STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU TERSERTIFIKASI MELALUI PORTOFOLIO DAN PLPG DI SMA NEGERI SE-KOTA CIMAHI.
STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU TERSERTIFIKASI MELALUI PORTOFOLIO DAN PLPG
DI SMA NEGERI SE-KOTA CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Administrasi Pendidikan
Oleh Rista Nurita
1005634
DEPARTEMEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU
TERSERTIFIKASI MELALUI PORTOFOLIO
DAN PLPG DI SMA NEGERI SE-KOTA
CIMAHI
Oleh Rista Nurita
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Rista Nurita 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
RISTA NURITA (1005634)
JUDUL
STUDI KOMPARATIF KINERJA GURU TERSERTIFIKASI MELALUI PORTOFOLIO DAN PLPG
DI SMA NEGERI SE -KOTA CIMAHI
Disetujui Dan Disahkan oleh Pembimbing: Pembimbing I
Dr.H. Aceng Muhtaram Mirfani, M.Pd NIP. 19570616 198601 1 001
Pembimbing II
Dr. Eka Prihatin, M.Pd NIP. 19660712 200604 001
Mengetahui
Ketua Departemen Administrasi Pendidikan FIP UPI
Dr. H. Endang Herawan, M.Pd NIP. 19600810 198603 1 001
(4)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai pengaruh pengembangan keprofesian berkelanjutan terhadap kinerja guru di SMA Negeri se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena membahas masalah aktual yang terjadi pada masa sekarang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket tertutup yang disebarkan kepada 65 guru di SMA Negeri se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi sebagai sampel penelitian. Hasil kecenderungan umum dengan menggunakan Weighted Means Scored (WMS) diperoleh kecenderungan umum untuk variabel X (Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan) dengan rata-rata sebesar 2,8 berada pada kriteria baik, sedangkan kecenderungan umum nilai rata-rata untuk variabel Y (Kinerja Guru) sebesar 4,32 berada pada kriteria sangat baik.Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan rumus analisis product moment, uji t, dan determinasi. Hasil uji koefisien korelasi dengan rumus product moment diperoleh harga (r) yaitu -0,023. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel X terhadap Y adalah lemah atau tidak ada pengaruh. Berdasarkan uji t dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y pada guru di SMA Negeri se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Hasil uji determinasi diperoleh kesimpulan bahwa menurunnya variabel Y di SMA Negeri Se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi dipengaruhi oleh variabel X sebesar 0,06% dan sisanya dipengaruhi faktor lain. Berdasarkan hasil penelitian di atas, secara keseluruhan dapat ditarik kesimpulan bahwa secara statistik tidak terdapat pengaruh antara pengembangan keprofesian berkelanjutan terhadap kinerja guru di SMA Negeri se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan, khususnya untuk guru di SMA Negeri se-Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi dan bagi peneliti selanjutnya hendaknya meneliti dari segi faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap kinerja guru.
(5)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Generally, this research aims to obtain a clear picture of the effect of continuing professional development towards teachers’ performance in SMA Negeri in North Cikarang, Bekasi. Descriptive-quantitative method is used since it addresses the actual problem that currently occurs. The data collected by using a close questionnaire that distributed to the sample of the study which are 65 teachers in SMA Negeri in North Cikarang Bekasi. The result of the general trend using Weighted Means Scored (WMS) obtained a general trend for the X variable (continuing professional development) with average 2.8 in the best criteria, whereas the average of the general trend for the Y variable (teachers’ performance) is 4.32 in the very well criteria. To test the research hypothesis product moment analysis formula, t test, and determination are used. Test result of correlation coefficient using product moment formula shows that (r) = -0.023. This means that there is weak or no effect relationship between X variable and Y variable. Based on the t test, it can be concluded that there is no significant relationship between X variable and Y variable on the teachers in SMA Negeri in North Cikarang, Bekasi. Determination of test results shows that the decrease of the Y variable in SMA Negeri in North Cikarang, Bekasi influenced by the X variable at 0.06% and the rest is influenced by other factors. Based on the research results above, it can conclude that statistically there is no significant effect between sustainable professional development towards teachers’ performance in SMA Negeri in North Cikarang, Bekasi. The results of this research are expected to provide benefits for the parties concerned, especially for senior high school teachers in SMA Negeri in North Cikarang, Bekasi and for further research, it is better to examine other factors that can affect the teachers’ performance.
(6)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D.Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, ASUMSI, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A.Kajian Pustaka ... 8
1. Konsep Sertifikasi... 8
2. Konsep Kinerja Guru ... 31
(7)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Kerangka Pemikiran ... 46
C. Asumsi Dasar Penelitian ... 48
D.Hipotesis Penelitian ... 49
BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 50
1. Lokasi ... 50
2. Populasi ... 50
3. Sampel... 51
B. Desain Penelitian ... 52
C. Metode Penelitian... 55
1. Metode Deskriptif ... 56
2. Pendekatan Kuantitatif ... 56
3. Studi Kepustakaan ... 57
D.Definisi Operasional ... 58
E. Instrumen penelitian ... 61
F. Proses Pengembangan Instrumen ... 63
1. Uji Validitas ... 64
2. Uji Reabilitas ... 68
G.Teknik Pengumpulan Data ... 70
H.Analisis Data ... 71
1. Seleksi Data ... 71
2. Klasifikasi Data ... 72
3. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan WMS ... 72
(8)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 73
5. Uji Normalitas Data ... 75
6. Uji Hipotesis Komparasi ... 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 80
1. Pengumpulan data ... 80
2. Seleksi Data ... 80
3. Klasifikasi Data ... 81
4. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden Berdasarkan WMS ... 81
5. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku ... 89
6. Uji Normalitas Data ... 91
7. Uji Hipotesis Komparasi ... 93
B. Pembahasan Penelitian ... 94
1. Gambaran Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio ... 95
2. Gambaran Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui PLPG ... 98
3. Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio dan PLPG ... 101
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 106
B. Saran ... 107
DAFTAR PUSTAKA ... 111 LAMPIRAN-LAMPIRAN
(9)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
(10)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pada era globalisasi saat ini pendidikan sangatlah penting terlebih lagi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini menuntut kita untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul. Pendidikan pada hakikatnya merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia untuk menjalankan kehidupan di dunia ini dalam rangka mempertahankan hidup. Selain itu pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yakni:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam dunia pendidikan tentunya banyak sekali masalah yang perlu di kaji salah satunya yaitu masalah rendahnya kualitas guru. Dalam hal ini guru merupakan komponen penting bagi penggerak roda pendidikan karena maju mundurnya suatu pendidikan terletak di tangan seorang guru. Tanpa seorang guru kualitas pendidikan tidak akan bermutu. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik , terutama dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar. Untuk itu perlu adanya seorang guru yang profesional dan berkualitas untuk menciptakan hasil dan proses pendidikan yang bermutu. Semua aktivitas guru dalam pengembangan profesinya terlihat dari kinerja guru tersebut. Kinerja merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperlihatkan oleh seorang guru untuk memperoleh hasil kerja yang optimal. Kinerja memperlihatkan adanya suatu tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh seorang guru dalam melaksanakan aktivitas
(11)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
keprofesiannya. Kinerja seorang guru akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya menggambarkan bagaimana ia berusaha
(12)
3
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencapai tujuan yang ditetapkan. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai dan dapat diperlihatkan melalui kualitas kerja, ketepatan waktu, inisiatif, kecapakan dan komunikasi yang baik.
