IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 (Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan) SKRIPSI

  

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP)

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

  

(Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendiikan (S.Pd.)

Disusun Oleh:

MUHAMAD KHOIRUL UMAM

  

NIM 111 13 187

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

MOTTO

  Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yan g ada pada diri mereka sendiri”

  (Ar- Ra’d: 13)

  

PERSEMBAHAN

  Atas rahmat dan ridho Allah SWT, kupersembahkan karya terbaikku kepada :

  1. Kedua orang tuaku yang sangat aku hormati dan cintai Bapak Muhamad Subhi dan Ibu Asslamiyah, karena dengan bimbingan, pengorbanan, kasih sayang, dan doa keduanya lah aku melangkah ke depan dengan optimis untuk meraih cita-cita.

  2. Adikku tercinta Nur Rohman yang selalu memberikan canda tawa sehingga semangat lagi untuk menyelesaikan skripsi ini.

  3. Sahabatku Wakhid Mustofa, Ja’far Abdullah, Temon Dardiri, Kasran, Tejo Susilo, Jauharin, dan Muhamad Nurul Huda yang selalu memberikan semangat dan motivasi.

  4. Teman-temanku seperjuangan angkatan tahun 2013, dan teman lainnya di IAIN Salatiga.

KATA PENGANTAR

  Asslamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

  Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Bapak Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M. Pd. sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. Nasafi, M.Pd. I. selaku pembimbing akademik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. Bapak kepala sekolah, guru dan karyawan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga yang telah memberikan izin serta membantu penulis dalam melakukan penelitian di sekolah tersebut.

  8. Mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) angakatan tahun 2013 yang telah mau bekerja sama dalam penelitian skripsi ini.

  9. Bapak dan Ibu serta saudara-saudaraku di rumah yang telah mendoakan dan membantu dalam bentuk materi untuk membiayai penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

  Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapat ridho ALLAH SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

  Wa sslamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 19 Maret 2018 Penulis

  Muhamad Khoirul Umam NIM: 111 13 187

  

ABSTRAK

  Umam, Muhamad Khoirul 2018. Implementasi Kurikulum 2006 (KTSP) dalam

  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 (Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan). Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd.

  Kata kunci: Implementasi, KTSP, Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan.

  Dalam mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah, maka guru PAI merupakan faktor penting untuk mengaplikasikan tujuan tersebut dalam menyusun kurikulum yang memuat SI dan SKL serta mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran sesuai dengan SNP yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena dalam KTSP, guru lebih dominan lagi terutama dalam menjabarkan SK dan KD agar bisa tercapai hasil belajar sesuai dengan SKL yang ditetapkan. Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah? (2) Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendorong dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga? (3) Langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pendidikan Agama Islam?

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hal ini melibatkan berbagai pihak, yaitu: kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru PAI.

  Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan Kurikulum KTSP berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka pemenuhan SI, dari perencanaan proses pembelajaran, guru PAI mengembangkan dan menyusun silabus pembelajaran dan mengimplementasikannya ke dalam RPP. Dalam penyusunan RRP guru PAI mengadopsi RPP yang dibuat oleh pusat. Dari segi evaluasi hasil pembelajaran, guru menggunakan sistem PBK. Program pembiasaan yang dilakukan berupa sholat dhuha berjamaah, tahfidz, tutorial PAI dan BTAQ. Untuk pemenuhan SKL, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga menentukan SKL satuan pendidikan dan juga menentukan SKL yang menjadi profil siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga. Dalam pencapaian kompetensi mata pelajaran PAI nilai KKM yang ditentukan adalah 75. (2) a) Faktor pendukungnya antara lain: SDM Guru, Kegiatan pembiasaan keislaman, Kerjasama orang tua/peserta didik/guru dan Pembinaan dari dinas. b) Sedangkan faktor penghambatnya adalah: peserta didik dan regulasi pemerintah yang berubah sewaktu-waktu. (3) solusi yang ditempuh yaitu: Pembinaan terhadap guru, Konsultasi dengan orang tua, Konsultasi dengan dokter, dan Melengkapi sarana dan prasarana.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................. Error! Bookmark not defined.

  

HALAMAN BERLOGO ......................................... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

.................................................................................... Error! Bookmark not defined.

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

1.

Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Smester I ...................................................... 40 2.Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VII Smester II .................................................... 42 3.Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Smester I .................................................... 43 4.Tabel 2.1 Standar Isi Kelas VIII Smester II ................................................... 45 5.Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Smester I ....................................................... 46 6.Tabel 2.1 Standar Isi Kelas IX Smester II ...................................................... 48 7.Tabel 3.2 Identitas Sekilah ............................................................................. 61 8.Tabel 3.6 Sarana dan Prasarana ...................................................................... 64 9.Tabel 3.7 Struktur Organisasi ......................................................................... 65 10.Tabel 3.8 Data Guru dan Karyawan ............................................................... 65 11.Tabel 3.9 Data Kelas VII ................................................................................ 66 12.Tabel 3.9 Data Kelas VIII .............................................................................. 66 13.Tabel 3.9 Data Kelas IX ................................................................................. 67 14.Tabel 3.3 Beban Belajar ................................................................................. 77 15.Tabel 3.4 Program Kegiatan Rutin ................................................................. 78 16.Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Peserta Didik ................................... 86

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Pedoman wawancara Lampiran 2 : Silabus Lampiran 3 : RPP Lampiran 4 : Hasil wawancara kepada kepala sekolah Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 6 : Proposal Skripsi Lampiran 7 : Permohonan Izin Penelitian Lampiran 8 : Surat Keterangan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga Lampiran 9 : Dokumentasi Lampiran 10 :Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan Lampiran 11 : Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum dan pendidikan adalah dua hal yang erat kaitanya, tak dapat

  dipisahkan satu dengan yang lain. Sistem pendidikan yang dijalankan pada zaman moderen ini tak mungkin tanpa melibatkan keikut sertaan kurikulum.

  Tidak mungkin ada kegiatan pendidikan tanpa kurikulum. Hubungan antara pendidikan dan kurikulum adalah hubungan antara tujuan dan isi pendidikan.

  Suatu tujuan, tegasnya tujuan pendidikan yang ingin dicapai, akan dapat terlaksana jika alat, sarana, isi, atau tegasnya kurikulum yang dijadikan dasar acuan yang relevan (Nurgiyanto, 1988: 1).

  Rasullah SAW bersabda: “perintahlah anakmu untuk melakukan shalat, pada saat mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka pada saat mereka berusia sepuluh tahun jika mereka meninggalkan shalat dan pisahkanlah mereka dalam hal tempat tidur

  ” (HR. Abu Dawud). Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa seluruh aktivitas anak sebagai peserta didik dan orang tua sebagai pendidik. Dalam proses pendidikan dimana tujuanya adalah membiasakan anak untuk shalat dan tidak meninggalkan shalat serta mengetahuai adab antara laki-laki dan perempuan dengan menggunakan metode pembiasaan dan hukuman. Pendidikan anak dilaksanakan secara bertahap dan disiplin dengan metode pembiasaan, pada usia tujuh tahun anak diajarakan sholat tetapi belum boleh dipukul sampai usia sepuluh tahun. Sedangkan metode hukuman bertujuan perbaikan agar anak menyadari kesalahan sehingga tidak mengulanginya lagi. Dalam hal ini orang tualah penentu keberhasilan suatu sistem dan tujuan pendidikan.

  Kurikulum merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan. Kurikulum harus bersifat dinamis, artinya kurikulum selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, tingkat kecerdasan peserta didik, kultur, sistem nilai, serta kebutuhan masyarakat (Arifin, 2012: 2).

  Adapun definisi kurikulum versi Indonesia sebagaimana yang tertuang dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 pada Bab 1 Pasal 1, pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang SNP, Peraturan Mentri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Permendiknas No. 24 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, serta Panduan Penyusunan Kurikulum yang dibuat oleh BSNP, setiap satuan pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kurikulum yang diimplementasikan di satuan pendidikan masing-masing. Bagi satuan pendidikan yang belum siap mengembangkan kurikulum, dapat menggunakan model kurikulum yang dikembangkan oleh BSNP. Meskipun demikian, dalam pelaksanaannya tetap perlu disesuaikan, dan diadaptasikan dengan kondisi sekolah, masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi, terutama teknologi informasi yang berkembang sangat pesat bersamaan dengan era globalisasi (Mulyasa, 2012: 11).

