PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Dam kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI,
OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI
TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT
(Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Kota
Semarang)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh:
ILHAM SYARIF
B 200 110 065

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
1

2

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI,
OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS DAN KOMPETENSI

TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta dan Kota
Semarang)
ILHAM SYARIF
(B200110065)
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: ilhamsyarif.abdat22@yahoo.com
ABSTRAKSI
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh pengalaman
kerja, independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi terhadap kualitas
audit. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di kantor akuntan
publik kota solo dan kota semarang. Metode pengumpulan sampel dengan
menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini berjumlah 43 responden. Dalam penelitian ini untuk menganalisis
data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa R2 diperoleh nilai 0,586 yang berarti
bahwa 58,6% kualitas audit dipengaruhi oleh pengalaman kerja, independensi,
obyektifitas, integritas dan kompetensi. Sisanya sebanyak 41,4% dipengaruhi
variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa pengalaman kerja,

independensi, obyektifitas dan kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil
audit. Sedangkan integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.

Kata Kunci : Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas,
Kompetensi, Kualitas Hasil Audit.

3

PENDAHULUAN
Akuntan publik atau auditor independen merupakan auditor yang
menyediakan jasa kepada masyarakat umum terutama dalam bidang audit atas
laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Tugas aditor adalah memeriksa dan
memberikan opini terhadap kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh
kliennya berdasarkan standar yang telah ditentukan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI). Profesi auditor merupakan suatu pekerjaan yang berlandaskan pada
pengetahuan yang kompleks dan hanya dilakukan oleh individu dengan
kemampuan dan latar pendidikan tertentu. Akuntan profesional mempunyai peran
penting dalam dunia bisnis dan perkembangannya. Profesi akuntan kini menjadi
salah satu profesi kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia binis.
Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan audit

laporan keuangan baik secara teknis maupun secara psikis. Menurut Mabruri dan
Winarna (2010) seorang auditor professional harus mempunyai pengalaman yang
cukup tentang tugas dan tanggung jawabnya. Pengalaman merupakan suatu proses
pembelajaran dan penambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari
pendidikan formal maupun non formal atau bisa juga diartikan sebagai suatu
proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih
tinggi. (Singgih dan Bawono, 2010).
Independen artinya tidak mudah dipengaruhi, karena auditor
melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum. Seorang auditor dalam
melaksanakan tugas audit harus didukung dengan sikap independen, dimana
seorang auditor tidak boleh dipengaruhi oleh pihak lain, dan tidak dikendalikan
oleh pihak lain. Dalam hubungannya dengan auditor, independensi berpengaruh
penting sebagai dasar utama agar auditor dipercaya oleh masyarakat umum
(Ayunigtyas dan Pamudji, 2012). Kurangnya independensi auditor dan maraknya
rekayasa laporan keuangan korporat, telah menurunkan kepercayaan para pemakai
laporan keuangan auditan, sehingga para pemakai laporan keuangan seperti
investor dan kreditur mempertanyakan eksistensi akuntan publik sebagai pihak
yang independen (Yuskar dan Selly, 2011).
Sukriah, dkk (2009) dalam Ayunigtyas dan Pamudji (2012) menyatakan
bahwa prinsip-prinsip perilaku yang berlaku bagi auditor antara lain integritas,

obyektifitas dan kompetensi. Integritas diperlukan agar auditor dapat bertindak
jujur dan tegas dalam melaksanakan audit. Dengan integritas yang tinggi, maka
auditor dapat meningkatkan kualitas hasil auditnya. Obyektifitas diperlukan agar
auditor dapat bertindak adil tanpa dipengaruhi oleh tekanan atau permintaan pihak
tertentu yang berkepentingan atas hasil audit serta kompetensi auditor didukung
oleh pengetahuan, dan kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
Teori Agensi (Agency Theory)
Teori keagenan menjelaskan adanya konflik antara manajemen selaku
agen dengan pemilik selaku principal. Jensen dan Meckling (1976) dalam Badjuri
(2011) menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak antara satu atau
lebih principal yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa layanan bagi
mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang pengambilan keputusan.
4

