PENGARUH PENGUASAAN “KOMPETENSI MENGGUNAKAN TEKNIK DASAR PENGOLAHAN MAKANAN” TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI KITCHEN HOTEL.

(1)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR…………...………... DAFTAR ISI ……… DAFTAR TABEL ……… DAFTAR GAMBAR... DAFTAR DIAGRAM... DAFTAR LAMPIRAN……… i ii iii iv v vi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……….

B. Rumusan dan Pembatasan Masalah……… C. Tujuan Penelitian………... D. Asumsi Penelitian....………....……... E. Hipotesis Penelitian...

F. Metode Penelitian………...

G. Lokasi dan Sampel Penelitian………... BAB II “KOMPETENSI MENGGUNAKAN TEKNIK DASAR

PENGOLAHAN MAKANAN” PENGARUHNYA TERHADAP KESIAPAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DI KITCHEN HOTEL A. Kompetensi Teknik Dasar Pengolahan Makanan

B. Mata Pelajaran Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanana……….... C. Kesiapan Praktek Kerja Industri di Kitchen Hotel... BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian………...

B. Definisi Operasional... C. Populasi dan Sampel Penelitian……….. D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian………. E. Teknik Pengolahan Data ………... F. Pengujian Instrumen dan Pengolahan Data Penelitian...

G. Prosedur Penelitian……….

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Hasil Penelitian………... B. Pembahasan Penelitian………... BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan………...

1 5 6 7 9 9 10 11 13 39 50 50 54 56 57 58 65 67 85


(2)

B. Implikasi dan Rekomendasi……….... DAFTAR PUSTAKA……… LAMPIRAN-LAMPIRAN……….…..

93 95 98 101


(3)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu Bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas SDM ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya menggali dan mengembangkan potensi SDM. Pengembangan SDM dimaksudkan agar manusia mempunyai keahlian dan keterampilan yang profesional sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan Bangsa dan Negara. Pendidikan juga merupakan salah satu usaha untuk melahirkan manusia-manusia pembangunan yang inovatif, kreatif, dan memiliki keinginan untuk maju.

Pelaksanaan program pembangunan bangsa melalui penyelenggaraan sistem pendidikan dilaksanakan melalui tiga jalur, yaitu jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 ayat 11-13, yaitu :

1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

2. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berstruktur dan berjenjang.


(4)

2

Pendidikan formal dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan dimulai dari Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu pendidikan formal pada jenjang Pendidikan Menengah yang mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga terampil tingkat menengah (middle skill) dan profesional di bidangnya masing-masing, sebagaimana tertuang dalam Kurikulum SMK (2004 : 2) yaitu:

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bidang keahlian Tata Boga Program keahlian Restoran sebagai bagian dari pendidikan menengah bertujuan menyiapkan siswa/tamatan:

1. Memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian pariwisata, khususnya Tata Boga.

2. Mampu memilih karir, mampu berkompetisi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup keahlian pariwisata, khususnya Tata Boga.

3. Menjadi tenaga tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup keahlian pariwisata khususnya Tata Boga.

4. Menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Salah satu SMK yang termasuk kedalam kelompok Pariwisata Program Keahlian Restoran adalah SMK Negeri 2 Baleendah. Program Keahlian Restoran SMK Negeri 2 Baleendah dalam mencapai tujuannya menyediakan 6 dasar kompetensi kejuruan yang harus ditempuh peserta didiknya, salah satu dasar kompetensi tersebut yaitu “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”. Dasar kompetensi kejuruan ini wajib ditempuh dan dikuasai oleh peserta didik pada kelas X dan kelas XI.

Hasil studi pendahuluan yang telah penulis lakukan di SMK Negeri 2 Baleendah dengan menganalisis data penguasaan peserta didik pada “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” yang diperoleh peserta didik kelas XI yang berjumlah 158 orang yaitu sebanyak 70% berada pada kriteria


(5)

3

kompeten dan 30% berada pada kriteria kurang kompeten. Pengusaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” tersebut mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, dapat memberikan gambaran secara objektif tentang kompetensi yang telah dimiliki peserta didik setelah mengikuti pelajaran.

Proses belajar mengajar yang optimal akan menunjukkan hasil memuaskan dengan ditandai adanya perubahan tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Setelah mengikuti mata pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” diharapkan peserta didik mampu mengembangkan penguasaan belajarnya secara luas, serta menjadi modal peserta didik untuk menyiapkan diri dalam memasuki dunia kerja pada Praktek Kerja Industri. Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan sarana latihan yang tepat bagi peserta didik, karena peserta didik dituntut untuk melaksanakan pekerjaan yang sesuai dengan dunia kerja, hal ini sesuai dengan pendapat Anwar (2004:50) yang mengungkapkan bahwa “bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu”. Dapat disimpulkan bahwa Prakerin adalah suatu bentuk pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan di industri atau dunia kerja secara terarah dengan tujuan untuk membekali peserta didik dengan sikap dan ketrampilan sesuai dengan cara belajar langsung di industri.


(6)

4

Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” dapat dijadikan sebagai tolak ukur kesiapan peserta didik untuk terjun ke dunia kerja melalui program Prakerin di kitchen hotel. Faktor kesiapan dapat diukur dari prestasi penguasaan yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar mencakup kemampuan kondisi fisik, mental dan emosional, aspek kebutuhan, motif dan tujuan serta aspek keterampilan, pengertian dan pengetahuan. Hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2001:28) yang mengungkapkan bahwa :

Kesiapan adalah adanya suatu perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk seperti pengetahuannya, pemahamannya, sikapnya, tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapannya dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan aspek lain yang ada pada individu.

Seorang peserta didik dikatakan siap untuk bekerja di kitchen hotel apabila mereka memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor di bidang pengolahan makanan khususnya teknik pengolahan makanan. Pendapat ini diperkuat oleh Moh. Surya (2003:73) bahwa “kesiapan adalah suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan tertentu seperti pengetahuan, keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan”.