Namun pada kenyataannya kinerja guru di Indonesia masih sangat rendah. Menurut Mulyasa (2008:9), terdapat beberapa hal yang menyebabkan lemahnya kinerja guru, antara lain, rendahnya pemahaman tentang strategi pembelajaran, kurangnya kemahiran dalam mengelola kelas, rendahnya kemampuan melakukan dan memanfaatkan penelitian tindakan kelas (Classroom action research), rendahnya motivasi berprestasi, kurang disiplin, rendahnya komitmen profesi, serta rendahnya kemampuan manajemen waktu. Secara tidak langsung permasalahan tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru belum sepenuhnya ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai, oleh karena itu perlu adanya upaya komprehensif guna meningkatkan kompetensi guru.
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen merupakan langkah awal kebijakan peningkatan kualitas guru dengan keharusan memiliki kualifikasi S trata 1 atau Diploma IV. Pada Pasal 10 ayat 1 juga dituntut memiliki empat kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi, kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran di Indonesia, pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan di bidang pendidikan yaitu program sertifikasi. Sertifikasi pendidik diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, maupun masyarakat dan ditetapkan oleh pemerintah.
(13)
4
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pada Bab 1 ketentuan Umum Pasal 1 Point 11 dikemukakan bahwa: “Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik
untuk guru dan dosen”. Sertifikat pendidik ini diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran . Sertifikasi pendidik diberikan kepada seseorang yang telah menyelesaikan program profesi pendidik dan lolos uji sertifikasi pendidik. Dalam hal ini sertifikasi guru dimaksudkan sebagai kontrol menu mutu hasil pendidikan, sehingga seseorang yang dinyatakan lulus dalam ujian sertifikasi pendidik seharusnya mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar, melatih, membimbing, dan menilai hasil belajar peserta didik. Dengan adanya sertifikasi diharapkan guru dapat meningkatkan kesejahteraan guru yang harus dipahami dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional baik dari segi proses maupun hasil. Selain itu dengan sertifikasi, kompetensi guru meningkat sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan kompetensi guru yang meningkat dan kesejahteraan guru yang memadai , maka diharapkan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran akan meningkat dan pada akhirnya akan terjadi peningkatan pada hasil prestasi belajar siswa.
Program sertifikasi guru bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dengan ditopang oleh tunjangan profesi yang diperoleh guru tersertifikasi. Program sertifikasi ini terbagi dalam dua jalur yaitu penilaian portofolio dan jalur PLPG. Namun kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementrian Pendidikan Nasional ditanggapi oleh berbagai pihak dengan aneka ragam pendapat ada yang pro dan ada yang kontra. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia selaku lembaga penyelenggara sertifikasi, Rektor upi mengemukakan bahwa:
Evaluasi terhadap guru yang telah lolos sertifikasi, sebanyak 10 persen dari 200.000 guru bersertifikat di Jawa Barat mengalami
(14)
5
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penurunan kinerja. Sebanyak 70 persen lainnya stagnan atau tetap, dan 20 persen sisanya mengalami peningkatan. Mereka yang mengalami peningkatan kualitas adalah guru yang lulus melalui pendidikan dan pelatihan, sementara yang mengalami penurunan kualitas adalah guru yang lulus langsung melalui portofolio.
Hal ini membuktikan bahwa kinerja guru yang mengikuti sertifikasi lewat jalur portofolio tidak bisa diukur kemampuannya. Berbeda halnya dengan guru yang mengikuti sertifikasi lewat jalur PLPG, guru memiliki pengalaman dan pengetahuan baru sehingga terpacu kinerjanya. Lebih lanjut pada akhir tahun 2010, PGRI kembali melakukan penelitian tentang dampak sertifikasi terhadap peningkatan kinerja guru (Kompas, Sabtu, 19/2/2011). Penelitian tersebut memakai metode survai dengan responden sebanyak 840 guru TK-SMA di 21 provinsi yang tersebar di 84 kabupaten dan 15% nya adalah guru swasta. Berdasarkan penelitian tersebut terungkap bahwa program sertifikasi yang dilaksanakan pemerintah dari tahun 2006 mulai memberikan dampak pada peningkatan kinerja guru. Namun peningkatan yang cukup signifikan terjadi pada guru-guru yang lolos sertifikasi lewat pendidikan dan latihan profesi guru.
Program sertifikasi yang telah dilangsungkan selama ini apakah sudah tepat, kurang tepat, atau bahkan tidak tepat yang merupakan bahan informasi yang perlu dikaji melalui penelitian. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut penulis menyimpulkan guru yang tersertifikasi lewat jalur PLPG dinilai kinerjanya semakin meningkat dibanding dengan guru yang tersertifikasi lewat jalur portofolio kinerjanya menurun. Untuk membuktikan hal tersebut maka dibutuhkan suatu penelitian yang mendalam. Atas dasar itu penulis
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi melalui Portofolio dan PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi”
(15)
6
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Batasan dan Rumusan Masalah 1. Batasan Masalah
Batasan masalah merupakan bagian penting dalam melakukan suatu penelitian. Mengingat keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan teori-teori yang menunjang maka tidak semua variabel yang mempengaruhi variabel yang akan diteliti dijadikan objek penelitian.
Adapun batasan masalah yang peneliti lakukan yaitu :
a. Secara konseptual penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio dan kinerja guru tersertifikasi melalui PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi.
b. Secara kontekstual penelitian ini dilakukan di unit organisasi pendidian yang akan diteliti di Sekolah Menengah Atas Negeri se-Kota Cimahi
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian merupakan suatu usaha untuk merumuskan pokok-pokok dan batas-batas permasalahan yang dijadikan fokus dalam penelitian. Maka penelitian ini menekankan permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio di SMA Negeri Se-Kota Cimahi?
2. Bagaimanakah gambaran kinerja guru tersertifikasi melalui PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi?
3. Adakah perbedaan kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi?
(16)
7
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sebagai pedoman untuk arah dan tolok ukur keberhasilan penelitian, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
a. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai perbedaan kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi.
b. Tujuan Khusus
Secara khusus, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh gambaran kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio di SMA Negeri Se-Kota Cimahi;
2. Untuk memperoleh gambaran kinerja guru tersertifikasi melalui PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi;
3. Untuk mengetahui perbedaan kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG.
D. Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan Ilmu Administrasi Pendidikan khususnya mengenai keguruan.
