MIGRASI MASYARAKAT BANJAR KE DESA SUNGAI ULAR KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT DARI TAHUN 1918-2012 (TINJAUAN HISTORIS).

(1)

MIGRASI MASYARAKAT BANJAR KE DESA SUNGAI ULAR KECAMATAN SECANGGANG KABUPATEN LANGKAT DARI TAHUN

1918-2012

(TINJAUAN HISTORIS)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

YUSFA SANTI NIM. 3102121013

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

YUSFA SANTI, NIM 3102121013, “Migrasi Masyarakat Banjar Ke Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat dari Tahun 1918-2012 (Tinjauan Historis)”. Skripsi: Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2014.

Tujuan penelitian ini adalah: Apakah Migrasi Masyarakat Banjar dari Kalimantan Selatan terjadi secara alami atau hanya ingin ke daerah Secanggang atau apakah karena di dorong oleh faktor-faktor tertentu yang datangnya dari lingkungan Etnis Banjar itu sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang yang mempengaruhi terjadinya migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, untuk mengetahui bagaimana proses migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, untuk mengetahui perkembangan masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular, dan untuk mengetahui bagaimana eksistensi masyarakat Banjar dalam mempertahankan diri diperantauan/ di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

Dari beberapa referensi, bahwa perpindahan orang Banjar secara besar-besaran ke Sumatera terkait terjadinya perang Banjar di Kalua yang dimulai tahun 1859 dan perang di Alai tahun 1898. Dengan semboyan “Waja Sampai Ka Putting, Haram Amun Manyarah” yang artinya “Kuat seperti baja dari pangkal sampai ujung haram jika menyerah”, orang-orang Banjar tidak rela dijajah Walanda (Belanda) di negerinya sendiri, tidak rela diperlakukan penjajah dengan sewenang-wenang. Kondisi dan prinsip ini mengakibatkan banyak orang Banjar bermigrasi ke Sumatera dan Malaysia. Diperkirakan pasca perang di Kalua merupakan awal Urang Banjar menetap di Sumatera Utara. Sungguhpun sebelum masa tersebut konon sudah ada orang-orang Banjar bermukim di pantai-pantai Sumatera Utara, mengingat bahwa orang Banjar adalah orang-orang yang memiliki kemampuan mengarungi Samudera dan lautan luas dengan menggunakan perahu layar. Banjar yang bermukim di Sumatera Utara saat ini diperkirakan adalah generasi ke-3 dan ke-4 dari awal kedatangnnya.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan keharibaan Allah SWT, yang telah melimpahkan dan memberikan ridho-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dengan judul : “Migrasi Masyarakat Banjar Ke Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Dari Tahun 1918-2012 (Tinjauan Historis)”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Selama dalam proses penyelesaian skripsi, penulis banyak mengalami kesulitan yang di akibatkan oleh keterbatasan waktu, kemampuan, dan pengalaman. Namun penulis berusaha semaksimal mungkin walaupun penulis menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahana dalam penulisan ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

Penulis juga banyak mendapatkan dukungan, bantuan, dan bimbingan serta arahan dari berbagai pihak terutama dari Dosen Pembimbing Skripsi, baik itu secara moral maupun materi dari berbagai kalangan. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya, antara lain kepada :

1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.


(7)

2. Bapak Dr. H. Restu, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum, sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah dan Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi, M.Si sebagi sekretaris Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang selalu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan serta motivasi kepada Saya sehingga Skripsi ini dapat selesai. 5. Ibu Ika Purnama Sari, S.Pd, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang selalu memberi masukan, motivasi dan arahannya kepada Saya selama masa perkuliahan.

6. Bapak Tappil Rambe, S.Pd, M.Si sebagai Dosen pengajar dan juga Dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan Skripsi ini.

7. Ibu Dra. Syarifah, M.Pd sebagai Dosen Pengajar dan sebagai Dosen Penguji yang memberikan masukan kepada Saya.

8. Bapak Pristi Suhendro, S.Hum, M.Si sebagai Dosen Pengajar dan juga Dosen Penguji yang memberikan masukan kepada Saya.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah mendidik mengayomi Saya selama dalam perkuliahan.

10.Staf Akademik dan Non Akademik Jurusan Pendidikan Sejarah.

