PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA SISWA KELAS II SDN SIDOREJO LOR O7 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
BAHASA INGGRIS MELALUI METODE TOTAL
PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA SISWA KELAS II
SDN SIDOREJO LOR O7 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
DIAH SETIYOWATI
NIM 11509005
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2013 Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Diah Setiyowati NIM : 11509005 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
BAHASA
INGGRIS MELALUI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR) PADA SISWA KELAS II SDN SIDOREJO LOR 07 SALATIGA Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 6 Januari 2014 Pembimbing
Rasimin, M.Pd
NIP. 197507132009011011
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :E-mail : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh- sungguh (urusan) yang lain. ”(Q.S Al-Insyirah 6-7) PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, atas rahmat serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar. Karya kecil ini ku persembahkan kepada :
1. Suamiku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan memberi semangat serta selalu menemani selama ini.
2. Ibu dan Bapak yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan dalam segala hal serta selalu mencurahkan kasih sayang tanpa mengharap imbalan.
3. Kepada anakku Swastika Wanodya Kanastri yang selalu menemani dan menjadi penyemangat dalam menyelesaikan karya ini.
4. Dan untuk dosen pembimbingku Bapak Rasimin yang telah memberikan bimbingan skripsiku hingga selesai dengan baik.
5. Sahabatku (
sweety
) Lailatul, Zidha, Salis, Dania, Septi yang selalu setia setiap saat dalam suka maupun duka, kalian adalah sahabat terbaikku.
6. Teman-teman PGMI A 2009 yang tak terlupakan, jaga terus kekompakan kita.
ABSTRAK
Setiyowati, Diah. 2013. Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Melalui
Metode Total Physical Response Pada Siswa Kelas II SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga . Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing : Rasimin, M.Pd.
Kata Kunci : Motivasi Belajar Bahasa Inggris, Metode Total Physical Response.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan motivasi belajar untuk mengembangkan metode yang berguna bagi siswa, agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Realita di lapangan membuktikan bahwa pendidik dalam menyampaikan pelajaran bahasa Inggris kurang efektif. Sehingga menyebabkan motivasi belajar bahasa Inggris rendah. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah 1). Bagaimana motivasi belajar bahasa Inggris siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? 2). Bagaimana penerapan metode Total Physical Response dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? 3). Apakah metode Total Physical Response dapat meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris siswa kelas II SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. PTK terdiri tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode yang digunakan adalah metode Total Physical Response.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa kurang motivasi dalam belajar. Penggunaan metode yang kurang maksimal membuat pembelajaran tidak ada peningkatan bagi siswa. Berdasarkan uji coba pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode total physical response (TPR), maka diperoleh hasil bahwa motivasi dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Siswa menjadi aktif dalam mengiluti pembelajaran. Mengacu pada penggunaan metode tersebut, maka penelitian ini dapat dijadikan sebagai upaya dalam meningkatan motivasi belajar bagi siswa.
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Melalui
Metode Total Physical Response Pada Siswa Kelas II SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga
”. Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah STAIN Salatiga.
3. Bapak Rasimin, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Para dosen seluruh jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
