ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM TATA KELO

ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM TATA
KELOLA GLOBAL

Oleh :

M. Martin
170820160512

TUGAS TATA KELOLA GLOBAL & LOKAL

PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
TAHUN 2017

-

Pengertian Organisasi Internasional
Terkadang istilah global governance telah digunakan hanya sebagai sinonim
untuk organisasi internasional. Organisasi Internasional, bagaimanapun juga

digunakan untuk menangkap kompleksitas dan dinamisme dari banyaknya
permasalahan yang saat ini di hadapi dan meningkatnya berbagai aktor non state untuk
mengidentifikasi, memahami, dan menangani berbagai masalah global yang penuh
gejolak pada saat ini. 1

-

Jenis Organisasi Internasional
Di dunia ini ada banyak organisasi internasional. Contohnya ASEAN, Konferensi Asia
Afrika (KAA), dan PBB. Setiap organisasi tersebut memiliki tujuan masing-masing.
Walaupun demikian, organisasi-organisasi tersebut sama-sama berperan dalam
meningkatkan hubungan internasional. Berikut ini beberapa macam organisasi
Internasional

1.

ASEAN
ASEAN adalah singkatan dari Association of South East Asia Nations. ASEAN ini
adalah organisasi internasional yang bersifat regional, yaitu hanya beranggotakan
negara-negara Asia Tenggara. ASEAN lahir pada tanggal 8 Agustus 1967 berdasarkan

Deklarasi Bangkok.
ASEAN memiliki semboyan Mitreka Satata yang terdiri atas penggalan kata-kata:
Mitra yang berarti teman atau sahabat, Ika yang berarti satu, dan Satata yang berarti
sederajat. Dengan demikian, semboyan Mitreka Satata berarti selalu bersahabat atau
bersahabat yang sederajat. Semboyan ini sebagai lambang persatuan untuk membina
sebuah persahabatan antarnegara-negara anggota ASEAN.

1

Margaret P. Karns, Karen A. Mingst, and Kendall W. Stiles : International Organizations: The Politics and
Processes of Global Governance THIRD EDITION

Peran ASEAN dalam meningkatkan sebuah hubungan internasional tampak dari upaya
kerja sama yang dikembangkan negara-negara ASEAN. Upaya kerja sama yang
dikembangkan negara-negara ASEAN ini meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, dan
budaya.

Struktur Organisasi ASEAN
Untuk memperlancar kerja sama dikawasan asia tenggara, maka disusunlah struktur
organisasi ASEAN sebagai berikut

1) Sidang tahunan para menteri negeri (ASEAN ministerial meeting) yang diadakan
dinegara anggota secara bergilir. Sidang tahunan ini memegang kekuasaan tertinggi
dalam organisasi ini
2) Standing committee yang diketuai oleh menteri luar negeri tuan rumah. Tugasnya ialah
melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan dalam sidang tahunan menteri luar
negeri
3) Permanent committee dan panitia ad hoc yang beranggotakan para tenaga ahli serta
pejabat pemerintah ASEAN
4) Secretariat nasional ASEAN yang berada pada tiap – tiap Negara anggota. Tugasnya
ialah menyelenggarakan pekerjaan ASEAN atas nama Negara – Negara yang
bersangkutan.

Menurut KKT bali tahun 1976, struktur organisasi ASEAN berkembang seperti berikut
1) Summit meeting (pertemuan para kepala pemerintah), mempunyai kekuasaan tertinggi
dalam ASEAN
2) Annual ministrerial meeting (sidang tahunan para menteri luar negeri)
3) Sidang para menteri ekonomi
4) Sidang para menteri nonekonomi

5) Standing committee, badan ini bertugas membuat keputusan dan menjalankan tugas –