Jadi, teori keagenan untuk membantu auditor sebagai pihak ketiga untuk
memahami konflik kepentingan yang dapat muncul antara principal dan agen.
Principal selaku investor bekerjasama dan menandatanangani kontrak kerja
dengan agen atau manajemen perusahaan untuk menginvestasikan keuangan
mereka. Dengan adanya auditor yang independen diharapkan tidak terjadi

kecurangan dalam laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Sekaligus
dapat mengevaluasi kinerja agen sehingga akan menghasilkan sistem informasi
yang relevan yang berguna bagi investor, kreditor dalam pengambilan keputusan
rasional untuk investasi.
Auditor Independen
Auditor independen adalah para praktisi individual atau anggota kantor
akuntan publik yang memberikan jasa auditing professional kepada klien. Klien
dapat berupa perusahaan bisnis yang berorientasi laba, organisasi nirlaba, badanbadan pemerintah, maupun individual perseorangan. Disamping itu, auditor juga
menjual jasa lain yang berupa konsultasi pajak, konsultasi manajemen,
penyusunan sistem akuntansi, penyusunan laporan keuangan, serta jasa-jasa
lainnya. Auditor independen bekerja dan memperoleh penghasilan yang dapat
berupa fee per jam kerja. Hal ini sama seperti pengacara yang memperoleh
penghasilan konsultasi hukum yang berupa fee per jam konsultasi. Auditor
independen sesuai sebutannya, harus independen terhadap klien pada saat
melaksanakan audit maupun saat pelaporan hasil audit. Auditor independen
menjalankan pekerjaannya dibawah suatu kantor akuntan publik. Di samping itu
auditor independen sering dikenal juga istilah akuntan pendidik. Akuntan
pendidik adalah ahli-ahli akuntansi yang menjadi pengajar akuntansi terutama di
suatu fakultas ekonomi jurusan akuntansi (Abdul Halim, 2008:12).
Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Hasil Audit

Hasil penelitian Sukriah, dkk (2009) menunjukkan bahwa pengalaman
kerja berpengaruh terhadap kualitas hasil pemerikasaan. Semakin banyak
pengalaman kerja seorang auditor maka semakin meningkat kualitas hasil
pemeriksaannya. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun
adalah:
H1 : Pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Hasil Audit
Seorang auditor dalam melaksanakan tugas audit harus didukung dengan
sikap independen, dimana seorang auditor tidak boleh dipengaruhi oleh pihak lain,
dan tidak dikendalikan oleh pihak lain. Dalam hubungannya dengan auditor,
independensi berpengaruh penting sebagai dasar utama agar auditor dipercaya
oleh masyarakat umum (Ayuningtyas dan Pamudji, 2012). Berdasarkan
penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah:
H2 : Independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit.
Pengaruh Obyektifitas terhadap Kualitas Hasil Audit
Obyektifitas sebagai bebasnya seseorang dari pengaruh pandangan subyektif
pihak-pihak lain yang berkepentingan. Dengan adanya kepentingan keuangan, seorang
auditor jelas berkepentingan dengan laporan hasil pemeriksaan yang diterbitkan (Sukriah,
dkk, 2009). Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah


H3 :

Obyektifitas auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit
5

Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Hasil Audit
Integritas merupakan kualitas yang mendasari kepercayaan publik dan merupakan
patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusannya. Integritas mengharuskan
seorang auditor untuk bersikap jujur dan transparan, berani, bijaksana dan bertanggung
jawab dalam melaksanakan audit. Berdasarkan penjelasan diatas, maka hipotesis

yang dibangun adalah
H4 : Integritas auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit
Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Audit
Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melaksanakan audit dengan benar. Dalam melaksanakan audit, seorang auditor harus
memiliki mutu personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus
dibidangnya agar menghasilkan kualitas audit yang baik. Berdasarkan penjelasan