5. Bapak dan Ibu serta suami yang telah memberikan do’a restu serta dukungan kepada penulis.
Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 6 Januari 2013 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .............................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... v
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................. vii
HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................. ix
HALAMAN DAFTAR TEBEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3 D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian .................................................................... 4 F. Definisi Operasional .................................................................. 5 G. Metode Penelitian ...................................................................... 7 1. Rancangan Penelitian .......................................................... 7 2. Subjek Penelitian ................................................................ 7 3. Langkah Penelitian ............................................................. 8 4. Instrumen Penelitian ........................................................... 11 5. Pengumpulan Data ……………………………………...... 12 6. Analisis Data ....................................................................... 12 H. Sistematika Penulisan ................................................................ 13
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar Bahasa Inggris ................................................ 14 1. Hakikat Motivasi Belajar ..................................................... 14 2. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran ............ 16 3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ............................................ 18 4. Masalah Memotivasi Siswa dalam Belajar .......................... 19 B. Materi Bahasa Inggris di Sekolah Dasar ..................................... 20 1. Hakekat Bahasa Inggris ....................................................... 20 2. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris ............................... 21 3. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar .................................................................................... 22 C. Metode Total Physical Response ............................................... 23 1. Pengertian Metode Total Physical Response …………….. 23 2. Aktifitas Metode Total Physical Response (TPR) dalam Proses Belajar
……………………………………………. 25 3. Keunggulan Metode Total Physical Response (TPR) ……. 26 4. Kelemahan Metode Total Physical Response (TPR) ……. 28
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga ..................... 29 1. Sejarah Singkat SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga .................... 29 2. Identitas Sekolah ................................................................... 30 3. Visi dan Misi MI Ma’arif Candirejo ..................................... 30 4. Struktur Organisasi ................................................................ 31 5. Keadaan Guru, Siswa dan Penjaga ........................................ 32 6. Sarana dan Prasarana MI SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga ...... 33 7. Kegiatan Ekstrakulikuler SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga ...... 34 B. Karakteristik Subyek Penelitian ................................................. 35 C. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 37 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................. 38 2. Deskripsi Pelaksanaa Siklus II ............................................... 41
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus ......................................... 47 1. Pra Siklus .............................................................................. 47 2. Siklus I .................................................................................. 49 3. Siklus II ................................................................................. 52 4. Siklus III …………………………………………………… 54 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 56 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ 58 B. Saran ........................................................................................... 60 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ … 61 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Perkembangan Siswa……………………………………. 29 Tabel 3.2
Daftar Guru dan Penjaga SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga ……… 32
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa…………………………………………… 33 Tabel 3.4 Data Sarana Pra Sarana SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga ............
… 34
Tabel 3.5 Data Siswa Kelas II SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga ..................... 35Tabel 4.1 Presentase Nilai Pra Siklus ........................................................... 48Tabel 4.2 Presentase Nilai Siklus I ................................................................ 50Tabel 4.3 Presentase Nilai Siklus II .............................................................. 52Tabel 4.4 Presentase Nilai Siklus III ............................................................. 54Tabel 4.5 Peningkatan Hasil Belajar Siklus I-III .......................................... 56
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Struktur organisasi SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga.................. 31
Gambar 4.1 Peningkatan Pra Siklus ............................................................ 48Gambar 4.2 Peningkatan Siklus I ................................................................. 51Gambar 4.3 Peningkatan Siklus II ............................................................... 53Gambar 4.4 Peningkatan Siklus III ............. ................................................ 55 Gambar 4.2 Peningkatan Pra Siklus - III ....................................................DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III Lampiran 4 Soal Formatif Siklus I Lampiran 5 Soal Formatif Siklus II Lampiran 6 Soal Formatif Siklus III Lampiran 7 Daftar Nilai Lampiran 8 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 9 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 9 Surat Balasan Ijin Penelitian Lampiran 10 Nilai SKK Lampiran 11 Foto Kegiatan Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah seorang yang bertugas membimbing dan mengarahkan
peserta didik tentang cara belajar agar mencapai hasil yang diharapkan. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan peserta didik, begitu seharusnya seorang guru maka dibutuhkan profesional. Untuk menjadi seorang guru yang professional, guru hendaknya dapat mendesain kegiatan proses pembelajaran sedemikian rupa dengan metode pembelajaran yang bervariasi agar peserta didik lebih aktif, sehingga dapat memberikan motivasi belajar peserta didik agar lebih giat belajar (Zaini, dkk, 2002:xvi). Karena guru yang professional dapat mewujudkan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi.
Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya (Asnawir & Usman, 2002:1). Agar siswa dapat mencapai keberhasilannya, guru harus memiliki kreatifitas dalam mengelola proses pembelajaran. Kreatifitas dapat dilakukan melalui strategi, teknik, metode, serta media dalam pembelajaran. Penyampaian materi pelajaran pada jenjang pendidikan dasar paling tepat penyajiannya menggunakan permainan. Untuk itu guru perlu menciptakan kelas yang tadinya pasif menjadi aktif. Namun guru juga harus bisa memilih metode yang tepat dalam pelajaran yang disampaikan. Usia anak SD/MI cenderung menyukai berbagai aktivitas yang menyenangkan dan tidak membosankan.
