Paper wawancara mendalam Muhammad Kurn
HASIL WAWANCARA PEMUDA DI
DESA SUKASARI
NAMA
: MUHAMAD KURNIAWAN
NIM
: 1601095009
TUGAS
: SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
DOSEN
: INDAH MEITASARI, M. Si
PROGRAM STUDI
: PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.
HAMKA
2016
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2005 tentang Desa).
Desa sejahtera itu adalah desa yang bisa memenuhi akan prasarana dasar, dan
mensejahetrakan masyarakatnya.Desa harus dapat menjadi salah satu kunci kekuatan
ekonomi Indonesia dan sumber kesejahteraan bagi warganya. Baik itu petani, perempuan,
masyarakat adat, pemuda-pemudi, anak-anak, kelompok peyandang cacat, dan kelompok
masyarakat terasing tanpa kecuali. Untuk mewujudkan desa sejahtera itu, pemerintah telah
mengesahkan UU Nomor 6 tentang Desa atau sering disebut UU Desa. UU ini memberikan
kesempatan bagai desa untuk menjalankan dan mengatur pembangunannya sendiri, karena
masyarakat desa-lah yang lebih tau apa saja yang dibutuhkan untuk lebih maju dan sejahtera.
Saat ini ada 74 ribu desa di negeri ini. Jadi bayangkan seperti apa pengaruh perekonomian
Indonesia, jika semua desa tersebut bisa menjadi desa yang maju dan sejahtera. Karena itu,
semua program pembangunan desa harus direncanakan oleh pemerintah desa bersama-sama
Badan Permusyawaratan Desa (BPD-Tuha Peut) dan masyarakat desa. Program-program
desa harus dimusyawarahkan agar sesuai dengan kebutuhkan masyarakat, baik itu dalam
peningkatan kwalitas pelayanan dasar, sarana dan prasarana dasar, ekonomi desa, dan
pemberdayaan masyarakat desa. Semuanya menjadi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) yang memuat rencana kegiatan dan penggunaan atau RKP
Desa.Dengan adanya undang-undang desa, desa diberikan kepercayaan untuk mengelolah
anggaran desa sendiri dengan jumlah yang sangat besar dengan rata-rata hampir 1,4miliar
pertahun, sedikitnya 70% dari dana desa harus dimanfaatkan untuk pembangunan sedangkan
untuk operasional dan perangkat desa tidak boleh lebih dari 30%, untuk itu setiap desa harus
membuat rencana anggaran desa (APB DESA).
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara
desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan
diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,
perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu
penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi
Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk
berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap. Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus
mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian
pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa
dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk
urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik.
Faktor-faktor penyebab urbanisasi :
A. Faktor-faktor Umum :
1.
2.
3.
4.
5.
Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru.
Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti
tanahlongsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan
seperti peperangan, dan konflik antar kelompok.
Faktor kepentingan pembangunan, yaitu misalnya migrasi yang terjadi karena
daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk
irigasi dan PLTA.
Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
B. Faktor-faktor Penyebab Urbanisasi
1. Faktor Penarik
a.
Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah.
b.
Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap.
c.
Banyak lapangan pekerjaan dikota.
d.
Dikota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng.
e.
Pengaruh sinetron indonesia yang menggambarkan kehidupan di kota.
f.
Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
2. Faktor Pendorong
a. Lahan pertanian yang semakin sempit merasa tidak cocok dengan budaya tempat
asalnya.
b.
Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan didesa.
c. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa.
d. Di usir dari desa asal
e.
Memiliki impian kuat menjadi orang kaya.
Desa Sukasari adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.[1]
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Sukasari Kecamat Cikijing Nomor
141.1/02.SK.KEP. DES/2008 tentang pembentukan Forum Masyarakat Desa Siaga, bahwa
dalam rangka pencapaian visi Majalengka sehat, Jawa Barat Sehat dan Indeks Pembangunan
indonesia 80, maka dikembangan desa atau kelurahan siaga sebagai basis berkembangnya
desa/kelurahan sehat.
