PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP.

(1)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Fisika

Oleh: SRI MULYANI

0908996

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Oleh Sri Mulyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Sri Mulyani 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Oleh: Sri Mulyani

0908996

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. Selly Feranie, S.Pd, M.Si NIP. 197411081999032004

Pembimbing II

Muhamad Gina Nugraha, M. Pd. NIP. 198512012012121003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika


(4)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu NIP. 196807031992032001


(5)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Sri Mulyani 0908996

Pembimbing I : Dr. Selly Feranie, M. Si. Pembimbing II : Muhamad Gina Nugraha, M.Pd.

Abstrak

Kurikulum 2013 menekankan terlaksanannya kegiatan pengalaman belajar pokok selama proses pembelajaran langsung guna mencapai kompetensi yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi lulusan. Pengalaman belajar pokok tersebut meliputi kegiatan mengamati (Observing), menanya (queStioning), mengumpulkan informasi (collEcting information), mengasosiasi (Associating), dan mengkomunikasikan (commuNicating). Dalam penelitian ini, pengalaman belajar pokok tersebut diistilahkan dengan OSEAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan dalam kegiatan OSEAN dan prestasi belajar siswa setelah digunakan lembar kerja terbuka berbentuk open-guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah pada materi kalor. Sampel dalam penelitian ini adalah 35 orang siswa kelas VII yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling di salah satu SMP Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain one group pre-test – post-test design. Kegiatan OSEAN yang diamati adalah kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran yang diukur menggunakan lembar observasi dan kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah sains yang diukur menggunakan open-guided inquiry worksheet. Sedangkan prestasi belajar siswa diukur menggunakan soal pilihan ganda yang diujikan saat pre-test dan post-test. Hasil analisis terhadap data penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dalam kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran dengan peningkatan terbesar berada pada kegiatan mengumpulkan informasi. Didapat pula peningkatan nilai siswa untuk kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah. Selain itu, didapat pula N-gain sebesar 0,38 yang menunjukkan bahwa peningkatan prestasi belajar siswa berada dalam kategori sedang.


(6)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR PERSAMAAN... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 3

C.Rumusan Masalah ... 4

D.Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Lembar Kerja Terbuka ... 7

1. Lembar Kerja Siswa ... 7

2. Open-Guided Inquiry Worksheet ... 9

B.Pembelajaran ... 13

1. Proses Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung ... 13

2. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 14

C.OSEAN ... 19

D.Prestasi Belajar ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

A.Populasi dan Sampel Penenlitian ... 25


(7)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.Definisi Operasional ... 26

D.Prosedur Penelitian ... 27

E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Teknik dan Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ... 31

G.Teknik Pengolahan Data Penelitian ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A.Keterlaksanaan Pembelajaran ... 40

B.Kegiatan OSEAN Siswa ... 40

1. Kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran ... 40

2. Kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah sains ... 49

C.Prestasi Belajar Siswa ... 51

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55

A.Simpulan ... 55

B.Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57


(8)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Tingkat Keterbukaan Inkuiri ... 9

2.2 Fase PBM ... 18

2.3 Keterlaksanaan antara OSEAN dengan Kegiatan Belajar ... 19

2.4 Kesesuaian Tahapan Metode Ilmiah dan Kegiatan OSEAN... 20

2.5 Tingkat Kemampuan Ranah Kognitif ... 21

3.1 One Group Pre-Test – Post-Test Design ... 25

3.2 Interpretasi Validitas Butir Soal ... 32

3.3 Interpretasi Reliabilitas Tes... 33

3.4 Interpretasi Indeks Kesukaran ... 33

3.5 Interpretasi Daya Pembeda ... 34

3.6 Rekapitulasi Analisis Uji Coba Instrumen Prestasi Belajar siswa ... 35

3.7 Interpretasi Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran ... 37

3.8 Interpretasi Gain Ternormalisasi... 38

4.1 Rekapitulasi Data Keterlaksanaan Pembelajaran ... 40

4.2 Rekapitulasi Kegiatan OSEAN Selama Kegiatan PBM ... 41

4.3 Rekapitulasi Kegiatan OSEAN dalam Memecahkan Masalah sains ... 40

4.4 Rekapitulasi Hasil Prestasi Belajar Siswa ... 51


(9)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

3.1 Skema Prosedur Penenlitian ... 29 4.1 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Mengamati di Tiap Pertemuan ... 42 4.2 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Menanya di Tiap Pertemuan ... 43 4.3 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Mengumpulkan Informasi di

Tiap Pertemuan ... 45 4.4 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Mengasosiasi di Tiap Pertemuan . 46 4.5 Grafik Persentase Jumlah Siswa yang Mengkomunikasikan di Tiap

Pertemuan ... 47 4.6 Grafik Nilai Rerata Kegiatan OSEAN dalam Memecahkan Masalah


(10)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PERSAMAAN

Persamaan Hal

3.1 Korelasi Poin Biseral... 32

3.2 Reliabilitas Tes ... 33

3.3 Tingkat Kesukaran ... 33

3.4 Daya Pembeda ... 34

3.5 Keterlaksanaan Pembelajaran ... 37

3.6 Perhitungan skor ... 37


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A STUDI PENDAHULUAN ... 62

A.1 Open-Guided Inquiry Worksheet ... 63

A.2 Prestasi Belajar Siswa ... 67

LAMPIRAN B PERANGKAT PEMBELAJARAN ... 68

B.1 Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP) ... 69

B.2 Skenario Pembelajaran ... 73

LAMPIRAN C INSTRUMEN NON-TES ... 83

C.1 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 84

C.4 Lembar Observasi Kegiatan OSEAN Siswa ... 91

LAMPIRAN D INSTRUMEN TES ... 93

D.1 Kisi-Kisi Instrumen ... 94

D.2 Lembar Judgement ... 104

D.3 Hasil Judgement ... 111

D.4 Soal Uji Coba ... 121

D.5 Pengolahan Data Hasil Uji Coba Instrumen ... 126

D.6 Kisi-Kisi Soal Pre-Test dan Post-test ... 134

D.7 Soal Pre-Test dan Post-test ... 141

D.8 Open-Guided Inquiry Worksheet Pertemuan Satu ... 145

LAMPIRAN E PENGOLAHAN DATA HASIL PENELITIAN ... 161

E.1 Pengolahan Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 162

E.2 Pengolahan Data Hasil observasi Kegiatan OSEAN ... 169

E.3 Rubrik Penilaian Open-Guided Inquiry worksheet ... 173

E.4 Pengolahan Open-Guided Inquiry Worksheet ... 175

E.5 Pengolahan Gain Ternormalisasi ... 181

LAMPIRAN F DOKUMENTASI PENELITIAN ... 184

LAMPIRAN G ADMINISTRASI PENELITIAN ... 187

G.1 Surat Izin Penelitian ... 188

G.2 Surat Tugas Membimbing ... 189


(12)

