PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERH (1)
PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP
KUALITAS OUTPUT SIA DAN SPI PADA PERUSAHAAN
PENGGUNA ERP DI SULAWESI SELATAN
Hans Jonni
Grace T. Pontoh
Rahmawati HS
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris bahwa sistem informasi
akuntansi (SIA) yang terintegrasi sistem ERP memberi pengaruh pada kualitas output sistem
informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal (SPI). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah para pemakai sistem ERP pada perusahaan yang mengimplementasikan
sistem ERP dan beroperasi di Propinsi Sulawesi Selatan. Sampel penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat empat perusahaan yang
memenuhi kriteria. Data diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden. Selanjutnya,
data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP memengaruhi
kualitas output SIA dan SPI secara signifikan dan positif.
Kata Kunci: Sistem ERP, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal,
Kualitas Output SIA.
The purpose of this study is to find empirical evidence whether accounting information
system (AIS) which integrated with ERP system affects accounting information system
output quality and internal control system (ICS). Populations used in this study are ERP
system’s users on companies with ERP system implementation and operate at South
Sulawesi. The sample of this study is determined using purposive sampling method. There
are four companies fulfill the criteria. Data were obtained through questionnaires filled out by
the respondents. Then, data were analyzed using simple regression analysis. The results
indicate that accounting information system which integrated with ERP system affect AIS
output quality and ICS significantly and positively.
Keywords: ERP System, Accounting Information System, Internal Control System, AIS
Output Quality.
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Informasi akuntansi yang berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan
merupakan bagian dari informasi penting yang diperlukan oleh manajemen. Agar data
keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen maupun pihak luar
perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Diperlukan
suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan untuk
dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk yang sesuai juga (Sutabri,
2004:1).
Sistem informasi akuntansi dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan
sistem yang baik pula, salah satunya adalah sistem Enterprise Resource Planning (ERP).
Menurut Hall (2011:479) definisi dari sistem ERP adalah “… multiple module software
packages that evolved primarily from traditional manufacturing resource planning (MRP II)
systems.” Sistem ERP merupakan alat pendukung keputusan yang memberikan pihak
manajemen informasi secara real-time sehingga memungkinkan adanya keputusan secara
tepat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja serta mencapai keunggulan
bersaing. Pemrosesan analitis secara on-line meliputi pendukung keputusan, pemodelan,
penarikan informasi, analisis/laporan khusus, dan analisis bagaimana jika (what-if) (Hall,
2011:481). Selain menjadi alat pendukung keputusan bagi pihak menajer dengan memberikan
kualitas output yang dibutuhkan, ERP juga mampu untuk meningkatkan pengendalian
internal dari sistem informasi akuntansi yang telah terintegrasi dengan sistem ERP (Alzoubi,
2011 dan Hsiung, 2014).
Oluwatoyin and Oluseum (2008) mengemukakan definisi kualitas adalah “…a
significant element of production or services in keeping the customers satisfied.” Kualitas
adalah elemen penting dari produksi atau jasa dalam menjaga kepuasan pelanggan. Perbedaan
definisi dan sudut pandang mengenai istilah kualitas dari para pengamat di bidang bisnis dan
elemen umum bisnis lainnya menyatakan bahwa kualitas produk atau jasa mengacu pada
persepsi sejauh mana produk atau jasa memenuhi harapan pelanggan. Crosby (1979)
berpendapat bahwa “quality as the conformance to requirements or specifications and also
suggested that to manage quality adequately; it must be able to be measured.” Ada dua
bentuk kualitas yang dikenal di dunia ini, efisiensi dan inefisiensi. Efisiensi merupakan hal
yang harus setiap senior manajer upayakan untuk dicapai dan efisiensi dalam pelayanan
adalah apa yang pelanggan harapkan untuk dicapai. Selanjutnya, organisasi menjadi inefisien
atau tidak efisien karena pelatihan yang tidak memadai yang diberikan kepada karyawan oleh
pengusaha atau tugas-tugas pekerja tidak berkualitas dan memenuhi kualitas yang ditentukan
(Franks, 2009).
Teori control telah lama menjadi kerangka dasar yang berguna untuk pengembangan
teori dalam berbagai bidang.Menurut hipotesis sibernetik yang dikemukakan oleh Wiener
(1948), “loop umpan balik adalah landasan dari suatu tindakan.” Dalam bentuk yang paling
sederhana, loop umpan balik terdiri dari empat elemen: standar acuan atau tujuan, sensor atau
fungsi masukan (input), komparator dan efektor atau fungsi output. Ketika dikaitkan sebagai
teori perilaku, teori control memiliki dua elemen utama: satu kognitif dan lainnya adalah
afektif. Komponen kognitif terdiri dari beberapa tujuan internal, pengolahan informasi
tentang kondisi saat ini, dan perbandingan keadaan dengan tujuan yang diinginkan.
Komponen afektif timbul dari perbedaan persepsi antara keinginan seseorang dengan kondisi
saat ini dan perilaku yang dimulai dari keinginan seseorang untuk mengatasi perbedaan
tersebut (Klein, 1989).
2
Abdelzaher et al. (2009) menyatakan teori control memberikan pendekatan yang
sistematis untuk merancang loop umpan balik yang stabil dalam hal menghindari osilasi liar
(gangguan), akurat dalam pencapain tujuan, dan menyelesaikan output dengan cepat ke nilai
steady state. Teori control juga membantu perusahaan untuk menyediakan kebijakan
manajemen yang lebih baik serta efektif (Wiener, 1948). Fungsi dan dorongan untuk
terjadinya sebuah model sistem kontrol adalah aktual dan kuantitatif (Powers, 1994).
Diana dan Setiawati (2011:4) menyatakan sistem informasi akuntansi (SIA) adalah
“sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan
informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.” Menurut Bodnar dan Hopwood
(2003:1), Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah “… kumpulan sumber daya, seperti
manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya
menjadi informasi.” Selanjutnya, sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart
(2004:473) merupakan “sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung
jawab untuk persipan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari mengumpulkan
dan memproses berbagai transaksi perusahaan.”
ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut
dengan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan adalah struktur sistem informasi yang
digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam perusahaan manufaktur/jasa yang
meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan (Riswanto dan Sukriana, 2008).
Hall (2007:130) mengemukakan definisinya mengenai sistem ERP, “… adalah paket peranti
lunak bermodul yang berevolusi dari sistem perancangan sumber daya perusahaan tradisional
(manufacturing resource planning—MRP II).” Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang
diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam
pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin,
suku cadang, waktu, material dan kapasitas. (Wibisono, 2005).
Pengendalian internal yang didefinisikan oleh COSO dalam Husein (2004:121) adalah
“sebagai suatu sistem, struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan direktur
perusahaan, manajemen dan personel lainnya, yang didesain untuk menghasilkan penilaian
rasional sebagai upaya mencapai sasaran pengendalian.” Pengendalian sebagai sebuah proses
sekaligus struktur, merupakan sesuatu yang pasti berhubungan dengan akuntan. Sebagai
pemakai kunci sistem informasi akuntansi, akuntan sudah seharusnya berperan aktif dalam
mengembangkan dan menelaah struktur pengendalian internal. Struktur pengendalian intern
ini menyediakan alat melalui fungsi proses pengendalian internal. Jika, struktur pengendalian
intern ini dilaksanakan, semua kegiatan, sumber daya fisik dan data akan dimonitori dan
dikendalikan, tujuan akan dicapai, risiko akan diminimalkan dan output informasi dari sistem
informasinya akan mudah dipercaya (Husein, 2004:120).
Penelitian ini merupakan replikasi dari peneltian yang dilakukan oleh Alzoubi (2011).
Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa integrasi sistem informasi akuntansi
dengan sistem Enterprise Resources Planning (ERP) meningkatkan relevansi dari informasi
akuntansi dan mengurangi tingkat ketidakpastian yang dihadapi oleh pembuat keputusan.
Hasil kesimpulan ini didasarkan pada hasil uji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
sistem ERP meningkatkan kualitas output sistem informasi akuntansi. Kesimpulan kedua dari
penelitian ini juga membuktikan bahwa penggunaan sistem ERP meningkatkan kemungkinan
dalam pengawasan seluruh operasi akuntansi dan keuangan untuk memastikan implementasi
atau pelaksanaan yang tepat, akurat dan lancar oleh pihak yang berwenang. Hal ini
didasarkan pada hasil uji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa sistem ERP meningkatkan
pengawasan internal (internal control) dari sistem informasi akuntansi. Berdasarkan hasil
penelitian empiris itulah, penelitian ini ingin memastikan bahwa meskipun berada di negara
lain, penerapan sistem ERP dapat memengaruhi kualitas output sistem informasi akuntansi
3
dan sistem pengendalian internal perusahaan yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan secara
khusus.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Apakah terdapat pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP
terhadap kualitas output dari sistem informasi akuntansi?
