Kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari usia, golongan, dan jenis kelamin : studi kasus pada guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat - USD Repository

KU SERTIFI

IA, GOLO

  Stu

  udi Kasus Pa Diaj M PROGR URUSAN P FAKULT U PEMBEL TINJAU D ada Guru SD K ajukan untuk Memperoleh

  IS

  ntang SIAL N

  IKAN AKU PENGETAH N ILMU PE TA DHARM RTA YANG SUD ONGAN, D abupaten Sin Syarat kan nsi

  4078

  I Salah Satu S ana Pendidik kan Akuntan us Seo

  IN n SMA di Ka Barat

  N GURU Y

   

  

2011

  NIM: 041334 DI PENDID AN ILMU P RUAN DAN TAS SANAT OGYAKAR

  

Oleh :

lly Wilhelmu

  D, SMP, dan Kalimantan B

SKRIPSI

k Memenuhi h Gelar Sarja udi Pendidik

  N RAM STUD PENDIDIKA TAS KEGUR UNIVERSIT YO LAJARAN DARI USI KELAMI

  Program Stu Wel

UNTANSI HUAN SOS ENDIDIKAN MA DAH DAN JENI

JU UALITAS

       

   

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk: Bapa, Putera yang Berhati Kudus serta Roh Kudus yang selalu menerangiku Bunda Maria Sang Penolong sejati

  

Kedua orang Tua ku Bapak Seo Simon dan Ibu Kristina yang telah

memberikan doa, kasih serta dukungan moril dan materiil.

  My Brother dan Family terkasih yang selalu memberikan kasih, semangat dan dorongan My Honey yang selalu memberikan semangat.

  Semua yang mengasihi aku

   

  MOTTO

   

  

DAN SEKALIPUN AKU MEMILIKI IMAN YANG

SEMPURNA UNTUK MEMINDAHKAN GUNUNG, TETAPI

JIKA AKU TIDAK MEMPUNYAI KASIH,AKU SAMA

SEKALI TIDAK BERGUNA .

  

(1 KOR 13:2)

The LORD is my shepherd

  

ABSTRAK

KUALITAS PEMBELAJARAN GURU YANG SUDAH SERTIFIKASI

DITINJAU DARI USIA, GOLONGAN, DAN JENIS KELAMIN

  

Studi Kasus Pada Guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sintang

Kalimantan Barat

   

  

Welly Wilhelmus Seo

Universitas Sanata Dharma

2011

   

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan Kualitas

Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi ditinjau dari (1) Usia, (2) Golongan,

(3) Jenis Kelamin.

  Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, pada

bulan juni 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru-guru SD, SMP dan

SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat dengan sampel sebanyak 109 guru.

Teknik pengambilan sampel dilakukan Purposive Sampling. Data penelitian

dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data menggunakan

uji T dan uji F .

  Hasil penelitian menunjukan bahwa : (1) tidak ada perbedaan kualitas

pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari usia (F = 0,599 < F =

hitung tabel

  

3,08), (2) tidak ada perbedaan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi

ditinjau dari golongan (F = 0,987< F = 3,08), (3) tidak ada perbedaan

hitung tabel

kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari jenis kelamin

(T = 1,556< T = 1,982) hitung tabel

   

  

ABSTRACT

TEACHING PERFORMANCE QUALITY OF CERTIFICATED

TEACHERS PERCEIVED FROM AGES, RANKS AND GENDER

  

A Case Study

On the Teachers of Primary Schools, Junior High Schools and Senior High

Schools in the Regency of Sintang – West Kalimantan

Welly Wilhelmus Seo

  

Sanata Dharma University

2011

The purpose of this research is to identify the difference of teaching

performance quality of certificated teachers perceived from (1) ages, (2) ranks and

  (3) gender.

  The research was carried out in the Regency of Sintang, West Kalimantan,

in June 2010. The population for the research was all the teachers of the Primary

Schools, Junior High Schools, and Senior High Schools in Sintang Regency –

West Kalimantan. The samples were 109 teachers. The sampling teachnique was

Purposive Sampling, while the data were gathered by questionnaire and analyzed

by applying T-test and F-test.

