CIRI CIRI UMUM PERTANIAN DI INDONESIA

CIRI-CIRI UMUM PERTANIAN DI INDONESIA
MATA KULIAH SOSIOLOGI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN

Disusun oleh:
AHMAD KHOLID

4441101369

HIRPANA RAHAYU

4441130241

RODIANSYAH

4441130230

Kepada
ASIH MULYANINGSIH, SP. M.Si.


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jalan Raya Jakarta KM. 04 Pakupatan
Kota Serang - Banten
2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami berhasil menyelesaikan
penyusunan makalah dengan judul “Ciri-ciri Umum Pertanian di Indonesia”
sebatas kemampuan yang dimiliki dan berdasarkan beberapa referensi buku dan
internet. Dan penulis berterima kasih kepada Ibu Asih Mulyaningsih, SP.
M.Si selaku Dosen mata kuliah Sosiologi Pertanian yang telah memberikan tugas
ini kepada penulis. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sosiologi Pertanian Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis.
Penulis berharap makalah ini dapat menjadi suatu karya yang memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca mengenai ciri-ciri umum pertanian di
Indonesia yang mencakup letak geografis, bentuk kepulauan Indonesia, topografi
Indonesia dan pertanian subsisten. Penulis sadar dalam


pembuatan makalah

masih jauh dari kata sempurna, penulis memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Serang, Maret 2014

Penulis

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2

1.3 Tujuan Masalah.....................................................................................2
PEMBAHASAN
2.1 Letak Geografis Indonesia....................................................................3
2.2 Bentuk Kepulauan Indonesia................................................................7
2.3 Topografi Indonesia............................................................................12
2.4 Pertanian Subsisten.............................................................................13
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.........................................................................................16
3.2 Saran....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
LAMPIRAN..........................................................................................................18

2

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Letak Posisi Silang Letak Geografis Indonesia....................................4
Gambar 2. Deretan Pegunungan Di Indonesia......................................................12
Gambar 3. Contoh Pertanian Subsisten Di Pekarangan Rumah............................18
Gambar 4. Contoh Pertanian Subsisten Di Atap Rumah (Cina)...........................18

Gambar 5. Contoh Pertanian Subsisten Di Lahan Pertanian.................................18

3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara yang berada di wilayah Asia Tenggara,
menjadi Negara kepualauan terbesar di dunia. Kata "Indonesia" berasal dari kata
dalam bahasa Latin yaitu Indus yang berarti "Hindia" dan kata dalam bahasa
Yunani nesos yang berarti "pulau". Jadi, kata Indonesia berarti wilayah Hindia
kepulauan, atau kepulauan yang berada di Hindia, yang menunjukkan bahwa
nama ini terbentuk jauh sebelum Indonesia menjadi negara berdaulat.
Secara geografis, Indonesia diapit dua samudera dan juga dua benua.
Secara detil, pada bagian barat laut Indonesia berbatasan dengan Benua Asia.
Sedangkan pada bagian Tenggara, Indonesia berbatasan dengan Benua Australia.
Pada arah barat, wilayah Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia dan
sebelah timur laut berbatasan dengan Samudera Pasifik


Indonesia memiliki

perairan yang menjadi salah satu urat nadi perdagangan internasional. Posisi ini
menempatkan Indonesia berbatasan laut dan darat secara langsung dengan 10
(sepuluh) negara tetangga di Asia Tenggara. Letak geografis ini dianggap
sebagian ahli sangat strategis sebab ikut membentuk Indonesia sebagai salah satu
Negara potensial di dunia.

4

Bentuk permukaan Indonesia banyak yang berupa gunung maupun
pegunungan. Indonesia merupakan tempat pertemuan dua rangkaian gunung
berapi aktif yang disebut dengan Ring of Fire. Hal ini merupakan alasan mengapa
lahan-lahan pertanian yang berada di wilayah bumi Indonesia dalam keadaan
subur sehingga sangat mudah untuk digarap menjadi lahan pertanian maupun
perkebunan.

