RPP Kurikulum 2013 Geografi SMA Kelas X, XI, XII Revisi - Gurugeografi.id RPP XII. 3.2..doc
RPP
STRUKTUR KERUANGAN DESA DAN KOTA
GEOGRAFI Kelas XII Semester 1
O L E H
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
ENDANG PUJI
(2)
Sekolah : SMA PGRI 1 BEKASI
Mata Pelajaran : GEOGRAFI
Kelas/Semester : XII / 1
Materi Pokok : Struktur Keruangan Desa Dan Kota Alokasi Waktu : 6 X 3 JP
A. Kompetensi Inti (KI)an mengembangkan karapeserta didik lebih lanjut KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,budaya, dan nhumaniora Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif, Dalam ranah konkret dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator : Pertemuan 1 :
3.2.
Menganalisisstruktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan3.2.1. Mengidentifikasi struktur keruangan desa
3.2.2. Menjelaskan struktur keruangan kota.
4.2.
Membuatmakalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagramPertemuan 2 :
3.2.
Menganalisisstruktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan3.2.3. Membedakan struktur keruangan desa dengan struktur keruangan kota. 3.2.4. Mengklasifikasikan struktur
keruangan desa dan kota.
4.2.
Membuatmakalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagramPertemuan 3 :
3.3. Menganalisisstruktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
3.3.1. Menjelaskan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
4.2.1.
Mengumpulkan informasi tentang usaha pemerataanpembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan grafik.
4.2.
Membuatmakalah tentang usahapemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram
(3)
3.3.
Menganalisisstruktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan3.3.2. Menentukan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha
pemerataan pembangunan
4.2.1.
Mengumpulkan informasi tentang usaha pemerataanpembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan grafik.
4.3.
Membuatmakalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagramPertemuan 5 :
3.4. Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
3.4.1. Menganalisis interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
4.2.2.
Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan grafik.4.2.
Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagramPertemuan 6 :
3.2. Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
Penilaian harian Tertulis bentuk Uraian
4.2.
Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagramC. Tujuan Pembelajaran :
Melalui kegiatan pembelajaran pendekatan student centered, dengan motode pembelajaran Inquiry Disqovery, PBL dan Artikulasi peserta didik dapat :
1.
Menghayati agama yang dianutnya dan menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.2.
Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan3.
Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram.D. Materi Pembelajaran :
(4)
Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif
-
Desa-
Kota-
Interaksi-
Pembangun an- Struktur Desa
- Struktur Kota
- Interaksi Desa dan Kota
-Struktur Keruangan Desa Dan Kota,
-Interaksi Desa Dan Kota,
-Kaitan Usaha Pemerataan Pembangunan Di
Indonesia
- Interaksi Desa Dan Kota, Serta Kaitannya Dengan Usaha Pemerataan Pembangunan Di Indonesia
b. Materi Pengayaan
Gambarkan pola keruangan kota Bekasi menurut ahlinya.
E. Metode/Model
Pendekatan : Student Centered,
Model :
1. Inquiry 2. Disqovery,
3. PBL dan 4. Artikulasi
F. Media/Alat dan Bahan
Peta tematik, atlas, lingkungan geografis sekitar sekolah, karton/ spidol/ penggaris
Foto udara desa dan kota serta pola penggunaan lahannya
Skema materi desa dan kota, bahan presentasi, power point. Labtop, LCD
G. Sumber Belajar :
1. Jelajah Dunia Geografi Kelas XII Pabundu Tika, Amin, Endang Puji Rahayu PT. Bumi Aksara Tahun 2016,
2. Kamus Geografi
3. Bentang alam
4. https://pesonageografi.wordpress. com
H. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan ke-1
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
waktu
Pendahuluan Peserta didik memanjatkan doa (Pemantapan karakter dengan bersikap religius) sebagai bentuk keimanan akan Sang Pencipta.
Guru mengecek kehadiran peserta didik (Sosial) Menyebutkan KD yang dipelajari hari ini
Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
1.
Identifikasikan Desa ( Nasionalis ) 2. Pola Keruangan Desa Peserta didik menjawab :
Menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan wilayah dan perwilayahan dengan struktur keruangan desa..
Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran
(5)
wilayah desa dengan metode Inquary
Inti 1. menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena yang memungkinkan siswa menemukan masalah.( mandiri ) 2. merumuskan masalah
3. mengajukan hipotesis 4. pemecahan masalah,
5. menyusun prosedur kerja yang tepat
6. Selama siswa bekerja guru membimbing dan memfasilitasi. 7. melakukan pengamatan, membantu mengumpulkan dan
mengorganisasi data
8. membantu siswa menganalisis data supaya menemukan sesuatu konsep
9. membimbing siswa mengambil kesimpulan dan menemukan sendiri konsep.
90 menit
Penutup Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu ( Komunikasi dan Kolaborasi )
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran;
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru yaitu:
melakukan penilaian;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas individual membaca pola keruangan kota
15 menit
Pertemuan 2 :
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
waktu
Pendahuluan: Memberi salam dan berdoa. (penantapan karakter dengan
sikap religius)
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk belajar.
Menanyakan kehadiran peserta didik. (sosial)
Tanya jawab materi sebelumnya, yaitu tentang struktur keruangan desa
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menyampaikan kriteria penilaian selama proses pembelajaran dengan metode DISQOVERY
20 menit
Inti 1. Pemberian Stimulus identifikasi kota 2. Identifikasi Masalah
3. Mengumpulkan Data 4. Mengolah Data 5. Menguji hasil 6. Menyimpulkan
(6)
Penutup Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu ( Komunikasi dan
Kolaborasi )
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran; ( Mandiri )
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru yaitu:
melakukan penilaian;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas individual Interaksi desa dan kota.
15 menit
Pertemuan 3 :
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
waktu
Pendahuluan: Guru Memberi salam dan berdoa. (penantapan karakter dengan
sikap religus)
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk belajar.
Guru Menanyakan kehadiran peserta didik. (sosial)
Tanya jawab materi sebelumnya, yaitu tentang struktur keruangan kota.
Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru Menyampaikan kriteria penilaian selama proses pembelajaran dengan metode Problem Based Learning. Inti 1. Orientasi siswa kepada masalah Interaksi desa dan kota
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Penutup Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu ( Komunikasi dan
Kolaborasi )
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran;
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru yaitu:
melakukan penilaian;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas literasi Interaksi desa dan kota dalam kaitannya dengan pemerataan pembangunan.
Pertemuan 4 :
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
waktu
Pendahuluan: Guru Memberi salam dan berdoa. (penantapan karakter
dengan sikap religius)
Guru Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk belajar.
(7)
Guru Menanyakan kehadiran peserta didik. (sosial)
Tanya jawab materi sebelumnya, yaitu tentang interaksi desa dan kota.
Gurur Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru Menyampaikan kriteria penilaian selama proses pembelajaran dengan metode Problem Based Learning
Inti 1. Orientasi siswa kepada masalah Interaksi desa dan kota dalam kaitannya dengan pemerataan pembangunan 2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
90 menit
Penutup Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu ( Komunikasi dan Kolaborasi )
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran;
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru yaitu:
melakukan penilaian;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas individual membaca usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota.
15 menit
Peretemuan 5 :
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
waktu
Pendahuluan: Memberi salam dan berdoa. (penantapan karakter dengan
sikap religius)
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk belajar.
Menanyakan kehadiran peserta didik. (sosial)
Tanya jawab materi sebelumnya, yaitu Interaksi desa dan kota dalam kaitannya dengan pemerataab pembangunan
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menyampaikan kriteria penilaian selama proses pembelajaran dengan metode Artikulasi
20 menit
Inti 1. menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai 2. menyajikan materi usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota
3. dibentuk kelompok berpasangan dua orang
4. Menugaskan salah satu peserta didik dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran.
5. Menugaskan peserta didik secara bergiliran menyampaikan penjelasan teman pasangannya.
6. Mengulangi/menjelaskan kembali materi yang sekiranya
(8)
belum dipahami peserta didik
Penutup Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu ( Komunikasi dan Kolaborasi )
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran;
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru yaitu:
melakukan penilaian;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas individual belajar materi struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
15 menit
Pertemuan 6
Tahap Langkah-langkah pembelajaran Alokasi
waktu Pendahuluan: Memberi salam dan berdoa. (penantapan karakter dengan
sikap religius)
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan kenyamanan untuk belajar.