G.4 Lembar Kesediaan Judgement Instrumen ... 191 G.5 Surat Telah Melaksanakan Penelitian ... 192 LAMPIRAN H RIWAYAT PENULIS ... 193


(13)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Di dalam naskah akademik mengenai kajian kebijakan kurikulum mata pelajaran IPA (2007) disebutkan bahwa hakikat IPA terdiri dari proses, produk, sikap, dan aplikasi. IPA dipandang sebagai sebuah proses dapat berarti bahwa dalam pembelajaran IPA, pemecahan masalah dilakukan melalui metode ilmiah (scientific methods) yang meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimen, evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan. IPA dipandang sebagai sebuah produk dapat berarti bahwa IPA terdiri dari sekumpulan fakta, prinsip, teori, dan hukum. IPA dipandang sebagai aplikasi dapat berarti bahwa metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan IPA dipandang sebagai perubahan sikap menandakan bahwa IPA mampu menumbuhkan sikap ilmiah (scientific attitudes) seperti rasa ingin tahu, kepedulian, tanggung jawab, keterbukaan, dan kerja sama. Keempat hakikat IPA di atas seyogianya terlaksana di dalam pembelajaran IPA dengan harapan pembelajaran IPA dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa.

Di dalam Permendikbud No. 65 Tahun 2013 disebutkan bahwa dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi (SI), maka salah satu prinsip pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran proses yang dipadukan dengan penggunaan pendekatan ilmiah (scientific methods) yang sepenuhnya diarahkan pada pengembangan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara utuh sehingga dapat mencapai kompetensi yang dimuat dalam SKL. Dengan demikian, terdapat keterkaitan yang jelas antara proses pembelajaran yang dikehendaki kurikulum 2013 dengan hakikat IPA, sehingga proses pembelajaran IPA menggunakan pendekatan ilmiah ini harus mampu memfasilitasi siswa untuk dapat mengalami pembelajaran secara langsung


(14)

2

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sehingga mampu memahami gejala-gejala alam melalui kegiatan-kegiatan pemecahan masalah menggunakan metode ilmiah serta dapat menerapkan cara kerja ilmuwan dalam menemukan fakta. Dengan demikian, keutuhan hakikat IPA sebagai produk, sikap, dan aplikasi dapat dialami langsung oleh siswa melalui proses pembelajaran melalui kegiatan ilmiah.

Untuk mencapai keutuhan pencapaian kompetensi, maka pemerintah mengembangkan dua modus proses pembelajaran berprinsip pendekatan ilmiah yang meliputi proses pembelajaran langsung dan tidak langsung. Proses pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan sikap. Sedangkan dalam proses pembelajaran langsung, siswa mengembangkan aspek pengetahuan dan keterampilan psikomotor melalui pengalaman belajar pokok yang meliputi kegiatan mengamati (Observing), menanya (queStioning), mengumpulkan informasi (collEcting information), mengasosiasi (Associating) atau menganalisis, dan mengkomunikasikan (commuNicating). Dalam penelitian ini, kegiatan pembelajaran langsung tersebut diistilahkan sebagai OSEAN. Dengan demikian, kurikulum 2013 meyakini bahwa dengan siswa melakukan kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran yang menggunakan prinsip pendekatan ilmiah, maka siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan.

Berdasarkan hubungan antara ketercapaian kompetensi dan kegiatan OSEAN, maka dilakukan studi pendahuluan di salah satu SMP Kabupaten Bandung. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dalam pembelajaran IPA menggunakan lembar kerja terbuka untuk mengetahui kegiatan OSEAN siswa dalam memecahkan masalah sains selama kegiatan praktikum didapatkan hasil bahwa kegiatan OSEAN siswa secara keseluruhan masih berada di bawah 50% (Lampiran A.1). Selain itu, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata kelas berada di bawah nilai kriteria ketuntasan minimun (KKM) yang menandakan bahwa rata-rata siswa di kelas tersebut belum mencapai kompetensi dalam aspek pengetahuan (Lampiran A.2).

Dari hasil temuan studi pendahuluan tersebut, maka perlu adanya upaya untuk menciptakan pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah dimana siswa difasilitasi untuk melakukan kegiatan-kegiatan OSEAN sehingga siswa mampu


(15)

3

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencapai kompetensi yang diharapkan. Salah satu bentuk upaya yang dimaksud adalah penggunaan model pembelajaran dimana siswa memecahkan masalah melalui tahapan-tahapan metode ilmiah. Model pembelajaran yang sesuai adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBM). Arends (2008) menyatakan bahwa esensi dari model PBM ini berupa penyuguhan masalah kepada siswa, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan atau inkuiri.

Sebagai penunjang keberhasilan proses pembelajaran menggunakan model PBM, maka digunakan media pembelajaran berupa lembar kerja inkuiri terbimbing berbentuk isian terbuka (open-guided inquiry) mengacu pada level of openness on inquiry in laboratory activities Hegarty-Hazel (dalam Etherington, 2011). Di dalam lembar kerja ini terdapat permasalahan yang harus dipecahkan siswa melalui tahapan-tahapan metode ilmiah dimana prosedur dan jawabannya bersifat terbuka. Akinoglu & Tandogan (2007) menyatakan bahwa ketika beberapa tahapan dalam pemecahan masalah bersifat terbuka, maka hal tersebut akan membantu perkembangan pembelajaran konseptual dan pemecahan masalah secara efektif. Siswa tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan dasar, tapi juga mengalami bagaimana cara menggunakan pengetahuannya dalam memecahkan masalah nyata. Dengan demikian implementasi PBM dalam pembelajaran sains akan berdampak positif terhadap prestasi belajar, pengembangan konsep, dan sikap siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian untuk mengetahui profil peningkatan kegiatan OSEAN dan prestasi belajar siswa sebagai dampak dari penggunaan open-guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah. Oleh karena itu, penulis membuat penelitian

dengan judul “Penggunaan Open Guided Inquiry Worksheet dalam

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kegiatan OSEAN dan Prestasi Belajar Siswa SMP”.

