PENGUATAN PPID DI LINGKUNGAN BALITBANGKES KEMENKES
PENGUATAN PPID DI LINGKUNGAN
BALITBANGKES KEMENKES
Presented by Henny S Widyaningsih
Disampaikan dalam acara Pertemuan PPID di lingkungan Badan Litbangkes Kermenkes,
KOMISI INFORMASI PUSATREPUBLIK INDIONESIA
PENDAHULUAN UU KIP pasal 4 :
“Setiap Orang berhak memperoleh Informasi
Publik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini” Setiap Orang berhak:
1. Melihat dan mengetahui informasi publik;
2. Menghadiri pertemuan publik yang terbuka untuk umum untuk memperoleh informasi publik;
3. Mendapatkan salinan informasi publik melalui permohonan sesuai dengan undang-undang ini; dan/atau
4. Menyebarluaskan informasi publik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
OTORITERIANISME VS DEMOKRASI
Negara (RN) Negara (RN)
RUANG DEMOKRASI
Korporat Warga
(Informasi Publik)
(RB) (RP) Korporat Warga
(RB) (RP)
Catatan:
1. Otoritarianisme memerlukan perlindungan terhadap negara, korporat, dan pribadi sama-sama kuat. Informasi rahasia diperlukan sebanyak-banyaknya.
2. Negara demokrasi memerlukan ketersediaan informasi yang sempurna/bulat. Ruang rahasia negara (RN), rahasia korporat (RB), dan rahasia pribadi (RP) perlu menyempit, dan ruang informasi publik melebar;
3. UU KIP ingin mendudukan kembali informasi publik menjadi lebih otentik dan melebar di negara demokrasi.
STATE-CENTRED GOVERNMENT (SCG) VS COMMUNITY- BASED GOVERNMENT (CBG) P ERUBAHAN POLA DAN KULTUR PEMERINTAHAN
- Pengambilan
- Kesamaan
- Kebutuhan,
- Kepentingan
vertikal
- Pelaksanaan
- Kesamaan
horisonal
Keputusan
public policy CIRI PEMERINTAHAN DEMOKRATIS
lokal E quality A countability R esponsive Community Based Government REGULASI NB: Pemerintahan CBG menuntut ada care and share, public
PENTINGNYA BADAN PUBLIK
MENYELENGGARAKAN
KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK
Membentuk Opini Publik melalui Informasi yang akurat Informasi Publik yang akurat dapat mencegah rumor negatif dan tidak benar beredar Meminimalisir Korupsi dan Penyalahgunaan Informasi Orang Dalam
Memperbaiki kinerja Badan Publik secara lebih tepat Membangun hubungan baik dan meningkatkan Kepercayaan Publik terhadap Badan Publik Akuntabilitas Demokratis
Pentingnya Badan Publik menyelenggarakan
Keterbukaan Informasi Publik
KEWAJIBAN BADAN PUBLIK Kewajiban Badan Publik
BADAN PUBLI K
KEWAJIBAN BADAN PUBLIK: a. Menunjuk dan mengangkat PPID.
b. Menetapkan standar prosedur operasional.
- Eksekutif,
- Legislatif,
- Yudikatif, dan
- Badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau
- Organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.
c. Menyediakan dan memberikan informasi: secara berkala, serta merta, tersedia setiap saat, dan berdasarkan permintaan.
d. Menyediakan sarana dan prasarana.
e. Menetapkan standar biaya.
f. Menyediakan anggaran.
g. Menanggapi keberatan.
h. Membuat dan mengumumkan laporan pelayanan informasi.
Kewajiban Badan Publik dalam
Penyediaan Informasi Publik
Daftar DaftarInformasi Publik yang terbuka dan Informasi
PPID SOP yang di
Publik kecualikan PPID
PPID di Badan Publik
Legali tas/ SKStatus /Posisi Apa dan Siapa
Tugas dan Peran Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di badan publik.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut
Perki
PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan
No. 1
Publik dan bertanggungjawab langsung kepada atasan PPID sebagaimana
th 2010 dimaksud pada Peraturan ini.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang
Perki
penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan
No. 1
informasi di Badan Publik dan bertanggungjawab langsung kepada
th 2013 atasan PPID.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi, selanjutnya disingkat
PP
PPID, adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan,
No. 61
pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di Badan
th 2010 Publik.
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya
PermeN
disingkat PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab dalam
dagri
pengumpulan, pendokumentasian, penyimpanan, pemeliharaan,
No. 35
penyediaan, distribusi, dan pelayanan informasi di Lingkungan
Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan.
Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan yang ditunjuk dan/atau bertanggungjawab dalam memberi tanggapan tertulis atas keberatan permohonan informasi publik yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik.
Atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Perki No. 1 th 2010
Perki No. 1 th 2013
Posisi ?
PermeN dagri No. 35 th 2010
Pasal 7 ayat (2) PPID sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melekat pada pejabat struktural yang membidangi tugas dan fungsi pelayanan informasi PP No. 61 th 2010
Pasal 12 ayat (1) Pejabat yang dapat ditunjuk sebagai PPID di lingkungan Badan Publik Negara yang berada di pusat dan di daerah merupakan
pejabat yang membidangi informasi publik Humas Dinas Infokom
Pasal 21 ayat (2) Dalam hal PPID belum ditunjuk, tugas dan tanggung jawab PPID dapat dilakukan oleh
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
PPID bertugas dan bertanggung jawab dalam :
1. Mengkoordinasikan dan mengkonsoladasikan pengumpulan bahan informasi dan dikumentasi dari PPID Pembantu.
2. Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, dan pengamanan informasi
3. Pelayanan informasi sesuai dengan aturan yang berlaku
4. Pelayanan Informasi Publik yang cepat, tepat, dan sederhana
5. Penetapan prosedur operasional penyebarluasan Informasi Publik
6. Pengujian Konsekuensi
Lanjutan
7. Pengklasifikasian Informasi dan / a\tau pengubahannya
8. Penetapan Informasi yang dikecualikan yang telah habis Jangka Waktu Pengecualiannya sebagai Informasi Publik yang dapat di akses, dan
9. Penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas Informasi Publik
DAFTAR
INFORMASI PUBLIK
DAFTAR INFORMASI PUBLIK
Menurut Peraturan Komisi Informasi no 1 tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik : adalah catatan yang berisi keterangan secara sistematis tentang seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaan Badan Publik tidak termasuk informasi yang dikecualikan
Cara memberikan layanan informasi publik a) Lakukan pengklasifikasian dan pendokumentasian informasi publik;
b) Buat daftar informasi publik dan daftar informasi yang dikecualikan;
c) Berikan layanan informasi proaktif (mengumumkan secara berkala),
dan memberikan layanan informasi atas dasar permintaan (layanan
pasif )DAFTAR INFORMASI PUBLIK Ringkasan Pejabat/Unit Penanggung Waktu & Format Jangka
Isi Informasi /Satker yg jawab Tempat Informasi yang Waktu No
Menguasai Pembuatan/ Pembuatan Tersedia Penyimpan Penerbitan Informasi
Informasi
Tahun 2014
Jenis Informasi menurut UU KIP berdasarkan status dan prosedur penyampaian Informasi yang dikecualikan (Pasal 17), karena memiliki konsekuensi sbb:
menghambat proses penegakan hukum
a.Dapat , b.Dapat mengganggu kepentingan perlindungan hak
atas kekayaan intelektual
dan perlindungan dari
persaingan usaha tidak sehat
; c.Dapat membahayakan pertahanan dan keamanan
negara
, d.Dapat mengungkapkan kekayaan alam Indonesia ;
merugikan ketahanan ekonomi nasional
e.Dapat :
merugikan kepentingan hubungan luar negeri :
f.Dapat g.Dapat mengungkapkan isi akta otentik yang bersifat
pribadi
dan kemauan terakhir ataupun wasiat seseorang; h.Dapat mengungkap rahasia pribadi (misal rekaman medik).
i. Memorandum atau suratsurat antar
Badan Publik atau intra Badan Publik, yang menurut sifatnya dirahasiakan kecuali atas putusan Komisi Informasi atau pengadilan; j. Informasi yang tidak boleh diungkapkan
berdasarkan UndangUndang .
Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan
INFORMASI BERKALA
secara berkala
Disediakan/diumumkan secara rutin, teratur, dan dalam
jangka waktu tertentu setidaknya setiap 6 bulan sekali;- Penyebarluasan informasi disampaikan dengan cara yang mudah dijangkau masyarakat dan dalam bahasa yang mudah dipahami;
- Mencakup:
informasi berkaitan dengan Badan Publik (profil,
kedudukan, kepengurusan, maksud & tujuan
didirikannya badan publik); informasi kegiatan dan kinerja Badan Publik; informasi ttg laporan keuangan; informasi lain yang diatur dalam peraturan perundang- undangan. Informasi LAPORAN KEUANGAN WAJIB DIMUMUKAN berkala
Pasal 9 UU KIP, Juncto PerKI 1/2010 SLIP C I N FORM ASI M EN GEN AI LAPORAN KEUAN GAN I n for m a si Re n ca n a da n la por a n r e a lisa si
1
a n gga r a n
2 I n for m a si N e r a ca
I n for m a si La por a n Ar u s k a s da n ca t a t a n a t a s
3
la por a n k e u a n ga n I n for m a si da ft a r in v e st a si da n a se t
4
( a dm in ist r a si ba r a n g m ilik n e ga r a )
Informasi Yang harus diumumkan secara serta merta
INFORMASI SERTA MERTA
Wajib diumumkan tanpa penundaan;
Menyangkut ancaman terhadap hajat hidup orang banyak dan
ketertiban umum; Informasi aktif. Artinya informasi yang wajib diumumkan seketika terjadinya keadaan yang dapat mengancam hajat hidup orang banyak dan ketertiban umum; Misal: informasi tentang bencana, kerusuhan massal, dll.