BERIKUT HASIL WAWANCARA SAYA DENGAN SALAH SATU PEMUDA YANG
ADA
DIDESA
SUKASARI,
KECAMATAN
CIKIJING,
KELURAHAN
MAJALENGKA:
Dani adalah pemuda Desa sukasari.Dia tinggal di Desa selama 18 tahun bersama
ayah dan ibunya. Dani hanyalah tamatan SMP, menurut Dani, dia tidak mau lagi melanjutkan
sekolah kejenjang berikutnya karena dia hanya ingin fokus bekerja dan membantu orang tua
mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Dani juga tidak ingin merepotkan dan
membebankan orang tuanya jika dia melanjutkan SMA karena biaya sekolah itu mahal dan
menurut dani sekolah itu hanya bisa menghambur- hamburkan uang saja sedangkan orang tua
susah payah mencari uang dengan keringatnya sendiri dari situlah alasan kenapa dani tidak
ingin nelanjutkan sekolahnya lagi. Dani berkeinginan untuk belajar di pasantren karean
menurut dani biar ilmu agamanya bisa bertambah dan kenal dengan para ulama-ulama besar,
hobinya bermain hadro dari kelas 4 SD sampai sekarang, dani juga ikut dalam organisasi
hadro desa yang dianjurkan oleh kepala desa itu juga. Menurutnya desa ini sangat
Agamis,tentram,makmur dan aman. Ada kegiatan yang menarik dari desa ini memiliki
banyak ciri khas dan kompak.Desa ini semakin tahun semakin maju.Fasilitas dan sarananya
juga sudah mecukupi tetapi masih berharap bisa lebih banyak lagi.Tidak ada kekurangan
baginya. dani mengetahui ada dana yang masuk pada desa ini seperti bantuan untuk
masyarakat miskin dan memperbaikin bangunan-bangunan yang terdapat di Desa suksari.
Fasilitas dan sarana yang sudah dibangun dalam 3 tahun terakhir adalah aula,balai
desa,masjid istiqamah,jalan,mobil kesehatan dan madrasah.
Dani ingin sekali desa ini di tambah sarana dan fasilitas, Deni berharap sekolah
yang ada di Desa Sukasari ini ditambah karena menurut Deni sekolah yang ada di Desa
Sukasari hanyalah SD dan TK sedangan SMP dan SMA ada di desa seberang yang membuat
anak-anak SMP dan SMA harus menggunakan sepeda, motor, nebeng sama teman dan ada
juga diantar orang tua sedangkan angkutan umum sangat sulit dijumpai di desa ini, Danil juga
berharap di desa Sukasri dibangun pondok pasantren biar agama dan sosial anak- anak yang
ada di desa Sukasari tambah kuat dan ada transportasi angkutan umum agar anak-anak SMP
dan SMA tidak lagi menggunakan motor karena dapat membahayakan dirinya sendiri dan
orang lain, selain itu juga dani ingin sekali anak-anak yang ada di desa Sukasari jika ingin ke
sekolah lebih baik jalan kaki agar tubuh tetap sehat dan agar anak-anak tidak mudah malas.
Dani memiliki teman di kota jakarta dan bandung, waktu dani mengajak temannya yang dari
kota itu jalan-jalan kesawah temannya tidak mau dengan alasan takut kotor dan bau, padahal
menurut dani sawah itu sangatlah indah dan menyenangkan. Dani berpikir semua orang kota
itu takut dengan kotor dan sombong, padahal menurut dani desa itu sangat indah dan sejuk.
Jika ada pembangunan di Desa Sukasari Dani ingin sekali ikut membantun dalam
mengembangkan desa Sukasari karena pembangun desa ini juga bertujuan untuk
mengembangkan desa secara bersama-sama.