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku siswa secara tetap melalui pengalaman, pengamatan, dan bahasa yang dilakukannya secara aktif (Uno, 2007: 21). Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari- hari yang digunakan untuk berkomunikasi. Dengan bahasa, siswa dapat menyampaikan perasaannya sehingga dapat dipahami oleh siswa lain. Bahasa inggris adalah mata pelajaran yang sangat kompleks, karena terdiri dari berbagai terapan ilmu pengetahuan yang mencakup empat kecerdasan, sehingga membutuhkan guru yang kompeten dalam penguasaan materi dan pengelolaan kelas, terutama dalam hal pemilihan metode atau menciptakan suasana kelas yang nyaman guna menarik minat siswa. Karena sejauh ini bahasa inggris masih belum diminati oleh para siswa kelas rendah. Pelajaran Bahasa Inggris selama ini menjadi pelajaran yang sangat berguna untuk semua orang. Karena Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang harus dipelajari oleh semua orang. Maka dari itu pelajaran Bahasa Inggris harus dipelajari sejak anak masih dini.
Realita membuktikan bahwa kebanyakan pendidik dalam menyampaikan pelajaran Bahasa Inggris kurang efektif, sehingga menyebabkan motivasi belajar bahasa Inggris rendah. Berdasarkan dari kondisi, peneliti tertarik melakukan penelitian tindakan kelas tentang: “Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Metode Total Physical
Response (TPR) Pada Siswa Kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana motivasi belajar bahasa Inggris siswa kelas II SD Negeri
Sidorejo Lor 07 Salatiga? 2. Bagaimana penerapan metode total physical response dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga?
3. Apakah metode total physical response dapat meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris siswa kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga?
C. Tujuan Penelitian 1.
Untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris siswa kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.
2. Untuk mengetahui penerapan metode total physical response dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.
3. Untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris melalui metode total physical response pada siswa kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya (Rasimin, 2011: 110). Hipotesis tindakan hendaknya dipahami sebagai suatu dugaan tentang suatu hal yang akan terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Hipotesis tindakan merupakan alternative tindakan yang dipandang paling tepat untuk dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang diteliti.
Bentuk umum rumusan hipotesis tindakan berbeda dengan rumusan hipotesis dalam penelitian formal.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah melalui metode Total Physical
Response (TPR) dapat meningkatkan motivasi untuk belajar Bahasa Inggris siswa kelas II Sidorejo Lor 07 Salatiga.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi guru di SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga khususnya, agar dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi, juga mendapat tambahan wawasan serta metode yang digunakan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Penelitian ini dirumuskan manfaatnya baik secara akademis maupun secara praktis:
1. Akademis a.
Untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek (Kunandar, 2011: 68).
b.
Bermanfaat sebagai wacana pengembangan keilmuan pada pendidikan bahasa Inggris dan metode pembelajaran terkait usaha perbaikan kualitas pendidikan.
2. Praktis a.
Guru dapat menerapkan metode pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan prestasi belajar dan menumbuhkan motivasit siswa.
b.
Penelitian ini sebagai masukan pengambilan kebijakan pemerintah untuk pembinaan guru mata pelajaran bahasa Inggris, terutama dalam hal penerapan metode pembelajaran dan upaya meningkatkan motivasi belajar siswa.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari persepsi terhadap penggunaan istilah dalam penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut.
1. Peningkatan
Peningkatan berarti usaha seseorang untuk mencapai nilai lebih dari yang sebelumnya dengan melakukan berbagai cara sesuai dengan peraturan. Peningkatan artinya meninggikan taraf kedudukan martabat seseorang menjadi lebih tinggi dari sebelumnya (Poerwadharminto, 1982: 1077).
