PENGEMBANGAN PROSEDUR PRAKTIKUM DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA SUBTOPIK PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM.

(1)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN PROSEDUR PRAKTIKUM DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA SUBTOPIK

PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh:

SARINA HANIFAH 0905632

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN PROSEDUR PRAKTIKUM DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA SUBTOPIK PENENTUAN

TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM

Oleh Sarina Hanifah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Sarina Hanifah di 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGEMBANGAN PROSEDUR PRAKTIKUM DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA SUBTOPIK PENENTUAN

TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM

Disusun oleh:

Sarina Hanifah NIM. 0905632

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. H. Kurnia NIP. 195309061980021002

Pembimbing II

Dr. Momo Rosbiono, M.Pd, M.Si NIP. 195712111982031006

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kimia

Dr. rer.nat. H. Ahmad Mudzakir, M.Si NIP. 196611211991031002


(4)

1 Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROSEDUR PRAKTIKUM DAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DALAM PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E PADA

SUBTOPIK PENENTUAN TETAPAN KESETIMBANGAN ASAM

Oleh: Sarina Hanifah

(0905632)

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prosedur praktikum dan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam pembelajaran learning cycle 7e pada subtopik tetapan kesetimbangan asam (Ka) dalam memudahkan siswa untuk mempelari dan melaksanakan praktikum penentuan tetapan kesetimbangan asam (Ka). Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan evaluatif sebagai bagian dari research &

development yang mengacu pada pendapat Borg & Gall. Subjek uji coba terbatas

dalam penelitian dan pengembangan ini adalah siswa SMA kelas XII sebanyak 6 orang sebagai pengguna produk. Sebelum dilakukan uji coba terbatas, terlebih dahulu disusun prosedur praktikum yang sebelumnya dioptimasi di laboratorium. Tujuan dari optimasi prosedur praktikum adalah untuk mendapatkan prosedur praktikum yang cocok digunakan dalam pembelajaran di sekolah. Dari hasil optimasi prosedur praktikum didapatkan hasil alat dan bahan yang optimum yang dapat digunakan dalam penentukan tetapan kesetimbangan asam (Ka). Alat dan bahan tersebut berupa rangkaian alat pH meter, CH3COOH 0.9263 M dan NaOH 0.8822 M. Instrumen

penelitian dalam penelitian dan pengembangan ini berupa alat dan bahan praktikum penentuan tetapan kesetimbangan asam, lembar observasi praktikum, lembar penilaian LKS, lembar wawancara guru dan siswa, dan angket respon siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur praktikum yang digunakan telah dikembangkan berdasarkan optimasi dengan kriteria layak guna yang tinggi. Kualitas LKS sangat baik jika ditinjau dari kemudahan siswa dalam melaksanakan prosedur praktikum, dengan persentase keterlaksanaan prosedur praktikum sebesar 85 %. Komponen LKS serta keterlaksanaan praktikum dipandang lengkap dan baik oleh guru maupun siswa dengan presentase rata-rata respon siswa sebesar 79.3%.


(5)

2 Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Research has been conducted with the title “The Development of Practicum Procedur and Student Worksheet in Learning Cycle 7e in the Determination of Acid Constant

Equilibrium”. This research was kind of descriptive and evaluative research, as part of

research and development belong to Borg and Gall. The product that has already developed was practicum procedur and student worksheet. The subject of limited testing of this study were 6 students of class XII as the user of practicum procedure and student worksheet. The procedure practicum was optimized in laboratory. The aims of the optimization of procedure practicum was to get the procedur practicum which can be used in secondary level. The instrument of this study were practicum equipment, observation sheet, assessment sheet of practicum procedure and student worksheet,

teacher and student’s interview sheets, and student questionnaire responses sheet. The

result shows that pH meter, CH3COOH 0.9263 M and NaOH 0.8822 M were the best

materials which can be used in the determination of acid constant, as the result of the optimization in laboratory. The observation shows that 85 % of the procedur practicum had been implemented and the students have done the practicum well. The component of student worksheet and the procedur practicum had been judged and rated by the

teachers and students as a complete and good one with 79.3% of student’s responses. Keywords: Learning Cycle 7e, Practicum Procedure, Student Worksheet.


(6)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR……….. vii

DAFTAR LAMPIRAN………... viii

BAB I PENDAHULUAN ... ix

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Karakteristik Ilmu Kimia ... 8

B. Metode Praktikum ... 10

C. Prosedur Praktikum ... 12

D. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 14

E. Model Pembelajaran Learning Cycle 7e ... 17

F. Model Pembelajaran Learning Cycle 7e pada Pembelajaran Praktikum ... 21

G. Tinjauan Materi Asam Basa: Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Jenis Metode Penelitian ... 30

B. Objek Penelitian ... 30

C. Alur Penelitian ... 31

D. Langkah-langkah Penelitian ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 35

F. Pengolahan Data ……… .. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……… 42

A. Kondisi Percobaan Optimum ... 42

B. Keterlaksanaan Prosedur Praktikum ... 54

C. Penilaian Guru Terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 56

D. Respon Siswa Terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 70 LAMPIRAN – LAMPIRAN


(7)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengelolaan Pembelajaran Model Pembelajaran Learning Cycle 7e

Pada Pembelajaran Metode Praktikum ... 22

Tabel 2.2 Konstanta Ionisasi (Ka) Beberapa Asam Lemah ... 24

Tabel 2.3 Indikator Asam Basa ... 25

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Lembar Observasi Keterlaksanaan Praktikum ... 36

Tabel 3.2 Aspek Penilaian Dalam Lembar Penilaian Guru ... 37

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Dalam Pedoman Wawancara Guru ... 37

Tabel 3.4 Aspek Penilaian Respon Siswa ... 38

Tabel 3.5 Aspek Penilaian Dalam Pedoman Wawancara Siswa ... 38

Tabel 3.6 Kriteria Interpretase Skor Keterlaksanaan Praktikum ... 39

Tabel 3.7 Skor Angket Berdasarkan Skala Likert ... 40

Tabel 3.8 Kriteria Interpretasi Skor ... 41

Tabel 4.1 Hasil Identifikasi Prosedur Praktikum Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam (Ka) Menggunakan pH Meter ... 43

Tabel 4.2 Konsentrasi NaOH Hasil Standarisasi Oleh H2C2O4. 2H2O ... 47

Tabel 4.3 Konsentrasi CH3COOH Hasil Titrasi Dengan NaOH ... 48

Tabel 4.4 Harga Ka CH3COOH Pada Variasi Konsentrasinya ... 51

Tabel 4.5 Rincian Alokasi Waktu Persiapan Praktikum ... 52

Tabel 4.6 Rincian Alokasi Waktu Praktikum ... 53

Tabel 4.7 Aspek dan Hasil Optimasi ... 53

Tabel 4.8 Tingkat Keterlaksanaan Prosedur Praktikum Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam (Ka) ... 55


