TUGAS GIZI DAN DIET Nutrisi sebagai Tera

TUGAS GIZI DAN DIET
Nutrisi sebagai Terapi pada penyakit Diabetes
Mellitus

Nama Kelompok :
1. Desi Ria Puspita (2720162940)
2. Rahayu Noviyani (2720162977)
3. Havidha Sukmanti D (2720162960)
4. Pradita Eli S (2720162974)

AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO
YOGYAKARTA
2016

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “ Nutrisi sebagai Terapi pada penyakit Diabetes Mellitus”. Makalah ini di susun dalam

rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah GIZI DAN DIET.
Dalam menyusun makalah ilmiah ini, penulis banyak memperoleh bantuan serta
bimbangan dari berbagai pihak. Oleh karena itu , penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak dan temen – temen yang telah mendukung terselesaikannya makalah
ini.
Penukisan menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnakannya makalah ini . Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Yogyakarta,

September 2016

Tim Penyusun

2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….3
BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………….4
A. Latar Belakang……………………………………………………..
B. Tujuan Penulisan…………………………………………………...

BAB II

PEMBAHASAN………………………………………………………5
A.
B.
C.
D.
E.

BAB III

Pengertian Diabetes Mellitus………………………………………
Patofisiologi Penyakit……………………………………………..

Diet untu menangani Penyakit……………………………………..
Pencegahan………………………………………………………...
Pengobatan………………………………………………………...

PENUTUP…………………………………………………………….11
A. Kesimpulan………………………………………………………...
B. Saran…………………………………………………………….....

DAFTAR PUSTAKA

3

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah suatu keadaan dimana terdapat kadar gula yangberlebihan dalam
peredaran darah , dan ini terjadi karena badan kekurangan suatuhormone yang disebut insulin,
dan hormone itu yang diperlukan untuk menukargula kedalam tenaga pada badan kita. Akibatnya
ialah glukosa bertumpuk didalam darah (hiperglikemia) dan akhirnya diekskresikan lewat kemih
tanpadigunakan (glycosuria). Karena itu produksi kemih sangat meningkat dan pasienharus

sering kencing (poliuria), merasa amat haus (polidipsia), berat badanmenurun dan berasa lelah.
Penyakit diabetes juga sebagai penyakit keturunan ataukadang bisa muncul diluar faktor
keturunan.Menurut laporan terakhir WHO didunia kini terdapat sekitar 120 jutapenderita
diabetes mellitus dan diperkirakan akan naik menjadi 250 juta padatahun 2025. Kenaikan ini
antara lain karena faktor usia harapan hidup semakinmeningkat, diet kurang sehat, kegemukan
serta gaya hidup modern. Di Indonesiamenurut survey 1993 prevanlensi penyakit diabetes
dikota-kota besar 6-20 tahunyaitu 0,26%, usia di atas 20 tahun 1,43%, dan usia diatas 40 tahun
4,16%,sedangkan dipedesaan usia diatas 70 tahun 1,47%. Diperkirakan seluruh penderitadiabetes
di Indonesia sekitar 2,5 juta orang.

B.Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan pengertian tentang penyakit diabetes mellitus
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mampu mengetahui penyakit diabetes mellitus
b. Mahasiswa dapat mengetahui diet yang tepat dengan penyakit diabetes mellitus
c. Mahasiswa mampu mencegah penyakit diabetes mellitus
d. Mahasiswa mampu mengobati dengan penyakit diabetes mellitus

BAB II

4

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DIABETES MELLITUS
Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus atau pancuran air)
(bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di Indonesia dengan istilah penyakit
kencing manis adalah kelainan metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti
kurangnya insulin atau ketidakmampuan tubuh untuk memanfaatkan insulin (Insulin
resistance), dengan simtoma berupa hiperglikemia kronis dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:


defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya.



defisiensi transporter glukosa.




atau keduanya.

