Penggunaan BA, Kinetin Dan Thidiazuron Dalam Pembentukan Tunas Kulim (Scorodocarpus borneensis Becc.).

(1)

BUKU KUM PULAN

ABSTRAK


(2)

SAMBUTAN KETUA PANITIA

Om Swastiastu,

Puji Syukur kita panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kertha NugrahaNya, Seminar Nasional Biosains 2 Tahun 2015 yang dilaksanakan ataskerjasama antara Jurusan Biologi FMIPA dengan Program Studi Magister S2 Biologi Program Pascasarjana Universitas Udayana dapat terlaksana. Besar harapan kami atas kelancaran pelaksanaan seminar ini dan semua pihak yang terlibat dalam seminar ini selalu berada dalam lindunganNya.

Selamat datang di Universitas Udayana kami sampaikan kepada yang terhormat seluruh pemakalah Utama, para pemakalah dan seluruh pesert,a serta para undangan yang telah berkenan menghadiri Seminar Nasional Biosains2 ini. Semoga semua peserta dapat memperoleh manfaat untuk meningkatkan peran masing-masing demi kepentingan Sains dan Teknologi maupun kepentingan masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang kita cintai.

Seminar Nasional Biosains2 Tahun 2015 ini mengambil tema “Penguatan Biologi sebagai Ilmu Dasar untuk Menunjang Kemajuan Sains dan Teknologi” yang dilaksanakan pada hari Kamis dan Jumat, 19 dan 20 november 2015 di Gedung Agro Komplek Universitas Udayana, Kampus Denpasar. Tema ini diangkat dalam rangka memperingati 30 tahun berdirinya Jurusan Biologi di Fakultas MIPA Universitas Udayana pada tahun 1985. Seperti halnya manusia pada umur 30-an merupakan usia produktif yang akan mulai menampakkan perannya dalam perkembangan masyarakat. Melalui tema ini diharapkan pemangku biologi sebagai ilmu dasar di Universitas Udayana dapat meningkatkan perannya dalam perkembangan Sains dan Teknologi dengan cara bertukar ilmu dan pengalaman penelitian melalui seminar ini.

Seminar ini diikuti oleh lebih dari 130 peserta, dan di dalam seminar ini akan didiskusikan 92 makalah yang dipresentasikan secara oral dan 40 poster, ditambah empat Pembicara Utama. Topik-topik makalah yang didiskusikan meliputi bidang Genetika dan Bioteknologi, Botani, Zoologi, Mikrobiologi, serta Ekologi dan Lingkungan. Pembicara utama dalam seminar ini adalah yang terhormat Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa (Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementerian Ristek&Dikti), Dr. Sony Heru Sumarsono (dosen dan peneliti STIH ITB), Dr. Rugayah, M.Sc. (peneliti senior pada Herbarium Bogorience, Puslitbang Botani, LIPI) serta Prof. Dr. Dewa Suprapta, M.Sc. (Guru Besar Pertanian, Universitas Udayana).

Kami berharap seminar ini disamping sebagai media penyebaran hasil penelitian juga sebagai media berbagi pengalaman penelitian untuk meningkatkan kemampuan penelitian baik dari segi kualitas maupun kuantitas hasil-hasil penelitian dasar, khususnya bidang Biologi untuk menunjang kemajuan sains dan teknologi dimasa mendatang. Dengan terselenggaranya seminar ini, kami menyampaikan terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana yang telah mendukung penuh penyelenggaraan seminar ini, para pembicara utama, peserta, donatur, panitia, serta semua pihak yang terlibat. Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan dalam penyelenggaraan seminar ini. Semoga kita selalu dalam lindungan TuhanYME sehingga kita dapat berjumpa kembali di forum yang sama berikutnya. Sekian dan terimakasih.

Om Shanti, Shanti, Shanti Om


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

1. Kata Pengantar

i

2. Laporan Ketua Panitia

ii

3. Daftar Isi

iii

KEYNOTE SPEAKER

1

Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc.

Direktur Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemenristek

Dikti

xii

2 Meneliti Manfaat Buah Pinang Pada Sistem Reproduksi Dan

Perkembangan Hewan

Dr. Sony Heru Sumarsono*, Annisa Martiana, Eka Pasana Pujowati,

Prilia Setiorini, Hafizh Sholahudin

xiii

3 Pentingnya Penelitian Taksonomi Dalam Menunjang Perkembangan

Sain Dan Teknologi: Studi Kasus Pada Penelitian Suku Cucurbitaceae

Dr. Rugayah, M.Sc.

xiv

4 Meningkatkan Relevansi Penelitian Biologi Untuk Memperkuat

Ketahanan Pangan

Prof. Dr. Ir. Dewa Ngurah Suprapta, M.Sc.

xvi

BIDANG BOTAN

I

1

Keanekaragaman Tumbuhan Asing Invasif Di Hutan Pendidikan

Dan Penelitian Biologi (Hppb) Universitas Andalas

Solfiyeni, Syamsuardi, Chairul

1

2

Keanekaragaman Lumut Di Lereng Barat Gunung Lawu, Kabupaten

Karanganyar

Krisanty Kharismamurti*, Dwi Setyo

1

3

Keanekaragaman Anggrek Di Bukit Tapak,Taba

nan-Bali

IG. Tirta, Aninda Retno U.W. dan IN. Peneng

2

4

Evaluasi Efikasi Takaran Dan Frekuensi Pemberian Biopestisida

Ekstrak Andropogon Nardus Untuk Menekan Serangan Penyakit

Utama Buah Kakao Di Sumatera Barat

Mairawita

2

5

Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Pada Media Tanah Yang Mengandung Timbal (Pb) Terhadap Pertumbuhan Kangkung Darat (Ipomoea reptansPoir.)

Ulfah Rahmawati, Listiatie Budi Utami

3

6

K8eanekaragaman Tumbuhan Paku-Pakuan (

Pteridophyta

) Di

Kawasan Lereng Barat Gunung Lawu, Jawa Tengah

Zenita Milla Luthfiya, Nor Liza, Rizma Dera Anggraini Putri

3

7

Kajian Penyebab Gagalnya Pembentukan Biji Jahe Melalui Biologi

Bunga

Melati, Endah Retno Palupi, Satriyas Ilyas, Anas D.Susila

4

8

Analisis Komposisi Flora Pada Beberapa Jenis Tumbuhan Invasif

Dominan Di Taman Nasional Bali Barat, Bali

Asep Sadili, Sunaryo, dan Deden Girmansyah


(4)

9

Aplikasi Pupuk Organik Untuk Mereduksi Penggunaan Pupuk

Anorganik Pada Budidaya Jambu Biji Merah Organic Fertilizer

Application To Reduce Inorganic Fertilizer On Guava Cultivation

Ismail Saleh, R. Eviyati, Dodi Budirokhman, Ida Setya Wahyu Atmaja

5

10

Keanekaragaman Jenis Jahe Genus

Zingiber

(Zingiberaceae)

Kawasan Bukit Kapur Sumatera Barat

Nurainas, Zuhri Syam dan Riki Chandra

5

11

Pengaruh Penambahan Berbagai Takaran Bijikedelai Terhadap

Pertumbuhan Dan Bobotbibit Indukjamur Enok

Flammulinavelutipes

(Curt.:Fr.)Singer.)

Betty Mayawatie Marzuki, Tatang Suharmana Erawan, Joko Kusmoro

6

12

Studi Tanaman Pekarangan Pada Kawasan Pinggir Dan Pusat Kota

Padang

Zakiah Mustika, Zuhri Syam, Solfiyeni

6

13

RagamKelapa (

Cocosnucifera

L., FamiliaArecaceae) di Kecamatan

Nusa PenidaKabupatenKlungkung

Eniek Kriswiyanti, I Ketut Junitha

7

14

Studi Pendahuluan Seleksi Pohon Plus Malapari (

Pongamiapinnata

(L.) Pierre)

Ni Luh Arpiwi

7

15

Karakteristik dan Analisis Hubungan Kekerabatan Malapari

(

Pongamia Pinnata

(L.)Pierre) Sebagai Tanaman Penghasil Minyak

di Dua Aksesi

Ferliana Febritasari

8

16

Keanakaragaman Dan Kepadatan Serangga Bentik Di Zona Litoral

Danau Di Atas Sumatera Barat

Izmiarti

8

17

Pengendalian Getah Kuning Manggis Dengan Peningkatan Serapan

Kalsium

Yulinda Tanari, Darda Efendi, Roedhy Poerwanto, Didy Sopandie

9

18

The effect of different soil nutrient and irrigation levels on Periwinkle

(

Chatharanthus sp

.) at different altitudes

N

i Luh Watiniasih, Putu Sudiarta, Nyoman Semadi Antara

9

19

Penggunaan Ba, Kinetin Dan Thidiazuron Dalam Pembentukan

Tunas Kulim (

Scorodocarpus borneensis

Becc.)

Martin Joni, Yelnitis

10

20

Peran Penting Kayu Nara (

Pterocarpus Indicus

) Bagi Masyarakat

Ngada Pulau Flores Nusa Tenggara Timur

Vivi Yuskianti

10

BIDANG ZOOLOGI

1

Uji Potensi Umbi Kimpul (

Xanthosoma Sagittifolium

(L.) Schott.)

Sebagai Bahan Pangan Antiulser Menggunakan Hewan Uji Mencit

(

Mus Musculus

L.)