  Sekarang ini kelemahan-kelemahan pelaksanaan kurikulum yang sudah ada telah menjadi sorotan kritik berbagai pihak. Tidak hanya pihak diluar dunia pendidikan tetapi pihak-pihak didalam sendiri sudah memprihatinkan proses dan produk pengelolaan kurikulum yang dilaksanakan oleh administrator pendidikan sampai pada yang dilaksanakan oleh guru-guru di kelas. Ironisnya sasaran kritik hanya di tujukan kepada guru-guru, dan para administrator terlindung seolah-olah peranan dan tanggung jawabnya tidak menentukan. Jarang kedengaran kritik terhadap, misalnya kepala sekolah, pengawas (penilik) ataupun administrator atasan yang membawahinya. Diakui atau tidak, praktik dilapangan dalam implementasi lebih sulit dibanding dengan mengungkapkan pendapat dan berkomentar. Karena praktik dilapangan menghadapi langsung berbagai faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran.

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan bentuk upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dalam negeri dan untuk mencapai keunggulan masyarakat, karena dengan pendidikan masyarakat mampu berkembang sesuai yang digariskan oleh haluan negara. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memberikan sumbangan lebih bagi kompetensi para siswa, yang didukung dengan SDM yang tinggi dan fasilitas pendidikan yang memadai.

  Di samping itu, kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dapat dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada standar kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh BSNP. Sebagaimana disebutkan dalam peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 16 ayat 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disusun itu harus sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan peningkatan iman dan takwa, peningkatan akhlak mulia, peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntutan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global, persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

  Dalam rangka mewujudkan tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah, maka guru Pendidikan Agama Islam merupakan faktor penting untuk mengaplikasikan tujuan tersebut dalam menyusun kurikulum yang memuat standar isi dan standar kompetensi lulusan serta mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Karena dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, guru lebih dominan lagi terutama dalam menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, tidak saja dalam bentuk tertulis, tetapi juga dalam proses pembelajaran di kelas. Sehingga diharapkan, guru benar-benar dapat mengimplementasikan seluruh kompetensi dasar tersebut ke dalam pencapaian target pembelajaran yaitu tercapainya hasil belajar sesuai dengan standar kompetensi lulusan yang ditetapkan.

  Dalam pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan seringkali didapati bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan belum dapat diimplementasikan oleh guru, terkadang sebagian guru pada satuan pendidikan belum memahami standar isi dan standar kompetensi lulusan yang harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran atau ada guru yang belum menguasai strategi dan metodologi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sesuai dengan standar proses pendidikan. Sehingga target yang ditetapkan dalam kurikulum tersebut belum dapat dicapai dan berakibat kepada hasil belajar peserta didik menurun.

  Di samping itu, ada yang beranggapan bahwa tugas guru adalah sebatas mencapai target kurikulum yang ditetapkan, namun mereka lupa akan tanggung jawab guru bahwa pendidikan yang berhasil adalah pendidikan yang memperhatikan perkembangan sikap peserta didiknya.

  Menurunnya prestasi belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Oleh karena itu guru diharapkan dapat memahami lebih dalam tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikembangkan oleh satuan pendidikan, serta dapat mengimplementasikan standar isi dan standar kompetensi lulusan ke dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

  Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah dibutuhkan kemampuan guru Pendidikan Agama Islam dalam melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Di antaranya melalui pemahaman dan penguasaan guru terhadap standar isi dan standar kompetensi lulusan yang dituangkan ke dalam perencanaan, seperti dalam menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), serta kemampuan guru mengimplementasikan perencanaan tersebut dalam proses pembelajaran.

  Adapun SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga merupakan sekolah yang baru saja berdiri yaitu sejak tahun 2013. SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga merupakan sekolah berbasis efeksi sehingga kegiatan keagamaan (islam) sangatlah menonjol, hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa dan kegiatan siswa sehari-hari misalnya bagi seorang muslimah wajib mengenakan hijab di sekolah dan semua siswa wajib mengikuti sholat dhuha sesuai dengan jadwal.

  Namun, SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga merupakan sekolah berbasis efeksi masih mengunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

  Berdasarkan latar belakang itulah, peneliti ingin mengetahui lebih jauh bagaimana implementasi kurikulum di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga, dengan mengambil judul

  “IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP)

  DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP

  IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 (Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan)”.

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana Implementasi Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah tahun pelajaran 2017/2018? 2. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendorong dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada

  Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun

  pelajaran 2017/2018? 3. Langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambatan yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Standar Isi dan Standar

  Kompetensi Lulusan pada kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah tahun pelajaran 2017/2018.