  The result of the research shows that : there is not any different teaching

performance quality of certificated teachers perceived from ages (F = 0,599 <

sum

  

F = 3,08), (2) there is not any different teaching performance quality of

tabel

certificated teachers perceived from ranks (F = 0,987< F = 3,08), (3) there is

sum tabel

not any different teaching performance quality of certificated teachers perceived

from gender (T = 1,556< T = 1,982). sum tabel

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bapak,

Putera dan Roh Kudus yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang telah disusun

berjudul Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari Usia,

Golongan dan Jenis Kelamin . Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada :

  

1. Bapak Drs. Tarsisius. Sarkim, M. Ed., Ph. D. Selaku Dekan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 

  

2. Bapak Y. Harsoyo, S. Pd., M. Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 

  

3. Bapak L.Saptono, S. Pd., M. Si. Selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Akuntansi 

  

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing, yang dengan

sabar membimbing penulis menyusun skripsi, memberikan saran, masukan, semangat, dorongan serta pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih untuk semuanya. 

  

5. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, yang telah banyak memberikan bekal ilmu kepada penulis selama kuliah di USD.

  

6. Semua karyawan Pendidikan Akuntansi yang telah banyak memberikan

pelayanan kapada penulis selama ini. 

  

7. Bapak Drs. H. Senen Maryono. M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan

Kabupaten Sintang Kalimantan Barat yang telah memberikan izin penulis untuk melakukan penelitian. 

  

8. Bapak Drs. Marchues. Afen. M. Si selaku Kepala Bidang Dikmenti Dinas

Pendidikan Kabupaten Sintang Kalimantan Barat yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi. 

  

9. Guru-guru SD, SMP dan SMA di Kabupaten Sintang yang telah menerima

dan memberikan kesempatan kepada penulis saat melakukan penelitian. 

  

10. Kedua orang tua terkasih, Bapak Simon Seo dan Ibu Kristina yang selalu

memberikan kasih, semangat, dan doa, serta dukungan material dan spiritual untuk memenuhi harapanku. 

  

11. Ketiga abangku, Jonny, Benny dan Tonny yang telah memberikan dukungan

dan semangat. Keponakan ku Nia yang selalu membuat aku tersenyum dan semua keluarga ku, terimaksaih atas doanya. 

  

12. My honey Fransiska Ria yang tak henti-hentinya memberikan bimbingan dan

nasehat yang berguna untuk masa depanku. 

  

13. Buat teman-teman Asrama JC.OEVAANG OERAY (Agung, mimic, sogol,

kancil, fiktor, Pak Uda, Bolang, Oka, Een, Jang Wandre). Terima kasih atas bantuan, dukungan, dan kebersamaannya. 

  

14. Angkatan 2004 (Rudy, Dion, Wibi, Agung, Dony, Dana, Galuh, dan Koco,

Lukas, eko, Lutvi). Terima Kasih atas bantuannya selama ini. 

  

15. Teman-tema Pendidikan Akuntansi, 2005 (Marsya terimakasih atas

editannya), 2006 (Benny, Yosef, Inggit, Sisil), terima kasih atas bantuannya. 

  

16. Terimaksih untuk Romo Asodo yang telah mendoakan saya sebelum saya

maju ujian pendadaran. Frater omi Frater Deni, Arki, Kris, Bruder Amrosius

dan semua frater yang berada di OMI, yang tidak saya sebut satu per satu, terima kasih atas doa dan kebersamaannya. 

17. Teman-teman HMKK (Himpunan Mahasiswa Katolik Kalimantan), dan teman

  • – teman FKPMKS (Forum Komunikasi Pelajar Mahasiswa Kristiani Sintang),

    terimakasih atas kebersamaan selama penulis dijogja. 

  

18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas

bantuan, dukungan, dan bimbingannya.  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Walaupun

demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan bagi semua

pihak yang membutuhkan dan dapat dikembangkan dalam penelitian lebih lanjut.

