Pengaruh E-Store Design Quality pada Pilihan Konsumen (Studi Eksperimen : Online Shop Tokopedia, Mataharimall, dan Jualo).

(1)

x Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Konsumen memiliki perilaku yang berbeda setiap individunya dalam melakukan suatu keputusan pembelian. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi para pelaku usaha untuk terus selalu berinovasi dalam mengembangkan setiap produknya. Perdagangan elektronik, merupakan bisnis yang dapat dilakukan melalui internet, telah menjadi tren utama dalam abad ini. Banyak bisnis yang bergerak secara online. Namun, tidak ada pedoman atau teori untuk menunjukkan bagaimana pengaruh fitur dalam toko online dalam menentukan pilihan konsumen. Makalah ini menggunakan perspektif yang berorientasi pada konsumen untuk melihat fitur apa saja yang dibutuhkan untuk merancang desain toko online. kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga kategori: Motivation, Hygiene, dan

Media Richness.

Studi eksperimen dilakukan pada tiga toko online untuk mengevaluasi kepentingan relatif dari faktor-faktor ini. Hasil menunjukkan bahwa kualitas desain toko online memiliki efek pada keputusan pembelian konsumen. Konsumen lebih cenderung untuk berbelanja pada toko online yang dirancang dengan baik.


(2)

xi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Consumers have different behavior of each individual in making a purchasing decision. It is a requirement for businesses to continue to constantly innovate in developing each product. Electronic commerce, is a business that can be done via the internet, has become a major trend in this century. Many businesses are moving online. However, there are no guidelines or theory to show how the influence of the features in the online store in determining consumer choice. This paper uses consumer-oriented perspective to see what features are needed to design an online store design. These requirements are grouped into three categories: Motivation, Hygiene, and Media richness.

Experimental studies conducted on three online stores to evaluate the relative importance of these factors. The results showed that the quality of the design of an online store has an effect on consumer purchasing decisions. Consumers are more likely to shop at online stores that are well designed.


(3)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT PERNYATAAN SKRIPSI TIDAK MENGGUNAKAN PERUSAHAAN ...v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ...x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Identifikasi Masalah ...8

1.3. Tujuan Penelitian ...8

1.4. Manfaat Penelitian ...8

1.4.1. Manfaat Bagi Akademisi ...9

1.4.2. Manfaat Bagi Praktisi ...9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kajian Pustaka ...10


(4)

xiii Universitas Kristen Maranatha

2.1.2. Model Perilaku Konsumen ...11

2.1.3. Marketing ...12

2.1.4. Marketing Mix ...12

2.1.5. Place ...13

2.1.6. Marketspace ...13

2.1.7. E-Retailing ...13

2.1.8. E-Store Design Quality ...14

2.1.9. Consumer Choice...18

2.1.10. Minat Beli ...19

2.2. Rerangka Teoritis ...21

2.3. Rerangka Pemikiran ...22

2.4. Penelitian Terdahulu ...23

2.5. Pengembangan Hipotesis ...28

2.6. Model Penelitian ...30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ...31

3.1.1. Experiment ...31

3.1.2. Pre-Experiment Designs ...31

3.1.3. One-Shot Case Study ...32

3.2. Partisipan ...32

3.3. Teknik Pengambilan Sampel...32

3.4. Definisi Operasional Variabel ...34

3.5. Metode Pengumpulan Data ...37

3.6. Treatment ...37

3.7. Metode Analisis Data ...40

3.8. Uji Homogenitas ...41


(5)

xiv Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Partisipan ...43

4.1.1. Karakteristik Partisipan Berdasarkan Toko Online yang Dikunjungi ...44

4.1.2. Karakteristik Partisipan Berdasarkan Jenis Kelamin ...45

4.1.3.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Fasih Menggunakan Toko Online ...46

4.1.4.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Pernah Mengunjungi Toko Online ...47

4.1.5.Karakteristik Partisipan Berdasarkan Pernah Melakukan Transaksi di Toko Online...48

4.2. Hasil Penelitian ...49

4.2.1. Hipotesis 1: Tidak terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Current Visit ...56

4.2.2. Hipotesis 2: Terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Future Visit ...57

4.2.3. Hipotesis 3: Terdapat pengaruh E-Store Design Quality pada Consumer Purchases ...58

4.2.4. Ringkasan Hasil Penelitian ...59

4.3. Pembahasan ...59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ...61

5.2. Implikasi Manajerial ...62

5.3. Keterbatasan Penelitian ...63

5.4. Saran ...63 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(6)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ...11

Gambar 3.1 Tokopedia ...38

Gambar 3.2 Mataharimall ...39


(7)

xvi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 3.1 Desain Between-Subjects ... 28