tugas khusus
6) Komite – komite ASEAN, baik bidang ekonomi maupun nonekonomi
2. Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok
Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung adalah proses awal lahirnya Geakan NonBlok (GNB). KAA tersebut diselenggarakan pada tanggal 18–24 April 1955 dan
dihadiri oleh 29 kepala negara dan kepala pemerintahan dari Benua Asia dan Afrika
yang baru saja mencapai kemerdekaannya.
Lahirnya Konfrensi Asia Afrika dan Gerakan Non-Blok dilatarbelakangi oleh beberapa
hal. Pertama, suasana makin meningkatnya perjuangan bangsa-bangsa terjajah untuk
mendapatkan kemerdekaan dan usaha-usaha menggalang persatuan di antara negaranegara merdeka. Kedua, adanya sebuah perlombaan pembuatan senjata modern antara
Blok Barat (Amerika Serikat dan sekutunya) dengan Blok Timur (Uni Soviet dan
sekutunya) menyebabkan situasi dunia saat itu diliputi oleh kecemasan akan terjadi
perang bom atom.
Keadaan yang demikian mendorong negara-negara berkembang mencari pemecahan
untuk meredakan ketegangan dunia dan memelihara perdamaian dunia. Tujuan utama
KAA ialah menciptakan perdamaian dan ketenteraman hidup bangsa-bangsa yang ada
di kawasan Asia Afrika.
3. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB secara resmi berdiri pada tanggal 24
Oktober 1945. Pemrakarsa berdirinya PBB ialah Presiden Amerika Serikat, Franklin
Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Sir Winston Churchill. Kedua tokoh

tersebut pada awalnya mengadakan sebuah pertemuan di atas kapal di Laut Atlantik
yang menghasilkan Atlantic Charter (Piagam Atlantik) pada tanggal 14 Agustus
1941. Salah satu isi piagam tersebut yiatu adanya cita-cita untuk menciptakan
perdamaian dunia. Isi piagam itulah yang melandasi lahirnya PBB.

Sebagai upaya mencapai cita-cita perdamaian dunia maka diselenggarakan berbagai
pertemuan antarnegara di dunia atau berbagai konferensi. Salah satu konferensi
tersebut ialah Konferensi San Francisco yang diselenggarakan pada tanggal 25 April–
26 Juni 1945. Dalam konferensi ini, wakil-wakil negara Barat menerima pola umum
League of Nations atau Liga Bangsa-Bangsa (LBB) dengan perubahan-perubahan dan
nama baru, yaitu United Nations Organizations (UNO) atau Perserikatan BangsaBangsa (PBB) sekaligus menyetujui isi Piagam PBB. Konferensi San Francisco
tersebut diikuti oleh 50 negara, yaitu 47 negara penanda tangan Declaration of United
Nations ditambah Ukraina, Belarus, dan Argentina.
Adapun badan khusus PBB antara lain sebagai berikut.




















FAO (Food and Agriculture Organization) yaitu organisasi pangan dan pertanian.
GATT (General Agreement on Tariff and Trade) yaitu persetujuan umum tarif dan

perdagangan.
IAEA (International Atomic Energy Agency) yaitu badan tenaga atom internasional.
IBRD (International Bank of Recontruction and Development) yaitu bank


rekonstruksi dan pembangunan internasional.
ICAO (International Civil Aviation Organization) yaitu organisasi penerbangan

sipil internasional.
IDA (International Development Association) yaitu perhimpunan pembangunan

sipil internasional.
IFC (International Finance Corporation) yaitu koperasi keuangan internasional.
ILO (International Labour Organization) yaitu organisasi perburuhan internasional.
IMCO (Intergovernment Maritime Consultative Organization) yaitu organisasi

konsultasi maritim antarpemerintah.
IMF (International Monetary Fund) yaitu lembaga dana internasional.
ITU (International Telecomunication Union) yaitu uni telekomunikasi

internasional.
UNCTAD (United Nations Conference on Trade and Development) yaitu

konferensi perdagangan dan pembangunan PBB.








UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization) yaitu

organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan.
UNICEF (United Nations Children’s Fund) yaitu organisasi Perserikatan BangsaBangsa yang khusus menangani masalah anak-anak.
UNDP (United Nations Development Programme) yaitu program pembangunan

PBB.
UNHCR (United Nations High Commisioner for Refuges) yaitu komisi tinggi PBB

urusan pengungsian.
WHO (World Health Organization) yaitu organisasi kesehatan internasional.

