MAKALAH PERKEMBANGAN DAN BIMBINGAN PESER

MAKALAH PERKEMBANGAN DAN BIMBINGAN PESERTA DIDIK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN REMAJA

OLEH
KELOMPOK II B :

HARIS ANGGORMAS

2016-32-093

ROSMALA USIA

2015-32-187

JEMS P. KOTA

2016-32-100

WA MAYANI WALLY

2016-32-


RENY MELINDA MADELLU

2016-32-104

OLIVIA TIBALILATU

2016-32-099

UNIVERSITAS PATTIMURA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
AMBON 2017/2018

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan individu dimulai sejak masa konsepsi, yaitu saat bertemunya sel
yang berasal dari ayah (sperma) dengan sel telur yang berasal dari ibu (ovum). Dalam
proses pertumbuhan atau perkembangannya, individu mengalami interaksi antara

kemampuan dasar/pembawaan dengan lingkungan.
Para ahli psikologi dan pendidikan, mengakui bahwa pertumbuhan dan perkembangan
individu sejak dalam kandungan sampai meninggal dunia, mengalami proses menurut
hukum waktu yang satu sama lain tidak sama cepat atau lambatnya, fase-fase
kepekaannya dan sebagainya, akan tetapi bagaimnapun juga pertumbuhan dan
perkembangan merupakan proses yang bersifat integral sebagai manusia seutuhnya.
Perkembangan kehidupan merupakan tahap yang berkesinambungan seiring
berjalannya waktu dalam setiap diri individu. Diawali dari masa kanak-kanak, remaja,
dewasa hingga usia lanjut. Dalam perkembangannya setiap individu dipengaruhi oleh
banyak faktor berupa faktor internal yang berasal dari dalam dirinya sendiri dan faktor
eksternal yang berasal dari luar dirinya seperti lingkungan sosialnya. Oleh karena itu,
maka manusia pada hakikatnya memiliki dua peran yaitu sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Sebagai mahkluk individu manusia dikaitkan dengan pemenuhan
kebutuhan hidupnya sendiri dan sebagi makhluk social manusia membutuhklan
manusia lain atau lingkungan social untuk kelangsungan hidupnya.
Perkembangan kehidupan pribadi seseorang berkaitan dengan perkembangan
kehidupan sosialnya baik dalam pendidikan, pergaulan, maupun karier. Berkaitan
dengan karier, maka masa yang paling rentan dalam penentuan karier seseorang adalah
pada masa remaja. Pada masa anak-anak karir yang akrab dikenal sebagai cita-cita
hanya sebuah obsesi yang belum dipikirkan realitasnya di kemudian hari. Pada masa

remaja lah karir akan dipikirkan dengan matang oleh setiap individu karena masa ini
juga merupakan masa persiapan menuju kehidupan dewasa yang menuntut seseorang
untuk hidup mandiri dalam segala hal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Pertumbuhan Dan Perkembangan?
2. Apa Saja Fase-Fase Dan Tugas Perkembangan?
3. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Maksud Dari Pertumbuhan Dan Perkembangan.
2. Untuk Mengetahui Fase-Fase Dan Tugas Perkembangan.
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan
Menurut pandangan para ahli biologi “pertumbuhan” diartikan sebagai suatu
penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau pikiran dimensif dari pada tubuh dan bagianbagiannya. Sedangka kata “perkembangan” dimaksudkan untuk menunjukan perubahanperubahan dalam bentuk/bagian tubuh dan integrasi ke dalam suatu kesatuan fungsional bila
pertumbuhan itu berlangsung. Jadi pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan
hanya dapat diamati dengan memperhatikan perubahan-perubahan dalam bentuk ketika
terjadi dan dalam bentuk-bentuk tingkah laku ketika telah tercapai kematangan.