2. Motivasi Belajar Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Motivasi dapat juga diartikan sebagai proses untuk mencoba memengaruhi oranng atau orang-orang yang dipimpinnya agar melakukan pekerjaan yang diinginkan, sesuai dengan tujuan tertentu yang ditetapkan lebih dahulu (Uno, 2007: 1).
Belajar adalah proses orang memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari sejak kecil sampai akhir hayat seseorang (Yamin, 2003: 97). Sedangkan menurut Sardiman (2009:20), belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan.
3. Bahasa Inggris Yang dimaksud adalah mata pelajaran bahasa Inggris yang diajarkan di Sekolah Dasar yang berfungsi sebagai bahasa asing, ilmu pengetahuan, dan komunikasi.
4. Metode TPR (Total Physical Response) Menurut Wijaya Kusumah (dalam Asmani, 2013: 30) metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Metode TPR adalah metode pembelajaran Bahasa Inggris dengan cara mendengarkan kalimat perintah, ucapan, dan berusaha untuk mengajarkan aktivitas fisik (motorik) (Penny, 2008: 1).
Jadi yang dimaksud dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Metode Total Physical Response (TPR) Pada Siswa Kelas II SD Sidoreji Lor 07 Salatiga” adalah suatu usaha untuk memberi dorongan yang lebih tinggi dalam menguasai pelajaran bahasa Inggris melalui cara mendengarkan kalimat perintah, ucapan, dan berusaha untuk mengajarkan aktivitas fisik (motorik).
G. Metode Penelitian 1.
Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang diarahkan pada mengadakan pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Penelitian ini dilakukan dengan meminta bantuan seorang guru (kolaboratif).
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Sidorejo Lor 7 Salatiga. Subjek dari penelitian ini adalah semua siswa kelas II SD Sidorejo Lor 7 Salatiga.
3. Langkah-langkah
Langkah PTK terdiri dari beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan (Mulyasa, 2009:70-73). Siklus-siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Siklus pertama 1)
Rencana Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut: a)
Tim peneliti melakukan analisis standar isi untuk mengetahui SKKD yang akan diajarkan kepada peserta didik.
b) Mengembangkan RPP dengan memperhatikan indikator- indikator hasil belajar.
c) Mengembangkan alat peraga, alat bantu, atau media pembelajaran yang menunjang pembentukan SKKD dalam rangka implementasi PTK.
d) Menganalisis berbagai alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran.
e) Mengembangkan Lembar Kerja Siswa.
f) Mengembangkan pedoman atau instrument yang digunakan dalam siklus PTK. g) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator hasil belajar.
2) Tindakan
Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukan, serta proses perbaikan yang akan dilakukan.
3) Observasi
Observasi mencakup prosedur perekaman data tentang proses dan hasil implementasi tindakan yang dilakukan.
4) Refleksi
Refleksi menguraikan tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan dampak perbaikan yang dilakukan, serta criteria dan rencana tindakan pada siklus berikutnya.
b.
Siklus kedua 1)
Rencana Berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama, guru sebagai peneliti membuat RPP sesuai dengan SKKD.
2) Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama.
3) Observasi
Guru peneliti mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
4) Refleksi
Guru melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun RPP berdasarkan SKKD untuk siklus ketiga.
c.
Siklus ketiga 1)
Rencana Berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua, guru membuat RPP sesuai dengan SKKD.
2) Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus kedua.
3) Observasi
Guru mengadakan observasi terhadap proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik.
4) Refleksi
Guru melaksanakan refleksi terhadap pelaksanaan PTK siklus ketiga dan menganalisis serta menarik kesimpulan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah direncanakan dengan melaksanakan tindakan tertentu. Apakah pembelajaran yang dirancang dengan PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran atau memperbaiki masalah yang diteliti.
4. Instrument Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrument tes dan non tes. Tes meliputi soal yang diberikan kepas siswa. Sedangkan non tes meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi.
a.
Teknik observasi Teknik observasi sebagai teknik ilmiah bias diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan tentang sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran bahasa Inggris melalui metode Total Physical
Response (TPR) pada siswa kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.
b.