  Penulis Welly Wilhelmus Seo  

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................. iii PERSEMBAHAN ............................................................................................................... iv MOTTO ............................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................................. vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................................ ix KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritik ..................................................................................................... 8

  1. Pengertian kualitas pembelajaran ............................................................... 8

  2. Pengertian guru ........................................................................................... 13

  a. Hak dan kewajiban guru ....................................................................... 15

  b. Peran Guru ............................................................................................ 16

  C. Kerangka berfikir .................................................................................................... 26

  3. Variabel Jenis Kelamin ................................................................................ 36

  2. Variabel Golongan Guru ............................................................................. 35

  1. Variabel Usia Guru ...................................................................................... 35

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................................................ 30 B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................. 30 C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................... 30 D. Popupalsi dan Sampel ............................................................................................. 31 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................................................................. 35

  

3. Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari

Jenis Kelamin .............................................................................................. 28 D. Hipotesis penelitian ................................................................................................ 29

  

2. Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari

Golongan ..................................................................................................... 28

  

1. Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari

Usia ............................................................................................................. 27

  B. Hasil Penelitian Yang Relevan................................................................................ 25

  c. Kode etik guru ....................................................................................... 18

  6. Jenis kelamin ............................................................................................... 25

  5. Golongan .................................................................................................... 24

  4. Usia ............................................................................................................. 23

  b. Manfaat sertifikasi ................................................................................. 23

  a. Tujuan sertifikasi ................................................................................... 22

  3. Sertifikasi guru ............................................................................................ 20

  d. Prinsip guru ........................................................................................... 19

  4. Variabel Kualitas Pembelajaran Guru ......................................................... 36

  F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................... 42

  1. Pengujian Hipotesis I .................................................................................. 60

  

3. Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari

Jenis Kelamin .............................................................................................. 67

  

2. Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari

Golongan ..................................................................................................... 66

  

1. Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau Dari

Usia .............................................................................................................. 63

  D. Pembahasan Dan Penelitian .................................................................................... 63

  3. Pengujian Hipotesis III ................................................................................ 62

  2. Pengujian Hipotesis II ................................................................................. 61

  C. Pengujian Hipotesis ................................................................................................. 60

  G. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ................................................................. 42

  2. Uji Homogenitas .......................................................................................... 59

  1. Uji Normalitas ............................................................................................. 57

  B. Hasil Pengujian Normalitas Dan Homogenitas....................................................... 57

  2. Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi .................................. 56

  1. Deskripsi Responden Penelitian ................................................................. 55

  BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ......................................................................................................... 54

  H. Teknik Analisis Data ............................................................................................... 47

  BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................................ 69 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................... 69 C. Saran ....................................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 73

  DAFTAR TABEL

Table 3.1 Daftar Nama-Nama Guru Yang Sudah Lulus Sertifikasi Di Kabupaten Sintang ................................................................................................................ 32Tabel 3.2 Kode Usia .......................................................................................................... 35Tabel 3.3 Kode Golongan ................................................................................................. 36Tabel 3.4 Kode Jenis Kelamin .......................................................................................... 36Tabel 3.5 Operasional Variabel Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi ............................................................................................................ 38Tabel 3.6 Skala Pengukuran .............................................................................................. 42Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Untuk Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi ............................................................................................................ 44Tabel 3.8 Pedoman Interpretasi Reliabilitas ..................................................................... 46Tabel 3.9 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian .................................. 47Tabel 4.1 Sebaran Responden Penelitian .......................................................................... 54Tabel 4.2 Deskripsi Responden Menurut Usia Guru ........................................................ 55Tabel 4.3 Deskripsi Responden Menurut Golongan Guru ................................................ 55Tabel 4.4 Deskripsi Responden Menurut Jenis Kelamin Guru ......................................... 56Tabel 4.5 Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi ....................................... 56Tabel 4.6 Rangkuman Pengujian Normalitas Usia Guru .................................................. 57Tabel 4.7 Rangkuman Pengujian Normalitas Golongan Guru .......................................... 58Tabel 4.8 Rangkuman Pengujian Normalitas Jenis Kelamin Guru ................................... 59Tabel 4.9 Pengujian Homogenitas Variabel Penelitian ..................................................... 60Tabel 4.10 Hasil Pengujian Perbedaan Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau dari Usia ............................................................................ 61Tabel 4.11 Hasil Pengujian Perbedaan Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau dari Golongan Guru .......................................................... 62Tabel 4.12 Hasil Pengujian Perbedaan Kualitas Pembelajaran Guru Yang Sudah Sertifikasi Ditinjau dari Jenis Kelamin ............................................................ 63