1.2 TUJUAN
1. Mengetahui bagaimana letak geografis Indonesia sesungguhnya dan
bagaimana pengaruhnya terhadap Negara Indonesia.

2. Mengetahui bentuk Kepulauan Indonesia.
3. Mengetahui bentuk topogarfi Indonesia.
4. Mengetahui dan memahami bentuk pertanian subsisten di Indonesia
maupun di Negara-negara lainnya.

1.3 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah letak geografis Indonesia dan adakah pengaruhnya
terhadap Negara Indonesia ?
2. Bagaimana bentuk kepulauan Indonesia dari Sabang sampai Merauke ?
3. Bagaimana bentuk topografi Indonesia yang di dominasi dengan
gunung dan pegunungan ?
4. Apa yang di maksud dengan pertanian subsisten ?

5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 LETAK GEOGRAFIS INDONESIA
Letak geografis adalah letak suatu wilayah berdasarkan kenyataannya di

permukaan bumi. Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan yang disebut
sebagai Nusantara (Kepulauan Antara) yang terletak di antara Benua Asia dan
Benua Australia serta antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Hal ini
menyebabkan Indonesia terletak pada posisi yang strategis karena berada di jalur
perdagangan dan pelayaran internasional. Indonesia menjadi tempat persinggahan
bagi para pedagang, eksportir, importir, dan para perantara perdagangan dari luar
negeri yang akan melakukan kegiatan ekonominya di Benua Asia menuju ke
Benua Australia atau sebaliknya. Di tempat transit atau persinggahan itu para
pelaku kegiatan ekonomi luar negeri banyak melakukan transaksi dengan warga
domestik yang membawa keuntungan besar bagi dunia perekonomian Indonesia.
Di darat, Indonesia berbatasan dengan Malaysia di Kalimantan, Papua
New Guinea di Pulau Papua, dan Timor Leste di Pulau Timor. Sedangkan di laut,
Indonesia berbatasan dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam,
Filipina, Papua New Guinea, Australia dan Timor-Leste.
Letak dan jumlah pulau di Indonesia yang begitu banyak menjadi kekuatan
dan kesempatan. Kekuatan dan kesempatan itu bisa diperoleh jika pulau-pulau
yang sebagian besar merupakan kepulauan yang subur dan kaya diolah dengan
baik. Dengan kemampuan menggali dan memanfaatkan potensi kekayaan alam

6


yang ada, Indonesia akan banyak memiliki pilihan produk yang dapat
dikembangkan sebagai komoditi perdagangan, baik untuk pasar lokal maupun
untuk pasar internasional. Dan dengan keindahan dan keanekaragaman budaya
kepulauan tersebut dapat menjadi sumber penerimaan negara andalan atau devisa
melalui sektor industri pariwisata.

Gambar 1.
Letak posisi silang letak geografis Indonesia
Luas daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya
3.257.483 km².Negara Indonesia terletak di antara 06° 04' 30"LU (Pulau Rondo) 11° 00' 36"LS (Pulau Dana) dan dari 94° 58' 21"BT (Pulau Benggala) - 141° 01'
10"BT (Sungai Torasi). Indonesia dilewati oleh garis Khatulistiwa . Garis
khatulistiwa membelah bumi menjadi dua belahan utara dan belahan selatan.
Garis khatulistiwa atau garis equator atau garis lini adalah garis lintang 0°
sehingga memiliki iklim tropis dengan curah hujan tinggi dan penyinaran