Glukosa adalah bukan gula biasa yang umum tersedia di toko atau pasar. Glukosa adalah
karbohidrat alamiah yang digunakan tubuh sebagai sumber energi. Yang banyak dijual adalah
sukrosa dan ini sangat berbeda dengan glukosa. Konsentrasi tinggi dari glukosa dapat ditemukan
pada minuman ringan (soft drink) dan buah-buah tertentu. Kadar gula darah hanya menyiratkan
kadar glukosa darah dan tidak menyatakan kadar fruktosa, sukrosa, maltosa dan laktosa (banyak
pada susu). Yang bukan glukosa akan diubah sebagian menjadi glukosa melalui proses yang bisa
panjang tergantung jenisnya, karenanya mungkin tidak cepat menaikkan kadar gula darah. Buah
selain memiliki glukosa juga memiliki fruktosa dengan komposisi yang berbeda-beda tergantung
buahnya. Sukrosa termasuk cepat berubah menjadi glukosa, tetapi gula batu karena proses
pembuatannya berbeda lebih baik dari gula pasir, sedangkan gula aren dan gula jawa jauh lebih
baik bagi penderita diabetes.
Kadar glukosa pada darah dikendalikan oleh beberapa hormon. Hormon adalah zat kimia di
dalam badan yang mengirimkan tanda pada sel-sel ke sel-sel lainya. Insulin adalah hormon yang
5

dibuat oleh pankreas. Ketika makan, pankreas membuat insulin untuk mengirimkan pesan pada
sel-sel lainnya di tubuh. Insulin ini memerintahkan sel-sel untuk mengambil glukosa dari darah.

Glukosa digunakan oleh sel-sel untuk pembuatan energi. Glukosa yang berlebih disimpan dalam
sel-sel sebagai glikogen. Pada saat kadar gula darah mencapai tingkat rendah tertentu, sel-sel
memecah glikogen menjadi glukosa untuk menciptakan energi.
Berbagai penyakit, sindrom dan simtoma dapat terpicu oleh diabetes melitus, antara lain:
Alzheimer, ataxia-telangiectasia, sindrom Down, penyakit Huntington, kelainan mitokondria,
distrofi miotonis, penyakit Parkinson, sindrom Prader-Willi, sindrom Werner, sindrom Wolfram,]
leukoaraiosis, demensia,] hipotiroidisme, hipertiroidisme, hipogonadisme, dan lain-lain.

B.PATOFISIOLOGI
Patofisiologi Diabetes Mellitus tipe 1 , yang terjadi adalah tidak ada insulin yang
dikeluarkan oleh sel yang berbentuk seperti peta pada pancres yang terletak di belakang lambung
dengan tidak adanya insulin , glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel untuk di
rubah glukosa dalam daerah menjadi naik . Sedangkan pada diabetes mellitus tipe 2 terjadi :
karena reseptor yang berada di permukaan sel kurang.
Hal ini tentu akan sia-sia meskipun jumlah mempunyai jumlah insulin yang normal . Keadaan
yang sama dengan diabetes mellitus tipe 1 namun berbeda dalam jumlah insulin dan kualitas
insulin yang dimiliki. Faktor keturunan bias saja menjadi penyebab seorang terjangkit diabetes
mellitus. Penyebab lain yang juga bias menyebabkan diabetes mellitus adalah infeksi , kehamilan
dan juga obat-obatan
Faktor-faktor yang yang diperoleh dalam patofisiologi diabetes mellitus yang merupakan factor

penyebabnya adalah antara lain kurang bergerak atau mulai bergerak , seringnya pengonsumsian
makanan yang terlalu berlebih, kurangnya hormone insulin dalam tubuh , kehamilan serta adanya
penyakit hormonal yang menyebabkan kekurangan hormone insulin.

