MAKALAH MANAJEMEN PASTURA DAN PENGEMBALA

1

MAKALAH MANAJEMEN PASTURA DAN PENGEMBALAAN TERNAK
SEASONALITY OF HERBAGE SUPPLY AND FEED REQUIREMENTS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Manajemen Pastura dan Pengembalaan Ternak

Oleh :
Kelompok 7
Produksi B

Gugus Andromeda Iqra

200110090161

Hana Nurlela

200110130169

Desty Nur Septiani


200110130178

Achmad Trieandi Nugraha

200110120179

Arif Budiman

200110130181

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2016

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat

Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada dosen yang telah membimbing serta
memberikan arahan dalam penulisan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk melengkapi tugas kelompok Manajemen Pastura
dan Pengembalaan Ternak dalam menerapkan system SCL (students center
learning) sesuai dengan kebijakan peraturan yang telah ditetapkan. Makalah yang
bertemakan Grazing Management ini membahas mengenai Pola Musiman dalam
Menyediakan Rerumputan sebagai Persyaratan pakan.
Penulis semaksimal mungkin untuk menyempurnakan penulisan makalah ini.
Namun tidak menutup kemungkinan adanya kesalahan atau kekurangan pada
penulisan makalah ini. Untuk itu, penulis dengan senang hati menerima segala
kritikan atau pun saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Sumedang, 4 Maret 2016

Penulis

3

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Peningkatan produksi ternak khususnya ternak ruminansia akan berhasil
dengan baik jika ketersediaan pakan hijauan sebagai sumber pakan dapat dipenuhi
secara kualitas dan kuantitas dan tersedia secara kontinyu. Hijauan makanan
ternak bersumber dari padang rumput alam atau dengan melakukan penanaman
hijauan makanan ternak. Jenis dan kualitas hijauan dipengaruhi oleh kondisi
ekologi dan iklim di dalam suatu wilayah. Ketersediaan hijauan pakan ternak di
Indonesia tidak tersedia sepanjang tahun, dan hal ini merupakan suatu kendala
yang perlu dipecahkan. Dimana ternak ruminansia sebagai penghasil daging dan
susu dengan pakan utamanya hijauan memiliki kendala dalam penyediaannya
yang disebabkan oleh semakin berkurangnya lahan/padang penggem balaan dan
ketersediaan pakan hijauan sangat dipengaruhi oleh musim.
Berkurangnya lahan atau padang pengembalaan dikarenakan daya produksi
lahan yang berkurang sehingga dibutuhkan penyediaan ladang pengembalaan
yang menampung hijauan dengan kualitas tinggi, kuantitas yang cukup serta keter
sediaannya dapat berkelanjutan.
Penyediaan pada padang pengembalaan dapat dijadikan sebagai tempat
penggembalaan ternak. Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan sebagai

pakan ternak tidak sampai kekurangan maka salah satu alternatif yang dapat
dilakukan adalah dengan memanfaatkan hijauan yang tumbuh secara alami
sebagai padang pengembalaan dan integrasi ternak terhadap. Salah satunya ladang
pengembalaatn pastura, yang dimana pastura merupakan suatu sumber hijauan

4

pakan ternak ruminansia dengan pemeliharaan ternak yang digembalakan dan
memberikan arti kepada ternak untuk memilih dan mengambil sendiri hijauan
yang dimakannya. Dengan demikian jika pastura baik maka diharapkan produksi
ternak akan baik pula,akan tetapi jika pastura dalam keadaan buruk, seperti
kebanyakan padang rumputalam maka produksi ternak juga tidak dapat tinggi
serta ada kemungkinan ternak mengkonsumsi hijauan beracun yang dapat
mengganggu proses physiologis dirinya.Pemanfaatan pastura lebih dikenal dengan
istilah penggembalaan atau grazing. Pada proses penggembalaan ini banyak faktor
yang perlu dipertimbangkan mengingat proses ini sangat komplek.
Grazing management sendiri merupakan suatu pemanfaaatan ladang pastura
sebagai hijauan pakan ternak yang dimana produksi atau ketersedian pakan
hijauan tersebut akan sangat dipengaruhi oleh musim.
Oleh karena itu dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pemahaman

dalam memenuhi kebutuhan hijauan (rerumputan) yang dimana ketersedian pakan
hijauan tersebut sebagai pakan musiman dan dijadikan sebagai nailai persayaratan
pakan.

1.2 Rumusan Masalah
1) Menjelaskan apa yang dimaksud dengan herbage.
2) Menjelaskan apa saja prinsip utama pemberian pakan tambahan.
3) Menjelaskan penggunaan pola siklus produksi pastura.
4) Menjelaskan apa saja manfaat yang diperoleh dari kontrol asupan pakan
sebagai cadangan tubuh.

5

5) Menjelaskan prosedur alternative apa saja yang harus diperhatikan dalam
penggembalaan musiman untuk memenuhi permintaan rumput yang telah di
gembalakan.