Menurut dani kota adalah tempat yang enak untuk jalan-jalan pada malam hari,
tapi menurut dani kota itu tidak asiknya karena banyaknya polusi-polusi udara dari limbah
pabrik maupun dari kendaraan. Menurut dani, dia sebenarnya ingin tinggal dikota, akana
tetapi dani tetap ingin tinggal didesa karena didesa dia bisa berkumpul bersama keluraga dan
teman-temannya . Kota yang menarik menurut dani adalah jawa timur dan jawa tengah.
Alasan dani ingin pindah ke jawa timur dan jawa tengah adalah di jawa timur dan jawa
tengah banyak para ulama dan kaba’i sehingga dia bisa belajar mengaji disana, bisa
memperdalam ilmu agama, dan juga bisa mengembangkan bakatnya dalam seni musik hadro
selain itu dani memilih didaerah jawa tenga dan jawa timur karena dia ingin bertemu dengan
idolanya yaitu Alhabib Syech Abdul Qodir Assegaf, Dani juga ingin menetap daerah jawa
timur maupun jawa tengah. Tujuan dani pindah kekota dia ingin menunjukkan keorang-orang
yang menganggap dani itu lemah dan dani ingin membuktikan hal tersebut bahwa dani tidak
lemah dan bisa hidup dikota lain selain itu dia juga ingin menunjukkan bahwa kota itu tidak
sekejam yang dipikirkan orang-orang. Jika disuruh pilih dani mau atau tidak menetap dikota,
dani memili tidak ingin menetap dikota karena dia masih ingen dekat orang tuda dan
membantu pekerjaan orang tuanya, selain itu juga dani tidak ingin meninggalkan temanteman masa kecilnya.
KESIMPULAN
Dani adalah pemuda Desa sukasari.Dia tinggal di Desa selama 18 tahun bersama ayah
dan ibunya. Dani hanyalah tamatan SMP, menurut Dani, dia tidak mau lagi melanjutkan
sekolah kejenjang berikutnya karena dia hanya ingin fokus bekerja dan membantu orang tua
mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Dani juga tidak ingin merepotkan dan
membebankan orang tuanya jika dia melanjutkan SMA karena biaya sekolah itu mahal dan
menurut dani sekolah itu hanya bisa menghambur- hamburkan uang saja sedangkan orang tua
susah payah mencari uang dengan keringatnya sendiri dari situlah alasan kenapa dani tidak
ingin nelanjutkan sekolahnya lagi. Dani berkeinginan untuk belajar di pasantren karean
menurut dani biar ilmu agamanya bisa bertambah dan kenal dengan para ulama-ulama besar,
hobinya bermain hadro dari kelas 4 SD sampai sekarang, dani juga ikut dalam organisasi
hadro desa yang dianjurkan oleh kepala desa itu juga. Menurut Dani fasilitas dan sarana yang
sudah dibangun dalam 3 tahun terakhir adalah aula,balai desa,masjid istiqamah,jalan,mobil
kesehatan dan madrasah.
Menurut dani kota adalah tempat yang enak untuk jalan-jalan pada malam hari, tapi
menurut dani kota itu tidak asiknya karena banyaknya polusi-polusi udara dari limbah pabrik
maupun dari kendaraan. Menurut dani, dia sebenarnya ingin tinggal dikota, akana tetapi dani
tetap ingin tinggal didesa karena didesa dia bisa berkumpul bersama keluraga dan temantemannya . Kota yang menarik menurut dani adalah jawa timur dan jawa tengah. Alasan dani
ingin pindah ke jawa timur dan jawa tengah adalah di jawa timur dan jawa tengah banyak
para ulama dan kaba’i sehingga dia bisa belajar mengaji disana, bisa memperdalam ilmu
agama, dan juga bisa mengembangkan bakatnya dalam seni musik hadro selain itu dani
memilih didaerah jawa tenga dan jawa timur karena dia ingin bertemu dengan idolanya yaitu
Alhabib Syech Abdul Qodir Assegaf, Dani juga ingin menetap daerah jawa timur maupun
jawa tengah.