Menanyakan kehadiran peserta didik. (sosial)
Tanya jawab materi sebelumnya, yaitu tentang materi struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Menyampaikan kriteria penilaian selama proses penilaian
20 menit
Inti Membagi kelas menjadi 2 kelompok besarKelompok pertama mendapat giliran pertama 45 ‘ Kelompok kedua mendapat giliran kedua 45 ‘
90 menit
Penutup Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu ( Komunikasi dan Kolaborasi )
membuat rangkuman/ simpulan pelajaran;
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan; dan
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; dan
Kegiatan guru yaitu:
melakukan penilaian;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas individual jaringan transportasi dan tata guna lahan dengan peta dan/atau citra pengindra-an jauh serta Sistem Informasi Geografis (SIG) kaitannya dengan pengem-bangan potensi wilayah dan kesehatan lingkungan
15 menit
I. Penilaian :
Sikap Pengetahuan Keterampilan
a. Teknik penilaian : Observasi : sikap
Jenis/Teknik tes : tertulis dan lisan Bentuk tes : uraian
Teknik/Bentuk Penilaian : a. Kinerja
(9)
religius dan sikap sosial b. Bentuk penilaian :
Lembar pengamatan c. Instrumen penilaian :
Jurnal (terlampir)
a. Lisan b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
(terlampir)
Mengetahui, Cisarua, 18 April 2017
Kepala SMA PGRI 1 Bekasi Guru Mata Pelajaran,
Drs. H. Undang Sunarya, M.Pd. Dra. Endang Puji Rahayu, MM.
NIP 196007031987091001 NIP 196304141988032007
Instrumen Penilaian A. Penilaian Sikap
(10)
Nama Satuan pendidikan : SMA PGRI 1 Bekasi Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / 1 Mata Pelajaran : Geografi
NO WAKTU NAMA KEJADIAN/PERILAKU BUTIR SIKAP POS/NEG LANJUTTINDAK
1 2 3 4 5 6
A. Penilaian Pengetahuan
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Nama Satuan pendidikan : SMA PGRI 1 Bekasi Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / 1 Mata Pelajaran : Geografi Kompetensi Dasar :
3.1. Menganalisisstruktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.2.1. Mengidentifikasi struktur keruangan desa
3.2.2. Menjelaskan struktur keruangan kota.
3.2.3. Membedakan struktur keruangan desa dengan struktur keruangan kota.
3.2.4. Mengklasifikasi-kan struktur keruangan desa dan kota.
3.2.5. Menjelaskan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
3.2.6. Menentukan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
3.2.7. Menganalisisinteraksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
Penilain Proses Penilaian Hasil
Penilaian terhadap observasi diskusi dan Tanya jawab
Jenis : Lisan dan tertulis Bentuk : Uraian
No. Soal
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7
Identifikasi struktur keruangan desa Jelaskan struktur keruangan kota.
Bedakan struktur keruangan desa dengan struktur keruangan kota. Klasifikasikan struktur keruangan desa dan kota.
Jelaskan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan Tentukan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan Buatlah analisis interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan Kunci Jawaban :
No. Jawaban Score
1. Ciri-ciri desa tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Desa dan masyaratnya sangat erat hubungannya dengan lingkungan alam.
(11)
b. Iklim berpengaruh pada kehidupan petani.
c. Jumlah penduduk tidak terlalu banyak dan luas daerah tidak terlalu besar.
d. Struktur ekonominya bersifat agraris.
e. Masyarakat desa merupakan suatu paguyuban. f. Proses sosialnya berjalan lambat.
g. Social Controle atau anggaran ditentukan oleh moral dan hukum-hukum informal.
2. Pola Keruangan Kota
Pola perkotaan dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
1)Pola Konsentris wilayah kota menurut Ernest.W.Burgess
menunjukkan pembagian pola keruangan kotayang berkembang sedikit demi sedikit ke arah luar secara simetris. Contoh :kota Bandung
2)Pola Sektoral wilayah kota menurut Hommer Hoyt menunjukan bahwa unit-unit di perkotaan tidak mengikuti zona-zona teratur secara konsentris, tetapi membentuk sektor-sektor yang sifatnya lebih bebas.