1.3

Maksud dan Tujuan


1) Mengetahui pengertian dari herbage.
2) Mengetahui bagaimana prinsip utama dari penggunaan pakan tambahan.
3) Mengetahui penggunaan pola siklus produksi pastura.
4) Mengetahui manfaat yang diperoleh dari pengontrolan asupan pakan sebagai
cadangan tubuh ternak.
5) Mengetahui prosedur alternative yang diterapkan dalam penggembalaan
musiman dalam memenuhi permintaan rumput yang telah di gembalakan.

6

II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Harbage
Dikatakan suatu terminologi hadir sebagai akibat hasil aktivitas manusia
dalam menfaatkan suatu perlakuan terhadap apa yang dilakukan. Sebagai salah
satunya adalah hasil aktivitas manusia dalam menfaatkan padang rumput alam
hingga menjadi pastura yang difasilitasi oleh riset dan teknologi. Sehingga
munculah terminologi yang dimaksud yaitu herbage. yang dimaksud dengan

herbage adalah biomasa tanaman semak yang berada diatas tanah tempat
tumbuhnya serta akar yang dapat dimakan ternak dan umbi.
Herbage digunakan dalam menentukan Kuantitas pastura yang dideskripsikan
sebagai herbagemass atau tinggi tanaman. Herbage mass dinyatakan dalam satuan
kg/BK/ha. Herbage mass merupakan jumlah total dari pastura jika dipotong,
meliputi bagian segar dan bagian yang mati. Herbage mass dinyatakan dalam
bahan kering karena kandungan air pasture dapat bervariasi tergantung dari
musim dan perbedaan tahap pertumbuhan. Dimana komponen pasture yang
digunakan untuk menentukan herbage mass adalah tinggi, densitas (kepadatan),
dan kandungan air. Nilai herbage mass untuk domba adalah 400 – 1700 kg BK/ha
dan untuk sapi 700 – 2900 kg BK/ha. Semakin rendah nilai herbage mass,
semakin banyak waktu yang diperlukan ternak untuk merumput agar kebutuhan
nutriennya tercukupi Selain herbage mass, tinggi tanaman juga digunakan untuk
menentukan kuantitas pasture (Bell, 2006).
Kualitas pasture ditentukan dari kecernaan dan proporsi legume (legume
proportion). Kecernaan yang tinggi menandakan kualitas yang baik. Kualitas

7

nutrisi legume lebih baik dari rumput, sehingga kualitas nutrisi rumput dapat

dibandingkan dengan legume dalam proporsi legume (legume proportion).Dengan
semakin sempit imbangan menandakan bahwa kualitas rumput tidak terlalu jauh
dari legume (Bell, 2006).

2.2 Manajemen Musiman Rerumputan Sebagai Persyaratan Pakan
Menurut Casale (2012), hal-hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen
pasture yaitu jenis tanah, iklim, komposisi tanaman, jenis dan umur ternak,
topografi, ketersediaan air, keberadaan area sensitif (lembah curam, spesies yang
langka,lahan basah dan sebagainya), keseluruhan kondisi lokasi, dan sistem
garzing atau manajemen ternak.
Beberapa peternakan datang lebih cepat untuk mencocokan pola produksi
rumputan dari setiap usaha peternakan, akan tetapi dalam semua kasus peternakan
ada kemungkinan untuk setaip kasus menjadi kasus tingkat yang lebih besar atau
lebih kecil dari ketidakseimbangan pola produksi. Salah satunya pola produksi
rumputan. Dimana pola produksi rerumputan dipengaruhi oleh variasi regional
dalam iklim. Contohnya di selatan dan timur dari pulau-pulau Inggris, misalnya,
produksi rumputan di musim panas mungkin sangat tertekan oleh kekeringan dan
di ketinggian yang lebih tinggi serta periode pertumbuhan aktif yang dibatasi
karena suhu yang lebih rendah namun pertumbuhan akan memungkinkan terkena
dampak kekeringan.

Manajemen penggembalaan musiman memasok permintaan rumput yang telah
di gembalakan dengan cara cara prosedur alternative.
prosedur alternatif termasuk diantaranya:

8

1) Penggunaan pakan tanaman dengan pola-pola pertumbuhan yang saling
melengkapi.
2) Akumulasi surplus rumput-rumputan dengan kebutuhan pada satu waktu
dari tahun untuk digunakan pada saat kekurangan, baik in situ atau setelah
penyimpanan.
3) Penggunaan pakan tambahan dapat didatangkan dari tempat lain
4) Eksploitasi dalam cadangan tubuh hewan sebagai sumber tambahan nutrisi
pada saat kekurangan pakan
Didalam prakteknya semua dapat dimanfaatkan akan tetapi tidak semua
perusahaan mampu memanfaatkannya, dengan cara alternative ini tidak selalu
mudah untuk membuat suatu prosedur secara objektif.
Dalam setiap kasus lahan yang memotong perkiraan; interval bulanan dan
memaik pupuk N. Beberapa dasar dalam kasus produksi ini dengan cukup besar
antara penawaran dan permintaan pada waktu tertentu dalam setahun. Dan akan

