BAB 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya - DOCRPIJM 1540922865Microsoft Word BAB 3 Arahan Kebijakan dan Renstra Akhir

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

BAB 3
Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
3.1. ARAHAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DAN ARAHAN
PENATAAN RUANG
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
a.

Arahan Pembangunan Berdasarkan Perpres 2 Tahun 2015 tentang RPJMN
2015-2019
RPJMN 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan nasional jangka menengah

hasil penjabaran tahapan ketiga dari RPJPN 2005-2025 yang kemudian disandingkan
dengan Visi, Misi, dan Agenda Presiden/Wakil Presiden (Nawa Cita). Visi
pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah:
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong-Royong.”
Salah satu tantangan pokok dalam mewujudkan visi pembangunan 2015-2019
adalah terbatasnya ketersediaan infrastruktur untuk mendukung peningkatan kemajuan

ekonomi. Untuk itu, ketersediaan infrastruktur permukiman harus ditingkatkan untuk
mendukung agenda pembangunan nasional yang tercantum dalam Nawacita seperti
membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan, serta meningkatkan produktivitas rakyat dan daya
saing ekonomi. Maka dari itu, salah satu arahan kebijakan umum RPJMN 2015-2019
adalah mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan dan pemerataan.
Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat konektivitas nasional
untuk mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur
dasar (perumahan, air bersih, sanitasi, dan listrik), menjamin ketahanan air, pangan dan
energi untuk mendukung ketahanan nasional, dan mengembangkan sistem transportasi
Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 1

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

massal perkotaan, yang seluruhnya dilaksanakan secara terintegrasi dan dengan
meningkatkan peran kerjasama Pemerintah-Swasta. Adapun sasaran pokok yang ingin
dicapai pada tahun 2019 terkait pembangunan perumahan dan kawasan permukiman

adalah terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat untuk bertempat tinggal pada hunian
yang layak yang didukung oleh prasarana, sarana dan utilitas yang memadai, meliputi
akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan terjangkau dan diprioritaskan
dalam rangka meningkatkan standar hidup penduduk 40 persen terbawah.
Sasaran pembangunan kawasan permukiman yang tercantum dalam RPJMN
2015-2019 adalah sebagai berikut:
1.

Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen;

2.

Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia;

3.

Optimalisasi penyediaan layanan air minum;

4.


Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip jaga
air, hemat air dan simpan air secara nasional;

5.

Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman yang mendukung;

6.

Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik,
sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan
dasar;

7.

Meningkatnya

keamanan

dan


keselamatan

bangunan

gedung

termasuk

keserasiannya terhadap lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan infrastruktur bidang cipta karya menjadi
kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik provinsi maupun
kabupaten/kota. Pembagian kewenangan ini didasarkan pada tingkat kepentingan dan
lingkup wilayahnya. Berikut pembagian kewenangan pemerintah pusat, pemerintah
daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota:
Tabel III.1.
Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Sub Urusan
Permukiman


Pemerintah Pusat
a. Penetapan sistem pengembangan
infrastruktur permukiman secara
nasional.
b. Penyelenggaraan infrastruktur
pada permukiman di kawasan

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

Pemerintah Daerah
Provinsi
Penyelenggaraan
infrastruktur pada
permukiman di kawasan
strategis Daerah Provinsi.

Pemerintah Daerah
Kab/Kota

Penyelenggaraan
infastruktur pada
permukiman di Daerah
Kabupaten/Kota.

III - 2

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya
Sub Urusan
Bangunan
Gedung

Penataan
Bangunan dan
Lingkungan

Air Minum

Air Limbah


Persampahan

Drainase

Pemerintah Pusat
strategis nasional.
a. Penetapan bangunan gedung untuk
kepentingan strategis nasional.

Pemerintah Daerah
Provinsi

a. Penetapan bangunan
gedung untuk
kepentingan strategis
Daerah Provinsi.
b. Penyelenggaraan bangunan gedung b. Penyelenggaraan
bangunan gedung untuk
untuk kepentingan strategis
kepentingan strategis

nasional dan penyelenggaraan
Daerah Provinsi.
bangunan gedung fungsi khusus.
a. Penetapan pengembangan sistem
Penyelenggaraan penataan
pengembangan sistem penataan
bangunan dan lingkungan di
bangunan dan lingkungan secara
kawasan strategis Daerah
nasional.
Provinsi dan penataan
bangunan dan lingkungan
b. Penyelenggaraan penataan
lintas daerah.
bangunan dan lingkungannya di
kawasan strategis nasional.
a. Penetapan pengembangan SPAM
Pengelolaan dan
secara nasional.
pengembangan SPAM lintas

daerah Kabupaten/Kota.
b. Pengelolaan dan pengembangan
SPAM lintas Daerah Provinsi, dan
SPAM untuk kepentingan strategis
nasional.
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengelolaan dan
pengelolaan air limbah domestik
pengembangan sistem air
secara nasional.
limbah domestik regional.
b. Pengelolaan dan pengembangan
sistem pengelolaan air limbah
domestik lintas daerah Provinsi,
dan sistem pengelolaan air limbah
domestik untuk kepentingan
strategis nasional.
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengembangan sistem dan
pengelolaan persampahan secara

pengelolaan persampahan
nasional.
regional.
b. Pengembangan sistem pengelolaan
persampahan lintas daerah Provinsi
dan sistem pengelolaan
persampahan untuk kepentingan
strategis nasional.
a. Penetapan pengembangan sistem
Pengelolaan dan
drainase secara nasional.
pengembangan sistem
drainase yang terhubung
b. Pengelolaan dan pengembangan
dengan sungai lintas daerah
sistem drainase lintas daerah
Provinsi dan sistem drainase untuk Kabupaten/Kota.
kepentingan strategis nasional.

Sumber: RPJMN 2015-2019


Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

Pemerintah Daerah
Kab/Kota
Penyelenggaraan
bangunan gedung di
wilayah Daerah
kabupaten/kota,
termasuk pemberian
IMB dan sertifikat laik
fungsi bangunan.
Penyelenggaraan
penataan bangunan dan
lingkungan di daerah
Kabupaten/Kota.