Sesuai dengan uraian latar belakang yang telah dipaparkan oleh peneliti, sebagai mahasiswi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Boga harus lebih meningkatkan wawasan, pengetahuan serta keterampilan yang dimiliki berkaitan dengan bidang boga baik di dalam lingkungan perkuliahan maupun di luar lingkungan perkuliahan, sekaligus dipersiapkan sebagai calon Guru SMK merasa tertarik untuk meneliti seberapa besar pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar


(7)

5

Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Restoran SMK Negeri 2 Baleendah.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

1. Perumusan Masalah

“Perumusan masalah merupakan suatu pertayaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, namun demikian terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada masalah penelitian” (Sugiyono, 2008:55). Uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan pokok masalah dalah penelitian ini, yaitu : berapa besar pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel ? Masalah ini dirumuskan menjadi judul skripsi : Pengaruh Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” Terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri di Kitchen Hotel (Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMK Negeri 2 Baleendah).

2. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian tentang Pengaruh Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” Terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri di Kitchen Hotel, dibatasi pada :

a. Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” pada peserta didik di SMK Negeri 2 Baleendah.


(8)

6

b. Kesiapan peserta didik di SMK Negeri 2 Baleendah kelas XI dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel setelah mengikuti pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”.

c. Pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” pada peserta didik SMK Negeri 2 Baleendah kelas XI berpengaruh terhadap kesiapan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel. d. Besarnya pengaruh penguasaan “Kompetnsi Menggunakan Teknik Dasar

Pengolahan Makanan” peserta didik di SMK Negeri 2 Baleendah kelas XI terhadap kesiapan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran sejauh mana pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Restoran SMK Negeri 2 Baleendah.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang :

a. Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” dilihat dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor.


(9)

7

b. Kesiapan peserta didik di SMK Negeri 2 Baleendah yang mencakup aspek kondisi fisik, mental dan emosional, aspek kebutuhan, motif dan tujuan serta aspek keterampilan, pengertian dan pengetahuan terhadap kesiapan pelaksanaan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel.

c. Pengaruh yang positif dan signifikan dari penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel.

d. Besarnya pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan Praktek Kerja Industri di

kitchen hotel.

D. Asumsi Penelitian

Asumsi atau anggapan dalam suatu penelitian memegang peranan penting, karena anggapan dasar merupakan suatu dasar untuk melakukan penelitian. Asumsi menurut Winarno yang dikutip Arikunto (2002:58) yaitu : “asumsi adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh penyelidik”. Asumsi dalam penelitian ini yaitu :

1. Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” yang diperoleh peserta didik di SMK Negeri 2 Baleendah mencakup 3 aspek kemampuan yaitu penguasaan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik dalam menyiapkan dan pengolah makanan. Asumsi ini mengacu pada pendapat Dimyati dan Mudjiono (2006:26) bahwa “tingkatan kemampuan atau penguasaan yang dapat dikuasai oleh peserta didik mencakup 3 aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor”.


(10)

8

2. Peserta didik setelah mempelajari “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” mengalami perubahan pola fikir dan bertindak secara konsisten dan terus menerus yang memungkinkan peserta didik menjandi kompeten dalam arti memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai dasar untuk melakukan sesuatu. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Muslich (2007:16) bahwa “kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak”. 3. Peserta didik harus memiliki kesiapan untuk melaksanakan praktek kerja

industri di kitchen hotel. Kesiapan tersebut meliputi kesiapan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah diperoleh pada proses belajar mengajar di SMK Negeri 2 Baleendah dengan keahlian individu dan tuntutan dunia kerja. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Moh. Surya (2003:73) bahwa “kesiapan adalah suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan tertentu seperti pengetahuan, keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan”. 4. Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”

(variabel X) yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar secara optimal akan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesiapan peserta didik dalam melaksanakan Praktek Kerja Industri di kitchen hotel. Asumsi ini sesuai dengan yang tercantum dalam KBBI Departemen Pendidikan Nasional (2008:664) bahwa “pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu perbuatan seseorang yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”. Penguasaan


(11)

9

“Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” dikatakan berhasil apabila peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperoleh dari pelakasanaan Praktek Kerja Industri di

kitchen hotel. Asumsi ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana (2001:31)

bahwa “siswa dianggap berhasil apabila sanggup menerapkan pengetahuannya dalam praktek kehidupannya”.

E. Hipotesis Penelitian

Untuk memberikan jawaban atau dugaan sementara terhadap permasalahan dalam penelitian, yang kebenarannya akan dibuktikan dan diuji melalui pengujian model dan analisa data yang diperoleh kemudian, maka diperlukan hipotesis. Sugiyono (2008:96) mengungkapkan bahwa “hipotesis merupakan jawaban atau dugaan yang bersifat sementara terhadap suatu masalah penelitian yang kebenarannya masih lemah sehingga harus diuji secara empiris”.

Rumusan hipotesis dalam penelitian adalah : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” (variabel X) terhadap kesiapan Praktek Kerja Industri di

kitchen di hotel (variabel Y) pada peserta didik SMK Negeri 2 Baleendah kelas XI

Program Keahlian Restoran.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif analitik dan analisis data statistik inferensial. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah tes dan kuesioner (angket).


(12)

10

G. Lokasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini diadakan di SMK Negeri 2 Baleendah yang beralamat di Jl. RAA Wiranata Kusumah No. 11 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. SMK Negeri 2 Baleendah dipilih sebagai lokasi penelitian atas dasar pertimbangan sesuai dengan disiplin ilmu yang sedang penulis tempuh, yaitu bidang boga.

Teknik pengambilan sampel yaitu “cluster random sampling (Area Sampling)” dimana teknik pengambilan datanya sangat luas, sehingga pengambilan anggota sampelnya berdasarkan populasi yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2008:121). Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Program Keahlian Restoran yang berjumlah 35 orang dari 5 kelas yang berjumlah 158 orang.