Triyani Yuliastuti, Marti Harini, Noor Soesanti Handajani, Tetri Widiyani

11

2

Jenis-Jenis Burung Di Kawasan Hutan Montana Dan Sub-Alpin

Gunung Lawu

Fendika Wahyu Pratama, Ahmad Choirunnafi, Teguh Wibowo

11

 


(5)

3

Toksisitas Air Lindi Tpa Diaerasi Dan Non-Aerasi Terhadap

Daphnia

Magna

Straus, 1982

Sunardi, Maulida Muslimatul Chaeriah, Keukeu Kaniawati Rosada

12

4

Distribusi dan Kemelimpahan Echinodermata di Zona Intertidal

Pantai Kukup dn Porok Gunung Kidul Di Yogyakarta

Shinta Candra Dewi, Suwarno Hadisusanto

12

5

Pengaruh Pemberian Limbah Padat Penyamakan Kulit Terhadap

Struktur Ginjal Mencit (

Mus musculus

L)

Nining Ratningsih,YettyYusri Gani, Widi Utami

13

6

Keanekaragaman Kupu-Kupu (Insekta: Lepidoptera) Di Kawasan

Lereng Barat Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah

Novaria Putri Yudianti, Deby Fajar Lestari, Atika Dewi Purwaningsih,

Evi Trirahayu, Windha Ika Maylani

13

7

The Composition of Zooplankton in Nile Tilapia of Permanent Pool

During Three Months Culturing at Bukit Lama Village, Ilir Barat 1

Subregion, Palembang City

Effendi Parlindungan Sagala

14

8

Laju Konsumsi

Lymantria dispar Asiatica

( Lepidoptera: Noctuidae:

Lymantriidae) Terhadap Beberapa Tanaman Mangrove

Syafrina Lamin, Mustafa Kamal, Sarno, Tri Marleni

14

9

Keanekaragaman Hewan Benthos Dalam Lokasi Kegiatan Operasi

Produksi Migas Di Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Utara

Endri Junaidi

15

10

Perbandingan Morfologi Amfibi di Beberapa Tipe Habitat

Windha Ika Maylani, Eka Cahyaningrum, Diagal Wisnu Pamungkas,

Ulfah Hasanah

16

11

Keanekaragaman Spesies Burung Diurnal Di Kawasan Hutan

Segorogunung Lereng Barat Gunung Lawu

Teguh Wibowo, Inna L. Ani, Ahmad Choirunnafi’, Fendika W. Pratama,

Firda Amelia, Jeri Y. Satria, Nieko O. Septiana, Agnes A. Krisanti

16

12

Studi Kelimpahan , Distribusi Populasidan Distribusi Ekologi Ikan

Medaka (

Oryzias

Sp.) Di Sungai Maros, Kabupaten Maros, Sulawesi

Selatan

Irma Andriani, Risnawati, Ruslan Umar

17

13

Pengaruh Ekstrak Daun Gulma Kirinyuh

(Chromolaena Odorata )

Dan Tembelekan (

Lantana Camara

) Dalam Berbagai Konsentrasi

Terhadap Daya Reproduksi Nematoda Puruakar (

Meloidogyne

Spp.)

Pada Tanaman Tomat

Made Sritamin

17

14

Gambaran Histologi Ginjal Tikus (

Rattus Norvegivus

) Yang Diinjeksi

White Vitamin C Dosis Tinggi Dalam Jangka Waktu Lama

Ni Wayan Sudatri, Iriani Setyawati, Ni Made Suartini, Dwi Ariani

Yulihastuti

18

15

Foraminifera Bentik Sebagai Indikator Kondisi Lingkungan Terumbu

Karang Di Pantai Wediombo

Shinta Candra Dewi, Andi Mahendra, Nungke Diah, Muh. Ali Fikri,

Alfredo Di Stefano, Retno Peni Sancayaningsih


(6)

BIDANG MIKROBIOLOGI

1

Isolasi Dan Seleksi Bakteri Asam Laktat Untuk

Biosanitizer

Buah Dan

Sayur

Ekawati Purwijantiningsih

20

2

Kajian Pertumbuhan

Artemisia Vulgaris

L. Yang Diinokulasi Fungi

Mikoriza Arbuskula (FMA) Pada Tanah Ultisol Dalam Upaya

Pernyediaan Artemisinin Sebagai Anti Malaria

Zozy Aneloi Noli, Suwirmen, Kharlina Yuliani

20

3

Perspektif Evolusi Mengenai Dinamika Sulfur Di Tomohon Dan

Implikasinya Pada Korosi Mikrobial

Frity Lisa Taroreh, Ferry F. Karwur, Jubhar C. Mangimbulude

21

4

Uji Biodegradasi 17 Β-Estradiol Oleh Bakteri Hasil Isolasi Dari Kali

Surabaya

Tri Puji Lestari Sudarwati, Ni’matuzahroh, Ganden. S

21

5

Potensi Ekstrak Air, Ekstrak Etanol Dan Minyak Atsiri Beberapa

Kultivar Bawang Merah (

Allium Cepa

L.) Sebagai Antibakteri

Terhadap Isolat Bakteri Asal Karies Gigi

Ida Indrawati, Aulia Ponny Anggraini

22

6

Senyawa Minyak Sereh Wangi (

Citronella Oil

) Dari Tumbuhan

Cymbopogon Nardus

L. Sebagai Antibakteri

Welmince Bota, Martanto Martosupono, Ferdy Samuel Rondonowu

22

7

Biotreatment Kandungan Organik Dan Coliform Dalam Lindi TPA

oleh

Paramaecium Caudatum

Ehrenberg, 1822 Pada Variasi pH Dan

Oksigen Terlarut

Sunardi, Bani Fauziah, Keukeu Kaniawati Rosada

23

8

Keanekaragaman Makrofungi Di Wilayah Lereng Barat Gunung

Lawu

Rekyan Galuh Witantri, Dafi Al-Anshory, Muhammad Ridwan,

Muhammad Arif Romadlon

23

9

Potensi Endosimbiom Tunikata Laut

Rhapolea Crassa

Sebagai

Antibakteri

Salmonella Thypi

Dan

Staphylococcus Aureus

Magdalena Litaay, Risco B.Gobel, Zaraswati Dwyana, Nenis Sardiani

24

10

Aktivitas Antioksidan Dan Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Segar

Jambu Kaliang (

Syzygium Cumini

(L.) Skeels) Terhadap

Candida

Albicans

,

Escherichia Coli

Dan

Staphylococcus Aureus

Nanda Oktafiana, Nurmiati, Feskaharny Alamsjah, Periadnadi

24

11

Penggunaan Bakteri Pencernaan Luwak (

Paradoxurus

Hermaphroditus

) Sebagai Starter Pada Fermentasi Pulp Kakao

(

Theobroma Cacao

) Dalam Upaya Perbaikan Mutu Biji Kakao

Fermentasi

Nurmiati, Periadnadi Dan Neny Damayanti

25

12

Aktivitas Antioksidan Dan Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Segar

Dandelion

(Taraxacum Officinale

F.H. Wigg) Terhadap

Candida

Albicans

(R.) Berkhout,

Escherichia Coli

Castellani And Chalmers

(Migula) Dan

Staphylococcus Aureus

Rosenbach

Monica Rafles, Nurmiati, Periadnadi

25


(7)

13

Isolasi Dan Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Daun Awar-Awar

(

Ficus Septica

Brum.F.) Dan Uji Efektivitasnya Terhadap Jamur

Colletotrichum Acutatum

Sang Ketut Sudirga

26

14

Cemaran Bakteri Susu Sapi Segar Pada Peternakan Rakyat

Di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan

Farida Nur Yuliati, Ratmawati Malaka, Kusumandari Indah Prahesti, Rian

Hari Suharto

26

15

Potensi Ekstrak Kompos Dalam Menekan Perkembangan Penyakit

Mosaik Pada Tanaman Cabai

Erise Anggraini, Suwandi, Harman Hamidson

27

16

Efektifitas Antibakteria Ekstrak Daun Cakar Ayam Terhadap

Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Kemih

Mega Utami Kusumawati, Muhammad Rizki Romadhon, Wulan Shofiana,

Dewi Novitasari

27

17

Isolasi Dan Identifikasi Bakteri

Streptomyces

Sp. Yang Diisolasi Dari

Rhizosfer Tanaman Pisang (

Musa Paradisiaca

L)

Retno Kawuri

28

BIDANG EKOLOGI DAN LINGKUNGAN

1

Spesies Burung Perairan Pesisir Yang Terpapar Merkuri Limbah

Penambangan Emas Tradisional Di Kabupaten Pohuwato Gorontalo

Ramli Utina, Abubakar Sidik Katili, Mustamin Ibrahim

29

2

Kajian Status Sistem

Tiyaitiki

Di Perairan Pesisir Teluk Tanah Merah

Jayapura Papua

Puguh Sujarta

29

3

Studi Lingkaran Tumbuh Pohon Di Kawasan Hutan Taman Nasional

Siberut Kepulauan Mentawai

Mansyurdin, Tesri Maideliza, Chairul, Ema Susiana

30

4

Transformasi Nitrogen Secara Biologis Di Air Panas Sarongsong Kota

Tomohon

Frity Lisa Taroreh, Ferry Karwur, Jubhar Mangimbulude

30

5

Pengetahuan Ekologi Lokal Dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi

Di Indonesia (Kajian Terhadap Rencana Pengelolaan Taman Nasional

Kayan Mentarang, Kalimantan Utara)

M. Danang Anggoro, Lies Rahayu Wijayanti Faida, San Afri Awang

31

6

Autekologi Begonia Di Sebagian Kawasan Taman Nasional Gunung

Merapi

N

.K.E. Undaharta, Sutomo

31

7

Pemilihan Habitat Dari Larva

Idionyx Yolanda

(Odonata:

Corduliidae) Dengan Karakteristik Morfologinya

Diagal Wisnu Pamungkas, Deby Fajar Lestari, Euis Citra Ayu Ruspendi,

Mayang Nur Rohmah

32

8

Hubungan Kemelimpahan Komunitas Fitoplankton Dengan

Produktivitas Primer Di Kolam Budidaya Air Tawar, Cangkringan,

Yogyakarta

Khairunnisa Arumsari

32


(8)

9

Mewujudkan Eko Kampus: Model Pengelolaan Sampah Terintegrasi

Berbasis Masyarakat Kampus

Teguh Husodo, Erri N. Megantara, M. Nurzaman, Nurullia Fitriani, M. Sator

33

10

Karakteristik Vegetasi Di Sekitar Mata Air Di Wilayah Kabupaten

Klaten, Jawa Tengah, Indonesia

Wiryanto, Sugiyarto, Fahrur Nuzulul Kurniawati, Rizma Dera Anggraini

Putri, Muhammad Ridwan

34

11

Faktor Kondisi Fisik Rumah Yang Berhubungan Dengan Kejadian

Kusta Di Kabupaten Cirebon Tahun 2013-2015

Sri Komalaningsih, Yuyun Siti Nurjanah

34

12

Microbial Fuell Cell, Solusi Alternatif Eutrofikasi Dan Mikroenergi Di

Waduk Cirata

Tri Dewi Kusumaningrum Pribadi, Yudi Nurul Ihsan, Indah Riantini, Rega

Permana, Rizky Riscahya Pratama Syamsuri

35

13

The Role Of Livestock Biogas Unit And Honey Bee As Greenhouse

Gas Reductor

Mochammad Junus, Agung Widodo, Wahyono Suprapto, Windy Zamrudy

35

14

Struktur Dan Komposisi Vegetasi Tegakan Hutan Di Kawasan Rph.

