Kumpulan PTK Bahasa Inggris Gratis bab IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian l. Data Efektifitas Pembelajaran

Hasil penelitian menunjukkan untuk data efektifitas

pembelajaran (X1) diperoleh skor tertinggi 119 dan terendah 88.

Nilai rata-rata x = 101,63, standar deviasi s =7,44, varians s2 =

55,32, median Me = 100,5, serta Modus Mo = 96.

2. Data Aktivitas Belajar Siswa

Hasil penelitian untuk variable aktivitas belajar (X2)

diperoleh skor tertinggi 140 dan terendah 94. Nilai rata-rata x =

117,43, standar deviasi s = 11,71, varians s2 = 137,12, median

Me = 119,5, serta Modus Mo = 107.

3. Data Hasil Belajar Bahaa Inggris

Data hasil penenlitian skor hasil belajar Bahasa Inggris (Y) menunjukkan bahwa skor tertinggi 80 dan terendah 69. Nilai rata-rata x = 73,25, standar deviasi s = 2,59, varians s2 = 6,71,


(2)

B. Uji Persyaratan Analisis Data

Uji persyaratan analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji normalitas data dan uji keberartian dan kelinieran garis regresi.

1. Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data untuk masing-masing data penelitian digunakan uji Normalitas Galat Taksiran. Untuk menarik kesimpulan apakah galat taksiran Yˆ atas

variabel-variabel X1 dan X2 berdistribusi normal atau tidak dilakukan

dengan uji Lillieofors. Hasil perhitungan dari harga Lhitung

kemudian dicari harga tertinggi yang kemudian disebut dengan

Lo. Selanjutnya Lo ini dikonsultasikan dengan Ltabel dengan dk =

n pada taraf signifikansi = 0,05. Suatu galat taksiran Yˆ atas

variabel-variabel X1 dan X2 berdistribusi normal jika Lo < Ltabel .

Sebaliknya, jika harga tersebut tidak terpenuhi maka galat taksiran Yˆ atas variabel-variabel X1, dan X2 berdistribusi

normal

Rangkuman hasil pengujian normalitas galat taksiran Yˆ

atas variabel-variabel X1 dan X2 berdistribusi normal dapat


(3)

Tabel 3. Rangkuman Uji Normalitas Galat Taksiran Yˆ

atas

dk Lo Ltabel (0,05) Keterangan

X1 40 0,13

0

0,140 Distribusi Normal

X2 40 0,13

0

0,140 Distribusi Normal

Dari Tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa galat taksiran

Yˆ atas X1 diperoleh Lo = 0,130 dan untuk dk = 40 pada  =

0,05 Ltabel = 0,140, sehingga Lo = 0,130 < Ltabel= 0,140.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa galat taksiran Yˆ

atas X1 memiliki sebaran normal. Kemudian untuk galat

taksiran Yˆ atas X2 diperoleh Lo = 0,130 dan untuk dk = 40

pada  = 0,05 Ltabel = 0,140, sehingga Lo = 0,130 < Ltabel=

0,140. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa galat taksiran Yˆ atas X2 memiliki sebaran normal.

Sehingga sebagai kesimpulan secara umum, bahwa galat taksiran Yˆ atas variabel-variabel X1 dan X2 memiliki distribusi

“normal”.

2. Pengujian Linieritas dan Keberartian Koefisien Garis Regresi


(4)

hubungan yang linier terhadap variabel terikat, maka digunakan uji linieritas. Teknik yang digunakan adalah teknik analisis regresi sederhana. Hubungan yang linier antara variabel dapat diketahui dari persamaan garis regresi yang dibentuk oleh setiap variabel. Bila harga Fhitung < Ftabel pada

taraf signifikansi tertentu, maka hubungan antara kedua variabel adalah linier. Rangkuman hasil uji linieritas regresi dapat dilihat pada Tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4. Rangkuman Uji Linieritas Regresi

Variabel

Koefisien

Regresi Regresi

Tuna Cocok

a b Fh Ft Fh Ft

X1 terhadap

Y

55,74 0,17 12,3

2 4,09 8 0,65 5 2,16 8 X2 terhadap

Y

60,26 0,11 12,6

9 4,09 8 0,76 8 2,16 8

Dari Tabel 4 di atas dapat dijelaskan bahwa untuk variabel X1 terhadap Y diperoleh Fhitung = 0,655 dan Ftabel = 2,168 pada 

= 0,05 dengan dk = (18,20), sehingga jelas untuk variabel X1

terhadap Y, Fhitung = 0,655 < Ftabel = 2,168. Dengan demikian

hasil uji linieritas menyimpulkan bahwa model regresi variabel X1 terhadap Y adalah linier. Untuk variabel X2 terhadap Y


(5)

dengan dk = (20,18), sehingga jelas untuk variabel X1 terhadap

Y, Fhitung = 0,768 < Ftabel = 2,168. Dengan demikian hasil uji

linieritas menyimpulkan bahwa model regresi variabel X2

terhadap Y adalah linier.