   

  DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Kuesioner dan Kuesioner Penelitian ............................................... 75

Lampiran 2. Data Induk Penelitian ..................................................................................... 87

Lampiran 3. Kategori Kecenderungan Variabel ................................................................. 118

Lampiran 4. Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................................................... 121

Lampiran 5. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas ............................................................. 125

Lampiran 6. Anova dan One-Sample Test .......................................................................... 128

   

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan kebutuhan yang penting bagi

  peningkatan sumber daya manusia. Banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan di Indonesia. Mutu pendidikan yang rendah di Indonesia membuat pembangunan bangsa menjadi terganggu. Bidang pendidikan menempati posisi paling tertinggi bagi pembangunan suatu bangsa dibandingkan bidang- bidang yang lain. Salah satu faktor yang dianggap cukup siknifikan dalam mendongkrak mutu pendidikan adalah meningkatkan kualitas guru.

  Guru merupakan komponen paling penting dalam menentukan sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapat perhatian sentral, pertama, dan utama. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karna guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal di sekolah. Guru juga sangat menentukan keberhasilan peserta didik, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar – mengajar. Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, upaya perbaikan apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak akan memberikan sumbangan yang siknifikan tanpa didukung oleh guru yang profesional dan

   

  2  

   

  berkualitas. Dengan kata lain, perbaikan kualitas pendidikan harus berpangkal dari guru dan berujung pada guru pula. Sehingga perlu dikembangkan sebagai tenaga profesi yang bermartabat dan profesional. Guru merupakan sentral dari peningkatan kualitas pendidikan yang bertumpu pada kualitas proses belajar mengajar. Untuk meningkatan kualitas guru, terutama guru-guru tua atau guru-guru yang telah berusia 50 tahun keatas yaitu dengan program sertifikasi.

  Uji sertifikasi pendidikan merupakan kontrol kualitas calon pendidik, sehingga setiap orang yang memiliki sertifikat pendidik telah dinilai dan diyakini mampu melaksanakan tugas mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Sertifikasi ini akan menimbulkan dampak yang positif terhadap profesi guru ditanah air. Selain meningkatkan kualitas guru, sertifikasi menunjukkan pengakuan dari pemerintah terhadap profesi guru. Sertifikasi mengajar ini sangat penting dimiliki oleh para pendidik, karena berdasarkan sertifikasi ini guru dan dosen bisa mendapatkan berbagai fasilitas, terutama yang berhubungan dengan tunjangan yang akan diperoleh.

  Guru yang memiliki usia lebih tua secara umum memiliki kualitas yang lebih baik dari pada guru muda. Guru yang memiliki usia lebih tua pada umumnya memiliki pengalaman mengajar lebih banyak. Dengan demikian, seorang guru memiliki kemampuan, pengetahuan dan pengalaman yang lebih.

  Menurut Pedoman Penetapan Peserta dan pelaksanaan Sertifikasi Guru Jabatan Tahun 2007, usia termasuk dalam kriteria penyusunan ranking yang menjadi dasar urutan prioritas peserta sertifikasi guru dalam jabatan. Hal ini

   

  3  

   

  tentu saja akan menimbulkan ’kecemburuan’ bagi guru muda kepada guru yang lebih tua. Hal ini menguatkan dugaan bahwa ada perbedaan terhadap

program sertifikasi guru dalam kualitas pembelaran ditinjau dari usia guru.