2. Secara Operasional penelitian ini bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranya bagi penulis, lembaga pendidikan, dan masyarakat serta pihak-pihak lain yang terkait.
a. Bagi penulis sebagai bahan informasi dan pengetahuan serta pengalaman yang sangat berharga khususnya melalui perbandingan kinerja guru tersertifikasi melalui jalur portofolio dan PLPG maupun teknik-teknik penelitian yang penulis lakukan.
(17)
8
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Bagi sekolah sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran untuk peningkatan kinerja guru melalui sertifikasi baik melalui jalur portofolio maupun PLPG.
c. Bagi masyarakat sebagai bahan masukan dalam memberikan saran, kritik konstruktif atau berupa saran yang membangun dalam peningkatan kinerja guru.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Secara umum skripsi ini terdiri dari lembar pengesahan skripsi, lembar pernyataan, abstrak, kata pengantar, ucapan terimakasih, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan terdapat lima bab inti serta lampiran pendukung mulai dari bab satu pendahuluan sampai bab lima penutup dan dilengkapi dengan lampiran pendukung. Adapun secara ringkas dari lima bab inti ini adalah sebagai berikut.
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian baik tujuan umum maupun tujuan khusus, manfaat penelitian baik secara teoritis maupun secara operasional, dan terakhir struktur organisasi skripsi.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian. Pada kajian pustaka berisikan teori dan konsep dari beberapa ahli mengenai sertifikasi dan kinerja guru.
3. BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian termasuk beberapa komponen yaitu: lokasi dan subjek
(18)
9
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian, desain penelitian dan justifikasi pemilihan desain penelitian tersebut, metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode penelitian tersebut, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya, dan analisis data.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini terdapat dua hal utama yaitu pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah peneltian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian dan melakukan pembahasan atau analisis terhadap temuan tersebut.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari peneliti dan juga saran yang diberikan mulai dari saran untuk lembaga sampai pada saran untuk peneliti selanjutnya.
(19)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dalam melaksanakan penelitian. Lokasi penelitian ini merupakan obyek yang dianggap peneliti sebagai tempat terjadinya permasalahan yang akan diteliti. Adapun lokasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah semua Sekolah Menengah Atas Negeri yang berada di Kota Cimahi.
2. Populasi Penelitian
Populasi merupakan unsur penting dalam penelitian untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Setiap penelitian memerlukan data tertentu untuk mendapatkan keterangan dan informasi sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Menurut Sugiyono (2013:117) menyatakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yag ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.
Berdasarkan dari penjelasan diatas maka yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah guru yang tersertifikasi melalui portopolio dan guru yang tersertifikasi melalui PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi. Adapun populasi dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel berikut ini:
(20)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
(21)
51
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1
Jumlah Guru yang Tersertifikasi melalui Portofolio dan PLPG
No Nama Sekolah
Jumlah Guru Tersertifikasi
Guru yang tersertifikasi
Portofolio
Guru yang tersertifikasi
PLPG
1. SMAN 1 Cimahi 60 7 53
2. SMAN 2 Cimahi 75 13 62
3. SMAN 3 Cimahi 64 11 53
4. SMAN 4 Cimahi 63 8 55
5. SMAN 5 Cimahi 67 21 46
6. SMAN 6 Cimahi 58 9 49
Total 387 69 318
*Sumber Data : Data Masing-masing Sekolah SMA Negeri di Kota Cimahi
3. Sampel Penelitian
Menurut Sugioyono (2013:118) “ sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Arikunto (dalam Riduwan, 2007:56) mengatakan “sampel adalah bagian dari populasi
(sebagian atau wakil populasi yang diteliti)”. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian adalah dengan teknik
probability sampling, hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:120)
yang mengatakan bahwa “ teknik Probabality sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap
(22)
52
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cara yang digunakan dalam pengambilan sampling dengan cara Simple Random Sampling.
Selain itu, Suharsimi Arikunto (2002:112) mengemukakan
bahwa:”untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%”. Tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang risikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih baik.
Berdasarkan pendapat diatas maka sampel dalam penelitian ini adalah: a. Sampel Guru tersertifikasi melalui Portofolio:
Jumlah seluruh guru SMA Negeri Se-Kota Cimahi yang tersertifikasi melalui portofolio adalah 69, karena jumlah guru kurang dari 100 maka semuanya dijadikan sampel penelitian.
b. Sampel guru tersertifikasi melalui PLPG
Jumlah seluruh guru SMA Negeri Se-Kota Cimahi yang tersertifikasi melalui PLPG adalah 318 orang, karena jumlah guru lebih dari 100 maka diambil sampel 20% dari populasi penelitian. Jadi didapatkan jumlah sampel keseluruhan sebanyak 63 guru.
B. Desain Penelitian
Menurut Nasution (2003:23) menjelaskan bahwa “Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar
(23)
53
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Desain penelitian sangat diperlukan karena merupakan perencanaan dalam penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Moh. Nazir (2003:28)
mengemukakan bahwa “ Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Suatu penelitian yang baik harus dilaksanakan dengan prosedur yang jelas dan sistematis agar dalam setiap kegiatan penelitian dapat menunjukkan arah dan sasaran yang tepat.
Adapun langkah-langkah dalam proses penelitian secara garis besar menurut Arikunto (2008: 27-28) mengemukakan bahwa :
1. Mencari permasalahan yang pantas untuk diteliti.
2. Menelaah buku-buku untuk mencari dukungan teori dengan cara membaca buku-buku teori maupun laporan hasil penelitian.
3. Meninjau kembali rumusan serta memantapkan problematika tersebut dan dilanjutkan dengan merumuskan tujuan dan hipotesis penelitian.
4. Menyusun instrumen pengumpul data. 5. Melaksanakan penelitian.
6. Melakukan tabulasi pengolahan data. 7. Mengambil kesimpulan, dan
8. Menyusun laporan penelitian.
Selanjutnya desain penelitian menurut Iqbal hasan (2009:16) menjelaskan prosedur penelitian yang dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1. Tahap perencanaan penelitian merupakan tahap dimana sebuah penelitian dipersiapkan. Pada tahap ini semua hal-hal yang berhubungan dengan penelitian dipersiapkan atau diadakan, seperti pemilihan judul, perumusan masalah dan hipotesis;
2. Tahap pelaksanaan penelitian merupakan tahap dimana sebuah penelitian sedang dilaksanakan atau diadakan. Pada tahap ini, proses pengumpulan data atau informasi, analisis data dan penarikan kesimpulan dilakukan; dan
(24)
54
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tahap penulisan laporan penelitian yaitu tahap dimana sebuah penelitian telah selesai dilaksanakan. Pada tahap ini, hasil dari sebuah penelitian dibuat dalam bentuk laporan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti mencoba menggambarkan desain penelitian pada gambar 3.1
(25)
55
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Judul
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Landasan Teori
Perumusan Hipotesis
Populasi
Pengembangan Instrumen Masalah
Sampel
Pengujian Instrumen Pengumpulan
data
Analiisis data
Simpulan dan saran
(26)
56
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(27)
57
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penjelasan desain penelitian
Penelitian ini berawal dari adanya masalah, lalu masalah tersebut dikaji oleh peneliti dengan membaca literatur buku dan menelusuri dari berbagai sumber baik itu dari media elektronik maupun cetak untuk membandingkan masalah tersebut dengan teori dan kenyataannya di lapangan. Mengacu pada masalah tersebut peneliti membuat judul, latar belakang dan rumusan masalah.