Pengelolaan dan
pengembangan SPAM
di daerah
Kabupaten/Kota.
Pengelolaan dan
pengembangan sistem
air limbah domestik
dalam daerah
Kabupaten/Kota.

Pengembangan sistem
dan pengelolaan
persampahan dalam
daerah Kabupaten/Kota.

Pengelolaan dan
pengembangan sistem
drainase yang
terhubung dengan
sungai dalam daerah
Kabupaten/Kota.

III - 3

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

b.

Arahan Pembangunan Berdasarkan Renstra Ditjen Cipta Karya 2015-2019

 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Ditjen Cipta Karya 2015-2019
Visi Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019 adalah:
“Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni dan
berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur bidang keciptakaryaan yang
terpadu dan inklusif melalui pengembangan kawasan permukiman, pembinaan
penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum dan
pengembangan penyehatan lingkungan permukiman.”
Berdasarkan arahan kebijakan serta memperhatikan peluang dan tantangan yang
ada dalam pembangunan infrastruktur permukiman, maka misi yang akan dicapai oleh
Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam periode lima tahun ke depan adalah:
1.

Melaksanakan fungsi pengaturan, pembinaan, dan pengawasan dalam bidang Cipta
Karya dengan mengedepankan prinsip keterpaduan, inklusifitas, dan berkelanjutan.

2.

Melaksanakan keterpaduan pembangunan infrastruktur permukiman serta penataan
bangunan dan lingkungan berdasarkan penataan ruang dan Wilayah Pengembangan
Strategis (WPS).

3.

Menyediakan infrastruktur air minum dan sanitasi di perkotaan dan perdesaan
dalam rangka pemenuhan target RPJMN 2015-2019.

4.

Meningkatkan kemandirian pemerintah daerah serta mendorong kemitraan dengan
masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur
permukiman.

5.

Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang
profesional dengan menerapkan prinsip good governance.
Tujuan Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015-2019 adalah: Penyelenggaraan

dukungan layanan infrastruktur dasar permukiman yang berkualitas dengan
prinsip “infrastruktur untuk semua” melalui pembangunan yang terpadu, inklusif
dan berkelanjutan.
Setelah mencapai target Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015,
target SDGs adalah memastikan ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi
berkelanjutan bagi semua orang, juga membangun kota dan permukiman warga yang
inklusif, aman, dan kukuh. Target tersebut merupakan tantangan berat Indonesia di

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 4

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

bidang infrastruktur permukiman adalah memberikan akses air minum 100%,
mengurangi kawasan kumuh hingga 0%, dan menyediakan akses sanitasi layak
100% untuk masyarakat Indonesia. Target tersebut lebih dikenal sebagai Gerakan
Nasional 100-0-100 sebagai aktualisasi visi Direktorat Jenderal Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam mewujudkan permukiman
layak huni dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka sasaran
strategis Ditjen Cipta Karya adalah sebagai berikut:
1.

Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan air minum bagi
masyarakat, dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses air
minum;

2.

Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan hunian dan permukiman
yang layak, dengan indikator persentase penurunan luasan permukiman kumuh
perkotaan;

3.

Meningkatnya kontribusi terhadap pemenuhan akses sanitasi bagi masyarakat,
dengan indikator persentase peningkatan cakupan pelayanan akses sanitasi.
Untuk mendukung penyelenggaraan infrastruktur keciptakaryaan, Direktorat

Jenderal Cipta Karya telah merumuskan kebijakan dan strategi dalam setiap bidang
cipta karya, yang meliputi:
 Kebijakan dan Strategi Pembangunan dan Pengembangan Permukiman
Kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman
ditetapkan dengan mempertimbangkan kebutuhan pencapaian target berdasarkan prinsip
pembangunan permukiman serta peran pemerintah dalam pembangunan permukiman.
Kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan permukiman meliputi
kebijakan umum terkait pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Tur-Bin-Was) yang
berlaku untuk semua tipologi permukiman serta kebijakan khusus meliputi pelaksanaan
pembanguanan pada tipologi permukiman perkotaan, perdesaan dan kawasan
permukiman khusus. Kebijakan dan strategi tersebut dibagi menjadi 4 (empat) bagian
yaitu:
 Kebijakan dan Strategi Umum Pembangunan dan Pengembangan Permukiman
 Kebijakan 1: Penyusunan dan penyiapan landasan penyelenggaraan kawasan
permukiman, dengan strategi: Menyiapkan peraturan perundang-undangan (PP,
Peraturan Menteri, dan lain sebagainya) dan Pedoman Pembangunan dan

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 5

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

Pengembangan Permukiman (NSPK) sebagai landasan penyelenggaraan
kawasan permukiman.
 Kebijakan

2:

permukiman,

Peningkatan
dengan

kapasitas

kelembagaan

untuk

strategi: Melakukan peningkatan

penanganan

dan penguatan

kelembagaan dan SDM penyelenggara dan pengelola permukiman (pemerintah,
lembaga

masyarakat,

dan

masyarakat/individu)

melalui

pelatihan,

pendampingan, bimbingan/bantuan teknis.
 Kebijakan 3: Pengelolaan sistem informasi nasional yang terintegrasi dengan
sistem informasi daerah, dengan strategi: Membangun dan mengelola sistem
informasi nasional yang terintegrasi dengan sistem informasi daerah dan
dimutakhirkan secara berkala.
 Kebijakan 4: Pengawasan secara berkala penyelenggaraan kawasan permukiman
di pusat dan daerah, dengan strategi: 1. Melakukan pengendalian perencanaan
melalui monitoring perencanaan dan pemrograman; 2. Melakukan pengawasan
(pemantauan, evaluasi, pelaporan) pembangunan untuk menjamin tercapainya
target RPJMN; 3. Memfasilitasi daerah dalam melaksanakan pengendalian
pemanfaatan hasil pembangunan.
 Kebijakan dan Strategi Implementasi Pembangunan dan Pengembangan Permukiman
Perkotaan
 Kebijakan 1: Penanganan permukiman kumuh perkotaan terkait dengan upaya
penurunan kumuh perkotaan menjadi 0% melalui upaya peningkatan kualitas
lingkungan dan pelayanan prasarana dan sarana dasar permukiman dengan
pendekatan kegiatan fisik maupun non-fisik, dengan strategi: 1. Penanganan
komprehensif terhadap 30 kabupaten/kota prioritas kementerian sebagai best
practice penanganan permukiman kumuh yang diharapkan menjadi model
penanganan komprehensif yang dapat direplikasi dan diterapkan di kota-kota
lainnya; 2. Penanganan permukiman kumuh terhadap kabupaten/kota lainnya
dengan tujuan pemenuhan standar pelayanan perkotaan disesuaikan dengan
kebutuhan yang diajukan oleh kabupaten/kota.
 Kebijakan 2: Pengembangan permukiman baru dan perkotaan layak huni terkait
dengan upaya pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dan Inkubasi
Kota Baru, dengan strategi: 1. Pemenuhan SPP bagi kawasan permukiman

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 6

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

perkotaan

yang

mengacu

pada

rencana

kawasan

permukiman;

2.