7

matahari sepanjang tahun. Indonesia terletak pada daerah tropis dengan suhu
Rata-rata 27°C atau antara 18°C-33°C. Pulau-pulau yang mendapatkan curah

hujan tinggi adalah Kalimantan, Sumatera, dan Papua sehingga mendukung hutan
hujan tropis yang selalu hijau. Wilayah yang memiliki curah hujan musiman
adalah Jawa dan Nusa Tenggara sehingga memiliki hutan musiman dan sabana.
Sifat dan karakteristik geografis Indonesia ditinjau dari aspek iklim,
merupakan negara humid tropik yang berpengaruh pada kehidupan tumbuhan,
hewan dan manusia, sehingga sebagian besar sumberdaya lahan merupakan lahan
yang subur untuk pertanian. kondisi geografis dan kehidupan sejak zaman
kerajaan, maka urutan potensi pemanfaatan sumberdaya wilayah meliputi;
Pertanian,

Perkebunan,

Kehutanan,

Perikanan,

Peternakan,

Pariwisata,


Pertambangan, Industri dan jasa, Perdagangan ( Suratman Worosuprodjo, 2007).
Batas fisik merupakan batas wilayah Negara Indonesia berdasarkan
daratan dan lautan. Dan batas Negara Indonesia yaitu:
- Utara

: Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km,
Singapura, Filipina dan Laut Cina Selatan.

- Selatan

: Negara Australia , Timor Leste , dan Samudra Hindia.

- Barat

: Samudra Hindia.

- Timur

: Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820
kilometer, Timor Leste , dan Samudra Pasifik.


Sebagian ahli dalam dunia geografi membagi Indonesia atas tiga wilayah
geografis utama yakni:

8



Kepulauan Sunda Besar meliputi pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan,
Sulawesi.



Kepulauan Sunda Kecil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa
Tenggara Timur.



Kepulauan Maluku dan Irian
Letak geografis Indonesia memberikan pengaruh besar bagi Negara

indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Secara fisik, dengan letak geografis tersebut Indonesia kemudian dilalui
oleh angin monsoon atau muson. Angin ini berganti arah sebanyak dua
kali di dalam satu tahun. Kehadiran angin muson ini membuat Indonesia
hanya memiliki dua musim yakni penghujan dan kemarau.
2. Indonesia yang diapit dua benua dan juga dua samudera, membuat wilayah
Indonesia sangat strategis sebab dilalui oleh persimpangan lalu lintas
internasional baik itu di udara dan juga di laut. Dengan kenyataan tersebut,
Indonesia kemudian menjadi Negara yang potensi perekonomiannya baik
sebab Negara industri dan Negara berkembang menjadikan Indonesia
sebagai titik industri mereka.
3. Pengaruh letak geografis Indonesia lainnya menyentuh soal budaya.
Kekayaan kultur di Indonesia tidak lepas dari kebudayaan Negara yang
terletak di sekitarnya. Derasanya kebudayaan ini lambat laun memasuki
proses asimilasi dan sebagai hasilnya Indonesia memiliki kebudayaan lain
yang beragam dan khas.

9

2.2 BENTUK KEPULAUAN INDONESIA
Indonesia memiliki sekitar 17.504 pulau sekitar 6.000 di antaranya tidak
berpenghuni tetap, menyebar sekitar katulistiwa, memberikan cuaca tropis. Pulau
terpadat penduduknya adalah pulau Jawa, di mana lebih dari setengah (65%)
populasi

Indonesia.

Indonesia

terdiri

dari

5

pulau

besar,

yaitu: Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.
1. Pulau Sumatra
Sumatera atau Sumatra adalah pulau keenam terbesar di dunia
yang terletak di Indonesia, dengan luas 443.065,8 km2. Penduduk
pulau ini sekitar 52.210.926 (sensus 2010). Pulau ini dikenal pula
dengan nama lain yaitu Pulau Percha, Andalas, atau Suwarnadwipa
(bahasa Sanskerta, berarti "pulau emas"). Kemudian pada Prasasti
Padang Roco tahun 1286 dipahatkan swarnnabhūmi (bahasa Sanskerta,
berarti "tanah emas") dan bhūmi mālayu ("Tanah Melayu") untuk
menyebut pulau ini. Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan
kepulauan Nusantara. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk
Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan
Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudra Hindia. Di sebelah
timur pulau, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai
besar yang bermuara di sana, antara lain Asahan (Sumatera Utara),
Sungai Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau),
Batang Hari (Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang,
Komering (Sumatera Selatan), dan Way Sekampung (Lampung).