Nglerak (Kph. Surakarta)

Anisa Septiasari, Irmay Yanti Sari Dewi

36

15

Spesies Burung Perairan Pesisir Yang Terpapar Merkuri Limbah

Penambangan Emas Tradisional Di Kabupaten Pohuwato Gorontalo

Ramli Utina, Abubakar Sidik Katili, Mustamin Ibrahim

36

16

Struktur Vegetasi Dan Kandungan Karbon Pada Berbagai Kondisi

Hutan Di Pulau Siberut Sumatera Barat

Chairul, Erizal Muchktar, Mansyurdin, Tesri M, Gusmardi Indra

37

17

Ekologi Dan Potensi Invasif

Acacia Decurrens

Di Sebagian Kawasan

Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta

Sutomo

37

18

Vegetation Analysis Of Weed In Gambir Plantation (

Uncaria Gambir

(Hunter) Roxb) In Penurunan Village, Nagari Kayu Gadang, Sutera

Sub-District, Pesisir Selatan District

Yastori, Chairul, Solfiyeni

38

19

Diversity Of Plants And Reserves Estimation Carbon Above Ground

Level In Forest Areas Bukit Barisan West Sumatra

Yastori, Chairul, Syamsuardi

38

BIDANG GENETIKA DAN BIOTEKNOLOGI

1

Perakitan Ikan Lele (

Clarias

Sp.) Transgenik Dengan Teknik

Elektroforasi Sperma

Ibnu Dwi Buwono, Iskandar, M. Untung Kurnia Agung, Ujang Subhan

39

2

Tidak Ada Judul

Junessa Palao Kurniadi

39

3

Keragaman Genetik Generasi 2 Jagung Lokal Kabupaten Tana

Toraja Dan Selayar Sulawesi Selatan Dengan Jagung Karotenoid

Syn 3 Asal Cimmyt Berdasarkan Marka Simple Sequence Repeats

(Ssr)

Juhriah, Mir Alam, A. Masniawati


(9)

4

Root Induction Of

Nepenthes Ampullaria

Jack. With Several

Consentration Of Indole Acetic Acid (Iaa) By In Vitro Technique

Suwirmen, Zozy Aneloi Noli, Anzharni Fajrina

40

5

Cetakan Tempurung Kelapa Menghasilkan Dangke Yang Lebih

Aman Dan Disukai Dibandingkan Dengan Stainless Steel

Wahniyathi Hatta

41

6

Studi Pendahuluan Variasi Genetik Masyarakat Dayak Di Kota

Palangkaraya Kalimantan Tengahberdasarkan Enam Lokus

Mikrosatelit Autosom

I Ketut Junitha, Lucia Emy Octavia

41

7

Pengaruh Penggorengan Terhadap Kandungan Protein Dan

Antioksidan Tempe Laica

Alfatika Permatasari, Juplita Rahmani Zukhrufullah, Sopyan Ali,

Sugiyarto, Marsusi

42

8

Mutasi Dan Regenerasi Tunas Dari Kalus Sorgum Varietas Kawali,

Mandau Dan Super I

Endang Gati Lestari, Iswari S. Dewi

42

9

Analisis Keragaman Gen Hormon Pertumbuhan Msp I Sapi Bali Di

Kawasan Instalasi Perbibitan Rakyat (Ipr) Kabupaten Bone

Sjamsuddin Garantjang, Ambo Ako, Sutomo Syawal, Farida Nur Yuliati

 

43

10

Agronomic Characters And Yield Stability Of Doubled-Haploid

Upland Rice Lines Developed By Anther Culture

Iswari Saraswati Dewi, Heni Safitri, Bambang Sapta Purwoko, Deni

 

S

ulaeman, Adin Afiyata, Muhamad Syuku, Desta Wirnas

43

11

Strategi Konservasi Genetik Kayu Kuku (

Pericopsis Mooniana

): Jenis

Langka Asal Sulawesi

Vivi Yuskianti

44

12

Studi Pembentukan Warna Jingga Pada Beberapa Varietas Kulit

Buah Jeruk Asal Bali Pada Elevasi Lahan Yang Berbeda

Inanpi Hidayati S., Taruna Shafa Arzam, Roedhy Poerwanto, Darda

Efendi, Andria Agusta, Sri Yuliani

44

13

Analisis Bioinformatika Berbasis Web Enzim Levansucrase Dari

Genus

Bacillus

Rahmat Azhari Kemal, Aliyah Purwanti, Ayesha Nilam Aprilyandi, Vira

Putri Yarlina, Nada Putri Djihad

45

14

Genetic Polymorphism Analysis Of Candidate Markers For

Reproduction Traits In Bali Cattle

I Ketut Puja, I Nyoman Sulabda, Nengah Wandia

45

15

Aplikasi Penanda Molekuler Untuk Mempelajari Keragaman Jenis

Jamur Endofitik Pada Tanaman Hutan

Istiana Prihatini

46

16

Analisis Senyawa Minyak Sereh Wangi Dan Minyak Terpentin

Menggunakan

Near Infrared Spektroscopy

Dan Kromatografi Gas

Spektroskopi Massa

Welmince Bota*, Martanto Martosupono

1

, Dan Ferdy Samuel

Rondonowu

1

47


(10)

POSTER

1

Toksisitas Asam Metoksi Asetat Terhadap Indeks Mitosis Dan

Aberasi Kromosom Lini Sel M11

Madihah

48

2

Keanekaragaman Burung Di Kebun Raya Eka Karya Kecamatan

Baturiti, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali

Putu Ayu Wiwin Vitrayanthi

48

3

Potensi Jamur Entomopatogen

Metarhizium anisopliae

dalam

Pengendalian Hayati Populasi Nyamuk

Aedes aegypti

(Linnaeus,

1762)

Melanie, Hikmat Kasmara, Zelan Dzulhimmatul Aliana, Elly Tiarawati

49

4

Eksplorasi Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai Penghasil Minyak

Atsiri Di Lombok Timur NTB

IG. Tirta

49

5

Perbanyakan

Alocasia baginda

Kurniawan & P.C. Boyce melalui

percepatan tunas lateral menggunakan Zat Pengatur Tumbuh BA dan

GA3

Siti Fatimah Hanum dan Dewi Lestari

50

6

Inventarisasi jenis-jenis Araceae di sebagian Hutan Gunung Mesehe

Kab. Jembrana

Siti Fatimah Hanum dan Ni Putu Sri Asih

50

7

Eksplorasi Tumbuhan Yang Berpotensi Sebagai Penghasil Minyak

Atsiri Di Sumbawa-Ntb

I Putu Agus Hendra Wibawa, I Gede Tirta dan Ida Bagus Ketut Arinasa

51

8

Eksplorasi Flora Di Hutan Lindung Lombok Timur Dan Taman

Nasional Gunung Rinjani

I Nyoman Peneng

51

9

Inventarisasijenis-jenisTumbuhanInvasif di Taman Nasional Bali

Barat

Deden Girmansyah, Sunaryo, Asep Sadili

52

10

Inventarisasi Jenis Tumbuhan yang Digunakan oleh Masyarakat

Sebagai Obat Tradisional Diabetes di Desa Karangwangi, Kabupaten

Cianjur, Jawa Barat

Desak Made Malini, Fitri Kamilawati

52

11

Kadar Sari Cabe Jawa (

Piper retrofractum

) Dengan Beberapa Metode

Maserasi Dan Jenis Pelarut

Mohamad Nurzaman, Tia Setiawati

53

12

Akumulasi Timbal Pada Sayap Dan Tubuh

Kupu-Kupu

Eurema blanda

Di Taman Kota Bandung

Nurullia Fitriani, Iis Wahidah, Melanie

53

13

Analisis Bioinformatika Berbasis Web Enzim Fructansucrase dari

Genus B

acillus

Rahmat Azhari Kemal, Gabriel Bagus Kennardi

54

14

Usia Menarche Dan Indeks Massa Tubuh Anak Perempuan Usia 7-15

Tahun Di Kota Surakarta Dan Sekitarnya

Tetri Widiyani

1

, Olivia Erness, Noor Soesanti Handajani

54

 


(11)

15

Gambaran Kepadatan Spermatozoa Dalam Lumen Tubulus

Seminiferus Testis Kelinci (

Lepus sp

.) Lokal Yang Diberi Ransum

Komersial Disuplementasi Minyak Hati Ikan Kod (

Gadus Morhua

)

Ni Gusti Ayu Manik Ermayanti

55

16

Pengaruh Buangan Limbah Cair Pabrik Tekstil Di Sungai Kawasan

Desa Mangun Argakabupaten Sumedang Terhadap Pembelahan Sel

Akar Bawang Merah (

Alliumcepa

)

Annisa, Hana Hunafa Hidayat

55

17

Seleksi Tumbuhan Pakan Oleh Kijang (

Muntiacus Muntjak

) Di Taman

Nasional Bali Barat

I Ketut Ginantra, I.G.A Sugi Wahyuni

56

18

Jenis-Jenis Diatom Di Danau Beratan Sebagai Data Pendukung

Analisa Forensik Korban Tenggelam

Pararya Suryadipura, Ni Made Suartini, I Ketut Junitha

56

19

Kecepatan Tumbuh Cendawan Yang Menginfeksi Tanaman Buah

Naga (

Hylocereus

spp.)

Secara In-Vitro

Meitini W.Proborini

57

20

Kualitas Dan Status Mutu Air Bawah Tanah Di Wilayah Pesisir,

Kabupaten Badung.

I Ketut Sundra

57

21

Uji Antifertilitas Ekstrak Daun Sirsak (

Annona muricata

Linn) Pada

Mencit Jantan (

Mus musculus

)

Ni Nyoman Wirasiti

58

22

Efektivitas MgCl

2

Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Transpirasi

Monochoria vaginalis

( BURM. F ) Presl

Ni Putu Adriani Astiti

58

23

Potensi Streptomyces sp. dalam Menghambat Bakteri Klebsiella

pneumoniae

Resisten Antibiotik Ampisilin

Kadek Desy Kartika

59

24

Aktivitas Mendapatkan Makanan Monyet Ekor Panjang (Macaca

Fascicularis Raffles) Di Uluwatu, Bali

Ni Made Dewi Wahyuni

59

25

Pengaruh Penambahan Berbagai Takaran Bijikedelai Terhadap

Pertumbuhan Dan Bobot Bibit Indukjamur Enoki (Flammulina

Velutipes (Curt.:Fr.)Singer.)

Betty Mayawatie Marzuki

60

26

Karakter Agronomi Dan Stabilitas Galur Padi Gogo Doubled-Haploid

Hasil Kultur Antera

Iswari Saraswati Dewi, Heni Safitri, Bambang Sapta Purwoko, Deni

Sulaeman, Adin Afiyata, Muhamad Syukur, Desta Wirnas

60

27

Penelusuran Awal Ekstrak Bawang Putih (

Allium sativum

L) Untuk

Menyembuhkan Luka Melalui Indikator Bakteriostatik dan

Bakterisida Terhadap Bakteri

Staphylococcus aureus

Secara In vitro.