DESA SUKASARI
NAMA
: MUHAMAD KURNIAWAN
NIM
: 1601095009
TUGAS
: SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
DOSEN
: INDAH MEITASARI, M. Si
PROGRAM STUDI
: PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.
HAMKA
2016
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2005 tentang Desa).
Desa sejahtera itu adalah desa yang bisa memenuhi akan prasarana dasar, dan
mensejahetrakan masyarakatnya.Desa harus dapat menjadi salah satu kunci kekuatan
ekonomi Indonesia dan sumber kesejahteraan bagi warganya. Baik itu petani, perempuan,
masyarakat adat, pemuda-pemudi, anak-anak, kelompok peyandang cacat, dan kelompok
masyarakat terasing tanpa kecuali. Untuk mewujudkan desa sejahtera itu, pemerintah telah
mengesahkan UU Nomor 6 tentang Desa atau sering disebut UU Desa. UU ini memberikan
kesempatan bagai desa untuk menjalankan dan mengatur pembangunannya sendiri, karena
masyarakat desa-lah yang lebih tau apa saja yang dibutuhkan untuk lebih maju dan sejahtera.
Saat ini ada 74 ribu desa di negeri ini. Jadi bayangkan seperti apa pengaruh perekonomian
Indonesia, jika semua desa tersebut bisa menjadi desa yang maju dan sejahtera. Karena itu,
semua program pembangunan desa harus direncanakan oleh pemerintah desa bersama-sama
Badan Permusyawaratan Desa (BPD-Tuha Peut) dan masyarakat desa. Program-program
desa harus dimusyawarahkan agar sesuai dengan kebutuhkan masyarakat, baik itu dalam
peningkatan kwalitas pelayanan dasar, sarana dan prasarana dasar, ekonomi desa, dan
pemberdayaan masyarakat desa. Semuanya menjadi Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa (RPJM Desa) yang memuat rencana kegiatan dan penggunaan atau RKP
Desa.Dengan adanya undang-undang desa, desa diberikan kepercayaan untuk mengelolah
anggaran desa sendiri dengan jumlah yang sangat besar dengan rata-rata hampir 1,4miliar
pertahun, sedikitnya 70% dari dana desa harus dimanfaatkan untuk pembangunan sedangkan
untuk operasional dan perangkat desa tidak boleh lebih dari 30%, untuk itu setiap desa harus
membuat rencana anggaran desa (APB DESA).
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara
desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan
diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum,
perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus
segera dicarikan jalan keluarnya. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu
penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi
Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk
berarti perpindahan penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap. Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus
mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian
pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya. Pengaruh-pengaruh tersebut bisa
dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk
urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik perhatian atau faktor penarik.
Faktor-faktor penyebab urbanisasi :
A. Faktor-faktor Umum :
1.
2.
3.
4.
5.
Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru.
Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti
tanahlongsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya.
Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan
seperti peperangan, dan konflik antar kelompok.
Faktor kepentingan pembangunan, yaitu misalnya migrasi yang terjadi karena
daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk
irigasi dan PLTA.
Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi.
B. Faktor-faktor Penyebab Urbanisasi
1. Faktor Penarik
a.
Kehidupan kota yang lebih modern dan mewah.
b.
Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap.
c.
Banyak lapangan pekerjaan dikota.
d.
Dikota banyak perempuan cantik dan laki-laki ganteng.
e.
Pengaruh sinetron indonesia yang menggambarkan kehidupan di kota.
f.
Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan berkualitas
2. Faktor Pendorong
a. Lahan pertanian yang semakin sempit merasa tidak cocok dengan budaya tempat
asalnya.
b.
Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan didesa.
c. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa.
d. Di usir dari desa asal
e.
Memiliki impian kuat menjadi orang kaya.
Desa Sukasari adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan,
bencana dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri.[1]
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Desa Sukasari Kecamat Cikijing Nomor
141.1/02.SK.KEP. DES/2008 tentang pembentukan Forum Masyarakat Desa Siaga, bahwa
dalam rangka pencapaian visi Majalengka sehat, Jawa Barat Sehat dan Indeks Pembangunan
indonesia 80, maka dikembangan desa atau kelurahan siaga sebagai basis berkembangnya
desa/kelurahan sehat.
