PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSIAS ISLAM BATIK SURAKARTA

(1)

commit to user

PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSIAS ISLAM BATIK SURAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar vokasi Ahli Madya (A. Md) dalam bidang Perpustakaan

Oleh :

PALUPI YUNIYARTI D1808039

PROGRAM DIPLOMA III PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH

Saya mahasiswa Program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNS yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : PALUPI YUNIYARTI NIM : D1808039

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir

JUDUL : PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN

PENGGUNA DI UPT PEPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

PEMBIMBING : Drs. Harmawan, M.Lib TANGGAL DIUJI :

Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) yang saya susun adalah benar-benar karya saya sendiri. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas termasuk pencabutan gelar Vokasi yang telah saya peroleh.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup menanggung segala konsekuensinya.

Surakarta, 2011

Palupi YuniYarti NIM. D1808039


(3)

commit to user

iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai Sivitas Akademik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

NAMA : Palupi YuniYarti

NIM : D1808039

Program Studi : DIII Perpustakaan

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jenis Karya : Tugas Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sebelas Maret Surakarta Hak Bebas Royalty Noneksklusif (Nonexclusive Royalty Free Right) atas Tugas Akhir saya yang berjudul : “PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA” beserta instrument/desain/perangkat (jika ada). Berhak menyimpan, mengalihkan bentuk, mengalihmediakan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat, serta memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis (Autor) dan Pembimbing sebagai co Autor atau pencipta dan juga sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya secara sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.

Dibuat di : Pada tanggal :

Yang membuat pernyataan

Palupi YuniYarti


(4)

commit to user


(5)

commit to user


(6)

commit to user

vi MOTTO

ü Orang yang bijaksana tidak pernah meratapi kegagalan tetapi dengan gembira mencari jalan bagaimana memulihkan kembali kegagalan yang diderita. (Skhespeare)

ü Sopan – santun yang baik yang terdiri dari pengorbanan – pengorbanan kecil.

ü Kehati-hatian dalam menilai pendapat orang adalah ciri kematangan jiwa.


(7)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan :

1. Kedua orang tua tercinta yang telah

memberi semangat dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

2. Kakak ku tersayang

3. Okti “gembul”, my plends ; tikul,

cipby, cirow n nunung n’ asih.

4. Temen-temen D3 Perpustakaan 2008


(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Pengaruh Tata Ruang Terhadap Kepuasan Pengguna di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

Oleh : Palupi YuniYarti

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui pengaruh tata ruang UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta terhadap kepuasan pengguna,

Metode yang digunakan adalah : 1) Metode Kuisioner, yaitu dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden, teknik yang digunakan dalam mengambil sampel adalah teknik Accidental Sampling atau Sampling Tanpa Sengaja yaitu mengambil sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang kebetulan ada. 2) Observasi, yaitu suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakaukan secara sistematis dengan prosedur standar. 3) Studi Pustaka, yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian 4) Dokumentasi, yaitu bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, biasanya merupakan dokumen tertulis seperti arsip yang berkaitan dengan peristiwa.

Berdasarkan hasil dari penulisan Tugas Akhir ini dapat disimpulkan bahwa pengguna merasa puas terhadap tata ruang di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.


(9)

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “ PENGARUH TATA RUANG TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DI UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA”.

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh sebutan vokasi Ahli Madya Program Diploma Perpusatakaan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Selama proses penyusunan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terselesaikan berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untul itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Pawito, Ph. D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Haryanto, M.Lib, selaku Ketua Program Diploma Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menyetujui dan memberikan ijin dalam penulisan tugas akhir ini.

3. Bapak Drs. Harmawan, M.Lib, selaku Dosen Pembimbing Akademis yang telah membimbing, memberi nasehat, dan membantu penulis sehingga dapat menempuh perkuliahan yang baik dan selaku


(10)

commit to user

x

pembimbing yang telah memberi pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga selesainya penulisan Tugas Akhir ini. 4. Bapak Drs. H. Subari, selaku Kepala UPT Perpustakaan Universitas

Islam Batik Surakarta.

5. Seluruh petugas UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta yang telah banyak membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pengumpulan data penulisan Tugas Akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen DIII Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Kedua orang tua beserta keluarga yang dengan tulus memberikan doa dan dukungannya.

8. Semua pihak yang tidak bias penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Surakarta, 2011


(11)

commit to user

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR BAGAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Metode Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan ... 6

2.2 Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 9

2.3 Tata Ruang Perpustakaan ... 14


(12)

commit to user

xii BAB III GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Singkat ... 33

3.2 Visi, Misi dan Tujuan ... 35

3.3 Struktur Organisasi ... 37

3.4 Sumber Daya Manusia ... 37

3.5 Koleksi ... 39

3.6 Pemakai ... 39

3.7 Sumber Dana ... 40

3.8 Sarana dan Prasarana ... 41

3.9 Kegiatan Pokok ... 43

3.10 Layanan ... 43

BAB VI PEMBAHASAN 4.1 Analisa Masalah ... 48

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA


(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tingkat Jenjang Pendidikan Staf ... 39

Tabel 2 Koleksi Perpustakaan ... 40

Tabel 3 Peminjaman dan Pengunjung ... 41

Tabel 4 Sarana Prasarana ... 43

Tabel 5 Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan ... 49

Tabel 6 Ruang Perpustakaan yang Cukup Nyaman ... 50

Tabel 7 Perabot yang Ada di Perpustakaan ... 51

Tabel 8 Penataa Ruang ... 52

Tabel 9 Penggunaan AC ... 53

Tabel 10 Intensitas Cahaya ... 54

Tabel 11Penempatan Lampu ... 55


(14)

commit to user

xiv

DAFTAR BAGAN


(15)

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Permohonan Magang

Lampiran 2 Surat Keterangan Kuliah Kerja Pusdokinfo Lampiran 3 Penerimaan Peserta Magang

Lampiran 4 Surat Tugas

Lampiran 5 Form Penilaian Kuliah Kerja Pusdokinfo Lampiran 6 Daftar Harian Kerja Mahasiswa

Lampiran 7 Lembar Kuesioner

Lampiran 8 Kartu Anggota Perpustakaan

Lampiran 9 Surat Keterangan Bebas Perpustakaan Lampiran 10 Call Number


(16)

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seperti, universitas, institusi, sekolah tinggi, akademi dan lembaga perguruan tinggi lainnya. Keberadaannya untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan, yaitu mahasiswa dan dosen. Perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai sarana penunjang proses perkuliahan dan penelitian di perguruan tinggi tersebut. Untuk menunjang kegiatan tersebut diperlukan sarana berupa gedun/ruangan, dimaksudkan untuk menampung segala kegiatan kerja perpustakaan secara keseluruhan dan melindungi koleksi dari kerusakan. Untuk itu, gedung/ruang perpustakaan perlu ditata dengan baik karena dapat memberikan kepuasan fisik dan psikis bagi pengguna disamping itu juga dapat melindungi koleksi dari kerusakan.

Tata ruang merupakan salah satu aspek pembinaan perpustakaan yang memiliki pengaruh dan peranan dalam memperlancar layanan maupun pelaksanaan fungsi perpustakaan. Tata ruang yang baik memberikan rasa nyaman dan kepuasan bagi pengguna perpustakaan, dengan adanya penataan ruang yang baik diharapakan pengguna tertarik untuk mengunjungi


(17)

commit to user

2

dan memanfaatkan layanan perpustakaan. Untuk itu perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik oleh pengelola perpustakaan.

Kepuasan pengguna perpustakaan dapat terpenuhi melalui penyediaan jasa layanan dan ketersediaan informasi yang dibutuhkan pengguna. Oleh karena itu perpustakaan sebagai penyedia layanan informasi perlu mengetahui sejauh mana perpustakaan yang bersangkutan menyediakan pelayanan dan kepada penggunanya karena kepuasan pengguna dapat dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari kegiatan yang terdapat pada perpustakaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang tata ruang dengan mengambil judul “Pengaruh Tata Ruang terhadap Kepuasan Pengguna di UPT Perpustakaan Unversitas Islam Batik Surakarta”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah Sejauhmana pengaruh tata ruang terhadap kepuasan pengguna di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta?


(18)

commit to user

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulis dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Merupakan syarat mutlak untuk dapat menyelesaikan program Diploma III Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

1.3.2 Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh tata ruang terhadap kepuasan pengguna di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada tanggal 18 Februari sampai 31 Maret 2011, di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta dengan alamat Jl. KH. Agus Salim No. 10 Surakarta 57147. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta dilaksanakan pada hari dan jam kerja yaitu:

Senin – Kamis : 08.00 – 12.00 dan 13.00 – 14.00 WIB

Jumat : 08.00 – 11.00 WIB

Sabtu : 08.00 – 13.00 WIB

Dalam Praktek Kerja Lapangan ini, penulis mencari dan mengumpulkan data untuk penulisan Tugas Akhir. Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :


(19)

commit to user

4

1. Metode Observasi

Metode Observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar. (Arikunto, 2006: 222). Dalam menyusun laporan ini penulis melakukan pengamatan yang terjadi di langsung dan juga terlibat langsung dalam kegiatan di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.

