PENGARUH KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR UTILITAS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 6 BANDUNG.

(1)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

MATA DIKLAT MENGGAMBAR UTILITAS JURUSAN TEKNIK

BANGUNAN SMK N 6 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

Oleh :

BONGOT P SIHOTANG

0905541

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

MATA DIKLAT MENGGAMBAR UTILITAS JURUSAN TEKNIK

BANGUNAN SMK N 6 BANDUNG

© Bongot P Sihotang 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ketua Jurusan

Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI,

Drs. Sukadi.,MPd.,MT. NIP. 196409101991011002

SKRIPSI

BONGOT P SIHOTANG 0905541

PENGARUH KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATA DIKLAT MENGGAMBAR UTILITAS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 6 BANDUNG

Disetujui dan disahkan oleh :

Mengetahui : Pembimbing I,

Dr.H. Danny Meirawan., M.Pd. NIP. 19620504 198803 1 002

Pembimbing II,

Drs. Budi Kudwadi., MT. NIP. 1963022 199001 1 001


(4)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

ABSTRAK

PENGARUH KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATA DIKLAT MENGGAMBAR UTILITAS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 6 BANDUNG

Oleh

BONGOT P SIHOTANG

Penelitian ini memaparkan tentang pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran siswa terhadap prestasi belajar siswa khususnya pada mata diklat Menggambar Utilitas di SMKN 6 Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran yang digunakan siswa, memperoleh gambaran prestasi siswa, dan memperoleh pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data melalui teknik kuesioner (angket) pada variabel kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran dan teknik dokumentasi pada variabel prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 30 orang orang dari keseluruhan jumlah populasi kelas XI TGB yang berjumlah 76 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran mengenai kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran di SMKN 6 Bandung khususnya pada mata diklat Menggambar Utilitas berada pada kategori sedang, dan gambaran mengenai prestasi siswa pada mata diklat Menggambar Utilitas berada pada kategori cukup baik. Sedangkan untuk pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa adalah sedang dan signifikan, besarnya pengaruh ditunjukkan oleh indeks koefisien korelasi (R) =

0,54 dengan taraf kepercayaan 95% didapat hasil thitung > ttabel yaitu 4,23 > 2,01.

Adapun besarnya kontribusi yaitu sebesar 29,42%, mengingat masih ada sebagian besar sisanya yaitu sebesar 70,58% dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu perlu ada kajian lebih lanjut mengenai pengaruh-pengaruh lain tersebut. Dan diharapkan siswa dan pihak sekolah lebih memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana pembelajarannya, demi meningkatnya prestasi siswa.

Kata Kunci : Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pembelajaran, Prestasi Belajar, Menggambar Utilitas


(5)

iv

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hal

Kata Pengantar ... i

Ucapan Terima Kasih ... ii

Abstrak ………...... iii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.5Sistematika Penulisan ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ... 7

2.1.Tinjauan Mengenai Prestasi Belajar ... 7

2.1.1. Prestasi ………... 7

2.1.2.Belajar ………... 9

2.1.3.Prestasi Belajar ………... 10

2.2.Tinjauan Mengenai Pembelajaran ... 12

2.3 Pengertian Kemandirian Belajar ... 15

2.3.1.Pengertian Sarana dan Prasarana ... 15

2.3.2.Pengertian Prestasi Belajar ... 15

2.3.3.Jenis-jenis Sarana dan Prasarana... 17

2.4 Kajian Mata Pelajaran Menggambar Utilitas ... 18

2.5.Sarana dan Prasarana Dalam Pembelajaran Menggambar Utilitas ………... 18


(6)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan generasi suatu bangsa. Sebab majunya suatu bangsa adalah dari generasi muda yang mempunyai ilmu dan pendidikan tinggi. Indonesia merupakan salah satu bangsa yang menaruh harapan besar terhadap pendidikan dalam perkembangan masa depan bangsa ini, karena dari sanalah generasi muda yang menjadi harapan bangsa sebagai generasi penerus demi kemajuan bangsa ini.

Salah satu usaha dari bangsa Indonesia khususnya dalam hal ini pemerintah, melalui menteri pendidikan Indonesia adalah dengan penggalakan menuju wajib belajar 12 tahun, dan diharapkan setelah lulus dari pendidikan 12 tahun dapat produktif atau siap untuk masuk dan berkarya didunia kerja. Maka untuk memperoleh hal itu dibutuhkan suatu sekolah pendidikan yang mampu membentuk generasi muda yang benar-benar siap bekerja dan bisa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Maka lembaga pendidikan yang paling tepat dalam hal ini adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Pendidikan kejuruan adalah suatu bentuk pengembangan

bakat,pendidikan dasar keterampilan, dan kebiasaan-kebiasaan yang mengarah

kepada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan”

(Hamalik,1990:94).

SMK Negeri 6 Bandung merupakan salah satu Lembaga Pendidikan di Indonesia yang sederajat dengan SMA (Sekolah Menengah Atas), yang mempersiapkan siswa/siswi yang siap terjun ke dalam dunia kerja. Ada beberapa jurusan yang dapat kita temukan di SMKN 6 Bandung, salah satunya adalah jurusan Teknik Bangunan.

Didalam pembelajaran disekolah, siswa diharapkan untuk ikut serta dan proaktif didalam menjaga kelancaran pembelajaran dikelas demi terciptanya


(7)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2

kualitas belajar yang baik. Menurut Alisuf(1999 : 7) “ada lima faktor yang

mempengaruhi proses belajar mengajar disekolah yaitu : pendidik, anak didik,

tujuan , alat dan lingkungan.”Dari kelima faktor tersebut salah satunya adalah alat,

yang dimaksud dengan alat adalah lengkapnya sarana dan prasarana pembelajaran di sekolah, Diharapkan dengan lengkapnya sarana dan prasarana baik berupa ruang kelas, meja, kursi, buku penunjang mata pelajaran, alat gambar, alat-alat menulis, dan pakaian yang dipakai untuk mengikuti praktik, membuat siswa menjadi lebih nyaman dan lebih giat dalam belajar.

Kelengkapan sarana dan prasarana belajar akan memudahkan siswa memahami materi pelajaran, sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa dan siswa dapat melibihinilai KKM (Kriteria Kelulusan Minimal) yang harus dicapai oleh siswa yaitu 7,50. Nilai KKM ini didapat dari penilaian terhadap gambar siswa, tugas-tugas yang telah dilaksanakannya dan evaluasi pembelajaran berupa Ujian Akhir Semester.

Ditinjau dari prestasi (hasil) belajar siswa di SMKN 6 Bandung khususnya

dalam hal ini pada matadiklat menggambar utilitasjurusan Teknik

Bangunan,sampai saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan. Sebab masih banyak siswa yang masih mencapai nilai dibawah KKM yaitu 7,50. Padahal guru dan orang tua telah berupaya untuk mendorong siswa untuk lebih giat lagi belajar. Hal ini sebagian besar terjadi karena kurang efektifnya pembelajaran di kelas, karena kurang lengkapnya sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.

Banyak siswa yang harus menggunakan alat gambar maupun alat tulis secara bergantian, sehingga tugas-tugas dan materi yang disampaikan oleh guru di depan kelas tidak dapat selesai sesuai waktu yang ditetapkan. Ketersediaan buku penunjang juga masih kurang diperhatikan oleh siswa, masih banyak siswa yang hanya mengharapkan materi yang disampaikan oleh guru tanpa mencari sumber-sumber yang lain, misalnya buku ajar dan buku referensi lainnya.

Untuk menemukan seberapa besar pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran demi peningkatan prestasi belajar siswa. Maka penulis


(8)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

sangat tertarik untuk meneliti sejauh mana pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana terhadap prestasi belajar siswa.