2. Apakah terdapat pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP
terhadap sistem pengendalian internal?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari pengadaan penelitian sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi ERP terhadap
kualitas output dari sistem informasi akuntansi.
2. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi ERP terhadap
sistem pengendalian internal.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menjelaskan pengaruh antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain. Sekaran dan Bougie (2009:110) menyatakan
“When the researcher is interested in delineating the important variables associated with the
problem, the study is called a correlational study.” Desain penelitian ini untuk memberikan
bukti empiris mengenai pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dengan sistem
ERP terhadap kualitas output SIA dan sistem pengendalian internal pada perusahaan
pengguna ERP di Propinsi Sulawesi Selatan. Pengaturan penelitian dilakukan secara alamiah
melalui penelitian lapangan (field study), yaitu dilakukan dalam lingkungan alami di mana
pekerjaan biasanya berlangsung alami (tidak dirancang) atau buatan (direncanakan) (Sekaran
dan Bougie, 2009:114) dengan menggunakan metode survei terhadap responden.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah pemakai sistem ERP pada perusahaan-perusahaan yang
mengimplementasikan sistem ERP di Propinsi Sulawesi Selatan. Sampel pada penelitian ini
adalah pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling). Kriteria pemilihan sampel
penelitian adalah pemakai sistem ERP di departemen akuntansi dan/atau keuangan pada
setiap perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP di Sulawesi Selatan. Berdasarkan
kriteria tersebut, berikut perusahaan-perusahaan yang mengimplemantasikan sistem ERP
dalam penelitian ini.
1 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Devisi Regional Area VII Makassar), Jl. A.
P. Pettarani No. 2 Makassar.
4
2
PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi
Barat, Jl. Letjend Hertasning Blok B, Makassar.
3 PT Semen Tonasa (Persero), JL. Biringere Pangkep, Bungoro, Pangkajene.
4 PT Semen Bosowa, JL. Poros Makassar - Maros, Kec Maros Baru.
Sebanyak dua puluh eksemplar kuesioner didistribusikan pada masing-masing
perusahaan. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap dan benar oleh responden kemudian
dikembalikan dan menjadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian adalah metode survei dengan memperoleh data
langsung di lapangan melalui kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden.
Setelah responden mengisi kuesioner dengan lengkap, kuesioner tersebut kemudian secara
langsung dikembalikan.
Analisis Data
Model Analisis Data
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi sederhana.
Model analisis korelasi sederhana dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Persamaan analisis korelasi sederhana untuk H1 adalah:
Y1= α +βX
Keterangan:
Y1
α
β
X
= Kualitas output sistem informasi akuntansi
= Konstanta
= Koefisien regresi
= SIA yang terintegrasi Sistem ERP
Persamaan analisis korelasi sederhana untuk H2 adalah:
Y2= α +βX
Keterangan: Y2
= Sistem pengendalian internal (SPI)
α
= Konstanta
β
= Koefisien regresi
X
= SIA yang terintegrasi Sistem ERP
Uji Kualitas Data
Komitmen pengukuran dan pengujian suatu kuesioner atau hipotesis sangat
bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak
akan berguna jika instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak
memiliki tingkat kebenaran/keabsahan (validity) dan tingkat keandalan (reliability) yang
tinggi. Pengujian pengukuran tersebut masing-masing menunjukkan konsistensi dan akurasi
data yang dikumpulkan. Pengujian validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS 20).
5
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan
(Sekaran dan Bougie, 2009:327). Uji validitas ditujukan untuk mengukur seberapa nyata
suatu pengujian atau instrumen. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan
nyata atau benar. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik yaitu
menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan
menggunakan metode Product Moment Pearson Correlation. Data dinyatakan valid jika nilai
dari Sig. (2-tailed) pada pengujian Product Moment Pearson Correlation > dari nilai
signifikansi pada level 0.05 (5%).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Realibilitas suatu variabel yang dibentuk dari
daftar pernyataan dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.60.
Uji Asumsi Klasik
Setelah melakukan uji kualitas data, maka akan dilakukan uji asumsi klasik. Hasil
penelitian yang representatif dapat dihasilkan melalui uji regresi linier yang telah memenuhi
asumsi klasik sebagai berikut.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu (residual) memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan menggunakan uji One Sample Klomogorov-Smirnov. Jika pengujian menghasilkan
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian ini merupakan bentuk hipotesis asosiatif. Menurut Sugioyono
(2010:211) “hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara
signifikan antara dua variabel atau lebih.” Hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan
korelasi produk momen (Sugiyono, 2010:13).
Untuk menguji hipotesis mengenai SIA yang terintegrasi sistem ERP berpengaruh
signifikan terhadap kualitas output SIA dan sistem pengendalian internal, digunakan
pengujian hipotesis dengan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap masing-masing variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara thitung
dengan ttabel. Untuk menentukan nilai ttabel ditentukan dengan tingkat signifikasi 5% dengan
derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah
variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
1) Jika thitung> ttabel (n-k-1) maka H0 ditolak
2) Jika thitung< ttabel (n-k-1) maka H0 diterima
Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value (p value)
dibandingkan dengan 0.05 (taraf signifikansi α = 5%). Adapun kriteria pengambilan
keputusan yang digunakan sebagai berikut.
1) Jika p value < 0.05 maka H0 ditolak
2) Jika p value > 0.05 maka H0 diterima
6
PEMBAHASAN
Penelitian ini mengumpulkan data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden. Responden penelitian ini adalah para pemakai sistem ERP pada perusahaanperusahaan yang telah mengimplementasikan sistem ERP yang berada di daerah Sulawesi
Selatan. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung dengan mengantarkan kuesioner
pada alamat perusahaan tesebut. Ada empat perusahaan yang mengimplementasikan sistem
ERP di dareah Sulawesi Selatan, namun hanya tiga perusahaan yang memberikan izin untuk
melakukan penelitian. Kuesioner disebar sebanyak dua puluh eksemplar ke pemakai sistem
ERP pada perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP, sehingga total kuesioner yang
didistribusikan sebanyak enam puluh eksemplar. Kuesioner yang tidak dikembalikan
sebanyak sembilan belas eksemplar, jadi tingkat pengembalian kuesioner sebesar 68%
[(41/60) X 100%]. Kuesioner yang kembali dan dapat diolah sebanyak 41 eksemplar.
Tabel 1. Demografi Responden Penelitian
Keterangan
Frekuensi
Persentase (%)
Kriteria Sampel
41 responden
100
Usia Responden
20 - 30 Tahun
15
36.6
31 - 40 Tahun
6
14.6
41 - 50 Tahun
13
31.7
≥ 51 Tahun
7
17.1
Jenis Kelamin
Laki-laki
27
65.9
Perempuan
14
34.1
Pendidikan Formal
Pasca Sarjana
1
2.4
Sarjana
18
43.9
Diploma
4
9.8
SMA
18
43.9
Latar Belakang Pendidikan Formal
Akuntansi
15
36.6
Manajemen
4
9.8
Teknik
3
7.3
Lainnya
12
29.3
Tidak diisi
7
17.1
Lamanya Menggunakan ERP
≤ 1 Tahun
6
14.6
2-3 Tahun
22
53.7
4-5 Tahun
6
14.6
≥ 6 Tahun
7
17.1
Jabatan
Deputi Manajer
1
2.4
Manajer
1
2.4
Supervisor
2
4.9
Staf
17
41.5
Lainnya
10
24.4
Tidak diisi
10
24.4
Sumber: Data diolah (2015)
7
Uji Validitas
Untuk mendapatkan keyakinan bahwa alat ukur yang digunakan benar-benar
mengukur apa yang seharusnya diukur, perlu dilakukan pengujian kesahihan (validitas) item
pernyataan pada kuesioner dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap
pernyataan dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item. Koefisien korelasi
masing-masing item kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang terdapat pada tabel
kritis r product moment sesuai dengan derajat kebebasan dan tingkat signifikannya.
Cara pengambilan keputusan: jika nilai Sig. (2-tailed) < 0.05 berarti item (butir
pernyataan) valid, sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > 0.05 maka butir soal tidak valid
sekaligus tidak memenuhi prasyaratan. Berdasarkan hasil pengujian validitas masing-masing
variabel secara terpisah, ditemukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) dari setiap item (butir
pernyataan) adalah signifikan dengan nilai Sig. (2-tailed) tertinggi 0.002.
Uji Reliabilitas
Untuk reliabilitas, jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka reliabel, sebaliknya
jika ralphanegatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka tidak reliabel. Selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukurannya dapat diandalkan dan
konsisten. Pada tabel hasil pengujian berikut diketahui semua variabel mempunyai
Cronbach’s Alpha di atas 0.6 yang berarti bahwa semua variabel dalam penelitian ini dapat
diandalkan. Hasil analisis reliabilitas variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Alpha Cronbach R tabel Ket.