  Golongan ada kaitannya dengan tingkat pendidikan dan lama bekerja seorang guru, jika tingkat pendidikan guru itu tinggi maka golongan yang akan dimiliki guru itu juga tinggi dan masih dapat mengajukan permohonan kenaikan pangkat atau golongan guru sampai dengan jenjang maksimal kepangkatannya berdasarkan tingkat pendidikan terakhirnya. Karena pendidikan terakhir dan lama bekerja setiap guru tidak sama maka golongan yang disandang guru juga tidak sama. Apabila guru menyandang golongan yang tinggi berarti guru juga mempunyai wawasan yang luas terutama dalam bidang pendidikan, dari perbedaan golongan yang disandang setiap guru mempunyai kualitas yang berbeda-beda terhadap sertifikasi ini terutama dengan masalah kesejahteraannya.

  Pria dan Wanita mempunyai status atau kedudukan dan peranan (hak dan kewajiban) yang sama, akan tetapi menurut kondisi objektif, wanita mengalami ketertinggalan yang lebih besar dari pada pria dalam berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Kondisi objektif ini tidak lain disebabkan oleh norma sosial dan nilai sosial budaya yang masih berlaku di masyarakat. Norma sosial dan nilai sosial budaya tersebut, di antaranya di satu pihak, menciptakan status dan peranan wanita di sektor domestik, yakni berstatus sebagai ibu rumah tangga dan melaksanakan pekerjaan urusan rumah tangga. Sedangkan di lain pihak, menciptakan status dan peranan pria

   

  4  

   

  di sektor publik yakni sebagai kepala keluarga atau rumah tangga dan pencari nafkah.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, terutama telah disahkannya Undang-Undang No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen maka penulis tertarik untuk mengambil judul ” KUALITAS PEMBELAJARAN GURU

YANG SUDAH SERTIFIKASI DITINJAU DARI USIA, GOLONGAN,

  DAN JENIS KELAMIN”, studi kasus pada Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di kabupaten Sintang Kalimantan Barat.

B. Batasan Masalah

  Ada berbagai faktor yang berhubungan dengan kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi. Penelitian ini akan memfokuskan pada variabel usia guru, golongan guru dan jenis kelamin. Sedangkan cakupan dalam sertifikasi sesuai dengan peraturan menteri Pendidikan Nasional RI no 18 tahun 2007 meliputi 10 komponen yaitu : (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalamam organisasi di bidang pendidikan dan sosial dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

   

  5  

    C.

   Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :

  1. Apakah ada perbedaan kualitas pembelajaran setelah lulus uji sertifikasi ditinjau dari kelompok usia?

  2. Apakah ada perbedaan kualitas pembelajaran setelah lulus uji sertifikasi ditinjau dari kelompok golongan?

  3. Apakah ada perbedaan kualitas pembelajaran setelah lulus uji sertifikasi ditinjau dari kelompok jenis kelamin?

D. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan terhadap guru setelah melakukan uji sertifikasi ditinjau dari usia.

  2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan terhadap guru setelah melakukan uji sertifikasi ditinjau dari golongan.

  3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan terhadap guru setelah melakukan uji sertifikasi ditinjau dari jenis kelamin.

   

  6  

   

  Manfaat Penelitian E.

  Penelitian yang dilakukan ini kiranya dapat bermanfaat bagi :

  1. Bagi Pemerintah Hasil penelitihan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan profesi guru, khususnya yang berkaitan dengan sertifikasi yang dirumuskan dalam UU RI no 14 Tahun 2005.

  2. Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan memberikan dukungan yang positif untuk menjadi guru yang profesional.

  3. Bagi Penulis Hasil penelitihan ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan dan memberikan pengalaman yang bermanfaat terutama mengenai profesi guru yang erat kaitannya dengan kesejahteraan dan penghargaan terhadap profesi guru.