2. Studi Kepustakaan

Studi Pustaka adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, Membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian (Mestika Zed, 2004: 3). Segala usaha yang dilakukan oleh penulis untuk memperoleh informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti dari berbagai bahan pustaka.

3. Metode Dokumentasi atau Arsip

Metode Dokumentasi adalah bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, biasanya merupakan rekaman atau dokumen tertulis seperti arsip, data base, surat-surat, rekaman gambar, benda-benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa (Arikunto, 2006: 231). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran umum UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.


(20)

commit to user

4. Metode Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang diketahui. (Arikunto, 2006: 151). Kuesioner diberikan kepada pengguna yang berkunjung di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta untuk memperoleh jawaban dari responden mengenai pengaruh tata ruang perpustakaan, sehinnga jawaban dari responden dapat dijadikan data untuk penelitian. Dalam memilih sampel, peneliti menggunakan teknik Accidental Sampling atau Sampel Tanpa Sengaja, yaitu mengambil sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang kebetulan berkunjung ke UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta dan bertemu dengan peneliti digunakan sebagai sempel. Dari kuesioner yang diberikan pada responden diperoleh data primer. Dengan mengambil sampel sebanyak 50 responden.


(21)

commit to user 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan

2.1.1 Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan sebagai unit kerja, baik yang berdiri sendiri maupun yang bergabung dalam unit organisasi yang membawahinya.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:3), Perpustakaan adalah

“sebuah ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang bisanya disimpan menurut tata urutan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual”.

Sedangkan menurut Lasa HS (2009: 262) Perpustakaan merupakan sistem informasi yang dalam prosesnya terdapat pengumpulan, pengolahan, pengawetan, pelestarian, dan penyajian bahan informasi baik cetak maupun non cetak.

Perpustakaan adalah suatu kesatuan unit kerja yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu bagian pengembangan koleksi, bagian pengolahan koleksi, bagian pelayanan pengguna, dan bagian pemeliharaan sarana-prasarana (F. Rahayuningsih, 2007: 1).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan adalah sebuah tempat/kesatuan unit kerja dimana terdiri dari


(22)

commit to user

beberapa bagian meliputi bagian pengembangan koleksi, pengolahan koleksi, pelayanan pengguna dan pemeliharaan sarana-prasarana yang digunakan untuk menyimpan, mengolah, melestarikan, mengawetkan, dan menyajikan bahan informasi baik cetak maupun non cetak yang disimpan dalam sebuah ruangan dan disusun menurut tata urutan tertentu untuk dimanfaatkan pengguna.

2.2.1 Fungsi Perpustakaan

Beberapa fungsi perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sarana simpan karya manusia

Perpustakaan berfungsi sebagai tempat menyimpan karya manusia, karya cetak seperti buku, majalah dan sejenisnya serta karya rekam seperti kaset dan sejenisnya. Perpustakaan juga dapat berfungsi sebagai arsip bagi produk yang dihasilkan oleh masyarakat sebagai khasanah budaya bangsa.

2. Fungsi informasi

Perpustakaan memiliki berbagai koleksi yang didalamnya terdapat informasi. Bagi anggota masyarakat yang memerlukan informasi dapat meminta ataupun menayakannya ke perpustakaan. Informasi yang diminta dapat berupa informasi mengenai tugas sehari-hari, pelajaran, maupun informasi lainnya. Dengan koleksi yang tersedia maka perpustakaan harus berusah menjawab setiap pertanyaan yang diajukan ke perpustakaan.


(23)

commit to user

8

3. Fungsi rekreasi

Masyarakat dapat menikmati rekreasi dengan cara membaca dan bacaan ini disediakan oleh perpustakaan. Fungsi rekreasi ini tampak nyata pada perpustakaan umum, yaitu perpustakaan yang dikelola dengan dana umum serta terbuka untuk umum.

4. Fungsi pendidikan

Perpustakaan sebagai sarana pendidikan nonformal dan informal, artinya perpustakaan merupakan tempat belajar di luar sekolah maupun didalam lingkungan sekolah.

5. Fungsi kultural

Perpustakaan merupakan tempat untuk mendidik dan mengembangkan apresiasi budaya masyarakat. Pendidikan ini dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan pameran, pertunjukan seni, pemutaran film bahkan bercerita untuk anak-anak

(Sulistyo-Basuki, 1991:27-28).

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa perpustakaan memiliki bermacam fungsi untuk menunjang kebutuhan pengguna.

2.3.1 Peranan Perpustakaan

Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan. Oleh karena itu peranan perpustakaam yang harus dijalankan dapat menentukan dan mempengaruhi tercapainya suatu tujuan


(24)

commit to user

perpustakaan. Peranan tersebut berhubungan dengan fungsi perpustakaan. Peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain adalah : 1. Perpustakaan merupakan media yang menghubungkan antara sumber

informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

2. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesame pemakai dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

3. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

5. Perpustakaan merupakan agen perubahan, again pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia.

(Sutarno NS, 2003: 55)

2.2 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.2.1 Pengertian Perguruan Tinggi

Menurut Rachman dan Zulfikar ((2006:33) menyatakan bahwa: Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seperti universitas, institusi, sekolah tinggi, akademi dan lembaga


(25)

commit to user

10

perguruan tinggi lainnya. Perpustakaan perguruan tinggi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan, yaitu mahasiswa dan dosen.

Menurut Sulistyo-Basuki (1991:51), “Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama memberikan tercapainya perguruan tinggi”

Dari beberapa pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat di lingkungan perguruan tinggi, badan bawahan maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi sivitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan seperti mahasiswa dan dosen.

Perpustakaan perguruan tinggi dapat disebut sebagai jantung universitas karena tanpa perpustakaan maka proses pelaksanaan proses belajar, mengajar serta pusat penelitian mungkin kurang optimal dalam pencapaian hasil seperti yang diharapkan. Dilihat dari penyelenggaraannya Perpustakaan perguruan tinggi dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi bersangkutan, namun dalam pengembangannya dapat menjalin kerjasama dengan pihak lain.


(26)

commit to user

2.2.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Sebagai lembaga yang telah dibentuk dalam peyelenggaraannya perpustakaan harus memiliki tujuan agar setiap proses kegiatan yang dilaksanakan dapat berhasil sesuai dengan tujuan, demikian juga halnya dengan perpustakaan perguruan tinggi juga harus mempunyai tujuan tertentu yang harus dicapai.

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa maupun tenaga administrasi.

2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama sampai mahasiswa pasca sarjana dan pengajar. 3. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan. 4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai

jenis pemakai.

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industry local.

(Sulistyo-Basuki, 1991: 52)

Tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta untuk membantu para dosen,


(27)

commit to user

12

mahasiswa dan staf tenaga kependidikan di perguruan itu dalm proses pembelajaran (Rachman dan Zulfikar, 2006: 34).

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan untuk memberikan pelayanan informasi dan bahan lainnya untuk mendukung pelaksanaan program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2.2.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi (Lasa Hs, 2009: 278) adalah :

1. Pusat pengumpulan informasi 2. Pusat pelestarian informasi 3. Pusat pengolahan informasi 4. Pusat pemanfaatan informasi 5. Pusat penyebarluasan informasi

Menurut Wijayanti dalam F. Rahayuningsih (2007: 7) fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai berikut :

1. Funsgsi Edukasi

Perpustakaan sebagai sumber belajar bagi para anggota sivitas akademinya.

2. Fungsi Informasi

Sebagai sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.


(28)

commit to user

3. Fungsi Riset

Sebagai penyedia bahan-bahan pustaka yang mendukung pelaksanaan penelitian ilmu, teknologi dan seni.

4. Fungsi Rekreasi

Sebagai penyedia koleksi yang dapat membantu dalam pengembangan minat, kreatifitas dan daya inofatif para pengguna.

5. Fungsi Deposit

Berfungsi sebgai pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh sivitas akademi.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki bermacam fungsi untuk menunjang tercapainya tujuan dari perpustakaan tersebut.

2.2.4 Tugas Perpustakaan Peguruan tinggi

Untuk mencapai tujuan dan fungsinya dengan baik perpustakaan perguruan tinggi mempunyai tugas yang harus dilaksnakan. Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah:

1. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi. 2. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan


(29)

commit to user

14

3. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang efisien.

4. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan dan memakai bahan pustaka yang diperlukan dalam bentuk program bimbingan pengguna perpustakaan yang bersifat resmi/kurikuler maupun secara perseorangan.

5. Menyelenggarakan kerja sama antarperpustakaan dengan memanfaatkan system jaringan yang ada dalam rangka meluaskan cakupan koleksi dan pelayanan informasi masing-masing perpustakaan.

(Sulistyo-Basuki, 1994: 67)

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengolah, memilih bahan pustaka serta memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan dengan cara yang efisien.

2.3 Tata Ruang Perpustakaan

Kondisi tata ruang perpustakaan cukup menentukan keberhasilan pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi tersebut. Oleh karena itu harus ditata sebaik-baiknya, supaya dapat menumbuhkan rasa nyaman bagi penggunanya.