A. Identifikasi Masalah 1. Batasan Masalah


(16)

4

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut:

a. kegiatan OSEAN siswa adalah kegiatan mengamati (Observing), menanya (queStioning), mengumpulkan informasi (collEcting information), mengasosiasi (Associating), dan mengkomunikasikan (commuNicating). Kegiatan OSEAN siswa dilihat selama proses pembelajaran menggunakan lembar observasi dan dalam kegiatan siswa saat menyelesaikan masalah sains menggunakan open-guided inquiry worksheet.

b. prestasi belajar siswa adalah kemampuan kognitif berdasarkan klasifikasi dari taksonomi Bloom revisi Anderson dan Karthwohl yang diuji dengan instrumen tes pilihan ganda untuk tingkatan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4).

c. pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi pada materi kalor dan perpindahan kalor.

2. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan open guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah prestasi belajar dan kegiatan OSEAN siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah mengenai bagaimana peningkatan kegiatan OSEAN dan prestasi belajar siswa SMP kelas VII pada pokok bahasan kalor setelah digunakan open guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah.

Rumusan masalah di atas dijabarkan ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. bagaimana peningkatan kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran berbasis masalah?


(17)

5

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. bagaimana peningkatan kegiatan OSEAN siswa dalam menyelesaikan open guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah? 3. bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberi open guided

inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah?

C. Tujuan Penenlitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. memperoleh gambaran mengenai peningkatan kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran berbasis masalah;

2. memperoleh gambaran mengenai peningkatan kegiatan OSEAN siswa dalam menyelesaikan open guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah; dan

3. memperoleh gambaran mengenai peningkatan prestasi belajar siswa setelah diberi open guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah

D. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan manfaat, diantaranya: 1. memperkaya hasil penelitian terkait perangkat pembelajaran alternatif

untuk pemenuhan tuntutan kurikulum 2013; dan

2. bahan informasi, perbandingan, atau rujukan yang dapat dimanfaatkan berbagai pihak yang berkepentingan, baik mahasiswa, guru, peneliti pendidikan, dan lain-lain.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Bab I berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

Bab II berisi kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoritis dalam menyusun pertanyaan penelitian dan tujuan. Bab ini terdiri dari penjelasan teori


(18)

6

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai OSEAN, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, open-guided inquiry worksheet, dan prestasi belajar siswa.

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu populasi dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, definisi operasional, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik dan hasil analisis uji coba, serta teknik pengolahan data penelitian.

Bab IV berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari pelaksanaan penelitian, pemaparan data, pembahasan data, hasil temuan dari pengolahan data.

Bab V berisi kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.


(19)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas VII semester genap tahun ajaran 2013/2014 salah satu SMP di Kabupaten Bandung. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah 35 orang siswa kelas VII C. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel yang digunakan bila populasi terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster. Random tidak dilakukan pada semua individu, melainkan pada kelas sebagai kelompok atau cluster (Margono, 2010).

B. Metode dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Penelitian kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan prestasi belajar siswa. Metode yang digunakan adalah metode quasi experiment dengan desain penelitian one group pre-test – post-test design, yaitu penelitian yang dilaksanakan tanpa adanya kelompok pembanding, tetapi diberi pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir) di samping treatment (perlakuan) (Sukmadinata, 2012). Dengan menggunakan desain penelitian ini, keberhasilan suatu treatment dapat dilihat dari perbedaan skor pre-test dan post-test. Secara umum, desain penelitian ini dapat digambarkan seperti berikut ini:

Tabel 3.1 One Group Pre-Test - Post-Test Design Pre-test Treatment Post Test

T X T

Keterangan :

T = tes untuk mengukur prestasi belajar siswa

X = treatment yang diterima siswa berupa penggunaan open guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah


(20)

26

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai peningkatan kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran dan dalam menyelesaikan masalah sains. Menurut Sukmadinata (2012), penelitian deskriptif ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat lampau. Dengan demikian, penggunaan metode deskriptif kualitatif ini ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai hubungan antara kegiatan OSEAN siswa dan pemberian open-guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah yang direncanakan dan dilaksanakan oleh guru.

C. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman dalam berbagai istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskannya definisi operasional yang meliputi:

1. Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan model pembelajaran yang menjadikan masalah kontekstual sebagai fokus pembelajaran dan harus dipecahkan oleh siswa melalui tahapan metode ilmiah. Sintaks pembelajaran berbasis masalah yang digunakan terdiri dari 5 fase. Fase pertama adalah mengorientasikan siswa pada masalah, fase kedua adalah mengorganisasikan siswa untuk belajar, fase ketiga adalah membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, fase keempat adalah mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan fase kelima adalah menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Keterlaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah diukur oleh observer melalui lembar observasi teknik checklist.

2. Kegiatan OSEAN siswa

Kegiatan OSEAN adalah lima pengalaman belajar pokok dalam kurikulum 2013 yang harus dilakukan oleh siswa pada proses pembelajaran. Kegiatan OSEAN yang diukur adalah kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran dan kegiatan OSEAN siswa dalam memecahkan masalah.


(21)

27

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan OSEAN selama proses pembelajaran merupakan ukuran kuantitas siswa yang melakukan kegiatan OSEAN selama pembelajaran dan diukur oleh observer menggunakan lembar observasi teknik checklist. Sedangkan kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah merupakan ukuran kualitas kegiatan OSEAN siswa dalam memecahkan masalah dan diukur menggunakan open guided inquiry worksheet.