Teknik wawancara Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu (Wiriaatmadja, 2008: 117).
Teknik ini digunakan untuk melengkapi jawaban yang diperoleh dari observasi dan dokumentasi, guna menunjang kevalidan data yang diinginkan.
c.
Teknik dokumentasi Teknik dokumentasi adalah sekumpulan data verbal yang berbentuk dokumen, sertifikat, foto, rekaman kaset, dan lain-lain. Teknik ini digunakan untuk menghimpun data tentang hasil pengamatan pembelajaran bahasa Inggris melalui metode TPR, tinjauan histori struktur organisasi, keadaan siswa, dan sarana prasarana yang dimiliki oleh SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.
5. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a.
Metode Observasi Melakukan dengan cara pengamatan terhadap peserta didik dan guru selama pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui apakah kegiatan pembelajaran berjalan dengan sesuai perencanaannya dan juga untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Total Physical Response.
b.
Metode Wawancara Metode ini dilakukan pada setiap siswa dan guru mata pelajaran
Bahasa Inggris yang bersangkutan. Pertanyaan yang dilakukan secara lisan dan dijawab secara lisan pula. Bertanya kepada guru mapel tentang bagaimana siswa dalam belajar bahasa inggris di kelas.
c.
Metode Dokumentasi Gambaran untuk mengumpulkan data dari hasil pembelajaran sebelum penerapan tindakan kelas, keadaan guru, keadaan siswa dan juga mengetahui prestasi belajar dari masing-masing siswa.
6. Analisis Data
Analisis data adalah analisis data yang telah telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2011: 85). Dalam metode ini siswa menjadi bersemangat dalam proses belajar, karena guru menggunakan alat peraga atau media dalam pembelajaran dan hasil belajar siswa menjadi meningkat dengan adanya metode total physical response ini.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi, meliputi:
Bab I Pendahuluan, meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II Kajian Pustaka berisi tentang peningkatan motivasi belajar bahasa Inggris melalui metode TPR (Total Physical Response) pada siswa kelas II SD Negeri Sidorejo Lor 07 Salatiga.
Bab III Pelaksanaan penelitian yang memuat deskripsi siklus (tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan dan refleksi). Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan yang memuat deskripsi per siklus (data hasil pengamatan, refleksi keberhasilan dan kegagalan) dan pembahasan.
Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar Bahasa Inggris 1. Hakikat Motivasi Belajar Menurut David Mc. Clelland et al berpendapat bahwa: A motive is
the redintegration by a cue of a change in an affective situation, yang
berarti motif merupakan implikasi dari hasil pertimbangan yang telah dipelajari (redintegration) dengan ditandai suatu perubahan pada situasi afektif. Sumber utama munculnya motif adalah dari rangsangan (stimulasi) perbedaan situasi sekarang dengan situasi yang diharapkan, sehingga tanda perubahan tersebut tampak pada adanya perbedaan afektif saat munculnya motif dan saat usaha pencapaian yang diharapkan. Motivasi dalam pengertian tersebut memiliki dua aspek, yaitu adanya dorongan dari dalam dan dari luar untuk mengadakan perubahan dari suatu keadaan pada keadaan yang diharapkan, dan usaha untuk mencapai tujuan.
Secara jelas dikatakan bahwa motivasi merupakan suatu dorongan yang timbul oleh adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan untuk mengadakan perubahan tingkah laku/aktifitas tertentu lebih baik dari keadaan sebelumnya (Uno, 2007: 9).
Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian ilmu. Belajar adalah proses orang memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari sejak kecil sampai akhir hayat seseorang (Yamin, 2003: 97). Sedangkan menurut Sardiman (2009:20), belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan.
Ciri-ciri belajar meliputi : a.
Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanen c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi potensial d. Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling memengaruhi.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan (reinforced
practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi
belajar dapat timbul karena factor intrinsic, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita.
Sedangkan factor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Tetapi harus diingat, kedua factor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a.