Oleh karena itu,maka penulis mengambil judul: “PENGARUH

KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR UTILITAS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 6 BANDUNG”

1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pada dasarnya prestasi (hasil) belajar seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor baik yang berasal diri sendiri (internal) maupun dari luar (eksternal) siswa itu sendiri. Niat yang sungguh-sungguh untuk belajar dan memperoleh prestasi tergantung dari dalam diri siswa itu, akan tetapi hal tersebut akan sulit dicapai apabila tidak adanya sarana dan prasarana pembelajaran yang akan mendorong siswa untuk terus berprestasi.

Maka, berdasarkan uraian diatas dapat diidentifikasikan permasalahan yang akan diangkat adalah sebagai berikut :

1. Efektifitas pembelajaran tidak terlaksana dengan baik.

2. Kurang lengkapnya sarana dan prasaranayang memadai untuk

mendukung berjalannya aktifitas belajar.

3. Materi yang diberikan oleh guru tidak diterima dengan baik oleh

siswa.

4. Kurangnya kemandirian belajar siswa siswa mendapat materi hanya

materi yang akan disampaikan oleh guru.

5. Prestasi/hasil belajar siswa belum terlihat secara optimal dimana belum

semua siswa memperoleh nilai diatas KKM (Kriteria Kelulusan Minimal).


(9)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4

Berdasarkan uraian-uraian identifikasi masalah diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah gambaran kelengkapan sarana dan prasarana

pembelajaran siwa pada saat proses pembelajaran menggambar utlitas di jurusan teknik bangunan SMKN 6 Bandung?

2. Bagaimanakah prestasi/hasil pembelajaran siswa pada mata diklat

menggambar utilitasjurusan teknik bangunan SMKN 6 Bandung?

3. Berapa besar pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana belajar yang

dimiliki siswa terhadap prestasi belajar?

1.3Tujuan Penelitian

Adanya suatu penelitian tentu harus mempunyai tujuan sebagai faktor yang akan mengarahkan proses penelitian tersebut. Maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui gambaran kelengkapan sarana dan prasarana

pembelajaran siswa di jurusan teknik bangunan SMK N 6 bandung.

2. Mengetahui prestasi/hasil belajar siswa pada mata diklat

menggambar utilitas,jurusan teknik bangunan SMKN 6 Bandung

3. Mengetahui besar pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana

yang dimiliki oleh siswa terhadap prestasi(hasil) belajar siswa pada mata diklat menggambar utilitas,jurusan teknik bangunan SMKN 6 Bandung.

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat bagi peningkatan efektifitas dan prestasi siswa jurusan teknik bangunan SMKN 6 Bandung. Kiranya hasil penelitian ini bermanfaat bagi :

1. Siswa, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang

baik bagi siswa, dan siswa lebih ikut serta membantu guru dalam menjaga efektifitas belajar dikelas.


(10)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada

2. Orang tua, diharapkan melalui hasil dari penelitian ini orang tua ikut

serta dalam memberikan peranan yang besar untuk terus melengkapi sarana dan prasarana belajar siswa.

3. Guru, diharapkan melalui hasil penelitian ini guru semakin profesional

dan semakin bisa mengefektifkan situasi kelas dengan memberi pandangan tentang pentingnya pemanfaatan sara dan prasarana untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

4. Peneliti, sebagai pengetahuan untuk meneliti dikemudian hari baik dari

aspek sekolah kejuruan maupun penelitian lainnya, selain itu hasil penelitian ini menjadi pengalaman bagi peneliti apabila sudah bekerja kelak.

1.5 Sistematika Penulisan

Didalam skripsi ini terdapat sistematika penulisan yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam membaca skripsi. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bab awal didalam skrispsi ini, bab ini berisikan : Latar Belakang Penulisan, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab ini berisikan tentang pengertian-pengertian dari bagian-bagian judul dan berisikan kesimpulan sementara dari penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang cara-cara dan langkah langkah yang digunakan di dalam penelitian ini.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini merupakan inti daripada isi skripsi ini bab ini menjelaskan tentang hasil dan pengolahan data dan deskripsi hasil yang diperoleh dari penelitian ini.


(11)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian, dan di bab ini juga dipaparkan mengenai saran-saran dari peneliti. Sementara pada bagian akhir dari skripsi ini merupakan Daftar Pustaka yang menjadi sumber-sumber penulisan dan Lampiran


(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Dalam proses penelitian diperlukan metode penelitian yang berfungsi sebagai usaha untuk mengumpulkan,menyusun dan mengkaji data atau suatu

permasalahan dalam penelitian. Menurut Arikunto (2012 : 15) “Metode penelitian

adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya.”

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian

deskriptif. Menurut Riyanto (1996 : 19) “Metode penelitian Deskriptif adalah

penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi atau

daerah tertentu”. Dengan tujuan untuk pemecahan bagi permasalahan yang ada serta untuk mendapatkan sumber yang memiliki keterkaitan dengan obyek secara umum, serta permasalahan yang akan dikaji secara khusus dalam bentuk pemaparan atau deskriptif , maka diperlukan proses pengumpulan data. Metode deskriptif digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada masa sekarang atau lampau serta menjawab masalah tersebut melalui analisis terhadap hubungan antara variabel-variabel.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, pendekatan ini dilaksanakan untuk menguji hubungan antara variable-variabel penelitian.Maka sehubungan dengan itu dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Melalui metode ini peneliti peneliti berharap dapat

menemukan/memperoleh jawaban atas permasaahan yang sedang diteliti melalui pengumpulan informasi yang dikumpulkan langsung dilapangan.


(13)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.2Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi yang menjadi tempat peneliti melakukan penelitian adalah di SMK N 6 Bandung Tahun pelajaran 2012/2013, dimana SMK N 6 Bandung terletak di Jl. Soekarno Hatta (riung Bandung), Kel. Cisaranten Kidul, Cibiru, Bandung yang terdiri dari beberapa program keahlian diantaranya jurusan Teknik Bangunan dan mempunyai beberapa mata diklat yang berbeda. Secara keseluruhanpopulasi penelitian berjumlah 76 orang siswa.

3.3Subyek dan Waktu Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TGB 1, siswa kelas XI TGB 2, dan siswa kelas XI TGB 3 jurusan Teknik Bangunan tahun ajaran 2012/2013 penelitian ini dilakukan mulai awal Maret 2013 sampai akhir Mei 2013.

3.4Prosedur Pengumpulan Data

Demi terlaksanannya pengumpulan data yang sistematis, Pada tahap pengumpulan data, peneliti menempuh tiga tahapan yaitu :

1. Tahap persiapan, pada tahapan ini peneliti menyusun kisi-kisi angket,

penjabaran variabel dan menentukan jumlah butir pertanyaan.

2. Tahap penjajakan yaitu peneliti mulai mencari/mengobservasi jumlah

siswa XI TGB 1, siswa kelas XI TGB 2 dan siswa XI TGB 3 SMK N 6 Bandung beserta masalah yang dihadapi sekolah tersebut, disini peneliti melakukan observasi lansung ke SMK N 6 Bandung.

3. Tahap pengajuan surat izin penelitian pada instansi yang terkait.

4. Tahap pelaksanaan pengumpulan data, yaitu peneliti menyebarkan

angket kepada siswa, dan mengumpulkan dokumentasi berupa nilai ke guru mata diklat.

5. Setelah data terkumpul, peneliti mengolah data tersebut dengan

menggunakan analisis-analisis statistika.

6. Membuat pembahasan, membuat kesimpulan dan saran yang peneliti


(14)

3.5Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis sebagai hasil penelitian, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Angket (kuesioner)

Angket yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data utama.Yaitu variabel X tentang kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran pada mata diklat Menggambar Utilitas.Angket ditujukan kepada siswa kelas XI TGB 1, XI TGB 2, dan XI TGB 3 Jurusan Teknik Bangunan.Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dalam arti alternatif jawaban sudah tersedia, di mana responden hanya tinggal memilih jawaban yang telah disediakan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto (2002 : 128), sebagai berikut :

“Kuesioner atau angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Adapun alasan digunakannya angket adalah :

1. Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari responden dengan waktu

yang relative singkat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

2. Setiap responden menghadapi pertanyaan yang sama, baik isi atau

susunannya sehingga memberikan kemudahan dalam pengolahan data selanjutnya.

3. Responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atas

pertanyaan yang diajukan.

4. Responden mempunyai waktu yang cukup untuk menjawab pertanyaan.

5. Lebih mudah mengolah data dan waktu yang diperlukan tidak lama.

(Arikunto, 2006 : 230)

2. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dalam hal ini digunakan untuk memperoleh data variable Y yaitu Prestasi belajar siswa berupa nilai akhir gambar dan tugas mata diklat Menggambar Utilitas yang diperoleh siswa.Menurut Arikunto (2006 : 231)

“Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

lengger, agenda dan sebagainya.”

Data ini diperoleh dari dokumen guru mata diklat Menggambar Utilitas (lihat lampiran 1 mengenai daftar nilai siswa).


(15)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.6Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Setelah peneliti melakukan observasi dan mendapatkan jumlah siswa yang akan digunakan sebagai populasi penelitian. Menurut Arikunto, (2002 : 103)

“Populasi adalah keseluruhan objek penelitian”. Maka didalam penelitian ini

peneliti menentukan populasi penelitian yaitu siswa SMK N 6 Bandung jurusan Teknik Bangunan kelas XI TGB 1, XI TGB 2, dan kelas XI TGB 3 yang berjumlah 76 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabelberikut :

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

No. Kelas Jumlah

1 XI TGB 1 25 orang

2 XI TGB 2 27 orang

3 XI TGB 3 24 orang

TOTAL 76 Orang

3.6.2 Sampel

Bagian dari jumlah dari keseluruhan dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan yang dianggap mewakili populasi tersebut dapat dikatakan sebagai sampel. Sampel bertujuan memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi penelitian.

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili

(representative).Sampel menurut Sugiyono (2011: 57) “adalah sebagian dari


(16)

menggunakan sebagian jumlah siswa kelas XI TGB 1, XI TGB 2, dan XI TGB 3 dari total siswa 76 orang sebagai populasi.

Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti mengacu pada pendapat

Surakhmad (Mizar, 2011:37) “Apabila ukuran populasi kurang dari 100, maka

pengambilan sampel sekurang-kurangnya 40% dari jumlah populasi”, Karena

jumlah populasinya sebanyak 76 orang,maka diambil 30 orang siswa XI Teknik Gambar Bangunan sebagai sampel penelitian.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti menentukan jumlah sampel peneliti sebanyak 30 orang.Sehingga jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No. Kelas Jumlah

1 XI TGB 1

= 10 orang

2 XI TGB 2

11 orang

3 XI TGB 3

9 orang

TOTAL 30 orang

Lampiran 1 daftar siswa untuk sampel

Jadi sampel yang akan digunakan adalah sebanyak 30 orang siswa dan ditambah dengan 10 orang siswa yang yang akan menjadi angket uji coba.

3.7Defenisi Operasional Variabel

Langkah penelitian selanjutnya adalah menentukan Defenisi operasional variable.Menurut Sugiyono (2010:60) berpendapat bahwa pada dasarnya variabel

penelitian adalah : “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sedangkan menurut Hatch dan Farhady (1981) dalam sugiyono


(17)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan

yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.”

Dalam penelitian ini dapat ditentukan variabelnya yaitu :

1. Variabel bebas atau independen variabel (X) dalam penelitian ini adalah

Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran pada mata diklat Menggambar Utilitas.

2. Variabel terikat atau dependen variable (Y) dalam penelitian ini adalah

Prestasi belajar siswa pada mata diklat Menggambar Utilitas.

Secara skematis hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Hubungan antar Variabel

Untuk memudahkan penelitian, maka dalam penelitian ini diberikan batasan dan indikator yang sesuai dengan judul penelitian yang dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

VARIABEL ASPEK

YANG DIUNGKAP

INDIKATOR STANDAR/DESKRIPSI Keterangan

VARIABEL X (KELENGKA PAN SARANA DAN PRASARAN A PEMBELAJA RAN Kelengkapan Ruang Kelas

Ruang Kelas Ukuran R.Kelas 9x8m dan

Kapasitas Maksimum 32m

Angket

Pintu Ukuran Pintu 80 x 200 cm

dan Normalnya terdapat 2 Buah Pintu

Jendela Jendela Standar minimum

1/10 x Luas Lantai

Penerangan Terdapat Lampu Sebagai

Alat Penerangan Variabel X

Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pembelajaran

Variabel Y

Prestasi belajar pada mata diklat Menggambar Utilitas


(18)

Peralatan Kelas

Meja Gambar Ukuran Meja Gambar

100x90x3 cm dan dipergunakan untuk 1 orang

Angket

Papan tulis Dimensi Papan Tulis 120 x

240 cm

Spidol Dipergunakan Untuk

Menulis Papan tulis

Penghapus Dipergunakan Untuk

membersihkan Papan Tulis Laptop/Kompu

ter

Dapat Digunakan dan Berfungsi.

LCD Dapat Digunakan dan

Berfungsi. Peralatan Menggambar Manual Peralatan Teori

Kertas Gambar Bersih dan Dapat Digunakan

Angket

Pensil Dapat Digunakan dan

Berfungsi.

Rautan Tajam dan Dapat

Digunakan Dengan Baik

Penghapus Bersih dan Dapat

Digunakan

Jangka Lengkap dan Dapat

Digunakan

Busur Tulisan Jelas

Mall Tulisan Jelas

Pita Perekat dapat Merekat Dengan

Baik

Kalkulator Dapat Digunakan dan

Berfungsi. penggaris Segitiga 30' Tulisan Jelas penggaris Segitiga 60'

Tulisan Jelas Angket

Penggaris T Tulisan Jelas

Penggaris Lurus

Tulisan Jelas

Spidol Dapat Digunakan dan

Berfungsi.

Buku Tulis Bersih dan ada lembaran


(19)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ballpoint Dapat Digunakan dan

Berfungsi.

Correction Pen Dapat Digunakan dan Berfungsi.

Buku Paket Utilitas

Dapat Dibaca Angket

Buku Teknik

Menggambar

Dapat Dibaca Variabel Y :

Prestasi Belajar (berupa hasil belajar Nilai akhir yang diperoleh siswa/nilai ujian

Nilai akhir yang diperoleh siswa pada mata diklat menggambar utilitas.

Dokumentasi

Sedangkan gambaran alur pemikiran yang penulis buat dalam penelitian ini adalah :

VARIABEL TERIKAT

PRESTASI SISWA PADA MATA DIKLAT

MENGGAMBAR UTILITAS, DILIHAT DARI ASPEK-ASPEK:

 NILAI AKHIR SISWA

PENGARUH KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR UTILITAS JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 6 BANDUNG KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARAN PEMBELAJARAN, DILIHAT DARI ASPEK-ASPEK:

KELENGKAPAN PRASARANA PEMBELAJARAN KELENGKAPAN SARANA

PEMBELAJARAN STANDAR SARANA DAN

PRASARANA PEMBELAJARAN

VARIABEL BEBAS

TEMUAN/HASIL PENELITIAN


(20)

Keterangan:

= Arah penelitian = Lingkup penelitian

Variabel X = Variabel Bebas

Variabel Y = Variabel Terikat

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

3.8 Persiapan Pengumpulan Data

Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2011:307) adalah “Suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.”

Menurut Nasution (1988) yang dikutip dalam buku Sugiyono (2011 : 307), peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala

stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi peneliti

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrumen

berupa tes atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat

dipahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya kita

perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan

pengetahuan kita.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian itu harus teruji validitas dan reliabilitasnya.Instrumen penelitian berupa angket atau daftar pertanyaan/pernyataan akan disebar dan diisi oleh responden diharapkan dapat memberikan informasi dan data mengenai Kelengkapan sarana dan prasaran pembelajaran. Angket ini berisi daftar pernyataan/pertanyaan tentang kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran pada mata diklat Menggambar Utilitas.