Yulita S. Lani, Lukas Seran,

Aloysius Djalo

61

28

Identifikasi Karakteristik dan Keanekaragaman Jenis Lamun

(Seagrass) Di Daerah Intertidal Di Pantai Litianak Desa Oelua

Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote Ndao

Midel D.W Ndolu, Abdul Majid, Marthinus Dethan


(12)

29

Pengaruh Jarak Pemindahan Terhadap Keberhasilan Kembali

Pulang (

Homing

) Kodok Buduk (

Bufo melanostictus

)

Ni Wayan Mery Wintari, I Ketut Artawan, Ida Bagus Jelantik Swasta

62

30

Alokasi Waktu Aktivitas Harian Monyet Ekor Panjang

(

Macacafascicularis

) Dewasa Di Destinasi Wisata Luhur Uluwatu, Bali

Ramdhoani, A. A. Gde Raka Dalem, Deny S. Yusup

62

31

Kondisi Terumbu Karang Di Lokasi Wisata

Snorkeling

Kawasan Gili

Matra, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa

Tenggara Barat

Ni Made Martini, Hilman Ahyadi, S.Si, M.Si, dan Dr. I Wayan Suana

63

32

Produksi Bibit Kentang (

Solanum Tuberosum

L.) G1 Dari Stek Batang

Putu Wina Andriani Lestari, Made Ria Defiani, Ida Ayu Astarini

63

33

Pengaruh Penggunaan Pupuk Organic Cair Mitra Flora dengan

konsentrasi berbeda terhadap produksi pare (

Momordicha charantiae

L.) Di Daerah Nangahure Kecamatan Alak Kabupaten Sikka

Andy Agustina Lande, Sudirman Bandu, Yusnaeni Ganing

64

34

Pengembangan Media Ajar Interaktif Berbasis Komputer Untuk

Meningkatkan Kemandirian Dan Berfikir Kritis Siswa Pada Materi

Monera Kelas X Sma

Julian Tambunan, Supramono, Akhmadi

64

35

Pengembangan Modul Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Materi Pencernaan Manusia

Debora Margareth, Supramono, Suatma

65

36

Efektivitas Ekstrak Daun Sukun (

Artocarpus Communis

Forst.) Dalam

Menurunkan Kadar Glukosa Darah Dan Mempertahankan Jumlah

Sperma Pada Tikus (

Rattus norvegicus

L.)

I Putu Ari Wijana Dipa, Ni Wayan Sudatri, Ngurah Intan Wiratmini

65

37

Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Air Tawar Di Danau Tuadale Kecamatan

Kupang Barat Kabupaten Kupang

Dicky F.Hanas,

Frans Kia Duan,

Abdonia W.Finmeta

66

38

Pengaruh Motivasi, Budaya Sekolah Dan Kepemimpinan Kepala

Sekolah Terhadap Disiplin Guru SMA Negeri 1 Lahusa Kecamatan

Lahusa Kabupaten Nias Selatan

Hasrat Damai Hulu, T. Sihol Nababan, Oloan Simanjuntak

66

39

Induksi Poliploidi Bunga Lili (Lilium Longiflorum Thunb.) Dengan

Pemberian Oryzalin

Gusti Ayu Mirah Dwidaputri, Ida Ayu Astarini, Eniek Kriswiyanti

67

40

Analisis Protein Membran Spermatozoa Kambing Peranakan Etawa,

Kambing Boer, Dan Kambing Kacang Sebagai Pendekatan

Kekerabatan

Gustu Widi Kencana Putra, Umie Lestari, Sofia Ery Rahayu

67

41

Identifikasi Pigmen Anthosianin Dari Limbah Kulit Ubi Jalar Ungu

(

Ipomoea Batatas

L)

I Wayan Muda Suta Arta

68

 


(13)

42

Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Umbi Ubi Jalar Ungu Terhadap

Penurunan Glukosa Darah Pada Tikus Putih (Ratus Norvegicus)

Yang Diinduksi Dengan Sterptozotocin

I Gede Wiranatha

68

43

Pengaruh Naungan Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Bunga

Potong

Anthurium sp

Ni Luh Suriani

69

 

PEMAKALAH UTAMA

Prof. Dr. Ocky Karna Radjasa, M.Sc.


(14)

PEMAKALAH UTAMA

MENELITI MANFAAT BUAH PINANG PADA SISTEM

REPRODUKSI DAN PERKEMBANGAN HEWAN*

Sony Heru Sumarsono, Annisa Martiana, Eka Pasana Pujowati, Prilia Setiorini,

Hafizh Sholahudin

KK Fisiologi, Perkembangan Hewan dan Sains Biomedika

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung

Gedung Labtek XI, Jl ganesha 10, Bandung 40132

Email: [email protected]

ABSTRAK

Buah pinang (Areca catechu L) sudah dikenal dan dimanfaatkan sejak jaman dulu sebagai bahan obat dari berbagai jenis penyakit infeksi. Buah pinang mengandung berbagai jenis alkaloid yang kemungkinan dapat dimanfaatkan sebagai bahan antifertilitas, suatu cara pengaturan kelahiran anak dengan memanfaatkan bahan alami. Untuk itu perlu diteliti manfaat buah pinang terhadap sistem reproduksi mamalia. Ekstrak etanol buah pinang disiapkan dengan maserasi dan ekstraksi dengan etanol 96%, dikeringkan dan kemudian dilarutkan dalam larutan gum Arab 1%. Mencit betina digavage setiap hari dengan 0, 300, 500, dan 700 mg/kg berat badan ekstrak biji pinang selama 15 hari, diistirahatkan 5 hari dan dikawinkan. Mencit dibunuh dan dibedah pada umur kebuntingan 3, 9 dan 16 hari, embrio dikumpulkan, dihitung dan diamati jika terjadi kelainan. Mencit jantan digavave setiap hari dengan ekstrak etanol biji pinang dengan dosis 0, 300, 500 dan 700 mg/kg berat badan selama 17 dan 35 hari, dibunuh dan diamati perubahan yang terjadi pada testis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak pemberian ekstrak biji pinang pada mencit betina menunjukkan terjadi penurunan kualitas embrio tahap praimplantasi yang dihasilkan yaitu mengalami kelambatan perkembangan pada tahap morula. Pada tahap pasca implantasi tidak ditemukan adanya penurunan kualitas maupun kelainan pada embrio. Pada hewan jantan ekstrak biji pinang dapat menyebabkan tubulus seminiferus tidak tumbuh, testis lebih kecil, hypoplasia spermatogenesis, dan peningkatan apoptosis pada sel-sel spermatogonia.

Kata kunci: ekstrak biji pinang, mencit, embrio, spermatogenesis, apoptosis

* Disampaikan dalam Seminar Nasional Biosains 2 tanggal 19 Nopember 2015 di Denpasar


(15)

PEMAKALAH UTAMA

PENTINGNYA PENELITIAN TAKSONOMI DALAM

MENUNJANG PERKEMBANGAN SAIN DAN TEKNOLOGI:

STUDI KASUS PADA PENELITIAN SUKU CUCURBITACEAE*

Rugayah

Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Puslit Biologi-LIPI

Email: [email protected]

Ringkasan

Taksonomi termasuk di dalam salah satu ilmu dasar yang mempelajari tentang pencirian, penggolongan serta penamaan suatu takson. Ilmu tersebut sebenarnya telah melekat dengan sendirinya pada setiap individu tanpa disengaja, karena setiap aktivitas yang kita lakukan selalu mempraktekan apa yang dipelajari di dalam ilmu tersebut. Dengan melakukan pencirian kita bisa menyandra suatu benda, kemudian mengenali, memberikan sebutan atau nama untuk benda tersebut dan menggolong-golongkannya menjadi suatu kelompok tertentu. Nama dapat dikatakan sebagai kunci pembuka khasanah ilmu pengetahuan. Dengan mengenal sebuah nama, kita dapat dengan sendirinya menggambarkan segala suatu yang melekat pada benda yang kita sebutkan.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang ada, istilah taksonomi juga berkembang menjadi Sistematika. Apa yang menjadi topik pembelajarannyapun juga berkembang tidak hanya pencirian, pengolongan dan penamaan saja, namun juga dipelajari hubungan kekerabatan antar takson dengan bukti evolusinya. Untuk mendapat bukti-bukti tersebut, beberapa pendekatan perlu dilakukan guna mengetahui proses evolusi yang terjadi. Pendekatan-pendekatan tersebut selama ini selaras dengan perkembangan ilmu yang ada, sehingga kita dapat mengenal beberapa istilah keilmuan yang terkait dengan bidang taksonomi ini seperti Sitotaxonomy, chemotaxonomy, Numerical taxonomy, Molecular systematic, dll.

Hasil penelitian taksonomi maupun sistematika yang berupa pengungkapan kekayaan jenis maupun genetik (berupa varian), dapat dimanfaatkan oleh bidang keilmuan lainnya (seperti Ekologi, Etnobotani, Kehutanan, Konservasi, Farmasi, Bioteknologi, Pertanian). Bahkan saat ini prinsip dasar taksonomi juga dapat diaplikasikan di dalam bidang informatika. Terciptanya beberapa program aplikasi komputer yang dapat dimanfaatkan untuk menganalisis informasi biologi, antara lain seperti program yang dipakai dalam menganalisis hubungan kekerabatan dll, sebagai bukti bahwa taksonomi juga berperan di dalamnya.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara Megadiversity. Berdasarkan informasi kekinian keanekaragaman hayati Indonesia (Widjaja, EA dkk, 2014) mencatat sekitar 30.000-40.000 jenis tumbuhan (15.5 %, jumlah total tumbuhan yang ada di dunia) dan saat ini hanya sekitar 50 % (tumbuhan berbiji) yang telah terungkap. Dengan demikian masih banyak peluang untuk mengungkapkannya. Ironisnya, Indonesia hanya memiliki ahli taksonomi yang sangat sedikit dibandingkan negara maju, sehingga publikasi-publikasi taksonomi masih didominasi oleh peneliti-peneliti asing.

Maraknya pemahaman tentang keanekaragaman hanyati (genetik, jenis dan ekosistem) di awal abad ini, berdampak sangat besar terhadap arti pentingnya peranan taksonomi atau sistematika di dalam pengungkapan keanekaragaman itu sendiri. Penggantian mata ajaran taksonomi menjadi keanekaragaman di beberapa perguruan tinggi di Indonesia melalui berbagai pendekatan yang berbeda dan lebih menarik, juga terbukti dapat


(16)

meningkatkan minat anak didik untuk mengetahui dunia taksonomi ini. Beberapa tahun terakhir, jumlah mahasiswa peminat bidang taksonomi yang tercatat di Sekolah Pasca Sarjana, Program Studi Biologi di IPB semakin banyak, yang awalnya pada tahun 1991 hanya satu orang menjadi sekitar 8-13 orang pada saat ini. Semakin banyaknya taksonom-taksonom baru yang lulus pendidikan, diharapkan dapat mempercepat terungkapnya kekayaan hayati Indonesia.

