PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH DAN ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SURUH TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HIDUP
TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH DAN
ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CARD
SORT PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SURUH
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
NOVIA ANANDA PUTRI
NIM. 111 14 063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI HIDUP TENANG DENGAN KEJUJURAN, AMANAH DAN ISTIQOMAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE CARD SORT PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SURUH TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: NOVIA ANANDA PUTRI NIM. 111 14 063 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018
“
Bertakwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan ikutilah
setiap keburukan dengan kebaikan yang dapat menghapuskannya, serta
pergauilah manusia dengan akhlak yang baik."
(HR. Tirmidzi)
Atas rahmat dan ridho Allah SWT, skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Ma’aleh dan Ibu Siti Khoiriyah) yang selalu membimbingku, memberikan doa, memberi uang saku, nasihat, kasih sayang, pengorbanan dan motivasi dalam kehidupanku.
2. Adikku tercinta (Muhammad Yoga Ari Saputra) dan pakde budeku yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepadaku.
3. Sahabat-sahabatku (Fina, Ami, Ardhi, Maun, Ma’rifatul, Zum, Muza, Fauziah, Nuryani ) yang selalu menyemangatiku dan mendukungku.
4. Teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2014 terutama PAI B.
5. PPL SMK N 3 Salatiga 2017 (Hanik, Putri, Prasetyo, Alif, Umi, Rizka, Novi, Kunti) yang selalu menemaniku berjuang.
6. Teman-teman KKN 2018 Posko 118 yang selalu memberikan doa dan dukungan.
7. Kepala SMP N 2 Suruh yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.
8. Pak Bahroni yang telah banyak membantu penelitian ini.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur alhamdulillahi rabbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang selalu melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Peningkatan Hasil
Belajar PAI Materi Hidup Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Iatiqomah
dengan menggunakan Metode card sort Pada Kelas VII A SMP N 2 Suruh Tahun
Pelajaran 2018/2019. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Bapak Suwardi M.Pd. Ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ketua Program Studi PAI IAIN Salatiga, Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.
4. Bapak Dr. Winarno, S.Si. M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Bapak Drs. A. Bahrudin M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
ABSTRAK
Putri, Novia Ananda. 2018. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hidup
Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah dengan Menggunakan Metode Card Sort pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Suruh TahunPelajaran 2018/2019 . Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, Metode card sort. Keberhasilan suatu proses pendidikan sangat ditentukan oleh guru, siswa
dan lingkungan. Walaupun guru sudah menerangkan suatu materi, mamun belum
tentu siswa dapat menerima dengan baik. Realitas yang terjadi pada proses
pembelajaran di SMP N 2 Suruh lebih mengarah pada pembelajaran yang pasif
dengan guru lebih banyak ceramah dan diakhiri dengan tanya jawab, hal tersebut
menyebabkan hasil belajar siswa belum memenuhi standar KKM yang
ditetapkan. Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mencari metode
pembelajaran yang tepat dan sesuai yaitu menggunakan metode cardsort. Maka
penelitian ini mengkaji tentang: Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Hidup
Tenang Dengan Kejujuran, Amanah, dan Istiqomah Dengan Menggunakan
Metode Card Sort pada Siswa Kelas VII A Smp N 2 Suruh Tahun Pelajaran
2018/2019.Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (action research).
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu
menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi. Alasan peneliti menggunakan
penelitian tindakan kelas, supaya permasalahan- permasalahan yang ada didalam
proses pembelajaran dapat terselesaikan. Terdapat empat tahapan yang dilalui
dalam penelitian tindakan kelas yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi dalam setiap siklusnya. Subjek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas
VII A SMP N 2 Suruh, dimana populasinya adalah kelas VII A yang berjumlah 32
siswa dan sampelnya adalah seluruh siswa kelas VII A. Dalam penelitian ini
pengumpulan datanya menggunakan tes dan dokumentasi. Penulis menganalisis
data dengan cara: membandingkan pencapaian nilai dengan KKM yaitu 75,
pencapaian meteri, dan pencapaian kriteria klasikal 85%.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
penerapan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar PAI Materi Hidup
Tenang Dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah pada siswa kelas VII A SMP
N 2 Suruh dan membantu guru untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan.