(13)

50

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis. Hal ini diperkuat oleh pendapat Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:16) bahwa “metodologi penelitian akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan”.

Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitik dan analisis data statistik inferensial, dengan tujuan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan angket.

B. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas karena untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul penelitian sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir peneliti dan pembaca. Sesuai dengan


(14)

51

judul penelitian Pengaruh Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” Terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri di Kitchen Hotel, maka penulis menjelaskan beberapa istilah yang dimaksud diantaranya yaitu :

1. Pengaruh Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar

Pengolahan Makanan”

a. Pengaruh

“Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu perbuatan seseorang yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang” (KBBI, 2008:664). Pengertian pengaruh ini dijadikan acuan untuk merumuskan definisi operasional tentang pengaruh dalam penelitian ini. Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya yang timbul dari penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan peserta didik terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel.

b. Penguasaan

Penguasaan dalam (KBBI, 2006:622) diartikan sebagai suatu pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan, kepandaian, dsb). Penguasaan yang dimaksud dalam penelitian ini diartikan sebagai kesanggupan memahami, menguasai dan menerapkan penguasaan yang dimiliki terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel.


(15)

52

c. Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan

Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan dalam kurikulum SMK Program Keahlian Restoran adalah “kemampuan yang merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk melaksanakan pembelajaran kompetensi menggunakan teknik dasar pengolahan dalam penelitian ini adalah guna dari kompetensi menggunakan teknik dasar pengolahan makanan yang telah dipahami dan dikuasai oleh peserta didik.

2. Kesiapan Praktek Kerja Industri di Kitchen Hotel

a. Kesiapan

Kesiapan menurut James Drever dalam Slameto (2008:113). Kesiapan adalah “keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi, kondisi tersebut mencakup tiga aspek yaitu kondisi fisik, mental dan emosional, kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan serta keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang telah dipelajari”. Selain itu menurut pendapat Nana Sudjana (2001:28) mengungkapkan bahwa :

Kesiapan adalah adanya suatu perubahan tingkah laku siswa setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan sebagai hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk seperti pengetahuannya, pemahamannya, sikapnya, tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapannya dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan aspek lain yang ada pada individu.

Mengacu pada pendapat James Drever dalam Slameto dan Nana Sudjana, dapat disimpulkan bahwa seorang peserta didik dikatakan siap untuk bekerja di

kitchen hotel apabila mereka memiliki kemampuan fisik dan mental dalam


(16)

53

khususnya teknik pengolahan makanan. Hal ini juga diperkuat oleh Moh. Surya (2003:73) bahwa “kesiapan adalah suatu kondisi yang didasari oleh kecakapan tertentu seperti pengetahuan, keterampilan yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan”.

b. Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Prakerin menurut Anwar (2004:50) bahwa “bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sitematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu”.

c. Kitchen Hotel

Hotel menurut Peter Kosma (2000:12) adalah “usaha penginapan yang memiliki tempat pelayanan makan dan minum yang dapat digunakan secara penuh maupun pada waktu-waktu tertentu, serta ditujukan untuk kepuasan tamu akan fasilitas, penawaran dan pelayanan”. Kitchen hotel itu sendiri yaitu merupakan salah satu Divisi pada hotel yaitu Divisi Makanan dan Minuman (Food &

Beverage atau FB Division. Pada Divisi makanan dan minuman mempunyai tugas

utama seperti yang tercantum dalam Sudiarto Mangkuwerdoyo (2000:87) yang penulis sarikan, menyebutkan bahwa “menyediakan, menjual, dan menyajikan dengan pelayanan yang memuaskan pelanggan, dan yang paling penting adalah untuk pemberian pelayanan”.

Pengertian Prakerin di kitchen hotel menurut Anwar dan Peter Kosma diatas menjadi acuan dalam penelitian ini, sehingga pengertian Prakerin di kitchen


(17)

54

hotel adalah suatu komponen praktek keahlian profesi, berupa kegiatan secara terprogram dalam situasi sebenarnya untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional yang dilakukan di industri dalam pelayanan makan dan minum yang dapat digunakan secara penuh maupun pada waktu-waktu tertentu, serta ditujukan untuk kepuasan tamu akan fasilitas, penawaran dan pelayanan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Untuk menyusun sampai dengan menganalisis data sehingga mendapatkan gambaran sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian ini diperlukan sumber data. Pada umumnya sumber data dalam penelitian disebut populasi dan sampel penelitian.

1. Populasi

Sugiyono (2008:117) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMK Negeri 2 Baleendah dengan jumlah siswa sebanyak 158 siswa dari 5 kelas, sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Data Populasi Penelitian Peserta Didik Kelas XI SMK Negeri 2 Baleendah

No Sub Populasi Jumlah

1 Kelas XI Restoran 1 32 orang 2 Kelas XI Restoran 2 29 orang 3 Kelas XI Restoran 3 34 orang 4 Kelas XI Restoran 4 32 orang 5 Kelas XI Restoran 5 31 orang

Jumlah 158 orang


(18)

55

Mengingat adanya keterbatasan biaya, tenaga, waktu dan ukuran populasi yang besar, maka dalam penelitian ini tidak semua populasi diteliti. Oleh karena itulah penelitian ini mengambil sebagian objek populasi yang telah ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut dapat mewakili bagian lain yang diteliti.

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”, hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008:118).