Tabel 4.1 Toko ... ... 44

Tabel 4.2 Jenis Kelamin ... ... 45

Tabel 4.3 Fasih ... ... 46

Tabel 4.4 Pernah Mengunjungi ... 47

Tabel 4.5 Pernah Transaksi .. ... 48

Tabel 4.6 Penilaian Indikator E-Store Design Quality (Sangat Baik) ... 49

Tabel 4.7 Penilaian Indikator E-Store Design Quality (Baik) ... 50

Tabel 4.8 Anova (ESQ) ... ... 52

Tabel 4.9 Descriptives (ESQ) ... 52

Tabel 4.10 Anova (M) ... ... 53

Tabel 4.11 Descriptives (M) ... 53

Tabel 4.12 Anova (H) ... ... 54

Tabel 4.13 Descriptives (H) . ... 54

Tabel 4.14 Anova (R) ... ... 55

Tabel 4.15 Descriptives (R) . ... 55

Tabel 4.16 Test of Between-Subjects Effects (PK1) ... 56

Tabel 4.17 Test of Between-Subjects Effects (PK2) ... 57


(8)

xvii Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Kuesioner Hasil Penelitian


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Konsumen memiliki perilaku yang berbeda setiap individunya dalam melakukan suatu keputusan pembelian. Hal tersebut merupakan tuntutan bagi para pelaku usaha untuk terus selalu berinovasi dalam mengembangkan setiap produknya. Menurut Schiffman dan Kanuk (1994) dalam Nitisusastro (2013),

menyatakan batasan perilaku konsumen adalah, “The term consumer behavior

refers to the behavior that consumer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products and services that they expect will satisfy their needs.” yang artinya “Istilah perilaku konsumen merujuk kepada perilaku yang

diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk barang dan produk jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.”. Pakar lainnya adalah Engel, Blackwell dan Miniard (1993) dalam Nitisusastro (2013), menyatakan batasan

tentang perilaku konsumen adalah, “We define consumer behavior as those

activities directly involved in obtaining, consuming, and disposing of product and services, including the decision processes that proceed and follow these action.” yang artinya “Kami mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan itu.” Menurut Nitisusastro (2013) model keputusan konsumen merupakan urut-urutan proses yang lazim dijalani oleh setiap individu konsumen ketika mengambil


(10)

2 Universitas Kristen Maranatha

keputusan membeli. Urut-urutan tersebut meliputi masukan (input), proses (process) dan luaran (output) (Schiffman dan Kanuk, 2008). Nitisusastro (2013) mengemukakan bahwa konsumen pada dasarnya dikelompokkan ke dalam dua kategori, yakni kategori pertama adalah konsumen individu dan kategori yang kedua adalah konsumen institusi atau konsumen organisasi.

Firnanda (2015) mengatakan bahwa produsen pada dasarnya tidak bisa membidik seluruh konsumen, dibutuhkan segmentasi pasar untuk menggolongkan konsumen. Di samping segmentasi pasar, pengembangan cara pemasaran juga menjadi salah satu hal yang memengaruhi ketertarikan konsumen untuk membeli suatu produk. Berbagai bentuk pemasaran dilakukan produsen sebagai strategi untuk menyalurkan produknya pada konsumen. Proses peyaluran produk ke konsumen tentunya berkaitan erat dengan ritel (pengecer). Menurut Sunyoto (2015) ritel adalah suatu kegiatan yang terdiri dari aktivitas-aktivitas bisnis yang terlibat dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri, keluarga ataupun rumah tangga. Soliha (2008) dalam Firnanda (2015) mengemukakan jika industri ritel di Indonesia berkembang dengan pesat, dalam periode 2007-2011 jumlah gerai ritel modern di Indonesia mengalami pertumbuhan hingga 17,57% per tahun. Padahal tahun 2007, jumlah gerai hanya 10.365 buah dan pada tahun 2011 jumlah gerai sudah mencapai 18.152 buah yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.

Namun dengan seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan. Berkembangnya pemanfaatan media internet sebagai sarana interaksi sosial telah mengantarkan banyak kemudahan komunikasi maupun informasi dalam