11.Teristimewa kepada kedua orang tua Saya yang terkasih, Ibunda Saya Faridah dan Ayahanda Saya M. Yusuf, serta Abangnda yang sangat Saya


(8)

sayangi Syah Dani yang telah banyak membantu baik moril maupun material serta motivasi dan doa yang tiada henti selalu di berikan kepada Saya.

12.Buat orag yang terspesial Alam Pranata yang begitu banyak membantu baik moril maupun materil dari awal studi sampai akhir studi serta motivasi dan doanya yang diberikan kepada Saya. Terimakasih yang sedalam-dalamnya.

13.Buat sahabat Saya Citra, Dika, Rahmi, Reni, Kiki, Lastina, Fitri, Risya, Jannah, Aisyah, Rosa, Rena dan Kakak-kakak Saya, Ifah, Lidya, Ani, Mely, Ira dan Nita, yang selalu memberi dukungan dan memotivasi penulis setiap saat.

14.Bapak Abdul Muisz, SH selaku Kepala Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat, yang memberikan kemudahan dalam memberikan izin Penelitian.

15. Bapak Drs. Ahmad Fauzi, M.Si selaku Penulis Buku “Urang Banjar di Tanah Langkat dan di Tanah Deli”. Terimakasih atas penjelasan materi yang begitu kompleks.

16.Kakek H. Lukmanul Hakim, selaku generasi ke-3 dari orang yang pertama kali membuka Desa Sungai Ular.

17.Kakek Anuar Ismail, selaku Informan yang di hormati di Desa Sungai Ular.

18.Bapak Muhammad Ramli, Nenek Diyang, Nenek Sainah, Nenek Arsanah danIbu Idah selaku Informan yang turut membantu dalam memberikan


(9)

pengalaman ataupun kisah sejarah Migrasi Masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati Penulis mengucapkan terimakasih dan semoga Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun pembaca di masa yang akan datang. Aamiin.

Medan, Maret 2013 Penulis,

Yusfa Santi NIM. 3102121013


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

Bab I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah……….……….. 1

B. Identifikasi Masalah………. 4

C. Rumusan Masalah………. 4

D. Tujuan Penelitian……….. 5

E. Manfaat Penelitian……….... 5

Bab II KAJIAN PUSTAKA………. 7

A. Kerangka Konseptual……… 7

a. Migrasi, Adaptasi, dan Masyarakat Banjar………... 7

1. Migrasi………. 7

2. Adaptasi………... 10

3. Masyarakat Banjar………... 11

b. Kerangka Berfikir……….. 13

Bab III METODOLOGI PENELITIAN……… 15

A. Metode Penelitian……… 15

B. Lokasi Penelitian….……… 16

C. Sasaran Penelitian….……….. 16


(11)

D. Teknik Pengumpulan Data……….. 17

a. Teknik Wawancara……….... 17

b. Studi Dokumen/Benda-benda Pninggalan Sejarah Masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular……… 18

E. Teknik Analisis Data……… 18

BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Wilayah Desa Sungai Ular... 20

1. Keadaan Geografis... 20

2. Luas Wilayah... 20

3. Struktur Demografis... 21

4. Oritasi... 21

5. Keadaan Jumlah Penduduk... 22

a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin……… 22

b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku……….. 23

c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian……….. 24

d. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan……… 25

e. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama……….. 26

6. Fasilitas Desa Sungai Ular... 26

7. Gambaran Masyarakat Desa Sungai Ular... 28

8. Kehidupan Adat Istiadat/Kesenian………... 28

9. Bahasa Banjar... 30

 Eksistensi Bahasa Banjar di Desa Sungai Ular………... 33

10.Sastra Banjar………. 36

 Kada Ada Urat Tulangnya……….. 37

11. Makanan Olahan Khas Banjar……….. 38

 Wadi` (Ikan fermentasi)……….. 39

 Mandai (kulit cempedak yang di fermentasi)………..……….. 39 12.Organisasi PMKK (Paduan Masyarakat Kulawarga Kalimantan) 40


(12)

B. Sejarah Desa Sungai Ular... 44

1. Sejarah Banjar………. 45

2. Sejarah Proses Migrasi Urang Banjar ke Desa Sungai Ular….. 49

1) Faktor Pendorong………. 49

a) Faktor Penyebab Pecahnya Perang Banjar... 51

 Faktor dari luar………... 51

 Faktor dari dalam………. 52

2) Faktor Penarik………... 57

 Faktor Ekonomi……….. 59

C. Keadaan Desa Sungai Ular………. 60

 Penguasaan Lahan Oleh Masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular………. 62