Adanya hasrat dan keinginan berhasil b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar f. Adanya lingkungan belajara yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik
2. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran
Menurut Uno (2007 : 27) motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk yang sedang belajar. Ada beberapa peranan dan motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain (a) menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d) menentukan ketekunan belajar. a.
Peran Motivasi dalam Menentukan Penguatan Belajar Motivasi dapat berperan penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
b.
Peran Motivasi dalam Memperjelas Tujuan Belajar Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu sedikit sudah dapat diketahui atau dinikmati.
c.
Motivasi Menentukan Ketekunan Belajar Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar menyebabkan kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar, maka dia tidak lama belajar. Dia mudah tergoda untuk mengerjakan hal yang lain dan buan belajar. Itu berarti motivasi sangat berpengaruh ketahanan dan ketekunan belajar. Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan dalam pembelajaran sebagai berikut.
a.
Pernyataan penghargaan secara verbal b. Menggunakan nilai ulangan sebagai pemacu keberhasilan c. Menimbulkan rasa ingin tahu d.
Memunculkan sesuatu yang tidak diduga oleh siswa e. Menjadikan tahap dini dalam belajar mudah bagi siswa f. Menggunakan simulasi dan permainan g.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum h.
Mengurangi akibat yang tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar i.
Memahami iklim sosial dalam sekolah j. Memanfaatkan kewibawaan guru secara tepat k.
Memperpadukn motif-motif yang kuat l. Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai m.
Merumuskan tujuan-tujuan sementara n. Memberitahukan hasil kerja yang telah dicapai o. Membuat suasana persaingan yang sehat di antara para siswa p. Mengembangkan persaingan dengna diri sendiri q. Memberikan contoh yang positif 3.
Fungsi Motivasi dalam Belajar Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa (Sardiman, 2009: 85).
Ada tiga fungsi motivasi, yaitu: a.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
4. Masalah Memotivasi Siswa dalam Belajar
Masalah memotivasi siswa dalam belajar, merupakan masalah yang sangat kompleks. Dalam usaha memotivasi siswa tersebut, tidak ada aturan-aturan yang sederhana. Penyelidikan tentang motivasi, kiranya menjadikan guru peka terhadap kompleksitas masalah ini. Guru hendaknya mengetahui prinsip-prinsip motivasi yang dapat membantu pelaksanaan tugas mengajarnya, meskipun tidak ada pedoman khusus pasti.
B. Materi Bahasa Inggris di Sekolah Dasar 1.
Hakekat Bahasa Inggris Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya. Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian yang utuh adalah kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan atau menghasilkan teks lisan dan atau tulisan yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan inilah yang digunakan untuk menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam Bahasa Inggris pada tingkat literasi tertentu (Wulanike, 2010: iii).
Pendidikan Bahasa Inggris pada jenjang pendidkan SD identik dengan mengajari seorang bayi bahasa ibu. Dimana secara umum anak- anak kita di sekolah dasar belum mengenal Bahasa Inggris, sehingga hal itu akan berdampak pada pola pengajaran Bahasa Inggris pada tingkat SD yang lebih bersifat pengenalan. Sehingga diusahakan sedapat mungkin agar tercapai apa yang disebut “kesan pertama yang mengesankan” yang selanjutnya sebagai motivasi bagi mereka untuk mengeksplorasi wawasan berbahasa inggris pada tataran lebih lanjut. Bahasa Inggris sama halnya dengan Bahasa Indonesia adalah merupakan alat komunikasi yang mengandung beberapa sifat yaitu sistemik, manasuka, ujar, manusisawi dan komunikatif. Disebut sistemik karena bahasa merupakan sebuah sistem terdiri dari sistem bunyi dan system makna. Disebut manasuka karena antara makna dan bunyi tidak ada hubungan logis. Disebut ujaran karena dalam bahasa yang terpenting adalah bunyi, karena walaupun ada yang ditemukan dalam media tulisan tapi pada akhirnya dibaca dan menimbulkan bunyi. Disebut manusiawi karena bahasa ada jika manusia ada dan masih memerlukannya.