Tata ruang adalah cara mengatur ruang yang berwujud struktural dan pola ruang, agar pemanfaatan setiap ruang yang terencana maupun tidak dapat


(30)

commit to user

berkembang secara maksimal maka perlu adanya pengendalian pemanfaatan ruang itu sendiri sehingga dapat memberikan perencanaan tata ruang yang menarik dan nyaman. Tata ruang yang menarik akan membuat para pengguna merasa nyaman di perpustakaan yang diharapakan dapat meningkatkan minat pengguna untuk mengunjungi dan memanfaatkan layanan perpustakaan.

Menurut Lasa Hs (2005: 157) menyatakan bahwa tata ruang adalah perencanaan ruangan yang mempertimbangkan keserasian dalam penataan ruang yang dapat mempengaruhi produktivitas, efisiensi, efektifitas dan kenyamanan pemakai.

Sedangkan D.K Ching (2002: 46) menjelaskan bahwa tata ruang adalah merencanakan, menata dan perencangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, memepengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah tata ruang juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perencanaan tata ruang adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior.

Dari pendapat dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tata ruang adalah perencanaan ruang yang berfungsi sebagai tempat bernaung dan perlindungan yang dapat mempengaruhi pandangan dan suasana hati dengan mempertimbangkan keserasian untuk menciptakan kenyamanan bagi pemakai.


(31)

commit to user

16

2.3.1 Tujuan Tata Ruang Perpustakaan

Gedung atau ruang perpustakaan perlu ditata sesuai dengan kebutuhan dengan tetap mengindahkan prinsip-prinsip arsitektur. Penataan ruang perpustakaan bertujuan untuk (Lasa Hs, 2005: 148) :

1. Memperoleh efektifitas kegiatan dan efisiensi waktu, tenag, dan anggaran.

2. Menciptakan lingkungan yang nyaman suara, nyaman cahaya, nyaman udara dan nyaman warna.

3. Meningkatkan kualitas pelayanan.

4. Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan.

Untuk pencapaian tujuan tata ruang perpustakaan perlu diperhatikan asas tata ruang dan prinsip-prinsip tata ruang. Adapun asas-asas tata ruang menurut Lasa Hs (2005: 149) antara lain :

1. Asas jarak, yaitu suatu susunan tata ruang yang memungkinkan proses penyelesaian pekerjaan dengan menempuh jarak yang paling pendek.

2. Asas rangkaian kerja, yaitu suatu tata ruang yang menempatkan tenaga dan alat-alat dalam suatu rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaaan yang bersangkutan.

3. Asas Pemanfaatan, yaitu tata susunan ruang yang mempergunakan sepenuhnya ruang yang ada.

Selain asas-asas tata ruang juga perlu memperhatikan prinsip-prinsip tata ruang yakni :


(32)

commit to user

1. Bagian pelayanan umum hendaknya ditempatkan di lokasi yang strategis, di tengah atau mudah dijangkau.

2. Pelaksanaan tugas yang membutuhkan konsentrasi hendaknya ditempatkan di ruang terpisah atau di tempat yang aman dari gangguan.

3. Bagian yang menimbulkan berisik/suara hendaknya ditempatkan di ruang terpisah.

4. Ukuran tinggi, rendah, panjang, lebar, luas dan bentuk perabot hendaknya dapat diatur lebih leluasa.

5. Perlu adanya lorong yang cukup lebar untuk jalan apabila sewaktu-waktu terjadi kebakaran.

6. Penempatan perabot, meja, kursi, rak, almari disusun dalam bentuk garis lurus.

7. Bagian-bagian yang mempunyai tugas sama hendaknya ditempatkan di lokasi yang berdekatan.

2.3.2 Unsur-Unsur Tata Ruang

Dalam penyusunana tata ruang, ada beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu ruang/gedung, perabot dan perlengkapan ruang, pewarnaan, penerangan/cahaya dan sirkulasi udara/ventilasi.

1. Ruang/Gedung

Ruang/gedung merupakan salah satu faktor yang turut menunjang pelaksanaan tugas-tugas pengelolahan perpustakaan. Tanpa


(33)

commit to user

18

ada ruang/gedung tidak dapat menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan mengenai ruang/gedung, sehingga perpustakaan dapat berfungsi secara efisien dan efektif yang memudahkan mahasiswa dan karyawan, memberi lingkungan yang nyaman, menyenangkan, dan menarik sebagai tempat belajar dan bekerja. Bahkan gedung perpustakaan dapat menjadi ukuran ada/tidaknya perhatian dari pemimpin dan pustakawan. Beberapa langkah penting dalam proses perencanaan (Frazer G. Poole, 1981: 11 – 17), meliputi :

a. Struktur Organisasi

Sebagai dasar bagi desain gedung perpustakaan yang baik adalah struktur organisasi yang hendak ditempati gedung itu. Struktur organisasi mendasari jenis, fungsi dan lokasiberbagai unsure gedung, jumlah dan besar ruang kantor, jumlah tempat bekerja karyawan, dan berbagai sifat fisik gedung yang lain-lain. Hendaknya pustakawan memperhatikan karena lankag pertama dalam proses perencanaan. Beberapa hal yang perlu diperhatiakan dalam struktur organisasi, yaitu :

a) Dalam struktur organisasi hanya ada dua bagian, yaitu bagian pelayanan dan bagian pengolahan.

b) Di bagian pelayanan reference terdapat buku acuan dan buku cadang (keduanya tidak dapat dipinjamkan), digolongkan ke dalam satu jenis pustaka dan menjadi satu koleksi.

c) Tidak ada unit silanglayan secara terpisah. Kegiatan silaglayan merupakan pelayanan yang relatif kecil dan dapat ditangani


(34)

commit to user

secara efektif oleh pustakawan yang khusus bekerja di bagian tersebut.

d) Pelayanan referens tidak ada hubungannya dengan pemanduan pembaca. Koleksi referens sebagai satu unit dari bagian peminjaman.

e) Buku langka dan koleksi khusus yang terbatas jumlahnya perlu menduduki tempat tersendiri, jika perlu koleksi tersebut merupakan sub-bagian saja.

f) Pustaka renik (film renik, kartu renik, dan karya cetak) merupakan perluasan langsung dari karya cetak, sangat cocok ditempatkan berdekatan dengan pelayanan majalah, walaupun secara administrasi tidak termasuk bagian majalah.

g) Berbagai pustaka pandang-dengar fungsi dan pemakainnya berhubungan satu dengan yang lain.

h) Di bagian pengolahan terlihat satu unit tunggal yang mempunyai tanggung jawab untuk sekelompok kegiatan yang secara umum berkaitan dengan pengolahan buku, menjilid serta memperbaiki dan mengawetkan buku.

b. Program Tertulis

Di dalam pembangunan gedung perpustakaan perguruan tinggi perlu menyiapkan program gedung secara tertulis dan terperinci yang dilakukan oleh pustakawan. Dalam program tertulis terdapat empat pokok yang harus dipenuhi :


(35)

commit to user

20

a) Merupakan pedoman bagi arsitek di dalam mendesain gedung. Seorang arsitek tidak mengetahui bagaimana gedung itu akan berfungsi, pelayanan apa yang ada, bagaimana berbagai ruang harus berhubungan, berapa daya muat gedung untuk buku dan pembaca atau berapa jumlah tempat kerja untuk karyawan. Semua itu diperoleh dari pustakawan.

b) Pustakawan dan stafnya harus berfikir hati-hati mengenai masa datang gedung dan bagaimana gedung itu harus diatur dan harus beroperasi.

c) Merupakan catatan yang berguna mengenai sejumlah keputusan penting yang harus dibuat dan mengenai alasan yang mendasari keputusan itu, karena informasi yang demikian dapat bermanfaat di kemudian hari.

d) Program tertulis merupakan alat untuk mendapatkan persetujuan resmi dari pemimpin tertinggi di dalam kampus untuk proyek tersebut.

c. Panitia Perencana

Gedung perpustakaan yang paling berhasil itu tidak direncanakan oleh satu orang melainkan kerja sama dengan sekelompok orang yang tergabung dalam sebuah kepanitiaan. Dalam perencanaan yang paling penting diperhatikan adalah gedung itu sendiri bukan bangunan yang termahal di dalam kampus. Penting juga keikutsertaan pustakawan dan seorang konsultan dalam anggota kepanitiaan perencanaan, karena


(36)

commit to user

seorang pustakwan lebih mengetahui bagaimana perpustakaan itu berfungsi dan bertanggung jawab atas penggunaan gedung sehinnga arsitek dapat mengerjakan tugas dengan kebutuhan perpustakaan.

d. Proses Mendesain Gedung

Setelah program gedung disiapkan, ditelaah, dan disetujui, kemudian secara resmi program diserahkan kepada arsitek pada pertemuan panitia perencanaan. Dalam proses mendesain gedung oleh arsitek ada beberapa fase dasar yang berbeda tergantung cara arsitek memilih fase tersebut. Terdapat dua fase sebagai berikut :

a) Fase pengembangan desain yang biasanya terdiri dari dua subfase: desain secara bagan dan desain awal.

b) Fase gambar kerja disebut juga gambar kontruksi atau fase gambar kontrak.