(8)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tiga Tahapan Learning Cycle ... 18

Gambar 2.2 Perubahan Siklus Learning Cycle 5e Menjadi 7e... 19

Gambar 2.3 Kurva Titrasi Asam-Basa Antara Larutan Asam Asetat dengan Larutan NaOH 0,101 M ... 27

Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 31

Gambar 4.1 Rangkaian alat pH meter ... 46

Gambar 4.2 Grafik Titrasi CH3COOH 0.1104 M vs NaOH 0.0920 M ... 49

Gambar 4.3 Grafik Titrasi CH3COOH 0.2515 M vs NaOH 0.2088 M ... 50

Gambar 4.4 Grafik Titrasi CH3COOH 0.5230 M vs NaOH 0.4358 M ... 51

Gambar 4.5 Grafik Titrasi CH3COOH 0.9263 M vs NaOH 0.8822 M ... 51

Gambar 4.6 Diagram Presentase Respon Siswa Terhadap Seluruh Indikator Penilaian Terhadap LKS Yang Dikembangkan Serta Terhadap Pelaksanaan Praktikum ... 61


(9)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERANGKAT PEMBELAJARAN …….... 71

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ……. 71

A.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) sebelum revisi …….. 80

A.3 Lembar Kerja Siswa (LKS) setelah revisi ………. 92

LAMPIRAN B INSTRUMEN PENELITIAN……….. 104

B.1 Format Wawancara Studi Pendahuluan …………104 B.2 Lembar Penilaian Guru ……… 106

B.3 Pedoman Wawancara Penilaian Guru ………109

B.4 Lembar Observasi Keterlaksanaan Praktikum ….. 111

B.6 Angket Respon Siswa ……….. 114

B.7 Pedoman Wawancara Respon Siswa ……….. 117

LAMPIRAN C OPTIMASI KONDISI PERCOBAAN …………... 119

C.1 Data Pembuatan Larutan ……….. 119

C.2 Data Standarisasi Larutan ………. 121

C.3 Data Hasil Perhitungan Ka ……….. 122

C.4 Hasil Optimasi Prosedur Praktikum ………..126

C.5 Referensi Prosedur Praktikum 1 ……….. 132

C.6 Referensi Prosedur Praktikum 2 ………... 137

C.7 Referensi Prosedur Praktikum 3 ….………. 142

C.8 Referensi Prosedur Praktikum 4 ………... 149

C.9 Referensi Prosedur Praktikum 5……… 154

C.10 Referensi Prosedur Praktikum 6 ……….. 158

C.11 Referensi Prosedur Praktikum 7 ………... 163

C.12 Referensi Prosedur Praktikum 8 ………... 166

LAMPIRAN D PENGOLAHAN DATA ………. 169

D.1 Transkrip Keterlaksanaan Praktikum ……… 169

D.2 Transkrip Wawancara Penilaian Guru Terhadap Lembar Kerja Siswa……… 170

D.3 Transkrip Wawancara Penilaian Siswa Terhadap Lembar Kerja Siswa ………. 176

D.4 Pengolahan Data Angket Respon Siswa Terhadap Lembar Kerja Siswa ………...185

LAMPIRAN E DOKUMENTASI ... 191

E.1 Surat Izin Menggunakan Laboratorium Untuk Optimasi Prosedur Praktikum ………... 191

E.2 Surat Izin Penelitian ……… 192

E.3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian193 E.4 Dokumentasi Penelitian ……… 194 E.5 Dokumentasi Optimasi Praktikum 197


(10)

1

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Era baru saat ini dicirikan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat. Akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian cepat tersebut, kompetisi pun menjadi semakin ketat. Kompetisi global menuntut kita untuk terus melakukan pengembangan sumber daya manusia.

SDM merupakan aset paling penting untuk membangun bangsa yang lebih baik dan maju. SDM yang baik memiliki karakter yang kuat yang dicirikan oleh kapasitas mental yang berbeda dengan orang lain seperti keterpercayaan, ketulusan, kejujuran, keberanian, ketegasan, ketegaran, kekuatan dalam memegang prinsip, dan sifat-sifat unik lainnya yang melekat dalam dirinya.

Pada program PISA (Program for International Student Assessment), Indonesia menduduki peringkat ke-60 dalam bidang sains dari 65 negara yang berpartisipasi pada tahun 2009. PISA adalah penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiga-tahunan, untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun, dan penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD). Tujuan dari studi PISA adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya. Sementara itu, Finlandia merupakan Negara yang sangat berhasil mempertahankan posisinya. Finlandia menempati urutan ke 1 pada tahun 2006 dan menempati urutan ke 2 pada tahun 2009.

Menyadari pentingnya pendidikan, pemerintah telah menetapkan peningkatan kualitas SDM melalui penyelenggaraan pendidikan sebagai salah satu misi pembangunan yang harus dicapai. Mengacu pada keberhasilan Negara Finlandia


(11)

2

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dalam bidang pendidikan, terlihat ada perbedaan yang mencolok antara sistem pendidikan Indonesia dengan Finlandia. Salah satu nya adalah model pembelajaran di dalam kelas. Beragam model dan metode dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas di Negara Finlandia, hal ini sama hal nya dengan sistem pendidikan di Indonesia. Namun pada penerapannya, pendidikan di Indonesia masih banyak dilakukan dengan metode ceramah yang membosankan. Di Finlandia kebanyakan guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan melalui implementasi belajar aktif dan para siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil. Peningkatkan kualitas SDM dapat diawali dengan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Melalui pembelajaran kelas yang aktif dan efektif akan diperoleh kualitas SDM yang handal.

Pendidik adalah seseorang yang berkewajiban untuk mengatasi berbagai masalah yang sering dijumpai dalam dunia pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pendidikan. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Kegiatan pembelajaran sebaiknya memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk menemukan suatu konsep atau fakta selain dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran kimia itu sendiri. Metode yang dapat meningkatkan aktivitas siswa serta dapat secara aktif menemukan konsep atau fakta dari ilmu kimia adalah metode praktikum.

