DASAR DAN SEJARAH PERSUASI KOMUNIKASI PE

BAB 1
DASAR
Persuasi adalah studi tentang perilaku dan bagaimana cara mengubahnya. Dari sisi
lain persuasi juga dimanfaatkan untuk melakukan perubahan sosial. Beberapa aktivis buruh
menggunakan ini untuk membantu menciptakan perubahan terhadap diskriminasi ras dan
peran gender. Persuasi suatu saat juga bisa menarik rasa ingin tahu kita dan menolak kita.
Kita dikagumkan oleh karisma yang beberapa orang memilikinya dan yang lainnya tidak.
Kita banyak di kelilingi oleh godaan dan berbagai pengaruh, baik darisajian televisi, yang
kebanyakan fiksi, maupun dunia nyata. Tidak sedikit kasus pembunuhan yang di sebabkan
pengaruh tontonan televisi yang mengandung pesan persuasi yang tidak baik. Kekuatan dari
persuasi, yaitu kemampuan untuk memikat dan berkerja secara diam-diam untuk membuat
orang-orang di seluruh dunia kagum.
Persuasi merupakan hal yang bisa kita temui dalam kehidupan sehari-hari.Saking
banyaknya kita tidak bisa mengelak dari itu. Salah satu pengamat mencoba melakukan
percobaan untuk menghitung langsung berapa banyak pesan persuasi yang ia dapatkan
selama sehari dan dari sana ia dapatkan kurang lebih 500 persuasi yang ia dapatkan dari
orang lain selama seharian.
Dalam dua dekade ini persuasi telah menjadi hingar bingar di sosial media.
Bagaimana tidak, hal pertama yang cari ketika orang-orang ketika bangun tidur sekarang
adalah smartphone. Berbagai aktifitas yang dilakukan kini tidak lepas dari smartphone dan
internetnya. Sosial media seperti facebook, twitter, snapchat, blog yang sarat akan pesan

persuasi online. Ketika di mall maupun kantor, kapanpun,dimanapun kita pasti akan
menemukan persusasi di kehidupan kita.
Sejarah
Studi dan praktek tentang persuasi bukanlah hal yang baru. Praktek persuasi sudah
di temukan sejak zaman dulu, sejak penyebaran agama-agama di mulai. Contohnya saat
Jeremiah’s mencoba untuk meyakinkan kaumnya agar bertobat dan menyembah Tuhan.
Jauh sebelum para pembujuk professional (persuader) yang mengharapkan banyak
keuntungan finansial seperti sekarang, pada zaman pertengahan kegiatan persuasi sudah
banyak di lakukan, terutama pada perdagangan, politik, dan diplomasi.

1

Di Amerika Serikat, persuasi memainkan peran sangat besar dalam politik dan
penjualan komersial, maka tidak aneh jika kampanye komunikasi seperti dijalankan salah
satu media iklan di Amerika Serikat apple pie! Berhasil merubah kebiasaan sehat warga
Amerika Serikat. Bukan pada tahun 1970 atau 1870. Tetapi pada tahun 1820. Reformasi
abad 19 menunjukan perhatiannya terhadap peningkatan pesta minuman keras dan
mendorongnya pada kampanye pantang alkohol atau menolak alkohol. Beberapa tahun
kemudian,


beberapaaktivismelakukangayahidupbersihuntukmempersuasiwargaamerika

untuk berhenti menggunakan tembakau, sebagai usaha gantinya merekam empersuasi
orang untuk lebih banyak berolah raga dan mulai mengadopsi diet vegetarian.
Seperti pepatah prancis yang diartikan ke dalam bahasa inggris sebagai “the more
things change, the more they remain same”. Meski banyak kesamaan, tentu saja ada
perbedaan yang penting antara era persuasi saat ini dengan yang sudah lalu. Setiap
zaman mempunyai karakternya, rasa dan ritmenya masing-masing. Persuasi kontemporer
berbeda dengan yang ada di masa lalu dalam beberapa hal.
Jumlah dan jangkauan komunikasi persuasi yang telah tumbuh secara ekponensial
Iklan online, pengumunan pelayan publik, iklan politik negatif, dan berbagai
hambatan dari pemasar telepon karena iklan adalah beberapa indikator yang menonjol
pada tren masa kini. Beberapa abad lalu kita masih bisa melewati hari dengan sedikit
terkena paparan pesan persuasif. Namun hal ini tidak bertahan lama karena pada masa
kini, pesan tersebut sudah banyak bertrasformasi ke dalam berbagai channel yang lebih
variatif.
Persuasi melebarkan sayapnya dengan baik di Amerika Serikat, lalu tersebar
keberbagai negara dan jaringan komunitas membawanya pada pemasaran media seluruh
dunia dan menyesuaikan dengan tren olahraga selebritris saat ini.Contohnya ketika murid
sekolah dari amerika berkunjung ke china dan berdiskusi dengan anak-anak Tibet, anak

itu bertanya “apa yang dilakukan Michel Jordan saat ini?” Hal ini membuktikan paparan
pesan persuasi sudah tersebar secara global, hingga masyarakat dari suatu negara bisa
tahu tentang sesuatu yang ada di negara lain.
Pesan persuasi lebih cepat dari sebelumnya
Iklan secara cepat dan mulus mengkombinasikan budaya selebritis, simbol (Sukses
dan

terkenal)

serta

merek

dagang

yang

di

pasarkannya.


Hanya

dengan

menekan“kirim”pada pesan persuasi di media online, para ahli pemasaran politik dapat
merekrut sukarelawan dengan mudah.
2

Teks, tweet, dan postingan pendek telah menjadi tanda bahwa persuasi
kontemporer kini begitu instan, karakter postingan di buat singkat agar infomasi cepat
tersampai. Mengingat saat kasus polisi yang membunuh warga afrika saja tweet tentang
kejadian itu tersebar luas dengan cepat. Hastag sekarang menjadi terkenal. Sederhananya
akibat kejadian itu, isu ketidakadilan/diskriminasi ras kembali diangkat dan tersebar di
media sosial. Mengizinkan para aktivis yang peduliakan hal itu melakukan aksinya.
Dalam tempo singkat mereka berhasil meraih jutaan dukungan dengan kekuatan pesan
persuasi dan gambar-gambar, berharap merubah perilaku orang-orang yang melakukan
diskriminasi tanpa melakukan persuasi secara tatap muka.
Twiter adalah contoh dari media pesan persuasi yang singkat. Hastag menjadi jalan
untuk menyampaikan dan menggerakan perilaku tertentu. Perumpamaan hastag tidak

ragukan bisa menstimulasi orang untuk menyatakan perilakunya terhadap sesuatu.
Persuasi menjadi institusional
Banyak dari perusahaan ternyata bergerak di bisnis persuasi atau bertujuan untuk
membujuk. Agensi periklanan, perusahaan humas, perkumpulanpemasaran, lobbying
group, aktivis sosial, pengumpul suara (pollsters), penulis pidato, konsultan image, baik
perusahaan besar atau kecil terlibat dalam berbagai bidang/segi persuasi. Dan daftar
tersebut masih bisa bertambah dan berkembang.
Persuasi bisa menjadi senjata di saat genting bagi perusahaan yang memiliki
kekuatan. Contohnya : perusahaan tembakau/rokok akan menggunakan jasa public
relation untuk membangun image merekamelawan kririkan masyarakat agar bisa terus
bertahan, grup-grup politik akan mengeluarkan jutaan uangnya untuk mempengaruhi
pemilihan senat/kongres, perusahaan energi juga akan menyewa ahli persuasi untuk
mengurangi perdebatan dengan para pakar lingkungan mengenai global warming.Orangorang kaya dan organisasi yang kuat, memiliki lebih banyak sumber daya untuk
menggunakan persuasi secara efektif dibandingkan kelompok atau perusahaan yang tidak
terhubung dengan politik. Mereka tergantung dari jaringan koneksi sosial yang tersebar
dengan lembaga berpengaruh.
Sementara pesan persuasif disiapkan oleh golongan pengusaha individu yang
bekerja online, banyak persuasi terus terjadi dalam pengaturan organisasi. Dengan
kekuatan besar perusahaan hal ini memainkan peranan penting dalam politik dan proses
pengaruh sosial.