(21)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada angket, pilihan jawaban menggunakan skala likert. Sugiyono ( 2011 :135) mengatakan bahwa :

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan.

Pertanyaan dalam angket ini berbentuk kelengkapan ada tidaknya sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia, sesuai dengan list/daftar yang peneliti sebutkan,

Untuk penilaiannya adalah sebagai berikut, apabila : Ada dan sesuai dengan standar diberi nilai 3

Ada tetapi tidak sesuai dengan standar diberi nilai 2 Tidak ada diberi nilai 1

2. Pengujian Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen dilakukan untuk mengetahui kebaikan dan kesesuaian isi instrumen sebagai alat ukur terhadap masalah yang sedang diteliti. Uji coba angket dilakukan pada 10 orang siswa dimana 4 orang dari XI TGB 1, 3 orang dari XI TGB 2, dan 3 orang dari kelas XI TGB 3.

a. Tes Validitas Angket

Untuk menguji validitas item pernyataan angket digunakan teknik dari Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi product moment, sebagaimana ditentukan oleh Sugiyono (2011 :255), yaitu :

Keterangan : r = Koefisien kolerasi

∑X = Jumlah skor variabel bebas

∑Y = Jumlah skor variabel terikat

∑XY = Jumlah skor variabel bebas dan terikat

∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel bebas

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel terikat

n = Jumlah responden (Sugiyono, 2011 : 255) Dari hasil perhitungan koefisien korelasi, selanjutnya masing-masing item diuji dengan menggunakan uji t. Dari hasil perhitungan ditentukan bahwa jika


(22)

harga thitung≥ ttabel dengan taraf kepercayaan 95% dan dk = n-2, maka butir item

pernyataan adalah signifikan atau valid dan jika sebaliknya maka tidak valid. Dari hasil perhitungan uji validitas terhadap 38 item pernyataan (lampiran 2 : instrument penelitian uji coba) terhadap 10 responden dari populasi yang sama, maka untuk variabel X didapat 6 item soal yang tidak valid yaitu item soal nomor 4, 6, 8, 9, 11, dan 16. Item pertanyaan tentang aspek tersebut masih ada yang valid.Maka pada pengolahan data selanjutnya tidak diikutsertakan.

b. Tes Reliabilitas Angket

Uji reliabilitas angket dilakukan untuk menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2006 : 178). Uji reliabilitas bertujuan untuk menguji ketepatan atau keajegan alat dalam mengukur apa yang akan diukur.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan angket dengan rentang skor 1 –

3 untuk jawaban responden, maka untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus alpa dan langkah-langkah :

1. Mencari harga varians tiap butir angket dengan rumus :

(Arikunto, 2006 : 184)

Keterangan :

= Harga varians total

∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden darisetiap

item

(∑X)2

= Jumlah skor seluruh responden dari setiap item

N = Jumlah responden

2. Mencari harga keseluruhan dari varians butir ( ∑αb2) yaitu dengan

menjumlahkan varians dari setiap butirnya (αn2).

3. Mencari harga keseluruhan varians total dengan rumus :


(23)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan :

= Harga varians total

∑ = Jumlah kuadrat skor total

(∑Y)2

= Jumlah kuadrat dari skor total

N = Jumlah responden

4. Menghitung koefisien realibilitas dengan rumus Alpha : [ ] [ ] (Arikunto, 2006 : 196)

Keterangan :

rII = Reliabilitas angket

k = Banyak item / butir angket

= Jumlah Varian item

= Harga varians total

Hasil perhitungan koefisien seluruh item yang dinyatakan dengan rII tersebut

dibandingkan dengan derajat reliabilitas evaluasi dengan tolak ukur

tarafkepercayaan 95%. Dengan kriteria rhitung < rtabel sebagai pedoman untuk

penafsirannya adalah :

rII – 0,199 : Reliabilitas sangat rendah

0,200 – 0,399 : Reliabilitas rendah

0,400 – 0,599 : Reliabilitas sedang/cukup

0,600 – 0,799 : Tinggi

0,800 – 1,000 : Sangat tinggi

(Arikunto, 2006 : 276)

Dengan harga r11<rtabel, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat

digunakan untuk penelitian selanjutnya, sebaliknya jika r11>rtabel maka instrumen

tersebut tidak reliabel. Dari hasil perhitungan uji reliabilitas didapat nilai koefisien

r11 = 0,49<rtabel(0,666). Hal ini berarti instrumen tes reliabel pada taraf

kepercayaan 95%.Selanjutnya nilai r11 di atas dikonsultasikan dengan pedoman kriteria penafsiran menurut Arikunto (2006:276).Setelah dikonsultasikan ternyata diketahui bahwa nilai r11 di atas berada pada indeks korelasi antara 0,400-0,599 termasuk dalam kategori derajat kepercayaan sedang/cukup.


(24)

Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas dari 38 item pertanyaan menghasilkan 32 item pertanyaan yang memenuhi valid dan reliable.Secara keseluruhan hasil pengujian instrument angket dapat dilihat pada tabelberikut :

Jumlah item angket uji coba 38 item

Item Valid (V) 32 item

Item Tidak Valid (TV) 6 item

Rtabel (95 %) 0,666

Reliabilitas 0,49

Reliabilitas Sedang

Tabel 3.4. Tabel hasil uji validitas dan reabilitas

3.9 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam suatu penelitian adalah penting sekali dan mutlak diperlukan.Pengolahan data ini harus dilakukan sebelum melakukan analisis data untuk keperluan pendeskripsian variabel dan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengolah data dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Langkah yang ditempuh dalam suatu penelitian adalah penting sekali dan mutlak melakukan analisis data untuk keperluan pendeskripsian variabel dan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk mengolah data dari hasil pengukuran menjadi data yang dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut.

Untuk menguji hipotesis dengan ujit t thitung > ttabel maka hipotesis nol

ditolak, dan sebaliknya untuk menguji diterima atau tidak diterimanya hipotesis yang sekaligus merupakan tanda keberartian atau ketidakberartian hubungan diantara variabel-variabel tersebut. Untuk menguji hipotesis digunakan rumus :

Keterangan :

r = Nilai korelasi product moment


(25)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah diperoleh thitung kemudian dibandingkan dengan ttabel dengan dk =

n-2 dan taraf kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya, apabila thitung > ttabel maka

Ho ditolak, artinya koefisien korelasi tersebut signifikan atau

sebaliknya.Kemudian penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

Langkah yang ditempuh pada waktu mengolah data (Daniel dan Nanan, 2005 : 86) antara lain :

1. Seleksi Data

Yaitu memilih data dari alat pengumpul data (instrumen), lengkap atau belum lengkap, rusak atau baik, instrumen yang belum lengkap sebaiknya dilengkapi dulu/dikembalikan pada responden.

2. Klasifikasi Data

Klasifikasi data adalah mengelompokkan data yang dilakukan oleh petugas pengumpul data berdasarkan instrumen yang digunakan, masalah, tempat, jenjang responden, lokasi, dan lainnya.

3. Pengkodean (Coding) Data

Setelah instrumen dikumpulkan berdasarkan kelompok tertentu, selanjutnya dilakukan pengkodean, yaitu memberikan symbol tertentu untuk memudahkan pengolahan data.

4. Penskoran (Scoring) Data

Penskoran adalah memberikan skor pada setiap pertanyaan maupun keseluruhan instrumen dengan nilai/harga tertentu.

3.9.1Tahap Pengujian Persyaratan Analisis

Maksud dari uji persyaratan analitis adalah untuk mengetahui apakah data penelitian yang dikumpulkan tersebut memenuhi syarat untuk dianalisis dengan statistik yang digunakan. Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik korelasi parsial.