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian persyaratan anailisis menunjukkan bahwa skor tiap variabel penelitian telah memenuhi persyaratan untuk pengujian statistik lebih lanjut. Berikut ini akan disajikan pengujian hipotesis penelitian.

1. Hubungan Efektivitas Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa

Hasil perhitungan analisis regresi sederhana untuk variabel efektivitas pembelajaran dengan hasil belajar bahasa inggris diperoleh persamaan garis regresi Yˆ 55,740,17X1. Ringkasan

hasil uji signifikasi koefisien regresi dan linieritas dapat dilihat seperti pada Tabel 5 di bawah ini:

Tabel 5. Analisis Varians untuk Pengujian Signifikasi dan Linieritas Regresi Yˆ 55,740,17X1

Sumber

Variasi dk JK RJK Fh Ft:  = 0.05

Total 40 214884.00 214884.00

Regresi (a) 1 214622.50 214622.50


(6)

(b/a)

Residu 38 197.4416 5.20

Tuna Cocok 18 73.19 4.07 0.655 2.168

Galat 20 124.25 6.21

Keterangan:

dk = derajat kebebasan

JK = jumlah kuadrat

RJK = Rata –rata Jumlah Kuadrat

Fh = harga Fhitung

Ft = harga Ftabel

Perhitungan keberartian regresi Y atas X1 pada Tabel 5 di

atas menunjukkah bahwa harga Fh = 12,39 > Ft =4,098. Ini

berarti bahwa koefisien arah regresi Y atas X1 signifikan pada  =

0,05. Dengan demikian persamaan regresi Yˆ 55,740,17X1 dapat

dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai hubungan efektifitas pembelajaran dengan hasil belajar bahasa inggris siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Balai. Dari persamaan ini dapat dijelaskan bahwa peningkatan satu skor efektifitas pembelajaran menyebabkan peningkatan sebesar 0,17 skor hasil belajar bahasa inggris siswa pada konstanta 55,74.

Bentuk hubungan efektifitas pembelajaran dengan hasil belajar bahasa inggris dengan persamaan Yˆ 55,740,17X1 dapat

digambarkan bentuk model hubungan seperti Gambar 3 di bawah ini.


(7)

Gambar 3. Grafik regresi linier sederhana hubungan efektifitas

pembelajaran dengan hasil belajar bahasa inggris

siswa

Berdasarkan perhitungan korelasi variabel X1 dengan Y

diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,495 dan harga t = 4,041. Harga ttabel dengan dk = 38 pada taraf signifikansi  = 0,05

diperoleh ttabel = 2,02. Oleh karena thitung = 4,041 > ttabel = 2,02

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan “terdapat hubungan antara efektifitas pembelajaran dengan hasil belajar bahasa inggris siswa” teruji kebenarannya.

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi X

Y

1 X 17 , 0 74 , 55 Yˆ  


(8)

antara X1 dengan Y yaitu sebesar 0,245. Ini menunjukkan bahwa

24,5% variasi yang terjadi pada hasil belajar bahasa inggris siswa dapat dijelaskan oleh efektifitas pembelajaran melalui persamaan garis regresi Yˆ 55,740,17X1.

2. Hubungan Aktivitas Belajar dengan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa

Hasil perhitungan analisis regresi sederhana untuk variabel aktivitas belajar dengan hasil belajar bahasa inggris siswa diperoleh persamaan garis regresi Yˆ 60,260,11X2. Ringkasan

hasil uji signifikasi koefisien regresi dan linieritas dapat dilihat seperti pada Tabel 6 di bawah ini:

Tabel 6. Analisis Varians untuk Pengujian Signifikasi dan Linieritas Regresi Yˆ 60,260,11X2