Selanjutnya masalah tersebut didukung oleh kajian teori untuk mendukung dan memperkuat pentingnya masalah yang akan diteliti. Apabila kajian teori tersebut sangat mendukung maka peneliti merumuskan hipotesis untuk membuktikan masalah tersebut. Kemudian setalah dirumuskan hipotesis penelitian maka selanjutnya adalah pelaksanaan penelitian yaitu proses pengumpulan data dengan menentukan populasi dan sampel, pengembangan instrumen dan pengujian instrumen. Lalu dilanjutkan dengan analisis data untuk mengetahui pengujian kebenaran dari hipotesis penelitian . Kesimpulan dan saran merupakan hasil dari proses analisis data dan pembahasan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi terkait dengan pengujian hipotesis apakah penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan atau sebaliknya. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran yang bermanfaat bagi semua stakeholder pendidikan
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan serta penginterpretasian data untuk mencapai tujuan penelitian. Hal ini sesuai
(28)
58
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu”.
Metode merupakan cara yang digunakan untuk menentukan jawaban permasalahan yang sedang diteliti. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka metode yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode deskriptif dengan studi komparatif dan ditunjang dengan studi pustaka, serta pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan cara statistik atau angka-angka.
1. Metode Deskriptif
Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa sekarang,
sebagaimana dikemukakan Muhammad Ali (1995:120) bahwa: “metode
deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan masalah yang dihadapi
pada situasi sekarang”. Kemudian pendapat lain menurut Surakhmad (1998:139) mengemukakan bahwa:
Penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Pelaksanaan metode deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data dan interprestasi tentang arti data tersebut.
Adapun ciri-ciri dari metode deskriptif menurut Winarno Surakhmad (1998:140) adalah:
a. Memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual. b. Data yang dikumpulkan mula-mula diteiti, dijelaskan dan
kemudian dianalisis. Oleh karena itu metode ini sering disebut metode analisis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dikarenakan berusaha menggambarkan mengenai masalah yang
(29)
59
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedang terjadi sekarang ini. Adapun teknik pelaksanaan metode deskriptif pada penelitian ini menggunakan analisis komparasi karena jenis pelaksanaan metode ini mencoba menelaah perbedaan dua buah variabel yaitu kinerja guru tersertifikasi melalui portopolio dan PLPG.
2. Pendekatan Kuantitatif
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan angka dalam berbagai aktivitasnya. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang mementingkan vaiabel-variabel sebagai obyek penelitian dan vaiabel-variabel-vaiabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Menurut Sugiyono (2013:14) menjelaskan bahwa:
Metode kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Suharsimi Arikunto (2002:11) lebih lanjut menjelaskan ciri-ciri penelitian kuantitatif diantaranya:
a. Penelitian kuantitatif menghendaki adanya perekayasaan sesuatu yang akan ditetliti, dengan terencana memberikan suatu perlakuan tertentu untuk mengetahui akibat-akibatnya.
b. Penelitian kuantitatif merupakan eksperimental atau percobaan yang dilakukan secara terencana, sistematis dan terkontrol dengan ketat,baik dalam bentuk desain fungsional maupun desain factorial. c. Penelitian kuantitatif lebih tertuju pada penilaian tentang hasil dari
pada proses,
d. Penelitian kuantitatif cenderung merupakan prosedur pengumpulan data melalui observasi untuk membuktikan hipotesis yang dideduksi dari dalil atau teori.
e. Penelitian kuantitatif terutama bertujuan menghasilkan penemuan-penemuan baik dalam bentuk teori baru ataupun perbaikan teori lama.
(30)
60
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Studi Kepustakaan
Untuk menafsirkan data dan menganalisis masalah yang diteliti, pada pelaksanaan penelitian ini ditunjang dengan studi kepustakaan. Studi kepustakaan merupakan cara memperoleh data dan informasi melalui penelaahan terhadap berbagai sumber tertulis seperti buku, majalah, laporan penelitian, dan berbagai literatur yang menunjang penelitian ini. Menurut Winarno Surakhmad (1998:61) mengemukakan bahwa:
Penyelidikan bibliografis tidak dapat diabaikan sebab disinilah penyelidik berusaha menemukan keterangan mengenai segala sesuatu yang relevan dalam masalahnya, yakni teori yag dipakainya, pendapat para ahli mengenai aspek-aspek itu, penyelidikan sedang berjalan atau masalah-masalah yang disarankan oleh para ahli. Melalui studi kepustakaan ini peneliti dapat menambah pengetahuan sebagai penunjang pemecahan masalah yang diteliti, sehingga informasi dan pengetahuan yang berbentuk teori dapat dijadikan tolak ukur dalam mengkaji permasalahan yang terjadi di lapangan
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam memahami variabel-variabel yang terdapat dalam judul penelitian ini, maka peneliti terlebih dahulu akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud variabel-variabel tersebut, sehingga terdapat keseragaman pemahaman antara penliti dengan pembaca. Adapun variabel-variabel yang dimaksud peneliti adalah sebagai berikut:
1. Studi Komparatif
Menurut pendapat Aswani Sujud (dalam Arikunto, 2002:236) menjelaskan bahwa:
Studi komparatif adalah studi yang menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang,
(31)
61
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja.
Studi komparatif dalam penelitian ini yaitu berusaha untuk menemukan perrbedaan antara kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG di SMA Negeri Se-Kota Cimahi.
2. Kinerja Guru
Menurut Suprihanto (dalam Supardi, 2013:46) menyatakan bahwa
“kinerja adalah hasil kerja seseorang dalam susatu periode tertentu yang
dibandingkan dengan beberapa kemungkinan, misalnya standar target,
sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu”. Lebih lanjut
Supardi (2013:39) menjelaskan bahwa :
Kinerja guru dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan seorang guru dalam menjalankan tugasnya di sekolah serta menggambarkan adanya suatu perbuatan yang ditampilkan guru dalam atau selama melakukan aktifitas pembelajaran.
Mengacu pada model input – proses – output oleh oleh slavin (dalam Supardi, 2013:56) bahwa kinerja guru dapat dilihat dari kualitas pembelajaran, kesesuaian tingkatan pembelajaran, aspek insentif dan waktu.
Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, terdapat tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) Tentang Guru dan Dosen yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Tugas pokok guru tersebut yang diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar yang merupakan bentuk kinerja guru. Menurut Basyirudin dan Usman (dalam Supardi, 2013:59) guru yang memiliki
(32)
62
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kinerja yang baik dan profesional dalam implementasi kurikulum memiliki
ciri: “mendesain program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar peserta didik”.
Kinerja guru dalam penelitian ini adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
3. Sertifikasi
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen, dikemukakan bahwa “Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen”.
Menurut Mulyasa (2012:33) Menjelaskan pengertian sertifikat guru bahwa:
Sertifikat guru sebagai suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Sertifikasi dalam penelitian ini adalah suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu setelah uji kompetensi yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi yang dibuktikan dengan sertifikat pendidikan.
4. Portofolio
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007 menyatakan bahwa sertifikat bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian
(33)
63
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. (Masnur Muslich, 2007:21).
Menurut Kemendikbud (2012:3) dalam buku pedoman penyusunan
portofolio tahun 2012 bahwa “Portofolio adalah kumpulan bukti fisik yang
menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai selama
menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu”.
Portofolio dalam penelitian ini adalah kumpulan bukti fisik berupa dokumen yang didalamnya terdapat pengalaman berkarya, prestasi yang dicapai oleh seorang guru dalam menjalankan tugasnya.
5. PLPG
Menurut Kemendikbud (2012:6) dalam buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2012 bahwa Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) merupakan pola sertifikasi dalam bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh Rayon LPTK untuk memfasilitasi terpenuhinya standar kompetensi guru peserta sertifikasi. PLPG dalam penelitian ini adalah bentuk pelatihan yang diselenggarakan oleh lembaga sertifikasi untuk mencapai standar kompetensi guru yang disertifikasi.
E. Instrumen Penelitian
Dalam suatu penelitian instrumen sangat diperlukan, karena dalam hal ini keberhasilan dari suatu penelitian ditentukan oleh instrumen yang digunakan. Selain itu data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti untuk mengumpulkan data.
(34)
64
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati”.
Adapun langkah-langkah dalam menyusun instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan variabel yang akan diteliti yaitu variabel X1 (kinerja guru
tersertifikasi melalui portofolio) dan varibel X2 (Kinerja guru tersertfikasi
melalui PLPG).
2. Menetapkan indikator dari variabel tersebut dan mengindentifikasi sub indikatornya.
3. Menyusun kisi-kisi instrumen yang terdiri dari indikator dan sub indikator yang dianggap penting dan berkaitan dengan tiap variabel.
4. Membuat daftar pertanyaan dari setiap variabel dengan disertai alternatif jawabannya dan petunjuk pengisian jawaban agar tidak terdapat kekeliruan dalam menjawab.
5. Daftar pertanyaan/pernyataan disusun dengan menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban dalam bentuk daftar check list (√). Masing-masing item memiliki lima kemungkinan jawaban dan setiap jawaban diberi bobot penilaian sebagai berikut.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Aspek Indikator No Item
(35)
65
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG)
Pembelajaran pembelajaran
Memilih dan
mengembangkan bahan pengajaran
Merumuskan kegiatan belajar mengajar
Merencanakan metode pembelajaran yang akan digunakan
Merencanakan langkah-langkah kegiatan beajar mengajar
Merencanakan media dan sumber mengajar Evaluasi 2-3 4-5 6-7 8-9 10-11 12-13 Pelaksanaan Pembelajaran
Membuka pembelajaran
Menyampaikan materi pembelajaran
Menutup pembelajaran
14-16 17-20
21-25
Evaluasi Pembelajaran
Sistem evaluasi akademik dan non akademik peserta didik
Analisis butir soal
Pelaporan hasil evaluasi
26-29
30-31 32
(36)
66
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk melakukan pengukuran dari instrumen tersebut agar data yang diperlukan akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:133) bahwa:
Skala pegukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukut terebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.
Untuk setiap alternatif jawaban setiap item menggunakan skor penilaian dari 1 sampai 5 dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 3.3
Kriteria Penskoran Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Bobot
Selalu (SL) 5
Sering (SR) 4
Kadang-kadang (KD) 3
Hampir Tidak Pernah (HTP) 2
Tidak Pernah (TP) 1
Adapun cara untuk mengisi instrumen dalam penelitian ini adalah dengan cara cheklist (√) pada alternatif jawaban yang sudah ditentukan atau dipilih. Instrumen ini berbentuk angket sebagai alat pengumpul data.
6. Proses Pengembangan Instrumen
Instrumen sebagai alat pengukur variabel penelitian sebelum disebarkan pada responden sebenarnya terlebih dahulu diujicobakan kepada responden yang memiliki karakteristik sama dengan responden sebenarnya. Suatu Instrumen harus memenuhi syarat utama valid dan reliabel sehingga
(37)
67
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengukuran yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:173) mengemukakan bahwa:
Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.
Pengujian instrumen ini disebar di SMAN 2 Kota Cmahi dan SMAN 4 Kota Cimahi tepatnya pada tanggal 18-23 Agustus 2014. Setelah instrumen diujicobakan selanjutnya pengolahan uji coba angket dengan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reabilitas.
Dengan demikian untuk menentukan apakah instrumen tersebut layak atau tidak digunakan dalam penelitian, maka perlu dilakukan uji validitas dan reabilitasnya. Pengujian validitas dan reabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan pengolah data statistik yaitu rumus untuk mengetahui validitas dan reabilitas instrumen, baik secara keseluruhan maupun untuk masing-masing butir pertanyaan di dalam instrumen.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen . Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan, mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Hal ini sesuai dengan pendapat sugiyono yang
menyatakan bahwa “Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2013:178) yang mengemukakan bahwa:
(38)
68
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang kuat. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap korelasi, Masrun (dalam Sugiyono, 2013:188) berpendapat bahwa:
Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skot total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3”. Jadi korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
Adapun rumus yang digunakan dalam uji validitas instrumen itu sendiri menggunakan rumus Pearson Product Moment (Riduan, 2010:80):
Dimana:
rxy = Koefisien korelasi
∑X = Jumlah skor Item
∑Y = Jumlah skor Total ( Seluruh Item)
n = Jumlah responden
Selanjutnya untuk menentukan reabilitas tidaknya instrumen didasarkan pada keputusan sebagai berikut:
jika r hitung > rkritis , maka butir soal memiliki validitas konstruksi yang baik
jika rhitung < rkritis, maka butir soal tidak memiliki konstruksi yang baik
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut:
r
xy=
� ( )−( ) .( )
(39)
69
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,799 : tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah (tidak valid)
Tabel 3.4
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Angket Kinerja Guru No.