SIA yang terintegrasi sistem ERP (X)
0.728
0.252
Reliabel
Kualitas output sistem informasi akuntansi
0.892
0.252
Reliabel
(Y1)
Sistem pengendalian internal (Y2)
0.828
0.252
Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2015)
Dari tabel hasil uji reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian
adalah reliabel karena semua nilai Cronbach’s Alpha > rtabel.
Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi
data masing-masing variabel penelitian. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas.
Jika probabilitas > 0.05 maka data penelitian berdistribusi normal. Rangkuman hasil uji
normalitas data disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data
No. Variabel Kolmogorov-Smirnov
Asymp.
Kesimpulan
Sig.
1.
2.
3.
X
Y1
Y2
0.171
0.136
0.190
0.142
0.223
0.211
Berdistribusi normal
Berdistribusi normal
Berdistribusi normal
Sumber: Data primer diolah (2015)
8
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov
untuk variabel SIA yang terintegrasi sistem ERP (X) 0.171 dengan probabilitas 0.142 lebih
besar dari 0.05. Untuk variabel kualitas output sistem informasi akuntansi (Y1) diperoleh
nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0.136 dengan probabilitas 0.223 lebih besar dari 0.05 dan
untuk variabel sistem pengendalian internal (Y2) diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0.190 dengan probabilitas 0.211 lebih besar dari 0.05. Dengan demikian data variabel
X, Y1 dan Y2 tersebut berdistribusi normal.
Uji Hipotesis
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Sederhana X Terhadap Y1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B Std. Error
Beta
t
Sig.
1 (Constant) 2.341
.452
5.176
.000
X
.428
.114
.514
3.744
.001
a. Dependent Variable: Y1
Sumber: Data primer diolah (2015)
H1: Sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dengan ERP berpengaruh terhadap
kualitas output sistem informasi akuntansi.
Hasil analisis regresi linear sederhana sistem informasi akuntansi yang terintegrasi
sistem ERP terhadap kualitas output SIA menunjukkan nilai thitung sebesar 3.744 dan nilai p
(Sig.) sebesar 0.001. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana yang dilakukan, dapat
dibuat persamaan sebagai berikut.
Y1 = 2.341 + 0.428X
Artinya:
1. α = 2.341, artinya apabila SIA yang terintegrasi sistem ERP (X) dalam keadaan konstan,
maka kualitas output sistem informasi akuntansi (Y1) adalah sebesar 2.341 satuan.
2. β = 0.428, artinya apabila SIA yang terintegrasi sistem ERP (X) meningkat 1 satuan,
maka kualitas output sistem informasi akuntansi (Y1) akan meningkat sebesar 0.428
satuan.
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi
bernilai positif 0.428. Hal ini berarti bahwa SIA yang terintegrasi sistem ERP dapat
meningkatkan kualitas output sistem informasi akuntansi. Dengan demikian hipotesis dalam
penelitian ini terbukti, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara SIA yang terintegrasi
sistem ERP terhadap kualitas output sistem informasi akuntansi. Hal ini dapat diketahui dari
nilai p (0.001) yang lebih kecil daripada α (0.05) atau nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel
(3.744 > 2.021). Hal ini menunjukkan SIA yang terintegrasi sistem ERP memengaruhi
kualitas output SIA untuk lebih memuaskan harapan penggunanya.
Hasil ini sesuai dengan teori kualitas yang mengemukakan bahwa SIA yang
terintegrasi sistem ERP memberikan kualitas informasi akuntansi dan transaksi bisnis yang
memadai bagi setiap penggunanya dalam upaya pencapain efisiensi dan harapan perusahaan
(Oluwatoyin dan Oluseum, 2008). Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini juga
mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alzoubi (2011), Brazel dan Dang
(2005), Onaolapo dan Odetayo (2012), Sajady et al. (2008) dan Stanković et al. (2012).
9
Penelitian-penelitian terdahulu tersebut menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi yang terintegrasi sistem ERP berpengaruh positif terhadap kualitas output SIA.
Alasan yang mendasari hasil penelitian ini adalah karena sistem informasi akuntansi
dikatakan efektif bila informasi yang diberikan mampu melayani banyak kebutuhan dari
pengguna sistem itu sendiri. Output dari sistem akuntansi adalah informasi akuntansi yang
paling sering disajikan kepada pengguna dalam bentuk laporan. Laporan tersebut harus
memberikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan, perencanaan
dan pengambilan keputusan bisnis (Stanković et al., 2012).
Temuan ini semakin menguatkan pentingnya sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi sistem ERP diterapkan pada perusahaan yang berada di Sulawesi Selatan.
Penerapan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP akan meningkatkan
kualitas informasi keuangan yang relevan untuk proses bisnis yang cepat dan akurat sehingga
perusahaan dapat bertumbuh dengan baik. Pada akhirnya, perusahaan mampu
mempertahankan dan meningkatkan kualitas output dari sistem informasi akuntansi dalam hal
memuaskan kebutuhan pengguna dan mengurangi risiko ketidakpastian informasi keuangan.
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Sederhana X Terhadap Y2
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
1 (Constant) 2.093
.474
4.412
X
.477
.120
.537
3.980
a. Dependent Variable: Y2
Sig.
.000
.000
Sumber: Data primer diolah (2015)
H2: Sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dengan ERP berpengaruh terhadap
sistem pengendalian internal.
Hasil analisis regresi linear sederhana sistem informasi akuntansi yang terintegrasi
sistem ERP terhadap sistem pengendalian internal menunjukkan nilai thitung sebesar 3.980 dan
nilai p (Sig.) adalah 0,000. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana yang dilakukan,
maka dibuatlah persamaan sebagai berikut.
Y2 = 2.0931 + 0.477X
Artinya:
1. α = 2.093, apabilaSIA yang terintegrasi sistem ERP (X) dalam keadaan konstan, maka
sistem pengendalian internal (Y2) adalah sebesar 2.093 satuan.
2. β = 0.477, artinya apabila SIA yang terintegrasi sistem ERP (X) meningkat 1 satuan,
maka sistem pengendalian internal (Y2) akan meningkat sebesar 0.477 satuan.
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi
bernilai positif 0.477. Hal ini berarti SIA yang terintegrasi sistem ERP dapat meningkatkan
sistem pengendalian internal. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti, yaitu
terdapat pengaruh yang signifikan SIA yang terintegrasi sistem ERP terhadap sistem
pengendalian internal. Hal ini dapat diketahui dari nilai p (0.000) yang lebih kecil daripada α
(0.05) atau nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (3.980 > 2.021). Hal ini menunjukkan SIA
yang terintegrasi sistem ERP memengaruhi SPI untuk memastikan bahwa pengendalian telah
diterapkan lebih baik dan efektif.
Hasil ini sesuai dengan teori control yang mengemukakan bahwa sistem pengendalian
internal menolong perusahaan untuk dapat bertahan pada perubahan yang tidak pasti dan dari
sistem yang mengganggu (Abdelzaher, 2009) serta menyediakan kebijakan pengendalian
10
internal yang lebih baik kepada manajemen (Wiener, 1948). Hasil pengujian hipotesis pada
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alzoubi (2011), Hsiung
dan Wang (2014), Ompusunggu (2002) dan Sajady et al. (2008). Penelitian-penelitian
terdahulu tersebut menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem
ERP berpengaruh positif terhadap sistem pengendalian internal. Alasan yang mendasari hasil
penelitian ini adalah SPI sebagai sebuah proses sekaligus struktur merupakan sesuatu yang
pasti berhubungan dengan akuntan sebagai pemakai kunci sistem informasi akuntansi
(Husein, 2004:120). Penggunaan sistem ERP dapat meningkatkan pemantauan terhadap
semua operasi keuangan/akuntansi dan mekanisme pengendalian pada perusahaan pengguna
sistem ERP tersebut (Alzoubi, 2011).
Temuan ini semakin menguatkan pentingnya sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi sistem ERP diterapkan pada perusahaan yang berada di Sulawesi Selatan.
Penerapan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP akan memastikan
pelaksanaan pengendalian internal perusahaan yang tepat, akurat dan lancar. Pada akhirnya,
perusahaan mampu mempertahankan dan meningkatkan mekanisme pengendalian internal
perusahaan dan dalam mengurangi risiko pengendalian.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi sistem ERP terhadap kualitas output SIA dan sistem pengendalian internal pada
perusahaan pengguna sistem ERP yang beroperasi di Sulawesi Selatan. Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. SIA yang terintegrasi sistem ERP berpengaruh positif terhadap kualitas output sistem
informasi akuntansi perusahaan yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan. Hasil ini sesuai
dengan teori kualitas oleh Crosby (1979), Oluwatoyin dan Oluseum (2008) dan Franks
(2009) serta mendukung hasil studi empirik yang telah dilakukan oleh Brazel dan Dang
(2005), Sajady et al. (2008), Alzoubi (2011), Onaopalo dan Odetayo (2012), dan
Stanković et al. (2012).