Kegiatan penelitian yang di lakukan dalam bidang sistematika saat ini di awali dari kegiatan inventarisasi dan eksplorasi, mengenalnya melalui proses identifikasi dan pemberian nama, dianalisis hubungan kekerabatannya dan dikonstrukti pengelompokannya, kemudian data-data tersebut dikemas dan dimanage di dalam suatu program database dan dikomunikasikan ke seluruh dunia. Terjalinnya jejaring data-data tersebut diharapkan akan berakhir pada suatu muara pemanfaatan keanekaragaman yang berkesinambungan atau lestari. Permasalahan kekurangan pangan, munculnya macam penyakit yang memerlukan obat-obatan baru di dunia, dll. diharapkan akan teratasi dengan terbukanya informasi dasar ini.

Cucurbitaceae, diketahui merupakan salah satu suku yang memiliki nilai ekonomi penting di dalam kehidupan manusia, dimana banyak anggota jenis dari suku tersebut yang telah dimanfaatkan sebagai sumber pangan (buah-buahan, sayuran) maupun obat-obatan (obat sederhana: cacing, batuk, hingga HIV).

Keanekaragaman jenis suku ini telah terungkap, saat ini telah diketahui 900 jenis dari 120 marga tersebar di seluruh dunia terutama di daerah tropik, dan sebagian besar marganya tersebar di Amerika, hanya beberapa di daerah temperate. Di kawasan Malesia dilaporkan sebanyak 132 jenis, termasuk di dalam 39 marga. 29 marga diantaranya tumbuh liar dan 10 marga telah dibudidaya (de Wilde & Duyfjes, 2010). Di Indonesia diperkirakan sekitar 85 jenis, termasuk beberapa kerabat liar dari jenis-jenis yang dibudidayakan ( seperti

Cucumis melo f.agrestis, Benincasa f. pruriens dll.). Keanekaragaman jenis marga

Trichosanthes (25 jenis) merupakan yang paling tinggi.

Terungkapnya keanekaragaman ini dipakai sebagai data dasar dalam pengembangan selanjutnya. Berbagai penelitian lanjutan pada suku ini masih terus dilakukan. Hasil analisis molekuler menggabungkan beberapa marga seperti Mukia masuk ke dalam marga Cucumis. Perakitan kultivar baru dalam rangka peningkatan kualitas buah (melon Apel sebagai kultivar baru yang memiliki buah sebesar buah apel), peningkatan produksi biji (Citrulus,

Cucurbita, dll), maupun ketahanan terhadap penyakit pada jenis-jenis lainnya; demikian

pula penelitian kandungan kimia lain seperti alkaloid pada jenis-jenis Momordica, saponin pada jenis-jenis Cucurbita, Cucumis, Lagenaria dan Momordica. Ditemukannya bahan bioaktif pada jenis-jenis Momordica, Trichosanthes dilaporkan mempunyai kandungan kimia yang dapat dipakai sebagai bahan anti HIV.

Kata kunci: taksonomi, sistematika, keanekaragaman, Cucurbitaceae

* Disampaikan dalam Seminar Nasional Biosains 2 tanggal 19 Nopember 2015 di Denpasar


(17)

PEMAKALAH UTAMA

MENINGKATKAN RELEVANSI PENELITIAN BIOLOGI

UNTUK MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN*

Dewa Ngurah Suprapta

Laboratorium Biopestisida Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penduduk dunia saat ini sudah mencapai sekitar 7,2 miliar jiwa dan hampir 1 miliar jiwa mengalami kelaparan dan kekurangan gizi sementara sekitar 2 miliar ketahanan pangannya kurang kuat. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sumber daya global saat ini seperti sumber daya alam, sumber daya manusia dan iptek belum mampu memenuhi kebutuhan dasar penduduk dunia terutama dalam penyediaan pangan secara berkecukupan dan berkeadilan. Penduduk dunia pada tahun 2050 diperkirakan akan mencapai 9 miliar jiwa, dan untuk memenuhi kebutuhan pangan diperlukan peningkatan produksi tanaman pangan sekitar dua kali lipat dari produksi saat ini. Peningkatan produksi tanaman bisa dilakukan melalui ekstensifikasi yaitu memperluas lahan pertanian, dan melalui intensifikasi yaitu penerapan teknologi secara intensif dan efisien. Perluasan lahan pertanian tampaknya sulit bisa dilakukan karena justru lahan pertanian yang ada saat ini cendrung mengalami penyusutan karena adanya alih fungsi. Pilihan yang paling mungkin adalah intensifikasi pertanian melalui penggunaan varietas unggul, pengembangan teknik pengolahan tanah yang tepat, pengelolaan irigasi yang lebih efisien, penggunaan pupuk yang sesuai, pengelolaan hama dan penyakit secara terpadu. Peneliti biologi bisa memberikan kontribusi yang besar pada beberapa aspek dari intensifikasi pertanian terkait dengan pengembangan varietas unggul yang memiliki sifat dengan produktivitas tinggi, umur pendek,nilai gizi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit serta adaptif terhadap kondisi iklim yang terus berubah. Selain itu, penelitian biologi dasar juga diperlukan untuk menemukan, mengidentifikasi, dan mengembangkan agen hayati atau produknya yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk hayati dan biopestisida dengan kinerja yang lebih baik dari pupuk dan pestisida kimia sintetis. Kegiatan penelitian biologi seharusnya dikelola secara multidisiplin dan transdisiplin melibatkan berbagai ahli terkait, khususnya ahli pertanian, sehingga hasil penelitian biologi memiliki relevansi yang tinggi dan bermuara pada peningkatan kinerja pertanian khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan.

Kata kunci: relevansi penelitian, ketahanan pangan, multidisiplin, transdisiplin

*Disampaikan pada Seminar Nasional Biosains 2 tanggal 20 Nopember 2015 di

Denpasar


(18)

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN ASING INVASIF DI

HUTAN PENDIDIKAN DAN PENELITIAN BIOLOGI (HPPB)

UNIVERSITAS ANDALAS

Solfiyeni*, Syamsuardi, Chairul

Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas, Padang *Email: [email protected]

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang keanekaragaman tumbuhan asing invasif di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas Andalas yang bertujuan untuk mengetahui komposisi dan struktur tumbuhan asing invasif di kawasan hutan tesebut. Penelitian ini menggunakan metode kuadrat dengan peletakan plot secara sistematik sampling. Jumlah plot pengamatan sebanyak 90 plot dengan ukuran plot 2 x 2 meter. Hasil penelitian menunjukkan di HPPB ditemukan sebanyak 2056 individu dari 36 jenis tumbuhan asing invasif yang tergolong kedalam 15 famili. Famili yang dominan adalah famili Rubiaceae dengan persentase famili 25,97%. Jenis tumbuhan asing invasif yang mendominasi adalah Borreria laevis dan Melastoma malabathricum dengan Nilai Penting (NP) masing-masingnya 26,96% dan 20,30%. Indeks keanekaragaman jenis tumbuhan asing invasif pada kawasan ini tergolong sedang yaitu 2,98.

Kata kunci : tumbuhan asing invasif, komposisi, struktur, HPPB

KEANEKARAGAMAN LUMUT DI LERENG BARAT GUNUNG

LAWU, KABUPATEN KARANGANYAR

Krisanty Kharismamurti*, Dwi Setyo

Kelompok Studi Biodiversitas, Program Studi Biologi, FMIPA

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Gunung Lawu memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah di seluruh bagian hutan. Salah satu keanekaragaman yang tersimpan adalah tumbuhan lumut (Bryophyta). Tumbuhan lumut mempunyai berbagai ciri khas dan dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan. Penelitian terkait tumbuhan lumut bertujuan untuk mendata berbagai jenis lumut, sehingga dapat dijadikan sebagai database keanekaragaman hayati Gunung Lawu. Metode yang digunakan adalah metode jelajah. Metode ini dilakukan dengan menelusuri hutan di rentang luasan area 5meter dari jalansetapak di kanan dan kiri. Sampel lumut yang didapatkan kemudian dipreservasi dan di identifikasi. Lokasi penjelajahan dilakukan di dua tempat di lereng barat Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar, yaitu Hutan Segorogunung dan Hutan Parang Ijo. Hasil yang didapatkan adalah sebanyak 21 spesies berhasil teridentifikasi.


(19)

KEANEKARAGAMAN ANGGREK DI BUKIT TAPAK,

TABA

NAN-BALI

I.G. Tirta*, Aninda Retno U.W., I.N. Peneng

UPT. Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya ‘Eka Karya’ Bali

* Email: [email protected]

ABSTRAK

Anggrek yang termasuk dalam suku Orchidaceae merupakan salah satu suku terbesar dalam Angiospermae dan memiliki keanekaragaman tinggi terutama di hutan hujan tropis. Secara alami di habitat aslinya, anggrek mudah dijumpai dalam habitus epifit dan terestrial. Namun saat ini alih fungsi lahan dan over eksploitasi menyebabkan menurunnya populasi dan tingkat keragaman jenis anggrek. Bukit Tapak termasuk dalam kawasan hutan Batukau, bukit ini telah memiliki jalur pendakian yang sering dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemelimpahan dan keragaman anggrek di Bukit Tapak. Penelitian dilakukan dengan metode eksplorasi acak pada jalur pendakian dari Kebun Raya Bali – puncak bukit bulan Agustus 2013, dan jalur pendakian dari Pancasari – puncak bukitbulan Agustus 2014.Hasil penelitian menunjukkan bahwadiBukit Tapak ditemukan sebanyak 50jenisanggrek yang terdiri dari 40 jenis anggrek epifit dan 10 jenis terestrial. Indeks kesamaan jenis Sorrensen terhitung sebesar 40,63%, hal ini menunjukkan kedua area jalur pendakian memiliki keragaman jenis yang cukup berbeda.