Dengan praktikum, siswa akan termotivasi untuk bersungguh-sungguh dalam mempelajari sesuatu. Selain itu, praktikum juga dapat melatih kemampuan siswa untuk mengembangkan kemampuan bereksperimen dengan melatih kemampuan mereka dalam mengobservasi dengan cermat, serta dapat melatih mereka untuk dapat menginterpretasikan data eksperimen. Melalui praktikum, peserta didik juga dapat mempelajari sains dan mengamati langsung terhadap gejala-gejala maupun proses-proses yang terjadi, serta dapat melatih keterampilan berfikir ilmiah dan dapat menanamkan sikap disiplin.


(12)

3

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode praktikum, diperlukan suatu prosedur praktikum. Prosedur praktikum biasanya tercantum dalam suatu LKS. LKS merupakan lembaran yang berisikan pedoman bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar pada pokok kajian tertentu (Dhari, 1998). Lembar Kerja Siswa sebagai penunjang untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar (Darmojo dan Kaligis, 1991). Menurut Devi et al. (2009) lembar kegiatan siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

Komponen-komponen isi LKS tersebut haruslah sesuai dengan kriteria LKS yang baik. LKS yang baik yang digunakan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar harus membuat siswa aktif dalam belajar. Untuk itu, aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar harus ditingkatkan baik melalui interaksi guru/siswa atau pendayagunaan sumber belajar yang memadai. LKS harus dapat membantu guru dan siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar, untuk itu harus disusun sesuai kurikulum pendidikan, baik materi, urutan, maupun waktunya. LKS juga harus dapat meningkatkan prestasi dan kualitas peserta didik sehingga kompetensi yang diharapkan dapat lebih mudah tercapai. Saat ini LKS yang sering beredar di buku-buku pelajaran siswa adalah LKS yang hanya bersifat mengarahkan siswa untuk melakukan sesuatu tanpa adanya proses untuk mengaitkan ilmu yang dimiliki siswa dengan apa yang akan dilakukan oleh siswa pada praktikum yang akan dilakukan.

Model learning cycle (siklus belajar) merupakan model berbasis konstruktivisme. Model ini dapat merangsang siswa untuk mengingat kembali konsep yang telah dipelajari sebelumnya serta memberikan kesempatan pada mereka untuk dapat berpikir, dan menemukan penerapan konsep yang telah mereka pelajari. Aktivitas belajar dalam learning cycle 7e dapat memberi keuntungan kepada siswa diantaranya dapat meningkatkan ketertarikan siswa dalam belajar (Polyem et al. 2011). Sebagaimana dipaparkan oleh Aunurrahman (2008) bahwa sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada


(13)

4

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pembelajaran learning cycle 7e umumnya menningkat jika siswa memiliki motivasi yang kuat untuk belajar. Learning cycle 7e juga dapat membantu siswa memperoleh pengetahuan baru oleh dirinya sendiri (Polyem et al. 2011). Sanjaya (2010) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dikonstruksi sendiri oleh siswa akan menjadi pengetahuan yang bermakna, sedangkan pengetahuan yang hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan bermakna.

Penerapan model learning cycle 7e dalam pembelajaran telah dilakukan oleh Adiyah (2011). Penelitian yang dilakukan oleh Adiyah menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran learning cycle 7e dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran fisika. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Siribunnam dan Tayraukham (2009) menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle 7e pada pelajaran asam dan basa memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi daripada belajar menggunakan pembelajaran konvensional.

Salah satu standar kompetensi dalam materi asam basa adalah mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH. Materi asam basa dipandang oleh siswa hampir seluruhnya terdiri dari rumus-rumus yang sulit dimengerti dan harus dipelajari dengan menghafal agar dapat melakukan perhitungan.

Beberapa penelitian pada materi asam basa telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Tati (2009) yang mengembangkan strategi pembelajaran intertekstual pada materi asam basa di SMA kelas XI. Salah satu indikator dalam pembelajaran asam basa menurut pengembangan strategi pembelajaran intertekstual yang telah ia rancang adalah menentukan harga tetapan kesetimbangan asam dari hasil titrasi. Oleh karena itu, penulis merasa bahwa prosedur praktikum untuk menentukan konstanta kesetimbangan asam perlu dikembangkan. Dari pengembangan prosedur praktikum ini diharapkan siswa


(14)

5

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dapat lebih memahami konsep asam basa khususnya pada subtopik penentuan konstanta kesetimbangan asam.

Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Prosedur Praktikum dan Lembar Kerja Siswa dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam (Ka)”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana produk pengembangan prosedur praktikum dan lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle

7e pada subtopik penentuan tetapan kesetimbangan asam dengan metode

praktikum?”

Untuk memperjelas arah penelitian, maka rumusan masalah di atas dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi percobaan yang optimum untuk mengembangkan prosedur praktikum dan LKS penentuan tetapan kesetimbangan asam?

2. Bagaimana kualitas prosedur praktikum jika ditinjau dari kemudahan/keterlaksanaan siswa dalam melaksanakan praktikum dengan menggunakan prosedur penentuan tetapan kesetimbangan asam?

3. Bagaimana penilaian guru terhadap prosedur praktikum dan LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e pada subtopik penentuan tetapan kesetimbangan asam?

4. Bagaimana respon siswa terhadap prosedur praktikum dan LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e pada subtopik penentuan tetapan kesetimbangan asam?


(15)

6

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dari penelitian ini adalah: 1. LKS yang dikembangkan merupakan jenis LKS praktikum.

2. Pengembangan LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e dibatasi pada keterlaksanaan prosedur praktikum, kelayakan prosedur praktikum dan kelayakan LKS.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan prosedur praktikum dan lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle 7e pada subtopik penentuan tetapan kesetimbangan asam.

E. Manfaat Penelitian

Bagi guru SMA/sederajat, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran penentuan tetapan kesetimbangan asam menggunakan prosedur praktikum dalam bentuk lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle 7e.

Bagi siswa SMA/sederajat, penelitian ini diharapkan dapat menggali pengetahuan siswa, serta dapat membangkitkan motivasi belajar khususnya dalam mempelajari kimia.

Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu dasar dalam pengembangan LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e, untuk menggali lagi macam-macam penelitian lain yang akan dilakukan demi meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar kimia.


(16)

7

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

F. Definisi Operasional

Agar penafsiran istilah dalam penelitian ini lebih jelas, maka dilakukan pembatasan istilah sebagai berikut:

1. Pengembangan didefinisikan sebagai aplikasi sistematis dari pengetahuan

atau pemahaman, diarahkan pada produksi bahan yang bermanfaat, perangkat, dan sistem atau metode termasuk desain, pengembangan dan peningkatan prioritas serta proses baru untuk memenuhi persyaratan tertentu (Putra, 2012). 2. Prosedur praktikum adalah cara kerja dalam melaksanakan praktikum

(Suharso dan Retnoningsih, 2005).

3. Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan

kegiatan percobaan (Wahyu, et al. 2007).

4. Lembar kerja siswa adalah jenis hand out yang dimaksudkan untuk membantu

siswa belajar secara terarah (Surachman dalam Rohaeti et al. 2006).

5. Learning cycle 7e adalah model pembelajaran yang terdiri dari tujuh tahapan

belajar yaitu: elicit, engage, explore, explain, elaborate, evaluate dan extend (Eisenkraft, 2003).


(17)

28

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Metode Penelitian

Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu. Menurut pendapat Putra (2011) secara sederhana Research and Development bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk mencaritemukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna.

Menurut Sugiyono (2011) metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sementara itu Borg dan Gall (1983) mengatakan “educational research and development (R & D) is a process used to develop and validate educational production”. Dengan pengertian tersebut maka serangkaian langkah penelitian dan pengembangan dilakukan secara siklus yang artinya pada setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh suatu produk penelitian yang baru.

Pendekatan penelitian dan pengembangan dipandang tepat atau cocok digunakan dalam pengembangan pembelajaran ini karena tujuannya tidak sekedar menemukan profil implementasi atau praktik-praktik pembelajaran, tetapi untuk mengembangkan model pembelajaran yang efektif sesuai kondisi dan kebutuhan nyata di sekolah. Hal ini disebabkan pendekatan ini memiliki keunggulan, terutama jika dilihat dari prosedur kerjanya yang sangat memperhatikan pada kebutuhan dan situasi nyata di sekolah.


(18)

29

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Borg dan Gall kemudian menjelaskan secara sangat rinci tiap langkah yang diuraikan di atas. Tim Pusat Penelitian dan Inovasi Pendidikan Balitbang Kemendiknas (Tim Puslitjaknov) merangkum penjelasan Borg dan Gall (2008) sebagai berikut:

1. Melakukan penelitian pendahuluan (prasurvei) untuk mengumpulkan informasi (kajian pustaka, pengamatan kelas), identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan.

2. Melakukan perencanaan (identifikasi dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran), dan uji ahli atau uji coba pada skala kecil, atau expert judgement.

3. Mengembangkan jenis/bentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan dan perangkat evaluasi.

4. Melakukan uji coba lapangan tahap awal, dilakukan terhadap 1-3 sekolah menggunakan 6-10 subjek. Pengumpulan informasi/data dengan menggunakan observasi, wawancara, dan kuesioner, dilanjutkan dengan analisis data.

5. Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan awal.

6. Melakukan uji coba lapangan utama, dilakukan terhadap 3-5 sekolah, dengan 30-80 subjek. Tes/penilaian tentang prestasi belajar siswa dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran.

7. Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan utama.

8. Melakukan uji lapangan operasional (dilakukan terhadap 10-30 sekolah, melibatkan 40-200 subjek), data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner.

9. Melakukan revisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan.


(19)

30

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

10. Mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk, melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah, bekerja sama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau distribusi dan control kualitas.

Pada penelitian ini, metode research and development yang digunakan khususnya adalah metode penelitian dan pengembangan yang dimodifikasi. Sukmadinata (2009), memodifikasi metode ini dari sepuluh langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Secara garis besar langkah penelitian dan pengembangan yang dikembangankan terdiri atas tiga tahap, yaitu:

1. Studi Pendahuluan 2. Pengembangan Model 3. Uji Model

Pada penelitian ini, tahapan research and development dibatasi pada sampai tahap pengembangan model, atau hingga tahap kelima menurut tahap-tahap yang dijelaskan Borg dan Gall, yaitu hingga tahap revisi produk setelah dilakukan uji coba tahap awal.

B.Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian ini adalah prosedur praktikum dan lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle 7e pada subtopik penentuan tetapan kesetimbangan asam (Ka).


(20)

31

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. Alur Penelitian

Pengembangan Model Studi Pendahuluan

Uji Coba Terbatas: Uji Keterlaksanaan, Penilaian Guru, Respon

Pengolahan Data Revisi Kesimpulan

Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Judgement oleh ahli

Prosedur Praktikum dan LKS yang Telah di Revisi Instrumen Penelitian yang Telah

di Revisi

Studi Kepustakaan

Survei Lapangan

Penyusunan Produk Awal

Optimasi Prosedur Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Penyusunan Prosedur Praktikum

Judgement oleh ahli

Penyusunan Instrumen Penelitian:

 Lembar Observasi

 Lembar Penilaian Guru

 Angket Respon Siswa

Judgement oleh ahli


(21)

32

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Langkah – Langkah Penelitian

Langkah langkah penelitian dibawah ini adalah langkah-langkah penelitian yang dijabarkan berdasarkan alur penelitian pada gambar 3.1. Langkah-langkah penelitian dalam penelitian ini terbagi ke dalam dua tahapan, yaitu:

1. Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan merupakan tahap persiapan untuk selanjutnya melakukan pengembangan produk (Sukmadinata, 2009). Tahap ini meliputi studi kepustakaan, survey lapangan, dan penyusunan produk awal.

Pada langkah studi kepurtakaan, peneliti mengumpulkan berbagai sumber yang berkaitan dengan eksperimen penentuan tetapan kesetimbangan asam (Ka). Sumber studi pustaka berasal dari berbagai buku, kumpulan jurnal internasional, maupun dari informasi-informasi yang tersedia di internet. Studi kepustakaan yang dilakukan berupa pencarian informasi mengenai jenis serta konsentrasi bahan yang dipakai dan rangkaian alat penentuan Ka.

Survei lapangan dilakukan di berbagai sekolah. Survei lapangan dilakukan dengan format wawancara. Survei lapangan bertujuan untuk mengkaji prosedur praktikum titrasi asam-basa dan prosedur penentuan Ka yang biasa dilakukan di sekolah. Hal yang ditinjau dari prosedur eksperimen tersebut meliputi alat dan zat yang digunakan, ukuran alat yang digunakan, konsentrasi zat yang dipakai, serta jenis zat yang dipakai.

Selain itu, peneliti juga mengidentifikasi LKS yang digunakan di sekolah. Hal – hal yang dikaji adalah kelengkapan unsur-unsur dalam LKS serta jenis LKS yang biasa digunakan di sekolah.