melibatkan rencana kontingensi untuk memberikan tanggapan secara fleksibel
untuk setiap permintaan yang tak terduga dalam perbedaan jangka permintaan
yang sering dikaitkan dengan iklim.
Asumsi ini sering gunakan untuk mencocokan penawaran dan permintaan
dengan tujuan yang diinginkan. Ini mungkin benar secara umum tetapi belum
tentu demikian, khususnya di sistem penggembalaan yang lebih luas di mana
manfaat biaya yang cenderung rendah. Hal ini dimungkinkan untuk menentukan
kondisi padang rumput yang harus mengoptimalkan keseimbangan antara padang
rumput dan hewan untuk jangka waktu yang cukup besar dari setiap musim, tetapi
tidak selalu mudah untuk menunjukkan batasan produksi yang mungkin terjadi
untuk jangka waktu terbatas. Demikian pula untuk menentukan persyaratan nutrisi

9

rumput untuk hewan atas dasar target produksi yang telah ditentukan, tetapi akan
berdampak pada kinerja hewan dengan kegagalan sementara, untuk memenuhi
persyaratan ini tidak mudah untuk membangun suatu persyaratan pakan.
Tidak ada bukti yang sangat jelas bahwa batasan produksi tentu terkait
dengan tingkat fleksibilitas pada pola pertumbuhan reremputan untuk hewan, atau
bahwa fluktuasi luas dalam cadangan tubuh hewan peternakan memiliki dampak

besar pada baik reproduksi atau laktasi selama pemulihan adalah mungkin pada
tahap tertentu dalam siklus produksi tahunan.
Jadi ada banyak ruang untuk mengumpulkan nutrisi pada satu waktu dari
tahun dalam bentuk baik cadangan rumput-rumputan atau cadangan tubuh untuk
menggunakan keduanya, asalkan kebutuhan untuk memulihkan kondisi padang
rumput dan untuk mengisi cadangan tubuhdapat diakui. Pilihan ini memberikan
banyak fleksibilitas dalam kebanyakan perusahaan suatu padang rumput, terutama
dimana mereka melibatkan kombinasi dari vegetasi suatu atau sumber daya
ternak.(Hodgson,1990).

2.2.1 Kontrol Asupan Rerumputan dan penggunaan Cadangan Tubuh
Hal ini tidak akan membantu untuk mempertimbangkan kebutuhan nutrisi
hewan tanpa menentukan tingkat produksi dimana 'persyaratan' berhubungan.
Semua hewan beroperasi pada respon hubungan antara input hara. Dalam banyak
kasus cara paling sederhana dari menghadapi ketidakseimbangan musiman antara
pasokan rumput-rumputan dan permintaan, untuk memungkinkan hewan untuk
bergerak, dalam batas-batas, atas dan bawah dari tanggapan kurva. Ada yang
bergerak fleksibilitas operasi dalam beberapa keadaan dari pada yang lain, tetapi
dalam hal itu harus tentu diasumsikan bahwa penting untuk mempertahankan

10

hewan dan keamanan 'pada target'.Pendekatan yang tepat adalah untuk menilai
keseimbangan antara hukuman keuangan dari keterbatasan asupan rumputan pada
kinerja hewan dan biaya, baik mencegah keterbatasan ini atau membuat
kompensasi untuk pada tahap masa depan.
Pemeliharaan asupan gizi jelas lebih penting bagi beberapa hewan (mis
penggemukan domba atau sapi) dari pada bagi yang lain (mis pengganti breeding
stock). Namun, bahkan dalam beberapa bekas kasus pemulihan untuk target yang
ditentukan dengan memungkinkan jika batas penggembalaan bisa tenang kembali
setelah periode kekurangan. Dampak dari keterbatasan jangka pendek dari asupan
gizi baik tumbuh dan hewan menyusui mungkin bersifat sementara, meskipun
besarnya efek ini harus jelas berhubungan dengan tingkat keparahan dan durasi
dari periode kekurangan. hewan hamil dan laktasi dapat diharapkan untuk
menggunakan cadangan tubuh untuk dapat mempertahankan produksi selama
periode asupan gizi yang dibatasi, asalkan ada kesempatan untuk memulihkan
kehilangan cadangan selanjutnya. Ada lingkup yang lebih untuk fleksibilitas
dalam domba dan sapi menyusui dari pada sapi perah, tetapi dalam semua kasus
ada kesempatan untuk menggunakan cadangan tubuh untuk mentransfer nutrisi
dari masa pakan yang banyak (atau murahnya) untuk setiap kelangkaan pakan
(atau kemahalan). Pada sapi yang menyusui transfer ini biasanya mengambil
eksploitasi dari cadangan tubuh selama musim dingin dan pengisian mereka
selama musim panas, sehingga ruang lingkup lebih lanjut untuk membuat tentang
cadangan selama musim panas dan mungkin dibatasi oleh kebutuhan untuk
memastikan pemulihan yang memadai kondisi tubuh sebelum musim dingin
berikutnya. Di domba betina sering terjadi keseimbangan antara hilangnya