Sumber

Variasi dk JK RJK Fh Ft:  = 0.05

Total 40 214884.00 214884.00

Regresi (a) 1 214622.50 214622.50

Regresi (b/a) 1 65.48 65.48 12.694 4.098

Residu 38 196.02 5.16

Tuna Cocok 20 90.27 4.51 0.768 2.191

Galat 18 105.75 5.88

Keterangan:

dk = derajat kebebasan

JK = jumlah kuadrat


(9)

Fh = harga Fhitung

Ft = harga Ftabel

Perhitungan keberartian regresi Y atas X2 pada Tabel 6 di

atas menunjukkah bahwa harga Fh = 12,694 > Ft = 4,098. Ini

berarti bahwa koefisien arah regresi Y atas X2 signifikan pada  =

0,05. Dengan demikian persamaan regresi Yˆ 60,260,11X2 dapat

dipertanggungjawabkan untuk menarik kesimpulan mengenai hubungan aktivitas belajar dengan hasil belajar bahasa inggris siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tanjung Balai. Dari persamaan ini dapat dijelaskan bahwa peningkatan satu skor aktivitas belajar menyebabkan peningkatan sebesar 0,11 skor hasil belajar bahasa inggris siswa pada konstanta 60,26.

Bentuk hubungan kebiasaan belajar dengan hasil belajar fisika dengan persamaan Yˆ 60,260,11X2 dapat digambarkan


(10)

Gambar 4. Grafik regresi linier sederhana hubungan aktivitas

Belajar dengan hasil Belajar bahasa inggris

Berdasarkan perhitungan korelasi variabel X2 dengan Y

diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,500 dan harga t = 3,085. Harga ttabel dengan dk = 38 pada taraf signifikansi  = 0,05

diperoleh ttabel = 2,02. Oleh karena thitung = 3,085 > ttabel = 2,02

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol ditolak. Dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan “terdapat hubungan antara aktivitas belajar dengan hasil belajar bahasa inggris siswa” teruji kebenarannya.

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi

antara X2 dengan Y yaitu sebesar 0,250. Ini menunjukkan bahwa

X Y

2 X 11 , 0 26 , 60 Yˆ  


(11)

25% variasi yang terjadi pada hasil belajar bahasa inggris siswa dapat dijelaskan oleh aktivitas belajar siswa melalui persamaan garis regresi Yˆ 60,260,11X2.

3. Hubungan antara Efektifitas Pembelajaran dan Aktivitas Belajar secara bersama-sama dengan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa

Dari perhitungan analisis regresi linier ganda diperoleh persamaan garis regresi Yˆ 20,900,02X1 0,10X2. Berikut disajikan

Tabel 7 tentang Analisis Varians untuk Regresi Linier Ganda. Tabel 7. Analisis Varians untuk Regresi Linier Ganda

untuk Persamaan Garis Yˆ 20,900,02X10,10X2

Sumber

Variasi dk JK RJK Fhit

Ftab ( = 0,05)

Regresi 2 66.628 33.314 6.33 3.08

Residu 37 194.87 5.2668

Keterangan:

dk = derajat kebebasan

JK = jumlah kuadrat

RJK = Rata –rata Jumlah Kuadrat

Fhit = harga Fhitung

Ftab = harga Ftabel

Dari Tabel 7 di atas dapat dijelaskan bahwa harga Fhitung

sebesar 6,33, sedangkan Ftabel dengan dk pembilang 3 dan dk


(12)

bahwa persamaan garis regresi Yˆ 20,900,02X1 0,10X2 dapat

dipertanggungjawabkan untuk manarik kesimpulan mengenai hubungan antara efektifitas pembelajaran dan aktivitas belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar bahasa inggris siswa.

Perhitungan korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y

mendapatkan nilai koefisien korelasi sebesar Ry.12 = 0,505.

Selanjutnya uji signifikansi koefisien korelasi mendapatkan nilai thit = 3,60 > ttabel=2,02 pada taraf signifikansi  = 0,05. Dengan

demikian hipotesis penelitian yang berbunyi “Terdapat hubungan positif yang signifikan antara efektifitas pembelajaran dan aktifitas belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar bahasa inggris siswa” teruji kebenarannya. Selanjutnya perhitungan koefisien determinasi menunjukan hasil 0,255, hal ini berarti 25,5 % variasi yang mempengaruhi hasil belajar bahasa inggris dapat dijelaskan oleh efektifitas pembelajaran dan aktifitas belajar siswa melalui persamaan garis regresi

2 1 0,10X X

02 , 0 90 , 20

Yˆ    .

