PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LEDOK 07 KOTA SALATIGA SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LEDOK 07 KOTA SALATIGA SKRIPSI

  Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban Dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Agam? Islam (S. Pd. I)

  Dalam Ilmu Tarbiyah

  N IM : 114 06 085

  

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )

SALATIGA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 1 ( satu ) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

  Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu ’alaikum wr wb.

  Bersama ini kami kirimkan Naskah Skripsi Mahasiswa Nama : B A I ’ A H NIM : 11406085 Program Studi: Pendidikan Agama Islam ( PA I)

  Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA A L-QUR’AN DENGAN METODE DRILL PADA

  SISWA KELAS IV SD NEGERI LEDOK 07 KOTA SALATIGA TAHUN 2007-2008 Untuk diuji dalam sidang munaqosah skripsi.

  Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu ’alaikum wr wb.

  Salatiga, 23 Juli 2008 Pembimbing-

DEPARTEMEN AGAMA SEKOL AH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl.Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id E-m ail: administrasi @stainsalatiga.acid PENGESAHAN SKRIPSI

  Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA A L-QU RA N DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LEDOK 07 KOTA SALATIGA TAHUN 2007-2008

  Nama B A I ’ A H

  NIM 11406085 Progdi Pendidikan Agama Islam ( P A I)

  Salatiga, 15 September 2008 Dewan Penguji, MOTTO

  1. Barang siapa menempuh suatu jaian suntuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan jalan baginya menuju surga ( H.R Muslim).

  2. Seorang mukmin menjadi mulia karena mempunyai kepribadian karena akalnya dan menjadi terhormat karena akhlaqnya ( H.R Al-Hakim).

  3. Berjuang dalam kesu;litan kemudahan diraih di masa mendatang.

  PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkankan kepada:

  1. Suami yang kuhormati dan tetap kucintai Anak dan menantuku tempatku menaruh harapan

  3. Cucuku yang d o k nan lucu

  Tanpamu aku tiada arti PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Yang bertanda tangan di bawah i n i: Nama : B A T A H NIM : 1 1 4 0 6 0 8 5 Judul Skripsi : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-

  QUR’AN DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS

  IV SD NEGERI LEDOK 07 KOTA SALATIGA TAHUN 2007- 2008

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis dinukil dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

  Salatiga, Juli 2008 Yang menyatakan

  B A T A H ABSTRAK Penelitian beijudul, PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA

  A L -QUR’AN DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI LEDOK 07 KOTA SALATIGA TAHUN 2007-2008 “ bertujuan untuk mengetahui : (1) Peningkatan keaktifan siswa kelas IV SD

  Negeri Ledok 07 Salatiga dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an (2).

  Peningkatan minat belajar siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Salatiga dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an, (3). Peningkatan prestasi siswa kelas

  IV SD Negeri Ledok 07,Salatiga dalam membaca Al-Qur’an melalui metode drill.

  Subyek penelitian ini adalah 1 guru PAI, 1 pengamat dan 37 siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Salatiga pada tahun pelajaran 2007-2008.Pengumpulan data dengan cara observasi, studi dokumenter, dan angket.

  Analisis dilakukan dengan teknik analisis deskriptif . Hasil analisis menunjukkan bahwa : (1). Metode drill mampu meningkatkan keaktifan guru dan siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Salatiga dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an.(2). Metode drill mampu meningkatkan minat belajar siswa bagi siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Salatiga dalam proses pembelajaran membaca Al-

  Qur’an, (3). Metode drill mampu meningkatkan prestasi membaca Al-Qur,an bagi siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Salatiga.

  Kesimpulan hasil penelitian : (l).Metode drill mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an. Analisa data menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran siklus III memperoleh skor 27,32. Tingkat keaktifan adalah

  78,05 % (kategori B). Dibanding skor siklus II ( 26,29) naik 1,03 poin atau meningkat 3,91 %. Dibanding skor keaktifan siklus I (25,64) meningkat 1,68 poin atau 6,55 %. Dibanding skor keaktifan sebelum pelaksanaan tindakan (18,35) meningkat 8,97 poin atau 48,8 %. Berarti dari pembelajara sebelum pelaksanaan tindakan hingga pembelajaran siklus III teijadi peningkatan keaktifan siswa sebesar 48,8 %. (2).Metode drill mampu meningkatkan minat siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membacaAl-Qur’an.Analisa angket minat menunjukkan bukti bahwa tingkat minat belajar siswa dalam proses pembelajaran siklus I,II,III adalah 35,1/40 x 100 % = 87,75 % sedangkan tingkat minat belajar sebelum pelaksanaan tindakan adalah 26/40 x 100 %= 65 % yang berarti meningkat 9,1 poin 35 %.(3). Metode drill mampu meningkatkan prestasi siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an. Analisa data membuktikan bahwa pretasi akhir siklus III 100 % siswa mencapai nilai KKM yang menaikkan rata-rata kelas dari 5,74 sebelum siklus menjadi 7,51 pada siklus III. Kenaikan sebesar 30,8 %. Siswa yang mengalami kesulitan belajar ( belum tuntas) setelah diterapkannya metode drill mampu mencapai ketuntasan pula. Siklus I siswa yang mampu mencapai KKM adalah 17 siswa, pada siklus II meningkat menjadi 36 siswa, dan pada siklus III 37 siswa. Perbadingan pencapai

  KKM dengan tidak mencapai KKM adalah 45 % : 55 % pada siklus I, 97,2 % :

  KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi yang beijudul : ” PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL- QUR’AN DENGAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS

  IV SD NEGERI LEDOK

  07 KOTA SALATIGA TAHUN 2007-2008 “ sehingga dapat memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Saijana dalam ilmu taibiyah.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak dapat mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai fihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasikan. Untuk itu penulis dapat menyampaikan terima kasih kepada :

  1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

  2. Bapak Drs. Imam Baihaqi MA. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

  3. Para Dosen dan Staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini.

  4. Kepala SD Negeri Ledok 07 yang telah memberikan ijin penelitian.

  5. Suami, bapak dan ibu, serta saudara-saudara yang langsung maupun tidak langsung telah membantu baik moril maupun materiil dalam penyusunan skripsi ini. Dan semua fihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Semoga amal baik dan bantuannya tersebut dibalas oleh Allah sebagai amal saleh. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi diri sendiri maupun para pembaca pada umumnya. Amin.

  Penulis B A l ‘ A H

  DAFTAR ISI Halaman

   BABI PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

   BABII TINJAUAN PUSTAKA

  

  

  BAB III TINDAKAN PENELITIAN

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Lampiran-lampiran Riwayat Hidup Peneliti

  DAFTAR TABEL

  Tabel 5 Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam PBM Sebeium

  Tabel 6 Hasil Angket Minat Belajar Siswa dalam PBM Membaca Al-

  Tabel 7 Hasil Penilaian Membaca Al-Qur'an Sebelum Pelaksanaan

  

  T abel 11 Hasil Angket Minat Belajar dalam Proses Pembelajaran

  DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Alur Penelitian PTK

  11 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1

  Angket Minat Belajar Siswa Lampiran 2 HasilAngket Minat Belajar Siswa

  Lampiran 3 Lembar Observasi Terhadap Guru Lampiran 4

  Lembar Observasi Terhadap Siswa Lampiran 5

  Lembar Hasil Observasi Terhadap Guru Lampiran 6 Lembar Hasil Observasi Terhadap Siswa

  Lampiran 7 Rencana Pembelajaran Siklus I,II,III Lampiran 8

  Riwayat Hidup Peneliti

  BABI PENDAHULUAN

  A. Latar Belakang Masalah Salah satu Standar Kompetensi Lulusan ( SKL) bagi lulusan

  Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah : Menyebutkan, menghafal, membaca, mengartikan surat - surat pendek dalam Al-Qur’an mulai surat Al- Fatihah sampai surat Al - ‘A laq.1

  Peran dan fungsi pelajaran membaca dan menulis huruf Al-Qur’an amat penting bagi kehidupan umat Islam. Al-Qur’an sebagai kitab suci yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW harus diyakini oleh setiap muslim bahwa selain sebagai mu’jizat yang diberikan oleh Allah

  SWT juga sebagai penuntun umat menuju pelaksanaan agama Islam secara

  kaffah. Oleh karena itu belajar membaca Al-Qur’an harus ditanamkan kepada anak sedini mungkin.

  Ibnu Khaldun menyatakan bahwa pendidikan Al-Qur’an menjadi pondasi dari seluruh kurikulum pendidikan dunia Islam karena Al-Qur’an merupakan syiar agama yang mampu menguatkan akidah dan mengokohkan iman.

  ^Diijen Dikdasmen, Permendiknas N o 23 Ih 2006 Tentang SKL, Jakarta,Depdiknas, Cet, Ke-1,2006,him. 5

  2 Ibnu Khaldun bersama Ibnu Sina dan Imam Al-Ghozali bahkan menekankan bahwa anak-anak harus dididik berdasarkan kitab suci Al-

  Qur’an sejak dini karena fitrah suci anak niscaya dapat dilestarikan dengan baik.2 Menyadari pentingnya pendidikan AI-Qur’an bagi anak dan manfaat bagi yang mempelajarinya menjadikan pembelajaran membaca

  Al-Qur’an menjadi sesuatu yang wajib diberikan di Sekolah Dasar.

  Supaya proses pembelajaran membaca Al-Qur’an mampu memberikan bekal bagi siswa sehingga siswa mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan lancar, guru dituntut mampu menerapkan strategi pembelajaran yang membangkitkan proses pembelajaran yang efektif.

  Pengalaman empiris yang diperoleh oleh peneliti selama menjadi guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga menemukan bahwa kecakapan siswa dalam hal membaca Al- Q uran bagi rata-rata siswa belum menunjukkan hasil yang optimal.

  Penyebab dari keadaan ini dimungkinkan dari beberapa kendala sebagai berikut:

  1. Kemampuan minimal yang dimiliki siswa sebelum mengikuti proses pembelajaran tidak sama. Ada sebagian siswa telah memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan teman-temannya.

  2 Ahmad Syarifudin, M endidik A nak M embaca M enulis dan M encintai Al-Q ur 'an, Jakarta.

  3 Bagi siswa yang pada sore atau malam hari belajar mengaji di

  Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) akan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan dengan temannya yang tidak belajar di TPQ. Meskipun sebenarnya guru telah berusaha memanfaatkan siswa-siswa yang berkemampuan lebih tadi agar menjadi tutor sebaya bagi teman-temannya yang belum berkemampuan, namun belum menampakkan hasil yang meningkat karena siswa menjadi rendah diri ( minderj bilamana diajar membaca oleh teman sendiri.