  2. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendorong dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar

  Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

  3. Untuk mengetahui langkah apa saja yang dilakukan sekolah untuk keluar dari hambat yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan pada Kurikulum 2006 (KTSP) dalam Pendidikan Agama Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini baik secara teoritis maupun secara praktis dapat diambil hikmahnya sebagai berikut:

  1. Manfaat Secara Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bernilai bagi para pengembang ilmu pengetahuan dan diharapkan dapat dijadikan acuan pada penelitian selanjutnya yang relevan.

  2. Manfaat Praktis Hasil-hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menyempurnakan implementasi kurikulum pada pembelajaran pendidikan agama islam baik bagi sekolah, termasuk guru, pengembang kurikulum, maupun untuk tujuan penelitian lebih lanjut.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghidari interpretasi dan kesalahpahaman pengertian batasan istilah, maka peneliti menyampaikan batasan-batasan istilah sebagai berikut:

  1. Implementasi Kurikulum KTSP Implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan (Nurdin, 2003 :70). Kurikulum ialah suatu program yang berisikan berbagai bahan ajaran dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan direncanakan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3).

  Dalam UUSPN No. 20 Tahun 2003 pada Bab 1 Pasal 1, pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

  Implementasi kurikulum adalah proses staf pengajar atau dosen melaksanakan kurikulum (kurikulum yang sudah ada) dalam situasi sekolah atau dengan kata lain implementasi kurikulum itu adalah proses aktualisasi kurikulum potensial/ ideal menjadi kurikulum aktual (real) oleh staf pengajar/ dosen/ gurudalam kegiatan belajar mengajar (perkuliyahan) (Nurdin, 2003: 74).

  Sementara itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurna dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum oprasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah (Muslich, 2009: 17).

  2. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Majid, 2012: 13).

  3. Standar Isi Standar Isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria dalam kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu (Mulyasa, 2012: 45).

  4. Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi merupakan penjabaran dari Standar

  Kompetensi Lulusan (SKL). Sebagaimana dikemukakan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), bahwa “Standar Kompetensi Lulusan adalah kulifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan”.

F. Metode Penulisan

  Untuk memperoleh penelitian yang valid, maka harus digunakan metode yang tepat dan sesuai untuk pengolahan dan sesuai objek yang dibahas. Dalam hal ini dikemukakan beberapa metode dan sumber data yang berkaitan dengan penelitian yaitu:

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara diskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2009: 6).

  2. Lokasi Penelitian Lokasi penelian merupakan tempat dimana penelitian dilakukan.

  Dalam penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.

  3. Sumber Data a.

  Data Primer Kata-kata dan tindakan merupakan sumber data yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewawancarai. Data primer digunakan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah kepala sekolah, waka kurikulum, dan guru mata pelajaran Pendidikan Agam Islam.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang diperoleh dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, baik buku-buku maupun dokumen yang resmi dari berbagai instansi pemerintah. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan beberapa informan di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.

4. Prosedur Pengumpulan Data

  Adapun dalam pengkajian skripsi ini penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data penelitian dengan cara sebagai berikut: a.

  Metode Wawancara Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai (Fathoni, 2011: 105). Metode ini digunakan untuk mengetahui apa saja yang ada dalam perasaan responden. Salah satu cara yang akan ditempuh peneliti adalah melakukan wawancara secara mendalam dengan subjek penelitian dengan tetap berpegang pada arah sasaran dan fokus penelitian.

  Adapun pihak-pihak yang diwawancarai adalah kepala sekolah sebagai supervisor untuk mengetahui tentang pelaksanaan kurikulum KTSP. Guru PAI sebagai pelaksana pembelajaran di kelas untuk mengetahui perangkat pembelajaran, metode, dan media yang disiapkan sekaligus digunakan dalam proses pembelajaran. Waka Kurikulum sebagai penanggung jawab palaksanaan kurikulum, untuk mengetahui rencana, pelaksanaan, dan hasil yang dicapai dari implementasi kurikulum KTSP.

  b.

  Metode Dokumentasi Studi dokumentasi adalah teknik pengumpula data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh seorang psikologi dalam meneliti perkembangan seoran klien melalui catatan pribadi (Fathoni, 2011: 112). Teknik ini diarahkan untuk mengumpulkan berbagai informasi, khususnya untuk melengkapi data dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian mengenai pelaksanaan kurikulum KTSP dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

  c.

  Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatn terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran (Fathoni, 2011: 104). Peneliti terlibat langsung, sehinggga observasi partisipan digunakan untuk mencari data-data tentang implementasi kurikulum KTSP.

  Metode ini digunakan untuk memperoleh data dan mengumpulkan informasi mengenai Implementasi Kurikulum KTSP dalam pembelajaran Pendidikan Agam Islam di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga.

5. Analisis Data

  Analisi data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milih menjadi sesuatu yang dikelola, mengsintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Dalam analisis ini peneliti menggunakan tiga analisis yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data atau kesimpulan. Fokus analisis data ini pada ruang lingkup KTSP dalam Pendidikan Agam Islam dan Implementasinya, problmatika yang dihadapi serta solusi yang ditempuh.

  a.

  Reduksi Data Langkah awal ini untuk memudahkan pemahaman terhadap yang sudah terkumpul, reduksi data dilakukan dengan cara mengkelompakkan data berdasarkan aspek-aspek permasalahan penelitian, aspek-aspek yang direduksi dalam penelitian ini adalah: implementasi kurikulum KTSP dalam mata pelajaran pendidikan agama islam, problematika yang dihadapi dan solusi yang ditempuh.

  b.

  Penyajian Data Data yang telah direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk diskripsi berdasarkan aspek-aspek dan penelitian, penyajian data dimaksudkan untuk memudahkan peneliti menafsirkan data dan menarik kesimpulan. Sesuai dengan aspek-aspek masalah penelitian ini, maka susunan penyajian datanya dimulai dari implementasi kurikulum KTSP dalam mata pelajara Pendidikan Agama Islam, problematika yang dihadapi dan solusi yang di tempuh.

  c.

  Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Penarikan kesimpulan dan verifikasi dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan, sesuai dengan hakikat penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan ini dilakukan secara bertahap, pertama menarik kesimpulan sementara, namun seiring bertambahnya data, maka harus dilakukan verifikasi dengan cara mempelajari kembali data yang telah ada. Berdasarkan verifikasi data selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan akhir temuan penelitian.

6. Pengecekan Keabsahan Data

  Menurut Moleong Kriteria keabsahan data ada empat macam yaitu: kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian (Moleong, 2002: 173). Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya memakai tiga macam antara lain: a.

  Kepercayaan Kreterian ini berfungsi mempertunjukan derajat kepercayaan hasi-hasil penemuan dengan hasil pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

  b.

  Kebergantungan Kreteria ini digunakan untuk menjaga kehati-hatian akan terjadinya kemungkinan kesalahan dalam pengumpulan dan menginterpretasikan data sehingga data yang dikumpulkan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

  c.

  Kepastian Kreteria ini digunakan untuk menilai hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mengefek data dan informan serta interpretasi hasil penelitian yang didukung oleh materi yang ada pada pelacakan audit.

7. Tahap-tahap Penelitian a.

  Observasi Awal 1)

  Menyusun proposal penelitian 2)

  Menentukan tempat penelitian 3)

  Mengurus surat-surat perizinan b. Pelaksanaan Penelitian

  1) Mengadakan observasi langsung ke SMP IT Nidaul Hikamah

  Salatiga 2)

  Mengidentifikasi Data dan melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, waka kurikulum dan guru mata mata pelajaran pendidikan agama islam c. Akhir Penelitian

  Tahap akhir penelitian ini adalah analisis data, pada tahap ini peneliti melakukan pengecekan dan pemeriksaan tentang keabsahan data dengan fenomena maupun dokumentasi untuk membuktikan kebenaran data yang dikumpulkan oleh peneliti.

G. Sistematika Penulisan

  Sistematika diperlukan untuk menata dan mengatur sistematika penulisan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Adapun sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut :

  BAB I : Pendahuluan Merupakan gambaran keseluruhan skripsi yang meliputi: (a) latar belakang masalah;(b) rumusan masalah;(c) tinjauan penelitian;(d) manfaat penelitian;(e) penegasan istilah;(f) metode penulisan;(g) sistematika penulisan

  BAB II : Kajian Pustaka Merupakan kajian teori yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga. BAB III : Paparan Data dan Temuan Penelitian Pada bab ini dipaparkan definisi obyek penelitian yaitu SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga. BAB IV : Analisis Data Pada bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian yang diperoleh dalam melakukan penelitian di Lapangan. BAB V : Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran pembahasan yang dilakukan serta daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kurikulum KTSP 1. Pengertian Kurikulum Kurikulum senantiasa berkembang terus sejalan dengan

  perkembangan teori dan praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat mengenai kurikulum maka secara teoritis agak sulit menentukan satu pengertian yang dapat merangkum semua pendapat. Namun, pemahaman mengenai kurikulum ini tetaplah penting adanya.