Teknik pengambilan sampel yaitu “cluster random sampling (Area Sampling)” dimana teknik pengambilan datanya sangat luas, sehingga pengambilan anggota sampelnya berdasarkan populasi yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2008:121). Adapun rumus yang digunakan yaitu rumus pengambilan sampel untuk jumlah peserta didik yang diteliti dengan menggunakan derajat kepercayaan α = 0,05 dan bound or error ditetapkan sebesar 15% dengan alasan bahwa kondisi populasinya bersifat homogen, menurut Riduwan (2003:22) menggunakan rumus Al-Rasyid sebagai berikut :

no =

Dengan kriteria sebagai berikut : Jika no ≤ 0,05 N, maka N = no

Jika no > 0,05 N, maka n =

Dimana :

α : Taraf kesalahan yang besarnya ditetapkan 0,05 N : Jumlah Populasi

BE : Bound of error 15 % Z α : Nilai dalam tabel Z = 1,99


(19)

56

no =

= = 43,96 Dan no = 0,05 N

= 0,05 (158) = 7,9

Karena no > 0,05 N, maka besarnya sampel dapat dihitung dengan :

n =

n = 43,96 = 34,61 ~ 35

1+ 0,27

Dengan demikian, diperoleh jumlah sampel penelitian sebanyak 35 orang. Untuk proporsi tiap kelasnya diambil secara random dari 5 kelas XI Program Keahlian Restoran sebayak 7 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara penerapan metode penelitian pada masalah yang sedang diteliti. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Tes

Suharsimi Arikunto (2002:127) mengemukakan bahwa tes adalah “serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi dan kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” berkaitan dengan kemampuan kognitif , afektif dan psikomotor. Tes ini diberikan kepada 35 orang peserta didik. Instrumen penelitian mengenai tes dapat dilihat pada Lampiran 2 Halaman 103.


(20)

57

2. Angket

“Angket atau kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui” Suharsimi Arikunto (2002:140).

Angket dalam penelitian ini merupakan alat untuk memperoleh data mengenai kesiapan Prakerin di kitchen hotel. Angket ini diberikan kepada 35 orang peserta didik. Instrumen penelitian mengenai angket dapat dilihat pada Lampiran 2 Halaman 103.

E. Teknik Pengolahan Data Penelitian

Pengolahan data bertujuan untuk mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang telah matang, sehingga dapat memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Verifikasi data, yaitu memeriksa dan memilih lembar jawaban yang benar-benar dapat diolah lebih lanjut.

2. Pemberian skor pada setiap item dari seluruh pertanyaan instrument berdasarkan pedoman penilaian yang telah ditentukan.

3. Pentabulasian data nilai setiap item jawaban untuk memperoleh skor mentah variabel (X) dan variabel (Y) dari seluruh responden.

4. Pengolahan data penelitian menggunakan bantuan Software Microsoft Excel, sedangkan rumus-rumus pengujian yang akan digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu melalui Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji


(21)

58

Normalitas, Konversi Skala Lima, Uji Korelasi, Uji Hipotesis, Koefisien Determinasi (KD), Uji Linieritas Regresi Sederhana.

F. Pengujian Instrumen dan Pengolahan Data Penelitian

1. Pengujian Instrumen Penelitian

Langkah-langkah pengujian instrumen penelitian sebagai berikut :

a. Uji Validitas Instrumen (Tes dan Angket)

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson, yaitu :

( )( )

( )

[

2 2

]

[

2

( )

2

]

xy Y -Y N X -X N Y X -XY N r Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ

= (Suharsimi Arikunto,2006:275)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

∑Y = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

∑X = Jumlah skor total seluruh item dari seluruh responden uji coba N = Jumlah responden uji coba

Setelah rxy diperoleh, kemudian disubstitusikan pada uji signifikansi

dengan rumus :

Keterangan :

t = Distribusi t- student

r = Koefisien korelasi butir item n = Jumlah responden uji coba

Kriteria pengukuran uji validitas tes dan angket, yaitu jika t hitung > t tabel

pada α = 0,5% (uji dua pihak) dengan tingkat kepercayaan 95% berarti butir soal tersebut signifikan sedangkan jika tidak terpenuhi tidak signifikan.

2 r 1 2 n t − − = r


(22)

59

b. Reliabilitas Instrumen Penelitian (Tes dan Angket)

Reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Mencari jumlah varians setiap butir : ( ) n n x x b ∑ − ∑ = 2 2 2 σ

b) Menghitung variabel varian total :

( )

n n y y t ∑ − ∑ = 2 2 2 σ

c) Menghitung reliabiliti         −     −

=

2

2 11 1 1 t b k k r σ σ (Suharsimi Arikunto,2006:196) Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

σb2= Jumlah varian butir

2 t

σ = Varians total

Reliabilitas tes dan angket akan terbukti jika r11 >rtabel dengan tingkat

kepercayaan 95%. Apabila keadaan tersebut sebaliknya, maka angka instrumen penelitian itu tidak reliabel. Pedoman untuk mengadakan interpretasi koefisien reliabilitas (r ), digunakan kriteria seperti pada Tabel 3.2 berikut ini : 11

Tabel 3.2. Interpretasi Nilai r11

Koefisien ( r11 ) Interpretasi

Antara 0,800 – 1,000 Antara 0,600 – 0,800 Antara 0,400 – 0,600 Antara 0,200 – 0,400 Antara 0,00 – 0,200

= 0 Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah Tidak Berkorelasi


(23)

60

Kriteria pengujian yaitu setiap item dalam instrumen penelitian dikatakan reliabel jika thitung> ttabel pada taraf kepercayaan 95%, serta derajat kebebasan

(dk) = n-2.

2. Pengolahan Data Penelitian

Langkah-langkah pengujian instrumen penelitian sebagai berikut :

a. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas ditujukan untuk mengetahui apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini menggunakan analisis Uji

Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut :

(

)

h h o

f f f

X =

2

2 (Suharsimi Arikunto, 2006 : 290)

Keterangan :

X² : Nilai Chi-Kuadrat

o

f : Frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

h

f : Frekuensi yang diharapkan

Uji normalitas akan terbukti jika f < o f maka kurva atau distribusi nilai h

menunjukkan kurva normal.

b. Penafsiran Data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban pertanyaan yang diajukan, baik tes tentang “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” dilihat dari kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor, maupun angket kesiapan Prakerin di kitchen hotel.