(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

segala bidang (Saragih dan Ramdhany, 2012). Menurut Sunyoto (2015) internet sudah mengubah kondisi industri ritel masa kini, menghubungkan perusahaan dengan perusahaan lain dan pasar lain serta pelanggan individu. Utami (2010) dalam Firnanda (2015) mengemukakan bahwa ritel dapat dikelompokkan berdasarkan sarana atau media, yaitu melalui toko dan tidak melalui toko. Melalui sarana toko konsumen dapat mendatangi toko dan melakukan aktivitas yang nyata selayaknya jual beli pada umumnya, sedangkan untuk media tidak melalui toko dapat melalui katalog atau internet. Memasuki era globalisasi para pengusaha perlu mempertimbangkan pemanfaatan teknologi komputer dan telekomunikasi seperti internet untuk melakukan kegiatan bisnis dengan jangkauan pasar yang luas. Dengan teknologi tersebut, para pengusaha dapat membangun unit-unit bisnis secara elektornik, artinya tidak membutuhkan tempat secara fisik (Oetomo, 2001), selain itu penggunaan internet di Indonesia terus meningkat, hal ini didukung oleh hasil survey Pusat Kajian Komunikasi (PUSASKOM) UI dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) dalam Berliyanto (2015) yang menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah mencapai angkat 88,1 Juta. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang ada 252,4 Juta, maka dapat dikatakan bahwa penetrasi pengguna internet di negara ini mencapai 34,9%. Angka tersebut meningkat cukup banyak bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana penetrasi internet baru mencapai 28,6%. Wilayah Jawa dan Bali menjadi wilayah

yang memiliki pengguna internet terbanyak di Indonesia dengan 52 Juta. Disusul dengan Sumatra yang berjumlah 18,6 Juta dan Sulawasei yang memiliki 7,3 Juta pengguna internet. Wilayah Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku memiliki jumlah 5,9 Juta. Dan terakhir, wilayah Kalimantan dengan jumlah pengguna internet


(12)

4 Universitas Kristen Maranatha

sebanyak 4,2 Juta. Jawa Barat menjadi provinsi dengan pengguna internet terbanyak, yaitu sebanyak 16,4 Juta. Dengan pengguna internet yang sudah mencapai 88 Juta, Go online sudah bukan lagi pilihan tetapi sudah menjadi sebuah keharusan apabila sebuah bisnis ingin bertahan dan berkembang di era sekarang ini. Semua bisnis perlu membuat website agar bisa berkembang (Berliyanto, 2015). Dengan demikian para pelaku usaha dapat mengembangkan bisnisnya dengan menggunakan sistem marketspace, yang artinya adalah pasar dimana penjual dan pembeli melakukan transaksi barang dan jasa untuk uang (atau barang dan jasa lain), tetapi dilakukan secara elektronik (Febriano, 2012).

Seiring berjalannya waktu, mulai banyak bermunculan dan berkembangnya

e-retail di Indonesia, menurut Dennis et al. (2005) dalam Loo (2013) e-e-retailing telah

bertumbuh pesat di Eropa, terutama untuk delapan kategori utama, yaitu buku, musik dan film, barang grosir, produk sex, game dan software, peralatan elektronik dan komputer, travel, dan pakaian. Sedangkan Anggraini (2012) mengemukakan bahwa e-retail termasuk kedalam e-commerce. E-retail sendiri memiliki arti

electronic retailing yang artinya kegiatan retailing yang terjadi secara online

melalui internet. Sedangkan e-retailer adalah pihak yang melakukan kegiatan retail melalui internet. E-retailer berperan penting dalam kegiatan e-retail. Mereka merupakan jasa layanan retail dan juga pengguna jasa retail. Menurut Aldianto (2012) dalam pengelolaannya e-retailing bisa dibilang cukup rumit karena perusahaan atau toko yang menjalankan bisnis tersebut tidak bertemu dengan pembeli secara langsung sehingga peritel sulit untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap barang yang dijual toko tersebut. Untuk itu kita perlu mengidentifikasi faktor-faktor untuk menilai sebuah situs belanja online yang


(13)

5 Universitas Kristen Maranatha

diharapkan konsumen, sehingga konsumen merasa puas berbelanja pada situs tersebut. Namun para pelaku usaha di bidang e-retail banyak yang tidak memperhatikan design quality dalam merancang sebuah toko online. Sebuah toko

online harus memiliki fitur-fitur yang lengkap dan mudah di operasikan oleh semua

konsumen. Chung and Shin (2008) dalam Aldianto (2012) yang menyatakan jika konsumen merasa kesulitan ketika mencari informasi atau melakukan transaksi, mereka tidak akan kembali berbelanja lagi pada situs belanja online tersebut. Sebuah toko harus menyeleksi barang dagangan yang mereka jual. Pemilihan barang dagangan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan khususnya untuk sebuah

e-retailling (Bond, 2005 dalam Aldianto, 2012). Saragih dan Ramdhany (2012)

mengatakan bahwa bagi konsumen, belanja online akan sangat tinggi jika mereka merasa puas akan kualitas jasa dari sistem penjualan online di situs tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Jiang dan Rosenbloom (2005) dalam Saragih dan Ramdhany (2012) bahwa harga, kepuasan pelanggan saat berbelanja

online serta kepuasan pelanggan setelah melakukan pembelian menjadi indikator

dimana suatu situs toko online dapat mempertahankan pelanggannya dengan cara meningkatkan minat berbelanja kembali kepada situs tersebut. Menurut Jia, Shen (2008) dalam Saragih dan Ramdhany (2012), faktor kepercayaan juga berpengaruh terhadap intensi seseorang untuk berbelanja kembali pada suatu toko online.