3. Prestasi belajar siswa

Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah objek penilaian yang menilai kemampuan kognitif siswa dalam mengerjakan soal pre-test dan soal post-test. Ranah kognitif yang diukur mengacu pada taksonomi Bloom revisi Anderson dan Karthwohl (2010) dan dibatasi pada aspek mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Prestasi belajar siswa diukur menggunakan soal pilihan ganda. Meningkatnya prestasi belajar siswa dilihat dari skor rata-rata gain dinormalisasi yang didapat dari perbandingan nilai pre-test dan post-test. Kemudian nilai gain dinormalisasi yang didapat dikategorikan berdasarkan kriteria Hake (1999).

D. Prosedur Penelitian

Prosedur untuk meneliti penggunaan open-guided inquiry worksheet dalam PBM untuk meningkatkan prestasi belajar dan kegiatan ilmiah (OSEAN) siswa ini terdiri dari beberapa tahap berikut.

1. Tahap Persiapan a. Studi pendahuluan

1) Studi literatur mengenai kurikulum 2013 dan jurnal-jurnal terkait tema penelitian

2) Studi lapangan, yaitu observasi ke sekolah pada saat kegiatan pembelajaran IPA sedang berlangsung.

b. Merumuskan masalah yang akan diteliti c. Menentukan populasi dan sampel penelitian

d. Merancang RPP pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah


(22)

28

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Membuat instrumen tes prestasi belajar siswa yang akan digunakan pada penelitian

f. Menguji validitas (judgement) instrumen tes oleh ahli dan melakukan revisi instrumen apabila dari instrumen tersebut didapat kesalahan g. Melakukan uji coba instrumen

h. Mengolah dan menganalisis instrumen tes yang telah diujicobakan dan menentukan instrumen tes yang akan digunakan dalam penelitian 2. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan pre-test untuk mengetahui konsep awal yang dimiliki oleh para siswa

b. Memberikan treatment berupa pemberian open guided inquiry worksheet dalam Pembelajaran Berbasis Masalah. Di dalam treatment, kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran diobservasi menggunakan lembar observasi dan kegiatan OSEAN siswa dalam memecahkan masalah diukur menggunakan open guided inquiry worksheet.

c. Memberikan post-test 3. Tahap akhir

a. Mengolah data hasil penelitian b. Menganalasis data hasil penelitian c. Menyusun laporan penelitian


(23)

29

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara singkat, prosedur penelitian dapat dilihat di skema di bawah ini:

Gambar 3.1 Skema Porsedur Penelitian Penggunaan open guided inquiry worksheet

dalam pembelajaran berbasis masalah

Pre-test

Post-test

Penyusunan laporan Pengolahan data

Analisis data Tahap

Pelaksanaan

Tahap Akhir

Uji coba dan analisis instrumen Perumusan masalah

Penentuan populasi dan sampel penelitian

Perancangan bahan ajar

Judgement ahli

Pembuatan instrumen Studi Pendahuluan

Studi lapangan Studi literatur

Tahap Persiapan


(24)

30

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam pencapaian tujuan penelitian. Berdasarkan kebutuhan penelitian, maka instrumen-instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Instrumen Non-Tes

a. Lembar Observasi Keterlaksanaan

Lembar observasi keterlaksanaan digunakan untuk mengetahui apakah semua tahapan kegiatan pembelajaran, baik kegiatan guru ataupun siswa, sudah terlaksana sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat. Dengan demikian, lembar observasi ini berisi tahapan-tahapan pembelajaran sesuai dengan skenario yang direncanakan.

Lembar observasi ini dinilai oleh lima sampai delapan orang observer sesuai dengan pengamatannya terhadap kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang terlaksana sesuai dengan pengamatan observer akan diberi tanda checklist pada lembar observasi (lampiran C.1 – C.3).

b. Lembar Observasi OSEAN

Lembar observasi OSEAN (lampiran C.4) digunakan pada tiap pertemuan untuk mengetahui jumlah siswa yang melakukan kegiatan OSEAN pada tiap tahapan PBM selama proses pembelajaran berlangsung.

Lembar observasi ini dinilai oleh observer menggunakan teknik checklist sesuai dengan pengamatannya terhadap kegiatan OSEAN siswa per individu dalam proses pembelajaran.

c. Open Guided Inquiry Worksheet

Pada penelitian ini, open-guided inquiry worksheet (lampiran B.8 – B.10) digunakan untuk mengukur kegiatan OSEAN siswa dalam menyelesaikan masalah sains. Pada lembar kerja ini terdapat permasalahan sehari-hari terkait dengan sub materi yang dipelajari pada tiap pertemuan. Permasalah yang diberikan harus diselesaikan menggunakan tahapan metode ilmiah, yaitu mengajukan pertanyaan, mencari informasi,


(25)

31

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memformulasikan hipotesis, merancang dan melakukan percobaan, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

2. Instrumen Tes

Tes prestasi belajar siswa

Tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa adalah tes tertulis pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban (lampiran D.7). Tes ini terdiri dari 3 permasalahan kontekstual, kemudian dari permasalahn tersebut dikembangkan beberapa pertanyaan.

Soal-soal yang diujikan terdiri dari tingkat C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis) sesuai dengan tingkatan pada ranah kognitif taksonomi Bloom revisi Anderson dan Karthwohl (2010).

F. Teknik dan Hasil Analisis Uji Coba Instrumen

Sebelum diujikan pada sampel, instrumen tes prestasi belajar terlebih dahulu diujicobakan kepada siswa lain yang telah mempelajari materi Kalor. Hal ini bertujuan agar instrumen tes yang digunakan mampu mengukur prestasi belajar siswa dengan benar dan tepat sehingga data yang didapat menggambarkan kemampuan kognitif sampel dengan tepat. Adapun proses analisis instrumen ini mencakup validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

1. Teknik Analisis

a. Validitas instrument

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu tes, maksudnya yaitu kesesuaian tujuan dengan alat ukur yang digunakan (Arikunto, 2009),. Sebuah tes dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriteria dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriteria.

