BERMAIN DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN MOTOR

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
BERMAIN DALAM RANGKA MENGEMBANGKAN MOTORIK
PADA ANAK USIA DINI
Lydia Ersta Kusumaningtyas
Universitas Slamet Riyadi Surakarta
Email : lydiaersta@yahoo.com

Abstract
Outdoor playing emphasis on the development of gross motor coordination, namely
the leg muscles, hands and body flexibility, while developing fine motor skills are
usually carried out by playing in the room. By playingchildren can learn to explore,
develop potential, and develop a curiosity and increase his confidence. The first five
years of a child’s life is important to develop motor skill include gross and fine motor
skill. What is interesting about this motor development can be separated whith a
dynamic posture that will achieve movement and can be separated from
environmental influences and the maturation of motor nerve system
Keyword : Outdoor Playing , Motor Develomment
ataupun perlakuan pada anak yang

PENDAHULUAN

Membantu Proses Perkembangan

dididiknya.

anak perlu diawali dengan pemahaman

Guna

meningkatkan

tentang perkembangan anak, karena

perkembangan motorik anak, maka

perkembangan anak berbeda dengan

peran

perkembangan


orang

sangat penting. Menurut Prayitno dan

dewasa. Anak memiliki karakteristik

Amti (2000;279) bimbingan belajar

tersendiri dan anak memiliki dunianya

adalah layanan yang memungkinkan

sendiri. Untuk mendidik anak usia dini,

siswa/

perlu bekal pemahaman tentang dunia

berkenaan dengan sikap dan kebiasaan


anak

dan

remaja

anak

bimbingan

belaJar

mengembangkan

diri

bagaimana

proses


belajar yang baik, ketrampilan dan

anak.

Dengan

materi belaja yang cocok dengan

perkembangan
pemahaman

atau

layanan

ini

diharapkan

para


kecepatan dan kesulitan belajarnya,

pendidik anak usia dini ( dalam hal ini

serta

guru Paud dan orang tua) memiliki

berguna

pemahaman yang lebih baik dalam

perkembangan

menentukan

pemberian layanan bimbingan belajar

proses


pembejaran

47

tuntutan
dalam

kemampuan

yang

kehidupan

dan

dirinya.

Dengan


INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
tersebut

diharapkan

perkembangan

dorongan

motorik anak akan meningkat.
Tujuan

untuk

tumbuh

dan

berkembang yang ada dalam diri setiap


pemberian

layanan

manusia.

Lingkup

bermain

yang

bimbingan belajar diharapkan anak-

dimaksud

adalah

kegiatan


yang

anak mampu

dilakukan oleh anak atau siswa baik

selaras

melakukan gerakannya

dengan

kebutuhan

atau

diluar maupun didalam kelabu Ahmadi

minatnya. Karena pada masa ini anak


(2003;4) menyatakan bahwa jaringan

ditandai dengan kelebihan gerak atau

serabut saraf (dendrite) akan terbentuk

aktivitas.

apabila ada kegiatan mental yang aktif

Anak

cenderung

menunjukkan gerakan-gerakan motorik

dan menyenangkan bagi anak.

yang cukup gesit dan lincah. Usia ini


Setiap respon terhadap penglihatan

merupakan masa yang ideal untuk

baru, pengecapan akan memperlancar

belajar

ketrampilan

hubungan

dengan

motorik,

yang

seperti

berkait
menulis,

antara

(neuron)ingan

sel

makin

sering

syaraf
otak

menggambar, melukis, berenang, main

bekerja maka ia akan semakin mahir

bola dan atlitik.