Struktur organisasi PBB
1. Majelis umum PBB atau Sidang Umum PBB

Merupakan salah satu dari enam badan utama PBB
Tugas dan kekuasaan dari majelis umum adalah sebagai berikut
a) Berhubungan dengan perdamaian dan keamanan internasional
b) Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan
perikemanusiaan
c)

Berhubungan dengan perwakilan internasional termasuk daerah yang belum
mempunyai pemerintahan sendiri yang bukan daerah strategis

d) Berhubungan dengan keuangan
e) Penetapan keanggotaan
f)

Mengadakan perubahan piagam

g) Memilih anggota tidak tetap dewan keamanan, dewan ekonomi dan social, dewan
perwakilan, hakim mahkamah internasional, dan sebagainya.
2. Dewan Keamanan (Security Council)
Tugasnya adalah menjaga perdamaian dan keamanan antarnegara. Dewan keamanan

mempunyai kekuatan untuk mengambil keputusan yang harus dilaksanakan para
anggota dibawah piagam PBB
Dewan keamanan terdiri dari lima anggota tetap yang mempunyai hak veto, yakni :
amerika serikat, inggris, rusia, prancis dan cina ditambah dengan 10 anggota tidak tetap

yang dipilih untuk masa dua tahun oleh majelis umum. Hak veto adalah hak untuk
membatalkan keputusan atau resolusi yang diajukan oleh PBB atau dewan keamanan
PBB
3. Dewan Ekonomi dan Sosial (Ekonomic and Social Council atau ECOSOC)
Tugas ECOSOC adalah sebagai berikut
a)

Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan social yg
digariskan oleh PBB

b) Mengembangkan ekonomi, social, dan budaya
c) Memupuk hak asasi manusia
d) Mengkoordinasi kegiatan – kegiatan dari bidang khusus dengan berkonsultasi dan
menyampaikannya pada sidang umum anggota PBB
4. Dewan Perwalian (Thrusteeship Council)

Fungsi dewan perwalian sebagai berikut
a) Mengusahakan kemajuan penduduk dalam perwakilan agar mereka dapat memiliki
pemerintahan sendiri yang berdaulat atau yang mencapai kemerdekaan
b) Memberi dorongan agar daerah perwalian menghormati hak – hak asasi manusia dan
mengakui adanya hubungan saling ketergantungan
c) Memberikan perlakuan yang sama di daerah perwalian dalam persoalan – persoalan
social, ekonomi, dan komersial untuk semua anggota PBB
5. Mahkamah Internasional (Interanasional Court of Justice)
Tugas pokok mahkamah internasional adalah mencakup hal – hal berikut
a) Memeriksa perselisihan atau sengketa antar Negara – Negara anggota PBB yang
diserahkan kepada mahkamah internasional
b) Memberi pendapat kepada majelis umum tentang penyelesaian sengketa antara Negara
– Negara anggota PBB
c) Menganjurkan dewan keamanan PBB untuk bertindak terhadap salah satu pihak yang
menghiraukan keputusan mahkamah internasional
d) Memberi nasehat tentang persoalan hukum kepada majelis umum dan dewan keamanan

6. Sekretariat
Sekretariat PBB adalah salah satu badan utama dari PBB dan dikepalai oleh seorang
sekretariat jenderal PBB, dibantu oleh seorang staf pembantu pemerintah sedunia
badan ini menyediakan penelitian, informasi, dan fasilitas yang dibutuhkan oleh PBB
untuk rapat – rapatnya.
Tujuan Organisasi Internasional
Tujuan organisasi internasional bisa dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum ialah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap organisasi
internasional pada umumnya. Tujuan khusus ialah tujuan spesifik yang ingin dicapai
oleh tiap-tiap tipe organisasi internasional.
Tujuan umum organisasi internasional seperti berikut.


Untuk mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia, serta keamanan internasional
dengan berbagai variasi cara yang dipilih oleh organisasi internasional yang
bersangkutan di antara cara dan upaya yang disediakan hukum internasional.



Mengatur serta untuk meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara anggota,
melalui berbagai cara yang dipilih dan sesuai dengan organisasi internasional yang
bersangkutan.

Tujuan khusus organisasi internasional untuk menjadikan organisasi internasional
sebagai wadah, forum, atau alat untuk mencapai suatu tujuan bersama yang
merupakan karakteristik tiap-tiap organisasi.