  4. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitihan ini diharapkan dapat mendorong pemikiran-pemikiran kritis dalam bentuk penelitian-penelitian pengembangan sehingga dapat memberi sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

   

  7  

   

  5. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan informasi khususnya tentang profesi guru, sebagai penyelenggara pendidikan yang menghasilkan lulusan yang berkualifikasi sebagai tenaga pengajar dan sebagai tambahan referensi penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Teoritik 1. Pengertian Kualitas Pembelajaran Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

  menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Oleh karena itu pembelajaran merupakan upaya sistematis dan sistemik untuk menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan proses belajar maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran dalam konteks pendidikan formal, yakni pendidikan di sekolah, sebagian besar terjadi di kelas dan lingkungan sekolah. Sebagian kecil pembelajaran terjadi juga di lingkungan masyarakat Hakekat pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah laku kearah yang lebih baik. Tugas utama guru dalam pembelajaran adalah mengkondisikan lingkungan agar manunjang terjadinya perubahan perilaku peserta didik. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik maupun sosialnya. Hal tersebut merupakan tugas dan tanggungjawab guru sesuai dengan kompetensinya sebagai tenaga pengajar yang memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran.

  Dalam kamus Bahasa Indonesia, mengajar adalah memberikan palajaran. Dan pelajaran adalah sesuatu yang dikaji/dipahami atau diajarkan. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku di manapun dan kapanpun.

  Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.

  Komponen ini dapat dipilih menjadi dua bagian yaitu perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.

a. Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka.

  Perencanaan pembelajaran ini paling tidak memuat perumusan tujuan/kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber/media pembelajaran, skenario pembelajaran dan penilaian proses dan hasil belajar. Bukti fisik dari subkomponen ini berupa dokumen perencanaan pembelajaran (RP/RPP/SP/RPI) yang diketahui dan disahkan oleh atasan. Dokumen ini dinilai oleh asesor dengan menggunakan format yang telah dilakukan.

  Khusus untuk guru bimbingan dan konseling, dokumen ini berupa program pelayanan bimbingan dan konseling akan dilaksanakan.

  Program bimbingan dan konseling ini memuat nama program serta lingkup bidang (pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, dan akhlak mulia/budi pekerti), yang didalamnya berisi tujuan, materi kegiatan, strategi, instrument dan media, waktu kegiatan, biaya, rencana evaluasi, dan tindak lanjut. Bukti fisik dari subkompenen ini berupa dokumen program pelayanan bimbingan pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial, dan akhlak mulia/budi pekerti yang diketahui/disahkan oleh atasan dan dinilai oleh asesor dengan menggunakan format yang telah dibakukan.

  b. Pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas dan pembelajaran individual. Kegiatan ini mencakup tahapan prapembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi serta penggunaan bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman dan tindak lanjut). Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil penilaian oleh kepala sekolah dan/atau pengawas tentang pelaksanaan pembelajaran yang dikelola oleh guru dengan format yang telah dibakukan.

  Khusus untuk guru bimbingan dan konseling, komponen pelaksanaan pembelajaran yang dimaksud adalah kegiatan guru bimbingan dan konseling (konselor) dalam mengelola dan mengevaluasi pelayanan bimbingan dan konseling yang meliputi bidang pelayanan bimbingan pendidikan/belajar, karier, pribadi, sosial dan akhlak mulia/budi pekerti. Jenis dokumen yang dilaporkan berupa agenda kerja guru bimbingan dan konseling, daftar konseli (siswa), data kebutuhan dan permasalahan konseli, laporan bulanan, laporan semesteran/tahunan, aktivitas pelayanan bimbingan dan konseling (pemahaman, pelayanan langsung dan pelayanan tidak langsung), serta laporan hasil evaluasi program bimbingan dan konseling. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi rekaman/dokumen laporan kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling yang disahkan oleh atasan. Dokumen ini dinilai oleh asesor dengan menggunakan format yang telah dibakukan.

  Sementara itu, menurut Mulyana (2005) sedikitnya ada tujuh kesalahan yang sering dilakukan guru dalam pembelajaran, yaitu : a. Mengambil jalan pintas dalam pembelajaran

  b. Menunggu peserta didik berperilaku negatif

  c. Menggunakan destructive discipline

  d. Mengabaikan perbedaan peserta didik

  e. Merasa paling pandai dan tahu

  f. Tidak adil (diskriminatif)

  g. Memaksa hak peserta didik Bagi guru yang telah lulus sertifikasi diharapkan dapat memberikan penyegaran tentang kompetensi yang dimiliki oleh para guru sesuai dengan bidang studinya masing-masing. Jangan sampai ada guru yang setelah mendapatkan sertifikasi guru malah justru menjadi tidak profesional. Kurang kompeten dengan bidang yang dikuasainya yang berujung kepada kualitas belajar-mengajar guru tersebut. Kualitas pembelajaran sangat ditentukan oleh guru yang kompeten di bidangnya.

  Adanya pemberian sertifikasi guru profesional harus pula membuat para guru sadar untuk terus belajar sepanjang hajat. Guru tak boleh ’Gaptek’.

  Guru harus berusaha keras belajar dan belajar menguasai teknologi yang baru. Teknologi tidak harus berupa alat, tetapi teknologi bisa berupa metode yang tepat dalam menyampaikan materi ajarnya. Guru pun harus belajar dengan teknologi menuju masyarakat berpengetahuan. Bila banyak guru seperti ini, maka akan dapat dipastikan kualitas pendidikan kita akan meningkat.

  Setelah sertifikasi guru dituntut harus lebih baik lagi dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran yang berkualitas bersumber dari guru yang profesioanal. Mampu untuk meningkatkan mutu dalam perencanaan, proses dan pelaksanaan pembelajaran, serta penilaian dan hasil pembelajaran. Guru harus fokus dan berkonsentrasi dengan keahlian yang dimilikinya sehingga menghasilkan pembelajaran yang berkualitas.

2. Pengertian Guru

  Secara etimologis (asal usul kata), istilah ’Guru’ berasal dari bahasa India yang artinya ’orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara (Shambuan, Republika, 25 November 1997), dalam bahasa Arab, guru dikenal dengan al-mu’alim atau al-ustads yang bertugas memberikan ilmu dalam majelis taklim (tempat memperoleh ilmu)’.

  Dari aspek lain, beberapa pakar pendidikan telah mencoba merumuskan pengertian guru dengan definisi tertentu. Menurut Poewadarmita (1996;335), guru adalah orang yang kerja mengajar. Dengan definisi ini, guru disamakan dengan pengajar, sementara itu, menurut Zakiyah Daradjat (1992;39) menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional karena guru telah menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anak. Dalam hal ini, orang tua tetap sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak-anak.

  Guru adalah salah satu bagian dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran, sebab fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Guru merupakan profesi yang jabatannya atau pekerjaan yang memerlukan keahlihan khusus sebagai guru (Uzer Usman).

  Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk mampu mengimbangi bahkan melampaui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi.

  Dimasa lalu dan mungkin sekarang, suasana lingkungan belajar sering dianggap sebagai suatu lingkungan yang menyiksa, membosankan, kurang merangsang, dan berlangsung monoton sehingga anak-anak belajar secara terpaksa dan kurang bergairah. Di lain pihak para guru juga berada dalam suasana lingkungan yang kurang menyenangkan dan sering kali terjebak dalam rutinitas sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan perubahan paradigma (pola pikir) guru, dari pola pikir tradisional menuju pola pikir profesional. Apalagi lahirnya Undang-Undang Guru dan Dosen menuntut sosok guru yang berkualifikasi, berkompetensi dan bersertifikasi.

  Beberapa paradigma baru yang harus diperhatikan guru dewasa ini adalah sebagai berikut . a) Tidak terjebak papa rutinitas belaka, tetapi selalu mengembangkan dan memberdayakan diri secara terus-menerus untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensinya, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan, seminar, lokakarya dan kegiatan sejenisnya.

  Guru jagan terjebak pada aktivitas datang, mengajar, pulang, begitu berulang-ulang sehingga lupa mengembangkan potensi diri secara maksimal.

  b) Guru mampu menyusun dan melaksanakan strategi dan model pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) yang dapat menggairahkan motivasi belajar peserta didik. Guru harus menguasai berbagai macam strategi dan pendekatan serta model pembelajaran sehingga proses belajar-mengajar berlangsung dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan.

  c) Dominasi guru dalam pembelajaran, dikurangi sehingga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih berani, mandiri dan kreatif dalam proses belajar mengajar.

a. Hak dan Kewajiban Guru

  Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh: 1) Penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai.

