Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan
pesat di Indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam
menghadapi persaingan yang lebih ketat demi menjaga kelangsungan operasi
perusahaan.

Kelangsungan proses produksi dalam suatu perusahaan di pengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain: modal, teknologi, persediaan bahan baku, persediaan
barang dan tenaga kerja.
Persediaan yang cukup dapat memperlancar proses produksi serta barang yang
dihasilkan harus dapat menjamin efektifitas kegiatan pemasaran, yaitu
memberikan kepuasaan kepada pelanggan, karena apabila produk tidak tersedia
maka perusahaan kehilangan kesempatan merebut pasar dan perusahaan tidak
dapat mensuplai hasil produksi dengan jumlah optimal.

Begitu juga apabila


persediaan terlalu besar dibandingkan dengan

kebutuhan maka akan memperbesar

penyusutan, besar kemungkinan karena

rusak, kualitas menurun, usang, sehingga memperkecil keuntungan yang diperoleh
perusahaan. Ketidaktepatan dalam pengadaan faktor produksi yang dimiliki oleh
perusahaan akan menimbulkan adanya pemborosan yang mengakibatkan kerugian
faktor finansial.

PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk. (PT. BSP) merupakan Perusahaan
Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak di bidang usaha
perkebunan dan pengolahan karet.

2

Pada mulanya perusahaan hanya bergerak di bidang perkebunan karet. Namun
pada tahun 1992 perusahaan mulai melaksanakan konversi atas sebagian

perkebunan karet menjadi perkebunan kelapa sawit.

Keputusan untuk memasukan kelaspa sawit ke dalam bisnis ini didasari
pertimbangan bahwa bisnis ini menguntungkan. selain itu kelapa sawit dikenal
dengan tanaman yang memiliki produktivitas tinggi diibanding komoditas
perkebunan lainnya.

Pabrik Kelapa Sawit pada PT. Bakrie Sumatera Plantation sering terjadi
kelebihan produksi yang mengakibatkan persediaan CPO menumpuk sehingga
modal perusaahan tertanam terlalu besar di dalam persediaan. Perusahaan harus
mempunyai kebijakan untuk menentukan jumlah produksi dengan disesuaikan
dengan permintaan pasar agar persediaan pada tingkat biaya minimal.

Agar dapat mempertahankan bahkan meningkatkan jumlah permintaan
produksi khususnya CPO, dan juga agar dapat memproduksi secara ekonomis
serta menghilangkan biaya persediaan produksi yang lebih besar, solusi yang
dapat dilakukan untuk persoalan tersebut adalah diperlukannya suatu perbaikan
sistem pengendalian persediaan produksi.

Perbaikan ini dilakukan melalui perhitungan pengendalian produksi

dengan menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) serta
menentukan jumlah siklus yang optimal dan jumlah produksi yang ekonomis
untuk meminimunkan jumlah biaya persediaan produksi.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk
membahas masalah pengendalian proses produksi dengan judul “ANALISIS
PENGENDALIAN PENGENDALIAN TINGKAT PRODUKSI OPTIMAL
CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN METODE ECONOMIC PRODUCTION
QUANTITY (EPQ) “

3

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan pokok yang akan
dibahas pada penelitian ini adalah berapa banyak jumlah produksi yang harus
ditentukan dalam suatu siklus produksi yang optimal untuk meminimumkan total
biaya persediaan produksi CPO pada PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk.

1.3 Batasan Masalah


Untuk menghindari terlalu meluasnya masalah dan adanya penyimpangan dalam
pengambilan kesimpulan, perlu adanya batasan-batasan untuk menyelesaikan
permasalahan, yaitu:
a. Model yang dikembangan untuk persediaan produk tunggal.
b. Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama
dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
c. Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari PT Bakrie
Sumatera Plantation Tbk yang meliputi :


Data Jumlah Produksi tahun 2013-2014.



Data Jumlah Penyaluran tahun 2013-2014.



Biaya Pengadaan dan Penyimpanan tahun 2013-2014.


d. Proses pengolahan dan kebijakan perusahaan tidak berubah selama jangka
waktu pemecahan masalah.
e. Tidak terjadi kekurangan persediaan (shortages).
f. Bahan baku tersedia sewaktu diperlukan untuk proses produksi (lead time)
atau waktu tunggu adalah nol.
g. Diasumsikan besarnya permintaan sama dengan penyaluran

4

1.4 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka dilakukan sebagai acuan yang digunakan penulis untuk menjadi
landasan teori dalam penulisan skripsi. Tinjauan pustaka berikut dikutip dari
buku-buku dan jurnal-jurnal serta

makalah yang berhubungan dengan

pengendalian tingkat produksi optimal dengan metode EPQ.