  2. Kurang tersedianya media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran membaca Al-Qur’an sehingga pembelajaran membaca Al-Qur’an berlangsung apa adanya secara konvensional. Keadaan tersebut di atas mendorong peneliti untuk meningkatkan prestasi siswa dalam membaca A l-Qur’an terutama bagi siswa kelas IV SD Ledok 07 Kota Salatiga. Upaya yang ditempuh peneliti adalah dengan merubah strategi pembelajaran dengan menggunakan metode drill. Dengan metode ini diharapkan siswa akan semakin terarah dan termotivasi dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an sehingga harapan tajadinya peningkatan keterampilan membaca pada siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dapat terwujud.

  Alasan peneliti memilih metode drill untuk meningkatkan prestasi membaca Al-Qur’an bagi siswa di atas karena metode ini memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut.:

  4

  1. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan metode ini akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

  2. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam pelaksanaannya.

  3. Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit menjadi otomatis.3 B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dirumuskan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu:

  1. Apakah melalui metode drill mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Ai-Qur’an?

  2. Apakah melalui metode drill mmpu meningkatkan minat siswa kelas IV SD Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an?

  3. Apakah melalui metode drill mampu meningkatkan prestasi siswa kelas IV SD Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an?

  C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

  3H. Mansyur. Strategi Belajar M engajar, Jakarta, Depag RI dan UT, Cet, Ke -6, 1997, him. 178.

  5

   Peningkatan

  1. keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an melalui metode drill.

  2. Peningkatan minat siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an melalui metode drill.

  3. Peningkatan prestasi siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an melalui metode drill.

  D. Hipotesis Tindakan Menurut Suharsimi Arikunto hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul4

  Berdasarkan pengertian diatas maka dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut:

  1. Metode drill mampu meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al- Qur’an.

  2. Metode drill mampu meningkatkan minat siswa kelas IVSDNegeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an.

  6

  3. Metode drill mampu meningkatkan prestasi siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an.

  E. Kegunaan Penelitian Jika terbukti melalui metode drill prestasi siswa kelas IV SD Negeri

  Ledok 07 Kota Salatiga tahun pelajaran 1007-2008 dalam membaca Al- Qur’an mengalami peningkatan maka dapat digunakan sebagai model pembelajaran membaca Al-Qur’an di SD Negeri Ledok 07 Kota

  Salatiga tidak hanya siswa kelas IV tetapi pada kelas-kelas yang lain. Selain itu diharapkan penelitian ini diharapkan memperoleh hasil guna bagi siswa, guru, dan sekolah sebagai berikut:

  1. Bagi siswa dan proses belajar adalah meningkatkan proses dan hasil belajar.

  2. Bagi guru adalah dapat berkembang secara professional karena mampu menilai dengan obyektif proses pembelajaran yang dilaksanakan dan melakukan perbaikan dari kelemahan- kelemahan dan kekurangan yang dialami.

  3. Bagi sekolah adalah dapat memperoleh sumbangan bagi kemajuan sekolah karena guru meningkat secara professional dan siswa meningkat prestasi belajarnya yang bermuara pada peningkatan mutu sekolah.

  7 F. Definisi Operasional

  Supaya tidak teijadi kesalahan dalam mengartikan dan menafsirkan penelitian ini , berikut ini dijelaskan maksud kalimat judul sebagai berikut:

  1. Peningkatan Prestasi Belajar Al-Qur’an Maksud kalimat tersebut dalam konteks penelitian tindakan kelas ini adalah upaya guru "membuat jadi lebih” berprestasi dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an.

  Pengertian tersebut diatas dengan berpedoman kepada pendapat Ngalim Purwanto yang mendefinisikan belajar adalah bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik.5

  Pengertian belajar di atas ada dua hal pokok yakni:

  a. Perubahan tingkah laku, b. Perubahan tersebut ke arah yang lebih baik.

  Dua hal pokok dalam pengertian belajar tersebut mengandung makna bahwa proses belajar adalah proses meningkatkan prestasi sebab pengertian belajar adalah perubahan menuju arah lebih baik, sedangkan menuju arah lebih baik merupakan peningkatan prestasi.

  5Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosda Karya, Cet, Ke-12, 1997, him.85.

  8

  2. Metode Drill Metode drill merupakan salah satu dari sekian banyak metode pembelajaran. Metode drill adalah cara penyampaian bahan pembelajaran dari guru kepada siswa dengan jalan memberikan latihan-latihan untuk mencapai kompetensi (tujuan pembelajaran) yang telah ditetapkan.

  3. Siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga Siswa kelas IV SD Negeri Ledok 07 Kota Salatiga merupakan sasaran penelitian. Jika penelitian ini mampu membuktikan efisiensi dan efektifitas pembelajaran maka penggunaan metode drill dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran membaca Al- Qur’an akan digunakan pula pada kelas-kelas yang lain.

  G. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian

  a. Setting Penelitian Setting penelitian menjelaskan tentang lokasi dan gambaran tentang kelompok siswa atau subyek yang dikenai tindakan.6

  Berdasarkan pengertian di atas maka dijelaskan bahwa penelitian ini dilaksanakan di SD Kelurahan Ledok, Kota Salatiga dengan subyek penelitian 37 siswa, 1 Guru PAI dan 1 pengamat.

  Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, Cet, Ke- 1,1997,him. 39.