Selanjutnya, untuk melihat hubungan antara variable bebas dengan variable terikat dalam korelasi ganda, dilakukan pengontrolan statistik dengan menggunakan analisis korelasi parsial. Jika variabel aktivitas belajar dikontrol, maka koefisien korelasi antara efektifitas pembelajaran dan hasil belajar bahasa


(13)

inggris sebesar 0,1763. Dengan harga r sebesar 0,176 maka dihitung harga t sebesar 1,35 < ttabel = 1,98 pada taraf

signifikansi 0,05 dengan dk = 38. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel efektifitas pembelajaran tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar bahasa inggris siswa pada saat variable aktivitas belajar siswa dikontrol.

Jika variabel efektifitas pembelajaran dikontrol, maka koefisien korelasi antara aktivitas belajar dan hasil belajar bahasa inggris sebesar 0,195. Dengan harga r sebesar 0,195 maka dihitung harga t sebesar 1,50 < ttabel = 1,98 pada taraf

signifikansi 0,05 dengan dk = 38. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel aktifitas belajar tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar bahasa inggris pada saat variable efektifitas pembelajaran dikontrol.

Rangkuman hasil pengujian analisis korelasi parsial antar variabel penelitian dapat dilihat seperti Tabel 8 di bawah ini:

Tabel 8. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial antara Variabel Bebas

dengan Variabel Terikat.

Variabel n r r2 dk t

hit

ttabel(

=0,05)

ry1.2 40

0,17 6

0,03

1 38 1,35 1,98


(14)

5 8 Keterangan :

ry1.2 = koefisien korelasi antara Y dengan X1, X2 dikontrol

ry2.1 = koefisien korelasi antara Y dengan X2, X1 dikontrol

n = jumlah sampel

r2 = indeks determinasi

thit = harga t hitung

ttab = harga t tabel

dk = derajat kebebasan

Selanjutnya berikut ini ditampilkan sumbangan efektif dan sumbangan relatif variabel efektifitas pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar bahasa inggris siswa.

Tabel 9. Sumbangan Efektif (SE) dan Sumbangan Relatif (SR)

Variabel bebas terhadap Variabel terikat

Variabel SE (%) SR (%)

X1

X2

2 23

10 90

Total 24 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel aktivitas belajar siswa memberikan sumbangan relative yang cukup signifikan (90%) terhadap hasil belajar bahasa inggris siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara efektifitas pembelajaran dengan hasil belajar


(15)

bahasa inggris siswa SMAN Negeri 1 Tanjung Balai . Hal ini berarti bahwa semankin tinggi efektifitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru maka akan menyebabkan semakin tinggi hasil belajar bahasa inggris siswa. Efektifitas pembelajaran didalamnya adalah berisikan tentang kemampuan guru dalam merancang dan melakanakan pembelajaran. Pembelajaran yang efektif terjadi apabila pembelajaran yang dilakukan oleh guru mememuhi target yang telah ditentukan. Target tersebut berupa tercapainya standar kurikulum yang telah ditetapkan pada awal program pembelajaran dilaksanakan. Sebagai indikatornya adalah prestasi belajar siswa yang memuaskan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan bahwa variabel efektifitas pembelajaran memberikan sumbangan sebesar 10% bagi peningkatan hasil belajar bahasa inggris siswa. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran bagi guru, khususnya guru bahasa inggris agar lebih baik lagi dalam membuat rancangan pembelajarannya. Bagaimana mengkomunikasikan pelajaran dengan tepat sesuai dengan bahan pelajaran yang akan dipelajari juga merupakan satu hal yang harus diperhatikan oleh guru. Guru harus kreatif, memaksimalkan lingkungan yang ada untuk dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Upayakan pembelajaran tidak menjadi verbalisme, artinya siswa tidak memahami makna untuk


(16)

apa materi tersebut dipelajari.