D. Perkembangan Kehidupan Ekonomi, Sosial, Kebudayaan, Agama, Pendidikan, Interaksi dan Prosesi Perkawinan Masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular……….. 62

1. Kehidupan Ekonomi Masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular… 62 2. Kehidupan Sosial Masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular…… 64

3. Kebudayaan Masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular…………. 65

4. Kehidupan Agama di Desa Sungai Ular………. 67

5. Kehidupan Pendidikan Masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular 70 6. Interaksi/Adaptasi Masyarakat Banjar dengan Etnik lain.…….. 70

 Kegiatan Ekonomi……….. 72

 Kegiatan Sosial………... 73

 Pernikahan Etnik Banjar dengan Etnik lain……… 74

7. Prosesi Perkawinan Masyarakat Banjar………. 75

a. Bepeparaan (Meminang)………. 76

b. Bererimpungan (Membicarakan Antaran)………. 77


(13)

d. Sejarah Kepala Indaruk………..……… 81

 Kepala Indaruk……… 82

E. Eksistensi masyarakat Banjar dalam mempertahankan diri di tanah Perantauan/ di Desa Sungai Ular………..……...... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 87

A. Kesimpulan... 87

B. Saran... 89

DAFTAR PUSTAKA………... 90

PEDOMAN WAWANCARA BERSTRUKTUR……….. 92

DAFTAR NAMA INFORMAN……….. 95


(14)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Suku Banjar termasuk suku bangsa di negeri ini, selain memiliki kesamaan dengan suku bangsa lainnya, juga memiliki ciri khas tersendiri. Salah satu kebiasaan orang Banjar adalah madam yaitu berpindah dari satu daerah ke daerah lain, lalu menetap di sana untuk mencari ketenangan hidup lahir dan batin. Hal ini dapat di lihat dari banyaknya orang-orang Banjar yang menetap di daerah-daerah lain di luar kampung halamannya Kalimantan Selatan. Berdasarkan sumber data suku Banjar yang berasal dari daerah Kalimantan Selatan banyak bermukim dan menetap secara berkelompok di daerah Jambi, Riau, Sumatera Utara bahkan negara tetangga Malaysia. Mereka melakukan migran dengan menumpang kapal Belanda melalui Singapura, dari Singapura mereka terbagi pada daerah-daerah tersebut.

Dari catatan sejarah dan uraian para ahli dapat di simpulkan bahwa asal-usul suku Banjar adalah percampuran beberapa suku, namun yang menjadi dominan adalah Suku Dayak sebagai penduduk asli dan suku Melayu serta Jawa sebagai pendatang. Kesimpulan ini di dukung oleh kenyataan yang dapat di lihat dari berbagai kesamaan dalam budaya Banjar dengan suku-suku tersebut.

Di Provinsi Sumatera Utara khususnya bagian Utara yang di kenal dengan Kabupaten Langkat sejak dulu banyak bermukim orang-orang Banjar, pada masa pemerintahan Belanda masih berstatus Keresidenan dan Kesultanan (Kerajaan), dengan pimpinan pemerintahan di sebut Residen yang mempunyai wewenang mendampingi Sultan Langkat dalam urusan orang-orang asing. Sedangkan orang-orang pribumi berada di bawah /di tangan Pemerintahan Kesultanan Langkat. Oleh karenanya pada saat orang Banjar datang ke daerah Langkat sebagian mereka melapor kepada Sultan Langkat.


(15)

Sejak dahulu banyak bermukim orang-orang Banjar. Bersama penduduk lainnya, mereka telah merasakan bahwa Langkat ini adalah kampung halaman bersama. Berpuluh tahun bahkan ratusan tahun mereka hidup bersama secara harmonis dengan suku bangsa lainnya di tanah Langkat yang mayoritas bersuku Melayu, Karo dan Jawa. Suku Banjar terkenal lebih tertutup (ekslusif) di banding Suku lainnya di tanah Langkat, karena dapat di lihat dari cara hidup mereka yang selalu berkelompok-kelompok di setiap daerah yang mereka tempati. Sistem madam orang Banjar juga tergolong unik, kerana ketika orang Banjar merantau mereka tidak akan pernah pulang ke kampung halaman mereka lagi dan matipun di tanah perantauan.