1. Organisasi Internasional Sebagai Struktur Tata Kelola Global
Signifikansi fungsi dari organisasi-organisasi internasional atau institusi
multilateral tidak mampu memenuhi desakan-desakan baru, sementara pembentukan
keduanya lagi tidak banyak mengubah kondisi semula. Fungsi lainnya juga bahwa
sistem internasional (dan segala elemen dalam totalitasnya) membutuhkan pendekatanpendekatan baru guna menjawab permasalahan-permasalahan keamanan (seperti
terorisme, yang bisa diawasi lewat jaringan interpol), degradasi lingkungan (lewat
protokol tentang lingkungan) dan perkembangan yang berkelanjutan (lewat program
target pembangunan global seperti MDGs dan SDGs), perlindungan terhadap hak-hak
asasi manusia (lewat Amnesty International), serta redistribusi sumber daya (lewat
badan amal, badan pangan, bantuan ekonomi). Tata kelola global hadir sebagai
jawaban atas sense of crisis tentang pandangan masyarakat terhadap dunia (bagaimana
mengupayakan keteraturan dunia, bagaimana mencapai kesejahteraan global,
bagaimana mengupayakan legitimasi dari berbagai pihak), selain itu berfokus juga
pada cara mengkoordinasikan dan menjalin kooperasi antarnegara, antar aktor
nonnegara, dan koordinasi dengan kerangka kerja sistem PBB termasuk memposisikan
manusia sebagai pusat kepedulian dalam politik global.
2. Peran Organisasi Internasional Terhadap Tata Kelola Global
Negara atau pemerintah merupakan aktor utama dalam penyelasaian sebuah
konflik. Namun aktor non-negara juga memiliki peranan yang tak kalah penting dalam
membatu penyelesaian konflik tersebut, seperti organisasi internasional. Organisasi
internasional merupakan pihak ketiga yang juga sering terlibat dalam penyelesaian
konflik, contohnya saja PBB dan organisasi-organisasi di bawah PBB. Keterlibatan
organisasi internasional dalam pencapaian perdamaian ini melahirkan beberapa
perbedaan pandangan mengenai keberhasilan dan kefektifannya.
Peran organisasi internasional dalam perpolitikan dunia memang tidak
diragukan lagi. Organisasi internasional tersebut memiliki pengaruh yang besar dalam
alur politik dunia dan bahkan sering kali mempengaruhi perpolitikan domestik suatu

negara. Organisasi internasional ini kemudian dianggap kaum neo-realis sebagai
sesuatu yang kurang efektif, karena sebenarnya organisasi internasional ini tidak dapat
mengubah struktur anarki dari sistem internasional.
Sebagai contoh dalam mekanisme pengambilan keputusan di DK PBB, sebuah
resolusi diterima dan dapat dilaksanakan bila terdapat sembilan negara yang
menyetujui. Study kasus pada permasalahan Myanmar, dengan ada veto dari Cina dan
Rusia sebagai anggota tetap DK PBB, status resolusi ini diblokir. Veto kedua dalam
resolusi ini menjadi veto ganda (diveto dua negara sekaligus) pertama sejak 1989 dalam
sidang Dewan Keamanan PBB.
Duta Besar Cina untuk PBB saat itu, Wang Guangya, dalam rapat ke-5619,
menyatakan: “Permasalahan di Myanmar merupakan urusan internal dari sebuah
negara yang berdaulat. Pemerintah (Myanmar) dan kelompok-kelompok yang
berkonflik harus diberi ruang untuk melakukan usaha rekonsiliasinya sendiri.”
Sementara Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin menyatakan, ”Perkara ini lebih
baik diurus lembaga PBB lain, seperti World Health Organization (WHO) atau
lembaga yang khusus bergerak di bidang HAM. Bukan Dewan Keamanan PBB.”

Referensi

Margaret P. Karns, Karen A. Mingst, and Kendall W. Stiles : International
Organizations: The Politics and Processes of Global Governance THIRD EDITION
Amdam, Roar, 2006. The Governance Turn in Public Health and Regional Planning
[PDFOnline]
http://www.hivolda.no/neted/upload/attachment/site/group1/notat13_06.pdf
Dingwerth, Klaus and Philipp Pattberg. 2006. Global Governance as a Perspective on
World Politics. Global Governance 12 (2006).
Finkelstein, Lawrence S., 1995. What Is Global Governance? Global Governance, Vol.
1, No. 3, Sept.–Dec. 1995.
Lake, David A., 1999. "A Relational Contracting Approach". Globalization and
Governance Vol. 1, No. 31.