Keterangan gambar :
Gambar Pola keruangan wilayah kota menurut Hommer Hoyt
3) Pola Inti Ganda menurut Harris dan Ullman, meliputi beberapa zona yaitu ;
Keterangan : 1. Pusat kota/CBD
2. Kawasan niaga dan industri ringan 3. Kawasan pemukiman kaum buruh 4. Kawasan pemukiman kelas menengah 5. Kawasan pemukiman kaum kaya 6. Pusat industri berat
7. Pusat perbelanjaan di daerah pinggiran
8. Kawasan perumahan pegawai yang bekerja di kota 9. Kawasan industri
ambar Pola keruangan wilayah kota menurut Harris dan Ullman
30
3. Bedakan struktur keruangan desa dengan struktur keruangan kota
Sistem pengangkutan di kota lebih baik jika dibandingkan dengan di desa. Tingkat pendidikan dan teknologi pun relatif lebih tinggi sehingga masyarakat kota mempunyai sistem yang canggih. Misalnya, pembuatan
5
1 2 3 4 5
Keterang
an: 1.CBD (pusat bisnis) 2.Kawasan pabrik
3.Kawasan permukiman kelas rendah 4. Kawasan permukiman kelas menengah 5.Kawasan permukiman kelas tingg i
Gambar Pola keruangan wilayah kota menurut Burgess.
1.Pusat bisnis/Central Business District 2.Kawasan industri ringan dan perdagangan 3.Kawasan permukiman kelas rendah/buruh 4Kawasan permukiman kelas menengah 5Kawasan permukiman kelas tinggi/elit
(12)
jalan layang dan jalur kereta api layang.
4. Klasifikasi Desa
1. Klasifikasi Desa
Dilihat dari segi mata pencahariannya, desa digolongkan menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut. a. Desa Agraris, adalah desa yang mayoritas penduduknya hidup dari sektor agraris atau
pertanian.
b. Desa Industri, terbentuk karena adanya pertumbuhan penduduk di desa yang agraris dan merupakan desa baru.
c. Desa Nelayan, banyak dijumpai di sepanjang pantai di seluruh Indonesia. Penduduk di daerah desa nelayan hidup dari hasil melaut serta hasil pertanian.
Klasifikasi desa dapat dibedakan berdasarkan potensinya, yaitu sebagai berikut. a. Desa Swadaya
Ciri-ciri desa swadaya:
Belum mampu menyelenggarakan rumah tangga sendiri.
Adminitrasi desanya belum baik.
Tingkat pendidikan rendah.
Pemanfaatannya lahannya masih terbatas. b. Desa Swakarya
Ciri-ciri desa swakarya:
Baru menyelenggarakan rumah tangganya sendiri.
Adminitrasi desanya sudah cukup baik.
Lembaga desa sudah berfungsi.
Pola pikir masyarakat sudah berubah.
Adat istiadat sudah luntur.
Mata pencaharian sudah beraneka ragam.
Tingkat pendidikan cukup tinggi. c. Desa Swasembada
Ciri-ciri desa swasembada:
Sudah mampu menyelenggarkan rumah tangga sendiri.
Administrasi desanya berjalan dengan baik.
Tingkat pendidikan tinggi.
Lembaga desa telah berperan secara maksimal.
Sarana prasarananya sudah lengkap.
Pola pikir masyarakatnya sudah rasional.
Mata pencahariannya perdagangan dan jasa.