Setelah gambar desain gedung jadi, maka gambar tersebut diserahkan kepada panitia. Jika panitia sudah menyetujui gambar perencanaan, selanjutnya proses pembangunan gedung sudah siap untuk dilaksanakan.

e. Tata ruang

Dalam penataan ruang diperpustakaan dapat dipilih beberapa alternative sebagai berikut :


(37)

commit to user

22

yaitu cara pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi secara terpisah dari meja baca pengunjung. Biasanya cara ini diterapkan pada system tertutup.

b) Tata parak

Yaitu cara pengaturan ruangan yang menempatkan koleksi terpisah dari ruang baca, namun pengguna dapat mengambil sendiri koleksi dan dibaca di ruang baca yang tersedia.

c) Tata baur

Yaitu cara penempatan koleksi yang dicampur dengan meja baca agar pembaca lebih mudah mengambil koleksi yang dikehendaki.

Secara umum penggunaan gedung dialokasikan menjadi tiga keperluan pokok, yaitu untuk keperluan pengguna, ruang kerja petugas dan koleksi.

2. Perabot dan perlengkapan

Perabot adalah segala jenis barang yang diperlukan di dalam ruang perpustakaan sebagai sarana penunjang keberhasilan fungsi tugas dan peran serta kegiatan yang tidak habis dalam suatu pemakaian. Perabot dan perlengkapan di setiap ruang perpustakaan disesuaikan dengan fungsi dan spesifikasi jenis kegiatan yang dilaksanakan. Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 309) Perabot dan perlengkapan merupakan barang-barang yang diperlukan untuk keperluan umum, ruang kerja, pemberian jasa, serta


(38)

commit to user

barang tambahan lainnya. Barang untuk keperluan umum artinya barang yang akan digunakan pengunjung termasuk meja dan kursi, rak buku, laci catalog, meja sirkulasi, filling cabinet dan meja pameran.

Perabot perpustakaan adalah semua kelengkapan fisik berupa mebeler yang digunakan di perpustakaaan dalam rangka menunjang kelancaran tugas-tugas perpustakaan, sedangkan perlengkapan perpustakaan adalah semua peragkat peralatan yang ada di perpustakaan untuk menunjang kelancaran tugas-tugas, seperti alat-alat tulis, komputer, dan sebagainya (Abdul Rahman, 2009: 2.41).

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perabot dan perlengkapan perpustakaan adalah segala jenis barang yang dibutuhkan oleh ruang perpustakaan yang berdasarkan fungsi dan spesifikasi ruang untuk menunjang kelancaran tugas-tugas perpustakaan.

Perabot untuk perpustakan tidak perlu yang mewah karena dapat menimbulkan kesan glamour. Hendaknya perlengkapan itu tahan lama, fungsional dan estetis. Perlengkapan yang tahan lama, kuat sangat diperlukan perpustakaan. Setiap perlengkapan perpustakaan harus bersifat fungsional artinya setiap alat bertujuan melayani fungsi perpustakaan, oleh karena itu setiap alat harus dipertimbangkan masak-masak sesuai dengan fungsinya. Sedangkan estetis artinya perabot perpustakaan hendaknya indah dipandang, karena dengan perlengkapan yang estetis pengunjung akan tertarik mengunjungi perpustakaan.


(39)

commit to user

24

Dalam menentukan perabot dan perlengkapan perpustakaan perlu memperhatikan beberapa aspek (Abdul Rahman Saleh, 2009: 2.41 – 2.42) :

1. Jumlah dan jenis koleksi yang akan dimiliki oleh perpustakaan dalam lima tahun atau sepuleh tahun mendatang.

2. Jangkauan layanan yang akan diselenggarakan, termasuk jumlah tenaga yang akan menempati ruang tiap ruangan dan pengembangannya lima atau sepuluh tahun mendatang

3. Pada keadaan tertentu ruangan pasti dipakai untuk kegiatan administrasi lainnya serta pengembangannnya.

3. Pewarnaan

Warna sangat mempengaruhi orang yang bekerja dan membaca di perpustakaan. Warna juga dapat mengoptimalkan konsentrasi dan mempengaruhi jiwa seseorang yang dapat membuat seseorang menjadi nyaman dan hangat. Oleh karenanya dalam perancaaan gedung perlu dipahami sifat dan pengaruh warna. Lasa Hs (2005: 164-165) menyatakan bahwa warna yang kondusif untuk ruang perpustakaan antar lain :

a. Warna merah mengambarkan panas, warna kegemaran dan kegiata bekerja. Warna ini bertujuan untuk merangsang panca indra dan jiwa agar bermanfaat dalam melaksanakan tugasnya.


(40)

commit to user

b. Warna kuning mengambarkan kehangatan, warna ini akan merangsang mata dan syaraf yang dapat menimbulkan perasaaan gembira.

c. Warna hijau dapat menimbulkan suasan sejuk dan kedamaian oleh karena warna ini cocok untuk perpustakaan dan lainnya.

Dalam pemilihan warna untuk suatu ruangan sangat erat hubungannya dengan faktor penerangan/pencahayaan, artinya harus memperhatikan nila-nilai pemantulan. Misalnya warna dinding sebelah bawah harus lebih gelap dari warna dinding sebelah atas agar tidak terjadi pemantulan dari bagian lain ruang tersebut.

Pemilihan warna yang sesuai untuk ruang dalam akan memberikan kesan :

1. Suasana yang menyenangkan dan menarik

2. Dapat meningkatkan semangat dan gairah kerja, sehingga akan mampu meningkatkan produktivitas kerja.

3. Mengurangi kelelahan. (Lasa Hs, 2005: 166)

4. Penerangan

Tujuan penerangan perpustakaan adalah untuk meningkatkan fungsi perpustakaan, karena pencahayaan merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah gedung atau bangunan termasuk perpustakaan.


(41)

commit to user

26

Faktor yang menentukan berhasil tidaknya perencanaan pencahayaan di dalam ruangan tergantung dari kondisi bangunan itu sendiri. Menurut Pool System pencahayaan harus mempunyai kekuatan 50 lux

Pencahayaan berfungsi untuk aktivitas membaca dan bekerja, mencegah serangan serangga yang suka di tempat gelap dan untuk kenyamanan cahaya. Banyak keuntungan yang diperoleh dengan adanya pencahayaan yang cukup, antara lain :

a. Meningkatkan produktivitas kerja b. Mencapai kualitas pekerjaan

c. Mengurangi ketengangan dan kelelahan mata d. Meningkatkan semangat kerja

e. Meningkatkan prestise suatu lembaga/perpustakaan (Lasa Hs, 2005: 172)

Menurut Lasa Hs (2005: 170), pencahaayan yang masuk ke dalam ruangan ada dua macam, yaitu:

a. Cahaya alami

Cahaya alami adalah cahaya yang ditimbulakan oleh matahari dan kubah langit. Cahaya matahari yang mengandung radiasi panas itu apabila masuk ke ruangan akan menyebabkan kenaikan suhu ruangan. Oleh karena itu cahaya matahari harus dibatasi dan diusahakan tidak langsung masuk ke ruang perpustakaan.

Kelemahan dari cahaya alami :

1. Cahaya alami sulit dikendalikan, kondisinya selalu berubah karena dipengaruhi oleh waktu dan cuaca 2. Cahaya alam tidak tersedia pada malam hari


(42)

commit to user

3. Sinar ultra violet dari cahaya matahari mudah merusak benda-benda yang ada di dalam ruang perpustakaan. Apabila terkena sinar matahari secara langsung kertas akan segera lapuk, tulisannya memudar dan warnanya menjadi kuning kecoklatan (Lasa Hs, 2005: 170). b. Cahaya buatan

Cahaya buatan adalah cahaya yang ditimbulkan oleh benda atau gerakan benda yang dibuat oleh manusia baik yang berupa lampu pijar atau TL.

Kelebihan menggunakan cahaya buatan, menurut Lasa Hs (2005: 171) :

1. Cahaya buatan dapat dikendalikan, dalam arti cahaya yang dihasilkan dari lampu dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

2. Cahaya buatan tidak dipengaruhi oleh kondisi alam. 3. Cahaya buatan tidak merusak bahan informasi yang

terdiri dari kertas.

Menurut Wesley E. Woodson dalam Lasa Hs (2005: 173-174), bahwa pencahayaan berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi empat cara penerangan, yakni :

1. Cahaya Langsung

Cayaha yang dipancarkan langsung dari sumbernya, berkisar antara 90% sampai 100% cahaya output yang langsung jauh


(43)

commit to user

28

dari daerah kerja/meja baca. Jika menggunakan lampu pijar, maka cahaya yang dipancarkan akan sangat tajam dan bayangan yang ditimbulkan sangat tegas.

2. Cahaya tidak langsung

Cahaya ini berasal dari sumber yang dipantulkan dengan suatu media agar menerangi ruangan. Cahaya ini cocok untuk melaksanakan pekerjaaan baca tulis maupun cetak-mencetak. Cahaya ini dipantulkan oleh sumbernya kemudian dipantulkan ke dinding ruangan, barulah menyebar ke seluruh ruangan. Cayaha yang ditimbulkannya benar-benar lunak dan tidak menimbulkan baying-bayang.

3. Pencahayaan diffusi

Pencahayaan diffusi adalah sistem pencahayaan yang menghasilkan cahaya yang terpencar ke semua arah. Sumber cahaya sebagian besar berasal dari pantulan langit-langit ruangan, deengan demikian baying-bayang yang ditimbulkannya dan sifat cahayanya tidak begitu tajam sehingga tidak akan mempercepat kelelahan mata. 4. Pencahayaan Campuran

Sistem pencahayaan campuran antara cahaya langsung, cahaya tidak langsung dan penerangan diffusi.

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan antara lain : 1. Kegiatan perpustakaan sebagian besar adalan kegiatan


(44)

commit to user

pencahayaan yang cukup karena syarat mutlak untuk melakukan aktivitas di dalam ruangan.

2. Pencahayaan yang masuk ke dalam ruangan terdiri dari dua macam yaitu cahaya alami dan cahaya buatan. 3. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya

pencahayaan yang baik antara lain meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja, mengurangi keteganagan pada mata serta dapat meningkatkan presise suatu lembaga/perpustakaan.

Menurut Suptandar (1999, 217) dalam Visipustaka Majalah Perpustakaan (Wanda dan Novalinda, 2007: 42), terang cahaya suatu penerangan ditentukan oleh beberapa factor, antara lain :

1. Kondisi ruang (tertutup atau terbuka) 2. Letak penempatan lampu

3. Jenis dan daya lampu

4. Jenis permukaan benda-benda dalam ruang (memantulkan atau menyerap)

5. Warna-warna dinding (gelap atau terang) 6. Udara dalam ruang


(45)

commit to user

30

5. Sirkulasi udara

Ventilasi atau sirkulasi udara merupakan proses masuknya udara ke dalam suatu ruangan atau keluarnya udara dari ruanagan secara mekanis maupun alami. Karena ventilasi merupakan salah satu komponen yang terdapat pada kondisi fisik tata ruang perpustakaan, yang dapat membantu perputaran udara dengan lancar yang dapat memberikan kenyamanan dan kesegaran udara bagi penggunanya maupun penyelengggara perpustakaan. Sirkulasi udara atau ventilasi alami akan terjadi jika terdapat perbedaan tekanan antara lingkungan luar dengan ruang dalam suatu bangunan, yang disebabkan oleh angina tau perbedaan temperature.

Suatua ruangan akan terasa nyaman apabila udara di dalam ruangan itu mengandung oksigen (O2) yang cukup. Selain itu juga tidak ada bau yang mengganggu pernapasan, seperti asap pembakaran, sampah, dan gas-gas yang berbahaya bagi manusia, seperti karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2), (Lasa Hs, 2005: 168).

Untuk menjaga kenyamanan ruangan, diperlukan pemasangan alat pengatur suhu, misalnya :

a. Memasang AC(air conditioning) untuk mengatur udara di dalam ruangan.

b. Mengusahakan agar peredaran udara dalam ruangan itu cukup baik, misalnya dengan memasang lubang-lubang angin dan membuka jendela pada saat kegiatan di perpustakaan sedang berlangsung


(46)

commit to user

c. Memasang kipas angin untuk mempercepat pertukaran udara dalam ruangan. Adapun kecepatan udara yang ideal adalah berkisar antara 0,5 – 1 m/detik.

Menurut Frazer G. Poole (1981: 40), Batas pengaturan hawa yang umum untuk sebuah perpustakaan perguruan tinggi adalah 19º – 23ºC dan kelembaban 40% - 50% . Pada umumnya dapat dikatakan setiap keawetan suhu 5ºC.

2.4 Kepuasan Pengguna

Kepuasan merupakan harapan dari pengguna, karena harapan yang dimiliki pengguna cenderung sejalan dengan meningkatnya pengalaman mereka. Sedangkan pengguna adalah orang yang menggunakan suatu barang dalam kaitannya dengan perpustakaan, pengguna adalah orang yang menggunakan dan memanfaatkan fasilitas perpustakaan.

Kepuasan pengguna diartikan sebagai suatu keadaan dalam diri seseorang atau sekelompok orang yang telah berhasil mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan. Kepuasan pengguna dapat terpenuhi melalui penyediaan jasa dan ketersediaan informasi serta kenyamanan yang sesuai dengan harapan pengguna. Mewujudkan kepuasan pengguna bukanlah hal yang mudah dilakukan karena kepuasan pengguna sulit diukur dan memerlukan perhatian yang khusus. Upaya perbaikan layanan dapat memberikan kepuasan serta dapat membawa citra baik bagi perpustakaan.


(47)

commit to user

32

Lasa Hs (2009: 155) menyatakan bahwa kepuasan pemustaka merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja/hasil yang dirasakan dengan harapanya. Kepuasan pengguna dipengaruhi oleh kinerja layanan, respon terhadap keinginan pengguna, kopetensi petugas, pengaksesan; mudah, murah, cepat dan tepat, kualitas koleksi, ketersediaan alat temu kembali dan waktu layanan.

Menurut Yamit (2002) yang dikutip Sidiq (2008: 30) bahwa kepuasan pengguna adalah hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunanya produk dan jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa kepuasan pengguna adalah tingkat perasaan seseorang yang membandingkan hasil yang dirasakan pengguna dengan harapanya. Kepuasan pengguna dapar terpenuhi melalui penyedia jasa dan ketersediaan informasi serta kenyamanan yang sesuai dengan harapan pengguna.


(48)

commit to user

33

BAB III

GAMBARAN UMUM

UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA

3.1 Sejarah Singkat

Universitas Islam Batik Surakarta berdiri pada tanggal 30 Juli 1983 dengan nama Universitas Islam Kyai Mojo (UIM) di bawah naungan Yayasan Perguruan Tinggi Islam Kyai Mojo (APERTIM). Kelahiran UIM ini merupakan hasil penggabungan antara Akademi Akuntansi dan Management Batik Surakarta (AAM) dengan Universitas Islam Batik Surakarta (UNIS) terutama untuk fakultas-fakultas non keagamaan. Dalam penggabungan tersebut, UIM diijinkan membuka tiga fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Pertanian. Sedangkan UNIS tetap eksis dengan mengelola fakultas keagamaan seperti Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Syariah.

Pada saat itu UIM belum memiliki gedung kantor dan perkuliahan sendiri, sehingga lokasi perkuliahan terpencar-pencar yakni Fakultas Hukum di Jl. Slamet Riyadi menumpang pada SMP Batik, sedangkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi di Kleco menumpang pada SMEA Batik tidak lama kemudian Fakultas Pertanian dan Fakultas Ekonomi serta perkantoran bergabung bersama Fakultas Hukum di SMP Batik. Pada tanggal 28 Maret 1989 dengan berbagai pertimbangan strategis nama UIM diubah menjadi Universitas Islam Batik Surakarta (UNIBA) yang secara


(49)

commit to user

34

formal mendapatkan persetujuan dari Mendikbud RI dengan Surat Keputusan No. 0161/0/1989. Selanjutnya pada tahun itu pula Universitas Islam Batik Surakarta pindah ke kampus barunnya di Jl. KH. Agus Salim No. 10 Surakarta menempati renovasi dari gedung GKBI.

Tahun 1991, Fakultas Ekonomi membuka program D3 dengan Jurusan Manajemen Perbankan, sedangkan Fakultas Hukum pada tahun berikutnya mendapatkan kenaikan status dari terdaftar menjadi diakui. Tidak lama kemudian Jurusan Manajemen Perusahaan pada Fakultas Ekonomi juga memperoleh kenaikan status menjadi diakui.

Usia terus bertambah, UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta terus berkembang ditandai bertambahnya koleksi, serta pengelolaan ruangan dan sistem automasi yang saat ini sedang di aplikasikan di Perpustakaan. Mungkin sistem baru saat ini akan dipakai untuk pelayanan di Perpustakaan bukan sistem yang pertama bagi UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta, karena sebelumnya UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sudah dua kali menggunakan sistem automasi seperti itu. Karena sebab itu UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sering sekali berganti-ganti software atau aplikasi perpustakaan dan saat ini baru mulai awal merintis automasi perpustakaan lagi. Dengan sistem automasi semua pekerjaan dan pelayanan akan bisa dikerjakan secara cepat, tepat, dan akurat.


(50)

commit to user

3.2 Visi, Misi, dan Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik

Surakarta

3.2.1 Visi UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

Menjadikan pusat pelayanan dan informasi dari berbagai ilmu dan teknologi dengan menggunakan fasilitas pelayanan yang memadai sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.

3.2.2 Misi UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

1. Memilih, menghimpun dan menata informasi dalam segala bentuk yang berkaitan dengan kurikulum Universitas Islam Batik Surakarta.

2. Mengolah, mengemas dan merawat bahan pustaka/informasi yang ada sedemikian rupa sehingga mudah, cepat dan tepat didapat oleh para pengguna.

3. Menyediakan pelayanan dan fasilitas yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibutuhkan guna mengunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi. 4. Memanfaatkan semua jenis sumber daya yang ada di

perpustakaan sehingga peningkatan mutu pelayanan dan tujuan akhir Universitas Islam Batik Surakarta untuk meningkatkan sumber daya manusia yang dihasilkan oleh Universitas Islam Batik Surakarta dapat dicapai secara optimal.


(51)

commit to user

36

3.2.3 Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

3.2.3.1 Tujuan Khusus UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

Tujuan khusus adalah melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara berkualitas, yaitu sebagai pusat pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.

