 33.00 31.2152 1.78475

12 1.316 34.00 31.5440 2.45600

13 .425 31.00 30.2063 .79372

14 .722 32.00 30.6522 1.34781

15 .957 33.00 31.2152 1.78475

16 -.538 30.00 31.0037 -1.00365

17 .660 32.00 30.7693 1.23066

18 -.849 32.00 33.5846 -1.58465

19 -.557 34.00 35.0395 -1.03952

20 -.615 33.00 34.1477 -1.14771

21 -.912 32.00 33.7018 -1.70180

22 -1.400 34.00 36.6115 -2.61155

23 -1.156 33.00 35.1567 -2.15667

24 -1.093 33.00 35.0395 -2.03952

25 -1.151 32.00 34.1477 -2.14771

26 -1.156 33.00 35.1567 -2.15667

27 -.260 35.00 35.4854 -.48543

28 -.567 36.00 37.0575 -1.05745

29 -.562 35.00 36.0485 -1.04849

30 -.801 35.00 36.4944 -1.49439

31 .037 36.00 35.9313 .06867

32 -.859 34.00 35.6026 -1.60258

33 .450 39.00 38.1609 .83914

34 -2.334 27.00 31.3551 -4.35512

35 .153 38.00 37.7150 .28505

36 -.265 36.00 36.4944 -.49439


(2)

38 -.212 38.00 38.3952 -.39517

39 .684 40.00 38.7239 1.27608

40 .684 40.00 38.7239 1.27608

41 .986 40.00 38.1609 1.83914

42 .387 39.00 38.2780 .72199

43 .382 40.00 39.2870 .71302

44 .986 40.00 38.1609 1.83914

45 .684 40.00 38.7239 1.27608

46 -.154 39.00 39.2870 -.28698

47 -.743 36.00 37.3862 -1.38620

48 -.504 36.00 36.9403 -.94030

49 .213 36.00 35.6026 .39742

50 -1.279 35.00 37.3862 -2.38620

51 -.255 34.00 34.4765 -.47646

52 .520 35.00 34.0306 .96945

53 1.237 35.00 32.6928 2.30716

54 1.232 36.00 33.7018 2.29820

55 -.548 32.00 33.0216 -1.02159

56 -1.503 32.00 34.8052 -2.80521

57 .696 35.00 33.7018 1.29820

58 -.260 35.00 35.4854 -.48543

59 -.313 33.00 33.5846 -.58465

60 -.255 34.00 34.4765 -.47646

61 .462 34.00 33.1387 .86126

62 -1.742 32.00 35.2511 -3.25112

63 -1.216 35.00 37.2690 -2.26905

64 -1.455 35.00 37.7150 -2.71495

65 .213 36.00 35.6026 .39742

66 .510 37.00 36.0485 .95151

67 -.026 36.00 36.0485 -.04849

68 .754 36.00 34.5936 1.40639

69 -.494 34.00 34.9224 -.92236


(3)

71 -.490 33.00 33.9134 -.91340

72 -.260 35.00 35.4854 -.48543

73 .988 37.00 35.1567 1.84333

74 1.285 38.00 35.6026 2.39742

75 .817 36.00 34.4765 1.52354

76 1.051 37.00 35.0395 1.96048

77 1.524 38.00 35.1567 2.84333

78 .452 36.00 35.1567 .84333

79 1.280 39.00 36.6115 2.38845

80 -1.426 29.00 31.6612 -2.66115

81 1.758 39.00 35.7197 3.28026

82 1.763 38.00 34.7108 3.28923

83 1.997 39.00 35.2738 3.72617

84 1.524 38.00 35.1567 2.84333

85 1.514 40.00 37.1746 2.82539

86 2.231 40.00 35.8369 4.16311

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 30.2063 39.2870 35.2093 2.11793 86 Residual -4.35512 4.16311 .00000 1.84376 86 Std. Predicted Value -2.362 1.925 .000 1.000 86

Std. Residual -2.334 2.231 .000 .988 86

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Lampiran 5. Output Uji Asumsi Klasik


(4)

Variables Entered/Removed

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method 1 Faktor_Sosial,

Faktor_Pribadia

. Enter

a. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson R Square

Change F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .754a .569 .558 1.86584 .569 54.760 2 83 .000 1.055

a. Predictors: (Constant), Faktor_Sosial, Faktor_Pribadi b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 381.280 2 190.640 54.760 .000a

Residual 288.953 83 3.481

Total 670.233 85

a. Predictors: (Constant), Faktor_Sosial, Faktor_Pribadi b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 5.122 2.898 1.767 .081

Faktor_Pribadi .446 .067 .496 6.634 .000 .927 1.078 Faktor_Sosial .563 .094 .450 6.008 .000 .927 1.078 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


(5)

Coefficient Correlationsa

Model Faktor_Sosial Faktor_Pribadi

1 Correlations Faktor_Sosial 1.000 -.269 Faktor_Pribadi -.269 1.000 Covariances Faktor_Sosial .009 -.002 Faktor_Pribadi -.002 .005 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimensi

on Eigenvalue Condition Index

Variance Proportions

(Constant) Faktor_Pribadi Faktor_Sosial

1 1 2.991 1.000 .00 .00 .00

2 .006 22.913 .02 .81 .43

3 .003 30.733 .98 .18 .57

a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 30.2063 39.2870 35.2093 2.11793 86 Std. Predicted Value -2.362 1.925 .000 1.000 86 Standard Error of Predicted

Value

.203 .671 .329 .117 86

Adjusted Predicted Value 30.0993 39.3061 35.1969 2.12316 86

Residual -4.35512 4.16311 .00000 1.84376 86

Std. Residual -2.334 2.231 .000 .988 86

Stud. Residual -2.439 2.296 .003 1.009 86

Deleted Residual -4.75347 4.40867 .01242 1.92261 86 Stud. Deleted Residual -2.516 2.358 .004 1.017 86

Mahal. Distance .017 10.016 1.977 2.281 86

Cook's Distance .000 .181 .014 .026 86

Centered Leverage Value .000 .118 .023 .027 86 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 3 97

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

18 189 109

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 1 10

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 0 7

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 0 19

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Pengaruh Faktor Pribadi dan Faktor Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Buavita pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Binis Universitas Sumatera Utara

0 0 17

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Faktor Sosial, Pribadi, Dan Psikologis Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Samsung Smartphone Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 2