Klasifikasi desa juga dapat dibedakan berdasarkan luas wilayahnya, yaitu sebagai berikut. a. Desa Terkecil:kurang dari 2 km2
b. Desa Kecil :2-4 km2
c. Desa Sedang :4-6 km2 d. Desa Besar :6-8 km2
e. Desa Terbesar :8-10 km2
Klasifikasi desa berdasarkan kepadatan penduduknya yaitu sebagai berikut. a. Desa Terkecil :< 100 jiwa/km2
b. Desa Kecil :100-500 jiwa/km2 c. Desa Sedang :500-1500 jiwa/km2 d. Desa Besar :1500-3000 jiwa/km2 e. Desa Terbesar :3000-4500 jiwa/km2
Klasifikasi kota
15
(13)
Macam-macam kota berdasarkan fungsinya ialah sebagai berikut.
a. Kota Pusat Produksi, merupakan pemasok barang mentah, setengah jadi, dan barang jadi (Bandung, Surabaya).
b. Kota Pusat Perdagangan (Hongkong).
c. Kota Pusat Pemerintahan (Jerusalem, Kuala Lumpur).
d. Kota Pusat Kebudayaan, memiliki banyak bagian kebudayaan (Thailand, Roma, Vatikan, Athena, dan Paris).
e. Kota Pusat Kesehatan dan Rekreasi (Roma, Singapura). Klasifikasi kota menurut jumlah penduduknya adalah sebagai berikut. a. Kota Kecil :20.000-50.000
b. Kota Sedang :50.000-100.000 c. Kota Besar :100.000-1juta d. Kota Metropolitan :1juta-5juta
e. Kota Megapolitan :> 5juta
Klasifikasi kota menurut sejarahnya adalah sebagai berikut.
a. Kota Sebelum Masehi, merupakan kota yang didirikan sebelum masehi (Demak, Babilon, Athena, Roma).
b. Kota Abad-Abad Pertengahan, merupakan kota yang dibangun kira-kira abad ke 5-10 karena pengaruh kegiatan pegangan yang sudah mulai ramai (Venesia, Genoa).
c. Kota Lama di Timur Tengah dan Timur Jauh, merupakan kota yang berdiri akibat pengaruh antar bangsa (Damaskus, Baghdad, Beijing).
d. Kota Dunia Modern, merupakan kota yang berkembang akibat kemajuan berbagai bidang (Jakarta, Las Vegas, Birmingham).
Klasifikasi kota menurut tingkat perkembangannya adalah sebagai berikut.
a. Kota Eopolis, merupakan suatu desa yang berkembang dan menunjukkan ciri-ciri kehidupan perkotaan menjadi kota baru.
b. Kota Polis, merupakan kota yang masih memiliki ciri-ciri agraris.
c. Kota Metropolis, merupakan kota besar yang mengarah ke sektor industri.
d. Kota Megapolis, merupakan wilayah kota yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang lokasinya berdekatan membentuk jalur perkotaan yang sangat besar.
e. Kota Tiranopolis, merupakan kota yang kehidupannya sudah dikuasai oleh kemacetan lalu lintas tingkat kriminalitasnya tinggi, sarana kurang.
f. Kota nekropolis, merupakan kota yang mengarah pada kehancuran/ kematian.
5. Interaksi Desa dan Kota adalah Interaksi wilayah dapat diartikan sebagai suatu hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, kenampakkan atau permasalahan baru. Interaksi tidak hanya terbatas pada manusia tetapi juga menyangkut barang dan informasi yang menyertai tingkah laku manusia, Pembanguanan akan mdah pemerataannya karena adanya interaksi ini.
5
6. Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor utama yang mendasari timbulnya interaksi antar wilayah, yaitu :
a. adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y b. adanya kesempatan untuk saling berintervensi (intervening opportunity)
Wilayah A __ __ __ Wilayah B
(14)
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y
Wilayah C Surplus sumber daya X Surplus sumber daya Y
c. adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability) Wilayah A __ __ Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X,tapi memiliki sumber daya Z sebagai alternatif pengganti sumber daya X
7 Analisis gravitasi interaksi desa-kota terkait pengembangan ekonomi lokal bertujuan untuk mengetahui pola interaksi desa pengembangan desa dengan kota sekitarnya menggunakan pola kekuatan tarik menarik (gravitasi)
15
No. Peserta DidikNama 3.2.KD
Hasil Penilaian
Harian (Pembulatan)Rerata
1 2 3 4 ...
1. 2. 3. 4. 5.
C. Penilaian Keterampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN KINERJA
Nama Satuan pendidikan : SMA PGRI 1 Bekasi Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / 1 Mata Pelajaran : Geografi
KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian KOmpetensi
4.2.
Membuatmakalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram4.2.1.