2. SIA yang terintegrasi sistem ERP berpengaruh positif terhadap sistem pengendalian
internal perusahaan yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan. Hasil ini sesuai dengan
teori control oleh Wiener (1948), Klein (1989), Nelson (1993), Powers (1994) dan
Abdelzaher et al. (2009) serta mendukung hasil studi empirik yang telah dilakukan oleh
Ompusunggu (2002), Sajady et al. (2008), Alzoubi (2011), dan Hsiung dan Wang (2014).
Saran
Beberapa saran berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut.
1. Penelitian yang akan datang sebaiknya memperluas wilayah cakupan objek penelitian
dengan tidak terbatas hanya pada satu daerah atau propinsi.
2. Penelitian berikutnya agar memperluas cakupan penelitian dengan menambahkan jumlah
variabel dan responden penelitian agar memperoleh kesimpulan yang lebih komprehensif
tentang pengaruh SIA yang terintegrasi sistem ERP terhadap kualitas output sistem
informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdelzaher, T., Diao, Y., Hellerstein, J.L., Lu, C. dan Zhu, X. 2009. Introduction to Control
Theory
And
Its
Application
to
Computing
Systems.
(Online),
(http://www.cs.uiuc.edu/ class/ sp08/ cs598tar/ Papers/ Sigmetrics. pdf, diakses 21
September 2014).
Alzoubi, Ali. 2011. The Effectiveness of the Accounting Information System Under the
Enterprise Resource Planning (ERP). Research Journal of Finance and Accounting,
(Online),
Vol.
2,
No.
11,
(http://www.iiste.org/
Journals/index.php/RJFA/article/viewFile/1289/1210, diakses 13 Mei 2014)
Bae, Benjamin B., dan Ashcroft, Paul. 2004. Implementation of ERP Systems: Accounting
and Auditing Implications. Information Systems Control Journal, (Online), Vol. 5,
(http://www.isaca.org/ journal/ past-issues/ 2004/ volume-5/ documents/ jpdf045implementationoferpsystem.pdf, diakses 24 Juni 2014).
Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2003. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1,
Edisi Kedelapan. Jakarta: PT Indeks, Kelompok Gramedia.
------------------------------------------------------------. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9 .
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Brazel, Joseph F. dan Dang, Li. 2005. The Effect of ERP System Implementations on the
Usefulness of Accounting Information.
Crosby, Philip B., 1979. Quality is Free – if you understand it. Phillip Crosby Associates II,
Inc. Journal, (Online), (http: //www.wppl.org/ wphistory/ philipcrosby/
QualityIsFreeIfYouUnderstandIt.pdf, diakses 19 September 2014).
Diana, Anastasia. dan Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi Akuntansi Perancangan,
Proses, dan Penerapan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi, Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Franks, Oswald S.W. 2009. A Theoritical Model for Implementing Quality Management in
an Automated Environment. International Journal of Control and Automation,
(Online), Vol. 2 No. 2, (http://www.sersc.org/ journals/IJCA/vol2_no2/1.pdf, diakses
pada 19 September 2014)
Hall, James A. 2011. Principles of Accounting Information Systems. South-Western: Cengage
Learning.
Klein, Howard J. 1989. An Integrated Control Theory Model of Work Motivation. Academy
of
Management
Review,
(Online),
Vol.
14
No.
2,
(http:
//fisher.osu.edu/~klein.12/CTmodel.pdf, diakses 21 September 2014).
Hsiung, Hsing-Hwa dan Wang, Juo-Lien. 2014. Factors of Affecting Internal Control
Benefits under ERP System An Empirical Study in Taiwan. International Business
12
Research, (Online), Vol. 7, No. 4, (http: //ccsenet.org/ journal/ index.php/ ibr/ article/
viewFile/ 35382/ 20141, diakses 13 Mei 2014).
Husein, M. Fakhri. 2004. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. Yogyakarta: Unit Penerbitan
dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Nelson, Todd D. 1993. The Hierarchical Organization of Behavior: a Useful Feedback Model
of Self-Regulation. Current Directions in Psychological Research, (Online),
(http://www.jstor.org/ discover/ 10.2307/ 20182219 ?uid=3738224&uid=2134&uid=
2484333353&uid=2484333343&uid=2&ui=70&uid=3&uid=60&sid=2110471849354
3, diakses 21 September 2014).
Onaolapo, A. dan T., Odetayo. 2012. Effect of Accounting Information System on
Organisational Effectiveness: A Case Study of Selected Construction Companies in
Ibadan, Nigeria. American Journal of Business and Management, Vol. 1 (4): 183-189.
Oluwatoyin, Adediran. dan Oluseun, Adediran. 2008. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
A Test of the Effect of TQM on Performance and Stakeholder Satisfaction. Thesis
proposal for the Master’s degree in Business Administration, (Online),
(http://www.bth.se/ fou/cuppsats.nsf/ all/bd5eab4860dbbe91c125760f0005c1c9/
$file/Mba%20Thesis%20Completed%20correction%201.pdf, diakses 19 September
2014).
Powers, Mary A. 1994. Control Theory: A New Direction for Psychology. File
direction_for_psychology.pdf from www.livingcontrolsystems.com Feb 2005,
(Online),
(http://www.livingcontrolsystems.com/
intro_papers/
direct
ion_for_psych.pdf, diakses 21 September 2014).
Puteri, Archangela. 2011. ERP DAN PENERAPANNYA, (Online), (http://arch angelaputeri.
wordpress.com/ 2011/ 12/ 07/ erp- dan- penerapannya -2/, diakses 23 Juni 2014).
Riswanto. dan Sukriana, Yugi. 2008. Menimbang Urgensi Implementasi ERP (Online).
(http://www.ubb.ac.id/ menulengkap.php? judul =Menimbang% 20Urgensi%
20Implementasi% 20ERP&&nomorurut_artikel=108, diakses 30 Juni 2014).
Romney, Marshall B. dan Steinbart, Paul John. 2004. Sistem Informasi Akuntansi, edisi 9,
Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Said, Junaidy. 2013. Penerapan ERP (Enterprise resource planning), (Online),
(http://junaidysaid. blogspot.com/ 2013/ 09/ penerapan – erpenterprise resource.html, diakses 24 Juni 2014).
Sajady, H., Datsgir, M., dan Nejad, Hashem, M. S. 2008. Evaluation of The Effectiveness of
Accounting Information Systems. International Journal of Information Science and
Technology, (Online), Vol. 6 No. 2, (http://ijism.ricest.ac.ir/ ojs/ index.php/ ijism/
article/ download/ 101/ 85, diakses 9 Juni 2014).
Santosa, Purbayu Budi., dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan
SPSS. Yogyakarta: ANDI.
Sekaran, Uma. dan Bougie, Roger. 2009. Research Methods for Business: a skill building
approach. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.
13
Stanković, Aleksandra., Mitrić, Miloš., dan Knežević, Snežana. 2012. Business And
Financial Decisions Based Information Provided by Accounting Information Systems.
Advanced Research in Scientific Areas 2012. Section 5 (7): 660-663.
Sugiyoni. 2010. Metode Peneltian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: ANDI.
Trihendradi, Cornelius. 2005. Statistik Inferen Teori Dasar & Aplikasinya Menggunakan
SPSS 12. Yogyakarta: ANDI.
Wiener, Norbert. 1948. CYBERNATICS or control and communication in the animal and the
machine. (Online), (http://homes. esat. kuleuven. be/ ~maapc/ static/ files/ CACSD/
wiener-cybernetics-excerpts.pdf, diakses 21 September 2014).
Wibisono, Setiawan. 2005. Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi
Terintegrasi. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, (Online), Volume X, No.3,
(http://www.unisbank.ac.id/ ojs/ index.php/ fti1/ article/ viewFile/24/20, diakses 11
Juli 2014).
14
KUALITAS OUTPUT SIA DAN SPI PADA PERUSAHAAN
PENGGUNA ERP DI SULAWESI SELATAN
Hans Jonni
Grace T. Pontoh
Rahmawati HS
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris bahwa sistem informasi
akuntansi (SIA) yang terintegrasi sistem ERP memberi pengaruh pada kualitas output sistem
informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal (SPI). Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah para pemakai sistem ERP pada perusahaan yang mengimplementasikan
sistem ERP dan beroperasi di Propinsi Sulawesi Selatan. Sampel penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat empat perusahaan yang
memenuhi kriteria. Data diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden. Selanjutnya,
data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP memengaruhi
kualitas output SIA dan SPI secara signifikan dan positif.
Kata Kunci: Sistem ERP, Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal,
Kualitas Output SIA.
