Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas mahasiswa-mahasiswi calon katekis di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGAN SPIRITUALITAS
MAHASISWA-MAHASISWI CALON KATEKIS DI PROGRAM STUDI
ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Oleh
Ariyanti
NIM: 071124032

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN
KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini bagi semua pihak,
yang dengan caranya masing-masing
telah menumbuhkan serta memupuk jiwa kekatekisanku.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


MOTTO

Tuhan tidak pernah terlambat dan tidak pernah terlalu cepat
menjawab doa setiap orang, semua indah pada waktunya.

Tuhan memberikan apa yang kubutuhkan, bukan yang kuinginkan.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Skripsi ini berjudul UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGAN
SPIRITUALITAS MAHASISWA-MAHASISWI CALON KATEKIS DI
PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN

AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA.
Judul ini dipilih berdasarkan kesadaran bahwa spiritualitas adalah hal yang amat
penting bagi seorang katekis. Prodi IPPAK adalah sebuah lembaga yang mendidik
para calon katekis. Prodi ini amat memperhatikan dan selalu berupaya untuk
membantu mahasiswanya dalam mengembangkan spiritualitas mereka sebagai
calon katekis. Namun demikian, masih dijumpai beberapa keprihatinan bahwa
mahasiswa calon katekis kurang terlibat dalam kehidupan menjemaat dan kurang
memperhatikan kehidupan rohaninya. Hal ini disinyalir terjadi akibat mereka
kurang menghayati spiritualitasnya sebagai calon katekis. Selain itu, ada gejala
bahwa mahasiswa tampaknya kurang berminat terhadap program-program
pendampingan spiritualitas yang telah diupayakan oleh Prodi. Gejala tersebut
tampak dari kecenderungan mahasiswa untuk memilih tidak datang dalam kuliah
pembinaan spiritualitas dan misa kampus. Kehadiran mereka dalam programprogram tersebut hanya formalitas dengan motivasi untuk mengisi presensi saja.
Bertolak dari kenyataan ini, maka skripsi ini dimaksudkan untuk membantu
lembaga dalam mengupayakan pengembangan pendampingan spiritualitas yang ada
di prodi IPPAK.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah: 1) mengetahui gambaran pendampingan
spiritualitas katekis, baik secara ideal maupun faktual yang terjadi di Prodi IPPAK,
2) menggali faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan pendampingan spiritualitas dan 3) mencari upaya pengembangan

pendampingan spiritualitas di Prodi IPPAK. Dalam rangka tujuan tersebut
diperlukan sejumlah data yang dihimpun melalui penyebaran kuesioner terbuka,
observasi, wawancara, serta studi dokumen dan studi pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil katekis yang diharapkan adalah
katekis yang bijaksana dan berilmu (Pradnya-Widya). Pendampingan spiritualitas
yang ada di Prodi diupayakan melalui berbagai kegiatan seperti: kuliah pembinaan
spiritualitas, retret, rekoleksi, camping rohani, Perayaan Ekaristi, bimbingan pribadi
dan re-entry. Sementara itu faktor yang mempengaruhi keterlibatan mahasiswa
meliputi faktor internal dan eksternal. Upaya yang diharapkan oleh para mahasiswa
untuk membantu mereka mengembangkan spiritualitasnya adalah kegiatan yang
langsung terlibat di tengah umat. Untuk itu, penulis menawarkan sebuah program
live in yang memungkinkan mahasiswa untuk terjun langsung di tengah umat.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
This thesis is entitled An effort to enhance Spirituality assistane for the
Student of Catholic Religion Education Study Program as Catechists Sanata

Dharma University in Yogyakarta. This title was chosen based on the writer’s
awareness that spirituality is a very important thing for a catechist. This study
program is an institution which educates catechist candidates. This study program
pays much attention to the students and always strives for helping them in
developing their spirituality as the catechist candidates. Nevertheless, there exist the
concerns that the students are less involved in the parish life and pay less attention
to their spiritual life. It could happen because they are not fully comprehend their
spirituality as catechist candidates. Moreover, there is an indication that the
students are less interested in spirituality assistance programs endeavored by the
study program. It is obviously visible from the students’ tendency to choose not to
come to the spirituality building course and the campus Eucharist. Their presence in
those programs is only as formality with the motivation of filling in the attendance
list. Taking these facts as a background, thus this thesis is aimed to help the
institution endeavor the development of spirituality assistance for the student of this
study program.
Then, the writer formulated this thesis’ objectives as: 1) to know the picture
of spirituality assistance for catechist candidates both idealistically and factually in
this study program, 2) to dig the factors influencing the students’ involvement in
spirituality assistance programs, and 3) to look for the effective efforts of
spirituality assistance development for the student of this study program. To fulfill

those objectives, several data were collected by means of open-ended questionnaire,
observation, interview, document analysis, and library study.
The findings of this research showed that the desired catechist’s profile is
the wise and theologically knowledgeable catechist (Pradnya-Widya). The
spirituality assistance in this study program is endeavored through several programs
as: spirituality building course, retreat, recollection, spiritual camping, Eucharist,
personal counseling, and re-entry activity. Meanwhile, the factors influencing
students’ involvement consist of internal and external factors. The effort desired by
the students to help them develop their spirituality is the activity which makes them
directly involved into the midst of the parish. Therefore, the writer proposed a live
in program which gives the possibility to the students to be actively involved in the
midst of the parish.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan limpah terima kasih kepada Allah Bapa yang telah menyertai,

membimbing, menuntun, dan menerangi penulis dengan rahmat serta kasih setiaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul UPAYA
PENGEMBANGAN PENDAMPINGAN SPIRITUALITAS