  Istilah kurikulum semula berasal dari istilah yang dipergunakan dalam dunia atletik

  “curere” yang berarti berlari. Istilah tersebut erat

  hubungannya dengan kata

  “curier” atau kurir yang berarti penghubung

  atau seseorang yang bertugas menyampaikan sesuatu kepada orang atau tempat lain (Nurgiyantoro, 1988: 2). Dalam dunia pendidikan pengertian kurikulum ialah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah (Susilo, 2007: 77).

  Pengertian kurikulum terdapat dalam pasal 1 butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Kurniasih, 2014: 3).

  Kurikulum ialah suatu program yang berisikan berbagai bahan ajaran dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan direncanakan secara sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan (Dakir, 2004: 3).

  Sedangkan implementasi kurikulum menurut Abdullah Idi adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi kurikulum dalam bentuk pembelajaran. (Idi, 2010: 21).

  Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa implementasi kurikulum adalah operasional konsep kurikulum yang masih bersifat potensial menjadi aktual dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Dalam hal ini hasan yang dikutip Mulyasa (2012: 31), mengungkapkan bahwa implementasi kurikulum adalah hasil terjemahan guru terhadap kurikulum sebagai rencana tertulis yang sedikitnya dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu : a.

  Karakteristik kurikulum: yang mencangkup ruang lingkup ide baru suatu kurikulum dan kejelasan bagi pengguna di lapangan.

  b.

  Strategi implementasi: strategi yang di gunakan dalam implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya, penyediaan buku kurikulum, dan kegiatn-kegiatan yang dapat mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.

  c.

  Karakteristik pengguna kurikulum, yang meliputi pengetahuan, keterampilan, serta kemampuanya untuk merealisasikan kurikulum dalam pembelajaran.

  J.Lloyad Trump dan Delmas F.Miller dalam buku Secondary

  School Improvement (1973) berpendapat bahwa kurikulum mencakup

  metode mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan semua program, perubahan tenaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervisi dan administrasi, dan hal-hal struktural mengenai waktu, jumlah ruangan serta kemungkinan memilih mata pelajaran (Yamin, 2009: 23).

  Dari uraian di atas, kurikulum merupakan sub sistem dari sistem pendidikan Nasional yang otomatis diimplementasikan tidak efektif dengan sendirinya meskipun rumusannya telah diimplementasikan optimal. Kurikulum memerlukan perangkat sub sistem lainnya untuk dapat bergerak di dalam rangkaian kegiatan mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Penyempurnaan kurikulum dilakukan guna mewujudkan peningkatan mutu dan relevansi pendidikan juga sebagai respon terhadap tuntutan perkembangan informasi, ilmu, teknologi, seni, tuntutan desentralisasi, dan hak asasi manusia.

2. Asas-asas Kurikulum

  Siapapun yang menjadi praktisi pendidikan, sebagai pengembang kurikulum dalam skala mikro, perlu memahami kurikulum dan asas-asas yang mendasarinya, agar dapat mencapai tujuan pendidikan dan proses pembelajaran yang maksimal. Menurut Nasution (1994: 11-14), menjelaskan bahwa ada empat asas yang mendasari pengembangan kurikulum. Keempat asas tersebut adalah: a.

  Asas Filosofis Sekolah bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang

  “baik”. Faktor “baik” tidak hanya ditentukan oleh nilai-nilai, cita-cita, atau filsafat yang dianut sebuah negara, tetapi juga oleh guru, orang tua, masyarakat, bahkan dunia. Kurikulum mempunyai hubungan yang erat dengan filsafat suatu bangsa, terutama dalam menentukan manusia yang dicita-citakan sebagai tujuan yang harus dicapai melalui pendidikan formal. Kurikulum yang dikembangkan harus mampu menjamin terwujudnya tujuan pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

  b.

  Asas Psikilogi Anak dan Psikologi Belajar 1)

  Psikologi Anak Sekolah didirikan untuk anak, untuk kepentingan anak, yakni menciptakan situasi-situasi yang memungkinkan anak dapat belajar mengembangkan bakatnya. Selama berabad-abad, anak tidak dipandang sebagai manusia yang lain daripada orang dewasa.