(24)

61

Langkah-langkah perhitungannya menggunakan rumus konversi skala lima menurut Wayan Nurkancana (Vivit N, 2008:71) yaitu dengan mencari :

a. Skor maksimal ideal (smi)

b. Rata-rata ideal atau Mean (M) = ½xsmi c. Standar Deviasi (sdi) = 1/3xsmi

Penafsiran data dalam penelitian ini diperoleh rumus konversi skala lima sebagai berikut :

X + 1,5 (SDi) < X < ... = Sangat tinggi

X + 0,5 (SDi) < X < X + 1,5 (SDi) = Tinggi

X - 0,5 (SDi) < X < X + 0,5 (SDi) = Cukup

X - 1,5 (SDi) < X < X - 0,5 (SDi) = Rendah ...< X < X - 1,5 (SDi) = Sangat rendah

Data yang telah dianalisis kemudian ditafsirkan menurut kriteria yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (2003 : 185), yaitu :

100% : Seluruhnya 76% - 99% : Sebagian besar

51% - 75% : Lebih dari setengahnya 50% : Setengahnya

26% – 49% : Kurang dari setengahnya 1% - 25% : Sebagian kecil

0% : Tidak seorangpun

c. Uji Signifikasi Koefisien Korelasi

Analisis korelasi sederhana dilakukan untuk mengetahui derajat hubungan atau pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dengan menggunakan rumus koefisien Product Moment dari Pearson yaitu :

(Suharsimi Arikunto,2002:245)

( )( )

( )

{

}

{

( )

}

− − − = 2 2 2

2 X n Y Y

X n Y X XY n rxy


(25)

62

Keterangan :

xy

r = Koefisien Korelasi

y = Jumlah skor tiap item dari seluruh responden uji coba

x = Jumlah skor total seluruh item dari seluruh responden uji coba

n = Jumlah responden

Nilai rxydikonsultasikan terhadap Tabel kriteria interpretasi koefisien korelasi rxy.

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai rxy

Koefisien ( r xy) Interpretasi

= 0 0 < r < 0,20 0 ≤ r < 0,20 0,40 ≤ r < 0,60 0,60 ≤ r < 0,80 0,80 ≤ r < 1,00

= 1 Tak berkorelasi Rendah sekali Rendah Sedang Tinggi Tinggi sekali Sempurna (Sumber : Suharsimi Arikunto, 2002:245)

Uji signifikasi korelasi dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan yang signifikan atau bermakna antara variabel X dan Y, untuk menghitung koefisien korelasi menggunakan rumus t-student, yaitu :

( )

(

2

)

1 2 r n r t − − = Keterangan :

t = Uji signifikan korelasi r = Koefisien korelasi

n = Jumlah responden uji coba

Kriteria pengujian yaitu jika ternyata t hitung > t tabel maka dapat disimpulkan

hipotesis diterima atau dengan kata lain terdapat koefesian korelasi antara variabel X dan Y yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95%, serta dk = n-2.


(26)

63

d. Uji Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y), rumus yang digunakan untuk koefisien determinasi (Nana Sudjana, 2002:369) adalah sebagai berikut :

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi r

xy = Koefisien Korelasi

e. Uji Linieritas Regresi

Analisis regresi bertujuan untuk menentukan bilangan fungsional yang diharapkan berlaku untuk populasi berdasarkan data sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Persamaan regresi yang digunakan adalah regresi linier sederhana, sedangkan metode yang digunakan adalah metode kuadrat kecil. Langkah-langkah analisis regresi linier ini adalah sebagai berikut :

1) Menentukan persamaan linier Y atas X dengan rumus :

^

Y

= a + b (Riduwan, 2007 : 148)

Koefisien arah regresi dinyatakan dengan huruf b yang juga menyatakan perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap variabel X sebesar satu bagian. Koefisien a dan b dicari dengan rumus:

( )

( ) ( )(

)

( )

∑ ∑ ∑ − ∑ ∑ = 2 2 2 x x n xy x y x

a

(

) ( )( )

( )

∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = 2 2 x x n y x xy n b


(27)

64

2) Uji kelinieran dan keberartian regresi, bertujuan untuk menguji apakah model linier yang telah diambil itu benar-benar cocok dengan keadaanya atau tidak. Uji kelinieran dapat dilakukan dengan menghitung jumlah kuadrat (JK) yang disebut variasi, rumusnya adalah :

a) Menghitung jumlah kuadrat regresi a : JK (T) = ∑Y2

JK (a) = (∑Y)2 n

b). Menghitung jumlah kuadrat regresi b terhadap a :

( ) ( )( )

n y x xy b a b

JK = ∑ − ∑ ∑

    

c). Menghitung jumlah kuadrat residu : JK (S) = Jk (T) – JK (a) – JK (b/a) d). Menghitung jumlah kuadrat kekeliruan : JK (E) = ∑X

(

)

        − ∑ ∑ n Y Y 2 2

e). Menghitung jumlah kuadarat ketidakcocokan : JK (TC) = JK (S) – JK (E)

Semua harga-harga di atas kemudian dibuat dalam daftar Analisis Varians (ANAVA) menurut Riduwan ( 2007:128) , seperti pada Table 3.4 berikut ini :

Tabel 3.4.