The purpose of this study is to find empirical evidence whether accounting information
system (AIS) which integrated with ERP system affects accounting information system
output quality and internal control system (ICS). Populations used in this study are ERP
system’s users on companies with ERP system implementation and operate at South
Sulawesi. The sample of this study is determined using purposive sampling method. There
are four companies fulfill the criteria. Data were obtained through questionnaires filled out by
the respondents. Then, data were analyzed using simple regression analysis. The results
indicate that accounting information system which integrated with ERP system affect AIS
output quality and ICS significantly and positively.
Keywords: ERP System, Accounting Information System, Internal Control System, AIS
Output Quality.
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Informasi akuntansi yang berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan
merupakan bagian dari informasi penting yang diperlukan oleh manajemen. Agar data
keuangan yang ada dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen maupun pihak luar
perusahaan, maka data tersebut perlu disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai. Diperlukan
suatu sistem yang mengatur arus dan pengolahan data akuntansi dalam perusahaan untuk
dapat menghasilkan informasi yang sesuai dan dalam bentuk yang sesuai juga (Sutabri,
2004:1).
Sistem informasi akuntansi dapat berjalan dengan baik apabila ditunjang dengan
sistem yang baik pula, salah satunya adalah sistem Enterprise Resource Planning (ERP).
Menurut Hall (2011:479) definisi dari sistem ERP adalah “… multiple module software
packages that evolved primarily from traditional manufacturing resource planning (MRP II)
systems.” Sistem ERP merupakan alat pendukung keputusan yang memberikan pihak
manajemen informasi secara real-time sehingga memungkinkan adanya keputusan secara
tepat waktu yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja serta mencapai keunggulan
bersaing. Pemrosesan analitis secara on-line meliputi pendukung keputusan, pemodelan,
penarikan informasi, analisis/laporan khusus, dan analisis bagaimana jika (what-if) (Hall,
2011:481). Selain menjadi alat pendukung keputusan bagi pihak menajer dengan memberikan
kualitas output yang dibutuhkan, ERP juga mampu untuk meningkatkan pengendalian
internal dari sistem informasi akuntansi yang telah terintegrasi dengan sistem ERP (Alzoubi,
2011 dan Hsiung, 2014).
Oluwatoyin and Oluseum (2008) mengemukakan definisi kualitas adalah “…a
significant element of production or services in keeping the customers satisfied.” Kualitas
adalah elemen penting dari produksi atau jasa dalam menjaga kepuasan pelanggan. Perbedaan
definisi dan sudut pandang mengenai istilah kualitas dari para pengamat di bidang bisnis dan
elemen umum bisnis lainnya menyatakan bahwa kualitas produk atau jasa mengacu pada
persepsi sejauh mana produk atau jasa memenuhi harapan pelanggan. Crosby (1979)
berpendapat bahwa “quality as the conformance to requirements or specifications and also
suggested that to manage quality adequately; it must be able to be measured.” Ada dua
bentuk kualitas yang dikenal di dunia ini, efisiensi dan inefisiensi. Efisiensi merupakan hal
yang harus setiap senior manajer upayakan untuk dicapai dan efisiensi dalam pelayanan
adalah apa yang pelanggan harapkan untuk dicapai. Selanjutnya, organisasi menjadi inefisien
atau tidak efisien karena pelatihan yang tidak memadai yang diberikan kepada karyawan oleh
pengusaha atau tugas-tugas pekerja tidak berkualitas dan memenuhi kualitas yang ditentukan
(Franks, 2009).
Teori control telah lama menjadi kerangka dasar yang berguna untuk pengembangan
teori dalam berbagai bidang.Menurut hipotesis sibernetik yang dikemukakan oleh Wiener
(1948), “loop umpan balik adalah landasan dari suatu tindakan.” Dalam bentuk yang paling
sederhana, loop umpan balik terdiri dari empat elemen: standar acuan atau tujuan, sensor atau
fungsi masukan (input), komparator dan efektor atau fungsi output. Ketika dikaitkan sebagai
teori perilaku, teori control memiliki dua elemen utama: satu kognitif dan lainnya adalah
afektif. Komponen kognitif terdiri dari beberapa tujuan internal, pengolahan informasi
tentang kondisi saat ini, dan perbandingan keadaan dengan tujuan yang diinginkan.
Komponen afektif timbul dari perbedaan persepsi antara keinginan seseorang dengan kondisi
saat ini dan perilaku yang dimulai dari keinginan seseorang untuk mengatasi perbedaan
tersebut (Klein, 1989).
2
Abdelzaher et al. (2009) menyatakan teori control memberikan pendekatan yang
sistematis untuk merancang loop umpan balik yang stabil dalam hal menghindari osilasi liar
(gangguan), akurat dalam pencapain tujuan, dan menyelesaikan output dengan cepat ke nilai
steady state. Teori control juga membantu perusahaan untuk menyediakan kebijakan
manajemen yang lebih baik serta efektif (Wiener, 1948). Fungsi dan dorongan untuk
terjadinya sebuah model sistem kontrol adalah aktual dan kuantitatif (Powers, 1994).
Diana dan Setiawati (2011:4) menyatakan sistem informasi akuntansi (SIA) adalah
“sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan
informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.” Menurut Bodnar dan Hopwood
(2003:1), Sistem informasi akuntansi (SIA) adalah “… kumpulan sumber daya, seperti
manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya
menjadi informasi.” Selanjutnya, sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart
(2004:473) merupakan “sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung
jawab untuk persipan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari mengumpulkan
dan memproses berbagai transaksi perusahaan.”
ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut
dengan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan adalah struktur sistem informasi yang
digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam perusahaan manufaktur/jasa yang
meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan (Riswanto dan Sukriana, 2008).
Hall (2007:130) mengemukakan definisinya mengenai sistem ERP, “… adalah paket peranti
lunak bermodul yang berevolusi dari sistem perancangan sumber daya perusahaan tradisional
(manufacturing resource planning—MRP II).” Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang
diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam
pengelolaan sumber daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin,
suku cadang, waktu, material dan kapasitas. (Wibisono, 2005).
Pengendalian internal yang didefinisikan oleh COSO dalam Husein (2004:121) adalah
“sebagai suatu sistem, struktur atau proses yang diimplementasikan oleh dewan direktur
perusahaan, manajemen dan personel lainnya, yang didesain untuk menghasilkan penilaian
rasional sebagai upaya mencapai sasaran pengendalian.” Pengendalian sebagai sebuah proses
sekaligus struktur, merupakan sesuatu yang pasti berhubungan dengan akuntan. Sebagai
pemakai kunci sistem informasi akuntansi, akuntan sudah seharusnya berperan aktif dalam
mengembangkan dan menelaah struktur pengendalian internal. Struktur pengendalian intern
ini menyediakan alat melalui fungsi proses pengendalian internal. Jika, struktur pengendalian
intern ini dilaksanakan, semua kegiatan, sumber daya fisik dan data akan dimonitori dan
dikendalikan, tujuan akan dicapai, risiko akan diminimalkan dan output informasi dari sistem
informasinya akan mudah dipercaya (Husein, 2004:120).
Penelitian ini merupakan replikasi dari peneltian yang dilakukan oleh Alzoubi (2011).
Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan bahwa integrasi sistem informasi akuntansi
dengan sistem Enterprise Resources Planning (ERP) meningkatkan relevansi dari informasi
akuntansi dan mengurangi tingkat ketidakpastian yang dihadapi oleh pembuat keputusan.
Hasil kesimpulan ini didasarkan pada hasil uji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa
sistem ERP meningkatkan kualitas output sistem informasi akuntansi. Kesimpulan kedua dari
penelitian ini juga membuktikan bahwa penggunaan sistem ERP meningkatkan kemungkinan
dalam pengawasan seluruh operasi akuntansi dan keuangan untuk memastikan implementasi
atau pelaksanaan yang tepat, akurat dan lancar oleh pihak yang berwenang. Hal ini
didasarkan pada hasil uji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa sistem ERP meningkatkan
pengawasan internal (internal control) dari sistem informasi akuntansi. Berdasarkan hasil
penelitian empiris itulah, penelitian ini ingin memastikan bahwa meskipun berada di negara
lain, penerapan sistem ERP dapat memengaruhi kualitas output sistem informasi akuntansi
3
dan sistem pengendalian internal perusahaan yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan secara
khusus.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Apakah terdapat pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP
terhadap kualitas output dari sistem informasi akuntansi?
2. Apakah terdapat pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP
terhadap sistem pengendalian internal?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari pengadaan penelitian sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi ERP terhadap
kualitas output dari sistem informasi akuntansi.
2. Untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi ERP terhadap
sistem pengendalian internal.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menjelaskan pengaruh antara
variabel yang satu dengan variabel yang lain. Sekaran dan Bougie (2009:110) menyatakan
“When the researcher is interested in delineating the important variables associated with the
problem, the study is called a correlational study.” Desain penelitian ini untuk memberikan
bukti empiris mengenai pengaruh sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dengan sistem
ERP terhadap kualitas output SIA dan sistem pengendalian internal pada perusahaan
pengguna ERP di Propinsi Sulawesi Selatan. Pengaturan penelitian dilakukan secara alamiah
melalui penelitian lapangan (field study), yaitu dilakukan dalam lingkungan alami di mana
pekerjaan biasanya berlangsung alami (tidak dirancang) atau buatan (direncanakan) (Sekaran
dan Bougie, 2009:114) dengan menggunakan metode survei terhadap responden.
Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah pemakai sistem ERP pada perusahaan-perusahaan yang
mengimplementasikan sistem ERP di Propinsi Sulawesi Selatan. Sampel pada penelitian ini
adalah pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling). Kriteria pemilihan sampel
penelitian adalah pemakai sistem ERP di departemen akuntansi dan/atau keuangan pada
setiap perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP di Sulawesi Selatan. Berdasarkan
kriteria tersebut, berikut perusahaan-perusahaan yang mengimplemantasikan sistem ERP
dalam penelitian ini.
1 PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Devisi Regional Area VII Makassar), Jl. A.
P. Pettarani No. 2 Makassar.
4
2
PT PLN (Persero) Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi
Barat, Jl. Letjend Hertasning Blok B, Makassar.
3 PT Semen Tonasa (Persero), JL. Biringere Pangkep, Bungoro, Pangkajene.
4 PT Semen Bosowa, JL. Poros Makassar - Maros, Kec Maros Baru.
Sebanyak dua puluh eksemplar kuesioner didistribusikan pada masing-masing
perusahaan. Kuesioner yang telah diisi secara lengkap dan benar oleh responden kemudian
dikembalikan dan menjadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian adalah metode survei dengan memperoleh data
langsung di lapangan melalui kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden.
Setelah responden mengisi kuesioner dengan lengkap, kuesioner tersebut kemudian secara
langsung dikembalikan.
Analisis Data
Model Analisis Data
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi sederhana.
Model analisis korelasi sederhana dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
Persamaan analisis korelasi sederhana untuk H1 adalah:
Y1= α +βX
Keterangan:
Y1
α
β
X
= Kualitas output sistem informasi akuntansi
= Konstanta
= Koefisien regresi
= SIA yang terintegrasi Sistem ERP
Persamaan analisis korelasi sederhana untuk H2 adalah:
Y2= α +βX
Keterangan: Y2
= Sistem pengendalian internal (SPI)
α
= Konstanta
β
= Koefisien regresi
X
= SIA yang terintegrasi Sistem ERP
Uji Kualitas Data
Komitmen pengukuran dan pengujian suatu kuesioner atau hipotesis sangat
bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak
akan berguna jika instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak
memiliki tingkat kebenaran/keabsahan (validity) dan tingkat keandalan (reliability) yang
tinggi. Pengujian pengukuran tersebut masing-masing menunjukkan konsistensi dan akurasi
data yang dikumpulkan. Pengujian validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini
menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS 20).
5
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Prinsip validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip
keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Jadi validitas lebih menekankan pada alat pengukuran atau pengamatan
(Sekaran dan Bougie, 2009:327). Uji validitas ditujukan untuk mengukur seberapa nyata
suatu pengujian atau instrumen. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan
nyata atau benar. Pengujian validitas data dalam penelitian ini dilakukan secara statistik yaitu
menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan
menggunakan metode Product Moment Pearson Correlation. Data dinyatakan valid jika nilai
dari Sig. (2-tailed) pada pengujian Product Moment Pearson Correlation > dari nilai
signifikansi pada level 0.05 (5%).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama di lain kesempatan. Realibilitas suatu variabel yang dibentuk dari
daftar pernyataan dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0.60.
Uji Asumsi Klasik
Setelah melakukan uji kualitas data, maka akan dilakukan uji asumsi klasik. Hasil
penelitian yang representatif dapat dihasilkan melalui uji regresi linier yang telah memenuhi
asumsi klasik sebagai berikut.
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu (residual) memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan menggunakan uji One Sample Klomogorov-Smirnov. Jika pengujian menghasilkan
nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
Uji Hipotesis
Hipotesis penelitian ini merupakan bentuk hipotesis asosiatif. Menurut Sugioyono
(2010:211) “hipotesis asosiatif adalah dugaan terhadap ada tidaknya hubungan secara
signifikan antara dua variabel atau lebih.” Hipotesis ini akan diuji dengan menggunakan
korelasi produk momen (Sugiyono, 2010:13).
Untuk menguji hipotesis mengenai SIA yang terintegrasi sistem ERP berpengaruh
signifikan terhadap kualitas output SIA dan sistem pengendalian internal, digunakan
pengujian hipotesis dengan uji t. Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap masing-masing variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan antara thitung
dengan ttabel. Untuk menentukan nilai ttabel ditentukan dengan tingkat signifikasi 5% dengan
derajat kebebasan df = (n-k-1), dimana n adalah jumlah responden dan k adalah jumlah
variabel. Kriteria pengujian yang digunakan adalah:
1) Jika thitung> ttabel (n-k-1) maka H0 ditolak
2) Jika thitung< ttabel (n-k-1) maka H0 diterima
Selain itu uji t tersebut dapat pula dilihat dari besarnya probabilitas value (p value)
dibandingkan dengan 0.05 (taraf signifikansi α = 5%). Adapun kriteria pengambilan
keputusan yang digunakan sebagai berikut.
1) Jika p value < 0.05 maka H0 ditolak
2) Jika p value > 0.05 maka H0 diterima
6
PEMBAHASAN
Penelitian ini mengumpulkan data primer dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden. Responden penelitian ini adalah para pemakai sistem ERP pada perusahaanperusahaan yang telah mengimplementasikan sistem ERP yang berada di daerah Sulawesi
Selatan. Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung dengan mengantarkan kuesioner
pada alamat perusahaan tesebut. Ada empat perusahaan yang mengimplementasikan sistem
ERP di dareah Sulawesi Selatan, namun hanya tiga perusahaan yang memberikan izin untuk
melakukan penelitian. Kuesioner disebar sebanyak dua puluh eksemplar ke pemakai sistem
ERP pada perusahaan yang mengimplementasikan sistem ERP, sehingga total kuesioner yang
didistribusikan sebanyak enam puluh eksemplar. Kuesioner yang tidak dikembalikan
sebanyak sembilan belas eksemplar, jadi tingkat pengembalian kuesioner sebesar 68%
[(41/60) X 100%]. Kuesioner yang kembali dan dapat diolah sebanyak 41 eksemplar.
Tabel 1. Demografi Responden Penelitian
Keterangan
Frekuensi
Persentase (%)
Kriteria Sampel
41 responden
100
Usia Responden
20 - 30 Tahun
15
36.6
31 - 40 Tahun
6
14.6
41 - 50 Tahun
13
31.7
≥ 51 Tahun
7
17.1
Jenis Kelamin
Laki-laki
27
65.9
Perempuan
14
34.1
Pendidikan Formal
Pasca Sarjana
1
2.4
Sarjana
18
43.9
Diploma
4
9.8
SMA
18
43.9
Latar Belakang Pendidikan Formal
Akuntansi
15
36.6
Manajemen
4
9.8
Teknik
3
7.3
Lainnya
12
29.3
Tidak diisi
7
17.1
Lamanya Menggunakan ERP
≤ 1 Tahun
6
14.6
2-3 Tahun
22
53.7
4-5 Tahun
6
14.6
≥ 6 Tahun
7
17.1
Jabatan
Deputi Manajer
1
2.4
Manajer
1
2.4
Supervisor
2
4.9
Staf
17
41.5
Lainnya
10
24.4
Tidak diisi
10
24.4
Sumber: Data diolah (2015)
7
Uji Validitas
Untuk mendapatkan keyakinan bahwa alat ukur yang digunakan benar-benar
mengukur apa yang seharusnya diukur, perlu dilakukan pengujian kesahihan (validitas) item
pernyataan pada kuesioner dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson dari tiap-tiap
pernyataan dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor item. Koefisien korelasi
masing-masing item kemudian dibandingkan dengan angka kritis r yang terdapat pada tabel
kritis r product moment sesuai dengan derajat kebebasan dan tingkat signifikannya.
Cara pengambilan keputusan: jika nilai Sig. (2-tailed) < 0.05 berarti item (butir
pernyataan) valid, sebaliknya jika nilai Sig. (2-tailed) > 0.05 maka butir soal tidak valid
sekaligus tidak memenuhi prasyaratan. Berdasarkan hasil pengujian validitas masing-masing
variabel secara terpisah, ditemukan bahwa nilai Sig. (2-tailed) dari setiap item (butir
pernyataan) adalah signifikan dengan nilai Sig. (2-tailed) tertinggi 0.002.