MAHASISWA-

MAHASISWI

STUDI

PENDIDIKAN

CALON

KATEKIS

KEKHUSUSAN

DI

PROGRAM


PENDIDIKAN

AGAMA

ILMU

KATOLIK

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA.
Skripsi ini disusun berdasarkan kesadaran bahwa spiritualitas adalah hal yang
amat penting bagi seorang katekis. Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan
Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) sebagai lembaga yang mendidik calon katekis
telah mengupayakan berbagai program pendampingan spiritualitas bagi mahasiswa.
Akan tetapi, dalam kenyataannya masih ditemukan keprihatinan bahwa mahasiswa
kurang menghayati spiritualitasnya sebagai calon katekis. Hal ini nampak dalam
kurangnya keterlibatan mereka dalam kehidupan menjemaat serta kurang
memperhatikan kehidupan rohaninya sendiri. Padahal, katekis yang dibutuhkan oleh
umat zaman ini adalah katekis yang memiliki spiritualitas tinggi sekaligus
profesional. Oleh karena itu, penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memberikan

sumbangan pemikiran bagi lembaga dalam upaya mengembangkan pendampingan
spiritualitas yang ada di Prodi IPPAK. Selain itu, skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian Program Sarjana Pendidikan
Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini mengalami hambatan
dan kesulitan namun berkat bantuan dari berbagai pihak yang dengan caranya
masing-masing telah menyemangati penulis hingga mampu menyelesaikan skripsi
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ini. Oleh karena itu secara khusus pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang tulus kepada:
1. Y. Kristianto, SFK, M.Pd., selaku dosen pembimbing utama yang telah
menyediakan diri dan meluangkan waktu untuk mendampingi dan membimbing
penulis dengan penuh kesabaran serta kesetiaan, memberi masukan-masukan
sejak awal hingga terselesaikannya skripsi ini.
2. Drs.Y.a.CH. Mardiraharjo, selaku dosen penguji II dan sekaligus dosen wali yang
telah membimbing penulis selama menempuh pendidikan di lembaga ini hingga
terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

3. Dr. B. Agus Rukiyanto, SJ, selaku dosen penguji III yang telah memberikan
perhatian, bimbingan, dukungan dan semangat dalam mempertanggungjawabkan
skripsi ini.
4. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing, mendukung dan mendidik
penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.
5. Suster Maria Aquina,

FSGM beserta para Suster FSGM lainnya yang telah

memberikan tawaran studi di Prodi IPPAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Keluarga Bpk. Agustinus Karno yang telah mendukung penulis dengan doa dan
cinta yang tulus serta penuh pengorbanan di masa-masa awal perkuliahan.
7. Keluarga Bpk. Antonius Parsidi yang telah menjadi bagian hidup penulis dan
selalu memberi semangat.

xi


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................

iv

MOTTO ...........................................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN..........................................................................

vi

PERNYATAAN

PERSETUJUAN

PUBLIKASI

KARYA

ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ........................................................

vii

ABSTRAK .......................................................................................................

viii

ABSTRACT .......................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR .....................................................................................

x

DAFTAR ISI ....................................................................................................

xiii

DAFTAR SINGKATAN .................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................

xix

DAFTAR TABEL ............................................................................................

xx

BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang ...................................................................................

1

B. Rumusan Permasalahan .....................................................................

6

C. Tujuan Penulisan ................................................................................

7

D. Manfaat Penulisan ..............................................................................

7

E. Metode Penulisan ...............................................................................

8

F. Sistematika Penulisan ........................................................................

8

BAB II. PENDAMPINGAN SPIRITUALITAS BAGI CALON KATEKIS ..

10

A. Pendampingan ....................................................................................

10

1. Pengertian Pendampingan .............................................................

10

2. Tujuan Pendampingan ...................................................................

11

3. Dasar Pendampingan .....................................................................

12

4. Prinsip Pendampingan ...................................................................

12

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Syarat Pendampingan ....................................................................

13

B. Spiritualitas ........................................................................................

17

1. Pengertian Spiritualitas .................................................................

17

2. Unsur-Unsur Dasar Spiritualitas ...................................................

20

3. Spiritualitas Kristiani ....................................................................

22

C. Katekis ...............................................................................................

23

1. Pengertian Katekis ........................................................................

23

2. Tugas Katekis ................................................................................

25

3. Kriteria Seorang Katekis ...............................................................

29

D. Pendampingan Spiritualitas Katekis bagi Calon Katekis...................

36

1. Spiritualitas Katekis ......................................................................

36

2. Pendampingan Spiritualitas bagi Calon Katekis ...........................

41

3. Pentingnya Pendampingan Spiritualitas bagi Calon Katekis ........

43

BAB III. GAMBARAN SITUASI PENDAMPINGAN
SPIRITUALITAS MAHASISWA CALON KATEKIS DI
PRODI IPPAK ..................................................................................

45

A. Gambaran Umum Prodi IPPAK USD................................................

45

1. Sejarah Singkat Prodi IPPAK .......................................................

45

2. Visi Misi Prodi IPPAK.................................................................. .

47

3. Kultur Lembaga yang dibangun di IPPAK ...................................

48

4. Situasi Mahasiswa Prodi IPPAK ...................................................

49

B. Penelitian tentang Pendampingan Spiritualitas Mahasiswa Calon
Katekis Prodi IPPAK .........................................................................

60

1. Permasalahan Penelitian................................................................

60

2. Tujuan Penelitian ..........................................................................

60

3. Variabel Penelitian ........................................................................

60

4. Manfaat Penelitian ........................................................................

61

5. Pendekatan Penelitian ...................................................................

61

6. Tempat dan Penelitian ...................................................................

62

7. Responden Penelitian ....................................................................

62

8. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................

63

9. Teknik Analisis Data .....................................................................

66

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Keabsahan Data .............................................................................

66

C. Hasil Penelitian tentang Pendampingan Spiritualitas Mahasiswa
Calon Katekis Prodi IPPAK...............................................................

67

1. Hasil dan Pembahasan Penelitian..................................................

68

2. Rangkuman Hasil Penelitian dan Permasalahan yang Ditemukan

102

3. Dampak Pendampingan Spiritualitas bagi Mahasiswa .................

104

BAB IV. USULAN PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN
PENDAMPINGAN SPIRITUALITAS MAHASISWA
CALON KATEKIS PRODI IPPAK ................................................

107

A. Latar Belakang Pemilihan Program ...................................................

107

B. Tujuan Program .................................................................................

110

C. Penjabaran Program ...........................................................................

112

1. Alasan Pemilihan Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................

113

2. Panduan Jurnal dan Pertanyaan Refleksi ......................................

114

D. Petunjuk Pelaksanaan Program ..........................................................

116

1. Tahap Persiapan ............................................................................

116

2. Tahap Pelaksanaan ........................................................................

117

3. Follow Up/Tindak lanjut ...............................................................

117

E. Contoh Pengalokasian Waktu dalam Silabus Pembinaan
Spiritualitas ........................................................................................

118

1. Jadwal Pelaksanaan Live in ...........................................................

118

2. Contoh Pengalokasian waktu dalam silabus Pembinaan
Spiritualitas ...................................................................................

118

F. Manfaat Live in bagi Pengembangan Spiritualitas Mahasiswa
IPPAK ................................................................................................

119

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................

122

A. Kesimpulan ........................................................................................

122

B. Saran .................................................................................................

124

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

127

LAMPIRAN .....................................................................................................

129

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR SINGKATAN
A. Singkatan Kitab Suci
Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab:
Perjanjian Lama dan Baru dalam terjemahan baru yang diselenggarakan oleh
Lembaga Alkitab Indonesia. LAI, 2005.
B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja
AG

: Ad Gentes, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kegiatan Misioner Gereja,
7 Desember 1965.

CT

: Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Paus Yohanes Paulus II
kepada para uskup, klerus, dan segenap umat beriman tentang katekese
masa kini, 16 Oktober 1979.

EN

: Evangelii Nuntiandi, Imbauan Apostolik Bapa Suci Paulus VI tentang
Karya Pewartaan Injil dalam Jaman Modern, 8 Desember 1975.

GS

: Gaudium et Spes. Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja
dalam Dunia Masa Kini, 7 Desember 1965.

LG

: Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang
Gereja, 21 November 1964

C. Singkatan Lain
AKKI

:

Akademi Kateketik Katolik Indonesia

ANSOS

:

Analisa Sosial

Art.

:

Artikel

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CEP

:

Congregation for Evangelization of Peoples

DIY

:

Daerah Istimewa Yogyakarta

DPA

:

Dosen Pembimbing Akademik

FIPA

:

Fakultas Ilmu Pendidikan Agama

HIMKA

:

Himpunan Mahasiswa Kateketik

IPK

:

Indeks Prestasi Kumulatif

IPPAK

:

Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

Kan

:

Kanon

KBP

:

Karya Bakti Paroki

KGK

:

Katekismus Gereja Katolik

KHK

:

Kitab Hukum Kanonik

KOMKAT :

Komisi Kateketik

KWI

:

Konferensi Waligereja Indonesia

LCD

:

Liquid Crystal Display

LPTK

:

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan

MAWI

:

Majelis Agung Wali Gereja Indonesia

PAK

:

Pendidikan Agama Katolik

PIA

:

Pendampingan Iman Anak

PPL

:

Program Pengalaman Lapangan

Prodi

:

Program Studi

PTS

:

Perguruan Tinggi Swasta

R

:

Responden

SJ

:

Serikat Jesus

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKS

:

Sistem Kredit Semester

SMA

:

Sekolah Menengah Atas

SLB

:

Sekolah Luar Biasa

STFK

:

Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik

USD

:

Universitas Sanata Dharma

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1: Pedoman Pertanyaan Kusioner Terbuka .....................................

(1)

Lampiran 2: Panduan Pertanyaaan Wawancara ...............................................

(2)

Lampiran 3: Rangkuman Hasil Kuesioner .......................................................

(4)

Lampiran 4: Rangkuman Hasil Wawancara ....................................................

(11)

Lampiran 5: Transkrip Hasil Wawancara ........................................................

(14)

Lampiran 6: Hasil Kuesioner Alumni via Email..............................................

(81)

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1 : Jumlah Mahasiswa IPPAK Berdasarkan Jenis Kelamin ...................

50

Tabel 2 : Jumlah Mahasiswa IPPAK Berdasarkan Status ................................

50

Tabel 3 : Program Pelaksanaan Live in ............................................................

112

Tabel 4 : Panduan Pertanyaan Refleksi Pelaksanaan Live in ...........................

115

Tabel 5 : Contoh Jadwal Pelaksanaan Live in untuk Mahasiswa IPPAK ........

118

Tabel 6 : Contoh Pengalokasian Waktu dalam Silabus Pembinaan
Spiritualitas .......................................................................................

119

Tabel 7a: Gambaran Mahasiswa IPPAK..........................................................

(4)

Tabel 7b: Gambaran Pemahaman Mahasiswa terhadap Spiritualitas Katekis .

(7)

Tabel 7c: Pengalaman Mahasiswa dalam Pendampingan Spiritualitas di
Kampus IPPAK ................................................................................

xx

(8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini akan diuraikan latar belakang penulisan, rumusan
permasalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan sistematika
penulisan.

A. Latar Belakang
Dalam

upaya

mewartakan

Kabar

Gembira,

Gereja

Katolik

mengikutsertakan kaum awam. Gereja Katolik menyadari betapa pentingnya
keberadaan dan peran mereka di tengah masyarakat. Melalui kaum awamlah,
Gereja Katolik dikenal, dipahami dan diharapkan dapat dicintai oleh masyarakat
sekitar. Oleh karena itu, dalam diri mereka dan melalui mereka Gereja Katolik
mewartakan Kabar Gembira, sebagai tugas perutusan yang hakiki untuk zaman
sekarang (Prasetya, 2007: 29). Paus Paulus VI dalam Evangeli Nuntiandi, art 14
mengatakan “Sungguh menyenangkan dan memberikan hiburan bahwa pada akhir
sidang Pleno tahun 1974 kita mendengar kata-kata yang menggembirakan ini:
Kami ingin menegaskan sekali lagi bahwa tugas untuk mewartakan Injil kepada
segala bangsa merupakan perutusan hakiki dari Gereja. Ini merupakan suatu tugas
dan perutusan yang semakin lebih mendesak karena perubahan-perubahan yang
meluas dan mendalam di dalam masyarakat zaman sekarang ini” (EN 14). Kaum
awam yang terlibat dalam kegiatan pewartaan Kabar Gembira ini biasanya disebut
sebagai katekis.
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

Katekis adalah salah satu elemen Gereja yang penting. Secara singkat,
peran

mereka

digambarkan

sebagai

berikut:

Setyakarjana,

(1997:

28)

menggambarkan mereka adalah yang secara penuh atau sambilan menangani
persoalan dan berkecimpung dalam pengembangan iman dan mengajar agama.
Sementara itu, para katekis se-tanah air yang mengadakan pertemuan di Wisma
Samadi-Klender, Jakarta pada tanggal 9 s.d. 12 Mei 2005 merumuskan bahwa
katekis adalah orang beriman yang dipanggil secara khusus dan diutus oleh Allah
serta mendapat penugasan dari Gereja melalui missio canonica dari Gereja
terutama dalam karya pewartaan Gereja untuk memperkenalkan, menumbuhkan
dan mengembangkan iman umat di sekolah dan dalam komunitas basis, baik
teritorial maupun kategorial (Komkat KWI, 2005: 133). Untuk mengemban tugas
yang demikian di zaman sekarang ini tentu bukan hal yang mudah.
Manusia memang semakin berkembang. Gereja pun sadar akan hal ini.
Dalam dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes, art. 3 diungkapkan bahwa:
“Pada zaman sekarang, umat manusia terpukau oleh rasa kagum akan penemuanpenemuan serta kekuasaannya sendiri. Tetapi sering pula gelisah dan bertanyatanya tentang perkembangan dunia dewasa ini, tentang tempat dan tugasnya di
alam semesta, tentang makna jerih payahnya baik perorangan maupun usaha
bersama, dan akhirnya tentang tujuan terakhir segala sesuatu dan manusia
sendiri”. Dalam kenyataan pun kebanyakan orang memperlihatkan ciri-ciri egois,
korup, tak bisa menguasai diri, tak disiplin, mudah tersinggung/dendam/benci,
bekerja asal jadi, suka memilih jalan pintas, tak perduli kualitas hasil kerja,
fanatik, mudah melakukan tindak kekerasan. Berhadapan dengan perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

dan situasi yang demikian, setiap orang dituntut untuk memiliki kegigihan serta
daya juang yang besar untuk dapat bertahan menghadapi segala tantangan yang
ada.
Setiap tugas akan berjalan baik kalau didukung oleh daya dorong atau
semangat yang mendasarinya. Demikian juga dengan para katekis. Di tengah
perkembangan dunia saat ini yang semakin diwarnai oleh pola hidup yang
konsumtif, hedonis dan individualistis, mereka dapat melaksanakan tugas
pewartaan dengan baik kalau didukung oleh daya dorong yang memberikan
semangat dalam dirinya. Daya dorong itu tidak lain adalah motivasi dan
spiritualitas sebagai katekis atau pewarta. Motivasi dan spiritualitas katekis atau
pewarta perlu selalu dimurnikan, diperteguh, dan dikembangkan.
Pada saat melaksanakan Karya Bakti Paroki (KBP) di Paroki Pogot
Surabaya, penulis menjumpai suatu keprihatinan bahwa orang begitu mudah
memutuskan untuk meninggalkan karya-karya dan pelayanan mereka dalam
Gereja bila dihadapkan pada tantangan, baik tantangan intern maupun ekstern
Gereja. Hal ini terjadi pada katekis maupun mereka yang terlibat dalam anggota
dewan paroki. Para katekis yang masih aktif terlibat dalam karya Gereja pun kerap
kali masih bergulat dengan karya mereka sendiri, bahkan tidak sedikit katekis
yang menyerah kalah dan mencari pekerjaan lain. Akibatnya, untuk memperoleh
tenaga katekis makin lama makin sulit. Demikian juga katekis/guru agama yang
ada di sekolah, karena kelangkaan katekis, tidak jarang guru dari bidang studi
apapun yang beragama Katolik, karena wajib mewartakan Injil dan terdorong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

keinginan untuk memajukan pendidikan agama Katolik, juga bekerja selaku
katekis.
Melihat kenyataan bahwa saat ini katekis masih sangat dibutuhkan, penulis
sebagai mahasiswa calon katekis tertarik untuk menggali lebih dalam mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan spiritualitas katekis. Dengan menghayati
spiritualitasnya, seorang katekis akan mampu bertahan dalam segala kesulitan dan
tantangan yang dihadapinya sehingga ia tidak meninggalkan karya dan
pelayanannya. Mengingat bahwa spiritualitas menjadi hal yang sangat penting
bagi kelangsungan tugas dan pelayanan seorang katekis, maka penulis ingin
mengetahui sejauh mana pendampingan spiritualitas sebagai calon katekis
diupayakan di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama
Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (Prodi IPPAK, USD).
Dalam Panduan Program Studi IPPAK (2010: 4) tercantum visi yang amat
luhur yaitu terwujudnya Gereja yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang
semakin bermartabat. Lebih lanjut, misi dari lembaga ini adalah mendidik kaum
muda menjadi katekis dalam konteks Gereja Indonesia yang memasyarakat serta
mengembangkan karya katekese dalam Gereja demi masyarakat Indonesia yang
semakin bermartabat. Untuk mengusahakan terbentuknya pribadi yang dewasa
dan utuh sesuai dengan visi dan misi tersebut, lembaga ini menyelenggarakan
program pendampingan baik akademik, spiritualitas maupun kepribadian bagi
mahasiswa-mahasiswinya.
Mahasiswa IPPAK adalah para kaum muda, baik kaum awam maupun
religius yang berasal dari berbagai macam latar belakang. Salah satu hal yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

perlu diperhatikan juga adalah motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa ketika
memasuki Prodi ini. Bagi mereka yang sejak semula memiliki motivasi ingin
menjadi seorang katekis atau guru agama tidak akan mengalami banyak kesulitan
terutama dalam rangka menumbuhkembangkan spiritualitasnya sebagai pewarta.
Akan tetapi berbeda dengan mereka yang tidak memiliki dasar yang demikian.
Mereka perlu dibantu untuk menumbuhkan dalam diri mereka motivasi yang
benar dan murni. Oleh sebab itu, Prodi IPPAK sebagai lembaga yang mendidik
para calon katekis secara khusus juga menyelenggarakan berbagai program
pendampingan spiritualitas yang bertujuan untuk membantu mahasiswa
mengembangkan spiritualitasnya.
Berdasarkan pengalaman penulis, pendampingan spiritualitas ini telah
diupayakan dengan sungguh-sungguh oleh lembaga pendidikan ini. Selain itu,
kultur yang diciptakan di lembaga ini juga sedapat mungkin diupayakan untuk
mengembangkan spiritualitas mahasiswa sebagai calon katekis. Akan tetapi,
penulis sebagai mahasiswa masih menemukan sejumlah keprihatinan bahwa
tampaknya

mahasiswa

kurang

begitu

berminat

pada

program-program

pendampingan spiritualitas yang diselenggarakan oleh kampus. Sebagian
mahasiswa, memilih tidak datang pada pertemuan pembinaan spiritualitas karena
mata kuliah ini tidak ada bobot (0 SKS). Misa kampus juga salah satu kegiatan
yang dihindari mahasiswa. Mereka yang datang dalam kegiatan ini lebih-lebih
hanya bermotivasi
karena formalitas.

untuk mengisi presensi saja. Mengikuti retret pun hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

Keprihatinan yang lain adalah kurangnya keterlibatan mahasiswa dalam
hidup

menggereja

di

lingkungan/jemaat.

Meski

pihak

kampus

telah

mengusahakan sedemikian rupa untuk melibatkan mahasiswa dalam hidup
menggereja melalui beberapa mata kuliah, namun keterlibatan mereka hanya
sebatas melaksanakan tugas saja. Bila diperhatikan, kenyataan seperti ini
sebenarnya menunjukkan bahwa penghayatan spiritualitas sebagai calon katekis
masih amat kurang. Hal-hal demikian tentu tidak akan terjadi jika setiap
mahasiswa memaknai setiap kegiatan dan keterlibatan tersebut yang ditujukan
untuk membangun spiritualitas mereka.
Berdasarkan uraian di atas, tampak bahwa program pendampingan
spiritualitas sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan spiritualitas sebagai
calon katekis dalam diri mahasiswa. Oleh karena itu, upaya pendampingan
spiritualitas mahasiswa perlu terus ditingkatkan agar sungguh-sungguh dapat
membantu mahasiswa. Dalam rangka itu penulis terdorong menulis tugas akhir
dengan

judul:

SPIRITUALITAS

UPAYA

PENGEMBANGAN

PENDAMPINGAN

MAHASISWA-MAHASISWI CALON KATEKIS

DI

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN
AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA.
Melalui karya tulis ini, penulis ingin merefleksikan kembali program-program
pendampingan spiritualitas yang ada di Prodi IPPAK USD serta memberikan
sumbangan pemikiran bagi lembaga dalam upaya pengembangan pendampingan
spiritualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.

Bagaimana gambaran pendampingan spiritualitas bagi calon katekis, baik
secara ideal maupun faktual yang terjadi di Prodi IPPAK?

2.

Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan pendampingan spiritualitas?

3.

Upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pendampingan
spiritualitas di Prodi IPPAK-USD?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.

Memperoleh gambaran pendampingan spiritualitas bagi calon katekis, baik
secara ideal maupun faktual yang terjadi di Prodi IPPAK.

2.

Menggali faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan pendampingan spiritualitas.

3.

Menemukan upaya pengembangan spiritualitas katekis bagi mahasiswamahasiswi Prodi IPPAK.

D. Manfaat Penulisan
1.

Mengetahui gambaran pendampingan spiritualitas bagi calon katekis, baik
secara ideal maupun faktual yang terjadi di prodi IPPAK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

2.

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan pendampingan spiritualitas.

3.

Memberikan sumbangan pemikiran pada Prodi IPPAK mengenai upaya
pengembangan pendampingan spiritualitas bagi mahasiswa.

E. Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode pendekatan deskriptif analitis didukung
dengan penelitian kualitatif. Data diperoleh melalui pengalaman, observasi,
penyebaran kuesioner dan wawancara baik dengan dosen maupun mahasiswa
serta melalui studi dokumen untuk mendapatkan gambaran yang konkret tentang
pendampingan spiritualitas yang diselenggarakan di Prodi IPPAK.

F. Sistematika Penulisan
Skripsi yang berjudul “UPAYA PENGEMBANGAN PENDAMPINGAN
SPIRITUALITAS

MAHASISWA-MAHASISWI CALON KATEKIS

DI

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN
AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA”
ini, secara umum akan memuat pokok-pokok sebagai berikut:
Bab I : Bab ini berisi latar belakang penulisan, rumusan permasalahan, tujuan
penulisan, manfaat penulisan, metode dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II : Dalam bab ini diuraikan tentang Pendampingan Spiritualitas bagi calon
Katekis. Uraian dalam bab II ini terbagi dalam 4 (empat) hal pokok yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

pendampingan, spiritualitas, katekis dan pendampingan spiritualitas bagi calon
katekis
Bab III: Bab

ini berisi uraian mengenai gambaran situasi pendampingan

spiritualitas mahasiswa calon katekis di Prodi IPPAK yang terbagi dalam 2 (dua)
pokok pembahasan yaitu: gambaran umum Prodi IPPAK dan penelitian tentang
pendampingan spiritualitas di Prodi IPPAK, dan hasil penelitian tentang
pendampingan spiritualitas mahasiswa calon katekis di Prodi IPPAK
Bab IV: Bab ini berisi usulan program untuk meningkatkan pendampingan
spiritualitas mahasiswa calon katekis Prodi IPPAK. Bab ini menguraikan latar
belakang pemilihan program, tujuan program, penjabaran program, petunjuk
pelaksanaan program, contoh pengalokasian waktu dan manfaat program.
BAB V: Bab ini berisi penutup yang mencakup kesimpulan dan saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
PENDAMPINGAN SPIRITUALITAS BAGI CALON KATEKIS

Bab

II

menguraikan

pendampingan,

spiritualitas,

katekis

dan

pendampingan spiritualitas bagi calon katekis. Uraian mengenai pendampingan
meliputi: pengertian, tujuan, dasar, prinsip, dan syarat pendampingan. Sedangkan
uraian tentang spiritualitas terdiri dari: pengertian, unsur-unsur dasar, dan
spiritualitas kristiani. Uraian mengenai katekis mencakup: pengertian, tugas dan
tuntutan pokok bagi katekis. Sementara itu, uraian tentang pendampingan
spiritualitas bagi calon katekis terdiri dari: spiritualitas katekis, pendampingan
spiritualitas bagi calon katekis dan pentingnya pendampingan spiritualitas bagi
calon katekis.

A. Pendampingan
1.

Pengertian Pendampingan
Dalam buku yang berjudul “Pendampingan Kaum Muda: Sebuah

Pengantar”, Mangunhardjana (1986: 22) mengartikan bahwa: “pendampingan
adalah suatu usaha membantu peserta menyongsong masa depan dengan tujuan,
materi, bentuk, metode dan teknik pendampingan tertentu”. Dalam pendampingan
diharapkan ada usaha dari dua arah yaitu dari pendamping kepada peserta
pendampingan dan sebaliknya. Titik tolaknya dari keyakinan bahwa peserta yang
didampingi mempunyai potensi yang dapat tumbuh menjadi kenyataan. Dengan

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

demikian pendampingan memiliki ciri utama, yakni menolong orang lain
berkembang.
Dalam pendampingan, pendamping berperan membantu peserta untuk
menemukan kemampuan mereka dan memungkinkan mereka untuk mendapatkan
kecakapan untuk mengembangkan kemampuan itu hingga mencapai kepenuhan.

2.

Tujuan Pendampingan
Pendampingan bertitik tolak pada keyakinan bahwa peserta yang

didampingi telah memiliki kemampuan/potensi yang dapat berkembang.
Berdasarkan titik tolak tersebut, maka tujuan pendampingan adalah: Pertama,
membantu para peserta menemukan kemampuan yang mereka miliki. Kedua,
membantu peserta untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Untuk
mencapai kedua hal tersebut diperlukan ilmu, informasi, pengetahuan, pelatihan
kecakapan sikap, dan perilaku hidup yang memadai dalam segi-segi pokok yang
bertujuan dengan hidup pribadi, kebersamaan dengan orang lain dan peran mereka
dalam masyarakat, bangsa dan dunia.
Menurut Mangunhardjana (1986: 26-28) dalam sebuah pendampingan, ada
tiga hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu: pertama, pendampingan
mencakup segala segi kemampuan peserta. Kedua, pendampingan memberi
tekanan khusus pada latihan penguasaan metode dan kecakapan untuk
mengembangkan kemampuan yang dimiliki. Ketiga, pendampingan tidak hanya
menyangkut diri peserta tetapi mencakup lingkup sosial dan ada dampaknya bagi
masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

3.

Dasar Pendampingan
Menurut

Mangunhardjana

(1986:

pendampingan bagi kaum muda adalah

40-41)

yang

menjadi

dasar

pendidikan orang dewasa. Yang

dimaksud dengan pendidikan orang dewasa di sini adalah usaha atau kegiatan
yang direncanakan untuk menciptakan perubahan pada diri peserta dalam
hubungannya dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan peran yang
diharapkan dari mereka oleh masyarakat, bangsa, dan dunia. Pendidikan itu
dilakukan bertitik tolak dari kebutuhan konkrit para peserta, dan dilaksanakan
menurut proses yang sesuai dengan mereka. Pendidikan itu bertujuan membantu
peserta untuk mengatasi kekurangannya dalam ilmu pengetahuan, kecakapan,
sikap, tindakan, perilaku dan berkembang sebagai manusia cakap serta memadai
sebagai pribadi dalam kebersamaan dengan orang lain dan dalam peran hidup
mereka. Mengingat yang dilayani adalah kaum muda, maka pendidikan orang
dewasa itu perlu diadaptasikan dengan tingkat kedewasaan kaum muda yang
secara konkret didampingi.

4.

Prinsip Pendampingan
Mangunhardjana

(1986:

42-43)

mengungkapkan

pendampingan, diantaranya:
a. Orang belajar sesuatu dari pengalaman.
b. Orang belajar mengalami proses emosi dan budi.
c. Orang belajar lewat proses kebersamaan dan kerjasama.

beberapa

prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

d. Orang belajar karena mendapat motivasi dan melihat sendiri arti hal-hal yang
dipelajari.
e. Sumber pelajaran yang kaya adalah pengalaman peserta sendiri.

Berdasarkan beberapa prinsip di atas dapat kita pahami bahwa dalam
sebuah pendampingan, proses “learning by doing” amat penting karena lewat
kegiatan, praktek atau latihan tertentu peserta dibantu untuk mengalami
kebersamaan serta mengolah emosi dan hati sehingga mereka juga termotivasi
lewat hal-hal yang ditemukannya.

5. Syarat Pendampingan
Dalam

sebuah

pendampingan,

Mangunhardjana

(1986:

58-59)

memaparkan bahwa agar terjadi proses belajar yang baik dituntut syarat-syarat
tertentu baik menyangkut pelaksanaan pendampingan, pendamping maupun
peserta sendiri. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pendampingan
Agar mendukung tercapainya proses dan sasaran pendampingan,
pelaksanaan pendampingan hendaknya:
1) Menjaga dan memperkembangkan sikap saling menghormati, menerima dan
percaya antar pendamping dan kaum muda yang didampingi.
2) Melibatkan kaum muda yang mengikuti acara pendampingan itu sejak
penyiapan, pelaksanaan dan evaluasinya; karena keterlibatan itu membantu
proses belajar peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

3) Mengusahakan kebersamaan dan kerjasama, agar ada suasana saling
mendukung dan membantu dalam usaha saling memperkembangkan.
4) Menciptakan suasana keterbukaan antar peserta, rasa aman, tak terancam di
kalangan mereka, kemerdekaan untuk mengikuti acara pendampingan sesuai
dengan kepribadian masing-masing dan tenggang rasa antar mereka,
mengingat perbedaan-perbedaan pribadi itu.

b. Pendamping
Mangunhardjana (1986: 136-138) mengungkapkan beberapa kualifikasi
yang perlu dimiliki oleh seorang pendamping baik sebagai pribadi, dalam
hubungan dengan para peserta pendampingan dan dalam tugasnya sebagai
pemimpin. Berikut ini disajikan kualifikasi pendamping dalam tiga bidang
tersebut, yaitu:
1) Sebagai Pribadi
a) Mengenal diri sendiri: tahu kekuatan dan kelemahan, segi positif dan
negatifnya, kelebihan dan kekurangannya sendiri, sehingga mampu
bertindak secara tepat dan mengurangi akibat-akibat negatifnya dari
kelemahan, segi-segi negatif dan kekurangannya.
b) Aman dengan diri sendiri: tidak ada rasa negatif terhadap diri sendiri dan
mantap dengan diri sendiri, sehingga dapat menampilkan diri dengan
yakin, tetapi wajar.
c) Integritas diri: seimbang antara lahir dan batin, hati dan budi, dan hidup
moral yang tak jadi sandungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

d) Telah mencapai taraf perkembangan pribadi cukup dan bergairah untuk
tetap maju, sehingga dapat menjadi model.
e) Kreativitas dan kemudahan untuk menemukan, inventivenes, sehingga
tidak mudah panik pada saat-saat pendampingan yang gawat.
f) Cerdik menangkap situasi dan bertindak sigap.
g) Bersikap terbuka terhadap perkembangan, sehingga siap untuk belajar
terus-menerus.
h) Keberanian untuk eksperimen yang sehat dan menanggung risiko yang
wajar, sehingga tidak kaku dalam pelaksanaan pendampingan dan tidak
cepat menjadi kolot karena melulu terpaku pada yang sudah-sudah.
i) Daya tahan dan stamina tinggi, sehingga dapat menanggung beban fisik
yang wajar dan tetap bersemangat tinggi.
j) Rasa humor yang sehat, sehingga dapat tetap santai, meskipun serius.
k) Memiliki pengetahuan cukup (kualifikasi ilmiah) dalam seluk-beluk
pendampingan: arah, proses, metode, teknik pendampingan.

2) Hubungan dengan Peserta
a) Tenang, at home, dengan orang lain, tidak mudah terganggu atau gelisah
dalam menghadapi orang sehingga mudah didekati oleh peserta.
b) Percaya kepada para peserta dan yakin bahwa mereka berkehendak baik
dan dapat maju.
c) Mengenal masalah-masalah manusiawi, sehingga siap untuk memahami
segala perilaku peserta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

d) Peka dan mampu menangkap tata kelakuan orang lain dan menanggapi
secara tepat.
e) Berkehendak baik, penuh perhatian dan siap membantu, sehingga tidak
menimbulkan segan di hati para peserta untuk meminta bantuan.
f) Menjadi pendamai, pemersatu dan cakap mengatasi ketegangan.
g) Cakap untuk menampung keluhan dan lontaran kritik atau serangan dari
para peserta dan mengatasi tanpa merendahkan mereka. Hal ini dapat
meningkatkan rasa hormat peserta kepadanya.
h) Sungguh bersikap melayani dan mencintai para peserta, sehingga mampu
menanggung segalanya tanpa kendor atau patah semangat dalam tugas
pelayanannya.
i) Mempunyai motivasi tinggi dalam pelayanan, karena melihat inti dan arti
pelayanan bagi masa depan muda-mudi yang didampinginya.

3) Sebagai Pemimpin
a) Mengetahui ke mana arah pendampingan akan dibawa.
b) Mengetahui metode, teknik-teknik dan proses pendampingan.
c) Mempunyai sikap dan kecakapan manajerial.
d) Mempunyai sikap dan kecakapan administratif.
e) Mempunyai sikap yang benar terhadap kelompok, cakap mengenal
dinamika kelompok dan mampu mengarahkannya.
f) Mengetahui arti dan mempunyai sikap yang tepat di dalam hal “tata
tertib” dan “peraturan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

c. Para peserta
Dari peserta yang mengikuti acara pendampingan dituntut syarat-syarat
berikut:
1) Berminat untuk maju.
2) Aktif terlibat dalam kegiatan dan latihan pribadi dan dalam interaksi dengan
peserta lain.
3) Masuk dalam kebersamaan secara penuh, tidak mengambil jarak atau menjadi
penonton saja.
4) Bersedia menerima sumbangan dan aktif menyumbang demi kemajuan diri
dan kemajuan bersama.
5) Bersedia mempraktekkan hal-hal yang diperoleh dari pendampingan dalam
hidup nyata.

Syarat-syarat tersebut perlu diusahakan secara bertahap. Meski dalam
pendampingan syarat tersebut tidak akan pernah tercapai secara sempurna,
namun selalu menuntut untuk dikembangkan terus-menerus.

B. Spiritualitas
1.

Pengertian Spiritualitas
Spiritualitas adalah istilah yang menandakan “kerohanian” atau hidup

rohani (Heuken, 2002: 11). Kata spiritualitas ada hubungannya dengan kata spirit
atau Roh, yaitu daya kekuatan yang menghidupkan atau menggerakkan
(Banawiratma, 1990: 57). Spiritualitas berkaitan erat dengan kehidupan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

pengalaman.

Spiritualitas

menunjuk

sikap

atau

semangat

dasar

yang

menggerakkan dan secara serius diwujudkan dalam kehidupan (Heryatno, 2008:
89). Ada beberapa definisi dari beberapa ahli yang dikutip oleh Heryatno (2008:
89) mengenai spiritualitas.


C. Duquoc menegaskan bahwa spiritualitas merupakan inti iman yang
menyatukan seluruh daya dan unsur kehidupan.



J. Macquariie menyatakan bahwa spiritualitas pada prinsipnya berhubungan
dengan usaha manusia (tentu berdasarkan rahmat-Nya) untuk sampai pada
kepenuhan hidupnya; dengan kata lain usaha manusia untuk menjadi dirinya
yang otentik seperti yang dikehendaki-Nya.