Sebelum memasukkan data untuk diolah ke dalam uji normalitas, maka data mentah hasil angket dari variabel X (Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pembelajaran) dan nilai pada variabel Y (Prestasi Belajar Siswa) dikonversikan dulu dengan menggunakan rumus Z-Score dan T-Score. Adapun perhitungannya sebagai berikut :


(26)

Dari tabel data mentah diperoleh (untuk variabel X/Kelengkapan Sarana dan Prasarana Pembelajaran) :

n X

X   (Sudjana, 2002: 67)

Keterangan :

X = rata-rata

ΣX = jumlah harga semua x

n = jumlah data

Maka berdasarkan perhitungan diperoleh :

ΣX = 1890 ( total skor variabel X diperoleh dari angket penelitian, dapat

dilihat pada lampiran 3 mengenai hasil angket penelitian.) N = 30 (jumlah keseluruhan sampel penelitian)

=

= 63………..(Lihat lampiran 3) Dan nilai rata-rata untuk variabel Y adalah :

ΣY = 2250,5

N = 30

Ӯ = 75,01………...(Lihat lampiran 3) B. Menghitung simpangan baku

n X Xi SD

2

 

 (Sudjana, 2002: 94)

Keterangan :

SD = standar deviasi

 

Xi

X

= selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Simpangan baku untuk variabel X (Kelengkapan sarana dan prasarana belajar siswa) adalah sebagai berikut :

SD = 6,01...(lihat lampiran 4) Sedangkan untuk simpangan baku variabel Y adalah :

n X X  


(27)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

SD = 4,57...(lihat lampiran 4)

a. Mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Score dan T-Score

Konversi Z-Score :

SD X Xi Score

Z    (Sudjana, 2002: 99)

Keterangan :

SD = standar deviasi

 

Xi

X

= selisih antara skor Xi dengan rata-rata

Maka berdasarkan perhitungan didapatkan data sebagai berikut : Xi = 71

SD = 6,01

X = 63

Z – score =

= 1,33……….(Lihat lampiran 4)

Seperti halnya variabel X (Kelengkapan sarana dan prasarana), konversi Z-score dapat dilakukan juga untuk variabel Y (Nilai), Yaitu sebagai berikut :

Yi = 80 SD = 4,57

= 75,01

Z – score =

= 1,091……….(Lihat lampiran 4)

Konversi T-Score :

 

10 50

        SD X Xi Score

T (Sudjana, 2002: 104)

Data yang digunakan adalah data yang telah dikonversi Z-score. Berikut konversi T-score untuk variabel X pada responden pertama.

T-score = [1.33(10)]+50 = 63.31...(lihat lampiran 4) Perhitungan yang sama dilakukan pada variabel Y, yaitu sebagai berikut :


(28)

 

10 50

  

    

SD Y Yi Score T

T-Score = [1,091(10)]+50 = 60.90

Dengan langkah perhitungan yang sama, konversi Z-Score dan T-Score berlaku untuk variabel X dan Y.

Dengan perhitungan yang sama, konversi Z-Score dan T-Score variabel X dan Y dicari sehingga diperoleh harga-harga hasil konversi tersebut sebagai berikut :

a) Variabel X (Pengaruh Kelengkapan Sarana dan Prasarana

Pembelajaran)

Nilai pada variabel X didapat dari skor yang didapat dari item pertanyaan angket sebanyak 32 butir, dengan keterangan sebagai berikut :

Skor Tertinggi = 72

Skor Terendah = 53

Jumlah Skor = 1890

Skor rata-rata = 63

Simpangan baku = 6,01

b) Variabel Y (Hasil Belajar Mata Diklat Menggambar Utilitas)

Skor yang didapat dari nilai akhir siswa mata diklat Menggambar Utilitas yang berjumlah 30 siswa, dengan keterangan sebagaiberikut :

Skor Tertinggi = 82,50

Skor Terendah = 67,50

Jumlah Skor = 2250,50

Skor rata-rata = 75,02

Simpangan baku = 4,57

Setelah dikonversikan ke Uji Z-Score n T-Score, maka data boleh diolah ke uji normalitas.


(29)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebelum melakukan perhitungan untuk menguji normalitas dengan rumus Chi-Kuadrat, terlebih dahulu ditempuh langkah-langkah pendistribusian data sebagai berikut :

a) Menentukan skor skor tertinggi dan terendah

b) Menentukan rentang (R), yaitu Skor Tertinggi (ST) dikurangi Skor

Terendah (SR)

R = Skor Tertinggi – Skor Terendah

(Sudjana, 2002:91)

c) Menentukan banyaknya kelas interval (bk) dengan aturan sturges yaitu

:

Bk (banyak kelas) = 1 + (3,3) log n (Sudjana, 2002 : 47)

d) Menentukan panjang kelas interval (KI) dengan rumus :

KI =

(Sudjana, 2002 : 47)

Keterangan :

KI = Panjang kelas interval R = Rentang

Bk = Banyak kelas

e) Menentukan harga simpangan baku atau Standard deviasi (SD)

dengan cara menarik harga akar positif dari rumus varians untuk data sampel yang telah disusun dalam menghitung rata-rata (means) dan simpangan baku (standard deviasi).

f) Mencari skor rata-rata (means) dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

x = nilai rata-rata

fi = frekuensi untuk nilai xi

Xi = tanda kelas interval

g) Menentukan harga simpangan baku atau standard deviasi (SD) dengan

cara menarik harga akar positif dari rumus varians untuk data sampel yang telah disusun daftar distribusi frekuensi.


(30)

SD = √

(Sudjana, 2002 : 95) Keterangan :

Fi : Frekuensi kelas interval

Xi : Nilai tengah kelas interval

n : Jumlah sampel

h) Untuk uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

normalitas dengan rumus Chi-Kuadrat. Adapun rumus Chi-Kuadrat yang digunakan dalam pengujian normalitas distribusi adalah :

(Sudjana, 2002 : 273) Keterangan :

X2 = Chi Kuadrat

Fi = Frekuensi yang tampak

Ei = Frekuensi yang diharapkan

Langkah–langkah yang ditempuh untuk melakukan

perhitungan dengan rumus tersebut adalah sebagai berikut :

(1) Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga

yang digunakan dalam menghitung rata-rata dan simpangan baku

(2) Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas skor kanan

interval

(3) Mencari angka standar Z sebagai batas kelas interval, dengan

rumus :

(Sudjana, 2002 : 99) Keterangan :

Z = nilai Z yang dicari

Bk = skor batas kelas distribusi Xr = rata-rata kelas distribusi SD = Simpangan baku

(4) Mencari luas kelas tiap 0 (nol) dengan Z (0-Z) dari tabel luas di


(31)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(5) Mencari luas kelas interval (L), dengan cara mengurangi nilai Z

tabel pada setiap interval bila tanda Z hitung bertanda sejenis dan menambahkan Z pada tabel jika setiap interval bertanda tidak sejenis.

(6) Mencari frekuensi yang diharapkan (Fh) dengan menggunakan

rumus sebagai berikut : Fh = L . n

Keterangan :

Fh = Frekuensi yang diharapkan L = Luas Interval

n = Banyaknya responden

(7) Mencari frekuensi pengamatan (Fi) yang merupakan frekuensi (fi) setiap kelas interval.

(8) Mencari harga X2 dengan memasukan harga-harga diatas kedalam

rumus Chi Kuadrat.

(9) Menentukan keberartian X2 dengan jalan membandingkan X2hitung

dengan X2tabel dengan berpedoman pada tingkat kepercayaan 95%

dan derajat kebebasan (dk) = k-3, dimana ( k = banyak kelas

interval ). Kriteria pengujian adalah jikaX2hitung <X2tabelmaka data

berdistribusi normal, dan jika X2hitung ≥X2tabel maka distribusinya

tidak normal.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini akan menentukan penggunaan rumus statistik yang akan digunakan pada analisis selanjutnya. Jika data berdistribusi normal maka perhitungan selanjutnya menggunakan statistik parametis dan jika data tidak berdistribusi normal maka digunakan statistik non-parametis.Berikut dibawah ini hasil pengujian normalitas untuk kedua variabel penelitian.

