PENGARUH PRESTASI BELAJAR FIQH TERHADAP AKTIVITAS KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI AL MA'ARIF GUWO KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2010 - Test Repository

  

PENGARUH PRESTASI BELAJAR FIQH TERHADAP

AKTIVITAS KEAGAMAAN SISW A KELAS IV MI AL-MA'ARIF GUWO

KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2 0 1 0

S K R

  I P S

  I Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

  

Oleh:

NURUL ISTIQOM AH

  

NIM: 11408176

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

  Abdul Aziz, NP, S. Ag, MM Dosen STAIN Salatiga JL Tentara Pelajar No. 02 Salatiga (0298) 323433 Kode Pos 50721 NOTA PEMBIMBING Lamp : -

  : Naskah Skripsi

  Hal

  Kepada Yth.

  Ketua STAIN Salatiga

  Di Tempat

  A ssalam u’alaikum Wr. Wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudara: Nama N U R ULISTIQOMAH NIM 114 08 176

  Tarbiyah Jurusan

  Jurusan/Program Studi Pendidikan Agama Islam

  “PENGARUH PRESTASI BELAJAR FIQH

  Judul

  TERHADAP AKTIVITAS KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI AL­ MA’ARIF GUWO KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2010”

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut di atas segera dimunaqosahkan.

  Wassalamu 'alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 24 Agustus 2010 KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGRI JURUSAN TARBIYAH

  Jl. Stadion No. 03 Salatiga 50721 Telp. (0298) 323706 fax. (0298) 323433

PENGESAHAN

  Sekripsi saudari :

  NURUL ISTIQOMAH dengan Nomor Induk Mahasiswa

11408176 yang berjudul : PENGARUH PRESTASI BELAJAR FIQH

TERHADAP AKTIVITAS KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI AL-

M A’ARIF G U WO KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2010 telah dimunaqosyahkan

  pada sidang Panitia Ujian Sekolah Tinggi Agama Islam Negri Salatiga pada hari: Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

  Salatiga, 25 September 2010

  

PANITIA UJIAN

Ketya Sidang- ;is sidang /y r

  Iman Sutomo, M.Ag Dr. Ri hmatfolarV^di. M.Pd .195808271983031002 Nip. 1!|6701121992031005 Penguji H Dra.Hj.Lilik Sriyanti, M.Si M.Ghufron, M.Ag 196608141991032003 197208142003121001

  K E MENTERI AN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http//www. salatiga. ac. id e-m ail:akademik@ stainsalatiga. ac. id

KEASLIAN TULISAN

  Dengan penuh kejujuran dan rasa tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau atau hasil karya yang pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran- pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan yang dicuplik sesuai dengan kode etik ilmiah.

  Apabila di kemudain hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian pernyataan ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 24 Agustus 2010 Peneliti

NURUL ISTIOOMAH NIM 11408176

  

MOTTO

&LLfoj#s Jj ji# j^rr&

  

A rtin ya: ”Dan rendahkanlah dirim u terhadap m ereka berdua

dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku,

kasihilah m ereka keduanya, sebagaim ana m ereka berdua Telah

m endidik Aku w aktu kecil"

  

( A l - I s r a a ’ : )

  24

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Bapak dan ibu tercinta atas do’a dan dukungannya.

  2. Adik-adik tercinta (Mir’atun Khoriyah dan Amin Yuhdi) semoga menjadi pemicu semangat belajar.

  3. Dosen yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.

  4. Teman-teman seperjuangan yang memberi semangat dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu secara moril dan meteriil.

KATA PENGANTAR

  Dengan menyadari sepenuhnya bahwa selesainya penulisan skripsi ini tidak lepas dari dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu disampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat:

  1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Drs. Djoko Sutopo selaku ketua Program Ekstensi di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.

  3. Dosen Pembimbing, Bapak Abdul Aziz, NP. S. Ag, MM, yang telah mencurahkan pikiran, perhatian, serta pengorbanan banyak waktu untuk membimbing dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini.

  4. Segenap civitas akademik STAIN Salatiga.

  5. Ibu, ayah, adik dan teman-temanku yang telah memberi support dan membesarkan hati penulis untuk menyelesaikan studi ini.

  6. Kepala sekolah dan teman-teman dewan guru MI Al-Ma’arif Guwo, Kec Kemusu, Kabupaten Boyolali yang telah banyak membantu selama penelitian berlangsung.

  7. Teman-teman terdekat yang telah memberikan motivasi dan do’a sehingga dapat terselesainya skripsi.

  Semoga amal kebaikan dan jasa-jasanya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan imbalan yang layak dari-Nya.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih kurang sempurna, maka dari itu apabila pembaca menemukan kekurangan, penulis mohon dengan hormat demi kesempurnaannya sudilah memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.

  Dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca yang budiman. Semoga kita bersama mendapatkan rahmat dan petunjuk dari Allah SWT.

  Amin ya rabbal ’alamin.

  Salatiga, 24 Agustus 2010 Peneliti

NURULISTIOOMAH NIM 11408176

  

ABSTRAK

  NURUL ISTIQOMAH (NIM 11408176). 2010. Pengaruh Prestasi Belajar Fiqh

  Terhadap Aktivitas Keagamaan Siswa Kelas IV M I A l-A 'a r if Guwo Kemusu Boyolali Tahun 2010. Skripsi, Salatiga : Program Strata 1 Jurusan Tarbiyah.

  Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Tahun 2010. Dosen Pembimbing: Abdul Aziz, NP, S. Ag, MM

  Kata kunci: Prestasi Belajar Fiqh dan Aktivitas Keagamaan

  Pendidikan bagi manusia merupakan kebutuhan pokok yang dapat membawa manusia ke kehidupan yang lebih baik lagi. Dengan pendidikan manusia bisa menentukan sikap dan bertingkah laku dapat berjalan di atas kebenaran yang telah diyakini sebagaimana didapatkan ketika mereka belajar pendidikan selain merupakan alat bagi tercapainya tujuan hidup juga merupakan suatu cara mengubah keadaan diri sendiri.

  Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1). Bagaimana prestasi belajar fiqih Siswa, Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010?. 2). Bagaimana aktivitas keagamaan Siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010?. 3). Apakah ada pengaruh prestasi belajar belajar fiqih terhadap aktivitas keagamaan siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun

  2010?

  Penelitian ini bertujuan untuk : 1). Untuk mengetahui prestasi belajar fiqih Siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010. 2). Untuk mengetahui aktivitas keagamaan Siswa Kelas IV MI Al-M a’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010. 3). Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar belajar fiqih terhadap aktivitas keagamaan siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Subyek penelitian sebanyak 20 responden, dengan menggunakan teknik penelitian populasi, serta pengumpulan datanya menggunakan angket. Setelah data terkumpul dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesisnya menggunakan kuantitatif korelasi dengan menggunakan rumus product moment.

  Hasil analisa menunjukkan bahwa pada taraf 1 % menunjukkan ro lebih besar dari r tabel yaitu 0,6 5 6 0 ,5 6 1 . Maka dihasilkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikansi antara Prestasi Belajar Fiqh dengan Aktivitas Keagamaan Siswa Kelas IV M I Al-MA’arif Guwo Kemusu Boyolali Tahun 2010.

  D A F T A R IS I

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

   BAB II KAJIAN PUSTAKA

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  C. Deskripsi Data Pengaruh Prestasi Belajar Fiqih dengan Aktivitas

  

  

  

  

   BAB IV ANALISIS DATA

  

   BAB V PENUTUP

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel I.

   Tabel

  II. Tabel III.

  

  

   Tabel V.

  

   Tabel

  VII. Tabel

  VIII. : DAFTAR NILAI PRESTASI BELAJAR FIQIH DAN NILAI 55 ANGKET AKTIVITAS KEAGAMAAN S IS W A .................................

  Tabel

  IX.

  

  

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan bagi manusia merupakan kebutuhan pokok yang dapat membawa manusia ke kehidupan yang lebih baik lagi. Dengan pendidikan manusia bisa menentukan sikap dan bertingkah laku dapat berjalan di atas kebenaran yang telah diyakini sebagaimana didapatkan ketika mereka belajar pendidikan selain merupakan alat bagi tercapainya tujuan hidup juga merupakan suatu cara mengubah keadaan diri sendiri.

  Pendidikan agama Islam merupakan suatu usaha yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam untuk benar- benar menjiwai dan menjadikannya sebagai bagian yang integral serta sebagai pedoman dalam hidupnya, sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengontrol bagi perbuatan-perbuatannya, pemikiran dan sikap mentalnya. Sehingga anak didik nanti diharapkan dapat membimbing dirinya sendiri bahkan dapat mengarahkan keluarganya nanti agar terhindar dari siksa api neraka. Hal tersebut sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tahrim ayat 6 sebagai b erik u t:

  j u

K & U ijij Ijb' J & if j 'J Z \ i j i lj£ t; jy f r

j * j*-*

  I U Sf -i

  2

  A rtin y a: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim:6) (al-Qur’an dan Terjemahnya, 2003 : 951).

  Prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak hal, baik itu dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari pendapat sumadi sebagai berikut : Pertam a : Faktor-faktor yang berasal dari luar diri si pelajar, dan ini masih dapat lagi digolongkan menjadi dua golongan dengan catatan bahwa

  

overlapping masih tetap ada, yaitu : faktor non sosial dan faktor social. Kedua :

  Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri si pelajar, dan inipun dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu : faktor-faktor fisiologis dan faktor- faktor psikologis (Suryabrata, 1987 : 249). Faktor-faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai b erik u t:

  Pertama faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu faktor non social, yang dimaksud faktor non sosial adalah faktor selain manusia yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajar, seperti keadaan cuaca, suasana lingkungan, alat- alat audio visual yang dipakai untuk belajar sebagai yang biasa kita sebut alat- alat pelajaran. Faktor sosial adalah faktor manusia di luar siswa, baik itu manusia hadir secara langsung maupun tidak langsung, yang hadir secara langsung seperti guru, orang tua, teman sebaya dan lain sebagainya, sedang yang tidak hadir

  3

  Faktor ini sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa, hal tersebut dapat dilihat begitu besar peran guru terhadap proses belajar, baik melalui hubungan guru dan murid, cara penyampaian pelajaran oleh guru, dan lain sebagainya. Juga peran orang tua, yang merupakan pendidik yang pertama dan utama, teman sebaya, saudara dan lain-lain, semuanya akan mempengaruhi proses belajar siswa, yang muaranya akan mempengaruhi prestasi belajar yang diraih siswa.

  Kedua Faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu faktor fisiologis adalah faktor yang berkaitan dengan jasmani siswa. Keadaan jasmani siswa ini terbagi ke dalam dua hal yaitu keadaan jasmani dan fungsi jasmani. Dan faktor psikologis, faktor psikologis dalam belajar adalah "Faktor yang terdapat dalam kejiwaan seseorang anak dalam menghadapi sesuatu pelajaran" (Suryabrata, 1987

  : 249). Faktor psikologis ini bisa berupa intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. Manusia hidup di dunia ini terikat dengan dua keterikatan, dimana dengan dua keterikatan tersebut manusia bisa mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Dua ikatan tersebut yaitu ikatan dengan al- Khaliq disebut Hablum M inallah dan ikatan dengan sesama manusia disebut Hablum M inannas. Ibadah merupakan satu hak Allah SWT yang ditujukan kepada umat manusia untuk melaksanakannya di dunia ini, yang pahalanya akan diberikan kepada orang yang melaksanakannya di akhirat nanti.

  Ibadah ini pula yang menjadi tugas kewajiban dan sekaligus sebagai tujuan hidup manusia.

  4

  Dalam rangka menunaikan kewajiban kepada Allah SWT, yaitu ibadah, maka kita harus mengetahui tata cara ibadah, hukum dan lain sebagainya, di mana hal tersebut dapat kita dapatkan apabila kita mempelajari ilmu fiqih. Dengan ilmu fiqih, maka kita akan bisa beribadah dengan benar, dan mengetahui bagaimana melaksanakan ibadah yang benar. Karena fiqih merupakan ilmu untuk mengetahui hukum-hukum syara' yang ada pada perbuatan mukallaf, diambil dari dalil-dalil yang tafsili (terinci) sehingga dapat sebagai pengetahuan cara beribadah dengan benar sebatas pemahaman kita terhadap fiqih tersebut. Hal tersebut dapat kita lihat dari arti fiqih yang dikemukakan oleh Abdul Wahab Khalaf bahwa fiqih "Pengetahuan tentang hukum-hukum syariah Islam tentang perbuatan manusia yang diambil berdasarkan dalil-dalil secara detail" (Khalaf,

  1 9 9 7 :2 1 - 2 2 ) Sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah tujuan pelajaran fiqih adalah : “Untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar” (Kharuddin, dkk, 2007 :

  179). Dengan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang pokok-pokok hukum Islam, maka siswa akan terdorong dan terbiasa untuk melakukan kebaikan dan peribadatan sesuai dengan bekal yang dimikinya, yaitu pengetahuan dan pemahaman pada materi fiqih.

  5

  Dengan demikian pengetahuan tentang fiqih begitu penting, karena berkaitan langsung dengan tugas yang diemban manusia hidup di dunia ini yaitu beribadah kepada Allah SWT dengan fiqih kita dapat mengetahui apakah perbuatan kita benar atau salah. Serta dengan mempelajari fiqih, muamalah keseharian kita dalam bekeija, berhubungan dengan orang lain, serta bermasyarakat dapat melaksanakan dengan benar sesuai dengan ajaran agama Islam yang terwakili dalam hukum-hukum Islam yaitu fiqih.