Dalam teori statistik, jenis data yang pengolahannya menggunakan skala 1 – 0 dikenal dengan istilah data diskret murni. Sedangkan skor total yang didapat tiap sampel merupakan data kontinu. Menurut Sudaryono


(26)

32

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2012), teknik korelasi yang tepat untuk mencari korelasi antara data diskret murni dan data kontinu adalah menggunakan teknik korelasi poin biserial (rpbi) dengan bentuk persamaan sebagai berikut.

q p S M M r t t p pbi ... (3.1) Ket: rpbi = koefisien korelasi biseral

Mp = rata-rata skor dari subjek yang menjawab betul untuk butir soal yang dicari validitasnya

Mt = rata-rata skor total

St = standar deviasi dari skor total

q = proporsi siswa yang menjawab benar atau banyaknya siswa yang menjawab benar dibagi jumlah seluruh siswa q = proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)

Interpretasi nilai koefisien korelasi rxy menurut Arikunto (2009) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Interpretasi Validitas Butir Soal

Koefisien Korelasi Kriteria

0,0 – 0,20 Sangat rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Sedang

0,61 – 0,80 Tinggi

0,81 – 1,00 Sangat tinggi

b. Reliabilitas

Reliabilitas tes merupakan ukuran sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten. Menurut Arikunto (2009), untuk item tes yang berjumlah tidak genap, maka reliabilitas tes dapat ditentukan melalui persamaan K-R.20 sebagai berikut.

2 2 11 1 S pq S n n r ... (3.2) Ket: r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan


(27)

33

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1- p)

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes

Sedangkan interpretasi besar reliabilitas tes (Arikunto, 2005) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Interpretasi Reliabilitas Tes Koefisien Korelasi Kriteria

0,00 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Sedang 0,61 – 0,80 Tinggi 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

c. Tingkat Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran suatu butir soal menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal, atau dalam istilah lain disebut indeks kesukaran (Arikunto, 2009). Indeks kesukaran merupakan proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tertentu. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2009):

... (3.3) Ket: P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab dengan benar pada suatu soal

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Interpretasi dari nilai indeks kesukaran yang diperoleh menurut Arikunto (2009) terdapat dalam tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Interpretasi Indeks Kesukaran

Nilai P Kriteria

0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang

B P


(28)

34

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,71 – 1,00 Mudah

d. Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda merupakan kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Menurut Arikunto (2009) persamaan yang digunakan untuk menghitung daya pembeda butir soal adalah sebagai berikut.

B B A A

J B J B DP

... (3.4) Ket: DP = indeks daya pembeda butir soal

JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Interpretasi nilai daya pembeda menurut Arikunto (2009) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda

Nilai DP Kategori

Negatif Tidak baik 0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik sekali

2. Hasil Analisis Uji Instrumen

Instrumen yang telah dibuat dan divalidasi ahli kemudian diujicobakan pada 23 siswa kelas VII di salah satu SMP di Kota Bandung yang telah mendapatkan pembelajaran mengenai materi kalor. Data hasil uji instrumen kemudian dianalisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Berikut disajikan tabel 3.6 mengenai rekapitulasi hasil analisis uji coba instrumen tes prestasi belajar siswa.


(29)

35

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar Siswa

No Validitas

Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria

1 0,58 Sedang 0,61 Sedang 0,86 Baik Sekali Digunakan 2 0,41 Sedang 0,26 Sukar 0,43 Baik Digunakan 3 0,5 Sedang 0,17 Sukar 0,29 Cukup Digunakan 4 0,17 Sangat

Rendah 0,57 Sedang 0,14 Jelek Dibuang 5 0,46 Sedang 0,52 Sedang 0,57 Baik Digunakan 6 -0,16 Sangat

Rendah 0.3 Sukar -0,14 Tidak Baik Dibuang 7 0,01 Sangat

Rendah 0,22 Sukar 0 Tidak Baik Dibuang

8 0,4 Rendah 0,74 Mudah 0,43 Baik Digunakan

9 0,25 Rendah 0,48 Sedang 0,14 Jelek Digunakan 10 0,37 Rendah 0,17 Sukar 0,29 Cukup Digunakan 11 0,47 Sedang 0,7 Sedang 0,43 Baik Digunakan 12 -0,14 Sangat

Rendah 0,13 Sukar 0 Tidak Baik Dibuang 13 -0,21 Sangat

Rendah 0,13 Sukar -0,14 Tidak Baik Dibuang 14 0,53 Sedang 0,52 Sedang 0,57 Baik Digunakan 15 0,21 Rendah 0,48 Sedang 0,43 Baik Digunakan 16 -0,25 Sangat

Rendah 0,04 Sukar -0,14 Tidak Baik Dibuang 17 0,22 Rendah 0,52 Sedang 0,57 Baik Digunakan 18 -0,06 Sangat

Rendah 0,35 Sedang 0 Tidak Baik Dibuang 19 -0,15 Sangat

Rendah 0,09 Sukar -0,14 Tidak Baik Dibuang 20 0,27 Rendah 0,39 Sedang 0,14 Jelek Digunakan 21 0,59 Sedang 0,39 Sedang 0,57 Baik Digunakan 22 -0,18 Sangat

Rendah 0,48 Sedang -0,14 Tidak Baik Dibuang 23 0,25 Rendah 0,39 Sedang 0,14 Jelek Digunakan 24 0,42 Sedang 0,7 Sedang 0,57 Baik Digunakan 25 0,15 Sangat

Rendah 0,52 Sedang 0 Tidak Baik Dibuang 26 0,61 Tinggi 0,09 Sukar 0,29 Cukup Digunakan 27 0,45 Sedang 0,39 Sedang 0,29 Cukup Digunakan


(30)

36

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Validitas

Tingkat

Kesukaran Daya Pembeda Keterangan

Nilai Kriteria Nilai Kriteria Nilai Kriteria 28 -0,1 Sangat

Rendah 0,13 Sukar 0 Tidak Baik Dibuang 29 0,3 Rendah 0,48 Sedang 0,43 Baik Digunakan 30 0,25 Rendah 0,48 Sedang 0,43 Baik Digunakan 31 0,22 Rendah 0,57 Sedang 0,43 Baik Digunakan

Reliabilitas 0,58 (Cukup)

Instrumen yang diujicobakan terdiri dari tiga masalah dimana dalam tiap masalah terdapat beberapa pertanyaan. Total soal adalah 31 butir. Dari hasil uji coba, soal yang memiliki nilai validitas sangat rendah dan nilai daya pembeda jelek atau tidak baik tidak digunakan, sehingga soal yang dijadikan instrumen penelitian adalah 20 soal.