Tahap selanjutnya yang diguanakan setelah analisis kepustakaan dan survey lapangan adalah penyusunan produk awal. Dalam tahap ini, dilakukan optimasi kondisi percobaan untuk memperoleh prosedur praktikum yang optimal serta penyusunan LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e.


(22)

33

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

a. Optimasi Praktikum

Setelah mengkaji prosedur-prosedur praktikum yang banyak digunakan di sekolah, peneliti mencoba membuat alternatif prosedur praktikum lain dengan pertimbangan murah dari segi biaya, aman untuk dilakukan oleh siswa, kemudahan diperolehnya alat dan bahan, serta sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.

Proses optimasi dilakukan untuk masing-masing variabel, seperti misalnya rangkaian alat yang tepat, ukuran alat yang dipakai, jenis zat yang digunakan, konsentrasi zat yang digunakan, serta ketepatan waktu selama praktikum yang terkait dengan alokasi waktu yang tersedia selama pembelajaran.

b. Penyusunan Prosedur Praktikum

Setelah melakukan optimasi prosedur praktikum, selanjutnya dilakukan penyusunan prosedur praktikum. Prosedur praktikum dibuat berdasarkan pertimbangan kondisi optimasi praktikum yang sesuai.

c. Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Setelah disusunnya prosedur praktikum, langkah selanjutnya adalah menyusun lembar kerja siswa (LKS). Prosedur praktikum disajikan dalam bentuk lembar kerja siswa (LKS) yang kemudian direvisi sesuai saran dari pembimbing hingga diperoleh suatu produk yang layak untuk diujicobakan di sekolah tingkat menengah atas. Lembar kerja siswa (LKS) yang disusun berupa lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle 7e . Perbedaan lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle 7e dengan jenis lembar kerja siswa biasa adalah adanya pre lab yang bertujuan untuk mengaitkan konsep yang telah dimiliki oleh siswa dengan konsep yang akan dipelajari. Setelah itu, di bagian akhir dari lembar kerja siswa ini terdapat post lab yang bertujuan untuk mengaitkan konsep yang telah didapatkan oleh siswa melalui eksperimen dengan konsep lain yang terkait. Prosedur eksperimen serta lembar kerja siswa ini kemudian divalidasi oleh pembimbing.


(23)

34

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

d. Penyusunan Instrumen Penelitian

Berbicara mengenai instrumen penelitian, hal ini tidaklah jauh dari kata mengevaluasi. Menurut Arikunto (1999) mengevaluasi tidak lain adalah memperoleh data tentang status seuatu dibandingkan dengan standar atau ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga mengadakan pengukuran. Objek yang diukur dalam penelitian ini adalah LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e yang dikembangkan. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang disusun berupa lembar observasi keterlaksanaan praktikum, lembar penilaian guru, lembar wawancara guru, angket respon siswa, serta lembar wawancara siswa.

2. Pengembangan Model

Setelah melalui serangkaian proses hingga akhirnya diperoleh sebuah produk berupa lembar kerja siswa (LKS) dalam pembelajaran learning cycle 7e, tahap selanjutnya adalah uji coba terbatas yang dilakukan kepada sekelompok siswa. Pada uji coba terbatas ini, peneliti mengamati, mencatat hal-hal penting, megamati kelebihan dan kekurangan sehingga draf produk yang telah dibuat bisa disempurnakan kembali.

a. Uji Keterlaksanaan Prosedur Praktikum

Uji keterlaksanaan ini merupakan uji coba terbatas yang dilakukan terhadap 6 orang siswa yang terbagi menjadi 2 kelompok. Siswa melaksanakan praktikum dalam beberapa kelompok, kemudian keterlaksanaan praktikum diobservasi oleh dua orang yang berpedoman pada lembar observasi yang berbentuk rubrik. Uji keterlaksanaan prosedur praktikum bertujuan untuk mengetahui kualitas LKS ditinjau dari kemudahan pelaksanaan praktikum. b. Penilaian guru terhadap LKS

Uji penilaian guru ini dilakukan dalam rangka menguji kelayakan LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e. Seperti yang telah dijelaskan dalam tahap validasi lembar kerja siswa, selain di validasi oleh pembimbing, LKS


(24)

35

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

juga dinilai oleh guru sebagai pendidik yang mengetahui kondisi dan kebutuhan siswa di sekolah. Penilaian guru dilakukan melalui wawancara dan pengisian angket.

c. Respon siswa terhadap LKS

Respon siswa terhadap LKS juga sangat penting karena siswa merupakan subjek yang akan menggunakan LKS ini. Pengumpulan data dilakukan melalui angket penjaringan respon siswa.

d. Revisi lembar kerja siswa (LKS)

Dari semua tahapan yang sudah dilalui, dilakukan revisi terhadap LKS berdasarkan keterlaksanaan praktikum, penilaian guru serta respon siswa. Revisi LKS dilakukan guna memperoleh produk yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta dapat diaplikasikan di sekolah-sekolah.

E. Sumber Data

1. Survei Lapangan

Pada tahap survei lapangan, yang menjadi sumber data adalah guru-guru kimia di beberapa sekolah di daerah Bandung dan Cimahi.

2. Uji coba lapanga

Pada tahap uji coba lapangan, yang menjadi sumber data adalah siswa-siswi kelas XII di salah satu SMA Negeri di Kota Cimahi untuk mengetahui respon terhadap LKS serta untuk mengetahui keterlaksanaan prosedur praktikum. Selain itu, guru-guru kimia di 3 sekolah yang berbeda menjadi sumber data untuk penilaian guru terhadap LKS.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, lembar wawancara penilaian guru dan siswa, serta angket respon siswa.


(25)

36

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Alat dan Bahan Praktikum

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui kondisi optimum dalam praktikum pelaksanaan penentuan tetapan kesetimbangan asam adalah pH meter, buret, gelas kimia berbagai ukuran, magnetic stirrer berbagai ukuran, asam asetat dan NaOH dengan berbagai variasi konsentrasi.