Menurut Kasiram, pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam ukuran
atau fungsi-fungsi mental, sedangkan perkembangan mengandung makna adanya
pemunculan hal yang baru. Pada peristiwa pertumbuhan, dalam pandangan Kasiram, tampak
adanya perubahan jumlah atau ukuran dari hal-hal yang telah ada, sedangkan dalam peristiwa
perkembangan, tampak adanya sifat-sifat yang baru, yang berbeda dari sebelumnya (Kasiram,
1983: 23). Dalam kaitan itu, Moh. Kasiram memberi contoh. Pohon mangga kecil menjadi
besar adalah peristiwa pertumbuhan. Anak ayam kecil menjadi anak ayam besar juga
peristiwa pertumbuhan. Akan tetapi, kata Kasiram, perubahan dari telur mrnjadi anak ayam
adalah peristiwa perkembangan. Peristiwa perubahan sel telurdengan sperma dalam
kandungan ibu sampai menjadi anak adalah peristiwa perkembangan.
B. Fase-Fase Dan Tugas Perkembangan
1. Fase Dan Tugas Perkembangan Menurut Buhler
a.

Fase pertama (0-1 tahun)
Fase ini adalah masa menghayati berbagai objek diluar diri sendiri serta saat
melatih fungsi-fungsi, khususnya fungsi motorik, yakni fungsi yang berhubungan
dengan gerakan-gerakan anggota badan.
b. Fase kedua (2-4 tahun)
Fase ini merupakan masa pengenalan dunia objektif diluar diri sendiri, disertai

dengan penghayatan yang bersifat subjektif. Mulai ada pengenalan pada “aku”
sendiri, dengan bantuan bahasa dan kemauan sendiri. Anak tidak mengenal dunia luar
berdasarkan pengamatan yang objektif, melainkan memindahkan keadaan batinnya
pada benda-benda diluar dirinya.
c.

Fase ketiga (5-8 tahun)
Fase ini bisa dikatakan sebagai masa sosialisasi anak. Pada masa ini, anak
mulai memasuki masyarakat luas (misalnya, taman kanak-kanak, pergaulan dengan
kawan-kawan sepermainan, dan sekolah dasar). Anak mulai belajar mengenal dunia
sekitar secara objektif. Ia mulai belajar mengenal arti prestasi, pekerjaan, dan tugastugas kewajiban. Jadi yang penting diperhatikan pada fase ini adalah berlangsungnya
proses sosialisasi.
d. Fase keempat (9-11 tahun)

Pada perode ini, anak mencapai objektivitas tertinggi. Bisa pula disebut
sebagai masa menyelidik, mencoba, dan bereksperimen, yang distimulasi oleh
dorongan-dorongan menyelidik dan rasa ingin tahu yang besar; masa pemusatan dan
penimbunan tenaga untuk berlatih, menjelajah, dan bereksplorasi.
e.


Fase kelima (14-19 tahun)
Fase ini merupakan masa tercapainya synthese diantara sikap kedalam batin
sendiri dengan sikap keluar,pada dunia objektif. Untuk kedua kali dalam
kehidupannya, anak bersikap subjektif (subjektivitas pertama terdapat pada fase
kedua, yaitu usia 3 tahun). Namun subjektivitas kali ini dilakukan dengan sadar.
2. Fase Dan Tugas Perkembangan Menurut Hurlock
a.

Prenatal (sebelum lahir) atau pralahir
Prenatal ini mulai konsepsi sampai umur 9 bulan dalam kandungan ibu.

b. Masa natal
1) Infancy atau neonates (dari lahir-14 hari)
Fase ini merupakan fase penyesuaian terhadap lingkungan. Pada masa ini, bayi mengalami
masa tenang dan tidak banyak terjadi perubahan.
2) Masa bayi (antara 2 minggu-2 tahun)
Masa ini dimulai pada masa ketika anak sangat bergantung pada lingkungan dan kemudian
kerena perkembangan anak mulai berusaha menjadi lebih independen.
3) Masa anak (2-10/11 tahun
Tanda-tanda khas: usaha menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga ia merasa bahwa

dirinya merupakan sebagian dari lingkunagn yang ada. Penyesuaian sosial dilaksanakan
dengan pergaulan dan berbagai pertanyaan. Ketika usia anak mencapai 3 tahun, masa ini
dikenal sebagai masa sturn und Drang dan periode haus nama. Usia 6 tahun merupakan masa
penting untuk proses sosialisasi.
c.