Yamit (2002) mengemukakan bahwa persediaan produk dalam suatu

perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar.
Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi
dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada
tingkat biaya minimal. Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya
volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan
dengan biaya yang serendah-rendahnya.

Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel
saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai
berikut:
1. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah
persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (setup cost).
2. Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan
rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

Baroto (2002) mengemukakan biaya persiapan produksi merupakan biaya
yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena
perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini
terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja
langsung, (3) biaya scheduling, (4) biaya ekspedisi dan sebagainya.Biaya

penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin
tinggi.

5

Menurut P Siagian dalam bukunya “ Penelitian Operasional Teori dan
Praktek” untuk mencari tingkat produksi optimal dalam satu putaran produksi
adalah sebagai berikut:


Tingkat produksi optimal dalam satu putaran produksi adalah
=





2




Interval waktu optimal dalam satu putaran produksi adalah
=

Biaya Persediaan Minimum Produksi

TICo =
Dimana :

D
Q0 (P − D)
Cc + Cs
2P
Q0

= Jumlah pesanan optimal atau produksi optimal tiap putaran produksi

= Waktu optimal satu putaran produksi

= Laju penyaluran produksi per satuan waktu


= Laju produksi per satuan waktu.

= Set Up Cost atau biaya pengadaan untuk tiap putaran produksi

= Carrying costs atau biaya penyimpanan per unit per satuan waktu
Yus Louri P Sitepu (2013) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengendalian
Persediaan Produksi CPO ddengan metode EPQ” menerangkan bahwa Perumusan
ilmu statistik juga berguna dalam pengendalian persediaan untuk menentukan pola
distribusi. Pola distribusi tersebut dapat diketahui dengan melakukan uji
kenormalan Lilliefors.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan besar tingkat produksi optimal CPO
dalam satu putaran produksi dengan interval waktu optimal untuk meminimumkan

6

biaya pengadaan persediaan produksi yang pada PT. Bakrie Sumatera Plantation

Tbk.

1.6 Kontribusi Penelitian

Kontribusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Dapat dijadikan bahan masukan, bahan pertimbangan dan koreksi yang
berkaitan dengan kebijakan dalam menentukan tingkat optimum produksi
dalam satu putaran produksi.
2. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta menerapkan ilmu yang
dimiliki dalam dunia kerja sesungguhnya, khususnya dalam hal
pengendalian tingkat produksi optimum.
3. Dapat menjadi sumber informasi dan masukan yang dapat digunakan
dalam penelitian selanjutnya.
4. Sebagai bahan rujukan untuk PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk untuk
menentukan tingkat optimum pengadaan persediaan produksi CPO.

1.7 Metodologi Penelitian

Penelitian ini dibuat berdasarkan studi kasus pada kantor PT. Bakrie Sumatera
Plantation Tbk dengan langkah langkah sebagai berikut:


1. Mempelajari dan memahami tentang metode pengendalian persediaan dan
mempelajari topik yang berkaitan dengan penelitian.
2. Observasi ke tempat penelitian dengan pengambilan data skunder dari
perusahaan.
Adapun data yang diperlukan adalah:


Jumlah produksi CPO pada tahun 2013-2014



Jumlah penyaluran produksi CPO pada tahun 2013-2014

7



Biaya Pengadaan CPO dan biaya penyimpanan pada tahun 20132014.



Harga CPO per kilogram

3. Pengolahan data dengan menggunakan metode Pengendalian Persediaan
dengan model EPQ.
4. Menyimpulkan hasil dan informasi dari penyelesaian permasalahan yang
telah diselesaikan.
5. Menyusun laporan penelitian dalam bentuk skripsi.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

5 70 53

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

5 30 63

PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) MENGGUNAKAN MODEL ECONOMIC PRODUCTION QUANTITY (EPQ) PADA PKS PT. PERKEBUNAN SUMATERA UTARA.

6 34 21

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 12

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 2

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 10

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 1

Analisis Pengendalian Tingkat Produksi Optimal Crude Palm Oil (CPO) Dengan Metode EPQ (Economic Production Quantity) (Studi Kasus: PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk)

0 0 5

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 12

Pengendalian Produksi Crude Palm Oil dengan Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus: PT. Perkebunan Nusantara III Medan)

0 0 2