10

Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat pulau
Sumatera diantaranya Batang Tarusan (Sumatera Barat), dan Ketahun
(Bengkulu).
2. Pulau Jawa
Jawa adalah sebuah pulau di Indonesia dengan penduduk 136 juta,
pulau ini merupakan pulau berpenduduk terbanyak di dunia dan
merupakan salah satu wilayah berpenduduk terpadat di dunia. Pulau ini
dihuni oleh 60% penduduk Indonesia. Ibu kota Indonesia, Jakarta,
terletak di Jawa bagian barat. Banyak sejarah Indonesia berlangsung di
pulau ini. Jawa dahulu merupakan pusat dari beberapa kerajaan HinduBuddha, kesultanan Islam, pemerintahan kolonial Hindia-Belanda,
serta pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Pulau ini berdampak
sangat besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi
Indonesia.
Jawa memiliki luas sekitar 139.000 km2.Sungai yang terpanjang
ialah Bengawan Solo, yaitu sepanjang 600 km. Sungai ini bersumber
di Jawa bagian tengah, tepatnya di gunung berapi Lawu. Aliran sungai
kemudian mengalir ke arah utara dan timur, menuju muaranya di Laut
Jawa di dekat kota Surabaya. Suhu rata-rata sepanjang tahun adalah
antara 22 °C sampai 29 °C, dengan kelembaban rata-rata 75%. Daerah
pantai utara biasanya lebih panas, dengan rata-rata 34 °C pada siang
hari di musim kemarau. Daerah pantai selatan umumnya lebih sejuk
daripada pantai utara, dan daerah dataran tinggi di pedalaman lebih

11

sejuk lagi. Musim hujan berawal pada bulan Oktober dan berakhir
pada bulan April, di mana hujan biasanya turun di sore hari, dan pada
bulan-bulan selainnya hujan biasanya hanya turun sebentar-sebentar
saja. Curah hujan tertinggi umumnya terjadi pada bulan-bulan bulan
Januari dan Februari.Jawa Barat bercurah hujan lebih tinggi daripada
Jawa Timur, dan daerah pegunungannya menerima curah hujan lebih
tinggi lagi.
3. Pulau Kalimantan
Kalimantan atau Borneo adalah pulau terbesar ketiga di dunia yang
terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau
Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Brunei, Indonesia
(dua per tiga) dan Malaysia (sepertiga). Pulau Kalimantan terkenal
dengan julukan "Pulau Seribu Sungai" karena banyaknya sungai yang
mengalir di pulau ini.
Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah
timur Selat Melaka, sebelah barat pulau Sulawesi dan sebelah selatan
Filipina.

Luas

pulau

Kalimantan

adalah

743.330

km².Pulau

Kalimantan dikelilingi oleh Laut Cina Selatan di bagian barat dan
utara-barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat
Makassar di timur serta Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian
selatan. Hutan Kalimantan ialah habitat alami bagi hewan orang utan,
gajah borneo, badak borneo, landak, rusa, tapir dan beberapa spesies
yang terancam punah.Karena kekayaan alamnya, wilayah Kalimantan

12

Indonesia merupakan salah satu dari enam koridor ekonomi yang
dicanangkan pemerintah Republik Indonesia dimana Kalimantan
ditetapkan sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan
lumbung energi nasional di Indonesia.
4. Pulau Sulawesi
Sulawesi atau Pulau Sulawesi (atau sebutan lama dalam bahasa
Inggris: Celebes) adalah sebuah pulau dalam wilayah Indonesia yang
terletak di antara Pulau Kalimantan disebelah barat dan Kepulauan
Maluku disebelah timur. Dengan luas wilayah sebesar 174.600 km²,
Sulawesi merupakan pulau terbesar ke-11 di dunia. Di Indonesia hanya
luas pulau Sumatera, Kalimantan, dan pulau Papua sajalah yang lebih
luas wilayahnya daripada pulau Sulawesi, sementara dari segi populasi
hanya pulau Jawa dan Sumatera sajalah yang lebih besar populasinya
daripada Sulawesi. Bentuknya yang unik menyerupai bunga mawar
laba-laba atau huruf K besar yang membujur dari utara ke selatan dan
tiga semenanjung yang membujur ke timur laut, timur dan tenggara.
Pulau ini dibatasi oleh Selat Makasar di bagian barat dan terpisah dari
Kalimantan serta dipisahkan juga dari Kepulauan Maluku oleh Laut
Maluku. Sulawesi berbatasan dengan Borneo di sebelah barat, Filipina
di utara, Flores di selatan, Timor di tenggara dan Maluku di sebelah
timur.
5. Pulau Papua

13

Pulau Papua atau Guinea Baru (Bahasa Inggris: New Guinea) atau
yang dulu disebut dengan Pulau Irian adalah pulau terbesar kedua
(setelah Tanah Hijau) di dunia yang terletak di sebelah utara Australia.
Pulau ini dibagi menjadi dua wilayah yang bagian baratnya dikuasai
oleh Indonesia dan bagian timurnya merupakan negara Papua Nugini.
Pulau Irian juga merupakan pulau dengan kepadatan penduduk yang
paling jarang di Indonesia, yaitu sekitar 2 orang per kilometer persegi.
Secara geologik, kawasan Maluku dan Irian juga termasuk sangat labil
karena merupakan titik pertemuan tumbukan ketiga lempeng kerak
bumi,

Lempeng

Asia,

Lempeng

Australia

dan

Lempeng

Pasifik. Palung laut terdalam di Indonesia terdapat di kawasan ini,
yaitu Palung Laut Banda, kedalaman sekitar 6.500 meter dibawah
permukaan laut.

14

2.3 TOPOGRAFI INDONESIA
Daratan Indonesia sebagian besar kelanjutan dari jalur pegunungan Sirkum
Pasifik dan jalur Sirkum Mediteran. Dataran rendah dan luas ada di Sumatera,
Kalimantan, Irian Jaya dan Jawa. Terdapat gunung api aktif sekitar 200 dan yang
70 berada di Pulau Jawa. Selain hasil erupsi gunung api yang memberikan lahan
subur pada lerengnya, juga ada resiko bencana gunung api. Sungai-sungai dan
muara juga terdapat di pulau-pulau besar yang potensial dikelola untuk kehidupan
demikian danau-danau besar di Sumatera, Sulawesi, Jawa, Kalimantan.
Diperkirakan sekitar 7.623 pulau di Indonesia belum punya nama (ensiklopedia
Indonesia seri Geografis, 1997).

Gambar 2.
Deretan Pegunungan Di Indonesia
Pada gambar diatas terlihat jelas bahwa topografi Indonesia terdiri dari
gunung-gunung yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. Dan Indonesia
termasuk dalam lingkar cincin api (ring of fire), sehingga rawan terjadinya
15

bencana letusan gunung berapi, namun hal inilah yang menjadi alasan mengapa
lahan pertanian di Indonesia sangat subur.

2.4 PERTANIAN SUBSISTEN
Pertanian

subsisten adalah

pertanian swasembada (self-sufficiency)

di

mana petani fokus pada usaha membudidayakan bahan pangan dalam jumlah yang
cukup untuk mereka sendiri dan keluarga. Ciri khas pertanian subsisten adalah
memiliki berbagai variasi tanaman dan hewan ternak untuk dimakan, terkadang
juga serat untuk pakaian dan bahan bangunan. Keputusan mengenai tanaman apa
yang akan ditanam biasanya bergantung pada apa yang ingin keluarga tersebut
makan pada tahun yang akan datang, juga mempertimbangkan harga pasar jika
dirasakan terlalu mahal dan mereka memilih menanamnya sendiri.
Pertanian

subsisten

pertama

kali

berkembang

ketika Revolusi

Neolitik ketika manusia pertama berdiam di lembah sungai Nil, Eufrat, dan Indus,
dengan tanaman budidaya utama gandum dan barley. Pertanian subsisten juga
berkembang secara terpisah dan independen di Meksiko dengan tanaman
budidaya utamajagung, Pegunungan Andes dengan budidaya utama kentang, dan
di Asia Tenggara dan Papua Nugini dengan tanaman budidaya utama hortikultura.
Pertanian subsisten saat ini terus berlanjut dengan kawasan pedesaan
di Afrika sebagai lokasi utama,

juga kawasan di Asia dan Amerika Latin.

Pertanian subsisten telah hilang di Eropa sejak permulaan Perang Dunia I, dan
di Amerika Utara akibat gerakan bagi hasil pertanian (sharecropping) yang
memunculkan buruh tani pada tahun 1930an dan 1940an. Hingga tahun 1950an,
masih umum terlihat keluarga petani yang bertani demi memenuhi kebutuhan
16

keluarga

sendiri

dan

menjual

sebagian

untuk

membeli

komoditas

seperti gula, kopi, dan teh; bahan bakar minyak, produk tekstil (jarum, kancing,
dan benang); obat-obatan, produk perangkat keras seperti paku, kawat, dan mur;
dan barang rekreasi seperti permen dan buku.
Pada sekarang ini pertanian subsisten juga masih diterapkan seperti di
daerah Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Kecamatan
Indralaya sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani. Para petani
mengusahakan tanaman pangan dan holtikultura seperti jagung, padi, cabai,
terong, tomat, kacang panjang, sayur – sayuran, dan hanya sedikit tanaman
perkebunan seperti buah naga, karet dan kelapa sawit. Petani di Indralaya
merupakan petani subsisten, Pertanian subsisten merupakan pertanian yang hasil
produksinya dipergunakan untuk memenuhi kehidupan sehari - hari . Dalam
mengusahakan usaha taninya petani hanya memanfaatkan pekarangan rumah yang
kurang dari 1,5 hektar sebagai lahan pertanian untuk ditanami tanaman pamgan
dan holtikultura. Hal ini juga masih terlihat dalam kehidupan petani yang hasil
dari prduksi pertanian mereka sebagian besar untuk memnuhi kecukupan pangan
rumah tangga petani dan hanya sedikit yang dijual untuk memenuhi kebutuhan
tambahan. Selain itu di sejumlah Negara tetangga pertanian subsisten juga masih
di terapkan seperti di wilayah padat populasi seperti India dan China, petani
menggunakan sejumlah lahan sempit yang mereka miliki untuk menghasilkan
hasil pertanian yang cukup untuk konsumsi sendiri, sementara sebagian kecil hasil
digunakan untuk ditukar dengan barang lain. Petani menggunakan peralatan
sederhana,

dan

mengintensifkan

mencoba
metode

mendapatkan
budidaya,

hasil

termasuk

17

yang

maksimum

dengan

penyiapan sawah yang

bisa

digunakan setiap tahun. Di banyak tempat, petani juga membuat teras di bukit
untuk

menghasilkan padi.