dan trampil.
Abu Ahmadi (2003;6) menegaskan

Metode Untuk Menumuhkemangkan

setiap anak akan menyajikan jaringan

Motorik Anak Usia Dini

intelektualnya,

1. Bermain

pembentukan jaringan tersebut, dalam

digunakan secara bebas, sehingga arti

keadaan yang menyenangkan akan

utamanya mungkin akan hilang. Arti
paling

kegiatan

tepat

yang

adalah

setiap

dilakukan

untuk

mampu memahami konsep-konsep dan
pengertian secara alamiah. Aktivitas
bermain

kesenangan yang dibutuhkannya tanpa

psikomotorik, dan spiritual. Secara

Kartono (2003;12) menyatakan bahwa
karena

menghubungkan

pendidikan yaitu : jasmani, kognitif,

Menurut Trijanto dalam Kartini

terjadi

mampu

aspek-aspek yang dikembangkan dalam

mempertimbangkan hasil akhir.

bermain

rumah

merupakan unsure terpenting dalam

Bermain menupakan istilah yang

yang

lingkungan

sinergis keempat hal tersebut di atas,

adanya

menjadi pembangun dan pengembang

48

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
dari

permainan

permainan

sehingga

edukatif,

terwujud

yang

dan mereka bebas memilih cara-cara

pada

menggunakan alat permainan tersebut.

akhirnya mengantarkan anak mengenal

Sedangkan

kegiatan

bermain

kehidupan, memiliki pengetahuan yang

dengan bimbingan guru memilih alat

luas, memiliki mental dan kejiwaan

dan

yang sehat, serta memberi pengalaman

diarahkan agar dapat memilih alat

yang baik dan berguna bagi kehidupan

permainan guna menanamkan konsep

selanjutnya.

tertentu, misalnya permainan balok

Menurut
Sumiarti

Schwartaman

Padmonodewo

menyatakan

dalam

permainan

kemudian

anak

bangunan, kubus, pola, dengan kubus

(2002;102)

diharapkan

: bermain bukanlah

anak

dapat

memiliki

konsep dasar tentang ukuran, bentuk,

bekerja, bermain adalah pura-pura,

dan

bermain bukan merupakan sungguh-

gedung, menara dan jembatan. Ermain

sungguh, bukan pula kegiatan yang

dengan

produktif, Sehingga anak yang sedang

menyelesaikan tugas yang khusus,

bermain

misalnya

dengan

berbagai

alat

dapat

menciptakan

diarahkan

bermain

bangunan

sebagaimana

dengan

alat

permainan dapat membentuk dunianya.

permainan yang memerlukan penalaran

Sehingga

anak yaitu kepingan bentuk geometris

sering

sungguh-sungguh
menyerupai
sebenarnya.
dalam

dianggap
produktif

kehidupan
Menurut

tataran

nyata,
dan

dibuat bentuk lain.

yang

Berain diluar ruangan atau diluar

bermainnya

sekolah

kelas

penekanannya

pada

dapat

perkembangan motorik kasar yaitu

digambarkan sebagai rentang rangkian

koordinasi otot kaki, tangan, dan

yang berujung pada bermain bebas,

kelenturan badan. Biasanya alat yang

bermain

disediakan diluar adalah bola dunia,

dengan

bimbingan

dan

bermain dengan diarahkan

tangga

Bermain bebas dapat didefinisikan

majemuk,

tangga

setengah

lingkaran, papan titian, papan luncur,

sebagai kegiatan bermain dimana anak

jembatan,

mendapatkan

ayunan, papan loncat, bak pasir, bak

kesempatan

untuk

melaksanakan pilihan alat permainan

jungkitan,kuda

air, dan papan merayap.

49

goyang,

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
Adapun pengembangan m,otorik

wawasan pengetahuan yang didapat

halus biasanya dilaksanakan dengan

dari serangkaan pengalaman bertualang

bermain didalam ruangan atau didalam

sehingga dapat memicu semangat dan

kelas. Bermain didalam ruang meliputi

kreativitas seseorang,

di

Kegiatan outbound berawal dari

Paud.Misalnya melipat, menggunting,

sebuah pengalaman sederhana seperti

merobek,

membatik,

bermain. Ermain juga membuat setiap

bermain warna, membentuk dengan

anak merasa senang, dan bahagia.