Perintisan/inkubasi Kota Baru sebagai best practice kota publik berkelanjutan,
meliputi kegiatan pemenuhan SPP, penerapan pendekatan Kota Hijau, dan
penerapan Kota Cerdas Berdaya Saing.
 Kebijakan dan Strategi Implementasi Pembangunan dan Pengembangan Permukiman
Perdesaan
 Kebijakan 1: Percepatan peningkatan pelayanan sarana dan prasarana dasar
permukiman perdesaan., dengan strategi: Menyediakan sarana dan prasarana
permukiman sesuai dengan SPM Perdesaan.
 Kebijakan 2: Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang
berkualitas yang mendukung peningkatan produktivitas kawasan perdesaan,
dengan strategi: 1. Menyediakan sarana, prasarana dan fasilitas umum
permukiman yang memenuhi SPM, baik melalui pengembangan dan
pembangunan kawasan transmigrasi maupun kawasan non-transmigrasi; 2.
Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi di kawasan
perdesaan sesuai dengan komoditas unggulannya. Sarana dan prasarana
pendukung kegiatan produksi ini antara lain berupa terminal agro, pasar agro
untuk kawasan agropolitan, atau dermaga, tambatan perahu dan tempat
pelelangan ikan (TPI) pada kawasan permukiman pesisir/minapolitan; 3.
Menyediakan sarana dan prasarana pendukung peningkatan konektivitas
kegiatan antar desa maupun antar desa-kota. Sarana dan prasarana ini antara lain
berupa jalan usaha tani dan jalan poros desa.
 Kebijakan dan Strategi Implementasi Pembangunan dan Pengembangan Permukiman
Khusus
 Kebijakan 1: Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang
berkualitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas
hidup masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan, dengan strategi: 1.
Menyediakan sarana dan prasarana pendukung meningkatnya produktivitas
kawasan perbatasan berbasis komoditi unggulan, terutama di 10 PKSN; 2.
Menyediakan sarana prasarana pendukung kegiatan perbatasan seperti pos
perbatasan negara yang memenuhi standar internasional di PKSN.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 7

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

 Kebijakan 2: Percepatan penyediaan sarana dan prasarana permukiman
perbatasan memenuhi SPM, dengan strategi: menyediakan sarana dan prasarana
permukiman sesuai dengan SPM dan karakteristik permukiman (daratan dan
pesisir).
 Kebijakan 3: Pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang
memiliki ketahanan terhadap bencana, dengan strategi: 1. Mengurangi ancaman
bencana melalui pembangunan dan pengembangan permukiman pada lokasi
yang aman sesuai RTRW dan mitigasi; 2. Mengurangi kerentanan fisik
(bangunan dan PSU); 3. Meningkatkan kapasitas (peraturan, masyarakat,
lembaga); 4. Meningkatkan kualitas/rehabilitasi permukiman di kawasan pasca
bencana. Pelaksanaan penanganan pasca bencana dimulai dari masa tanggap
darurat melalui pemulihan kondisi serta rehabilitasi dan rekonstruksi.
 Kebijakan dan Strategi Pembinaan Penataan Bangunan
Dalam mendukung Gerakan 100-0-100 yang dicanangkan oleh Direktorat
Jenderal Cipta Karya, maka bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan memfokuskan
kegiatan pada upaya revitalisasi kawasan tematik perkotaan. Dalam mewujudkan
kegiatan revitalitasi kawasan tematik perkotaan, didukung oleh tiga komponen utama,
yaitu: penyusunan dan impelementasi NSPK, fasilitasi pemerintah daerah, dan
pemberdayaan masyarakat. Kegiatan revitalisasi kawasan tematik perkotaan sebagai
agenda utama bidang penataan bangnan dan lingkungan memiliki tujuan untuk
mencapai perwujudan sustainable city dan juga menggiatkan urban economic
development. Kebijakan utama dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan ialah
“Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan yang Andal dan Berkelanjutan”.
Kebijakan utama tersebut dapat ditempuh melalui beberapa strategi dan strategi
operasional sebagai berikut:


Kebijakan 1: Memberikan dukungan pembangunan sistem penataan bangunan,
dengan strategi:
1. Mendorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dam Lingkungan (RTBL)
untuk mensinergiskan kepentingan berbagai sektor dalam penataan kawasan;
2. Mendukung kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui revitalisasi
kawasan tematik perkotaan;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 8

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

3. Meningkatkan aspek kualitas perencanaan terkait Penataan Bangunan dan
Lingkungan;
4. Mendukung penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan yang tertib,
andal serta ramah lingkungan.


Kebijakan 2: Melakukan fasilitasi kepada daerah dalam penguatan kelembagaan,
keuangan, dan kemitraan termasuk pembinaan teknis, dengan strategi:
1.

Meningkatkan pendampingan penyusunan Peraturan Daerah tentang Bangunan
Gedung oleh Pemerintah kepada Pemerintah Daerah;

2.

Meningkatkan pendampingan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) oleh Pemerintah kepada Penyelenggara (Pemerintah
Daerah, Swasta, atau Masyarakat);

3.

Meningkatkan pendampingan penyusunan Peraturan Walikota/Bupati tentang
Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) oleh
Pemerintah kepada Pemerintah Daerah;

4.