Hasil penelitian yang selanjutnya memberikan kesimpulan bahwa aktivitas belajar siswa berhubungan positif dengan hasil belajar bahasa inggris siswa. Berdasarkan perhitungan bahwa aktivitas belajar siswa memberikan sumbangan efektif yang sangat signifikan bagi hasil belajar bahasa inggris yaitu 90%. Hal ini menunjukkan bahwa 90% hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa. Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa aktivitas belajar siswa melibatkan aspek fisik dan mental dari siswa. Siswa yang aktif dalam belajar sudah pasti akan memperoleh hasil belajar yang berbeda dengan siswa yang tidak aktif dalam belajar. Siswa yang aktif akan selalu membuat catatan-catatan, mengulang-ulang pelajaran, membaca buku, mencari referensi lain yang relevan dengan materi palajaran dan sebagainya. Hal ini akan membuat materi pelajaran bertahan lebih lama dalam memori jangka panjang siswa tersebut. Dalam bahasa inggris, salah satu aktivitas belajar siswa dengan melalukan percakapan bahasa inggris dengan sesame rekannya. Dengan berlatih, maka siswa akan terbiasa dengan bahasa tersebut, berbeda dengan siswa yang tidak pernah. Kaitannya dengan hasil belajar, bahwa aktivitas belajar memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar siswa. Artinya


(17)

semakin tinggi aktivitas belajar siswa, maka aka semakin tinggi pula hasil belajar yang diraih oleh siswa.

Hasil pengujian hipotesis selanjutnya menunjukkan bahwa kedua variabel bebas yakni, efektifitas pembelajaran dan aktifitas belajar siswa secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dengan hasil belajar bahasa inggris siswa SMA Negeri 1 Tanjung Balai. Hal ini berarti semakin tinggi efektifitas pembelajaran dan aktivitas belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar bahasa inggris siswa. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi ganda sebesar 0,505. Perhitungan indeks determinasi menunjukkan angka 25,5%, artinya 25,5% hasil belajar bahasa inggris dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh efektifitas pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.


(1)

bahwa persamaan garis regresi Yˆ 20,900,02X1 0,10X2 dapat

dipertanggungjawabkan untuk manarik kesimpulan mengenai hubungan antara efektifitas pembelajaran dan aktivitas belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar bahasa inggris siswa.

Perhitungan korelasi ganda antara X1 dan X2 dengan Y mendapatkan nilai koefisien korelasi sebesar Ry.12 = 0,505. Selanjutnya uji signifikansi koefisien korelasi mendapatkan nilai thit = 3,60 > ttabel=2,02 pada taraf signifikansi  = 0,05. Dengan demikian hipotesis penelitian yang berbunyi “Terdapat hubungan positif yang signifikan antara efektifitas pembelajaran dan aktifitas belajar secara bersama-sama dengan hasil belajar bahasa inggris siswa” teruji kebenarannya. Selanjutnya perhitungan koefisien determinasi menunjukan hasil 0,255, hal ini berarti 25,5 % variasi yang mempengaruhi hasil belajar bahasa inggris dapat dijelaskan oleh efektifitas pembelajaran dan aktifitas belajar siswa melalui persamaan garis regresi

2 1 0,10X

X 02 , 0 90 , 20

Yˆ    .

Selanjutnya, untuk melihat hubungan antara variable bebas dengan variable terikat dalam korelasi ganda, dilakukan pengontrolan statistik dengan menggunakan analisis korelasi parsial. Jika variabel aktivitas belajar dikontrol, maka koefisien korelasi antara efektifitas pembelajaran dan hasil belajar bahasa


(2)

inggris sebesar 0,1763. Dengan harga r sebesar 0,176 maka dihitung harga t sebesar 1,35 < ttabel = 1,98 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk = 38. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel efektifitas pembelajaran tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar bahasa inggris siswa pada saat variable aktivitas belajar siswa dikontrol.

Jika variabel efektifitas pembelajaran dikontrol, maka koefisien korelasi antara aktivitas belajar dan hasil belajar bahasa inggris sebesar 0,195. Dengan harga r sebesar 0,195 maka dihitung harga t sebesar 1,50 < ttabel = 1,98 pada taraf signifikansi 0,05 dengan dk = 38. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel aktifitas belajar tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar bahasa inggris pada saat variable efektifitas pembelajaran dikontrol.

Rangkuman hasil pengujian analisis korelasi parsial antar variabel penelitian dapat dilihat seperti Tabel 8 di bawah ini:

Tabel 8. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial antara Variabel Bebas

dengan Variabel Terikat.

Variabel n r r2 dk t

hit

ttabel( =0,05)

ry1.2 40

0,17 6

0,03

1 38 1,35 1,98


(3)

5 8

Keterangan :

ry1.2 = koefisien korelasi antara Y dengan X1, X2 dikontrol ry2.1 = koefisien korelasi antara Y dengan X2, X1 dikontrol n = jumlah sampel

r2 = indeks determinasi thit = harga t hitung ttab = harga t tabel

dk = derajat kebebasan

Selanjutnya berikut ini ditampilkan sumbangan efektif dan sumbangan relatif variabel efektifitas pembelajaran dan aktivitas belajar terhadap hasil belajar bahasa inggris siswa.