Peng Liang & Jen Lai (2002) mengemukakan bahwa ada persyaratan sebagai pedoman untuk merancang dan mengevaluasi toko-toko elektronik. Pedoman ini selanjutnya dibagi menjadi tiga kategori teoritis, yaitu yang pertama Motivators, memberikan dukungan kepada pelanggan untuk menyederhanakan proses transaksional, seperti


(14)

6 Universitas Kristen Maranatha

memiliki mesin pencari yang baik dan memberikan dukungan langsung kepada proses transaksi nasabah. Indikator-indikator yang termasuk Motivators ada 6, yaitu Mesin pencarian (Search engine), Mudah untuk mendaftar (Easy to sign up), Kereta belanja (Shopping carts), Pengiriman ke rumah (Home delivery), Pemesanan secara

online (Order online), dan Pembayaran menggunakan kartu kredit (Credit card payment). Kategori yang kedua adalah Hygienic, mengurangi kekhawatiran

konsumen yang mungkin berkaitan dengan transaksi elektronik, seperti memiliki keamanan yang baik, melindungi pelanggan dari risiko atau kejadian yang tidak diinginkan dalam proses transaksi. Indikator-indikator yang termasuk Hygienic ada 5, yaitu Keamanan (security), Pengembalian barang (Product returns), Pelacakan barang (Product tracking), Layanan telepon (Service phone), dan Tampilan yang konsisten (Consistent style). Kategori yang ketiga adalah Media Richness, kapasitas yang disediakan untuk memberikan umpan balik, seperti menyediakan ruang obrolan, menambahkan saluran informasi lebih lanjut untuk proses transaksi. Indikator-indikator yang termasuk Media Richness ada 16, yaitu Penyusunan produk (Product organization), Hyperlink ternavigasi (Navigational hyperlinks), Beberapa metode pembayaran (Multiple payment method), Perbandingan harga (Price comparison), Keanggotaan khusus (VIP membership), Poin penarik perhatian (Point of purchase), Informasi yang disesuaikan (Customized

information), Agen penjual online (Online sales person), Informasi nilai tambah

(Value-added information), Klub pembeli (Buyer clubs), Interaksi pelanggan (Customer interaction), Efek khusus (Special effects), Lelang/penawaran (Auction), Ruang obrolan (Chat room), Penyiaran secara online (Online broadcasting), dan Menunjukkan jumlah pengunjung (Showing visitor number).


(15)

7 Universitas Kristen Maranatha

Ramainya transaksi jual-beli melalui internet atau juga disebut eCommerce mendorong para pemilik website online shop (toko online) untuk lebih mengembangkan penerapan strategi yang bertujuan untuk mengundang para konsumen mengunjungi website tersebut (Pratama, Suyadi, & Susilo, 2014). Menurut Liu and Arnett (2000) dalam Pratama, Suyadi, & Susilo (2014) sebuah situs web yang sukses adalah yang menarik pelanggan, membuat mereka merasa situs tersebut dapat dipercaya, diandalkan, dan membangkitkan kepuasan pelanggan. Pengelola website eCommerce harus mengutamakan kenyamanan pengunjung dengan membuat desain website yang menarik dan mudah dipahami oleh pengunjung. Selain itu Loo (2013) menyatakan bahwa para peritel online perlu menampilkan spesifikasi produk agar konsumen tertarik untuk membeli produk yang dijual melalui toko virtual di website.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap tiga toko online di Indonesia, yaitu tokopedia (www.tokopedia.com), mataharimall (www.mataharimall.com), dan jualo (www.jualo.com). Ketiga toko

online tersebut menjual berbagai macam produk dan kebutuhan sehari-hari. Namun

dari ketiga toko online tersebut, tentunya memiliki indikator design quality yang berbeda-beda, dimana tokopedia memiliki indikator paling banyak dibandingkan dua toko online lainnya, dan jualo memiliki indikator paling sedikit. Oleh karena

itu peneliti akan melakukan penelitian tentang “Pengaruh E-Store Design Quality

Pada Pilihan Konsumen (Studi Eksperimen : Online Shop Tokopedia, MatahariMall, dan Jualo)”.


(16)

8 Universitas Kristen Maranatha

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut ?

2. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang ?

3. Apakah e-store design quality mempengaruhi minat konsumen untuk membeli barang di toko online tersebut ?

1.3.

Tujuan Penelitian

Sesuai dari identifikasi masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut.

2 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang.