A. Uji normalitas variabel X (Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran)


(32)

32.87 -1.62 0.4474

1 33.37 - 38.74 7 36.05 252.35 63681.53 194.59 1362.16 0.0831 2.493 4.51 8.15

38.25 -1.10 0.3643

2 38.75 - 44.12 2 41.43 82.86 6865.95 73.44 146.87 0.1486 4.458 -2.46 1.36

43.63 -0.57 0.2157

3 44.13 - 49.50 4 46.81 187.24 35059.94 10.17 40.69 0.1958 5.874 -1.87 0.60

49.01 -0.05 0.0199

4 49.51 - 54.88 7 52.19 365.34 133471.04 4.80 33.60 0.2043 6.129 0.87 0.12

54.39 0.48 0.1844

5 54.89 - 60.26 2 57.57 115.14 13257.78 57.32 114.65 0.1629 4.887 -2.89 1.71

59.77 1.00 0.3413

6 60.27 - 65.64 8 62.95 503.61 253624.63 167.74 1341.92 0.0967 2.901 5.10 8.96

65.14 1.53 0.437

30 1506.55 505960.89 3039.89 343.03 0.8914 26.742 20.89

c2 tabel 11.070 tdk normal fi . (Xi-M)2 Batas

Nyata Z

Batas Luar Daerah f.X (f.X)2 (Xi-M)2

No Kelas Interval f X

DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL X

f - Ei c2 Luas

Daerah fh(Ei)

Untuk mengetahui normalitas variabel X ditempuh langkah perhitungan sebagai berikut :

Data untuk variabel X sebagai berikut :

n = 30 SD = 10,24

∑ X = 1500 = 50

Skor Max = 64,97 Skor Min = 33,37

a) Menentukan banyaknya kelas interval

Bk = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 30 = 5,87

b) Menentukan rentang skor

R = Skor max – Skor min

= 64,97 – 33,37

= 31,61

c) Menentukan panjang kelas interval

P = R/Bk

= 31,61/5.87 =5,38

d) Membuat table distribusi frekuensi : lihat lampiran 4


(33)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Variabel X =

= -1,65

Perhitungan selanjutnya menggunakan perhitungan yang sama (lihat lampiran 4).

e) Mencari luas interval

Z1 = - 1,62 < X < 0,00 LI = 0,4474

Z2 = -1,10< X < 0,00 L2 = 0,3643

L = -1,65 < X < -1,12 = 0,0831

Dengan cara yang sama, luas kelas interval lainnya dapat dicari kecuali interval

antara –Z dan +Z dijumlahkan

f) Mencari harga frekuensi yang diharapkan (fh)

Fh = n x L = 30 x 0,083 = 2,493

g) Mencari harga Chi-kuadrat (x2)

X2 = =

= 49,15

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus

Chi-kuadrat pada variabel X didapat harga Chi-Kuadrat (X2) = 20,89. Selanjutnya

dibandingkan kedalam tabel X2, dengan dk = k-1 = 6-1 = 5. Setelah

dikonsultasikan dengan tabel X2 diperoleh X20,95(5)= 11,070. Ternyata X2hitung >

X2tabel. Maka disimpulkan bahwa data variabel kelengkapan sarana dan

prasarana pembelajaran (Variabel X) tersebuttidakberdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = 5. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada grafik dibawah dan pada lampiran 4.

SD X Xi Score


(34)

33.06 -1.52 0.4357

1 33.56 - 39.13 8 36.35 290.78 84552.28 137.54 1100.30 0.1093 3.279 4.72 6.80 38.64 -0.94 0.3264

2 39.14 - 44.72 4 41.93 167.73 28132.68 37.74 150.95 0.1896 5.688 -1.69 0.50 44.23 -0.35 0.1368

3 44.73 - 50.30 6 47.52 285.10 81281.97 0.31 1.87 0.2278 6.834 -0.83 0.10 49.81 0.23 0.0910

4 50.31 - 55.89 3 53.10 159.30 25377.74 25.26 75.79 0.2029 6.087 -3.09 1.57 55.40 0.82 0.2939

5 55.90 - 61.47 7 58.69 410.80 168758.10 112.59 788.15 0.1268 3.804 3.20 2.69 60.98 1.40 0.4207

6 61.48 - 67.06 2 64.27 128.54 16522.85 262.30 524.60 0.0554 1.662 0.34 0.07 66.56 1.99 0.4761

30 1442.25 404625.64 2641.66 348.69 0.9118 27.354 11.72

c2

tabel 11.070 tdk normal JUMLAH

fi . (Xi-M)2 Batas

Nyata Z

Batas Luar Daerah

No Kelas Interval f X f.X (f.X)2

(Xi-M)2 Luas c2

Daerah fh(Ei) DISTRIBUSI FREKUENSI VARIABEL Y

f - Ei

Gambar 3.3. Grafik penyebaran skor variabel X

B. Uji normalitas variabel Y ( Nilai Prestasi Belajar Siswa)

Seperti perhitungan uji normalitas pada variabel X (kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran), maka pada variabel Y ( Prestasi belajar siswa) dapat dilakukan hal yang sama.(lihat lampiran 4).

Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Variabel Y

Sama seperti penjelasan dan perhitungan pada uji normalitas variabel X, pada variabel Y didapat hasil perhitungan dengan menggunakan Chi-Kuadrat

didapat harga Chi-Kuadrat (X2) = 11,72. Selanjutnya dibandingkan kedalam tabel

X2, dengan dk = k – 1 = 6-1= 5. Setelah dikonsultasikan pada tabel X2diperoleh

X20,95(6) = 11,070 ternyata X2 hitung > X2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

data variabel prestasi belajar (Variabel Y)Tidakberdistribusi normalpada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = 5. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran perhitungan uji normalitas variabel Y (lampiran 4).


(35)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.4. Grafik Penyebaran Skor Variabel Y 2. Uji Kecenderungan

Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data penelitian berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun Langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut :

a) Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variabel

dan sub variabel.

b) Menentukan skala skor mentah

Tabel 3.7Kriteria Kecenderungan Kriteria Kecenderungan Kategori

X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik

M+0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Baik M-0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Cukup baik


(36)

M-0,5 SD ≤ X < M-1,5 SD Kurang baik

X<M-1,5 SD Sangat Kurang

Penentuan jarak 1,5 SD untuk kategori ini didasarkan pada kurva distribusi normal yang secara teori berjarak 6 simpangan baku (6SD) (sutrisno, 1986). Untuk menghitung besarnya rerata ideal (M) dan simpangan baku ideal (SD) digunakan rumus :

M = 1/2 (nilai max + nilai min)

SD = 1/6 (nilai max – nilai min)

c) Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan data

kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.

Sturges (Rohanda, 2010:46) 3.9.2 Koefisien Korelasi

Korelasi (Co–relation) adalah perhitungan statistik yang berusaha mencari

hubungan antar satu dengan satu variabel atau beberapa variabel lain yang diasumsikan memiliki hubungan logis serta memerlukan pengujian secara ilmiah (E. Danie dan Nanan Wasriah, 2005 : 91).

Karena ternyata korelasi dan regresi berhubungan erat, maka untuk menentukan ukuran derajat asosiasi dan koefisien korelasi, perlu terpenuhi syarat-syarat (Sudjana, 2001 : 242) antara lain :

1. Koefisien Korelasi harus besar apabila derajat asosiasi tinggi dan harus

kecil apabila derajat asosiasi rendah

2. Koefisien korelasi harus bebas dari pada satuan yang digunakan untuk

mengukur variabel.

Untuk mencapai kedua syarat tersebut, maka untuk menentukan koefisien korelasi r bisa digunakan statistik dengan rumus korelasi product moment dari pearson, yaitu :

Keterangan : r = Koefisien kolerasi

∑X = Jumlah skor variabel bebas

∑Y = Jumlah skor variabel terikat


(37)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel bebas

∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel terikat

n = Jumlah responden (Sugiyono, 2011 : 255) Apabila data berdistribusi tidak normal maka untuk menghitung koefisien korelasi sederhana dapat menggunakan rumus Rank- spearman.