Analisis Varians untuk Uji Kelinieran Regresi

Sumber Variasi DK JK RJK F

Total N ∑Y2 ∑Y2 - Regresi a Regresi (b/a) Residu 1 1 n-2 JK (a) JK(b/a) JK (S) JK (a) S2reg = JK(b/a)

S2res = JK (S)

n – 2

S2reg

S2res

Tuna cocok Kekeliruan k-2 n-k JK(TC) JK(E)

S2tc = JK (TC)

k-2 S2E = JK (E)

n-k

S2tc

S2E

Keterangan :

dk = Derajat kebebasan RJK = Rata-rata kuadrat JK = Jumlah kuadrat F = F hitung


(28)

65

Harga yang diperoleh dalam rata-rata jumlah kuadrat digunakan untuk menguji :

a) Koefisien arah regresi tak berarti melawan koefisien arah regresi berarti. b) Bentuk regresi linier melawan regresi non linier. Pengujian kelinieran regresi

dan keberartian arah regresi berdasarkan data dari table ANAVA, yaitu dengan ketentuan sebagai berikut :

(1) Hubungan dinyatakan linier apabila hasil dari perhitungan Fhitung < Ftabel

dengan dk pembilang = (k - 2) dan dk penyebut = (n-k).

(2) Keberartian arah regresi apabila hasil dari perhitungan Fhitung > Ftabel,

maka arah regresi signifikan (berarti) dengan dk pembilang = 1 dan dk

penyebut = (n - 2).

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan urutan kerja yang dilakukan selama penelitian dari awal sampai penelitian berakhir. Tahapan tersebut yaitu :

1. Tahap Persiapan, penulis mengadakan kegiatan sebagai berikut :

a. Mengadakan studi pendahuluan, mengajukan judul kepada Ketua Tim Penyelesaian Studi Program studi Tata Boga PKK FPTK UPI

b. Menyusun proposal penelitian

c. Mengikuti Seminar Judul, mengajukan dosen pembimbing, dan mengurus surat izin penelitian.


(29)

66

2. Tahap Pelaksanaan

a. Menyusun instrumen penelitian untuk memperoleh data yang lengkap. b. Uji coba instrumen penelitian dilakukan kepada peserta didik kelas XI

sebanyak 10 orang di luar sampel penelitian untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen.

c. Penyebaran instrumen kepada 35 orang responden, mengumpulkan instrumen dan memeriksa kelengkapan instrumen.

d. Pemberian skor setiap item jawaban responden, mengolah data penelitian dan melakukan uji asumsi dengan menggunakan uji normalitas, uji linieritas, melakukan uji hipotesis dengan mencari koefisien korelasi antara variabel X dan Y.

e. Membuat pembahasan hasil penelitian. f. Membuat kesimpulan dan Implikasi.

3. Tahap Penyelesaian Akhir, yaitu penggandaan skripsi, menyebarkan kepada dosen-dosen penguji sebelum ujian sidang dilaksanakan.


(30)

93

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai kesimpulan, implikasi dan rekomendasi hasil penelitian. Kesimpulan dalam penelitian ini mengacu pada tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan penelitian tentang “Pengaruh Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” Terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri di Kitchen Hotel (Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMK Negeri 2 Baleendah)”.

A. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian tentang penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel pada peserta didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMK Negeri 2 Baleendah dalam penelitian ini berkaitan dengan :

1. Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan

Makanan”

Penguasaan mata pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” yang dicapai oleh peserta didik sudah baik dan optimal. Ditunjukkan dengan sebagian besar peserta didik menguasai pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” pada kategori sangat tinggi, hal tersebut berasal dari materi yang telah diberikan pada pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” secara teori di kelas dan praktek di dapur, sehingga memiliki konsep dalam pengolahan


(31)

94

makanan, memahami prinsip dasar pengolahan makanan, pengetahuan tentang peralatan pengolahan, dan teknik-teknik dalam pengolahan makanan yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.

2. Kesiapan Praktek Kerja Industri Di Kitchen Hotel

Kesiapan Prakerin di Kitchen Hotel pada peserta didik berada pada

kriteria sangat tinggi. Hal ini ditunjukan bahwa peserta didik memiliki kesiapan yang baik dan optimal meliputi aspek-aspek kesiapan yaitu :

a. Kondisi fisik, mental dan emosional meliputi kemampuan dalam mempersiapkan ketahanan fisik, menjaga kesehatan, mempunyai rasa percaya diri, dapat bekerjasama dengan rekan kerja, sikap dalam menghadapi kritik, menerima pengarahan, dan mampu menghadapi masalahnya.

b. Kebutuhan, motif dan tujuan meliputi sikap semangat peserta didik, mampu melakukan evaluasi kerja dan kemauan untuk mengembangkan pengetahuan, dan meningkatkan keterampilannya.

c. Keterampilan, pengertian, dan pengetahuan meliputi keseluruhan kemampuan peserta didik dalam mempersiapkan dirinya untuk melaksanakan Prakerin di kitchen hotel.

3. Pengaruh Penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar

Pengolahan Makanan” Terhadap Kesiapan Praktek Kerja Industri di Kitchen Hotel

Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa hipotesis kerja yang dirumuskan dalam penelitian ini diterima atau hipotesis nol ditolak. Ini menunjukkan bahwa penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”


(32)

95

memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesiapan Prakerin di

kitchen hotel pada peserta didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMK

Negeri 2 Baleendah. Besarnya pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” ini tinggi.

B. Implikasi Dan Rekomendasi

Hasil penelitian tentang pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel, mengandung beberapa implikasi sebagai berikut :

1. Temuan penelitian penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor pada umumnya berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, dan cukup tetapi bukan berarti peserta didik sudah sepenuhnya dapat menguasai materi “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”. Rekomendasi hasil penelitian ini penulis tujukan kepada peserta didik kelas XI SMK Negeri 2 Baleendah yang sudah memiliki kemampuan pada kategori sangat tinggi harus dipertahankan, pada kategori tinggi dan cukup harus lebih ditingkatkan lagi dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya dengan cara lebih memperhatikan dan mempelajari materi “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” untuk lebih mengembangkan wawasan, sikap dan keterampilan dalam pengolahan makanan baik secara teori di kelas maupun praktek di dapur.


