Peranan pendampingan teater rakyat bagi pembentukkan karakter calon guru agama Katolik di Prodi Ilmu Pendidikan Kekhususan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma angkatan 2010-2011 - USD Repository

  

PERANAN PENDAMPINGAN TEATER RAKYAT

BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER CALON GURU AGAMA KATOLIK

DI PRODI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA

KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA ANGKATAN 2010-2011

S K R I P S I

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  

Oleh:

Agatha Eka Setya Wardani

NIM: 061124004

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada

Bapak dan Ibuku,

  

Yang telah memberikan dukungan moral, spiritual, dan finansial,

Adikku, Tunanganku, seluruh keluargaku dan seluruh sahabatku yang selalu

memberikan motivasi untukku

Serta teman-teman angkatan tahun 2010-2011 yang telah bersedia membantuku

dalam pembuatan skripsi.

  MOTTO “Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu” (Ams 29: 17)

  ABSTRAK Skripsi ini berjudul “PERANAN PENDAMPINGAN TEATER

RAKYAT BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER CALON GURU AGAMA

  

KATOLIK DI PRODI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN

PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA ANGKATAN 2010-2011”. Penulisan skripsi ini mengajak para mahasiswa calon guru agama Katolik di Ilm u Pendidikan Kekhususan Pendidikan Aga ma Katolik Universitas Sanata Dharma (IPPAK USD) untuk m embentuk karakter yang utuh melalui teater rakyat. Mahasiswa cal on guru agam a Ka tolik dituntun untuk menjadi seorang calon guru yang benar-benar memiliki tanggungjawab yang utuh untuk para muridnya, tidak hanya di seko lah saja tetapi di lingkungan tem pat tinggal mereka. Diharapkan para m ahasiswa dapat menjadi seorang calon katekis yang dapat ditiru tingkah lakunya yang m encerminkan se orang yang m emiiki wibawa dan m ampu untuk m engembangkan diri yang lebih baik lagi di tengah- tengah masyarakat.

  Permasalahan m endasar skrips i in i ad alah sejauh m ana peranan teater rakyat dalam konteks pembentukan karakter calon guru agama Katolik di IPPAK USD, bagaim ana sikap para calon guru agama Katolik di IPPAK US D setelah turut serta berperan dalam teater rakyat dan sejauh mana kegunaan studi mengenai teater rakyat dalam kaitannya dengan t ugas katekis sebagai seorang calon guru agama Katolik di tengah-tengah kehidupan masyarakat, maka diadakan penelitian melalui pengum pulan data di lapangan dengan m enyebarkan kuesioner kepada mahasiswa dan wawancara kepada dosen. Di samping itu, penulis juga melakukan studi pustaka untuk m emperoleh pem ikiran-pemikiran yang diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan karakter diri.

  Hasil penelitian pada 60 m ahasiswa IPPAK angkatan 2010/2011 dan tiga orang pendam ping teater rakyat m enunjukkan bahwa pem ahaman da n penghayatan mahasiswa IPPAK Universitas Sanata Dharma tentang teater rakyat masih harus ditingkatkan, m asih banyak faktor pengham bat m ahasiswa dalam proses b elajar teater rak yat. Penulis m enawarkan program sem inar sehari untuk membantu mahasiswa dalam pengem bangan ka rakter diri m elalui teater raky at. Program ini sem inar sehari dilakukan m enjelang lokakarya teater rakyat sebagai bentuk kepedulian atas adanya perm asalahan di m ana calon guru agam a Katolik mengalami ham batan atau kesulitan da lam mengem bangkan karakter dirinya melalui teater rakyat. O leh karena itu, melalui program sem inar sehari penulis memberikan sum bangan dalam rangka m embantu m ahasiswa agar lebih memahami peranan teater rakyat dalam mengembangkan karakter diri calon guru agama Katolik dan ter motivasi untuk mengikuti lokakarya teater rakyat dengan baik.

  

ABSTRACT

The title of this the sis is "T HE ROLE OF POPULAR THEATER IN

DEVELOPING PERS ONAL C HARACTER OF THE STUDE NTS OF THE

  

DEPARTMENT OF E DUCATION ON RELIGION OF SANATA DHARMA

UNIVERSITY PERIOD OF 2010-2011". This essay invites the students to respond to develop a good personal ch aracter through popular theatre. The students as a future Catholic teacher ar e guided to become a real teacher that

having an intact responsibil ity to their pupils, not only in the school but also in

their neighborhood.

  The fundamental problem of this thesis is to analyze th e role of popular

theater in d eveloping p ersonal character of the students of the departm ent of

education on religion of Sanata Dharma University, to observe the attitude of the

students of the department of education on religion of Sanata Dharm a University

and to describe the usage of the study of popular theater in connection with

catechetical duty as a relig ion teacher in the m iddle of t he society, the autho r

conducted a research through data coll ection in the fiel d by distributing

questionnaires to students and through in terview with. In a ddition, the authors

also do libr ary research to gain insights that a re expected to help the students in

developing their personal character.

  The result of the research on 60 IPPAK students and 3 theater assistants

shows that the students are lacking of understanding and com prehension on

popular theater. The author offers a one-day seminar program to help the students

in developing their personal character th rough popular theatre. This program is

carried out prior to the popular theater workshop as a concern to the problems that

faced by the students of the department of education on religion of Sanata Dharma

University in developing their personal character. Therefore, through the one-day

seminar program the author gives contribution to help the students to have a more

comprehensive understanding to the role of popular theater in developing personal

character of the students and to motivat e the students in a ttending the popular

theater workshop.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis m emanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang

telah melimpahkan rahm at dan ke kuatan sehingga penulis dapat m enyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “PERAN AN PENDAMPINGAN TEATER RAKYAT

BAGI PEMBENTUKAN KARAKTER CALON GURU AGAMA KATOLIK DI

RODI ILMU PENDIDIKAN KEKHUS USAN PE NDIDIKAN AGAMA

KATOLIK UNIVERSITAS SANATA DHARMA ANGKATAN 2010-2011”.

  Selesainya Skripsi in i tidak terlep as dari bantuan banyak pihak yang

dengan segala upaya m embantu penulis. Untuk itu penulis m engucapkan limpah

terima kasih kepada mereka semua, teristimewa kepada: 1.

  Drs. Yoseph Ispuroyanto Iswarahadi, SJ. MA, selaku pembimbing utama yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu, mendampingi penulis dengan penuh kesabaran dan cinta, dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

  2. bimbing akadem ik yang P. Banyu Dewa Hs, S.Ag. M.Si, selaku dosen pem sekaligus sebagai dosen penguji II yang bersedia mendampingi penulis dalam mempertanggungjawabkan skripsi.

  3. Dra. Yulia Supriya ti, M.Pd, selak u dosen penguji III yang dengan tulus memberi dukungan dan membantu menyempurnakan skripsi ini.

  

4. yang telah m emberi dukungan dalam

Para dosen dan staf karyawan penyelesaian skripsi ini.

  5. Kedua orang tua dan adik yang selalu m endukung dan m emberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

  6. endampingi, Tunanganku Emmanuel W idya Nugraha yang selalu setia m

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

MOTTO ..................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi

PERNYATAAN PE RSETUJUAN PU BLIKASI PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................... x

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xv

  

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 4 C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 4 D. Manfaat Penulisan ....................................................................................... 5 E. Metode Penulisan ......................................................................................... 5 BAB II PERAN TEATER RAK YAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PEMBENT UKAN KARAKTER BA GI CALON GURU AGAMA KATOLIK ...................................................... 6 A. Definisi Teater Rakyat ................................................................................. 6 1. Pengertian Teater Rakyat ...................................................................... 6 2. Teater Rakyat Menuju Komunikasi yang Inklusif ................................ 10 B. Karakter Guru Agama Katolik ..................................................................... 12 1. Pengertian Karakter .............................................................................. 12 2. Pengertian Pengembangan Diri ............................................................ 13 3.

  C.

  

Pembentukan Karakter sebagai B agian dari Pengem bangan Diri

Melalui Teater Rakyat ................................................................................. 19

  1. Kegunaan Teater Rakyat ....................................................................... 19 2.

  Tahap-tahap Teater Rakyat ................................................................... 23 3. Peranan Teater Rakyat dalam Pembentukan Karakter dan

  Pengembangan Diri bagi Mahasiswa Calon Guru Aga ma Katolik di IPPAK USD ...................................................................................... 39

  BAB III PERANAN TEATER RAKYAT BAGI PEMBENTUK AN KARAKTER CALON GURU AGAMA KATOLIK DI IPPAK.............. 41 A. Peranan Teater Rakyat Bagi Pe mbentukan karakter Calon Gur u Agama Katolik di IPPAK Universitas Sanata Dharma ............................... 41 1.

  Sejarah Singkat Program Studi IPPAK Univers itas Sanata Dharma ................................................................................................. 42

  2. Visi, Misi, Tujuan dan Sa saran Program Studi IP PAK Universitas Sanata Dharma ................................................................... 44 3.

  Latar Belakang Mahasiswa IPPAK Universitas Sanata Dharma ......... 45 4. Pendidikan Teater di Program Studi IPPAK Univers itas Sanata Dharma ................................................................................................. 46

  B.

  Metodologi Penelitian .................................................................................. 49 1.

  Tujuan Penelitian .................................................................................. 49 2. Manfaat Penelitian ................................................................................ 50 3. Jenis Penelitian ..................................................................................... 50 4. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 51 5. Instrumen Penelitian ............................................................................ 51 6. Populasi Penelitian ................................................................................ 52 7. Variabel Penelitian ................................................................................ 53 8. Teknik Analisis Data ............................................................................ 53 C. Hasil Penelitian ........................................................................................... 54 D.

  Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................................... 61

  BAB IV USULAN PROGRAM SEMINAR SEHARI BAGI MAHASIS WA IPPAK ANGKAT AN 2012 – 2013 DALAM MENINGKATKA N PERANAN TEATER RAKYAT BAGI PEMBENTUK AN KARAKTER CALON GURU AGAMA KATOLIK .............................. 70

  1. Pengertian Seminar ............................................................................... 72 2.

  Tujuan Seminar .................................................................................... 73 3. Pentingnya Seminar .............................................................................. 73 B.

Usulan Program Se minar Sehari bagi Mahasiswa IPPAK Angkatan

2012 – 2013 dalam Meningkatkan Pe ranan Teater Rakyat bagi

  Pembentukan karakter Calon Guru Agama Katolik .................................... 74 1.

  Latar Belakang Pemilihan Program ..................................................... 74 2. Tujuan Program .................................................................................... 75 3. Materi Program .................................................................................... 76 4. Contoh Seminar Sehari bagi Mahasiswa IPPAK Angkatan 2012 – 2013 dalam Meningkatkan Peranan Teater Rakyat bagi

  Pembentukan karakter Calon Guru Agama Katolik ............................. 80

  

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 86

A. Kesimpulan .................................................................................................. 86 B. Saran ............................................................................................................ 88

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 89

LAMPIRAN ............................................................................................................... 91

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Distribusi Item ......................................................................................... 53Tabel 3.2. Skala Likert Pem ahaman dan Penghayatan Mahasiswa IP PAK Universitas Sanata Dharma tentang Teater Rakyat (N = 51) .................. 55Tabel 3.3. Skala Likert Faktor Pendukung dan Pengham bat Pendamping dan Mahasiswa dalam Proses Belajar Teater R akyat di IPPAK

  Universitas Sanata Dharma (N = 51) ...................................................... 57

Tabel 3.4. Skala Likert Peranan T eater Rakyat bagi Pembentukan karakter Calon Guru Agama Katolik di IPPAK Universitas Sanata Dharma

  (N = 51) ................................................................................................... 60

Tabel 4.1 Penjabaran Seminar untuk Pe rsiapan Lokakarya bagi Calon Guru Agama Katolik ........................................................................................ 77

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa in i bany ak permasalahan yang terjadi bahk an m uncul fak ta yang

  

menunjukkan b ahwa pendidikan Agam a Katolik sering kali mengalami k endala, di

antaranya ad alah k eberadaan mata pelajaran Ag ama Katolik tid ak men dapatkan

perhatian yang serius dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari alokasi waktu yang

hanya dua jam pelajaran per minggu, bila dibandingkan dengan pelajaran lain yang

mempunyai alokasi waktu lebih banyak. Juga di sisi lain minat siswa terhadap mata

pelajaran pendidikan ag ama diakui sang at m inim. Siswa m enganggap pelajaran

agama terlalu kaku dan membosankan.

  Terkait de ngan persoalan pe ndidikan te rsebut, Arif ( 2002:19) berpendapat

bahwa persoalan-persoalan yang selalu menyelimuti dunia pendidikan sampai saat ini

adalah se putar tujuan d an hasil yang tidak se jalan de ngan k ebutuhan m asyarakat,

metode pe mbelajaran ya ng statis dan k aku, sikap da n mental pe ndidik ya ng d irasa

kurang m endukung proses, d an m ateri pem belajaran yang tidak prog resif. Dari

pernyataan tersebut, proses pendidikan yang se perti ini te lah berpengaruh terhadap

proses pendidikan Agama Katolik, di m ana selama ini pembelajaran Agama Katolik

masih menggunakan m odel p embelajaran kl asik atau j uga d apat d isebut bentuk

belajar formal. Um umnya g uru m engontrol d an be rpusat pa da materi pelajaran, di

mana murid (siswa) m engikuti ke giatan pe mbelajaran secara te rstruktur dengan

  2

kemauan g uru, sehingga m ateri pelajaran lebih cenderung bersifat ab strak, teoritis,

dan berbasis pada buku saja tanpa ada kreativitas yang muncul.

  Kecenderungan h idup m anusia pa da d asarnya ad a kesamaan, yai tu m anusia

selalu ingin mempertahankan k elangsungan hidup, pra ktis, ra sa e nak, n yaman dan

aman. Kecend erungan-kecenderungan itu akhirnya m enjadi semacam t ujuan h idup

manusia di dunia. Ke cenderungan-kecenderungan ma nusia ter sebut me mpengaruhi

dalam berinteraksi dengan sesamanya karena manusia tidak lepas dari interaksi sosial.

Soekanto (1989: 50) berpendapat bahwa dari interaksi sosial inilah aktivitas-aktivitas

sosial terjadi dan dari sinilah terlihat adanya kehidupan bersama. Hanya saja aktivitas

sosial d alam kehidupan bersama sering mengalami g angguan karena m anusia

cenderung memandang sesamanya se bagai s aingan dalam m encapai t ujuan hidup.

  

Kecenderungan manusia ini d ilatarbelakangi ol eh ke inginan untuk diakui baik

sebagai perseorangan ataupun s ebagai ke lompok yang m empunyai k edudukan dan

pengaruh d alam masyarakat. Dari sinilah terjadi persaingan-persaingan yang dalam

interaksi sosial manusia selalu berusaha mencari cara untuk dapat menjadi pemenang

dalam persaingan tersebut.

  Bertolak dari situasi yang ada dalam diri para calon katekis, penulis ingin agar

teater ra kyat dipakai s ebagai media a lternatif u ntuk m engembangkan pembentukan

karakter bagi calon guru Agama Katolik. Teater rakyat berfungsi untuk belajar cara

berkomunikasi yang baik dan dapat mengangkat permasalahan yang ada. Ketertarikan

lain dari penulis bermaksud mengembangkan teater rakyat dalam rangka keterlibatan

aktif sebagai seorang katekis yang memiliki pengembangan diri dalam pembentukan

  3

karakter s ebagai c alon guru A gama Katolik. Pe ngembangan teater ini dimulai oleh

penulis m elalui k eterlibatannya dalam mendampingi m ahasiswa IP PAK di

Yogyakarta y ang tergabung dalam bentuk kelompok pe kan teat er ra kyat yang

dilaksanakan seti ap tahunnya di Sinduharjo. Lebi h lanjut, penulis tert arik unt uk

melihat kaitan antara teater rakyat dengan studi yang ada di kampus IPPAK.

  Teater ra kyat ini be rorientasi pa da perm asalahan ba gi setiap cal on guru

Agama Katolik di IPPAK US D m aupun b agi m asyarakat pa da u mumnya. Teater

rakyat ini m erupakan wu jud dar i kerinduan, ungkapan perasaan, cita-cit a, dan

jawaban atas situasi yang m ereka h adapi. Teater r akyat ini jug a da pat membentuk

karakter sportivitas, ke jujuran, k edisiplinan mahasiswa, ke beranian, terampil b agi

calon guru Agama Katolik di IPPAK USD dan kepekaan terhadap masalah sosial.

  Teater rakyat d ikembangkan d i IPPAK Sanata Dh arma Yogyakarta sebagai

sarana untuk membentuk karakter bagi para mahasiswa calon guru Agama Katolik.

  

Setiap tahunnya teater rakyat diperkenalkan kepada para mahasiswa di IPPAK USD.

Dengan demikian teater r akyat merupakan salah satu m edia altern atif un tuk

mengembangkan ket erampilan be rkomunikasi c alon g uru Agama Katolik. Bertitik

tolak da ri hal te rsebut, pe nulis i ngin mengetahui sejauh m ana da mpak dari tea ter

rakyat ba gi p embentukan ka rakter calon g uru A gama Katolik. Apa kah ada

perubahan-perubahan yang terjadi sebagai dampak dari teater rakyat. Oleh sebab itu

penulis merumuskan judul skripsi sebagai berikut: “Peranan Pendampingan Teater

Rakyat bagi Pembentukan Karakter Calon Guru Agama Katolik di Ilmu

  4 Pendidikan Kekhususan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Angkatan 2010-2011”.

  B. Rumusan Masalah Bertitik tolak dari latar b elakang di atas, penulis merumuskan permasalahan yang muncul sebagai berikut:

  1. Apa pe ranan tea ter rakyat ba gi pe mbentukan karakter ba gi calon guru A gama Katolik di IPPAK USD?

  

2. Bagaimana sika p para c alon guru A gama Katolik di IPPAK USD setelah turut

serta berperan dalam teater rakyat? C. Tujuan Penulisan

  Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah: 1. Mendeskripsikan teater ra kyat dalam ko nteks pembentukan karakter c alon g uru Agama Katolik di IPPAK USD.

2. Untuk melihat sikap para calon guru Agama Katolik di IPPAK USD setelah turut serta berperan dalam teater rakyat.

  3. Untuk m elihat sejauh m ana kegunaan s tudi m engenai tea ter ra kyat dalam kaitannya d engan t ugas katekis sebagai s eorang calon guru A gama Ka tolik di tengah-tengah kehidupan masyarakat nantinya.

  5 D.

   Manfaat Penulisan Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

  

1. Menambah pe ngetahuan da n wawasan ba gi penulis dan pem beca mengenai

manfaat studi teater ra kyat k hususnya dalam kaitannya dengan studi di kampus

  IPPAK USD .

  2. Memberikan su mbangan pem ikiran berkaitan dengan manfaat studi teater raky at dalam kaitannya de ngan pem bentukan ka rakter calon g uru Agama Katolik di

IPPAK USD.

E. Metode Penulisan

  Dalam penul isan sk ripsi in i penulis m encoba menggunakan buku-buku atau

referensi ya ng s esuai d engan tema pembahasan. Ref erensi tersebut dig unakan ole h

penulis sebagai ba han k ajian pustaka. Pe nulis menggunakan m etode de skriptif

analitis d ari proses p endampingan teater rakyat yang di lakukan o leh penul is mulai

bulan Januari 20 11 sa mpai dengan bul an Februari 201 1 sebagai b ahan an alisis.

Penulis akan menggambarkan permasalahan yang ada melalui pemaparan data yang

diperoleh melalui kuesioner dan studi pustaka.

  Data y ang d iperoleh dari h asil ku esioner, d an stud i pu staka dio lah guna

menghasilkan data yang akurat demi kelangsungan mahasiswa IPPAK-USD sebagai

calon katekis sekaligus sebagai calon guru Agama Katolik yang akan melaksanakan

tugas pewartaan di daerah mereka masing-masing.

BAB II PERAN TEATER RAKYAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PENGEMBANGAN DIRI BAGI CALON GURU AGAMA KATOLIK A. Definisi Teater Rakyat 1. Pengertian Teater Rakyat Pada umumnya masyarakat sudah tidak asing lagi dengan istilah teater. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

  istilah te ater dia rtikan se bagai seni d rama,

pementasan d rama, sandiwara; pementasan dr ama sebag ai su atu se ni atau pr ofesi

drama (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988: 909 ). Secara umum, istilah

teater diartikan s ebagai se ni pertunjukkan. Se ni p ertunjukkan a da berbagai macam

misalnya se ni tari, se ni musik, se ni bac a pu isi, seni d rama d an sebagainya. Secara

khusus, istilah teater diartikan sebagai seni drama. Di Indonesia ada berbagai macam

teater tradisi onal, misalnya di DIY: Ketoprak, Ludruk . DKI: Lenon g, Ongkek.

Sulawesi Selatan; Sirilli dan masih banyak lagi macamnya (Ismarwanto, 1994: 27).

  Secara etimologis teater adalah gedung pertunjukkan atau auditorium. Dalam

arti lu as teater ialah seg ala tontonan y ang dip ertunjukkan d i depan orang bany ak.

  

Secara sempit teater diartikan s ebagai dr ama, kisa h hidup da n ke hidupan manusia

yang d iceritakan di atas pentas disaksikan o leh o rang b anyak deng an m edia:

percakapan, gerak dan laku, dengan atau tanpa dekor, didasarkan pada naskah yang

tertulis dengan atau tanpa musik, nyanyian, tarian (Harymawan, 1986 : 2).

  7 Teater ad alah gambaran dar i su atu masa . Mengetahui m asa lampau te ater

berarti mengetahui keadaan masa itu secara keseluruhan. Hasil riset dan pengetahuan

ini m emberi suatu peng ertian yang lebih baik at as kemanusiaan m asa k ini

(Harymawan, 1986: 172).

  Lalu (2007) dalam bukunya yang berjudul Katekese Umat mengatakan bahwa

teater sesungguhnya merupakan sarana komunikasi untuk raky at, dari raky at, dan

oleh rakyat agar rakyat dapat menerima dan menyalurkan informasi pada tempat dan

dengan ca ra y ang pa ntas. Teater rakyat sebagai sarana k omunikasi ingin

mengungkapkan situasi penderitaan ya ng dial ami oleh rakyat kec il da n mencari

alternatif jalan kel uarnya. Teater rakyat sebagai je nis ke senian y ang m emihak da n

mencoba m enampilkan re alitas da n permasalahan s osial di m ana se lalu terdapat

konflik da ri dua belah pi hak ya ng be rbeda ke pentingannya. Ko nflik sosial ter jadi

antar pihak penguasa yang ingin mempertahankan kekuasaannya dan mau menguasai

rakyat de ngan pihak rakyat ya ng dikuasainya dan d itentukan u ntuk m enuruti

kehendaknya. Teater raky at semacam ini tam pil dalam b entuk yang lu gas, juju r,

terbuka, kritis dan bukan karena sentimental.

  Dalam perkembangan selanjutnya, meskipun banyak bermunculan jenis-jenis

dan k elompok teater, teater k ebanyakan leb ih berf ungsi sebagai ala t u ntuk

menyampaikan propaganda penguasa, promosi b isnis a tau i klan, kampanye politik.

Secara ringkas fungsi teater bukan lagi pesta rakyat tetapi sebagai hiburan rakyat dan

dalam ra ngka k omersial guna m endukung k epentingan piha k pe nguasa. Sedangkan

rakyat sendiri tetap melulu menjadi penonton.

  8 Teater s ebagai hiburan da pat dis aksikan di ge dung pe rtunjukkan, radio,

televisi dan film. Sejauh ini meskipun melalui teater persoalan sosial diangkat dalam

pementasan, m asih terlihat a danya kesenjangan jara k a ntara pem ain dan penonton.

Kesenjangan yang u tama jelas ter letak dalam pe mbicaraan, telah direkayasa oleh

pihak pe nulis ce rita dan dil akonkan oleh para p emain ya ng ka dang-kadang ha nya

berlandaskan kepentingan bisnis (pemain bayaran). Jadi tema-tema yang ditampilkan

lewat teater kada ng tidak se suai dengan ke hendak dan realitas serta emosional si

penonton. Selain itu penonton hanya berfungsi melulu menjadi penonton. Hingga hal

ini melahirkan suatu budaya diam yaitu “budaya bisu”. Budaya bisu menurut Paolo

Freire adalah : Kultur massa rakyat, yang cirinya adalah beradanya sekelompok dalam situasi ketidak b erdayaan dan ketakutan umum untuk menyatakan d an mengungkapkan pikiran dan perasaannya se hingga ha rus ata u le bih baik “berdiam diri”, karena menganggap realitas sebagai sesuatu yang sakral buat dipersoalkan. (Freire, 1989: 32) Dilihat d ari berkepihakannya, teater raky at memb erikan keberpihakannya

pada rakyat kecil. Hal ini ditunjukkan dengan tujuan yang ada dalam teater rakyat itu

sendiri. Teater rakyat dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran dan keberanian

mengungkapkan diri bagi orang tertindas. Teater rakyat berguna untuk menghidupkan

dan memperkembangkan organisasi rakyat. Dalam organisasi rakyat tersebut, rakyat

yang t ertindaslah y ang akan menguasainya. Org anisasi terse but d igunakan ol eh

mereka untuk memperjuangkan kepentingan mereka secara bersama-sama.

  Teater rakyat juga d apat d igunakan untuk menantang ketid aksamarataan,

penindasan, dan eksploitasi. Dalam situasi ketertindasan di mana rakyat mengalami

  9

dominasi baik id eologi m aupun jasmani, teater rakyat m enjadi suatu m edia untuk

menggalang kekuatan bersama d alam ra ngka pembebasan diri ora ng tertindas.

Dengan kes adaran a kan pentingnya perjuangan b ersama d alam dir i orang tertindas,

maka mereka da pat le bih memiliki k uasa u ntuk m engadakan pe rubahan se hingga

mereka dapat lebih merasakan hasil pembangunan.

  Dari segi pendid ikan, teater raky at d ianggap sebagai proses pendidikan dan

bukan hasil yang sudah selesai. Pertunjukkan tidak merupakan pengalaman total. Segi

pertunjukkan berhubungan dengan diskusi dan juga diperkuat oleh diskusi dan bentuk

interaksi l ainnya. Dengan adanya p ertunjukkan maka o rang akan di tantang un tuk

bersama-sama b erpikir mengenai tanggapan mereka te rhadap situ asi so sial yang

ditampilkan dal am pem entasan. J adi pementasan bukanlah puncak d an a khir dari

proses, tetapi m enjadi b agian dari a ksi bersama ya ng m enuntut a danya a ksi

berikutnya sebagai tindak lanjut.

  Karakteristik dari teater rakyat yang lain adalah partisipasi sebagai tujuan dan

sarana. Teater raky at seba gai suatu p roses d imaksudkan un tuk meningkatkan

partisipasi atau keterlibatan dari orang tertindas dalam menguasai kehidupan mereka

sendiri. Teater rakyat sekaligus menjadi sarana menggalakkan orang tertindas untuk

berpartisipasi dalam proses belajar dan untuk menguasai proses itu.

  Teater rakyat m enjadi m edium bagi raky at untuk m engungkapkan at au

menyatakan kepentingan da n p erasaannya, perspektif da n analisisnya dari d unia.

  

Teater rakyat juga menjadi sebuah kurikulum rakyat. Kurikulum ini bukanlah suatu

pelajaran yang dipaksakan dari luar dalam rangka pendidikan konvensional dan juga

  10

tidak m engungkap pesan-pesan dari lu ar se perti yang te rdapat dalam model

pembangunan tradisional.

  Dari segi kegiatannya, teater r akyat m erupakan a ktivitas kolektif. Ke giatan

bersama yang ada dalam teater rakyat tersebut merangsang terjadinya interaksi, tukar

pendapat, membuat keputu san secara ko lektif, memperkembangkan k esatuan

kelompok atau orga nisasi da n ju ga merangsang ti ndakan kolektif. Dalam proses

kegiatan bersama ini orang terbantu untuk memiliki kesadaran kritis dan kepercayaan

pada diri sendiri. Teater ra kyat m enjadi ba gian dari pro ses mengorganisir ka rena

melalui proses yang terj adi di dalamnya rakyat k ecil t erbantu un tuk membangun

kesatuan kel ompok, m engembangkan hubungan dengan k elompok lain dan

mengorganisir tindakan secara kolektif.

2. Teater Rakyat menuju Komunikasi yang Inklusif

  Pada awalnya teater merupakan sebuah pesta yang penuh dengan kegembiraan

dan kebersamaan. Dalam pesta biasanya semua ikut terlibat aktif ambil bagian. Pesta

yang terjadi merupakan ungkapan seluruh perasaan melalui cerita, gerakan, nyanyian

dan tarian ya ng dic iptakan se cara baik d an teratur. Teater ad alah masyarakat atau

rakyat yang beriring gembira secara bebas. Semua orang bisa mengekspresikan diri.

Teater d iciptakan oleh dan untuk rak yat, melibatkan seluruh li ngkungan ta npa

membedakan kedudukan. Dari se bab itu, gu na memperoleh p engalaman awal m ula

teater sebagai “pesta” terlebih dahulu perlu dilihat sejarah di mana teater itu sendiri

muncul dan mulai berkembang terutama fungsinya. Untuk itu pe rlu dipelajari awal

  11

kelahiran teater sebagai seni pertunjukkan, baru kemudian setelah teater memperoleh

bentuk seni pertunjukkan dan memiliki pandangan nilai seni y ang dipengaruhi oleh

kepentingan kebijaksanaan p engendali b udaya pada z amannya, teater tidak la gi

merupakan “ pesta” k epentingan p enguasa, bai k pol itik maupun ekonomi, sangat

menentukan n ilai, bentuk, c orak dan pandangan id eologis d ari teater (Ismarwanto,

1994: 26-29).

  Dari sedikit ceritera tersebut, dapat dilihat bahwa dengan pertunjukkan yang

menarik dari aneka c erita y ang dapat dihidupkan oleh ang gota kelompok

pertunjukkan tid ak ada p emain y ang khusus pemain dan p enonton yang khusus

penonton. Pesta rakyat ini merupakan ungkapan perasaan setiap orang lewat ceritera,

gerak, nyanyi, dan musik pengiring. Demikianlah cikal bakal teater, di mana semua

orang sekaligus menjadi penonton dan pemain. Semuanya menjadi “pencipta” yang

kreatif dan komunikator yang ekspresif .

  Oleh sebab itu, teater ra kyat m enjadi m edia komunikasi rakyat, di mana

kenyataan hidup be serta pe rsoalan-persoalannya dia ngkat di da lam pementasan.

  

Karena yang dipentaskan itu menyangkut pengalaman banyak orang, semakin banyak

orang yang terdorong untuk melibatkan diri, maka melalui teater rakyat komunikasi

yang inklusif dapat berlangsung .

  12 B.

   Karakter Guru Agama Katolik 1. Pengertian Karakter Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter da pat diartikan m enjadi

sebagai tabiat atau ke biasaan. Karakter menurut pe nulis adalah k ebiasaan ya ng

mengarahkan tindakan s eorang individu. Karena itu, j ika p engetahuan m engenai

karakter seorang it u d apat d iketahui, dapat dik etahui p ula bagaimana individu

tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.

  Dengan mel ihat kenyataan yang ada d i ma syarakat secara langsung, teater

rakyat membantu mahasiswa untuk ik ut merasakan a pa ya ng diras akan or ang lain,

sehingga menumbuhkan j iwa k eberanian mereka un tuk m engembangkan karakter

yang dimilikinya menjadi seorang calon guru Agama Katolik nantinya. Mata kuliah

Pendidikan Teater yang ada dalam prodi IPPAK-USD adalah salah satu pendukung

pencapaian tujuan prodi IPPAK-USD itu sendiri.

  Dalam m embentuk kepribadian diri, p erlu j uga disadari krisis pembentukan

karakter dalam diri individu. Begitu pula menjadi seorang calon guru agama, h arus

diketahui bagaimana m embentuk k arakter dalam diri c alon guru ag ama untuk

mendidik anak didik mereka kelak. Sementara, Rick Ezell mengatakan bahwa dalam

kehidupan setiap orang terjadi peristiwa-peristiwa yang bisa membangun, tetapi juga

bisa menghancurkan orang itu. Peristiwa-peristiwa ini dapat menjadi baji (perkakas

tukang k ayu) y ang melontarkan seseorang menjauh d ari Allah , tetapi dapat ju ga

menjadi magnet yang dapat menarik seseorang semakin mendekat kepada Allah. Di

balik gelapnya awan dan malapetaka te rdapat i ndahnya ke milau a nugrah A llah.

  13 Untuk bis a mengalami an ugrah it u, seseorang per lu mengerti bagaimana Allah

bekerja m elalui s ituasi-situasi yang su lit itu dalam rangka memantapkan h idupnya

(Ezell, 2002: 2) 2.

   Pengertian Pengembangan Diri Tarmudji (1998 : 28) mengatakan bahwa p engembangan d iri b erarti

mengembangkan bakat ya ng dim iliki, mewujudkan impian-impian, m eningkatkan

sikap per caya d iri, menjadi k uat da lam menghadapi per cobaan, da n m enjalani

hubungan yang baik dengan sesamanya. Hal ini dapat dicapai melalui upaya belajar

dari pengalaman, menerima umpan balik dari orang lain, melatih kepekaan terhadap

diri sendiri maupun orang lain, mendalami keadaan, dan mempercayai suara hati.

  Setiap orang ingin atau mendambakan tubuh, berkembang dan maju keinginan

itu wajar atau no rmal dan pa ntas did ukung. Teta pi d alam kenyataan diri sekian

banyak m anusia b elum sempurna, maksudnya bahwa se seorang s edang dan m asih

harus berkembang. Hal-hal yang membantu perkembangan diri itu ada di sekitarnya.