  9 b. Sasaran Penelitian

  Sasaran penelitian adalah pembahan apa yang diinginkan dari subyek yang dikenai tindakan yaitu target yang diharapkan.

  Dengan pengertian ini maka sasaran penelitian dalam penelitian ini adalah: 1) Faktor siswa pembahan yang diinginkan adalah meningkatnya prestasi siswa dalam membaca Al-Qur’an.

  Fokus pengamatannya adalah keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, kesp^imn siswa dalam melaksanakan latihan yang diperlukan sehingga mampu mempertanggungjawabkan di depan kelas setelah melaksanakan tugas. Indikator keberhasilannya adalah keaktifan siswa dalam berlatih dan hasil yangdicapai siswa.

  2) Faktor guru pembahan yang diinginkan adalah meningkatnya keterampilan guru dalam mengelola kelas, membelajarkan siswa dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat, dan kemampuannya membangkitkan motivasi kepada siswa.

  Fokus pengamatannya adalah proses pembelajaran yang dikembangkan guru, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa. Indikator keberhasilannya adalah respon positif siswa

  10 yang ditindaklanjuti dengan latihan-latihan oleh siswa dan pemberian bimbingan.

  2. Langkah-langkah/ Rencana Tindakan Rencana tindakan adalah gambaran tentang langkah-langkah riil yang akan dilakukan dalam tindakan. Dari pengertian ini dijelaskan rencana tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Penelitian terdiri dari tiga siklus. Setiap sikius dilaksanakan berdasarkan perkembangan yang dicapai seperti desain faktor- faktor penelitian yang diselidiki.

  Pada awal kegiatan dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang terjadi sebelumnya. Hasil refleksi menyimpulkan bahwa guru perlu menerapkan strategi pembelajaran membaca Al- Qur’an pada siswa kelas IV. Dari refleksi tersebut guru mengidentifikasi masalah, mendiskusikan permasalahan dengan teman sejawat, melakukan kajian teori, dan mengkaji strategi pembelajaran yang relevan.

  Berdasarkan hasil kegiatan tersebut di atas ditentukan langkah paling tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa kelas IV SD Ledok 07 Kota Salatiga dalam membaca Al-Qur’an dengan strategi pembelajaran yang menggunakan metode drill.

  Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:

  11

  a. Menyusun rencana kegiatan : Membuat rencana pembelajaran, menyiapkan sumber, alat dan media pembelajaran, menyusun lembar observasi, dan menyusun alat evaluasi.

  b. Pelaksanaan tindakan : melaksanakan proses pembelajaran sesuai perencanaan.

  c. Observasi : Pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Observasi akan mengamati kemampuan guru dan keaktifan siswa dalam PBM.

  d. Refleksi : Data hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis.

  Berdasarkan hasil observasi guru melakukan refleksi tentang proses pembelajaran yang baru saja dilakukan untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran. Dengan refleksi akan diketahui kelemahan yang teijadi selama proses pembelajaran untuk diperbaiki pada siklus berikutnya. Rencana tindakan tersebut digambarkan dalam alur penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

  

Gambar 1 : Alur Penelitian Tindakan Kelas

  12

  3. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

  a. Dokumentasi berupa : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP), Buku Absen, Daftar Nilai Siswa, dan Rekaman (catatan) Pelaksanaan Proses Pembelajaran.

  b. Lembar observasi yaitu lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa selama proses pembelajaran. Jadi lembar observasi ini ada dua macam yaitu lembar observasi untuk guru dan lembar observasi untuk siswa.

  c. Angket minat yaitu lembar pengamatan yang dibagikan kepada siswa berisi pertanyaan dan atau pernyataan untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran membaca Al- Qur’an dengan menggunakan metode drill.

  4. Data dan Cara Pengambilannya

  a. Sumber data Data penelitian ini bersumber dari : siswa, guru, dokumen, dan proses pembelajaran.

  b. Jenis data Data yang diharapkan adalah data kualitatif berupa rencana pembelajaran, jurnal (dokumen siswa), data-data/catatan siswa,hasil observasi dan hasil amgket minat siswa.

  c. Cara pengambilan data Data diambil m elalui:

  13 1) Studi dokumenter

  Pengambilan data dengan studi documenter dengan cara meneliti dokumen-dokumen pembelajaran tentang kelengkapan dan persiapannya. 2) Observasi a). Observasi terhadap guru.

  Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengetahui kemampuannnya dalam mengelola kelas sejak persiapan pembelajaran hingga selesai pembelajaran.Observasi terhadap guru ini mengamati 24 aspek sejak pra pembelajaran hingga penutup.

  Untuk mengklasifikasikan tentang keaktifan guru maka setiap aspek diberikan skor 1-5 dengan kategori skor 5 jika amat baik, skor 4 jika baik, skor 3 jika cukup baik, skor 2 jika tidak baik, skor 1 jika amat tidak baik.

  Selanjurnya skor dari 24 aspek tersebut dijumlah untuk ditentukan rata-rata keaktifan.

  Jika skor akhir dicapai 4,01 - 5,00 kategori A (amat baik) Jika skor akhir dicapai 3,01 - 4,00 kategori B (baik) Jika skor akhir dicapai 2,01 - 3,00 kategori C (cukup baik) Jika skor akhir dicapai 1,01 - 2,00 kategori D (tidak baik) Jika skor akhir dicapai 0,01 - 1,00 kategori E (amat tidak baik).

  14 b) Observasi terhadap siswa Observasi terhadap siswa mengamati 7 aspek keaktifan .