Informasi yang Wajib Tersedia Setiap Saat
INFORMASI SETIAP SAAT
- Informasi Pasif. Artinya, untuk memperolehnya harus dilakukan dengan mengajukan permintaan;
- Wajib dan rutin disediakan badan publik;
- Informasi yang wajib tersedia setiap saat mencakup :
- Daftar seluruh informasi dalam penguasaan badan publik;
- Keputusan badan publik dan pertimbangannya;
- Kebijakan badan publik dan dokumen pendukungnya;
- Rencana proyek dan anggaran tahunannya;
- Perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;
• Informasi dalam pertemuan yang bersifat terbuka untuk umum;
- Prosedur kerja yang berkaitan dengan layanan publik;
- Laporan layanan akses informasi;
- Informasi lain yang telah dinyatakan terbuka untuk diakses publik berdasar putusan Sengketa Informasi Publik.
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
SOP PPID SOP Layanan Informasi
Publik Standar layanan informasi publik serta tata cara pengelolaan keberatan di internal Badan Publik
Tata cara pembuatan laporam tahunan tentang layanan informasi publik
Kejelasan pembagian tugas, tanggungjawab, wewenang PPID dalam hal terdapat lebih dari satu
PPID Kejelasan tentang pejabat yang menduduki posisi sebagai atasan PPID yang bertanggungjawab mengeluarkan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik
Standar Operasional Prosedur Layanan Informasi Publik
Sekurang-kurangnya memuat :
Kejelasan tentang pejabat yang ditunjuk sebagai PPID Kejelasan tentang orang yang ditunjuk sebagai pejabat fungsional
SOP Layanan Informasi Publik berfungsi : Memberikan kepastian
1. Siapa orang yang bertanggungjawab atas suatu tugas & tanggungjawab
2. Tugas yang harus dilakukan oleh setiap personel terlibat
SOP
3. Tata cara melaksanakan tugas
berfungsi: dan tanggung jawab
4. Hasil yang harus dicapai dalam pelaksanaan sebuah tugas dan
Pembagian
tanggungjawab
tugas dan Indikator
5. Jangka waktu yang diperlukan
tanggungjawab mengukur
untuk melakukan atau
antar personil kinerja
menyelesaikan sebuah tugas dan
yang terlibat
tanggungjawab SOP, setidaknya mengatur TATA KERJA dalam :
Pengumpulan informasi Pengolahan
Informasi menjadi Daftar Informasi
Pengumuman Informasi secara
Pro aktif Pelayanan
Permohonan Informasi
Penyusunan laporan tentang layanan informasi
Pengelolaan Sengketa Informasi
MEMBANGUN SISTEM PELAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI
- Pengumpulan informasi dari unit-unit
- Sistem pendokumentasian informasi dalam bentuk
softcopy
- Sistem pendokumentasian informasi dalam bentuk
hardcopy
Pelayanan informasi yang wajib disediakan dan • diumumkan secara berkala
- Pelayanan informasi yang tersedia setiap saat
- Pelayanan informasi yang wajib diumumkan secara serta merta
- Pengecualian informasi melalui uji konsekuensi
- Penanganan keberatan dan sengketa informasi di Komisi Informasi
Standar Layanan Informasi Publik Melalui Permohonan Layanan Informasi
Publik Melalui Melalui Pengumuman Permohonan
Tidak Tertulis Tertulis
- Lampiran III Form
- Diisi pemohon
Permohonan
Peraturan KI No. Permohonan
- Diisi petugas
1 thn 2010
- 10 hari kerja untuk
Pengisian
- Lampiran IV Nomor
pemberitahuan tertulis
Buku
Peraturan KI No. Registrasi
Registrasi
1 thn 2010
- 7 hari kerja untuk perpanjangan
- Lampiran V Pemberi- tahuan Menginginkan Melihat Peraturan KI No. Tertulis Salinan Dokumen
- Pengecualian
- Pengecualian (2)Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi
- Kerasahisaan
- Penjelasan Pasal 2 ayat (4)
- Kerahasiaan ganda?