3 Untuk menguji dan menganalisis pengaruh e-store design quality terhadap minat konsumen untuk membeli barang di toko online tersebut.

1.4.

Manfaat Penelitian

Penelitian tentang pengujian pengaruh e-store design quality terhadap pilihan konsumen diharapkan memiliki manfaat :


(17)

9 Universitas Kristen Maranatha 1.4.1. Manfaat Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat membantu menambah pengetahuan dan wawasan tentang sejauh mana pengaruh e-store design quality terhadap pilihan konsumen. Selain itu juga untuk mengetahui indikator-indikator apa saja yang harus ada dalam merancang sebuah toko online agar sering dikunjungi oleh konsumen dan terlihat menarik, serta dijadikan bahan referensi pada penelitian sejenis.

1.4.2. Manfaat Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan agar para pelaku usaha yang akan membuka bisnis

e-retail atau toko online, dapat mengetahui indikator-indikator apa saja yang

harus terdapat dalam merancang sebuah toko online agar terlihat lebih menarik. Penelitian ini juga diharapkan agar para pelaku usaha yang sudah memiliki atau membuka toko online dapat memperbaiki atau menambahkan indikator-indikator dalam merancang toko online yang belum mereka terapkan. Dengan demikian para pelaku usaha akan menyadari bahwa pentingnya kualitas desain dalam merancang sebuah toko online agar menarik minat konsumen dan siap bersaing dengan toko online lainnya.


(18)

61 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh E-Store Design Quality pada Curent Visit, menguji pengaruh E-Store Design Quality pada Future Visit, menguji pengaruh E-Store Design Quality pada Consumer Purchases. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian-penelitian serupa sebelumnya yang sudah dilakukan. Peneliti yang pernah melakukan penelitian serupa adalah Ting-Peng Liang & Hung-Jen Lai (2002). Dari analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Pada hipotesis pertama bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

e-store design quality terhadap minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut. Hasil uji hipotesis manova menemukan bahwa variabel E-Store Design Quality tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada Current Visit.

2. Pada hipotesis kedua bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

e-store design quality terhadap minat konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang. Hasil uji hipotesis manova

menemukan bahwa variabel E-Store Design Quality mempunyai pengaruh yang signifikan pada Future Visit.


(19)

62 Universitas Kristen Maranatha

3. Pada hipotesis ketiga bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

e-store design quality terhadap minat konsumen untuk membeli barang di

toko online tersebut. Hasil uji hipotesis manova menemukan bahwa variabel

E-Store Design Quality mempunyai pengaruh yang signifikan pada Consumer Purchases.

5.2. Implikasi Manajerial

Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa implikasi manajerial yaitu:

1. Bagi para pelaku usaha yang berniat untuk membuka usaha toko online, sebaiknya lebih memperhatikan indikator-indikator yang terdapat pada

E-Store Design Quality, karena dengan adanya indikator-indikator tersebut

pada sebuah toko online akan lebih menarik konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang dan meningkatkan minat pembelian konsumen untuk melakukan transaksi di toko online tersebut. 2. Menjadi masukkan bagi para pelaku usaha yang memiliki toko online dan

belum berkembang dikarenakan sepi pengunjung, supaya melengkapi indikator-indikator E-Store Design Quality yang belum dimiliki. Dengan melengkapi indikator-indikator tersebut dapat meningkatkan daya Tarik konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang juga menarik minat beli konsumen untuk melakukan transaksi di toko online tersebut.

3. Menjadi informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti pengaruh e-store design quality pada pilihan konsumen.


(20)

63 Universitas Kristen Maranatha

5.3. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini tidak menggunakan eksperimen yang sesungguhnya, sehingga partisipan tidak dapat mengisi semua pertanyaan pada kuesioner dengan tepat.

2. Jumlah partisipan pada penelitian ini hanya 45 partisipan sehingga dirasa belum cukup untuk menyempurnakan eskperimen pada penelitian ini. 3. Pengumpulan data pada penelitian ini kurang efektif karena ada beberapa

responden yang mengisi kuesioner secara asal dan pada akhirnya data tersebut tidak dapat digunakan.

5.4. Saran

1. Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan eksperimen yang sesungguhnya, yaitu dengan memberikan sejumlah uang kepada partisipan untuk membeli barang pada toko online yang diteliti, sehingga data yang didapat lebih akurat.

2. Pengumpulan data sebaiknya ada kontak langsung antara peneliti dan partisipan sehingga partisipan dapat mengisi kuesioner lebih efektif dan akurat.

3. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada toko online yang lebih terkenal dan lebih baik dari pada toko online yang diteliti pada penelitian ini.


(21)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aldianto, A. (2012). Analisis Pengaruh Retailing Attributes Terhadap E-Satisfaction Pada Situs Belanja Online Bhinneka.com Di Surabaya. Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol 1, No.4.