) 1 (

. 6

1 2

2    

n n

i

 (Sugiyono, 2010:305)

Keterangan :

ρ = koefisien korelasi rank spearman

i2 = jumlah kuadrat selisih kedudukan skor yang berpasangan

n = banyaknya responden

Nilai koefisien korelasi yang diperoleh nanti akan terletak antara -1 sampai dengan 1. Nilai r yang bertanda positif menunjukkan korelasi antara X dan Y positif menunjukkan korelasi antara X dan Y negatif. Semakin jauh dari nol dan mendekati -1 hubungan tersebut semakin erat dalam hubungan negatif, dan semakin jauh dari nol dan mendekati +1 hubungan tersebut semakin erat dalam hubungan positif.

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, dapat berpedoman pada keuntungan yang tertera pada tabel berikut :

Tabel 3.8. Kriteria Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi R ( Interval Koefisien ) Interpretasi/Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80- 1,00 Sangat kuat


(38)

Apabila hasil dari pengujian tersebut ternyata mampu menunjukkan adanya hubungan antara kedua variabel, maka perlu dilakukan uji kemaknaan atau signifikasi dari hubungan tersebut yaitu untuk mengetahui apakah hubungan yang terjadi antara 2 variabel tersebut betul-betul bermakna atau hanya terjadi kebetulan, uji signifikasi tersebut menggunakan pengujian statistik melalui rumus uji t, sebagaimana dinyatakan oleh Sugiyono, yaitu :

t = √

√ ( Sugiyono, 2011 : 257 )

Keterangan :

r = koefisien korelasi n = Jumlah responden Hipotesis penelitian :

Ho : “Tidak ada pengaruh yang positif dan berarti antara pengaruh

Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran terhadap prestasi belajar

siswa pada mata diklat Menggambar Utilitas di SMKN 6 Bandung.”

Ha : “Terdapat pengaruh positif dan berarti antara pengaruh Kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran pada mata diklat Menggambar Utilitas

di SMK N 6 Bandung.”

Hasil perhitungan tes signifikasi tersebut kemudian dikonsultasikan

dengan nilai kritik ttable, dk = n-2, dengan nilai α = 0,05 (tingkat kepercayaan

signifikasi) 95% dengan ketentuan :

Jika thitung ttable : Ho diterima dan Ha ditolak, hal tersebut berarti tidak ada

hubungan yang signifikan antara kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran dan prestasi belajar

Jika thitung ttable :Ho ditolak dan Ha diterima, hal tersebut berarti ada hubungan

yang signifikan antara kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran dan prestasi belajar.

(Sugiyono, 2011 : 261) 3.9.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) digunakan untuk mengetahui apakah varibael independen dipengaruhi oleh variabel dependen atau tidak.Jadi, untuk mengetahui


(39)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi yang diambil dari koefisien yang telah diketahui. Begitu pula dengan perhitungan besarnya pengaruh dari sub variabel X terhadap Y. Perhitungannya dapat menggunakan rumus :

KD = r2 x 100% (Sugiyono, 2011 : 151)

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi 100 = Bilangan tetap


(40)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada bab ini, peneliti akan menguraikan mengenai hasil analisis data yang terkumpul yang merupakan kesimpulan dari penelitian ini. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Gambaran umum kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran

tergolong dalam kriteria sedang. Dalam hal ini kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran dilihat dari aspek kelengkpan ruang kelas (prasarana pembelajaran), kelengkapan peralatan kelas, kelengkapan alat gambar manual dan kelengkapan peralatan teori.

2. Gambaran umum mengenai prestasi belajar siswa tergolong dalam kriteria

cukup baik. Prestasi hasil belajar siswa khususnya mata diklat Gambar Utilitas dilihat dari nilai akhir tugas dan gambar, dimana nilai keseluruhan bisa dikatakan cukup baik.

3. Pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran siswa terhadap

prestasi belajar siswa melalui analisis korelasi menunjukkan tingkat hubungan sedang.

Berdasarkan tiga poin kesimpulan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran siswa memiliki pengaruh yang positif dan sangat berarti terhadap prestasi belajar siswa.

5.2 Saran

Dalam penelitian pendidikan ini, penulis ingin memberikan beberapa saran. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa, hendaknya melengkapi sarana menggambar baik berupa


(41)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempergunakan sarana dan prasarana yang tersedia dengan semaksimal mungkin sesuai dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing.

2. Bagi guru (instruktur), memperbaiki Proses Belajar Mengajar (PBM)

konsep yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, serta perbanyak tindakan memberikan motiasi kepada siwa, untuk menanamkan pentingnya sarana yang harus dimiliki oleh siswa supaya selalu digunakan setiap pembelajaran sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.

3. Bagi SMK perlu berbenah lagi didalam melengkapi sarana dan prasarana

yang seharusnya disediakan oleh sekolah, baik berupa kelengkapan ruang kelas, kelengkapan peralatan kelas, dan kelengkapan lainnya.

4. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih

luas dan mendalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya dapat mengembangkan penelitian menggunakan metode dan instrumen penelitian yang berbeda, sehingga diperoleh hasil penelitian komprehensif.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahma, F. (2006).Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Alisuf, S. (1996).PsikologiPendidikan. Jakarta: PedomanIlmu Jaya.

Arikunto, S. (2002).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PRaktik. Jakarta: RinekaCipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: AsdiMahasatya.

Bellerdan Nasir.(1986). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Dahar, A.H. (2011). Prestasi Belajar. [Online].

Tersedia:http://www.sarjanaku.com/2011/02/prestasi-belajar.html,(25 Maret 2013).

Daniel, E danWasriah, N. (2005).Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung DimyatidanMudjiono.(2009). BelajardanPembelajaran.Jakarta : PT. RinekaCipta. Djahiri, A.K. (1996). Dasar-Dasar Umum Metodologi Pengajaran Nilai Moral

PVCT. Bandung.

Endah.M. (2007).Kurikulum Berbasis Kompetensi. Rosda Karya. Golan. J (2009).Pengertian Belajar.[Online].

(Tersedia:http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/. 25 Maret 2013).

Hamalik, O.(1980). Media Pendidikan.Bandung :Transito .

Hamalik, O. (1990).PendidikanTenagaKerjaNasional,Kejuruan, Kewiraswastaan, danManajemen.Bandung : PT.CitraAdityaBakti.

Jimmy.(2011).Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.[Online].

(Tersedia:http://entertainmentgeek-jimmy.blogspot.com/2011/07/ini-dia-faktor-yang-mempengaruhi.html.(10 Maret 2013).

Mashri.(1974).Reabilitasdan Cara-Cara Menentukannya.Yogyakarta.Cipta. Makmun, A.S (1984). PsikologiKependidikan. IKIP Bandung


(43)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mizar.Y.M, (2011).Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Gambar Bangunan di Smk Negeri2 Kota Tasikmalaya. SkripsiPada FPTK UPI Bandung :Tidak di Terbitkan.

Muhibin, S. (2004).Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rosda Karya.

Mulyasa, E. (2004). ManejemenBerbasisSekolah. Bandung : PT.

RemajaRosadaKarya.

Nasution,S. (1989). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Angkasa.

Pusat Bahasa Depdiknas. (1999). KamusBesarBahasa Indonesia (KBBI). Jakarta : BalaiPustaka.

Putra, J.(2013).Standar Sarana dan Prasarana.[Online].

Tersedia://putracijaty.blogspot.com/2012/02/makalah-standar-sarana-dan-prasarana.html. (24 maret 2013).

Riyanto, Y. (1996). Metodologi Penelitian Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya : SIC Surabaya

Rohanda, R. (2010). PengaruhPersepsiSiswaTentang Mata

PelajaranStatikaTerhadapMotivasiBelajarSiswaTeknikGambarBangunan SMKN 2 Garut.SkripsiPada FPTK UPI Bandung :Tidak di Terbitkan. Setiawan, S. (2004). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja

RosdaKarya.

Soemato, W. (1984). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara.

Sopiatin.(2010). ManajemenBelajarBerbasisKepuasanSiswa.Jakarta : PT. Ghalia Indonesia.

SudjanadanNana, S. (2001).Teknologi Pengajaran.Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana.(2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

SugandidanAchmad,dkk. (2000). BelajardanPembelajaran.Semarang: Ikip Press. Sugiyono, (2005). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.


(44)

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2001). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda Karya.

Surakhmad, Winarno, (1994), Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik. Bandung : Transito.


(1)

51

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi yang diambil dari koefisien yang telah diketahui. Begitu pula dengan perhitungan besarnya pengaruh dari sub variabel X terhadap Y. Perhitungannya dapat menggunakan rumus :

KD = r2 x 100% (Sugiyono, 2011 : 151) Keterangan :

KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi 100 = Bilangan tetap


(2)

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian. Pada bab ini, peneliti akan menguraikan mengenai hasil analisis data yang terkumpul yang merupakan kesimpulan dari penelitian ini. Kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan penelitian dan menganalisis data dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1. Gambaran umum kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran tergolong dalam kriteria sedang. Dalam hal ini kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran dilihat dari aspek kelengkpan ruang kelas (prasarana pembelajaran), kelengkapan peralatan kelas, kelengkapan alat gambar manual dan kelengkapan peralatan teori.

2. Gambaran umum mengenai prestasi belajar siswa tergolong dalam kriteria cukup baik. Prestasi hasil belajar siswa khususnya mata diklat Gambar Utilitas dilihat dari nilai akhir tugas dan gambar, dimana nilai keseluruhan bisa dikatakan cukup baik.

3. Pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran siswa terhadap prestasi belajar siswa melalui analisis korelasi menunjukkan tingkat hubungan sedang.

Berdasarkan tiga poin kesimpulan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh kelengkapan sarana dan prasarana pembelajaran siswa memiliki pengaruh yang positif dan sangat berarti terhadap prestasi belajar siswa.

5.2 Saran

Dalam penelitian pendidikan ini, penulis ingin memberikan beberapa saran. Adapun saran yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa, hendaknya melengkapi sarana menggambar baik berupa peralatan gambar dan sebagainya. Dan diharapkan siswa dapat


(3)

64

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempergunakan sarana dan prasarana yang tersedia dengan semaksimal mungkin sesuai dengan fungsi dan kegunaannya masing-masing.

2. Bagi guru (instruktur), memperbaiki Proses Belajar Mengajar (PBM) konsep yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku, serta perbanyak tindakan memberikan motiasi kepada siwa, untuk menanamkan pentingnya sarana yang harus dimiliki oleh siswa supaya selalu digunakan setiap pembelajaran sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.

3. Bagi SMK perlu berbenah lagi didalam melengkapi sarana dan prasarana yang seharusnya disediakan oleh sekolah, baik berupa kelengkapan ruang kelas, kelengkapan peralatan kelas, dan kelengkapan lainnya.

4. Untuk peneliti yang berminat untuk mengkaji dan menelaah secara lebih luas dan mendalam mengenai masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini, sebaiknya dapat mengembangkan penelitian menggunakan metode dan instrumen penelitian yang berbeda, sehingga diperoleh hasil penelitian komprehensif.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahma, F. (2006).Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.

Alisuf, S. (1996).PsikologiPendidikan. Jakarta: PedomanIlmu Jaya.

Arikunto, S. (2002).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan PRaktik. Jakarta: RinekaCipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: AsdiMahasatya.

Bellerdan Nasir.(1986). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Dahar, A.H. (2011). Prestasi Belajar. [Online].

Tersedia:http://www.sarjanaku.com/2011/02/prestasi-belajar.html,(25 Maret 2013).

Daniel, E danWasriah, N. (2005).Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung

DimyatidanMudjiono.(2009). BelajardanPembelajaran.Jakarta : PT. RinekaCipta.

Djahiri, A.K. (1996). Dasar-Dasar Umum Metodologi Pengajaran Nilai Moral PVCT. Bandung.

Endah.M. (2007).Kurikulum Berbasis Kompetensi. Rosda Karya.

Golan. J (2009).Pengertian Belajar.[Online].

(Tersedia:http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/. 25 Maret 2013).

Hamalik, O.(1980). Media Pendidikan.Bandung :Transito .

Hamalik, O. (1990).PendidikanTenagaKerjaNasional,Kejuruan, Kewiraswastaan, danManajemen.Bandung : PT.CitraAdityaBakti.

Jimmy.(2011).Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.[Online].

(Tersedia:http://entertainmentgeek-jimmy.blogspot.com/2011/07/ini-dia-faktor-yang-mempengaruhi.html.(10 Maret 2013).

Mashri.(1974).Reabilitasdan Cara-Cara Menentukannya.Yogyakarta.Cipta.


(5)

66

Bongot Parlindungan Sihotang, 2013

Pengaruh Kelengkapan Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggambar Utilitas Jurusan Teknik Bangunan SMKN 6 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mizar.Y.M, (2011).Pengaruh Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Terhadap Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Gambar Bangunan di Smk Negeri2 Kota Tasikmalaya. SkripsiPada FPTK UPI Bandung :Tidak di Terbitkan.

Muhibin, S. (2004).Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rosda Karya.

Mulyasa, E. (2004). ManejemenBerbasisSekolah. Bandung : PT. RemajaRosadaKarya.

Nasution,S. (1989). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Angkasa.

Pusat Bahasa Depdiknas. (1999). KamusBesarBahasa Indonesia (KBBI). Jakarta : BalaiPustaka.

Putra, J.(2013).Standar Sarana dan Prasarana.[Online].

Tersedia://putracijaty.blogspot.com/2012/02/makalah-standar-sarana-dan-prasarana.html. (24 maret 2013).

Riyanto, Y. (1996). Metodologi Penelitian Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya : SIC Surabaya

Rohanda, R. (2010). PengaruhPersepsiSiswaTentang Mata PelajaranStatikaTerhadapMotivasiBelajarSiswaTeknikGambarBangunan SMKN 2 Garut.SkripsiPada FPTK UPI Bandung :Tidak di Terbitkan. Setiawan, S. (2004). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja

RosdaKarya.

Soemato, W. (1984). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara.

Sopiatin.(2010). ManajemenBelajarBerbasisKepuasanSiswa.Jakarta : PT. Ghalia Indonesia.

SudjanadanNana, S. (2001).Teknologi Pengajaran.Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana.(2002). Metode Statistika. Bandung : Tarsito

SugandidanAchmad,dkk. (2000). BelajardanPembelajaran.Semarang: Ikip Press.


(6)

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2001). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Rosda Karya.

Surakhmad, Winarno, (1994), Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik. Bandung : Transito.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS BELAJAR SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK PADA SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 REMBANG

1 11 202

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N

2 33 183

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI WANADADI BANJ

0 1 15

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMKN 6 BANDUNG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 43

PENGARUH PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MENGGAMBAR EKSTERIOR BANGUNAN DI SMK NEGERI 6 BANDUNG.

0 0 61

RELEVANSI ANTARA MATA DIKLAT SOFTWARE AUTOCAD DENGAN MATA DIKLAT MENGGAMBAR KONSTRUKSI KUSEN KAYU SISWA KELAS XI TKK SMKN 6 BANDUNG.

0 1 38

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI SISWA SMKN 6 BANDUNG.

0 1 43

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP INVESTIGATION) PADA MATA PELAJARAN MENGGAMBAR KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG I TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMKN 6 BANDUNG.

0 3 42

HUBUNGAN KELENGKAPAN SARANA PRASARANA, PRESTASI MATA PELAJARAN PRODUKTIF, DAN BIMBINGAN DI INDUSTRI TERHADAP PRESTASI PRAKTIK KERJA INDUSTRI SISWA PROGRAM KEAHLIAN BANGUNAN SMKN 2 PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 148

ABSTRAK PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM STUDY CLUB ROBOTIKA, MOTIVASI BELAJAR, DAN SIKAP BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT MIKROKONTROLER JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO SMKN 3 YOGYAKARTA.

0 0 129