plastisin, menciptakan bentuk dengan

Dengan bermain anak dapat belajar

bombiq, mencap, kolose, menjiplak,

menggali,

membentuk dengan adonan tepung,

dan menghembangkan rasa ingin tahu

melukis, meronce, permainan bahasa,

serta

menggambar

dirinya.

seluruh

kegiatan

yang

mengayam,

dan

ada

bermain

dengan

mengembangkan

meningkatkan

rasa

potensi,

percaya

balok-balok, karena dengan bermain

Belajar dari sebuah pengalaman

balok anak akan terkoordinasi syaraf

dalam aktivitas bermain menjadi sarana

motoriknya, sertya syaraf yang lainnya.

pembelajaran

Yudit

Dender

menyarankan

menyenangkan

Samiati

yang dapat dilakukan di alam terbuka

(2002;118)

ataupun ruang tertutup. Adapun hal-hal

TK

yang perlu persiapan dalam kegiatan

dalam

Padmonodewo

yang

agar

mengorganisasikan alat-alat permainan

pembelajaran outbound ini adalah :

sehingga memungkinkan bermacam-

a) Menentukan bentuk kegiatan yang

macam peran sehingga motoriknya
berkembang

selaras,

serasi

akan dipakai.

dan

b) Menentukan

seimbang

waktu

pelaksanaan

kegiatan.
c) Menentukan rute perjalanan.
d) Mempersiapkan peralatan dan bahan

2. Outbound
Outbound adalah kegiatan dialam

yang dibutuhkan ditiap pos.

terbuka. Outbound merupakan uga
dapay

memacu

semangat

e) Menentukan

belajar.

petugas pos.

Outbound merupakan sarana penambah

50

dan

mempersiakan

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
Setelah semua persiapan selesai

keputusan

dan

keberanian

untuk

maka tahap selanjutnya pelaksanaan

mengambil resiko. Setiap kelompok

kegiatan outbound :

akan menghadapi tantangan dalam

a) Guru

membagi

siswa

menjadi

memikul tanggung jawab yang harus

beberapa kelompok,

dilalui. Tujuan outbound secara umum

b) Guru menjelaskan tentang Benda

untuk

dan sifatnya, dan
c) Guru

menumbuhkan

dalam diri guna memberikan proses

menjelaskan

permainan

aturan

terapi diri (mereka yang berkelainan)

dalam

dalam

berkomunikasi

menimmbulkan

outbound.
Kegiatan belajar di alam terbuka

keberanian

Ancok

maupun

berpendapat.Kegiatan

pengertian,

antar sesame.

dalam

bertindak

saling

dan

sehingga terciptanya saling percaya

seperti outbound bermanfaat untuk
meningkatkan

rasa percaya

bukunya

pun menegaskan dalam
outbound

Management

Training (2003;3) bahwa : metode

outbound

membentuk pola piker yang kreatif,

pelatihan

serta

digunakan untuk kepentingan terapi

meningkatkan

emosional

dan

kecerdasan

spiritual

berinteraksi.

Kegiatan

menambah

pengalaman

dalam

ini

kejiwaan.

akan

untuk

hidup

dialam

terbuka

Pelatihan

ini

meningkatkan

juga

digunakan

konsep

diri

Anak-anak yang nakal, anak pecandu

seseorang menuju sebuah pendewasaan

narkoba,

diri.

hubungan social. Metode yang sama
Pengalaman

dalam

dan

kesulitan

didalam

kegiatan

juga digunakan untuk memperkuat

outbound memberikan masukan yang

hubungan keluarga ber-masalah dalam

positif

program

dalam

perkembangan

family

therapy

(terapi

kedewasaan seseorang. Pengalaman ini

keluarga). Afiatin (2003;23) dalam

mulai dari pembentukan kelompok.

penelitian

Kemudian

menggunakan

setiap

kelompok

akan

menghadapi bagaimana cara bekerja

untuk

sama.

terlarang

Ersama-sama

sangambil

51

disertasinya
pelatihan

penangkalan

telah
outbound

pengguna obat

(narkoba).

Dalam

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
menemukan

meningkatnya usia anak.Perkembangan

bahwa penggunaan metode outbound

motorik ini dapat dipisahkan dengan

mampu

ketahanan

sikap tubuh yang dinamis yang akan

terhadap godaan untuk menggunakan

mencapai gerakan yang efektif untuk

narkoba. Selain itu dilaporkan pula

mencapai gerakan efektif tidak lepas

oleh Afiatin, penelitian yang dilakukan

dari

oleh Johnson dan Johnson mengatakan

pematangan sisten syaraf motorik.

penelitiannya

Afiatin

meningkatkan

pengaruh

lingkungan

dan

bahwa kegiatan didalam outbound

Gerakan yang sesuaikan dengan

training dapat meningkatkan perasaan

kehendak akan melibatkan otot-otot

hidup

tubuh. Otot-otot juga berfungsi sebagai

bermasyarakat

(sense

of

community) diantara para peserta

kesatuan

didalam

menghasilkan

latihan.

gerakan yang kompleks atau tidak.
Sebagai contoh berjalan dan berlari
pada

Perkemangan Motorik
Perkembangan

motorik

umumnya

komponen

memiliki

gerakan

banyak
sehingga

didefinisikan oleh Hurlock (2004;132)

gerakannya kompleks. Lain halnya

sebagai

Perkembangan

menulis dan melompat mempunyai

motorik yang berarti perkembangan

sedikit komponen gerak yang kurang

pengendalian

kompleks..

berikut

:

gerakan

tubuh

yang

dikoordinasikan oleh kegiatan syaraf.

Sejak anak mampu berdiri sendiri,

Pengendalian tersebut diawali oleh

dia berusaha meningkatkan sikapnya ke

reflex dan kegiatan mass yang muncul

hal yang kompleks. Saat anak berusia

sejak lahir.

empat tahun dia memperoleh kekuatan

Lima tahun pertama kehidupan
anak

adalah

penting

dan

untuk

fasilitas

untuk

menggunakan

kakinya untuk mencapai gerakan yang

mengembangkan ketrampilan motorik

lebih

yang mencakup motorik kasar dan

keseimbangan

halus.

tentang

otot-otot tubuh untuk menyokongnya.

adalah

Pada usia lima tahun keseimbangan

cepatnya perkembangan serta makin

tubuh lebih matang daripada usia

Yang

perkembangan

menarik
motorik

ini

52

luas.

Dalam

mencapai

geraknya

diperlukan

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
empat tahun. Hal ini terlihat dalam

mempelajari

kemampuannya berdiri diatas satu kaki.

antara lain sebagai berikut :

Beberapa

ketrampilan

motorik

ketrampilan

motorik

1) Kesiapan belajar

yang umumnya dapat dikuasai oleh

Ketrampilan yang dipelajari dengan

anak usia empat sampai dengan lima

menggunakan waktu dan usaha yang

tahun (4 s/d 5 th) antara lain sebagai

dilakukan oleh orang yang sudah

berikut : 1). Dapat berdiri diatas satu

siap, akan berhasil dibandingkan

kakinya selama delapan detik bahkan

dengan orang yang belum siap

lebih;

belajar

2).dapat

melompat

dengan

langkah yang lebarnya 28 sampai 35

2) Kesempatan belajar.

inci; 3). Dapat melompat dengan satu

Banyak

kakinya tanpa berpegangan beberapa

berkesempatan untuk mempelajari

kali;

ketrampilan motorik karena hidup

4).

Dapat

menrukan

suatu

anak

yang

tidak

lingkaran atau persegi; 5). Dapat

dalam

menangkap bola dari kejahuan lima

menyediakan kesempatan belajar

kaki didalam satu atau dua kali

atau karena orang tua takut hal yang

percobaan

demikian akan melukai anaknya.

dengan

disalunya;6).

tangan
meniru

yang

tidak

tanda

3) Kesempatan berpraktek anak harus

silang tanpa kesalahan; 7). Dapat

diberi waktu untuk berpraktek

mengikat dengan simpul melingkar;

sebanyak yang diperlukan untuk

8).mampu

menguasai

suatu

Meskipun

demikian

9).dapat

Dapat

terlipat

lingkungan

mengancingkan
menempatkan

bajunya;

lima

buah

kualitas

kubus didalam mengkonstrusi menara;

praktek

10). Meniru angka satu sampai dengan

disbanding dengan kuantitasnya.
4) Model

lima (1 s/d 5).
Kemampuan ketrampilan motorik
tersebut

tidak

yang

lebih

baik

penting

dalam

m,empelajari ketrampilan motorik,

berkembang

meniru suatu model memainkan

melalui kematangan saja melainkan

perang yang penting, maka untuk

latihan

mempelajari

harus

2004;136).

akan

jauh

ketrampilan.

dipelajari

Hal

penting

(Hurlock
dalam

53

suatu

ketrampilan

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
1. Motoeik Kasar.

dengan baik anak hatrus dapat

Gerakan motorik kasar adalah

mencontoh medel yang baik.

gerakan

5) BiImbingan.

yang

dipengaruhi

oleh

Untuk dapat meniru suatu model

ketrampilan otak besar, sefdangkan

yang

anakmembutuhkan

pada umumnya gerakan yang bias

Bimbingan

juga

dilakukan anak bias kita lihat pada

membetulkan

saat mereka sedang bermain. Mereka

betul,

bimbingan.
membantu

anak

suatu kesalahan sebelum kesalahan

bermain

tersebut terlanjur dipelajari dengan

berlari, melompat, meloncat, atau

baik sehingga sulit dibetulkan

bermain dengan bola. Gerakan ini

kembali.

sangatlah

6) Motivasi belajar

kemari

dengan

dipengaruhi

oleh

perkembangan fisik maupun psikis

Motivasi belajar penting untuk
mempertahankan

kesama

Anak

yang

memiliki

dan

perkembangan fisik dan psikis yang

ketinggalan. Untuk m,empelajari

baik tentunya dalam perkembangan

ketrampilan

motivasi

motorik akan baik pula. Berbeda

umum adalah keputusan pribadi

dengan anak yang biasa-biasa saja

yang diperoleh anak dari kegiatan

apalagi

kegiatan tersebut, kemandirian dan

gerakan motorik ini dipengaruhi juga

gengsi

dari

oleh lingkungan, perangsangan dan

kelompok sebaya serta kompensasi

kesempatan serta pada motorik umum

terhadap perasaanm mampu dalam

ada tiga unsure yang mempengaruhi

bidang

atau yang berperan penting yaitu otot,

yang

lain

minat

anak.

sumber

diperoleh

khususnya

dalam

bidang sekolah.

yang

dibawah

rata-rata

otak dan syaraf
Motorik

kasar

kematangannya

Perkembangan Motorik Pada Anak

ditentukan oleh pertambahan usia

Usia Dini

anak. Tetapi supaya motorik kasar

Secara umum motorik terbagi menjadi

dapat berkembang dengan baik anak

dua bagian yaitu :

hars diberi kesempatan baik oleh
orang

54

tua,

lingkungan

dan

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
guru/sekolah dan kesempatan yang

lokomotor adalah memelarkan bagian

tepat untuk perkembangan secara

tubuh, memutar kepala, memutar

optimal

bermain,

tangan, memutar pinggang, memutar

bergerak dengan leluasa dan membuat

kedua lutut, memutar pergelangan

sesuatu dengan permainannya. Di

kaki

Paud permainan yang mendukung

bagian tubuh seperti gerakan bangun

perkembangan motorik kasar yaitu

tidur, gerakan duduk, telungkup, tarik

bidang

keatas

adalah

dengan

pengembangan

seperti

melompat,

jasmani,
meloncat,

dan

tangan,

dan

menggerakkan

keseimbangan

badan

seluruhnya yaitu dengan alat papan

menendang, merayap, menari, meniti,

titian.