G. Teknik pengolahan data penelitian

1. Pengolahan Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Untuk melihat keberhasilan keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah pada tiap pertemuan, maka dilakukan pengolahan data hasil observasi. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam pengolahan ini adalah sebagai berikut.

a. Menghitung jumlah kegiatan yang terlaksana pada tiap tahapan pembelajaran berbasis masalah pada tiap lembar observasi untuk tiap kegiatan guru dan kegiatan siswa.

b. Merata-ratakan kegiatan yang terlaksana pada tiap tahap.

c. Menghitung persentase keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah menggunakan persamaan 3.5.

... (3.5) dengan KP = Keterlaksanaan pembelajaran.

d. Merata-ratakan keterlaksanaan kegiatan pembelajaran untuk tiap pertemuan.


(31)

37

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyadi (Munawwaroh, 2013) membagi interpretasi persentase keterlaksanaan pembelajaran sesuai dengan tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.7 Interpretasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran

Persentase (%) Kategori

0,00 – 24,9 Sangat Kurang

25,0 – 37,5 Kurang

37,6 – 62,5 Cukup

62,6 – 87,5 Baik

87,6 – 100 Sangat Baik

2. Penilaian Tes Prestasi Belajar Siwa

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran berbasis masalah menggunakan open-guided inquiry worksheet, maka dilakukan analisis gain dinormalisasi dari hasil pretest dan postest. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.

a. Menghitung skor pre-test dan post-test

Untuk menghitung hasil pre-test dan post-test, semua jawaban siswa diperiksa. Jawaban benar diberi nilai satu dan jawaban salah atau tidak diisi diberi nilai nol. Perhitungan skor dihitung menggunakan rumus berikut.

... (3.6) Ket: S = skor siswa

R = jawaban siswa yang benar

b. Menghitung rata-rata gain dinormalisasi (N-Gain)

Rata-rata nilai N-Gain merupakan kriteria yang menunjukkan besarnya peningkatan antara skor pre-test dan post-test seluruh siswa yang merupakan sampel penelitian. Skor rata-rata N-Gain dihitung menggunakan persamaan yang dkembangkan oleh Hake (Andriani, 2014) berikut.


(32)

38

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ket: <g> = gain ternormalisasi

= skor posttest yang diperoleh siswa = skor pretest yang diperoleh siswa

= skor maksimum ideal

Interpretasi nilai <g> menurut Hake (1999) ditunjukan pada tabel berikut.

Tabel 3.8 Interpretasi gain dinormalisasi (<g>) Nilai <g> Interpretasi

(<g>) Tinggi

(<g>) Sedang

(<g>) Rendah

3. Pengolahan Data Hasil Observasi Kegiatan OSEAN Siswa

Untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan OSEAN siswa pada tiap tahapan pembelajaran di tiap pertemuan, maka hasil observasi kegiatan OSEAN siswa diolah melalui tahapan berikut.

a. Menghitung jumlah siswa yang melakukan kegiatan OSEAN untuk tiap aspek kegiatan OSEAN pada tiap tahapan pembelajaran berbasis masalah

b. Merata-ratakan jumlah siswa yang melakukan kegiatan OSEAN untuk tiap aspek pada tiap pertemuan

4. Pengolahan Data Hasil Open-Guided Inquiry Worksheet

Open-guided inquiry worksheet mengukur kegiatan OSEAN siswa dalam memecahkan masalah sains. Pengolahan data hasil LKS ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

a. Membuat rubrik penilaian yang memuat kriteria ideal jawaban siswa (lampiran E.4).

b. Menilai tiap langkah kerja LKS siswa sesuai dengan rubrik yang telah dibuat dengan skala 0 – 4.


(33)

39

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengelompokkan tiap langkah kerja ke dalam kegiatan OSEAN sesuai dengan tabel 2.4.

d. Merata-ratakan nilai tiap siswa untuk setiap kegiatan OSEAN di tiap pertemuan.

e. Merata-ratakan nilai seluruh siswa untuk setiap kegiatan OSEAN di tiap pertemuan.


(34)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai penggunaan open-guided inquiry worksheet dalam PBM untuk meningkatkan kegiatan OSEAN dan prestasi belajar siswa SMP, diperoleh kesimpulan bahwa secara umum terdapat peningkatan kegiatan OSEAN siswa, baik dalam memecahkan masalah sains maupun selama proses pembelajaran dibandingkan pertemuan satu. Selain itu terdapat pula peningkatan pada prestasi belajar siswa. Adapun kesimpulan secara rinci adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan dua adalah sebesar 25,83% dan pada pertemuan tiga sebesar 23,32% dibandingkan dengan pertemuan satu. Kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan paling tinggi terjadi pada kegiatan mengamati dengan peningkatan 24,57% pada pertemuan dua dan 47,43% pada pertemuan tiga dibanding pertemuan satu. Sedangkan kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan paling rendah terjadi pada kegiatan menanya dengan peningkatan sebesar 26,28% pada pertemuan dua dan 12% pada pertemuan tiga dibanding pertemuan satu.

2. Peningkatan kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah sains untuk tiap pertemuan terjadi pada kegiatan mengamati, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dengan menggunakan skala penilaian 0 – 4, kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan paling tinggi terjadi pada kegiatan mengumpulkan informasi dengan peningkatan 0,72 pada pertemuan dua dan 0,8 pada pertemuan tiga dibanding pertemuan satu. Sedangkan kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan paling rendah terjadi pada kegiatan menanya dengan peningkatan sebesar 0 pada pertemuan dua dan -0,42 pada pertemuan tiga dibanding pertemuan satu.


(35)

56

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Prestasi belajar siswa setelah digunakannya open-guided inquiry worksheet dalam PBM mengalami peningkatan sebesar 0,38 dengan kategori sedang.

B. Saran

Hasil penelitian dengan menggunakan open-guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah ini belum optimal. Hal ini diindikasikan dengan rerata N-Gain sebesar 0,38. Oleh karena itu, bagi peneliti atau guru yang akan menerapkan pembelajaran ini di kelas, disarankan sebaiknya proses pembelajaran mandiri menggunakan open-guided inquiry worksheet sampai tahapan perencanaan percobaan ditugaskan di luar jam pelajaran. Sehingga ketika masuk jam pelajaran, kegiatan pembelajaran dilanjutkan pada kegiatan diskusi kelompok mengenai apa yang sudah mereka dapatkan dalam kegiatan mandiri dan dilanjutkan pada kegiatan percobaan.