diatas, maka hipotesis yang dibangun adalah

H5 : Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit
METODE PENELITIAN
Pemilihan sampel dan pengumpulan data
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor independen yang bekerja pada
kantor akuntan public (KAP) di wilayah kota Surakarta dan wilayah kota
Semarang. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
convenience sampling. Penelitian ini mengambil sampel auditor yang bekerja
pada sebagian kantor akuntan publik kota Surakarta dan kota Semarang yang telah
memiliki pendidikan terakhir minimal S1, tidak dibatasi oleh jabatan auditor
sehingga semua auditor bisa diikutsertakan sebagai responden,
Kualitas Hasil Audit (Variabel Dependen)
Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah
disusun berdasarkan acuan yang telah disusun Sukriah, dkk (2009). Pertanyaan
terdiri dari 10 item yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1
sampai 5. Dengan menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1
menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS),
skor 3 menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5
menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur
kualitas hasil audit dalam penelitian ini adalah:
1. Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit

2. Kualitas hasil laporan pemeriksaan
Pengalaman Kerja (Variabel Independen)
Pengalaman kerja merupakan kualifikasi auditor dimana pengalaman
cukup kemungkinan kesalahan dalam audit pekerjaannya kecil. Variabel ini
diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah disusun berdasarkan
acuan yang telah disusun Sukriah, dkk (2009). Pertanyaan terdiri dari 8 item yang
terdiri dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai 5. Dengan
menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan
Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3
menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S). dan skor 5
menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur
pengalaman kerja dalam penelitian ini adalah:
6

1. Lamanya bekerja sebagai auditor
2. Banyaknya tugas pemeriksaan
Independensi (Variabel Independen)
Independen berarti auditor tidak mudah dipengaruhi. Variabel ini diukur
dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah digunakan oleh Trisnaningsih
dalam Sukriah, dkk (2009) dengan modifikasi. Pertanyaan terdiri dari 9 item

yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai 5. Dengan
menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan
Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3
menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan
Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur independensi
dalam penelitian ini adalah:
1. Independensi penyusunan anggaran
2. Independensi pelaksanaan pekerjaan
3. Independensi pelaporan
Obyektifitas (Variabel Independen)
Obyektifitas adalah suatu keyakinan, kualitas yang memberikan nilai bagi
jasa atau pelayanan auditor. Variabel ini diukur dengan menggunakan 5 item
kuesioner yang telah disusun berdasarkan acuan yang telah disusun Sukriah, dkk
(2009). Pertanyaan terdiri dari 8 item yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap
item diberi skor 1 sampai 5. Dengan menggunakan skala interval sebagai skala
pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan
Tidak Setuju (TS), skor 3 menunj ukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju
(S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk
mengukur obyektifitas dalam penelitian ini adalah:
1. Bebas dari benturan kepentingan

2. Pengungkapan kondisi sesuai fakta
Integritas (Variabel Independen)
Integritas adalah sikap jujur, berani, bijaksana dan tanggung jawab auditor
dalam melaksanakan audit (Sukriah, dkk 2009). Variabel ini diukur dengan
menggunakan 5 item kuesioner yang telah disusun berdasarkan acuan yang telah
disusun Sukriah, dkk (2009). Pertanyaan terdiri dari 14 item yang terdiri dari
beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai 5. Dengan menggunakan
skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan Sangat Tidak Setuju
(STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3 menunjukkan Netral (N),
skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan Sangat Setuju (SS).
Indikator yang digunakan untuk mengukur integritas adalah:
1. Kejujuran auditor
2. Keberanian auditor
3. Sikap bijaksana auditor
4. Tanggung jawab auditor
Kompetensi (Variabel Independen)
Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk
melaksanakan audit dengan benar (Rai, 2008 dalam Sukriah, dkk 2009). Variabel
ini diukur dengan menggunakan 5 item kuesioner yang telah disusun berdasarkan
acuan yang telah disusun Sukriah, dkk (2009). Pertanyaan terdiri dari 10 item
7

yang terdiri dari beberapa indikator. Setiap item diberi skor 1 sampai 5. Dengan
menggunakan skala interval sebagai skala pengukuran skor 1 menunjukkan
Sangat Tidak Setuju (STS). Skor 2 menunjukkan Tidak Setuju (TS), skor 3
menunjukkan Netral (N), skor 4 menunjukkan Setuju (S) dan skor 5 menunjukkan
Sangat Setuju (SS). Indikator yang digunakan untuk mengukur kompetensi dalam
penelitian ini adalah:
1. Mutu personal
2. Pengetahuan umum
3. Keahlian khusus
Metode Analisis Data
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis
regresi linier berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara
satu variabel terhadap variabel lain. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel
dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau
independen. Sehingga analisis regresi linear berganda yang digunakan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
KLA = α + β1 PGL + β2 IND + β3 OBY + β4 INT + β5 KMP + €
Keterangan:
α
= Nilai Konstan
KLA = Kualitas Hasil Audit
PGL = Pengalaman Kerja
IND = Independensi
OBY = Obyektifitas
INT = Integritas
KMP = Kompetensi
e
= Eror
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Sampel Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah para auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik kota Surakarta dan kota Semarang. Secara terperinci dapat
dijelaskan sebagai berikut :
N
PGL
43
IND
43
OBY
43
INT
43
KMP
43
KLA
43
Valid N 43
(listwise)

Minimum
28.00
22.00
25.00
46.00
35.00
33.00

Maximum
40.00
45.00
40.00
70.00
50.00
50.00

Mean
34.7674
37.1163
33.3953
58.1395
41.6512
43.6047

Std. Deviation
4.20225
6.87719
4.14694
7.03590
4.33086
5.00542

8

Variabel pengalaman kerja memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 34,7674,
nilai minimum sebesar 28.00, nilai maksimum sebesar 40,00 sedangkan nilai
standar devisiasi sebesar 4,20225.
Variabel independensi memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 37,1163,
nilai minimum sebesar 22.00, nilai maksimum sebesar 45,00 sedangkan nilai
standar devisiasi sebesar 6,87719.
Variabel obyektifitas memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 33,3953, nilai
minimum sebesar 25.00, nilai maksimum sebesar 40,00 sedangkan nilai standar
devisiasi sebesar 4,14694.
Variabel integritas memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 58,1395, nilai
minimum sebesar 46.00, nilai maksimum sebesar 70,00 sedangkan nilai standar
devisiasi sebesar 7,03590.
Variabel kompetensi memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 41,6512, nilai
minimum sebesar 35.00, nilai maksimum sebesar 50,00 sedangkan nilai standar
devisiasi sebesar 4,33086.
Variabel kualitas hasil audit memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar
43,6047, nilai minimum sebesar 33.00, nilai maksimum sebesar 50,00 sedangkan
nilai standar devisiasi sebesar 5,00542.
Pembahasan Hasil Penelitian
Variabel
Constant
Pengalaman Kerja
Independensi
Obyektifitas
Integritas
Kompetensi
Uji F
AdjustedR2

Unstandardized
Coefficients Beta
8,531
0,316
0,184
0,346
-0,147
0,342

t value

Signifikansi

1,298
2,118
2,230
2,161
-.1,897
2,397

0,202
0,041
0,032
0,037
0,066
0,022

12,893
0,586

0,000

a. Pengaruh Pengalaman Kerja terhadap Kualitas Hasil Audit
Hasil perhitungan tabel 4.16, diperoleh nilai signifikasi untuk pengalaman
kerja adalah α = 0,041 < 0,05 menandakan bahwa pengalaman kerja
mempunyai pengaruh terhadap kualitas hasil Audit. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa H1 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan
adanya pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas hasil audit yang diambil
auditor diterima.
b. Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Hasil Audit
Hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh nilai signifikasi untuk independensi
adalah α = 0,032 < 0,05 menandakan bahwa independensi mempunyai
pengaruh terhadap kualitas hasil Audit. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa H2 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya
pengaruh independensi terhadap kualitas hasil audit yang diambil auditor
diterima.
9