(33)

96

2. Temuan penelitian yang berkaitan dengan kesiapan Prakerin di kitchen hotel tumbuh setelah peserta didik mengikuti mata pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”, meskipun tingkat kesiapannya berbeda-beda. Hasil penelitian yang berkaitan dengan kesiapan peserta didik untuk Prakerin di kitchen hotel meliputi aspek kondisi fisik, mental dan emosional, aspek kebutuhan, motif dan tujuan serta aspek keterampilan, pengertian dan pengetahuan berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi.

Rekomendasi hasil penelitian ini penulis tujukan kepada peserta didik kelas XI SMK Negeri 2 Baleendah yang sudah memiliki kesiapan Prakerin di kitchen hotel pada kategori sangat tinggi sebaiknya dipertahankan dan yang berada pada kategori tinggi harus lebih ditingkatkan lagi dalam kemampuannya dengan lebih mempersiapkan diri dengan cara belajar dan berlatih lebih giat, sehingga lebih memiliki kesiapan dalam melaksanakan Prakerin di kitchen hotel dan dapat melaksanakan Prakerin di kitchen hotel dengan baik dan optimal.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel. Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa kesiapan Prakerin di kitchen hotel dapat ditumbuhkan dari penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”. Besarnya pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan


(34)

97

Prakerin di kitchen hotel tinggi. Hasil penelitian ini mengandung implikasi bahwa terdapat faktor lain di luar penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel. Faktor internal yang mempengaruhi kesiapan Prakerin di kitchen hotel adalah motivasi untuk Prakerin di kitchen hotel kurang karena merasa kemampuan yang dimiliki masih kurang, sementara untuk Prakerin di kitchen hotel memerlukan kematangan dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Faktor eksternal yang memepengaruhi kesiapan Prakerin di kitchen hotel adalah lingkungan keluarga mahasiswa yang kurang memberikan motivasi pada peserta didik untuk bekerja di kitchen hotel.

Rekomendasi hasil penelitian ini penulis tujukan kepada tenaga pengajar (Guru) Mata pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” agar lebih memantapkan materi pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”, sehingga bisa memberikan pengaruh lebih tinggi terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel.


(35)

98

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

.(2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup Konsep dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.

Bauer, K. (1999). Pengetahuan dan Pengolahan Makanan. Austria : Percetakan Buku Sekolah Trauner.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Dimyati, Mudjiono.(2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Faridah, Anni, Dkk. (2008) Patiseri Jilid 2. Depdiknas Jakarta : Tidak

Diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (2009) Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Mandar Maju. Hasnah. (1991). Kumpulan Resep-resep Kontinental. Semarang : Penerbit Rineka

Cipta

Jurnal Program Praktek Kerja Industri. (2009). Bandung : Tidak Diterbitkan. Kosma, P. (2000). Manajemen Hotel Termasuk Front Office. Austria : Percetakan

Buku Sekolah Trauner.

Kusmiati, dkk. (1994). Pengetahuan Bahan Makanan. Bandung : Angkasa.

Kurikulum SMK edisi 2004. (2004). Garis-garis Besar Program Pendidikan Dan

Pelatihan. Depdikbud.

Labensky, R,S, dan Hasan. (1995). On Cooking. New Jersey : Prentice-Hall Log Book. (2009). Log Book (Jurnal Siswa). Bandung : SMK Negeri 2 Baleendah Mulyasa. (2006). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :


(36)

99

Muslich, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Akasara.

PH, Bartono dan EM, Rufino. (2006). Dasar-dasar Food Product. Yogyakarta : CV. Andi.

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Baleendah. (2004). Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Slameto. (2008). Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhinya. (edisi revisi) Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sudiara P. (1996). Tata Boga. Jakarta : Depdikbud.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

.(2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sihite R. (2000). Sanitation and Hygiene. Surabaya : SIC.

Sumantra, G.I. (1999). Pengetahuan Pengolahan Makanan. Jawa Timur : Depdikbud.

Surya, M. (2003). Pengantar Metode Penelitian. FIP IKIP Bandung : Tidak Diterbitkan.

Suprian, A,S. (2007). Modul Evaluasi Pendidikan. Bandung : FPTK IKIP. (2007). Modul Statistika. Bandung : FPTK IKIP

Undang-undang RI No 28. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : BP. Panca Usaha


(37)

100

Sumber Penunjang Lain :

Aprilia, G. (2008). Pengaruh Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Terhadap

Kematangan Karir Siswa Program Administrasi Perkantoran SMK Negeri se-Kota Bandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI

Bandung : Tidak Diterbitkan.

Sofiati, V. (2008). Kontribusi Hasil Belajar Teknik Pengolahan Masakan

Terhadap Kesiapan Praktek Kerja Lapanagan Di Hotel Mahasiswa Program D-III ATBBandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Wasilah. (2007). Kontribusi Hasil Belajar Pengolahan Makanan Terhadap Minat

Menjadi Juru Masak Di Kitchen Hotel Penelitian Pada Mahasiswa Tingkat II Prodi Perhotelan ARS International. Skripsi pada Jurusan

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Dikmendikti. (2003). Undang-Undang Praktek Kerja Industri (Prakerin). Tersedia: http://kal.dikmentidki.go.id/download/SK_PKAL.doc [29 Juni 2010].


(1)

95

memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel pada peserta didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMK Negeri 2 Baleendah. Besarnya pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” ini tinggi.

B. Implikasi Dan Rekomendasi

Hasil penelitian tentang pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel, mengandung beberapa implikasi sebagai berikut :

1. Temuan penelitian penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” yang meliputi kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor pada umumnya berada pada kategori sangat tinggi, tinggi, dan cukup tetapi bukan berarti peserta didik sudah sepenuhnya dapat menguasai materi “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”. Rekomendasi hasil penelitian ini penulis tujukan kepada peserta didik kelas XI SMK Negeri 2 Baleendah yang sudah memiliki kemampuan pada kategori sangat tinggi harus dipertahankan, pada kategori tinggi dan cukup harus lebih ditingkatkan lagi dalam kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotornya dengan cara lebih memperhatikan dan mempelajari materi “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” untuk lebih mengembangkan wawasan, sikap dan keterampilan dalam pengolahan makanan baik secara teori di kelas maupun praktek di dapur.