- Kerahasiaan derivatif?
- • Laporan hasil pemeriksaan Bank
- • Keterangan nasabah penyimpanan dan simpanannya
- • Identitas pelapor yang melaporkan adanya tindak
- • Informasi yang dikirim dan/atau diterima oleh
- • Metode produksi, metode pengolahan, metode penjualan
- Informasi rapat permusyawaratan hakim
- Dokumen rekam medis
1 thn 2010
ASAS PENGECUALIAN
DI BADAN PUBLIK:
KONSEKUENSI
BAHAYA Jenis Pengecualian Dalam UU KIP
Pasal 6 UU KIP:
(1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi
yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan Substansial perundangundangan.
Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan Prosedural perundangundangan.
(3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh
Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Mendasar:
adalah:
Rahasia Negara,
a. informasi yang dapat membahayakan negara; Rahasia untuk
b. informasi yang berkaitan dengan kepentingan persaingan yang perlindungan usaha dari persaingan usaha tidak sehat; sehat, Rahasia
c. informasi yang berkaitan dengan hakhak pribadi;
d. informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan; dan/atau
Pribadi
e. Informasi Publik yang diminta belum dikuasai atau didokumentasikan . Kelompok Informasi Dikecualikan
KERAHASIAAN KERAHASIAAN UNTUK KERAHASIAAN ATAS NEGARA PERSAINGAN YG SEHAT HAK PRIBADI
Pasal 17 a,c,d,e,f, i Pasal 17 b Pasal 17 g, h
a. Penegakan Hukum
b. Perlindungan
g. Akta Otentik dan Wasiat Persaiangan usaha yang Seseorang
c. Pertahanan dan sehat dan Perlindungan h. Informasi Pribadi
Keamanan atas Kekayaan (finansial, kapabilitas, d. Kekayaan alam Indonesia intelektual riwayat hidup, kondisi e. Ketahanan ekonomi fisik dan psikologis) nasional f. Hubungan internasional
Pasal 18 ayat (2 ):
i. Surat-surat badan publik Tidak termasuk informasi yang dikecualikan yang sifatnya rahasia, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 huruf g dan kecuali atas putusan huruf h, antara lain apabila :
Komisi Informasi dan
a. pihak yang rahasianya diungkap memberikan persetujuan tertulis; dan/atau Pengadilan.
b. pengungkapan berkaitan dengan posisi seseorang dalam jabatanjabatan publik Siapa Yang Menetapkan?
Pasal 19 UU KIP Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di setiap Badan Publik wajib melakukan pengujian tentang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 konsekuensi sebelum dengan saksama dan penuh ketelitian menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses oleh setiap Orang.
Yang dimaksud dengan “konsekuensi yang timbul” adalah konsekuensi yang membahayakan kepentingan yang dilindungi berdasarkan Undang- Undang ini apabila suatu Informasi dibuka. Pengujian Atas Konsekuensi
1 T a h a p a n Substansial Prosedural
① Mengklarifikasi dan mengidentifikasi Dasar Hukum
Absolute Qualified Pengecualian informasi
Tutup Tujuan Yuridis (substansial maupun prosedural).
2 ②
Y Mengidentifikasi kepentingan yang
?
akan dilindungi melalui T pengecualian atas informasi.
3 Relevansi Tujuan ③ Memeriksa relevansi pengecualian
Y Tutup terhadap permohonan informasi.
? T
Buka
Informasi yang dikecualikan menurut UU lain :
Undang-Undang No. 10 th 1998 tentang
PerbankanUU No. 10
Th 1998
Undang-Undang No. 5 th 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli & persaingan usaha tidak sehat UU No. 5
pidana pelanggaran dan kejahatan UU No. 5/1999 Th 1999
Undang-Undang No. 36 th 1999 tentang
Telekomunikasi UU No. 36Th 1999 pelanggan jasa telekomunikasi dan/atau jasa telekomunikasi
......
Lanjutan Undang-Undang No. 30 th 2000 tentang Rahasia dagang
UU No. 30 atau informasi lain dibidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh
Th 2000 masyarakat umum yang dijaga secara patut.
Undang-Undang No. 48 th 2009 UU No. 48 tentang Kekuasaan Kehakiman
Th 2009
Undang-Undang No. 29 th 2004 UU No. 29 tentang Praktik Kedokteran
Th 2004
terimakaSih