c. Pengaruh Obyektifitas terhadap Kualitas Hasil Audit
Hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh nilai signifikasi untuk obyektifitas
adalah α = 0,037 < 0,05 menandakan bahwa obyektifitas mempunyai
pengaruh terhadap kualitas hasil Audit. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa H3 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya
pengaruh obyektifitas terhadap kualitas hasil audit yang diambil auditor
diterima.
d. Pengaruh Integritas terhadap Kualitas Hasil Audit
Hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh nilai signifikasi untuk integritas
adalah α = 0,066 > 0,05 menandakan bahwa integritas tidak mempunyai
pengaruh terhadap kualitas hasil Audit. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa H4 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya
pengaruh integritas terhadap kualitas hasil audit yang diambil auditor
ditolak.
e. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Hasil Audit
Hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh nilai signifikasi untuk kompetensi
adalah α = 0,022 < 0,05 menandakan bahwa kompetensi mempunyai
pengaruh terhadap kualitas hasil Audit. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa H5 diterima, sehingga hipotesis yang menyatakan dugaan adanya
pengaruh kompetensi terhadap kualitas hasil audit yang diambil auditor
diterima.
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pengalaman kerja,
independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi terhadap kualitas hasil audit
dapat ditarik kesimpulkan:
1. Pengalaman kerja berpengaruh terhadap kualitas hasil audit, hasil ini
dibuktikan dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung > ttabel (2,118 >
2,021) dengan nilai signifikasi sebesar 0,041 < 0,05.
2. Independensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit, hasil ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung > ttabel (2,230 > 2,021) dengan
nilai signifikasi sebesar 0,032 < 0,05.
3. Obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil audit, hasil ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung > ttabel (2,161 > 2,021) dengan
nilai signifikasi sebesar 0,037 < 0,05.
4. Integritas tidak berpengaruh terhadap kualitas hasil audit, hasil ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung < ttabel (-1,897 < 2,021)
dengan nilai signifikasi sebesar 0,066 > 0,05.
5. Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit, hasil ini dibuktikan
dengan hasil uji t yang memperoleh nilai thitung > ttabel (2,397 > 2,021) dengan
nilai signifikasi sebesar 0,022 < 0,05.
Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini tentunya terdapat keterbatasan yang
dialami oleh peneliti, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi
manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain:
10

1. Penelitian ini tidak mencakup keseluruhan kantor akuntan publik kota
Surakarta dan kota Semarang, dikarenakan hanya dua kantor akuntan
publik kota Surakarta dan lima kantor akuntan publik di kota Semarang
yang bisa dijadikan sampel penelitan, dengan menyebar sekitar 55
kuesioner saja.
2. Terdapat variabel independen lain yang belum mampu dijelaskan sebesar
41,4% terhadap variabel kualitas hasil audit.
3. Data penelitian ini dihasilkan dari instrument yang didasarkan pada
persepsi jawaban responden.
Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam
penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi penelitian mendatang hendaknya bisa memperluas wilayah
generalisasi atau populasi penelitian dalam ruang lingkup yang lebih luas
dengan menambahkan daerah kota Yogyakarta.
2. Bagi penelitian mendatang hendaknya dapat menambah variabel
independen yang lain agar dapat diprediksi pengaruh kualitas hasil audit
seperti komitmen organisasi, budaya organisasi, pengetahuan, etika,
akuntanbilitas, dll. Atau bisa juga menambahkan variabel intervening
maupun moderating.
3. Diperlukan pendekatan kualitatif untuk memperkuat kesimpulan karena
instrument penelitian rentan terhadap persepsi responden yang tidak
menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam diri masing-masing.
Pendekatan ini bisa dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung
kedalam intansi yang dijadikan lokasi penelitian.