Mengumpulkan informasitentang usaha pemerataan
pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan grafik.
4.2.2.
Membuat makalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan grafik.(15)
Keterangan pengisian skor :
4 = Sangat tinggi 3 = Tinggi 2 = Cukup tinggi 1 = Kurang NILAI PESERTA DIDIK = ( skor X 4 ) : Ʃ 24 X 100
NO NAMA
SISWA
ASPEK YANG DINILAI Score
Total Persiapan Pengumpulan
data PengujianData Penafsirandata Penulisanlaporan 1
2 3 4
(1)
Nama Satuan pendidikan : SMA PGRI 1 Bekasi Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / 1 Mata Pelajaran : Geografi
NO WAKTU NAMA KEJADIAN/PERILAKU BUTIR SIKAP POS/NEG LANJUTTINDAK
1 2 3 4 5 6
A. Penilaian Pengetahuan
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
Nama Satuan pendidikan : SMA PGRI 1 Bekasi Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / 1 Mata Pelajaran : Geografi Kompetensi Dasar :
3.1. Menganalisis struktur keruangan desa dan kota, interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.2.1. Mengidentifikasi struktur keruangan desa
3.2.2. Menjelaskan struktur keruangan kota.
3.2.3. Membedakan struktur keruangan desa dengan struktur keruangan kota.
3.2.4. Mengklasifikasi-kan struktur keruangan desa dan kota.
3.2.5. Menjelaskan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
3.2.6. Menentukan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
3.2.7. Menganalisis interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan
Penilain Proses Penilaian Hasil
Penilaian terhadap observasi diskusi dan Tanya jawab
Jenis : Lisan dan tertulis Bentuk : Uraian
No. Soal
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7
Identifikasi struktur keruangan desa Jelaskan struktur keruangan kota.
Bedakan struktur keruangan desa dengan struktur keruangan kota. Klasifikasikan struktur keruangan desa dan kota.
Jelaskan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan Tentukan interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan Buatlah analisis interaksi desa dan kota, serta kaitannya dengan usaha pemerataan pembangunan Kunci Jawaban :
No. Jawaban Score
1. Ciri-ciri desa tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Desa dan masyaratnya sangat erat hubungannya dengan lingkungan alam.
(2)
b. Iklim berpengaruh pada kehidupan petani.
c. Jumlah penduduk tidak terlalu banyak dan luas daerah tidak terlalu besar.
d. Struktur ekonominya bersifat agraris.
e. Masyarakat desa merupakan suatu paguyuban.
f. Proses sosialnya berjalan lambat.
g. Social Controle atau anggaran ditentukan oleh moral dan hukum-hukum
informal.
2. Pola Keruangan Kota
Pola perkotaan dibedakan menjadi tiga yaitu sebagai berikut.
1)Pola Konsentris wilayah kota menurut Ernest.W.Burgess
menunjukkan pembagian pola keruangan kotayang berkembang sedikit demi sedikit ke arah luar secara simetris. Contoh :kota Bandung
2)Pola Sektoral wilayah kota menurut Hommer Hoyt menunjukan bahwa unit-unit di perkotaan tidak mengikuti zona-zona teratur secara konsentris, tetapi membentuk sektor-sektor yang sifatnya lebih bebas.
Keterangan gambar :
Gambar Pola keruangan wilayah kota menurut Hommer Hoyt
3) Pola Inti Ganda menurut Harris dan Ullman, meliputi beberapa zona yaitu ;
Keterangan : 1. Pusat kota/CBD
2. Kawasan niaga dan industri ringan 3. Kawasan pemukiman kaum buruh 4. Kawasan pemukiman kelas menengah 5. Kawasan pemukiman kaum kaya 6. Pusat industri berat
7. Pusat perbelanjaan di daerah pinggiran
8. Kawasan perumahan pegawai yang bekerja di kota 9. Kawasan industri
ambar Pola keruangan wilayah kota menurut Harris dan Ullman
30
3. Bedakan struktur keruangan desa dengan struktur keruangan kota
Sistem pengangkutan di kota lebih baik jika dibandingkan dengan di desa. Tingkat pendidikan dan teknologi pun relatif lebih tinggi sehingga masyarakat kota mempunyai sistem yang canggih. Misalnya, pembuatan
5
1 2 3 4 5
Keterang
an: 1.CBD (pusat bisnis) 2.Kawasan pabrik
3.Kawasan permukiman kelas rendah 4. Kawasan permukiman kelas menengah 5.Kawasan permukiman kelas tingg i
Gambar Pola keruangan wilayah kota menurut Burgess.