Dari data yang di kumpulkan hampir seluruh Kecamatan di Kabupaten Langkat terdapat penduduk suku Banjar. Disini Penulis hanya khusus meneliti salah satu Desa yang ada di Kecamatan Secanggang yakni Desa Sungai Ular. Secanggang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Langkat, yang terdiri dari 9 Desa yakni Desa Kebun Kelapa, Desa Sungai Ular, Secanggang, Karang Gading, Tanjung Ibus, Kepala Sungai, Selotong, Kuala Besar, dan Jaring Halus. Desa Sungai Ular sendiri terdiri dari 5 (lima) Dusun sampai sekarang ini yaitu Dusun I Rambung, Dusun II Sungai Makam, Dusun III Duku Sari, Dusun IV Teluk Belida, dan Dusun V Sungai Ular.

Setiap Desa pada umumnya memiliki sejarah atau asal-usul timbulnya desa atau nama desa tersebut. Nama Sungai Ular, menurut cerita orang tua terdahulu yang pernah menetap di Desa Sungai Ular, nama Sungai Ular di ambil dari liku-liku sungai yang menyerupai lintasan ular menjorok ke arah laut yang mitosnya dahulu sungai ini terbentuk karena ada seekor ular besar yang melintasi wilayah ini sehingga terbentuklah sungai yang menyerupai liku-liku ular.

Keadaan Desa Sungai Ular pada awalnya masih hutan belantara. Hingga akhirnya pada tahun 1918, pertama kali Desa ini di buka oleh Nenek Haji Lukmanul Hakim yaitu


(16)

Haji Abdul Gani atau yang sering disebut Haji Lamak beserta istri dan seorang anaknya yaitu Haji Asnawi yang saat itu masih berusia 3 tahun. Mereka menetap di Desa Sungai Ular, membuka pertanian dan berkebun di Desa Sungai Ular. Haji Abdul Gani pernah di tawari menjadi penasihat spiritual oleh Sultan Langkat, namun beliau lebih memilih bertani. Tanpa mengabaikan hal di atas migrasi masyarakat Banjar adalah hal yang menarik bagi penulis, karena demi melangsungkan hidup mereka rela meninggalkan kampung halamannya untuk mencari tempat yang aman, menaklukkan alam untuk berkembang. Selain hal tersebut, karena penulis sendiri dan keluarga tinggal di Desa Sungai Ular. Hal inilah yang menjadi penarik bagi penulis untuk mengangkatnya ke dalam bentuk Skripsi. Penulis ingin mendapat gambaran yang jelas tentang bagaimana proses migrasi dan perkembangan Masyarakat Banjar dalam mempertahankan eksistensinya ke Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Sehingga penulis memberanikan diri mengangkat masalah ini ke dalam bentuk skripsi yang berjudul :

“Migrasi Masyarakat Banjar Ke Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Dari Tahun 1918-2012 ( Tinjauan Historis)”

B. Indentifikasi Masalah

1. Latar belakang terjadinya migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

2. Proses migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

3. Perkembangan masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.


(17)

4. Eksistensi masyarakat Banjar dalam mempertahankan diri di perantauan/ di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

C. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Factor-faktor terjadinya migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

2. Proses migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

3. Perkembangan masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

4. Eksistensi masyarakat Banjar dalam mempertahankan diri di perantauan/ di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

D. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian harus mempunyai tujuan, baik tujuan secara langsung maupun secara tidak langsung. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang yang mempengaruhi terjadinya migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

2. Untuk mengetahui proses migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

3. Untuk mengetahui perkembangan masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.


(18)

4. Untuk mengetahui bagaimana eksistensi masyarakat Banjar dalam mempertahankan diri di perantauan/ di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

E. Manfaat Penelitian

Dengan di adakannya penelitian ini oleh penulis maka di harapkan dapat memberi manfaat :

a. Untuk memperkaya informasi bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Banjar yang bermukim ke Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, khususnya bagi topik migrasi Masyarakat Banjar ke daerah-daerah lain di Sumatera Utara atau daerah di luar Sumatera.