11

cadangan selama laktasi di musim semi, ketika pertumbuhan rumputan terbatas,
dan pemulihan di akhir musim panas setelah anak-anak domba disapih.
Ada batas untuk penggunaan cadangan tubuh dengan cara ini, namun pada
kondisi tubuh akan memiliki dampak langsung pada perpormance reproduksi
pemuliaan dan pada betina laktasi, dan bisa ada biaya pakan yang cukup besar
untuk mengisi kembali cadangan, khususnya dimana hal ini harus dicapai dalam
menggunakan pakan tambahan. kondisi tubuh telah menjadi prosedur penilaian
yang ditetapkan untuk menilai cadangan lemak tubuh dari kedua domba dan sapi.
Pembatasan asupan rumputan sengaja dilakukan, khususnya dimana hal ini
dilakukan untuk menambah pasokan rerumputan yang terbatas, membutuhkan
kontrol yang ketat dari penggembalaan. Dalam keadaan ini beberapa bentuk
pembagian penting karena hal ini memastikan cukup konstan jika terbatas, untuk
pasokan rerumputan setiap hari. Ini adalah dasar untuk manajemen pengembalaan
di musim dingin yang sukses di New Zealand, dimana pada musim gugur pastura
disimpan dan dijatah 1-3 blok hari untuk kelompok hewan, seiring pada tingkat
pemeliharaan makan,dan untuk memastikan kecukupan pasokan padang rumput
untuk hewan laktasi di musim semi.(Hodgson,1990).

2.2.2 Siklus Produksi Pastura
Untuk meratakan variasi musiman yang lebih ekstrim dalam produksi
rumput-rumputan dapat dicapai dengan menggunakan spesies tanaman varietas
dengan mengetahui pola pertumbuhan yang saling melengkapi. Legume memiliki
pertumbuhan lebih lambat pada saat musim semi dan produksi berkelanjutan
musim panas lebih baik dibanding rumput-rumputan. Kemampuan beberapa
spesies tanaman tumbuh di awal musim semi (misalnya Italian ryegrass dan tall

12

fescue) atau kemudian di musim gugur (misalnya rape dan kale) daripada
rerumputan secara luas lebih menguntungkan. Penggunaan tanaman seperti ini
akan membantu untuk memperpanjang periode pertumbuhan aktif pada musim
semi dan musim gugur, dan penggunaan spesies yang tahan kekeringan seperti
lucerne akan mengurangi risiko tertekannya produksi musim panas dalam
beberapa area. Namun, dengan pengecualian ini, ruang lingkup untuk berbagai
pola musiman produksi rumput-rumputan dengan pilihan bijaksana dari bahan
tanaman terbatas. Sebagian besar untuk tanaman khusus memiliki persyaratan
manajemen tertentu yang membatasi fleksibilitas yang dapat digunakan, dan jenis
tanaman dengan pola pertumbuhan yang berbeda tidak dapat mudah dimasukkan
ke dalam campuran untuk penggunaan umum. Dengan demikian, penggunaan
strategi ini untuk mengurangi variasi musiman dalam produksi rumput-rumputan
terbatas terutama untuk keadaan di mana daerah terbatas tanaman tujuan khusus
dapat diintegrasikan dengan area yang lebih besar dari tujuan umum, pergantian
bibit pada saat musim semi juga akan mempertahankan produksi melalui musim
panas selama tidak ada batasan kekeringan.(Hodgson,1990).
Beberapa pengalihan pupuk nitrogen (N) digunakan dari musim semi ke
musim panas dan musim gugur juga akan membantu untuk mengurangi ketidakseimbangan antara tingkat produksi rumput-rumputan pada saat-saat kritis, respon
terhadap N sebanding dengan potensi pertumbuhan padang rumput yang pada saat
aplikasi sehingga setiap pengalihan penggunaan pupuk sampai akhir musim akan
mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan per unit N yang diterapkan, namun
ini dapat diimbangi dengan nilai pertumbuhan rumput-rumputan ekstra pada saat
permintaan rumput untuk persediaan pakan menurun. Awal pengaplikasian N
sangat penting untuk mendorong pertumbuhan rumput awal, sehingga ruang

13

lingkup untuk mengurangi aplikasi awal musim semi terbatas. Hal ini juga dapat
membatasi pertumbuhan rumput sampai mencegah tumbuhnya pemanjangan
batang pada tanaman yang masih muda. Dibawa keluar untuk konservasi, dan
karena daerah ini kemudian harus diisolasi dari merumput selama beberapa
minggu, pengontrolan hanya dapat dilakukan dengan perkiraan. Selanjutnya,
akumulasi rumputan di daerah disisihkan untuk konservasi kemungkinan untuk
mengurangi populasi tanaman muda dan potensi pertumbuhan kembali di masa
depan (Hodgson,1990).
Pada saat seperti ini silase adalah bentuk pengawetan hijauan yang lebih
baik disbanding hay karena memungkinkan respon yang lebih fleksibel terhadap
perubahan kondisi iklim dan waktu yang lebih singkat untuk mengakumulasi
rumputan, selain keuntungan dari produk yang lebih mudah dicerna dan toleransi
yang lebih besar dari cuaca buruk.
Persyaratan relatif rumputan untuk merumput (grazing) dan konservasi
tergantung pada perusahaan ternak yang bersangkutan. Di Inggris, Jumlah hijauan
makanan ternak yang dilestarikan dapat bervariasi dari hampir 50 persen dari total
kebutuhan pakan dalam kasus perusahaan susu berdasarkan sapi autumn-calving
dan perusahaan sapi intensif berdasarkan autumn-born calves, turun menjadi
kurang dari 10 persen di kasus perusahaan domba yang tidak melibatkan beranak
pada saat awal. Durasi periode pemberian pakan pada saat musim dingin sendiri
mungkin berbeda dari 3 bulan di Barat Daya Inggris, ke 6 bulan di Skotlandia
utara, dan ini juga akan mempengaruhi permintaan untuk pakan hijauan. Di
Selandia Baru sebagian besar petani ternak mengandalkan pasture sebagai lahan
grazing untuk hampir sepanjang tahun .(Hodgson,1990).

14

Secara umum ada keuntungan yang bisa diperoleh dari integrasi efektif dan
manajemen hijauan, penggembalaan membantu untuk mempertahankan populasi
tanaman muda dan kelangsungan hidup padang rumput dengan jangka panjang,
sedangkan pemotongan untuk konservasi membantu untuk dapat mengurangi
variatabilitas yang dapat dikembangkan di bawah manajemen penggembalaan,
dengan menghilangkan efek samping dari pengendapan kotoran, meningkatkan
keseragaman aktivitas penggembalaan berikutnya, dan membantu untuk dapat
mengontrol penumpukan populasi cacing parasit. Di mana persyaratan konservasi
tinggi, manajemen penggembalaan kemungkinan akan sangat dipengaruhi oleh
tuntutan program konservasi, dan di mana mereka rendah daerah untuk konservasi
mungkin tidak cukup untuk memberikan fleksibilitas manajemen. Namun, penting
untuk mempertahankan lebih banyak fleksibilitas sebanyak mungkin dalam waktu
dan sejauh mana program konservasi, dan untuk mempertimbangkan secara
objektif keuntungan relatif dari prosedur yang menjaga konservasi dengan
mengorbankan merumput, atau sebaliknya. Misalnya, karena produksi susu dari
domba betina sangat sensitif terhadap variasi dalam massa rumput-rumputan di
minggu-minggu awal kritis menyusui, kasus yang baik dapat dibuat untuk
keterlambatan dalam menutup area untuk konservasi sampai ketinggian padang
rumput cukup untuk memastikan mereka tingkat yang memadai asupan rumputrumputan (Hodgson,1990).
Dalam kondisi kekurangan rumput musim semi keputusan tentang
penutupan untuk konservasi tergantung pada penilaian antara biaya pakan musim
dingin yang dibeli dan biaya tingkat pertumbuhan hewan berkurang yang akan
terwujud, akhirnya, baik dalam nilai realisasi lebih rendah atau lebih besar dari
total biaya pakan.

15

Tidak ada alasan untuk menganggap bahwa padang rumput awalnya
dibentuk untuk konservasi tidak harus digunakan bukan untuk merumput jika
kondisi memerlukannya, dan memang ini mungkin sering menjadi strategi masuk
akal untuk digunakan meskipun mengharuskan alternatif sumber pakan ditemukan
untuk keberhasilan pada saat musim dingin. Syarat utama adalah bahwa rumputrumputan harus dijatah untuk memastikan penggunaan yang efisien. Sebuah
pendekatan yang fleksibel semacam ini memungkinkan tingkat musim semi
stocking harus ditetapkan cukup tinggi untuk memastikan kontrol padang rumput
yang efektif tanpa khawatir kekurangan ketersediaan pakan di tengah musim
panas. Prinsip ini digunakan dalam sistem penyangga penggembalaan dan di
kembangkan baru-baru oleh Fakultas Pertanian, East of Scotland untuk digunakan
pada sapi pada masa pertumbuhan. Dalam sistem ini, sepertiga dari daerah proses
penggembalaan yang ditunjuk akan disisihkan di awal musim merumput untuk
memotong silase awal, tetapi dibuat tersedia untuk merumput jika tinggi padang
rumput di daerah tersebut jauh dibawah target. Jika daerah penyangga diperlukan
untuk merumput sebelum tanaman silase diambil, disarankan untuk mengontrol
rerumputan dengan pagar listrik. Setelah pemotongan tersebut, dapat dilepas
untuk merumput atau bagian dari itu ditahan untuk memotong kedua yang sesuai.