Item Harga r hitung Harga rkritis Keputusan
1 0,488 0,3 Valid
2 0,204 0,3 Tidak valid
3 0,245 0,3 Tidak valid
4 0,325 0,3 Valid
5 0,475 0,3 Valid
6 0,550 0,3 Valid
7 0,590 0,3 Valid
8 0,189 0,3 Tidak valid
9 0,114 0,3 Tidak valid
10 0,371 0,3 Valid
11 0,448 0,3 Valid
12 0,358 0,3 Valid
13 0,522 0,3 Valid
14 0,391 0,3 Valid
15 0,318 0,3 Valid
16 0,538 0,3 Valid
17 0,633 0,3 Valid
18 0,206 0,3 Tidak valid
(40)
70
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
20 0,401 0,3 Valid
21 0,477 0,3 Valid
22 0,380 0,3 Valid
23 0,014 0,3 Tidak valid
24 0,665 0,3 Valid
25 0,639 0,3 Valid
26 0,265 0,3 Tidak valid
27 0,422 0,3 Valid
28 0,620 0,3 Valid
29 0,366 0,3 Valid
30 0,388 0,3 Valid
31 0,394 0,3 Valid
32 0,348 0,3 Valid
33 0,348 0,3 Valid
34 0,348 0,3 Valid
35 0,433 0,3 Valid
36 0,287 0,3 Tidak valid
37 0,436 0,3 Valid
38 0,638 0,3 Valid
39 0,627 0,3 Valid
40 0,143 0,3 Tidak valid
41 0,524 0,3 Valid
Keterangan Tabel :
Jumlah item yang valid sebanyak 32 item
Jumlah item yang tidak valid sebanyak 9 item
Berdasarkan hasil uji validitas angket tersebut menghasilkan 32 item pernyataan yang dinyatakan valid, 9 item pernyataan tidak valid (yaitu item nomor 2,3,8,9,18,23,26,36, dan 41) dari jumlah item yang tidak valid, maka keseluruhan item dihilangkan. Hal tersebut dilakukan karena setiap indikator telah terwakili.
(41)
71
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Item yang dihilangkan
No. Pernyataan
2. Bapak/Ibu merumuskan tujuan pembelajaran memuat aspek-aspek kognitif, apektif, dan psikomotor
3. Bapak/Ibu mengkaji kebutuhan peserta didik setiap merumuskan tujuan pembelajaran
8. Bapak/Ibu merancang kegiatan pembelajaran yang memuat fakta keragaman nilai kehidupan sosial masyarakat
9. Bapak/Ibu menghubungkan unsur pengalaman pribadi dalam materi pembelajaran yang diberikan
18. Bapak/Ibu setiap mengawali pelajaran melakukan aksi tertentu untuk menarik perhatian peserta didik
23. Bapak/Ibu menjelaskan materi dengan menyisipkan bahasa asing setiap menyajikan pelajaran
26. Bapak/Ibu menggunakan media pembelajaran seperti infokus setiap menyajikan materi pembelajaran
36. Bapak/Ibu menerapkan teknik, bentuk, dan jenis penilaian baru setiap mata pelajaran
40. Bapak/Ibu rutin menyampaikan hasil pembelajaran peserta didik kepada orang tua
2. Uji Reabilitas
Selain harus memenuhi kriteria valid, instrumen penelitian pun harus reliabel. Reliabilitas menunjukkan bahwa isntrumen penelitian dapat
(42)
72
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut dapat dikatakan sudah baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2002:154)
yang menyatakan “ reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Metode yang digunakan untuk menguji reabilitas instrumen pengumpul data yaitu metode Alpha Riduwan (2007:115) dengan rumus :
Dimana :
r = Nilai Reabilitas
∑S1 = Jumlah varians skor tiap-tiap item
St = Varians total
k = Jumlah item
Adapun langkah-langkah mencari nilai reabiltas dengan metode Alpha
sebagai berikut:
a. Menghitung Varians Skor tiap-tiap item dengan rumus:
Dimana:
Si = Varians skor tiap-tiap item
∑Xi = Jumlah kuadrat item Xi
r
11=
�−�1
1
−
1 1
Si = �
2− � 2
�
(43)
73
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(∑Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan
N = Jumlah responden
b. Menjumlahkan Varians semua item dengan rumus:
∑Si = S1 + S2 + S3...Sn
Dimana:
∑Si = Jumlah Varians semua item
S1, S2, S3 =Varians item ke-1,2,3...n
c. Menghitung Varians total dengan rumus:
Dimana:
St = Varians total
∑Xt = Jumlah kuadrat X total (∑Xt)2 = Jumlah X totaldikuadratkan
N = Jumlah responden
d. Masukkan nilai Alpha dengan rumus:
St
=
�2− � 2
�
�
r
11=
�−�1
1
−
1 1
(44)
74
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemudian membuat keputusan dengan membandingkan rhitung dengan
rtabel , dimana kaidah keputusannya sebagai berikut:
Jika r 11 > r tabel berarti Reliabel, dan
Jika r 11 < r tabel berarti tidak Reliabel
Berdasarkan hasil perhitungan (terlampir) reabilitas dengan menggunakan rumus uji reabilitas tersebut, maka diperolehlah hasil perhitungannya seperti berikut:
Reability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,845 41
Tabel diatas menunjukkan bahwa harga rhitung sebesar 0,845 sedangkan
harga rtabel = 0,468. Maka rhitung > rtabel = 0,845 > 0,468. Artinya, instrumen
tersebut layak (reliabel) untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini sangat diperlukan untuk mengetahui data mana yang paling tepat sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliabel. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai cara, menurut Sugiyono (2013:193) teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan metode angket/kuesioner.
(45)
75
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2013:199) angket/kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik pegumpulan data dengan mempergunakan angket peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan diukur dan bisa diharapkan dari responden. Selain itu angket cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.
Adapun jenis angket yang digunakan oleh peneliti adalah dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristiknya dirinya dengan memberikan tanda checklist (√).
8. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2013:207) “analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”. Data yang terkumpul tidak akan memberikan banyak makna jika data tersebut disajikan dalam bentk data mentah atau data tidak dianalisi. Untuk penelitian pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data ini berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk hipotesis mana yang akan diajukan akan menentukan teknik statistik mana yang digunakan. Adapun langkah-langkah dalam analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Seleksi Data
Seleksi data merupakan salah satu prosedur yang dilalui dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana data tersebut memenuhi persyaratan untuk diolah atau tidak. Dalam seleksi data ini peneliti memeriksa dan
(46)
76
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyeleksi seluruh angket yang terkumpul dari responden dan memeriksa tentang keutuhan angket yaitu dilihat dari segi pengisian dan atau kelengkapan jawaban responden. Adapun langkah-langkah dalam tahap seleksi data, sebagai berikut:
a. Memeriksa jumlah angket yang disebar dengan jumlah angket yang terkumpul.
b. Memeriksa apakah seluruh item pertanyaan telah dijawab sesuai dengan ketentuan.
c. Memeriksa apakah data yang sudah terkumpul tersebut layak untuk diolah.
2. Klasifikasi Data
Tahap klasifikasi data ini merupakan usaha menggolongkan, mengelompokkan, dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi tertentu yang telah dibuat dan ditentukan oleh peneliti. Keuntungan klasifikasi data ini adalah untuk memudahkan pengujian hipotesis.