  2) Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

  3) Pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas. 4) Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual.

  5) Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

  Dalam undang undang sistem pendidikan nasional guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk: 1) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.

  2) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

  3) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.

b. Peranan Guru

  Menurut Peter F. Oliver dalam Piet A Sahertian (1990:36), guru mempunyai peranan sebagai berikut: 1) Guru sebagai penceramah. Memang tugas guru sebagai penyampai informasi disebut juga sebagai penceramah pada zaman itu. 2) Guru sebagai orang sumber (resourse person). Guru dianggap sebagai manusia sumber. Melalui guru dan dari guru pengetahuan disampaikan kepada anak didik.

  3) Guru sebagai fasilitator. Guru menyediakan berbagai lingkungan untuk belajar, memperlengkapi berbagai sumber yang membantu siswa untuk dapat belajar. 4) Guru sebagai konselor. Guru membantu siswa memberi nasehat, memberanikan siswa, mendengarkan keluhan dan menciptakan suasana belajar siswa, menyuruh memecahkan persoalan dirinya sendiri.

  5) Guru sebagai pemimpin kelompok. Dalam belajar guru berperan sebagai master ceremony, pemimpin dalam kelompok, yang menstimulir gejala-gejala untuk belajar bersama dalam kelompok belajar, memandang gejala-gejala sehingga semua berpartisipasi bersama. 6) Guru sebagai tutor. Guru menolong seorang demi seorang dengan bermacam cara.

  7) Guru sebagai manajer yang menyajikan pelayanan media belajar yang disediakan.

  8) Guru sebagai pembina laboratorium. Guru meletakkan berbagai pendekatan dalam menyajikan pelayanan. Maksudnya eksperimen dalam proses mengajar menyusun berbagai kegiatan penelitian oleh siswa melalui observasi dan mencatat hasil observasi dengan demikian anak ikut aktif memecahkan.

c. Kode Etik Guru

  Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi sebagai berikut (Samana, 1994:117): 1) Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk

manusia Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.

  

2) Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.

3) Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik

sebagai bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.

  4) Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.

  5) Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan. 6) Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya.

  7) Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial.

  8) Guru secara bersama–sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.

Dokumen yang terkait

Persepsi guru terhadap uji sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status guru dan golongan ruang : studi kasus pada guru SMP di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Jawa Tengah.

0 0 133

Kualitas pembelajaran guru yang sudah sertifikasi ditinjau dari usia, golongan, dan jenis kelamin : studi kasus pada guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat.

0 1 149

Perbedaan persepsi guru terhadap sertifikasi guru ditinjau dari lama mengajar, tingkat pendidikan dan golongan jabatan : studi kasus guru SMA di Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta.

0 0 144

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru dan jenjang sekolah : survei guru SD, SMP, dan SMA negeri dan swasta di Kecamatan Wates.

0 0 172

Persepsi guru terhadap sertifikasi ditinjau dari tingkat pendidikan, status, dan masa kerja guru : studi kasus guru-guru SMA N1 Bantul, SMA N1 Sedayu, SMA N1 Kasihan di Kabupaten Bantul.

0 1 106

Sikap guru SMA terhadap program sertifikasi guru : studi kasus pada guru ekonomi dan akuntansi SMA di Kota Yogyakarta.

0 0 156

Persepsi guru terhadap program sertifikasi bagi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan, masa kerja, beban mengajar, dan status guru ; studi kasus guru-guru SD, SMP, dan SMA di Kabupaten Sleman.

0 0 203

Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru : studi kasus pada guru-guru SD, SMP, dan SMA di Yayasan BOPKRI Yogyakarta.

5 25 210

Analisis kompetensi kepribadian guru ditinjau dari usia, pengalaman, dan status sosial ekonomi: studi empiris pada guru sma di Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 161

Persepsi guru terhadap sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari status kepegawaian guru dan jenjang sekolah : survei guru SD, SMP, dan SMA negeri dan swasta di Kecamatan Wates - USD Repository

0 0 170