6

Gejala awal penyakit ini tidak akan disadari oleh penderita, namun memiliki beberapa keluhan
antara lain adalah penurunan berat badan dan terasa lemas , kemudian sering buang air kecil ,
banyak minum , banyak makan , kesemutan , gangguan penglihatan , gatal atau bisul , gangguan
ereksi , dan juga keputihan pada wanita.
Berdasarkan Patofisiologi diabetes mellitus tujuan utama pengobatan penyakit kencing manis ini
adalah menggembalikan konsentrasi glukosa darah menjadi normal , dengan begini penderita
penyakit ini akan kembali merasa nyaman dan sehat . Selanjutnya adalah mencegah atau
memperlambat terjadinya komplikasi. Kemudian mendidik penderita agar mampu merawat diri
sendiri untuk melawan penyakit yang dideritanya.
Penyakit diabetes bias menyebabkan komplikasi dimana tidak menyerang satu organ saja, namun
bias juga akan menyebabkan berbagai macam komplikasi bila tidak ditangani secepatnya.
Penyakit berat ini bias dicegah dengan melibatkan masyarakat dan mengkategorikan pencegahan
tersebut. Bagi masyarakat berisiko tinggi , dilakukan pencegahan primer , dan bagi mereka yang
menjadi penyandang penyakit ini , dapat diajak melakukan pencegahan tersier yang mana

mengajak mereka secara mandiri untuk mencegah terjadinya komplikasi.

C.Diet yang tepat untuk penyakit diabetes mellitus
Peningkatan kadar gula darah pada pengidap diabetes dapat berisiko terhadap kesehatan
seperti kelelahan, pusing, kerusakan saraf, penyakit jantung, hingga mengalami kebutaan bahkan
kesadaran menurun.
Penderita diabetes perlu hati-hati saat Anda akan menyantap makanan. Bagi yang mengidap
diabetes biasanya akan diberi terapi melalui pola makan teratur atau disebut terapi nutrisi medis.
Terapi ini dimaksudkan untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak dan kalori
sehingga bisa mengontrol kadar gula darah.
Berikut ini contoh pilihan makanan untuk penderita diabetes :


Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi merah,
kentang panggang, oatmeal, roti dan sereal dari biji-bijian utuh.
7



Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.




Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau dikonsumsi
mentah.Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes di antaranya brokoli dan
bayam.



Buah-buahan segar.Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan ditambah gula.



Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus, dimasak
untuk sup dan ditumis.



Popcorn tawar.




Produk olahan susu rendah lemak dan telur.



Ikan seperti tuna, salmon, sarden dan makarel. Namun, hindari ikan dengan kadar
merkuri tinggi seperti ikan tongkol.

Makanan yang harus dihindari
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, belum puas rasanya jika menu hidangan tidak
dilengkapi nasi putih. Padahal, bagi penderita diabetes, jenis makanan pokok ini harus dihindari
karena mengandung kadar gula yang tinggi dibanding sumber karbohidrat lain.
Selain nasi putih,ada beberapa jenis makanan lain yang harus dihindari jika ingin kadar gula
darah tetap terjaga yakni:


Roti tawar putih.



Makanan yang terbuat dari tepung terigu.



Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam jumlah
banyak.



Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula.
8



Sayuran kaleng yang mengandung garam tinggi.



Daging berlemak.



Produk susu tinggi lemak.



Hati, ampela, dan organ dalam hewan lainnya.



Makanan yang digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan kentang
goreng.



Popcorn kaya rasa.



Kulit ayam.

Dianjurkan Anda mengonsumsi makanan buatan sendiri. Dengan begitu Anda bisa memantau
bahan baku dan tambahan apa saja yang akan masuk ke tubuh. Selain jeli dalam memilih
makanan untuk penderita diabetes, Anda juga disarankan untuk rutin mengecek kadar gula darah.
Jenis tes gula darah beragam seperti tes gula darah puasa, tes gula darah acak, tes hemogblobin
A1c, dan tes toleransi glukosa oral. Konsultasikan ke dokter, tes gula darah jenis apa yang cocok
dengan kondisi Anda beserta takaran makanan yang pas bagi tubuh Anda.

D.PENCEGAHAN
1. Berhenti merokok
Banyak sekali penyakit yang diakibatkan oleh merokok. Dan sekarang rokok ini memiliki jenis
dan harga yang berbeda. Anak anak pun sekarang sudah ada yang merokok dan itu harus ditegur
jika kalian menemukan anak seperti ini, karena tidak baik untuk kesehatan. penyebab diabetes
melitus saja bisa dari merokok, penyakit hipertensi, sesak nafas, jantung, kanker paru paru dan
bronkitis merupakan penyakit dari orang perokok aktif. Jadi bagi kalian yang suka merokok,
segeralah untuk menguranginya, atau bisa menjauhkannya.
9

2. Berhenti minum alcohol
Kandungan minuman yang terdapat pada alkohol itu ada beberapa jenisnya. Ada yang tinggi,
sedang dan biasa. Namun bagi orang yang tidak terbiasa akan hal ini, akan membuat kepala
menjadi pusing. Tapi ada baiknya jika minuman ini tidak boleh di konsumsi karena penyebab
diabetes melitus dan penyebab ginjal yang rusak bisa dari minuman beralkohol.
3. Menghindari kebiasaan tidak melakukan aktivitas apapun
Ketika Anda sedang menonton televisi maka jangan menggunakan remote kontrol. Terlalu
banyak duduk akan memicu timbunan lemak dalam tubuh sehingga Anda bisa menjadi lebih
gemuk. Jadi, membuat tubuh selalu bergerak paling tidak hanya berjalan-jalan akan membuat
simpanan kalori dalam tubuh bisa dibakar menjadi tenaga.
4. Turunkan berat badan
Penyakit obesitas adalah penyakit yang di alami pada bagian tubuh yang berat badannya
mengalami kenaikan dari berbagai macam penyebab. Suka memakan makan berminyak dan
berlemak, jarang olahraga dan tidak suka minum air putih itulah kendala mengapa obesitas dapat
terjadi. bukan terjadi pada orang dewasa saja tapi anak anak pun juga bisa. Pengatasian yang
dapat di lakukan pada penyakit ini adalah mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Makanan seperti ini yang memiliki kandungan protein, karbohidrat, vitamin dan serat yang
seimbang. penyebab diabetes melitus adalah karena berat badan yang melebihi kapasitas dari
ukuran normalnya.
5. Ganti sumber karbonhidrat dan biji bijian
6. Hindari terlalu sering konsumsi minuman manis
Semua orang pasti suka terhadap makanan manis ini yang di dalamnya pasti terdapat kandungan
gula. Makanan dan minuman sejenis inilah yang bisa memicu terjadinya penyakit diabetes.
Karena penyebab diabetes melitus pun bisa karena hal ini. boleh mengkonsumsinya tapi harus di
forsir atau di kurangi.
7. Kondisi lemak tak jenuh ganda

10

Lemak tak jenuh ganda adalah jenis lemak yang ditemukan pada beberapa jenis kacangkacanga, biji-bijian, ikan salmon, ikan sarden dan beberapa jenis ikan lain . Lemak ini dapat
membantu tubuh dalam mencegah diabetes. Sementara jenis minyak trans seperti minyak sawit
dan margarin akan meningkatkan resiko penyakit jantung dan meningkatkan resiko diabetes.
8. Batasi konsumsi daging merah
Daging merah yang berasal dari domba, sapi , dan babi ternyata bisa meningkatkan resiko
diabetes. Daging merah tidak mudah diterima oleh tubuh termasuk dalam proses metabolisme.
Untuk menghindari resiko ini maka sebaiknya ganti daging merah dengan daging unggas.
9. Lakukan Berbagai Macam Aktifitas Fisik
Berbagai macam gerakan dan latihan fisik bisa menghindari tubuh dari penumpulan lemak,
resiko obesitas dan membuat jantung menjadi lebih sehat. Dengan gaya hidup seperti ini maka
tubuh akan meningkatkan produksi insulin dan digunakan untuk membantu menormalkan kadar
gula dalam darah. Anda bisa memilih beberapa aktifitas fisik seperti berenang, senam dan lari.
Latihan fisik 20 menit setiap hari sudah bisa menurunkan resiko terkena diabetes.
10. Konsumsi Makanan Berserat
Makanan yang mengandung serat akan membuat sistem metabolisme dalam tubuh berjalan lebih
lancar. Organ pencernaan bisa bekerja secara maksimal dan zat-zat penting yang berasal dari
makanan bisa digunakan oleh tubuh dengan cepat. Makanan berserat juga bisa menurunkan
resiko penyakit jantung dan menjaga organ pencernaan. Dengan cara ini maka resiko diabetes
akan menjadi lebih rendah. beberapa makanan berserat antara lain adalah sayuran hijau, kacangkacangan, buah-buahan, dan biji-bijian.
11. Atur Porsi Makan
Konsumsi makanan yang seimbang dengan kebutuhan nutrisi tubuh adalah langkah yang sangat
bijak. Pada dasarnya dalam setiap satu piring makan harus terdapat sekitar seperempat bagian
protein, sayuran, buah, dan karbohidrat. Ini adalah salah satu pengaturan porsi makan yang
paling sehat. Namun kita sering lupa bahwa makan hanya untuk membuat perut menjadi kenyang
namun ternyata bukan hal itu yang dibutuhkan oleh tubuh. Mengatur porsi makanan dengan
jumlah yang kecil dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bisa mengurangi resiko diabetes.
12. Batasi Makanan yang Digoreng
Makanan yang digoreng adalan salah satu jenis makanan favorit semua orang. Namun tanpa
disadari ternyata minyak yang berasal dari minyak sawit mengandung lemak yang cukup tinggi.
Lemak bisa meningkatkan resiko penyakit jantung yang berarti bahwa resiko diabetes juga akan
meningkat. Untuk menggantikan makanan yang digoreng sebaiknya ganti cara memasak dengan
direbus atau dikukus.
13. Batasi Makanan Olahan
Makanan olahan memang rasanya sangat enak dan mudah ditemukan dimana saja. Namun
ternyata makanan olahan belum tentu sehat untuk tubuh dan bisa meningkatkan resiko penyakit
11

jantung dan diabetes. Makanan olahan juga mengandung berbagai jenis bahan makanan
tambahan yang bisa mengacaukan sistem metabolisme dalam tubuh. Karena itu hindari makanan
olahan dan pilih makanan sehat.
14. Selalu Perhatikan Label Makanan
Jika Anda membeli makanan dalam kemasan maka sebaiknya selalu perhatikan dengan label
nutrisi yang tercantum. Biasanya beberapa nutrisi akan dicantumkan dalam daftar makanan
seperti kalori, gula, karbohidrat, dan berbagai jenis vitamin lain. Untuk menghindari makanan
yang terlalu banyak mengandung kalori maka amati semua daftar dalam label. Sebaiknya juga
jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan dalam kemasan.

15. Berolah raga secara rutin
Penyebab diabetes melitus adalah olahraga yang jarang untuk di lakukan. Sebetulnya berolahraga
itu berperan penting bagi tubuh. fungsi menjalankan olahraga ini jika di akumulasikan dapat
mencegah terjadinya berbagai macam penyakit kecil dan besar yang ingin menyerang tubuh.

E. PENGOBATAN
Penderita

diabetes

tipe

1

umumnya

menjalani

pengobatan

therapi

insulin

(Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah
dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan
pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi
kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal
ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan
pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula
darah.