menerobos,

berjalan,

merupakan aktivitas atau tindakan

merangkak, senam fantasi, senam

yang dilakukan oleh tubuh dengan

suruhan, dan ritmik serta pantomim.

bantuan

berlari,

Macam-macam gerakan motorik

Gerakan

alat

manipulative

seperti

menendang,

melempar,

memantulkan,

kasar digolongkan menjadi dua yaitu

menangkap. Di Paud pengembangan

gerakan lokomotor dan gerakan non

motorik kasar dikembangkan melalui

lokomotor.

kegiatan

Gerakan

adalah

lokomotor

gerakan/aktivitas

pengembangan

memindahkan tubuh dari satu tempat

berjalan,berlari,

Apabila

melompat,

meloncat

bidang

jasmani

dan

2. Motorik Halus.

termasuk dalam gerakan lokomotor
melangkah,

pada

kesehatan.

ke tempat lain, gerakan-gerakan yang

adalah

bermain

motorik

dan

dalam

kasar

ketrampilan
membutuhkan

pengorganisasian dari otot-otot besar

merangkak.

disertai

Sedang gerakan non lokomotor

pengerahan

tenaga

yang

banyak, maka pada motorik halus

adalah suatu aktivitas atau tindakan

yang

yang dilakukan oleh tubuh dengan

sekelompok otot kecil seperti jari-jari

tidak memindahkan tubuh dari satu

tangan dan gerakan motorik halus

tempat ke tempat yang lain, gerakan

sering membutuhkan kecermatan dan

yang dimaksud dalam gerakan non

koordinasi mata dan tangan. Seperti

55

dipergunakan

adalah

INDRIA, Jurnal Ilmiah Pendidikan PraSekolah dan Sekolah Awal Vol.1. No.1
September 2016 ISSN 2528-004X
membentuk dengan adonan tepung

DAFTAR PUSTAKA

dan plastisin, membatik, meronce,

Afiatin, 2003, Konsep diri, Harga diri

menjahit, mencocok, rytmik, melipat,

dan Kepercayaan diri, Jakarta :

menciptakan pola, menggunting dan

Rajawali Pers.
Abu Ahmadi, 2003, Psiklogi Umum,

bermain dengan balok dan puzzle
serta menarik garis, meniru tulisan,

Jakarta : Rineka Cipta

membuat lingkaran, segi empat, segi

Hurlock

Elizabeth

tiga, garis tegak, garis lurus dan

Perkembangan

menggambar

Erlangga

(untuk

persiapan

B,

2004,

Anak,Jakarta:

Kartini Kartono, 2003, Psikologi Anak

menulis)

(Psikologi

Perkembangan),

Bandung: Mandar

Kesimpulan
Dengan melakukan latihan terhadap

Meoslichatoen,

Maju.
100

2005,

motorik kasar dan motorik halus

Permainan

tersebut diharapkan anak memiliki

Kinestetik, Jakarta : Gramedia

kemampuan dalam melakukan dan

Kecerdasan

WidiaswaraIndonesia

mengendalikan gerakan tubuh dan

Monks

FJ,

Psikologi

2001,

anggotanya secara efektif, semua itu

Perkembangan,

mencakup

Gadjah Mada University Pres

kegiatan

untuk

melatih
Slamet

koordinasi mata dan tangan, melatih
konsentrasi,

koordinasi

indra

dan

Suyanto,

Yogyakarta:

2005,Dasar-dasar

Pendidikan Anak Usia Dini,
Yogyakarta:Hikayat

anggota tubuh, melatih kepercayaan

Singgih D Gunarso, 2004, Psikologi

diri, keseimbangan tubuh, keberanian,
kelenturan, dan kekuatan otot, serta

Perkembangan

melatih kesiapan untuk menulis.

Remaja, set.11,Jakarta:
Sumiati

Padmodewo,

Psikologi
Anak,
muliam

56

Anak

dan

2002,

Perkembangan

Jakarta:BPK

Gunung