3.2.3.2 Tujuan Umum UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

Tujuan umum adalah menyediakan koleksi perpustakaan dalam menunjang proses pendidikan yang berkualitas serta sumber daya manusia yang handal.


(52)

commit to user

Kepala Perpustakaan Drs. H. Subari

3.3 Struktur Organisasi

Dibawah ini adalah struktur organisasi di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.

Bagan 1 Struktur Organisasi

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

Sumber : Data Perpustakaan 2010

3.4 Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia di Perpustakaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pengelolaan perpustakaan. Pengembangan sumber daya manusia di perpustakaan harus dilakukan perencanaan yang baik agar perpustakaan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional. Sumber daya manusia merupakan titik sentral dari penyelenggaraan seluruh fungsi-fungsi manajerial. Hal ini dapat ditinjau

Sekretaris Suswanto

Bagian Pelayanan Bambang Ismanto Bagian Pengolahan


(53)

commit to user

38

kembali sebagaimana canggihnya teknologi jika tidak ada dukungan sumber daya manusia yang handal tidak akan berarti apa-apa. Oleh karena itu sumber daya manusia harus ditingkatkan terus menerus misalnya dengan pendidikan, pelatihan, magang, kursus dan lainnya (Lasa Hs, 2005: 62).

Dalam upaya peningkatan kualitas dan profesionalisme di bidang perpustakaan, staf perpustakaan seharusnya memiliki pengetahuan dan pengalaman. Dengan sistem automasi yang dijalankan sekarang di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta setiap sumber daya manusia harus mampu mengoperasikan aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan yang digunakan dalam automasi perpustakaan.

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta memiliki sumber daya manusia. Di bawah ini adalah tabel staf UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

Tabel 1

Tingkat Jenjang Pendidikan Staf

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

No. Nama Jenjang

Pendidikan

Jabatan 1. Drs. H. Subari S1-Non

Perpustakaan

Kepala Perpustakaan 2. Suswanto SMA/Sederajat Sekertaris/Administrasi 3. Avi Widya Oktoriana,

A. Md.

DIII-Perpustakaan

Pengolahan Bahan Pustaka

4. Bambang Ismanto SMA/Sederajat Sirkulasi


(54)

commit to user

3.5 Koleksi

Koleksi di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta terdiri dari buku wajib ajar, buku anjuran, skripsi, thesis, majalah, hasil penelitian, dan lain-lain. Koleksi yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta meliputi antara lain:

Tabel 2 Koleksi Perpustakaan

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

No. Jenis Koleksi

Fakultas

Jumlah Ekonomi Hukum Pertanian

S1 S1 S1

1. Buku Wajib Ajar Jml. Judul Jml. Eksp 4723 4802 4172 5933 2347 2611 11242 13346 2. Buku

Anjuran Jml. Judul Jml. Eksp 56 69 81 92 23 36 160 197 3. Desertasi Jml. Judul

Jml. Eksp

- - - -

4. Skripsi Jml. Judul Jml. Eksp 1075 1075 754 754 296 296 2125 2125 5. Thesis Jml. Judul

Jml. Eksp 92 92

- - 92

92 6. Majalah Jml. Judul

Jml. Eksp 375 375 252 252 267 267 849 849 7. Hasil

Penelitian Jml. Judul Jml. Eksp 285 285 215 215 172 172 672 672 8. Lain-Lain Jml. Judul

Jml. Eksp 135 135 115 115 96 96 346 346

Jumlah 17627

Sumber : Data Perpustakaan 2010

3.6 Pemakai

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta tidak membatasi diri bagi para pengguna perpustakaan baik dari kalangan


(55)

commit to user

40

Universitas Islam Batik Surakarta sendiri, masyarakat diluar kampus Universitas Islam Batik Surakarta maupun masyarakat umum yang ingin menggunakan sarana yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta. Jadi UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta membolehkan siapa saja yang ingin menggunakan sarana yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.

Tabel 3

Peminjam dan Pengunjung

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

No Fakultas Jenjang

Program

Peminjam Pengunjung 2009 2010 2009 2010

1. Ekonomi S-1/S-2 995 891 2945 4512

2. Hukum S-1 222 512 2179 5114

3. Pertanian S-1 54 365 1550 4197

4. Dosen/Karyawan - 14 237 157 472

5. Umum - 40 - 79 421

Jumlah 1325 2005 6910 14716

Sumber : Data Perpustakaan 2010

3.7 Sumber Dana

Semua kegiatan menggunakan dana demi kelancaran suatu tujuan yang ingin dicapai. Begitu juga perpustakaan perlu anggaran tersendiri demi tercapainya tugas dan fungsinya sebagai perpustakaan. Kebutuhan akan anggaran tidak lepas dari peran serta lembaga induknya, begitu juga UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta dalam mencari sumber dana tersebut diperoleh dari:

1. Dana Rutin, yaitu yang sudah ditentukan secara terus-menerus untuk pengelolaan perpustakaan seperti dana iuran mahasiswa pertama kali


(56)

commit to user

masuk di Universitas Islam Batik Surakarta. Di UPT Perpustakaan Islam Batik Surakarta (UNIBA) mulai tahun ini akan mendapat dana rutin dari yayasan untuk pengembangan perpustakaan baik penambahan koleksi, sarana prasarana demi kemajuan perpustakaan.

2. Dana Proyek, yaitu dana yang disediakan untuk melakukan kegiatan tertentu, misalnya untuk kegiatan automasi perpustakaan.

3. Dana Sumbangan, yang sifatnya tidak permanen dan adanya sewaktu-waktu, tetapi di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta (UNIBA) ini setiap mahasiswa yang akan lulus wajib memberikan sumbangan baik itu berupa uang atau bahan pustaka.

4. Dana Hibah, yaitu dana baik itu berupa hibah dana ataupun hibah koleksi dan sarana prasarana untuk mendukung perpustakaan. UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta mendapat hibah dari PMP.

3.8 Sarana dan Prasarana

Semua kegiatan perpustakaan akan berjalan dengan baik dan lancar apabila didukung oleh sarana prasarana yang memadai, baik untuk pengguna perpustakaan maupun untuk petugas perpustakaan dalam menjalankan kegiatan administrasi ataupun dalam pengolahan bahan pustaka. Gedung atau ruang UPT Perpustakaan Islam Batik Surakarta terletak disebelah utara gedung utama Universitas Islam Batik Surakarta yang menghadap ke timur. Ruang perpustakaan tepatnya menghadap ke


(57)

commit to user

42

selatan. Pada awalnya UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta yang memiliki luas sekitar 108 m , didalamnya belum terdapat gudang atau ruang koleksi khusus. Yang seiring dengan berjalannya waktu jumlah koleksi dan pengunjung perpustakaan semakin meningkat. Untuk mengatasi hal tersebut maka UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta melakukan pembenahan dengan melakukan pembagian ruang sirkulasi, ruang pengolahan dan ruang baca. Adapun sarana prasarana yang tersedia di UPT Perpustakaaan Universitas Islam Batik Surakarta:

Tabel 4 Sarana Prasarana

UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

No. Nama Barang Jumlah

1. Komputer 4 Unit

2. Printer 2 Unit

3. Rak Buku Kayu 6 Buah

4. Rak Buku Besi 11 Buah

5. AC (Air Conditioner) 2 Unit

6. Meja Komputer 4 Buah

7. Meja Pengolahan 1 Buah

8. Meja Sirkulasi Dan Tata Usaha 3 Buah 9. Meja Kecil (Ruang Membaca) 8 Buah 10. Meja Besar (Ruang Membaca) 2 Buah 11. Meja Besar Lesehan (Ruang Membaca) 2 Buah

12. Kursi 24 Buah

13. Almari Flying Kabinet 1 Buah

14. Loker 1 Buah

15. Almari Katalog 1 Buah

16. Dispenser 1 Buah

17. Telepon 1 Buah

18. Tempat Koran 1 Buah

19. Jam Dinding 1 Buah

20. Televisi 1 Buah

21. Karpet (Lesehan) 2 Buah


(58)

commit to user

3.9 Kegiatan Pokok

Sebagai unit penunjang universitas, UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta memberikan layanan informasi kepada pengguna perpustakaan. Beberapa aktivitas yang dilakukan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

1. Memberikan layanan informasi sesuai kebutuhan pengguna perpustakaan. 2. Mengembangkan layanan informasi sesuai kebutuhan pengguna

perpustakaan dan perkembangan teknologi.

3. Mengadakan, mengolah, dan memelihara koleksi untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan.

3.10 Layanan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta

Menurut Everett M. Rogers dalam Laksmi (2006:125) menyatakan bahwa cara pustakawan berkomunikasi dalam memberikan layanan bisa menjadi lebih menentukan keinginan masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan, dibanding dengan kemegahan gedung perpustakaan, banyaknya koleksi maupun jenis layanan yang diberikan. Sistem layanan yang digunakan dalam kegiatan pelayanan sirkulasi di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta menggunakan Open Access (Sistem Terbuka), yaitu pengguna perpustakaan (pemustaka) memungkinkan dapat memilih atau mencari koleksi dan mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan. Sistem layanan terbuka lebih sesuai dengan kondisi sebuah perpustakaan perguruan tinggi, karena dengan sistem tersebut pengguna


(59)

commit to user

44

perpustakaan mendapat kesempatan yang lebih luas dalam mengakses bahan pustaka yang dikehendaki.