Uji Reliabilitas
Untuk reliabilitas, jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka reliabel, sebaliknya
jika ralphanegatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka tidak reliabel. Selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukurannya dapat diandalkan dan
konsisten. Pada tabel hasil pengujian berikut diketahui semua variabel mempunyai
Cronbach’s Alpha di atas 0.6 yang berarti bahwa semua variabel dalam penelitian ini dapat
diandalkan. Hasil analisis reliabilitas variabel-variabel penelitian dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Alpha Cronbach R tabel Ket.
SIA yang terintegrasi sistem ERP (X)
0.728
0.252
Reliabel
Kualitas output sistem informasi akuntansi
0.892
0.252
Reliabel
(Y1)
Sistem pengendalian internal (Y2)
0.828
0.252
Reliabel
Sumber: Data primer diolah (2015)
Dari tabel hasil uji reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian
adalah reliabel karena semua nilai Cronbach’s Alpha > rtabel.
Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui normal tidaknya distribusi
data masing-masing variabel penelitian. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan uji
normalitas Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas.
Jika probabilitas > 0.05 maka data penelitian berdistribusi normal. Rangkuman hasil uji
normalitas data disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data
No. Variabel Kolmogorov-Smirnov
Asymp.
Kesimpulan
Sig.
1.
2.
3.
X
Y1
Y2
0.171
0.136
0.190
0.142
0.223
0.211
Berdistribusi normal
Berdistribusi normal
Berdistribusi normal
Sumber: Data primer diolah (2015)
8
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov
untuk variabel SIA yang terintegrasi sistem ERP (X) 0.171 dengan probabilitas 0.142 lebih
besar dari 0.05. Untuk variabel kualitas output sistem informasi akuntansi (Y1) diperoleh
nilai Kolmogorov Smirnov sebesar 0.136 dengan probabilitas 0.223 lebih besar dari 0.05 dan
untuk variabel sistem pengendalian internal (Y2) diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov
sebesar 0.190 dengan probabilitas 0.211 lebih besar dari 0.05. Dengan demikian data variabel
X, Y1 dan Y2 tersebut berdistribusi normal.
Uji Hipotesis
Tabel 4. Hasil Uji Regresi Sederhana X Terhadap Y1
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B Std. Error
Beta
t
Sig.
1 (Constant) 2.341
.452
5.176
.000
X
.428
.114
.514
3.744
.001
a. Dependent Variable: Y1
Sumber: Data primer diolah (2015)
H1: Sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dengan ERP berpengaruh terhadap
kualitas output sistem informasi akuntansi.
Hasil analisis regresi linear sederhana sistem informasi akuntansi yang terintegrasi
sistem ERP terhadap kualitas output SIA menunjukkan nilai thitung sebesar 3.744 dan nilai p
(Sig.) sebesar 0.001. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana yang dilakukan, dapat
dibuat persamaan sebagai berikut.
Y1 = 2.341 + 0.428X
Artinya:
1. α = 2.341, artinya apabila SIA yang terintegrasi sistem ERP (X) dalam keadaan konstan,
maka kualitas output sistem informasi akuntansi (Y1) adalah sebesar 2.341 satuan.
2. β = 0.428, artinya apabila SIA yang terintegrasi sistem ERP (X) meningkat 1 satuan,
maka kualitas output sistem informasi akuntansi (Y1) akan meningkat sebesar 0.428
satuan.
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi
bernilai positif 0.428. Hal ini berarti bahwa SIA yang terintegrasi sistem ERP dapat
meningkatkan kualitas output sistem informasi akuntansi. Dengan demikian hipotesis dalam
penelitian ini terbukti, yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara SIA yang terintegrasi
sistem ERP terhadap kualitas output sistem informasi akuntansi. Hal ini dapat diketahui dari
nilai p (0.001) yang lebih kecil daripada α (0.05) atau nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel
(3.744 > 2.021). Hal ini menunjukkan SIA yang terintegrasi sistem ERP memengaruhi
kualitas output SIA untuk lebih memuaskan harapan penggunanya.
Hasil ini sesuai dengan teori kualitas yang mengemukakan bahwa SIA yang
terintegrasi sistem ERP memberikan kualitas informasi akuntansi dan transaksi bisnis yang
memadai bagi setiap penggunanya dalam upaya pencapain efisiensi dan harapan perusahaan
(Oluwatoyin dan Oluseum, 2008). Hasil pengujian hipotesis pada penelitian ini juga
mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alzoubi (2011), Brazel dan Dang
(2005), Onaolapo dan Odetayo (2012), Sajady et al. (2008) dan Stanković et al. (2012).
9
Penelitian-penelitian terdahulu tersebut menyatakan bahwa sistem informasi
akuntansi yang terintegrasi sistem ERP berpengaruh positif terhadap kualitas output SIA.
Alasan yang mendasari hasil penelitian ini adalah karena sistem informasi akuntansi
dikatakan efektif bila informasi yang diberikan mampu melayani banyak kebutuhan dari
pengguna sistem itu sendiri. Output dari sistem akuntansi adalah informasi akuntansi yang
paling sering disajikan kepada pengguna dalam bentuk laporan. Laporan tersebut harus
memberikan informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan, perencanaan
dan pengambilan keputusan bisnis (Stanković et al., 2012).
Temuan ini semakin menguatkan pentingnya sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi sistem ERP diterapkan pada perusahaan yang berada di Sulawesi Selatan.
Penerapan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP akan meningkatkan
kualitas informasi keuangan yang relevan untuk proses bisnis yang cepat dan akurat sehingga
perusahaan dapat bertumbuh dengan baik. Pada akhirnya, perusahaan mampu
mempertahankan dan meningkatkan kualitas output dari sistem informasi akuntansi dalam hal
memuaskan kebutuhan pengguna dan mengurangi risiko ketidakpastian informasi keuangan.
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Sederhana X Terhadap Y2
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
Beta
t
1 (Constant) 2.093
.474
4.412
X
.477
.120
.537
3.980
a. Dependent Variable: Y2
Sig.
.000
.000
Sumber: Data primer diolah (2015)
H2: Sistem informasi akuntansi yang terintegrasi dengan ERP berpengaruh terhadap
sistem pengendalian internal.
Hasil analisis regresi linear sederhana sistem informasi akuntansi yang terintegrasi
sistem ERP terhadap sistem pengendalian internal menunjukkan nilai thitung sebesar 3.980 dan
nilai p (Sig.) adalah 0,000. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana yang dilakukan,
maka dibuatlah persamaan sebagai berikut.
Y2 = 2.0931 + 0.477X
Artinya:
1. α = 2.093, apabilaSIA yang terintegrasi sistem ERP (X) dalam keadaan konstan, maka
sistem pengendalian internal (Y2) adalah sebesar 2.093 satuan.
2. β = 0.477, artinya apabila SIA yang terintegrasi sistem ERP (X) meningkat 1 satuan,
maka sistem pengendalian internal (Y2) akan meningkat sebesar 0.477 satuan.
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi
bernilai positif 0.477. Hal ini berarti SIA yang terintegrasi sistem ERP dapat meningkatkan
sistem pengendalian internal. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terbukti, yaitu
terdapat pengaruh yang signifikan SIA yang terintegrasi sistem ERP terhadap sistem
pengendalian internal. Hal ini dapat diketahui dari nilai p (0.000) yang lebih kecil daripada α
(0.05) atau nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel (3.980 > 2.021). Hal ini menunjukkan SIA
yang terintegrasi sistem ERP memengaruhi SPI untuk memastikan bahwa pengendalian telah
diterapkan lebih baik dan efektif.
Hasil ini sesuai dengan teori control yang mengemukakan bahwa sistem pengendalian
internal menolong perusahaan untuk dapat bertahan pada perubahan yang tidak pasti dan dari
sistem yang mengganggu (Abdelzaher, 2009) serta menyediakan kebijakan pengendalian
10
internal yang lebih baik kepada manajemen (Wiener, 1948). Hasil pengujian hipotesis pada
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alzoubi (2011), Hsiung
dan Wang (2014), Ompusunggu (2002) dan Sajady et al. (2008). Penelitian-penelitian
terdahulu tersebut menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem
ERP berpengaruh positif terhadap sistem pengendalian internal. Alasan yang mendasari hasil
penelitian ini adalah SPI sebagai sebuah proses sekaligus struktur merupakan sesuatu yang
pasti berhubungan dengan akuntan sebagai pemakai kunci sistem informasi akuntansi
(Husein, 2004:120). Penggunaan sistem ERP dapat meningkatkan pemantauan terhadap
semua operasi keuangan/akuntansi dan mekanisme pengendalian pada perusahaan pengguna
sistem ERP tersebut (Alzoubi, 2011).
Temuan ini semakin menguatkan pentingnya sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi sistem ERP diterapkan pada perusahaan yang berada di Sulawesi Selatan.
Penerapan sistem informasi akuntansi yang terintegrasi sistem ERP akan memastikan
pelaksanaan pengendalian internal perusahaan yang tepat, akurat dan lancar. Pada akhirnya,
perusahaan mampu mempertahankan dan meningkatkan mekanisme pengendalian internal
perusahaan dan dalam mengurangi risiko pengendalian.
PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi yang
terintegrasi sistem ERP terhadap kualitas output SIA dan sistem pengendalian internal pada
perusahaan pengguna sistem ERP yang beroperasi di Sulawesi Selatan. Kesimpulan dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. SIA yang terintegrasi sistem ERP berpengaruh positif terhadap kualitas output sistem
informasi akuntansi perusahaan yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan. Hasil ini sesuai
dengan teori kualitas oleh Crosby (1979), Oluwatoyin dan Oluseum (2008) dan Franks
(2009) serta mendukung hasil studi empirik yang telah dilakukan oleh Brazel dan Dang
(2005), Sajady et al. (2008), Alzoubi (2011), Onaopalo dan Odetayo (2012), dan
Stanković et al. (2012).
2. SIA yang terintegrasi sistem ERP berpengaruh positif terhadap sistem pengendalian
internal perusahaan yang berada di Propinsi Sulawesi Selatan. Hasil ini sesuai dengan
teori control oleh Wiener (1948), Klein (1989), Nelson (1993), Powers (1994) dan
Abdelzaher et al. (2009) serta mendukung hasil studi empirik yang telah dilakukan oleh
Ompusunggu (2002), Sajady et al. (2008), Alzoubi (2011), dan Hsiung dan Wang (2014).
Saran
Beberapa saran berdasarkan hasil penelitian sebagai berikut.
1. Penelitian yang akan datang sebaiknya memperluas wilayah cakupan objek penelitian
dengan tidak terbatas hanya pada satu daerah atau propinsi.
2. Penelitian berikutnya agar memperluas cakupan penelitian dengan menambahkan jumlah
variabel dan responden penelitian agar memperoleh kesimpulan yang lebih komprehensif
tentang pengaruh SIA yang terintegrasi sistem ERP terhadap kualitas output sistem
informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal.
11
DAFTAR PUSTAKA
Abdelzaher, T., Diao, Y., Hellerstein, J.L., Lu, C. dan Zhu, X. 2009. Introduction to Control
Theory
And
Its
Application
to
Computing
Systems.
(Online),
(http://www.cs.uiuc.edu/ class/ sp08/ cs598tar/ Papers/ Sigmetrics. pdf, diakses 21
September 2014).
Alzoubi, Ali. 2011. The Effectiveness of the Accounting Information System Under the
Enterprise Resource Planning (ERP). Research Journal of Finance and Accounting,
(Online),
Vol.
2,
No.
11,
(http://www.iiste.org/
Journals/index.php/RJFA/article/viewFile/1289/1210, diakses 13 Mei 2014)
Bae, Benjamin B., dan Ashcroft, Paul. 2004. Implementation of ERP Systems: Accounting
and Auditing Implications. Information Systems Control Journal, (Online), Vol. 5,
(http://www.isaca.org/ journal/ past-issues/ 2004/ volume-5/ documents/ jpdf045implementationoferpsystem.pdf, diakses 24 Juni 2014).
Bodnar, George H. dan Hopwood, William S. 2003. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1,
Edisi Kedelapan. Jakarta: PT Indeks, Kelompok Gramedia.
------------------------------------------------------------. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 9 .
Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Brazel, Joseph F. dan Dang, Li. 2005. The Effect of ERP System Implementations on the
Usefulness of Accounting Information.
Crosby, Philip B., 1979. Quality is Free – if you understand it. Phillip Crosby Associates II,
Inc. Journal, (Online), (http: //www.wppl.org/ wphistory/ philipcrosby/
QualityIsFreeIfYouUnderstandIt.pdf, diakses 19 September 2014).
Diana, Anastasia. dan Setiawati, Lilis. 2011. Sistem Informasi Akuntansi Perancangan,
Proses, dan Penerapan. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi, Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Franks, Oswald S.W. 2009. A Theoritical Model for Implementing Quality Management in
an Automated Environment. International Journal of Control and Automation,
(Online), Vol. 2 No. 2, (http://www.sersc.org/ journals/IJCA/vol2_no2/1.pdf, diakses
pada 19 September 2014)
Hall, James A. 2011. Principles of Accounting Information Systems. South-Western: Cengage
Learning.
Klein, Howard J. 1989. An Integrated Control Theory Model of Work Motivation. Academy
of
Management
Review,
(Online),
Vol.
14
No.
2,
(http:
//fisher.osu.edu/~klein.12/CTmodel.pdf, diakses 21 September 2014).
Hsiung, Hsing-Hwa dan Wang, Juo-Lien. 2014. Factors of Affecting Internal Control
Benefits under ERP System An Empirical Study in Taiwan. International Business
12
Research, (Online), Vol. 7, No. 4, (http: //ccsenet.org/ journal/ index.php/ ibr/ article/
viewFile/ 35382/ 20141, diakses 13 Mei 2014).
Husein, M. Fakhri. 2004. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI. Yogyakarta: Unit Penerbitan
dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.
Nelson, Todd D. 1993. The Hierarchical Organization of Behavior: a Useful Feedback Model
of Self-Regulation. Current Directions in Psychological Research, (Online),
(http://www.jstor.org/ discover/ 10.2307/ 20182219 ?uid=3738224&uid=2134&uid=
2484333353&uid=2484333343&uid=2&ui=70&uid=3&uid=60&sid=2110471849354
3, diakses 21 September 2014).
Onaolapo, A. dan T., Odetayo. 2012. Effect of Accounting Information System on
Organisational Effectiveness: A Case Study of Selected Construction Companies in
Ibadan, Nigeria. American Journal of Business and Management, Vol. 1 (4): 183-189.
Oluwatoyin, Adediran. dan Oluseun, Adediran. 2008. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
A Test of the Effect of TQM on Performance and Stakeholder Satisfaction. Thesis
proposal for the Master’s degree in Business Administration, (Online),
(http://www.bth.se/ fou/cuppsats.nsf/ all/bd5eab4860dbbe91c125760f0005c1c9/
$file/Mba%20Thesis%20Completed%20correction%201.pdf, diakses 19 September
2014).
Powers, Mary A. 1994. Control Theory: A New Direction for Psychology. File
direction_for_psychology.pdf from www.livingcontrolsystems.com Feb 2005,
(Online),
(http://www.livingcontrolsystems.com/
intro_papers/
direct
ion_for_psych.pdf, diakses 21 September 2014).
Puteri, Archangela. 2011. ERP DAN PENERAPANNYA, (Online), (http://arch angelaputeri.
wordpress.com/ 2011/ 12/ 07/ erp- dan- penerapannya -2/, diakses 23 Juni 2014).
Riswanto. dan Sukriana, Yugi. 2008. Menimbang Urgensi Implementasi ERP (Online).
(http://www.ubb.ac.id/ menulengkap.php? judul =Menimbang% 20Urgensi%
20Implementasi% 20ERP&&nomorurut_artikel=108, diakses 30 Juni 2014).
Romney, Marshall B. dan Steinbart, Paul John. 2004. Sistem Informasi Akuntansi, edisi 9,
Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Said, Junaidy. 2013. Penerapan ERP (Enterprise resource planning), (Online),
(http://junaidysaid. blogspot.com/ 2013/ 09/ penerapan – erpenterprise resource.html, diakses 24 Juni 2014).
Sajady, H., Datsgir, M., dan Nejad, Hashem, M. S. 2008. Evaluation of The Effectiveness of
Accounting Information Systems. International Journal of Information Science and
Technology, (Online), Vol. 6 No. 2, (http://ijism.ricest.ac.ir/ ojs/ index.php/ ijism/
article/ download/ 101/ 85, diakses 9 Juni 2014).
Santosa, Purbayu Budi., dan Ashari. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan
SPSS. Yogyakarta: ANDI.
Sekaran, Uma. dan Bougie, Roger. 2009. Research Methods for Business: a skill building
approach. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.
13
Stanković, Aleksandra., Mitrić, Miloš., dan Knežević, Snežana. 2012. Business And
Financial Decisions Based Information Provided by Accounting Information Systems.
Advanced Research in Scientific Areas 2012. Section 5 (7): 660-663.
Sugiyoni. 2010. Metode Peneltian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sutabri, Tata. 2004. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: ANDI.
Trihendradi, Cornelius. 2005. Statistik Inferen Teori Dasar & Aplikasinya Menggunakan
SPSS 12. Yogyakarta: ANDI.
Wiener, Norbert. 1948. CYBERNATICS or control and communication in the animal and the
machine. (Online), (http://homes. esat. kuleuven. be/ ~maapc/ static/ files/ CACSD/
wiener-cybernetics-excerpts.pdf, diakses 21 September 2014).
Wibisono, Setiawan. 2005. Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi
Terintegrasi. Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK, (Online), Volume X, No.3,
(http://www.unisbank.ac.id/ ojs/ index.php/ fti1/ article/ viewFile/24/20, diakses 11
Juli 2014).
14