(36)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. & Tandogan, R.O. (2007). The Effect of Problem-Based Active Learning in Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eurasian Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 3 (1) , hlm. 71 – 81.

Anderson, L.W., & Karthwohl, D.R. (2010). Kerangka landasan untuk Pembelajaran, Mengajar, dan Assesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Andriyani, D. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Multimedia Pembelajaran Berbasis Intelligent Tutoring System Terhadap Peningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Ardiyanti, Y. (2011). Penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terbuka untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep, Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Konsep Pencemaran Lingkungan. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Arends, R. (2008). Learning To Teach Edisi Ke Tujuh Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Camarinha-Matos, L.M. (2012). Scientific Research Methodologies and Technique.

Center for Teaching and Learning. (2001). Problem-Based Learning. Speaking of Teaching, Winter 2001 Vol.11, No.1.

Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar. Erlangga: Jakarta.

Dasna, I.W. & Sutrisno. (2007). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning). Malang: Universitas Negeri Malang.

Departemen Pendidikan Nasional (2003). Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.


(37)

58

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewey, J. (1930). Democracy and Education. New York: The Macmillan Company.

Dochy, F. dkk. (2003). Students’ Perceptions of a Problem-Based Learning Environment. Learning Environment Research, 8 (2005), hlm. 41 – 66. Etherington, M.B. (2011). Investigative Primary Science: A Problem-based

Learning Approach. Australian Journal of Teacher Education, 36 (9), hlm. 36 – 57.

Hake, R. R. (1999). Analizing Change/Gain Score. USA: Dept. of Physics, Indiana University.

Hattie & Timperley. (2011). The Power of Feedback. Review of Educational Research, 77 (1), hlm. 81 – 112.

Hirca, N. (2011). Impact of Problem-Based Learning to Students and Teachers. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, 12 (7), hlm. 1 – 19. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Diklat Guru dalam Rangka

Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kirschner, P. dkk. (2004). Why Unguided Learning Does Not Work: An Analysis of the Failure of Discovery Learning, Problem-Based Learning, Experiential Learning and Inquiry-Based Learning. The Educational Psychologist.

McLelland, C.V. (2006). Nature of Science and The Scientific Methods. [Online]. Tersedia di: http://wwwgeosociety.org/educate/naturescience.pdf.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Mendikbud RI.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Mendikbud RI.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Mendikbud RI.


(38)

59

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Munawwaroh, A. (2013). Implementasi Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif pada Model Problem Based Learning (PBL) untuk Mengurangi Miskonsepsi dan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP [Studi Kasus Pada Pembelajaran Fisika]. Skripsi, UPI.

Paidi. (____). Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung; Remaja Rosdakarya. Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sockalingam, N. (2010). Characteristics of Problem in Problem-based Learning. Tesis, Erasmus University Rotterdam.

Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunyono. (2008). Development of Student Worksheet Base on environment to Sains Material of Yunior High School in Class VII on Semester I. Proceesing of The 2nd International Seminar of Science Education UPI. Bandung, UPI.

Suparno. (____). Teori Perkembangan Jean Piaget.

Tarmidi & Wulandari. (2005). Prestasi Belajar Ditinjau dari Persepsi Siswa Terhadap Iklim Kelas pada Siswa yang Mengikuti Program Percepatan Belajar. PSIKOLOGIA, 1 (1), hlm. 19 – 27.

Tim P2M PGSD FKIP UNS (2012). Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan LKS Model Empirik dalam Pembelajaran IPA Kepada Guru-guru SD.


(39)

60

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Toman, U. dkk (2013). Extended Worksheet Developed According to 5E Model Based on Constructivist Learning Approach. International Journal on New Trends in Education and Their Implications, 4 (16), hlm. 173 – 183.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Unal, C. & Ozdemir, O.F. (2013). A Physics Laboratory Course Designed Using Problem-Based Learning for Prospective Physics Teachers. European Journal of Science and Mathematics Education, 1 (1), hlm. 29 – 33.

Undiyati. (2009). Pengembangan Program Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kota Cilegon. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Vernon & Blake. (1993). Does problem-based Learning Work? A Meta-analysis of evaluation Research. Academic Medicine, 68(7), 550-563.

Widjajanti, E. (2008). Pelatihan Penyuluhan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/SMA. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat. Yogyakarta, UNY.

Widodo. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia, 17 (49), hlm 32 – 35.


(1)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai penggunaan

open-guided inquiry worksheet dalam PBM untuk meningkatkan kegiatan OSEAN dan

prestasi belajar siswa SMP, diperoleh kesimpulan bahwa secara umum terdapat peningkatan kegiatan OSEAN siswa, baik dalam memecahkan masalah sains maupun selama proses pembelajaran dibandingkan pertemuan satu. Selain itu terdapat pula peningkatan pada prestasi belajar siswa. Adapun kesimpulan secara rinci adalah sebagai berikut.

1. Peningkatan kegiatan OSEAN siswa selama proses pembelajaran pada pertemuan dua adalah sebesar 25,83% dan pada pertemuan tiga sebesar 23,32% dibandingkan dengan pertemuan satu. Kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan paling tinggi terjadi pada kegiatan mengamati dengan peningkatan 24,57% pada pertemuan dua dan 47,43% pada pertemuan tiga dibanding pertemuan satu. Sedangkan kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan paling rendah terjadi pada kegiatan menanya dengan peningkatan sebesar 26,28% pada pertemuan dua dan 12% pada pertemuan tiga dibanding pertemuan satu.

2. Peningkatan kegiatan OSEAN dalam memecahkan masalah sains untuk tiap pertemuan terjadi pada kegiatan mengamati, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dengan menggunakan skala penilaian 0 – 4, kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan paling tinggi terjadi pada kegiatan mengumpulkan informasi dengan peningkatan 0,72 pada pertemuan dua dan 0,8 pada pertemuan tiga dibanding pertemuan satu. Sedangkan kegiatan OSEAN yang mengalami peningkatan paling rendah terjadi pada kegiatan menanya dengan peningkatan sebesar 0 pada pertemuan dua dan -0,42 pada pertemuan tiga dibanding pertemuan satu.