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam meluangkan buah fikiran dalam bentuk skripsi.

b. Sebagai bahan informasi dan dokumentasi bagi lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah lebih khusus lagi di Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah Penulis meneliti dan mempelajari tentang Migrasi Masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, melalui literatur, wawancara dan observasi, maka dapat di ambil kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:

1. Masyarakat Banjar berasal dari Kalimantan Selatan yang berasal dari daerah Mahang/Sungai Hanyar, Barabai, Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

2. Kedatangan masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular di mulai pada tahun 1918 dengan Haji Abdul Gani yang merupakan orang yang pertama sekali tinggal di Desa Sungai Ular.

3. Bahwa migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular di latar belakangi oleh terjadinya Perang Banjar, sehingga tidak memberikan keamanan di daerah mereka tinggal dan adanya tawaran Belanda untuk bekerja di Perkebunan Tembakau di Sumatera oleh Belanda.

4. Faktor-faktor pendorong migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular:

- Faktor dari luar - Faktor dari dalam


(20)

o Faktor Ekonomi

1. Mata pencaharian masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular adalah hidup sebagai petani dan nelayan. Hal itu di sebabkan karena adanya lahan kosong yang luas dan cocok untuk lahan pertanian, begitu pun masyarakat Banjar tidak bisa di pisahkan dari Sungai, sehinga mereka kerap kali menggunakan Sungai/laut sebagai sumber mata pencaharian mereka.

2. Masyarakat Banjar merupakan masyarakat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya di manapun mereka berada. Tak terkecuali di Desa Sungai Ular. Walaupun demikian masyarakat Banjar yang ada di Desa Sungai Ular tidak melupakan adat istiadat dan budaya daerah asal mereka. 3. Antara masyarakat Banjar dengan masyarakat yang lainnya

seperti Jawa dan Melayu terjalin interaksi yang terbangun dengan jalur komunikasi yang di maksud adalah adanya kontak sosial yang dinamis melalui hubungan yang intens dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai aktifitas sosial, adat istiadat, religi, ekonomi dan politik.

4. Perolehan lahan oleh masyarakat Banjar di peroleh karena daerah yang di tempati masyarakat Banjar pada saat itu masih hutan belantara. Sehingga masyarakat Banjar dengan bebas mengambil lahan tanpa ada peraturan yang membatasinya.


(21)

B. Saran

1. Bagi masyarakat Banjar yang ada di Desa Sungai Ular hendaknya memupuk persaudaraan dan kekeluargaan serta kebersamaan.

2. Bagi para generasi muda tetaplah mencintai dan mempertahankan budaya peninggalan leluhur, berupa tradisi Kepala Indaruk yang di adakan pada saat pernikahan bagi yang memiliki keturunan untuk terus melestarikan di setiap pernikahan, lalu Bahasa Banjar yang harus tetap di lestarikan,dan jangan pernah malu untuk menunjukkan kepada budaya lain dengan Bahasa Banjar, agar tidak hilang di telan perkembangan jaman.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut guna memberikan kesempurnaan terhadap hasil penelitian.


(1)

Haji Abdul Gani atau yang sering disebut Haji Lamak beserta istri dan seorang anaknya yaitu Haji Asnawi yang saat itu masih berusia 3 tahun. Mereka menetap di Desa Sungai Ular, membuka pertanian dan berkebun di Desa Sungai Ular. Haji Abdul Gani pernah di tawari menjadi penasihat spiritual oleh Sultan Langkat, namun beliau lebih memilih bertani. Tanpa mengabaikan hal di atas migrasi masyarakat Banjar adalah hal yang menarik bagi penulis, karena demi melangsungkan hidup mereka rela meninggalkan kampung halamannya untuk mencari tempat yang aman, menaklukkan alam untuk berkembang. Selain hal tersebut, karena penulis sendiri dan keluarga tinggal di Desa Sungai Ular. Hal inilah yang menjadi penarik bagi penulis untuk mengangkatnya ke dalam bentuk Skripsi. Penulis ingin mendapat gambaran yang jelas tentang bagaimana proses migrasi dan perkembangan Masyarakat Banjar dalam mempertahankan eksistensinya ke Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Sehingga penulis memberanikan diri mengangkat masalah ini ke dalam bentuk skripsi yang berjudul :

“Migrasi Masyarakat Banjar Ke Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Dari Tahun 1918-2012 ( Tinjauan Historis)”

B. Indentifikasi Masalah

1. Latar belakang terjadinya migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

2. Proses migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

3. Perkembangan masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.


(2)

4. Eksistensi masyarakat Banjar dalam mempertahankan diri di perantauan/ di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

C. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Factor-faktor terjadinya migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

2. Proses migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

3. Perkembangan masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

4. Eksistensi masyarakat Banjar dalam mempertahankan diri di perantauan/ di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

D. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian harus mempunyai tujuan, baik tujuan secara langsung maupun secara tidak langsung. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang yang mempengaruhi terjadinya migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

2. Untuk mengetahui proses migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

3. Untuk mengetahui perkembangan masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.


(3)

4. Untuk mengetahui bagaimana eksistensi masyarakat Banjar dalam mempertahankan diri di perantauan/ di Desa Sungai Ular, Kec. Secanggang, Kab. Langkat.