R. Panikkar berpendapat bahwa spiritualitas merupakan cara pandang tertentu
untuk mengatasi permasalahan hidup manusia.



R.P Hardy berpikir bahwa spiritualitas merupakan sikap yang tertanam secara
mendalam di dalam jiwa seseorang yang mendorong untuk keluar dari dirinya
sendiri dan bergerak membangun relasi dengan Tuhan dan sesamanya dan
dengan cara itu ia memperkembangkan hidupnya.



G. Wakefield mengemukakan pendapatnya bahwa spiritualitas berkaitan erat
dengan sikap dan kepercayaan, tindakan manusia yang menyemangati hidup
dan membantu mereka untuk mencapai kepenuhan hidupnya.
Dari definisi-definisi di atas terlihat bahwa spiritualitas berhubungan erat

dengan tindakan konkret seseorang yang berusaha memperkembangkan hidupnya
dan hal itu dikaitkan dengan relasinya pada Tuhan, sesama dan lingkungannya.
Spiritualitas berkaitan erat dengan segi interioritas seseorang, kedalaman hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

atau inti hidup (Jiwa) yang membentuk sikap, menentukan cara seseorang
mempertimbangkan dan mengambil keputusan serta bertindak dan menentukan
pilihan

seseorang

pada

nilai-nilai

yang

dipegang,

diwujudkan

serta

diperkembangkan (Heryatno 2008:89).
Spiritualitas menyangkut keberadaan orang beriman sejauh dialami
sebagai anugerah Roh Kudus. Heuken (2002:12) mendefinisikan spiritualitas
sebagai cara mengamalkan seluruh kehidupan sebagai seorang beriman yang
berusaha merancang dan menjalankan hidupnya sesuai dengan kehendak Tuhan.
Seseorang dapat memahami kehendak Tuhan apabila memiliki relasi yang erat
dengan-Nya.
Spiritualitas merupakan segi hidup kita yang sangat pribadi, yakni
mengamalkan iman akan Yesus Kristus pada masa ini, di tempat ini bersama
dengan orang ini dan masyarakat kita ini sebagai mana adanya (Heuken, 2002:
205). Yosef lalu (2007: 150-151) mengungkapkan bahwa spiritualitas pada
umumnya dimaksudkan sebagai hubungan seorang pribadi beriman dengan
Allahnya dan aneka perwujudannya dalam sikap dan perbuatan.
Banawiratma dalam buku yang berjudul Spiritualitas Transformatif:
Suatu Pergumulan Ekumenis (1990: 57) mengungkapkan bahwa: “Spiritualitas
dapat diartikan sebagai kekuatan atau Roh yang memberi daya tahan kepada
seseorang

atau

kelompok

untuk

mempertahankan,

memperkembangkan,

mewujudkan kehidupan”.
Dari berbagai pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
spiritualitas adalah semangat dasar yang mendorong seseorang untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

mengaktualisasikan nilai-nilai rohani yang disadari hidup dalam diri sebagai hasil
dari relasinya yang intim dengan Allah. Dengan demikian spiritualitas seseorang
dapat dilihat dari sikap dan tindakannya dalam hidup sehari-hari.

2. Unsur-Unsur Dasar Spiritualitas
Dalam Majalah Umat Baru (1992: 127-129) seperti yang disadur oleh
Vinsent Hayon bahwa ada beberapa unsur yang mendasari hidup dan karya
seorang agen pastoral dan yang memberikan semangat dan ketahanan dalam
pelayanan pastoral baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Yang pertama, relasi cinta. Spiritualitas kita bukannya suatu proses yang serba
mekanis, mengikuti segala peraturan tanpa ada suatu hubungan pribadi dengan
Tuhan. Hubungan atau relasi yang dimaksud adalah suatu relasi cinta. Kedua,
Tuhan Pengambil Inisiatif. Tuhanlah yang pertama-tama memberikan diri kepada
kita. Ketiga, Allah beserta kita. Tuhan sebagai penginisiatif merupakan Allah
beserta kita. Keempat, Allah berjumpa dengan kita sesuai dengan keadaan kita.
Allah hadir dalam diri kita, dalam situasi hidup kita yang konkret. Kelima, relasi
kita dengan Allah selalu dalam proses menjadi.
Spiritualitas

selalu

menyangkut

penghayatan

hidup

beriman.

Tumbuhkembangnya spiritualitas selalu membutuhkan keterlibatan manusia
dalam kebebasannya. Sebagaimana penghayatan iman seperti yang diungkapkan
oleh Groome (2010: 81), spiritualitas juga perlu dipahami sebagai realitas yang
hidup. Oleh karena itu, penghayatan spiritualitas juga perlu memperhatikan
dimensi-dimensi iman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

Menurut Groome (2010: 81) iman memiliki 3 dimensi yang esensial
yaitu: 1) keyakinan, 2) hubungan yang penuh kepercayaan dan 3) kehidupan
agape yang penuh. Ketiga dimensi tersebut diekspresikan dalam tiga kegiatan:
1) Mempercayai (believing)
Iman adalah anugerah dari Allah. “Api iman” pertama-tama
dinyalakan oleh anugerah Allah dalam diri manusia, dan seseorang menjadi
tahu dan menyetujui apa yang seseorang ketahui benar. Tindakan percaya
adalah tindakan kecerdasan berpikir yang menyetujui kebenaran Ilahi

Dokumen yang terkait

Pengaruh pengelolaan waktu belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2009-2012.

0 5 141

Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.

2 20 241

Peranan doa meditasi bagi peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 168

Upaya pengembangan spiritualitas kristiani mahasiswa-mahasiswi IPPAK – USD sebagai calon guru Pendidikan Agama Katolik yang profesional dan berspiritual.

0 4 124

Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta.

0 1 2

Efektivitas penerapan kegiatan presentasi mata kuliah terhadap perkembangan kepercayaan diri mahasiswa di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta

0 2 118

Retret model shared christian praxis sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD

0 3 197

Pengaruh penghayatan sakramen tobat terhadap penghayatan tugas pewartaan mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 138

Peranan teater rakyat dalam memperkembangkan kesadaran sosial mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 131

Peranan pendampingan teater rakyat bagi pembentukkan karakter calon guru agama Katolik di Prodi Ilmu Pendidikan Kekhususan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma angkatan 2010-2011 - USD Repository

0 7 116