2.2.3 Pakan Tambahan
Prinsip-prinsip pemberian pakan tambahan terbagi atas 14 bagian dan
disarankan untuk diberikan dalam kondisi normal. Tanggapan produksi untuk
penggunaan suplemen utama dilakukan

selama musim penggembalaan yang

kemungkinan besar cenderung menjadi lebih rendah, terutama dalam sistem
produksi daging. Selain itu, tingginya biaya pakan konsentrat dan pengawetan

16

rumput relatif untuk ternak digembalakan itu artinya bahwa mereka tidak
mungkin untuk menarik sebagai sarana untuk mengatasi periode kekurangan
pakan selama musim penggembalaan kecuali menggambarkan keadaan dengan
baik. (Hodgson,1990).
Tabel .1 Target kondisi skor dari ternak dan domba
Melahirkan
Menyusui
Atau
Penyapihan
Beranak
(minimal)

Kawin

Anak
menyusui
Kelahiran
musim gugur

3

2

2

2

Kelahiran
musim semi

2

2

3

2

Domba betina

2

2

2

3

Sapi perah

3-3

2-2

3

2-2

Keadaan angka penyedia bahan pokok penilaian pada skala 1 sampai 5
dari lemak cadangan hewan di daerah kepala dan ekor. Nilai-nilai yang ditunjukan khusus untuk keterangan kelas hewan itu sendiri, dan nilai-nilai yang mirip
untuk kelas yang berbeda tidak menunjukkan tingkat yang sama dari perlemakan.
Rincian keadaan penilaian prosedur yang diberikan dalam lokal dan regional
untuk perluasan publikasi.
Pada domba, penggunaan konsentrat tambahan untuk awal penggembalaan
memiliki pengaruh yang kuat pada pertumbuhan domba yang masih dalam proses
penyapihan induknya, tetapi akan bermanfaat pada pemeliharaan tubuh domba
cadangan. Hal ini sangat penting untuk penempatan domba betina dan dalam
kondisi kekurangan rumput. Biaya untuk menghemat dari penggunaan rumput

17

cadangan pada musim semi dapat mensubtansi dan dapat berlangsung baik
melampaui fase awal pertumbuhan domba. Pada musim gugur sistem persediaan
hijaun mungkin sering tidak memadai untuk meningkatkan asupan gizi yang
diperlukan dalam upaya mempertahankan tinggi tingkat ovulasi serta dalam
persiapan kelangsungan hidupnya. Dalam kondisi demikian, untuk mensiasati
penggunaan konsentrat agar dapat terpenuhinya asupan pada saat kondisi kritis,
tingkat konsentrasi yang digunakan untuk domba betina harus tidak melebihi 500600 g/hari di musim semi atau musim gugur.
Konsentrat juga dapat digunakan untuk menambah pasokan rerumputan
yang terbatas pada awal musim semi dan akhir musim gugur dalam sistem ternak,
meskipun terkadang ada sedikit tekanan untuk mengubah produktif hewan di
musim semi atau terus menggembalakan di musim gugur ketika kondisi padang
rumput tidak memadai. Dalam keadaan ini konsentrat atau pemeliharaan rumput
yang cenderung digunakan di tingkat 1-2 kg/hari untuk menyediakan pakan secara
berangsur-angsur agar terhindar dari hal-hal buruk yang akan terjadi.
Pemberian konsentrat diberikan secara rutin pada sapi perah pada saat
digembalakan, khususnya setengah musim penggembalaan, meskipun banyak
bukti yang digunakan tidak mungkin untuk menghasilkan respon secara nyata
bermanfaat dalam perolehan hasil susu. Hewan unggul lebih cenderung menjadi
didefisit nutrisi dari rendah-menghasilkan binatang, khususnya di musim gugur
merumput, meskipun tinggi-yielders akan makan rumput lebih daripada rendahyielders dalam kondisi padang rumput. Lagi pemeliharaan tubuh cadangan
mungkin fungsi yang lebih penting daripada dampak langsung pada susu saat ini
menghasilkan, terutama jika cadangan diganti selama periode musim dingin