Jam buka layanan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta: Senin s.d Kamis: Pagi pukul: 08.00-14.00 (Istirahat pukul 12.00-13.00) : Sore pukul: 16.00-20.00

Jumat: Pagi pukul: 08.00-11.00 Sore pukul: 16.00-20.00 Sabtu: Pagi pukul: 08.00-12.00

Adapun layanan yang diberikan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta:

1. Layanan Sirkulasi

Kegiatan pelayanan sirkulasi di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta meliputi peminjaman dan pengembalian yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelayanan pengguna perpustakaan, dan layanan sirkulasi diatur dengan ketentuan:

a. Layanan Peminjaman

Layanan peminjaman bertugas mencatat semua hal yang terkait dengan peminjaman, mencangkup data peminjaman, koleksi yang di pinjam, dan waktu peminjaman. Lamanya peminjaman dan jumlah koleksi yang dapat dipinjam dapat dilihat pada peraturan peminjaman bahan pustaka.

Prosedur peminjaman:


(60)

commit to user

2) Menyerahkan bahan pustaka dan memberikan Kartu Tanda Anggota Perpustakaan yang masih berlaku kepada petugas perpustakaan.

3) Setelah selesai diproses oleh petugas, bahan pustaka dan Kartu Tanda Anggota Perpustakaan dikembalikan kepada peminjam. b. Layanan Pengembalian

Layanan pengembalian meliputi kegiatan yang mencatat semua hal yang terkait dengan pengembalian, koleksi yang dikembalikan waktu pengembalian termasuk memberikan sanksi denda apabila ada keterlambatan

Prosedur pengembalian:

1) Peminjam menyerahkan bahan pustaka yang dipinjam dengan disertai Kartu Tanda Perpustakaan

2) Petugas akan melaksanakan proses pengembalian dan akan menyerahkan kembali Kartu Tanda Anggota Perpustakaan apabila proses telah selesai.

2. Layanan Koleksi Baca

Layanan koleksi baca adalah suatu bentuk layanan kepada pengguna perpustakaan dengan menyediakan minimal 1 eksemplar dari setiap judul bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan.


(61)

commit to user

46

3. Layanan Ruang Baca

Layanan ruang baca di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta menyediakan koleksi-koleksi yang dibutuhkan mahasiswa, dosen, dan karyawan khususnya untuk keluarga besar UNIBA Surakarta itu sendiri. Agar nyaman dalam belajar juga dilengkapi AC (Air Conditioner), tempat baca lesehan, biarpun ruangan tidak begitu besar tetapi untuk menunjang kegiatan proses belajar UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sudah cukup memadai. 4. Layanan Fotokopi

Layanan Fotokopi digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan khususnya untuk koleksi cadangan yang tidak bisa dipinjam seperti: skripsi, buku cadangan, majalah, jurnal, perpustakaan menyediakan fasilitas layanan fotokopi. Layanan ini agar dapat membantu pengguna perpustakaan untuk dapat memiliki informasi yang diperlukan dengan cara memfotokopi bahan pustaka yang dikehendaki sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Layanan Tata Usaha

Layanan yang mengatur jalannya kegiatan perpustakaan baik tentang penempatan, pembinaan, pendidikan untuk sumber daya manusia perpustakaan, administrasi, promosi perpustakaan. Di bagian tersebut terdapat meja untuk kepala perpustakaan, bagian administrasi dan sirkulasi.


(62)

commit to user

6. Layanan Internet

Layanan internet di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta menempati ruangan khusus yang disediakan di depan kampus Universitas Islam Batik Surakarta dengan biaya Rp 3000.-/jam. Bagi pengunjung yang ingin lebih lama mengakses internet di perpustakaan disediakan pula wifi yang bisa diakses lewat netbook atau laptop yang dibawa sendiri dengan jangkauan bisa sampai beberapa meter dari sumber wifi.


(63)

commit to user 48

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Analisis Masalah

Tata ruang adalah perencanaan ruang yang berfungsi sebagai tempat bernaung dan perlindungan yang dapat mempengaruhi pandangan dan suasana hati dengan mempertimbangkan keserasian untuk menciptakan kenyamanan bagi pemakai. Adapun analisis masalah yang akan digambarkan pada bab ini mengenai pengaruh tata ruang di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta terhadap kepuasan pengguna berdasarkan analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian. Mengingat bahwa penelitian ini dilakukan berdasarkan pemecahan masalah dan data yang diperoleh, diolah, dianalisa, serta hasilnya merupakan hasil penelitian secara sistematis. Data yang dikumpulkan selama penelitian akan dibahas analisa data sesuai dengan permasalahana yang ada, sebagai berikut: 4.1.1 Frekuensi kunjungan mahasiswa ke UPT Perpustakaan Universitas

Islam Batik Surakarta

Setiap mahasiswa di Universitas Islam Batik Surakarta telah memiliki jadwal berkunjung ke perpustakaan setiap harinya dan ini merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan karena perpustakaan sebagai tempat temu kembali akan informasi yang mereka inginkan.


(64)

commit to user

Tabel 5

Frekuensi Berkunjung ke Perpustakaan

No. Jawaban responden frekuensi % 1. Seminggu < 2 kali 17 34

2. Seminggu 3 – 4 kali 23 46

3. Seminggu 5 – 6 kali 8 16

4. Seminggu > 6 kali 2 4

Total 50 100

Sumber : Data Primer Diolah Tanggal 28 April 2011

Berdasarkan data tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kunjungan mahasiswa ke perpustakaan beraneka ragam. Hal ini dapat terlihar dari 23 mahasiswa (46%) mengunjungi perpustakaan 3-4 kali dalam seminggu, 17 mahasiswa (34%) mengunjungi perpustakaan <2 kali dalam seminggu, 8 mahasiswa (16%) melakukan kunjungan hanya 5-6 kali dalam seminggu, sedangkan 2 mahasiswa (4%) mengunjungi perpustakaan >6 kali dalam seminggu.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa setengah dari mahasiswa yang dijadikan penelitian melakukan kunjungan keperpustakaan sebanyak 3-4 kali dalam seminggu.


(65)

commit to user

50

4.1.2 Tata ruang perpustakaan

Untuk mengukur tata ruang perpustakaan menggunakan beberapa indikator, antara lain:

1. Ruang perpustakaan cukup nyaman dan bersih

Perpustakaan yang nyaman dan bersih dapat memberikan dampak yang positif bagi pengguna/mahasiswa yang sedang berkunjung sehingga merasa betah berada di perpustakaan. Jawaban pengguna mengenai ruang perpustakaan cukup nyaman dan bersih akan terlihat melalui tabel berikut :

Tabel 6

Ruang perpustakaan cukup nyaman dan bersih

No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 9 18

2. Setuju 34 68

3. Tidak Setuju 7 14

4. Sangat Tidak Setuju 0 0

Total 50 100

Sumber : Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menggambarkan bahwa 34 mahasiswa (68%) menyatakan setuju dengan ruang perpustakaan yang nyaman dan bersih, 9 mahasiswa (18%) menyatakan setuju, sedangkan 7 mahasiswa (14%) menyatakan tidak setuju.


(66)

commit to user

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa ruang perpustakaan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta dinyatakan cukup nyaman dan bersih.

2. Perabot yang ada di perpustakaan cukup memadai

Perabot/perlengkapan perlu diadakan sebagai suatu syarat berdirinya suatu perpustakaan. Jenis dan fungsinya harus disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan serta jumlahnya perabot harus disesuaikan luas ruangan perpustakaan, karena hal tersebut akan membuat pengguna merasa nyaman. Dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 7

Perabot yang ada di perpustakaan cukup memadai

Sumber :Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menunjukan bahwa 41 mahasiswa (82%) menyatakan setuju dengan penggunaaan perabot yang ada di ruang perpustakaan sehingga merasa nyaman, 8 mahasiswa (16%) menyatakan tidak setuju, sedangkan 1 mahasiswa (2%) menyatakan sangat setuju.

No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 1 2

2. Setuju 41 82

3. Tidak Setuju 8 16

4. Sangat Tidak Setuju 0 0


(67)

commit to user

52

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar menyatakan bahwa perabot yang ada di perpustakaan UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta cukup memadai. 3. Penataan ruang perpustakaan yang cukup rapi

Penataan ruang yang rapi akan memberikan dampak yang baik bagi peggunanya, mereka akan merasa nyaman dan betah berada di dalam ruang perpustakaan. Hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 8 Penataan Ruang

Sumber :Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menunjukan bahwa sebayank 27 mahasiswa (54%) menyatakan setuju dengan penataan ruangan perpustakaan yang menarik dan rapi, sedangkan 22 mahasiswa (44%) menyatakan tidak setuju, hanya 1 mahasiswa (2%) menyatakan sangat setuju.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa setuju dengan penataan ruangan UPT No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 1 2

2. Setuju 27 54

3. Tidak Setuju 22 44

4. Sangat Tidak Setuju 0 0


(68)

commit to user

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta, walaupun dengan ruangan yang kurang luas tetapi penataan ruangan cukup rapi.