BERIKUT HASIL WAWANCARA SAYA DENGAN SALAH SATU PEMUDA YANG
ADA
DIDESA
SUKASARI,
KECAMATAN
CIKIJING,
KELURAHAN
MAJALENGKA:
Dani adalah pemuda Desa sukasari.Dia tinggal di Desa selama 18 tahun bersama
ayah dan ibunya. Dani hanyalah tamatan SMP, menurut Dani, dia tidak mau lagi melanjutkan
sekolah kejenjang berikutnya karena dia hanya ingin fokus bekerja dan membantu orang tua
mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Dani juga tidak ingin merepotkan dan
membebankan orang tuanya jika dia melanjutkan SMA karena biaya sekolah itu mahal dan
menurut dani sekolah itu hanya bisa menghambur- hamburkan uang saja sedangkan orang tua
susah payah mencari uang dengan keringatnya sendiri dari situlah alasan kenapa dani tidak
ingin nelanjutkan sekolahnya lagi. Dani berkeinginan untuk belajar di pasantren karean
menurut dani biar ilmu agamanya bisa bertambah dan kenal dengan para ulama-ulama besar,
hobinya bermain hadro dari kelas 4 SD sampai sekarang, dani juga ikut dalam organisasi
hadro desa yang dianjurkan oleh kepala desa itu juga. Menurutnya desa ini sangat
Agamis,tentram,makmur dan aman. Ada kegiatan yang menarik dari desa ini memiliki
banyak ciri khas dan kompak.Desa ini semakin tahun semakin maju.Fasilitas dan sarananya
juga sudah mecukupi tetapi masih berharap bisa lebih banyak lagi.Tidak ada kekurangan
baginya. dani mengetahui ada dana yang masuk pada desa ini seperti bantuan untuk
masyarakat miskin dan memperbaikin bangunan-bangunan yang terdapat di Desa suksari.
Fasilitas dan sarana yang sudah dibangun dalam 3 tahun terakhir adalah aula,balai
desa,masjid istiqamah,jalan,mobil kesehatan dan madrasah.
Dani ingin sekali desa ini di tambah sarana dan fasilitas, Deni berharap sekolah
yang ada di Desa Sukasari ini ditambah karena menurut Deni sekolah yang ada di Desa
Sukasari hanyalah SD dan TK sedangan SMP dan SMA ada di desa seberang yang membuat
anak-anak SMP dan SMA harus menggunakan sepeda, motor, nebeng sama teman dan ada
juga diantar orang tua sedangkan angkutan umum sangat sulit dijumpai di desa ini, Danil juga
berharap di desa Sukasri dibangun pondok pasantren biar agama dan sosial anak- anak yang
ada di desa Sukasari tambah kuat dan ada transportasi angkutan umum agar anak-anak SMP
dan SMA tidak lagi menggunakan motor karena dapat membahayakan dirinya sendiri dan
orang lain, selain itu juga dani ingin sekali anak-anak yang ada di desa Sukasari jika ingin ke
sekolah lebih baik jalan kaki agar tubuh tetap sehat dan agar anak-anak tidak mudah malas.
Dani memiliki teman di kota jakarta dan bandung, waktu dani mengajak temannya yang dari
kota itu jalan-jalan kesawah temannya tidak mau dengan alasan takut kotor dan bau, padahal
menurut dani sawah itu sangatlah indah dan menyenangkan. Dani berpikir semua orang kota
itu takut dengan kotor dan sombong, padahal menurut dani desa itu sangat indah dan sejuk.
Jika ada pembangunan di Desa Sukasari Dani ingin sekali ikut membantun dalam
mengembangkan desa Sukasari karena pembangun desa ini juga bertujuan untuk
mengembangkan desa secara bersama-sama.