Pengklasifikasian data ini berdasarkan variabel penelitian yakni X1
(kinerja guru tersertifikasi melalui portofolio) dan X2 (kinerja guru
tersertifikasi melalui PLPG). Kemudian dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan skala likert. Jumlah skor yang diperoleh dari data responden merupakan skor mentah dari setiap variabel yang berfungsi sebagai sumber pengolahan data selanjutnya.
3. Perhitungan Kecenderungan Umum Skor Responden berdasarkan Perhitungan Rata-rata (Weighted Means Score)
Perhitungan dengan teknik ini dimaksudkan untuk menentukan kedudukan setiap item sesuai dengan kriteria atau tolak ukur yang telah
(47)
77
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ditentukan. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Pemberian bobot nilai terhadap masing-masing alternatif jawaban dari hal-hal yang ditanyakan dengan menggunakan skala likert yang nilai nya 1 sampai 5.
b. Menghitung frekuensi dari setiap jawaban yang dipilih
c. Mencari jumlah nilai jawaban yang dipilih responden pada tiap pertanyaan, yaitu dengan cara menghitung frekuensi responden yang memilih alternatif jawaban tersebut, kemudian dikaitkan dengan bobot alternatif jawaban itu sendiri.
d. Menghitung nilai rata-rata ( ) untuk setiap butir pertanyaan dalam kedua bagian angket, dengan menggunakan rumus :
Dimana :
= Nilai rata-rata yang dicari
X = Jumlah skor gabungan (frekuensi jawaban dikali bobot untuk setiap alternatif jawaban)
n = Jumlah responden
e. Mencocokan rata-rata dengan tabel konsultasi hasil perhitungan WMS yang terdapat dalam tabel berikut
Tabel 3.6
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS
Rentang Nilai Kriteria Penafsiran Variabel
4,01 – 5,00 Selalu Sangat Baik
3,01 – 4,00 Sering Baik
�
=
(48)
78
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2,01 – 3,00 Kadang-kadang Cukup
1,01 – 2,00 Hampir Tidak Pernah Rendah
0,01 – 1,00 Tidak Pernah Sangat Rendah
4. Mengubah Skor Mentah Menjadi Skor Baku
Dalam pengolahan data diperlukan skor yang sudah baku, untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku digunakan rumus sebagai berikut (Akdon dan Hadi, 2005:86)
Dimana:
= Rata –rata skor mentah � = Nilai skor baku yang dicari � = Skor mentah
= Simpangan baku
Untuk mengubah skor mentah menjadi skor baku melalui langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan besarnya rentang skor (R), dengan rumus sebagai berikut:
R = Xt – Xr ( Sugiyono, 2011:55) Dimana:
R = Rentang
Xt = Skor tertinggi Xr = Skor terendah
b. Menentukan banyaknya kelas interval dengan rumus sebagai berikut: K = 1 + (3,3) Log n (Sugiyono, 2011:35) c. Menetukan panjangnya kelas interval dengan rumus sebagai berikut:
(49)
79
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ki
=
�
+
(Sugiyono, 2011:36)
Dimana:
Ki = Kelas interval
R = Rentang K = Kelas
d. Membuat tabel distribusi frekuensi
e. Mencari rata-rata data kelomppok dengan menggunakan rumus berikut:
�
=
� .��
( Sugiyono, 2011:36) Dimana :
= Rata-rata untuk data kelompok
∑fi = Jumlah data/sampel
fi.xi = Produk perkalian antara fi antara tiap interval data dengan kelas (xi).
f. Menentukan simpangan baku (standar deviasi) dengan rumus berikut:
S = �(�−�)
−
(Sugiyono, 2011:58)
Dimana:
S = Simpangan baku
∑f = Jumlah data sampel = Rata-rata
� = Jumlah sampel 5. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya penyebaran data yang ada. Hasil pengujian terhadap normalitas data akan
(50)
80
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berpengaruh pada teknik statistik yang digunakan. Untuk itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian normalitas data. Untuk data yang berdistribusi normal teknik statistik yang digunakan yaitu teknik parametrik, sedangkan untuk penyebaran data yang berdistribusi tidak normal teknik statistik yang digunakan yaitu teknik non parametrik.
Berdasakan penjelasan tersebut, maka untuk mengetahui dan menentukan pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan rumus chi kuadrat (Riduwan, 2007:132):
Dimana:
x2 = Chi kuadrat yang dicari fo = Frekuensi yang diobservasi fh = Frekuensi yang diharapkan
Adapun langkah-langkah dalam perhitugan normalitas data dengan chi kuadrat adala sebagai berikut:
a. Membuat tabel distribusi frekuensi untuk mencari harga-harga yang digunakan seperti mean, simpangan baku, dan chi kuadrat.
b. Mencari kelas interval, yaitu batas bawah skor kiri interval (interval pertama dikurangi 0,5 dan batas atas skor kanan interval ditambah 0,5). c. Mencari Z – score untuk batas kelas interval dengan rumus (Akdon dan
Hadi, 2005:169)
�
=
�
−�
�
�
=
� −�(51)
81
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana:
Z = Skor batas kelas distribusi
xi = Rata-rata untuk distribusi
SD = Simbangan baku untuk distribusi
d. Mencari luas O–Z dan tabel kurva normal dari O–Z dengan menggunakan angka-angka pada batas kelas, sehingga dipeeoleh luas O-Z .
e. Mencari luas interval dengan cara mencari selisi O-Z dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan menambahkan luas O-Z yang berlainan secara terus-menerus, kecuali untuk angka yang paling tengah (tanda positif dan negatif) ditambahkan dengan angka baris berikutnya. f. Mencari fe (frekuansi yang diharapkan) diperoleh denga cara mengalikan
tiap kelas interval dengan n (jumlah responden).
g. Mencari fo (frekuensi hasil pengamatan) diperoleh dengan cara mengalikan tiap kelas interval pada tabel distribusi frekuensi.
h. Mencari chi kuadrat dengan cara menjumlahkan hasil perhitungan dengan rumus:
i. Membandingkan nilai X2 hitung dengan X2 tabel dengan kriteria pegujian sebagai berikut:
1) Jika X2 hitung > X2 tabel, artinya distriusi data tidak normal 2) Jika X2 hitung < X2 tabel, artinya distribusi data normal
6. Uji Hipotesis Komparasi
Uji hipotesis komparasi ini digunakan untuk mengetahui persamaan maupun perbedaan antara variabel X1 (Kinerja Guru tersertifikasi melalui
Portofolio) dan Variabel X2 (Kineja Guru tersertifikasi melalui PLPG).
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam uji komparasi ini adalah
�
=
�
−�
(52)
82
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengetahui statistik yang digunakan statistik parametris atau non parametris. Penentuan ini berdasarkan kepada hasil uji normalitas data. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009:134):
Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif tegantung pada jenis datanya. Teknik statistik t-test merupakan teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji komparasi data ratio atau interval, sedangkan statistik non parametris yang dapat digunakan adalah Median Test, Mann-Whitney, Kolmogrov-Smirnov, Fisher Exact, Chi Kuadrat, Test Run Wald-Wolfowitz. Statistik non parametris digunakan untuk menguji hipotesis bila datanya nominal dan ordinal.