Alhasanah, Kertahadi, dan Riyadi. (2014). Pengaruh Kegunaan, Kualitas Informasi dan Kualitas Interaksi Layanan Web E-Commerce Terhadap Keputusan Pembelian Online (Survei pada Konsumen www.getscoop.com). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 15, No.2.

Anggraini, N. A. (2012). E-Retailing. Diakses di

(https://serenadeyourbreath.wordpress.com/2012/10/01/e-retailing/), pada 20

April, 2016.

Arum, D. L. (2013). Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Website Terhadap Sikap

Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko

Online “My Sorella”. Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Assauri, Sofjan. (2014). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Berliyanto. (2015). Profil Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2015. Diakses di

(

http://blog.idkeyword.com/profil-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2015/), pada 20 April, 2016.

Cooper, Donald R. & Emory, C. William. (1998). Metode Penelitian Bisnis. Jilid 2,

Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S. (2006). Metode Riset Bisnis. Volume 1,

Edisi Sembilan. Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Djakarta, D. I. (2012). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian

(Studi pada Indonesia Seller Perusahaan E-Commerce eBay). Skripsi,

Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Febriano, Redho. (2012). Marketspace. Diakses di

(https://febrianoredho.wordpress.com/2012/12/13/marketspace/), pada 20 April


(22)

Universitas Kristen Maranatha

Firnanda, D. W. (2015). Pengaruh Persepsi Konsumen Mengenai Store Environment Terhadap Intensi Pembelian Ulang Di Toko Aksesoris “X” Matos. Diakses di

(https://www.academia.edu/10292881/PENGARUH_STORE_ENVIRONMEN

T_TERHADAP_INTENSI_PEMBELIAN_ULANG_DI_TOKO_X_AKSESO

RIS_MATOS), pada 25 April 2016.

Ghozali, I. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hidayat, Anwar. (2013). Uji Homogenitas. Diakses di

(http://www.statistikian.com/2013/01/uji-homogenitas.html), pada 20 April,

2016.

Jogiyanto, H.M. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 6, Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas,

Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Indeks.

Loo, Richard. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan,Kepercayaan, dan Kesetiaan Konsumen Dalam Membeli Produk di Website Online Kaskus.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol.1, No.3.

Magdalena, Nonie. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada

Perilaku Konsumen dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis, Yogyakarta:

Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Meldarianda, Resti dan Lisan S., H. (2010). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Café Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis

dan Ekonomi (JBE), Hal. 97 – 108.

Mowen C. John dan Minor Michael. (2002). Perilaku Konsumen. Edisi Kelima, Jilid

2. Jakarta: Erlangga.

Nitisusastro, Mulyadi. (2013). Perilaku Konsumen. Bandung: Alfabeta, CV.

Nursalim dan Wiradinata. (2016). Analisis Jalur Pengaruh Kepercayaan Konsumen dan Desain Website Terhadap Minat Beli Ulang, dengan E-Commerce Sebagai

Variabel Intervening: Studi Kasus Pada Produk E’Chick Secara Online. Jurnal

Manajamen dan Start-Up Bisnis, Vol. 1, No.1.

Oetomo, B. S. D. (2001). Perspektif e-Business. Edisi 1, Cetakan Satu. Yogyakarta: Andi.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

Peng Liang, Ting & Jen Lai, Hung. (2002). Effect of Store Design on Consumer Purchases: Van Empirical Study of On-line Bookstores. Journal of Information

& Management 39 (2002) 431-444.

Piarna, Rian. (2014). Pengaruh Sumber Informasi dan Kualitas Website terhadap Kepercayaan Pelanggan dalam Menentukan Keputusan Bertransaksi pada E-Commerce (Studi pada Pelanggan E-E-Commerce di Indonesia). Jurnal Aplikasi

Manajemen, Vol. 12, No.1.

Pratama, Suyadi, dan Susilo. (2014). Persepsi User Terhadap Desain Website eCommerce (Studi Pada Pengguna Website JKM Store). Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB), Vol. 9, No. 1.

Rahadi, D.R. (2011). Pengaruh Karakteristik Website Terhadap Kepuasan Pelanggan.

Jurnal Teknologi Informasi Politeknik Telkom, Vol.1, No.1.

Rizky, M. F. dan Yasin, H. (2014). Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia SEI Mencirim Medan. Jurnal

Manajemen & Bisnis, Vol. 14, No.2.

Saidani, Basrah dan Arifin, Samsul. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market.

Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3, No.1.

Saragih, Hoga. (2012). Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam Berbelanja Online Kembali Melalui Media Teknologi Informasi Forum Jual Beli (FJB) KASKUS.

Journal of Information System, Volume 8 Issue 2.

Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Edisi Tujuh. Jakarta: Indeks. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta, CV. Suhari, Yohanes. (2008). Desain Web Berorientasi Konsumen. Jurnal Teknologi

Informasi DINAMIK, Vol. 12, No.2.

Sunyoto, Danang. (2015). Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.

Syamsuddin, S. (2011). Penerapan E-Bisnis Pada Toko Online. Makalah, Yogyakarta: Jurusan Teknik Informatika Strata 1 STMIK AMIKOM.

Wibowo, R.A. (2015). Kesuksesan E-Commerce (Online Shopping) Melalui Trust dan Customer Loyalty. Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 20, No.1.


(24)

Universitas Kristen Maranatha

Wowor, V. R. (2013). Bauran Pemasaran Jasa, Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Mobil Toyota Avanza Veloz PT. Hasjrat Abadi Manado.


(1)

62 Universitas Kristen Maranatha 3. Pada hipotesis ketiga bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh

e-store design quality terhadap minat konsumen untuk membeli barang di toko online tersebut. Hasil uji hipotesis manova menemukan bahwa variabel E-Store Design Quality mempunyai pengaruh yang signifikan pada Consumer Purchases.

5.2. Implikasi Manajerial

Dari hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa implikasi manajerial yaitu:

1. Bagi para pelaku usaha yang berniat untuk membuka usaha toko online, sebaiknya lebih memperhatikan indikator-indikator yang terdapat pada E-Store Design Quality, karena dengan adanya indikator-indikator tersebut pada sebuah toko online akan lebih menarik konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang dan meningkatkan minat pembelian konsumen untuk melakukan transaksi di toko online tersebut. 2. Menjadi masukkan bagi para pelaku usaha yang memiliki toko online dan

belum berkembang dikarenakan sepi pengunjung, supaya melengkapi indikator-indikator E-Store Design Quality yang belum dimiliki. Dengan melengkapi indikator-indikator tersebut dapat meningkatkan daya Tarik konsumen untuk mengunjungi toko online tersebut di masa yang akan datang juga menarik minat beli konsumen untuk melakukan transaksi di toko online tersebut.

3. Menjadi informasi dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti pengaruh e-store design quality pada pilihan konsumen.


(2)

5.3. Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini tidak menggunakan eksperimen yang sesungguhnya, sehingga partisipan tidak dapat mengisi semua pertanyaan pada kuesioner dengan tepat.

2. Jumlah partisipan pada penelitian ini hanya 45 partisipan sehingga dirasa belum cukup untuk menyempurnakan eskperimen pada penelitian ini. 3. Pengumpulan data pada penelitian ini kurang efektif karena ada beberapa

responden yang mengisi kuesioner secara asal dan pada akhirnya data tersebut tidak dapat digunakan.

5.4. Saran

1. Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan eksperimen yang sesungguhnya, yaitu dengan memberikan sejumlah uang kepada partisipan untuk membeli barang pada toko online yang diteliti, sehingga data yang didapat lebih akurat.

2. Pengumpulan data sebaiknya ada kontak langsung antara peneliti dan partisipan sehingga partisipan dapat mengisi kuesioner lebih efektif dan akurat.

3. Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada toko online yang lebih terkenal dan lebih baik dari pada toko online yang diteliti pada penelitian ini.


(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aldianto, A. (2012). Analisis Pengaruh Retailing Attributes Terhadap E-Satisfaction Pada Situs Belanja Online Bhinneka.com Di Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol 1, No.4.

Alhasanah, Kertahadi, dan Riyadi. (2014). Pengaruh Kegunaan, Kualitas Informasi dan Kualitas Interaksi Layanan Web E-Commerce Terhadap Keputusan Pembelian Online (Survei pada Konsumen www.getscoop.com). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 15, No.2.

Anggraini, N. A. (2012). E-Retailing. Diakses di (https://serenadeyourbreath.wordpress.com/2012/10/01/e-retailing/), pada 20 April, 2016.

Arum, D. L. (2013). Pengaruh Kepercayaan dan Kualitas Website Terhadap Sikap Pelanggan Serta Dampaknya Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko Online “My Sorella”. Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Assauri, Sofjan. (2014). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Berliyanto. (2015). Profil Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2015. Diakses di

(http://blog.idkeyword.com/profil-pengguna-internet-di-indonesia-tahun-2015/), pada 20 April, 2016.

Cooper, Donald R. & Emory, C. William. (1998). Metode Penelitian Bisnis. Jilid 2, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Cooper, Donald R. & Schindler, Pamela S. (2006). Metode Riset Bisnis. Volume 1, Edisi Sembilan. Jakarta: PT Media Global Edukasi.