Masa remaja (11/12-20/21 tahun)

1) Praremaja (11/12-13/14)
Dikataka juga sebagai fase negatif. Fase yang sukar untuk anak dan orang tua.
Perkembangan fungsi-fungsi tubuh, terutama seks juga mengganggu.
2) Remaja awal (13/14-17 tahun)
Perubahan-perubahan fisik terjadi sangat pesat dan mencapai pucaknya. Ketidak
seimbangan emosional dan ketidakstabilan dalam banyak hal terdapat pada masa ini.
3) Remaja lanjut (17-20/21 tahun)
Dirinya ingin selalu menjadi pusat perhatian; ia ingin menonjolkan diri. Ia idealis,
mempunyai cita-cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energy yang besar.
d. Dewasa
1) Dewasa awal (21-40 tahun)


Tahap ini adalah masa penyesuaian terhadap pola-pola hidup baru, dan harapan
mengembangkan sifat-sifat, nilai-nilai yang serba baru.
2) Dewasa menengah (40-60 tahun)
Tahapan dewasa menengah merupakan masa transisi, masa menyesuaikan kembali, masa
equilibrium-diseqluibrium.
3. Fase dan tugas perkembangan menurut Erikson
a.

Masa bayi (0-1,5 tahun)
Masa bayi merupakan masa ketergantungan dan masa membutuhkan
pertolongan orang lain, suatu masa yang menuntut kesabaran orang tua.
b. Masa toddler (1,5 tahun-3 tahun)
Pada masa ini, anak menggunakan kemampuan bergerak sendiri untuk
melaksanakan dua tugas penting. Pertama, pemisahan diri dari ibu dan lain-lainnya.
Kedua, mulai menguasai diri,lingkungan, dan keterampilan dasar untuk hidup.
c.

Awal masa kanak-kanak (4-7 tahun)
Pada tahapan ini, pusat perhatian anak berubah dari benda kepada orang. Si
anak beralih dari bermain sendiri menju bermain bersama. Sosialisasi merupakan

tema pokok. Si anak belajar menyesuaikan diri dengan teman sepermainannya. Tugastugas yang telah dimulai pada masa toddler, dikembangkan lebih lanjut. Si anak
diharapkan untuk makan sendiri dan berpakaian sendiri dan berpakaian sendiri tanpa
bantuan orang lain.
d. Akhir masa kanak-kanak (8-11 tahun)
Masa ini adalah masa untuk berkelompok dan berorganisasi. Penerimaan oleh
teman-teman seusia adalah penting. Inilah waktu yang baik untuk memperkenalkan
pekerjaan rumah tangga serta mengajarkan penggunaan uang dengan tepat. Tak
seorangpun menginginkan bekerja terlalu berat dan terlalu lama; demikian juga anakanak. Tema pada masa ini adalah kerajinan. Energy si anak dapat diarahkan pada
tugas-tugas sosial yang terorganisasi.
e.

Awal masa remaja (12-15 tahun)
Pada masa ini, anak mulai berubah-rubah, terpusat pada diri sendiri, seks dan
tubuhnya. Tugas-tugas dan latihan atletik lebih didahulukan daripada kegiatankegiatan keluarga, seperti makan dan pergi bersama. Awal masa remaja merupakan
suatu masa transisi.
f.

Masa remaja yang sejati (16-18 tahun)
Pada tahapan ini, kemenduaan dalam masa transisi akan berkurang. Si remaja
yang merasa cukup aman dalam identitasny, harus menghadapi pilihan-pilihan yang

akan membentuk sisa hidupnya. Pemilihan tujuan hidup merupakan tema pokok.
g. Awal masa dewasa (19-25 tahun)
Tema awal masa dewasa adalah kemandirian. Tanggapan orang tua yang
bijaksana adalah tanggapan yang memperluas persahabatan dengan anak-anak mereka
sebelumnya masih bergantung kepada mereka.

h. Kedewasaan dan masa tua (25 tahun ke atas)
Masa dewasa merupakan fase generativitas (menciptakan) yang selalu
dihadapkan pada awal stagnasi. Masa ini ditandai dengan adanya perhatian yang
tercurah pada anak-anak, keahlian produktif, keluarga, dan pekerjaan. Sifat mengasuh
pada wanita tampak sangat dominan. Pada masa tua ini adalah kebijaksanaan dan
pelepasan.
4. Fase dan tugas perkembangan menurut havighurs
a.

Periode bayi dan anak kecil
Berjalan belajar, belajar makan makanan padat, belajar berbahasa, control
badan, stabilitas psikologik, belajar perbedaan dan aturan-aturan jenis kelamin kontak
perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang-orang lain, pembentukan pengertian
sederhana; realita fisik dan realita sosial, belajar apa yang benar dan apa yang salah,

perkembangan kata hati.
b. Anak sekolah
Ketangkasan fisik, sikap sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang
tumbuh, belajar peranan jenis kelamin, kontak-kontak dengan teman-teman sebaya,
belajar sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga, belajar membaca, menulis,
berhitung, belajar pengertian-pengertian kehidupan sehari-hari. Perkembangan
moralitas skala nilai-nilai.
c.

Masa muda (pubertas, adolesensi)
Menerima keadaan jasmaniah. Menerima peranan jenis persiapan menikah dan
mempunyai keluarga, belajar lepas orang tua secara emosional, belajar bergaul
dengan kelompok anak wanita/anak laki-laki. Belajar tanggung jawab sebagai warga
Negara, menginginkan dan mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab sosial.
Perkembangan skala nilai secara sadara perkembangan gambaran dunia yang
adekwat. Persiapan mandiri secara ekonomis pemilihan dan latihan jabatan.
d. Masa dewasa muda
Memilih jodoh, belajar hidup dengan suami/istri mulai membentuk keluarga,
mengasuh anak, mengemudikan rumah tangga, menemukan kelompok sosial.
Menerima tanggung jawab warga negara. Mulai bekerja.
e.

Usia tengah baya
Menerima dan menyesuaikan diri terhadap percobaan fisik dan fisiologik.
Pasangan dipandang sebagai person, menolong anak-anak muda menjadi dewasa.
Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara usia secara penuh. Mencapai dan
mempertahankan standar hidup ekonomi. Merealisasikan kesantaian.
f.