Hal ini dibuktikan dari peningkatan hasil rata-rata pada setiap siklusnya yaitu
prasiklus dengan rata-rata 57,18 meningkat pada siklus I yaitu 74,68 dan siklus II
yaitu 81,87. Dari hasil tes perolehan nilai tertingginya juga meningkat yaitu pada
prasiklus 80 meningkat di siklusI 90 dan meningkat di siklus II 100. Perhitungan
presentasenya juga selalu meningkat, dari prasiklus hanya 28,12%, siklus I
meningkat menjadi 62,5%, siklus II meningkat menjadi 100%.
DAFTAR ISI
SAMPUL ..................................................................................................... iLOGO ........................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iv
PENGESAHAN ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... vi
MOTTO ....................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang Masalah .........................................................
B.
4 Rumusan Masalah ................................................................
C.
4 Tujuan Penelitian ....................................................................
D.
5 Kegunaan Penelitian ..............................................................
E.
6 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................
F.
7 Metode Penelitian .................................................................
G.
14 Sistematika Penulisan ............................................................
BAB II LANDASAN TEORI A.
15 Kajian Teori ...........................................................................
1.
15 Hasil Belajar ......................................................................
2.
21 Pendidikan Agama Islam ...................................................
3.
27 Metode Card Sort ...............................................................
B.
33 Kajian Materi Pelajaran....................................................... ...
C.
37 Kajian Pustaka .......................................................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
39 Deskripsi Penelitian Tindakan Kelas .....................................
B.
40 Setting Penelitian ...................................................................
C.
40 Pelaksanaan Penelitian ...........................................................
1. Siklus I .............................................................................
41 2. Siklus II ............................................................................
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
50 Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus .......................................
1.
50 Pra siklus .........................................................................
2.
52 Siklus I .............................................................................
3.
58 Siklus II ............................................................................
B.
64 Pembahasan ............................................................................
BAB V PENUTUP A.
68 Kesimpulan .............................................................................
B.
68 Saran ....................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
70 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus .............................................
50 Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ...............................................
53 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I .................................................
54 Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ................................................
56 Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ..............................................
59 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ................................................
61 Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ..............................................
62 Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ..................
66 Tabel 4.9 Data Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus I, Siklus II ................
67
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran 2 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran 3 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 4 Surat Keterangan Setelah Penelitian Lampiran 6 Profil Sekolah
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 8 Lembar Evaluasi Belajar Siswa Siklus ILampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 10 Lembar Evaluasi Belajar Siswa Siklus II Lampiran 11 Dokumentasi Lampiran 12 SKK Lampiran 13 Riwayat Hidup Penulis Lampiran 14 Kesediaan DipublikasikanBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar mengajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Proses
belajar mengajar tidak hanya terbatas pada kegiatan penyampaian materi pelajaran dikelas, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana agar materi pelajaran tersebut dapat diterima oleh siswa dikelas dan dapat diterapkan serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dunia pendidikan mempunyai tantangan dalam mengembangkan kemampuan dan membentuk manusia yang berkarakter, yang akan melahirkan generasi yang berbudi pekerti yang luhur yang sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut uu no. 20 tahun 2003 “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Rohman, 2013:98).
Pendidikan agama islam merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan pada peserta didik. Pendidikan agama islam diajarkan tidak hanya untuk menghantarkan siswa untuk dapat menguasai dan memahami berbagai macam kajian islam, tetapi lebih menekankan pada pengalaman dalam kehidupan sehari-hari ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Peranan pendidikan agama islam sangatlah penting dalam era globalisasi seperti sekarang ini, dengan pembekalan moral kepada peserta didik sehingga mampu memilih mana yang baik dan mana yang tidak baik. mengingat kekhawatiran akan pengaruh jangka panjang dari kemajuan tekhnologi yang mungkin melampaui batas, pendidikan agama harus bertindak untuk mencegah dampak-dampak yang mengimbangi kemajuan tersebut. pendidikan agama islam dituntut untuk mampu menciptakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada nilai- nilai islami.
Pendidikan agama islam merupakan pendidikan yang sangat penting, karena harus mampu membentuk sikap dan perilaku peserta didik yang agamis. Sikap dan perilaku harus dibentuk terutama sikap jujur, amanah, dan istiqomah, karena ketiga sikap tersebut merupakan sikap yang menyatakan sesuai dengan kenyataan yang terjadi, konsisten antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan, dapat dipercaya, serta berpegang teguh pada prinsip yang dimiliki.
Metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang telah letih. card sort artinya “sortir kartu” yang dinamakan sortir kartu adalah mencocokkan atau menyamakan antar kartu yang sudah ditentukan dan siswa mencari pasangannya masing (Mel Siberman, 2007: 157). Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa kelas VII A akan meningkat.
Metode card sort dalam pembelajaran PAI bisa dengan mencari pasangan tentang materi yang sedang disampaikan. Ini diharapkan siswa mampu memahami materi yang disampaikan guru.
Realitas yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas VII A SMP N 2 Suruh lebih mengarah pada proses pembelajaran yang pasif dengan guru lebih banyak ceramah dan diakhiri dengan tanya jawab. Penulis mengamati, pendidikan agama islam pada sekolah umum masih terdapat ketidakseimbangan antara alokasi waktu yang tersedia dengan materi pembelajaran yang begitu luas yang mengakibatkan hasil belajar siswa tidak sesuai dengan standar yang diinginkan.
Dari observasi pada tanggal 24 juli 2018 di SMP N 2 Suruh, peneliti mengamati bahwa nilai yang diperoleh siswa masih belum memenuhi standar KKM yang ditetapkan yaitu 75 dengan rentang nilai yang diperoleh antara 30- 80 dengan rata-rata 57,18 dengan jumlah siswa yang tuntas hanya 9 siswa dan yang tidak tuntas ada 23 siswa. Persentase hasil belajar yang tuntas pada materi hidup tenang dengan kejujuran, amanah dan istiqomah adalah 28,12%, sedangkan yang tidak tuntas adalah 71,88%.
Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba untuk mencari metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang peneliti pilih untuk penelitian yaitu materi hidup tenang dengan kejujuran, amanah, dan istiqomah. Maka dari itu, peneliti akan menerapkan metode pembelajaran card sort untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A SMP N 2 Suruh, dengan harapan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah siswa KelaS VII A SMP Negeri 2 Suruh tahun pelajaran 2018/2019?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ditetapkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah dan Istiqomah siswa KelaS VII A SMP Negeri 2 Suruh tahun pelajaran 2018/2019.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis Dengan adanya penelitian ini, dapat menjelaskan teori dan menambah wawasan dalam kegiatan pembelajaan dengan menggunakan metode card sort.
Siswa dapat bersikap kreatif dan inovatif di dalam belajarnya sendiri dengan cara yang menyenangkan, serta dapat meningkatkan motivasi belajar agar hasil belajar siswa memuaskan dan maksimal.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak berikut: a. Bagi Siswa
Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi, mendorong siswa untuk aktif dalam pembelajaran, mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar, mampu untuk bekerja sama dan memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
b.
Bagi Guru Sebagai sarana untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran yang sudah berlangsung serta sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk memperkenalkan belajar Pendidikan Agama Islam melalui metode card
sort untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan kemampuan siswa sehingga dapat tercipta pembelajaran yang efektif dan efesien.
c.
Bagi Sekolah Meningkatkan proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan prestasi sekolah dan mutu pendidikan di SMP Negeri 2 Suruh.
d.