  Setiap aspek diberi skor untuk membuat klasifikasi, seperti observasi terhadap guru. Perbedaannya hanya cara menentukan nilai akhir. Jika rata-rata observasi guru adalah jumlah skor per 24, maka rata-rata keaktifan siswa adalah jumlah skor per 7. 3) Angket minat.

  Angket minat diberikan kepada siswa pada akhir siklus ke III. Angket menanyakan seputar minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pertanyaan yang diberikan sebanyak 10 nomor dengan 4 alternatif jawaban. Masing-masing jawaban diberi skor 1-4 yaitu : Skor 1 artinya minat rendah (D), skor 2 artinya minat cukup baik ( C ), skor 3 artinya minat baik ( B), skor 4 artinya minat amat baik ( A).

  Berdasarkan penjelasan di atas maka kategori minat dilakukan dengan cara melihat persentase berdasarkan jumlah skor pencapaian. Skor maksimal adalah 40 ( 10 item x 4) dan sko terendah adalah 1 0 (1 0 item x 1): a) Minat amat baik jika persentase skor minat 85% - 100 % x skor tertinggi ( jumlah skor 34 - 40).

  b) Minat baik ( B ) jika persentase skor minat 70 % - 84 % x skor tertinggi ( jumlah skor 28 - 33).

  15 c) Minat cukup baik ( C ) jika persentase skor minat 56 % - 69 % x skor tertinggi ( jumlah skor 22,4 - 27).

  d) Minat rendah ( D) jika persentase skor minat kurang atau sama dengan 55 % x skor tertinggi ( jumlah skor 10 - 22).

  5. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan teknik kualitatif deskriptif untuk menjawab pernyataan yang dikemukakan oleh hipotesis untuk mendapatkan bukti kebenarannya. Untuk mengetahui gejala yang muncul digunakan teknik persentase.

  H. Sistematika Penelitian Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skripsi berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan oleh institusi sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Skripsi , memuat: Halaman sampul. Lembar logo, Halaman judul, Lembar persetujuan terdiri dari ( Lembar persetujuan pembimbing, dan Lembar persetujuan dan pengesahan),Pernyataan keaslian tulisan, Abstrak, Kata pengantar, Daftar isi, Daftar tabel, Daftar gambar, Daftar laporan, Daftar lampiran.

  2. Bagian Inti Skripsi yang terdiri d ari:

  BAB 1 PENDAHULUAN, yang berisi: A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian

  16 D. Hipotesis Tindakan

  E. Kegunaan Penelitian

  F. Definisi Operasional

  G. Metode Penelitian, memuat : (1). Setting Penelitian, (2). Sasaran Penelitian, (3). Rencana Tindakan, (4). Data dan Cara Pengambilannya, (5). Analisis Data

  H. Sistematika Penulisan

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, terdiri d a ri: A. Kajian Pustaka B. Kerangka Berpikir BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, terdiri dari : A. Deskripsi siklus I (memuat: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Pengumpulan Data,dan Refleksi Siklus I) B. Deskripsi siklus II (memuat: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Pengumpulan Data,dan Refleksi Siklus II) C. Deskripsi siklus III (memuat: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Pengumpulan Data,dan Refleksi Siklus III) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN , terdiri dari : A. Gambaran umum lokasi dan subyek penelitian B. Deskripsi setiap siklus berupa data hasil pengamatan, refleksi keberiiasilan,refleksi kegagalan) C. Pembahasan

  17

  BAB V PENUTUP ,terdiri dan : A. Kesimpulan B. Saran

  3. Bagian Akhir Skripsi yang memuat: Daftar pustaka, Lampiran- lampiran, Riwayat hidup penulis.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Land asan Teori

  1. Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Proses Pembelajaran Fakta di lapangan menunjukkan bahwa para guru cenderung menggunakan pola -pola konvensional dalam proses belajar mengajar.

  Dari satu bahan ke bahan berikutnya metode dan pendekatan yang diterapkan hanya satu, yaitu ceramah, kemudian diberi tugas menyelesaikan lembar keija siswa. Jika guru mampu menerapkan metode dan pendekatan pembelajaran dengan bervariasi sesuai karakteristiknya tentu siswa akan lebih bergairah karena minat belajarnya menjadi lebih tinggi.

  Menciptakan keaktifan dalam proses pembelajaran selalu berkait dengan peran guru dalam proses pembelajaran. Dalam melaksanakan tugasnya ada 3 macam guru yaitu guru mengajar dan guru yang mendidik serta guru mengajar sekaligus mendidik.Meskipun antara mengajar dan mendidik ini merupakan pekerjaan utama guru namun terdapat perbedaan mendasar antara ke duanya. Mengajar merupakan upaya guru dalam menciptakan kondisi kondusif bagi berlangsungnya kegiatan belajar bagi siswa. Kondisi tersebut diciptakan untuk membantu perkembangan anak supaya berkembang secara optimal meliputi perkembangan jasmani dan rohani, serta perkembangan fisik dan mental7.

  Pengertian tentang mengajar tersebut di atas dapat memberikan petunjuk bagi guru bahwa fungsi pokok guru dalam mengajar adalah menyedakan kondisi yang kondusif sedangkan peran aktif terbesar ada pada siswa.

