Kajian Singkat AKTA IV DAN PROGRAM PROFE

Kajian Singkat
AKTA IV DAN PROGRAM PROFESI GURU

Perubahan adalah satu kata yang memiliki makna yang besar.
Makna yang menghadirkan impelementasi dari proses pelaksaan, yaitu
bahwa untuk menuju ke arah yang lebih ‘baik’ maka diperlukan suatu
proses yaitu Perubahan.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak perubahan yang terjadi entah
perubahan yang di sengaja atau perubahan yang natural dari segala
aspek yang ada dan ini memang sudah hukum alam bahwa perubahan itu
nyata. Tetapi perubahan yang seperti apakah itu ? apakah mendatangkan
hal yang positif ? ataukah hanya mendatangkan hal sebaliknya ?
Pada kesempatan ini perubahan yang dimaksud adalah mengenai
permasalahan yang mulai tren saat ini di kalangan pendidik, calon
pendidik dan mahasiswa yaitu soal Akta Mengajar dan Program Profesi
Guru, yang adalah bagian penting dan bersejarah bagi pendidikan di
negara ini.

AKTA MENGAJAR (AKTA IV)
Akta mengajar adalah program pendidikan singkat bagi yang
berprofesi sebagai guru tetapi dengan latar belakang pendidikan yang

bukan dari fakultas pendidikan. Ini merupakan pendidikan yang harus di
jalani pagi para lulusan di semua bidang (formal) agar bisa menjalani
profesi guru. Dengan adanya program ini lulusan non-kependidikan bisa
menjadi guru dengan menyelesaikan program ini.
Program akta mengajar tujuannya yaitu untuk membekali para
calon guru untuk bisa memiliki kompetensi dalam bidang keguruan. Yang
pada

dasarnya

calon

guru

akan

dibekali

untuk


meningkatkan

kemampuan/pengusaan materi dalam bidang studi yang di tempuh dan
Christianto N. Langkay

memaduhkannya dengan metode pembelajaran secara teoritik ataupun
prakten untuk di implementasasikan dalam proses pembelajaran.
Pada dasarnya akta mengajar dimiliki oleh para sarjana-sarjana
yang telah menempuh kuliah s1 dalam bidang kependidikan.

PROGRAM PROFESI GURU
Program Profesi Guru atau biasa di singkat PPG merupakan program
yang dijalankan oleh Kemendikbud untuk menghasilkan guru profesional
atau sertifikasi guru dimana untuk menjadi seorang guru maka calon guru
harus mengikuti atau melaksanakan program tersebut sebagai syarat
kententuan calon guru.
Adapun

penjelasan


mengenai

PPG

yang

tercantum

dalam

Permendiknas N0. 8 Tahun 2009 tentang PPG bahwa Program Pendidikan
Profesi Guru Pra Jabatan yang selanjutnya disebut Program PPG adalah
program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan
S-1 Kependidikan dan S-1 / D-IV Non Kependidikan agar menguasai
kompetensi guru secara utuh sesuai dengan standar nasional pendidikan.

AKTA MENGAJAR, PPG DAN REALITANYA
Pada bulan desember 2013 lalu Kemendikbud mengesakan bahwa
Akta IV sudah tidak dipakai lagi, yang sejatinya bahwa akta IV itu sudah
tidak berlaku sejak tahun 2005 lalu. Undang-undang Nomor 14 Tahun

2005 Pasal 8 menjelaskan bahwa Guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dari makna pada pasal di atas menjelaskan bahwa calon guru bisa dari
semua bidang studi baik itu kependidikan maupun non-kependidikan. Atas
dasar pertimbangan itu maka akta IV yang merupakan surat ijin untuk
menjadi guru bagi para calon guru non-kependidikan di hapuskan dan di

Christianto N. Langkay

gantikan dengan Program Profesi Guru yang dalam prosedurnya calon
guru harus mengikuti program matrikulasi.
Jika dilihat dari definisi serta implementasi yang sementara berlangsung
saat ini maka fungsi dan cara krja Akta IV dan PPG pada dasarnya hampir
sama, yang membedahkan hanyalah penulisannya dan ada beberapa
komponen di dalamnya seperti yang telah di jelaskan di atas.
Sedikit