E. Manfaat Penelitian

Dengan di adakannya penelitian ini oleh penulis maka di harapkan dapat memberi manfaat :

a. Untuk memperkaya informasi bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat Banjar yang bermukim ke Desa Sungai Ular Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat.

b. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya, khususnya bagi topik migrasi Masyarakat Banjar ke daerah-daerah lain di Sumatera Utara atau daerah di luar Sumatera.

a. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam meluangkan buah fikiran dalam bentuk skripsi.

b. Sebagai bahan informasi dan dokumentasi bagi lembaga pendidikan seperti sekolah-sekolah lebih khusus lagi di Jurusan Pendidikan Sejarah Unimed.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah Penulis meneliti dan mempelajari tentang Migrasi Masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular, melalui literatur, wawancara dan observasi, maka dapat di ambil kesimpulan dari penelitian ini, yaitu:

1. Masyarakat Banjar berasal dari Kalimantan Selatan yang berasal dari daerah Mahang/Sungai Hanyar, Barabai, Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

2. Kedatangan masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular di mulai pada tahun 1918 dengan Haji Abdul Gani yang merupakan orang yang pertama sekali tinggal di Desa Sungai Ular.

3. Bahwa migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular di latar belakangi oleh terjadinya Perang Banjar, sehingga tidak memberikan keamanan di daerah mereka tinggal dan adanya tawaran Belanda untuk bekerja di Perkebunan Tembakau di Sumatera oleh Belanda.

4. Faktor-faktor pendorong migrasi masyarakat Banjar ke Desa Sungai Ular:

- Faktor dari luar - Faktor dari dalam


(5)

o Faktor Ekonomi

1. Mata pencaharian masyarakat Banjar di Desa Sungai Ular adalah hidup sebagai petani dan nelayan. Hal itu di sebabkan karena adanya lahan kosong yang luas dan cocok untuk lahan pertanian, begitu pun masyarakat Banjar tidak bisa di pisahkan dari Sungai, sehinga mereka kerap kali menggunakan Sungai/laut sebagai sumber mata pencaharian mereka.

2. Masyarakat Banjar merupakan masyarakat yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya di manapun mereka berada. Tak terkecuali di Desa Sungai Ular. Walaupun demikian masyarakat Banjar yang ada di Desa Sungai Ular tidak melupakan adat istiadat dan budaya daerah asal mereka. 3. Antara masyarakat Banjar dengan masyarakat yang lainnya

seperti Jawa dan Melayu terjalin interaksi yang terbangun dengan jalur komunikasi yang di maksud adalah adanya kontak sosial yang dinamis melalui hubungan yang intens dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai aktifitas sosial, adat istiadat, religi, ekonomi dan politik.

4. Perolehan lahan oleh masyarakat Banjar di peroleh karena daerah yang di tempati masyarakat Banjar pada saat itu masih hutan belantara. Sehingga masyarakat Banjar dengan bebas mengambil lahan tanpa ada peraturan yang membatasinya.


(6)

B. Saran

1. Bagi masyarakat Banjar yang ada di Desa Sungai Ular hendaknya memupuk persaudaraan dan kekeluargaan serta kebersamaan.

2. Bagi para generasi muda tetaplah mencintai dan mempertahankan budaya peninggalan leluhur, berupa tradisi Kepala Indaruk yang di adakan pada saat pernikahan bagi yang memiliki keturunan untuk terus melestarikan di setiap pernikahan, lalu Bahasa Banjar yang harus tetap di lestarikan,dan jangan pernah malu untuk menunjukkan kepada budaya lain dengan Bahasa Banjar, agar tidak hilang di telan perkembangan jaman.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut guna memberikan kesempurnaan terhadap hasil penelitian.