2. Lembar Observasi keterlaksanaan praktikum

Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui pelaksanaan praktikum oleh siswa dalam subtopik penentuan tetapan Ka menggunakan prosedur praktikum dan LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e. Siswa dibagi ke dalam dua kelompok, kemudian siswa melakukan praktikum sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam LKS. Keterlaksanaan praktikum diuji oleh beberapa observer menggunakan lembar observasi. Seorang observer mengobservasi satu kelompok untuk mengamati keterlaksanaan prosedur praktikum menggunakan lembar observasi khusus yang berbentuk rubrik. Keterlaksanaan praktikum digunakan sebagai acuan dalam menyimpulkan kualitas LKS ditinjau dari kemudahan prosedur praktikum untuk dilaksanakan. Hal-hal yang menjadi penilaian pada lembar observasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Aspek Penilaian Lembar Observasi Keterlaksanaan Praktikum

No Aspek Penilaian

1 Merangkai alat dengan tepat waktu 2 Mengisi buret dengan larutan NaOH 3 Memipet larutan CH3COOH

4 Memasukkan larutan CH3COOH ke dalam gelas kimia

5 Menambahkan indikator phenolptalein ke dalam larutan CH3COOH

6 Mengatur kecepatan stirrer 7 Membaca skala awal buret

8 Meneteskan larutan NaOH dari buret ke dalam gelas kimia 9 Membaca skala akhir buret


(26)

37

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Lembar Penilaian Guru

Lembar penilaian guru dalam penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui penilaian guru kimia SMA/MA terhadap lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle 7e. Lembar penilaian guru dalam penelitian ini adalah berupa angket yang di dalamnya terdapat beberapa pertanyaan terkait dengan penialaian guru terhadap lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle 7e. Hal-hal yang menjadi aspek penilaian dalam lembar penilaian guru adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Aspek Penilaian Dalam Lembar Penilaian Guru

No Aspek Penilaian

1 Prosedur praktikum

2 Ketepatan LKS dengan SK dan KD 3 Alat dan bahan yang digunakan 4 Alokasi waktu

5 Pertanyaan-pertanyaan dalam LKS

6 Komponen LKS

4. Pedoman Wawancara Guru

Lembar wawancara guru digunakan untuk mengetahui respon guru terhadap prosedur praktikum dalam bentuk lembar kerja siswa dalam pembelajaran learning cycle 7e secara lebih rinci dan mendalam untuk memperkuat pendapat guru dalam lembar penilaian. Indikator yang menjadi aspek penilaian dalam wawancara guru adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Aspek Penilaian Dalam Pedoman Wawancara Guru

No Aspek Penilaian

1 Prosedur praktikum

2 Ketepatan LKS dengan SK dan KD 3 Alat dan bahan yang digunakan 4 Alokasi waktu

5 Pertanyaan-pertanyaan dalam LKS


(27)

38

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

5. Angket Respon Siswa

Instrumen angket digunakan sebagai alat pengumpul data untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS dalam pembelajaran learning cycle

7e. Angket respon siswa ini juga bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan

kekurangan dari LKS serta prosedur praktikum sebagai pedoman untuk dilakukannya revisi terhadap prosedur serta LKS praktikum. Indikator yang menjadi aspek penilaian respon siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Aspek Penilaian Respon Siswa

No Aspek Penilaian

1 LKS secara keseluruhan (bahasa, tampilan) 2 Pengantar praktikum

3 Alat dan bahan yang digunakan 4 Prosedur praktikum

5 Data pengamatan 6 Kalkulasi

7 Pertanyaan pre-lab 8 Pertanyaan post-lab 9 Alokasi Waktu

6. Pedoman Wawancara Siswa

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap prosedur praktikum dalam bentuk LKS dalam pembelajaran learning cycle 7e serta terhadap pelaksanaan praktikum secara lebih mendalam. Indikator yang menjadi pedoman wawancara respon siswa adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Aspek Penilaian Dalam Pedoman Wawancara Siswa

No Aspek Penilaian

1 LKS secara keseluruhan (bahasa, tampilan) 2 Pengantar praktikum

3 Alat dan bahan yang digunakan 4 Prosedur praktikum

5 Data pengamatan 6 Kalkulasi

7 Pertanyaan pre-lab 8 Pertanyaan post-lab 9 Alokasi Waktu


(28)

39

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

G. Pengolahan Data

1. Lembar Observasi Keterlaksanaan Praktikum

Lembar observasi keterlaksanaan praktikum diolah dengan menggunakan rating scale dengan skor 0 sampai dengan 2. Lembar observasi keterlaksanaan praktikum dilengkapi dengan rubrik penilaian sebagai acuan pemberian skor dalam penilaian keterlaksanaan praktikum.

a. Jumlah Skor

Jumlah skor = skor kelompok 1 + skor kelompok 2

b. Skor maksimal

Skor maksimal = bobot maksimal x responden = 2 x 2

= 4

c. Persentase

d. Kriteria Interpretasi Skor

Tabel 3.6 Kriteria interpretase skor keterlaksanaan praktikum Rentang Persentase Kategori

81 % - 100 % Sangat Baik

61 % - 80 % Baik

41 % - 60 % Cukup Baik

21 % - 40 % Kurang Baik

0% - 20 % Tidak Baik

2. Lembar Penilaian Guru, Pedoman Wawancara Guru dan Pedoman Wawancara Siswa

Pengolahan data untuk lembar penilaian guru, pedoman wawancara guru dan pedoman wawancara siswa diuraikan secara deskriptif yang bersifat kualitatif, yaitu yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan (Arikunto, 1997). Ketiga instrumen tersebut digunakan untuk mengetahui respon guru


(29)

40

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan siswa terhadap kualitas LKS. Data yang didapatkan yaitu berupa angket dan hasil wawancara.

3. Angket Respon Siswa

Tahapan pengolahan data dari angket respon siswa adalah sebagai berikut:

a. Pemberian skor

Angket respon siswa yang dibuat menggunakan pernyataan positif seluruhnya dengan rentang skala Likert seperti tercantum pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Skor angket berdasarkan skala Likert

Pernyataan Skor

SS S N TS STS

Positif 5 4 3 2 1

Keterangan: SS = Skor angket untuk pernyataan Sangat Setuju S = Skor angket untuk pernyataan Setuju

N = Skor angket untuk pernyataan Ragu-ragu TS = Skor angket untuk pernyataan Tidak Setuju

STS = Skor angket untuk pernyataan Sangat Tidak Setuju

b. Mengolah skor

Pengolahan skor angket respon siswa adalah sebagai berikut :

1) Menghitung hasil angket respon siswa

Untuk menghitung hasil angket respon siswa digunakan rumus sebagai berikut:

(Mayanti: 2011)

Keterangan: = Frekuensi alternatif jawaban benar Skor angket =


(30)

41

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu = Skor skala Likert

= Jumlah siswa

2) Menghitung persentase respon siswa

3) Kriteria interpretasi skor

Tabel 3.7 Kriteria interpretase skor angket respon siswa Rentang Persentase Kategori

81 % - 100 % Sangat Setuju

61 % - 80 % Setuju

41 % - 60 % Ragu-ragu

21 % - 40 % Tidak Setuju


(31)

66

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil optimasi, alat yang cocok digunakan untuk penentuan tetapan kesetimbangan asam adalah pH meter, buret 50 mL, gelas kimia 100 mL, statif, klem, dan pengaduk magnet. Sementara itu dari segi bahan, asam asetat 0.9263 M serta NaOH 0.8822 M paling cocok untuk digunakan.