Kata kunci:anggrek, orchidaceae, Bukit Tapak, keanekaragaman, Bali

EVALUASI EFIKASI TAKARAN DAN FREKUENSI

PEMBERIAN BIOPESTISIDA EKSTRAK ANDROPOGON

NARDUS UNTUK MENEKAN SERANGAN PENYAKIT UTAMA

BUAH KAKAO DI SUMATERA BARAT

Mairawita

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penyakit utama pada kakao (Theobroma cacao. L.) di Sumatera Barat adalah

Phythopthora palmivora (patogenBusukBuahKakao/BBK). Pada penelitian pendahuluan,

ekstrak Andropogon nardus mampu menekan penyakit pada utama kakao, yaitu P.

palmivora sampai dengan 100%. Penelitian ini bertujuan menguji evektifitas biopestisida

ekstrak A. nardus di lapangan, terhadap penyakit utama kakao tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Stratified Random Sampling dan dilakukan di Kabupaten Padang Pariaman pada kebun binaan seluas + 1 ha. Perlakuan ekstrak A. nardus adalah 4 ml/L dan 8 ml/L untuk tahun pertama. Hasil perlakuan 1 dan 2 pada kakao memperlihatkan kecenderungan pengaruh positif penyemprotan biopestisida terhadap serangan P. palmivora. Perlakuan yang diterapkan pada tahun pertama dimodifikasi dengan adanya kombinasi perlakuan dan frekuensi penyemprotan. Perlakuan yang diterapkan adalah penyemprotan 12 ml/L dan 24 ml/L, masing-masing dilakukan dengan dua frekuensi penyemprotan yaitu setiap seminggu sekali dan 15 hari sekali, selain itu diterapkan kontrol negatif dan kontrol positif. Hasil pengamatan hingga minggu ke-7 menunjukkan adanya penurunan jumlah buah yang terserang P. palmivora. Dari hasil pengamatan di lapangan terjadi penurunan tingkat serangan, namun grafik menunjukkan adanya fluktuasi yang cukup jelas.


(20)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADA MEDIA

TANAH YANG MENGANDUNG TIMBAL (Pb) TERHADAP

PERTUMBUHAN KANGKUNG DARAT (

Ipomoea reptans

Poir.)

Ulfah Rahmawati, Listiatie Budi Utami*

Program Studi Biologi FMIPA, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

* Email: listiatie [email protected]

ABSTRAK

Kangkung darat (Ipomoea reptansPoir.) merupakan tanaman hiperakumulator terhadap logam timbal (Pb), padahal kangkung darat banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kandungan timbale (Pb) kangkung darat pada berbagai dosis pupuk organik. Selain itu, untuk mengetahui dosis pupuk organik yang paling efektif u tuk meningkatka npertumbuhan dan menurunkan kandungan timbal (Pb) tanaman kangkung darat. Penelitian dilakukan secara Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pemberian pupuk organic dengan dosis 0 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, 200 gram, dan 250 gram dalam 2 kg tanah dari TPA Piyungan, setiap perlakuan 4 kali ulangan. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu, meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, panjang akar, dan berat basah tanaman. Setelah minggu ke-4, dilakukan pengukuran kadar timbal (Pb) dalam daun. Analisis data dilakukan dengan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung darat, dosis yang paling efektif untuk pertumbuhan tanaman kangkung darat adalah 200 gram dalam 2 kg tanah. Namun, pemberian pupuk organic tidak dapat menurunkan kandungan Pb dalam tanaman kangkung darat.

Kata kunci: pupuk organik, pertumbuhan, timbal (Pb), kangkung darat

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU-PAKUAN

(

Pteridophyta

) DI KAWASAN LERENG BARAT GUNUNG LAWU,

JAWA TENGAH

Zenita Milla Luthfiya*, Nor Liza, Rizma Dera Anggraini Putri

Kelompok Studi Biodiversitas, Jurusan Biologi FMIPA, UNS Surakarta

Email:

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan barat lereng Gunung Lawu, tepatnya di hutan Segoro Gunung dan hutan Parang ijo Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan paku-pakuan (Pteridophyta) di kawasan barat Gunung Lawu, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode jelajah dan metode kuadran plot sampling dengan ukuran (20x20)m. Tumbuhan paku memiliki keanekaragaman jenis yang tinggi dan mampu hidup dalam kondisi lingkungan yang bervariasi. Tumbuhan paku memiliki fungsi ekologis yang penting dalam ekosistem hutan serta pemanfaatan bagi manusia sebagai sumber pangan, tanaman hias, dan obat-obatan. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, di hutan segoro gunung didapatkan sebanyak 30 spesies tumbuhan paku, sedangkan di hutan parang ijo didapatkan 22 spesies tumbuhan paku.


(21)

KAJIAN PENYEBAB GAGALNYA PEMBENTUKAN BIJI JAHE

MELALUI BIOLOGI BUNGA

Melati

1

, Endah Retno Palupi

2

, Satriyas Ilyas

2

, Anas D. Susila

2

1

Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Jl. Tentara Pelajar 3, Bogor.

2

Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian

Bogor, Jl. Meranti, Kampus IPB, Dermaga, Bogor.

Email: [email protected]

ABSTRAK

Banyaknya OPT tular benih, menjadi kendala dalam penggunaan rimpang sebagai benih untuk perbanyakan tanaman jahe. Benih yang sudah terinfeksi sulit untuk disterilkan dan hal ini dapat menurunkan produksi benih jahe. Penggunaan biji sebagai benih pengganti rimpang menjadi alternatif terobosan yang potensial untuk dikembangkan, namun masih menghadapi kendala karena tidak ditemukan biji jahe secara alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biologi bunga jahe putih besar yang berkaitan dengan pembentukan biji. di dua lokasi dengan ketinggian berbeda. Sampel diambil secara acak di kedua lokasi dan dirata-ratakan. Kegagalan pembentukan biji jahe disebabkan oleh banyak faktor. Posisi antera yang berada di bawah kepala putik menyulitkan untuk terjadinya penyerbukan sendiri. Serbuk sari bersifat lengket, sehingga angin tidak bias menjadi vektor penyerbuk. Tidak ditemukannya serangga sebagai vektor penyerbuk pada saat bunga mekar. Serbuk sari tidak mempunyai pori, exinnya tebal. Sekresi yang terjadi pada saat kepala putik siap menerima serbuk sari terlalu sedikit. Penyerbukan silang buatan belum mampu membentuk tabung serbuk sari dan biji tidak terbentuk.

Kata kunci: antera, kepalaputik, serbuk sari, penyerbukan buatan, vektor penyerbuk

ANALISIS KOMPOSISI FLORA PADA BEBERAPA JENIS

TUMBUHAN INVASIF DOMINAN DI TAMAN NASIONAL BALI

BARAT, BALI

Asep Sadili*, Sunaryo, Deden Girmansyah

Bidang Botani, Puslit Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Jl. Raya Jakarta–Bogor Km 46, Cibinong 16911

ABSTRAK

Penelitian analisis komposisi flora pada beberapa jenis tumbuhan invasif dominan di Taman Nasional Bali Barat dilakukan di tiga lokasi yaitu; di sekitar Banyu Wedang dengan jenis dominan akasia (Acacia nilotica); di Resort Menjangan dengan jenis gamal (Gliricidia

sepium); di sekitar Prapat Agung dengan jenis kirinyuh (Chromolaena odorata), dan jenis

krasian (Lantana camara). Penelitian dikhususkan bagi kelompok belta dan semai atau herba dengan menggunakan petak, dan hasil pada masing-masing lokasi cukup bervariasi.


(22)

APLIKASI PUPUK ORGANIK UNTUK MEREDUKSI

PENGGUNAAN PUPUK ANORGANIK PADA BUDIDAYA

Ismail Saleh

1

*, R. Eviyati

2

, Dodi Budirokhman

1

, Ida Setya Wahyu Atmaja

1 1

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Swadaya Gunung

Jati Cirebon, Jawa Barat, Indonesia 45132

2

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Swadaya Gunung Jati

Cirebon, Jawa Barat,Indonesia 45132,

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Jambu biji merah merupakan salah satu komoditas unggulan di Desa Pajambon Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Mengingat budidaya yang intensif jambu biji di daerah ini maka teknik budidaya yang tepat menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dapat mengurangi kesuburan tanah sehingga pemberian pupuk organik menjadi aspek penting untuk mengembalikan kesuburan tanah dan perbaikan fisik, kimia, dan biologi tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak pengaturan dosis pupuk anorganik dan pupuk pupuk kandang (organik) terhadap mutu buah jambu biji merah. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei – Agustus 2015 di Desa Pajambon, Kabupaten Kuningan. Curah hujan di lokasi penelitian yaitu 0 mm/hari (musim kemarau). Perlakuan disusun dengan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial. Faktor pertama adalah dosis pupuk anorganik NPK yang terdiri atas tiga taraf yaitu 0, 150, dan 300 g/pohon. Faktor ke dua yaitu dosis pupuk kandang yang terdiri atas tiga taraf yaitu 10, 20, dan 30 kg/pohon.Hasil percobaan menunjukkan bahwa belum terdapat pengaruh yang signifikan antar perlakuan baik dosis pupuk NPK maupun pupuk kandang terhadap semua tingkat kemanisan, kadar air, kadar vitamin C dan kadar gula total, serta masa simpan buah jambu biji. Tidak adanya hujan selama penelitian menyebabkan proses dekomposisi dari pupuk organik dan penyerapan hara oleh akar tanaman menjadi terganggu. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai pengaruh dari pengaturan dosis pupuk tersebut di musim penghujan.

Kata Kunci: jambu biji, kualitas buah, pupuk organik, vitamin C.

KEANEKARAGAMAN JENIS JAHE GENUS Zingiber

(Zingiberaceae) DI KAWASAN BUKIT KAPUR SUMATERA

BARAT

Nurainas*,

Zuhri Syam & Riki Chandra

Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat, Indonesia

* Email: [email protected]

ABSTRAK

Genus Zingiber merupakan salah satu genus dari famili Zingiberaceae (keluarga jahe-jahean). Zingiber merupakan genus yang paling banyak dalam famili Zingiberaceae yang telah dimanfaatkan sebagai tumbuhan obat dan bahan bumbu, juga merupakan sumber panghasil minyak esensial, tanaman industri serta tanaman hias. Kawasan bukit kapur (limestone) mempunyai hutan dengan jenis-jenis flora yang spesifik. Di Sumatera Barat kawasan limestone ini cukup luas, diperkirakan sekitar 30.000 Ha lebih dengan jalur utama dari utara di daerah Payakumbuh sampai ke selatan di daerah Sijunjung. Hasil data specimen herbarium dan studi lapangan terbaru di Sumatera Barat didapatkan 5 species Zingiber yang ditemukan pada kawasan limestone Sumatera Barat yakni Zingiber gracile, Z. kunstleri, Z. montanum, Z. zerumbet dan ZIngiber sp.


(23)

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI TAKARAN BIJI

KEDELAI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN BOBOT BIBIT

INDUK JAMUR ENOKI

Flammulinavelutipes

(Curt.:Fr.)Singer.)