Tabel 9. Sumbangan Efektif (SE) dan Sumbangan Relatif (SR)

Variabel bebas terhadap Variabel terikat

Variabel SE (%) SR (%)

X1 X2

2 23

10 90

Total 24 100

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel aktivitas belajar siswa memberikan sumbangan relative yang cukup signifikan (90%) terhadap hasil belajar bahasa inggris siswa.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara efektifitas pembelajaran dengan hasil belajar


(4)

bahasa inggris siswa SMAN Negeri 1 Tanjung Balai . Hal ini berarti bahwa semankin tinggi efektifitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru maka akan menyebabkan semakin tinggi hasil belajar bahasa inggris siswa. Efektifitas pembelajaran didalamnya adalah berisikan tentang kemampuan guru dalam merancang dan melakanakan pembelajaran. Pembelajaran yang efektif terjadi apabila pembelajaran yang dilakukan oleh guru mememuhi target yang telah ditentukan. Target tersebut berupa tercapainya standar kurikulum yang telah ditetapkan pada awal program pembelajaran dilaksanakan. Sebagai indikatornya adalah prestasi belajar siswa yang memuaskan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan bahwa variabel efektifitas pembelajaran memberikan sumbangan sebesar 10% bagi peningkatan hasil belajar bahasa inggris siswa. Hasil penelitian ini memberikan sumbangan pemikiran bagi guru, khususnya guru bahasa inggris agar lebih baik lagi dalam membuat rancangan pembelajarannya. Bagaimana mengkomunikasikan pelajaran dengan tepat sesuai dengan bahan pelajaran yang akan dipelajari juga merupakan satu hal yang harus diperhatikan oleh guru. Guru harus kreatif, memaksimalkan lingkungan yang ada untuk dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Upayakan pembelajaran tidak menjadi verbalisme, artinya siswa tidak memahami makna untuk


(5)

apa materi tersebut dipelajari.

Hasil penelitian yang selanjutnya memberikan kesimpulan bahwa aktivitas belajar siswa berhubungan positif dengan hasil belajar bahasa inggris siswa. Berdasarkan perhitungan bahwa aktivitas belajar siswa memberikan sumbangan efektif yang sangat signifikan bagi hasil belajar bahasa inggris yaitu 90%. Hal ini menunjukkan bahwa 90% hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa. Telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa aktivitas belajar siswa melibatkan aspek fisik dan mental dari siswa. Siswa yang aktif dalam belajar sudah pasti akan memperoleh hasil belajar yang berbeda dengan siswa yang tidak aktif dalam belajar. Siswa yang aktif akan selalu membuat catatan-catatan, mengulang-ulang pelajaran, membaca buku, mencari referensi lain yang relevan dengan materi palajaran dan sebagainya. Hal ini akan membuat materi pelajaran bertahan lebih lama dalam memori jangka panjang siswa tersebut. Dalam bahasa inggris, salah satu aktivitas belajar siswa dengan melalukan percakapan bahasa inggris dengan sesame rekannya. Dengan berlatih, maka siswa akan terbiasa dengan bahasa tersebut, berbeda dengan siswa yang tidak pernah. Kaitannya dengan hasil belajar, bahwa aktivitas belajar memiliki hubungan yang signifikan dengan hasil belajar siswa. Artinya


(6)

semakin tinggi aktivitas belajar siswa, maka aka semakin tinggi pula hasil belajar yang diraih oleh siswa.

Hasil pengujian hipotesis selanjutnya menunjukkan bahwa kedua variabel bebas yakni, efektifitas pembelajaran dan aktifitas belajar siswa secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dengan hasil belajar bahasa inggris siswa SMA Negeri 1 Tanjung Balai. Hal ini berarti semakin tinggi efektifitas pembelajaran dan aktivitas belajar maka akan semakin tinggi pula hasil belajar bahasa inggris siswa. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi ganda sebesar 0,505. Perhitungan indeks determinasi menunjukkan angka 25,5%, artinya 25,5% hasil belajar bahasa inggris dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh efektifitas pembelajaran dan aktivitas belajar siswa.