2. Ditinjau dari hasil observasi, kualitas prosedur praktikum dikategorikan sangat yang ditunjukkan dengan mudahnya prosedur praktikum yang dikembangkan untuk dilaksanakan oleh siswa dengan persentase keterlaksanaan prosedur praktikum sebesar 85 %.

3. Berdasarkan penilaian guru, secara keseluruhan kualitas LKS dan prosedur praktikum sangat baik, ditinjau dari aspek tampilan, alat dan bahan yang digunakan, ketepatan dengan SK dan KD, tingkat kesulitan soal, alokasi waktu praktikum dan kelengkapan komponen LKS.

4. Hasil respon siswa rata-rata menunjukkan bahwa LKS dan prosedur yang dikembangkan berkategori baik dengan persentase respon rata-rata sebesar 79.3%. Hasil wawancara siswa secara keseluruhan menunjukkan bahwa LKS dan prosedur praktikum yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik ditinjau dari masing-masing aspek penilaian.


(32)

67

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada penelitian ini, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Bagi guru disarankan untuk menggunakan LKS berbasis learning cycle 7e karena dapat menggali pengetahuan siswa sebelum praktikum serta dapat mengaplikasikan konsep terhadap konsep yang lebih luas pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain disarankan untuk mengembangkan penelitian ini sesuai metode Research and Development sehingga produk LKS ini lebih teruji keefektifannya. Selain itu juga disarankan agar mencoba untuk mengoptimasi kembali pengukuran Ka menggunakan alat yang lebih sederhana supaya siswa yang di sekolahnya tidak memiliki pH meter dapat melaksanakan praktikum penentuan tetapan kesetimbangan asam (Ka).


(33)

68

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Adiyah, Mukrimatusa. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle

7e untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif dalam Pembelajaran Fisika SMA. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Agus, S. (2003). Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam. [Online]. Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Pengetahuan_Alam.html

[November 2012]

Arifin, M. (2000). Common Textbook: Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Aunurrahman. (2008). Belajar dan Pembelajaran Memadukan Teori-Teori Klasik

dan Pandangan-Pandangan Kontemporer. Bandung: Alfabeta

Borg, Walter R. and Meredih D. Gall. (1983). Education Research. New York: Longman.

BSNP. (2007). Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model

Silabus SMA/MA, Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar

dan Mengengah.

Chang, Raymod. (2003). Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud

Djamarah, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Eisenkraft, Arthur. (2003). “Expanding the 5e Model”. A Journal for High School Science Educators Published by The National Science Teachers Association The Science Teacher. 70, (6).

Hariandja, Dorthy. (2005). Pengenalan Ilmu Kimia. Solo: FKIP UNS

Kuslan and Stone. (1968). Science Education : Teaching Children Scienc, An

Inquiry Approach. California: Wadsworth Publishing Co.


(34)

69

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Mayanti, Sri. (2011). Analisis Hasil Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Laju

Reaksi Melalui Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing. Skripsi

Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Laraswati, A.N. (2011). Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia pada Topik

Elektrolisis yang Layak Diterapkan di SMA. Skripsi Jurusan Pendidikan

Kimia FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Legowo, Budi. (2011). Bahan Ajar: Satu Ukuran Profesionalisme Dosen Dalam

Proses Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://legowo.staff.uns.ac.id/2011/04/27/bahan-ajar-satu-ukuran-profesionalisme-dosen-dalam-proses-pembelajaran/. [16 September 2013] Poedjiadi, Anna. (2005). Pendidikan Sains dan Pembangunan Moral Bangsa.

Bandung : Yayasan Cendrawasih

Polyem, T., Nuangchalerm, P., and Wongchantra., (2011). “Learning Achievement, Science Process Skills, and Moral Reasoning of Ninth Grade Students Learned by 7e Learning Cycle and Socioscientific Issue-based

Learning”. Australian Journal of Basic and Applied Sciences 5 (10): 257-564,

ISSN 1991-8178.

Putra, Nusa. (2011). Research and Development, Penelitian dan Pengembangan:

Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rohaeti, E., Widjajanti, E., dan Padmaningrum, R.T. (2006). Pengembangan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP Kelas VII, VIII, dan IX. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rusmansyah dan Yudha Irhasyuarna. 2002. “Penerapan Motode Latihan Berstruktur Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep

Persamaan Reaksi”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 035, 169-180

Rustaman, N. (1996). Pengembangan Keterampilan Proses Sains. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Bandung.

Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sirhan, Ghassan. (2007). “Learning Difficulties in Chemistry: An Overview”.

Journal of Turkish Science Education. 4, (2), 2-20.

Siribunnam, R, and Tayraukham, S. (2009). “Effect of 7-E, KWL and Conventional on Analytical Thinking, Learning Achievement and Attitudes

toward Chemistry Learning”. Journal of Social Sciences. 5, (4), 279-282.


(35)

70

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Cycle 7e Pada Subtopik Penentuan Tetapan Kesetimbangan Asam

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Suastika, Komang. (2011). Implementasi Model Pembelajaran Siklus (Learning

Cycle) pada Pembelajaran Fisika Materi Dinamika Partikel di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Palangkaraya Tahun Ajaran 2010/2011. Artikel

pada Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Palangka Raya. Palangka Raya: Tidak Diterbitkan.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta : Alfhabeta

Suharsimi, Arikunto. (1997). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka cipta

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma Karya

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Sunarya dan Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI

Program Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sunyono. (2008). “Development of Student Worksheet Base on Environment to Sains Material of Junior High School in Clas VII on Semester I”. Proceeding of The Second International Seminar of Science Education – UPI, Bandung. Widjajanti, E. (2008). “Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah pada Kegiatan


(1)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning = Skor skala Likert

= Jumlah siswa

2) Menghitung persentase respon siswa

3) Kriteria interpretasi skor

Tabel 3.7 Kriteria interpretase skor angket respon siswa

Rentang Persentase Kategori

81 % - 100 % Sangat Setuju

61 % - 80 % Setuju

41 % - 60 % Ragu-ragu

21 % - 40 % Tidak Setuju 0% - 20 % Sangat Tidak Setuju


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil optimasi, alat yang cocok digunakan untuk penentuan tetapan kesetimbangan asam adalah pH meter, buret 50 mL, gelas kimia 100 mL, statif, klem, dan pengaduk magnet. Sementara itu dari segi bahan, asam asetat 0.9263 M serta NaOH 0.8822 M paling cocok untuk digunakan.