  Mendidik adalah usaha untuk mengantarkan anak didik kearah kedewasaaan baik secara jasmani maupun rohani. Oleh karena itu mendidik lebih tepat disebut sebagai upaya pembinaan pribadi , sikap mental, dan akhlak siswa. Jadi mendidik tidak hanya sekedar transfer

  o f knowledge

  tetapi juga transfer o f values. Mendidik bermakna lebih komprehensif yakni usaha membina siswa secara utuh dari aspek

  kognitif, psikomotorik, dan afektif.

  Mencermati penjelasan tentang mengajar dan mendidik di atas mestinya guru memilih dan melaksanakan tugasnya dengan mendidik, sebab jika hanya mengajar yang tercapai adalah target kurikulum sedangkan jika memilih dan menerapkan mendidik perubahan siswa dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan tanpa mengabaikan target kurikulum.

  Pembelajaran yang hanya mengejar pencapaian target kurikulum

  7Sardiman A.M, Interaksi dan M otivasi Belajar M engajar, Jakarta, Rajawali Press, Cet, Ke- 3, 1997,hlm24

  19

  • *Ibid , him. 23.

  20

  berarti orientasi pembelajaran bukan pada proses, karena yang penting adalah bahan pembelajaran telah disampaikan kepada siswa.

  Dalam membelajarkan siswa hendaknya guru menerapkan pola pembelajaran PAKEM yaitu pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang menjadi pilar utama MBS (Manajemen Berbasis

  Sekolah).9 Berdasarkan penjelasan di atas dapat dirumuskan indikator alat ukur untuk mengaktegorikan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran antara lain:

  a. Siswa telah mempersiapkan alat pelajaran menjelang pelaksanaan PBM tanpa diperintah guru,

  b. Memperhatikan penjelasan guru,

  c. Tidak berbicara sendiri,

  d. Tidak menggoda teman,

  e. Berusaha mencapai hasil yang optimal,

  f. Menyelesaikan tugas tepat waktu g. Berani berpendapat (bertanya ,d.l.l).

  2. Peningkatan Minat Belajar

  a. Pengertian Minat Minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu atau bisa dikatakan apa yang disukai seseorang untuk dilakukan.10

  9. ..........Makalah Pelatihan M BS, 2004.

  !0L u s i Nuryanti, Psikologi Anak, Jakarta, Index, Cet, Ke-1,2008, him. 59.

  21

  Minat juga didefinisikan sebagai gejala psikhis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir perasaan senang pada individu. 11

  Minat diartikan juga sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan- kebutuhannya sendiri.12

  Berdasarkan definisi minat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah perasaan senang dan tidak senang atau perasaan suka dan tidak suka yang menimbulkan keinginan berbuat atau tidak berbuat. Dapat pula diteijemahkan bahwa pada dasarnya setiap orang akan lebih senang melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat atau keinginan yang disukainya daripada melakukan sesuatu yang tidak diminati atau tidak disukai.

  Mengerjakan sesuatu yang tidak disukai tentu saja tidak akan membuahkan hasil yang maksimal karena dalam mengerjakan pasti dengan setengah hati. Demikian pula dalam hal belajar. Jika peserta didik dalam belajar minatnya rendah hasil yang diperoleh tentu akan tidak sebaik jika minatnya tinggi.

  llWayan Noor Kancana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya, Usaha Nasional, Cet, Ke-2, 1988, him. 229.

  12Sardiman A.M, Interaksi dan M otivasi Belajar M engajar, Jakarta, Rajawali Press, Cet, Ke- 3, 1997,him. 76

  22

  b. Minat Belajar Minat belajar anak perlu terus ditingkatkan supaya lebih mudah dalam mencapai kompetensi yang telah ditetapkan guru. Adapun cara untuk membangkitkan atau meningkatkan minat belajar siswa adalah:

  1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan, 2) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau, 3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil terbaik, 4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.13

  Dalam hal membangkitkan adanya suatu kebutuhan memang perlu dilakukan oleh guru karena realita di lapangan siswa sekolah dasar pada umumnya masih belum mampu memikirkan untuk apa ia belajar, karena karakteristik mereka memang usia 7 - 12 tahun adalah usia bermain. Bagi siswa bermain adalah medium atau alat utama yang menjadi ajang latihan perkembangan dan pertumbuhannya.14

  Membangkitkan minat siswa dalam belajar dapat ditempuh pula oleh guru ketika mulai berlangsungnya proses pembelajaran yaitu apersepsi. Kegiatan apersepsi digunakan untuk menghubungkan pengalaman masa lampau dengan kegiatan yang akan dibahas pada saat ini. 14 13Ib id ., him. 94.

  Conny R Semiawan, Belajar dan Pembelajaran SD, Jakarta, Index, Cet,Ke-1,2008,

  23

  3. Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Al-Qur’an

  a. Upaya meningkatkan prestasi belajar Belajar menurut Jean Piaget adalah adaptasi yang holistic dan bermakna yang datang dari dalam diri seseorang terhadap situasi baru sehingga mengalami perubahan yang relatif permanen. Hasil dari proses belajar disebut dengan prestasi belajar.1"

  Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan teijadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecerdasan.1

  5 Dua pengertian belajar di atas saling melengkapi tentang hasil dari proses belajar. Pengertian pertama menyebut bahwa hasil dari belajar disebut prestasi belajar sedangkan pengertian ke dua menyebut hasil belajar adalah perubahan tingkah laku dan atau kecerdasan. Dua pengertian dapat dianggap identik karena perubahan tingkah laku dan kecerdasan hasil belajar akhirnya akan dicerminkan dalam nilai. Menurut Ngalim Purwanto ( 1997:102) prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : 1) Kematangan/pertumbuhan. Pembelajaran akan berhasil jika tarap pertumbuhan pribadi dan potensi jasmani dan rohaninya telah matang.