  Hal ini tampak dari kurikulum yang mengutamakan bahan, sedangkan anak “dipaksa” menyesuaikan diri dengan bahan tersebut dengan segala kesulitannya. Padahal anak mempunyai kebutuhan sendiri sesuai dengan perkembangannya. Pada permulaan abad ke -20, anak kian mendapat perhatian menjadi salah satu asas dalam pengembangan kurikulum. Kemudian muncullah aliran progresif, yakni kurikulum yang semata-mata didasarkan atas minat dan perkembangan anak (child centered curiculum). 2)

  Psikologi Belajar Pendidikan di sekolah diberikan dengan kepercayaan dan keyakinan bahwa anak-anak dapat dididik, dpat dipengaruhi kelakuannya. Anak-anak dapat belajar, dapat menguasai sejumlah pengetahuan, mengubah sikapnya, menerima norma-norma, menguasai sejumlah keterampilan. Soal yang penting ialah: bagaimana anak itu belajar? Kalau kita tahu betul bagaimana proses belajar berlangsung, dalam keadaan yang bagaimana belajar itu memberikan hasil sebaik-baiknya, maka kurikulum dapat direncanakan dan dilaksanakan dengan cara seefektif-efektifnya.

  c.

  Asas Sosiologi Tiap masyarakat mempunyai norma-norma, adat kebiasaan yang harus dikenal dan diwujudkan anak dalam pribadinya, lalu dinyatakannya dalam kelakuan. Tiap masyarakat berlainan corak nilai- nilai yang dianutnya. Tiap anak akan berbeda latar belakang kebudayaanya. Perbedaan ini harus dipertimbangkan dalam kurikulum.

  Selain itu, perubahan masyarakat akibat perkembangan iptek merupakan faktor yang benar-benar harus dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum. Karena masyarakat merupakan faktor penting dalam pengembangan kurikulum, masyarakat dijadikan salah satu asas.

  d.

  Asas Organisasi Asas ini berkenaan dengan masalah bagaimana bahan pelajaran akan disajikan. Apakah dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah- pisah, ataukah diusahakan adanya hubungan antara pelajaran yang diberikan, misalnya dalam bentuk broad field atau bidang studi seperti

  IPA, IPS, Bahasa, dan lain-lain. Ataukah diusahakan hubungan secara lebih mendalam dengan menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran (dalam bentuk kurikulum terpadu). Penganut ilmu jiwa asosiasi akan memilih bentuk organisasi kurikulum yang berpusat pada mata pelajaran, sedangkan penganut ilmu jiwa gestalt akan cenderung memilih kurikulum terpadu.

  Dari uraian asas-asas kurikulum di atas maka hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kurikulum tidak sebatas untuk kepentingan pemenuhan politik pencitraan penguasa dan pemertahanan prestis kelompok, akan tetapi lebih mendalam lagi pada faktor-faktor krusial seperti; psikologis anak, tujuan mendasar pendidikan secara nasional, dan nilai-nilai luhur dalam masyarakat untuk membangun dan mencetak generasi bangsa menjadi generasi yang berilmu pengetahuan luas, berahlak dan bertaqwa sesuai agamanya serta dapat membawa kemajuan dan menjaga martabat bangsa dan negaranya.

3. Pengertian Kurikulum KTSP

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang merupakan penyempurna dari kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum oprasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah (Muslich, 2009: 17).

  KTSP lahir dari semangat otonomi daerah, dimana urusan pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, akan tetapi sebahagian menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Oleh sebab itu,di lihat dari pola atau model pengembangannya KTSP merupakan salah satu model kurikulum yang bersifat desentralistik.

  Kurikulum sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Sisdiknas adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sedangkan di dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat 15 dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing- masing satuan pendidikan. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

  4. Tujuan KTSP

  Menurut Mulyas (2012: 22), Secara umum tujuan diterapkan KTSP adalah untuk mendirikan dan memperdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus tujuan diterapkan KTSP adalah untuk: a.

Dokumen yang terkait

Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulus

2 13 59

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

0 0 80

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

0 0 80

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

0 0 80

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

0 0 80

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

0 0 80

PT TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SOLO Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

0 0 64

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN PROFETIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 4 SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 1 174

IMPLEMENTASI KURIKULUM PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB SALATIGA TAHUN 2018

0 0 66

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 2 MAGELANGTAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 5 172