Komunikasi persuasi telah menjadi lebih halus dan licik
3

Dulu para sales kosmetik akan mengetuk pintu rumah kita dan menjajakan
kosmetinya secara langsung. Namun sekarang, sales tahu akan bujukan, rayuan, empati,
komunikasi nonverbal, penampilan yang disukai, dan berbagai hal lain yang bisa mereka
gunakan untuk mempersuasi orang/calon konsumen.
Iklan tidak lagi bergantunghanya pada bentuk fisiknya saja (hard-sell), tetapi juga
pada pesan (soft-sell) yang memainkan emosi. Seringkali iklan komersial menampilkan
anak terlantar atau seseorang yang kekurangan untuk mengugah rasa empatikita, dan
tetap saja di dalamnya terdapat pesan-pesan persuasif komersial yang tujuannya untuk
menjual barang. Masih banyak contoh yang menggambarkan betapa pesan persuasif kini
begitu halus dan licik. Pembujuk kini juga banyak memanipulas iteknologi internet,
menyanarkan niat persuasif. Para pengiklan dengan bebas menempatkan cerita sponsor
dan postingan blog di sebelah artikel berita terpercaya di website. Mereka dengan cerdas
mempadukan hal tersebut menjadi halaman website yang mensugesti konsumen bahwa
postingan tersebut tidak sepenuhnya iklan, tetapi merupakan artikel yang di tulis jurnalis
atau web producers.
Apakah Komunikasi persuasif Lebih Kompleks dan Mediated
Dulu, ketika kota dikembangkan dan industrialisasi menyebar pembujuk tahu

mengenai pelanggan mereka. Pembujuk mengerti klien mereka karena antara pembujuk
dan pelanggan mereka semua berbagi latar belakang budaya dan etnis. Seperti Amerika
Serikat yang telah menjadi lebih membudaya dengan ras yang beragam. Seorang
pemasar tidak bisa berasumsi bahwa kliennya berpikir dengan cara yang sama seperti
dirinya, yang dialakukan adalah mendekati saat pertemuan komunikasi. Pembauran
orang dari kelompok budaya yang berbeda adalah fenomena mendalam yang positif, tapi
itu menjadi sulit dalam melakukan persuasi interpersonal.
Kini teknologi semakin menengahi antara komunikator dan penerima pesan.
Terlebih lagi, komunikasi persuasif tampaknya membombardir di beberapa arah, dari
sejumlah media. Iklan yang berbasis computer dapat dilihat dari Facebook dalam bentuk
film. Bergabung atau menolak sikap manipulatif adalah simbol dari era kontemporer.
Komunikasi Persuasif Menjadi Digital
Teknologi digital telah mengubah sifat persuasi dalam beberapa hal penting. Ini
telah meningkatkan kompleksitas, mengaburkan garis antara informasi, hiburan, dan
pengaruh. Sebagai contoh sebuah situs Web seorang blogger yang dimaksudkan untuk

4

menginformasikan atau menghibur, nyatanya malah menggabungkan informasi atau
hiburan tersebut dengan citra dan mengirimkan modifikasi melalui Internet.

Selama dekade berikutnya, jutaan orang telah rutin melakukan strategi editing
digital

yang

sama

pada

pesan

persuasif

bertingkat. Teknologi

kontemporer

memungkinkan bagi seseorang untuk mengubah isi pesan persuasif dan memberikan
pesan yang bermakna. Dari sudut pandang murni, hal ini menimbulkan pertanyaan.
Beraninya seseorang melakukan remix terhadap Alkitab, atau Shakespeare?. Di sisi lain,

terdapat kebebasan untuk memodifikasi isi pesan bujukan seperti memberdayakan
penerima atau menawarkan mereka kesempatan untuk menantang bujukan yang kuat
dalam cara-cara inovatif.
Internet telah menjadi media demokratisuntuk wacana persuasif, menciptakan
mekanisme bahwa "warga bisa memiliki lebih dari sebuah kamera video yang murah
( ponsel atau cam komputer), dapat memiliki dampak yang signifikan pada pemilu, debat
publik, kontroversi bisnis, atau bentuk lain dari masalah publik "(Gurak & Antonijevic,
2009, hal. 504).
Teknologi interaktif telah menghancurkan batas budaya antara pembujuk dan
persuadee. Sebagai salah satu penulis catatan, "garis antara pembujuk dan persuade
menjadi kurang seperti yang terjadi antara pekerja dan manajemen dan lebih seperti yang
terjadi antara pengemudi dan pejalan kakiyang mungkin sering menyeberang dalam satu
hari" (Johnson, 2011, p. 18; lihat juga Gambar 1.3).
Media Persimpangan Sosial
Media sosial mengaburkan batas-batas tersebut bahkan lebih.Hal ini juga
mengubah topografi persuasi.Banyak persuasi sekarang terjadi secara online via tweet,
posting, hashtag, dan emoji daripada tatapmuka. Apakah ini mengubah sifat persuasi?
Tidakdanya. Di satu sisi persuasi melibatkan proses simbolik dimana pesan
mempengaruhi keyakinan dan sikap. Hal ini terjadi melalui media sosial, seperti yang
terjadi selama berabad-abad dalam komunikasi interpersonal atau, pada abad ke-20,

melalui film dan televisi.
Tidak ada jaminan bahwa persuasi online akan bekerja, dan posting media sosial
dapat memiliki pengaruh yang indah ketika mereka mendorong seseorang untuk melihat
dunia melalui mata yang berbeda. Efek jahatnya adalah ketika teroris memanfaatkan hal
tersebut menjadi sesuatu yang mengerikan, misalnya dengan memanfaatkan teknologi
video untuk merekrut anggota baru.
5

Gambar 1.3 Media Sosial dan Internet Apakah termasuk demokratisasi persuasif Wacana,
Batas kabur, dan Mengubah Kontur Persuasi

Media sosial dan komunikasi online yang unik seperti pesan dalam tweet yang
singkat, di mana makna kuat yang terkandung menjadi frase. Frase hashtag sederhana ini
bisa memberi efek kuat melalui kesederhanaan sastra dan terdapat makna simbolik yang
kuat, baik melalui kata-kata dan gambar visual seperti emoji dan emoticon.
Pesan lebih bernuansa mencoba untuk menyeimbangkan titik kuat dan lemah dari
posisi yang berbeda. Hal ini dapat membuat media sosial menjadi ruang gema, individu
akhirnya merasa lebih kuat bahwa posisi mereka benar.Semua ini diperparah dengan fitur
resmi dari banyak media sosialdarisegi kecepatandansingkatnya. Karena orang merasa
berkewajiban untuk merespon dengan cepat untuk pesan singkat, mereka mengirim tweet

persuasif atau posting langsung, tanpa memikirkan masalah yang lebih besar.
Sosial media telah diperbesar dengan menyebarkan informasi palsu. Media sosial
dan internet memungkinkan difusi semacam informasi yang keliru, seperti salah persepsi
bahwa vaksin menyebabkan autisme.Mispersepsi ini dapat menjadi bagian dari debat
publik, menciptakan potensi bahwa kebijakan publik dapat berdasarkan informasi tanpa
landasan dalam fakta-fakta ilmiah (Bode & Vraga 2015).
Tabel 1.1 Cara Key Persuasion hari ini Berbeda dari Era Sebelumnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jumlah Pesan
Kecepatan dan Singkat
Melakukan melalui Lembaga dan Organisasi
Kehalusan
Kompleksitas dan Mediasi
Digitalisasi (Paparan pendek, Messages metafora, dengan Pesan Simultan,
Pertukaran antara Jutaan Orang asing, Tunduk Beberapa Interpretasi)
Singkatnya, kinimedia sosial mengubah beberapa kontur persuasi, memunculkan

pertanyaan baru, mengerahkan berbagai keuntungan.Jugaterdapat efek yang tak

6

diinginkan dan pada akhirnya mengingatkan kita bahwadilihatdaricaranyapersuasi saat
ini berbeda dengankomunikasipersuasisebelumnya.
Pondasi dari Persuasi
Frans de Waal mengamati simpanse di kebun binatang Belanda dan mencatat
pengamatannya dalam sebuah buku

“Chimpanzee Politik” (1982). Kesimpulannya:

Simpanse menggunakan segala macam teknik untuk mendapatkan jalan mereka dengan
teman sebaya. Mereka sering menggunakan kekerasan, tetapi tidak selalu. Simpanse
membentuk koalisi, menggertak satu sama lain, dan bahkan menunjukkan beberapa
kesadaran timbal balik sosial, karena mereka tampaknya mengakui bahwa nikmat harus
dihargai dan ketidaktaatan dihukum.
Apakah ini berarti bahwa simpanse mampumelakukan persuasi? Beberapa
ilmuwan akan menjawab "ya" dan mengutip teknik halus bukti simpanse 'untuk
mengamankan kekuasaan. Memang, ada bukti yang berkembang bahwa kera dapat
membentuk gambar, menggunakan simbol-simbol, dan melakukan penipuan (Angier,
2008; Miles, 1993). Untuk beberapa ilmuwan, berpendapatbahwaterdapatperbedaan
antara persuasi yang dilakukanmanusia dan hewan.
Apakah kita benar-benar berpikir bahwa simpanse membujuk rekan-rekan mereka?
Mungkin mereka membujuk dalam arti membuat lawanmereka tidak bisa menolak.
Seperti yang akan kita lihat, persuasi melibatkan kesadaran pembujuk yang sedang dia
coba untuk mempengaruhi orang lain. Hal ini juga mensyaratkan bahwa "persuadee"
membuat keputusan sadar atau tidak sadar untuk berubah pikiran tentang sesuatu.
Dengan definisi ini, perilaku simpanse 'lebih baik digambarkan sebagai pengaruh
sosial atau paksaan dari persuasi.Contohlainnyaadalahsalah satu mahasiswa pecinta
kucing mengatakan kepada sayaperihalkucingnya, "Dia duduk manis di tempat
favoritnya di sofa saya ketika saya kembali dari sekolah” dan kemudian "kucing
mendengkur pelan sampai aku pergi ke dapur dan mengambilkannya susu. Bukankah
itupersuasi ? "Yah-tidak. kucing Anda mungkin mencoba untuk menjilat Anda, tapi dia
tidak melakukan suatu tindakan persuasi. kucing tidak menyadari bahwa dia sedang
mencoba untuk "mempengaruhi" Anda.
Pada saat yang sama, kita perlu ingat bahwa perbedaan antara kapasitas manusia
dan hewan untuk membujuk adalah salah satu derajat. Kita harus ingat bahwa
hewanbisaterlibatdalampengaruhsosialtetapimereka tidak memiliki kemampuan untuk
mengubah sikap dengan cara yang dapat dicirikan sebagai persuasi. Singkatnya, persuasi
7

lebihdilakukan di kehidupan kita sebagai manusia. Ini berarti bahwa kita harus
mendefinisikan apa yang kita maksud dengan persuasi dan membedakannya dari istilah
terkait.

Gambar 1.4 Hewan Higher seperti Kera dan Gorila Bisa Memaksa Peers mereka. Mereka juga
dapat terlibat dalam pengaruh sosial yang cukup besar. Namun, mereka tidak mampu
mempersuasi seperti aktivitas manusia; Gambar milik Shutterstock

Mendefinisikan Persuasi
Para ahli telah mendefinisikan persuasi dengan cara yang berbeda. Persuasi,
menurut sarjana komunikasi, adalah:
 proses komunikasi dimana komunikator berusaha untuk mendapatkan respon
yang diinginkan dari penerimanya (Andersen, 1971, p 6.);
 upaya sadar oleh satu individu untuk mengubah sikap, keyakinan, atau perilaku
individu lain atau kelompok individu melalui transmisi beberapa pesan
(Bettinghaus & Cody, 1987, hal 3.);
 kegiatan simbolik yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi internalisasi atau
penerimaan sukarela negara kognitif baru atau pola perilaku terbuka melalui
pertukaran pesan (Smith, 1982, hal 7.); dan
 upaya yang disengaja berhasil mempengaruhi yang lain adalah keadaan mental
melalui com - munication dalam keadaan di mana persuadee memiliki beberapa
ukuran kebebasan (O'Keefe, 2016, p 4.).
Semua definisi ini memiliki kekuatan. Dari komponen utama persuasi dan
menambahkan sedikit dari persepsi saya sendiri, saya mendefinisikan persuasi sebagai
proses simbolik di mana komunikator mencoba meyakinkan orang lain untuk mengubah
sikap mereka sendiri atau perilaku mengenai masalah melalui transmisi dari pesan dalam
suasana pilihan bebas. Ada lima komponen dari definisi.
8