4. Penggunaan AC pada ruang baca menambah kenyamanan Penggunaan AC di dalam ruangan sangat diperlukan karena akan memberikan kenyamanan bagi pengguna yang berada di ruang perpustakaan. Adapun jawaban mengenai penggunaan penggunaan AC dalam ruangan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 9 Penggunaan AC

Sumber :Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 31 mahasiswa (62%) menyatakan setuju dengan penggunaan AC pada ruang baca yang dapat menambah kenyamanan, 14 mahasiswa (28%) menyatakan sangat setuju dengan adanya penggunaan AC di ruang baca, tetapi ada 4 mahasiswa (8%) menyatakan tidak setuju, hanya 1 mahasiswa (2%) yang No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 14 28

2. Setuju 31 62

3. Tidak Setuju 4 8

4. Sangat Tidak Setuju 1 2


(69)

commit to user

54

menyatakan sangat tidak setuju dengan penggunaan AC di ruang baca.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan setuju dengan adanya AC di ruang baca sehingga membuat nyaman.

5. Intensitas cahaya ruangan perpustakaan cukup baik

Intensitas cahaya yang baik akan memberikan kenyamanan dalam membaca dan tidak menimbulkan silau. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 10 Intensitas Cahaya

Sumber :Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa 30 mahasiswa (60%) menyatakan setuju dengan intensitas cahaya di ruang perpustakaan yang cukup baik, sedangkan 11 mahasiswa (22%) menyatakan sangat setuju, tetapi 9 mahasiswa (18%) menyatakan tidak setuju.

No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 11 22

2. Setuju 30 60

3. Tidak Setuju 9 18

4. Sangat Tidak Setuju 0 0


(70)

commit to user

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya yang ada di ruang perpustakaan cukup baik.

6. Penempatan alat penerangan telah sesuai sehingga membaca menjadi nyaman.

Tabel 11 Penempatan Lampu

Sumber :Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 37 mahasiswa (46%) menyatakan setuju dengan penempatan lampu yang sesuai, hanya 8 mahasiswa (16%) menyatakan tidak setuju, sedangkan 5 mahasiswa (10%) menyatakan sangat setuju.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penempatan alat penerangan yang sesuai sehingga menjadi nyaman untuk membaca.

No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 5 10

2. Setuju 37 46

3. Tidak Setuju 8 16

4. Sangat Tidak Setuju 0 0


(71)

commit to user

56

7. Pemilihan warna yang sesuai dengan ruangan perpustakaan membuat nyaman.

Warna juga dapat mempengaruhi orang yang bekerja dan membaca di perpustakaan. Oleh karena itu dalam perencanaan ruang perpustakaan perlu dipamahi mengenai kesesuaian pemilihan warna, sehingga pengguna maupun staf dapat nyaman berada di perpustakaan. Hal ini dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel 12 Pemilihan Warna

Sumber :Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa 24 mahasiswa (46%) menyatakan tidak setuju dengan pemilihan warna yang ada di ruang perpustakaan, 23 mahasiswa (46%) menyatakan setuju dengan pemilihan warnanya, sedangkan 3 mahasiswa (6%) menyatakan sangat setuju dengan pemilihan warnanya.

No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 3 6

2. Setuju 23 46

3. Tidak Setuju 24 48

4. Sangat Tidak Setuju 0 0


(72)

commit to user

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah mahasiswa menyatakan pemilihan warnanya sesuai dengan kebutuhan sehingga pengguna merasa nyama.


(73)

commit to user 58

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 68% menyatakan setuju bahwa UPT Perpustakaan Universitas

Islam Batik Surakarta dinyatakan bersih dan nyaman.

5.1.2 82% responden menyatakan setuju, bahwa perabot yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta memadai. 5.1.3 54% responden menyatakan setuju bahwa penataan ruang di UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta terbilang rapi sehingga pengguna merasa nyaman berada di perpustakaan.

5.1.4 62% responden menyatakan setuju tentang keberadaan AC di UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta yang membuat pengguna merasa nyaman.

5.1.5 60% responden menyatakan setuju bahwa intensitas cahaya yang ada di ruang UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta cukup baik.

5.1.6 46% responden menyatakan setuju, bahwa penempatan alat

penerangan di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sesuai.


(74)

commit to user

5.1.7 46% responden menyatakan setuju pemilihan warna ruangan

perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sesuai dengan kebutuhan sehingga pengguna merasa nyaman.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pengguna merasa puas terhadap tata ruang di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.


(75)

commit to user

60

5.2 SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyampaikan beberapa saran untuk UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sebagai berikut :

1. Karena semakin bertambahnya koleksi baru, sebaiknya koleksi yang sudah usang atau jarang digunakan oleh pengguna sebaiknya di tarik dari rak sehingga koleksi yang baru dapat ditempatkan di rak koleksi. 2. Karena ruang perpustakaan yang kurang luas, sebaiknya Kepala

Perpustakaan dan staf perpustakaan berpartisipasi dalam memperhatikan kondisi setiap ruang perpustakaan baik ruang sirkulasi dimana ruangan ini perlu dibuat luas sehingga pengunjung yang sedang meminjam buku bisa leluasa, maupun ruang baca dan koleksi, karena dengan ruang baca yang luas pengunjung lebih nyaman serta arus lalu lintas pengunjung tidak mengalami hambatan.


(1)

commit to user

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa intensitas cahaya yang ada di ruang perpustakaan cukup baik.

6. Penempatan alat penerangan telah sesuai sehingga membaca menjadi nyaman.

Tabel 11 Penempatan Lampu

Sumber :Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa sebanyak 37 mahasiswa (46%) menyatakan setuju dengan penempatan lampu yang sesuai, hanya 8 mahasiswa (16%) menyatakan tidak setuju, sedangkan 5 mahasiswa (10%) menyatakan sangat setuju.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penempatan alat penerangan yang sesuai sehingga menjadi nyaman untuk membaca.

No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 5 10

2. Setuju 37 46

3. Tidak Setuju 8 16

4. Sangat Tidak Setuju 0 0


(2)

commit to user

7. Pemilihan warna yang sesuai dengan ruangan perpustakaan membuat nyaman.

Warna juga dapat mempengaruhi orang yang bekerja dan membaca di perpustakaan. Oleh karena itu dalam perencanaan ruang perpustakaan perlu dipamahi mengenai kesesuaian pemilihan warna, sehingga pengguna maupun staf dapat nyaman berada di perpustakaan. Hal ini dapat terlihat pada tabel berikut :

Tabel 12 Pemilihan Warna

Sumber :Data primer diolah tanggal 28 April 2011

Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa 24 mahasiswa (46%) menyatakan tidak setuju dengan pemilihan warna yang ada di ruang perpustakaan, 23 mahasiswa (46%) menyatakan setuju dengan pemilihan warnanya, sedangkan 3 mahasiswa (6%) menyatakan sangat setuju dengan pemilihan warnanya.

No. Jawaban responden Frekuensi %

1. Sangat Setuju 3 6

2. Setuju 23 46

3. Tidak Setuju 24 48

4. Sangat Tidak Setuju 0 0


(3)

commit to user

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hampir setengah mahasiswa menyatakan pemilihan warnanya sesuai dengan kebutuhan sehingga pengguna merasa nyama.


(4)

commit to user 58 BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisa data di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 68% menyatakan setuju bahwa UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta dinyatakan bersih dan nyaman.

5.1.2 82% responden menyatakan setuju, bahwa perabot yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta memadai. 5.1.3 54% responden menyatakan setuju bahwa penataan ruang di UPT

Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta terbilang rapi sehingga pengguna merasa nyaman berada di perpustakaan.

5.1.4 62% responden menyatakan setuju tentang keberadaan AC di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta yang membuat pengguna merasa nyaman.

5.1.5 60% responden menyatakan setuju bahwa intensitas cahaya yang ada di ruang UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta cukup baik.

5.1.6 46% responden menyatakan setuju, bahwa penempatan alat penerangan di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sesuai.


(5)

commit to user

5.1.7 46% responden menyatakan setuju pemilihan warna ruangan perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sesuai dengan kebutuhan sehingga pengguna merasa nyaman.

Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pengguna merasa puas terhadap tata ruang di UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta.


(6)

commit to user

5.2 SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyampaikan beberapa saran untuk UPT Perpustakaan Universitas Islam Batik Surakarta sebagai berikut :

1. Karena semakin bertambahnya koleksi baru, sebaiknya koleksi yang sudah usang atau jarang digunakan oleh pengguna sebaiknya di tarik dari rak sehingga koleksi yang baru dapat ditempatkan di rak koleksi. 2. Karena ruang perpustakaan yang kurang luas, sebaiknya Kepala

Perpustakaan dan staf perpustakaan berpartisipasi dalam memperhatikan kondisi setiap ruang perpustakaan baik ruang sirkulasi dimana ruangan ini perlu dibuat luas sehingga pengunjung yang sedang meminjam buku bisa leluasa, maupun ruang baca dan koleksi, karena dengan ruang baca yang luas pengunjung lebih nyaman serta arus lalu lintas pengunjung tidak mengalami hambatan.