(2)

56

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Prestasi belajar siswa setelah digunakannya open-guided inquiry

worksheet dalam PBM mengalami peningkatan sebesar 0,38 dengan

kategori sedang.

B. Saran

Hasil penelitian dengan menggunakan open-guided inquiry worksheet dalam pembelajaran berbasis masalah ini belum optimal. Hal ini diindikasikan dengan rerata N-Gain sebesar 0,38. Oleh karena itu, bagi peneliti atau guru yang akan menerapkan pembelajaran ini di kelas, disarankan sebaiknya proses pembelajaran mandiri menggunakan open-guided inquiry worksheet sampai tahapan perencanaan percobaan ditugaskan di luar jam pelajaran. Sehingga ketika masuk jam pelajaran, kegiatan pembelajaran dilanjutkan pada kegiatan diskusi kelompok mengenai apa yang sudah mereka dapatkan dalam kegiatan mandiri dan dilanjutkan pada kegiatan percobaan.


(3)

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Akinoglu, O. & Tandogan, R.O. (2007). The Effect of Problem-Based Active Learning in Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning. Eurasian Journal of Mathematics, Science

& Technology Education, 3 (1) , hlm. 71 – 81.

Anderson, L.W., & Karthwohl, D.R. (2010). Kerangka landasan untuk

Pembelajaran, Mengajar, dan Assesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Andriyani, D. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Multimedia Pembelajaran Berbasis Intelligent Tutoring System Terhadap Peningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia.

Ardiyanti, Y. (2011). Penggunaan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terbuka untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep, Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Konsep Pencemaran Lingkungan. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Arends, R. (2008). Learning To Teach Edisi Ke Tujuh Buku Dua. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.

Camarinha-Matos, L.M. (2012). Scientific Research Methodologies and

Technique.

Center for Teaching and Learning. (2001). Problem-Based Learning. Speaking of Teaching, Winter 2001 Vol.11, No.1.

Dahar, R.W. (1989). Teori-Teori Belajar. Erlangga: Jakarta.

Dasna, I.W. & Sutrisno. (2007). Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based

Learning). Malang: Universitas Negeri Malang.

Departemen Pendidikan Nasional (2003). Undang-undang RI Nomor 20 Tahun


(4)

58

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewey, J. (1930). Democracy and Education. New York: The Macmillan Company.

Dochy, F. dkk. (2003). Students’ Perceptions of a Problem-Based Learning Environment. Learning Environment Research, 8 (2005), hlm. 41 – 66. Etherington, M.B. (2011). Investigative Primary Science: A Problem-based

Learning Approach. Australian Journal of Teacher Education, 36 (9), hlm. 36 – 57.

Hake, R. R. (1999). Analizing Change/Gain Score. USA: Dept. of Physics, Indiana University.

Hattie & Timperley. (2011). The Power of Feedback. Review of Educational

Research, 77 (1), hlm. 81 – 112.

Hirca, N. (2011). Impact of Problem-Based Learning to Students and Teachers.

Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, 12 (7), hlm. 1 – 19. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2013). Diklat Guru dalam Rangka

Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud.

Kirschner, P. dkk. (2004). Why Unguided Learning Does Not Work: An Analysis of the Failure of Discovery Learning, Problem-Based Learning, Experiential Learning and Inquiry-Based Learning. The Educational Psychologist.

McLelland, C.V. (2006). Nature of Science and The Scientific Methods. [Online]. Tersedia di: http://wwwgeosociety.org/educate/naturescience.pdf.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

Mendikbud RI.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah menengah Pertama / Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Mendikbud RI.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (2013). Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Mendikbud RI.


(5)

59

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Munawwaroh, A. (2013). Implementasi Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif

pada Model Problem Based Learning (PBL) untuk Mengurangi Miskonsepsi dan Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMP [Studi Kasus Pada Pembelajaran Fisika]. Skripsi, UPI.

Paidi. (____). Peningkatan Scientific Skill Siswa Melalui Implementasi Metode Guided Inquiry pada Pembelajaran Biologi di SMAN 1 Sleman. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Purwanto, M. N. (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung; Remaja Rosdakarya. Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.

Sockalingam, N. (2010). Characteristics of Problem in Problem-based Learning. Tesis, Erasmus University Rotterdam.

Sudaryono. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sukmadinata, N. S. (2003). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunyono. (2008). Development of Student Worksheet Base on environment to Sains Material of Yunior High School in Class VII on Semester I.

Proceesing of The 2nd International Seminar of Science Education UPI.

Bandung, UPI.

Suparno. (____). Teori Perkembangan Jean Piaget.

Tarmidi & Wulandari. (2005). Prestasi Belajar Ditinjau dari Persepsi Siswa Terhadap Iklim Kelas pada Siswa yang Mengikuti Program Percepatan Belajar. PSIKOLOGIA, 1 (1), hlm. 19 – 27.

Tim P2M PGSD FKIP UNS (2012). Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan LKS


(6)

60

Sri Mulyani, 2014

PENGGUNAAN OPEN-GUIDED INQUIRY WORKSHEET DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN OSEAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Toman, U. dkk (2013). Extended Worksheet Developed According to 5E Model Based on Constructivist Learning Approach. International Journal on New

Trends in Education and Their Implications, 4 (16), hlm. 173 – 183.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Unal, C. & Ozdemir, O.F. (2013). A Physics Laboratory Course Designed Using Problem-Based Learning for Prospective Physics Teachers. European

Journal of Science and Mathematics Education, 1 (1), hlm. 29 – 33.

Undiyati. (2009). Pengembangan Program Pembelajaran Tematik untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar di Kota Cilegon. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia.

Vernon & Blake. (1993). Does problem-based Learning Work? A Meta-analysis of evaluation Research. Academic Medicine, 68(7), 550-563.

Widjajanti, E. (2008). Pelatihan Penyuluhan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMK/SMA.

Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat. Yogyakarta, UNY.

Widodo. (2013). Peningkatan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar dengan Metode Problem Based Learning pada Siswa Kelas VIIA MTs Negeri Donomulyo

Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia, 17 (49),

hlm 32 – 35.