Memberikan pendampingan untuk implementasi peraturan Daerah Bangunan
Gedung terutama untuk pendataan bangunan gedung, penyusunan Harga
Satuan Bangunan Gedung;

5.

Mendorong kapasitas dan kompetensi aparatur Pemerintah, Pemerintah
Daerah;

6.

Memperkuat peran dan fungsi Dinas/Instansi Pemerintah Daerah Provinsi dan
Kabupaten/ Kota di bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan;

7.

Mendorong pembentukan dan peningkatan kelembagaan bidang Penataan
Bangunan dan Lingkungan;

8.

Memberdayakan aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah terkait hak,
kewajiban, dan peran dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan;

9.

Memberdayakan aparatur Pemerintah dan Pemerintah Daerah terkait hak,
kewajiban, dan peran dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan;

10. Meningkatkan pemberdayaan dalam pengelolaan Rumah Negara.


Kebijakan 3: Memberikan dukungan penataan bangunan dan lingkungan melalui
kegiatan pemberdayaan masyarakat, dengan strategi:
1.

Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam bidang Penataan
Bangunan dan Lingkungan;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 9

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

2.

Mendorong kerjasama bidang Penataan Bangunan dengan masyarakat dan
pelaku peduli lingkungan;

3.

Membentuk jejaring dan wadah komunikasi antara pemerintah, masyarakat,
swasta, dan ahli profesi secara nasional dan profesional;

4.

Membentuk kontribusi signifikan dalam kegiatan penyebarluasan informasi
dan sosialisasi program Penataan Bangunan dan Lingkungan serta revitalisasi;

5.

Membangun jaringan informasi yang mandiri dalam mendukung pembangunan
bidang Keciptakaryaan;

6.

Memberikan layanan atas

informasi/produk lainnya

yang diperlukan

perencana, pelaksana, pengusaha, asosiasi profesi, pemerintah, masyarakat
maupun kalangan akademis terkait bidang Keciptakaryaan.
7.

Membuat contoh Ruang Terbuka Hijau (RTH) dalam rangka menonton film
revolusi mental sesuai arahan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia.

 Kebijakan dan Strategi Sistem Penyediaan Air Minum
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2013
tentang Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNPSPAM), maka kebijakan dan strategi pengembangan air minum adalah:


Kebijakan 1. Peningkatan akses aman air minum bagi seluruh masyarakat di
perkotaan dan perdesaan melalui jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan
terlindungi, dengan strategi:
1. Mengembangkan SPAM dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
minimal untuk memperluas jangkauan pelayanan air minum terutama untuk
masyarakat berpenghasilan rendah.
2. Mengembangkan SPAM dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan dan memperluas akses air minum yang aman melalui SPAM
bukan jaringan perpipaan terlindungi dan berkelanjutan.
4. Meningkatkan kualitas air minum yang memenuhi persyaratan baku mutu yang
berlaku.
5. Menurunkan tingkat kehilangan air.
6. Mengembangkan sistem informasi dan pendataan dalam rangka pemantauan dan
evaluasi kinerja pelayanan air minum.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 10

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya



Kebijakan 2. Peningkatan kemampuan pendanaan operator dan pengembangan
alternatif sumber pembiayaan, dengan strategi:
1. Meningkatkan kemampuan finansial internal Penyelenggara SPAM.
2. Meningkatkan komitmen Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam pendanaan
pengembangan SPAM.
3. Mengembangkan pola pembiayaan melalui Corporate Social Responsibility
(CSR).
4. Meningkatkan pendanaan melalui perolehan dana non-pemerintah, seperti
pinjaman dan hibah dalam dan luar negeri, pinjaman perbankan, pinjaman nonperbankan, dan obligasi perusahaan.
5. Meningkatkan

sinergitas

antara

BUMN-BUMD

dalam

percepatan

pengembangan SPAM.


Kebijakan 3. Peningkatan kapasitas kelembagaan penyelenggaraan pengembangan
SPAM, dengan strategi:
1. Memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat pusat dan
daerah dalam pengembangan SPAM.
2. Memperkuat peran dan fungsi dinas/instansi di tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota dalam pengembangan SPAM.
3. Mendorong komitmen Pemda untuk lebih memprioritaskan Pengembangan
SPAM.
4. Menerapkan prinsip Good Corporate Governance untuk Penyelenggara/operator
SPAM.
5. Mengembangkan kapasitas SDM dengan pola Center of Excellent.
6. Mengembangkan manajemen aset SPAM dalam rangka meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pengelolaan.
7. Mengembangkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan SPAM
Regional.



Kebijakan 4. Pengembangan dan penerapan NSPK di pusat dan di daerah, dengan
strategi:
1. Melengkapi

produk

peraturan

perundangan

dalam

penyelenggaraan

pengembangan SPAM.
2. Menerapkan NSPK yang telah tersedia.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 11

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

3. Menyelenggarakan pengembangan SPAM sesuai dengan kaidah teknis.


Kebijakan 5. Peningkatan penyediaan air baku untuk air minum secara
berkelanjutan, dengan strategi:
1. Meningkatkan konservasi wilayah sungai dan perlindungan sumber air baku.
2. Meningkatkan upaya penyediaan air baku untuk air minum.
3. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya air melalui
pendekatan berbasis wilayah sungai.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan air baku melalui sistem
regional.



Kebijakan 6. Peningkatan peran dan kemitraan badan usaha dan masyarakat,
dengan strategi:
1. Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan
SPAM.
2. Menciptakan iklim yang kondusif untuk investasi badan usaha dan koperasi.



Kebijakan 7. Pengembangan inovasi teknologi SPAM, dengan strategi:
1. Mendorong penelitian untuk menciptakan teknologi bidang air minum.
2. Memasarkan hasil inovasi teknologi.
3. Menerapkan teknologi tepat guna dalam pengembangan SPAM pada daerah
dengan keterbatasan kualitas air baku.
4. Menyusun rencana implementasi prinsip pembangunan berkelanjutan dalam
pengelolaan SPAM.