  Salah satu mata pelajaran yang menjadi sarana pencapaian pendidikan beribadah yang ada di kurikulum MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali Tahun 2010 adalah mata pelajaran fiqih. Dari pengamatan sementara didapat bahwa siswa yang mempunyai prestasi fiqih baik maka aktivitas keagamaan akan cenderung baik. Oleh karena itu kiranya perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan prestasi belajar fiqih dengan aktivitas keagamaan siswa sehingga penulis memilih judul skripsi “PENGARUH PRESTASI BELAJAR FIQIH TERHADAP AKTIVITAS KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI AL- M A’ARIF GUWO KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2010”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas, yang mengarahkan pembahasan skripsi ini, maka dapat dirumuskan masalah sebagai b erik u t:

  1. Bagaimana prestasi belajar fiqih Siswa, Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010?

  6

  2. Bagaimana aktivitas keagamaan Siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010?

  3. Apakah ada pengaruh prestasi belajar fiqih terhadap aktivitas keagamaan siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010? C. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan permasalahan yang telah dirumuskan, maka dapat ditentukan tujuan penelitian ini, antara lain :

  1. Untuk mengetahui prestasi belajar fiqih siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010.

  2. Untuk mengetahui aktivitas keagamaan siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010.

  3. Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar fiqih terhadap aktivitas keagamaan siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun

  .

  2010

D. Hipotesis

  Hipotesis adalah "pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya” (Hadi, 1994 : 257). Hipotesis juga dapat diartikan sebagai suatu jawaban sementara dari suatu penelitian yang perlu diujikan kebenarannya.

  7

  Berdasarkan pengertian hipotesa tersebut, penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut "Ada Pengaruh Positif antara prestasi belajar fiqih terhadap aktivitas keagamaan siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010.

  E. Definisi Operasional Untuk mempertegas dan memperjelas guna menghindari kesalahpahaman judul dari skripsi yang berjudul “PENGARUH PRESTASI BELAJAR FIQIH

  TERHADAP AKTIVITAS KEAGAMAAN SISWA KELAS IV MI AL- M A’ARIF GUWO KEMUSU BOYOLALI TAHUN 2010” perlu penulis tegaskan, guna membatasi istilah pergunakan dalam skripsi ini.

  1. Pengaruh Pengaruh berarti daya yang ada/timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan/perbuatan seseorang (Team Penyusun, 1993 : 313).

  2. Prestasi belajar Menurut kamus besar bahasa Indonesia disebutkan prestasi belajar mempunyai pengertian sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan oleh usaha seseorang untuk memperoleh imbalan). Sedang belajar mempunyai pengertian “Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” (Team Penyusun,

  1993 : 700). Dengan demikian yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah usaha, latihan dan pengalaman yang dilakukan oleh seseorang yang dalam

  8

  3. Fiqih Fiqih menurut bahasa adalah tahu dan faham. Sedangkan menurut istilah fiqih mempunyai pengertian "Pengetahuan tentang hukum-hukum syariah Islam tentang perbuatan manusia yang diambil berdasarkan dalil-dalil secara detail” (Khallaf, 1993 : 2). Yang kami maksudkan dalam skripsi ini adalah mata pelajaran fiqih yang diajarkan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah.

  4, Aktivitas Keagamaan

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktivitas diartikan "keaktifan, kegiatan, kesibukan"(Team Penyusun, 1993 : 17). Kemudian pengertian tentang keagamaan, kata keagamaan berasal dari kata dasar agama yang mendapat awalan ke dan akhiran an yang menunjukkan arti sifat, sehingga menjadi sifat yang berkaitan dengan agam a Sedangkan pengertian agama sendiri dapat kita ketahui dari beberapa batasan, yang antara lain menyatakan bahwa agama adalah "Kepercayaan kepada Tuhan (Dewa, dan sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu" (Team Penyusun, 1993 :9).

  Jadi aktivitas keagamaan adalah kesibukan atau kegiatan yang tercermin dalam perbuatan nyata, yang mana perbuatan tersebut merupakan ketentuan yang ditetapkan oleh Allah yang harus dilaksanakan oleh hamba- Nya dalam rangka menghambakan dirinya.

  9

  5. MI AI-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali Merupakan tempat siswa menuntut ilmu yang merupakan sebuah lembaga pendidikan formal berstatus swasta yang merupakan tempat penelitian penulis.