1.Pusat bisnis/Central Business District 2.Kawasan industri ringan dan perdagangan 3.Kawasan permukiman kelas rendah/buruh 4Kawasan permukiman kelas menengah 5Kawasan permukiman kelas tinggi/elit
(3)
jalan layang dan jalur kereta api layang.
4. Klasifikasi Desa
1. Klasifikasi Desa
Dilihat dari segi mata pencahariannya, desa digolongkan menjadi tiga jenis yaitu sebagai berikut. a. Desa Agraris, adalah desa yang mayoritas penduduknya hidup dari sektor agraris atau
pertanian.
b. Desa Industri, terbentuk karena adanya pertumbuhan penduduk di desa yang agraris dan merupakan desa baru.
c. Desa Nelayan, banyak dijumpai di sepanjang pantai di seluruh Indonesia. Penduduk di daerah desa nelayan hidup dari hasil melaut serta hasil pertanian.
Klasifikasi desa dapat dibedakan berdasarkan potensinya, yaitu sebagai berikut. a. Desa Swadaya
Ciri-ciri desa swadaya:
Belum mampu menyelenggarakan rumah tangga sendiri.
Adminitrasi desanya belum baik.
Tingkat pendidikan rendah.
Pemanfaatannya lahannya masih terbatas. b. Desa Swakarya
Ciri-ciri desa swakarya:
Baru menyelenggarakan rumah tangganya sendiri.
Adminitrasi desanya sudah cukup baik.
Lembaga desa sudah berfungsi.
Pola pikir masyarakat sudah berubah.
Adat istiadat sudah luntur.
Mata pencaharian sudah beraneka ragam.
Tingkat pendidikan cukup tinggi. c. Desa Swasembada
Ciri-ciri desa swasembada:
Sudah mampu menyelenggarkan rumah tangga sendiri.
Administrasi desanya berjalan dengan baik.
Tingkat pendidikan tinggi.
Lembaga desa telah berperan secara maksimal.
Sarana prasarananya sudah lengkap.
Pola pikir masyarakatnya sudah rasional.
Mata pencahariannya perdagangan dan jasa.
Klasifikasi desa juga dapat dibedakan berdasarkan luas wilayahnya, yaitu sebagai berikut. a. Desa Terkecil:kurang dari 2 km2
b. Desa Kecil :2-4 km2
c. Desa Sedang :4-6 km2
d. Desa Besar :6-8 km2
e. Desa Terbesar :8-10 km2
Klasifikasi desa berdasarkan kepadatan penduduknya yaitu sebagai berikut. a. Desa Terkecil :< 100 jiwa/km2
b. Desa Kecil :100-500 jiwa/km2
c. Desa Sedang :500-1500 jiwa/km2
d. Desa Besar :1500-3000 jiwa/km2
e. Desa Terbesar :3000-4500 jiwa/km2
Klasifikasi kota
15
(4)
Macam-macam kota berdasarkan fungsinya ialah sebagai berikut.
a. Kota Pusat Produksi, merupakan pemasok barang mentah, setengah jadi, dan barang jadi (Bandung, Surabaya).
b. Kota Pusat Perdagangan (Hongkong).
c. Kota Pusat Pemerintahan (Jerusalem, Kuala Lumpur).
d. Kota Pusat Kebudayaan, memiliki banyak bagian kebudayaan (Thailand, Roma, Vatikan, Athena, dan Paris).
e. Kota Pusat Kesehatan dan Rekreasi (Roma, Singapura). Klasifikasi kota menurut jumlah penduduknya adalah sebagai berikut. a. Kota Kecil :20.000-50.000
b. Kota Sedang :50.000-100.000 c. Kota Besar :100.000-1juta d. Kota Metropolitan :1juta-5juta
e. Kota Megapolitan :> 5juta
Klasifikasi kota menurut sejarahnya adalah sebagai berikut.