Berdasarkan pendapat diatas, maka langkah selanjutnya yang harus ditempuh dalam analisis komparasi adalah sebagai berikut:
a. Uji Homogenitas Varian
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan uji homogenitas varians (Sugiyono, 2006:134-137) adalah sebagai berikut: 1) Mencari nilai varians dengan menggunakan rumus:
V = Sd2 Dimana: V = Varians
Sd2 = Kuadrat dari simpangan baku
2) Melakukan uji homogenitas varians dengan menggunakan uji F yaitu:
�
=
����
Dimana:
Vb = Varian terbesar Vk = Varian terkecil
3) Menentukan derajat kebebasan dengan menggunakan rumus: db1 = n1– 1
(1)
108
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penilaian kinerja guru sebelum dan sesudah sertifikasi perlu terus dilakukan terutama pada guru-guru yang bersertifikat agar tetap menjaga keprofesionalitasannya.
2. Bagi Guru
a. Untuk menjaga kualitas guru bersertifikat pendidik kemampuan guru dalam hal perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran perlu ditingkatkan untuk memenuhi standar kompetensi guru. Untuk itu perlu upaya untuk mengoptimalkannya dengan kegiatan KKG/MGMP melalui workshop atau kegiatan peningkatan kompetensi sejenisnya.
b. Karena program sertifikasi belum optimal untuk meningkatkan kinerja guru, maka fungsi pengawasan dan suvervisi akademik kepala sekolah berperan untuk meningkatkan kinerja guru. Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah difokuskan pada kegiatan akademik yang dilakukan oleh guru, yaitu dalam proses kegiatan belajar mengajar. Melalui pelaksanaan supervisi akademik tersebut, kepala sekolah dapat mengetahui kesulitan-kesulitan yang masih dihadapi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga kepala sekolah dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuannya.
c. Adanya pengembangan kinerja guru yang dapat dilakukan dengan pendekatan individu dan manajemen dan organisasi. Pendekatan individu dapat dilakukan dengan menekankan pada penguatan individu dalam meningkatkan kemampuan serta motivasi. Sedangkan pendekatan manajemen dan organisasi dapat dilakukan dengan motivasi dari pimpinan, serta adanya implementasi manajemen kinerja yang tepat yang dilakukan secara terus-menerus untuk mendorong kinerja guru ke arah yang lebih baik.
(2)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Pemerintah perlu mensosialisasikan kembali mengenai sertifikasi guru yang tercantum pada Undang-undang Republik Indonesia Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
b. Perlu adanya monitoring periodik terhadap guru yang sudah sertifikasi baik itu jalur portofolio maupun PLPG. Disertai dengan perlunya penegasan dan kejelasan pola pembinaan yang terpadu dan berkelanjutan paska sertifikasi serta penilaian kinerja yang terukur dan ketat, bukan hanya bersifat normatif.
c. Meninjau kembali tujuan dari sertifikasi itu sendiri, karena pada implementasinya dengan adanya program sertifikasi guru hanya berorientasi pada pengingkatan kesejahteraan guru saja.
d. Untuk program sertifikasi jalur PLPG, perlu adanya tambahan dalam waktu pelaksanaan. Karena dalam pelaksanaannya sertifikasi jalur PLPG hanya menempuh waktu 10 hari, hal ini meyulitkan untuk menilai tingkat profesional guru. Pemberian materi dilakukan dalam waktu seminggu dan sisanya praktek dilapangan yang proses penilaiannya dilakukan secara rutin.
e. Dalam penerapannya sertifikasi guru perlu memperhatikan pendalaman pengetahuan dalam kompetensi pengajaran, harus dipertimbangkan model yang tepat dan kesiapan para guru untuk disertifikasi, dan perlu dilakukan pelatihan-pelatihan sebelum sertifikasi dilaksanakan, serta dipikirkan tindak lanjut bagi guru yang tidak lolos sertifikasi, apabila kebijakan sertifikasi tersebut dilakukan secara “mentah” dan “instan”, tanpa sosialisasi dan pelatihan -pelatihan akan merugikan para guru yang cukup lama mengabdi. 4. Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian bahwa kinerja guru yang tersertifikasi melalui portofolio maupun PLPG tidak ada perbedaan. Maka untuk peneliti
(3)
110
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai implementasi program sertifikasinya baik itu program sertifikasi portofolio maupun PLPG.
(4)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akdon, dan Hadi, S. (2005). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung:Dewa Ruchi.
Ali, Muhammad. (1995). Strategi Penelitian. Bandung: Angkasa.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2008). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Direktorat Jenderal PMPTK . (2014) . Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2014: Buku 1 Pedoman Penetapan Peserta. Jakarta : Kemendikbud.
Direktorat Jenderal PMPTK . (2012). Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2012: Buku 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru di Rayon LPTK. Jakarta: Kemendikbud.
Direktorat Jenderal PMPTK . (2012). Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2012: Buku 3 Pedoman Penyusunan Portofolio. Jakarta: Kemendikbud. Direktorat Jenderal PMPTK . (2012). Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun
2012: Buku 4 Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan dan latihan Profesi Guru. Jakarta: Kemendikbud.
Hasan, Iqbal. (2009). Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasibuan, S.P.M. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung.
(5)
111
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Koswara, Deni, dkk. (2009). Studi Dampak Program Sertifikasi Guru Terhadap Profesionalisme dan Mutu di Jawa Barat. Hasil Penelitian Hibah.
Kunandar. (2007). Guru Profesioal Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Majid, Abdul. (2005). Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Muslich, Masnur. (2007). Sertiifkasi Guru menuju Profesionalisme Pendidik. Jakata: Bumi Aksara.
Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurhafni. (2010). Implementasi Program Sertifikasi Guru dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Ilmu Administrasi negara Volume 11 Nomer 2. hlm 180-192.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007. Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 18 Tahun 2007.
Tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan.
Riduwan. (2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Riduwan, dan Sunarto. (2010). Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
(6)
Rista Nurita, 2014
Studi Komparatif Kinerja Guru Tersertifikasi Melalui Portofolio Dan PLPG di SMAN se-Kota Cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, Uhar. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung:Refika Aditama Supardi. (2013). Kinerja Guru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Adi Cita Karya Nusa.
Suryobroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rieneka Cipta.
Trianto dan Tutik TT. (2007). Sertifikasi Guru dan Upaya Peningkatan Kualifikasi Kompetensi dan kesejahteraan. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005. Tentang Guru dan Dosen.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yusrizal. (2008). Peningkatan Kinerja Guru Eksak Paska Penerimaan Tunjangan Sertifikasi. Banda Aceh: Universitas Syah. Desertasi tidak diterbitkan.