18

makan relatif mahal. Konsentrat tidak boleh digunakan untuk penyangga efek dari
padang rumput yang tidak efisien manajemennya.(Hodgson,1990).
Nilai utama pakan tambahan terletak pada ketepatan penggunaan dan
kenyamanan yang digunakan pada system penggembalaan dan penyimpanan
pakan. Kekurangan yang terjadi akibat cuaca dingin atau kekeringan yang sulit
dikendalikan dengan cara apapun. Meskipun demikian, ini sangat penting agar
tujuan dasar dalam menentukan kebutuhan hewan pada saat kapan mulai akan
menghasilkan susu. Penggunaan suplemen harus sesuai dengan target padang
rumput .(Hodgson,1990).
Tabel 2. Saran skala pemberian kosentrat untuk pengembalaan sapi perah (kg
kosentrat per kg susu)*
Kondisi
April/May
Juni-Agustus
Septemberpengembalaan
Oktober
Tidak baik

0.25

0.35

0.45

Sedang

0.15

0.25

0.35

Baik

0.05

0.15

0.25

*Tidak baik’ menggembalakan dan melepaskan ternak pada padang rumput tinggi
di bawah 7-8cm (Ch. 17); dimana padang rumput yang tinggi akan membatasi
pakan hijauan cadangan hijauan rumput juga harus tersedia. Menggembalakan
'Sedang' menyiratkan dewasa rumput atau padang rumput tinggi di bawah 7-8cm.
Merumput 'Baik' menyiratkan rumput muda dengan daya cerna yang tinggi dan
padang rumput tinggi dalam target terbesar (Ch. 17). Jumlah yang kecil
berkonsentrasi pada penggembalakan baik selama musim semi ini, dimaksudkan
karena mengandung magnesium yang utama.

19

Penggunaan silase atau jerami sebagai pakan tambahan bebas ('penyangga
makanan') sekarang menjadi bagian yang diterima intensif dalam manajemen
pengembalaan, terutama untuk sistem kinerja ternak yang tinggi. Cara ini efektif
digunakan dalam menjaga pakan yang bertindak sebagai penyangga terhadap
kekurangan rumput jangka pendek. Mereka juga menyediakan sarana fleksibel
fluktuasi musiman dalam pemasokan pakan dan permintaan, dan membantu untuk
meningkatkan kepercayaan diri dalam sistem yang dirancang untuk memastikan
efisiensi pemanfaatan padang rumput yang tinggi. Mana pakan penyangga yang
digunakan mereka harus tersedia secara bebas selama musim panas dan dalam
musim gugur setelah padang rumput tinggi jatuh di bawah target yang
ditunjukkan. Untuk menjadi efektif, pakan penyangga yang digunakan harus
disimpan tetap segar.(Hodgson,1990).

2.2.4 Komplementer Sumber Hewan
Pilihan akhir untuk merencanakan fleksibilitas terletak pada manipulasi
yang disengaja dari populasi ternak untuk mengendalikan permintaan rumputrumputan. contoh terbaik dari pendekatan ini adalah penjualan domba dari
kawanan domba betina saat penyapihan pada pertengahan musim, sebelum musim
gugur penurunan pertumbuhan rumput-rumputan. ini memberikan kesempatan
terbaik dari setiap perusahaan ternak dengan pola musiman produksi rumputrumputan tapi ini dapat membatasi fleksibilitas pemasaran. dalam beberapa kasus
penyediaan tanaman khusus untuk pakan anak domba di musim gugur dan musim
dingin adalah alternatif yang lebih memuaskan. alternatif untuk perusahaan ternak
yang kurang jelas karena rentang waktu lebih lama dari siklus produksi, tetapi
penjualan bertahap hewan dari perusahaan ternak di akhir musim semi dan musim

20

panas adalah salah satu contoh. fleksibilitas yang lebih besar dapat dicapai di
kedua domba dan sapi sistem dengan membeli pakan untuk memenuhi kebutuhan
hewan untuk makan dari kekurangan rumput-rumputan apabila kebutuhan
mendesak, tetapi pilihan ini sangat dipengaruhi oleh kendala pasar. dalam sistem
produksi susu dan beberapa perusahaan peternakan populasi hewan lebih atau
kurang statis dan fleksibilitas harus dicari baik dalam hal pembatasan selektif
asupan rumput-rumputan untuk kelompok sensitif setidaknya dari hewan seperti
penggantian saham atau hewan kering kandang (contoh yang diberikan dalam ch .
13), atau yang disengaja untuk menjaga kekurangan atau kelebihan pakan dari
suatu padang rumput dan lain-lain.
Biasanya dianjurkan untuk berkonsentrasi pada membuat penggunaan
paling efektif dari sumber daya terbaik padang rumput dan untuk menjaga kondisi
padang rumput dan tujuan manajemen untuk mengatur serta membuat target
sebanyak mungkin, bahkan jika hal ini tidak dilakukan maka penggunaan kurang
efektif dari sumber daya yang lebih miskin. daerah dengan persyaratan
manajement yang sangat spesifik, seperti tanaman tujuan khusus dipertimbangkan
dalam pasal 11, harus memiliki prioritas tertinggi. ini tampak jelas tetapi tidak
selalu mudah untuk memenuhi tujuan seperti yang dinyatakan tanpa perencanaan
terlebih dahulu. contoh semacam ini pengambilan keputusan adalah pilihan awal
pada musim semi area untuk merumput musim panas atau konservasi, dan alokasi
daerah penggembalaan untuk ternak menyusui dan kering kandang. menejemen
pemisahan kelas produksi ternak biasanya dilakukan untuk kenyamanan hewan,
tetapi

juga

memberikan

kesempatan

untuk

mengendalikan

manajemen

penggembalaan untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda dari kelompok yang
berbeda dari suatu hewan. untuk lebih efektif perlu mensyaratkan bahwa saham