Apakah Persuasi Proses Simbolik?
Persuasi membutuhkan waktu, terdiri dari sejumlah langkah, dan secara aktif
melibatkan penerima pesan.Persuasi juga melibatkan penggunaan simbol-simbol. Simbol
adalah bentuk bahasa yang merupakan konsep atau ide. Simbol termasuk kata-kata
seperti kebebasan, keadilan, dan kesetaraan; tanda-tanda nonverbal seperti bendera, Star
of David, atau Salib Suci; dan gambar yang langsung diakui dan diproses seperti logo
Nike atau lengkungan emas Mc Donald.
Simbol adalah alat pembujuk, dimanfaatkan untuk mengubah sikap dan opini.
Bahasa yang digunakan itu multitafsir. Terdapat makna yang berbeda tergantung pada
imajinasi penonton dan interpretasi individu berlaku untuk pesan yang sama. Contohnya
: untuk orang-orang Yahudi, Kristen, dan Muslim yang mendiami Timur Tengah,
Yerusalem merupakantepat yang memilikiarti yang berbeda-beda. Ini adalah tempat
kekudusan untuk orang Yahudi, tertanam dalam kesadaran Yahudi sebagai tanah air
leluhur spiritual dari orang-orang Yahudi. Bagi orang Kristen, Yerusalem adalah kota di
mana Yesus berkhotbah dan menyembuhkan, dan profetis duduk di Perjamuan TerakhirNya. Bagi umat Islam, Yerusalem adalah tempat suci, tempat pendakian Nabi
Muhammad ke surga.
Persuasi Melibatkan Sebuah Percobaan untuk Mempengaruhi
Meskipun dapat memiliki efek dramatis, persuasi tidak selalu atau pasti berhasil.
Kadang-kadang gagal untuk mempengaruhi sikap atau perilaku. Pembujuk harus berniat
untuk mengubah sikap atau perilaku individu lain dan harus menyadari bahwa mereka
mencoba untuk mencapai tujuan ini.
Dalam cara yang sama, kita tidak harus membuat klaim bahwa anak-anakmampu
mempersuasi. Benar, ibu merespon tangisan bayi sebagai bentuk bahwa bayi itu ingin
susu. Seorang balita melihat mainan saat menonton tv dan ia berteriak, "Saya ingin
itu."Kepada ibunya. Namun tangisan bayi sebagai bentuk ingin susu dan permintaan
balita untuk mainan tidak memenuhi syarat sebagai persuasi. anak-anak ini belum
mencapai titik di mana mereka sadar bahwa mereka mencoba untuk mengubah keadaan
mental orang lain. Tindakan mereka lebih baik digambarkan sebagai pengaruh sosial
koersif dari persuasi.
Titik utama di sini adalah bahwa persuasi merupakan upaya sadar untuk
mempengaruhi pihak lain, bersama dengan kesadaran bahwa persuadee memiliki kondisi
9

mental yang rentan terhadap perubahan. Ini adalah jenis pengaruh sosial. pengaruh sosial
adalah proses yang luas di mana perilaku satu orang mengubah pikiran atau tindakan
lain. pengaruh sosial dapat terjadi ketika penerima bertindak atas isyarat atau pesan yang
belum tentu ditujukan untuk konsumsi mereka (Dudczak, 2001). Persuasi terjadi dalam
konteks pesan yang disengaja yang diprakarsai oleh komunikator dengan harapan
mempengaruhi penerima. Padaintinyabahwa persuasiitu melibatkan semacam upaya
yang disengaja untuk mengubah pikiran orang lain.
Persuasi Melibatkan Transmisi Pesan
Pesan meliputi verbal atau nonverbalsertadapat disampaikan interpersonal, melalui
media massa atau situs jejaring sosial. Mungkin wajar atau tidak masuk akal, faktual atau
emosional. Pesan dapat terdiri dari argumen atau isyarat sederhana, seperti musik dalam
iklan yang membawa kenangan menyenangkan untuk pikiran. Persuasi adalah kegiatan
komunikatif, dengan demikian harus ada pesan untuk persuasi sebagai bentuk dari
pengaruh sosial yang terjadi.
Hidup dikemas dengan pesan yang mengubah atau mempengaruhi sikap. Orang
Amerikamenonton liputan TV White polisi yang mengalahkan Blacks di Selatan atau
chatting dengan orang-orang yang melihat berita di televisi tentang Perang Vietnam.
Denganhaltersebut Anda akan mendapatkan bukti langsung tentang bagaimana berita
televisi bisa mengguncang pandangan dunia masyarakat.
Buku, film, drama, dan lagu-juga memiliki pengaruh yang kuat pada bagaimana kita
berpikir dan merasa tentang kehidupan.Penggambaran artistik dapat mengangkut orang
ke realitas yang berbeda, mengubah cara mereka melihat kehidupan (Green & Brock,
2000; Igartua & Barrios, 2012).
Mengingat bahwa persuasi didefinisikan sebagai upaya untuk meyakinkan orang
lain atau, mengubah sikap atau perilaku mereka. Dalam banyak kasus, wartawan tidak
berusaha untuk mengubah topik terhadap sikap orang. Mereka menggambarkan peristiwa
sehingga dapat memberikan orang dengan informasi, menawarkan perspektif baru, atau
menarik pemirsa untuk menonton program mereka. Dengan cara yang sama, kebanyakan
artis tidak membuat seni untuk mengubah dunia. Mereka menulis, cat, atau menulis lagu
untuk mengungkapkan keprihatinan pribadi yang penting, mengartikulasikan masalah
menjengkelkan hidup, atau menenangkan, mengangkat, atau agitasi orang. Dalam arti,
itu merendahkan seni untuk mengklaim bahwa seniman berusaha hanya untuk mengubah
sikap kita. Dengan demikian, seni dan berita yang terbaik dilihat sebagai kasus batas
10

persuasi. Pesan mereka secara kuat dapat mempengaruhi pandangan dunia kita, tetapi
karena maksud dari komunikator ini lebih luas dan lebih kompleks dari perubahan sikap,
berita dan seni terbaik dilihat sebagai berbaring sepanjang perbatasan persuasi dan
domain besar pengaruh sosial.
Misalnya, Anda dapat dengan mudah memikirkan film yang memiliki tujuan jelas
persuasif. Michael Moore pasti berharap bahwa Fahrenheit 9/11 akan meyakinkan
Amerika untuk mengubah sikap mereka terhadap mantan Presiden Bush dan perang di
Irak, dan bahwa 2016 dokumenternya, Dimana untuk menyerang Berikutnya, dengan
penekanan pada reformasi sosial bergaya Eropa, akan menghalau Amerika dalam
mempertimbangkan reformasi ini sebagai model untuk Amerika Serikat. Para direktur
dari Netflix dokumenter dirayakan, Membuat Pembunuh, yang berfokus pada keyakinan
pembunuhan mungkin salah dari Wisconsin warga Steven Avery, berharap film ini akan
menjelaskan pada penyakit keadilan Amerika.
Persuasi Membutuhkan Panduan Pilihan
Jika, seperti disebutkan sebelumnya, self-persuasi adalah kunci untuk pengaruh
berhasil, maka seorang individu harus bebas untuk mengubah perilakunya sendiri atau
untuk melakukan apa yang dia ingin dalam pengaturan komunikasi. Tapi apa artinya
menjadi bebas? Filsuf telah diperdebatkan pertanyaan ini selama berabad-abad, dan jika
Anda mengambil kursus filsafat, Anda mungkin ingat perdebatan-perdebatan yang
terkenal tentang kehendak bebas versus determinisme.

Saya menyarankan bahwa seseorang bebas ketika ia memiliki kemampuan untuk
bertindak sebaliknya- atau selain melakukan apa yang membujuk menyarankan - atau
untuk merefleksikan secara kritis pilihannya dalam situasi (Smythe, 1999). Meski begitu,
penting untuk diingat bahwa orang tidak memiliki kebebasan mutlak, bahkan dalam
masyarakat demokratis seperti kita yang menjunjung hak asasi manusia. Amerika tidak
memiliki akses yang sama ke media internasional, seperti jaringan televisi Timur Tengah
Al Jazeera, yang menawarkan potret kritis terhadap kebijakan AS, seperti yang mereka
lakukan kepada media Amerika yang memberikan gambaran yang lebih positif. Apakah
orang Amerika bebas untuk sampel semua media?

11

Secara teoritis, ya, tetapi praktis, tidak ada. Dari usia dini, anak-anak Amerika
yang terkena iklan yang mempromosikan berkat produk komersial, namun hampir tidak
memiliki paparan komunikasi yang mempertanyakan kebajikan dari sistem kapitalis.
Mengingat kekuatan

dari sosialisasi, bagaimana kebebasan individu-individu untuk

menolak ornamen kapitalisme ketika mereka menjadi dewasa? Di Amerika, anak
perempuan dan anak laki-laki belajar (sebagian melalui iklan) bahwa cincin berlian
melambangkan kebahagiaan perkawinan dan pernikahan itu adalah diinginkan hidupmengejar. Bagaimana kemungkinan bahwa, sebagai orang dewasa, individu-individu ini
bisa menolak cincin pernikahan dan perkawinan setelah, mengatakan, membaca artikel
yang mengkritik kekosongan spiritual dari harta benda dan kekakuan dari peran
perkawinan? bila mengajukan pertanyaan ini tidak untuk menyatakan bahwa cincin
pernikahan atau perkawinan tanpa nilai, tetapi untuk menunjukkan bahwa tidak satupun
dari kita adalah sebebas kita berpikir-tidak di Amerika atau di budaya lain, dan bahwa
konsep kebebasan yang mendasari persuasi adalah relatif, tidak mutlak, konsep.
Ringkasan
Bagian ini telah menawarkan definisi persuasi, menggambarkan fitur utama.
Sepanjang buku ini, kita akan menelusuri cara di mana karakteristik khas dari persuasi
bermain dalam kehidupan nyata. Atribut kunci dari persuasi adalah bahwa itu beroperasi
sebagai proses, bukan produk; bergantung pada simbol; melibatkan maksud komunikator
untuk pengaruh; memerlukan diri persuasi; membutuhkan transmisi pesan; dan
mengasumsikan pilihan bebas. Dari semua atribut ini, salah satu yang memotong ke inti
dari persuasi adalah persuasi diri. Pada akhirnya, kami membujuk diri kita sendiri. Kami
memutuskan untuk mengubah pikiran kita sendiri tentang isu-isu, orang, dan ide-ide.
Pembujuk mengirimkan pesan, memanggil fitur mereka yang paling menarik, bermain
permainan kata-kata, dan bahkan memanipulasi petunjuk verbal dengan harapan
meyakinkan kita untuk mengubah sikap kita tentang masalah.
Sekarang persuasi yang telah ditetapkan, penting untuk membedakan dari aspek
terkait pengaruh sosial. Untuk benar-benar memahami sifat persuasi, Anda harus
menghargai betapa tumpang tindih dengan dan menyimpang dari paksaan, propaganda,
dan manipulasi.
Persuasi Versus Pemaksaan

12

Bagaimana membedakan persuasi dari paksaan ? Jawabannya mungkin tampak
sederhana pada awalnya. Persuasi berhubungan dengan alasan dan

banding lisan,

sementara paksaan mempekerjakan tenaga, Anda sarankan. Ini bukan awal yang buruk,
tetapi ada hubungan antara menarik tumpang tindih-yang menarik- Anda mungkin tidak
biasanya berpikir.
Pertimbangkan skenario ini:


Tom bekerja untuk sebuah lembaga pelayanan sosial yang menerima beberapa dana dari
kesatuan daerah . Pada akhir setiap tahun, Kesatuan daerah meminta karyawan untuk
berkontribusi amal. Tom ingin menyumbang, namun ia membutuhkan setiap sen gajinya
untuk menghidupi keluarganya. Satu tahun, bosnya, Anne, mengirimkan memo sangat
mendesak karyawan untuk diberikan kepada Kesatuan Daerah. Anne tidak mengancam,
tetapi pesan implisit adalah: Saya mengharapkan Anda untuk menyumbang, dan saya
akan tahu siapa yang melakukannya dan siapa yang tidak. Tom memilih untuk



menyumbangkan uang untuk kesatuan daerah. Apakah dia dipaksa atau dibujuk?
Sebelum kita dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kita harus tahu apa yang
dimaksud dengan paksaan. Filsuf mendefinisikan pemaksaan sebagai teknik untuk
memaksa orang untuk bertindak sebagai paksaan mereka untuk ingin bertindak-mungkin
bertentangan dengan preferensi mereka. Bos Tom, mendorong mereka untuk bertindak
dengan cara-cara yang bertentangan dengan preferensi mereka. Komunikator bekerja
langsung atau terselubung. Tampaknya bahwa mereka dipekerjakan paksaan.
Hal

mendapatkan

suram

ketika

Anda

melihat

definisi

ilmiah

yang

membandingkan pemaksaan dengan persuasi. Mary J. Smith (1982) mengambil
perspektif relativis, menekankan peran persepsi. Menurut pandangan ini hanya
bagaimana orang memandang sesuatu. Smith berpendapat bahwa ketika orang percaya
bahwa mereka bebas untuk menolak posisi komunikator, sebagai hal praktis mereka
bebas, dan pengaruh upaya berada di bawah payung persuasi. Ketika individu merasa
bahwa mereka tidak punya pilihan selain untuk mematuhi, pengaruh upaya untuk
memaksa.
Asumsikan bahwa Tom, merasa bahwa dia bisa mengatakan tidak kepada
atasannya. Di sisi lain, misalkan Tom kurang percaya diri dan tidak percaya bahwa
mereka dapat menahan komunikator ini. Dalam hal ini, kita bisa mengatakan bahwa
orang-orang menyadari bahwa mereka memiliki sedikit pilihan selain mematuhi. Kami
13

akan menyimpulkan bahwa pemaksaan, tidak persuasi, telah terjadi.Saat ini sangat
sulitnya untuk membedakan persuasi dan pemaksaan. Ulama berbeda pada di mana
mereka menarik garis antara dua istilah. Beberapa orang akan mengatakan bahwa tiga
pengaruh agen yang digunakan sedikit baik persuasi dan pemaksaan. (Pandangan saya
sendiri adalah bahwa kasus pertama adalah contoh paling jelas dari paksaan komunicator
dipekerjakan ancaman terselubung. Terlebih lagi, bos Tom memegang kekuasaan atas
dirinya, yang mengarah ke persepsi yang masuk akal bahwa Tom punya banyak pilihan
selain untuk mematuhi.Selain itu, tidak ada ancaman langsung apapun yang bekerja
dalam kasus ini) lebih umum saat ini, titik untuk diingat adalah bahwa persuasi dan
pemaksaan tidak bertolak belakang, melainkan, tumpang tindih konsep.
Persuasi dan pemaksaan berlebihan pada tahap Internasioanal
Terorisme adalah yang memaksa tindakan: Ini mempekerjakan ancaman konsekuensi
mengerikan dan kekuatan fisik untuk memaksa individu untuk berperilaku sebagai
paksaan mereka berperilaku. Tapi teroris juga memiliki tujuan persuasif. "Titik
terorisme," catatan Louise Richardson, "bukan untuk mengalahkan musuh tapi untuk
mengirim pesan. Korban digunakan sebagai sarana mengubah perilaku audiens yang
lebih besar "(2006, pp. 4-5). Teroris melakukan aksi-aksi kekerasan untuk mendapatkan
perhatian dan simpati untuk tujuan mereka. Mereka bisa membunuh puluhan orang untuk
mempengaruhi jutaan orang lain. Mereka berusaha untuk memprovokasi reaksi, berharap
untuk menakut-nakuti orang, meyakinkan mereka untuk mengubah gaya hidup mereka,
atau menunjukkan bahwa organisasi teroris tetap mampu berkomunikasi pesan. Persuasi
dan pemaksaan kadang-kadang dapat dipisahkan, lebih sulit untuk mengungkap daripada
yang umumnya diasumsikan.
Satu melihat ini sangat jelas dalam pelanggaran kontroversial tahanan Irak di penjara
Abu Ghraib beberapa tahun yang lalu (Zimbardo, 2007). Selama perang di Irak, beberapa
tentara Amerika dipermalukan dan disiksa tahanan-untuk Irak misalnya, meninggalkan
tahanan telanjang di kamarnya dan memaksa dia untuk menggonggong seperti anjing dan
merangkak di perutnya sebagai tentara kencing dan meludahinya. Ia kemudian disodomi
oleh tongkat polisi sementara dua petugas polisi militer wanita melemparkan bola di alat
kelaminnya. Bahkan mereka yang mendukung perang di Irak dan bersimpati dengan
tentara tekanan mengerikan yang dihadapi dari serangan dari pemberontak mengakui

14

bahwa perilaku para prajurit itu tidak etis. Apakah para prajurit dipaksa atau dibujuk?
Sulit untuk memisahkan dua bentuk pengaruh sosial
Sangat mudah untuk mengkritik Inggris dan Graner, tapi tak satu pun dari kita
yang tahu apa yang akan kita lakukan jika kita telah menghadapi tekanan yang sama
bahwa dua tentara tersebut mengalami di Irak. Sosial pengaruh pemaksaan dan persuasi
diberikannya efek kuat, tidak selalu positif, pada perilaku manusia. Mereka yang
mengatakan itu semua bermuara pada persepsi harus bergulat dengan ambiguitas (tidak
memuaskan di pengadilan) yang berpengaruh upaya dapat persuasi untuk satu orang (jika
ia mengklaim bebas untuk menolak posisi komunikator), namun memaksa untuk yang
lain (jika dia klaim dia tidak punya pilihan selain mematuhi). Ini berarti bahwa dua
individu dapat dipengaruhi oleh pesan yang sama, tapi satu (yang mengklaim itu
persuasi) akan bertanggung jawab atas tindakannya, sementara yang lain (yang dianggap
paksaan) dapat dibebaskan dengan alasan bahwa ia tidak memiliki kebebasan untuk
menolak pesan tersebut.
Berdasarkan pendekatan kontemporer, kita dapat mengatakan bahwa pemaksaan terjadi
ketika pengaruh agen:
a) memberikan ancaman dipercaya dari bahaya fisik atau emosional yang signifikan bagi
mereka yang menolak perintah tersebut,
b) menghalangi individu dari beberapa ukuran kebebasan atau otonomi, dan
c) upaya untuk mendorong individu untuk bertindak bertentangan dengan preferensi nya
(Dahl, 1989; Feinberg, 1998; Rosenbaum, 1986).
Persuasi, sebaliknya, terjadi dalam suasana bebas memilih: Ini mengasumsikan individu
mampu menolak pengaruh upaya atau rela membujuk dirinya sendiri untuk mengubah
sikap tentang masalah.

Paksaan_______________________________________________ Ajakan
Sifat ancaman psikologis
Kemampuan untuk melakukan sebaliknya
Permintaan bertentangan dengan preferensi seseorang

15

Pemaksaan dan persuasi tidak bertolak belakang. Mereka lebih baik dilihat sebagai
berbaring sepanjang kontinum dari pengaruh sosial.
Bujukan Buruk dari persuasi untuk anak laki-laki
Ada dua persyaratan tambahan yang ketika pengaruh sosial dan persuasi dibahas:
propaganda dan manipulasi. Kita semua telah mendengar propaganda. Ini adalah istilah
umum dalam budaya populer. Di tahun 2014 film, The Hunger Games: Mockingjay Part 1, salah satu pemimpin dari kelompok pemberontak ringan, hampir bercanda,
mengacu pada "prop" atau video yang propaganda yang dibintangi pahlawan Katniss
Everdeen. Tidak lama setelah The Hunger Games ini dirilis di bioskop Amerika, film
lain, komedi gegabah, Wawancara, menjadi terkait erat dengan propaganda dalam
kebenaran dari film adalah episode fiksi. Secara luas diyakini bahwa Korea Utara
menyusup ke dalam komputer dari Sony Pictures untuk menjegal ril.
Wawancara, yang menggambarkan pembunuhan fiksi pemimpin Korea Utara.
Pemerintah Korea Utara tampaknya melihat film sebagai murni propaganda AS, gagasan
menggelikan yang diasumsikan di Hollywood sebagai perpanjangan tangan dari AS
mengatur pemerintah. Ini adalah lelucon fiksi, kontras dengan realitas. contoh klasik dari
propaganda Nazi di Jerman, dimana film, pidato Aryan, dan asosiasi simbolik
antisemitisme yang digunakan untuk menyebarkan ideologi tercela.
Propaganda dan persuasi tumpang tindih di kedua komunikasi digunakan untuk
kuat mempengaruhi sikap. Tapi ada perbedaan penting, baik substantif dan semantik.
Propaganda didefinisikan sebagai bentuk komunikasi di mana para pemimpin dari
kelompok penguasa harus dekat atau total kontrol atas transmisi informasi, biasanya
mengandalkan media massa atau sosial untuk mencapai anggota audiens target,
menggunakan bahasa dan simbol secara menipu dan manipulatif . Ada beberapa
perbedaan utama antara propaganda dan persuasi.
Pertama, propaganda mengacu pada contoh di mana kelompok memiliki dekat
atau total kontrol atas transmisi informasi dan perbedaan pendapat dilarang atau paksa
asa. Contoh klasik termasuk Hitler Jerman, kaum Komunis selama Revolusi Cina,
pemerintah Korea Utara, Amerika Serikat dalam memperlakukan Afrika Amerika
sebelum dan selama bertahun-tahun Jim Crow yang mengikuti Perang Saudara, dan
kelompok-kelompok politik ekstrimis, seperti Negara Islam atau ISIS, dan ekstremis
16

kelompok Afrika Islam, Boko Haram. Anda lihat, propaganda masih ada, berabad-abad
setelah itu dikerahkan oleh Perang Salib dari Abad Pertengahan, Gereja Katolik,
Napoleon, dan Nazi (Jowett & O'Donnell, 2015).
Propaganda telah menjadi virus, dengan ISIS posting video YouTube mengerikan
bergaya abad pertengahan pemenggalan wartawan Amerika, dibalut jas melompat jeruk
sengaja mengejek pakaian yang dikenakan oleh para tahanan di kamp tahanan AS
Guantanamo Bay. Kelompok ekstrimis Afrika pembunuh, Boko Haram, bahkan
menciptakan media outlet sendiri, dengan logo, akun Twitter, dan video (Callimachi,
2015a). Untuk Boko Haram, ISIS, dan kultus politik kekerasan lainnya, propaganda
adalah urutan komunikatif hari. Tidak ada alternatif, pesan pembangkang. Ini adalah
pandangan. Propaganda tepat menggambarkan sifat dan struktur dari lingkungan sosial
mereka, untuk anggotanya melainkan hanya terkena satu perspektif.
Sebaliknya, persuasi, karena bekerja dalam masyarakat demokratis, melibatkan
aliran bebas informasi, di mana orang memiliki akses yang mudah untuk perspektif yang
menantang pemerintah atau penguasa kelompok. Beberapa pesan persuasif, seperti iklan
politik negatif, tapi orang-orang juga dapat melihat YouTube atau iklan televisi dari
partai politik lain, atau iklan yang mengkritik. Perbedaan terkait kedua adalah
propaganda yang menipu, menyajikan hanya satu sekerat fakta-satu propagandis ingin
orang mendengar. Propaganda sengaja menyembunyikan atau mendistorsi posisi yang
berlawanan, dan sistem media mereka membuatnya tinggi hampir mustahil bagi warga
negara untuk memiliki akses ke sudut pandang alternatif. Propaganda menipu, seperti
yang telah dipraktekkan sepanjang sejarah dan hari ini, memiliki komponen politik yang
kuat, biasanya mencerminkan pandangan dari rezim anti-demokrasi.
Perbedaan ketiga antara propaganda dan persuasi adalah propaganda yang
biasanya melibatkan media, baik media massa, atau media interaktif seperti YouTube
yang dapat diakses oleh jutaan orang di seluruh dunia. Persuasi, sebaliknya, terjadi dalam
pengaturan dimediasi, tetapi juga dalam interpersonal dan satu konteks organisasi dalam
pertemuan kelompok pada pekerjaan, dan pada rapat umum politik besar.
Perbedaan akhir antara propaganda dan persuasi terletak pada konotasinya.
Propaganda datang dengan konotasi negatif terkait dengan hal-hal buruk sedangkan
persuasi lebih dipandang sebagai kekuatan positif yang dapat menghasilkan hasil yang
bermanfaat. Sebuah istilah terkait yang sering digunakan persuasi adalah manipulasi.
17