11

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, dkk. 2011. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Pemeriksa Terhadap
Kualitas Hasil Pemeriksaan Dalam Pengawasan Keuangan Daerah : Studi
Pada Inspektorat Kabupaten Pasaman Sumatera Barat”. Politeknik Negeri
Padang.
Alim, M. Nizarul Dkk. 2007. “Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Terhadap
Kualiatas Hasil Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi”.
Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.
Arens, Alvin A Dkk. 2008. Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan Terpadu
Jilid 1.Edisi Kedubelas. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Badjuri Achmad. 2011. Faktor-faktor Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit
Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Di Jawa Tengah.
ISSN ; 1979-4878. Vol 3.No . November. Hal : 183 – 197

Carolita, K. Metha dan Raharjo, N. Shiddiq. 2012. Jurnal. Pengaruh Pengalaman
Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi, dan Komitmen
Organisasi Hasil Audit. Diponogoro Journal of Accounting. Volume 1,
Nomer 2, Tahun 2012, Halaman 1-11. Semarang.
Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Jurnal. Kompetensi dan Independensi Akuntan
Publik : Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurna Akuntansi & Keuangan
Vol.4, No. 2, November, 79-92.
Ghozali, Imam. 2009. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
H.Yuskar, Dr, S.E, M.A, AK dan Selly Devisia, S.E.2011.”Pengaruh Indepedensi
Auditor,
Komitmen
Organisasi,
Pemahaman
GOOD
GOVERNANCE,Integritas Auditor,Budaya Organisasi,dan Etor Kerja
Terhadap Kinerja Auditor” Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh.
12

Mabruri, Havizd dan Jaka Winarna. 2010. “Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Hasil Audit di Lingkungan Pemerintah Daerah”.
Simposium Nasional Akuntansi XII . Purwokerto.
Muliani, Elisha Singgih dan Icuk Rangga Bawono. 2010. “Pengaruh
Independensi, Pengalaman,Due Professional Care dan Akuntabilitas
terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP “Big Four” di
Indonesia)”. Simposium Nasional Akuntansi XII. Purwokerto.
Mulyadi. Univesritas Gadjah Mada. 2002. Auditing. Buku Satu Edisi Keenam.
Jakarta. Salemba Empat.
Subhan. 2012. “Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil
Pemeriksaan”. Universitas Madura.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Sukriah, Akram dan Inapaty. 2009. “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi,
Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil
Pemeriksaan”. Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang.
Wahyu, Anita Indrasti. 2011. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kompleksitas
Tugas, Objektivitas dan Intergritas Auditor terhadap kualitas Hasil Audit
(Studi Empirik pada 25 Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Pusat
Tahun 2011)”. Universitas Budi Luhur Jakarta.
Wardani, Amalia. 2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional
Care dan Akuntanbilitas Terhadap Kualitas Hasil Audit. Skripsi.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wati, Elya Lismawati dan Nila Aprilia. 2010. “Pengaruh Independensi, Gaya
Kepemimpinan, Komitmen Organisasi dan Pemahaman Good Governance
terhadap Kinerja Auditor Pemerintah (Studi pada Auditor Pemerintahan di
BPKP Perwakilan Bengkulu)”. Simposium Nasional Akuntansi XIII.
Purwokerto.
13

Yulian, Harvita Ayuningtyas dan Sugeng Pamudji. 2012. “ Pengaruh Pengalaman
Kerja, Independensi, Obyektifitas, Intergritas dan Kompetensi terhadap
Kualitas Hasil Audit (Studi Kasus Pada Auditor Inspektorat
Kota/Kabupaten di Jawa Tengah)”. Dipenogoro Journal of Accounting. Vol
1, No 2 Tahun 2012, Hal: 1-10.

14

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara

5 102 117

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan

1 27 66

PENGARUH INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Malang)

0 29 22

Pengaruh Independensi, Akuntabilitas dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta)

3 15 168

Pengaruh Pengalaman Audit, Independensi Auditor dan Kode Etik terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Jakarta Selatan)

2 15 98

Pengaruh Due Professionalm Care dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

0 12 40

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Profesionalisme Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

4 53 32

Pengaruh Pengalaman Auditor dan Independensi Auditor Terhadap Audit Judgment (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

15 46 30

Pengaruh Pengalaman Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Penelitian Pada Beberapa Kantor Akuntan Publik Di Bandung)

1 13 157

Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Auditor BPKP Provinsi Sumatera Utara

0 0 30