21

yang paling produktif harus dialokasikan ke sumber daya terbaik, tetapi beberapa
fleksibilitas pendekatan diperlukan untuk kontrol padang rumput, jika perlu
dengan menggabungkan kelompok hewan. contoh yang baik adalah praktek
Selandia baru menggabungkan kelompok hewan ke massa besar untuk dijatah
merumput selama musim dingin.
Fleksibilitas terbesar dalam penggunaan sumber daya padang rumput yang
terintegrasi datang, paradoks, di pertanian dengan proporsi yang substansial dari
rumput tidak meningkat.dalam keadaan seperti ini kebijakan harus berkonsentrasi
pada upaya memberikan penyediaan rumput yang terbaik di daerah terbatas
ditingkatkan padang rumput untuk hewan dengan domba betina nutrisi
persyaratan-menyusui tertinggi dengan domba kembar dan domba betina muda
atau tipis dengan single, misalnya. sifat dari padang rumput yang tidak digarap
biasanya kurang baik sehingga domba merumput di atasnya dengan domba
tunggal mudah dapat digunakan sebagai sumber fleksibel hewan untuk merumput
serta kontrol di daerah tersebut meningkat, jumlah yang terbatas ternak akan
keluar karena kondisi padang rumput yang seperti itu.

22

III
KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan dan diskusi dalam makalah ini dapat ditarik
kesimpulan antara lain :
 Herbage adalah biomasa tanam-tanaman semak yang berada diatas tanah
tempat tumbuhnya serta akar yang dapat dimakan ternak dan umbi.
 Prinsip-prinsip utama dari pemberian pakan tambahan adalah untuk memenuhi
kebutuhan ternak akan nutrisi atau zat gizi yaitu protein, energi, mineral,
vitamin, dan air yang tidak terpenuhi oleh hijuan. Biasnya pakan tambahan
diformulasi dari beberapa pakan dengan porporsi yang seimbang antara
sumber protein nabati dan protein hewani. Dan sisarankan untuk diberikan
dalam kondisi yang normal. (Sugeng,2000).
 Penggunaan pola siklus produksi pastura dimana siklus produksi pastura
digunakan Untuk meratakan variasi musiman yang lebih ekstrim dalam
produksi rumput-rumputan dan dapat dicapai dengan menggunakan spesies
tanaman varietas dengan pola pertumbuhan yang saling melengkapi.
 Pemeliharaan asupan gizi jelas lebih penting bagi beberapa hewan. Dimana
gizi tersebut digunakan dalam memenuhi asupan tubuh ternak. Untuk hewan
hamil dan laktasi dapat diharapkan untuk menggunakan cadangan tubuh untuk
dapat mempertahankan produksi selama periode asupan gizi yang dibatasi dan
pada umunnya untuk semua ternak ruminansia cadangan tubuh digunakan
untuk mentransfer nutrisi dari masa pakan yang banyak.

23

 Manajemen penggembalaan musiman memasok permintaan rumput yang telah
di gembalakan dengan cara prosedur alternative. Prosedur alternatif termasuk
diantaranya dengan memperhatikan beberapa hal :
1) penggunaan pakan tanaman dengan pola pertumbuhan yang dimana saling
melengkapi.
2) akumulasi surplus rumput-rumputan dengan kebutuhan pada satu waktu
dari tahun untuk digunakan pada saat kekurangan, baik in situ atau setelah
penyimpanan.
3) penggunaan makanan tambahan didatangkan dari tempat lain
4) eksploitasi cadangan hewan tubuh sebagai sumber tambahan nutrisi pada
saat kekurangan pakan

24

DAFTAR PUSTAKA

Bell, A. 2006. Pasture Assessment and Livestock Production. NSW Department of
Primary Industries, New South Wales.

Casale, R. 2012. Pasture Management. Natural Resources Conservation Service
(NRCS) Office, Oregon.

Croker, K & Watt, P 2001, The good food guide for sheep: feeding sheep for meat
production in the agricultural areas of Western Australia, Department of
Agriculture Western Australia, Bulletin 4473, Perth.
Hodgson, J. 1990. Grazing Management Science into Practice. Longman
Scientific and Technical. New Zealand.
Sugeng, B. 2000. Sapi potong. Pemeliharan, Perbaikan Produksi, Prospek Bisnis
dan Analisis Penggemukan. Cetakan Ke -7. Penebar Swadaya.