  16

  15Conny R Semiawan, Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan Sekolah Dasar, Jakarta. Index, Cet,Ke-l,2008,hlm. 11 l6Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,Bandung, Remaja Rosda Karya, Cet, K e-12,

  1997,hlm.l02.

  24 2) Kecerdasan/lnteligensi. Taraf kecerdasan siswa amat mempengaruhi prestasi belajar.

  3) Latihan dan ulangan. Karena terlatih, sering diulang maka kecakapan dan pengetahuan yang dimiliki dapat menjadisemakin dikuasai. 4) Motivasi. Motivasi merupakan pendorong siswa untukmelakukan kegiatan belajar.

  5) Sifat-sifat pribadi siswa. Sifat pribadi siswa bermacam-macam.

  Ada yang keras kemauan, ada yang harus menang, harus dilayani, pemalas dsb. Kesemuanya mempengaruhi prestasi belajar. 6) Keadaan keluarga. Keluarga yang berantakan merupakan penghambat prestasi sebaliknya keluarga tenang dan damai menjadi pendorong pencapaian prestasi. 7) Alat-alat pelajaran. Guru dengan cara mengajar yang baik, dengan strategi pembelajaran yang tepat ditambah penggunaan alat pembelajaran yang mendukung merupakan faktor pendukung prestasi belajar.

  8) Motivasi sosial. Maksudnya motivasi yang datang dari luar siswa, misalnya dari guru, orang tu a , dan lingkungan.

  9) Lingkungan dan kesempatan. Lingkungan yang kondusif, dan kesempatan berkembang yang memadai merupakan faktor pendorong pencapaian prestasi siswa.

  25 Demi pencapaian prestasi yang menggembirakan hendaknya guru, orang tua, dan masyarakat berupaya mewujudkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut tugas dan fungsinya masing-masing, b. Belajar Membaca Al-Qur’an

  Mengantarkan siswa untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar menurut kaidah tajwid memerlukan banyak latihan karena mengharuskan pembacanya dengan adab atau tatacara tertentu. Tatacara membaca Al-Qur’an menjadi sesuatu yang baku atau mutlak karena Al-Qur’an selaku kitab suci wajib dihormati dan dimuliakan karena ia merupakan kumpulan wahyu atau firman Allah SWT. Oleh karena itu apabila membaca Al-Qur’an Nabi Muhammad SAW mengajarkan tatacara tertentu yaitu:

  1) Sebelum membaca Al-Qur’an disunatkan berwudhu, karena yang akan dibaca adalah kitab suci. Jadi pembaca Al-Qur’an harus bersih dan suci dari hadats besar maupun kecil. Firman

  Allah SW T: Artinya: Tidakmenyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (Q.S Al-Waqi’ah : 79)

  2) Hendaknya dimulai dengan membaca ta’awudz. Firman Allah SWT:

  26

  

& j

  I Jxluila £j\ jS lieljijS !ili Artinya: Apabila kamu membaca Al - Qur’an hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk (Q.S An-Nahl: 98)

  3) Dianjurkan membaca Al-Qur’an dengan tartil, maksudnya dengan fasih baik makhorijul huruf maupun tajwidnya serta diikuti dengan tenang dan perlahan-lahan atau tidak tergesa- gesa agar lebih memantapkan jiwa. Firman Allah SWT.

JAj' JJ Artinya: Dan bacalah Al - Qur’an dengan tartil perlahan

  (Q.S Ai-Muzammil: 4) 4) Membaca Al-Qur’an dengan suara yang indah dan merdu, karena dengan suara indah dan merdu tersebut akan menimbulkan daya tarik untuk mencintai Al-Qur’an. Ajaran Nabi Muhammad SA W :

  Artinya: Hiasilah bacaan Al-Qur’an dengan suaramu yang merdu dan indah. (H.R Abu Daud).

  5) Dianjurkan membaca Al-Qur’an dengan jahar atau mengeraskan

  27 Meskipun demikian perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi.17

  Mencermati tata cara membaca Al-Qur’an seperti tersebut di atas aturan yang memerlukan pembelajaran khusus adalah adab nomor tiga yaitu membaca al-Qur’an dengan tartil dengan maksud benar makhorijul huruf dan tajwidnya.

  Makhorijul huruf artinya tempat keluarnya huruf dari rongga mulut. Maksudnya untuk mengetahui dari mana asal huruf itu keluar, sehingga fasih mengucapkannya. Satu contoh misalnya jika ingin membelajarkan pada siswa dengan mengenalkan huruf v (ba’), hendaklah ditambah dengan huruf * (alif), kemudian ba’ diwaqofkan sehingga berbunyi ab, dari situ siswa akan jelas bahwa bunyi huruf ba, adalah dengan mengatupkan dua bibir, dibuka dengan menyebut ba’ . Sedangkan makhorijul huruf yang lain adalah :

  1) Rongga mulut keluar huruf alif ( 1 ), wau ( j ), dan ya’ )(^ 2) Tenggorokan sebelah jauh ke dalam keluar huruf hamzah ( * , dan ha ( * ).