Namun keduanya tetap memiliki perbedaan utama. Manipulasi adalah teknik persuasi
yang terjadi ketika komunikator menyembunyikan tujuan dari persuasif dan cenderung
menyesatkan komunikan dengan memberikan pesan yang seolah-olah benar. Adapun
teknik manipulatif antara lain sanjungan, bicara manis, dan janji-janji palsu.
Semua persuasi tidaklah manipulatif, contohnya seperti seseorang yang
berkomunikasi dengan motif jujur dan terbuka tentunya tidak menggunakan manipulasi.
Karena manipulasi dikatakan ‘licik’ dan memiliki konotasi negatif, terkadang dikaitkan
dengan pemaksaan. Namun, manipulasi berbeda dengan pemaksaan. Manipulasi
mengasumsikan pilihan bebas sedangkan pemaksaan terjadi ketika kebebasan pilihan
terganggu.
Memahami Efek Komunikasi Persuasif
Persuasi bukanlah berasal hanya dari satu bagian, namun terdapat berbagai jenis
komunikasi persuasif dengan beragam jenis efek yang berbeda. Beberapa pesan dramatis
dapat mempengaruhi sikap dan mengerahkan dampak yang lebih kecil. Miller (1980)
mengusulkan bahwa komunikasi mempunyai tiga efek persuasif yang berbeda yaitu
membentuk, memperkuat, dan mengubah tanggapan.
 Membentuk (Shaping)
Semua orang tentunya telah mendengar dan mengetahui Nike “swoosh” (sebuah
produk atletik) dari berbagai ratusan iklan pada pakaian atlet selebriti. Ini menjadi salah
satu simbol yang ‘sering didengar’ dan membantu membentuk Nike menjadi a leader
dalam bisnis sepatu atletik. Kampanye iklan sekarang menampilkan Michael Jordan dan
Bo Jackson membantu penjualan produk Nike dengan menghubungkan Nike melalui
gerakan, kecepatan, dan prestasi atletik. Contoh yang lainnya adalah pemasaran rokok.
Perusahaan tembakau menghabiskan jutaan untuk membentuk sikap masyarakat terhadap
rokok, berharap mereka dapat menarik pemuda untuk menikmati rokok dengan
menyenangkan, tetapi dapat mematikan dengan menghisapnya. Pemasar membentuk
sikap dengan mengasosiasikan rokok dengan wanita cantik dan pria jantan. Mereka
menarik gadis-gadis remaja untuk mencari cara memberontak terhadap pacar atau orang
tua dengan menyarankan bahwa merokok dapat membuat mereka tampil menantang dan
berkemauan keras. Pada tingkat yang lebih positif, sosialisasi dapat dianggap sebagai
contoh sikap membentuk atau pembentukan. Agen sosial yang berpengaruh memodelkan
berbagai nilai dan sikap pro-sosial, seperti disiplin diri, altruisme, dan agama.
18

 Memperkuat (Reinforcing)
Berlawanan dengan pendapat populer, banyak komunikasi persuasif yang tidak
dirancang untuk mengkonversi orang, melainkan untuk memperkuat posisi yang sudah
mereka pegang. Contohnya : dalam kampanye politik, kandidat mencoba untuk
memperkuat komitmen partai pendukung. Dalam cara yang sama, para ahli pendidikan
kesehatan mencoba untuk memperkuat keputusan individu untuk berhenti merokok atau
untuk menjauhkan diri dari minuman keras yang berlebihan. Komunikator mengakui
bahwa orang dapat dengan mudah kambuh di bawah tekanan, sehingga mereka
merancang pesan untuk membantu individu mempertahankan komitmen mereka untuk
tidak lagi merokok atau mengonsumsi minuman keras.
 Mengubah
Ini mungkin dampak persuasif yang paling penting dan salah satu yang datang
paling sering ke terfikirkan ketika kita berpikir tentang persuasi. Komunikasi nyata bisa
mengubah sikap. persuasi bisa mempengaruhi sikap dan perilaku sosial. Contohnya :
sikap negatif terhadap pernikahan gay sekarang telah berubah secara dramatis. Di
Amerika, pasangan gay berhak untuk tinggal di sekitar kehidupan masyarakat yang lain
dengan dilindungi oleh hak-hak sipil. Jajak pendapat yang dilakukan juga menunjukkan
bahwa mayoritas orang Amerika mendukung pernikahan gay sehingga Mahkamah
Agung memutuskan untuk mengesahkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2015 silam.
Komunikasi persuasif telah memiliki yang kuat, efek yang diinginkan pada isu-isu ini.
Mereka memiliki sikap dan perilaku untuk dipengaruhi. Persuasi adalah suatu proses;
perubahan yang lambat. Ini terjadi dari waktu ke waktu, langkah demi langkah, dengan
setiap langkah menghitung sebagai contoh dari diri persuasi.
KESIMPULAN
Persuasi adalah seni kuno. Ini tanggal kembali ke Alkitab dan Yunani kuno. Namun
ada aspek penting dari persuasi kontemporer yang unik untuk era ini, terutama volume,
kecepatan, pelembagaan, kehalusan, kompleksitas, digitalisasi, dan remixing dari pesan
modern. Sosial media telah mengubah beberapa kontur persuasi, mengangkat pesan teks
singkat, penuh dengan makna budaya, mengompresi jarak antara pembujuk dan persuadee,
menyoroti fleksibilitas persuasi, di mana individu secara bersamaan pengirim pesan dan
penerima pesan pada berbeda situs jejaring sosial, dan memperluas pilihan hampir tanpa
henti, sementara paradoks memperkuat paparan suka berpikiran lain yang memperkuat
19