Daryanto. (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Djakarta, D. I. (2012). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Indonesia Seller Perusahaan E-Commerce eBay). Skripsi, Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Febriano, Redho. (2012). Marketspace. Diakses di (https://febrianoredho.wordpress.com/2012/12/13/marketspace/), pada 20 April 2016.


(4)

Firnanda, D. W. (2015). Pengaruh Persepsi Konsumen Mengenai Store Environment Terhadap Intensi Pembelian Ulang Di Toko Aksesoris “X” Matos. Diakses di (https://www.academia.edu/10292881/PENGARUH_STORE_ENVIRONMEN T_TERHADAP_INTENSI_PEMBELIAN_ULANG_DI_TOKO_X_AKSESO RIS_MATOS), pada 25 April 2016.

Ghozali, I. (2008). Desain Penelitian Eksperimental. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hidayat, Anwar. (2013). Uji Homogenitas. Diakses di (http://www.statistikian.com/2013/01/uji-homogenitas.html), pada 20 April, 2016.

Jogiyanto, H.M. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 6, Cetakan Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Kotler, Philip & Keller, K.L. (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas, Jilid 1, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Indeks.

Loo, Richard. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan,Kepercayaan, dan Kesetiaan Konsumen Dalam Membeli Produk di Website Online Kaskus. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Manajemen, Vol.1, No.3.

Magdalena, Nonie. (2005). Analisis Pengaruh Situasi, Produk, Individu Pada Perilaku Konsumen dan Mengkonsumsi Makanan Ringan. Tesis, Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Meldarianda, Resti dan Lisan S., H. (2010). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Café Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Hal. 97 – 108.

Mowen C. John dan Minor Michael. (2002). Perilaku Konsumen. Edisi Kelima, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Nitisusastro, Mulyadi. (2013). Perilaku Konsumen. Bandung: Alfabeta, CV.

Nursalim dan Wiradinata. (2016). Analisis Jalur Pengaruh Kepercayaan Konsumen dan Desain Website Terhadap Minat Beli Ulang, dengan E-Commerce Sebagai

Variabel Intervening: Studi Kasus Pada Produk E’Chick Secara Online. Jurnal

Manajamen dan Start-Up Bisnis, Vol. 1, No.1.

Oetomo, B. S. D. (2001). Perspektif e-Business. Edisi 1, Cetakan Satu. Yogyakarta: Andi.


(5)

Universitas Kristen Maranatha Peng Liang, Ting & Jen Lai, Hung. (2002). Effect of Store Design on Consumer

Purchases: Van Empirical Study of On-line Bookstores. Journal of Information & Management 39 (2002) 431-444.

Piarna, Rian. (2014). Pengaruh Sumber Informasi dan Kualitas Website terhadap Kepercayaan Pelanggan dalam Menentukan Keputusan Bertransaksi pada E-Commerce (Studi pada Pelanggan E-E-Commerce di Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen, Vol. 12, No.1.

Pratama, Suyadi, dan Susilo. (2014). Persepsi User Terhadap Desain Website eCommerce (Studi Pada Pengguna Website JKM Store). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 9, No. 1.

Rahadi, D.R. (2011). Pengaruh Karakteristik Website Terhadap Kepuasan Pelanggan. Jurnal Teknologi Informasi Politeknik Telkom, Vol.1, No.1.

Rizky, M. F. dan Yasin, H. (2014). Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia SEI Mencirim Medan. Jurnal Manajemen & Bisnis, Vol. 14, No.2.

Saidani, Basrah dan Arifin, Samsul. (2012). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen dan Minat Beli Pada Ranch Market. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3, No.1.

Saragih, Hoga. (2012). Pengaruh Intensi Pelanggan Dalam Berbelanja Online Kembali Melalui Media Teknologi Informasi Forum Jual Beli (FJB) KASKUS. Journal of Information System, Volume 8 Issue 2.

Schiffman dan Kanuk. (2008). Perilaku Konsumen. Edisi Tujuh. Jakarta: Indeks. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16. Bandung: Alfabeta, CV. Suhari, Yohanes. (2008). Desain Web Berorientasi Konsumen. Jurnal Teknologi

Informasi DINAMIK, Vol. 12, No.2.

Sunyoto, Danang. (2015). Manajemen Bisnis Ritel. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Service.

Syamsuddin, S. (2011). Penerapan E-Bisnis Pada Toko Online. Makalah, Yogyakarta: Jurusan Teknik Informatika Strata 1 STMIK AMIKOM.

Wibowo, R.A. (2015). Kesuksesan E-Commerce (Online Shopping) Melalui Trust dan Customer Loyalty. Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 20, No.1.


(6)

Wowor, V. R. (2013). Bauran Pemasaran Jasa, Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Mobil Toyota Avanza Veloz PT. Hasjrat Abadi Manado. Jurnal EMBA, Vol.1, No.4.