F. Metode Penelitian 1. Populasi, Sampel, Sampling dan Waktu Penelitian.

  a. Populasi Populasi adalah "Keseluruhan subyek penelitian” (Arikunto, 2006 :

  130), sedangkan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010 dengan jum lah 20 siswa.

  b. Sampel Sampel adalah "Sebagian dari populasi"” (Arikunto, 2006 : 221), Suharsimi Arikunto berpendapat "Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehinga penelitian merupakan penelitian populasi. Dan juga jum lah subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih” (Arikunto, 2 0 0 6 :1 2 0 ). Berdasarkan pengertian di atas, maka diambil keseluruhan populasi sebagai sampel karena jum lah populasi kecil, kurang dari 100, yaitu 20 siswa, sehingga penelitian ini adalah penelitian populasi.

  10

  c. Sampling Sampling adalah "Cara yang digunakan untuk mengambil sampel"”

  (Arikunto, 2006 : 70), dalam penelitian yang dilakukan tidak menggunakan sampling, dikarenakan semua populasi diambil sebagai sampel, maka tidak memerlukan cara yang khusus.

  d. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei-Juni 2010, yaitu pada semester genap tahun pelajaran 2009/2010.

  2. Variabel Penelitian Yang dimaksud dengan variabel adalah "Semua obyek yang menjadi sasaran penelitian disebut sebagai gejala. Gejala-gejala yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun dalam tingkatan" (Hadi, 2004: 250). Ada dua variabel dalam penelitian ini, y a itu : a. Variabel Pengaruh

  Variabel pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah prestasi belajar fiqih siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010 yang diambil dari nilai semester genap, yang selanjutnya disebut dengan variabel (X).

  b. Variabel Terpengaruh Variabel terpengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kegiatan keagamaan siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun

  11

  2010 yang diambil dari nilai angket. Selanjutnya disebut variabel (Y), dengan indikator sebagai berik u t: 1) Shalat, menjalankan sholat wajib dengan cara beijama’ah

  2) Puasa, menjalankan puasa ramadhan dan puasa sunah senin dan kamis 3) Zakat, melaksanakan zakat fitrah 4) Membaca Al- Qur'an, memahami bacaan al-qur’an dengan makhorijul hurufnya.

  3. Metode Pengumpulan Data Adapun dalam memperoleh data, penulis menggunakan beberapa metode sebagai b erik u t: a. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi adalah "Metode penelitian data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya"(Arikunto, 2006 : 236).

  Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang nilai prestasi belajar fiqih siswa kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010 yang di dapat dari nilai semester genap siswa. Selain itu juga untuk mendapatkan data struktur organisasi, keadaan siswa, guru, karyawan dan lain-lain.

  b. Metode Angket Metode ini merupakan "suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan

  12

  atau direspon" (Walgito, 1993 : 60). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data aktivitas keagamaan siswa Kelas IV MI Al-Ma’arif Guwo Kemusu Boyolali tahun 2010.

  c. Metode Wawancara Metode Wawancara adalah "Suatu proses Tanya jaw ab lisan, dalam mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan suaranya dengan telinga sendiri" (Hadi, 2004 : 217).

  Metode ini dipergunakan wawancara dengan Kepala sekolah, guru, atau informan lain yang dipandang perlu dan membantu jalannya penelitian.

  Data yang diperoleh berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah, sejarah perkembangan dan lain-lain.

  d. Metode Observasi Metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara fenomenal yang diselidiki (Hadi, 2004 : 209). Metode ini penulis gunakan untuk melihat secara langsung lokasi sekolah, jum lah siswa, kegiatan keagamaan siswa dan hal-hal yang dirasa membantu dalam penulisan skripsi ini.

  4. Metode Analisa Data Analisis data dalam skripsi ini, digunakan untuk mengetahui

  Pengaruh prestasi belajar fiqih terhadap aktivitas keagamaan siswa Kelas IV

  13

  teknis analisis yang dipergunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah teknis statistik korelasi yaitu korelasi product moment dengan rumus :

  ( IX )( I D

  XY-

  I N (IX )21

  

Y)

(I

  I Y 2-

  I X 2- N N

  Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara X dan Y £ X Y = Nilai prestasi belajar variabel (perkalian X dan Y)

  XX = Nilai variabel pengaruh

  XY = Nilai variabel terpengaruh

  XN = Jumlah siswa yang dijadikan sampel

G. Sistematika Penulisan Skripsi Pada garis besarnya skripsi ini terdiri dari tiga bagian, muka, isi dan akhir.

  Bagian isi terdiri dari 5 bab, sedangkan dari tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab dan selanjutnya dapat dijelaskan sebagai b erik u t: Bab I PENDAHULUAN, menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.

  Bab II KAJIAN PUSTAKA, menguraikan pembahasan tentang prestasi belajar dan unsur-unsur yang melengkapinya yaitu pengertian prestasi belajar,

  14

  pengertian fiqih, ruang lingkup pembahasan fiqih, tujuan mempelajari fiqih, tujuan mempelajari fiqih, tentang aktivitas keagamaan yang melingkupi pengertian aktivitas keagamaan, bentuk-bentuk aktivitas keagamaan, manfaat aktivitas keagamaan dan pengaruh prestasi belajar fiqih terhadap aktivitas keagamaan siswa.

  Bab III LAPORAN HASIL PENELITIAN, meliputi gambaran umum lokasi dan subyek penelitian, laporan prestasi belajar (nilai fiqih) siswa, dan hasil nilai angket tentang aktivitas keagamaan siswa.

  Bab IV ANALISIS DATA, meliputi prestasi belajar fiqih, dan hasil nilai angket tentang aktivitas keagamaan siswa. Tentang analisis dua tahap, mencari prosentase variasi kedua variabel, mencari pengaruh kedua variasi dengan rumus Product Moment.

  Bab V PENUTUP, berisi tentang kesimpulan dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

  Prestasi belajar adalah merupakan satu pengertian yang terdiri dari dua rangkaian kata, yaitu prestasi dan belajar. Prestasi mempunyai arti “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, keijakan dan sebagainya).” Sedangkan belajar mempunyai arti “Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Jadi prestasi belajar adalah hasil yang diraih dari sebuah usaha yang dilakukan untuk mencapai sebuah ilmu pengetahuan.

  Dalam hal ini Sumadi Suryabrata mengemukakan definisi belajar adalah “Aktivitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar (dalam arti behavioral changes baik aktual maupun potensial) (1983 : : 5). Yang dimaksud adalah perubahan dan pertumbuhan anak didik yang didapatkan dari pengalaman dan latihan yang dinyatakan dengan

  pengalaman

  perubahan tersebut pada tingkah laku seseorang pada kehidupannya sehari- hari. Selain itu Witherington juga memberikan pengertian bahwa belajar adalah “Suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian” (Purwanto, 1988 : 86). Hal tersebut dipahami bahwa belajar merupakan usaha individu untuk mendapatkan

  16

  perubahan tersebut menjadi sebuah kecakapan, sikap, kebiasaan, maupun kepandaian yang ada pada seseorang tersebut. Perubahan tersebut adalah perubahan yang lebih baik, dan perubahan tersebut dapat diamalkan oleh seseorang tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi satu dalam jiw a dan raganya.

  Berdasarkan uraian di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan dengan usaha dan latihan serta pengalaman yang diperoleh secara sadar dan sengaja yang mengakibatkan timbulnya perubahan baru.

  Sedangkan prestasi mempunyai pengertian hasil yang telah dicapai dari sebuah usaha yang dilakukan. Dengan demikian prestasi belajar adalah merupakan hasil daripada aktivitas belajar atau hasil dari usaha, latihan dan pengalaman yang dilakukan oleh seseorang yang mana prestasi tersebut tidak akan lepas dari pengaruh factor eksternal / dari luar diri siswa.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa prestasi belajar merupakan suatu hal yang kompleks, banyak faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah, dalam bukunya Psikologi Pendidikan,

  beliau mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

  sebagai b erik u t:

  17

  a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa).

  b. Faktor Eksternal (faktor dari luar siswa) yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

  c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran (Syah, 1999: 130).

  Hal tersebut dapat dipahami sebagai b erik u t:

a. Faktor Internal Siswa

  Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yaitu : aspek fisiologis (yang bersifat rohaniah); dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).

  1) Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipalajarinyapun kurang atau tidak berbekas. Untuk mempertahankan tonus jasmani agar tetap bugar, siswa sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman

  18

  Kondisi organ-organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan dalam proses belajar mengajar. Daya pendengaran dan penglihatan siswa yang rendah, umpamanya, akan menyulitkan sensory register dalam menyerap item-item informasi yang bersifat echoic dan econic (gema dan citra). Akibat negative

  system memori siswa tersebut akan mengganggu proses penerimaan pelajaran siswa.

  2) Aspek Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa.

  Namun di antara banyak hal tersebut ada lima faktor rohaniah yang umumnya dipandang lebih esensial. Kelima hal tersebut a d alah : 1) Tingkat kecerdasan / intelegensi siswa

  2) Sikap siswa 3) Bakat siswa 4) Minat siswa 5) Motivasi siswa (Syah, 1999 :133).

  Hal tersebut dapat dimengerti sebagai berik u t:

1) Intelegensi siswa

  Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai

  19

  menyesuaikan diri dengan lingkungan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Jadi intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol daripada peran organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia.