12

BAB III
A. KESIMPULAN
Diabetes Mellitus adalah Suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang
disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat kekurangan insulin baik
absolut maupun relatif (Subekti, et al.., 1999). Klasifikasi Etiologis Diabetes Melitus Menurut
ADA 2003 terdriri atas Diabetes Melitus Tipe 1, Diabetes Melitus Tipe 2 dan Diabetes Melitus
Tipe Lain.
Secara epidemiologi DM seringkali tidak terdeteksi. Berbagai faktor genetik, lingkungan
dan cara hidup berperan dalam perjalanan penyakit diabetes. Ada kecenderungan penyakit ini
timbul dalam keluarga. Disamping itu juga ditemukan perbedaan kekerapan dan komplikasi
diantara ras, negara dan kebudayaan. DM tipe 2 akan meningkat menjadi 5 – 10 kali lipat karena
terjadi perubahan perilaku rural-tradisional menjadi urban. Faktor resiko yang berubah secara
epidemiologis adalah bertambahnya usia, jumlah dan lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh,
kurangnya aktivitas jasmani dan hiperinsulinemia. Semua faktor ini berinteraksi dengan
beberapa faktor genetik yang berhubungan dengan terjadinya DM tipe 2.
Tanpa intervensi yang efektif, kekerapan DM tipe 2 akan meningkat disebabkan oleh
berbagai hal misalnya bertambahnya usia harapan hidup, berkurangnya kematian akibat infeksi
dan meningkatnya faktor resiko yang disebabkan oleh karena gaya hidup yang salah seperti
kegemukan, kurang gerak/ aktivitas dan pola makan tidak sehat dan tidak teratur.
Kejadian DM diawali dengan kekurangan insulin sebagai penyebab utama. Di sisi lain
timbulnya DM bisa berasal dari kekurangan insulin yang bersifat relatif yang disebabkan oleh
adanya resistensi insulin (insuline recistance). Keadaan ini ditandai dengan ketidakrentanan/
ketidakmampuan organ menggunakan insulin, sehingga insulin tidak bisa berfungsi optimal
13

dalam mengatur metabolisme glukosa. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat
(hiperglikemi).
Baik pada DM tipe 1 maupun pada DM tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan
bila kadar itu melewati batas ambang ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urin. Mungkin
inilah sebabnya penyakit ini disebut juga penyakit kencing manis.
Diagnosa DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah, tidak dapat
ditegakan hanya atas dasar adanya glukosuria saja. Dalam menentukan diagnosa DM harus
diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosa
DM, pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan
bahan darah kapiler.
Apabila glukosa darah tidak terkontrol dengan baik, beberapa tahun kemudian hampir
selalu akan timbul komplikasi. Komplikasi akibat diabetes dapat dibagi dalam dua kelompok
besar: a).Komplikasi akut dan b). Komplikasi kronis. Sedangkan Menurut Sidartawan Soegondo,
prinsip pemberian obat/ pengobatan terhadap pasien DM terdiri atas 2 yaitu:
a. Pengobatan dengan insulin dan,
b. Pengobatan dengan Obat Hipoglikemik Oral.

SARAN
Bagi penderita penyakit diabetes mellitus makanan enak menjadi suatu yang mustahil untuk
dinikmati. Walau disinyalir sangat sulit untuk dapat sembuh, pengidap diabetes seharusnya tetap
dapat menjalani hidup secara normal bahkan dalam mengkonsumsi berbagai jenis makanan,
walaupun harus disesuaikan dengan kebutuhan kalori.
Ditengah masyarakat sempat berkembang mitos bahwa bila sudah menderita penyakit diabetes
maka itu merupakan suatu penderitaan yang sangat menyiksa, mereka harus menjalani diet ketat,
makanan manis menjadi pantangan. Sehingga sering kali menu untuk penderita diabetes harus
berbeda. Belum lagi ada mitos para diabetesi harus makan terpisah dari keluarga karena tidak
boleh makan enak. Mitos ini sekarang tidaklah berlaku karena penderita diabetes boleh
mengkonsumsi makanan apapun namun porsi dan takarannya harus diperhatikan.
Bagi penderita diabetes secara prinsip dapat hidup normal asalkan disiplin menjalani empat
modalitas utama yaitu mengikuti penyuluhan agar paham dan mandiri mengatasi diabetes,
mengatur pola makan, melakukan olahraga secara teratur dan terapi obat-obatan. Bahkan seorang
diabetesi tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan bila ia disiplin dalam memantau kadar gula
darah dan melakukan pengontrolan terhadap pola makan serta melakukan olahrga secara teratur.
Prof. Slamet juga mengatakan bila gagal dalam pengaturan makanan dan olahrga maka barulah
mengkonsumsi Obat-obatan yang merupakan modalitas terakhir

14

DAFTAR PUSTAKA







Wikipedia
Informasi dunia kesehatan
Halo dokter
Halo sehat
Info sehat

15