Masa dewasa lanjut
Penyesuaian terhadap kekuatan fisik yang menurun. Menyesuaikan diri
dengan kematian teman hidup, menemukan relasi dengan kelompok sebaya.
Memenuhi kewajiban-kewajiban social dan warga Negara. Penyesuaian dengan gaji
yang berkurang dan keadaan pension. Merealisasikan keadaan hidup fisik yang sesuai.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
1. Aliran Nativisme Atau Aliran Pembawaan
Nativisme (nativism) merupakan sebuah doktrin filosofis yang berpengaruh besar
terhadap aliran pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini bernama Arthur Schopenhauer
(1788-1860), seorang filosof Jerman. Aliran filsafat nativisme konon dijuluki sebagai aliran
pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan “kacamata hitam”. Mengapa begitu?
Karena para ahli penganut aliran ini berkeyakinan bahwa perkembangan manusia ditentukan
oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa.
Dalam ilmu pendidikan, pandangan seperti ini disebut “pesimisme pedagogis” (Syah, 1995).
Aliran nativisme mengemukakan bahwa manusia yang baru dilahirkan telah memiliki
bakat dan pembawaan, baik karena berasal dari keturunan orang tuanya, nenek moynagnya
maupun karena memang ditakdirkan demikian. Manakala pembawaannya itu baik, baik pula
anak itu kelak. Begitu pula sebaliknya, andaikata anak itu berpembawaan buruk, buruk pula
pada masa kedewasaannya. Oleh sebab itu, menurut aliran ini, pendidikan tidak dapat diubah
dan senantiasa berkembang dengan sendirinya.
Turunan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia
lahir kedunia ini membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua ibu bapak atau
nenek dan kakek. Warisan (turunan atau pembawaan) tersebut yang terpenting, antara lain
bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, intelegensi, bakat, sifat-sifat atau watak dan penyakit.
2. Aliran Empirisme Atau Aliran Lingkungan
Aliran empirisme merupakan kabalikan dari aliran nativisme, denga tokoh utama John
Locke (1632-1704). Nama asli aliran ini adalah “the school of british empiricism” (aliran
empirisme inggris). Akan tetapi, aliran ini lebih berpengaruh pada para pemikir Amerika
Serikat, sehingga melahirkan sebuah aliran filsafat bernama “environmentalisme” (aliran
lingkungan) dan psikologi bernama “environmental psychology” (psikologi lingkungan) yang
relative masih baru (reber, 1988; Syah, 1995).
Aliran empirisme mengemukakan bahwa anak yang beru lahir laksana kertas yang
putih bersih atau semacam tabula rasa (tabula= meja, rasa=lilin), yaitu meja yang bertutup
lapisanlilin putih. Kertas putih bersih dapat ditulis dengan tintawarna apapun, dan warna
tulisannya akan sama dengan warna tinta tersebut. Begitupula halnya dengan meja yang
berlilin, dapat di cat dengan berwarna-warni, sebelum ditempelkan. Anak diumpamakan
bagaikan kertas putih yang bersi, sedangkan warna tinta diumpamakan sebagai lingkungan
(pendidikan) yang akan berpengaruh terhadapnya. Pendidikan dapat membuat anak menjadi
baik atau buruk. Pendidikan dapat memegang peranan penting dalam perkembangan anak,
sedangkan bakat pembawaannya bisa ditutup dengan serapat-rapatnya oleh pendidikan itu.
3. Aliran konvergensi atau aliran persesuaian
Aliran ini pada intinya merupakan perpadduan antara pandangan nativisme dan
empirisme, yang keduanya dipandang sangat berat sebelah. Aliran ini menggabungkan arti
penting hereditas (pembawaan) dengan lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh dalam
perkembangan manusia. Tokoh utama aliran konvergensi adalah Louis William Stern (18711938), seorang filsuf sekaligus psikolog jerman. Stern dan para pengikutnya, dalam
menetapkan faktor yang memengaruhi perkembangan manusia, tidak hanya berpegang pada
lingkungan/pengalaman, juga tidak berpegang pada pembawaan saja, tetapi berpegang pada
kedua faktor yang sama pentingnya itu.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Istilah pertummbuhan dan perkembangan, meskipun saling melengkapi, sebenarnya
mempunyai arti yang berlainan. Pertumbuhan mengandung arti adanya perubahan dalam
ukuran atau fungsi-fungsi mental, sedangkan perkembangan mengandung makna pemunculan
hal yang baru. Fase perkembangan menurut Hurlock: prenatal (sebelum lahir) atau pralahir,
masa natal , masa remaja, dan masa dewasa. Faktor-faktor yang mempengruhi
perkembangan: faktor pembawaan, faktor lingkungan, dan faktor pembawaan dan
lingkungan.
Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua untuk terus menambah
pengetahuan dan jangan pernah bosan untuk belajar

DAFTAR PUSTAKA

Sobur, alex. 2003. Psikologi umum. Bandung. Cv pustaka setia.
Fauzi, ahmad. 2004. Psikologi umum. Bandung. Cv pustaka setia.
Effendi, usman dan juhaya.1989. pengantar psikologi. Bandung. Angkasa.

.