2. Ditinjau dari hasil observasi, kualitas prosedur praktikum dikategorikan sangat yang ditunjukkan dengan mudahnya prosedur praktikum yang dikembangkan untuk dilaksanakan oleh siswa dengan persentase keterlaksanaan prosedur praktikum sebesar 85 %.

3. Berdasarkan penilaian guru, secara keseluruhan kualitas LKS dan prosedur praktikum sangat baik, ditinjau dari aspek tampilan, alat dan bahan yang digunakan, ketepatan dengan SK dan KD, tingkat kesulitan soal, alokasi waktu praktikum dan kelengkapan komponen LKS.

4. Hasil respon siswa rata-rata menunjukkan bahwa LKS dan prosedur yang dikembangkan berkategori baik dengan persentase respon rata-rata sebesar 79.3%. Hasil wawancara siswa secara keseluruhan menunjukkan bahwa LKS dan prosedur praktikum yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik ditinjau dari masing-masing aspek penilaian.


(3)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada penelitian ini, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Bagi guru disarankan untuk menggunakan LKS berbasis learning cycle 7e karena dapat menggali pengetahuan siswa sebelum praktikum serta dapat mengaplikasikan konsep terhadap konsep yang lebih luas pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain disarankan untuk mengembangkan penelitian ini sesuai metode Research and Development sehingga produk LKS ini lebih teruji keefektifannya. Selain itu juga disarankan agar mencoba untuk mengoptimasi kembali pengukuran Ka menggunakan alat yang lebih sederhana supaya siswa yang di sekolahnya tidak memiliki pH meter dapat melaksanakan praktikum penentuan tetapan kesetimbangan asam (Ka).


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adiyah, Mukrimatusa. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle

7e untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Ranah Kognitif dalam Pembelajaran Fisika SMA. Skripsi pada FPMIPA UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Agus, S. (2003). Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam. [Online]. Tersedia:http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Pengetahuan_Alam.html

[November 2012]

Arifin, M. (2000). Common Textbook: Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Aunurrahman. (2008). Belajar dan Pembelajaran Memadukan Teori-Teori Klasik

dan Pandangan-Pandangan Kontemporer. Bandung: Alfabeta

Borg, Walter R. and Meredih D. Gall. (1983). Education Research. New York: Longman.

BSNP. (2007). Petunjuk Teknis Pengembangan Silabus dan Contoh/Model

Silabus SMA/MA, Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar

dan Mengengah.

Chang, Raymod. (2003). Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Darmodjo, Hendro dan Jenny R.E. Kaligis. (1992). Pendidikan IPA II. Jakarta: Depdikbud

Djamarah, S.B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta

Eisenkraft, Arthur. (2003). “Expanding the 5e Model”. A Journal for High School

Science Educators Published by The National Science Teachers Association The Science Teacher. 70, (6).

Hariandja, Dorthy. (2005). Pengenalan Ilmu Kimia. Solo: FKIP UNS

Kuslan and Stone. (1968). Science Education : Teaching Children Scienc, An


(5)

Sarina Hanifah, 2013

Pengembangan Prosedur Praktikum Dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dalam Pembelajaran Learning Mayanti, Sri. (2011). Analisis Hasil Belajar Siswa SMA pada Pembelajaran Laju

Reaksi Melalui Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing. Skripsi

Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Laraswati, A.N. (2011). Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia pada Topik

Elektrolisis yang Layak Diterapkan di SMA. Skripsi Jurusan Pendidikan

Kimia FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Legowo, Budi. (2011). Bahan Ajar: Satu Ukuran Profesionalisme Dosen Dalam

Proses Pembelajaran. [Online]. Tersedia:

http://legowo.staff.uns.ac.id/2011/04/27/bahan-ajar-satu-ukuran-profesionalisme-dosen-dalam-proses-pembelajaran/. [16 September 2013] Poedjiadi, Anna. (2005). Pendidikan Sains dan Pembangunan Moral Bangsa.

Bandung : Yayasan Cendrawasih

Polyem, T., Nuangchalerm, P., and Wongchantra., (2011). “Learning Achievement, Science Process Skills, and Moral Reasoning of Ninth Grade Students Learned by 7e Learning Cycle and Socioscientific Issue-based

Learning”. Australian Journal of Basic and Applied Sciences 5 (10): 257-564,

ISSN 1991-8178.

Putra, Nusa. (2011). Research and Development, Penelitian dan Pengembangan:

Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Rohaeti, E., Widjajanti, E., dan Padmaningrum, R.T. (2006). Pengembangan

Lembar Kerja Siswa (LKS) Mata Pelajaran Sains Kimia untuk SMP Kelas VII, VIII, dan IX. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Rusmansyah dan Yudha Irhasyuarna. 2002. “Penerapan Motode Latihan

Berstruktur Dalam Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Konsep

Persamaan Reaksi”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 035, 169-180

Rustaman, N. (1996). Pengembangan Keterampilan Proses Sains. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP Bandung.

Sagala, S. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sirhan, Ghassan. (2007). “Learning Difficulties in Chemistry: An Overview”.

Journal of Turkish Science Education. 4, (2), 2-20.

Siribunnam, R, and Tayraukham, S. (2009). “Effect of 7-E, KWL and Conventional on Analytical Thinking, Learning Achievement and Attitudes

toward Chemistry Learning”. Journal of Social Sciences. 5, (4), 279-282.


(6)

Suastika, Komang. (2011). Implementasi Model Pembelajaran Siklus (Learning

Cycle) pada Pembelajaran Fisika Materi Dinamika Partikel di Kelas X Semester 1 SMA Negeri 1 Palangkaraya Tahun Ajaran 2010/2011. Artikel

pada Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Palangka Raya. Palangka Raya: Tidak Diterbitkan.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta : Alfhabeta

Suharsimi, Arikunto. (1997). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Sujadi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka cipta

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran Kompetensi. Bandung: Kesuma Karya

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya

Sunarya dan Setiabudi. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI

Program Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sunyono. (2008). “Development of Student Worksheet Base on Environment to

Sains Material of Junior High School in Clas VII on Semester I”. Proceeding

of The Second International Seminar of Science Education – UPI, Bandung.

Widjajanti, E. (2008). “Kualitas Lembar Kerja Siswa”. Makalah pada Kegiatan Pengabdian Masyarakat, Yogyakarta.