Betty Mayawatie Marzuki*, Tatang Suharmana Erawan, Joko Kusmoro

Departemen Biologi FMIPA, Universitas Padjadjaran

* Email: [email protected]

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh penambahan berbagai takaran biji kedelai terhadap pertumbuhan dan bobot bibit induk jamur enoki (flammulina velutipes (Curt.:Fr.) Singer.) mulai bulan Juli sampai bulan Oktober 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan persentase jumlah penambahan kacang kedelai yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan miselium dan bobot bibit induk jamur enoki yang terbaik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri dari enam taraf perlakuan yaitu penambahan kacang kedelai (P) pada media bibit induk jagung, dilakukan empat kali pengulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari komposisi media bibit induk biji jagung 100% ditambahakan kacang kedelai 0% (p0), 4% (p1), 8% (p2), 12% (p3), 16 (p4), 20 % (p5).

Parameter yang diukur adalah: rata-rata pertambahan panjang miselium jamur enoki umur 28 hari, rata-rata persentase petumbuhan miselium jamur enoki umur 28 hari (%), dan bobot bibit induk. Hasil penelitian menunjukkan Penambahan kacang kedelai 4% (p1) merupakan

perlakuan terbaik untuk semua parameter yang diukur.

Kata kunci : jamur enoki, kacang kedelai, pertumbuhan miselium, bobot bibit induk

STUDI TANAMAN PEKARANGAN PADA KAWASAN PINGGIR

DAN PUSAT KOTA PADANG

Zakiah Mustika

*

, Zuhri Syam, Solfiyeni

Laboratorium Ekologi Tumbuhan Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Andalas,

Kampus Limau Manis, Padang, 25163, Indonesia

*

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian tentang Studi Tanaman Pekarangan pada Kawasan Pinggir dan Pusat Kota Padang telah dilakukan pada bulan Mei-September 2015. Tujuan penelitian adalah mengetahui komposisi dan struktur tanaman pekarangan pada kawasan pinggir dan pusat Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode survey (pengambilan data langsung) di lapangan. Pemilihan plot dilakukan secara purposive sampling dimana pekarangan sebagai plot dan rumah sebagai centre. Hasil penelitian menunjukkan di wilayah pinggir kota ditemukan 69 famili, 204 jenis dan 5660 individu, sedangkan di wilayah pusat Kota Padang, ditemukan 60 famili, 174 jenis dan 4081 individu. Famili yang sering muncul di wilayah pinggir kota adalah Euphorbiaceae dan Araceae, di wilayah pusat kota adalah Poaceae dan Apocynaceae. Data didapat dari 10% total rumah berukuran 400 m2 di Kota Padang. Analisis

data struktur menunjukkan pada wilayah pinggir kota, tanaman yang memiliki indeks nilai penting tertinggi adalah Cordyline fruticosa (5.413%) dan Manihot uttilisima (5.072%), sedangkan di wilayah pusat kota adalah Tabernaemontana sp. (9.296%) dan Euodia ridleyi (9.247%). Indeks keanekaragaman tergolong tinggi yaitu 4,83 di wilayah pinggir dan 4,69 di wilayah kota. Indeks kesamaan kedua wilayah memiliki persentase 76.19%.


(1)

64

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK CAIR MITRA

FLORA DENGAN KONSENTRASI BERBEDA TERHADAP

PRODUKSI PARE (

Momordicha charantiae

L.) DI DAERAH

NANGAHURE KECAMATAN ALAK KABUPATEN SIKKA

Andy Agustina Lande, Sudirman Bandu, Yusnaeni Ganing

Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Muhammadiyah Kupang

ABSTRAK

Penelitian tentang pengaruh penggunaan pupuk mitra flora dengan konsentrasi berbeda pada tumbuhan pare (Momordicha charantiae L.) telah dilakukn sejak bulan januari sampai dengan April 2012 di lahan perkebunan desa Nangahure Kecamatan Alak Sikka. Bibit pare yang digunakan adalah bibit pare gajih. Pupuk organik Mitra Flora diproduksi oleh PT Delta Alam Surabaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil dari konsentrasi mana yang memiliki buah dengan bobot terbaik guna memajukan kesejahteraan para petani yang membudidayakan tanaman pare. Penelitian ini menggunakan desain penelitian rancang acak lengkap (RAL), sedang analisis data menggunakan dengan analisis varians dan dilanjutkan dengan analisis anova pada tingkat signifikasi 5%. Perlakuan berupa pemberian pupuk cair mitra flora dengan konsentrasi 1 ml/l; 2 ml/l; 3 ml/l; dan 4 ml/l. Masing- masing konsentrasi diulang tiga kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian pada tingkat signifikasi 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk organik cair mitra flora sampai konsentrasi 3 ml/l sampai 4 ml/l akan mempengaruhi berat buah pare. Hasil tertinggi diperoleh dengan penggunaan pupuk pada konsentrasi 3 ml/l dibandingkan perlakuan lainnya. Meskipun tidak berbeda nyata dengan pemberian pupuk pada konsentrasi 4 ml/l.

Kata kunci: Momordicha charantiae, produksi, pupuk cair Mitra Flora

PENGEMBANGAN MEDIA AJAR INTERAKTIF BERBASIS

KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN

BERFIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI MONERA KELAS X SMA

Julian Tambunan, Supramono, Akhmadi

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Palangkaraya, Kalimantan Tengah, * Email: [email protected]

ABSTRAK

Berdsarkan hasil observasasi pada SMA Negeri 3 Palangkaraya, peneliti menemukan masih kurang maksimalnya penggunaaan media ajar, khususnya pada mata pelajaran biologi. Adapun media yang sudah ada belum mampu menciptakan suasana belajar yang menuju ke arah kemandirian dan berfikir kritis, sehingga keterbatasan penggunaan media berbasis computer seperti ini perlu diperbaiki sedikit demi sedikit. Diharapkan siswa tidak hanya tinggi kualitas teoritisnya, tetapi juga tinggi kualitas kemandirian dan berfikir keritisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media ajar interaktif berbasis komputer, yang dimana siswa diharapkan dapat lebih mandiri danb erfikir kritis. Model pengembangan yang digunakan peneliti untuk mengembangkan media ajar interaktif berbasis computer materi monera adalah menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap atau fase yaitu analisis, desain, development, implementation, dan evaluation. Data hasil penelitai pengembangan ini berupa hasil angket validasi dari uji ahli media, uji ahli bahasa, uji ahli materi.Tidak hanya itu, data juga didapat daria ngket kemandirian, data hasil belajar, angket respon siswa, dan angket penilaian dari guru. Berdasarkan hasil penelitian,tingkat kamandirian siswa tergolong baik. Respon siswa terhadap penggunaan media ajar dalam pembelajaran sangat positif. Berdasarkan perhitungan N-Gain, hasil belajar siswa pada kelas implementasi tergolong tinggi, yaitu dengan rata-rata N-Gain 0,77. Hasil belajar siswa pada kelas control yaitu 0,67 yang tergolong sedang. Perhitungan uji T diperoleh nilai F hitung (2,33) > f tabel (2,00). Artinya terdapat perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa menggunakan media ajar interaktif berbasis computer dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan media ajar yang belum dikembangkan.


(2)

65

PENGEMBANGAN MODUL UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA MATERI PENCERNAAN MANUSIA

Debora Margareth*, Supramono, Suatma

Prodi Pendidikan Biologi, FKIP, Universitas Palangkaraya, Kalimantan Tengah

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan modul pada materi pencernaan manusia. Langkah yang ditempuh untuk menghasilkan produk modul merujuk pada model ADDIE (Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation). Pengembangan modul yang diberi nama modul “Barigas” diujicobakan pada siswa kelas VIII SMP Kristen Palangkaraya. Pengujicobaan menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimen dimana terdapat satu kelas control dan satu kelas eksperimen/implementasi. Data yang diperoleh adalah hasil angket validasi modul oleh dosen dan data hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dianalisis dengna menggunakan N-Gain dan statistik parametrik yaitu Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul yang dikembangkan layak digunakan menurut penilaian 3 dosen ahli dan 2 orang guru. Melalui perhitungan N-Gain, hasil belajar siswa pada kelas implementasi menunjukkan rata-rata N-Gain 0,71 (tinggi) sedangkan pada kelas kontrol menunjukkan rata-rata N-Gain 0,65 (sedang). Perhitungan Uji-t diperoleh nilai

Fhitung(2,43)>Ftabel(2,02) artinya terdapat perbedaan signifikan pada hasil belajar siswa materi

sistem pencernaan manusia.

Kata kunci: Pengembangan modul, hasil belajar

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SUKUN (

Artocarpus communis

Forst.)

DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN

MEMPERTAHANKAN JUMLAH SPERMA PADA TIKUS

(

Rattus norvegicus

L.)

I Putu Ari Wijana Dipa*, Ni Wayan Sudatri, Ngurah Intan Wiratmini

Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Daun sukun (Artocarpus communis Forst.) mempunyai kandungan antioksidan yang

tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun sukun terhadap kadar gula darah dan jumlah sperma pada tikus. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan menggunakan 30 ekor tikus berumur 2-3 bulan, berat 150-200 gram. Tikus dibagi menjadi enam kelompok perlakuan antara lain kelompok K1 yaitu kontrol negatif tanpa perlakuan, kelompok K2, P1, P2, P3 dan P4diberikan aloksan dan berturut- turut mendapat perlakuan NaCl 0,9 %, ekstrak daun sukun dosis 50 mg/kg bb, 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb, dan glibenklamid 1 mg/kg bb. Perlakuan dilakukan setiap hari selama 21 hari. Dilakukan pengukuran gula darah sebelum dan sesudah diberi aloksan, hari ke 7, 14, dan 21 setelah perlakuan serta penghitungan jumlah sperma setelah 21 hari. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan

Multiple Range Test (DMRT), menggunakan program SPSS For Windows versi 22. Hasil

penelitian menunjukkan ekstrak daun sukun (Artocarpus communis Forst.) mampu

menurunkan kadar glukosa darah dan konsentrasi paling efektif adalah perlakuan ekstrak daun sukun dosis 100 mg/kg bb yang diberikan selama 21 hari dengan efektifitas sebesar 66,77 %. Pemberian ekstrak daun sukun tidak menghambat proses spermatogenesis sehingga jumlah sperma tidak berbeda nyata dengan kontrol.