Bagi Peneliti Menambah pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatifnya dalam melakukan penelitian.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya (Basrowi, 2008: 90). Adapun hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah metode
card sort dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PAI materi hidup tenang
dengan kejujuran, amanah dan istiqomah pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Suruh.
Penggunaan metode card sort dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah: a.
Siswa diharapkan dapat mencapai nilai ≥ 75.
b.
Presentase sebanyak 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥75 (Triyanto, 2009:241).
F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru dilapangan. Singkatnya, ptk merupakan penelitian praktis yang dilakukan dikelas dan bertujuan intuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada (Basrowi dan Suwandi, 2008: 25).
Berdasarkan pemahaman terhadap penelitian tindakan sebagaimana diuraikan diatas, secara sederhana ptk dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas, tetapi lebih pada adanya aktifitas belajar dua orang atau lebih pesrta didik (Mulyasa, 2011: 10).
Jadi PTK adalah penelitian yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru, sehingga mampu menghasilkan siswa-siswa yang berprestasi.
Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas, supaya permasalahan-permasalahan yang ada didalam proses pembelajaran dalam kelas dapat terselesaikan. Dalam penelitian ini, kelas yang berisi murid dijadikan objek penelitian, maka siswa yang berada dikelas tersebut adalah populasi yang diteliti.
Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang dilalui, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut (Suyadi, 2014:16).
Skema Siklus Penelitian 2. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 suruh.
populasinya adalah kelas VII A yang berjumlah 32 siswa. peneliti mengambil sampel 32 siswa karena dalam kelas tersebut masih banyak yang nilainya masih dibawah KKM. Subjek ini perlu ditingkatkan hasil belajarnya karena nilai yang diperoleh pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Hidup Tenang
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut arikunto (2007:20) mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas 4 tahapan penting meliputi planning (rencana), action (tindakan), bservation (pengamatan) dan reflektion (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut: a.
Tahap perencanaan tindakan (planning) Perencanaan pembelajaran dibuuat berdasarkan hasil diskusi dengan guru. Penentuan materi yang akan dijadikan obyek penelitian dibahas bersama guru mata pelajaran PAI. Perencanaan dalam penelitian tindakan kelas pada siklus 1 adalah sebagai berikut: 1)
Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi RPP dan memasukkan metode card sort.
2) Merumuskan langkah-langkah pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal sampai akhir pembelajaran dengan metode card sort.
3) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan dengan materi jujur, amanah, istiqomah.
4) Menyiapakan instrumen berupa catatan lapangan, lembar observasi dan tes pencapaian hasil belajar. Catatan lapangan digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran serta digunakan untuk mengukur kemampuan meteri yang telah disampaikan.
b.
Tahap pelaksanaan tindakan (acting) Merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yaitu penerapan: pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran yang tertulis pada rpp dan tahap perencanaan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tigan kegiatan yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
c.
Observasi Dalam kegiatan ini observer melaksanakan pengamatan, pencatatan, dan menginterpretasi terhadap berlangsungnya pembelajaran, terutama pada peserta didik sambil mengerjakan lembar observasi yang telak disediakan. Pada tahap ini ketelitian dan kecermatan dalam mencatat dan mengamati sangat diperlukan, apalagi bila terjadi suatu perubahan mendadak dalam pelaksanaan tindakan yang ditimbulkan akibat respon peserta didik yang dikenai tindakan.
d.
Refleksi Pada tahap ini data-data yang diperoleh dari tiap siklus dikumpulkan untuk dianalisis selanjutnya diadakan refleksi terhadap hasil analisis sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar sebelum dan sesudah tindakan. Hasil belajar inilah yang nantinya digunakan sebagai bahan pertimbangan pelaksanaan siklus berikutnya.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan atau cara untuk mencari data di lapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian.
Pengumpulan data data dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti wawancara, observasi, kuesioner atau angket, tes serta dokumentasi (Arikunto, 2007: 203). Dalam hal ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa: a.
Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2007: 193). Tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang dilaksanakan pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Suruh. Pada setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah Dan Istiqomah. Tes akan dilaksanakan pada akhir tiap siklus.
b.
Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barang-barang tertulis (Arikunto, 2007: 201). Dokumentasi pada penelitian ini bisa berupa catatan hasil belajar, transkrip nilai, foto, laporan pengamatan, dan dokumen lain yang mendukung penelitan.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian, Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, Materi, Soal Tes, Lembar Observasi Peserta Didik, Lembar Observasi Guru, dan lain sebagainya.
6. Analisis Data
Data yang diperoleh dari tindakan yang dilakukan dianalisis, ini untuk memastikan bahwa dengan penerapan metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A di SMP Negeri 2 Suruh.
Data yang dikumpulkan dari hasil observasi berupa angka untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar peserta didik seperti apa yang diharapkan, dilakukan dengan cara menghitung prosentase kemudian dideskripsikan.
Dalam penelitian ini penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut: a. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
b.
Pencapaian pemahaman materi Hidup Tenang dengan Kejujuran, Amanah Dan Istiqomah.
c.
Pencapaian Kriteria Klasikal.
Menurut Depdikbud (Trianto, 2009: 241) setiap siswa akan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban siswa lebih dari 85% dan satu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat lebih dari 85% siswa yang telah tuntas belajarnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa, yaitu apabila peserta didik telah mencapai kriteria ketuntasan klasikal 85% dari jumlah seluruh peserta didik dengan nilai KKM 75. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana dirumuskan:
P = X 100% Keterangan: P= Prosentase F= Jumlah siswa yang tuntas belajar N= Jumlah semua siswa G.
Sistematika Penulisan
Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN, yang memuat Latar Belakang Masalah, Rumusan
Masalah, Tujuan Penelitian ,kegunaan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II LANDASAN TEORI, KAJIAN TEORI: dalam bab ini penulis sampaikan mengenai Kajian Teori
yang memuat tentang Pengertian Hasil Belajar, Pengertian Pendidikan Agama Islam, dan Metode Card Sort. Kajian Materi Penelitian. Kajian Pustaka.
3. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, yang memuat tentang deskripsi pelaksanaan siklus awal hingga deskripsi pelaksanaan siklus akhir.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN, yang memuat tentang deskripsi persiklus dan pembahasan siklus tiap siklus..
5. BAB V PENUTUP, yang memuat Kesimpulan dan Saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-
pengertian, sikap-sikap, apresisasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran gagne, hasil belajar berupa:
a.
Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapakan pengetahuan dalam
bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
b.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep
dan lambang. Ketrampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c.
Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d.
Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
e.
Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.
Menurut bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowlage (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh),
(menerapakan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),
application
synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru),
dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima),
responding (memberikan respon), valuing (nilai), organization (organisasi),
charakterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-
routine , dan rountinized. Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual. Sementara, menurut lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.
Yang harus diingat hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (agus suprijono, 2009:5-7).
Hasil belajar dapat dikatakan tuntas apabila telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum yang ditetapkan oleh masing-masing guru mata pelajaran. Hasil belajar sering dipergunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-macam aturan terdapat apa yang telah dicapai oleh murid, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes lisan yang dilakukan selama pelajaran berlangsung, tes akhir semester dan sebagainya.
Menurut Slameto (2003: 54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain: a.
Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua faktor, yakni: 1)
Faktor fisiologis Aspek fisiologis merupakan faktor yang berasal dari kondisi fisik atau jasmani siswa. Yang termasuk faktor fisik menurut
Chasiyah, dkk (2009: 99) diantaranya nutrisi atau gizi makanan, kesehatan dan keberfungsian panca indera. Siswa yang kekurangan nutrisi akan lesu, mudah mengantuk, cepat lelah, dan kurang konsentrasi. Penyakit juga dapat mempengaruhi keberhasilan hasil belajar, apalagi bila penyakit tersebut bersifat kronis. Panca indera pun sangat berpengaruh bagi keberhasilan belajar, karena merupakan pintu gerbang masuknya informasi dari luar. Oleh karena itu, pemeliharaan panca indera terutama mata dan telinga sangat penting bagi individu. 2)
Faktor psikologi
a) Tingkat intelegensi
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psikofisik tubuh mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainnya lantaran otak merupakan menara pengontrol hampir seluruh aktivitas manusia.
Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang bersifat umum (general ability) untuk membuat atau mengadakan analisis, memecahkan masalah, menyesuaikan diri dan menarik generalisasi, serta merupakan kesanggupan berfikir seseorang. Adapun tingkat integensi siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut: (arikunto, 1995: 12) Tingkat IQ Kelompok 130 ke atas Pandai sekali (Genius) 120-130 Sangat pandai 110-120 Pandai 90-110 Rata-rata (Normal) 80-90 Kurang pandai 70-80 Lemah ingatan (Dungu) 30-70 Luar biasa Kurang dari 30 imbeciel-idiot
Intelegensi ini sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Apabila seseorang memiliki tingkat intelegensi yang tinggi, maka seseorang tersebut dapat dengan mudah mempelajari sesuatu dalam proses pembelajaran.
Namun meskipun demikian, intelegensi tidak mutlak menjadi pengaruh bagi keberhasilan belajar. Terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi hal tersebut, sepert bakat siswa, moivasi siswa, kematangan dan kesiapan.
b.
Faktor ekstern (faktor dari luar diri siswa) Faktor yang berasal dari luar diri siswa sendiri terdiri dari tiga faktor, yakni: 1)
Faktor keluarga
a) Cara orang tua mendidik
b) Relasi antar anggota keluarga
c) Suasana rumah
d) Keadaan ekonomi keluarga
2) Faktor sekolah
a) Metode mengajar
b) Kurikulum
c) Relasi guru dengan siswa
d) Relasi siswa dengan siswa
e) Disiplin sekolah
f) Alat pelajaran
g) Waktu sekolah
h) Standar pelajaran diatas ukuran i)
Keadaan gedung j) Metode belajar k)
Tugas rumah 3)
Faktor masyarakat
a) Kesiapan siswa dalam masyarakat
b) Media masa c) Teman bergaul
d) Bentuk kehidupan masyarakat.
2. Pendidikan Agama Islam a.
Pengertian pendidikan agama islam Kata pendidikan (tarbiyah) menurut Suwaid (2004: xvii) yang ditulis oleh (Zeni Luthfiah dan Muh Farhan Mujahidin, dkk, 2001: 218) memiliki tiga kata dasar yaitu: dari kata rabaa- yarbuu (bertambah dan berkembang), rabaa- yarbii (tumbuh dan mekar), rabaa- yurabbu (memperbaiki dan mengurus suatu perkara). Kata tarbiyah menurut Miqdad Yaljan (1987) yang dikutip oleh (Zeni Luthfiah dan Muh Farhan Mujahidin, dkk, 2001: 218): bertambah, memberi makan, memelihara, menjaga tumbuh. Juga digunakan secara majazi dengan arti mendidik tingkah laku dan meninggikan pangkat. Makna lainnya yang senada adalah berkembang, memberi makan, meninggikan dan mengangkat posisi. Pengambilan kata tarbiyah ini juga dari kata rabb dan bukan dari
raba sehingga bisa dikatakan pula mendidik anak artinya
memperhatikannya dengan baik, mengajari sampai bisa dan akhirnya menyapihnya.
Dalam bahasa indonesia kata agama identik (berpadan) dengan kata din (arab dan semit), religion (inggris), la religion (perancis), de
religie (belanda), die religion (jerman). Secara bahasa, kata agama
berasal dari bahasa sansekerta yang berarti “tidak pergi, tetap ditempat, diwarisi turun- temurun.” Adapun kata din mengandung arti “menguasai, mendudukkan, patuh, utang, balasan, atau kebiasaan”. Din merupakan peraturan- peraturan yang berupa hukum yang harus dipatuhi. Din dapat berbentuk perintah yang wajib dilaksanakan dan berbentuk larangan yang harus ditinggalkan (Zeni luthfiah, dkk. 2011: 1).