mengenai


hal-hal

yang

menjadi

masalah

sekaligus

pertanyaan saat ini yaitu kenapa Akta IV harus di hapuskan di perguruan
tinggi yang latar belakangnya adalah kependidikan ? Kenapa banyak
orang yang tidak mengetahui bahwa Akta IV sudah di hapuskan sejak
tahun 2005 ? Kenapa pada tahun setelah diberlakukannya Undangundang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 8 masih ada daerah-daerah yang
menjadikan Akta IV sebagai satu persyaratan CPNS ? Apakah ada
pengawasan penuh dari pemerintah dan substansi-substansi terkait
mengenai syarat penerimaan calon guru di daerah-daerah ? Kenapa
setelah diberlakukannya peraturan terkait Akta IV tersebut, ada banyak
calon guru yang menjadi guru dengan syarat Akta IV ?.
Faktanya adalah Akta IV masih menjadi harapan bagi sebagian

orang yang terjun di dunia pendidikan kususnya bagi calon pendidik,
walaupun nantinya setelah menjadi sarjana dengan bawaan Akta IV tetap
di haruskan untuk mengikuti PPG dengan tujuan untuk menjadikan guru
profesional dan berkualitas. Itulah yang akan membedahkan S1 dari
kependidikan dan S1 dari non-kependidikan. Karena terasa sia-sia kuliah 4
tahun kependidikan dengan hanya mendapatkan teori ilmu bidang studi
seperti D3 jika kependidikannya serasa tidak di akui, sedangkan pada
program non-kependidikan bisa menjadi guru dengan hanya bermodalkan
S1 murni dan 1 tahun sertifikasi.

SIKAP SEBAGAI ATRIBUT PENDIDIKAN

Christianto N. Langkay

Sebagai mahasiswa yang juga merupakan bagian dari pengawas
proses pendidikan di negara ini yang sementara ini beralmamaterkan
Universitas Negeri Manado saya berpandangan bahwa aturan yang sudah
mentiadakan ijazah akta IV di perguruan tinggi kependidikan merupakan
langkah nyata dari perubahan pendidikan di negara ini. Dan perubahan
tersebut mendatangkan ketidakseimbangan antara mahasiswa S1 yang

kependidikan dan non-kependidikan dalam sudut pandang keguruan. Itu
dikarenakan S1 kependidikan dan non-kependidikan kedudukannya sama
pada saat akan menjadi guru. Hal tersebut menggambarkan bahwa proses
perubahan dalam pendidikan saat ini memiliki cela negatif yang
mengantarkan mahsiswa pada pandangan bahwa mahasiswa / pelajar
pada beberapa tahun terakhir ini kususnya pada program kependidikan
merupakan kelinci percobaan bagi pemerintah (kemendikbud) dalam
proses perubahan yang arahnya belum tentu ke mana.
Demi terciptanyan tujuan pendidikan untuk perubahan ke arah yang
lebih baik maka pemerintah harus lebih peka melihat kebutuhan seluruh
elemen pendidikan yang ada di dalamnya. Di beberapa negara perubahan
itu dilakukan dalam 10 -15 tahun dengan upaya yang konsisten dan
kerjasama para pemangku kepentingan.
Juga dalam menyikapi aturan di hapusnya Akta IV di perguruan
tinggi kependidikan, maka sebagai warga negara yang baik juga sebagai
masyarakat intelek maka saya mendukung program yang telah di jalankan
pemerintah dengan mempertimbangkan perlakuan pemerintah terhadap
lulusan dari Kependidikan dan Non-Kepedidikan yang pada pelaksaan
Program Profesi Guru (PPG) masih ada tindakan pembedaan-pembedaan
seperti pada ketentuan program matrikulasi yang antaranya (1) Peserta

program dengan latar belakang akademis S1 kependidikan yang sesuai
dengan program pendidikan profesi tidak perlu mengikuti matrikulasi (2)
Peserta

program

dengan

latar

belakang

akademis

S1/D4

non-

kependidikan yang sesuai dengan program pendidikan profesi yang akan
di


tempuh,

harus

mengikuti

matrikulasi.

Dst.

Adapun

pengertian

matrikulasi adalah sejumlah mata kuliah yang wajib diikuti oleh peserta

Christianto N. Langkay

program PPG yang sudah dinyatakan lulus seleksi untuk memenuhi

kompetensi akademik bidang stUdi dan/atau kompetensi akademik
kependidikan sebelum mengikuti program PPG.

Refrensi :
Ismunandar. 2013 Pelatihan Guru Menyiapkan Kurikulum 2013
http://kemdikbud.go.id/kemdikbud/artikel-pelatihan-guru
Kemendikbud Tegaskan Akta IV Sudah Tidak Dipakai
http://www.jpnn.com/read/2013/12/15/205780/index.php?
mib=berita.detail&id=205780&page=4
Martikulasi pada program PPG
http://forumptk.org/?p=426
Pendidikan Profesi Guru
http://ppg-unima.webs.com/

Christianto N. Langkay