a. Kota Sebelum Masehi, merupakan kota yang didirikan sebelum masehi (Demak, Babilon, Athena, Roma).
b. Kota Abad-Abad Pertengahan, merupakan kota yang dibangun kira-kira abad ke 5-10 karena pengaruh kegiatan pegangan yang sudah mulai ramai (Venesia, Genoa).
c. Kota Lama di Timur Tengah dan Timur Jauh, merupakan kota yang berdiri akibat pengaruh antar bangsa (Damaskus, Baghdad, Beijing).
d. Kota Dunia Modern, merupakan kota yang berkembang akibat kemajuan berbagai bidang (Jakarta, Las Vegas, Birmingham).
Klasifikasi kota menurut tingkat perkembangannya adalah sebagai berikut.
a. Kota Eopolis, merupakan suatu desa yang berkembang dan menunjukkan ciri-ciri kehidupan perkotaan menjadi kota baru.
b. Kota Polis, merupakan kota yang masih memiliki ciri-ciri agraris.
c. Kota Metropolis, merupakan kota besar yang mengarah ke sektor industri.
d. Kota Megapolis, merupakan wilayah kota yang terdiri dari beberapa kota metropolis yang lokasinya berdekatan membentuk jalur perkotaan yang sangat besar.
e. Kota Tiranopolis, merupakan kota yang kehidupannya sudah dikuasai oleh kemacetan lalu lintas tingkat kriminalitasnya tinggi, sarana kurang.
f. Kota nekropolis, merupakan kota yang mengarah pada kehancuran/ kematian.
5. Interaksi Desa dan Kota adalah Interaksi wilayah dapat diartikan sebagai suatu hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih yang dapat menimbulkan gejala, kenampakkan atau permasalahan baru. Interaksi tidak hanya terbatas pada manusia tetapi juga menyangkut barang dan informasi yang menyertai tingkah laku manusia, Pembanguanan akan mdah pemerataannya karena adanya interaksi ini.
5
6. Menurut Edward Ullman, ada tiga faktor utama yang mendasari timbulnya interaksi antar wilayah, yaitu :
a. adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi (regional complementarity) Wilayah A Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y
b. adanya kesempatan untuk saling berintervensi (intervening opportunity)
Wilayah A __ __ __ Wilayah B
(5)
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X
Minus sumber daya Y Surplus sumber daya Y
Wilayah C Surplus sumber daya X Surplus sumber daya Y
c. adanya kemudahan transfer/pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability)
Wilayah A __ __ Wilayah B
Surplus sumber daya X Minus sumber daya X,tapi memiliki sumber daya Z sebagai alternatif pengganti sumber daya X
7 Analisis gravitasi interaksi desa-kota terkait pengembangan ekonomi lokal bertujuan untuk mengetahui pola interaksi desa pengembangan desa dengan kota sekitarnya menggunakan pola kekuatan tarik menarik (gravitasi)
15
No. Peserta DidikNama 3.2.KD
Hasil Penilaian
Harian (Pembulatan)Rerata
1 2 3 4 ...
1. 2. 3. 4. 5.
C. Penilaian Keterampilan
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN KINERJA
Nama Satuan pendidikan : SMA PGRI 1 Bekasi Tahun pelajaran : 2017/2018
Kelas/Semester : XII / 1 Mata Pelajaran : Geografi
KD dan Indikator (KD-4: Keterampilan)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian KOmpetensi
4.2.
Membuatmakalah tentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan peta, bagan, tabel, grafik, dan/atau diagram4.2.1.
Mengumpulkan informasitentang usaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan grafik.
4.2.2.
Membuat makalah tentangusaha pemerataan pembangunan di desa dan kota yang dilengkapi dengan grafik.
(6)
Keterangan pengisian skor :
4 = Sangat tinggi 3 = Tinggi 2 = Cukup tinggi 1 = Kurang NILAI PESERTA DIDIK = ( skor X 4 ) : Ʃ 24 X 100
NO NAMA
SISWA
ASPEK YANG DINILAI Score
Total Persiapan Pengumpulan
data PengujianData Penafsirandata Penulisanlaporan 1
2 3 4