Istilah agama digunakan dalam bahasa indonesia. Dalam bahasa inggris digunakan istilah religion. Dalam bahasa arab digunakan istilah (baca: addin). Berbeda lagi dalam bahasa-bahasa lainnya.
ad-din
Tentunya, dalam setiap istilah yang berbeda memiliki makna yang berbeda memiliki makna yang berbeda pula walaupun ada kesamaannya.
Terdapat tiga istilah yang akan dijelaskan yaitu: 1.
Al-din al-haqq Dalam al- qur’an, pengertian agama yaitu al-din al-haqq (baca: addinul haq) artinya agama yang benar. Allah swt. Berfirman dalam qs. Al-taubah [9]: 33;
✓
☺ Artinya:”Dialah yang telah mengutus rasul-nya (dengan membaca) petunjuk (al- qur’an) dan agama yang benar untuk dimenangkan-nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai”.
2. Al-din al-qayyim Dalam al- qur’an terdapat istilah al-din al-qayyim (baca: addinul qayyim) yaitu agama yang tegak lurus.
3. Al-din al-hanif
Dalam al- qur’an, terdapat istilah al-dinul hanif yaitu agama yang sejalan dengan fitrah manusia. Kebutuhan ibadah adalah kebutuhan fitrah manusia, sebab manusia akan hampa tidak punya makna dalam hidupnya jika tidak beribadah (Deden Makbuloh, 2013: 1).
Islam adalah agama samawi terakhir yang diwahyukan oleh Allah swt kepada utusan-nya, Muhammad saw, untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia didunia. Agama islam bersifat universal dan menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmah lil al-
‘alamin). Islam
tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan tuhannya dan kedudukan manusia dihadapan tuhan, tetapi juga memberikan tuntunan bagaimana manusia berhubungan dengan sesamanya, dan bagaimana kedudukan manusia ditengah- tengah alam semesta ini (QS. Ali imran (3): 112). Kitab suci agama islam adalah Al- Qur’an yang merupakan firman Allah swt yang diwahyukan kepada nabi Muhammad saw dengan perantara malaikat Jibril (QS. As-syuraa) (Zeni Luthfiah, dkk, 2011: 5). Kata islam yang berasal dari kata aslama-yuslimu-islam, mempunyai beberapa arti sebagai berikut:
1. Melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin; 2.
Kedamaian dan keamanan; 3. Ketaatan dan kepatuhan.
Dalam Al- Qur’an kata islam disebut sebanyak 8 kali, yaitu dalam surah Ali ‘Imran ayat 19 dan 85, surat Al-Maidah ayat 3, surah Al-
An’Am ayat 125, surah Az- Zumar ayat 22, surah As- Shaff ayat 7, surah Al-Hujurat ayat 17 dan surah At- Taubah ayat 74.
Islam diturunkan sebagai pedoman agar manusia dapat menentukan pilihan yang baik atau buruk serta memilih yang hak (benar) dan yang batil (sesat). Sejak awal penciptaan manusia, Allah swt telah menurunkan agama pada umat manusia, yang dibawa oleh seorang rasul pada setiap masa tertentu dan untuk bangsa tertentu. Hal itu terus berlangsung samapai datang muhammad saw, nabi dan rasul terakhir yang diutus membawa agama bagi seluruh umat manusia dan berlaku untuk sepanjang zaman (Zeni Luthfiah, dkk, 2011: 7).
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber pertamanya kitab suci al- qur’an dan al- hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman (Abdul Majid, 2014: 11).
b.
Fungsi pendidikan agama islam Pendidikan agama islam untuk sekolah atau madrasah sebagai berikut: 1)