  3) Pertengahan tenggorokan keluar huruf ‘ain ( £ )d a n h a ( c )• 4) Tenggorokan sebelah depan keluar huruf kha ( c ) d30 ghain

  ( i )

  i7Yusuf Muhtar.Pendidikan Agama Islam Jakarta, Diijen Binbaga Islam dan UT, Cet.Ke-6, 1998, him. 6.

  28 5) Antara pangkal lidah dan langit-langit ada di hadapannya keluar huruf qof ( 3 ).

  6) Ke depan sedikit dari huruf qof akan keluar huruf kaf ( ^ ). 7) Antara pertengahan lidah dan pertengahan langit-langit keluar huruf jim ( £ ) , syin ( ), dan ya’ ( ^ ).

  8) Dari permulaan ujung lidah dan gigi geraham sebelah kanan kiri yang berdekatan dengan lidah tersebut keluar huruf dhaad ( >»•

  9) Antara ujung lidah dan langit-langit yang berdekatan dengan lidah keluar huruf lam ( J ).

  10) Dari ujung lidah kekanan sedikit dari makhraj lam keluar huruf nun

  ( u

  ) 11) Dari makhraj nun tapi tidak menyentuh langit-langit keluar huruf ra’( j ) 12) Dari ujung lidah dan pangkal gigi depan atas dengan menekan langit-langit akan keluar huruf tho’ ( J» ) dan dai ( * ).

  13) Antara ujung lidah dekat gigi depan sebelah atas keluar huruf shaad ( u - ) dan zai ( j ), dan sin ( ).

  14) Antara ujung lidah dan ujung gigi depan atas keluar huruf dzaal ( * )•

  15) Dari dalam bibir sebelah bawah dan ujung gigi depan atas keluar huruf fa ( ^ ).

  29

  (1) Dengan bibir tertutup keluar huruf mim ( f ) dan ba’ ( v). (2) Dengan bibir terbuka keluar huruf wau ( j ). 17) Tempat sengau yaitu penghabisan hidung sebelah dalam keluar huruf nun sukun dan tanwin dengan dengung sengau ketika diodghamkan atau diikhfa’kan, juga keluar huruf mim dan nun tasydid.18

  Pengertian tartil, kecuali meliputi makhorijul huruf di atas juga menyangkut tajwid. Akan tetapi kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tajwid baru dipersyaratkan bagi siswa kelas V.

  4. Metode Drill

  a. Pengertian Metode Drill Metode drill adalah metode latihan atau metode training adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan

  • kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh ketangkasan, ketepatan, kesempatan,dan keterampilan tertentu.19

  Metode drill atau metode latihan merupakan suatu metode yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih melakukan suatu keterampilan tertentu berdasarkan penjelasan atau

  1R IbidM m .46.

  30 petunjuk guru. Melalui metode ini dapat dikembangkan keterampilan melalui pembiasaan.20

  Identifikasi dari metode drill dari pengertian tentang metode drill di atas adalah : 1) Metode drill identik dengan metode latihan. 2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih dirinya agar memiliki kompetensi tertentu 3) Latihan dilaksanakan siswa berdasarkan petunjuk guru 4) Selain untuk mencapai sebuah kompetensi metode drill berguna untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik.

  Dari identifikasi di atas muncul dugaan bahwa metode drill merupakan metode yang tepat untuk meningkatkan hafalan surat- surat pendek dalam Al-Qur'an adalah tepat karena : Menghafal surat-surat Al-Qur’an memerlukan latihan khusus .

  1) Tujuan yang ingin dicapai untuk melatih ketepatan dan keterampilan.

  2) Latihan dilaksanakan siswa setelah mendapatkan contoh-contoh bacaan dari guru 3) Menanamkan kebiasaan baik yaitu memanfaatkan waktu belajar sebaik-baiknya.

  20Suprayekti, Interaksi Belajar Mengajar Jakarta, Dirjen Dikdasmen Depdiknas, Cet,Ke-

  31

  b. Langkah-langkah menerapkan metode drill Langkah-langkah yang dapat ditempuh guru dalam menerapkan metode drill adalah:

  1) Guru memberi penjelasan tentang hasil yang harus dicapai setelah siswa mengikuti proses pembelajaran.

  2) Guru memberi latihan pendahuluan. 3) Siswa melaksanakan latihan, baik secara individual atau berkelompok, guru memantau latihan siswa dan memberikan bimbingan,

  4) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan21 Berdasarkan penjelasan di atas ditinjau dari segi keaktifan proses pembelajaran baik guru maupun siswa sama-sama aktif.

  c. Kelebihan metode drill Kelebihan metode drill adalah:

  1) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dengan mempergunakan metode ini akan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan

  2) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan tidak memerlukan banyak konsentrasi dalam pelaksanaannya.

  3) Pembentukan kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit menjadi otomatis. n --------------

Mansyur, H, Strategi Belajar Mengajar,Jakarta, Depag RI dan UT,Cet,Ke-6,1997, him. 138.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 TALANG TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG

1 16 17

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 5 SUKARAJA

1 15 47

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

0 15 47

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 RAJABASA JAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011-2012

0 8 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU TIMUR KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 36

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENG-GUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 MARGAKAYA KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN

0 2 22

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 PRINGSEWU TIMUR KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 48

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SUKAMENANTI KEDATON BANDAR LAMPUNG

0 7 27

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER SISWA KELAS 4 SD NEGERI LEDOK 06 SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI

0 0 15

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103