Mereka

juga

menggunakan

kotoran

hewan sebagai pupuk dan membangun irigasi buatan. Dengan pertanian subsisten
dapat disisipkan dengan sistem organik, para keluarga kecil dapat menanam di
pekarangan rumah, ataupun di atap rumah dengan memanfaatkan lahan yang
terbatas dengan mengaplikasikan teknologi sederhana seperti sistem vertikultur.
Pertanian subsisten yang disisipkan dengan sistem pertanian organik
merupakan jawaban atas permasalahan yang ditimbulkan pertanian konvesional
selama ini. Di sejumlah negara maju, telah mulai menanam diatas atap dengan
sejumlah teknologi dan penerapan sistem pertanian organik, namun kebanyakan
dari mereka masih mengkomersilkan hasil komoditi pertaniannya. Hal tersebut
boleh saja dilakukan, namun alangkah baiknya jika untuk pemenuhan kebutuhan
sehari-harinya diperoleh dari pertanian subsisten tersebut.

18

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Indonesia terdiri dari Negara kepulauan yang diapit oleh dua samudra dan
dua benua. Indonesia di kelilingi oleh gunung berapi dan rawan terkena letusan
gunung berapi namun akibat dari letusan gunung berapi membuat lahan pertanian
yang terkena letusan menjadi subur. Pertanian subsisten yaitu pertanian yang hasil
panennya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masih diterapkan di Indonesia
dan beberapa Negara tetangga padat penduduk seperti China dan India.

3.2 SARAN
Sebagai penduduk Indonesia kita seharusnya bias lebih arif lagi dalam
memanfaatkan lahan pertanian yang ada. Hampir semua lahan pertanian di
Indonesia dalam keadaan subur akibat dampak dari letusan gunung berapi.

19

DAFTAR PUSTAKA
Artikel non-personal, 14 Januari 2014, Sumatera, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera, diakses 7 Maret 2014 pukul 06.06
wib.
Artikel non-personal, 17 Oktober 2013, Sulawesi, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesi, diakses 7 Maret 2014 pukul 07.29
wib.
Artikel non-personal, 24 Februari 2014, Kalimantan, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantan_%28pulau%29. diakses 7 Maret
2014 pukul 07.04 wib.
Artikel non-personal, 26 Februari 2014, Pertanian Subsisten, Wikipedia Bahasa
Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Pertanian_subsisten, diakses 6
Maret 2014 pukul 06.37 wib.
Artikel non-personal, 27 Februari 2014, Jawa, Wikipedia Bahasa Indonesia, http://
id.wikipedia.org/wiki/Jawa, diakses 7 Maret 2014 pukul 06.42 wib.
Artikel non-personal, 3 November 2013, Papua, Wikipedia Bahasa Indonesia,
http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Papua, diakses 7 Maret 2014 pukul
07.45 wib.
Artikel non-personal, 30 Desember 2013, Geografi Indonesia, Wikipedia Bahasa
Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_Indonesia, diakses 6
Maret 2014 pukul 04.43 wib.
Dasril, Fiedri. 2012. Letak Geografis Indonesia (Indonesia Geography). (Online).
(http://encyclopediaindonesia.blogspot.com/2012/11/letak-geografisindonesia-indonesia.html. Diakses 6 Maret 2014 pukul 04.50 wib.)
Pratama, Edo Sunaryo. 2011.Pertanian Subsisten. (Online). (http://agricultureis.blogspot.com/2011/06/indralaya-adalah-sebuah-ibu-kota-di.html.
Diakses 6 Maret 2014 pukul 06.47 wib. )
Winarti.2008.Profil Negara-negara Asia Tenggara.Klaten:Penerbit Cempaka
Putih.
Worosuprodjo, Suratman. 2007.Mengelola Potensi Geografis Indonesia untuk
Pembangunan
Wilayah
Berkelanjutan.
(Online),
(http://usupress.usu.ac.id/files/Pembangunan%20Wilayah%20Berwawasan
%20Lingkungan%20dan%20Kebencanaan_Normal_bab1.pdf . Diakses 8 Maret
2014 pukul 23.07 wib.)
20

LAMPIRAN

Gambar 3.
Contoh pertanian subsisten di pekarangan rumah

Gambar 4.
Contoh pertanian Subsisten di atap rumah (Cina)

Gambar 5.
Contoh pertanian subsisten di lahan pertanian

21

22