  

Seseorang bisa m emanfaatkanya u ntuk m enjadikan dirinya yang pal ing baik

(Tarmuji, 1998: 29).

  Dalam m encapai pengembangan diri, set iap manu sia akan memasuki suatu

tahap y ang menjadikan seorang p roduktif seperti y ang d iinginkannya. Langkah-

langkah yang perlu dalam mencapai segala sesuatu untuk pengembangan diri dapat

dilakukan dengan:

  14 a.

  

Membuka pikiran untuk mencetuskan g agasan atau ide-ide yang tidak terbilang

banyak, b.

  Membangkitkan semangat untuk mendorong kepribadian yang dinamis.

  c.

  Memecahkan problem besar maupun kecil dengan berhasil dan kreatif.

  d.

  

Memanfaatkan waktu luang sehingga dapat menambah kreativitas dan menambah

prestasi.

  e.

  

Menyampaikan gagasan/ide-ide dan menimbulkan d aya piki r dalam diri o rang

lain.

f. Mengembangkan kepribadian yang dinamis.

  g.

  Menambah penghasilan.

  h.

  

Memperoleh sukses yang lebih besar dalam bidang yang dipilih, memimpin dan

mengajar orang lain dengan lebih efektif. i.

  Menjalani kehidupan rumah tangga dan kepribadian yang lebih dinamis.

j. Menikmati hidup da n manfaatkan ke hidupan de ngan lebih baik, menjadi orang

yang lebih berhasil.

  Setiap l angkah i ni telah berulang ka li terbukti hasilnya. Kesemuanya t elah

membantu orang yang selama ini tidak juga mendapat kemajuan dalam pekerjaannya

tiba-tiba mencapai jabatan ya ng lebih tinggi. K esemuanya telah m enolong banyak

orang memperbaiki d an m embantu hal-hal yang s ulit untuk d icapai. Yang perlu

dilakukan hanyalah m emanfaatkan waktu, bakat dan kemampuan m enggali se suatu

yang selam a ini sudah ad a dalam d irinya, kepribadian d iri y ang sesungguhnya

(Tarmuji, 1998: 29).

  15 Tarmuji (1998: 30) mengatakan bahwa sebenarnya banyak sekali cara untuk

mengembangkan di ri, yang semuanya saling berkaitan d an saling melengkapi.

  

Masalah itu dapat dipandang d ari be rbagai s udut. Semua orang hi dup di beberapa

kelompok, m ulai d ari ke luarga, k elompok te man, kelompok k erja, da n la in-lain.

  

Setiap ke lompok it u mempunyai tuj uan tertentu, yang ka dangkala te rcapai, tetapi

kadang kala juga tidak. Di k elompok-kelompok itu indiv idu b ergaul d engan orang

lain, ia a kan m enjadi manusia yang tumbuh dewasa melalui pergaulan y ang sangat

mempengaruhi ti ngkah la ku dan s ikapnya. Namun de mikian kelompok-kelompok

tersebut dapat juga mengalami banyak hambatan dalam proses perkembangan, yaitu

perjalanan untuk mencapai tujuan.

  Belajar da ri pengalaman adalah s uatu pr oses ya ng dalam kehidupan s ehari-

hari juga terjadi secara terus menerus. Namun proses itu memakan waktu yang lama,

sehingga tanpa disadari seso rang d apat saj a m engulang kesalahan da n k elemahan

dalam kehidupannya. Yang perlu diperlukan dari pengalaman atau peritiwa tersebut

adalah menyadarkan seseorang atas pengalamannya sendiri, sehingga pengalaman itu

menjadi bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya.

  Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bawa dalam kehidupan sehari-hari

sangat penting diperhatikan, apa akibat dan hasil dari tingkah laku seseorang. Untuk

itu diperlukan beberapa cara dalam pengembangan diri, antara lain: a.

Dokumen yang terkait

Analisis penggunaan konjungtor pada latar belakang skripsi mahasiswa program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma angkatan 2010 lulusan tahun 2015.

0 0 2

Pengaruh pelatihan teater rakyat terhadap kemampuan public speaking mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai faktor penting dalam proses berkatekese.

1 11 156

Pengaruh pengelolaan waktu belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2009-2012.

0 5 141

Peranan doa meditasi bagi peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 168

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 2 109

Analisis penggunaan konjungtor pada latar belakang skripsi mahasiswa program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma angkatan 2010 lulusan tahun 2015

0 27 277

Retret model shared christian praxis sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD

0 3 197

Pengaruh penghayatan sakramen tobat terhadap penghayatan tugas pewartaan mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 138

Weblog sebagai media alternatif pewartaan iman pada era globalisasi yang perlu dimanfaatkan oleh mahasiswa Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 179

Peranan teater rakyat dalam memperkembangkan kesadaran sosial mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 131