 Kebijakan dan Strategi Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan penyehatan lingkungan
permukiman diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman. Adapun tugas
Direktorat Pengembangan PLP adalah melaksanakan perumusan dan pelaksanaan
kebijakan, penyusunan produk pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Tur-Bin-Was)
serta fasilitasi pembangunan sistem pengelolaan air limbah, sistem pengelolaan
persampahan, dan drainase lingkungan sebagai stimulus bagi pemerintah daerah.
Kebijakan dan strategi pengembangan penyehatan lingkugan permukiman, sesuai
dengan tugas dan fungsinya dibagi menjadi sebagai berikut:

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 12

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

 Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Air Limbah
 Kebijakan 1. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah sistem setempat dan
terpusat, dengan strategi:
1. Pembangunan infrastruktur air limbah sistem setempat melalui hibah dan DAK
sanitasi;
2. Penerapan kriteria infrastruktur air limbah layak dalam pengajuan Izin
Mendirikan Bangunan (IMB);
3. Pembangunan dan rehabilitasi Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
terintegrasi dengan program Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT);
4. Pembangunan infrastruktur air limbah sistem terpusat skala komunal, kawasan
dan kota melalui dana APBN.
5. Peningkatan kapasitas dan skala penanganan sistem pengelolaan air limbah
skala komunal dan kawasan;
6. Peningkatan teknologi pada sistem pengelolaan air limbah terpusat.
 Kebijakan 2. Peningkatkan peran masyarakat dan dunia usaha/swasta dalam
pembangunan air limbah permukiman, dengan strategi:
1. Peningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan air
limbah permukiman melalui pemicuan;
2. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur air limbah berbasis masyarakat;
3. Peningkatan kerjasama dengan dunia usaha/swasta dalam pengelolaan air
limbah permukiman.
 Kebijakan 3. Pengembangan peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan
air limbah permukiman, dengan strategi:
1. Penyusunan peraturan perundangan penyelenggaraan pengelolaan air limbah
permukiman;
2. Penyebarluasan informasi peraturan perundangan terkait penyelenggaraan
pengelolaan air limbah permukiman;
3. Penerapan peraturan perundangan.
 Kebijakan 4. Penguatan kelembagaan pengelolaan air limbah permukiman,
dengan strategi:
1. Fasilitasi pembentukan dan perkuatan kelembagaan pengelola air limbah
permukiman ditingkat masyarakat;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 13

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

2. Mendorong pembentukan dan perkuatan institusi pengelola air limbah
permukiman di daerah;
3. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pengelola air limbah
permukiman;
4. Peningkatkan koordinasi dan kerjasama antar lembaga;
5. Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan terhadap pengelolaan air limbah
permukiman.
 Kebijakan 5. Peningkatan dan pengembangan alternatif sumber pendanaan
pembangunan prasarana dan sarana air limbah pemukiman, dengan strategi:
1. Mendorong berbagai alternatif sumber pembiayaan untuk penyelenggaraan air
limbah permukiman;
2. Pembiayaan bersama pemerintah pusat dan daerah dalam mengembangkan
sistem air limbah perkotaan dengan proporsi pembagian yang disepakati
bersama.
3. Peningkatan kemitraan dalam penyelenggaraan pembangunan air limbah
permukiman.
 Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Persampahan
 Kebijakan 1. Pengurangan sampah semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya,
dengan strategi:
1. Meningkatkan pemahaman masyarakat akan 3R (Reduce-ReuseRecycle);
2. Mengembangkan dan menerapkan sistem insentif dan disinsentif dalam
pelaksanaan 3R;
3. Mendorong koordinasi lintas sektor terutama perindustrian dan perdagangan.
 Kebijakan 2. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas pengelolaan, dengan
strategi:
1. Meningkatkan pemanfaatan prasarana dan sarana persampahan;
2. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan;
3. Meningkatkan kapasitas sarana persampahan sesuai sasaran pelayanan;
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan TPA ke arah sanitary landfill;
5. Mengembangkan Pengelolaan TPA Regional;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 14

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

6. Menerapkan teknologi penanganan persampahan tepat guna dan berwawasan
lingkungan.
 Kebijakan 3. Peningkatan peran aktif masyarakat sebagai mitra pengelolaan,
dengan strategi:
1. Meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan sampah sejak dini melalui
pendidikan bagi anak usia sekolah;
2. Menyebarluaskan pemahaman tentang pengelolaan persampahan kepada
masyarakat umum;
3. Meningkatkan pembinaan masyarakat khususnya kaum perempuan dalam
pengelolaan sampah;
4. Mendorong pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
 Kebijakan 4. Pengembangan kelembagaan, peraturan dan perundangan, dengan
strategi:
1. Meningkatkan status dan kapasitas institusi pengelola;
2. Meningkatkan kinerja institusi pengelola persampahan;
3. Memisahkan fungsi / unit regulator dan operator;
4. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain;
5. Meningkatkan kualitas SDM;
6. Mendorong pengelolaan kolektif atas penyelenggaraan persampahan skala
regional.
 Kebijakan 5. Pengembangan alternatif sumber pembiayaan, dengan strategi:
1. Mengembangkan sistem insentif dan iklim yang kondusif bagi dunia
usaha/swasta
2. Mendorong peningkatan pemulihan biaya persampahan.
 Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Drainase Lingkungan
 Kebijakan 1. Peningkatan keterpaduan penanganan pengendalian genangan
berdasarkan keseimbangan tata air, dengan strategi:
1. Mendorong rencana induk sistem drainase yang terpadu antara sistem drainase
lingkungan dengan sistem drainase utama serta pengaturan dan pengelolaan
sungai;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 15

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

2. Mengembangkan sistem drainase yang berwawasan lingkungan yang
mendukung upaya konservasi air;
3. Meningkatkan koordinasi antar instansi terkait dalam pengelolaan drainase.
 Kebijakan

2.

Pemanfaatan

sistem

yang

ada,

peningkatan/pemeliharaan,

pengembangan dan pembangunan baru, dengan strategi:
1. Pengembangan kapasitas operasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana sistem
drainase yang terbangun;
2. Penyiapan prioritas optimalisasi drainase lingkungan;
3. Pembangunan baru terutama di kawasan strategis perkotaan di kota
metropolitan dan besar.
 Kebijakan 3. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengelola prasarana dan sarana
drainase dan peran serta masyarakat, dengan strategi:
1. Mendorong pembentukan institusi pengelola drainase;
2. Meningkatkan kinerja institusi pengelola;
3. Melakukan perkuatan kapasitas institusi pengelola;
4. Peningkatan kapasitas SDM Pemda.
 Kebijakan 4. Penguatan peraturan dan perundangan pengelolaan drainase
lingkungan, dengan strategi:
1. Menyiapkan peraturan dan produk hukum (NSPK) untuk penanganan drainase;
2. Menyebarluaskan informasi terkait produk hokum (NSPK) pengelolaaan
drainase lingkungan;
3. Mendorong penerapan sanksi hokum untuk pengelolaan drainase lingkungan.
 Kebijakan 5. Pengembangan alternatif sumber pembiayaan, dengan strategi:
1. Meningkatkan pemahaman

masyarakat

terhadappentingnya

pengelolaan

drainase lingkungan;
2. Mendorong pengelolaan drainase lingkungan berbasis masyarakat.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 16

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

3.1.2. Arahan Penataan Ruang
a.

Arahan Spasial Bidang Cipta Karya Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa
Tengah

Rencana Struktur Ruang Wilayah
Berdasarkan RTRW Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 – 2029 menyebutkan
bahwa kawasan perkotaan Rembang di dalam struktur ruang wilayah Provinsi Jawa
Tengah adalah Pusat Kegiatan Lokal yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kabupaten. Kabupaten Rembang dalam sistem perwilayahan juga merupakan bagian
dari sistem perwilayahan Banglor yang terdiri dari Kabupaten Rembang dan Kabupaten
Blora, dengan pusat di Cepu, dengan fungsi pengembangan sebagai Pusat Pelayanan
Lokal dan Provinsi.
Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
 Mengembangkan secara selektif bangunan fisik di kawasan rawan bencana
berdasarkan kajian teknis untuk meminimalkan potensi kejadian bencana dan potensi
kerugian akibat bencana;
 Mengembangkan kawasan perkotaan dengan kecenderungan pertumbuhan penduduk
yang tinggi dan/atau padat dengan pendekatan perencanaan kawasan perkotaan;
 Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit 30% (tiga puluh
persen) dari luas kawasan perkotaan;
 Mengembangkan kawasan tanah nonproduktif untuk kegiatan pembangunan non
pertanian guna mempertahankan lahan pangan berkelanjutan;
 Membatasi alih fungsi lahan sawah melalui penataan perkembangan kawasan
terbangun di kawasan

perkotaan dan perdesaan dengan mengoptimalkan

pemanfaatan ruang secara vertikal dan tidak sporadis untuk mempertahankan tingkat
pelayanan infrastruktur dan sarana kawasan perkotaan serta mempertahankan fungsi
kawasan perdesaan di sekitarnya;
 Mengembangkan

kegiatan

budidaya

yang

dapat

menciptakan

keadilan,

kesejahteraan, keharmonisan dan keberlanjutan.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 17

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

b.

Arahan Spasial Bidang Cipta Karya Berdasarkan RTRW Kabupaten
Rembang Tahun 2011-2031

1.

Tujuan, Kebijakan, dan Strategi Penataan Ruang
Tujuan penataan ruang wilayah daerah yang termuat dalam Peraturan Daerah

Kabupaten Rembang Nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031 adalah untuk “mewujudkan penataan ruang
wilayah Daerah Rembang sebagai kawasan pantai unggulan yang didukung
pengembangan sektor kelautan dan perikanan, pertanian, pertambangan dan
industri dalam keterpaduan pembangunan wilayah utara dan selatan serta antar
sektor yang berwawasan lingkungan.”
Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Daerah Kabupaten Rembang sesuai dengan
RTRW Rembang Tahun 2011-2031 meliputi:
1.

pengembangan potensi sektor pertanian di bagian tengah dan bagian selatan;

2.

pengembangan potensi sektor perikanan kelautan di bagian utara;

3.

pengembangan potensi sektor pertambangan;

4.

pengembangan potensi sektor industri;

5.

pengembangan dan pemantapan fungsi pusat pelayanan yang terkoneksi dengan
sistem prasarana wilayah dalam rangka pengurangan kesenjangan antar wilayah;

6.

pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan; dan

7.

peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.
Kebijakan

penataan

ruang

yang

mendukung

dalam

penyelenggaraan

pembangunan dan pengembangan infrastruktur bidang cipta karya di Kabupaten
Rembang adalah kebijakan 1, kebijakan 2, dan kebijakan 5. Dari ketiga kebijakan
tersebut kemudian dirumuskan strategi penataan ruang sebagai berikut.
1.

Strategi pengembangan potensi sektor pertanian di bagian tengah dan bagian
selatan meliputi:
a) mengembangkan kawasan produksi pertanian;
b) mengembangkan kawasan agropolitan;
c) mengembangkan produk unggulan perdesaan; dan
d) mengembangkan prasarana dan sarana kawasan perdesaan.

2.

Strategi pengembangan potensi sektor perikanan dan kelautan di bagian utara
meliputi:

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 18

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

a) mengembangkan kawasan mengembangkan kawasan peruntukan perikanan
tangkap;
b) mengembangkan kawasan peruntukan perikanan budidaya;
c) mengembangkan kawasan wisata bahari terpadu;
d) mengembangkan kawasan peruntukan industri pengolahan perikanan;
e) mengembangkan kawasan pelabuhan perikanan dan pelabuhan umum;
f) mengembangkan kawasan pesisir kabupaten sebagai kota pantai unggulan;
g) menetapkan dan mengembangkan kawasan minapolitan;
h) mempertahankan luasan lahan perikanan darat yang telah ditetapkan sebagai
kawasan minapolitan;
i) mengembangkan kawasan minapolitan yang meliputi subsistem hulu, subsistem
usaha perikanan, subsistem hilir dan subsistem penunjang; dan
j) mengembangkan sentra-sentra produksi dan usaha berbasis perikanan, dan
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai sebagai pendukung
keanekaragaman aktivitas ekonomi.
3.

Strategi pengembangan dan pemantapan fungsi pusat pelayanan yang terkoneksi
dengan sistem prasarana wilayah dalam rangka pengurangan kesenjangan antar
wilayah meliputi:
a) mengembangkan dan memantapkan sistem pusat kegiatan;
b) mengembangkan sistem jaringan prasarana transportasi;
c) mengembangkan sistem jaringan prasarana sumberdaya air;
d) mengembangkan sistem jaringan prasarana energi/kelistrikan;
e) mengembangkan sistem jaringan prasarana telekomunikasi; dan
f) mengembangkan sistem jaringan prasarana lingkungan.

2.

Rencana Struktur Ruang Wilayah Daerah
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Rembang dimaksudkan untuk

mengarahkan sistem pusat-pusat permukiman (kota-desa) sesuai dengan hirarki dan
fungsinya dalam konteks pengembangan wilayah yang terintegrasi, dengan memacu
perkembangan kota-kota utama, kota kecil dan pusat perdesaan. Rencana struktur ruang
Kabupaten Rembang meliputi: Sistem pusat kegiatan dan Sistem jaringan prasarana
Daerah.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 19

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

a.

Sistem Pusat Kegiatan
Untuk sistem pusat kegiatan dibagi menjadi dua, yaitu sistem perkotaan dan

sistem perdesaan. Pada pusat kegiatan sistem perkotaan dalam hal ini terdapat suatu
hirarki kota, yang dimaksudkan untuk dapat menentukan sistem jenjang kegiatan yang
dikaitkan dengan pusat-pusat kegiatan (kota) yang ada. Upaya ini bertujuan untuk lebih
memantapkan dan memperjelas hirarki berdasarkan kondisi nyata kawasan-kawasan
perkotaan dan tetap memperhatikan tata jenjang kegiatan yang lebih tinggi
tingkatannya. Dengan penataan yang terstruktur, maka tujuan pemerataan pembangunan
serta pusat-pusat kegiatan dapat secara efektif berperan sampai di tingkat lokal (pusat
perdesaan). Berikut merupakan tabel hirarki pusat-pusat kegiatan perkotaan Kabupaten
Rembang:
Tabel III.2.
Hirarki Pusat-Pusat Kegiatan Kabupaten Rembang

No

Sistem
Perkotaan

1

PKL

2

PKLp

3

PKLp

4

PKLp

Kecamatan

Fungsi Pusat Kegiatan

Pusat Kegiatan Hirarki I
Rembang
· Pusat pemerintahan Kecamatan Rembang
· Pusat permukiman
· Pusat transportasi wilayah
· Pusat perdagangan dan jasa
· Pusat pengembangan industri
· Pusat pengembangan perikanan dan
kelautan
· Pusat pariwisata
Pusat Kegiatan Hirarki II
Lasem
· Pusat pemerintahan Kecamatan Lasem
· Pusat pengembangan perdagangan dan jasa
· Pusat transportasi wilayah
· Pusat permukiman
· Pusat perikanan dan kelautan
· Pengembangan pertanian
· Pengembangan industri
· Pengembangan pertambangan
· Pengembangan pariwisata
Pamotan
· Pusat pemerintahan Kecamatan Pamotan
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan pertambangan
· Pengembangan industri pengolahan berbasis
pertanian dan pertambangan
Kragan
· Pusat pemerintahan Kecamatan Kragan
· Pusat permukiman
· Pengembangan perikanan dan kelautan

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 20

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya
No

Sistem
Perkotaan

5

PPK

6

PPK

7

PPK

8

PPK

9

PPK

10

PPK

11

PPK

12

PPK

13

PPK

Kecamatan

Fungsi Pusat Kegiatan

· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan industri dan pertambangan
Pusat Kegiatan Hirarki III
Sulang
· Pusat pemerintahan Kecamatan Sulang
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan industri pengolahan berbasis
pertanian
Sluke
· Pusat pemerintahan Kecamatan Sluke
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan perikanan dan kelautan
· Pengembangan perhubungan laut
· Pengembangan pertambangan
· Pengembangan industri
· Pengembangan pariwisata
Kaliori
· Pusat pemerintahan Kecamatan Kaliori
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan perikanan dan kelautan
· Pengembangan industri
· Pengembangan pariwisata
Pancur
· Pusat pemerintahan Kecamatan Pancur
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan pertambangan
Sumber
· Pusat pemerintahan Kecamatan Sumber
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan industri berbasis pertanian
Bulu
· Pusat pemerintahan Kecamatan Bulu
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan industri berbasis pertanian
· Pengembangan pariwisata
· Pengembangan pertambangan
Gunem
· Pusat pemerintahan Kecamatan Gunem
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan industri berbasis pertanian
· Pengembangan pariwisata
· Pengembangan pertambangan dan industri
berbasis pertambangan
Sedan
· Pusat pemerintahan Kecamatan Sedan
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan pertambangan
· Pengembangan industri berbasis pertanian
Sale
· Pusat pemerintahan Kecamatan Sale

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 21

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya
No

14

Sistem
Perkotaan

PPK

Kecamatan

Sarang

Fungsi Pusat Kegiatan
· Pusat permukiman
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan pariwisata
· Pengembangan pertambangan dan industri
berbasis pertambangan
· Pusat pemerintahan Kecamatan Sarang
· Pusat permukiman
· Pengembangan perikanan dan kelautan
· Pengembangan pertanian dan kehutanan
· Pengembangan industri
· Pengembangan pariwisata
· Pengembangan pertambangan

Sumber: RTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031, 2011

b. Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Daerah
Untuk sistem jaringan prasarana wilayah daerah dibagi menjadi dua bagian, yaitu
sistem jaringan prasarana utama dan sistem jaringan prasarana lainnya. Untuk sistem
jaringan prasarana utama meliputi, rencana pengembangan sistem prasarana transportasi
darat dan rencana pengembangan sistem prasarana transportasi laut. Sedangkan untuk
sistem jaringan prasarana lainnya meliputi, rencana sistem jaringan energi/kelistrikan,
rencana sistem jaringan telekomunikasi, rencana jaringan sumber daya air, dan rencana
jaringan prasarana lingkungan. Sistem jaringan prasarana wilayah merupakan salah satu
rencana dalam pengembangan dan pembangunan infrastruktur bidang cipta karya.
Berikut merupakan tabel rencana sistem jaringan prasarana wilayah daerah yang
mendukung pembangunan infrastruktur bidang cipta karya di Kabupaten Rembang:
Tabel III.3.
Rencana Jaringan Prasarana Wilayah Daerah Kabupaten Rembang
No
1
2
3
4
5

Rencana

Kecamatan

Tujuan Pengembangan

Sistem Jaringan Prasarana Utama
Peningkatan jalan poros desa
Setiap kecamatan
Meningkatkan aksebilitas dan
pola pergerakan
Peningkatan jalan lingkungan
Setiap kecamatan
Meningkatkan aksebilitas dan
pola pergerakan
Peningkatan jalan lokal primer
Setiap kecamatan
Meningkatkan aksebilitas dan
pola pergerakan
Pemeliharaan kondisi jalan
Setiap kecamatan
Meningkatkan aksebilitas dan
pola pergerakan
Pembangunan jalan tembus
Setiap kecamatan
Meningkatkan aksebilitas dan
untuk membuka daerah terisolir
potensi ekonomi

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 22

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya
No
6
7
8
9
10
11
12

Rencana

Kecamatan

Tujuan Pengembangan

Sistem Jaringan Prasarana Lainnya
Pembangunan lubang-lubang
Setiap kecamatan
Merupakan sistem
biopori di kawasan permukiman
pengendalian banjir
Penyediaan embung atau pond
Setiap kecamatan
Merupakan sistem
di kawasan permukiman mandiri
pengendalian banjir
Pengelolaan sampah reduce,
Setiap kecamatan
Meningkatkan kualitas
reuse, recycle di kawasan
pengolaan persampahan
permukiman
Peningkatan prasarana
Setiap kecamatan
Meningkatkan kualitas
pengelolaan sampah
pengolaan persampahan
permukiman
Pembangunan prasarana
Setiap kecamatan
Pemerataan persebaran sistem
drainase permukiman perkotaan
drainase perkotaan
Instalasi pengolahan air limbah
Setiap kecamatan
Pemerataan persebaran sistem
(IPAL) terpusat di kawasan
sanitasi perkotaan
permukiman
Peningkatan prasarana sanitasi
Setiap kecamatan
Pemerataan persebaran sistem
komunal lingkungan
sanitasi perkotaan
permukiman

Sumber: RTRW Kabupaten Rembang Tahun 2011-2031, 2011

3.

Rencana Pola Ruang Wilayah Daerah
Rencana pola ruang wilayah daerah Kabupaten Rembang sebagaimana termuat

dalam RTRW Kabupaten Rembang 2011-2031 terdiri dari:
1) Rencana kawasan lindung seluas kurang lebih 29.212 Ha meliputi:
a) mempertahankan kawasan hutan lindung;
b) mempertahankan fungsi kawasan lindung non hutan;
c) merehabilitasi kawasan lindung berupa penanaman mangrove di kawasan
pesisir; dan
d) mengembangkan ekowisata.
2) Rencana kawasan budidaya yang meliputi:
a) kawasan peruntukan hutan produksi;
b) kawasan peruntukan hutan rakyat;
c) kawasan peruntukan pertanian;
d) kawasan peruntukan perikanan;
e) kawasan peruntukan pertambangan;
f)

kawasan peruntukan industri;

g) kawasan peruntukan pariwisata;
h) kawasan peruntukan permukiman;

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 23

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

i)

kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; dan

j)

kawasan peruntukan budidaya lainnya.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 24

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

Peta 3.1. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Rembang
Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 25

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

Peta 3.2. Rencana Pola Ruang Kabupaten Rembang
Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 26

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

Peta 3.3. Kawasan Strategis Kabupaten Rembang
Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 27

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis
Berdasarkan kebijakan Peningkatan Keterpaduan Rencana Dan Program
Pembangunan Infrastruktur PUPR Melalui Pendekatan Wilayah yang diprakarsai oleh
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, konsepsi pengembangan wilayah Pulau Jawa dirumuskan kedalam
8 (delapan) Wilayah Pengembangan Strategis (WPS). Adapun pembagian WPS tersebut
meliputi :
1.

WPS I

: WPS konektivitas keseimbangan pertumbuhan terpadu JakartaBogor-Ciawi-Sukabumi

2.

WPS II

: WPS

Pusat

Pertumbuhan

Terpadu

Jakarta-Bandung-Cirebon-

Semarang
3.

WPS III

: WPS Pertumbuhan Baru Tanjung Lesung-Sukabummi-PangandaranCilacap

4.

WPS IV

: WPS Pusat Pertumbuhan Sedang Berkembang Yogyakarta-PrigiBlitar-Malang

5.

WPS V

: WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Malang-Surabaya-Bangkalan

6.

WPS VI

: WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Yogyakarta-Solo-Semarang

7.

WPS VII

: WPS Pusat Pertumbuhan Terpadu Semarang-Surabaya

8.

WPS VIII : WPS konektivitas keseimbangan pertumbuhan terpadu SurabayaPasuruan-Banyuwangi
Secara spasial Wilayah

Pengembangan Strategis (WPS)

Pulau

Jawa

digambarkan sebagai berikut.

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 28

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

Sumber : Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Gambar 3.1.
Konsepsi Pengembangan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) Pulau Jawa
Berdasarkan gambar diatas, dapat diketahui bahwa Kabupaten Rembang tidak termasuk
kedalam wilayah yang dilalui oleh rencana pengembangan infrastruktur dalam konsep
pengembangan WPS di Pulau Jawa. Hal ini dapat jelas terlihat pada gambar berikut.
Kedudukan Kabupaten Rembang
dalam WPS Pulau Jawa

WPS II

WPS VII

WPS III

WPS VI

Sumber : Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan Hasil Olahan,
2017

Gambar 3.2.
Kedudukan Kabupaten Rembang dalam WPS Pulau Jawa

Review RPIJM Bidang Cipta Karya
Kabupaten Rembang Tahun 2018 - 2022

III - 29

Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukrtur Bidang Cipta Karya

3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah
a.

Arahan Pembangunan Daerah Sesuai RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun
2013-2018
Visi pembangunan daerah jangka menengah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-

2018 adalah :
MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI
“Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”
Perwujudan visi pembangunan tersebut ditempuh melalui 7