(2)

96

2. Temuan penelitian yang berkaitan dengan kesiapan Prakerin di kitchen hotel tumbuh setelah peserta didik mengikuti mata pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”, meskipun tingkat kesiapannya berbeda-beda. Hasil penelitian yang berkaitan dengan kesiapan peserta didik untuk Prakerin di kitchen hotel meliputi aspek kondisi fisik, mental dan emosional, aspek kebutuhan, motif dan tujuan serta aspek keterampilan, pengertian dan pengetahuan berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi.

Rekomendasi hasil penelitian ini penulis tujukan kepada peserta didik kelas XI SMK Negeri 2 Baleendah yang sudah memiliki kesiapan Prakerin di kitchen hotel pada kategori sangat tinggi sebaiknya dipertahankan dan yang berada pada kategori tinggi harus lebih ditingkatkan lagi dalam kemampuannya dengan lebih mempersiapkan diri dengan cara belajar dan berlatih lebih giat, sehingga lebih memiliki kesiapan dalam melaksanakan Prakerin di kitchen hotel dan dapat melaksanakan Prakerin di kitchen hotel dengan baik dan optimal.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis bahwa penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel. Hasil penelitian ini berimplikasi bahwa kesiapan Prakerin di kitchen hotel dapat ditumbuhkan dari penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”. Besarnya pengaruh penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” terhadap kesiapan


(3)

97

Prakerin di kitchen hotel tinggi. Hasil penelitian ini mengandung implikasi bahwa terdapat faktor lain di luar penguasaan “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel. Faktor internal yang mempengaruhi kesiapan Prakerin di kitchen hotel adalah motivasi untuk Prakerin di kitchen hotel kurang karena merasa kemampuan yang dimiliki masih kurang, sementara untuk Prakerin di kitchen hotel memerlukan kematangan dan tanggung jawab yang tinggi dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Faktor eksternal yang memepengaruhi kesiapan Prakerin di kitchen hotel adalah lingkungan keluarga mahasiswa yang kurang memberikan motivasi pada peserta didik untuk bekerja di kitchen hotel.

Rekomendasi hasil penelitian ini penulis tujukan kepada tenaga pengajar (Guru) Mata pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan” agar lebih memantapkan materi pelajaran “Kompetensi Menggunakan Teknik Dasar Pengolahan Makanan”, sehingga bisa memberikan pengaruh lebih tinggi terhadap kesiapan Prakerin di kitchen hotel.


(4)

98

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

.(2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Anwar. (2004). Pendidikan Kecakapan Hidup Konsep dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta.

Bauer, K. (1999). Pengetahuan dan Pengolahan Makanan. Austria : Percetakan Buku Sekolah Trauner.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Dimyati, Mudjiono.(2006) Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. Faridah, Anni, Dkk. (2008) Patiseri Jilid 2. Depdiknas Jakarta : Tidak

Diterbitkan.

Hamalik, Oemar. (2009) Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Mandar Maju. Hasnah. (1991). Kumpulan Resep-resep Kontinental. Semarang : Penerbit Rineka

Cipta

Jurnal Program Praktek Kerja Industri. (2009). Bandung : Tidak Diterbitkan. Kosma, P. (2000). Manajemen Hotel Termasuk Front Office. Austria : Percetakan

Buku Sekolah Trauner.

Kusmiati, dkk. (1994). Pengetahuan Bahan Makanan. Bandung : Angkasa.

Kurikulum SMK edisi 2004. (2004). Garis-garis Besar Program Pendidikan Dan Pelatihan. Depdikbud.

Labensky, R,S, dan Hasan. (1995). On Cooking. New Jersey : Prentice-Hall Log Book. (2009). Log Book (Jurnal Siswa). Bandung : SMK Negeri 2 Baleendah Mulyasa. (2006). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :


(5)

99

Muslich, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta : Bumi Akasara.

PH, Bartono dan EM, Rufino. (2006). Dasar-dasar Food Product. Yogyakarta : CV. Andi.

Riduwan. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Baleendah. (2004). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Slameto. (2008). Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhinya. (edisi revisi) Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sudiara P. (1996). Tata Boga. Jakarta : Depdikbud.

Sudjana, N. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

.(2001). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2008). Metodologi Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sihite R. (2000). Sanitation and Hygiene. Surabaya : SIC.

Sumantra, G.I. (1999). Pengetahuan Pengolahan Makanan. Jawa Timur : Depdikbud.

Surya, M. (2003). Pengantar Metode Penelitian. FIP IKIP Bandung : Tidak Diterbitkan.

Suprian, A,S. (2007). Modul Evaluasi Pendidikan. Bandung : FPTK IKIP. (2007). Modul Statistika. Bandung : FPTK IKIP

Undang-undang RI No 28. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : BP. Panca Usaha


(6)

100 Sumber Penunjang Lain :

Aprilia, G. (2008). Pengaruh Pelaksanaan Praktek Kerja Industri Terhadap Kematangan Karir Siswa Program Administrasi Perkantoran SMK Negeri se-Kota Bandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Ekonomi FPIPS UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Sofiati, V. (2008). Kontribusi Hasil Belajar Teknik Pengolahan Masakan Terhadap Kesiapan Praktek Kerja Lapanagan Di Hotel Mahasiswa Program D-III ATBBandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Wasilah. (2007). Kontribusi Hasil Belajar Pengolahan Makanan Terhadap Minat Menjadi Juru Masak Di Kitchen Hotel Penelitian Pada Mahasiswa Tingkat II Prodi Perhotelan ARS International. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.

Dikmendikti. (2003). Undang-Undang Praktek Kerja Industri (Prakerin). Tersedia: http://kal.dikmentidki.go.id/download/SK_PKAL.doc [29 Juni 2010].