Dalam pengenalan Bahasa Inggris untuk siswa pengguna bahasa ibu bahasa Indonesia, kita hendaknya menganggap siswa tersebut seorang bayi yang baru akan belajar bahasa. Kita tidak bisa memulai pengenalan belajar bahasa dengan cara menghafalkan kata dan arti, mengenalkan tensis, dan yang lainnya seperti kita belajar waktu di bangku SMA. Banyak sekali buku-buku pelajaran Bahasa Inggris untuk SD yang ditulis dengan gaya seperti itu. Pola pembelajaran Bahasa Inggris dengan tingkat pengenalan sedapat mungkin diciptakan suasana bahwa di ruangan itu adalah ruangan yang segala bentuk tampilan berbahasa menggunakan Bahasa Inggris.
2. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Mempelajari Bahasa Inggris sangatlah penting bahkan bisa dikatakan wajib terutama pada anak usia dini. Ini dikarenakan Bahasa Inggris adalah bahasa internasional (Wulanike, 2010: iii). Alasan kedua adalah dengan menguasai Bahasa Inggris maka orang dengan mudah masuk dan dapat mengakses dunia informasi dan teknologi. Dengan pengenalan Bahasa Inggris di Sekolah Dasar maka mereka mempunyai pengetahuan dasar yang lebih baik sebelum melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SD/ MI bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan (Standar kompetensi bahasa Inggris kelas II) sebagai berikut : a.
Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan (language accompanying action) dalam konteks sekolah b. Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
3. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar
Sesuai dengan standar isi yang ditetapkan pemerintah, pelajaran bahasa Inggris terdiri dari empat komponen pembelajaran bahasa pada umumnya, yaitu menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca, dan menulis (Pardoyino, 2009: iii). Keempat komponen tersebut dirangkaikan dalam satu tema sehingga mampu memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. keempat tema tersebut disajikan dalam lima aspek berikut ini.
a.
Kosa kata, berupa daftar kata-kata yang dioergunakan dalam bab tersebut.
Kata-kata tersebut semaksimal mungkin dihafalkan oleh siswa.
Kemampuan menghafalkan kata-kata tersebut memungkinkan siswa untuk memahami materi dengan lebih baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan yang disajikan.
b.
Mendengarkan, berupa cerita atau percakapan yang akan dibacakan oleh guru atau siswa lain. Setelah mendengarkan pembacaan, siswa diharapkan mampu mengungkapkan bacaan dengan kalimatnya sendiri.
c.
Percakapan, berupa percakapan yang dipraktikkan oleh siswa. dalam materi ini, siswa melakukan praktik penggunaan bahasa Inggris secara langsung.
d.
Membaca, berupa bacaan yang dibaca oleh siswa. guru membimbing siswa serta mengarahkannya agar siswa memiliki pemahaman yang benar.
e.
Menulis, berupa latihan-latihan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam bahasa Inggris.
C. Metode Total Physical Response (TPR) 1.
Pengertian Metode Total Physical Response (TPR) Menurut Wijaya Kusumah (dalam Asmani, 2013: 30), metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa, atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif, untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pembelajaran adalah suatu ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menyampaikan bahan pelajaran, sehingga dikuasai oleh peserta didik dengan kata lain ilmu tentang guru mengajar dan murid belajar (Penny, 2008: 1).
Yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah tujuan, bahan, metode, alat, serta penilaian. Metode mengajar yang dugunakan guru hampir tidak sia-sia. Karena suatu metode akan mendatangkan hasil, baik dalam waktu dekat maupun dalam waktu yang relatif lama. Hasil yang dirasakan dalam waktu dekat dikatakan sebagai dampak langsung
(instructional effect) , sedangkan hasil yang dirasakan dalam waktu yang
relatif lama disebut dampak pengiring (nurturant effect) (Asmani, 2013: 30).
Menurut Penny ( 2008:1), metode Total Physical Response (TPR) didefinisikan “ a language teaching method build around the coordination
of speech and action, it attempts to teach language through physical
(motor) activity”. Jadi metode Total Physical Response (TPR) merupakan
suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah
(command) , ucapan (speech), gerak (action), dan berusaha untuk
mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor).