PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL PADA MASA EA

PERKEMBANGAN SOSIOEMOSIONAL
PADA MASA EARLY ADULTHOOD
(DEWASAAWAL)

BAB I
PENDAHULUAN
Masa dewasa awal adalah masa untuk bekerja dan bercinta,terkadang menyisakan sedikit
waktu untuk hal lainnya. Bagi sebagian kita,menemukan tempat dalam masyarakat dewasa
dan mencapai kehidupan yang lebih mapan membutuhkan waktu yang lebih panjang dari
yang kita bayangkan. Kita masih bertanya pada diri kita,siapa kita dan khawatir jika tidak
cukup untuk menjadi diri kita yang sekarang. Mimpi kita berlanjut dan pikiran kita semakin
dalam,namun pada titik tertentu kita menjadi lebih pragmatis. Seks dan cinta adalah hasrat
yang kuat dalam hidup kita,di satu sisi sebuah kenikmatan,namun di sisi lain sebuah siksaan.
Dan kita mungkin tidak pernah tahu cinta orang tua sampai kita sendiri menjadi orang tua.
Sosio-emosional menjadi salah satu aspek perkembangan dalam kehidupan pada masa
dewasa awal.
Makalah ini disajikan untuk membahas secara mendalam mengenai perkembangan sosioemosional pada masa dewasa awal,yang di dalamnya terdapat berbagai subtansi kehidupan
manusia dewasa.

BAB II
PEMBAHASAN


A.

Pengertian Masa Dewasa Awal.

Dewasa Awal merupakan satu tahap yang dianggap kritikal selepas alam remaja. Ia dianggap
kritikal karena disebabkan pada masa ini manusia berada pada tahap awal pembentukan
karir dan keluarga. Pada peringkat ini, seseorang perlu membuat pilihan yang tepat demi
menjamin masa depannya terhadap pekerjaan dan keluarga. Pada masa ini juga seseorang
akan menghadapi dilema antara pekerjaan dan keluarga. Berbagai masalah mulai timbul
terutama dalam perkembangan karir dan juga hubungan dalam keluarga. Dan masalah yang
timbul tersebut merupakan salah satu bagian dari perkembangan sosio-emosional.
Sosioemosional adalah perubahan yang terjadi pada diri setiap individu dalam warna afektif
yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu.
Menurut Teori Erikson,Tahap Dewasa Awal yaitu mereka di dalam lingkungan umur 20
an ke 30 an. Pada tahap ini manusia mulai menerima dan memikul tanggungjawab yang lebih
berat. Pada tahap ini juga hubungan intim mulai berlaku dan berkembang.
Beberapa ahli telah mendefinisikan tentang masa dewasa awal,seperti sebagai berikut:
Schaie & Willis (1991) menyatakan bahwa tidaklah mudah untuk mendefiniskan bahwa
seseorang sudah menjadi dewasa, karena tidak ada kondisi yang sama persis yang dapat

diterapkan pada semua orang.
Hurlock (1990) mendefinisikan dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama orang dewasa
lainnya.
B. Tugas Perkembangan Sosioemosional Masa Dewasa Awal.

Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan sampai taraf
universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya.
Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks dibandingkan dengan masa remaja
karena selain bekerja, mereka akan memasuki kehidupan pernikahan, membentuk keluarga
baru, memelihara anak-anak, dan tetap hams memperhaukan orang tua yang makin tua.
Selain itu, dewasa muda mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya,
yang telah dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst (Turner dan Helms,
1995} mengemukakan perkembangan sosioemosional pada masa dewasa awal, di
antaranya :
(a) mencari dan menemukan calon pasangan hidup.
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki kematangan
fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu
melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya,asalkan memenuhi persyaratan yang sah
yaitu perkawinan resmi.Tentu saja perkawinan tersebut dilakukan atas dasar cinta yang

romantic dan cinta yang penuh afeksi atau kebersamaan.Cinta yang romantic juga disebut
“cinta yang bergairah” karena memiliki elemen seksual dan kekanak-kanakan ,dan sering kali
mendominasi bagian awal suatu hubungan cinta.Peneliti cinta yang terkenal,
Ellen Berscheid(1988) mengatakan bahwa cinta romantic adalah hal yang ia percaya harus
kita pahami jika akan mempelajari apa cinta itu sesungguhnya.Cinta yang romantic
mencakup jalinan yang rumit dari emosi-emosi yang berbeda.
Ketakutan,kemarahan,gairah seksual,kesenangan,dan kecemburuan sebagai contoh.
Sedangkan cinta yang penuh afeksi disebut juga cinta yang penuh kebersamaan yaitu ketika
tipe cinta yang terjadi ketika hasrat individu untuk berada dekat dengan orang lain dan
melibatkan perasaan yang dalam dan sayang tehadap orang tersebut.
(b) membina kehidupan rumah tangga.
Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa muda
berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang yang cukup panjang, yaitu
dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek rentang waktu tersebut, golongan dewasa

muda yang berusia di atas 25 tahun, umum-nya telah menyelesaikan pendidikannya minimal
setingkat SLTA (SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau universitas. Selain itu,
sebagian besar dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya telah memasuki
dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi.
Dari sini, mereka mem-persiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri secara

ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua. Sikap yang mandiri ini
merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk
memasuki kehidupan rumah tangga yang baru.Namun, sebelum mempersiapkan membina
rumah tangga ada beberapa orang yang melakukan fase pertama yaitu leaving home and
becoming a single adult yaitu proses dimana remaja menjadi orang dewasa dan keluar dari
keluarga asalnya untuk sementara waktu karena ingin merasakan hidup mandiri dan
mempunyai privacy.
Pasangan baru adalah fase kedua setelah fase leaving home and becoming a single adult,yaitu
dimana dua idividu dari dua keluarga yang berbeda bersatu untuk membentuk satu sistem
keluarga yang baru.Fase ini tidak hanya melibatkan pembangunan satu sistem pernikahan
baru,tetapi juga penyusunan kembali hubungan dengan keluarga jauh dan teman-teman untuk
melibatkan pasangan.
(c) meniti karier dalam rangka rnemantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga.
Salah satu tugas perkembangan seseorang yang telah memasuki masa dewasa awal adalah
memasuki dunia kerja dan karier. Dalam proses perjalanan dalam fase ini, seseorang
ditunutut untuk dapat menentukan jenjang karier yang tepat bagi dirinya. Seorang individu
dalam menjalani hidupnya ditengah fase ini diharapkan sudah memiliki pekerjaan yang layak
dan menjamin.
Ketika orang dewasa sudah memasuki dunia kerja, biasanya orang dewasa cenderung merasa
tertekan oleh tuntutan pekerjaan yang mereka jalani. Mereka biasanya kurang setia atau

memiliki loyalitas terhadap perusahaan yang rendah dan cenderung mencari pekerjaan lain
yang dianggap lebih memuaskan dan lebih dapat menjamin atas kelangsungan hidupnya.

Terdapat beberapa aspek-aspek kerja yang harus diperhatikan pada seseorang yang telah
memasuki fase dewasa, diantaranya adalah usia, peran jenis kelamin, perilaku dan
performance, dan bagaimana kecenderungan pekerjaan dalam keluarga.
Dalam memasuki dunia kerja, seseorang yang memasuki fase usia dewasa awal harus
malakukan tahap-tahap penyesuaian pekerjaan, antara lain:
 · Pilihan pekerjaan
Individu dapat memilih bidang pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat, kompetensi dan
faktor-faktor psikologis lainnya supaya ketika bekerja kesehatan mental dan fisiknya dapat
dikelola.
 · Stabilitas pilihan pekerjaan
Dalam memilih pekerjaan, individu harus melakukannya dengan mantap dan berpindahpindah kerja masih dapat dilakukan di usia awal dewasa dini.
 · Penyesuaian diri dengan pekerjaan
Proses menyesuaikan diri dengan jenis pekerjaan yang telah dipilih meliputi sifat dan jenis
pekerjaan, melakukan adaptasi dengan teman sejawat/kerja, pimpinan, lingkungan kerja dan
aturan-aturan dalam dunia kerjanya
Di dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja karena
alasan kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki kemampuan aritmatika

dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja yang lebih tua.
(d) Dampak usia, seks, dan faktor keluarga terhadap perkembangan karier dan kepuasan
kerja.
Dampak usia terhadap perkembangan karier adalah individu yang memasuki fase dewasa
awal di dalam aktivitas kerjanya, orang dewasa awal cenderung jarang untuk masuk kerja
karena alasan kesehatan daripada pekerja yang lebih tua. Mereka memiliki kemampuan
aritmatika dan kemampuan lainnya yang lebih baik daripada pekerja yang lebih tua. Mereka
cenderung gesit dan cekatan dalam bekerja sehingga mampu mencapai tahap pekerjaan yang

mapan atau telah mencapai puncak karier, akan tetapi mereka kurang bijaksana dalam
bekerja.
Kepuasan pada suatu pekerjaan memiliki kaitan yang erat dengan proses kehidupan, indikasiindikasi kepentingan ini berkaitan dengan aspek kesetiaan (loyalitas) dan kesehatan. Ketika
orang yang bekerja mengalmi ketidakpuasan dengan hasil pekerjaannya, keadaan ini
seringkali dipengaruhi oleh sejenis stressor yang kuat. Adapun sterssor-stressor tersebut dapat
berupa:
 · Masalah seksual
 · Kurangnya dukungan dari keluarga
o · Gaji yang kecil
o · Pekerjaan yang monoton
o · Bekerja dalam waktu yang terlalu lama

o · Ada masalah dengan atasan
o · Tidak ada pembagian yang jelas dalam pekerjaan
o . Adanya target produksi, dll.
(e) menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin hidup tenang, damai,
dan baliagia di tengah-tengah masyarakat. Warga negara yang baik adalah warga negara yang
taat dan patuh pada tata aturan perundang-undangan yang ber-laku. Hal ini diwujudkan
dengan cara-cara, seperti:
v

mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran,surat

paspor/visa bagi mereka yang ingin ke luar negeri.
v

mem-bayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor, pajak

penghasilan),
v


menjaga ketertiban dan ke-amanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak ter-

cela di mata masyarakat.
v

mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam

kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki jalan, dan

sebagainya).Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya yang berlaku di masyarakat. Bagi orang
tertentu, yang menjalani ajaran agama (rnisalnya hidup sendu^ selibat), mungkin tidak
mengikuti tugas perkembangan bagian, yaitu mencari pasangan hidup dan bagian B membina
kehidupan rumah tangga.
C. Ciri-ciri Perkembangan Masa Dewasa Awal
o Usia Reproduktif
o Bagi sebagian besar individu yang berada pada masa ini, menjadi ayah atau
ibu merupakan salah satu peran yang sangat penting dalam kehidupannya.
o Berperan sebagai orangtua, nampak lebih nyata bagi perempuan bila
dibanding laki-laki. Meski demikian, searah dengan semakin banyaknya kaum

perempuan yang berperan di sector public, menyebabkan peran sebagai
orangtua tidak hanya dibebankan kepada kaum perempuan, melainkan juga
menjadi tanggung jawab kaum pria. Artinya, ketika seseorang telah
mengikrarkan diri untuk berkeluarga, maka tanggung jawab di dalam
mendidik anak adalah tanggung jawab bersama, antara ibu dan ayah.
o Pada perempuan usia reproduktif, dalam pengertian medis/fisik, lebih terbatas
bila dibandingkan laki-laki.
o Mendekati akhir masa dewasa dini, secara fisik/medis, kaum perempuan akan
mengalami penurunan kemampuan berreproduksi, sedangkan pada laki-laki,
sampai usia akhir masa dewasa dini kemampuan reproduksinya masih tetap
optimal, dan baru akan cenderung menurun, ketika individu mulai memasuki
masa akhir dewasa madya atau bahkan baru terjadi ketika sudah memasuki
masa usia lanjut.

BAB III
PENUTUP
 Kesimpulan
Cinta dan hubungan dekat adalah bidang yang sangat luas dan menjadi semakin
kompleks .Beberapa kerumitan disebabkan oleh perubahan dalam pernikahan dan keluarga
dan meningkatnya jumlah individu yang mengikuti gaya hidup berbeda dibandingkan dengan

satu atau dua generasi yang lalu.
Dalam beberapa Bab sebelumnya,telah kita bahas mengenai kehidupan seseorang yang
berada dalam masa dewasa awal.dimana masa ini merupakan masa untuk bekerja dan
bercinta,terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya.Telah di uraikan aspek-aspek
kehidupan masa dewasa awal yang bermula dari cinta dan kemandirian hingga menjadi warga
Negara yang baik dengan menyeimbangkan karir dan kehidupan rumah tangga.

DAFTAR PUSTAKA
Agoes Dariyo. 2003, Psikologi Perkembangan Dewasa Muda,Jakarta;PT.Gramedia
Widiasarana Indonesia
Elizabeth B. Hurlock; Psikologi Perkembangan. Jakarta : Bumi Aksara
John W. Santrock. 2002.Life Span Development. Jakarta; PT Erlangga.
Sumber: https://bukunnq.wordpress.com/perkembangan-sosio-emosional-pada-masa-dewasaawal/

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124