Menurut dani kota adalah tempat yang enak untuk jalan-jalan pada malam hari,
tapi menurut dani kota itu tidak asiknya karena banyaknya polusi-polusi udara dari limbah
pabrik maupun dari kendaraan. Menurut dani, dia sebenarnya ingin tinggal dikota, akana
tetapi dani tetap ingin tinggal didesa karena didesa dia bisa berkumpul bersama keluraga dan
teman-temannya . Kota yang menarik menurut dani adalah jawa timur dan jawa tengah.
Alasan dani ingin pindah ke jawa timur dan jawa tengah adalah di jawa timur dan jawa
tengah banyak para ulama dan kaba’i sehingga dia bisa belajar mengaji disana, bisa
memperdalam ilmu agama, dan juga bisa mengembangkan bakatnya dalam seni musik hadro
selain itu dani memilih didaerah jawa tenga dan jawa timur karena dia ingin bertemu dengan
idolanya yaitu Alhabib Syech Abdul Qodir Assegaf, Dani juga ingin menetap daerah jawa
timur maupun jawa tengah. Tujuan dani pindah kekota dia ingin menunjukkan keorang-orang
yang menganggap dani itu lemah dan dani ingin membuktikan hal tersebut bahwa dani tidak
lemah dan bisa hidup dikota lain selain itu dia juga ingin menunjukkan bahwa kota itu tidak
sekejam yang dipikirkan orang-orang. Jika disuruh pilih dani mau atau tidak menetap dikota,
dani memili tidak ingin menetap dikota karena dia masih ingen dekat orang tuda dan
membantu pekerjaan orang tuanya, selain itu juga dani tidak ingin meninggalkan temanteman masa kecilnya.
KESIMPULAN
Dani adalah pemuda Desa sukasari.Dia tinggal di Desa selama 18 tahun bersama ayah
dan ibunya. Dani hanyalah tamatan SMP, menurut Dani, dia tidak mau lagi melanjutkan
sekolah kejenjang berikutnya karena dia hanya ingin fokus bekerja dan membantu orang tua
mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, Dani juga tidak ingin merepotkan dan
membebankan orang tuanya jika dia melanjutkan SMA karena biaya sekolah itu mahal dan
menurut dani sekolah itu hanya bisa menghambur- hamburkan uang saja sedangkan orang tua
susah payah mencari uang dengan keringatnya sendiri dari situlah alasan kenapa dani tidak
ingin nelanjutkan sekolahnya lagi. Dani berkeinginan untuk belajar di pasantren karean
menurut dani biar ilmu agamanya bisa bertambah dan kenal dengan para ulama-ulama besar,
hobinya bermain hadro dari kelas 4 SD sampai sekarang, dani juga ikut dalam organisasi
hadro desa yang dianjurkan oleh kepala desa itu juga. Menurut Dani fasilitas dan sarana yang
sudah dibangun dalam 3 tahun terakhir adalah aula,balai desa,masjid istiqamah,jalan,mobil
kesehatan dan madrasah.
Menurut dani kota adalah tempat yang enak untuk jalan-jalan pada malam hari, tapi
menurut dani kota itu tidak asiknya karena banyaknya polusi-polusi udara dari limbah pabrik
maupun dari kendaraan. Menurut dani, dia sebenarnya ingin tinggal dikota, akana tetapi dani
tetap ingin tinggal didesa karena didesa dia bisa berkumpul bersama keluraga dan temantemannya . Kota yang menarik menurut dani adalah jawa timur dan jawa tengah. Alasan dani
ingin pindah ke jawa timur dan jawa tengah adalah di jawa timur dan jawa tengah banyak
para ulama dan kaba’i sehingga dia bisa belajar mengaji disana, bisa memperdalam ilmu
agama, dan juga bisa mengembangkan bakatnya dalam seni musik hadro selain itu dani
memilih didaerah jawa tenga dan jawa timur karena dia ingin bertemu dengan idolanya yaitu
Alhabib Syech Abdul Qodir Assegaf, Dani juga ingin menetap daerah jawa timur maupun
jawa tengah.