(3)

66

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS IKAN AIR TAWAR DI DANAU

TUADALE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG

Dicky F. Hanas,

Frans Kia Duan,

Abdonia W. Finmeta

Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas PGRI NTT

ABSTRAK

Ikan air tawar terdiri dari banyak jenis serta memiliki manfaat baik secara ekologi maupun ekonomis. Pengenalan akan jenis-jenis ikan sangat diperlukan sebagai langkah awal dalam pengelolaan dan pelestarian potensi perikanan darat. Danau merupakan salah satu habitat ikan air tawar yang sering kita jumpai. Danau Tuadale yang terletak di DesaTuadale Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang mengandung berbagai jenis biota air tawar diantaranya ikan yang belum diketahui jenis secara ilmiah. Penelitian identifikasi ikan air tawar di DanauTuadale telah dilakukan pada Agustus 2010 dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan di Danau Tuadale. Data hasil penelitian diperoleh dengan menggunakan metode jebakan, wawancara dan dokumentasi, yang kemudian dianalisis menggunakan metode deskripsi kualitatif sesuai cirri morfologi yang diamati dan selanjutnya diidentifikasi dengan mencocokan hasil deskripsi cirri morfologi pada literature buku kunci identifikasi ikan berdasarkan Hardjasasmita (1978). Berdasarkan hasil identifikasi terhadap jenis-jenis ikan yang diperoleh, terdapat 8 jenis ikan di Danau Tuadale yaitu: ikan mujair (Oreochromis mossambicus), ikan nila (Oreochormis niloticus), ikan gabus (Channa striata), ikan betok (Anabas testudineus), ikan kepala timah (Aplocheilu spanchax), ikan lele (Clarias batrachus), ikan bandeng (Chanoschanos), ikan mas (Cyprinus carpio). Sebagian besar jenis-jenis ikan yang ada di DanauTuadale termasuk dalam jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis karena mengandung protein yang tinggi dan telah dibudidayakan di Indonesia.

Kata kunci: Danau Tuadale,identifikasi morfologi, ikan air tawar.

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA SEKOLAH DAN

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN

GURU SMA NEGERI 1 LAHUSA KECAMATAN LAHUSA

KABUPATEN NIAS SELATA

Hasrat Damai Hulu*, T. Sihol Nababan, Oloan Simanjuntak

Program Studi Magister Manajemen, Program Pasca Sarjana, Universitas HKBP

Nommensen, * Email: [email protected]

ABSTRAK

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (1) Apakah ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap disiplin guru SMA Negeri 1 Lahusa, (2) Apakah ada pengaruh yang signifikan antara budaya sekolah terhadap disiplin guru SMA Negeri 1 Lahusa, (3) Apakah ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap disiplin guru SMA Negeri 1 Lahusa.Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengetahui signifikansi pengaruh positif Motivasi terhadap Disiplin guru SMA Negeri 1 Lahusa, (2) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh positif Budaya Sekolah terhadap Disiplin guru SMA Negeri 1 Lahusa, (3) Untuk mengetahui signifikansi pengaruh positif Kepemimpinan Kepala sekolah terhadap Disiplin guru SMA Negeri 1 Lahusa. Populasi dalam penelitian ini adalah Guru SMA Negeri 1 Lahusa, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri 1 Lahusa sebanyak 30 orang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap disiplin guru SMA Negeri 1 Lahusa dengan nilai thitung 0.789 pada

taraf signifikansi 0.437, (2) ada pengaruh yang signifikan antara budaya sekolah terhadap disiplin guru dengan nilai thitung sebesar 3.058 pada taraf signifikansi 0.005, (3) ada pengaruh

yang signifikan antara kepemimpinan Kepala sekolah terhadap disiplin guru dengan nilai

thitung sebesar 2.867 pada taraf signifikansi 0.008.


(4)

67

INDUKSI POLIPLOIDI BUNGA LILI (Lilium longiflorum Thunb.)

DENGAN PEMBERIAN ORYZALIN

Gusti Ayu Mirah Dwidaputri *, Ida Ayu Astarini, Eniek Kriswiyanti

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Udayana, Bali, Indonesia

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui variasi morfometrik dan tingkat ploidi kromosom bunga Lilium longiflorum Thunb. dengan pemberian Oryzalin 0,005% dan 0,01%. Penelitian dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Jurusan Agroekoteknologi, dan Laboratorium Struktur Perkembangan Tumbuhan, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana dari bulan Desember 2010 – Mei 2011. Metode yang digunakan adalah squash ujung akar dengan pewarnaan Aceto Orcein 2% untuk mendapatkan gambar kromosom yang kontras setelah difiksasi dengan larutan Farmer dan hidrolisis HCl 2N. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe kromosom pada ujung akar L. longiflorum kontrol, dan dengan perlakuan Oryzalin 0,01% adalah sama yaitu metasentris dan submetasentris, sedangkan dengan perlakuan Oryzalin 0,005% adalah tipe metasentris, submetasentris, dan subtelosentris. Bentuk kromosom lili pada perlakuan kontrol, dan dengan perlakuan Oryzalin 0,005% sama yaitu batang, V, U, dan J, sedangkan lili perlakuan Oryzalin 0,01% adalah bentuk batang. Panjang kromosom antara 32,5 – 73,8 µm untuk kontrol, 26,3 - 80 µm untuk perlakuan Oryzalin 0,005%, dan 36,3 - 68,8 µm untuk perlakuan Oryzalin 0,01%. Jumlah kromosom kontrol adalah 24 kromosom, dengan perlakuan Oryzalin 0,005% adalah 48 kromosom, dan dengan perlakuan Oryzalin 0,01% adalah 32 kromosom.

Kata kunci :kromosom, poliploidi, Oryzalin, Lilium longiflorum

ANALISIS PROTEIN MEMBRAN SPERMATOZOA KAMBING

PERANAKAN ETAWA, KAMBING BOER, DAN KAMBING

KACANG SEBAGAI PENDEKATAN KEKERABATAN

Gustu Widi Kencana Putra*, Umie Lestari

1

, Sofia Ery Rahayu

2 1

Program Studi Biologi, Universitas Negeri Malang

2

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

*Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh profil protein membran spermatozoa secara keseluruhan dan profil membran testicular spermatozoa kambing peranakan etawa, kambing boer, dan kambing kacang. Protein membran spermatozoa kambing merupakan protein yang terekspresi dalam jaringan testis kambing, diantaranya enzim Glutathione S-transferases (GSTs) dengan berat molekul 23 kDa dan 26 kDa. Terdapat juga protein membran sperma yang dikode oleh gen SRY dengan berat molekul 39 kDa. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik isolasi protein membran spermatozoa kambing dan teknik elektroforesis SDS PAGE (Sodium Dedocyl Sulphate-Polyacrilamide Gel Electrophoresis). Hubungan kekerabatan antar kambing dilakukan dengan cara dianalisis menggunakan software MVSP (Multivariate Statistical Package) 3.22. Hasil penelitian menunjukan bahwa, profil pita membran spermatozoa kambing peranakan etawa, kambing boer dan kambing kacang, secara keseluruhan menunjukan adanya perbedaan. Kambing PE berkerabat dekat dengan kambing boer dengan indeks similaritas 0,667, sedangkan kambing kacang berkerabat jauh dengan kambing PE dan boer dengan indeks similaritas 0,500. Dari hubungan kekerabatan tersebut maka sistem perkawinan yang tepat pada kambing tersebut adalah perkawinan silang (cross breeding) antara kambing PE dengan kambing kacang dan kambing boer dengan kambing kacang.

Kata kunci: Protein membran spermatozoa kambing, hubungan kekerabatan kambing, sistem perkawinan kambing.


(5)

68

IDENTIFIKASI PIGMEN ANTHOSIANIN DARI LIMBAH KULIT UBI

JALAR UNGU (

Ipomoea batatas

L)

I Wayan Muda Suta Arta

Laboratorium Bidang Pangan dan Bahan Berbahaya, Balai Besar POM Denpasar

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kandungan pigmen

anthosianin yang terdapat pada bagian kulit ubi jalar ungu sebagai pewarna alami

dengan cara pemakaian jenis pelarut dan lama ekstraksi. Penelitian ini dilaksanakan

di Laboratorium Kimia dan Pengolahan Hasil Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Warmadewa dan Laboratorium Bidang Pangan dan Bahan Berbahaya

Balai Besar POM di Denpasar pada bulan Mei-Agustus 2008. Metode penelitian

yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang terdiri dari

dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah lama waktu ekstraksi yang

terdiri dari tiga level (30, 60 dan 90 menit), faktor kedua adalah jenis pelarut terdiri

dari 3 jenis (asam askorbat 1%, asam sitrat 1% dan gabungan asam askorbat 1% dan

asam sitrat 1%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan penggunaan

pelarut asam askorbat 1% dengan lamanya waktu ekstraksi 90 menit sebagai

perlakuan terbaik dengan konsentrasi anthosianin 15,833 mg/ 100 gr, asam askorbat

786,133 mg/100 gr dan pH 4,21.

Kata kunci:

Kulit ubi jalar ungu, Ekstraksi, Anthosianin

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK AIR UMBI UBI JALAR UNGU

TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Ratus

norvegicus) YANG DIINDUKSI DENGAN STERPTOZOTOCIN

I Gede Wiranatha

Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

ABSTRAK

Pola hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes

mellitus, yang ditandai dengan meningkatnya gula darah yang tidak terkendali.

Penggunaan obat kimia dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping

yang membahayakan. Penggunaan bahan herbal seperti umbi ubi jalar ungu yang

mengandung antosianin cukup tinggi yang bersifat sebagai antioxidan, menjadi

harapan baru. Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium menggunakan

pre

dan post test design.

Sebanyak 16 ekor tikus jantan umur 3 s/d 4 bulan dibagi dalam

2 kelompok perlakuan. Semua kelompok dilakukan pemeriksaan gula darah awal,

dilanjutkan diinduksi dengan Streptpzotocin dosis 65 mg / per Kg BB, dalam pelarut

buffer citrate pH 4,5 diberikan secara intraperitoneal untuk menimbulkan diabetes

mellitus. Perlakuan 1 (kelompok kontrol ) diberikan aquadest masing-masing 4 cc

per ekor dan kelompok 2 (kelompok perlakuan) diberikan ekstrak air umbi ubi jalar

ungu masing-masing 4 cc tiap ekor selama 60 hari. Pada hari ke-61 dilakukan

pemeriksaan glukosa darah. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan

bermakna penurunan gula darah antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

secara nyata (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak air umbi ubi

jalar ungu dapat menurunkan glukosa darah pada tikus diabetes mellitus


(6)

69

PENGARUH NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN

PRODUKSI BUNGA POTONG

Anthurium

sp

Ni Luh Suriani

Jurusan Biologi F.MIPA UNUD

* Email: [email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efektivitas naungan di dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi bunga Anthurium sp. Penelitian ini

merupakan penelitian lapangan, menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan.. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan/ rumpun, jumlah bunga/ rumpun dan diameter bunga. Hasil yang didapat bahwa perlakuan berbeda nyata (P<0,05) dengan kontrol. Produktivitas bunga tertinggi (4 tangkai/ bulan/ rumpun) terdapat pada perlakuan naungan dengan menggunakan jarring net. Hal ini menunjukkan bahwa naungan dengan menggunakan jarring net dapat meningkatkan produksi bunga potong Anthurium sp. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa

naungandapat meningkatkan produksi bunga Anthurium sp. Kata kunci: bunga anthurium, naungan, jarring net