pandangan dunia yang sudah ada sebelumnya. Namun pesan media sosial dimaksudkan untuk
mengubah sikap harus dipahami melalui proses waktu dihormati persuasi.
Persuasi didefinisikan sebagai proses simbolik di mana komunikator mencoba untuk
meyakinkan orang lain untuk mengubah sikap mereka sendiri atau perilaku mengenai
masalah melalui transmisi pesan, dalam suasana pilihan bebas. Sebuah aspek kunci dari
persuasi adalah self-persuasi. Komunikator tidak mengubah pikiran orang; orang tersebutlah
yang memutuskan untuk mengubah sikap mereka sendiri atau untuk menolak persuasi. Ada
sesuatu yang membebaskan tentang selfpersuasion. Ia mengatakan bahwa kita bebas untuk
mengubah hidup kita dengan cara apapun yang kita inginkan. Kita punya kekuatan untuk
menjadi apa yang kita ingin menjadi-untuk berhenti merokok, menurunkan berat badan,
memodifikasi pola perilaku disfungsional, mengubah jalur karir, atau menemukan cara untuk
menjadi pembicara publik yang dinamis. Jelas, kita tidak bisa melakukan semuanya: Ada
batas yang ditetapkan oleh kedua keterampilan kognitif dan masyarakat. Tetapi mengatakan
bahwa orang akhirnya membujuk sendiri, saya menyarankan agar kita ikut bertanggung
jawab jika kita membiarkan diri kita ditipu oleh pembujuk tidak jujur. Saya berpendapat
bahwa orang-orang yang mampu melemparkan belenggu pesan berbahaya dan menemukan
cara yang positif untuk menjalani kehidupan mereka.
Pengaruh sosial adalah fenomena yang kuat. Hal ini dapat dilihat sebagai sebuah
kontinum, dengan paksaan berbaring di satu ujung dan persuasi di sisi lain. Ada tidak selalu
black and white perbedaan antara persuasi dan pemaksaan. Mereka bisa tumpang tindih,
seperti dalam situasi melibatkan otoritas, kultus agama, dan tahanan penyiksaan. Namun,
dengan definisi yang jelas kami dapat menguraikan paksaan dan persuasi. Pemaksaan terjadi
ketika agen pengaruh memberikan ancaman dipercaya beberapa konsekuensi, menghalangi
individu dari beberapa ukuran kebebasan atau otonomi, dan upaya untuk mendorong individu
untuk bertindak sebaliknya dengan preferensi nya. Persuasi terjadi dalam suasana kebebasan,
di mana individu otonom, mampu mengatakan tidak, dan mampu mengubah pikirannya
tentang masalah ini. Dalam situasi seperti itu, individu yang bertanggung jawab atas pilihan
mereka dan jawab atas keputusan mereka.
Persuasi tumpang tindih dengan propaganda dan manipulasi. Hal ini membawa
negatif konotasi dan berbeda dalam beberapa cara dari persuasi. Propaganda terjadi ketika
para pemimpin memiliki kontrol dekat atau total lebih dari transmisi informasi,
mempekerjakan penipuan, dan bergantung pada media untuk menargetkan massa individu.
20

Manipulasi terjadi ketika pembujuk sebuah menyamarkan nya niat, berharap untuk
menyesatkan penerima pesan dengan menawan atau jujur pesan. Persuasi jika didefinisikan
secara luas, memiliki sejumlah efek pada individu, halus dan terang-terangan mempengaruhi
keyakinan, emosi, dan tindakan. Persuasi membantu membentuk, memperkuat, dalam
perubahan sikap.

BAB II
SEJARAH DAN ETIKA
Retorika memiliki nama yang buruk. Retorika seringkali dikaitkan dengan politik
ganda-talk. Pada zaman kuno, sarjana dihormati melihat retorika melalui lensa sangat
berbeda. Retorika-apa yang sekarang kita sebut persuasi-adalah ditinggikan oleh komponen
peradaban, satu terkait dengan kefasihan, belajar, dan moral yang tinggi karakter. Orator yang
dianggap penting. sarjana Romawi menyatakan bahwa masyarakat memerlukan orator yang

21

memiliki pelatihan yang luas dalam seni dan etika liberal. Prihatin dengan persyaratan praktis
dan etika kehidupan sipil, retorika kuno bercita-cita untuk memperlengkapi orang-orang
muda dengan keterampilan dan pengetahuan mereka akan perlu untuk menjadi warga negara
dalam masyarakat bebas. Ini, tentu saja, kontras dengan penekanan kontemporer pada
persuasi sebagai cara memajukan tujuan diri tertarik dan sinisme tentang orang-orang yang
memanfaatkan pidato dalam pelayanan perubahan politik.
Pertama, ikhtisar sejarah membantu kita menghargai asal-usul ide. Mereka
mengingatkan kita bahwa kita bukan yang pertama untuk merenungkan persuasi atau
menggeluti dengan dilema persuasi. Kedua, pendekatan historis membantu kita untuk melihat
kesinambungan dan perubahan. Ini menunjukkan bahwa dilema hari ini dikonsumsi para
ulama dahulu kala, sementara pada saat yang sama meminta perhatian khas masalah
kehidupan kontemporer. Perspektif etika membantu kita untuk menghargai bagaimana orang
bergulat dengan dimensi moral persuasi selama berabad-abad.
Review Sejarah Persuasi
Yunani Kuno: "It’s All Sophos to Me”
Retorika mengacu pada penggunaan argumentasi, bahasa, dan alamat publik
untuk mempengaruhi pemirsa. "Jika salah satu kelompok orang dapat dikatakan memiliki
retorika ditemukan," James L. Emas dan rekan mencatat, "itu akan menjadi orang-orang
Yunani kuno" (Golden, Berquist, & Coleman, 2000, hal. 1). Orang-orang Yunani
mencintai pidato publik. Warga sering bertindak sebagai jaksa dan pengacara dalam
gugatan yang kejadian sehari-hari di Athena negara kota (Golden et al., 2000). Sejarah
retorika dimulai dari meningkatnya minat warga untuk mendapatkan pelatihan dalam
retorika, atau seni publik bujukan.
Untuk memenuhi permintaan para warga, sekelompok guru memutuskan untuk
menawarkan kursus retorika, serta di bidang akademik lainnya. Para guru dipanggil
Sofis, dalam bahasa Yunani “sophos” yang artinya pengetahuan. Sophis melakukan
perjalanan dari kota ke kota, menjajakan intelektualnya untuk mendapatkan uang; Sophis
mendedikasikan keahlian mereka dandilakukan untuk mencari nafkah. Dua dari guruGorgias dan Isokrates- bepergian mengajar kelas pidato dengan menempatkan penekanan
yang cukup pada gaya.

22

Kaum Sofis menarik untuk diikuti, tapi tidak semua orang yang mengikuti
mereka menyukai apa yang mereka lihat. Plato, filsuf Yunani besar, mencela pekerjaan
mereka dalam dialog-dialognya. Menurut Plato, kebenaran adalah nilai tertinggi. Namun
Sofis dikorbankan kebenaran di altar persuasi, dalam pandangan Plato. Kaum Sofis,
menurutnya, tidak tertarik dalam menemukan kebenaran atau memajukan rasional. Bagi
kaum Sofis, mereka melihat persuasi berbeda. Mereka percaya bahwa mereka
membentuk pendidikan dasar dengan memberikan pengetahuan yang lebih praktis dari
kebenaran "muluk-muluk”.
Teori Persuasi Pertama
Aristoteles hidup pada abad ke-4 SM dan menulis 170 karya,termasuk buku-buku
tentang retorika. Risalahnya "Retorika" dianggap sebagai "pekerjaan yang paling
signifikan pada persuasi yang pernah ditulis"(Golden et al, 2000, hal 2). Wawasan
Aristoteles adalah bahwa Plato dan Sofis