  Tingkat kecerdasan atau intelegensi siswa tak dapat diragukan lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa, ini berarti semakin tinggi kemampuan intelegensi anak maka semakin besar peluangnya untuk meraih prestasi yang lebih tinggi. 2) Sikap siswa

  Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang merespon positif terhadap guru dan mata pelajaran akan membawa dampak yang baik dalam proses belajar mengajar, namun sebalikya sikap siswa yang negatif terhadap guru dan mata pelajaran, akan membawa dampak akan mempengaruhi prestasi yang diraih siswa.

  20

  Dengan demikian sikap siswa juga akan mempengaruhi perhatian belajar.

  3) Bakat siswa Secara umum bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian sebetulnya tiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Sehingga secara umum kedudukan bakat itu hampir sama dengan intelegensi, itulah sebabnya orang yang intelegensinya luar biasa sering disebut anak berbakat.

  Dalam perkembangannya bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Seorang siswa yang berbakat dalam bidang elektro, misalnya akan jauh lebih mudah menyerap informasi, pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan bidang tersebut dibanding dengan siswa lainnya. Inilah yang kemudian disebut bakat khusus yang konon tak dapat dipelajari karena merupakan karunia.

  Sehubungan dengan uraian di atas, bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Oleh karenanya adalah hal yang tidak bijaksana

  21

  menyekolahkan anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki anaknya itu.

  Pemaksaan kehendak terhadap seorang siswa, dan juga ketidaksadaran siswa terhadap bakatnya sendiri sehingga ia memilih jurusan keahlian tertentu yang sebenarnya bukan bakatnya, akan berpengaruh buruk terhadap kineija akademik atau prestasi belajarnya. 4) Minat siswa

  Minat secara sederhana dapat dipahami sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Dengan demikian minat yang tinggi dari siswa terhadap belajar akan mempengaruhi peraihan prestasi belajar anak yang minatnya tinggi akan memperoleh prestasi beajar yang memuaskan, namun demikian sebaliknya, jika minat belajarnya rendah, juga akan mempengaruhi kineija akademiknya. 5) Motivasi siswa

  Motivasi dapat dipahami sebagai keadaan internal organisme baik manusia maupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam hal ini motivasi berarti pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah.

  Dalam perkembangannya, motivasi terbagi ke dalam dua hal yaitu motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Intrinsik

  22

  berarti motivasi yang datangnya dari dalam diri siswa, ekstrinsik motivasi yang datangnya dari luar siswa.

  Motivasi baik dari dalam maupun luar apabila bisa mempengaruhi prestasi belajar siswa, karena motivasi yang tinggi akan mendorong untuk giat belajar sedangkan motivasi yang lemah akan membuat anak malas belajar, sehingga kesemuanya mempengaruhi prestasi belajar anak.

b. Faktor Eksternal Siswa

  Faktor yang berasal dari luar siswa. Faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.

  1) Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa.

  Selanjutnya yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar

  23

  kumuh yang serba kekurangan dan anak-anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya.

  Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah) semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.

  2) Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menetukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

c. Faktor Pendekatan Belajar

  Selain kedua faktor di atas yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar siswa, masih ada satu lagi faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor pendekatan belajar yang dilakukan oleh siswa, yaitu faktor pendekatan belajar yang

  24

  pendekatan belajar misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang tidak mengaplikasikan pendekatan belajar.

B. Fiqih

1. Pengertian Fiqih

  Pengertian Fiqih sebagaimana dikemukakan oleh Abdul Wahhab Khalaf adalah “Ilmu fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil secara rinci” (khallaf, 1996 : 2). Menurut Abu Zahrah yang dimaksud dengan fiqih adalah “Mengetahui hukum-hukum syara’ yang bersifat ‘amaliyah yang dikaji dari dalil-dalil secara terperinci”.

  Obyek yang menjadi perhatian ilmu fiqih adalah “Perbuatan manusia ditinjau dari segi perlu dan tidaknya dilakukan menurut penilaian syar’i” (Hanafi, 1983 : 16), karena itu tujuan mempelajarinya adalah untuk mengetahui perbuatan-perbuatan yang diharuskan melakukan (wajib), dianjurkan (mandub), dibolehkan (mubah), dicegah (makruh), dilarang (haram) oleh syara” (Hanafi, 1983 : 17). Pendekatan dan metode untuk memperoleh pengetahuan mengenai penilaian syar’i (hukum yang lima tersebut terhadap perbuatan manusia menggunakan kaidah yang dihasilkan oleh ilmu ushul fiqih).

  Sedangkan yang menjadi perhatian utama ilmu ushul fiqih adalah

  25

  pilihan alternatif ataupun konsekwensi dari suatu perbuatan. Lebih dari itu ushul fiqih juga menaruh perhatian kepada perumusan kaidah-kaidah yang diperlukan untuk memahami dan mengeluarkan hukum-hukum yang terkandung di dalam dalil atau sumber-sumber yang rinci (istimbat dari dalil- dalil tafsili). Dengan kaidah ini para ahli hukum mengeluarkan hukum- hukum yang terkandung di dalam dalil atau sumber-sumber yang rinci (istimbat dari dalil-dalil tafsili). Dengan kaidah ini para ahli hukum mengeluarkan hukum sesuai dengan persoalan yang dihadapi. Dari pengertian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hubungan fungsional antara ilmu fiqih dengan ilmu ushul fiqih dijelaskan oleh ta’rif tersebut di atas, bahwa usul fiqih memberi landasan bagi fiqih, sehingga konsep hukum merupakan bagian syariat dapat dipelihara Ilmu Ushul Fiqih adalah semacam alat yang menjelaskan sistem hukum Islam dan yang menyajikan metode penarikan hukum (Istimbat Al Ahkam) dari sumber- sumber syariah yang diperlukan oleh ilmu fiqih untuk merumuskan hukum bagi kasus yang harus dipecahkan.

  Nazar Bakry (1993 : 9) mengemukakan beberapa definisi fiq ih :

  a) Definisi fiqih pada abad 11 (masa lahirnya madzhab-madzhab) ialah suatu ilmu pengetahuan yang menerangkan dari segala yang diwajibkan, disunatkan, dimakruhkan, dan yang dibolehkan oleh ajaran agama Islam.

  b) Definisi fiqih menurut ahli ushul fiqih dari ulama-ulama Hanafiah adalah ilmu yang menerangkan segala hak dan kewajiban yang berhubungan

  26

  c) Definisi fiqih yang dikemukakan oleh pengikut-pengikut Imam Syafi’i ialah yang menerangkan segala hukum agama yang berhubungan dengan perbuatan mukallaf yang dikeluarkan (diistimbatkan) dari dalil-dalil yang jelas (Tafshily).

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat dikemukakan beberapa definisi sebagai b erik u t: a) Definisi ilmu fiqih secara umum ialah suatu ilmu yang mempelajari bermacam-macam syari’at atau hukum Islam dari berbagai aturan

  macam

  hidup bagi manusia, baik yang berisi individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial b) Ilmu fiqih merupakan suatu kumpulan ilmu yang sangat besar pembahasannya, yang mengumpulkan berbagai ragam jenis hukum Islam dan bermacam-macam aturan hidup, untuk keperluan seseorang, golongan dan masyarakat umum manusia.

2. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Fiqih

  Ilmu tentang hukum-hukum yang bertalian dengan perbuatan manusia disebut juga Syari’at dalam arti khusus, yang umumnya para Fuqaha menyebutnya dengan Fiqih Islam, Atau Ilmu Fiqih saja. Adapun pembahasan Ilmu Fiqih itu m eliputi:

  1. Hukum-hukum yang bertalian dengan pendekatan diri manusia kepada Tuhannya seperti sholat, zakat, puasa, dan haji yang disebut ibadah.

  27

  2. Hukum-hukum yang bertalian dengan aturan tentang keluarga seperti perkawinan, perceraian, pemeliharaan anak, waris dan wasiat, yang disebut Al ahwal ash shakhsiyyah.

Dokumen yang terkait

KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR FIQH DENGAN PRAKTEK IBADAH SHOLAT SISWA KELAS II MTs. ASRORUL ISLAM KLUWAN PENAWANGAN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 0 103

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI HARAM BERPUASA MELALUI METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SEMESTER II MI KENTENGSARI 02 CANDIROTO TEMANGGUNG TAHUN 2008 - Test Repository

0 1 87

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 116

PENGARUH KEDISIPLINAN GURU KELAS TERHADAP PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS V DAN VI DI MI MLILIR KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2008 - Test Repository

0 2 92

PENGARUH METODE DRILL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA AL-QUR’AN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI KETANGGI 01 KEC. SURUH TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 2 103

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AL QUR'AN HADITS MELALUI MEDIA VISUAL PADA SISWA IV MI MA'ARI F BIGARAN KEC. BOROBUDUR KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 57

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MELALUI METODE TANYA JAWAB PADA SISWA KELAS IV MI MONOKERTO KECAMATAN TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG - Test Repository

0 0 102

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA'ARIF JANTUR BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 98

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA ALQURAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI PADA UJIAN AKHIE MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN)DI MI KARANGDUREN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 12 114

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQH MELALUI METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELASVII SMP MUHAMMADIYAH 03 AMPEL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 131